pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan · pdf filepengaruh jaringan sosial siswa,...

180
i PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 2 MADIUN TESIS Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister Pada Program Studi Sosiologi Oleh : SRI KAYATUN S251308006 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK MAGISTER SOSIOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: trinhngoc

Post on 01-Feb-2018

263 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

i

PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA,

DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

DI SMA NEGERI 2 MADIUN

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Magister PadaProgram Studi Sosiologi

Oleh :

SRI KAYATUNS251308006

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

MAGISTER SOSIOLOGI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

iv

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas berkat

rahmat dan ridho-Nya tesis ini dapat disusun dan diselesaikan. Selama menempuh

pendidikan dan penulisan serta penyelesaian tesis ini, penulis banyak memperoleh

dukungan baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan ucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.,S. Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret,

Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar pada program

pascasarjana.

2. Dr. Argyo Demartoto, M.Si selaku Ketua Program Studi Sosiologi Program

Pascasarjana

3. Dr. Ahmad Zuber, S.Sos, D.E.A selaku dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan arahan dan pentunjuk dalam penulisan proposal tesis ini

4. Drs. Y. Slamet, M.Sc, Ph. D selaku Pembimbing II yang telah memberikan arahan dan

dukungan moril pada peneliti

5. Prof. Dr. RB. Soemanto, MA yang telah bersedia menjadi Penguji untuk penyempurnaan

penelitian ini

Penulis sadari dalam penulisan tesis ini masih terdapat kekurangan oleh karena itu semua

saran dan kritik penulis terima dengan lapang dada demi kesempurnaan tesis ini.

Akhirnya harapan penulis semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, Oktober 2015

Sri kayatun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

vi

Sri Kayatun. 2015. Pengaruh Jaringan Sosial Siswa, Lingkungan Sosial Siswa, Dan Peran Orang Tua Siswa Terhadap Prestasi Belajar siswa Di SMA Negeri 2 Madiun. TESIS. PEMBIMBING 1: Dr. Ahmad Zuber, S.Sos, D.E.A., Pembimbing 2: Drs. Y. Slamet, M.Sc, Ph. D. program Studi Magister Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

ABSTRAK

Untuk mewujudkan cita-cita bangsa dalam meningkatkan pendidikan yang bermutu tinggi, perlu peran serta dari berbagai pihak yaitu pihak pemerintah, sekolah, keluarga, maupun masyarakat secara umum. Jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa dan peran orang tua siswa sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian ini diarahkan untuk menganalisis pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sisial siswa, dan peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Madiun. Dimensi jaringan sosial yang dianalisis adalah jaringan sosial, kepercayaan, kerjasama, dan toleransi. Dimensi lingkungan sosial yang dianalisis adalah lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Peran orang tua siswa yang dianalisis adalah perhatian terhadap kegiatan belajar dan menekankan pentingnya pencapaian prestasi belajar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78,8%, Artinya 78,8% dari ketiga variabel sangat berpengaruh signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. Jika prestasi siswa semakin meningkat maka dapat membanggakan pihak sekolah, orang tua dan masyarakat. Siswa yang berprestasi akan mendapat pujian atau hadiah karena dapat membanggakan pihak sekolah, orangtua dan masyarakat. Sebaliknya jika prestasi siswa jelek maka akan mendapat hukuman dari sekolah, orangtua dan juga dari masyarakat berupa cemoohan atau gunjingan. Jadi pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa dan peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa sangat signifikan.

Kata Kunci : Jaringan sosial, kepercayaan, kerjasama, toleransi, lingkungan sosial, peran orang tua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

vii

Sri Kayatun. 2015. The Effect of Student Social Network, Social Environment, and Parent Role on the Students’ Learning Achievement in SMA Negeri 2 Madiun.THESIS. First Counselor I: Dr. Ahmad Zuber, S.Sos, D.E.A., Second Counselor: Drs. Y. Slamet, M.Sc, Ph.D. Master of Sociology Study Program, Social and Political Sciences Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

To bring the nation ideal into reality in improving the high-quality education, there should be participation from such stakeholders as government, school, family and public society. Student social network, social environment, and parent role highly affectthe improvement of students’ learning achievement. This study focused on analyzing the effect of student social network, social environment, and parent role on the students’ learning achievement in SMA Negeri 2 Madiun. The dimensions of social network analyzed included social network, trust, cooperation, and tolerance. The dimensions of social environment analyzed were school environment, family environment and society environment. The role of students’ parent analyzed included their attention to learning activity and their emphasis on the importance of gaining the learning achievement.

The result of research showed that the effect of student social network, social environment, and parent role on the students’ learning achievement was 78.8%, meaning that 78.8% of the three variables affected significantly the improvement of students’ learning achievement. When the students’ achievement improved, their school, parent, and society would be proud of them. The high-achieving students would get praise or reward because they made their school, parent, and society proud of. In contrast, when the students’ achievement is low (poor) they would get punishment from their school, parent, and society in the form of insult. So the effect of student social network, social environment and parent role on the students’ learning achievement was very significant.

Keywords: Social network, trust, cooperation, tolerance, social environment, parent role.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................. iPersetujuan ................................................................................................................... iiPengesahan ................................................................................................................... iiiPernyataan ................................................................................................................... ivKata Pengantar.............................................................................................................vAbstrak ..........................................................................................................................viAbstract .........................................................................................................................viiDaftar Isi........................................................................................................................viiiDaftar Tabel ..............................................................................................................xDaftar Gambar ............................................................................................................xiiiBAB I: PENDAHULUAN ...........................................................................................1

1.1. Latar Belakang .................................................................................................1

1.2. Identifikasi Masalah ........................................................................................11

1.3. Rumusan Masalah ............................................................................................12

1.4. Tujuan Penelitian .........................................................................................12

1.5. Manfaat Penelitian ...........................................................................................12

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................142.1. Batasan Konsep ................................................................................................14

2.1.1 Jaringan Sosial .......................................................................................14 2.1.2 Lingkungan Sosial................................................................................... .202.1.3 Peran Orang Tua .................................................................................. 252.1.4 Prestasi Belajar ..................................................................................29

2.2. Penelitian Yang Relevan ..................................................................................422.3. Landasan Teori ..................................................................................452.4. Kerangka Berfikir............................................................................................. 482.5. Hipotesis ......................................................................................................... 51

BAB III : METODE PENELITIAN .......................................................................... 523.1. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................................................... 523.2. Jenis Penelitian ................................................................................................ 533.3. Populasi Dan Sampel ....................................................................................... 553.4. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional ............................................... 573.5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 603.6. Uji validitas Dan Reliabilitas .......................................................................... 613.7. Hasil Uji Coba Angket .................................................................................... 623.8. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 73

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 784.1. Gambaran Lokasi Penelitian............................................................................. 784.2. Deskripsi Variabel............................................................................................ 1154.3. Hasil Analisis Antar Variabel...........................................................................149

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

ix

A. Uji Asumsi......................................................................................................149B. Analisis Regresi Linier Sederhana ................................................................154C. Analisis Regresi Ganda .................................................................................161

BAB V: SIMPULAN DAN SARAN............................................................................1645.1. Simpulan...........................................................................................................1645.2. Saran.................................................................................................................165

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................166

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Peringkat Pendidikan Di Indonesia ............................................................... 1

Tabel 1.2 Laporan Hasil Ujian Nasional Tingkat Nasional ........................................... 2

Tabel 1.3 Laporan Hasil Ujian Nasional Tingkat Provinsi ........................................... 3

Tabel 1.4 Laporan Hasil Ujian Nasional Tahun 2011-2014........................................... 4

Tabel 1.5 Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Sosiologi...................................................... 7

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 52

Tabel 3.2 Definisi Survei................................................................................................ 53

Tabel 3.3 Data Siswa Sman 2 Madiun Tahun 2014/2015 .............................................. 55

Tabel 3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................... 58

Tabel 3.5 Uji Validitas Dan Reliabilitas (Hubungan) ................................................... 63

Tabel 3.6 Uji Validitas Dan Reliabilitas (Kepercayaan) ............................................... 65

Tabel 3.7 Uji Validitas Dan Reliabilitas (Kerjasama) ....................................................67

Tabel 3.8 Uji Validitas Dan Reliabilitas (Toleransi) ......................................................68

Tabel 3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas Lingkungan Sosial Siswa ...............................70

Tabel 3.10 uji validitas dan reliabilitas peran orang tua siswa .......................................71

Tabel 4.1. Fasilitas Penunjang Kegiatan Belajar Di Sma Negeri 2 Madiun ...................79

Tabel 4.2. Daftar Iventaris Sma Negeri 2 Madiun .........................................................81

Tabel 4.3. Daftar Prestasi Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013.........................................94

Tabel 4.4. Daftar Prestasi Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014.........................................96

Tabel 4.5. Data Juara Flssn Tingkat Kota Madiun Tahun 2015....................................105

Tabel 4.6. Data Pendidikan Guru Sma Negeri 2 Madiun..............................................107

Tabel 4.7. Data Siswa kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015..........................................113

Tabel 4.8. Data Siswa kelas XI Tahun Pelajaran 2014/2015 ........................................114

Tabel 4.9. Data Siswa kelas XII Tahun Pelajaran 2014/2015.......................................114

Tabel 4.10. Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Hubungan ...........................................115

Tabel 4.11. Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Kepercayaan.......................................116

Tabel 4.12. Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Kerjasama...........................................117

Tabel 4.13. Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Toleransi.............................................118

Tabel 4.14. Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Hubungan...........................................119

Tabel 4.15. Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Kepercayaan ......................................119

Tabel 4.16. Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Kerjasama ..........................................120

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

xi

Tabel 4.17. Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Toleransi ............................................121

Tabel 4.18. Jaringan Sosial Linking Dari Segi Hubungan ............................................122

Tabel 4.19. Jaringan Sosial Linking Dari Segi Kepercayaan........................................122

Tabel 4.20. Jaringan Sosial Linking Dari Segi Kerjasama............................................123

Tabel 4.21. Jaringan Sosial Linking Dari Segi Toleransi..............................................124

Tabel 4.22. Kategori Jaringan Sosial.............................................................................125

Tabel 4.23. Kebebasan Belajar ......................................................................................125

Tabel 4.24. Suasana Rumah Yang Nyaman ..................................................................126

Tabel 4.25. Keadaan Ekonomi Keluarga.......................................................................127

Tabel 4.26. Interaksi Dengan Guru ...............................................................................127

Tabel 4.27. Metode Pembelajaran Yang Bervariasi ......................................................128

Tabel 4.28. Adaptasi Di Lingkungan.............................................................................129

Tabel 4.29. Penetapan Standar Minimum Nilai ............................................................129

Tabel 4.30. Sarana Penunjang Pendidikan Di Kelas .....................................................130

Tabel 4.31. Media Massa Dan Media Elektronik Dari Segi Pendidikan.......................131

Tabel 4.32. Kepemilikan Teman Bergaul......................................................................131

Tabel 4.33. Beban Kegiatan Di Masyarakat..................................................................132

Tabel 4.34. Cara Hidup Bersih Dan Sehat.....................................................................133

Tabel 4.35. Kategori Lingkungan Sosial .......................................................................133

Tabel 4.36. Keberadaan Orang Tua Di Rumah .............................................................134

Tabel 4.37. Waktu Untuk Menemani Belajar................................................................135

Tabel 4.38. Dukungan Dan Perhatian Orang Tua .........................................................135

Tabel 4.39. Orang Tua Mengingatkan Belajar ..............................................................136

Tabel 4.40. Kedatangan Orang Tua Ke Pertemuan Wali Murit ....................................136

Tabel 4.41. Orang Tua Mengontrol Hasil Belajar .........................................................137

Tabel 4.42. Orang Tua Menanyakan Kegiatan Di Sekolah..........................................138

Tabel 4.43. Komunikasi Masalah Pada Orang Tua.......................................................138

Tabel 4.44. Peralatan Sekolah Yang Lengkap Dari Orang Tua ....................................139

Tabel 4.45. Orang Tua Menanyakan Cita-Cita.............................................................139

Tabel 4.46. Kesiapan Orang Tua Saat Anak Butuh Bantuan ........................................140

Tabel 4.47. Dukungan Orang Tua Terhadap Cita-Cita Anak........................................141

Tabel 4.48. Orang Tua Menyuruh Belajar.....................................................................141

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

xii

Tabel 4.49. Motivasi Orang Tua Dalam Belajar ...........................................................142

Tabel 4.50. Kemarahan Orang Tua Jika Hasil Belajar Menurun ..................................142

Tabel 4.51. Pembelian Buku Penunjang Dari Orang Tua .............................................143

Tabel 4.52 Dorongan Orang Tua Agar Siswa Berprestasi ............................................144

Tabel 4.53 Orang Tua Menyuruh Anaknya Aktif .........................................................144

Tabel 4.54 Pemberian Wawasan Pada Anak .................................................................145

Tabel 4.55 Orang Tua Menyuruh Belajar Lebih Giat ...................................................146

Tabel 4.56 Kategori Peran Orang Tua Siswa ............................................................... 146

Tabel 4.57 Kategori Prestasi Belajar Siswa ..................................................................147

Tabel 4.58 Uji Multikolinieritas ....................................................................................150

Tabel 4.59 Uji Autokorelasi .........................................................................................152

Tabel 4.60 Coefficients .................................................................................................154

Tabel 4.61 Model Summary .........................................................................................161

Tabel 4.62 Anova ..........................................................................................................162

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Nilai Dan Kelulusan Ujian Nasional ....................5

Gambar 4.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas.....................................................................151

Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas ..................................................................................153

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Cita-cita bangsa untuk mewujudkan pendidikan bermutu tidaklah mudah,

pendidikan dihadapkan pada berbagai permasalahan. Keterpurukan mutu

pendidikan di Indonesia seperti dinyatakan oleh United Nations Educational,

Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) PBB. Peringkat Indonesia

dalam bidang pendidikan tahun 2007 adalah 62 di antara 130 negara di dunia.

Selain itu, hasil penelitian United Nations Development Programe (UNDP) pada

tahun 2007 tentang Indeks Pengembangan Manusia (IPM), menunjukkan bahwa

Indonesia berada pada peringkat ke-107 dari 177 negara yang diteliti. Bila

dibandingkan dengan negara negara ASEAN yang dilibatkan dalam penelitian

tersebut, Indonesia berada pada peringkat ke-7 dari sembilan negara ASEAN.

Berikut data yang menunjukkan peringkat pendidikan di Indonesia yang semakin

menurun:

Tabel 1.1. Peringkat Pendidikan Di Indonesia

Tahun Sumber Peringkat ke

Dari jumlah negara

2011 Indeks perkembangan pendidikan (education Development Index, EDI)

69 127

2012 Laporan tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012

64 120

2013 Laporan terbaru program pembangunan PBB

121 185

Sumber: Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan PBB,

Tahun 2007

Selain itu Menurut Education For All (EFA) Global Monitoring Report

2011: The Hidden Critis, Armed Confict and Education yang dikeluarkan

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-

bangsa (UNESCO); Indeks pembangunan pendidikan di Indonesia menurun. Pada

tahun 2006-2007 di peringakat 63 dari 121 (EFA Global Monitoring Report,

2010). Sedangkan pada tahun 2008 turun menjadi 69 dari 127 negara. Sementara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

2

menurut Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS)

Indonesia pada tahun 2007 berada pada peringkat 35 dari 49 negara dan pada

tahun 2012 peringkat ke-64 dari 120 negara, ini berarti siswa Indonesia masih

tergolong rendah dalam pendidikan. Salah satu unsur utama dalam penentuan

komposit Indeks Pengembangan Manusia ialah tingkat pengetahuan bangsa atau

pendidikan bangsa. Peringkat Indonesia yang rendah dalam kualitas sumber daya

manusia ini adalah gambaran mutu pendidikan Indonesia yang rendah. Berikut

laporan hasil ujian nasional SMA/MA tingkat nasional dan tingkat provinsi pada

tahun pelajaran 2013/2014.

Tabel 1.2. Laporan Hasil Ujian Nasional Tingkat Nasional

Sumber: Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemdikbud, Tahun 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

3

Tabel 1.3. Laporan Hasil Ujian Nasional Tingkat Provinsi

Sumber: Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemdikbud, Tahun 2014

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hasil nasional dari ujian nasional

SMA/MA dengan jumlah peserta 742434 yang tidak lulus sebesar 2056 dengan

prosentase 0,2777%. Sedangkan pada tingkat provinsi prosentase tidak lulus di

provinsi Jawa Timur sebesar 0,02% lebih tinggi dari pada Bali yang hanya 0,01%.

Selaras dengan data hasil Ujian Nasional 4 tahun terakhir SMA/MA di Provinsi

Jawa Timur berikut ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

4

Tabel 1.4. Laporan Hasil Ujian Nasional Tahun 2011 Sampai Dengan 2014

Tahun

Nilai Akhir Nilai Ujian Nasional

Rata-Rata % Kelulusan Rata-Rata % Kelulusan

2011 8,05 99,74 7,86 93,48

2012 8,24 99,93 8,18 96,74

2013 7,93 99,97 7,51 88,65

2014 7,63 99,91 7,05 76,04

Sumber: Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Tahun 2014

Penurunan tingkat kelulusan dari tahun ke tahun dapat di lihat pada tahun

2014 dengan penurunan pada tingkat paling rendah. Hal ini menunjukkan bahwa

mutu pendidikan semakin menurun. Pada tahun 2011 nilai akhir rata-rata 8,05

dengan tingkat prosentase kelulusan 99,74% dan nilai ujian nasional rata-rata

7,86% dengan tingkat prosentase kelulusan 93,48%. Di tahun 2012 mengalami

peningkatan prosentase kelulusan pada nilai akhir sebesar 0,19% dengan nilai

akhir rata-rata 8,24 dan prosentase kelulusan 99,93% serta kenaikan nilai rata-rata

ujian nasional dengan prosentase sebesar 3,26% dengan nilai rata-rata 8,18 dan

prosentase kelulusan sebesar 96,74%.

Pada tahun 2013 tingkat kelulusan mengalami penurunan pada nilai akhir

rata-rata sebesar 0,31 namun pada prosentase kelulusan naik sebesar 0,4% yaitu

nilai akhir rata-rata 7,93 dengan prosentase kelulusan 99,97%. Penurunan juga

terjadi pada nilai rata-rata ujian nasional sebesar 0,67 dengan prosentase

penurunan sebesar 8,09% dengan nilai rata-rata ujian nasional 7,51 dan prosentase

kelulusaan 88,65%. Penurunan paling rendah terjadi pada tahun 2014 dengan nilai

akhir rata-rata 7,63 dan prosentase kelulusan 99,91% dengan tingkat penurunan

sebesar 0.6%. Selaras dengan penurunan nilai rata-rata ujian nasional dengan

prosentase 12,61% dengan nilai rata-rata 7,05 dan prosentase kelulusan 76,04%.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

5

Penurunan tingkat prosentase kelulusan dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2014 dapat di lihat dari grafik perkembangan nilai ujian nasional dan grafik

perkembangan kelulusan ujian nasional berikut ini:

Gambar 1.1. Grafik Perkembangan Nilai UN Dan Kelulusan UNSumber: Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemdikbud, Tahun 2014

Pada tingkat Kota Madiun kemampuan daya serap atau presentase

penguasaan materi soal sosiologi ujian nasional SMA/MA tahun pelajaran

2013/2014 menunjukkan keberagaman. Dimana kemampuan daya serap siswa

6,40

6,60

6,80

7,00

7,20

7,40

7,60

7,80

8,00

8,20

8,40

2011 2012 2013 2014

Nila

i

Grafik Perkembangan Nilai UN

SMP

SMA

SMK

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

100,00

2011 2012 2013 2014

Pers

en

Grafik Perkembangan Kelulusan UN

SMP

SMA

SMK

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

6

tingkat kota pada materi sosiologi masih ada yang di bawah provinsi maupun

nasional. Kemampuan daya serap materi kelas XI pada tingkat kota prosentasenya

51,43% lebih rendah dari propinsi sebesar 61,58% dan nasional sebesar 60,41%.

Pada materi kelas X juga prosentase pemahaman kota lebih rendah dari propinsi

dan nasional yaitu kota 40,80%, propinsi 49,14% dan nasional 44,12%.

Penguasaan materi kelas XII juga masih rendah yaitu kota 66,17%, propinsi

72,82% dan nasional sebesar 69,15%.

Penurunan pada nilai hasil ujian nasional juga terjadi pada semua mata

pelajaran bukan hanya pada mata pelajaran sosiologi saja. Penurunan tersebut

menjadi masalah bersama dalam bidang pendidikan yang perlu penyelesaian dari

berbagai pihak. Perbaikan kurikulum bagi pihak pemerintah, perbaikan sistem

pada sekolah yang meliputi pihak Guru, Siswa dalam proses pembelajaran dan

orang tua sebagai pendukung proses pembelajaran perlu di tingkatkan. Penurunan

nilai hasil ujian nasional dapat kita amati pada daftar kolektif hasil ujian nasional

SMA Negeri 2 Madiun yang menurun dari tahun 2011 ke tahun 2014. Nilai rata-

rata untuk mata pelajaran bahasa indonesia menurun dari 8,64 menjadi 8,00. Nilai

bahasa inggris menurun dari nilai 8,01 menjadi 7,25. Nilai matematika menurun

dari 8,58 menjadi 7,32. Nilai ekonomi menurun dari rata-rata 8,49 menjadi 6,73.

Nilai sosiologi dari rata-rata 8,92 turun menjadi 7,53 dan nilai geografi menurun

dari rata-rata 8,30 menjadi 7,21. Gambaran penurunan hasil ujian nasional

tersebut menunjukkan tingkat penurunan pada bidang pendidikan di Indonesia

secara menyeluruh.

Berdasarkan hasil pengamatan, di SMA Negeri 2 Madiun diketahui

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS khususnya Sosiologi masih rendah.

Rata- rata nilai Ujian Nasional mata pelajaran Sosiologi pada tiga tahun terakhir

relatif masih dibawah Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini dapat terlihat

sebagaimana tertera pada tabel dibawah ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

7

Tabel 1.5. Nilai Rata-Rata Ujian Nasional Sosiologi

Sumber: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda Dan Olah Raga Kota Madiun,

Tahun 2014

Dari tabel diatas Nilai rata-rata Ujian Nasional Sosiologi turun dari 8,92 di

tahun 2011/2012 menjadi 8,00 pada tahun 2012/2013 dan turun lagi dari 8,00

menjadi 7,53 pada tahun 2013/2014 sedangkan KKM nya adalah 7,80. Sedangkan

untuk prosentase penguasaan materi tentang gejala sosial masih rendah yaitu 70%

di tahun 2012/2013. Sedangkan ditahun 2013/2014 menunjukkan kecenderungan

yang sama, hal ini sejalan dengan penurunan nilai rata-rata nya.

Dalam meningkatkan hasil prestasi belajar diperlukan kerjasama yang baik

antara pihak sekolah, orang tua dan siswa yang didukung oleh lingkungan sosial

yang memadahi. Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang menentukan

prestasi hasil belajar. Menurut Purwanto (1996:102) faktor individu yang

menentukan adalah: (1) kematangan, (2) kecerdasan, (3) latihan, (4) motivasi, (5)

pribadi. Sedangkan faktor sosial yang menentukan adalah: (1) keluarga, (2) guru,

(3) cara mengajar, (4) alat yang digunakan untuk mengajar, (5) lingkungan dan

kesempatan yang tersedia dan (6) motivasi sosial. Faktor kecerdasan merupakan

faktor yang mendominasi dalam nenentukan keberhasilan dalam pembelajaran

yang termasuk didalamnya adalan berpikir kritis. Sedangkan menurut Piaget

dalam Ratna Wilis (1989:149) faktor lain yang juga menentukan prestasi belajar

adalah ketrampilan proses sains dan kreativitas siswa. Anak akan berpikir

sepanjang ia berbuat, tanpa perbuatan anak tidak akan berpikir, agar anak berpikir

sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.

Menurut Uzer dan Setiowati (2010 : 2) Ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu: ”Prestasi belajar siswa dipengaruhi

NOTahun Pelajaran

Nilai Rata-rata Ujian Nasional Mata Pelajaran Sosiologi (KKM 7,80)

1 2011/2012 8,92

2 2012/2013 8,00

3 2013/2014 7,53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

8

oleh faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan faktor yang berasal dari luar

diri siswa”. Faktor yang terdapat dalam diri siswa antara lain adalah intelegensi,

motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan siswa dalam belajar.

Sedangkan faktor yang berasal dari luar siswa adalah keadaan sosial ekonomi,

guru, proporsi waktu belajar, lingkungan, sarana dan prasarana dan

sebagainya”.Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dan dalam upaya

peningkatan prestasi belajar juga dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Terutama

sekolah yang merupakan lingkungan pendidikan formal yang mempunyai peran

penting dalam mencerdaskan dan membimbing moral perilaku anak. Guru

merupakan tangan pertama yang langsung berhubungan dengan siswa, sehingga

dalam belajar guru harus menggunakan metode pembelajaran yang berbeda agar

anak tidak jenuh. Selain itu keberhasilan belajar dipengaruhi beberapa faktor

pendukung yaitu sarana dan prasarana, dan lokasi sekolah.

Selain faktor lingkungan belajar, faktor lain yang berasal dari dalam diri

siswa yaitu minat belajar juga sangat menentukan prestasi belajar siswa itu

sendiri. Dalam proses belajar mengajar pendidikan berarti semua yang

menyangkut kegiatan belajar dan semua faktor yang mempengaruhinya. Selain itu

minat belajar perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua dan guru untuk

memudahkan dalam membimbing dan mengarahkan anak dalam belajar.

Menurut Nana Saodah (2007) bahwa keluarga merupakan lingkungan

pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses

belajar pada pihak sekolah dan masyarakat. Demi keberhasilan anak, berbagai

kebutuhan belajar anak diperhatikan dan dipenuhi meskipun dalam bentuk dan

jenis yang berbeda (Saodah 2007: 2-3). Hal ini sependapat pula denga Imam

Barnadib (2002) walaupun anak sudah masuk sekolah, tetapi harapan masih

digantungkan kepada keluarga untuk memberikan pendidikan dan suasana sejuk

dan menyenangkan bagi belajar anak dalam belajar di rumah. Sistem kekerabatan

yang baik merupakan jalinan sosial yang menyenangkan bagi anak (Barnadib,

2002, 207).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

9

Peran orang tua menurut Stainback dan Susan (1999) antara lain: a) Peran

sebagai fasilitator, orang tua bertanggung jawab menyediakan diri untuk terlibat

dalam membantu belajar anak di rumah, mengembangkan keterampilan belajar

yang baik ,memajukan pendidikan dalam keluarga dan menyediakan sarana alat

belajar seperti tempat belajar, penerangan yang cukup, buku-buku pelajaran dan

alat-alat tulis. b) Peran sebagai motivator, orang tua akan memberikan motivasi

kepada anak dengan cara meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas

rumah, mempersiapkan anak untuk menghadapi ulangan, mengendalikan stres

yang berkaitan dengan sekolah, mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan-

kegiatan sekoalah dan memberi penghargaan terhadap prestasi belajar anak

dengan memberi hadiah maupun kata-kata pujian. c) Peran sebagai pembimbing

atau pengajar, orang tua akan memberikan pertolongan kepada anak dengan siap

membantu belajar melalui pemberian penjelasan pada bagian yang sulit

dimengerti oleh anak, membantu anak mengatur waktu belajar, dan mengatasi

masalah belajar dan tingkah laku anak yang kurang baik.

Keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal juga sangat penting dalam

mempengaruhi belajar siswa. Menurut Dalyono (2010) Adapun indikator

lingkungan sekitar tempat tinggal ada 4 yaitu :1) Keadaan rumah, bila bangunan

rumah penduduk sangat rapat satu sama lain, ini akan mengganggu belajar siswa.

2) Suasana sekitar, suasana sekitar rumah penduduk sangat mengganggu belajar

siswa, karena apabila suasana sekitar yang hiruk pikuk ini akan menyebabkan

siswa untuk malas belajar. 3) Keadaan lalu lintas, keadaaan rumah yang

berdekatan dengan jalan raya akan mengganggu belajar siswa karena suara lalu

lintas yang membisingkan. 4) Keadaan iklim, polusi udara, iklim yang terlalu

panas juga akan menggangu belajar siswa (Dalyono, 2010: 60).

Dalam penelitian ini menekankan pada pengaruh jaringan sosial siswa,

lingkungan sosial siswa dan peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Sejalan dengan pendapat Uzer dan Setiowati (2010) bahwa ada beberapa faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor internal yang meliputi

intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan siswa dalam

belajar. Sedangkan faktor eksternal siswa meliputi keadaan sosial ekonomi, guru,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

10

proporsi waktu belajar, lingkungan, sarana dan prasarana. Peneliti menunjukkan

posisi yang berbeda dari peneliti sebelumnya karena dalam penelitian ini lebih

fokus pada faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa

seperti jaringan sosial, lingkungan sosial dan peran orang tua. Penelitian

sebelumnya lebih banyak menaruh perhatian pada faktor internal yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa seperti minat, motivasi belajar, sikap,

kreativitas, intelegensi atau kecerdasan siswa. Penelitian ini dilakukan oleh

peneliti untuk melengkapi penelitian sebelumnya sehingga faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi siswa secara internal maupun secara eksternal dapat

dipahami oleh siswa, guru, orang tua maupun masyarakat untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa khususnya di SMA Negeri 2 Madiun.

Dalam konteks belajar, jaringan sosial dapat dibentuk melalui kelompok-

kelompok belajar. Dalam kelompok belajar tersebut siswa membangun budaya

belajar, academic atmospher dan jaringan sosial di antara semua individu yang

terlibat, baik siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun guru dengan guru

yang lain.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses dengan tahapan perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2004: 11).

Keberhasilan dari proses kegiatan belajar tentunya didukung oleh jaringan sosial

yang dimiliki oleh siswa. Tidak diragukan lagi bahwa jaringan sosial berpengaruh

terhadap pendidikan. Dibuktikan dengan hasil kajian Dika dan Singh atas berbagai

penelitian jaringan sosial di Amerka Serikat. Keduanya menyimpulkan bahwa

jaringan sosial berpengaruh terhadap 1) educational achievement; (yang diukur

dengan skor tes, atau tingkatan) 2) educational attainment (yaitu berupa kelulusan,

keberhasilan masuk ke perguruan tinggi); dan 3) faktor - faktor psiko sosial lainya

yang berhubungan dengan kemajuan belajar.

Coleman seperti dikutip oleh Burt (2005) menyimpulkan bahwa bahwa

anak-anak yang tinggal didalam jejaring yang berdekatan dengan orang dewasa

berkurang kemungkinannya untuk drop out dari Sekolah Menengah Pertama, anak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

11

dalam keluarga dengan dua orangtua dengan jumlah anak sedikit kemungkinan

untuk drop out dari sekolah menengah kecil. Kedua orang tua hidup bersama lebih

efektif dalam mengawasi anak, dari pada dua orang tua hidup terpisah yang

berkolaborasi dalam mengawasi anak; Kedua, anak yang tinggal pada lingkungan

tetangga yang sama sedikit kecenderungannya untuk drop out dari sekolah. Orang

tua, guru dan orang lain hidup di lingkungan tetanggga seringkali saling kenal dan

bekerjasama dalam pengawasan anak, dengan lebih baik dari pada orang tua yang

baru masuk ke lingkungan bertetangga. Pendapat tersebut berarti bahwa jaringan

sosial berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal dan peran orang tua dalam

pencapaian prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, Berdasarkan uraian latar

belakang diatas maka peneliti tertarik membuat judul penelitian : “Pengaruh

Jaringan Sosial Siswa, Lingkungan Sosial Siswa, Dan Peran Orang Tua Terhadap

Prestasi Belajar Siswa”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi

permasalahannya adalah sebagai berikut:

1. Menurut Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The

Hidden Critis, Armed Confict and Education yang dikeluarkan Organisasi

Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-

bangsa (UNESCO); Indeks pembangunan pendidikan di Indonesia

menurun. Pada tahun 2006-2007 di peringakat 63 dari 121 (EFA Global

Monitoring Report, 2010). Sedangkan pada tahun 2008 turun menjadi 69

dari 127 negara.

2. Berdasarkan data laporan hasil nasional dan provinsi ujian nasional tingkat

SMA tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan masih ada siswa yang tidak

lulus ujian sebanyak 2056 siswa dari jumlah peserta yang ikut ujian

sebanyak 742434 siswa.

3. Melihat grafik perkembangan nilai ujian nasional dan grafik

perkembangan kelulusan ujian nasional dari tahun 2011 sampai dengan

2014 yang semakin menurun.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

12

4. Melihat hasil ujian nasional dari semua mata pelajaran baik dari program

study IPA maupun IPS yang terus-menerus menurun dari tahun 2011

sampai 2014.

5. Prestasi hasil belajar siswa SMA Negeri 2 Madiun pada mata pelajaran

IPS khususnya Sosiologi masih rendah dibawah KKM yaitu 7,53 dengan

KKM 7,80 pada tahun pelajaran 2013/2014.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh jaringan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa?

2. Apakah ada pengaruh lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa?

3. Apakah ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa?

4. Apakah ada pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran

orang tua siswa secara simultan terhadap prestasi belajar siswa?

1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh jaringan sosial siswa terhadap prestasi belajar

siswa?

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar

siswa?

3. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh peran orang tua siswa terhadap

prestasi belajar siswa?

4. Untuk mengetahui pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa, dan

peran orang tua siswa secara simultan terhadap prestasi belajar siswa?

1.5. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilaksanakan ini diharapkan dapat memberikan

manfaat antara lain:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

13

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

memberi sumbangan yang sangat berharga pada perkembangan ilmu sosiologi,

terutama pada penerapan ilmu sosiologi dalam bidang pendidikan untuk

meningkatkan hasil prestasi siswa di sekolah.

2. Manfaat praktis

Bermanfaat bagi berbagai pihak yang memerlukannya untuk memperbaiki

kinerja, terutama bagi sekolah, guru, dan siswa serta seseorang untuk

melakukan penelitian lebih lanjut.

a. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk memperbaiki praktik-praktik

pembelajaran guru agar menjadi lebih efektif dan efisien sehingga kualitas

pembelajaran dan hasil belajar siswa meningkat.

b. Bagi Siswa

Meningkatkan hasil belajar dan solidaritas siswa untuk menemukan

pengetahuan dan mengembangkan wawasan, meningkatkan kemampuan

menganalisis suatu masalah yang dialami untuk meningkatkan prestasi

belajarnya.

c. Bagi Guru atau Calon Peneliti

Sebagai sumber informasi dan referensi dalam pengembangan penelitian

dan menumbuhkan budaya meneliti untuk menyelesaikan masalah dalam

peningkatan prestasi siswa.

d. Bagi Peneliti

Sebagai sarana belajar untuk mengintegrasikan pengetahuan dan

keterampilan dengan terjun langsung sehingga dapat melihat, merasakan,

dan menghayati apakah prestasi belajar siswa yang sudah diperoleh selama

ini sudah maksimal dengan dukungan dari berbagai pihak baik dari sekolah,

guru, siswa, orang tua maupun dari lingkungan masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Batasan Konsep

2.1.1. Jaringan Sosial

A. Definisi Jaringan Sosial

Jaringan sosial merupakan hubungan-hubungan yang tercipta antar

banyak individu dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan

kelompok lainnya. Hubungan-hubungan yang terjadi bisa dalam bentuk yang

formal maupun bentuk informal. Hubungan sosial adalah gambaran atau cerminan

dari kerjasama dan koordinasi antar warga yang didasari oleh ikatan sosial yang

aktif dan bersifat resiprosikal (Damsar, 2009:157).

Jaringan sosial terdiri dari hubungan sosial antar individu atau kelompok

sosial, seperti persahabatan di sekolah dan di perusahaan. Secara umum jaringan

sosial terdiri dari satu set unit sosial yang disebut sebagai aktor, dan satu set

hubungan antara pasang aktor disebut sebagai hubungan (Faust, 2006: 3).

Jaringan sosial itu dapat terbentuk dari hubungan antar personal, antar

individu dengan institusi, serta jaringan antar institusi. Sementara jaringan sosial

(networks) merupakan dimensi yang bisa saja memerlukan dukungan dua dimensi

lainnya karena kerja sama atau jaringan sosial tidak akan terwujud tanpa dilandasi

norma dan rasa saling percaya. Dalam menganalisis jaringan sosial, Granovetter

(2005) mengetengahkan gagasan mengenai pengaruh struktur sosial terutama

yang dibentuk berdasarkan jaringan terhadap manfaat ekonomis, khususnya

menyangkut kualitas informasi. Menurutnya terdapat empat prinsip utama yang

melandasi pemikiran mengenai adanya hubungan pengaruh antara jaringan sosial

dengan manfaat ekonomi, yakni: pertama, norma dan kepadatan jaringan (network

density). Kedua, lemah atau kuatnya ikatan (ties) yakni manfaat ekonomi yang

ternyata cenderung didapat dari jalinan ikatan yang lemah. Dalam konteks ini ia

menjelaskan bahwa pada tataran empiris, informasi baru misalnya, akan

cenderung didapat dari kenalan baru dibandingkan dengan teman dekat yang

umumnya memiliki wawasan yang hampir sama dengan individu, dan kenalan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

15

baru relatif membuka cakrawala dunia luar individu. Ketiga, peran lubang struktur

(structural holes) yang berada di luar ikatan lemah ataupun ikatan kuat yang

ternyata berkontribusi untuk menjembatani relasi individu dengan pihak luar.

Keempat, interpretasi terhadap tindakan ekonomi dan non ekonomi, yaitu adanya

kegiatan-kegiatannon ekonomis yang dilakukan dalam kehidupan sosial individu

yang ternyata mempengaruhi tindakan ekonominya (Mudiarta, 2009: 6).

Dalam hal ini Granovetter menyebutnya ketertambatan tindakan non

ekonomi dalam kegiatan ekonomi sebagai akibat adanya jaringan sosial.

Demikian halnya mengenai ketertambatan kegiatan ekonomi dalam struktur,

budaya, politik, bahkan agama. Satu hal lagi yang juga dikemukakan adalah

mengenai adanya pengaruh yang sedemikan kuat dari struktur ataupun jaringan

sosial terhadap pengembangan ekonomi yang menyangkut masalah pengaruh

struktur sosial terhadap distribusi tenaga kerja, dalam hal ini dijelaskan bagaimana

jaringan kerja memainkan peranan penting dalam pasar tenaga kerja. Selain itu,

disebutkan juga peranan jaringan kerja dalam dinamika pasar, terutama dalam hal

pergeseran atau bahkan penetapan harga antara pembeli dan penjual yang timbul

sebagai akibat jaringan sosial. Terakhir juga diuraikan oleh Granovetter,

bagaimana jaringan sosial berperan sebagai sumber inovasi beserta adopsinya,

sebagai gambaran adanya interpenetrasi kegiatan sosial dalam tindakan ekonomi

(Mudiarta, 2009: 6).

Teori jaringan sosial berperan dalam sistem sosial dengan melihat

aktivitas sekelompok individu menjadi suatu aksi sosial. Hampir seluruh masalah

sosiologi adalah masalah agregasi, yaitu bagaimana aktivitas sekelompok individu

dapat menimbulkan efek sosial yang dapat diamati. Hal inilah yang membuat ilmu

sosiologi sangat sulit untuk memahami dan mengerti suatu fenomena secara

mendalam. Teori jaringan sosial berangkat dari pengkajian atas variasi bagaimana

perilaku individu berkumpul (aggregate) menjadi perilaku kolektif. Dalam hal ini

analisis jaringan sosial lebih ingin mempelajari keteraturan individu atau

kelompok berperilaku ketimbang keteraturan keyakinan tentang bagaimana

mereka seharusnya berperilaku (Wafa, 2006:162).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

16

Fitur dari organisasi sosial seperti jaringan, norma, dan kepercayaan

sosial yang memfasilitasi koordinasi dan kerjasama yang saling menguntungkan

(Putnam 1995, hal 67). Definisi jaringan sosial ini bervariasi, tergantung apakah

difokuskan (1) hubungan diantara pelaku, (2) struktur hubungan antar pelaku

dalam suatu kolektivitas, atau (3) jenis hubungan (Adler dan Kwon 2002). Yang

berfokus pada relasi eksternal disebut “bridging” (Woolcock 1998) dan yang

fokus pada hubungan internal disebut “bonding” atau “linking”. Definisi eksternal

adalah mereka yang berfokus terutama pada menjaga hubungan antar pelaku dan

definisi internal adalah yang berfokus pada struktur hubungan antar pelaku dalam

kolektivitas dan antara jenis hubungan (Adler dan Kwon 2002). Kategori serupa

bisa dilakukan sesuai dengan kriteria lain seperti ikatan kuat atau lemah,

horizontal atau vertikal, terbuka atau tertutup, struktural atau kognitif, terpisah

secara geografis atau dibatasi, dan instrumental atau berprinsip.

B. Sejarah Jaringan Sosial

Pada akhir 1890-an, Emile Durkheim dan Ferdinand Tonnies

memberikan gagasan mengenai teori jaringan sosial dalam kelompok penelitian

sosial. Tonnies berpendapat bahwa kelompok-kelompok sosial dapat eksis sebagai

ikatan sosial secara langsung baik antar individu maupun masyarakat atau

hubungan sosial impersonal, formal, dan instrumental.

Durkheim memberikan penjelasan non individualistis mengenai fakta

sosial, dengan alasan bahwa fenomena sosial muncul ketika individu berinteraksi

dalam masyarakat, namun pada kenyataannya tidak dapat dipertanggungjawabkan

dari segi sifat-sifat aktor individu. Di akhir abad kedua puluh, Georg Simmel

menulis mengenai sifat jaringan dan luas tidaknya pengaruh jaringan dalam

berinteraksi dan memeriksa kemungkinan masih adanya interaksi lain dalam

kelompoknya.

Pada tahun 1930 penelitian mengenai jaringan sosial dikembangkan

secara independen dalam berbagai rumpun ilmu, antara lain psikologi,

antropologi, dan matematika. Psikologi, pada tahun 1930, Jacob L. Moreno mulai

meneliti mengenai sistematis dan analisis interaksi sosial dalam kelompok kecil,

terutama ruang kelas dan kelompok kerja.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

17

Antropologi, Bronislaw Malinowski, Alfred Radcliffe Brown, dan

Claude Levi Strauss meneliti jaringan sosial adalah dari perspektif teoritis dan

etnografi. Sekelompok antropolog sosial lainnya adalah Max Gluckman dan

Manchester, John A. Barnes, J. Clyde Mitchell dan Elizabeth Bott Spillius,

mereka telah melakukan beberapa penelitian jaringan sosial antara lain

menyelidiki jaringan komunitas di selatan Afrika, India dan Inggris. Bersamaan,

antropolog Inggris SF Nadel dikodifikasikan teori struktur sosial yang

berpengaruh dalam analisis jaringan.

Dalam sosiologi, awal 1930-an karya Talcott Parsons menggunakan

pendekatan relasional untuk memahami struktur sosial. Berdasarkan teori Talcott

Parsons tersebut, sosiolog Peter Blau mempunyai dorongan kuat untuk

menganalisis hubungan relasional unit sosial pada karyanya menggunakan teori

pertukaran sosial. Kemudian pada tahun 1970-an, semakin banyak sarjana yang

meneliti dengan menggunakan penggabungan berbagai teori tersebut. Salah

satunya adalah Sosiolog Harrison White dan murid-muridnya di Universitas

Harvard Jurusan Hubungan Sosial meneliti mengenai jaringan dalam Sosiologi

Politik, Masyarakat dan Gerakan Sosial. Mark Granovetter dan Barry Wellman

adalah salah satu mantan siswa Harrison yang memperjuangkan analisis jaringan

sosial (en. Wikipidea).

C. Jenis Jaringan Sosial

Hubungan sosial merupakan salah satu syarat terciptanya jaringan sosial

dalam kehidupan manusia. Dilihat dari tingkatannya, jaringan terdiri dari tiga

jenis, yakni jaringan mikro, meso, dan makro (Damsar, 2009:160).

Pertama, jaringan mikro merupakan tingkatan jaringan yang paling kecil,

merupakan jaringan sosial yang terbentuk dari hubungan antar individu atau antar

pribadi dan bukan atas nama kelompok. Jaringan sosial mikro memiliki tiga

fungsi, yakni sebagai pelicin, jembatan, dan perekat. Sebagai pelicin berarti

jaringan sosial memberikan berbagai kemudahan dalam mengakses berbagai

macam barang dan/atau sumber daya. Jaringan sebagai jembatan berarti sebagai

media yang memudahkan hubungan antar pribadi yang satu dengan pribadi yang

lain. Sedangkan sebagai perekat berarti jaringan sosial antar individu memberikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

18

tatanan dan makna kehidupan pada kehidupan sosial yang akan menjaga

hubungan antar pribadi tersebut (Damsar, 2009:160-166).

Kedua, jaringan meso berarti hubungan yang dibangun para aktor dengan

dan/atau di dalam kelompok sehingga terbentuk suatu ikatan. Jaringan pada

tingkat meso memiliki fungsi yang sama seperti jaringan pada tingkat mikro, yaitu

sebagai pelicin, jembatan, dan perekat. Ketiga, jaringan makro, yakni ikatan yang

terbentuk karena terjalinnya simpul-simpul dari beberapa kelompok. Jaringan ini

terajut dari ikatan antara dua kelompok atau lebih. Kelompok dalam hal ini bisa

dalam bentuk organisasi, institusi, atau bahkan negara. Tidak seperti dua tingkatan

sebelumnya, jaringan tingkat makro ini lebih berfungsi sebagai jembatan yang

memberikan fasilitas atau saluran bagi terjalinnya komunikasi antar kelompok

yang terlibat (Damsar, 2009:160-166).

Dalton (1959), melihat bahwa jaringan sosial dapat dianalisis atas dasar

organisasi formal dan organisasi informal. Formal berarti suatu hubungan dan

ikatan yang memang direncanakan, disetujui, bahkan diharuskan untuk terjadi

dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut. Sedangkan informal berarti

ikatan-ikatan yang secara spontan, tidak disengaja dan direncanakan, bahkan

bersifat fleksibel diantara anggota-anggotanya yang dituntun oleh perasaan-

perasaan dan kepentingan tertentu seperti komunitas informal atau kelompok-

kelompok pergaulan (Damsar, 2009:180).

Fukuyama mendefinisikan bahwa jaringan sebagai kelompok-kelompok

yang berbagi norma-norma dan nilai-nilai informal (Fukuyama, 2005:251).

Jaringan sosial perspektif sosiologi ekonomi adalah suatu bangunan/ model/

struktur sosial yang dibentuk dari ikatan-ikatan sosial baik pada tingkatan

individual atau kelompok/ataupun kegiatan lain yang terkait.

Dalam Jejaring sosial terdapat hubungan relasional yang khas (spesifik).

Kekhasan ini dapat ditentukan oleh kesamaan-kesamaan seperti nilai, visi, misi,

tujuan, pekerjaan dan sebagainya. Individu atau kelompok merupakan simpul-

simpul jaringan yang terkait antara satu dengan lainnya. Hal ini dikarenakan

adanya interaksi yang terus menerus dalam kegiatan ekonomi, sehingga lama-

kelamaan terjadi keterlekatan secara sosial (Wijaya, 2007, 65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

19

Menurut Mitchell J.Clyde (1969) ada dua konsep yang harus dipahami

dalam jaringan sosial yaitu a) jaringan sosial sebagai suatu konsep metaporik :

Jaringan sosial hanya dilihat sebagai suatu sistem sosial, b) Jaringan sosial sebagai

suatu konsep analitis: jaringan sosial tidak hanya dilihat sebagai jaringan yang

khusus saja, tetapi juga bagaimana karakteristik dari hubungan-hubungan yang

ada sehingga kemudian dapat dipergunakan untuk menginterpretasikan tingkah

laku sosial dari orang-orang terlibat didalamnya.

Mitchell J Clyde (1969) mengungkapkan ada dua karakterisktik penting

dari jaringan sosial yang digunakan untuk menginterpretasikan tingkah laku

individu dalam berbagai keadaan sosial yaitu karakteristik morphologi dan

karakteristik interaksional (Wijaya, 2007, 65). Karakteristik Morphologi, dilihat

dari aspek struktural tingkah laku sosial individu yang ada dalam jaringan, antara

lain achorage, reachability, densitas dan range. Achorage, totalitas hubungan

yang terbentuk dalam suatu jaringan. Biasanya diletakan pada individu tertentu

yang tingkah lakunya diamati dan diharapkan dpat diinterpretasikan. Reachability,

derajat dimana tingkah laku individu dipengaruhi oleh hubungannya dengan

individu lain.Densitas, derajat dimana terdapat keterhubungan antara individu

yang satu dengan yang lain. Range, menunjuk pada jumlah individu yang

melakukan kontak secara langsung dengan individu yang berada dalam jaringan.

Karakteristik morphologi dapat dikatakan sebagai tempat yang berujud dan

merupakan tempat yang digunakan dalam penjualan. Misalnya perbedaan dapat

kita lihat pada pasar modern dengan pasar tradisional. (Wijaya, 2007, 66).

Karakteristik interaksional dilihat dari tingkah laku individu melelui

proses interaksi yang terjadi antara satu individu dengan individu lain.

Karakteristik jenis ini antara lain: Content, Directedness, Durability, Intensitas,

dan Frekuensi. Content, hubungan yang ada antara individu dengan individu lain

berdasarkan tujuan tertentu. Content dari hubungan ini dapat dipahami karena

berdasarkan norma, kepercayaan dan nilai yang telah disepakati bersama.

Directedness, dalam suatu jaringan dapat terlihat apakah suatu hubungan antara

individu satu dengan yang lain hanya berupa hubungan yang berorientasi dari satu

individu ke individu lain atau sebaliknya (resiprok). Durability, jaringan sosial itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

20

ada jika individu menyadari hak dan kewajiban untuk mengidentifikasi orang lain.

Kesadaran akan hubungan ini dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu, untuk

mencapai objek tertentu, untuk memperoleh beberapa informasi. Intensitas,

hubungan dalam suatu jaringan social dapat dilihat dari derajat dimana individu,

dipersiapkan untuk memiliki tanggung jawab atau memiliki kebebasan untuk

mengekspresikan haknya dalam hubungannya dengan orang lain. Frekuensi,

karakteristik nyata dari interaksi dalam suatu jaringan yang dapat dilihat secara

simple dalam kuantitasnya yaitu kontak antar individu dalam jaringan (Wijaya,

2007, 66)

2.1.2. Lingkungan Sosial Siswa

A. Definisi Lingkungan Sosial

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar kita, yang ada

hubungannya dan berpengaruh terhadap diri kita. Dalam arti yang lebih spesifik,

linkungan adalah hal-hal atau sesuatu yang berpengaruh terhadap perkembangan

manusia. Lingkungan menurut pengertian inilah yang sering disebut dengan

”lingkungan pendidikan”. Berpengaruh artinya bermakna, berfungsi, dan

berperanan terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Lingkungan

sosial meliputi lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat desa, lingkungan

kota, dan lembaga-lembaga atau badan-badan sosial lainnya (Tabrani, 2000: 148).

Lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia,

pergaulan antara pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnya yang

terlibat dalam interaksi pendidikan. Interaksi pendidikan dipengaruhi karakteristik

pribadi dan corak pergaulan antar orang-orang yang terlibat dalam interaksi

tersebut, baik pihak peserta didik (siswa) maupun para pendidik (guru) dan pihak

lainnya. Tiap orang memiliki karakteristik pribadi masing-masing, sebagai

individu maupun sebagai anggota kelompok. Karakteristik ini meliputi

karakteristik fisik seperti tinggi dan besar badan, nada suara, roman muka, gerak-

gerik, dan karakterisik psikis seperti sifat sabar, pemarah (temperamen), sifat

jujur, setia (watak), kemampuan psikomotor, seperti cekatan dan terampil

(Sukmadinata, 2007: 5).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

21

Lingkungan keluarga dan sekolah, peserta didik juga mendapat pengaruh

dan pendidikan dalam lingkungan masyarakat, yang merupakan lingkungan

ketiga, sebagai peserta didik (anak, remaja ataupun orang dewasa) sebenarnya

mereka telah berada, hidup dan berkembang dalam lingkungan masyarakat, tetapi

setelah selesai masa pendidikan, maka mereka masuk ke masyarakat dengan status

yang lain, yang menunjukkan tingkat kedewasaan dan kemandirian yang lebih

tinggi. Dengan status sebagai anak, remaja atau orang dewasa, peserta didik

mengalami proses pendidikan dalam lingkungan masyarakat (sukmadinata, 2007).

Tiap siswa berada dalam lingkungan sosial siswa di sekolah. Ia memiliki

kedudukan dan peranan yang diakui oleh sesama. Jika seorang siswa terterima,

maka ia dengan mudah menyesuaikan diri dan segera dapat belajar. Sebaliknya,

jika ia tertolak, maka ia akan merasa tertekan. Pengaruh lingkungan sosial tersebut

berupa hal-hal berikut:

a. Pengaruh kejiwaan yang bersifat menerima atau menolak siswa, yang akan

berakibat memperkuat atua memperlemah konsentrasi belajar.

b. Lingkungan sosial mewujud dalam suasana akrab, gembira, rukun, dan

damai, sebaliknya mewujud dalam suasana perselisihan, bersaing, salah-

menyalahkan dan cerai berai. Suasana kejiwaan tersebut berpengaruh pada

semangat dan proses belajar. Suasana kejiwaan dalam lingkungan sosial

siswa dapat menghambat proses belajar.

c. Lingkungan sosial siswa di sekolah atau juga di kelas dapat berpengaruh pada

semangat belajar kelas. Dan setiap guru akan disikapi secara tertentu oleh

lingkungan sosial siswa. Sikap positif atau negatif terhadap guru akan

berpengaruh pada kewibawaan guru. Akibatnya, bila guru menegakkan

kewibawaan maka ia akan dapat mengelola proses belajar dengan baik.

Sebaliknya, bila guru tak berwibawa, maka ia akan mengalami kesulitan

dalam mengelola proses belajar (Dimyati, 2006: 252).

Interaksi individu dengan lingkungan adalah individu menerima

lingkungan dan individu menolak lingkungan. Sesuatu yang datang dari

lingkungan mungkin diterima oleh individu sebagai sesuatu yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan, menguntungkan atau merugikan. Sesuatu yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

22

menyenangkan atau menguntungkna akan diterima oleh individu, tetapi yang

tidak menyenangkan atau merugikan akan ditolak atau dihindari (Sukmadinata,

2007: 57).

Masyarakat merupakan keseluruhan lingkungan peserta didik. Peserta

didik berasal dari lingkungan masyarakat dan dididik untuk hidup di dalam

masyarakat. Karena itu, sudah sewajarnya semua kondisi masyarakat untuk mana

anak dipersiapkan harus dipertimbangkan sedemikian rupa seperti: masalah-

masalah, tuntutan-tuntutan, kebutuhan-kebutuhan, dan lain-lain. Pengajaran yang

berdasarkan lingkungan atau sumber pengajaran memberikan banyak manfaat

atau nilai-nilai pendidikan bagi perkembangan dan pertumbuhan pribadi peserta

didik (Tabrani, 2000: 152). Nilai-nilai community study sebagai berikut:

a. Mempelajari kehidupan masyarakat memberikan pengertian realistis

terhadap masyarakat modern dan proses-proses sosial.

b. Menghubungkan kurikulum dengan kegiatan-kegiatan masyarakat akan

mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah sosial.

c. Menggunakan minat-minat pribadi peserta didik akan menyebabkan belajar

lebih bermakna baginya.

d. Mempelajari kondisi-kondisi masyarakat merupakan latihan berpikir ilmiah

(scientific method).

e. Mempelajari masyarakat mendorong rasa tanggung jawab peserta didik

terhadap masyarakat.

f. Mempelajari masyarakat akan memperkuat dan memperkaya kurikulum

melalui pelaksanaan praktis di dalam situasi-situasi sesungguhnya.

g. Mempelajari masyarakat membantu merealisasikan salah satu tanggung

jawab sekolah yang penting, yakni mempersiapkan peserta didik ke arah

kehidupan masyarakatnya.

h. Mempelajari masalah-masalah masyarakat merupakan persoaial dari usaha

memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat.

i. Mempelajari masyarakat menghindarkan isolasi sekolah dari realitas

kehidupan, dengan demikian memungkinkan sekolah untuk menjadi

lembaga kesejahteraan masyarakat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

23

j. Mempelajari masyarakat memelihara kerja sama antara individuindividu

dan lembaga-lembaga di dalam masyarakat.

k. Mempelajari masyarakat mengembangkan kebiasaan-kebiasaan melakukan

observasi pada peserta didik.

l. Mempelajari masyarakat mengembangkan apresiasi dan pengertian terhadap

pemberian jasa dari masyarakat.

m. Mempelajari masyarakat memberikan peluang kepada peserta didik untuk

berpartisipasi melakukan pengabdian terhadap masyarakat.

n. Peserta didik memperoleh pengalaman langsung yang kongkret, realistis,

dan menghindarkan verbalisme.

o. Pengajaran menjadi lebih demokratis.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur variabel lingkungan

sosial dapat dilakukan melalui indikator-indikator sebagaimana dikemukakan oleh

Sukmadinata (2007) dan Tabrani (2000) adalah sebagai berikut:

a. Ketenangan jiwa siswa

b. Suasana keakraban siswa dengan siswa lain

c. kegembiraan dalam mengikuti pendidikan

d. persaingan belajar

e. sikap positif atau negatif siswa terhadap guru

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1983:49) mengemukakan berhasil atau

tidaknya seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

a. Lingkungan Keluarga

Faktor lingkungan keluarga meliputi faktor orang tua, suasana rumah dan

keadaan sosial ekonomi keluarga. 1) Orang tua, dalam kegiatan belajar seorang

anak perlu diberikan dorongan dan pengertian dari orang tua. Jika anak sedang

belajar janganlah diganggu dengan tugas-tugas dirumah dan hendaknya mereka

selalu dimotivasi untuk belajar. 2) Suasana rumah, Suasana rumah yang terlalu

gaduh atau terlalu ramai tidak akan membuat anak bisa belajar dengan baik, juga

hubungan antar anggota keluarga yang kurang intim menimbulkan suasana yana

kaku, mati dan tegang dalam kelurga. Suasana yang akrab, menyenangkan dan

penuh rasa kasih sayang serta memberikan motivasi yang mendalam pada anak. 3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

24

Keadaan sosial ekonomi keluarga, dalam kegiatan belajar seorang anak kadang-

kadang memerlukan sarana penunjang yang mahal dan tidak terjangkau oleh

keluarga, bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk

memenuhinya, hal inilah yang akan menjadi faktor penghambat anak dalam

kegiatan belajarnya. Apabila keadaan ekonomi keluarga memungkinkan,

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk belajar dapat terpenuhi.

b. Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah yang menjadi faktor penyebab hambatan kegiatan

belajar mengajar anak antara lain:

1. Interaksi guru dengan murid yang akan menyebabkan proses belajar

mengajar menjadi kurang lancar.

2. Cara penyajian bahan pelajaran yang hanya terpaku pada satu metode

saja juga bisa menimbulkan kebosanan pada anak yang pada akhirnya

akan menjadi hambatan belajar pada anak.

3. Hubungan antara murid yang tidak baik sehingga tidak terjadi klik antara

murid yang satu dengan yang lainnya.

4. Standar pelajaran yang diatas ukuran kemampuan siswa sehingga

menyebabkan siswa merasa takut dalam menghadapi pelajaran.

5. Media pendidikan yang kurang memadai.

c. Lingkungan masyarakat

Yang bisa digolongkan lingkungan masyarakat yang dapat menghambat

kemajuan belajar adalah:

1. Media massa berupa TV, video cassette, novel dan lain-lain yang tidak

bisa dipertanggung jawabkan dari segi pedagogig.

2. Teman bergaul yang memiliki sikap dan pribadi yang kurang baik.

3. Kegiatan dalam masyarakat yang terlalu membebani anak sehingga

mengganggu waktu belajarnya.

4. Cara hidup lingkungan dimana anak tinggal akan berpengaruh besar

terhadap perkembangan kepribadian anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

25

B. Pengaruh Lingkungan Sosial SiswaTerhadap Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial siswa.

Seperti Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Lathif Kurniawan (2014) tentang

pengaruh lingkungan belajar, minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar siswa. Hasil yang diperoleh terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

lingkungan belajar terhadap prestasi belajar. Penelitian yang lain dilakukan oleh

Afrilia Aandira Sari (2013) tentang pengaruh lingkungan tempat tinggal dan

disiplin terhadap hasil belajar. Hasil pengujian hipotesis terdapat pengaruh

signifikan dan positif antara lingkungan tempat tinggal dengan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan kajian teori diatas maka peneliti

ingin mengetahui apakah lingkungan sosial siswa juga berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa khususnya siswa di SMA Negeri 2 Madiun.

2.1.3. Peran Orang Tua Siswa

A. Definisi Peran Orang Tua Siswa

Menurut Edy Suhardono (1994) makna dari kata peran adalah suatu

penjelasan yang merujuk pada konotasi ilmu sosial, yang mengartikan peran

sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu

karakterisasi (posisi) dalam struktur sosial. Menurut Peter Warsley et.al (1992)

mengartikan peran sebagai seperangkat alat-alat yang telah dikembangkan oleh

para sosiolog untuk menggarap hubungan-hubungan yang kompleks. Menurut

Drs. H. Abu Ahmadi dkk (1991), peran adalah suatu kompleks pengharapan

manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi

tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Luqman Ali (1994) Peran adalah

perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di

masyarakat. Menurut beberapa ahli peran juga memiliki beberapa arti:

1) Soekanto (1990:268)

Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia

menjalankan suatu peran.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

26

2) R. Linton

Peran adalah the dynamic aspect of status. Dengan kata lain, seseorang

menjalankan perannya sesuai hak dan kewajibannya

3) Soejono Soekamto : 1982

Peran adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan individu yang

penting bagi struktur sosial masyarakat, peranan meliputi norma-norma yang

dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat,

peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakat.

4) Biddle dan Thomas,

Peran adalah serangkaian rumusan yang membatasi perilaku-perilaku

yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya dalam

keluarga, perilaku ibu dalam keluarga diharapkan bisa memberi anjuran,

memberi penilaian, memberi sangsi dan lain-lain.

5) Merton

Pelengkap hubungan peran yang dimiliki seseorang karena meduduki status

sosial tertentu

6) W.J.S. Poerwadarminta : 1985).

Peran berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian atau

memegang pimpinan yang terutama.

Sedangkan Levis (1996: 84) mendefinisikan “Peranan merupakan aspek

yang dinamis dari kedudukan. Apabila seseorang telah melaksanakan

kewajibannya sesuai dengan kedudukan maka yang bersangkutan menjalankan

peranan”. Peran dalam ilmu sosial berarti suatu fungsi yang dibawakan seseorang

ketika menduduki suatu posisi dalam struktur sosial tertentu. Dengan menduduki

jabatan tertentu, seseorang dapat memainkan fungsinya karena posisiyang

didudukinya tersebut.

Menurut Horton dan Hunt (1993), peran (role) adalah perilaku yang

diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status. Berbagai peran yang

tergabung dan terkait pada satu status ini dinamakan perangkat peran (role set).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

27

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Komarudin (1994:769) peranan

adalah:

1. Bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan seseorang dalam

manajemen.

2. Pola penilaian yang diharapkan dapat menyertai suatu status.

3. Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.

4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang

ada pada dirinya.

5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.

Sedangkan definisi “orang tua” menurut Nasution (1985) Orang tua

adalah orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga

yang biasa disebut ibu/bapak. Depag RI (1982) Orang tua yaitu orang-orang yang

bertanggung jawab atas kelangsungan hidup anak.

M. Imron Pohan (1986:167) menyatakan “Orang tua adalah orang

dewasa pertama bagi anak, tempat anak menggantungkan, tempat ia

mengharapkan bantuan dalam pertumbuhan dan perkembangnnya menuju

kedewasaan”. Sebagaimana yang diungkapkan Tim Prima Pena ( 2002: 477 ),

“Orang tua adalah ayah dan ibu. Dalam hal ini orang tua siswa adalah ayah dan

ibu yang melahirkan, memelihara, dan membiayai anak untuk sekolah”. Jadi

orang tua adalah orang dewasa pertama bagi anak yang harus mau menerima

terhadap segala tingkah laku anaknya, tempat anak menggantungkan, tempat ia

mengharapkan bantuan dalam pertumbuhan dan perkembangannya menuju

kedewasaan, serta bertanggung jawab penuh terhadap kesuksesan anak untuk

hidup di masa depan. Orang tua memegang peranan penting untuk meningkatkan

prestasi belajar anak tanpa dorongan dan rangsangan dari orang tua maka

perkembangan dan prestasi belajar anak mengalamai hambatan.

Peran orang tua menurut Stainback dan Susan (1999) antara lain:

a. Peran sebagai fasilitator

Orang tua bertanggung jawab menyediakan diri untuk terlibat dalam

membantu belajar anak di rumah, mengembangkan keterampilan belajar yang

baik ,memajukan pendidikan dalam keluarga dan menyediakan sarana alat belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

28

seperti tempat belajar, penerangan yang cukup, buku-buku pelajaran dan alat-alat

tulis.

b. Peran sebagai motivator,

Orang tua akan memberikan motivasi kepada anak dengan cara

meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas rumah, mempersiapkan anak

untuk menghadapi ulangan, mengendalikan stres yang berkaitan dengan sekolah,

mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan sekoalah dan memberi

penghargaan terhadap prestasi belajar anak dengan memberi hadiah maupun kata-

kata pujian.

c. Peran sebagai pembimbing atau pengajar,

Orang tua akan memberikan pertolongan kepada anak dengan siap

membantu belajar melalui pemberian penjelasan pada bagian yang sulit

dimengerti oleh anak, membantu anak mengatur waktu belajar, dan mengatasi

masalah belajar dan tingkah laku anak yang kurang baik. Dari uraian di atas

penulis dapat menyimpulkan bahwa orang tua mempunyai tugas yang sangat

penting dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak mereka. Orang tua

berperan amat penting dalam membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar

anak. Orang tua adalah guru pertama bagi anak karena orang tualah yang pertama

kali mendidik atau menanamkan pendidikan kepada anak-anaknya.

B. Pengaruh Peran Orang Tua Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Menurut Slameto (2010: 60) “Cara orang tua mendidik anaknya besar

pengaruhnya terhadap prestasi belajar anaknya”, jadi keberhasilan belajar peserta

didik juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua peserta didik. Hasil penelitian

Hasan Wiyadi (2008) dengan judul penelitian, ”Hubungan antara bimbingan

orang tua dan kecerdasan spiritual anak dengan prestasi belajar anak berhasil

membuktikan ada hubungan positif antara bimbingan orang tua dan kecerdasan

spiritual anak dengan prestasi belajar anak. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

pengaruh peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

Didukung oleh hasil Penelitian yang dilakukan oleh Ari Eka Astuti

(2010) tentang hubungan antara peran orang tua dan motivasi belajar dengan

prestasi belajar mata pelajaran sosiologi pada siswa kelas xi SMA Negeri 1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

29

Karangdowo, Klaten Tahun Ajaran 2009/2010 menunjukkan hasil bahwa ada

hubungan yang positif antara peran orang tua dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian ini telah membuktikan bahwa peran orang tua mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian sebelumnya tentang

besarnya pengaruh peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa maka,

peneliti ingin membuktikan teori tersebut dengan melakukan penelitian tentang

seberapa besar pengaruh peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa di

SMA negeri 2 Madiun. Di sini peneliti membahas tentang peran orang tua dalam

memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar dan menekankan pentingnya

pencapaian prestasi belajar.

2.1.4. Prestasi Belajar Siswa

A. Definisi Prestasi Belajar Siswa

Menurut Winkel (1997) “Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan

belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai

dengan bobot yang dicapainya“ (Agustina dan Hamdu, 2011: 92). Menurut Arif

Gunarso (1993 : 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha

maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

Asmara (2009) Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam

pengusasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan tes angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut

Hetika ( 2008: 23 ), prestasi belajar adalah pencapaian atau kecakapan yang

dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan.

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 895)

berarti :

a) penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan guru.

b) kemampuan yang sungguh-sungguh ada atau dapat diamati (actual

ability) dan yang dapat diukur langsung dengan tes tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

30

Menurut Djalal (1986: 4) “prestasi belajar siswa adalah gambaran

kemampuan siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam

mencapai tujuan pengajaran”. Sementara menurut H.C. Witherington dalam M.

Buchori ( 1977 ), Prestasi belajar adalah hasil penguasaan atau kecakapan dalam

mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah diperoleh melalui kegiatan

belajar , bagaimana sikap dan pengertian serta pemahaman terhadap pernyataan

yang diberikan dalam soal tertentu .

Hamalik (1994: 45) berpendapat bahwa prestasi belajar adalah perubahan

sikap dan tingkah laku setelah menerima pelajaran atau setelah mempelajari

sesuatu. Benyamin S. Bloom (dalam Nurman, 2006 : 36), prestasi belajar

merupakan hasil perubahan tingkah laku yang meliputi tiga ranah kognitif terdiri

atas : pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Saifudin Azwar (1996 :44) prestasi belajar merupakan dapat

dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai raport, indeks

prestasi studi, angka kelulusan dan predikat keberhasilan. Tu’u (2004)

mendefinisikan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang ketika

mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu. Prestasi belajar merupakan penguasaan

terhadap mata pelajaran yang ditentukan lewat nilai atau angka yang diberikan

guru. Berdasarkan hal ini, prestasi belajar dapat dirumuskan :

1. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai ketika mengikuti,

mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran di sekolah.

2. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya karena

bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.

3. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka dari

hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru.

Kaitannya dengan prestasi belajar sebagaimana yang dikemukakan

Zainal Arifin (1990:3) “Prestasi yaitu kemampuan, ketrampilan dan sikap

seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Menurut Slameto (2002: 209)

“Prestasi yaitu pencapaian hasil belajar yang sudah ditetapkan di setiap bidang

studi”. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994: 19) “Prestasi merupakan hasil dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

31

suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun

kelompok”. Menurut Mas’ud Khasan Qorhar dikutip dari Syaiful Bahri Djamarah

(1994:20) “Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil

yang menyenangkan, hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja”. Prestasi

merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan tertentu, sehingga

merupakan tingkat pencapaian kegiatan. Dengan demikian prestasi belajar yaitu

suatu hasil yang dicapai setelah melakukan kegiatan belajar.

Belajar adalah suatu proses yang melibatkan faktor internal dan

eksternal dan dapat memberikan pengalaman nyata dan melibatkan perubahan

tingkah laku pada siswa sehingga dapat menyelesaikan masalah, bekerja sama,

berinisiatif, ,mengambil keputusan dan memperoleh ketrampilan. Belajar pada

hakekatnya tidak memandang siapa yang belajar dan dimana tempatnya, dapat

dikatakan bahwa setiap orang dapat melakukannya.

Menurut Gagne (1977) yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (1990: 84)

menyebutkan bahwa “Belajar terjadi apabila situasi stimulus bersama isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian sehingga perbuatannya (performance-nya )

berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia

mengalami situasi tadi”. Prestasi belajar dijabarkan dalam suatu pengertian yang

utuh sebagai satu kesatuan kata majemuk. Banyak para ahli dalam sumbangsihnya

di dunia pendidikan, memberikan definisinya tentang prestasi belajar. Prestasi

merupakan hasil setelah seseorang melaksanakan suatu aktivitas. Adapun untuk

mendapatkan prestasi dilakukan kerja keras, kedisiplinan serta kepribadian yang

mantap.

Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1994 : 43) ”Prestasi belajar adalah hasil

usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf,

maupun kalimat yang mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam

periode tertentu”. Sedangkan Zainal Arifin (1990:3) mengatakan bahwa: “Prestasi

belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa

indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha”. Oemar Hamalik (1995:159)

mengatakan bahwa “ Prestasi belajar adalah tingkat hasil belajar yang dicapai oleh

suatu siswa setelah melakukan suatu kegiatan belajar dalam upaya mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

32

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan”. Sedangkan menurut Masidjo (1995:

36) “ Prestasi belajar adalah suatu pencapaian hasil belajar siswa”.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut

Slameto (2002 : 54) antara lain : 1. Faktor Internal: a) Faktor Jasmaniah, b) Faktor

Psikologis, c) Faktor Kelelahan. 2. Faktor Eksternal: a) Faktor Keluarga, b) Faktor

Sekolah, c) Faktor Masyarakat. Dibawah ini penulis akan menjelaskan mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi :

1. Faktor dari dalam diri siswa (intern)

Sehubungan dengan faktor intern ini ada tingkat yang perlu dibahas

menurut Slameto (1995 : 54) yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan faktor

kelelahan.

a. Faktor Jasmani

Faktor jasmaniah dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor kesehatan dan

faktor cacat tubuh. Pertama, Faktor kesehatan dimana faktor kesehatan sangat

berpengaruh terhadap proses belajar siswa, jika kesehatan seseorang terganggu

atau cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk, jika keadaan

badannya lemah dan kurang darah ataupun ada gangguan kelainan alat inderanya.

Kedua, Cacat tubuh dimana cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang

baik atau kurang sempurnanya mengenai tubuh atau badan. Cacat ini berupa buta,

setengah buta, tulis, patah kaki, patah tangan, lumpuh, dan lain-lain (Slameto,

2003 : 55).

b. Faktor psikologis

Dapat berupa intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan,

kesiapan. Pertama, intelegensi menurut Slameto (2003: 56) mengemukakan

bahwa intelegensi atau kecakapan terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk

menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dan cepat efektif

mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui

relasi dan mempelajarinya dengan cepat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

33

Kedua, Perhatian menurut al-Ghazali dalam Slameto (2003 : 56) bahwa

perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi jiwa itupun bertujuan semata-

mata kepada suatu benda atau hal atau sekumpulan obyek. Untuk menjamin

belajar yang lebih baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan

yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka

timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa belajar

dengan baik, usahakan buku pelajaran itu sesuai dengan hobi dan bakatnya.

Ketiga, Bakat menurut Hilgard dalam Slameto (2003 : 57) bahwa bakat

adalah the capacity to learn. Dengan kata lain, bakat adalah kemampuan untuk

belajar. Kemampuan itu akan terealisasi pencapaian kecakapan yang nyata

sesudah belajar atau terlatih. Kemudian menurut Muhibbin (2003 : 136) bahwa

bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang untuk mencapai

keberhasilan pada masa yang akan datang.

Keempat, Minat menurut Jersild dan Taisch dalam Nurkencana (1996 :

214) bahwa minat adalah menyakut aktivitas-aktivitas yang dipilih secara bebas

oleh individu. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar siswa, siswa

yang gemar membaca akan dapat memperoleh berbagai pengetahuan dan

teknologi. Dengan demikian, wawasan akan bertambah luas sehingga akan sangat

mempengaruhi peningkatan atau pencapaian prestasi belajar siswa yang seoptimal

mungkin karena siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu pelajaran akan

mempelajari dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.

Kelima, Motivasi menurut Slameto (2003 : 58) bahwa motivasi erat

sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai dalam belajar, di dalam

menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai

tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah

motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya. Keenam,

Kematangan Menurut Slameto (2003 : 58) bahwa kematangan adalah sesuatu

tingkah atau fase dalam pertumbuhan seseorang di mana alat-alat tubuhnya sudah

siap melaksanakan kecakapan baru.

Berdasarkan pendapat di atas, maka kematangan adalah suatu organ atau

alat tubuhnya dikatakan sudah matang apabila dalam diri makhluk telah mencapai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

34

kesanggupan untuk menjalankan fungsinya masing-masing kematang itu datang

atau tiba waktunya dengan sendirinya, sehingga dalam belajarnya akan lebih

berhasil jika anak itu sudah siap atau matang untuk mengikuti proses belajar

mengajar. Ketujuh, Kesiapan menurut James Drever seperti yang dikutip oleh

Slameto (2003 : 59) adalah preparedes to respon or react, artinya kesediaan untuk

memberikan respon atau reaksi. Jadi, dari pendapat di atas dapat diasumsikan

bahwa kesiapan siswa dalam proses belajar mengajar, sangat mempengaruhi

prestasi belajar siswa, dengan demikian prestasi belajar siswa dapat berdampak

positif bilamana siswa itu sendiri mempunyai kesiapan dalam menerima suatu

mata pelajaran dengan baik.

c. Faktor kelelahan

Ada beberapa faktor kelelahan yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa antara lain dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan

jasmani dan kelelahan rohani. Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto (1995:59)

sebagai berikut:: “Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan

timbul kecendrungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani terjadi

karena ada substansi sisa pembakaran di dalam tubuh, sehingga darah kurang

lancar pada bagian tertentu. Sedangkan kelelahan rohani dapat terus menerus

karena memikirkan masalah yang berarti tanpa istirahat, mengerjakan sesuatu

karena terpaksa, tidak sesuai dengan minat dan perhatian”.

2. Faktor yang berasal dari luar individu (Eksternal)

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar dapatlah

dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan

faktor masyarakat (Slameto, 1995 : 60).

a. Faktor keluarga

Faktor keluarga sangat berperan aktif bagi siswa dan dapat

mempengaruhi dari keluarga antara lain: cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota keluarga, keadaan keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi

keluarga, latar belakang kebudayaan dan suasana rumah.

1. Cara orang tua mendidik

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

35

Cara orang tua mendidik besar sekali pengaruhnya terhadap prestasi

belajar anak, hal ini dipertegas oleh Wirowidjojo dalam Slameto (2003 :

60) mengemukakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan yang

pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk mendidik

dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan mutu pendidikan dalam

ukuran besar yaitu pendidikan bangsa dan negara. Dari pendapat di atas

dapat dipahami betapa pentingnya peranan keluarga di dalam pendidikan

anaknya. Cara orang mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap

belajarnya.

2. Relasi antar anggota keluarga

Menurut Slameto (2003 : 60) bahwa yang penting dalam keluarga adalah

relasi orang tua dan anaknya. Selain itu juga relasi anak dengan

saudaranya atau dengan keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar

anak. Wujud dari relasi adalah apakah ada kasih sayang atau kebencian,

sikap terlalu keras atau sikap acuh tak acuh, dan sebagainya.

3. Keadaan keluarga

Menurut Hamalik (2002 : 160) mengemukakan bahwa keadaan keluarga

sangat mempengaruhi prestasi belajar anak karena dipengaruhi oleh

beberapa faktor dari keluarga yang dapat menimbulkan perbedaan individu

seperti kultur keluarga, pendidikan orang tua, tingkat ekonomi, hubungan

antara orang tua, sikap keluarga terhadap masalah sosial dan realitas

kehidupan. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa keadaan keluarga dapa

mempengaruhi prestasi belajar anak sehingga faktor inilah yang

memberikan pengalaman kepada anak untuk dapat menimbulkan prestasi,

minat, sikap dan pemahamannya sehingga proses belajar yang dicapai oleh

anak itu dapat dipengaruhi oleh orang tua yang tidak berpendidikan atau

kurang ilmu pengetahuannya.

4. Pengertian orang tua

Menurut Slameto (2003 : 64) bahwa anak belajar perlu dorongan dan

pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan

tugas-tugas rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

36

orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongnya sedapat mungkin

untuk mengatasi kesulitan yang dialaminya.

5. Keadaan ekonomi keluarga

Menurut Slameto (2003 : 63) bahwa keadaan ekonomi keluarga erat

hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain

terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makanan, pakaian, perlindungan

kesehatan, dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang

belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, dan sebagainya.

6. Latar belakang kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap

anak dalam belajar (Roestiyah, 1989: 156). Oleh karena itu perlu kepada

anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan baik, agar mendorong tercapainya

hasil belajar yang optimal.

7. Suasana rumah

Suasana rumah sangat mempengaruhi prestasi belajar, hal ini sesuai

dengan pendapat Slameto (2003 : 63) yang mengemukakan bahwa suasana

rumah merupakan situasi atau kejadian yang sering terjadi di dalam

keluarga di mana anak-anak berada dan belajar. Suasana rumah yang

gaduh, bising dan semwarut tidak akan memberikan ketenangan terhadap

diri anak untuk belajar. Suasana ini dapat terjadi pada keluarga yang besar

terlalu banyak penghuninya. Suasana yang tegang, ribut dan sering terjadi

cekcok, pertengkaran antara anggota keluarga yang lain yang

menyebabkan anak bosan tinggal di rumah, suka keluar rumah yang

akibatnya belajarnya kacau serta prestasinya rendah.

b. Faktor sekolah

Faktor sekolah dapat berupa cara guru mengajar, ala-alat pelajaran,

kurikulum, waktu sekolah, interaksi guru dan murid, disiplin sekolah, dan media

pendidikan, yaitu :

1. Guru dan cara mengajar

Menurut Purwanto (2004 : 104) faktor guru dan cara mengajarnya

merupakan faktor penting, bagaimana sikap dan kepribadian guru, tinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

37

rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh guru, dan bagaimana cara guru

itu mengajarkan pengetahuan itu kepada anak-anak didiknya turut

menentukan hasil belajar yang akan dicapai oleh siswa. Sedangkan

menurut Nana Sudjana dalam Djamarah (2006 : 39) mengajar pada

hakikatnya adalah suatu proses , yaitu proses mengatur, mengorganisasi

lingkungan yang ada disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan

dan mendorong anak didik melakukan proses belajar.

Dalam kegiatan belajar, guru berperan sebagai pembimbing. Dalam

perannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menhidupkan dan

memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Dengan

demikian cara mengajar guru harus efektif dan dimengerti oleh anak

didiknya, baik dalam menggunakan model, tehnik ataupun metode dalam

mengajar yang akan disampaikan kepada anak didiknya dalam proses

belajar mengajar dan disesuaikan dengan konsep yang diajarkan

berdasarkan kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar

2. Model pembelajaran

Model atau metode pembelajaran sangat penting dan berpengaruh sekali

terhadap prestasi belajar siswa, terutama pada pelajaran matematika.

Dalam hal ini model atau metode pembelajaran yang digunakan oleh guru

tidak hanya terpaku pada satu model pembelajaran saja, akan tetapi harus

bervariasi yang disesuaikan dengan konsep yang diajarkan dan sesuai

dengan kebutuhan siswa, terutama pada guru matematika. Dimana guru

matematika harus bisa menilih dan menentukan metode pembelajaran

yang tepat untuk digunakan dalam pembelajaran. Adapun model-model

pembelajaran itu, misalnya : model pembelajaran kooperatif, pembelajaran

kontekstual, realistik matematika problem solving dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, model yang diterapkan adalah model kooperatif tipe STAD,

dimana model atau metode ini berpengaruh terhadap proses belajar siswa

dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Alat-alat pelajaran

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

38

Untuk dapat hasil yang sempurna dalam belajar, alat-alat belajar adalah

suatu hal yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa, misalnya perpustakaan, laboratorium, dan sebagaianya. Menurut

Purwanto (2004 : 105) menjelaskan bahwa sekolah yang cukup memiliki

alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk belajar ditambah dengan

cara mengajar yang baik dari guru-gurunya, kecakapan guru dalam

menggunakan alat-alat itu, akan mempermudah dan mempercepat belajar

anak.

4. Kurikulum

Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa,

kegiatan itu sebagian besar menyajikan bahan pelajaran agar siswa

menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Menurut

Slameto (2003 : 63) bahwa kurikulum yang tidak baik akan berpengaruh

tidak baik terhadap proses belajar maupun prestasi belajar siswa.

5. Waktu sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di

sekolah, waktu sekolah dapat pagi hari, siang, sore bahkan malam hari.

Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa (Slameto, 2003 : 68).

6. Interaksi guru dan murid

Menurut Roestiyah (1989 : 151) bahwa guru yang kurang berinteraksi

dengan murid secara intim, menyebabkan proses belajar mengajar itu

kurang lancar. Oleh karena itu, siswa merasa jenuh dari guru, maka segan

berpartisipasi secara aktif di dalam belajar.

7. Disiplin sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam

sekolah dan juga dalam belajar (Slameto, 2003 : 67). Kedisiplinan sekolah

ini misalnya mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan

pelaksanaan tata tertib, kedisiplinan pengawas atau karyawan dalam

pekerjaan administrasi dan keberhasilan atau keteraturan kelas, gedung

sekolah, halaman, dan lain-lain.

8. Media pendidikan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

39

Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah,

maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belaajr anak dalam

jumlah yang besar pula (Roestiyah, 1989 : 152). Media pendidikan ini

misalnya seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media

lainnya yang dapat mendukung tercapainya prestasi belajar dengan baik.

c. Faktor Lingkungan Masyarakat

Faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa antara lain

teman bergaul, kegiatan lain di luar sekolah dan cara hidup di lingkungan

keluarganya.

1. Kegiatan siswa dalam masyarakat

Menurut Slameto (2003 : 70) mengatakan bahwa kegiatan siswa dalam

masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.

Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang telalu

banyak misalnya berorganisasi, kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain,

belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur

waktunya.

2. Teman Bergaul

Anak perlu bergaul dengan anak lain, untik mengembangkan sosialisasinya.

Tetapi perlu dijaga jangan sampai mendapatkan teman bergaul yang buruk

perangainya. Perbuatan tidak baik mudah berpengaruh terhadap orang lain,

maka perlu dikontrol dengan siapa mereka bergaul. Menurut Slameto (2003

: 73) agar siswa dapat belajar, teman bergaul yang baik akan berpengaruh

baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek

perangainya pasti mempengaruhi sifat buruknya juga, maka perlu

diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik-baik dan

pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan

pendidik harus bijaksana.

3. Cara Hidup Lingkungan

Cara hidup tetangga disekitar rumah di mana anak tinggal, besar pengaruh

terhadap pertumbuhan anak (Roestiyah, 1989 : 155). Hal ini misalnya anak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

40

tinggal di lingkungan orang-orang rajib belajar, otomatis anak tersebut akan

berpengaruh rajin juga tanpa disuruh.

D. Pengukur Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar yang berupa

pengetahuan dan keterampilan yang dapat diukur dengan tes. Menurut pendapat

Nana Sudjana (2005: 22) prestasi belajar terdiri dari 3 ranah yaitu:

1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap nilai yang terdiri dari lima aspek,

yaitu penerimaan, jawaban dan reaksi, penilaian, organisasi, internalisasi.

Pengukuran ranah efektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena

perubahan tingkah laku siswa dapat berubah sewaktu-waktu.

3. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak. Pengukuran ranah psokomotorik dilakukan

terhadap hasil-hasil belajar yang berupa penampilan.

Sedangkan menurut Muhibbin Syah (2010: 140) mengatakan bahwa:

“Evaluasi yang berarti pengungkapan dan pengukuran hasil belajar itu pada

dasarnya merupakan penyusunan deskripsi siswa, baik secara kuantitatif maupun

kualitatif. Namun perlu penyusun kemukakan bahwa kebanyakan pelaksanaan

evaluasi cenderung bersifat kuantitatif, lantaran simbol angka atau skor untuk

menentukan kualitaas kesuluruhan kinerja akademik siswa dianggap nisbi.”

Menurut Muhibbin Syah (2010: 152) pengukuran keberhasilan belajar

yaitu sebagai berikut :

1. Evaluasi Prestasi Kognitif

Mengukur keberhasilan siswa yang berdimensi kognitif (ranah cipta) dapat

dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan tes tertulis maupun tes lisan

dan perbuatan. Karena semakin membengkaknya jumlah siswa di sekolah-

sekolah, tes lisan dan perbuatan hampir tak pernah digunakan lagi. Alasan

lain mengapa tes lisan khususnya kurang mendapat perhatian ialah karena

pelaksanaannya yang face to face (berhadapan langsung)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

41

2. Evaluasi Prestasi Afektif

Dalam merencanakan penyusunan instrumen tes prestasi siswa yang

berdimensi aktif (ranah rasa) jenis-jenis prestasi internalisasi dan

karakteristik seyogyanya mendapat perhatian khusus. Alasannya, karena

kedua jenis prestasi ranah rasa itulah yang lebih banyak mengendalikan

sikap dan perbuatan siswa. Salah satu bentuk tes ranah rasa yang populer

ialah “Skala Likert” (Likert Scale) yang bertujuan untuk mengidentifikasi

kecenderungan/sikap orang.

3. Evaluasi Prestasi Psikomotorik

Cara yang dipandang tepat untuk mengevaluasi keberhasilan belajar yang

berdimensi ranah psikomotor (ranah karsa) adalah observasi. Observasi

dalam hal ini dapat diartikan sebagai sejenis tes mengenai peristiwa,

tingkah laku atau fenomena lain, dengan pengamatan langsung. Namun,

observasi harus dibedakan dari eksperimen, karena eksperimen pada

umumnya dipandang sebagai salah satu cara observasi.

Gronlund 1977 (dalam Saifuddin Azwar, 1996: 18) merumuskan beberapa prinsip

dasar dalam pengukuran prestasi yaitu sebagai berikut :

1. Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas

sesuai dengan tujuan intruksional.

2. Tes prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil

belajar dan dari materi yang dicakup oleh program intruksional atau

pengajaran

3. Tes prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok guna

mengukur hasil belajar yang diinginkan.

4. Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuan

penggunaan hasilnya.

5. Reliabilitas tes prestasi harus diusahakan setinggi mungkin dan hasil

ukurnya ditafsirkan dengan hati-hati.

6. Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para anak

didik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

42

Dengan demikian hasil belajar siswa dapat diukur dengan tiga ranah

yaitu ranah kogitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek

penelitian hasil belajar. Dari ketiga anah tersebut, ranah kognitiflah yang paling

banyak dinilai oleh guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa

dalam menguasai bahan pengajaran.

Menurut Sudjana (1990:23), mengatakan “diantara ketiga ranah yaitu

ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, maka rana kognitif sering dinilai para

guru di sekolah”. Menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai

mata pelajaran

Dari pendapat-pendapat tersebut di atas penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa

(faktor intern) yang bersasal dari faktor jasmaniah, psikologis, dan kelelahan.

Sedangkan pengaruh dari luar siswa (faktor eksternal) dapat bersumber dari

keluarga, sekolah dan masyarakat.

2.2. Penelitian Yang Relevan

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan untuk menunjukkan faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, antara lain: penelitian yang dilakukan

oleh Mustofa Arif (2009) dengan judul penelitian, “Hubungan antara motivasi

belajar dan pergaulan peer group dengan prestasi belajar sosiologi kelas XI SMA

Muhammadiyah 2 Gemolong tahun ajaran 2008/2009”. Hasil dari penelitian ini

menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara motivasi belajar dan pergaulan

peer group dengan prestasi belajar sosiologi.

Penelitian Hasan Wiyadi (2008) dengan judul penelitian, ”Hubungan

antara bimbingan orang tua dan kecerdasan spiritual anak dengan prestasi belajar

menggambar teknik dasar siswa kelas XI SMK N 5 Surakarta”. Hasil dari

penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara bimbingan orang

tua dan kecerdasan spiritual anak dengan prestasi belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

43

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmat Wahyudi Himawan (2009)

dengan judul penelitian, “Hubungan antara pola asuh orang tua dan minat baca

dengan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI Ilmu Sosial SMA Al-Islam

Surakarta tahun ajaran 2008/2009”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada

hubungan positif antara pola asuh orang tua dan minat baca dengan prestasi

belajar.

Penelitian yang dilakukan oleh Afrilia Aandira Sari (2013) tentang

pengaruh lingkungan tempat tinggal dan disiplin terhadap hasil belajar geografi

siswa kelas xi sman 1 tanjung mutiara Lingkungan tempat tinggal siswa sebagian

besar di atas rata-rata 37,80%. Hasil pengujian hipotesis terdapat pengaruh

signifikan dan positif antara lingkungan tempat tinggal dengan hasil belajar

geografi siswa kelas XI di SMAN 1 Tanjung Mutiara dimana nilai thitung > ttabel

(4,538 > 1,65704) dan nilai signifikasi 0,000 < 0,05. Kekuatan pengaruh antara

lingkungan tempat tinggal terhadap hasil belajar georafi sebesar 13,5%.

Penelitian yang dilakukan oleh Lilis Andriani (2013) tentang Hubungan

rasa percaya diri dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas

X di SMA Negeri 4 Gorontalo. Menunjukkan hasil bahwa Hasil perhitungan

koefisien korelasi sebesar 0,6025 ini mengindikasikan bahwa hubungan antara

rasa percaya diri dengan prestasi belajar siswa adalah hubungan positif dan kuat.

Kuatnya hubungan antara rasa percaya diri dengan prestasi belajar siswa adalah

36,3%. Hal ini memberikan gambaran bahwa ada sebesar36, 3% variasi Prestasi

Belajar Siswa yang dapat dijelaskan oleh rasa percaya diri siswa, sedangkan

63,7% ditentukan oleh faktor lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Ari Eka Astuti (2010) tentang hubungan

antara peran orang tua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

sosiologi pada siswa kelas xi SMA Negeri 1 Karangdowo, Klaten Tahun Ajaran

2009/2010 menunjukkan hasil bahwa (1) Ada hubungan yang positif antara peran

orang tua dengan prestasi belajar sosiologi, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis

data yang menunjukkan : rx1y = 0,428 dan p= 0,017. Sumbangan Efektif (SE)

sebesar 7,552% dan Sumbangan Relatif SR = 25,262%. Dengan demikian

hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara peran orang tua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

44

dengan prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI SMA Negeri1 Karangdowo

Tahun Ajaran 2009/2010” dapat diterima, (2) Ada hubungan yang positif antara

motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi, hal ini dapat dilihat dari hasil

analisis data yang menunjukkan rx2y = 0,473 dan p = 0,030. Sumbangan Efektif

(SE) sebesar 22,343% dan Sumbangan Relatif (SR) = 74,738%. Dengan demikian

hipotesis yang berbunyi “ Ada hubungan yang positif antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar sosiologi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Karangdowo

tahun ajaran 2009/2010”, dapat diterima, (3) Ada hubungan yang positif antara

peran orang tua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi, dapat

dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan Rx1x2y = 0,547 dan p = 0,008.

Dengan demikian hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara

peran orang tua dan motivasi belajar dengan prestasi belajar sosiologi pada siswa

kelas XI SMA Negeri 1 Karangdowo tahun ajaran 2009/2010”, terbukti

kebenarannya sebagai hipotesis tersebut dapat diterima.

Penelitian yang dilakukan oleh Trisulaminah (2010) tentang pengaruh

kreativitas dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar ips siswa kelas x sma

negeri gemolong tahun ajaran 2009 / 2010. menunjukkan hasil bahwa

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan (1) kreativitas mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS siswa (thit = 4,532 >

ttab=1,960 pada taraf signifikansi 5%),(2) minat belajar siswa mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS siswa (thit = 5,078 >

ttab=1,960 pada taraf signifikansi 5%).

Penelitian yang dilakukan oleh Kadek Ari Prabawa (2014) tentang

pengaruh sosial ekonomi dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar

ekonomi siswa kelas x4. Hasil penelitian menunjukan (1) kondisi sosial ekonomi

orang tua siswa secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi, perhatian

orang tua siswa secara keseluruhan termasuk dalam kategori rendah, dan prestasi

belajar siswa termasuk dalam kategori cukup baik, (2) sosial ekonomi

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa, (3) perhatian

orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa, (4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

45

sosial ekonomi dan perhatian orang tua berpengaruh signifikan terhadap prestasi

belajar ekonomi siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Lathif Kurniawan (2014) tentang

pengaruh lingkungan belajar, minat belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran tik kelas x sma n 1 kota mungkid, magelang.

hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara lingkungan belajar terhadap prestasi belajar sebesar 1.09%; (2) terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara minat belajar terhadap prestasi belajar

sebesar 2.95%; (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar

terhadap prestasi belajar sebesar 8.86%; (4) terdapat pengaruh positif dan

signifikan antara lingkungan belajar, minat belajar dan motivasi belajar secara

bersama-sama terhadap prestasi belajar sebesar 12.9%.

2.3. Landasan Teori

Teori Pertukaran George Homans

Homans mengakui bahwa manusia bersifat sosial dan menghabiskan

waktu mereka untuk berinteraksi dengan orang lain (Ritzer, 2014:451). Satu ciri

khas teori pertukaran yang menonjol adalah cost and reward. Dalam berinteraksi

manusia selalu mempertimbangkan cost (biaya atau pengorbanan) dengan reward

(penghargaan atau manfaat) yang diperoleh dari interaksi tersebut. Jika cost tidak

sesuai dengan reward-nya, maka salah satu pihak yang mengalami disertasi

seperti ini akan merasa sebal dan menghentikan interaksinya, sehingga hubungan

sosialnya akan mengalami kegagalan. Inti teori pertukaran Homans terletak pada

kumpulan proposisi-proposisi dasar yang menerangkan tentang setidaknya dua

individu yang berinteraksi. Homans beranggapan bahwa dalam melihat perilaku

sosial manusia, maka yang harus diamati adalah individu atau paling tidak ada dua

individu yang saling berinteraksi.

1. Proposisi-Proposisi

a. Proposisi Sukses (The Success Proposition)

“jika makin sering tindakan apapun yang dilakukan orang memperoleh

imbalan, makin besar pula kecenderungan orang lain mengulangi tindakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

46

tersebut” (Homans, 1974:16). Proposisi ini berarti bahwa semakin besar

kemungkinan seseorang untuk melakukan sesuatu jika di masa lalu orang

tersebut telah mendapatkan hadiah (manfaat) yang berarti bagi dirinya.

Selanjutnya semakin sering orang menerima hadiah yang berguna di masa lalu,

maka makin sering seseorang itu melakukan hal yang sama. Begitu pula, jika ia

sering menerima hadiah berupa persetujuan atas tindakannya dari orang lain,

maka ia juga akan sering memberikan perlakuan yang sama bagi orang

tersebut. Adapaun perilaku yang sesuai dengan proposisi keberhasilan ini

meliputi tiga tahap: pertama adalah tindakan orang; kedua adalah hadiah

(manfaat) yang diperoleh; ketiga adalah perulangan tindakan asli atau

sekurangnya tindakan yang serupa dalam hal tertentu.

b. Proposisi Stimulus (The Stimulus Proposition)

Jika dimasa lalu terjadinya stimuli tertentu, atau serangkaian stimulus,

adalah situasi di mana tindakan seseorang diberikan imbalan, maka semakin

mirip stimulus saat ini dengan stimulus masa lalu itu, semakin besar

kecenderungan orang tersebut mengulangi tindakan yang sama atau yang

serupa (Homans, 1974: 23). Homans menyimpulkan dari proses generalisasi

dalam kecenderungan memperluas perilaku dalam keadaan serupa.

Keberhasilan seseorang mendapatkan hadiah dari tindakan yang dilakukan,

mungkin akan mendorong orang tersebut untuk merubah perilakunya pada arah

yang sama. Tetapi proses diskriminasinya juga pentingh, artinya manusia

sebagai aktor mungkin hanya akan melakukan tindakan dalam keadaan khusus

yang terbukti sukses mendapatkan hadiah di masa lalu. Bila kondisi yang

menghasilkan kesuksesan itu terjadi terlalu rumit, maka kondisi serupa

mungkin tidak akan menstimuli perilaku. Bila stimuli krusial muncul terlalu

lama sebelum perilaku diperlukan, maka stimuli itu benar-benar merangsang

perilaku. Aktor dapat menjadi terlalu sensitif terhadap stimuli terutama jika

stimuli itu sangat bernilai bagi aktor. Kenyataan aktor dapat menanggapi

stimuli yang tak berkaitan, setidaknya hingga situasi diperbaiki melalui

kegagalan berulang kali. Semuanya ini dipengaruhi oleh kewaspadaan atau

derajat perhatian individu terhadap stimuli.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

47

c. Proposisi Nilai (The Value Proposition)

Semakin bernilai hasil tindakan bagi seseorang , semakin cenderung ia

melakukan tindakan serupa (Homans, 1974: 25). Bila hadiah yang diberikan

masing-masing kepada orang lain amat bernilai, maka makin besar

kemungkinan aktor tersebut melakukan tindakan yang diinginkan ketimbang

jika hadiahnya tidak bernilai. Disinilah Homans memperkenalkan konsep

hadiah dan hukuman. Hadiah adalah tindakan nilai positif; makin tinggi nilai

hadiah, makin besar kemungkinan mendatangkan perilaku yang diinginkan.

Menurut Homans, hukuman merupakan alat yang tidak efisien untuk

membujuk orang mengubah perilaku mereka karena orang dapat bereaksi

terhadap hukuman menurut cara yang tidak diinginkan, sehingga perilaku ini

akan cepat dihentikan. Sedangkan hadiah lebih disukai, tetapi persediaannya

mungkin terbatas. Homans menekankan bahwa teorinya sebenarnya bukanlah

teori hedonitis; menurutnya hadiah dapat berupa materi (uang) tapi juga bisa

berupa altruitis (penghargaan dari orang lain).

d. Proposisi Persetujuan-Agresi (The Aggression-Approval Proposition)

Proposisi A “Bila tindakan orang tak mendapatkan hadiah yang ia

harapkan atau menerima hukuman yang tidak ia aharapkan, ia akan marah;

besar kemungkinan ia akan melakukan tindakan agresif dan akibatnya tindakan

demikian makin bernilai baginya. (Homans, 1974: 37). Konsep frustasi dan

marah menurut Homans lebih mengacu pada keadaan mental. Menurut

Homans, bila seseorang tidak mendapatkan apa yang ia harapkan, ia akan

menjadi kecewa, frustasi. Homans lalu menyatakan bahwa frustasi terhadap

harapan seperti itu, tak selalu “hanya” mengacu pada keadaan internal.

Kekecewaan dapat pula mengacu pada seluruh kejadian eksternal, yang tak

hanya dapat diamati oleh aktor itu sendiri tetapi juga orang lain. Proposisi A

tentang persetujuan-agresi, hanya mengacu pada emosi negatif.

Proposisi B “Bila tindakan seseorang menerima hadiah yang ia harapkan,

terutama hadiah yang lebih besar daripada yang ia harapkan, atau tidak

menerima hukuman yang ia bayangkan, maka ia akan puas; ia makin besar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

48

kemungkinannya melaksanakan tindakan yang disetujui dan akibat tindakan

seperti itu akan makin bernilai baginya”.

Ketika aktor mendapatkan hadiah yang diharapkan dan orang lain yang

memberikan hadiah itu mendapatkan pujian yang ia harapkan, keduanya akan

puas dan lebih mungkin memberi atau menerima hadiah, karena hadiah

berharga bagi masing-masing pihak.

e. Proposisi Rasionalitas (The Rationality Proposition)

“Ketika memilih di antara berbagai tindakan alternatif, seseorang dan

memilih satu di antaranya, yang ia anggap saaat itu memiliki value(V), sebagai

hasil, dikalikan dengan probabilitas (p), untuk mendapatkan hasil yang lebih

besar” (Homans, 1974: 43). Proposisi rasionalitas Homans ini sangat jelas

dipengaruhi oleh teori pilihan rasional. Menurut istilah ekonomi, aktor yang

bertindak sesuai dengan proposisi rasionalitas adalah aktor yang

memaksimalkan kegunaannya.

Manusia sebagai aktor akan membanding-bandingkan jumlah hadiah dari

hasil tindakan yang akan mereka lakukan. Mereka pun akan memperhitungkan

kemungkinan hadiah yang benar-benar akan mereka terima. Hadiah yang bernilai

tinggi akan diturunkan nilainya, jika aktor membayangkan hadiah itu tak mungkin

dicapainya. Sebaliknya, hadiah yang benilai rendah akan ditingkatkan jika aktor

membayangkan hadiah itu dapat dicapai dengan mudah

2.4. Kerangka Berfikir

Dari landasan teori di atas maka terdapat pengaruh antara jaringan sosial

siswa terhadap prestasi belajar siswa. Dalam penelitian ini mengambil fokus

tentang jaringan sosial yang meliputi bonding, bridging dan linking pada

hubungan sosial, kepercayaan, kerjasama dan toleransi. Bonding merupakan

jaringan sosial yang mengikat yang meliputi: anggota keluarga inti, anggota

keluarga luas, saudara dekat, guru di sekolah, teman sekelas dan teman

sepermainan. Bridging adalah jaringan sosial yang menyambung terbentuk dari

interaksi antar kelompok dalam suatu wilayah dengan frekuensi yang relatif lebih

rendah yang meliputi: kelompok ekstrakulikuler, kelompok bimbingan belajar,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

49

guru bimbingan belajar. Linking yaitu jaringan sosial mengait terbentuk dari

hubungan yang relatif longgar yang meliputi: kelompok keagamaan, teman olah

raga, teman sekolah lain, alumni, teman komunitas, teman on line.

Selain jaringan sosial siswa, prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh

lingkungan sosial siswa yang meliputi lingkungan sekolah, lingkungan keluarga

dan lingkungan masyarakat. Lingkungan sekolah meliputi Interaksi guru dengan

murid, Cara penyajian bahan pelajaran , hubungan antara murid yang tidak baik

sehingga tidak terjadi klik antara murid yang satu dengan yang lainnya, standar

pelajaran yang diatas ukuran kemampuan siswa dan media pendidikan yang

kurang memadai. Lingkungan keluarga meliputi faktor orang tua, suasana rumah

dan keadaan sosial ekonomi keluarga. Lingkungan masyarakat meliputi kegiatan

siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan cara hidup lingkungan.

Prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh peran orang tua siswa.

Menurut Slameto (2010: 60) “Cara orang tua mendidik anaknya besar

pengaruhnya terhadap belajar anaknya”. Peran orang tua dalam penelitian ini

meliputi: pertama, perhatian terhadap kegiatan belajar. Kedua, menekankan

pentingnya pencapaian prestasi belajar. Semakin baik prestasi yang diraih oleh

siswa maka akan mendapatkan pujian dari semua pihak, baik pihak sekolah,

keluarga maupun masyarakat. Sebaliknya jika prestasi siswa jelek maka akan

mendapatkan hukuman dari semua pihak berupa gunjingan atau cemoohan. Dari

pernyataan tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa ada pengaruh jaringan sosial

siswa terhadap prestasi belajar siswa, ada pengaruh lingkungan sosial siswa

terhadap prestasi belajar siswa, dan ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap

prestasi belajar siswa dan ada pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sosial

siswa dan peran orang tua siswa secara simultan terhadap prestasi belajar siswa.

Secara digramatis dapat digambarkan sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

50

X1(Jaringan Sosial Siswa)

X2(Lingkungan Sosial Siswa)

X3(Peran Orang Tua Siswa)

Y(Prestasi Belajar

Siswa)

Variabel independenX2

(Lingkungan Sosial Siswa)

Variabel dependenY

(Prestasi Belajar Siswa)

Variabel independenX3

(Peran Orang Tua Siswa)

Variabel independenX1

(Jaringan Sosial Siswa)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

51

2.5. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. H : b = 0, artinya tidak ada pengaruh jaringan sosial siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

H : b > 0, artinya ada pengaruh positif jaringan sosial siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

2. H : b = 0, artinya tidak ada pengaruh lingkungan sosial siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

H : b > 0, artinya ada pengaruh positif lingkungan sosial siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

3. H : b = 0, artinya tidak ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

H : b > 0, artinya ada pengaruh positif peran orang tua siswa terhadap

prestasi belajar siswa.

4. H : b : = 0, artinya tidak ada pengaruh jaringan sosial siswa,

lingkungan sosial siswa, dan peran orang tua siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

H : b : > 0, artinya ada pengaruh positif jaringan sosial siswa,

lingkungan sosial siswa, dan peran orang tua siswa terhadap prestasi

belajar siswa.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

52

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

A. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Madiun tepatnya di kelas X, XI

dan XII, pada tahun ajaran 2014/2015. Dengan alamat Jl. Biliton no.24 Kota

Madiun, Kelurahan Madiun Lor, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi

Jawa Timur. Alasan peneliti mengambil lokasi tersebut karena peneliti sebagai

guru sosiologi di sekolah tersebut sehingga tidak ada kesulitan untuk

mendapatkan data secara mendalam melalui penelitian ilmiah.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari persiapan dan study pendahuluan sampai

dengan pengambilan data dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan minggu

akhir bulan Juni 2015 dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 3.1 jadwal penelitian

No

KegiatanMaret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

2 Pembimbingan Proposal

3 Menyusun Instrumen

4 Seminar Proposal

5 Uji coba Instrumen

6 Analisis Hasil Uji Coba

7 Pelaksanaan Penelitian

8 Bimbingan BAB IV dan V

9 Seminar Hasil10 Revisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

53

Seminar Hasil11 Ujian Tesis12 Revisi Hasil

Ujian13 Pencetakan,

Pengumpulan Tesis

3.2. Jenis Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka Jenis penelitian ini adalah

penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survai. Metode survai yaitu

pengumpulan data terhadap sejumlah individu yang dianggap representatif

mewakili populasinya untuk memperoleh sejumlah nilai-nilai tertentu atas

sejumlah variabel yang dipilih (Slamet, 2011: 9). Selain itu (Galtung, 1967)

memberi arti survei ke dalam dua pengertian yaitu arti umum dan arti khusus. Arti

secara umum survei merupakan metode umum untuk mengisi matrik dari suatu

data. Sebagaimana telah diketengahkan bahwa setiap data mempunyai tiga bagian

yang penting ialah unit/ unsur analisis, variabel, dan nilai. Maka kegiatan mengisi

matrik data adalah menentukan unit yang diteliti, menentukan variabel apa saja

yang hendak diidentifikasikan, dan mengukur dengan suatu instrumen terhadaap

variabel agar memperoleh nilai. Arti secara khusus survei merupakan cara untuk

mempelajari pendapat umum. Bila kedua pemahaman dijajarkan maka definisi

metode survei adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Definisi Survei

Definisi umum Definisi khusus

Unit Suatu unit sosial atau budaya

Individu-individu

Variabel Suatu variabel yang dapat mencirikan unit

Sikap dan beberapa variabel latar belakang

Metode pengumpulan data

Suatu metode yang dapat mengisi matrik

Lisan: interviewTertulis: kuesioner

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

54

Survei setidaknya mempunyai tiga tujuan yaitu: pertama, survei

menyediakan informasi mengenai suatu masalah. Kedua, mendeskripsikan suatu

gejala dimana survei membantu peneliti datang ke lokasi melakukan kontak

langsung dengan gejala yang dia teliti sehingga peneliti dapat memperoleh segala

rincia renik pernik yang dia butuhkan. Ketiga, menjelaskan suatu gejala dimana

dalam banyak hal survei sosial dimaksudkan untuk menerangkan hubungan antar

variabel Slamet (2006:110)

Sesuai dengan tujuan di atas maka survei mempunyai sifat-sifat sebagai

berikut:

1. Survei dapat merupakan sensus lengkap atau survei terhadap sampel.

Bila digunakan sampel, maka random sampling adalah sangat penting

agar supaya memperoleh gambaran yang mewakili universum.

2. Survei bukan hanya survei tentang manusia, tetapi dapat pula survei yang

bukan manusia.

3. Survei bermaksud untuk mengamati atau menjawab pertanyaan-

pertanyaan.

Dalam penelitian ini cara pengumpulan data survei yaitu dengan cara

menyebarkan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada para responden.

Persyaratan penting dalam pengisian kuesioner ialah responden harus bisa

membaca dan menulis. Di samping itu responden harus bisa memahami setiap

maksud dari pertanyaan. Penelitian ini bermaksud untuk menguji pengaruh

Variabel X1 (Jaringan Sosial Siswa), X2 (Lingkungan Sosial Siswa), X3 (Peran

Orang Tua Siswa) terhadap Y (Prestasi Belajar Siswa). Sedangkan untuk

menganalisis pengaruh masing-masing variabel menggunakan teknik analisis

regresi linear sederhana. Alasan dipilihnya jenis penelitian ini karena peneliti

ingin mengetahui seberapa besar pengaruh Jaringan Sosial Siswa, Lingkungan

Sosial Siswa, Dan Peran Orang Tua Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa di

SMA Negeri 2 Madiun.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

55

3.3. Populasi dan Sampel

A. Populasi

Sesuai dengan judul penelitian, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah semua siswa SMA Negeri 2 Madiun tahun pelajaran

2014/2015, yang terdiri dari :

Tabel 3.3. Data Siswa SMA Negeri 2 Madiun Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas L P Jumlah

Kelas x

1 X 1 18 18 36

2 X 2 26 10 36

3 X 3 12 24 36

4 X 4 15 20 35

5 X 5 14 24 38

6 X 6 16 22 38

7 X 7 6 16 22

8 X 8 13 9 22

Jumlah 120 143 263

Kelas xi

1 Xi ipa 1 13 9 22

2 Xi ipa 2 15 7 22

3 Xi ipa 3 5 23 28

4 Xi ipa 4 8 21 29

5 Xi ipa 5 8 20 28

6 Xi ipa 6 11 21 32

7 Xi ipa 7 12 20 32

8 Xi ipa 8 14 18 32

9 Xi ipa 9 14 20 34

Jumlah 100 159 259

Kelas xii

1 Xii ipa 1 15 23 38

2 Xii ipa 2 15 23 38

3 Xii ipa 3 15 23 38

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

56

4 Xii ipa 4 17 21 38

5 Xii ipa 5 14 24 38

6 Xii ipa 6 16 22 38

Jumlah 92 136 228

8 Xii ips 1 7 12 19

9 Xii ips 2 7 12 19

Jumlah 14 24 38

Jumlah kelas xii 106 160 266Sumber: Data Siswa SMA Negeri 2 Madiun

Populasi menurut Slamet (2006:40) adalah keseluruhan dari pada unit-unit

analisis yang memiliki spesifikasi atau ciri-ciri tertentu. Menurut Suharsimi

Arikunto (2006:130) Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”. Menurut

Sugiyono (2010:80) sebagai berikut : “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

B. Sampel

Menurut Arikunto (2006) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”. Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian

terhadap seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang diambil

dari populasi tersebut. Sugiyono (2010:81) memaparkan sebagai berikut :

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu

dengan menggunakan teknik multi -stage probability sampling. Pada multi -stage

probability sampling ini proses sampling yang dilakukan lebih dari satu tahap,

dalam artian tidak hanya menggunakan metode probability sampling tertentu saja

untuk menghasilkan sampel penelitian tetapi menggunakan dua metode yaitu

stratified random sampling dan cluster random sampling.

Tahap pertama peneliti mengambil sampel menggunakan metode stratified

random sampling karena populasinya berstrata yaitu kelas X, XI, XII. Kemudian

dari tiap strata diambil dua kelas yaitu kelas IPA satu kelas dan kelas IPS satu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

57

kelas dengan cara undian sehingga tahap kedua ini menggunakan metode Cluster

random sampling dengan sampel sebanyak 177 siswa dengan rincian sebagai

berikut: kelas X-IPA 3 (36 siswa) dan X-IPS 7 (22 siswa), kelas XI-IPA 5 (28

siswa) dan XI-IPS 9 (34 siswa), kelas XII-IPA 1 (38 siswa) dan XII-IPS 2 (19

siswa). Tahap pengambilan sampel dapat dilihat pada gambar berikut:

Metode stratified random sampling

Multi-stage

probability

sampling

Metode cluster random sampling

3.4.Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

A. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian ( Arikunto, 2002: 96). Sehubungan dengan judul penelitian diatas,

maka peneliti dapat mengidentifikasi variabel menjadi 4 yaitu: Variabel Bebas /

Independent (variabel X) ada 3 yaitu: X1 (jaringan sosial siswa), X2 (lingkungan

sosial siswa), X3 (peran orang tua siswa) dan variabel terikat / Dependent.

(variabel Y) yaitu prestasi belajar siswa.

Variabel Bebas / Independent (variabel X) Menurut Sugiyono (2010:33)

“Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)”. Variabel bebas

merupakan variabel stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel

lain. Variabel bebas merupakan variabel yang diukur, dimanipulasi, atau dipilih

Populasi (SMA Negeri 2 Madiun)

X-IPA 3 dan X-IPS 7XI-IPA 5 dan XI-IPS 9

XII-IPA 1 dan XII-IPS 2

X, XI, XII

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

58

oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang

diobservasi.

Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono (2010:39) adalah variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikatnya (Dependent Variable) adalah prestasi belajar siswa yang

selanjutnya disebut variabel “Y”. Yang di maksud prestasi belajar siswa dalam

penelitian ini adalah hasil belajar yang dicapai siswa kelas X, XI, XII semua

bidang studi. Indikatornya adalah nilai yang diperoleh dari rata-rata nilai ulangan

harian dari semua mata pelajaran kemudian dirata-rata lagi dengan jumlah mata

pelajaran.

Tabel 3.4. Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Responden (Sumber Informasi)

1 Jaringan sosial

Bonding survei kuesioner siswaBridginglinking

2 Lingkungan sosial

Lingkungan keluarga

survei kuesioner siswa

Lingkungan sekolahLingkungan masyarakat

3 Peran orang tua

perhatian terhadap kegiatan belajar

survei kuesioner siswa

menekankan pentingnya pencapaian prestasi belajar.

4 Prestasi belajar

Nilai ulangan harian

Lihat dokumen

Daftar nilai siswa

Guru mata pelajaran

B. Definisi Operasional

1. Variabel jaringan sosial

Jaringan sosial adalah hubungan yang tercipta antar banyak individu

dalam suatu kelompok ataupun antar suatu kelompok dengan kelompok lainnya

untuk bekerja bersama, demi mencapai tujuan-tujuan bersama. Jaringan sosial

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

59

dalam penelitian ini terdiri dari jaringan sosial bonding, jaringan sosial bridging

dan jaringan sosial linking.

Jaringan sosial yang bersifat mengikat (bonding) umumnya berasal dari

ikatan kekeluargaan, kehidupan bertetangga dan sahabat. Anggota dalam

kelompok ini umumnya berinteraksi secara intensif. Dalam penelitian ini jaringan

sosial bonding meliputi: anggota keluarga inti, anggota keluarga luas, saudara

dekat, guru di sekolah, teman sekelas, teman sepermainan. Modal sosial

menyambung (bridging) terbentuk dari interaksi antar kelompok dalam suatu

wilayah dengan frekuensi yang relatif lebih rendah seperti kelompok agama, etnis,

atau tingkat pendapatan tertentu. Dalam penelitian ini jaringan sosial bridging

meliputi: kelompok ekstrakurikuler, kelompok bimbingan belajar, guru bimbingan

belajar. Jaringan sosial yang bersifat mengait (linking) umumnya terbentuk dari

hubungan formal antar berbagai pihak seperti lembaga politik, bank, klinik

kesehatan, sekolah, pertanian, kepariwisataan dan sebagainya. Dalam penelitian

ini jaringan sosial linking meliputi: kelompok keagamaan, teman olah raga, teman

sekolah lain, alumni, teman komunitas, teman online.

2. Variabel lingkungan sosial

Lingkungan sosial adalah lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan

antara pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnya yang terlibat

dalam interaksi pendidikan. Yang termasuk dalam indikator variabel lingkungan

sosial siswa adalah sebagai berikut : lingkungan keluarga (orang tua, suasana

rumah, keadaan sosial ekonomi keluarga). Lingkungan sekolah (interaksi guru dan

murid, cara penyajian bahan pelajaran, hubungan antar murid, tandar pelajaran,

media pendidikan). Lingkungan masyarakat (media massa, teman bergaul,

kegiatan dalam masyarakat, cara hidup lingkungan)

3. Variabel peran orang tua

Peran orang tua adalah suatu fungsi yang dibawakan oleh orang tua yaitu

bapak dan ibu. termasuk dalam indikator variabel peran orang tua siswa adalah

sebagai berikut : perhatian terhadap kegiatan belajar siswa dan menekankan

pentingnya pencapaian prestasi belajar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

60

4. Variabel prestasi belajar

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang

dicapainya. Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa yang dipakai adalah nilai

kognitif siswa berupa ulangan harian dari masing-masing mata pelajaran yang

masuk ujian nasional yaitu untuk program IPA (bahasa indonesia, bahasa inggris,

matematika, fisika, kimia, biologi) dan IPS (bahasa indonesia, bahasa inggris,

matematika, sosiologi, geografi, ekonomi).

3.5.Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini di

fokuskan menggunakan kuesioner karena teknik pengumpulan data menggunakan

kuesioner erat sekali dengan survei Slamet (2008:94) Menurut Suharsimi

Arikunto (2003:140), kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya atau hal yang ia ketahui. Menurut Sugiyono (2009:199) kuesioner

adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya. Metode kuesioner adalah pengumpulan data yang terdiri dari sebuah

daftar pertanyaan yang dijawab oleh responden secara tertulis. Pada penelitian ini

kuesioner digunakan untuk menggali data tentang pengaruh jaringan sosial siswa,

lingkungan sosial siswa, peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuesioner

tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya. Responden tinggal

memilih dengan cara memberi tanda centang pada jawaban yang dikehendaki.

Selain kuesioner tertutup juga bersifat tidak langsung artinya peneliti tidak

menanyakan langsung pada orang tua, tetapi pertanyaan di tujukan pada siswa

kelas X, XI, XII di SMA Negeri 2 Madiun.

Selanjutnya penskalaan dalam kuesioner menggunakan skala likert,

dimana peneliti memberi kode terhadap segenap respon yang bergerak dari 1

sampai 5. Kode 1 dipakai untuk jawaban yang ‘sangat tidak setuju’ terhadap

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

61

pernyataan yang positif, dan kode 5 dipakai untuk yang ‘sangat setuju’ terhadap

pernyataan yang positif. Sebaliknya untuk yang pernyataan negatif, kode 1

dipakai untuk yang sangat setuju terhadap pernyataan negatif, dan kode 5 dipakai

untuk yang sangat tidak setuju terhadap pernyataan negatif.

3.6.Uji Validitas Dan Reliabilitas

Setelah kuesioner dibuat kemudian dilakukan pengujian instrumen

kuesioner dengan memilih salah satu kelas yang menjadi sampel penelitian untuk

mengetahui kevalitan dan keajegan intrumen penelitian. Alasan pemilihan

pengujian dengan menggunakan sampel penelitian adalah untuk menghemat

waktu sehingga bisa langsung dipakai hasilnya jika instrumen tersebut valid dan

reliabel.

A. Uji Validitas Instrumen

Dalam penelitian ini validitas dilakukan atas item-item pertanyaan pada

kuisioner yaitu dengan jalan menghitung koefisien korelasi dari tiap-tiap item

pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut:

= ∑ − (∑ )(∑ )∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )

Keterangan:

r = koefisien korelasi

Xi = skor tiap-tiap item pertanyaan untuk variabel bebas i

Y = skor total dari item pertanyaan variabel bebas

n = jumlah sampel

(Arikunto, 2006)

Kooefisien masing-masing sampel kemudian dibandingkan dengan nilai

kritis r (nilai r tabel) yang ada, pada taraf alpha (α) = 0,05. Apabila nilai r hitung

lebih besar daripada nilai kritis r berarti nilai item pertanyaan valid dan sebaliknya

apabila nilai r hitung lebih kecil dari nilai kritis r berarti item pertanyaan yang

digunakan tidak valid.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

62

B. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas intrumen menunjuk pada keajegan intrumen dalam mengukur

apa yang hendak diukur Arikunto (1999). Reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena intrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang dapat

dipercaya yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya dan diandalkan. Dalam pengumpulan data penelitian yang

menggunakan kuesioner, bila kuesioner yang dipakai dua kali untuk mengukur

gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka

kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Jadi reliabilitas menunjukkan konsistensi

alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.

Untuk mencari reliabilitas instrumen digunakan rumus persamaan Alpha

Cronbach sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen,

k = banyaknya butir pertanyaan/soal

∑ adalah jumlah varian butir

adalah varian total.

(Arikunto, 2006)

Instrumen dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,60

(Santosa, 2005). Penghitungan uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan

program SPSS 22.

3.7. Hasil uji coba angket

Setelah angket disusun selanjutnya di uji cobakan kepada 34 siswa SMA

Negeri 2 Madiun yang termasuk sampel penelitian yaitu di kelas xi-9. Uji coba ini

digunakan untuk mengetahui item-item yang tidak memenuhi syarat validitas dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

63

reliabilitas angket sebagai instrumen penelitian. adapun variabel yang di uji dalam

penelitian ini adalah: variabel jaringan sosial yang terdiri dari (hubungan,

kepercayaan, kerjasama, toleransi), variabel lingkungan sosial dan variabel peran

orang tua siswa.

1. Jaringan Sosial

a) Hubungan pada variabel jaringan sosial terdapat 15 pertanyaan yang diujikan

kepada 34 siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Untuk menguji validitas dan

reliabilitas item soal dengan bantuan program SPSS 22 dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.5Uji Validitas dan Reliabilitas Item Soal

Jaringan Sosial (hubungan)No.item Koefisien Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,520 0,002 Valid2 0,599 0,000 Valid3 0,566 0,000 Valid4 0,600 0,000 Valid5 0,589 0,000 Valid6 0,698 0,000 Valid7 0,614 0,000 Valid8 0,636 0,000 Valid9 0,698 0,000 Valid10 0,739 0,000 Valid11 0,614 0,000 Valid12 0,632 0,000 Valid13 0,698 0,000 Valid14 0,772 0,000 Valid15 0, 645 0,000 Valid

Cronbach’s Alpha 0,756 Reliabel Sumber: Data Primer Mei 2015, Lampiran 1, diolah

Dari Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa item soal nomor 1 mempunyai

koefisian korelasi (besar kecilnya atau kuat lemahnya hubungan antar variabel)

yang dilambangkan denga r sebesar 0,520. Artinya besarnya sumbangan soal

nomor 1 pada variabel (jaringan sosial) hubungan terhadap prestasi belajar siswa

sebesar 0,520 atau 52%. Dapat pula diartikan bahwa besarnya koefisien

determinasi (seberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variabel terikatnya) dinyatakan dengan r dikuadratkan yaitu 0,52 atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

64

52% sisanya yaitu koefisien non determinasi sebesar 1-0,52 yaitu 0,48 ini bisa

diinterpretasikan bahwa 48% dari prestasi belajar siswa dijelaskan oleh variabel

lain diluar soal nomor 1 pada variabel jaringan sosial (hubungan). Pada soal

nomor 1 mempunyai tingkat signifikan 0,002 sehingga dinyatakan valid karena

mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,005. Dinyatakan valid pada taraf

signifikan 5% artinya kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan

untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak 5% dan benar dalam mengambil

keputusan sedikitnya 95% (tingkat kepercayaan) atau dengan kata lain kita

percaya bahwa 95% dari keputusan untuk menolak hipotesis yang salah adalah

benar. Item soal nomor 2 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,599 dengan

tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 3 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,566 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 4 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,600

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 5

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,589 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 6 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,698 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 7 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,614 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 8 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,636 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 9 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,698

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 10

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,739 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 11 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,614 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 12 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,632 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, dan item soal nomor 13 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,698 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid. Item soal nomor 14 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,772

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. item soal nomor 15

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,645 dengan tingkat signifikan 0,000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

65

sehingga dinyatakan valid. Cronbach’s Alpha sebesar 0,756 artinya reliabilitas

soal jaringan sosial menggenai “hubungan” sebesar 0,756. Menurut Arikunto

(2004: 99) item soal dinyatakan valid jika item soal memiliki reliabilitas diatas

0,700 sehingga item soal jaringan sosial menggenai “hubungan” dinyatakan

reliabel atau terpercaya sebagai alat pengumpul data dalam penelitian.

b) Kepercayaan pada variabel jaringan sosial terdapat 15 pertanyaan yang

diujikan kepada 34 siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Untuk menguji validitas dan

reliabilitas item soal dengan bantuan program SPSS 22 dengan hasil sebagai

berikut:

Tabel 3.6Uji Validitas dan Reliabilitas Item Soal

Jaringan Sosial (kepercayaan)No.item Koefisien Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,701 0,000 Valid2 0,633 0,000 Valid3 0,604 0,000 Valid4 0,686 0,000 Valid5 0,599 0,000 Valid6 0,681 0,000 Valid7 0,701 0,000 Valid8 0,573 0,000 Valid9 0,654 0,000 Valid10 0,596 0,000 Valid11 0,596 0,000 Valid12 0,425 0,012 Valid13 0,450 0,008 Valid14 0,633 0,000 Valid15 0,604 0,000 valid

Cronbach’s Alpha 0,752 Reliabel Sumber: Data Primer Mei 2015, Lampiran 1, diolah

Dari Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa item soal nomor 1 mempunyai

koefisian korelasi sebesar 0,701 dan mempunyai tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,005. Item soal

nomor 2 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,633 dengan tingkat signifikan

0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 3 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,604 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 4 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,686 dengan tingkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

66

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 5 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,599 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 6 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,681

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 7

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,701 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 8 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,573 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 9 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,654 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 10 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,596 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 11 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,596

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 12

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,425 dengan tingkat signifikan 0,012

sehingga dinyatakan valid, dan item soal nomor 13 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,450 dengan tingkat signifikan 0,008 sehingga dinyatakan valid. Item

soal nomor 14 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,633 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. item soal nomor 15 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,604 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid. Cronbach’s Alpha sebesar 0,752 artinya reliabilitas soal jaringan

sosial menggenai “kepercayaan” sebesar 0,752. Menurut Arikunto (2004: 99) item

soal dinyatakan valid jika item soal memiliki reliabilitas diatas 0,700 sehingga

item soal jaringan sosial menggenai “kepercayaan” dinyatakan reliabel.

c) Kerjasama pada variabel jaringan sosial terdapat 15 pertanyaan yang diujikan

kepada 34 siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Untuk menguji validitas dan

reliabilitas item soal dengan bantuan program SPSS 22 dengan hasil sebagai

berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

67

Tabel 3.7Uji Validitas dan Reliabilitas Item Soal

Jaringan Sosial (kerjasama)No.item Koefisien Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,656 0,000 Valid2 0,528 0,002 Valid3 0,769 0,000 Valid4 0,656 0,000 Valid5 0,675 0,000 Valid6 0,583 0,000 Valid7 0,558 0,001 Valid8 0,538 0,002 Valid9 0,769 0,000 Valid10 0,675 0,000 Valid11 0,423 0,016 Valid12 0,672 0,000 Valid13 0,669 0,000 Valid14 0,651 0,000 valid15 0,330 0,065 Tdak valid

Cronbach’s Alpha 0,752 Reliabel Sumber: Data Primer Mei 2015, Lampiran 1, diolah

Dari Tabel 3.7 dapat dilihat bahwa item soal nomor 1 mempunyai

koefisian korelasi sebesar 0,656 dan mempunyai tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,005. Item soal

nomor 2 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,528 dengan tingkat signifikan

0,002 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 3 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,769 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 4 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,656 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 5 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,675 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 6 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,583

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 7

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,558 dengan tingkat signifikan 0,001

sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 8 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,538 dengan tingkat signifikan 0,002 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 9 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,769 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 10 mempunyai

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

68

koefisien korelasi sebesar 0,675 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 11 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,423

dengan tingkat signifikan 0,016 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 12

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,672 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid, dan item soal nomor 13 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,669 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item

soal nomor 14 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,651 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. item soal nomor 15 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,330 dengan tingkat signifikan 0,065 sehingga

dinyatakan tidak valid. Cronbach’s Alpha sebesar 0,752 artinya reliabilitas soal

jaringan sosial menggenai “kerjasama” sebesar 0,752. Menurut Arikunto (2004:

99) item soal dinyatakan valid jika item soal memiliki reliabilitas diatas 0,700

sehingga item soal jaringan sosial menggenai “kerjasama” dinyatakan reliabel.

d) Toleransi pada variabel jaringan sosial terdapat 15 pertanyaan yang diujikan

kepada 34 siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Untuk menguji validitas dan

reliabilitas item soal dengan bantuan program SPSS 22 dengan hasil berikut:

Tabel 3.8Uji Validitas dan Reliabilitas Item Soal

Jaringan Sosial (toleransi)No.item Koefisien Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,669 0,000 Valid2 0,616 0,000 Valid3 0,727 0,000 Valid4 0,615 0,000 Valid5 0,491 0,003 Valid6 0,518 0,002 Valid7 0,528 0,001 Valid8 0,605 0,000 Valid9 0,677 0,000 Valid10 0,674 0,000 Valid11 0,470 0,005 Valid12 0,558 0,001 Valid13 0,597 0,000 Valid14 0,621 0,000 Valid15 0,736 0,000 Valid

Cronbach’s Alpha 0,751 Reliabel Sumber: Data Primer Mei 2015, Lampiran 1, diolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

69

Dari Tabel 3.8 dapat dilihat bahwa item soal nomor 1 mempunyai

koefisian korelasi sebesar 0,669 dan mempunyai tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,005. Item soal

nomor 2 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,616 dengan tingkat signifikan

0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 3 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,727 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 4 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,615 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 5 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,491 dengan tingkat signifikan 0,003 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 6 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,518

dengan tingkat signifikan 0,002 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 7

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,528 dengan tingkat signifikan 0,001

sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 8 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,605 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 9 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,677 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 10 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,674 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 11 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,470

dengan tingkat signifikan 0,005 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 12

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,558 dengan tingkat signifikan 0,001

sehingga dinyatakan valid, dan item soal nomor 13 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,597 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item

soal nomor 14 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,621 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. item soal nomor 15 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,736 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid. Cronbach’s Alpha sebesar 0,751 artinya reliabilitas soal jaringan

sosial menggenai “toleransi” sebesar 0,751. Menurut Arikunto (2004: 99) item

soal dinyatakan valid jika item soal memiliki reliabilitas diatas 0,700 sehingga

item soal jaringan sosial menggenai “toleransi” dinyatakan reliabel.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

70

b. Lingkungan Sosial

variabel lingkungan sosial siswa terdapat 12 pertanyaan yang diujikan kepada 34

siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Untuk menguji validitas dan reliabilitas item soal

dengan bantuan program SPSS 22 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.9Uji Validitas dan Reliabilitas Item Soal

Lingkungan sosial siswaNo.item Koefisien Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,602 0,000 Valid2 0,803 0,000 Valid3 0,709 0,000 Valid4 0,602 0,000 Valid5 0,803 0,000 Valid6 0,694 0,000 Valid7 0,676 0,000 Valid8 0,776 0,000 Valid9 0,808 0,000 Valid10 0,712 0,000 Valid11 0,776 0,000 Valid12 0,808 0,000 Valid

Cronbach’s Alpha 0,770 Reliabel Sumber: Data Primer Mei 2015, Lampiran 1, diolah

Dari Tabel 3.9 dapat dilihat bahwa item soal nomor 1 mempunyai

koefisian korelasi sebesar 0,602 dan mempunyai tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,005. Item soal

nomor 2 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,803 dengan tingkat signifikan

0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 3 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,709 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 4 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,602 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 5 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,803 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 6 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,694

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 7

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,676 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 8 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,776 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 9 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,808 dengan tingkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

71

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 10 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,712 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 11 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,776

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 12

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,808 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid. Cronbach’s Alpha sebesar 0,770 artinya reliabilitas

soal “lingkungan sosial” sebesar 0,770. Menurut Arikunto (2004: 99) item soal

dinyatakan valid jika item soal memiliki reliabilitas diatas 0,700 sehingga item

soal “lingkungan sosial” dinyatakan reliabel.

c. Peran Orang Tua

Variabel peran orang tua siswa terdapat 20 pertanyaan yang diujikan kepada 34

siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Untuk menguji validitas dan reliabilitas item soal

dengan bantuan program SPSS 22 dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.10Uji Validitas dan Reliabilitas Item Soal

Peran orang tua siswaNo.item Koefisien Korelasi Taraf Signifikan Keterangan

1 0,719 0,000 Valid2 0,553 0,001 Valid3 0,650 0,000 Valid4 0,730 0,000 Valid5 0,651 0,000 Valid6 0,476 0,004 Valid7 0,572 0,000 Valid8 0,651 0,000 Valid9 0,651 0,000 Valid

10 0,719 0,000 Valid11 0,620 0,000 Valid12 0,730 0,000 Valid13 0,730 0,000 Valid14 0,651 0,000 Valid15 0,082 0,646 Tidak valid16 0,620 0,000 valid17 0,209 0,234 Tidak valid18 0,719 0,000 Valid19 0,620 0,000 Valid20 0,719 0,000 Valid21 0,620 0,000 Valid22 0,730 0,000 Valid

Cronbach’s Alpha 0,752 Reliabel Sumber: Data Primer Mei 2015, Lampiran 1, diolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

72

Dari Tabel 3.10 dapat dilihat bahwa item soal nomor 1 mempunyai

koefisian korelasi sebesar 0,719 dan mempunyai tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid karena mempunyai tingkat signifikan dibawah 0,005. Item soal

nomor 2 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,553 dengan tingkat signifikan

0,001 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 3 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,650 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 4 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,730 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 5 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,651 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 6 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,476

dengan tingkat signifikan 0,004 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 7

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,572 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 8 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,651 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item

soal nomor 9 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,651 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 10 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,719 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga

dinyatakan valid, item soal nomor 11 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,620

dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor 12

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,730 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid, dan item soal nomor 13 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,730 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item

soal nomor 14 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,651 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. item soal nomor 15 mempunyai

koefisien korelasi sebesar 0,082 dengan tingkat signifikan 0,646 sehingga

dinyatakan tidak valid. item soal nomor 16 mempunyai koefisien korelasi sebesar

0,620 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid, item soal nomor

17 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,209 dengan tingkat signifikan 0,234

sehingga dinyatakan tidak valid, item soal nomor 18 mempunyai koefisien

korelasi sebesar 0,719 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid,

dan item soal nomor 19 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,620 dengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

73

tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 20

mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,719 dengan tingkat signifikan 0,000

sehingga dinyatakan valid. Item soal nomor 21 mempunyai koefisien korelasi

sebesar 0,620 dengan tingkat signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Item

soal nomor 22 mempunyai koefisien korelasi sebesar 0,730 dengan tingkat

signifikan 0,000 sehingga dinyatakan valid. Cronbach’s Alpha sebesar 0,752

artinya reliabilitas soal “peran orang tua” sebesar 0,752. Menurut Arikunto (2004:

99) item soal dinyatakan valid jika item soal memiliki reliabilitas diatas 0,700

sehingga item soal “peran orang tua” dinyatakan reliabel.

3.8.Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dengan lengkap dan benar, kemudian dilakukan

analisis data. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Uji prasyarat analisis

a. Uji normalitas

Menurut Ghozali (2009:147), uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Menurut Sudarmanto (2005: 105). Salah satu uji

persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametik

yaitu uji normalitas data populasi. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan Kolmograv-Smimov yaitu merupakan uji normalitas dengan

membandingkan distribusi data dengan distribusi normal baku. Dasar

pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dengan

ketentuaan:

1) Probabilitas > 0,05: hipotesis diterima karena data berdistribusi secara

normal

2) Probabilitas < 0,05: hipotesis ditolak karena data tidak berdistribusi

normal

b. Uji linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai

hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

74

digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi. Penelitian

ini menggunakan harga koefisien signifikasi, dimana nilai koefisien

signifikasi dibandingkan dengan alpha 0,05 (Sudarmanto, 2005).

Menurut Sudarmanto (2005: 134), untuk melakukan uji linearitas garis

regresi diperlukan hipotesis. Hipotesis yang digunakan untuk menguji

linearitas adalah:

1) Ho = model regresi berbentuk linier

2) Ha = model regresi berbentuk non-linier

Dasar yang digunakan untuk pengambilan keputusan adalah dengan

mempertimbangkan hal berikut:

1) Deviation from linearity > 0,05 maka hipotesis diterima

2) Deviation from linearity < 0,05 maka hipotesis ditolak

c. Uji multikolinearitas

Menurut Ghozali (2009), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji

ada tidaknya korelasi antar variabel independen yaitu adanya hubungan

linear antara variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang

harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas.

Pada pembahasan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat

nilai Variance Inflation faktor pada model regresi. Nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai VIF di sekitar angka 1 menunjukkan bahwa

tidak terjadi multikolinearitas.

d. Uji heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2009), uji heteroskedastisitas adalah varian residual

yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan teknik uji

koefisien korelasi Spearman’s rho yaitu mengorelasikan variabel

independen dengan residualnya. Pengujian menggunakan tingkat

signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi antara variabel independen

dengan residual memberikan signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa tidak terjadi problem heteroskedastisitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

75

Melihat pola titik-titik pada grafik regresi, yang menjadi dasar

pengambilan keputusaan adalah sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu

pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidaak terjadi heteroskedastisitas

2. Uji hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Sederhana dan analisi regresi ganda

Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui

pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel terikat.

Persamaan umumnya adalah: Y = a + b X.

Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah

konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan

sumbu Y pada koordinat kartesius.

Secara diagramatis dapat digambarkan sebagai berikut:

Sesuai dengan diagramatis di atas peneliti mengetengahkan hipotesis:

pertama, ada pengaruh jaringan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Kedua, ada pengaruh lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Ketiga, ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa.

Variabel independenX1

(Jaringan Sosial Siswa)

Variabel independenX2

(Lingkungan Sosial Siswa)

Variabel dependenY

(Prestasi Belajar Siswa)

Variabel independenX3

(Peran Orang Tua Siswa)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

76

Secara statistik penelitian ini juga menggunakan analisis regresi ganda.

Dimana penelitian ini bukan hanya melihat pengaruh antara dua variabel saja

tetapi juga bermaksud melihat pengaruh antara ketiga variabel independent secara

simultan terhadap variabel dependent.

Persamaannya adalah: Y = a + b1 X1 + b2 X2 + .... + bn Xn.

Dengan X adalah variabel bebas, dan Y adalah variabel terikat, a adalah konstanta

(intersept) dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.

Secara diagramatis dapat digambarkan sebagai berikut:

Dari diagramatis di atas dapat peneliti tegaskan bahwa dalam hal analisis

regresi ganda peneliti bermaksud melihat bagaimana pengaruh sejumlah variabel

secara bersama-sama terhadap satu variabel dependen. Analisis statistik ini

digunakan peneliti sesuai dengan hipotesis yang diketengahkan yaitu:

1. H X1 terhadap Y dengan persamaan:

2. H X2 terhadap Y dengan persamaan:

3.H X3 terhadap Y dengan persamaan:

4. H (X1,X2,X3) terhadap Y dengan persamaan:

Keterangan (sudjana: 1996) :

Y = a + bX1

X1(JARINGAN SOSIAL SISWA)

X2(LINGKUNGAN SOSIAL

SISWA)

X3(PERAN ORANG TUA

SISWA)

Y(PRESTASI BELAJAR

SISWA)

Y = a + bX2

Y = a + bX3

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 ++Typeequationhere.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

77

Y = variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = variabel independen

a = konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = koofesion regresi linier (nilai peningkatan ataupun penurunan)

Untuk menjawab hipotesis 1, 2, dan 3 yaitu dengan analisis regresi linier

sederhana dan untuk menjawab hipotesis 4 dengan analisis regresi ganda. Analisis

regresi linier sederhana hanya membicarakan satu variabel dependen

diprediksikan oleh satu variabel independen. Dalam penelitian ini pada dasarnya

suatu kejadian bukan hanya disebabkan oleh satu kejadian semata yang menjadi

penyebabnya, melainkan disebabkan oleh banyak faktor. Analisis regresi ganda

memungkinkan menjawab berapa besar sumbangan yang diberikan oleh masing-

masing faktor yang dimasukkan di dalam analisis dan berapa besar sumbangan

seluruh prediktor itu secara bersama-sama. Oleh karena itu dalam penelitian ini

digunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi ganda dengan

menggunakan bantuan SPSS 22 for windows.

b. Uji F dan uji T

Uji F dikenal dengan uji serentak atau uji anova, yaitu uji untuk melihat

bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersama-sama terhadap

variabel terikatnya atau untuk menguji apakah model regresi yang kita buat

signifikan atau tidak signifikan. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F

hitung dengan F tabel. Jika F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Dan sebaliknya jika F hitung kurang dari F tabel, maka model tidak

signifikan. Untuk mengetahui besarnya F tabel dapat dilihat pada kolom Titik

Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05 pada lampiran.

Uji T dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh

masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel

terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan T hitung dengan T

tabel. Jika T hitung lebih besar dari T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dan

sebaliknya jika T hitung kurang dari T tabel, maka model tidak signifikan. Untuk

mengetahui besarnya T tabel dapat dilihat pada Titik Persentase Distribusi t (df = 1 –

40) pada lampiran (Riduwan, 2006).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

78

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

A. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Madiun

Di tengah situasi dan kondisi setelah perjuangan kemerdekaan,

masyarakat Madiun khususnya yang perduli akan pentingnya pendidikan merasa

bahwa lembaga pendidikan yang ada sekarang masih kurang. Untuk itulah mereka

berupaya menambah sebuah lembaga pendidikan setingkat SLTA yang akhirnya

pada tahun ajaran 1930 berhasil mendirikan SMA 2C, hanya saja pada saat itu

belum ada pengakuan resmi dari pemerintah.

Pada masa awal berdirinya, proses belajar mengajar berlangsung di

gedung SGB Negeri bertempat di Jl. Sumatera no. 13 Madiun. Pada bulan

September 1953, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat

Keputusan Penegrian SMA 2C, sehingga sejak saat itu resmi bernama SMA

Negeri 2C dan jabatan Kepala Sekolah dipercayakan kepada Bapak R.Martono

Moedigdo. Selanjutnya proses belajar mengajar berlangsung di gedung Jl. Biliton

no 24 yang saat itu ditempati SMA Negeri 1B, sehingga siswa-siswi SMA Negeri

2C Madiun masuk pada siang hari.

Gedung yang sampai sekarang ditempati oleh SMU Negeri 2 Madiun

didirikan pada tahun 1950, dulunya merupakan asrama transit bagi calon pekerja

perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Utara. Perombakan dan penyesuaian

terpaksa dilakukan hingga layak untuk sebuah gedung sekolah.

1. Profil (fasilitas, ekstrakurikuler, organisasi siswa)

Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 2 Madiun untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai prestasi siswa. Fasilitas tersebut antara lain

dapat dilihat dari dalam tabel 4.1 berikut ini:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

79

Tabel 4.1. Fasilitas Penunjang Kegiatan Belajar di SMA Negeri 2 Madiun

No Fasilitas Jumlah1 Kelas 272 Gelanggang Olahraga ( GOR SMA 2 MADIUN ) 13 Lapangan bersetifikasi FIFA & FIBA 14 Lapangan 15 CCTV 506 Masjid 17 Perpustakaan 18 Laboratorium Biologi 19 Laboratorium Fisika 110 Laboratorium Kimia 111 Laboratorium Komputer 112 Laboratorium Bahasa 113 Kantin 314 Koperasi Sekolah 115 Ruang Multimedia 116 Ruang OSIS 117 Gedung Parkir 218 Ruang Ekstrakurikuler 1019 Aula 220 UKS 121 Internet WiFi 3

Sumber: Sarana Prasarana SMA Negeri 2 Madiun, Tahun 2014

Ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 2 Madiun sebagai kegiatan non

akademik diantaranya:

1. Teater Agni

2. Paskibra

3. Band

4. Futsal

5. Bola Basket

6. English Club

7. Palang Merah Remaja (PMR)

8. Kelompok Ilmiah Remaja

(KIR)

9. PC Club

10. Bulu tangkis

11. Bola Voli

12. Sepak bola

13. English Club

14. Debate

15. BIAS (Jurnalistik)

16. Pecinta Alam

"BRAMASTYA"

17. Pencak Silat

18. Tenis meja

19. Renang

20. Tari Jawa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

81

a. Organisasi Siswa yang ada di SMA Negeri 2 Madiun sebagai berikut:

1. Majelis perwakilan kelas (MPK)

2. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

3. Pandu SMADA (Pramuka) (WWW.PANDUSMADA.COM)

4. Sie Kerohanian Islam (SKI)

5. Kerohanian Kristen (Rohkris)

Tabel 4.2. Daftar Iventaris SMA Negeri 2 Madiun

KobidNama Bidang

JUMLAHBRG HARGA

1 Tanah 2 1.184.520.0002 Alat-alat Besar 5 10.394.0003 Alat-alat Angkut 2 11.250.0004 Alat-alat Bengkel 15 1.379.0005 Alat-alat Pertanian

6Alat Kantor dan Rumah Tangga

1.669 897.343.480

7 Alat Studio dan Komunikasi 57 122.548.2508 Alat Kedokteran9 Alat Laboratorium 1.331 121.638.400

10 Alat Keamanan11 Bangunan Gedung 6 5.441.131.50012 Bangunan Monumen13 Jalan dan Jembatan14 Bangunan dan Irigasi 1 936.679.70015 Instalasi16 Jaringan17 Buku dan Perpustakaan 35.751 2.581.125.00018 Barang Bercorak Kebudayaan 199 22.050.00019 Hewan Ternak serta Tanaman

20Bangunan Gedung (Dalam Pengerjaan)

Jumlah Total (Croscek) 39.038 11.330.059.330

Sumber: Data Iventaris Sarana Prasarana Di SMA Negeri 2 Madiun

B. Visi, Misi Dan Tujuan

1. Visi

Terwujudnya generasi bangsa yang berintelektual dan berdaya juang

tinggi dilandasi Iman, Pengetahuan, Teknologi dan Taqwa serta berbudi pekerti

luhur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

82

Indikator Visi :

a. Terwujudnya keimanan, ketaqwaan dan berbudi pekerti luhur.

b. Terwujudnya kejujuran, kedisiplinan dan ketertiban.

c. Terwujudnya perolehan nilai UN dan UAS yang tinggi.

d. Terwujudnya lulusan yang dapat diterima pada PTN favorit.

e. Terwujudnya prestasi siswa dalam bidang akademik di tingkat kota/kab,

provinsi, nasional dan internasional.

f. Terwujudnya prestasi siswa dalam bidang non akademik di tingkat kota/kab,

provinsi, nasional dan internasional.

g. Terwujudnya proses pembelajaran berbasis TIK/ICT.

h. Terwujudnya pembelajaran dan komunikasi dalam berbahasa asing.

2. Misi

a. Melaksanakan program pendidikan penghayatan nilai agama demi

terwujudnya keseimbangan imtaq, ilmu dan amal serta berbudi pekerti

luhur.

b. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk peningkatan

kemampuan intelektual dan kecakapan hidup serta terampil.

c. Melaksanakan pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.

d. Melaksanakan program pembelajaran yang mampu mengaktualisasi jati diri

siswa yang unggul dalam bidang akademik.

e. Melaksanakan program pembelajaran yang mampu mengaktualisasi jati diri

siswa yang unggul dalam bidang non akademik.

f. Melaksanakan program pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan

yang berkualitas dan mampu bersaing di PTN, dunia usaha dan industri.

g. Melaksanakan proses bimbingan belajar yang intensif untuk meningkatkan

perolehan nilai UN dan UAS.

h. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan bilingual.

3. Tujuan

a. Dapat meningkatkan keseimbangan imtaq, ilmu dan berbudi pekerti luhur

seluruh warga sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

83

b. Dapat meningkatkan kejujuran, kedisiplinan dan ketertiban seluruh warga

sekolah.

c. Dapat meningkatkan rata-rata perolehan nilai UN dan UAS mencapai 8,5.

d. Dapat meningkatkan prosentase lulusan yang diterima di PTN favorit

mencapai 95%.

e. Dapat meningkatkan prestasi akademik siswa (Olimpiade Sains dan

POPDA) di tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional.

f. Dapat meningkatkan prestasi non akademik siswa (LKIR, Seni, Komputer,

Pramuka, PKS dan PMR) di tingkat kota/kabupaten, provinsi, nasional, dan

internasional.

g. Dapat meningkatkan proses pembelajaran berbasis TIK/ICT.

h. Dapat mewujudkan pembelajaran dan komunikasi berbahasa asing

C. Tupoksi (Tugas Pokok Dan Fungsi)

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)

a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program

pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program

pengajaran dan remedial.

b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan

melaksanakan tugas sehari-hari.

c. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti

lomba diluar sekolah.

d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan,

seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan

pangkat, mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala

Sekolah.

e. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan,

seminar, diskusi dan bahan-bahan.

Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

84

a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan

memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan

kelengkapan administrasi bimbingan konseling.

b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi

kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.

c. Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi

tenaga guru dan Tata Usaha.

d. Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.

e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang,

mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.

Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)

a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka

panjang.

b. Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek, Pembantu

Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan

Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka,

OSIS, Olahraga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia

peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.

c. Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.

d. Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan

sarana / prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik

sekolah.

Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)

a. Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.

b. Melaksanakan program supervisi.

c. Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan

dan untuk pengembangan sekolah.

Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)

a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab,

berani mengambil resiko dan berjiwa besar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

85

b. Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.

c. Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.

d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.

e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)

a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.

b. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan

bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan,

kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam

menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.

Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)

a. Mampu mengatur lingkungan kerja.

b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.

c. Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman

yang sesuai dengan aturan yang berlaku.

2. Tupoksi wakil kepala sekolah

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program

pelaksanaan

b. Pengorganisasian

c. Pengarahan

d. Ketenagaan

e. Pengkoordinasian

f. Pengawasan

g. Penilaian

h. Identifikasi dan pengumpulan data

i. Mewakili Kepala Sekolah untuk menghadiri rapat khususnya yang

berkaitan dengan masalah pendidikan

j. Membuat laporan secara berkala

3. Urusan kurikulum

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

86

a. Menyusun program pengajaran

b. Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan

c. Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

d. Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir

e. Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan

f. Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB

g. Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan

kelengkapan mengajar

h. Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan

i. Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran

j. Melakukan supervisi administrasi akademis

k. Melakukan pengarsipan program kurikulum

l. Penyusunan laporan secara berkala

4. Urusan kesiswaan

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS), meliputi:

Kepramukaan, PMR, KIR, UKS, PKS, Paskibraka, pesantren kilat

b. Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan

kesiswaan/OSIS dalam rangka

c. menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus

OSIS

d. Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi

e. Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental

f. Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K

g. Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa

h. Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di

luar sekolah

i. Mengatur mutasi siswa

j. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan

pelaksanaan MOS

k. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

87

l. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi

m. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala

5. Sarana prasarana

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana

b. Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana

c. Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran

d. Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana

e. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan

f. Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin

g. Menyusun laporan secara berkala

6. Hubungan masyarakat

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

a. Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah

b. Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan

sekolah

c. Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid

d. Membina pengembangan antarsekolah dengan lembaga pemerintah, dunia

usaha, dan lembaga sosial lainnya

e. Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah

f. Menciptakan hubungan yang kondusif di antara warga sekolah

g. Mengatur pengelolaan Web Sekolah

h. Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk

mewujudkan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan,

kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)

i. Menyusun program kegiatan bakti sosial, karya wisata, dan

pameran hasil pendidikan (gebyar pendidikan)

j. Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk menghadiri rapat

masalah-masalah yang bersifat umum

k. Menyusun laporan secara berkala

7. Kasubag tata usaha

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

88

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan:

a. Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

b. Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar

c. Pengurusan dan pelaksanaan administrasi sekolah

d. Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

e. Penyusunan administrasi sekolah meliputi kurikulum, kesiswaan dan

ketenagaan

f. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan

g. Penyusunan tugas staf Tata Usaha dan tenaga teknis lainnya

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K

i. Penyusunan laporan pelaksanaan secara berkala

8. Wali kelas

A. Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:

Pengelolaan Kelas:

a. Tugas Pokok meliputi:

1. Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan

2. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

3. Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan anak didik

4. Membina karakter, budi pekerti dan kepribadian anak didik

5. Mendampingi anak didik dalam setiap kegiatan kelas

b. Keadaan Anak Didik

1. Mengetahui jumlah peserta didik (putra dan putri) dan nama-nama anak

didik

2. Mengetahui identitas lain dari anak didik

3. Mengetahui latar belakang anak didik

4. Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari

5. Mengetahui masalah-masalah yang dihadapi anak didik

c. Melakukan Penilaian

1. Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah

2. Kesantunan, kerajinan dan kedisiplinan anak

d. Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

89

1. Pemberitahuan, pembinaan, dan pengarahan

2. Peringatan secara lisan dan tertulis

3. Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah

e. Langkah Tindak Lanjut

1. Memperhatikan buku nilai rapor anak didik

2. Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik

3. Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan

f. Bertanggung jawab dalam pemeliharaan inventaris kelas

a. Foto Presiden dan Wakil Presiden

b. Bendera Merah Putih

c. Meja dan Kursi guru serta siswa

d. Gorden kelas

e. LCD, dll.

Penyelenggaraan Administrasi Kelas, meliputi:

a. Denah tempat duduk anak didik

b. Daftar Pelajaran dan Daftar Piket

c. Buku Presensi

d. Buku Jurnal kelas

e. Tata tertib kelas

f. Foto Presiden dan Wakil Presiden, serta bendera Merah Putih

B. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik

C. Pembuatan catatan khusus tentang anak didik

D. Pencatatan mutasi anak didik

E. Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar

9. Guru pembimbing (BK)

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

a. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

b. Koordinasi dengan wali kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar

c. Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih

berprestasi dalam kegiatan belajar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

90

d. Menyusun dan melaksanakan program peminatan dan lintas minat bagi

peserta didik

e. Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam

memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan

pekerjaan yang sesuai

f. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

g. Menyusun statistik hasil penilaian bimbingan dan konseling

h. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

i. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan

konseling

j. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling

10. Pustakawan sekolah

Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:

a. Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika

b. Pelayanan perpustakaan

c. Perencanaan pengembangan perpustakaan

d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika

e. Inventarisasi dan pengadministrasian

f. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika

g. Menyusun tata tertib perpustakaan

h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala

11. Laboran

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

a. Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium

b. Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium

c. Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat

laboratorium

d. Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium

e. Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium

f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala

12. Tim teknologi dan informasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

91

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:

a. Menyusun perencanaan pengembangan TI sekolah

b. Merencanakan pengadaan alat, sarana, dan perangkat TI sekolah

c. Mengelola data sekolah melalui PAS dan Dapodik

d. Mengelola web sekolah secara rutin

e. Mengatur penyimpanan data sekolah dalam bentuk file

f. Memberikan layanan kepada peserta didik terkait dengan SNMPTN

undangan (bekerjasama dengan BP/BK)

g. Membantu warga sekolah dalam mengoptimalkan penggunaan TI dalam

berbagai kegiatan pendidikan

h. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan TI secara berkala

13. Guru

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM,

meliputi:

a. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.

d. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

e. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

f. Mengisi daftar nilai anak didik

g. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada

guru lain dalam proses pembelajaran

h. Membuat alat pelajaran/alat peraga

i. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

j. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

k. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

l. Mengadakan pengembangan program pembelajaran

m. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik

n. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran

o. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

p. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

92

14. Guru piket

a. Meningkatkan pelaksanaan 9 K (keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan

keterbukaan)

b. Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket

c. Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval

d. Pada jam ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidak

masuk tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi

yang tidak memiliki telepon

e. Mencatat beberapa kejadian:

a. guru dan siswa yang terlambat,

b. guru dan siswa yang pulang sebelum waktunya,

c. kelas yang pulang / dipulangkan sebelum waktunya,

d. kejadian-kejadian penting lainnya

f. Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling

kelas sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang

masih berada di dalam kelas

g. Petugas piket harus hadir paling sedikit 15 menit sebelum bel masuk.

h. Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru

pembimbing

i. Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah

D. Kode etik pendidik

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan negara

3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik

4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mengembangkan diri

5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan

seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik

6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya

daripada tugas sampingan

7. Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

93

8. Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu

pendidikan

9. Menjadi teladan dalam berperilaku

10. Berprakarsa

11. Memiliki sifat kepemimpinan

12. Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif

13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta bekerja sama

dengan baik dalam pendidikan

14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh masyarakat

15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan

16. Mengembangkan profesi secara kontinu

17. Bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi

E. Tata tertib guru dan karyawan

1. Hari Dinas selama 6 hari kerja

2. Mempersiapkan sarana dan kelengkapan proses pembelajaran

3. Mengisi daftar hadir saat datang dan pulang

4. Mengisi jurnal kegiatan pembelajaran sehari-hari

5. Mengumpulkan jurnal kegiatan pada akhir semester

6. Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah disepakati

7. Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya

8. Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala

9. Apabila berhalangan hadir dalam dinas, harus:

a. Ada pemberitahuan (surat / kurir / telepon / SMS)

b. Substansi izin harus jelas dan sesuai ketentuan kedinasan

c. Ada surat dokter (apabila sakit lebih dari 3 hari)

d. Memberikan/mengirimkan tugas untuk siswa melalui guru piket

10. Memakai seragam dengan atribut lengkap:

11. Setiap tanggal 17 Agustus memakai pakaian KORPRI

12. Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin/hari besar nasional

13. Melaksanakan tugas menjadi pembina upacara sesuai dengan jadwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

94

D. Prestasi Siswa SMA Negeri 2 Madiun 3 Tahun Terakhir

Tabel 4.3. Daftar Prestasi Siswa Tahun Pelajaran 2012/2013

No Nama siswa Kelas Event Tingkat

1

Dennis yefta p Xii ipa 1Karate rektor cup madiun

Kota madiun

Juara i kumite putra 50 kgJuara ii kata perorangan putra

Haykal kharisma

XdKarate rektor cup madiun

Kota madiun

Juara ii kumite putra 50 kgJuara iii kata perorangan putra

Nabilla dara wungsu

XfKarate rektor cup madiun

Kota madiun

Juara i kumite putri 53 kgJuara iii kata perorangan putri

2

Dennis yefta p Xii ipa 1Pertandingan karate bojonegoro

PropinsiJuara i kumite putra 50 kg

Haykal kharisma

XdPertandingan karate bojonegoro

PropinsiJuara ii kumite putra -55 kg

Nabilla dara wungsu

XfPertandingan karate bojonegoro

PropinsiJuara iii kumite putri 60 kg

3Genoveva alicia k

X akselKejuaraan renang haornas

Ex-karesidenan madiun

Juara iii 50m gaya dada ku ii putri

4Genoveva alicia k

X akselKejuaraan renang haornas

Ex-karesidenan madiun

Juara iii gaya bebas ku ii putri

5 Tim futsalPiala ketua stain ponorogo

Ex-karesidenan madiun

Juara i

6 Tim futsalSmada bsm cup i

Ex-karesidenan madiun

Juara i

7 Tim bola volleyPorkot madiun 2013

Ex-karesidenan madiun

Juara iii

8 Zulkifli khoiru z Xi ipa 6Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i tenis meja

9Arwinda widyanova

Xi ipa 5Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii tenis meja

10 Fadlitsaniya an X dPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bulutangkis

11 Salma ibrahim Xi ips 1Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i tolak peluru

12 M. Eduard d XfPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara ii tolak peluru

13 Achbel r i Xi p5 Porkot madiun Kota Juara iii lari 100 m

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

95

2013 madiun

14 Zerlina delarosa Xi ipa 7Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara ii lari 100 m

15Genoveva alicia k

Xi akselPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i renang 50 m gaya punggung putri

16Genoveva alicia k

Xi akselPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara ii renang 50 m gaya bebas putri

17Nabila nanda handoko

XfPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i renang 50 m gaya bebas putri

18Nabila nanda handoko

XfPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii renang 50 m gaya bebas putri

19 Noval aditya i n XgPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii renang 50 m gaya bebas putra

20Nabilla dara wungsu

XfPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i karate kumite 61 kg putri

21Nabilla dara wungsu

XfPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i karate kata putri

22Haykal kharisma

XdPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii karate kata putra

23Haykal kharisma

XdPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i karate kumite 55 kg putra

24 Aziz kuncoro XePorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii karate kata putra

25 Aziz kuncoro XePorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i karate kumite 61 kg putra

26 Kharisma rizqi XfPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

27 Novira dahniar XePorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

28Gradyna zaynett m

XePorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

29Entin enggaryanti

XgPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

30Zhaleha think think

XhPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

31Shindy sari utami

XdPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

32 Salma ibrahim Xis1Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

33 Zerlina delarosa Xip7Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

34 Fani kyota Xip4Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

35Mega dwi yulyandini

Xip6Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

36 Nilam arita putri Xip4Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii bola volley putri

37 Noval aditya i n XgPorkot madiun 2013

Kota madiun

Juara iii renang 5o m gaya dada putra

38Iqbal muhammadin

Xip6Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i pencak silat seni putra

39 Zerlina delarosa Xip7Porkot madiun 2013

Kota madiun

Juara i pencak silat seni putri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

96

Sumber: Data Prestasi Siswa SMA Negeri 2 Madiun, Tahun 2013

Tabel 4.4. Daftar Prestasi Siswa Tahun Pelajaran 2013/2014

40 Listina Xii ips 1Kejurnas judo kartika cup 2013

NasionalJuara ii kelas 43 kg junior putri

41Haykal kharisma

Xd O2sn PropinsiMedali perunggu kumite putra 61 kg

42Nabilla dara wungsu

Xf O2sn PropinsiMedali perunggu kumite putri +53 kg

43 Diva pradita Xii ipa 1 Porprov PropinsiMedali perunggu kumite putri +53 kg

44 Dennis yefta p Xii ipa 1 Porprov PropinsiMedali perunggu kumite putra+53 kg

NoNama siswa Kelas Event Tingkat Hasil

1Haykal kharisma

Xd O2sn Provinsi Medali perunggu Kumite putra 61 kg

2Nabilla dara wungsu

Xf O2sn Provinsi Medali perunggu Kumite putri +53 kg

3Diva pradita

Xii ipa 1

Porprov Provinsi Medali perunggukumite putri +53 kg

4Nabilla dara wungsu

Xf Porprov Provinsi Medali perunggu Kumite putri +53 kg

5Fadhil patriot

Xii ipa 1

Pelajar berprestasi bid. Seni

Provinsi Juara ii

6Teater agni

Drama sekolah award 2013

Provinsi Juara ii

7Naraswari aa

Xi ipa 2Pelajar pelopor jawa timur

Provinsi Juara i pelajar pelopor

8Nabilla dara w

Xi ipa 2Kejurda forki piala pangdam iv brawijaya

Provinsi Juara ii kumite Putri 59 kg keatas junior

9 Zhazha purnama sari

X8Kejurda forki piala pangdamiv brawijaya

Provinsi Juara iii kumite Putri 59 kg keatas junior

10Tim sangga putri

Lomba debat pramuka kemah kemerdekaan

Kota madiun Juara i

11Tim sangga putri

Lomba teknologi tepat guna kemah kemerdekaan

Kota madiun Juara iii

12

Hilmi alima m

Xi ipa 3

Lomba penyuluhan dan poster menuju madiun sehat

Kota madiun Juara i

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

97

13

Desi irianti

Xi ipa 4

Lomba penyuluhan dan poster menuju madiun sehat

Kota madiun Juara ii

14

Anna siti r

Xi ipa 3

Lomba penyuluhan dan poster menuju madiun sehat

Kota madiun Juara harapan ii

15Tim

Cerdas cermat p4gn

Kota madiun Juara harapan i

16

Naraswari aa

Xii ipa 2

Pelajar pelopor tingkat nasional

Nasional 5 besar

17 Fadhilah fitri X8 Esc 2013 Jawa-bali Juara iii

18M. Maulid husna

Xii ips1Lomba pidato 4 bela negara

Kota madiun Juara iii

19 Annisaul azizah n

Xii ipa2

Lomba cerdas cermat 4 bela negara

Kota madiun Juara ii

20 Fransisca rizky r

Xi ipa1Lomba cerdas cermat 4 bela negara

Kota madiun Juara ii

21 Harmonisa sheilla w

Xi ipa1Lomba cerdas cermat 4 bela negara

Kota madiun Juara ii

22Gabriella ck

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara i kel. Ipa

23Shedy mn

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara i kel. Ipa

24Fadhila asyam

X-4Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara i kel. Ipa

25Intan dwi k

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ipa

26Sepfian adi

X-4Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ipa

27Nadya marshalita

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara v kel. Ipa

28Desi deta

X aksNaskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara v kel. Ipa

29Safira novia

X aksNaskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara v kel. Ipa

30Findryan kp

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ips

31Aditya ka

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ips

32Galing tirtojati

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara vi kel. Ips

33Dila maharani

X-3Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara vi kel. Ips

34Retno

X-5Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara vi kel. Ips

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

98

35Farah dewi a

Xii ips1Cerdas cermat pajak

Provinsi Juara ii

36Husna herdiana

Xii ips1Cerdas cermat pajak

Provinsi Juara ii

37Ayu winda p

Xii ips1Cerdas cermat pajak

Provinsi Juara ii

38Intan dwi k

Xi ipa1Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara i kel. Ipa

39Sepfian adi

X-4Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara i kel. Ipa

40Gabriella ck

Xi ipa1Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara iii kel. Ipa

41Shedy mn

Xi ipa1Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara iii kel. Ipa

42Fadhila asyam

X-4Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara iii kel. Ipa

43Shabrina p

Xi ipa 3Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ips

44Fariska

X ips 2Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ips

45Fiqar ardika

X-4Lomba karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ips

46Findryan kp

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ips

47Aditya ka

Xi ipa1Naskah karya ilmiah remaja

Kota madiun Juara ii kel. Ips

48 Antonius adnan k Xi ipa 1

National logic competition 2013 Nasional Finalis

49 Novel yourdhan

Xi aksel

National logic competition 2013 Nasional Finalis

50Savira pramesti r

X-4Kejuaraan kempo pelajar jawa timur

Provinsi Juara iii embu Beregu campuran

51Ekky fiorentina a

X-5Kejuaraan kempo pelajar jawa timur

Provinsi Juara iii embu Beregu campuran

52Andiagara putra w

X-7Kejuaraan kempo pelajar jawa timur

Provinsi Juara iii embu Beregu campuran

53Mahrtahmed wira p

Xii ipa 6

Kejuaraan panjat tebing kota madiun 2014

Kota madiun Juara harapan iilead junior

54Mahrtahmed wira p

Xii ipa 6

Kejuaraan panjat tebing kota madiun 2014

Kota madiun Juara ii speed junior

55 Lisda iqballa X-1Kejuaraan renang prsi kab. Madiun

Kota madiun Juara ii 50 m Gaya dada ku i putri

56 Lisda iqballa X-1Kejuaraan renang prsi kab. Madiun

Kota madiun Juara ii 25 m Gaya kupu-kupu ku i putri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

99

57 Lisda iqballa X-1Kejuaraan renang prsi kab. Madiun

Kota madiun Juara ii 25 m Gaya dada ku i putri

58 Lisda iqballa X-1Kejuaraan renang prsi kab. Madiun

Kota madiun Juara ii 25 mgaya bebas ku i putri

59 Aziz kuncoro Xi p6Lomba siswa teladan kota madiun

Kota madiun Peringkat ii

60Anthonius adnan kusuma

Xi p1Lomba siswa teladan kota madiun

Kota madiun Peringkat v

61 Gabriella ck Xi p1Lomba siswa teladan kota madiun

Kota madiun Peringkat i

62Annisa dian pratiwi

Xi p1Lomba siswa teladan kota madiun

Kota madiun Peringkat ii

63Chorisma permata pn

X5Lomba siswa teladan kota madiun

Kota madiun Peringkat iii

64Arya putri maharani

X5Lomba siswa teladan kota madiun

Kota madiun Peringkat iii

65 Nadya alifia s Xi ips2Lomba dalang cilik kota madiun

Kota madiun Juara ii

66 Jaka wahyu Xi ipa1

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tenis mejatunggal pa

67Wildan syahtama

X aksel

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara ii tenis meja Tunggal pa

68 Dafik Xi ipa3

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii tenis meja ganda pa

69Ilham nurcahyo

Xi ipa6

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii tenis meja ganda pa

70 Fadlitsaniya Xi ipa4

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 lompat jauh putra

71 Saiful baqer Xi ipa5

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 lari 400m putra

72Dayane praselia

X-2

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 3 pencak silat seni tunggal putri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

100

73 Mahardika X-8

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 3 pencak silat seni tunggal putra

74 Iqbal X-2

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 pencak silat laga kelas c putra

75Ahmad widodo

X-1

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 pencak silat laga kelas d putra

76 Lisda iqballa X-1

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i renang 50m gaya dada putri

77 Lisda iqballa X-1

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 renang 50m gaya punggung putri

78Dwiki rosihadi p

X-1

Pekan olahraga pelajar kotamadiun 2014

Kota madiun Juara 2 renang 50m gaya bebas putra

79Dwiki rosihadi p

X-1

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 renang 50m gaya dada putra

80Arshinar yumarianin

X-2

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i renang 50m gaya kupu2 putri

81Arshinar yumarianin

X-2

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i renang 50m gaya bebas putri

82 Fauzan X-7

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i renang 50m gaya kupu2 putra

83Nabila nanda h

Xi ipa2

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 renang 50m gaya bebas putri

84Shafira hermaya

X-1

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 karate kumite -53 putri

85 Putra kencana X-3

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 karate kata putra

86Zhazha purnama sari

X-8Pekan olahraga pelajar kota

Kota madiun Juara 1 karate kumite +53 putri

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

101

madiun 2014

87Zhazha purnama sari

X-8

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 karate kata putri

88Nabilla dara wungsu

Xi ipa2

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 karate kata putri

89 Aziz kuncoro Xi ipa6

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 karate kumite putra

90 Aziz kuncoro Xi ipa6

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 3 karate kata putra

91Haykal kharisma

Xi ips2

Pekan olahraga pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara 3 karate kumite putra

92Muzammal alfath

Xi aksel

Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 osn matematika

93 Muhung a Xi ipa 1Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 osn matematika

94 Antonius ak Xi ipa 1Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 3 osn matematika

95 Galing ts Xi ipa 1Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 osn fisika

96 Intan dwi k Xi ipa 1Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 osn fisika

97Ghafur rashid a

Xi ipa 1Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 osn kimia

98Safira aghnaita

Xi ipa 1Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 osn biologi

99 Chusnul f X-5Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 2 osn biologi

100 Fathoni tri k X-1Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 osn astronomi

101 Alif ijlal Xi ipa 3Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 osn tik

102 Melati apr Xi ipa 3Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 3 osn tik

103 Wega ywp X-5Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 1 osn ekonomi

104 Berlian sh X-5Osn kota madiun 2014

Kota madiun Juara 3 osn geografi

105 Aziz pradana X-5Uji cerdas tingkat sma kota madiun

Kota madiun Juara iii

106Fransisca rizky r

Xi ipa1Uji cerdas tingkat sma kota madiun

Kota madiun Juara iii

107 Harmonisa Xi ipa1 Uji cerdas Kota madiun Juara iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

102

sheilla w tingkat sma kota madiun

108Aprilia novitasari

X-8Festival seni siswa nasional 2014

Kota madiun Juara i solo vocal

109 Desi iriantiFestival seni siswa nasional 2015

Kota madiun Juara ii seni poster

110 Aditya ka Xi ipa1Festival seni siswa nasional 2016

Kota madiun Juara iii tim teater

111 Nurul azizah Xi ips1Festival seni siswa nasional 2017

Kota madiun Juara iii tim teater

112Utami cahyaning putri

Xi ipa 6Festival seni siswa nasional 2018

Kota madiun Juara iii tim teater

113Jeihany anggrilia s

Xi ipa 6Festival seni siswa nasional 2019

Kota madiun Juara iii tim teater

114Shiella marga sanjaya

Xi ipa 6Festival seni siswa nasional 2020

Kota madiun Juara iii tim teater

115 Immanuela d Xi ips1Festival seni siswa nasional 2021

Kota madiun Juara iii tim teater

116Friska mandasari

Xi ipa1Festival seni siswa nasional 2022

Kota madiun Juara ii baca puisi

117Dinda ratih mayangsari

Xi ipa4Festival seni siswa nasional 2023

Kota madiun Juara ii cipta puisi

118 Assyifa Xi ipa5Festival seni siswa nasional 2024

Kota madiun Juara harapan i cipta puisi

119Friska mandasari

Xi ipa 1Pelajar pelopor kota madiun

Kota madiun Juara i

120Ekky fiorentina a

X-5Pelajar pelopor kota madiun

Kota madiun Juara iv

121 Julian hadiXii ipa

1

Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii vokal tunggal keroncong

122 Nadia alifia Xi ips 2Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara harapan i vokal tunggal keroncong

123Aprilia novitasari

X-8Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara harapan iii vokal tunggal keroncong

124Nadya sukma wardany

Xii ipa 6

Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

125 Nadia selva b Xi ipa 2Pekan seni pelajar kota

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

103

madiun 2014

126Farah kurnia m

Xi ipa 4Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

127Risma cahya yudita p

Xi ipa 4Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

128 Inggar dwi h Xi ipa 5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

129Yonita dyah pd

Xi ipa 5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

130Annisaa tri setia

Xi ips 1Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

131Arya putri maharani

X-5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i tari gambyong pangkur

132Tim paduan suara sman 2 madiun

Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i paduan suara

133 Bryan dio pl Xi ipa 3Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i band remaja

134Onki magadon

Xi ipa 6Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i band remaja

135 Aziz kuncoro Xi ipa 6Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i band remaja

136Galih nugroho as

Xi ipa 5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i band remaja

137Kevin raenaldo

Xi ipa 5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara i band remaja

138Saraswati eka r

X-1Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii musikalisasi puisi

139 Syafira refora X-1Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii musikalisasi puisi

140Fridom tusano hadi

X-4Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii musikalisasi puisi

141Savira pramesti

X-4Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii musikalisasi puisi

142Betha putri pratiwi

X-5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii musikalisasi puisi

143Michael ivander

X-6Pekan seni pelajar kota

Kota madiun Juara iii musikalisasi puisi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

104

madiun 2014

144Timothy manuel

X-6Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii musikalisasi puisi

145 Teater agniPekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii teater

146 Intan a X-7Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii band remaja

147Aprilia novita s

X-8Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii band remaja

148Elan yogatama

X-3Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii band remaja

149 Gilang b putra X-5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii band remaja

150 Brillian akbar X-6Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii band remaja

151Betha putri pratiwi

X-5Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii band remaja

152 Bimananda w X-7Pekan seni pelajar kota madiun 2014

Kota madiun Juara iii band remaja

153 TimLomba pbb kreasi jawa timur

Provinsi Juara iii

154Irfandila alfian pujo hastarto

Xi ipa 6Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

155Candra okto ryan dwi putra

X-5Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

156Yusuf reza mahardika a

X-3Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

157Haditya cendra w

X-2Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

158 Rizal nur f X-6Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

159Dimas wisnu ajie s

X-4Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

160 Bagas septio s X-1Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

161Alif fathsal muttaqin

X-5Seleksi paskibra kota

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 117: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

105

Sumber: Data Prestasi Siswa SMA Negeri 2 Madiun, Tahun 2014

Tabel 4.5 Data Juara Flssn Tingkat Kota Madiun Tahun 2015 SMA Negeri 2

Madiun

No Nama lengkap Asal sekolah Juara Bidang lomba

1 Aprilia novitasariSMA Negeri 2 Madiun

I Solo vocal putri

2Roland patria aldiano

SMA Negeri 2 Madiun

Iv Solo vocal putra

3Embun puspa nagari

SMA Negeri 2 Madiun

I Baca puisi

4Saraswati eka ramadhani

SMA Negeri 2 Madiun

Ii Baca puisi

5Fridom tusano hadi

SMA Negeri 2 Madiun

I Film pendek

6Vikharis chris addison

SMA Negeri 2 Madiun

I Film pendek

7Delaneira arummawarda

SMA Negeri 2 Madiun

I Film pendek

8Naura salma malika

SMA Negeri 2 Madiun

Ii Desain poster

Sumber:Data Prestasi Belajar Siswa Tahun Pelajaran 2014/2015, Tahun 2015

madiun

162Dewi rahmatika y

X-3Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

163Ratna juwitaningrum

X-8Seleksi paskibra kota madiun

Kota madiun Tim paskibra kota madiun

163 Muhung a Xi ipa 1Osn matematika tk. Provinsi 2014

Provinsi Juara i

163 Wega ywp X-5Osn ekonomi tk. Provinsi 2014

Provinsi Juara i

164Sastri fadhilah a

X-5 Cc p4gn Kota madiun Juara ii

165Fransisca rizky r

Xi ipa 1 Cc p4gn Kota madiun Juara ii

166 Shedy m n Xi ipa 1 Cc p4gn Kota madiun Juara ii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 118: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

106

Dari tabel prestasi belajar siswa selama 3 tahun terakhir yaitu tahun

pelajaran 2012/2013, 2013/2014 dan 2014/2015 diketahui bahwa prestasi

terbanyak diraih pada tahun pelajaran 2013/2014. Prestasi yang diraih tidak hanya

tingkat kota Madiun tetapi sudah mencapai tingkat propinsi dan tingkat Nasional

dengan memperoleh juara I dan II Nasional. Pada tahun pelajaran 2012/2013

prestasi belajar siswa didominasi di tingkat Kota Madiun saja. Selaras dengan

prestasi yang diraih siswa pada tahun pelajaran 2014/2015 yang didominasi pada

kemenangan tingkat Kota dan Propinsi.

E.Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Madiun

Kepala sekolah

Komite sekolah

Tata laksana

Wakasek kurikulum

Wakasek kesiswaan

Wakasek sarana

Wakasek humas

Staf kesiswaan

Staf kurikulum

Staf humasStaf sarana

MGMPWali kelasKorbit

guru

siswa

D

I

V

I

S

I

I

C

T

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 119: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

107

F. Pendidikan Guru Di SMA Negeri 2 Madiun

Tabel 4.6. Data Pendidikan Guru SMA Negeri 2 Madiun

NAMA / NIP

PENDIDIKAN

JURUSANNAMA SEKOLAH

TAHUN LULUS

Drs. Heru Patriawan IKIP Surabaya S1 Bhs Inggris 1985Drs. Heru Patriawan,M.Pd

Un. Islam Malang S2 Bhs Inggris 2012

Dra. Sri Sugiarti IKIP Surabaya S1 Ekonomi 1985Dra. Sri Sugiarti, M.Pd

Un. Kanjuruan Malang

S2 IPS 2014

Dra. Suherlin Setyo Rahayu

IKIP Surabaya S1 Biologi 1985

Dra. Suherlin Setyo Rahayu, M.Pd.

Un. PGRI Adi Buana Surabaya

S2 T. Pembelajaran

2004

Drs. Dwijono IKIP Malang S1 Biologi 1982Drs. Dwijono, M.Pd UNS Surakarta S2 Biologi 2013

Umijati, BA IKIP Surabaya D3 Geografi 1981Umijati, S.Pd. IKIP PGRI Madiun S1 Geografi 1997

Peni Sutiyah Pujiastuti, BA

IKIP Yogyakarta D3 Kimia 1984

Peni Sutiyah Pujiastuti, S.Pd.

UT S1 Kimia 1997

Drs. Totok Hariyanto IKIP Yogyakarta S1 Seni Rupa 1985Drs. Totok Hariyanto

M. Rodhi PGAN Madiun PAI 1980M. Rodhi, S.Pd.I STAI Madiun S1 PAI 2002

Suyono, BA ITS D3 Fisika 1990Suyono, S.Pd. UT S1 Fisika 1995Suyono, M.Pd UNS Surakarta S2 Fisika 2015

Warsito IKIP Malang D2 Bhs Inggris 1984Warsito, S.Pd. IKIP Negeri Malang S1 Bahasa Inggris 1996Warsito, S.Pd, M.Pd. UNIPA Surabaya S2 T. 2004

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 120: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

108

Pembelajaran

Drs. Suprijono IKIP Surabaya S1 Tehnik Listrik 1985Drs. Suprijono, S.Pd IKIP PGRI Madiun S1 Fisika 2008

Drs. Jarot Susiloyoga IKIP Negeri Malang S1 Matematika 1986Drs. Jarot Susiloyoga

Mahmudi, BA IAIN Sunan Ampel Malang

Sarmud PAI 1980

Drs. Mahmudi IAIN Sunan Ampel Malang

S1 PAI 1987

Retna Tri Andajani, BA

Unika. WIMA Madiun

Sarmud BP/BK 1980

Dra. Retna Tri Andajani

STKIP WIMA Madiun

S1 BP/BK 1986

Etty Supriyani, BA IKIP Malang Sarmud BP/BK 1980

Etty Supriyani, S.Pd STKIP WIMA Madiun

S1 BP/BK 1995

Etty Supriyani, S.Pd, M.Pd.

UNIPA SurabayaS2 T. Pembelajaran

2004

Drs. Hasanudin Sulistyono

IKIP SemarangS1 Kwarganegaraan

1986

Drs. Hasanudin Sulistyono

Dra. RR Nur Juniati Siti Manifestini

IKIP PGRI MalangS1 Kwarganegaraan

1987

Dra. RR Nur Juniati Siti Manifestini

Muryat, BA IKIP Negeri Surabaya

Sarmud Kimia 1979

Drs. Muryat UT Surabaya S1 Kimia

Sri Sulastri Yulianawati, BA

IKIP Surabaya Sarmud Biologi

Dra. Sri Sulastri Yulianawati

UT Surabaya S1 Biologi

Drs. Djoko Sutedjo IKIP Malang S1 PJOK 1988Drs. Djoko Sutedjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 121: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

109

Dra. Ema Yulistiani UNS Surakarta S1 Bhs Indonesia 1986Dra. Ema Yulistiani

Tri Heru Suranto UNS Surakarta D3 Sejarah 1986Drs. Tri Heru Suranto IKIP PGRI Madiun S1 Sejarah 1991Drs. Tri Heru Suranto, M.Pd.

UNJ S2 Sejarah 2002

Drs. Nurdin UNS Surakarta S1 Sejarah 1985Drs. Nurdin

Dra. Karolina Irfi Mudjiati

IKIP PGRI Madiun S1 Bhs Inggris 1992

Dra. Karolina Irfi Mudjiati

Ngatinah Budi Aswantari, BA

Un. Muhamadiyah Solo

Sarmud BP/BK 1981

Ngatinah Budi Aswantari, S.Pd

IKIP PGRI Madiun S1 BP/BK 2002

Nur Chasanah, BA IKIP Surabaya Sarmud Biologi 1981Dra. Nur Chasanah UT S1 Biologi 1994

Endah Sulistyaningsih, BA

IKIP Surabaya D3 Kimia 1988

Endah Sulistyaningsih,S.Pd.

UT S1 Kimia 1995

Agus Susilo, S.Pd. IKIP Muhamadiyah Yogja

S1 Fisika 1993

Agus Susilo, M.Pd Un. Ahmad Dahlan Yogja

S2 Fisika 2011

Sri Sukowati, BA Depdikbud Wil. VII Jatim

Sarmud Bhs. Ind. 1985

Sri Sukowati, S.Pd. IKIP PGRI Madiun S1 Bhs. Indonesia 1997

Setyo Wardoyo UNS D1 MatematikaSetyo Wardoyo, S.Pd IKIP PGRI Madiun S1 Bahasa Inggris 1997Setyo Wardoyo, S.Pd, M.Pd.

UNIPA SurabayaS2 T. Pemeblajaran

2005

S u w a r IKIP Surabaya D3 Matematika 1989S u w a r, S.Pd UT Jakarta S1 Matematika 2005

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 122: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

110

Wiwin Winarni UNS D3 Fisika 1990Wiwin Winarni, S.Pd. Un. Tadulako S1 Fisika 1999

Dra. Sri Wahyuningsih

IKIP Malang S1 Matematika 1989

Dra. Sri Wahyuningsih

Dra. Neni Umi Urbaniwati

Un. Muhamadiyah Malang

S1 Biologi 1990

Dra. Neni Umi Urbaniwati

Atiek Maryati, BA IKIP Yogyakarta Sarmud Sejarah 1980Atiek Maryati, S.Pd IKIP PGRI Madiun S1 Bhs. Indonesia 2009

Endang Setijarini IKIP Malang D3 BP/BK 1988Endang Setijarini, S.Pd

IKIP PGRI Madiun S1 BP/BK 2011

Bekti Patria Dwi Hastuti, SS

UNS Surakarta S1 Bhs. Indonesia 1998

Bekti Patria Dwi Hastuti, SS, M.Pd

UNS Surakarta S2 Bhs Indonesia 2012

Nanin Kusuma, S.Pd. UNS Surakarta S1 Geografi 2000Nanin Kusuma, M.Pd Un. Negeri Malang S2 Geografi 2012

Heru Suseno, S.Pd. Un. Negeri Malang S1 Fisika 2000Heru Suseno, M.Pd Un. Negeri Malang S2 Fisika 2012

Mashudi, S.Pd. IKIP Malang S1 Bhs. Indonesia 1994Mashudi, S.Pd.

Mustain, S.Pd, IKIP PGRI Madiun S1 Matematika 2000Mustain, M.Pd Un. Negeri Malang S2 Matematika 2012

Ignatia Aning Prasetyaningsih, S.Pd

Un. WIMA Surabaya S1 Fisika 2001

Ignatia Aning Prasetyaningsih, M.Pd

Un. Negeri Malang S2 Fisika 2012

Dwi Rumi Astuti, S.Pd.

UNESA S1 Kimia 2003

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 123: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

111

Dwi Rumi Astuti, M.Pd

UNS Surakarta S2 Kimia 2015

Rosnawati Lumentery, S.PAK.

SIT Intheos Surakarta

S1 Agama Kristen 1994

Rosnawati Lumentery, S.PAK.

SIT Intheos Surakarta

S2 Agama Kristen

R. Kun Basuki Rahmad, S.Pd.

Un. Negeri Surabaya S1 Bhs. Jepang 2002

R. Kun Basuki Rahmad, S.Pd.

Rochmatin, S.Pd. UPI Bandung S1 Bhs. Indonesia 2001Rochmatin, M.Pd IKIP PGRI Madiun S2 Bhs. Indonesia 2014

R. Ferry Sunu Cahyanto, S.Pd.

Un. Negeri Malang S1 Bhs. Inggris 2004

R. Ferry Sunu Cahyanto, M.Pd

Un. Negeri Malang S2 Bhs. Inggris 2012

Drs. Djoko Harsana Un. Tamansiswa Yogjakarta

S1 Sosiologi 1989

Drs. Djoko Harsana

Suhardi, S.Pd Un. Tamansiswa Yogjakarta

S1 Matematika 1996

Suhardi, S.Pd

Toto Hutomo, S.Kom ISTP MalangS1 Tehnik Informatika

2007

Toto Hutomo, S.Kom

Sri Kayatun, S.Sos UNESA S1 Sosiologi 2007Sri Kayatun, S.Sos UNS Surakarta S2 Sosiologi 2015

Drs. Edi Kriswanto IKIP Negeri Malang S1 FIK / PJOK 1992Drs. Edi Kriswanto

Drs. I Njoman Soewartadjaja

UNS Surakarta S1 PJOK 1987

Drs. I Njoman Soewartadjaja

Sri Wahyuni, S.Pd Un. Negeri SurabayaS1 Pend. Bhs Inggris

1999

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 124: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

112

Sri Wahyuni, S.Pd

Yunita Wahyuningsih, S.Pd

Un. WIMA MadiunS1 Pend. Matematika

1994

Yunita Wahyuningsih, S.Pd

Nuryanto, ST STMIK Tulus Cendekia Bandung

S1 Tehnik Infomatika

1999

Nuryanto, ST

Budijati SMPN 4 Madiun - 1975Budijati KPAA Madiun Perkantoran 1988

Hadi Subiyanto SMP Negeri 3 Madiun

- 1981

Hadi Subiyanto SMA Cokroaminoto IPS 1984

Erik Susilowati SMEA Negeri Madiun

Tata Buku 1983

Erik Susilowati, SE UNMER MadiunS1 Eko. Manajemen

1997

Cori Trisilowati SMA ST Bonaventura Mdn

IPS 1983

Cori Trisilowati, SE STIE Artha Boedi Iswara Sby

S1 Eko. Manajemen

1997

SolikinMAN Kembangsawit, Madiun

IPS 1980

Solikin

Retno Muryaningrum SMA PGRI 3 MADIUN

IPS 1988

Retno Muryaningrum, S.Pd

IKIP PGRI Madiun PPKn 1994

Heri Setiyoko SMAN 3 Madiun S1 PPKn 1989Heri Setiyoko

Walujo SDN Gunungsari - 1973Walujo Paket B - 1998

Agoes Daryono SMAN 2 Madiun IPA 1982

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 125: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

113

Agoes Daryono UT Surabaya 2012S1

Winarji SMEAN 1 Madiun Akuntansi 1994Winarji

Agus Sujarko ST Negeri 5 Madiun - 1983Agus Sujarko

Teguh Yunianto SMKN 1 Madiun Mesin Produksi 2001Teguh Yunianto, S.Pd IKIP PGRI Madiun S1 Fisika 2009

Sumber: Data Pendidikan Guru SMA Negeri2 Madiun

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendidikan guru di SMA Negeri

2 Madiun sebesar 64,3% tamatan S-1 dan sebesar 35,7% tamatan S-2. Pendidikan

S-1 terbanyak ditempuh oleh guru di IKIP Surabaya sebesar 50%. Selain itu juga

ditempuh di IKIP negeri Malang sebesar 20% dan di IKIP PGRI Madiun juga

sekitar 20%. Kemudian untuk pendidikan S-2 sebesar 50% ditempuh guru di UNS

(Universitas Negeri Surakarta) dan sebesar 45% ditempuh di UN Negeri malang

dan lainnya tersebar di universitas yang ada di Malang, Surabaya maupun

Yogyakarta.

G. Jumlah Siswa Di SMA Negeri 2 Madiun

Tabel 4.7. Data Siswa kelas X SMA Negeri 2 Madiun Tahun Ajaran 2014/2015

NO Kelas L P Jumlah

Kelas x

1 X 1 18 18 36

2 X 2 26 10 36

3 X 3 12 24 36

4 X 4 15 20 35

5 X 5 14 24 38

6 X 6 16 22 38

7 X 7 6 16 22

8 X 8 13 9 22

Jumlah 120 143 263

Sumber: Data Siswa SMA Negeri 2 Madiun, 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 126: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

114

Tabel 4.8. Data Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Madiun Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas XI L P Jumlah

1 XI IPA 1 13 9 22

2 XI IPA 2 15 7 22

3 XI IPA 3 5 23 28

4 XI IPA 4 8 21 29

5 XI IPA 5 8 20 28

6 XI IPA 6 11 21 32

7 XI IPA 7 12 20 32

8 XI IPA 8 14 18 32

9 XI IPA 9 14 20 34

Jumlah 100 159 259

Sumber: Data Siswa SMA Negeri 2 Madiun, 2014

Tabel 4.9. Data Siswa Kelas XII SMA Negeri 2 Madiun Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas XII L P Jumlah

1 XII IPA 1 15 23 38

2 XII IPA 2 15 23 38

3 XII IPA 3 15 23 38

4 XII IPA 4 17 21 38

5 XII IPA 5 14 24 38

6 XII IPA 6 16 22 38

Jumlah 92 136 228

8 XII IPS 1 7 12 19

9 XII IPS 2 7 12 19

Jumlah 14 24 38

Jumlah kelas XII 106 160 266

Sumber: Data Siswa SMA Negeri 2 Madiun, 2014

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 127: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

115

4.2. Deskripsi Variabel Jaringan Sosial, Lingkungan Sosial, Dan Peran

Orang Tua Siswa

A. Variabel Jaringan Sosial

Pada sub bab ini akan disajikan data primer dari variabel independen atau

variabel bebas jaringan sosial yang berupa jaringan sosial bonding, bridging

maupun linking dalam segi hubungan, kepercayaan, kerjasama dan toleransi.

1. Variabel Jaringan Sosial Bonding

Jaringan sosial bonding dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat

jaringan sosial yang mengikat yang umumnya berasal dari ikatan kekeluargaan,

kehidupan bertetangga dan sahabat. Anggota dalam kelompok ini umumnya

berinteraksi secara intensif. Dalam penelitian ini jaringan sosial bonding meliputi:

anggota keluarga inti, anggota keluarga luas, saudara dekat, guru di sekolah,

teman sekelas, dan teman sepermainan.

Di lapangan, jaringan sosial bonding ini dapat di lihat dari segi

hubungan, kepercayaan, kerjasama dan toleransi. Selanjutnya penulis akan

menyajikan tabel berdasarkan pada jawaban responden mulai dari yang nilainya

tinggi, sedang dan rendah. Kita akan memperoleh pendeskripsian tentang jaringan

sosial bonding dari segi hubungan dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 4.10Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Hubungan

Jenis jaringan sosial(hubungan)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Bonding Anggota keluarga inti

1,1% 57,1% 41,8% 0% 0%

Anggota keluarga luas

11,9% 41,8% 40,7% 5,6% 0%

Saudara dekat 10,2% 45,2% 44,6% 0% 0%Guru di sekolah 8,5% 53,1% 38,4% 0% 0%Teman sekelas 5,6% 62,7% 31,6% 0% 0%Teman sepermainan

4,5% 52,5% 42,9% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bonding Soal Nomor 1 (Hubungan), 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 128: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

116

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bonding yang

diukur dari segi hubungan mempunyai enam pertanyaan. dari ke enam pertanyan

diperoleh hasil bahwa hubungan yang sangat sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan guru di sekolah yaitu sebesar 8,5%. Sedangkan hubungan yang sering

dilakukan oleh siswa adalah dengan teman sekelas yaitu sebesar 62,7%. Dan

hubungan yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah dengan saudara dekat

sebesar 44,6%. Selanjutnya hubungan yang jarang dilakukan adalah dengan

anggota keluarga luas sebesar 5,6%. Artinya nilai yang paling tinggi dari hasil

kuesioner yaitu sebesar 62,7% siswa sering berhubungan dengan teman sekelas.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial bonding

dari segi kepercayaan kita akan memperoleh pendeskripsian tentang jaringan

sosial bonding dari segi kepercayaan dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 4.11Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Kepercayaan

Jenis jaringan sosial(percaya)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Bonding Anggota keluarga inti

4,5% 52,5% 42,9% 0% 0%

Anggota keluarga luas

1,1% 52,5% 46,3% 0% 0%

Saudara dekat 4,5% 41,2% 53,7% 0,6% 0%Guru di sekolah 5,1% 54,2% 40,7% 0% 0%Teman sekelas 2,8% 46,3% 50,3% 0,6% 0%Teman sepermainan

1,1% 57,1% 41,8% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bonding Soal Nomor 2 (Percaya), 2015

Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bonding yang

diukur dari segi kepercayaan mempunyai enam pertanyaan. dari ke enam

pertanyan diperoleh hasil bahwa hubungan yang sangat sering dilakukan oleh

siswa adalah dengan guru di sekolah yaitu sebesar 5,1%. Sedangkan hubungan

yang sering dilakukan oleh siswa adalah dengan teman sepermainan yaitu sebesar

57,1%. Dan hubungan yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah dengan

saudara dekat sebesar 53,7%. Selanjutnya hubungan yang jarang dilakukan adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 129: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

117

dengan teman sekelas sebesar 0,6%. Artinya nilai yang paling tinggi dari hasil

kuesioner yaitu sebesar 57,1% siswa sering percaya dengan teman sepermainan.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial bonding

dari segi kerjasama kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

Tabel 4.12Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Kerjasama

Jenis jaringan sosial(kerjasama)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Bonding Anggota keluarga inti

4,5% 52,5% 41,8% 0% 1,1%

Anggota keluarga luas

4,5% 41,2% 53,7% 0,6% 0%

Saudara dekat 5,1% 54,2% 40,7% 0% 0%Guru di sekolah 2,8% 46,3% 50,3% 0,6% 0%Teman sekelas 1,1% 57,1% 41,8% 0% 0%Teman sepermainan

11,9% 41,8% 40,7% 5,6% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bonding Soal Nomor 3 (Kerjasama), 2015

Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bonding yang

diukur dari segi kerjasama mempunyai enam pertanyaan. dari ke enam pertanyan

diperoleh hasil bahwa kerjasama yang sangat sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan teman sepermainan yaitu sebesar 11,9%. Sedangkan kerjasama yang

sering dilakukan oleh siswa adalah dengan teman sekelas yaitu sebesar 57,1%.

Dan kerjasama yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah dengan anggota

keluarga luas yaitu sebesar 53,7%. Selanjutnya hubungan yang tidak pernah

dilakukan adalah dengan anggota keluarga inti sebesar 1,1%. Artinya nilai yang

paling tinggi dari hasil kuesioner yaitu sebesar 57,1% siswa sering bekerjasama

dengan teman sekelas.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial bonding

dari segi toleransi kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 130: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

118

Tabel 4.13Jaringan Sosial Bonding Dari Segi Toleransi

Jenis jaringan sosial(toleransi)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Bonding Anggota keluarga inti

2,8% 46,3% 50,3% 0,6% 0%

Anggota keluarga luas

3,4% 54,2% 42,4% 0% 0%

Saudara dekat 3,9% 46,9% 49,2% 0% 0%Guru di sekolah 1,1% 51,4% 47,5% 0% 0%Teman sekelas 4,5% 52,5% 52,8% 0% 0%Teman sepermainan

1,1% 57,1% 41,8% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bonding Soal Nomor 4 (Toleransi), 2015

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bonding yang

diukur dari segi toleransi mempunyai enam pertanyaan. dari ke enam pertanyan

diperoleh hasil bahwa toleransi yang sangat sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan teman sekelas yaitu sebesar 4,5%. Sedangkan toleransi yang sering

dilakukan oleh siswa adalah dengan teman sepermainan yaitu sebesar 57,1%. Dan

toleransi yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah dengan teman sekelas

yaitu sebesar 52,8%. Selanjutnya toleransi yang jarang dilakukan adalah dengan

anggota keluarga inti sebesar 0,6%. Artinya nilai yang paling tinggi dari hasil

kuesioner yaitu sebesar 57,1% siswa sering toleransi dengan teman sepermainan.

2. Variabel Jaringan Sosial Bridging

Jaringan sosial bridging dalam penelitian ini terbentuk dari interaksi antar

kelompok dalam suatu wilayah dengan frekuensi yang relatif lebih rendah. Dalam

penelitian ini jaringan sosial bridging meliputi: kelompok ekstrakurikuler,

kelompok bimbingan belajar, guru bimbingan belajar.

Di lapangan, jaringan sosial bridging ini dapat di lihat dari segi hubungan,

kepercayaan, kerjasama dan toleransi. Selanjutnya penulis akan menyajikan tabel

berdasarkan pada jawaban responden mulai dari yang nilainya tinggi, sedang dan

rendah. Kita akan memperoleh pendeskripsian tentang jaringan sosial bridging

dari segi hubungan dalam bentuk tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 131: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

119

Tabel 4.14Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Hubungan

Jenis jaringan sosial(hubungan)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Bridging Kelompok ekstrakurikuler

1,1% 52,5% 46,3% 0% 0%

Kelompok bimbingan belajar

4,5% 41,2% 53,7% 0% 0%

Guru bimbingan belajar

5,1% 54,2% 40,7% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bridging Soal Nomor 1 (Hubungan), 2015

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bridging yang

diukur dari segi hubungan mempunyai tiga item pertanyaan. dari ke tiga

pertanyan diperoleh hasil bahwa hubungan yang sangat sering dilakukan oleh

siswa adalah dengan guru bimbingan belajar yaitu sebesar 5,1%. Sedangkan

hubungan yang sering dilakukan oleh siswa juga dengan guru bimbingan belajar

yaitu sebesar 54,2%. Dan hubungan yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa

adalah dengan kelompok bimbingan belajar yaitu sebesar 53,7%. Artinya nilai

yang paling tinggi dari hasil kuesioner yaitu sebesar 54,2% siswa sering

berhubungan dengan guru bimbingan belajar.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial bridging

dari segi kepercayaan kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

Tabel 4.15Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Kepercayaan

Jenis jaringan sosial(percaya)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Bridging Kelompok ekstrakurikuler

11,9% 41,8% 40,7% 5,6% 0%

Kelompok bimbingan belajar

10,2% 45,2% 44,6% 0% 0%

Guru bimbingan belajar

8,5% 53,1% 38,4% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bridging Soal Nomor 2 (Percaya), 2015

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bridging yang

diukur dari segi kepercayaan mempunyai tiga item pertanyaan. dari ke tiga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 132: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

120

pertanyan diperoleh hasil bahwa kepercayaan yang sangat sering dilakukan oleh

siswa adalah dengan kelompok ekstrakurikuler yaitu sebesar 11,9%. Sedangkan

kepercayaan yang sering dilakukan oleh siswa adalah dengan guru bimbingan

belajar yaitu sebesar 53,1%. Dan kepercayaan yang kadang-kadang dilakukan

oleh siswa adalah dengan kelompok bimbingan belajar yaitu sebesar 44,6%.

Artinya nilai yang paling tinggi dari hasil kuesioner yaitu sebesar 53,1% siswa

sering percaya dengan guru bimbingan belajar.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial bridging

dari segi kejasama kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

Tabel 4.16Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Kerjasama

Jenis jaringan sosial(kerjasama)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Bridging Kelompok ekstrakurikuler

3,4% 54,2% 42,4% 0% 0%

Kelompok bimbingan belajar

3,9% 46,9% 49,2% 0% 0%

Guru bimbingan belajar

1,1% 51,4% 47,5% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bridging Soal Nomor 3 (Kerjasama), 2015

Tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bridging yang

diukur dari segi kerjasama mempunyai tiga item pertanyaan. dari ke tiga

pertanyan diperoleh hasil bahwa kerjasama yang sangat sering dilakukan oleh

siswa adalah dengan kelompok bimbingan belajar yaitu sebesar 3,9%. Sedangkan

kerjasama yang sering dilakukan oleh siswa adalah dengan kelompok

ekstrakurikuler yaitu sebesar 54,2%. Dan kerjasama yang kadang-kadang

dilakukan oleh siswa adalah dengan kelompok bimbingan belajar yaitu sebesar

49,2%. Artinya nilai yang paling tinggi dari hasil kuesioner yaitu sebesar 54,2%

siswa sering kerjasama dengan kelompok ekstrakurikuler.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial bridging

dari segi toleransi kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 133: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

121

Tabel 4.17Jaringan Sosial Bridging Dari Segi Toleransi

Jenis Jaringan Sosial(Toleransi)

Sangat Sering

Sering Kadang-Kadang

Jarang Tidak Pernah

Bridging Kelompok ekstrakurikuler

11,9% 41,8% 40,7% 5,6% 0%

Kelompok bimbingan belajar

3,4% 54,2% 42,4% 0% 0%

Guru bimbingan belajar

2,8% 46,3% 50,3% 0,6% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Bridging Soal Nomor 4 (Toleransi), 2015

Tabel 4.17 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial bridging yang

diukur dari segi toleransi mempunyai tiga item pertanyaan. dari ke tiga pertanyan

diperoleh hasil bahwa toleransi yang sangat sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan kelompok ekstrakurikuler yaitu sebesar 11,9%. Sedangkan toleransi yang

sering dilakukan oleh siswa adalah dengan kelompok bimbingan belajar yaitu

sebesar 54,2%. Dan toleransi yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah

dengan guru bimbingan belajar yaitu sebesar 50,3%. Artinya nilai yang paling

tinggi dari hasil kuesioner yaitu sebesar 54,2% siswa sering toleransi dengan

kelompok bimbingan belajar.

3. Variabel Jaringan Sosial Linking

Jaringan sosial linking dalam penelitian ini meliputi: kelompok

keagamaan, teman olah raga, teman sekolah lain, alumni, teman komunitas, teman

online. Di lapangan, jaringan sosial linking ini dapat di lihat dari segi hubungan,

kepercayaan, kerjasama dan toleransi. Selanjutnya penulis akan menyajikan tabel

berdasarkan pada jawaban responden mulai dari yang nilainya tinggi, sedang dan

rendah. Kita akan memperoleh pendeskripsian tentang jaringan sosial linking dari

segi hubungan dalam bentuk tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 134: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

122

Tabel 4.18Jaringan Sosial Linking Dari Segi Hubungan

Jenis jaringan sosial(hubungan)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Linking Kelompok keagamaan

2,8% 46,3% 50,3% 0,6% 0%

Teman olah raga 1,7% 53,7% 44,1% 0,6% 0%Teman sekolah lain

10,7% 38,4% 50,3% 0,6% 0%

Alumni 3,4% 38,4% 42,4% 0% 0%Teman komunitas 3,9% 46,9% 49,2% 0% 0%Teman on line 1,1% 51,4% 47,5% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Linking Soal Nomor 1 (Hubungan), 2015

Tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial linking yang diukur

dari segi hubungan mempunyai enam item pertanyaan. dari ke enam pertanyan

diperoleh hasil bahwa hubungan yang sangat sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan teman sekolah lain yaitu sebesar 10,7%. Sedangkan hubungan yang sering

dilakukan oleh siswa juga dengan teman olah raga yaitu sebesar 53,7%. Dan

hubungan yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah dengan teman

sekolah lain juga yaitu sebesar 50,3%. Sedangkan hubungan yang jarang

dilakukan siswa yaitu dengan kelompok keagamaan, teman olah raga dan teman

sekolah lain juga yaitu sebesar 0,6%. Artinya nilai yang paling tinggi dari hasil

kuesioner yaitu sebesar 53,7% siswa sering berhubungan dengan teman olah raga.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial linking

dari segi kepercayaan kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

Tabel 4.19Jaringan Sosial Linking Dari Segi Kepercayaan

Jenis jaringan sosial(percaya)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Linking Kelompokkeagamaan

5,6% 62,7% 31,6% 0% 0%

Teman olah raga 1,7% 53,7% 44,1% 0,6% 0%Teman sekolah lain 10,7% 38,4% 50,3% 0,6% 0%Alumni 3,4% 54,2% 42,4% 0% 0%Teman komunitas 3,9% 46,9% 49,2% 0% 0%Teman on line 1,1% 51,4% 47,5% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Linking Soal Nomor 2 (Percaya), 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 135: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

123

Tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial linking yang diukur

dari segi kepercayaan mempunyai enam item pertanyaan. dari ke enam pertanyan

diperoleh hasil bahwa kepercayaan yang sangat sering dilakukan oleh siswa

adalah dengan teman sekolah lain yaitu sebesar 10,7%. Sedangkan kepercayaan

yang sering dilakukan oleh siswa adalah dengan kelompok keagamaan yaitu

sebesar 62,7%. Dan kepercayaan yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa

adalah dengan teman sekolah lain juga yaitu sebesar 50,3%. Sedangkan

kepercayaan yang jarang dilakukan siswa yaitu dengan teman olah raga dan juga

teman sekolah lain jugayaitu sebesar 0,6%. Artinya nilai yang paling tinggi dari

hasil kuesioner yaitu sebesar 62,7% siswa sering percaya dengan kelompok

keagamaan.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial linking

dari segi kerjasama kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

Tabel 4.20Jaringan Sosial Linking Dari Segi Kerjasama

Jenis jaringan sosial(kerjasama)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Linking Kelompok keagamaan

4,5% 52,5% 42,9% 0% 0%

Teman olah raga 1,1% 51,4% 47,5% 0% 0%Teman sekolah lain

4,5% 52,5% 42,9% 0% 0%

Alumni 4,5% 41,2% 53,7% 0,6% 0%Teman komunitas 5,1% 54,2% 40,7% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Linking Soal Nomor 3 (Kerjasama), 2015

Tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial linking yang diukur

dari segi kerjasama mempunyai enam item pertanyaan. dari ke enam pertanyan

diperoleh hasil bahwa kerjasama yang sangat sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan teman komunitas yaitu sebesar 5,1%. Sedangkan kerjasama yang sering

dilakukan oleh siswa juga dengan teman komunitas yaitu sebesar 54,2%. Dan

kerjasama yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah dengan alumni yaitu

sebesar 53,7%. Sedangkan kerjasama yang jarang dilakukan siswa juga yaitu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 136: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

124

dengan alumni juga sebesar 0,6%. Artinya nilai yang paling tinggi dari hasil

kuesioner yaitu sebesar 54,2% siswa sering kerjasama dengan teman komunitas.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner jaringan sosial linking

dari segi toleransi kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel

berikut.

Tabel 4.21Jaringan Sosial Linking Dari Segi Toleransi

Jenis jaringan sosial(toleransi)

Sangat sering

Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Linking Kelompok keagamaan

1,1% 57,1% 41,8% 0% 0%

Teman olah raga 11,9% 41,8% 40,7% 5,6% 0%Teman sekolah lain

10,2% 45,2% 44,6% 0% 0%

Alumni 2,8% 46,3% 50,3% 0,6% 0%Teman komunitas 3,4% 54,2% 42,4% 0% 0%Teman on line 3,9% 46,9% 49,2% 0% 0%

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial Linking Soal Nomor 4 (Toleransi), 2015

Tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa Jaringan sosial linking yang diukur

dari segi toleransi mempunyai enam item pertanyaan. dari ke enam pertanyan

diperoleh hasil bahwa toleransi yang sangat sering dilakukan oleh siswa adalah

dengan teman olah raga yaitu sebesar 11,9%. Sedangkan toleransi yang sering

dilakukan oleh siswa adalah dengan kelompok keagamaan yaitu sebesar 57,1%.

Dan toleransi yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa adalah dengan alumni

yaitu sebesar 50,3%. Sedangkan toleransi yang jarang dilakukan siswa yaitu

dengan teman olah raga juga yaitu sebesar 5,6%. Artinya nilai yang paling tinggi

dari hasil kuesioner yaitu sebesar 57,1% siswa sering toleransi dengan kelompok

keagamaan.

Dari hasil penelitian terhadap 177 responden, setelah dilakukan

penjumlahan nilai-nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dapat dikategorikan menjadi

tiga kategori yaitu: nilai 1 pada hasil hitungan termasuk dalam kategori rendah,

nilai 2 pada hasil hitungan termasuk kategori sedang dan nilai 3 pada hasil

hitungan termasuk kategori tinggi. Berdasarkan hasil jawaban perhitungan

kuesioner dari variabel jaringan sosial yang berupa jaringan sosial bonding,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 137: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

125

bridging dan lingking dari segi hubungan, kepercayaan, kerjasama dan toleransi

kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 4.22Kategori Jaringan Sosial

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 1,00 71 40,1 40,1 40,1

2,00 74 41,8 41,8 81,93,00 32 18,1 18,1 100,0Total 177 100,0 100,0

Sumber: Kuesioner Jaringan Sosial, 2015

Tabel 4.22 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 71 responden

(40,1%) termasuk kategori rendah, 74 responden (41,8%) termasuk kategori

sedang, dan 32 responden (18,1%) termasuk kategori tinggi. Nilai frekuensi yang

paling tinggi yaitu sebanyak 74 responden (41,8%) dalam kategori sedang.

Artinya jaringan sosial siswa yang berupa jaringan sosial bonding, bridging dan

linking yang dilihat dari segi hubungan, kepercayaan, kerjasama dan toleransi

mempunyai pengaruh yang sedang terhadap prestasi belajar siswa.

B. Lingkungan Sosial

Pada variabel lingkungan sosial terdapat dua belas item pertanyaan.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner lingkungan sosial kita akan

memperoleh pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan

prosentase seperti tabel berikut.

Tabel 4.23Kebebasan Belajar

NO Orang tua sering memberikan kebebasan dalam belajar tanpa diganggu tugas-tugas rumah

F %

1 Selalu 1 0.6

2 Sering 118 66.7

3 Kadang-kadang 58 32.8

4 Jarang 0 0

5 Hampir tidak pernah 0 0

JUMLAH 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 1, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 138: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

126

Tabel 4.23 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 1 responden

(0,6%) termasuk kategori selalu, 118 responden (66,7%) kategori sering, 58

responden (32,8%) kategori kadang-kadang, kategori jarang dan hampir tidak

pernah (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi dengan

frekuensi 118 responden (66,7%) orang tua sering memberikan kebebasan dalam

belajar tanpa diganggu tugas-tugas rumah.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.24Suasana Rumah Yang Nyaman

NO Suasana rumah nyaman untuk belajar tanpa adanya gaduh/ramai yang mengganggu konsentrasi

F %

1 Selalu 14 7.9

2 Sering 108 61

3 Kadang-kadang 54 30.5

4 Jarang 1 0.6

5 Hampir tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 2, 2015

Tabel 4.24 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 14 responden

(7,9%) termasuk kategori selalu, 108 responden (61%) kategori sering, 54

responden (30,5%) kategori kadang-kadang, 1 responden (0,6%) kategori jarang

dan hampir tidak pernah (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 108 responden (61%) suasana rumah nyaman untuk

belajar tanpa adanya gaduh/ramai yang mengganggu konsentrasi.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 139: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

127

Tabel 4.25Keadaan Ekonomi Keluarga

NO Keadaan ekonomi keluarga memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana belajar

F %

1 Ya, sangat memungkinkan 18 10.22 Ya, memungkinkan 101 57.13 Kadang memungkinkan kadang tidak 58 32.84 Jarang memungkinkan 0 05 Hampir tidak memungkinkan 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 3, 2015

Tabel 4.25 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 18 responden

(10,2%) termasuk kategori sangat memungkinkan, 101 responden (57,1%)

kategori memungkinkan, 58 responden (32,8%) kategori kadang memungkinkan

kadang tidak, kategori jarang memungkinkan dan hampir hampir tidak

memungkinkan sebesar (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 101 responden (57,1%) keadaan ekonomi keluarga

memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan sarana prasarana belajar.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.26Interaksi Dengan Guru

NO Mengadakan interaksi dengan guru dalam proses belajar

F %

1 Selalu 1 0.62 Sering 118 66.73 Kadang-kadang 58 32.84 Jarang 0 05 Hampir tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 4, 2015

Tabel 4.26 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 1 responden

(0,6%) termasuk kategori selalu, 118 responden (66,7%) kategori sering, 58

responden (32,8%) kategori kadang-kadang, kategori jarang dan hampir tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 140: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

128

pernah (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi dengan

frekuensi 118 responden (66,7%) siswa sering mengadakan interaksi dengan guru

dalam proses belajar.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti tabel berikut.

Tabel 4.27Metode Pembelajaran Yang Bervariasi

NO Cara penyampaian materi belajar Bapak/Ibu guru sebagian besar menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga tidak membosankan

F %

1 Selalu 14 7.92 Sering 108 613 Kadang-kadang 54 30.54 Jarang 1 0.65 Hampir tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 5, 2015

Tabel 4.27 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 14 responden

(7,9%) termasuk kategori selalu, 108 responden (61%) kategori sering, 54

responden (30,5%) kategori kadang-kadang, 1 responden (0,6%) kategori jarang

dan hampir tidak pernah (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 108 responden (61%) prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh cara penyampaian materi belajar Bapak/Ibu guru sebagian besar

menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga tidak

membosankan.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 141: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

129

Tabel 4.28Adaptasi Di Lingkungan

NO Memiliki teman yang banyak dan mudah beradaptasi di lingkungan sekolah

F %

1 Ya, banyak sekali teman 33 18.72 Ya, cukup banyak 77 43.53 Sedikit teman 67 37.94 Ada teman 0 05 Tidak punya teman 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 6, 2015

Tabel 4.28 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 33 responden

(18,7%) kategori banyak sekali teman, 77 responden (43,5%) kategori cukup

banyak, 67 responden (37,9%) kategori sedikit teman, kategori ada teman dan

tidak punya teman (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 77 responden (43,5%) memiliki teman yang banyak

dan mudah beradaptasi di lingkungan sekolah.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.29Penetapan Standar Minimum Nilai

NO Merasa takut dengan penetapan standar minimun nilai di kelas

F %

1 Ya, sangat takut 10 5.6

2 Ya, sedikit takut 118 66.7

3 Kadang takut kadang tidak 49 27.7

4 Jarang takut 0 0

5 Hampir tidak takut 0 0

Jumlah 177 100

Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 7, 2015

Tabel 4.29 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 10 responden

(5,6%) termasuk kategori sangat takut, 118 responden (66,7%) kategori sedikit

takut, 49 responden (27,7%) kategori kadang takut kadang tidak, kategori jarang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 142: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

130

takut dan hampir tidak takut (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa

nilai tertinggi dengan frekuensi 118 responden (66,7%) siswa sering merasa takut

dengan penetapan standar minimun nilai di kelas.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.30Sarana Penunjang Pendidikan Di Kelas

NO Dalam menunjang pembelajaran di sekolah, sarana pendidikan di kelas sudah memadai

F %

1 Ya, sangat memadai 29 16.42 Ya, sudah memadai 116 65.53 Kadang memadai kadang tidak 32 18.14 Jarang memadai 0 05 Hampir tidak memadai 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 8, 2015

Tabel 4.30 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 29 responden

(16,4%) termasuk kategori sangat memadahi, 116 responden (65,5%) kategori

sudah memadahi, 32 responden (18,1%) kategori kadang memadahi kadang tidak,

kategori jarang memadahi dan hampir tidak memadahi (0%). Artinya dari 177

responden ditemukan bahwa nilai tertinggi dengan frekuensi 116 responden

(65,5%) Dalam menunjang pembelajaran di sekolah, sarana pendidikan di kelas

sudah memadai.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 143: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

131

Tabel 4.31Media Massa Dan Media Elektronik Dari Segi Pendidikan

NO Media massa dan media elektronik sekarang ini dapat dipertanggungjawabkan jika dilihat dari segi pendidikan kepribadian

F %

1 Ya, sangat bisa dipertanggungjawabkan 18 10.22 Ya, bisa dipertanggungjawabkan 120 67.83 Kadang bisa dipertanggungjawabkan

kadang tidak38 21.5

4 Jarang bisa dipertanggungjawabkan 1 0.65 Hampir tidak bisa

dipertanggungjawabkan0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 9, 2015

Tabel 4.31 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 18 responden

(10,2%) termasuk kategori sangat bisa dipertanggungjawabkan, 120 responden

(67,8%) kategori bisa dipertanggungjawabkan, 38 responden (21,5%) kategori

Kadang bisa dipertanggungjawabkan kadang tidak, 1 responden (0,6%) kategori

jarang bisa dipertanggungjawabkan dan Hampir tidak bisa dipertanggung

jawabkan (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 120 responden (67,8%) media massa dan media elektronik

sekarang ini dapat dipertanggungjawabkan jika dilihat dari segi pendidikan

kepribadian.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.32Kepemilikan Teman Bergaul

NO Memiliki banyak teman bergaul yang kurang baik di masyarakat

F %

1 Ya, banyak memiliki 0 02 Ya, sedikit memiliki 0 03 Kadang memiliki kadang tidak 64 36.24 Jarang memiliki 82 46.35 Hampir tidak memiliki 31 17.5

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 10, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 144: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

132

Tabel 4.32 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 0 responden

termasuk kategori banyak memiliki dan sedikit memiliki, 64 responden (36,2%)

kategori Kadang memiliki kadang tidak, 82 responden (46,3%) kategori jarang

memiliki, 31 responden (17,5%) hampir tidak memiliki. Artinya dari 177

responden ditemukan bahwa nilai tertinggi dengan frekuensi 82 responden

(46,3%)siswa jarang memiliki teman bergaul yang kurang baik di masyarakat.

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.33Beban Kegiatan Di Masyarakat

NO Merasa terbebani dengan kegiatan di masyarakat sehingga mengganggu kegiatan belajar

F %

1 Ya, sangat terbebani 0 02 Ya, sedikit terbebani 0 03 Kadang terbebani kadang tidak 32 18.14 Jarang terbebani 116 65.55 Hampir tidak terbebani 29 16.4

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 11, 2015

Tabel 4.33 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 0 responden

termasuk kategori sangat terbebani dan sedikit terbebani, 32 responden (18,1%)

kategori kadang terbebani kadang tidak, 116 responden (65,5%) kategori jarang

terbebani, 29 responden (16,4%) hampir tidak terbebani. Artinya dari 177

responden ditemukan bahwa nilai tertinggi dengan frekuensi 116 responden

(65,5)siswa jarang terbebani dengan kegiatan di masyarakat yang dapat

mengganggu kegiatan belajar

Pada variabel lingkungan sosial berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 145: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

133

Tabel 4.34Cara Hidup Bersih Dan Sehat

NO Di lingkungan melaksanakan cara hidup bersih dan sehat dalam membentuk kepribadian anak-anak

F %

1 Selalu 18 10.22 Sering 120 67.83 Kadang-kadang 38 21.54 Jarang 1 0.65 Hampir tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa Soal Nomor 12, 2015

Tabel 4.34 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 18 responden

(10,2%) termasuk kategori selalu, 120 responden (67,8%) kategori sering, 38

responden (21,5%) kategori kadang-kadang, 1 responden (0,6%) kategori jarang

dan hampir tidak pernah (0%). Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 120 responden (67,8%) di lingkungan siswa

melaksanakan cara hidup bersih dan sehat dalam membentuk kepribadian anak-

anak.

Dari hasil penelitian terhadap 177 responden, setelah dilakukan

penjumlahan nilai-nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dapat dikategorikan menjadi

tiga kategori yaitu: nilai 1 pada hasil hitungan termasuk dalam kategori rendah,

nilai 2 pada hasil hitungan termasuk kategori sedang dan nilai 3 pada hasil

hitungan termasuk kategori tinggi. Berdasarkan hasil jawaban perhitungan

kuesioner dari variabel lingkungan sosial kita akan memperoleh pendeskripsian

dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 4.35Kategori Lingkungan Sosial

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 1,00 22 12,4 12,4 12,4

2,00 138 78,0 78,0 90,43,00 17 9,6 9,6 100,0Total 177 100,0 100,0

Sumber: Kuesioner Lingkungan Sosial Siswa, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 146: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

134

Tabel 4.35 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 22 responden

(12,4%) termasuk kategori rendah, 138 responden (78,0%) termasuk kategori

sedang, dan 17 responden (9,6%) termasuk kategori tinggi. Nilai frekuensi yang

paling tinggi yaitu sebanyak 138 responden (78,0%) dalam kategori sedang.

Artinya lingkungan sosial siswa mempunyai pengaruh dalam kategori sedang

terhadap prestasi belajar siswa.

C. Peran Orang Tua

Pada variabel peran orang tua siswa diukur dengan dua puluh pertanyaan.

Selanjutnya, berdasarkan hasil jawaban kuesioner peran orang tua siswa kita akan

memperoleh pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan

prosentase seperti tabel berikut:

Tabel 4.36Keberadaan Orang Tua Di Rumah

NO Orang tua saudara selalu berada di rumah

F %

1 Sangat sering 22 12.52 Sering 90 50.93 Kadang-kadang 62 354 Jarang 3 1.75 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 1, 2015

Tabel 4.36 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 22 responden

termasuk kategori sangat sering (12,5%), 90 responden (50,9%) kategori sering,

62 responden (35%) kategori kadang-kadang, 3 responden (1,7%) kategori jarang

dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 90 responden (50,9%)siswa bahwa orang tua sering

berada di rumah.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 147: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

135

Tabel 4.37Waktu Untuk Menemani Belajar

NO Orang tua saudara selalu meluangkan waktu untuk menemani belajar di rumah

F %

1 Sangat sering 37 20.92 Sering 66 37.33 Kadang-kadang 74 41.84 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100

Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 2, 2015

Tabel 4.37 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 37 responden

termasuk kategori sangat sering (20,9%), 66 responden (37,3%) kategori sering,

74 responden (41,8%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 74 responden (41,8%) orang tua kadang-kadang meluangkan

waktu untuk menemani belajar di rumah

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.38Dukungan Dan Perhatian Orang Tua

NO Orang tua saudara selalu memberi dukungan dan perhatian dalam belajar

F %

1 Sangat sering 28 15.82 Sering 84 47.53 Kadang-kadang 65 36.74 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 3, 2015

Tabel 4.38 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 28 responden

termasuk kategori sangat sering (15,8%), 84 responden (47,5%) kategori sering,

65 responden (36,7%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 148: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

136

dengan frekuensi 84 responden (47,5%) orang tua sering memberi dukungan dan

perhatian dalam belajar.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti tabel berikut.

Tabel 4.39Orang Tua Mengingatkan Belajar

NO Orang tua saudara mengingatkan untuk belajar

F %

1 Sangat sering 12 6.82 Sering 101 57.13 Kadang-kadang 64 36.24 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 4, 2015

Tabel 4.39 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 12 responden

termasuk kategori sangat sering (6,8%), 101 responden (57,1%) kategori sering,

64 responden (36,2%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 101 responden (57,1%) orang tua sering mengingatkan untuk

belajar.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.40Kedatangan Orang Tua Ke Pertemuan Wali Murid

NO Orang tua saudara datang jika diundang ke pertemuan wali murid

F %

1 Sangat sering 4 2.32 Sering 95 53.73 Kadang-kadang 78 44.14 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 5, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 149: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

137

Tabel 4.40 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 4 responden

termasuk kategori sangat sering (2,3%), 95 responden (53,7%) kategori sering, 78

responden (44,1%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 95 responden (53,7%) orang tua sering datang jika diundang ke

pertemuan wali murid.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.41Orang Tua Mengontrol Hasil Belajar

NO Orang tua saudara mengontrol hasil belajar setiap hari

F %

1 Sangat sering 0 02 Sering 102 57.63 Kadang-kadang 75 42.44 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 6, 2015

Tabel 4.41 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 0 responden

termasuk kategori sangat sering (0%), 102 responden (57,6%) kategori sering,75

responden (42,4%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 102 responden (57,6%) orang tua sering mengontrol hasil

belajar setiap hari.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 150: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

138

Tabel 4.42Orang Tua Menanyakan Kegiatan Di Sekolah

NO Orang tua saudara menanyakan kegiatan saudara di sekolah

F %

1 Sangat sering 2 1.12 Sering 61 34.53 Kadang-kadang 105 59.34 Jarang 9 5.15 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 7, 2015

Tabel 4.42 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 2 responden

termasuk kategori sangat sering (1,1%), 61 responden (34,5%) kategori sering,

105 responden (59,3%) kategori kadang-kadang, 9 responden (5,1%) kategori

jarang dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan

bahwa nilai tertinggi dengan frekuensi 105 responden (59,3%) orang tua

menanyakan kegiatan siswa di sekolah.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.43Komunikasi Masalah Pada Orang Tua

NO Orang tua saudara mengajak komunikasi tentang masalah saudara

F %

1 Sangat sering 4 2.32 Sering 95 53.73 Kadang-kadang 78 44.14 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 8, 2015

Tabel 4.43 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 4 responden

termasuk kategori sangat sering (2,3%), 95 responden (53,7%) kategori sering, 78

responden (44,1%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 151: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

139

dengan frekuensi 95 responden (53,7%) orang tua sering mengajak komunikasi

tentang masalah saudara.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.44Peralatan Sekolah Yang Lengkap Dari Orang Tua

NO Orang tua saudara melengkapi peralatan sekolah saudara

F %

1 Sangat sering 4 2.32 Sering 95 53.73 Kadang-kadang 78 44.14 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 9, 2015

Tabel 4.44 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 4 responden

termasuk kategori sangat sering (2,3%), 95 responden (53,7%) kategori sering, 78

responden (44,1%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 95 responden (53,7%) orang tua siswa melengkapi peralatan

sekolah siswa.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.45Orang Tua Menanyakan Cita-Cita

NO Orang tua saudara menanyakan cita-cita saudara

F %

1 Sangat sering 22 12.42 Sering 90 50.93 Kadang-kadang 62 35.024 Jarang 3 1.75 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 10, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 152: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

140

Tabel 4.45 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 22 responden

termasuk kategori sangat sering (12,5%), 90 responden (50,9%) kategori sering,

62 responden (35,02%) kategori kadang-kadang, 3 responden (1,7%) kategori

jarang dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan

bahwa nilai tertinggi dengan frekuensi 90 responden (50,9%) orang tua siswa

menanyakan cita-cita siswa.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.46Kesiapan Orang Tua Saat Anak Butuh Bantuan

NO Orang tua selalu siap membantu saat saudara butuh bantuan

F %

1 Sangat sering 10 5.6

2 Sering 61 34.5

3 Kadang-kadang 97 54.8

4 Jarang 9 5.1

5 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100

Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 11, 2015

Tabel 4.46 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 10 responden

termasuk kategori sangat sering (5,6%), 61 responden (34,5%) kategori sering, 97

responden (54,8%) kategori kadang-kadang, 9 responden (5,1%) kategori jarang

dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 97 responden (54,8%) orang tua selalu siap membantu

saat anak butuh bantuan

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 153: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

141

Tabel 4.47Dukungan Orang Tua Terhadap Cita-Cita Anak

NO Orang tua mendukung sepenuhnya terhadap cita-cita saudara

F %

1 Sangat sering 12 6.82 Sering 101 57.13 Kadang-kadang 64 36.24 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 12, 2015

Tabel 4.47 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 12 responden

termasuk kategori sangat sering (6,8%), 101 responden (57,1%) kategori sering,

64 responden (36,2%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 101 responden (57,1%) orang tua sering mendukung

sepenuhnya terhadap cita-cita anak.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.48Orang Tua Menyuruh Belajar

NO Orang tua saudara selalu menyuruh belajar

F %

1 Sangat sering 4 2.32 Sering 95 53.73 Kadang-kadang 78 44.14 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 13, 2015

Tabel 4.48 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 4 responden

termasuk kategori sangat sering (2,3%), 95 responden (53,7%) kategori sering, 78

responden (44,1%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 154: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

142

dengan frekuensi 95 responden (53,7%) orang tua siswa selalu menyuruh belajar

pada anak.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.49Motivasi Orang Tua Dalam Belajar

NO Orang tua saudara memberikan motivasi belajar

F %

1 Sangat sering 17 9.62 Sering 98 55.43 Kadang-kadang 62 354 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 14, 2015

Tabel 4.49 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 17 responden

termasuk kategori sangat sering (9,6%), 98 responden (55,4%) kategori sering, 62

responden (35%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 98 responden (55,4%) orang tua sering memberikan motivasi

pada anak untuk belajar.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.50Kemarahan Orang Tua Jika Hasil Belajar Menurun

NO Orang tua saudara marah jika hasil belajar saudara menurun

F %

1 Sangat sering 0 02 Sering 100 56.53 Kadang-kadang 77 43.54 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 15, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 155: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

143

Tabel 4.50 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 0 responden

termasuk kategori sangat sering (0%), 100 responden (56,5%) kategori sering, 77

responden (43,5%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

dengan frekuensi 100 responden (56,5%) orang tua siswa sering marah jika hasil

belajar siswa menurun.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.51Pembelian Buku Penunjang Dari Orang Tua

NO Orang tua saudara membelikan buku penunjang prestasi saudara

F %

1 Sangat sering 22 12.42 Sering 90 50.93 Kadang-kadang 62 354 Jarang 3 1.75 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 16, 2015

Tabel 4.51 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 22 responden

termasuk kategori sangat sering (12,5%), 90 responden (50,9%) kategori sering,

62 responden (35%) kategori kadang-kadang, 3 responden (1,7%) kategori jarang

dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 90 responden (50,9%) orang tua siswa sering

membelikan buku penunjang prestasi.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 156: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

144

Tabel 4.52Dorongan Orang Tua Agar Siswa Berprestasi

NO Orang tua saudara mendorong anda agar berprestasi di sekolah

F %

1 Sangat sering 10 5.62 Sering 61 34.53 Kadang-kadang 97 54.84 Jarang 9 5.15 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 17, 2015

Tabel 4.52 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 10 responden

termasuk kategori sangat sering (5,6%), 61 responden (34,5%) kategori sering, 97

responden (54,8%) kategori kadang-kadang, 9 responden (5,1%) kategori jarang

dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 97 responden (54,8%) orang tua siswa kadang-kadaang

mendorong siswa agar berprestasi di sekolah.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.53Orang Tua Menyuruh Anaknya Aktif

NO Orang tua menyuruh saudara aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah

F %

1 Sangat sering 12 6.82 Sering 101 57.13 Kadang-kadang 64 36.24 Jarang 0 05 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 18, 2015

Tabel 4.53 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 12 responden

termasuk kategori sangat sering (6,8%), 101 responden (57,1%) kategori sering,

64 responden (36,2%) kategori kadang-kadang, 0 responden kategori jarang dan

kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai tertinggi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 157: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

145

dengan frekuensi 101 responden (57,1%) orang tua sering menyuruh anaknya

aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

Tabel 4.54Pemberian Wawasan Pada Anak

NO Orang tua memberi wawasan kepada saudara tentang keberhasilan seseorang karena prestasi yang bagus

F %

1 Sangat sering 10 5.62 Sering 61 34.53 Kadang-kadang 97 54.84 Jarang 9 5.15 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 19, 2015

Tabel 4.54 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 10 responden

termasuk kategori sangat sering (5,6%), 61 responden (34,5%) kategori sering,97

responden (54,8%) kategori kadang-kadang, 9 responden (5,1%) kategori jarang

dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan bahwa nilai

tertinggi dengan frekuensi 97 responden (54,8%) orang tua kadang-kadang

memberi wawasan kepada anak tentang keberhasilan seseorang karena prestasi

yang bagus.

Pada variabel peran orang tua siswa berikutnya kita akan memperoleh

pendeskripsian hasil perhitungan dalam bentuk frekuensi dan prosentase seperti

tabel berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 158: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

146

Tabel 4.55Orang Tua Menyuruh Belajar Lebih Giat

NO Orang tua menyuruh saudara belajar lebih giat saat menjelang ujian

F %

1 Sangat sering 22 12.42 Sering 90 50.93 Kadang-kadang 62 35.024 Jarang 3 1.75 Tidak pernah 0 0

Jumlah 177 100Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa Soal Nomor 20, 2015

Tabel 4.55 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 22 responden

termasuk kategori sangat sering (12,4%), 90 responden (50,9%) kategori sering,.

62 responden (35,02%) kategori kadang-kadang, 3 responden (1,7%) kategori

jarang dan 0% kategori tidak pernah. Artinya dari 177 responden ditemukan

bahwa nilai tertinggi dengan frekuensi 90 responden (50,9%) orang tua sering

menyuruhanak belajar lebih giat saat menjelang ujian.

Dari hasil penelitian terhadap 177 responden, setelah dilakukan

penjumlahan nilai-nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dapat dikategorikan menjadi

tiga kategori yaitu: nilai 1 pada hasil hitungan termasuk dalam kategori rendah,

nilai 2 pada hasil hitungan termasuk kategori sedang dan nilai 3 pada hasil

hitungan termasuk kategori tinggi. Berdasarkan hasil jawaban perhitungan

kuesioner dari variabel peran orang tua siswa kita akan memperoleh

pendeskripsian dalam bentuk tabel berikut.

Tabel 4.56Kategori Peran Orang Tua Siswa

Frequency Percent Valid PercentCumulative

PercentValid 1,00 46 26,0 26,0 26,0

2,00 45 25,4 25,4 51,43,00 86 48,6 48,6 100,0Total 177 100,0 100,0

Sumber: Kuesioner Peran Orang Tua Siswa, 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 159: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

147

Tabel 4.56 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 46 responden

(26%) termasuk kategori rendah, 45 responden (25,4%) termasuk kategori sedang,

dan 86 responden (48,6%) termasuk kategori tinggi. Nilai frekuensi yang paling

tinggi yaitu sebanyak 86 responden (48,6%) dalam kategori tinggi. Artinya peran

orang tua siswa mempunyai pengaruh yang tinggi terhadap prestasi belajar siswa.

D. Prestasi Belajar Siswa

Pada variabel prestasi belajar siswa diukur dari rata-rata nilai ulangan

harian pada mata pelajaran yang diuji nasionalkan. Pada jurusan IPA (Ilmu

Pengetahuan Alam) mata pelajaran yang diuji nasionalkan ada enam, yaitu:

bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika, fisika, kimia dan biologi. Pada

jurusan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) mata pelajaran yang diuji nasionalkan ada

enam, yaitu: bahasa indonesia, bahasa inggris, matematika, sosiologi, geografi,

dan ekonomi.

Dari hasil penelitian terhadap 177 responden, setelah dilakukan

penjumlahan nilai-nilai dari tiap-tiap mata pelajaran dapat dikategorikan menjadi

tiga kategori yaitu: nilai 1 pada hasil hitungan termasuk dalam kategori rendah,

nilai 2 pada hasil hitungan termasuk kategori sedang dan nilai 3 pada hasil

hitungan termasuk kategori tinggi. Berdasarkan hasil ulangan harian siswa dari

variabel prestasi belajar siswa kita akan memperoleh pendeskripsian dalam bentuk

tabel berikut.

Tabel 4.57Kategori Prestasi Belajar Siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative PercentValid

1,00 77 43,5 43,5 43,52,00 51 28,8 28,8 72,33,00 49 27,7 27,7 100,0Total 177 100,0 100,0

Sumber: Kuesioner Prestasi Belajar Siswa, 2015

Tabel 4.57 menunjukkan bahwa dari 177 responden terdapat 77 responden

(43,5%) termasuk kategori rendah, 51 responden (28,8%) termasuk kategori

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 160: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

148

sedang, dan 49 responden (27,7%) termasuk kategori tinggi. Nilai frekuensi yang

paling tinggi yaitu sebanyak 77 responden (43,5%) dalam kategori tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 161: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

149

4.3. Hasil Analisis Antar Variabel

A. Hasil Uji Asumsi

Uji asumsi merupakan pengujian asumsi- asumsi statistik yang harus

dipenuhi pada analisis regresi linier berganda. Tujuannya untuk memberikan

kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam

estimasi (metode dimana kita dapat memperkirakan nilai dari suatu populasi

dengan menggunakan nilai dari sampel ), tidak bias dan konsisten. Dalam

penelitian ini menggunakan empat macam uji yaitu uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji autokorelasi.

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah pada model

regresi yang diajukan ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel

independent. Jika terjadi korelasi yang kuat, maka terdapat masalah

multikolinieritas yang harus diatasi. Model regresi yang baik seharusnya tidak

terjadi korelasi yang kuat di antara variabel independen, karena koefisien regresi

hasil estimasi dapat berfluktuasi dari sampel ke sampel, menjadi berisiko jika

memakainya sebagai indikator kepentingan relatif variabel prediktor. Untuk uji

multikolinieritas dengan cara melihat tabel tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF) . Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas yaitu

mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyi angka tolerance

mendekati angka 1. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini terlihat pada

tabel 4.58

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 162: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

150

Tabel 4.58Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

BStd.

Error BetaTolera

nce VIF1(Constant)

45,800 1,94023,60

7,000

Jaringan Sosial

,027 ,006 ,166 4,668 ,000 ,976 1,025

Lingkungan Sosial

,633 ,028 ,81922,98

4,000 ,974 1,027

Peran Ortu ,124 ,018 ,248 7,030 ,000 ,998 1,002a. Dependent Variable: Prestasi

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2015

Pada tabel 4.58 terlihat bahwa nilai tolerence variabel jaringan sosial

sebesar 0,976, variabel lingkungan sosial sebesar 0,974, dan variabel peran orang

tua sebesar 0,998. Angka VIF variabel jaringan sosial sebesar 1,025, variabel

lingkungan sosial sebesar 1,027, dan variabel peran orang tua sebesar 1,002. Dari

hasil multikolinieritas didapat hasil bahwa semua nilai tolerence mendekati angka

1 dan semua nilai VIF disekitar angka 1, artinya bahwa model regresi dalam

penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.

2. Uji Hetereoskedastisitas

Uji hetereoskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu

pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 163: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

151

residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar pengambilan keputusan yaitu: jika

ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola teratur seperti

bergelombang, melebar kemudian menyempit maka terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-tik menyebar di atas dan di bawah angka

nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas terlihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2015

Pada gambar 4.1 hasil uji heteroskedastisitas terlihat bahwa tidak ada

pola tertentu yang membentuk pola yang teratur seperti bergelombang, melebar

maupun menyempit. Selain itu juga tidak ada pola yang jelas serta titik-titik

menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka model regresi dalam

penelitian ini dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 164: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

152

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan pada perioe t -1(sebelumnya). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan ada

masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi.

Uji autokorelasi dalam penelitian ini dengan menggunakan besaran

Durbin – Watson (D-W). Pedoman uji autokorelasi adalah jika angka D-W

diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, jika nilai D-W dibawah -2

atau di atas +2 maka terjadi autokorelasi. Model regresi yang baik tidak terjadi

autokorelasi. Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini terlihat pada tabel 5.2.

Tabel 4.59Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,887a ,786 ,782 5,644 1,947

a. Predictors: (Constant), Peran Ortu, Jaringan Sosial, Lingkungan Sosial

b. Dependent Variable: Prestasi

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2015

Pada tabel 4.59 hasil uji autokorelasi terlihat bahwa angka D-W sebesar

1,947. Angka 1,947 adalah diantara -2 sampai +2. Artinya bahwa dalam model

regresi ini tidak terjadi autokorelasi.

4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi variabel

dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal.

Uji normalitas dalam penelitian ini dengan cara melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal grafik. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika

data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka

model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun jika data menyebar jauh dari

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 165: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

153

daris diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas terlihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2015

Pada gambar 4.2 hasil uji normalitas terlihat bahwa penyebaran data

(titik) di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Artinya bahwa

model regresi dalam penelitian ini berada dalam distribusi normal atau memenuhi

asumsi normalitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 166: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

154

B. Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui besarnya pengaruh secara parsial antara X1-Y, X2-Y,

X3-Y yaitu pengaruh antara jaringan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa,

lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa, dan peran orang tua siswa

terhadap prestasi belajar siswa dengan melihat taraf signifikan uji t, sedangkan

untuk mengetahui besarnya pengaruh, digunakan angka B atau Unstandardized

Coefficients. Angka B terlihat pada tabel 4.60.

Tabel 4.60

Coefficients

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

BStd.

Error BetaTolera

nce VIF1(Constant)

45,800 1,94023,60

7,000

Jaringan Sosial

,027 ,006 ,166 4,668 ,000 ,976 1,025

Lingkungan Sosial

,633 ,028 ,81922,98

4,000 ,974 1,027

Peran Ortu ,124 ,018 ,248 7,030 ,000 ,998 1,002

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Siswa

Variabel terikat Variabel bebas B Sig

Prestasi Belajar

Siswa

Jaringan sosial siswa 0,027 0,000

Lingkungan sosial siswa 0,633 0,000

Peran orang tua siswa 0,124 0,000

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2015

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 167: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

155

1. Pengaruh Jaringan Sosial Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh jaringan sosial terhadap prestasi

belajar siswa dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Hipotesis:

H0 = Tidak ada pengaruh jaringan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa

Ha = Ada pengaruh jaringan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa

Hasil pengujian hipotesis dengan cara melihat taraf signifikan Angka t

yaitu sebesar 0,00%. Artinya hasil penelitian mempunyai tingkat kebenaran atau

tingkat kepercayaan 100% dan untuk kesalahan sebesar 0%. artinya dari

ketentuan tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima atau ada pengaruh jaringan

sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh jaringan sosial

siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,027. Artinya jika jaringan sosial

naik/turun satu-satuan maka prestasi belajar siswa akan naik/turun sebesar 0,027.

Selanjutnya, dari hasil tersebut menunjukkan bahwa hubungan siswa

dengan anggota keluarga inti, anggota keluarga luas, saudara dekat, guru di

sekolah, teman sekelas dan dengan teman sepermainan dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Selain itu hubungan siswa

dengan kelompok ekstrakurikuler, kelompok bimbingan belajar, guru bimbingan

belajar, kelompok keagamaan, teman olah raga, teman sekolah lain, alumni, teman

komunitas dan teman on line juga mempengaruhi prestasi belajar siswa di SMA

Negeri 2 Madiun.

Hasil data tersebut juga menunjukkan bahwa Prestasi belajar siswa di

SMA Negeri 2 Madiun dipengaruhi oleh kepercayaan siswa terhadap anggota

keluarga inti, anggota keluarga luas, saudara dekat, guru di sekolah, teman sekelas

dan teman sepermainan. Selain itu kepercayaan siswa terhadap anggota keluarga

inti, anggota keluarga luas, saudara dekat, guru di sekolah, teman sekelas, dengan

teman sepermainan, dengan kelompok ekstrakurikuler, kelompok bimbingan

belajar, guru bimbingan belajar, kelompok keagamaan, teman olah raga, teman

sekolah lain, alumni, teman komunitas dan teman on line juga dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Madiun.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 168: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

156

Selanjutnya, hasil data juga menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa di

SMA Negeri 2 Madiun juga dipengaruhi oleh kerjasama siswa dengan keluarga

inti, anggota keluarga luas, saudara dekat, guru di sekolah, teman sekelas dan

teman sepermainan. Selain itu kepercayaan siswa terhadap anggota keluarga inti,

anggota keluarga luas, saudara dekat, guru di sekolah, teman sekelas, dengan

teman sepermainan, dengan kelompok ekstrakurikuler, kelompok bimbingan

belajar, guru bimbingan belajar, kelompok keagamaan, teman olah raga, teman

sekolah lain, alumni, teman komunitas dan teman on line.

Selain itu rasa toleransi siswa terhadap keluarga inti, anggota keluarga

luas, saudara dekat, guru di sekolah, teman sekelas dan teman sepermainan. Selain

itu kepercayaan siswa terhadap anggota keluarga inti, anggota keluarga luas,

saudara dekat, guru di sekolah, teman sekelas, dengan teman sepermainan, dengan

kelompok ekstrakurikuler, kelompok bimbingan belajar, guru bimbingan belajar,

kelompok keagamaan, teman olah raga, teman sekolah lain, alumni, teman

komunitas dan teman on line juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di

SMA Negeri 2 Madiun.

Selaras dengan hasil kajian yang dibuktikan oleh Dika dan Singh atas

berbagai penelitian jaringan sosial di Amerka Serikat. Keduanya menyimpulkan

bahwa jaringan sosial berpengaruh terhadap 1) educational achievement; (yang

diukur dengan skor tes, atau tingkatan) 2) educational attainment (yaitu berupa

kelulusan, keberhasilan masuk ke perguruan tinggi); dan 3) faktor - faktor psiko

sosial lainya yang berhubungan dengan kemajuan belajar.

2. Pengaruh Lingkungan Sosial Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh lingkungan sosial siswa

terhadap prestasi belajar siswa dengan melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

Hipotesis:

H0 = Tidak ada pengaruh lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar

siswa

Ha= Ada pengaruh lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 169: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

157

Hasil pengujian hipotesis dengan cara melihat taraf signifikan Angka t

yaitu sebesar 0,00%. Artinya hasil penelitian mempunyai tingkat kebenaran atau

tingkat kepercayaan 100% dan untuk kesalahan sebesar 0%. Artinya dari

ketentuan tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima atau Ada pengaruh

lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh

lingkungan sosial siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,633. Artinya jika

lingkungan sosial siswa naik/turun satu-satuan maka prestasi belajar siswa akan

naik/turun sebesar 0,633.

Hasil data tersebut dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar siswa di SMA

Negeri 2 Madiun dipengaruhi oleh kebebasan siswa dalam belajar tanpa diganggu

oleh tugas-tugas rumah dan Didukung dengan suasana rumah yang nyaman untuk

belajar tanpa adanya gaduh atau ramai yang mengganggu. Selain itu prestasi

belajar siswa juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi keluarga, seringnya

mengadakan interaksi dengan guru dalam proses belajar dan cara penyampaian

materi pelajaran Bapak/Ibu guru dengan metode pembelajaran yang bervariasi dan

tidak membosankan. Didukukung juga dengan kepemilikan teman bergaul yang

banyak dan mudah beradaptasi di lingkungan sekolah.

Selanjutnya, hasil data tersebut juga menunjukkan bahwa prestasi belajar

siswa di SMA Negeri 2 Madiun juga dipengaruhi oleh rasa takut siswa dengan

penetapan standar minimum nilai di kelas dan sarana pendidikan di kelas yang

memadahi dalam menunjang pembelajaran. Selain itu keberadaan media massa

dan media elektronik yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi pendidikan dan

kepemilikan teman bergaul yang baik, tidak terbebani dengan kegiatan di

masyarakat dan cara hidup lingkungan yang bersih dan sehat juga dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Madiun.

Selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Dewa Ketut Sukardi

(1983:49) yang mengemukakan berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar

dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya:

a. Lingkungan Keluarga

Faktor lingkungan keluarga meliputi faktor orang tua, suasana rumah dan

keadaan sosial ekonomi keluarga. 1) Orang tua, dalam kegiatan belajar seorang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 170: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

158

anak perlu diberikan dorongan dan pengertian dari orang tua. Jika anak sedang

belajar janganlah diganggu dengan tugas-tugas dirumah dan hendaknya mereka

selalu dimotivasi untuk belajar. 2) Suasana rumah, Suasana rumah yang terlalu

gaduh atau terlalu ramai tidak akan membuat anak bisa belajar dengan baik, juga

hubungan antar anggota keluarga yang kurang intim menimbulkan suasana yana

kaku, mati dan tegang dalam kelurga. Suasana yang akrab, menyenangkan dan

penuh rasa kasih sayang serta memberikan motivasi yang mendalam pada anak. 3)

Keadaan sosial ekonomi keluarga, dalam kegiatan belajar seorang anak kadang-

kadang memerlukan sarana penunjang yang mahal dan tidak terjangkau oleh

keluarga, bila keadaan ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk

memenuhinya, hal inilah yang akan menjadi faktor penghambat anak dalam

kegiatan belajarnya. Apabila keadaan ekonomi keluarga memungkinkan,

kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk belajar dapat terpenuhi.

b. Lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah yang menjadi faktor penyebab hambatan kegiatan belajar

mengajar anak antara lain:

1. Interaksi guru dengan murid yang akan menyebabkan proses belajar

mengajar menjadi kurang lancar.

2. Cara penyajian bahan pelajaran yang hanya terpaku pada satu metode

saja juga bisa menimbulkan kebosanan pada anak yang pada akhirnya

akan menjadi hambatan belajar pada anak.

3. Hubungan antara murid yang tidak baik sehingga tidak terjadi klik antara

murid yang satu dengan yang lainnya.

4. Standar pelajaran yang diatas ukuran kemampuan siswa sehingga

menyebabkan siswa merasa takut dalam menghadapi pelajaran.

5. Media pendidikan yang kurang memadai.

c. Lingkungan masyarakat

Yang bisa digolongkan lingkungan masyarakat yang dapat menghambat kemajuan

belajar adalah:

1. Media massa berupa TV, video cassette, novel dan lain-lain yang tidak

bisa dipertanggung jawabkan dari segi pedagogig.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 171: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

159

2. Teman bergaul yang memiliki sikap dan pribadi yang kurang baik.

3. Kegiatan dalam masyarakat yang terlalu membebani anak sehingga

mengganggu waktu belajarnya.

4. Cara hidup lingkungan dimana anak tinggal akan berpengaruh besar

terhadap perkembangan kepribadian anak.

3. Pengaruh Peran Orang Tua Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap

prestasi belajar siswa dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Hipotesis:

H0 = Tidak ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa

Ha = Ada pengaruh peran orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa

Hasil pengujian hipotesis dengan cara melihat taraf signifikan Angka t

yaitu sebesar 0,00%. Artinya hasil penelitian mempunyai tingkat kebenaran atau

tingkat kepercayaan 100% dan untuk kesalahan sebesar 0%. Artinya dari

ketentuan tersebut maka H0 ditolak dan Ha diterima atau ada pengaruh peran

orang tua siswa terhadap prestasi belajar siswa. Besarnya pengaruh peran orang

tua siswa terhadap prestasi belajar siswa sebesar 0,124. Artinya jika peran orang

tua siswa naik/turun satu-satuan maka prestasi belajar siswa akan naik/turun

sebesar 0,124.

Hasil data tersebut dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar siswa di SMA

Negeri 2 Madiun dipengaruhi oleh keberadaan orang tua di rumah yang selalu

meluangkan waktu untuk menemani belajar di rumah dan yang selalu memberi

dukungan dan perhatian dalam belajar. Selain itu, orang tua yang mengingatkan

untuk belajar dan datang jika diundang ke pertemuan wali murid serta sering

mengontrol hasil belajar siswa dan menanyakan kegiatan siswa di sekolah juga

dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Madiun.

Selanjutnya, orang tua yang sering mengajak komunikasi tentang

masalah siswa, melengkapi peralatan sekolah siswa, menanyakan cita-cita siswa,

siap membantu saat siswa butuh, mendukung sepenuhnya cita-cita siswa, selalu

menyuruh belajar, memberikan motivasi belajar, marah jika hasil belajar turun,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 172: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

160

membelikan buku penunjang prestasi siswa, mendorong siswa agar berprestasi,

menyuruh siswa aktif mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah dan memberi

wawasan kepada siswa tentang keberhasilan seseorang karena prestasi serta

menyuruh lebih giat belajar saat menjelang ujian juga dapat mempengaruhi

prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Madiun.

Selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Wirowidjojo dalam Slameto

(2003 : 60)yang mengemukakan bahwa keluarga adalah lembaga pendidikan

yang pertama dan utama. Menurut Slameto (2010: 60) “Cara orang tua mendidik

anaknya besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar anaknya”, jadi keberhasilan

belajar peserta didik juga dipengaruhi oleh pola asuh orang tua peserta didik.

Didukung dengan hasil penelitian Hasan Wiyadi (2008) dengan judul penelitian,

”Hubungan antara bimbingan orang tua dan kecerdasan spiritual anak dengan

prestasi belajar anak berhasil membuktikan ada hubungan positif antara

bimbingan orang tua dan kecerdasan spiritual anak dengan prestasi belajar anak.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh peran orang tua terhadap prestasi

belajar siswa.

Secara parsial dari ke tiga variabel independent yaitu jaringan sosial

siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran orang tua siswa, ditemukan bahwa

lingkungan sosial siswa mempunyai pengaruh yang paling kuat atau besar

terhadap prestasi belajar siswa dibandingkan dengan jaringan sosial dan peran

orang tua siswa. Lingkungan sosial siswa ditemukan mempunyai pengaruh

sebesar 63,3%. Lingkungan sosial itu meliputi lingkungan sekolah, lingkungan

keluarga dan lingkungan masyarakat. Lingkungan sekolah meliputi Interaksi guru

dengan murid, Cara penyajian bahan pelajaran , hubungan antara murid yang

tidak baik sehingga tidak terjadi klik antara murit yang satu dengan yang lainnya,

standar pelajaran yang diatas ukuran kemampuan siswa dan media pendidikan

yang kurang memadai. Lingkungan keluarga meliputi faktor orang tua, suasana

rumah dan keadaan sosial ekonomi keluarga. Lingkungan masyarakat meliputi

kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan cara hidup lingkungan.

Peran orang tua siswa ditemukan mempunyai pengaruh sebesar 12,4%

terhadap prestasi belajar siswa di SMA Negeri 2 Madiun. Peran orang tua siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 173: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

161

itu meliputi: pertama, perhatian terhadap kegiatan belajar. Kedua, menekankan

pentingnya pencapaian prestasi belajar. Sedangkan jaringan sosial ditemukan

mempunyai pengaruh paling kecil yaitu 2,7%. Jaringan sosial itu meliputi jaringan

sosial bonding, bridging dan linking pada hubungan sosial, kepercayaan,

kerjasama dan toleransi. Bonding merupakan jaringan sosial yang mengikat yang

meliputi: anggota keluarga inti, anggota keluarga luas, saudara dekat, guru di

sekolah, teman sekelas dan teman sepermainan. Bridging adalah jaringan sosial

yang menyambung terbentuk dari interaksi antar kelompok dalam suatu wilayah

dengan frekuensi yang relatif lebih rendah yang meliputi: kelompok

ekstrakulikuler, kelompok bimbingan belajar, guru bimbingan belajar. Linking

yaitu jaringan sosial mengait terbentuk dari hubungan yang relatif longgar yang

meliputi: kelompok keagamaan, teman olah raga, teman sekolah lain, alumni,

teman komunitas, teman on line.

C. Analisis Regresi Ganda

Untuk mengetahui pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sosial

siswa, dan peran orang tua siswa secara simultan terhadap prestasi belajar siswa

dapat dilihat pada tabel 4.61 model summary.

Tabel 4.61Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 ,887a ,786 ,782 5,644 1,947a. Predictors: (Constant), Peran Ortu, Jaringan Sosial, Lingkungan Sosial

b. Dependent Variable: Prestasi

Sumber: Data Primer, Diolah Juni 2015

Pada tabel 4.61 terlihat bahwa koefisien determinasi dari kombinasi

ketiga variabel independen terhadap satu variabel dependen yang dilambangkan

dengan simbol R Square adalah sebesar 0,786. Angka tersebut mempunyai arti

bahwa pengaruh jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran orang

tua siswa secara simultan terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78,6%, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 174: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

162

sisanya, 1 - 0,786 yaitu sebesar 0,214 adalah besarnya koefisien non determinasi.

Ini dapat diinterpretasikan bahwa besarnya sumbangan dari ketiga variabel

independen yaitu jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran orang

tua siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa sebesar 78,6%.

Sisanya, yaitu 21,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar ketiga variabel

independen itu. Untuk mengetahui kelayakan model regresi digambarkan angka-

angka dari tabel 4.62 Anova.

Tabel 4.62ANOVAa

ModelSum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 20230,340 3 6743,447 211,707 ,000b

Residual 5510,519 173 31,853Total 25740,859 176

a. Dependent Variable: Prestasi

b. Predictors: (Constant), Peran Ortu, Jaringan Sosial, Lingkungan Sosial

sumber: Data Primer, Diolah Juni 2015

Hipotesis

H0 = Tidak dapat digunakan untuk memprediksi uji model regresi antara jaringan

sosial siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran orang tua siswa terhadap

prestasi belajar siswa

Ha = Dapat digunakan untuk memprediksi uji model regresi antara jaringan sosial

siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran orang tua siswa terhadap

prestasi belajar siswa

Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan melihat taraf signifikan

yaitu 0,00% yang artinya hasil penelitian mempunyai tingkat kebenaran atau

tingkat kepercayaan 100% dan untuk kesalahan sebesar 0%. Sehingga hipotesis

alternatif atau Ha diterima bahwa dapat digunakan untuk memprediksi uji model

regresi antara jaringan sosial siswa, lingkungan sosial siswa, dan peran orang tua

siswa terhadap prestasi belajar siswa atau dapat disimpulkan bahwa semua

variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.

Hasil penelitian di SMA Negeri 2 Madiun menunjukkan bahwa secara

simultan ketiga variabel independen yaitu jaringan sosial, lingkungan sosial siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 175: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

163

dan peran orang tua siswa mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu sebesar 78,6

%. Artinya 78,6% prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh ketiga variabel

independent tersebut dan sisanya sebesar 21,4% dijelaskan oleh variabel lain di

luar ketiga variabel independent tersebut.

Selaras dengan teori yang dikemukakan oleh Purwanto (1996) yaitu

dalam proses pembelajaran banyak faktor yang menentukan prestasi hasil belajar

antara lain faktor individu dan faktor sosial. Menurut Purwanto (1996:102) faktor

individu yang menentukan adalah: (1) kematangan, (2) kecerdasan, (3) latihan, (4)

motivasi, (5) pribadi. Sedangkan faktor sosial yang menentukan adalah: (1)

keluarga, (2) guru, (3) cara mengajar, (4) alat yang digunakan untuk mengajar, (5)

lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan (6) motivasi sosial.

Didukung oleh Slameto (2002) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar menurut Slameto (2002 : 54) antara lain : 1. Faktor Internal: a)

Faktor Jasmaniah, b) Faktor Psikologis, c) Faktor Kelelahan. 2. Faktor Eksternal:

a) Faktor Keluarga, b) Faktor Sekolah, c) Faktor Masyarakat. Serta tidak

diragukan lagi bahwa jaringan sosial berpengaruh terhadap pendidikan.

Dibuktikan dengan hasil kajian Dika dan Singh atas berbagai penelitian modal

sosial di Amerka Serikat. Keduanya menyimpulkan bahwa jaringan sosial

berpengaruh terhadap 1) prestasi belajar; (yang diukur dengan skor tes, atau

tingkatan) 2) hasil yang dicapai (yaitu berupa kelulusan, keberhasilan masuk ke

perguruan tinggi); dan 3) faktor - faktor psiko sosial lainya yang berhubungan

dengan kemajuan belajar.

Dari hasil data pada penelitian menunjukkan bahwa di SMA Negeri 2

Madiun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah jaringan sosial,

lingkungan sosial dan peran orang tua siswa sebesar 78,6% sisanya dipengaruhi

oleh faktor lain di luar ketiga faktor tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 176: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

164

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dilapangan dan analisis yang

telah dilakukan, dapat ditarik suatu kesimpulan guna menjawab perumusan

masalah. Adapun kesimpulan dari penelitian ini antara lain :

1. Jaringan sosial siswa dengan semua pihak dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa sangat penting guna menunjang hasil belajar mereka.

Sehingga mereka mampu mencapai cita-cita yang diinginkan

2. Lingkungan sosial siswa yang meliputi interaksi siswa dengan guru, Cara

penyajian bahan pelajaran , hubungan antara murid yang tidak baik

sehingga tidak terjadi klik antara murid yang satu dengan yang lainnya,

standar pelajaran yang diatas ukuran kemampuan siswa dan media

pendidikan yang kurang memadai, suasana rumah dan keadaan sosial

ekonomi keluarga, kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul dan

cara hidup lingkungan sangat penting dalam proses pencapaian prestasi

belajar yang maksimal.

3. Peran orang tua dalam memberikan perhatian terhadap kegiatan belajar

anak sangat penting dalam pencapaian prestasi belajar.

4. Pencapaian prestasi belajar yang baik dapat memberikan kebanggaan bagi

semua pihak, baik pihak sekolah, orang tua maupun masyarakat.

Kebanggaan bagi sekolah akan mendapatkan citra yang baik di mata

masyarakat sehingga masyarakat akan percaya dan yakin dengan

keunggulan sekolah. Bagi orang tua akan dapat meningkatkan derajat

keluarga karena memiliki anak yang berprestasi. Masyarakat juga akan

memberikat pujian bagi anak yang berprestasi dan akan memberikan

cemoohan bagi anak yang tidak berprestasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 177: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

165

5.2 Saran

Atas dasar keinginan yang tulus untuk mendapatkan hasil yang lebih baik

diwaktu yang akan datang, peneliti mengajukan beberapa masukan sebagai saran

bagi semua pihak yang berkompeten dalam masalah ini.

1. Bagi Anak

Dengan keterbatasan fasilitas belajar hendaklah mereka tetap

semangat dalam belajar, semangat dalam meraih cita-cita dan pantang

menyerah dalam hal mencari ilmu, bagaimanapun juga pendidikan

merupakan prioritas utama bagi mereka untuk mencapai masa depan yang

lebih baik.

2. Bagi Orang tua

Agar anak tidak bermalas-malasan dalam belajar, akan lebih baik

orang tua dapat membantu anak dalam memberikan motivasi dan

senantiasa berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada anak.

Hendaklah orang tua memberikan suatu dorongan yang positif kepada

anak dan tidak ada salahnya orang tua memberi saran dan kritik kepada

anak tentang pola belajar yang baik.

3. Bagi Masyarakat

Sebagai pihak yang ikut berperan penting dalam diri anak,

hendaklah masyarakat ikut berpartisipasi dalam memberikan suatu

dorongan, walaupun hanya dengan tidak mengganggu dan tidak

mengadakan kegiatan yang akan mengganggu proses belajar anak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 178: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

166

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Pendekatan Suatu Praktik.Jakarta: Rineka Cipta

Barnadib, Imam. 1998. Pendidikan Perbandingan. Yogyakarta: Andi Offset

Bambang Setiaji. 2004. Riset dengan Pendekatan Kuantitatif. Surakarta: Universitas Muhammadiyah

Budiyono. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surabaya: Sebelas Maret University Press

Clyde j. Mitchell. 1969. The Concept And Use Of Social Network. Manchester: University Of Manchester Press

Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana

Dewa Ketut Sukardi. 1983. Bimbingan perkembangan jiwa anak: Galia Indonesia

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Faust. 2006. Menuju Keunggulan Budaya Manusia. Jakarta: Pustaka

Husein Umar. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia

Imam Ghozali. 2001. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Semarang: BP Universitas Diponegoro

Martinis Yamin, dkk, 2008, Taktik Mengembangkan Kemampuan IndividualSiswa, Jakarta: Gaung Persada Press

Murdiartha, dkk. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Penerbit PT. Remaja Rosdakarya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 179: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

167

Nana Syaodih Sukmadinata, 2007, Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya

Ngalim Purwanto. 2007. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Ratna Wilis Dahar. 2006. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga

Ravik Karsidi. 2005. Sosiologi Pendidikan. Surakarta: LPP Universitas Sebelas Maret Surakarta Press

Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Saodah, nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Simanjuntak B. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM

Slamet, Yulius. 2013. Analisi Hubungan Dua Variabel. Surakarta: UNS Press

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Soerjono Soekanto. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Slameto, 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Bumi Aksara

Slamet, Yulius. 2008. Pengantar Penelitian Kuantitatif. Solo: LPP UNS dan UNS press

Sobry Sutikno. 2007. Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak Teori dan Praktek. Mataram NTB: Penerbit NTP Press.

Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Tim Prima Pena. 2002. Bimbingan dan Perawatan Anak. Jakarta: PT. Bima Aksara

Usman Uzer Dan Setiawati Lilis. 2001. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Wafa, Ali. 2006. Social Capital. Yogyakarta: Pustaka Setia

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 180: PENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN · PDF filePENGARUH JARINGAN SOSIAL SISWA, LINGKUNGAN SOSIAL SISWA, DAN PERAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI

168

Wijaya, Mahendra. 2007. Jaringan Sosial Dalam Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo

Winkel. 1997. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia

Woolcock, M. 1998. Social Capital And Economic Development: Towards A Theoretical Synthesis And Policy Framework. Theory and Society 27: 151-208. Didownload dari; Social.cs.uiuc.edu/class/cs598kgk/socialcapital.pdf

Zainal Arifin. 1995. Evaluasi Instruksional. Bandung: Remaja Rosdakarya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user