meningkatkan kemampuan siswa menulis...

15
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN DENGAN MENGUNAKAN MEDIA GAMBAR KARTUNSTRIP DI KELAS IV A SD NEGERI 18/I DESA TELUK SKRIPSI ALFAN A1D109221 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014 ABSTRAK Alfan. 2014. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip di Kelas IV SD N 18/1 Desa Teluk. Pembimbing (I) Rustam, S.Pd, M.Hum (II) Drs. Irzal Anderson, M. Si Kata kunci: kemampuan menulis karangan, media gambar Kartunstrip. Menulis pada dasarnya adalah kemampuan menggunakan bahasa secara tertulis dalam mengungkapkan diri dari hasil kegiatan kejiwaan, menuturkan pengalaman dan memaparkan penghayatan penulis terhadap lingkungan disekitarnya, Karangan itu merupakan ungkapan jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan dalam pembuatannya Kurangnya media dan alat peraga untuk mendukung proses pembelajaran, siswa sulit untuk memperoleh nilai yang sesuai dengan KKM. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan dengan menggunakan media gambar kartunstrip. Media gambar kartunstrip, pertanyaan, dan koreksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan siswa setelah penerapan media gambar kartunstrip di kelas IV SD N 18/1 Desa Teluk. Kriteria ketuntasan minimum yang digunakan di sekolah tersebut adalah 70. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dan tempat dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD 18/I Desa Teluk dengan jumlah 26 siswa. Sesuai dengan ketercapaian tujuan penelitianini dilakukan dalam 2 siklus. Data-data dalam penelitian diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan secara diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pada siklus I 81% siswa mencapai ketuntasan dalam menulis karangan dan 19% belum tuntas dalam menulis karangan. Pada siklus II 100 % siswa mencapai ketuntasan dalam menulis karangan dan 0% belum tuntas dalam menulis karangan. Dalam siklus II terjadi peningkatan dalam kemampuan siswa menulis karangan. Hal ini membuktikan bahwa penggunanaan media gambar kartunstrip dapat meningkatkan kemampuan, pemahaman siswa dalam menulis karangan dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Upload: trankien

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN

DENGAN MENGUNAKAN MEDIA GAMBAR KARTUNSTRIP

DI KELAS IV A SD NEGERI 18/I DESA TELUK

SKRIPSI

ALFAN

A1D109221

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

JUNI, 2014

ABSTRAK

Alfan. 2014. Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media

Gambar Kartunstrip di Kelas IV SD N 18/1 Desa Teluk. Pembimbing (I) Rustam,

S.Pd, M.Hum (II) Drs. Irzal Anderson, M. Si

Kata kunci: kemampuan menulis karangan, media gambar Kartunstrip.

Menulis pada dasarnya adalah kemampuan menggunakan bahasa secara tertulis dalam

mengungkapkan diri dari hasil kegiatan kejiwaan, menuturkan pengalaman dan memaparkan

penghayatan penulis terhadap lingkungan disekitarnya, Karangan itu merupakan ungkapan jiwa

manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir. Kegiatan

mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui tahapan

dalam pembuatannya

Kurangnya media dan alat peraga untuk mendukung proses pembelajaran, siswa sulit

untuk memperoleh nilai yang sesuai dengan KKM. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam menulis karangan dengan menggunakan media gambar kartunstrip.

Media gambar kartunstrip, pertanyaan, dan koreksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan kemampuan menulis karangan siswa setelah penerapan media gambar kartunstrip

di kelas IV SD N 18/1 Desa Teluk. Kriteria ketuntasan minimum yang digunakan di sekolah

tersebut adalah 70.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dan tempat dalam penelitian

adalah siswa kelas IV SD 18/I Desa Teluk dengan jumlah 26 siswa. Sesuai dengan ketercapaian

tujuan penelitianini dilakukan dalam 2 siklus. Data-data dalam penelitian diperoleh dari hasil

observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Analisis data dilakukan secara diskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan pada siklus I 81% siswa mencapai ketuntasan dalam

menulis karangan dan 19% belum tuntas dalam menulis karangan. Pada siklus II 100 % siswa

mencapai ketuntasan dalam menulis karangan dan 0% belum tuntas dalam menulis karangan.

Dalam siklus II terjadi peningkatan dalam kemampuan siswa menulis karangan. Hal ini

membuktikan bahwa penggunanaan media gambar kartunstrip dapat meningkatkan kemampuan,

pemahaman siswa dalam menulis karangan dan menciptakan suasana pembelajaran yang

menyenangkan.

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

Penelitian ini merekomendasikan dalam mengajarkan menulis karangan bahasa Indonesia

hendaknya menggunakan gambar kartunstrip sebagai media pembelajaran dan lebih inovatif.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar atau pokok dari segala pengetahuan yang harus dimiliki.

Dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan bahasa pula

manusia dapat menambah wawasan dan pengetahuannya. Keberhasilan seorang anak dalam

mempelajari dan menguasai pengetahuan sangat tergantung pada penguasaan bahasa yang

dimiliki.Bagi anak SD penguasaan bahasa begitu penting, karena mereka masih dalam tahap

mempelajari pengetahuan secara dasar.

Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada beberapa aspek yang sangat diperhatikan

dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Aspek-aspek tersebut adalah mendengarkan,

menyimak, menulis dan berbicara. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hasibuan (2001:22)

yang menyatakan bahwa, “ Kemampuan berbahasa memiliki empat komponen yaitu

keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan

menulis”. Dari keempat keterampilan tersebut yang paling sulit dikuasai siswa adalah

keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu

dimiliki oleh siswa SD. Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa dapat

mengkomunikasikan ide, penghayatan, dan pengalamannnya ke berbagai pihak, terlepas dari

ikatan waktu dan tempat. Disamping itu, siswa pun dapat meningkatkan dan memperluas

pengetahuannya melalui tulisan-tulisan.

Salah satu media pembelajaran yang menarik perhatian dan dapat membantu siswa

dalam kegiatan mengarang adalah media gambar kartun (kartunstrip) atau media gambar kartun

rangkai. Anak-anak pada dasarnya menyukai hal-hal yang lucu. Hal itu bisa diketahui dalam

proses sehari-hari bahwa berkelakar merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh siswa,

bahkan oleh semua orang, untuk meredakan ketegangan.

Belajar merupakan kegiatan dengan tingkat keseriusan yang tinggi, sehingga sangat

menguras energy, otak dan pikiran. Dengan penggunaan media gambar kartun (kartunstrip)

diharapkan siswa dapat menjalani kegiatan mengarang dengan mudah dan menyenangkan

sehingga pada akhirnya akan menumbuhkembangkan keterampilan maupun kreativitas mereka

dalam menulis suatu karangan. Dari permasalahan di atas, peneliti tertarik mengambil

permasalah tersebut menjadi sebuah penelitian yang berjudul “ meningkatkan Kemampuan

Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip di Kelas IV SD N

18/1 Desa Teluk.

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah kesanggupan seseorang dalam menghasilkan sesuatu sesuai dengan

aturan-aturan yang berlaku dan dengan cara berlatih terlebih dahulu. Pendapat ini didukung oleh

(Trianasari, 2012:7) menyatakan bahwa, “Kemampuan adalah daya untuk melakukan suatu

tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan yang dilakukan seseorang”. Menurut kamus

besar Bahasa Indonesia, “Kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa,

sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan).

Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

Dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan adalah kesanggupan

menghasilkan karangan yang sesuai dengan aturan-aturan penulisan karangan melalui latihan

terus-menerus.

2.2 Pengertian Menulis

“Menulis merupakan pengungkapan pengalaman secara tertulis. Pengalaman tersebut

dapat berupa pengalaman sendiri dan dapat pula berupa pengalaman yang diperoleh dari orang

lain atau dari membaca buku” (Budiyono, 2005:4). Menurut Warsidi, 2009:5) “Menulis adalah

menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lembaga-lembaga grafik tersebut

kalau mereka memahami dan gambaran grafik itu”. Pendapat ini dipertegas oleh Aminudin

(2009:7) “Menulis merupakan kegiatan yang ekspresif dan produktif”. Selain itu, menulis adalah

suatu kegiatan menuangkan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan (Akmal, 2007:5).

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan kegiatan

menurunkan lembaga-lembaga grafik berupa tulisan yang bertujuan untuk menuangkan ide,

gagasan dan ekspresi serta dalam prosesnya memerlukan latihan.

2.3 Pengertian Karangan

Semi (2003:24) menyatakan bahwa, “Karangan adalah penjabaran suatu gagasan secara

resmi dan teratur tentang suatu topik atau pokok bahasan.” Setiap Karangan yang ideal pada

prinsipnya merupakan uraian yang lebih tinggi atau lebih luas dari alinea (Finoza, 2009:234).

Pendapat lain dinyatakan Widyamartajaya (2000:9) bahwa, “Karangan itu merupakan ungkapan

jiwa manusia yang hendak disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu proses berfikir.

Kegiatan mengarang dapat terjadi karena ada maksud atau tujuan dari pengarang dengan melalui

tahapan dalam pembuatannya.” Poerwordarmita (2001:445) mengungkapkan bahwa, “Karangan

merupakan uraian tentang sesuatu hasil”. Dengan demikian pengertian Karangan dapat dibatasi

sebagai rangkaian kalimat yang logis, padu, sistematis, yang berisi pengalaman, pikiran atau

pelukisan tentang objek suatu peristiwa atau masalah.

Dari pendapat para ahli tentang pengertian karangan dapat diambil kesimpulan bahwa

karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu

kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau

ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur.

2.3.1 Jenis-jenis Karangan

Menurut Finoza (2009:238) bahwa, “Berdasarkan cara penyajiannya dan tujuan

penulisan”, Karangan terbagi atas 6 perbedaan yaitu; Karangan narasi (kisahan), karangan

deskripsi (perian), karangan eksposisi (paparan), karangan argumentasi (bahasan), karangan

persuasi (ajakan), dan karangan campuran/kombinasi.

Sedangkan menurut pendapat Kosasih (2003:26) “Berdasarkan masalah yang

disajikannya”, karangan terbagi atas 5 perbedaan yaitu; karangan populer, karangan ilmiah,

karangan ilmiah populer, surat, dan karangan sastra. Pelajaran mengarang menurut Moeljono

(2001:89) ada beberapa macam yaitu; “(1) mengarang surat, (2) mengarang cerita non fiksi, (3)

mengarang cerita fiksi, (4) mengarang lukisan keadaan, (5) menulis berita aktual, (6) mengarang

puisi, (7) mengarang esay, dan (8) mengarang naskah drama”.

2.3.2 Tujuan Mengarang Tujuan utama mengarang adalah sebagai sarana komunikasi tidak langsung. Tujuan

mengarang banyak sekali ragamnya. “Tujuan mengarang secara umum adalah memberikan

arahan, menjelaskan sesuatu, menceritakan kejadian, meringkaskan, dan menyakinkan” (Semi,

2003:14-154). Menurut Mueljono (2001:51-52), “Tujuan penulisan dapat diklasifikasikan

Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

menjadi 5 yaitu; mengubah keyakinan pembaca, menanamkan pemahaman sesuatu terhadap

pembaca, merangsang proses berpikir pembaca, menyenangkan atau menghibur pembaca,

memberitahu pembaca dan memotivasi pembaca.

2.4 Aspek Menulis Karangan Pengetahuan tentang aspek-aspek penting dalam menulis perlu dikuasai pula oleh siswa.

Sebab dengan penguasaan itu siswa dapat mengetahui kekurangan dan kesalahan suatu karangan.

Badudu (2004:17) mengemukakan yang perlu diperhatikan dalam menulis karangan,

yaitu; (1) Menggunakan kata dalam kalimat secara tepat makna, (2) Menggunakan kata dengan

bentuk yang tepat, (3) Menggunakan kata dalam distribusi yang tepat, (4) Merangkaikan kata

dalam frasa secara tepat, (5) Menyusun klausa atau kalimat dengan susunan yang tepat, (6)

Merangkaikan kalimat dalam kesatuan yang lebih besar (paragraf) secara tepat dan baik, (7)

Menyusun wacana dari paragraf-paragraf dengan baik, (8) Membuat karangan (wacana) dengan

corak tertentu, deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi, argumentasi, (9) Membuat surat (macam-

macam surat), (10) Menyadur tulisan (puisi menjadi prosa), (11) Membuat laporan (penelitian,

pengalaman, dan sesuatu yang disaksikan), (12) Mengalihkan kalimat (aktif menjadi pasif dan

sebaliknya, kalimat langsung menjadi kalimat tak langsung), (13) Mengubah wacana ( wacana

percakapan menjadi wacana cerita atau sebaliknya).

2.5 Pengertian Media Gambar Kartunstrip.

Salah satu contoh media gambar yang cukup unik untuk mengkomunikasikan gagasan-

gagasan adalah gambar kartun. Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau

karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini

masyarakat. Walaupun terdapat sejumlah kartun yang berfungsi untuk membuat orang

tersenyum, seperti halnya kartun-kartun yang dimuat di surat kabar. Kartun sebagai alat bantu

mempunyai manfaat penting dalam pengajaran, terutama dalam menjelaskan rangkaian isi

bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna. Sudjana (2005:44), “ Pengertian

kartunstrip adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang atau

gagasan yang dirangkai sehingga mengandung makna.”

Kartun yang baik hanya mengandung satu gagasan saja. Cirri khas kartun adalah

memakai karikatur, sindiran yang dilebih-lebihkan, perlambang dan humor pilihan. Humor

sering dan biasa membuat orang tertawa, terutama dalam kartun-kartun yang berisi pertentangan

politik bagi para pembaca surat kabar. Kekuatan kartun untuk mempengaruhi pendapat umum,

terletak pada kekompakkannya, penyederhanaan isinya, dan perhatian yang sungguh-sungguh

yang dapat dibangkitkan secara tajam melalui gambar-gambar yang mengandung humor. Ciri

kartun lainnya adalah melukiskan suatu pola pengkritikan terhadap individu-individu dalam arti

untuk memperoleh isu-isu yang penting.

2.6 Prosedur Pembelajaran Menggunakan Media Kartunstrip

Menurut Djamarah (2007 :55) adapun langkah-langkah dalam pembelajaran mengarang

dengan media kartunstrip adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan. 1) Merumsukan tujuan pembelajaran; 2) Mempertimbangkan

sasaran pembelajaran (cocok untuk siswa kelas berapa); 3) Menyusun

rencana belajar bagi siswa selama pelaksanaan belajar dengan media

kartunstrip; 4) Menyusun tata tertib atau aturan dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan media kartunstrip; 5) Memilih

gambar kartunstrip yang sesuai untuk media pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Page 5: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

1. Guru memberikan contoh karangan dengan menggunakan media

kartunstrip.

2. Siswa memperhatikan gambar kartunstrip yang ditunjukkan oleh guru.

3. Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai gambar kartunstrip

yang telah ditunjukkan.

4. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, kemudian masing-

masing kelompok diminta untk membuat pikiran pokok dari beberapa

gambar kartunstrip yang telah ditunjukkan.

5. Siswa mendengarkan pengarahan guru dalam membuat suatu karangan

dengan menggunakan gambar kartunstrip.

6. Siswa membuat suatu karangan berdasarkan media kartunstrip sesuai

pengarahan dari guru.

2.7 Tahapan Pengajaran mengarang

Pengajaran mengarang menurut Baraja (2010:45) terdiri atas lima tahap, yaitu:

a) Mencontoh

b) Memproduksi

c) Rekombinasi dan Transformasi

d) Menulis Terpimpin

e) Mengarang Bebas

2.8 Kerangka berfikir

Berdasarkan permasalahan yang ada terdapat pada bagan kerangka berfikir berikut:

2.12 Hipotesis Tindakan

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang hendak dicari solusi

pemecahan melalui penelitian, pengalaman yang kemudian akan diuji kebenarannya melalui

penelitian yang hendak dilakukan. Maka dapat dirumuskan sebagai berikut:. Terdapat

peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar

Kartunstrip di Kelas IV SD N 18/1 Desa Teluk.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di SD N 18/1 Desa Teluk pada semester II

Tahun pembelajaran 2014, dengan keadaan sekolah yang cukup kondusif karena cukup jauh dari

keramaian dan wilayahnya cukup rapi, bersih serta teratur sehingga nyaman untuk melaksanakan

proses pembelajaran.

Rendahnya kemampuan menulis

karangan Siswa

Tindakan

menggunakan media gambar kartunstrip

Meningkatkan kemampuan menulis

karangan

Page 6: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

Adapun kelas yang diteliti yaitu siswa kelas IV SD N 18/1 Desa Teluk., yang jumlah

siswanya terdiri dari 26 siswa.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanaklan di SD N 18/1 Desa Teluk.pada bulan Maret Sampai Mei

2014

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus, masing-masing setiap 1 siklus terdiri dari

2 kali pertemuan yang didalamnya terdiri dari empat tahapan yaitu; perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, refleksi.

Adapun pelaksanaan persiklus yang dijelaskan secara garis besar yaitu sebagai berikut:

3.3.1 Perencanaan

Perencanaan tindakan ini merupakan kegiatan mempersiapkan segala sesutau yang akan

dilakukan pada setiap siklus. Persiapan ini di mulai dari awal hingga persiapan disiklus terakhir.

Perencanaan tersebut adalah sebagai berikut:

Anlisis Kurikulum

Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan

dicapai kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung untuk meningkatkan

minat belajar siswa.

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Mempersiapkan bahan ajar

c. Mempersiapkan lembar observasi untuk siswa.

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan merupakan pelaksaanaan rencana pembelajaran yang telah di

siapkan, agar penelitian berjalan sesuai dengan yang direncanakan, tahap perencanaan yaitu

sebagai berikut:

a. Guru membuka pelajaran dan mengecek kehadiran siswa

b. Guru memberikan informasi kepada siswa mengenai model pembelajaran yang akan

digunakan.

c. Guru menyampaikan indikator/ tujuan pembelajaran.

d. Guru menyampaikan materi pelajaran.

e. Guru menjelaskan materi menggunakan metode kartunstrip.

f. Guru mengulang kembali menjelaskan materi sambil menutup pelajaran

3.3.3 Observasi dan Evaluasi

Observasi atau pengamatan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung untuk

mengetahui aktivitas belajar siswa, kreativitas siswa, serta untuk mengetahui kendala-kendala

yang dihadapi dalam mengimplementasi metode kartunstrip untuk meningkatkan kemampuan

menulis. 3.3.4 Refleksi Refleksi adalah mengingat, merenungkan, mencermati, dan menganalisis kembali suatu

kegatan atau tindakan yang telah di lakukan sebagaimana yang telah di cata dalam observasi

(Asrori, 2008: 54). Dalam hal ini refleksi terhadap hasil observasi akan dilakukan dalam dua

tahap yaitu setiap selesai satu kali petremuan dan setiap selesaisatu siklus. Peneliti dan guru akan

membahas bersama, mengevaluasi, dari tahap-tahap dalam siklus I. mengenai kekurangan-

kekurangan yang belum bisa diperbaiki dalam siklus ini akan diperbaiki rencana tindakan pada

tahap siklus selanjutnya dengan meminta masukan dari siswa tentang proses pembelajaran

mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan metode kartustrip.

Page 7: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

3.4 Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak awal kegiatan dalam proses pembelajaran berlangsung.

Data-data tersebut dianalisis agar mempunyai makna guna pemecahan masalah. Data yang

diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari setiap siklus, dianalisis secara deskriptif dengan

menggunakan teknik persentase untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam proses

pembelajaran.

Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran dan hasil penyajian materi diambil

data yang diolah adalah data kuantitatif. Pengambilan data kuantitatitatif menggunakan lembar

pengamatan aktivitas siswa dalam aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar yang

berlangsung menggunakan lembar observasi. Data ini dioleh dengan menggunakan rumus

menurut (Sudjana, 2009:133):

Persentase aktivitas siswa =

Persentase aktivitas siswa perindikator =

Untuk menghitung ketuntasan secara klasikal menurut Harahap dalam Kusumawati (2007)

digunakan rumus :

Persentase Ketuntasan belajar klasikal =

Adapun interpretasi ketuntasan belajar klasikal dengan kriteria sebagai berikut :

0% = Tidak seorang pun

1% - 25% = Sebagian kecil

26% - 49% = Hampir setengahnya

50% = Setengahnya

51% - 75% = Sebagian besar

76% - 99% = Hampir sepenuhnya

100% = Seluruhnya

3.5 Kriteria Keberhasilan

Kriteria keberhasilan belajar siswa dengan menggunakan metode kartustrip dianggap

tuntas dalam belajar apabila siswa tersebut mencapai nilai minimal 70 dari KKM yang

ditentukan. Satu kelas dianggap tuntas dalam belajar apabila sekurang-kurangnta 85% siswa

dikelas tersebut mencapai daya serap di atas 75%.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Lokasi Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi awal di SD N 18/1

Desa Teluk ini melakukan observasi kemampuan siswa dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis siswa dalam

pembelajaran bahasa Indonesia di SD N 18/1 Desa Teluk kelas IV.

4.1.1 Deskripsi Prosedur dan Hasil Penelitian

4.1.1.1 Tindakan siklus 1

Tindakan siklus I dilakanakan selama 1 minggu, sebanyak 2 kali pertemuan. Tiap

pertemuan 2x35 menit. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan

Pembelajaran siklus I ini terdiri dua pertemuan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap

perencanaan pertemuan pertama ini adalah guru membuat RPP, catatan lapangan, dan lembar

Skor yang diperoleh persiswa x 100%

Skor Maksimum

Skor yang diperoleh x 100%

Skor Maksimum

Jumlah siswa yang tuntas x 100%

Jumlah siswa keseluruhan

Page 8: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

soal. Materi yang diajarkan pada pertemuan pertama ini mengenai menulis karangan. Untuk

menunjang pembelajaran, guru juga telah menyiapkan lembar observasi akhir pertemuan.

Pada pertemuan pertama ini, setelah guru memberikan soal pretest kepada siswa, guru

pun memperkenalkan pembelajaran media gambar kartnstrip sebagai teknik menulis karangan

kepada siswa dengan harapan siswa dapat menyukai pembelajaran keterampilan menulis

sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemahaman siswa. Penelitian dilaksanakan di kelas

IV yang berjumlah 26 siswa yang terdiri 11 perempuan dan 15 laki-laki. Pada pembelajaran

media gambar dan kartnstrip, guru menyampaikan teknik-teknik menggunakan media tersebut

dalam proses menulis agar siswa dapat menjawab pertanyaan yang ada. Setelah penyampaian

materi, siswa mengerjakan soal latihan yang diberikan. Soal yang tidak dimengerti oleh siswa

harus dikonfirmasi dahulu kepada guru sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran

selanjutnya.

Hasil pengamatan peneliti melalui lembar observasi pretest dengan jumlah siswa yang

ada pada kelas IV SD Negeri 18/I Desa Teluk dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Hasil kemampuan menulis karangan uji pretest sebelum dilaksanakn tindakan

No Nama

Nilai Yang Diobservasi Nilai Hasil Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sko

re Nilai

Tuntas Tidak

tuntas

1 Aditya Suryadi 3 1 2 2 3 1 2 1 3 3 21 52.5 √

2 Hermansyah 2 1 3 3 2 2 2 1 2 2 20 50.0 √

3 Riki 1 3 2 2 2 1 2 3 2 3 21 52.5 √

4 Rudi Alamsah 2 4 1 2 1 2 3 3 2 3 23 57.5 √

5 Silpia 3 3 3 4 1 1 3 2 2 3 25 62.5 √

6 Elsa Sapitri 2 3 2 2 1 2 3 2 2 1 20 50.0 √

7 Faturahman 4 2 1 2 2 3 2 2 3 2 23 57.5 √

8 Gilang Ari Pratama 3 3 4 3 2 2 1 2 3 2 25 62.5 √

9 Lidya 1 2 3 2 1 2 2 1 2 3 19 47.5 √

10 Mursida 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 24 60.0 √

11 Riatul Jannah 2 3 3 4 2 3 3 2 1 2 25 62.5 √

12 Siti Nuraini 3 2 2 3 2 4 3 4 1 2 26 65.0 √

13 Serli Aminah 2 1 3 2 2 4 2 2 3 2 23 57.5 √

14 Sri Hardiani 2 3 4 3 2 2 3 2 2 1 24 60.0 √

15 Tari Amanda 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 27 67.5 √

16 Tia Ayuvita 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 21 52.5 √

17 Wulandari 3 1 2 1 3 4 1 1 2 3 21 52.5 √

18 M. Syahrill 2 3 1 3 3 2 3 2 1 3 23 57.5 √

19 Zubaidah 1 2 3 3 2 1 2 3 1 2 20 50.0 √

20 Andri sardi 3 4 3 1 1 2 3 2 2 1 22 55.0 √

21 Murdayah 1 3 2 4 3 1 3 2 3 3 25 62.5 √

22 Samsul 3 4 1 2 4 3 2 3 2 2 26 65.0 √

23 Patimah 3 2 3 4 3 2 3 1 2 3 26 65.0 √

24 Naimah 3 4 2 3 4 3 2 1 3 4 29 72.5 √

25 Kolel amdullah 3 1 2 3 4 3 1 2 3 3 25 62.5 √

26 Dini 3 4 3 2 4 1 1 3 3 2 26 65.0 √

Jumlah 1525.0 1 25

% ketuntasan 4% 96%

Keterangan : 1. Gagasan

2. Keaslian Gagasan

3. Ketepatan susunan Kalimat

4. Ketepatan Pilihan Kata

Page 9: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

5. Kesatuan dan kelancaran peralihan paragraph

6. Kebenaran penerapan ejaan

7. Keteraturan urutan gagasan

8. Kerapihan rupa karangan

9. Kaitan judul dengan isi

10. Menulis karangan dengan ejaan, tamda baca, dan huruf capital yang benar

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sebelum melaksanakan siklus 1, hasil pretest

siswa tuntas 1 siswa dengan persentase rata-rata 4%, siswa yang belum tuntas sebanyak 25 siswa

dengan persentase 96%, Tabel tersebut hanya menerangkan hasil jawaban siswa secara

keseluruhan dari jumlah siswa pada pertemuan pertama, yang mana dari 100% jawaban siswa,

rata-rata 4% menjawab seperti yang sudah dipaparkan pada tabel dua di atas.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah tahap di mana guru akan merealisasikan perencanaan yang

telah dibuat pada tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam dua kali

pertemuan. Pembahasan pelaksanaan pada pertemuan pertama ini sebagai berikut:

1. Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). Untuk materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini

mencakup materi menulis karangan deskripsi. Sedangkan tugas yang diberikan adalah tugas

penyelesaian soal pretest secara individu.

Guru langsung membuka pelajaran dengan apersepsi, tujuannya agar kondisi di kelas

lebih nyaman ketika sudah saling mengenal. Namun ketika guru memberikan soal pretest untuk

dikerjakan, hanya sedikit siswa yang sudah paham dengan soal. Beberapa siswa terlihat sibuk

membaca saja tapi tidak bisa menjawab soal. Sedangkan siswa yang bisa mengerjakan soal

tersebut merupakan siswa yang sudah terbiasa menulis karangan sehingga mereka cepat

memahami dan mampu menjawab pertanyaan yang ada dalam pretest. Kemudian guru langsung

bertindak dengan menjelaskan cara mengerjakan soal tersebut. Akhirnya mereka pun dapat

mengerjakan dengan tingkat pemahaman mereka masingmasing.

Ketika guru memberitahukan bahwa waktu penyelesaian tugas yang diberikan sudah

habis, sebagian besar siswa mengeluh dan kaget. Walaupun hanya beberapa siswa saja yang

tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, sebagian siswa yang mengumpulkan tugas ternyata

belum mengisi soal yang diberikan. Ketika guru membahas soal yang diberikan pada tugas

tersebut, sebagian kecil siswa tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh peneliti.

2. Pertemuan kedua

Pada pertemuan ini, seperti biasa seluruh siswa sudah hadir di dalam kelas ketika guru

telah memasuki kelas. Kemudian guru mencatat materi yang akan dipelajari setelah itu baru

menjelaskan kepada siswa. Dalam mencatat materi yang diberikan siswa terlihat antusias. Ketika

siswa mencatat materi yang ada di papan tulis, guru sedikit bertanya tentang media gambar ada

beberapa siswa yang belum mengerti, karena mereka terlihat mengobrol dengan teman

sebangkunya ketika guru memberikan penjelasan materi. Para siswa terlihat serius ketika

mengerjaka soal, dan mereka mencoba memahami media gambar kartunstrip yang sudah

disediakan guru dan mereka mulai menulis.

Dengan adanya data-data yang mengarah pada meningkatnya kemampuan menulis siswa

terhadap karangan dalam belajar bahasa Indonesia, maka penelitian ini dapat dihentikan pada

siklus I dan dianggap penerapan media gambar dapat mempermudah siswa dalam pembelajaran

menulis.

Page 10: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

c. Tahap Observasi. Tahap ini pada dasarnya berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Berikut ini tabel observasi peneliti (bertindak Sebagai guru) berdasarkan hasil

pengamatan sendiri.

d. Tahap Refleksi. Dalam proses pembelajaran, media gambar telah berhasil membuat siswa

lebih semangat dan menimbulkan perasaan senang dalam belajar. Peningkatan rata-rata

kemampuan pemahaman siswa dalam menulis terjadi karena dalam proses pembelajaran siswa

terlibat aktif. Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil kemampuan menulis karangan pada siklus I

No Nama

Nilai Yang Diobservasi Nilai Hasil Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skore Nilai Tuntas Tidak

tuntas

1 Aditya Suryadi 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 32 80.0 √

2 Hermansyah 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 32 80.0 √

3 Riki 3 3 4 4 3 2 4 4 2 3 32 80.0 √

4 Rudi Alamsah 2 4 4 2 3 2 3 3 2 3 28 70.0 √

5 Silpia 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 31 77.5 √

6 Elsa Sapitri 2 3 4 2 3 2 3 3 2 2 26 65.0 √

7 Faturahman 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 30 75.0 √

8 Gilang Ari 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 33 82.5 √

9 Lidya 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 26 65.0 √

10 Mursida 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 28 70.0 √

11 Riatul Jannah 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 27 67.5 √

12 Siti Nuraini 3 4 4 3 4 4 3 4 1 2 32 80.0 √

13 Serli Aminah 2 1 3 2 2 4 2 3 4 3 26 65.0 √

14 Sri Hardiani 2 3 4 3 2 3 3 4 4 3 31 77.5 √

15 Tari Amanda 2 3 3 4 4 3 2 4 3 2 30 75.0 √

16 Tia Ayuvita 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 29 72.5 √

17 Wulandari 3 3 2 3 2 2 2 3 2 4 26 65.0 √

18 M. Syahrill 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 30 75.0 √

19 Zubaidah 3 2 3 3 3 4 2 3 2 3 28 70.0 √

20 Andri sardi 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 34 85.0 √

21 Murdayah 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 33 82.5 √

22 Samsul 3 4 3 2 3 2 3 3 4 4 31 77.5 √

23 Patimah 3 4 2 4 3 2 2 2 2 3 27 67.5 √

24 Naimah 3 4 2 3 4 4 3 2 3 4 32 80.0 √

25 Kolel amdullah 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 34 85.0 √

26 Dini 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 34 85.0 √

Jumlah 1955.0 21 5

%ketuntasan 81% 19%

Keterangan : 1. Gagasan

2. Keaslian Gagasan

3. Ketepatan susunan Kalimat

4. Ketepatan Pilihan Kata

5. Kesatuan dan kelancaran peralihan paragraf

6. Kebenaran penerapan ejaan

7. Keteraturan urutan gagasan

8. Kerapihan rupa karangan

9. Kaitan judul dengan isi

10. Menulis karangan dengan ejaan, tamda baca, dan huruf capital yang benar

Page 11: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil siklus 1, siswa tuntas 21 siswa dengan

persentase rata-rata 81%, siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa dengan persentase 19%,

Tabel tersebut hanya menerangkan hasil jawaban siswa secara keseluruhan dari jumlah siswa

pada pertemuan pertama dan kedua, yang mana dari 100% jawaban siswa, rata-rata 81%

menjawab seperti yang sudah dipaparkan pada tabel siklus I.

Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-

kekurangan, antara lain:

a) Masih ada beberapa siswa yang sulit memahami menulis karangan.

b) Beberapa siswa kesulitan memahami perlunya kemampuan menulis karangan.

c) Siswa sudah lumayan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, namun masih perlu ditingkatkan

lagi agar hasil belajar lebih maksimal.

4.1.1.2 Tindakan Pembelajaran Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan selama 1 minggu, perencanaan kegiatan dilaksanakan 2

kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan lamanya 2x35 menit. Adapun tahapan yang dilakukan pada

siklus II meliputi :

a. Tahap perencanaan

Pada tahapan perencanaan ini peneliti membuat perancanaan sebagai berikut :

1) Menyusun kembali rencana pelaksanaan pembelajaran.

2) Lebih mengoptimalkan pembelajaran kuantum dalam pembelajaran.

3) Memberikan pengulangan pada materi tentang menulis karangan.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah tahap di mana guru akan merealisasikan perencanaan yang

telah dibuat pada tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran dilakukan dalam dua kali

pertemuan. Pembahasan pelaksanaan pada pertemuan pertama ini sebagai berikut:

1. Pertemuan pertama siklus II

Pada pertemuan pertama ini, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) sama dengan siklus I. Untuk materi yang akan dipelajari pada

pertemuan ini mencakup materi menulis karangan deskripsi. Sedangkan tugas yang diberikan

adalah tugas penyelesaian pembelajaran menulis karangan secara individu.

Guru langsung membuka pelajaran dengan apersepsi, tujuannya agar kondisi di kelas

lebih nyaman ketika sudah saling mengenal. Namun ketika guru memberikan materi, sudah

banyak siswa yang sudah paham dengan materi. Beberapa siswa terlihat sudah mulai aktif

menulis. Sedangkan siswa yang bisa mengerjakan soal tersebut merupakan siswa yang sudah

terbiasa menulis karangan sehingga mereka cepat memahami dan mampu menjawab pertanyaan

yang ada. Ketika guru memberitahukan bahwa waktu penyelesaian tugas yang diberikan sudah

habis, sebagian besar siswa sudah memahami tahapan menulis karangan. Walaupun hanya

beberapa siswa yang belum memahami, sebagian siswa yang mengumpulkan tugas ternyata

belum mengisi soal yang diberikan.

2. Pertemuan kedua

Untuk pertemuan kedua ini akan dilaksanakan proses pembelajaran menulis karangan

dengan menggunakan media gambar kartunstrip. Soal yang diberikan berbeda dengan pertemuan

pertama, pada pertemuan kedua ini lebih ke pemahaman siswa terhadap menulis karangan sama

seperti pada siklus I dengan menggunakan media gambar sehingga siswa dapat menuliskan isi

gambar ke dalam bentuk karangan.

Pada pertemuan ini, seperti biasa seluruh siswa sudah hadir di dalam kelas ketika guru

telah memasuki kelas. Kemudian guru mencatat materi yang akan dipelajari setelah itu baru

Page 12: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

menjelaskan kepada siswa. Dalam mencatat materi yang diberikan siswa terlihat antusias. Ketika

siswa mencatat materi yang ada di papan tulis, guru sedikit bertanya tentang media gambar ada

beberapa siswa yang belum mengerti, karena mereka terlihat mengobrol dengan teman

sebangkunya ketika guru memberikan penjelasan materi. Para siswa terlihat serius ketika

mengerjaka soal, dan mereka mencoba memahami media gambar kartunstrip yang sudah

disediakan guru dan mereka mulai menulis.

c. Tahap Observasi. Tahap ini pada dasarnya berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Berikut ini tabel observasi peneliti (bertindak Sebagai guru) berdasarkan hasil

pengamatan sendiri.

d. Tahap Refleksi. Dalam proses pembelajaran, media gambar telah berhasil membuat siswa

lebih semangat dan menimbulkan perasaan senang dalam belajar. Peningkatan rata-rata

kemampuan pemahaman siswa dalam menulis terjadi karena dalam proses pembelajaran siswa

terlibat aktif. Hasil refleksi selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil kemampuan menulis karangan pada siklus II

No Nama

Nilai Yang Diobservasi Nilai Hasil Belajar

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skore Nilai

Tuntas Tidak

tuntas

1 Aditya Suryadi 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 37 92.5 √

2 Hermansyah 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 34 85.0 √

3 Riki 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 37 92.5 √

4 Rudi Alamsah 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 34 85.0 √

5 Silpia 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 34 85.0 √

6 Elsa Sapitri 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 34 85.0 √

7 Faturahman 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 34 85.0 √

8 Gilang Ari 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 35 87.5 √

9 Lidya 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 33 82.5 √

10 Mursida 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 35 87.5 √

11 Riatul Jannah 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 35 87.5 √

12 Siti Nuraini 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 37 92.5 √

13 Serli Aminah 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 35 87.5 √

14 Sri Hardiani 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 35 87.5 √

15 Tari Amanda 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 36 90.0 √

16 Tia Ayuvita 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 34 85.0 √

17 Wulandari 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 35 87.5 √

18 M. Syahrill 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 35 87.5 √

19 Zubaidah 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 33 82.5 √

20 Andri sardi 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 37 92.5 √

21 Murdayah 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 34 85.0 √

22 Samsul 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 35 87.5 √

23 Patimah 3 4 2 4 3 3 3 4 4 3 33 82.5 √

24 Naimah 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 34 85.0 √

25 Kolel amdullah 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 35 87.5 √

26 Dini 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 34 85.0 √

Jumlah 2260.0 26 0

%ketuntasan 100% 0%

Keterangan :

1. Gagasan

2. Keaslian Gagasan

3. Ketepatan susunan Kalimat

4. Ketepatan Pilihan Kata

5. Kesatuan dan kelancaran peralihan paragraf

Page 13: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

6. Kebenaran penerapan ejaan

7. Keteraturan urutan gagasan

8. Kerapihan rupa karangan

9. Kaitan judul dengan isi

10. Menulis karangan dengan ejaan, tamda baca, dan huruf capital yang benar

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil siklus II, siswa tuntas 26 siswa dengan

persentase rata-rata 100%, Tabel tersebut hanya menerangkan hasil jawaban siswa secara

keseluruhan dari jumlah siswa pada pertemuan pertama dan kedua, yang mana dari 100%

jawaban siswa, dengan demikian pada siklus ini siswa sudah mamapu memahami menulis

karangan secara klasikal melalui media gambar kartustrip.

4.2 Pembahasan Temuan Penelitian

Kemampuan siswa meningkat pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi

dengan menggunakan media gambar. Peningkatan tersebut dapat terlihat pada hasil postest.

Keterampilan menulis siswa meningkat pada siklus I diiringi dengan peningkatan rata-rata

keseluruhan indikator yang terdapat dalam belajar. penelitian diakhiri siklus karena telah

memenuhi kriteria keberhasilan penelitian. Seiring dengan meningkatnya kemampuan siswa

dalam menulis karangan karena terdapatnya sikap antusias, memperhatikan penjelasan guru,

4.2.1 Siklus I

Dari data yang di dapat bahwa hasil siklus 1, siswa tuntas 21 siswa dengan persentase

rata-rata 81%, siswa yang belum tuntas sebanyak 5 siswa dengan persentase 19%, Tabel tersebut

hanya menerangkan hasil jawaban siswa secara keseluruhan dari jumlah siswa pada pertemuan

pertama dan kedua, yang mana dari 100% jawaban siswa, rata-rata 81% menjawab seperti yang

sudah dipaparkan pada tabel siklus I.

Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-

kekurangan, antara lain:

a) Masih ada beberapa siswa yang sulit memahami menulis karangan.

b) Beberapa siswa kesulitan memahami perlunya kemampuan menulis karangan.

c) Siswa sudah lumayan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, namun masih perlu ditingkatkan

lagi agar hasil belajar lebih maksimal.

Aktivitas menulis mengikuti alur proses yang terdiri dari beberapa biasanya berisi

kesimpulan dan saran. Pengembangan masalah dapat dilakukan dengan pola alamiah dan

rasional. Pola alamiah adalah pola pengembangan yang disesuaikan dengan urutan waktu

terjadinya peristiwa (kronologis), dan urutan tempat atau ruang.

4.2.2 Siklus II

Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis melakukan

berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide gagasan, menentukan judul karangan, menentukan

tujuan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-bahan.

Ide tulisan dapat bersumber dari pengalaman, observasi, bahan bacaan, dan imajinasi. Oleh

karena itu, pada tahap pramenulis kadang diperlukan stimulus untuk merangsang munculnya

respon yang berupa idea tau gagasan. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui berbagai aktivitas,

misalnya membaca buku, surat kabar, majalah dan sejenisnya.

Pengembangan ide ke dalam karangka karangan dapat menggunakan berbagai pola

pengembangan. Secara umum, karangan terdiri atas tiga bagian , yaitu

pendahuluan,pengembangan dan penutup. Pada bagian pendahuluan dapat dikemukakan latar

belakang masalah, permasalahan yang akan dikemukakan, dan pendekatan yang akan digunakan

untuk menguraikan masalah itu. Bagian penutup solving atau pemecahan masalah, aspek dan

topic. Tahap menulis dimulai dengan menjabarkan ide kedalam bentuk tulisan. Ide-ide itu

Page 14: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

dituangkan kedalam bentuk kalimat dan paragraph. Selanjutnya, paragraf-paragraf itu

dirangkaikan menjadi satu karangan yang utuh. Pada tahap ini diperlukan pula berbagai

pengetahuan, kebahasaan dan teknik penulisan. Pengetahuan kebahasaan digunakan untuk

pemilihan kata, penentuan gaya bahasa dan pembentukan kalimat sedangkan teknik penulisan

untuk menyusun paragraph sampai dengan menyusun karangan secara utuh. Apabila pada tahap

pramenulis belum ditentukan judul karangan, maka pada akhir ini penulis dapat menentukan

judul karangan. Beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan pada saat menentukan judul,

antara lain (1) singkat, (2) provokatif, (3) relevan dengan isi. Di samping itu dalam membuat

judul perlu diperhatikan bahwa judul sebaiknya disusun dalam bentuk frase bukan kalimat.

Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan. Koreksi

dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan. Struktur

karangan meliputi penataan ide pokok dan ide penjelas, serta sistematika dan penalarannya.

Sementara itu, aspek kebahasaan meliputi pilihan kata, struktur ejaan dan tanda baca. Pada tahap

revisi masih dimungkinkan mengubah judul karangan apabila judul yang telah ditentukan

dirasakan kurang tepat.

Dari data yang di dapat bahwa hasil siklus II, siswa tuntas 26 siswa dengan persentase

rata-rata 100%, Tabel tersebut hanya menerangkan hasil jawaban siswa secara keseluruhan dari

jumlah siswa pada pertemuan pertama dan kedua, yang mana dari 100% jawaban siswa, dengan

demikian pada siklus ini siswa sudah mamapu memahami menulis karangan secara klasikal

melalui media gambar kartustrip.

Menurut hasil observasi, siswa lebih memahami materi menulis karangan dengan

menggunakan media gambar kartunstrip. Berdasarkan data hasil belajar dengan menggunakan

media gambar kartunstrip dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, khususnya menulis

karangan.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, media gambar kartunstrip dapat meningkatkan kemampuan

siswa dalam keterampilan menulis. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari skor siswa terhadap

media gambar (100%) siswa yakin lebih bertambah pemahaman menulis karangan dengan

menggunakan media gambar. Jika ditinjau dari setiap instrumen yang digunakan dalam

penelitian mengalami peningkatan, hasil siklus 1, dengan persentase rata-rata 81%, siswa yang

belum tuntas sebanyak 19%. hasil siklus II, siswa tuntas dengan persentase rata-rata 100%.

Selain itu dapat terlihat pada lembar observasi yang sesuai dengan skala penilaian yang

ditetapkan menunjukan peningkatan, yaitu pada pertemuan pertama jumlah rata-rata

dikategorikan prestasi tingkat rendah sedangkan pada pertemuan kedua terdapat peningkatan

dengan prestasi tingkat tinggi.

DAFTAR RUJUKAN

Akmal, M. 2007. Nulis ,Yuk! Novel Cerpen Bagi Pormula. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Jambi.

Aminuddin. 2009. Kreatif Membuat Ragam Tulisan. Bandung Puri Pustaka.

Badudu. 2004. Aspek Menulis Karangan. Yogyakarta: Pelangi Multi.

Budiyono, H. 2005. Menulis Secara Sistematis dan Terarah. Jambi: tidak Diterbitkan.

Dadan Djuanda.Penilaian Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Skripsi UPI.

Diakses tanggal 28 Mei 2014.

Page 15: MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS …e-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1D... · Siswa Menulis Karangan dengan Menggunakan Media Gambar Kartunstrip

Farhan. 2005. Menulis Karangan. Yogyakarta Andi.

Finoza, L. 2009. Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Hasibuan. 2001. Pintar Bahasa Indonesia 4 A. Bandung: Puri Pustaka.

Kosasih. 2003. Jenis-jenis Karangan. Bandung: Puri Delco.

Kusumawati, 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Gaung Persada (GP)

Muljono. 2003. Macam-Macam Karangan. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Nurgiyantoro, B. 2011. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi ed. Pertama.

Yogyakarta: BPFE.

Purwadarmita. 2001. Menulis Karangan. Yogyakarta: Pelangi Multi.

Semi. 2003. Menulis Karangan. Yogyakarta Pustaka Belajar.

Sudradjat. 2008. Ketrampilan Menulis. Bandung: Puri Pustaka.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Trianasari. 2012. Kemampuan Siswa Kelas VIII A SMP Batanghari Jambi

Tahun Pelajaran 2012/2013 dalam Menulis Naskah Drama. Skripsi. Jambi: Tidak Diterbitkan.

Warsidi. 2009. Mengenal Jenis Tulisan. Bandung: Putri Delco.

Widiyamartajaya. 2000. Langkah-langkah Menulis. Jakarta: Grasido Anggota Ikapi.