artikel ilmiah mel -...

15
ARTIKEL ILMIAH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (LC) TIPE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS X IPA 4 SMAN 1 BATANGHARI OLEH: 1. MELATI YULIANI (A1C310001) 2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. NOVA SUSANTI, S.Pd, M.Si FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2014

Upload: nguyenhuong

Post on 06-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (LC) TIPE 5E UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN

HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DI KELAS X IPA 4

SMAN 1 BATANGHARI

OLEH: 1. MELATI YULIANI (A1C310001)

2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. NOVA SUSANTI, S.Pd, M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

JULI, 2014

Page 2: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

1

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Artikel ilmiah berjudul Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Fluida Statis di Kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari yang disusun oleh Melati Yuliani A1C310001 telah diperiksa dan disetujui.

Jambi, 2014 Pembimbing I

Drs. Menza Hendri, M.Pd NIP 196009291984031001

Jambi, 2014 Pembimbing II

Nova Susanti, S.Pd, M.Si NIP 198211232006042003

Page 3: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

2

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan

Fluida Statis di Kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari

OLEH: 1. MELATI YULIANI (A1C310001)

2. Drs. MENZA HENDRI, M.Pd 3. NOVA SUSANTI, S.Pd, M.Si

ABSTRAK

Kata kunci: model pembelajaran, Learning Cycle (LC) Tipe 5E

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep dan kurangnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran fisika di kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Batanghari. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika kelas X IPA 4, rendahnya pemahaman konsep siswa disebabkan sistem pembelajaran yang diterapkan masih bersifat konvensional. Hasil tanya jawab dengan beberapa siswa menyatakan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi fisika terutama fluida statis. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi fluida statis di kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus melalui tahap perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation) dan evaluasi, serta refleksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi fluida statis di kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif yang dikumpulkan melalui ulangan formatif dan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan kegiatan pembelajaran melalui lembar observasi. Dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata persentase aktivitas siswa dan pemahaman konsep siswa. Pada siklus I, rata-rata persentase aktivitas siswa adalah 63,21% dan nilai rata-rata hasil belajar 64,99 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 15 orang. Rata-rata persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 71,62% pada siklus II dan nilai rata-rata pemahaman konsep 68,61 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 23 orang. Kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 76,27% dan nilai rata-rata pemahaman konsep 72 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 29 orang. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Learning Cycle (LC) tipe 5E dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa di kelas X IPA 4 SMA Negeri 1 Batanghari pada pokok bahasan fluida statis.

Page 4: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

3

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut Slameto (2003), belajar merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Tingkat keberhasilan pendidikan tidak terlepas dari proses belajar dan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajar mengajar yaitu dalam memahami materi yang diajarkan guru. Hal tersebut dikarenakan guru menggunakan model pembelajaran yang belum melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan rendahnya penguasaan terhadap konsep fisika dan kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran fisika pembelajaran fisika yang diterapkan di SMAN 1 Batanghari lebih didominasi oleh pembelajaran konvensional. Siswa hanya menerima materi dan soal dari guru sehingga komunikasi dalam pembelajaran hanya terjadi satu arah dari guru ke siswa. Hal ini menyebabkan kurangnya komunikasi antara siswa dengan guru serta komunikasi antar siswa dalam pembelajaran atau dapat dikatakan siswa pasif dalam kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul : “Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Fluida Statik di Kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari” 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan model pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi Fluida Statis di kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari?” 1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Dalam penelitian ini hasil belajar yang dilihat adalah hasil belajar fisika pada aspek

kognitif melaui tes objektif. 2. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari semester

genap tahun ajaran 2013/2014. 1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan diatas, maka secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi fluida satis di kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari dengan menggunakan model pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E. 1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa, dapat lebih aktif untuk meningkatkan pemahaman konsep fisika dan

mengembangkan keterampilan-keterampilan sosial yang berguna dalam kehidupan sehari-hari dengan cara berdiskusi serta berani mengemukakan pendapat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

2. Bagi guru atau calon guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan tentang model pembelajaran dalam pembelajaran fisika, sehingga dalam proses belajar mengajar di sekolah sehingga prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.

Page 5: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

4

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

3. Bagi lembaga pendidikan, sebagai informasi awal dan bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang kondisi objektif di lapangan bagi pihak-pihak tertentu yang bermaksud mengembangkan atau melakukan penelitian serupa di tempat lain.

4. Bagi peneliti, melatih keterampilan dan menambah wawasan dalam melaksanakan penelitian.

1.5 Definisi Istilah/Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran, maka penulis terlebih dahulu menjelaskan

beberapa istilah yang terdapat di dalam proposal ini, yaitu sebagai berikut : 2 Model Pembelajaran: Prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman

belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

3 Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) tipe 5E: Setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan guru yang kemudian hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk di diskusikan oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Teknik pembelajaran 5E terkait dengan urutan penyajian pembalajaran yang terdiri dari: Engage (libatkan), Explore (Eksplorasi), Explain (jelaskan), Elaborate (penerapan) dan Evaluate (evaluasi).

II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar

Abdillah dalam Aunurrahman (2010) menyatakan bahwa belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan pengalaman yang menyangkut aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomotorik untuk memperoleh tujuan tertentu. 2.2 Pengertian Pembelajaran

Arikunto (2010) mengemukakan, “Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengandung terjadinya proses penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap oleh subjek yang sedang belajar dan merupakan pendidikan kepada anak didik agar mencapai kedewasaan di bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap”. 2.3 Hakikat Pembelajaran Fisika

Selanjutnya secara garis besar pembelajaran Fisika seperti yang diungkapkan oleh Abu Hamid dalam Sulistyono (1998), adalah sebagai berikut:

1. Proses belajar Fisika bersifat untuk menentukan konsep, prinsip, teori, dan hukum-hukum alam, serta untuk dapat menimbulkan reaksi, atau jawaban yang dapat dipahami dan diterima secara objektif, jujur dan rasional.

2. Pada hakikatnya mengajar Fisika merupakan suatu usaha untuk memilih strategi mendidik dan mengajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, dan upaya untuk menyediakan kondisi-kondisi dan situasi belajar Fisika yang kondusif, agar murid secara fisik dan psikologis dapat melakukan proses eksplorasi untuk menemukan konsep, prinsip, teori, dan hukum-hukum alam serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pada hakikatnya hasil belajar Fisika merupakan kesadaran murid untuk memperoleh konsep dan jaringan konsep Fisika melalui eksplorasi dan eksperimentasi, serta kesadaran murid untuk menerapkan pengetahuannya

Page 6: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

5

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya sehari-hari.

2.4 Hasil Belajar Menurut Suprijono (2012), “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan”. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan (Hamalik, 2008). 2.5 Aktivitas Belajar

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) pengertian aktivitas adalah keaktifan, kegiatan, kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan di tiap bagian di dalam perusahaan. Selanjutnya Sadiman (2003) menyatakan, “Belajar sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori”.

Dari uraian tentang belajar di atas peneliti berpendapat bahwa dalam belajar terjadi dua proses yaitu (1) perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang sedang belajar; (2) interaksi dengan lingkungannya, baik berupa pribadi, fakta, dsb. Jadi peneliti berkesimpulan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. 2.6 Teori Pembelajaran Kontruktivisme

Belajar menurut kontruktivisme adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengkaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimulikinya sehingga pengetahuannya dapat dikembangkan.

Richardson dalam Wardoyo (2013) menyatakan bahwa konstruktivisme merupakan sebuah keadaan dimana individu menciptakan pemahaman mereka sendiri berdasarkan pada apa yang mereka ketahui dan percayai, serta ide dan fenomena dimana mereka berhubungan. 2.7 Model Pembelajaran Learning Cycle (LC)

LC (Learning Cycle), yaitu suatu model pembelajaran yang berpusat pada pelajar (student centered). LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif. 2.8 Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) Tipe 5E

Teknik pembelajaran 5E terkait dengan urutan penyajian pembalajaran yang terdiri dari: Engage (libatkan), Explore ( Eksplorasi), Explain (jelaskan), Extend atau Elaborate (kembangkan), dan Evaluate (evaluasi). Cikal bakal teknik ini sebenarnya sudah ada pada tahun 1970-an dan dikembangkan oleh Science Curriculum Improvement Study (SCIS) pada program pembelajaran sains. Model ini dikembangkan oleh Roger Bybee (1997). 2.9 Kajian Materi 2.9.1 Fluida

Fluida adalah zat yang mengalir karena tidak dapat menahan tegangan geser. Namun fluida dapat mengerahkan gaya dalam arah tegak lurus terhadap permukaannya (Supiyanto, 2007).

Page 7: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

6

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

2.9.2 Tekanan Hidrostatis Tekanan hidrostatik pada silinder sama dengan �� = ����� ��������

���� ���� ��������= ����

�= ��ℎ (1)

Tekanan di suatu titik di dalam suatu fluida yang disebut tekanan absolut, dapat dihitung dengan rumus

� = �� + �� = �� + ��ℎ (2)

2.9.3 Hukum Pascal Hukum Pascal secara matematis dirumuskan sebagai: ��

��= ��

��

2.9.4 Hukum Archimedes

Hukum Pascal secara matematis dirumuskan sebagai: �� = ��� (4)

2.9.5 Terapung, Melayang dan Tenggelam A. Terapung

Syarat benda mengapung adalah:

�� < �� (5)

B. Melayang Syarat benda melayang adalah:

�� = �� (6)

C. Tenggelam Syarat benda tenggelam adalah:

�� > �� (7)

2.9.6 Aplkasi Hukum Archimedes a. Hidrometer b. Kapal Selam c. Galangan Kapal d. Balon Udara e. Jembatan Ponton

2.9.7 Tegangan Pemukaan

Tegangan permukaan secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

γ =

lF

(8)

(3)

Page 8: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

7

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

2.9.8 Meniskus Kelengkungan permukaan zat cair didalam tabung kita namakan meniskus.

Permukaan air dalam tabung kita sebut sebagai meniskus cekung. Karena adanya meniskus cekung, air membahasi dinding kaca (Supiyanto, 2007). 2.9.9 Gejala Kapilaritas

Gejala naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler ini disebut gejala kapilaritas. 2.9.10 Viskositas

Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang koefisien viskositasnya η, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida sebesar:

� = ��v (9)

III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan berupa penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus, terdiri dari siklus I, siklus II, dan siklus III. Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru bidang studi fisika yang mengajar di kelas X IPA 4. Pada setiap siklus memiliki tahapan-tahapan tertentu sesuai dengan tahapan dalam tindakan kelas.

Pelaksanaan

Pengamatan Siklus 3

Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Siklus 1

Refleksi

Pelaksanaan

Perencanaan Pengamatan

Refleksi

Siklus 2

Perencanaan

Page 9: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

8

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Batanghari kelas X IPA 4 semester genap TA

2013/2014. 3.3 Instrumen Penelitian

Data pemahaman konsep siswa diambil melalui tes (ulangan formatif) yang diadakan setiap akhir siklus pembelajaran. Sebelum soal tes digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji coba dan analisa untuk memperoleh validitas, tingkat kesukaran tiap soal, daya pembeda dan reliabilitas yang memenuhi kriteria tertentu. 3.4.1 Validitas tes

Untuk menguji validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment, yaitu:

��� =� ∑ �� − (∑ �)(∑ �)

��� ∑ �� − �∑ ������ ∑ �� − �∑ ����

3.4.2 Tingkat Kesukaran � =

���

3.4.3 Daya Pembeda � =

����

−����

= �� − ��

3.4.4 Reliabilitas Untuk menentukan reliabilitas digunakan rumus Kuder Richarson 20 yang disingkat

K-R 20, sebagai berikut:

��� = � ����

�����∑ ������� ��� � dengan �� =

∑ ����

�∑ � ����� �

���� �

3.4 Pengumpulan Data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Batanghari kelas X IPA 4 tahun ajaran 2013/2014. 3.4.2 Jenis Data

Jenis data yang diambil dalam penelian ini berupa:

1. Data kualitatif, yaitu data tentang aktivitas siswa dan pelaksanaan pembelajaran selama proses belajar mengajar.

2. Data kuantitatif, yaitu data tentang peningkatan pemahaman konsep siswa setiap akhir siklus.

3.4.3 Cara Pengambilan Data Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran diisi melalui pengamatan

pelaksanaan pembelajaran saat melakukan pengajaran. Lembar observasi aktivitas siswa diisi melalui pengamatan terhadap siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Data tentang pemahaman konsep siswa diambil dengan memberikan tes pada setiap akhir siklus. 3.5 Analisis Data Untuk menganalisis data digunakan rumus yang dikemukakan oleh Sudijono (2008).

S = R - ( 1−OW

) x Wt

Page 10: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

9

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

Untuk menganalisis hasil observasi aktivitas belajar siswa digunakan rumus yang dikemukakan oleh Purwanto (2008), yaitu sebagai berikut:

A = NN a x 100%

3.6 Indikator Keberhasilan a. Perhitungan rata-rata tes formatif pada masing-masing siklus terdapat

perkembangan secara signifikan. b. Persentase siswa yang berhasil dalam belajar diharapkan sebesar 75 persen,

dengan nilai minimal 72 (merupakan nilai minimum ketuntasan belajar yang ditetapkan sekolah).

c. Persentase rata-rata hasil observasi aktivitas siswa diharapkan sebesar 61% dengan kriteria aktif.

d. Persentase rata-rata hasil observasi pelaksanaan pembelajaran diharapkan sebesar 61% dengan kriteria baik.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Belajar

Rincian mengenai peningkatan pemahaman siswa pada aspek kognitif yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran Learning Cycle (LC) tipe 5E dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Tiap Siklus

No Variabel yang diamati Jumlah

Siklus I Siklus II Siklus III

1

2

Nilai rata-rata siswa

Jumlah siswa yang berhasil

64,99 (64,99%)

15 (40,54%)

68,61 (6,861%)

23 (62,16%)

72 (72%)

29 (78,37%)

4.1.2 Aktivitas Siswa

Gambaran mengenai peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Peningkatan Aktivitas Siswa Saat Proses Belajar Mengajar

Aktivitas yang diamati Siklus I Siklus II Siklus III

Jmlh % Jmlh % Jmlh %

Pendahuluan Engagement

1. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi dari guru 2. Siswa menaruh minat terhadap pelajaran dan

mengembangkan rasa ingin tahu 3. Siswa yang duduk berkelompok sesuai dengan

kelompok yang dibagikan.

20 15

34

54,0540,54

91,89

24 20

35

64,8654,05

94,59

25 23

35

67,5662,16

94,59

Page 11: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

10

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

4. Siswa yang mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan Inti

Exploration

5. Siswa mendengarkan pertanyaan dari guru 6. Siswa menyusun hipotesis dan melakukan prediksi 7. Siswa melakukan eksplorasi sumber daya dan

bahan-bahan kajian 8. Siswa mengumpulkan data dan mencari berbagai

kemungkinan jawaban 9. Siswa termotivasi mengemukakan dugaan Explanation

10. Siswa membuat klarifikasi pemahaman dirinya terhadap konsep baru yang diterimanya melalui diskusi kelompok

11. Siswa memberikan umpan balik berupa pertanyaan dan pendapat terhadap hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas

12. Siswa membangun generalisasi dan melakukan refleksi tentang konsep-konsep yang dapat dipercaya

Elaboration

13. Siswa menerapkan pengetahuan baru dalam memecahkan masalah yang diberikan guru

14. Siswa melaksanakan tugas-tugas baru yang berkaitan

15. Siswa yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan materi yang diajarkan

Kegiatan Penutup

Evaluation

16. Siswa yang ikut serta membuat kesimpulan dari apa yang dipelajari

17. Siswa yang mendengarkan guru memberikan tugas rumah

18. Siswa yang memperhatikan sewaktu guru menyampaikan informasi mengenai materi pembelajaran pada pertemuan selanjutnya

20

35 30 27

17

17

23

15

20

34

35 3

18

30

28

54,05

94,5981,0872,97

45,94

45,94

62,16

40,54

54,05

91,89 94,59

8,10

48,64

81,08

75,67

24

35 30 30

20

19

25

19

20

35 35

14

24

34

34

64,86

94,5981,0881,08

54,05

51,35

67,56

51,35

54,05

94,59 94,59

37,83

64,86

91,89

91,89

30

35 34 30

23

25

26

24

25

35 35

23

24

34

34

81,08

94,5991,8981,08

62,16

67,56

70,27

64,86

67,56

94,59 94,59

62,16

64,86

91,89

91,89

4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran

Tabel 4.3 Peningkatan Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran

Langkah Pembelajaran Siklus I Siklus II Siklus III

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

I. Pendahuluan Engagement

1. Guru memasuki kelas tepat pada waktunya 2. Guru mengecek kehadiran siswa 3. Guru meminta siswa untuk menyiapkan buku

pelajaran

√√

√√

√√

Page 12: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

11

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

4. Guru mengajukan pertanyaan apersepsi untuk memotivasi siswa

5. Guru menilai pengetahuan terdahulu siswa 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

II. Kegiatan Inti

Exploration

7. Guru menyampaikan prosedur/cara pembelajaran

8. Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok

9. Guru menyediakan sumber daya dan mengawasi kegiatan eksplorasi siswa

Explanation

10. Siswa membuat klarifikasi pemahaman dirinya terhadap konsep baru yang diterimanya melalui diskusi kelompok

11. Siswa memberikan umpan balik berupa pertanyaan dan pendapat terhadap hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas

12. Siswa membangun generalisasi dan melakukan refleksi tentang konsep-konsep yang dapat dipercaya

Elaboration

13. Guru mengajukan pertanyaan, mengajukan masalah dan isu baru

14. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan

15. Guru memberikan penghargaan dan umpan balik

16. Guru mengajukan saran-saran terbuka

III. Penutup

Evaluation

17. Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang telah disampaikan.

18. Guru memberikan tugas rumah. 19. Guru memberikan informasi mengenai

materi pembelajaran pada materi selanjutnya

√√

√√

√√

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Secara umum, peningkatan aktivitas dan pemahaman konsep siswa dapat dilihat pada gambar 4.1 di bawah ini:

Page 13: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

12

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

Gambar 4.1 Peningkatan Aktivitas dan Tingkat Pemahaman Konsep Siswa

Dari gambar 4.1 di atas dapat dilihat dengan jelas bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan pada aktivitas belajar dan pemahaman konsep siswa tiap siklusnya. Dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa maka pemahaman konsep siswa pun turut meningkat. Hasil ini membuktikan bahwa penggunaan model pembelajaran Learning Cycle (LC) tipe 5E dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari pada materi fluida statis.

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I adalah 63,21%. Rata-rata persentase aktivitas siswa meningkat menjadi 71,62% pada siklus II dan mengalami peningkatan lagi pada siklus III menjadi 76,27%. Peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran juga diiringi dengan peningkatan hasil belajar yang didapat siswa tiap akhir siklus pembelajaran, di mana siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,99 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 15 orang, meningkat pada siklus II menjadi 68,61 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 23 orang, kemudian meningkat lagi pada siklus III menjadi 72 dengan jumlah siswa yang berhasil sebanyak 29 orang. Berdasarkan hasil belajar dan aktivitas siswa yang didapatkan dari penelitian maka dapat disimpulkan model pembelajaran Learning Cycle (LC) tipe 5E dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa pada materi fluida statis di kelas X IPA 4 SMAN 1 Batanghari. 5.2 Saran

1. Diharapkan kepada guru supaya dapat menerapkan model pembelajaran Learning Cycle (LC) tipe 5E pada materi fluida statis sebagai alternatif dalam pembelajaran fisika.

2. Penelitian ini masih terbatas pada aktivitas dan hasil belajar fisika siswa pada materi fluida statis diharapkan lebih lanjut dilakukan penelitian terhadap materi pembelajaran fisika lainnya.

63.2171.62

76.27

64.99 68.61 72

0102030405060708090

100

Siklus I Siklus II Siklus III

Pers

enta

se

Grafik Aktivitas dan Tingkat Pemahaman Konsep Siswa

Aktivitas siswa

Page 14: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

13

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto dan Jabar. 2010. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Dasna, I. Wayan. 2005. Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM - Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005

Dimyati dan Mudjiono, 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Eliyani, Alin, 2013, Pengaruh Model Learning Cycle 7E-STAD Terhadap Sikap Ilmiah dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Malang, Skripsi, Universitas Negeri Malang, Malang.

Fajaroh, F., Dasna, I. W. 2003. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kimia Zat Aditif dalam Bahan Makanan pada Siswa Kelas II SMU Negeri 1 Tumpang – Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Vol II. 2 Oktober 2004.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Irawan, Didik, 2010, Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Model Pembelajaran Learning Cycle pada Siswa Kelas VIIIB SMPN 14 Kota Jambi, Skripsi, Universitas Jambi, Jambi.

John, D. Latuheru. 1988. Media pembelajaran dalam proses belajar mengajar masa kini. Jakarta: Depdikbud.

Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga. Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sadiman, A. S., dkk. 2003. Media pendidikan, pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali Pers.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Tindakan Kelas Implementasi dan Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sulistiyono. 1998. Efektivitas penggunaan media modul tercetak dan media transparasi serta media konvensional untuk pokok bahasan tata surya dalam pengejaran fisika

Page 15: Artikel Ilmiah MEL - e-campus.fkip.unja.ac.ide-campus.fkip.unja.ac.id/eskripsi/data/pdf/jurnal_mhs/artikel/A1C... · artikel ilmiah penerapan model pembelajaran learning cycle (lc)

14

Melati Yuliani : S1 Pendidikan Fisika

kelas 2 SMU Negeri 1 Seyegan tahun ajaran 1997/ 1998. Skripsi. FPMIPA IKIP Yogyakarta.

Supiyanto. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Phibeta Suprijono, Agus. 2011. Cooperatif Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Wandi. Diakses 27 November 2013. Pengertian Belajar Menurut Ahli.

http://www.whandi.net/2007/05/16/pengertian-belajar-menurut-ahli.

Wardoyo, Sigit Mangun. 2013. Pembelajaran Konstruktivisme. Bandung: Alfabeta.

Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Wibowo. Diakses 27 November 2013. Model Pembelajaran 5E. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/07/model-pembelajaran-5e.html