arti sebuah nama kick andy 4 april

Upload: jhonlowo

Post on 09-Oct-2015

85 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Arti Sebuah Nama Kick Andy

TRANSCRIPT

NAMA : Seto Langgeng WijayaNIM: F1313094S1 Akuntansi Transfer

ARTI SEBUAH NAMA (KICK ANDY 4 APRIL)Dr. Arkan adalah seorang doctor ahli metafisika lulusan dari salah Universitas di Los Angles. Arkand Bodhana Zeshaprajna, B.Msc., B.Psy., M.Msc., Ph.D lives in Yogyakarta, a city near Borobudur temple, in Central of Java. Arkand Bodhana Zeshaprajna yang mem/boomingk/an usul ganti nama Nusantara ini. Beliau membentuk perhitungan nama INDONESIA dengan Synchronicity 0.5 dan Coherence 0.2 disertai Composition of Characters yang buruk membentuk negara yang secara bertahap kehilangan harga diri kebangsaannya, ketidakmampuan bernegara dengan baik di mana unit-unit pemerintahan lebih mengutamakan diri sendiri melalui segala cara. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme adalah warna yang sangat jelas terlihat. Synchronicity 0.5 telah menunjukkan bagaimana negara ini tak mampu melihat dan memanfaatkan kesempatan dengan baik meski memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Coherence 0.2 juga telah menunjukkan bagaimana negara ini tidak mampu untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, sebagai negara dengan garis pantai terpanjang nomor dua di dunia namun negara ini mengimpor garam (dan masih banyak sekali daftar ketidakmampuan sebagai negara). Memiliki Momentum Stream 0.8125 dengan Harani 8 adalah tanda bahaya besar akan hancurnya negara besar ini. Garis waktu menunjukkan periode 2014- 2023 dengan puncak negatifitas ada pada 2020 akan mengarahkan pada kehancuran total (masa yang lebih buruk daripada 1994-1998 di mana berakhir dengan turunnya Presiden Soeharto dan runtuhnya Orde Baru). Alasan Arkand, seperti dilansir /merdeka.com, /nama Nusantara sudah melekat dan mendarah daging dalam benak rakyat Indonesia. Nama tersebut menurut Arkand memiliki potensi menjadi simbol dan semangat mempersatukan rakyat Indonesia dengan wilayah, suku, pulau, agama yang jumlah besar dan beragam. Alasan lainnya, jika ingin memperbaiki negara, imbuh Arkand, haruslah mencari satu nama yang disetujui semua pihak. Nama Nusantara, papar Arkand, sudah akrab dan berpotensi lebih disetujui. Arkand juga menandaskan, nama Indonesia dalam dunia metafisika tidak memberi energi yang positif bagi bangsa bangsa. Nama bukanlah sekedar kata atau kumpulan kata, melainkan mengandung ideasi dan energi. Ilmu fisika menyebut energi bersifat kekal. Tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Segala sesuatu di alam semesta ini memiliki energi, termasuk nama. Energi itu juga bekerja dalam pikiran manusiaUntuk mengukuhkan teorinya, Arkand menjelaskan dalam teori lima lapisan pikiran manusia, yaitu; /conscius mind, Subconscius mind, supramental mind, subliminal mind, /dan lapisan pikiran /subtle causal mind. Menurutnya, terdapat dua pola kerja pikiran, yaitu gambar dan kata-kata. Bagian gambar dalam 3 lapisan teratas, sedangkan kata-kata bekerja di seluruh lapisan pikiran. kata-kata yang bekerja dalam pikiran yang menjadi identitas diri adalah kata-kata yang digunakan sebagai nama diri. Nama diri tersebut, membentuk energi dan bekerja dalam pikiran manusia. Lantas, membentuk karakter. *Teori Coherence Value* Untuk menganalisa seberapa berkualitas sebuah nama, Arkand menggunakan *Teori Coherence Value. , teori *Coherence Value *adalah parameter yang menunjukkan tingkat kekuatan struktur kode-kode dalam diri sendiri yang saling berkaitan antara satu kode dengan kode lainnya. Rentang coherence Value adalah 0.1-1.0, dengan rentang positif ada di 0.7-1.0. *Coherence Value*, dalam kehidupan terlihat dalam kemampuan menguasai satu atau beberapa keahlian. Semakin tinggi *Coherence Value, *maka semakin mampu menguasai satu atau beberapa bidang keahlian. Perbedaan antara satu orang dengan orang lain, ditentukan oleh faktor-faktor seperti coherence synchonicity Value dan Composition of character. Nama Indonesia dicetuskan pertama kali oleh adalah orang Inggris, George Samuel Windsor pada tahun 1850 dalam jurnal of the indian archipelago and eastern asia. Ia mengusulkan dua nama, yaitu Malayunesia dan Indunesia karena kepulauan yang dimaksud menggunakan bahasa Melayu. Pada tahun 1920, nama Indonesia kemudian diambil oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan. Masih dalam wikipedia, Bung Hatta menuliskan, Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (/de toekomstige vrije Indonesische staat/) mustahil disebut Hindia-Belanda. Juga tidak Hindiasaja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik, karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air pada masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya. Kedua, ketidakraban secara makna dan emosional secara psikologis memang memiliki dampak pada perilaku. Dalam teori Schachter, kongnitif memiliki kaitan dengan bangkitnya suasana emosionalitas seseorang. Misalnya adalah menggambarkan informasi masa lalu yang telah tersimpan dalam otak dan persepsi untuk memancing munculnya gejolak emosi di saat tertentu di masa yang silam. Dalam hal ini, nama Indonesia tidak memiliki secara psikologis dalam sejarah lampau masyarakat Indonesia. Padahal, negeri sudah ada jauh sebelum kemerdekaan diraih. Hal ini tentu berbeda dengan nama Nusantara. Asal kata Nusantara berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu nusa yang berarti pulau, dan antara yang berarti luar. Selanjutnya, Nusantara digunakan untuk menggambarkan pulau-pulau di luar Majapahit. Napak tilas nama ini adalah sumpah Gajah Mada dalam kitab Pararaton. Dikutip dari http://legendanusantara.worpress.com, Gajah Mada Patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, Dari sini, sudah bisa disimpulkan bahwa nama Nusantara memiliki sejarah emosional yang kuat dalam lubuk dan pikiran masyarakat negeri ini, karena nama Nusantara adalah bahasa ibu. Kita juga tahu bahwa bahasa Sanskerta juga banyak digunakan untuk nama-nama tempat, bangunan dan orang di tanah air. Bukti betapa menyatunya bahasa ini dengan kejiwaan masyarakat tanah air. Dalam arti kata, ketika disebut kata Nusantara, maka engan seketika semua masyarakat kita pasti akan langsung muncul gambar-gambar para leluhurnya. Ingatan akan para leluhur, tentu saja akan merangsang merebaknya keharuan, kecintaan, dan kerinduan yang amat dalam. Bukan hanya itu, secara seiring ingatan akan leluhur juga akan mengingatkan mereka akan petuah, nilai dan pesan-pesan leluhur-leluhur tersebut. Penjelasan lebih sederhana akan efek nama ini adalah kasus phobia. Kesimpulan akhirnya, nama Nusantara memiliki sumbu dengan akar emosional masyarakat, ketimbang nama Indonesia yang tak punya akar secara emosional. Ia mampu merangsang daya ledak kebangsaan, kekeluargaan, dan kesatuan antarsesama yang lahir di tanah yang sama dan leluhur yang sama. Ingatan akan Kerajaan Sriwijaya. Ingatan akan Kerajaan Majapahit!

SARAN : Saya pribadi sangat setuju Indonesia ganti nama saja. Namun disini yang kita perlu pikirkan lagi adalah, dasar-dasar lain apakah yang membuat seorang arkand berpikir bahwa nama Nusantara jauh lebih cocok dan baik untuk Indonesia? jangan hanya karena sebatas angka saja. Dia juga harus bisa menguraikan dengan kata-kata. Berikan bukti dan data, analisa mendalam nya terhadap negara yang sekarang bagaimana. atau paling tidak, dia bisa menjelaskan, efek energi dari masing-masing huruf /suku kata yang terkandung dalam kata indonesia. Bapak arkand bisa juga segera membuat proposal kepada pemerintah agar kalangan atas bisa mengetahui seluk beluk pemikiran dari dirinya.