arsitektur pertamanan bali

90
1 ARSITEKTUR PERTAMANAN BAB I LANDASAN TEORI 1. Pengertian Taman Taman (Garden) berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu, taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya Taman adalah lahan atau areal tanah yg diperuntukan menanam berbagai jenis tanaman yg melibatkan unsur seni menata, memvariasikan jenis tumbuhan, serta mengombinasikan dan menyusunnya. Selain itu taman merupakan sebuah tempat yang terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan dari berbagai tanaman dan bentuk alami. Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani.

Upload: wirasatya-diputra-ida-bagus

Post on 26-Oct-2015

191 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

Arsitektur Pertamanan Tradisional Bali

TRANSCRIPT

Page 1: Arsitektur Pertamanan Bali

1 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

BAB I

LANDASAN TEORI

1. Pengertian Taman

Taman (Garden) berasal dari kata Gard yang berarti menjaga dan Eden yang berarti kesenangan, jadi bisa diartikan

bahwa taman adalah sebuah tempat yang di gunakan untuk kesenangan yang di jaga keberadaannya. Pada zaman dahulu,

taman hanya di miliki oleh para bangsawan, yang mana tidak semua orang dapat masuk di dalamnya

Taman adalah lahan atau areal tanah yg diperuntukan menanam berbagai jenis tanaman yg melibatkan unsur seni menata,

memvariasikan jenis tumbuhan, serta mengombinasikan dan menyusunnya. Selain itu taman merupakan sebuah tempat yang

terencana atau sengaja di rencanakan di buat oleh manusia, biasanya di luar ruangan, di buat untuk menampilkan keindahan

dari berbagai tanaman dan bentuk alami. Taman dapat di bagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman yang sering di

jumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi dan taman botani.

Page 2: Arsitektur Pertamanan Bali

2 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Taman berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja

direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan.

1.1 Macam-Macam Taman

Pertamanan lebih spesifik karena menyangkut aspek estetika atau keindahan dan penataan ruang sehingga memiliki

fungsi dalam keberadaannya. Dalam membuat taman ada dua elemen yang dikerjakan, yaitu bidang lunak (softscape) dan

bidang bidang keras (hardscape).

a. Bidang lunak meliputi penanaman segala jenis pohon, semak dan rumput.

b. Bidang keras meliputi pembuatan jalan setapak, kolam, sungai buatan, air mancur, pembuatan tebing, peletakan batu

alam, gazebo, alat bermain anak-anak, Ayunan, lampu taman, drainase dan sistem penyiraman.

Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti:

1. Taman rumah tinggal

2. Taman perkantoran

3. Taman lingkungan pemukiman

Page 3: Arsitektur Pertamanan Bali

3 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

4. Taman kota

5. Taman sekolah

6. Taman kawasan industri

7. Taman Wisata

Saat ini hampir di setiap kota di seluruh dunia memiliki dinas pertamanan yang tugasnya mengurusi perencanaan,

pembuatan dan perawatan taman di sebuah kota. Semua kota gencar menata pertamanannya untuk mengimbangi polusi

kendaraan bermotor. Kota besar idealnya memiliki ruang sebesar 30 persen dari luas kotanya untuk pertamanan.

1.2 Taman dan kebudayaan

Taman bisa mencirikan sebuah ekosistem, seperti taman tropis, taman sub tropis, pegunungan, pantai dan padang pasir.

Menyangkut aspek yang berhubungan dengan kebudayaan, taman bisa mencirikan suatu kebudayaan, seperti

1. Taman gaya Perancis

2. Taman gaya Jepang

3. Taman gaya Bali

Page 4: Arsitektur Pertamanan Bali

4 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

2. Filosofi

Menurut filsuf China, Lao Tzu A filosofi taman adalah ruangan, dimana ruang itu adalah kekosongan. Maka dari itu taman

sejatinya adalah kekosongan yang diisi oleh elemen – elemen alam.

3. Fungsi

Adapun fungsi dalam pertamanan atau taman, antara lain:

a. Tanaman Dalam Pertamanan

Pada arsitektur pertamanan sebuah tanaman memiliki artian yang sangat penting dalam konteks pertamanan,

tanaman pada konteks pertamanan mempunyai artian tanaman yang belum, sedang, atau sudah dibudidayakan, ditanam

atau sudah ada di suatu tapak atau lahan yang secara fungsional berdayaguna dan secara estetis memiliki seni atau nilai

keindahan sehingga antara satu dan lainnya dapat melahirkan suatu kesatuan yang harmonis.

Tanaman pada konteks pertamanan merupakan salah satu unsur dengan berbagai ragam potensi dalam

pertamanan dan kemungkinan fungsi yang tidak terhingga.Tanaman yang didesain untuk arsitektur pertamanan

Page 5: Arsitektur Pertamanan Bali

5 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

mempunyai berbagai bentuk, ukuran, warna, tekstur, dan karakter yang beragam.Akan tetapi, meskipun tanaman

pertamanan memiliki berbagai potensi dan fungsi, banyak orang awam dan para profesional dalam bidang perancangan

melihat tanaman hanya sebagai hiasan.Akibatnya tanaman sering ditempatkan dalam perancangan ruang luar sebagai

langkah terakhir dalam penyelesaian suatu proyek. Sikap inilah yang akan menjadikan sebuah salah persepsi dalam

penafsiran arsitektur pertamanan secara umum. Salah satu dari gambaran keliru terhadap peran utama yang dimainkan

oleh unsur tanaman dalam perancangan arsitektur pertamanan berawal dari kekeliruan umum tentang perbedaan antara

arsitektur pertamanan dan usaha pembibitan tanaman. Orang secara umum masih menafsir pertamanan adalah sama

lingkupnya dengan perencanaan kebun pada sebuah tempat tinggal

b. Fungsi Tanaman

Fungsi Umum

Pada arsitektur pertanaman berfungsi sebagai unsur pelunak. Di daerah tropis, tanaman merupakan penciri

darisebuah taman karena pada daerah tersebut tanaman identik dengan taman yang difungsikan dengan berbagai

Page 6: Arsitektur Pertamanan Bali

6 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

fungsi dan guna, contoh : taman pada sebuah merajan, penataan taman pada jaba parahyangan, dan berbagai fungsi

lainnya. Pada dasarnya fungsi taman secara ekologis banyak ditentukan oleh unsur tanaman ini.

Fungsi Dalam Tata TamanDikelompokan ke dalam :

Penutup tanah (Ground Coveratau Surfacing),

Pengendali pandangan atau Tabir(Screen),

Peneduh (Shelter),

Pengendali unsur iklim dan polusi, dan penambah nilai keindahan (Aesthetic Values).

Fungsi Tanaman Dalam Lanskap

Tanaman dalam elemen lanskap memiliki karakteristik hortikultura seperti bentuk tinggi dan lebar, bercabang,

berbunga dan berdaun serta tanaman mempunyai kualitas desain seperti dari bentuk, warna, tekstur dan

berkelompok.

Tanaman dalam elemen lanskap meliputi pohon, rumput, tanaman penutup tanah, atau semak atau

perdu.Tanaman penutup tanah adalah tanaman yang memiliki keunggulan karena keunikan atau keindahan daun-

Page 7: Arsitektur Pertamanan Bali

7 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

daunnya.Fungsi penggunaan tanaman merupakan suatu pendekatan baru dalam memecahkan permasalahan lanskap.

Fungsi dari penggunaan tanaman dalam lansekap meliputi :

1. Fungsi Estetika Tanaman

Fungsi estetika tanaman digunakan untuk memberikan keindahan dan kenyamanan. Estetika tanaman dapat

memberikan seni hidup untuk meningkatkan kualitas visuallingkungan dengan penampilan warna, dan bentuk

arsitektur taman. Bila ditempatkan sebagai dinding atau pagar, tanaman dapat menciptakan daya tarik dari

bayangan ranting dan daun-daun.Tanaman dapat sebagai latar tanaman lainnya dan dapat diatur untuk visual

obyektif dan structural.

2. Fungsi Arsitekturistik Tanaman

Tanaman dapat digunakan untuk membentuk dinding, lantai dari perbedaan pertumbuhan dan karakteristik

daun-daunnya.Semak-semak dapat menciptakan dinding atau menyaring atau penghalang pandangan yang dapat

memberikan perlindungan.Tanaman penutup tanah dengan daun-daun dan karakteristik teksturnya yang seragam

memberikan nuansa seperti lantai arsitektural.

Page 8: Arsitektur Pertamanan Bali

8 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

3. Fungsi Tanaman Secara Teknis

Fungsi tanaman secara teknis yaitu dapat menghalau serta melembutkan cahaya matahari di permukaan dan

di dalam air, dapat menghalau cahaya kendaraan dan jalan.Tanaman yang banyak ranting dan daun dapat

menyerap dan mengurangi kebisingan.Tanaman semak merupakan jenis tanaman yang agak kecil dan rendah,

serta pertumbuhannya cenderung merambat atau melebar. Jenis tanaman semak hias antara lain lidah mertua,

tricolor, nusa indah.

4. Tanaman Sebagai Penyerap Polutan

Tanaman yang ditanam pada jalur hijau jalan di perkotaan dimaksudkan untuk memenuhi beberapa fungsi

antara lain, fungsi untuk memperbaiki iklim mikro, yaitu menurunkan suhu, meningkatkan kelembapan udara

dan menurunkan intensitas sinar matahari. Sedangkan fungsi secara teknis adalah untuk mengurangi dan

menurunkan tingkat pencemaran udara dengan cara menyerap polutan.

5. Mengontrol Radiasi, Suhu, dan Kelembaban

Page 9: Arsitektur Pertamanan Bali

9 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Tanaman dapat menyerap panas dan memantulkan pancaran sinar matahari sehingga dapat menurunkan

suhu iklim mikro.Selain itu, tanaman juga mampu meningkatkan kelembaban udara dan presipitasi air hujan

melalui evapotranspirasi sehingga meningkatkan kenyamanan sekitar.

6. Penahan Silau

Tanaman dapat menahan silau yang ditimbulkan oleh sinar matahari, lampu jalan, dan sinar lampu

kendaraan dari jalan raya menuju bangunan.Sebaiknya pada jalur median jalan ditanami tanaman semak, agar

sinar lampu kendaraan dari arah yang berlawanan dapat dikurangi.Peletakan tanaman dapat menahan pantulan

sinar dari perkerasan, hempasan air hujan, dan menahan jatuhnya sinar matahari ke daerah yang menimbulkan

keteduhan.

Fungsi Tanaman Umum :

a. Kontrol pandang

Page 10: Arsitektur Pertamanan Bali

10 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

1. Jalan raya

2. Bangunan

3. Kontrol pandang terhadap ruang luar

4. Kontrol pandang terhadap hal yang tidak menyenangkan

b. Pembatas fisik

c. Pengendalian iklim

1. Kontrol radiasi sinar matahari dan suhu

2. Kontrol atau pengendali angin

3. Penyaring udara

d. Pencegah Erosi

e. Habitat satwa

f. Nilai Estetika

1. Warna

2. Bentuk

Page 11: Arsitektur Pertamanan Bali

11 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

3. Tekstur

4. Skala

4. Elemen-Elemen Pertamanan

4.1 Benda hidup

A. Tanaman

Tanaman telah digunakan pada dekorasi arsitektural jaman dulu.Beberapan jenis tanaman tertentu menunjukan

makna simbolik yang memiliki arti penting pada berbagai kebudayaan.Pepohonan tertentu dikeramatkan dan pemujaan

pohon mungkin merupakan bentuk keagamaan yang pertama.Maka, pepohonan dijadikan lambang kesuburan, panjang

umur, pengetahuan bahkan godaan.Pohon-pohon anggur, palem, zaitun, akasia, dan alpukat juga dilekati simbol-simbol

serupa (Laurie, 1985).Campur tangan manusia terhadap lingkungan baik berupa pengisian kekosongan permukaan bumi

maupun perbaikan dan pemeliharaan tanaman yang sudah tumbuh secara alami merupakan prakarsa yang terpuji dalam

melestarikan alam lingkungannya (Ansari, 1983).

Page 12: Arsitektur Pertamanan Bali

12 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Habitus tanaman sebagai elemen taman mencakup :

a. Pohon (trees)

b. Perdu = Semak (Shrub)

c. Liana

d. Terna

Dalam memilih tanaman sebagai elemen taman, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Keadaan lingkungan tempat asal tanaman

2. Permintaan pemakai (pemesan taman)

3. Sifat-sifat tanaman (dalam hal ini berkaitan erat dengan aspek ekologi dan fisiologis).

Beberapa persyaratan hortikultura suatu tanaman yang biasanya diperlukan dalam menghadirkannya pada suatu Taman :

1. Toleransi terhadap suhu

2. Toleransi terhadap air/kelembaban

Page 13: Arsitektur Pertamanan Bali

13 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

3. Toleransi terhadap cahaya

4. Toleransi terhadap keadaan tanah

5. Toleransi terhadap angin

6. Toleransi terhadap hama-penyakit

7. Toleransi terhadap pemangkasan

8. Sifat penyebaran, pembungaan, dan pembuahan

9. Sifat adaptasi, perbanyakan, pemindahan, dan gugur Daun

Sedangkan untuk memudahkan penggolongan tanaman secara fisik, maka aspek yang perlu meliputi :

1. Kegunaan tanaman dalam tata taman

2. Ukuran tanaman (kaitannya dengan kecepatan pertumbuhan)

3. Bentuk alami

4. Tekstur tanaman

Page 14: Arsitektur Pertamanan Bali

14 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

5. Bayangan

6. Warna

7. Aroma

8. Syarat-syarat budidaya

Berkaitan dengan tinggi rendahnya suhu, tanaman digolongkan menurut perbedaan tempat biasanya tumbuh, yaitu :

1. Tanaman dataran rendah

2. Tanaman lereng/kaki gunung

3. Tanaman dataran tinggi

4. Tanaman toleran pada dataran rendah hingga tinggi

Berkaitan dengan keadaan air atau kelembaban, tanaman taman dapat dibedakan :

1. Tanaman yang toleran pada daerah kering

2. Tanaman yang toleran pada daerah yang cukup lermbab

Page 15: Arsitektur Pertamanan Bali

15 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

3. Tanaman yang toleran pada daerah yang sangat lembab

4. Tanaman air

Kegunaan Tanaman dalam Tata Taman

1. Penutup Tanah (Ground Cover atau Surfacing) berfungsi pengendali erosi atau peluna perkerasan (sebagai dasar

taman)

2. Pengendali Pandangan atau Tabir (Screen)

Gambar .

Penutup Tanah

Page 16: Arsitektur Pertamanan Bali

16 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

3. Tanaman Peneduh (Shelter)

Gambar .

Pengendali Pandangan atau Tabir

Gambar .

Tanaman Peneduh

Page 17: Arsitektur Pertamanan Bali

17 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

4. Pengendali Unsur Iklim dan Polusi

5. Nilai Keindahan (Aesthetic Values)

Gambar .

Pengendali Unsur Iklim dan Polusi

Page 18: Arsitektur Pertamanan Bali

18 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

4.2 Benda mati

a. Elemen Pelengkap

Adapun elemen pelengkap taman, antara lain :

a. Batu-batuan

Batu adalah elemen yang tak bisa lepas dari kita. Apalagi dalam desain lansekap, batu merupakan elemen

yang sangat penting bagi keharmonisan suatu desain. Di Indonesia elemen batu sangat beragam, mudah didapat

Gambar .

Nilai Keindahan

Page 19: Arsitektur Pertamanan Bali

19 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

dan tentunya kita beli produk Indonesia khan… Tapi tidak menutup kemungkinan kita bisa mengimpor dari luar

negeri, namun dari segi efektifitas dan harga tentu sangat mahal. Elemen batu diaplikasikan untuk keperluan

pondasi, dinding, lantai di dalam dan luar bangunan, stepping stone, coping (pinggiran kolam renang maupun

kolam)

Batu-batuan alam yang ditata di dalam taman memberikan kesan alami. Pada taman Jepang, elemen batu

alam digunakan sebagai penyeimbang kolam dan terkadang merupakan center point karena dominasi rumput

yang cukup luas. Sementara pada taman tropis, batu yang digunakan cenderung sekaligus dipadukan sebagai

jalan setapak. Warnanya pun tidak hanya terbatas pada warna hitam. Kuning dan putih merupakan beberapa

jenis warna yang sesuai untuk dipadukan dengan warna rumput yang umumnya berwarna hijau.

a. Batu Palimanan Yogya

Batu Palimanan jogja berasal dari Jawa Tengah. Batu ini mempunyai alur serat yang lebih sedikit dan

warna yang dominan cream.

Page 20: Arsitektur Pertamanan Bali

20 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

b. Batu Sukabumi

Saya sering menyebutnya green stone (batu hijau). Batu ini memiliki tekstur kasar, tidak licin dan warnanya

memang hijau.

Pengaplikasian yang cocok dengan batu ini sebagai tempelan di kolam renang karena efek yang

ditimbulkan dari batu ini sangat bagus.

Page 21: Arsitektur Pertamanan Bali

21 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

c. Batu Candi

Batu Candi juga berasal dari Jawa Tengah. Batu volkanik ini bisa kita lihat di Candi Borobudur dan

Prambanan dan tidak menutup kemungkinan candi-candi yang lain di Indonesia.

Batu yang berwarna hitam ini sangat cocok digunakan sebagai tempelan di dinding kolam maupun untuk

overflow (tumpahan) dari kolam renang.

d. Batu Karang

Batu karang adalah sejenis batu kapur. Di Bali sangat banyak yang menggunakan batu ini karena mudah

didapat. Batu ini sering disebut sebagai Batu Limestone. Kalau Anda kebetulan menginap di Villa Bali,

Anda pasti akan menjumpai jenis batu ini.

Page 22: Arsitektur Pertamanan Bali

22 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

e. Batu Serai

Batu ini disebut batu serai dikarenakan warnanya yang mirip serai. Batu ini berasal dari Karang Asem –

Bali. Cocok digunakan sebagai bahan dinding.

f. Batu Tumpuk

Batu tumpuk adalah batu volkanik yang sengaja dipotong tipis untuk bahan dasar tempelan di dinding.

Batu tumpuk ini memang lebih bagus ditumpuk dan ditempel di dinding overflow sebagai efek suara

Page 23: Arsitektur Pertamanan Bali

23 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

gemericik air.

g. Batu Kerobokan

Batu ini dapat ditemui di seluruh Bali. Kita bisa memesan dalam berbagai ukuran maupun berbagai bentuk.

Butir pasir yang tersusun di batu ini memberikan efek yang berbeda dari batu yang lain.

h. Batu Andesite

Batu basal yang memiliki warna hijau keabu-abuan. Batu ini dapat dihaluskan, dipotong, dan di-polish.

Batu ini mempunyai banyak kegunaan sebagai elemen lansekap.

b. Potongan kayu

Page 24: Arsitektur Pertamanan Bali

24 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Kayu, sebagai jenis bahan yang banyak digunakan, kerap kali menjadi pilihan sebagai pengisi furnitur. Ada

yang berupa bangku dan meja taman, hingga rangka pergola tanaman yang ada sudut taman. Selain relatif

murah dan banyak jenisnya, keberadaan elemen kayu ini dapat menambah kesan alami dan nyaman dari taman

tersebut.

Jenis dan Kekuatan Kayu

Berdasarkan jenis kayunya, terbagi menjadi dua golongan, yaitu jenis kayu keras (hardwood ) atau kayu

lunak (softwood ). Dari dua jenis tersebut, terbagi lagi menjadi jenis kayu yang tahan kondisi basah atau harus

kering. Bahkan ada yang relatif tahan untuk berada di dalam air dalam jangka waktu yang lama.

Untuk jenis kayu yang umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan furniture/elemen ruang luar adalah

jenis kayu Meranti, Thuja, Eucaliptus, Mahoni, Oak, Angsana, dan Pohon Pinus. Sedangkan untuk jenis yang

tahan digunakan di dalam air adalah jenis kayu Afromosia, Agba, Andaman, dan Teak.

Dari dua pembagian besar tersebut, ketahanan kayu juga menjadi dasar pemilihan. Jangka waktu ketahanan

kayu juga bervariasi, yaitu berkisar antara 15-60 tahun. Selain dari sifat bawaan jenis kayu tersebut, aplikasi anti

Page 25: Arsitektur Pertamanan Bali

25 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

rayap juga sangat mempengaruhi, terutama untuk kayu yang bersentuhan langsung dengan tanah. Pemberian

obat anti rayap dapat dilakukan setidaknya sekali dalam 5-10 tahun agar furnitur kayu tetap awet dan kuat.

c. Bak / pot/ vas bunga

Pot Bunga adalah Tempat Bunga, bisa didalam rumah juga bisa diluar rumah, untuk memelihara tanaman,

didalamnya diberi tanah, dibawahnya ada lubang untuk pengeluaran air yang lebih supaya

akarnya tidak busuk.

d. Lampu taman

Page 26: Arsitektur Pertamanan Bali

26 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Salah satu elemen estetik pada beberapa taman yaitu patung. Bagi beberapa orang, mungkin patung

merupakan sebuah ungkapan kreatif yang menghasilkan bentuk tiga dimensi, terbuat dari berbagai materi yang

pengerjaannya melalui berbagai etnik. Patung-patung tersebut merupakan benda seni yang pembuatannya cukup

rumit dan bernilai seni tinggi. Kebanyakan taman Bali menggunakan patung sebagai salah satu elemen

kerasnya. Patung dewa lebih mendominasi dalam hal ini. Tujuannya antara lain untuk menjaga taman beserta

rumah tinggalnya. Terlepas dari itu semua, patung memang memiliki nilai seni tinggi bila dihadirkan sebagai

elemen dekoratif pada sebuah taman rumah tinggal.

Lampu taman atau lampu jalan sering kita jumpai di area sekitar rumah kita, selain berfungsi untuk

penerangan, namun berfungsi juga sebagai penghias taman ataupun jalan raya agar indah dipandang mata,

model dan bentuk lampu sangat bervariasi begitu pun dengan intensitas cahaya dari lampu tersebut.

Page 27: Arsitektur Pertamanan Bali

27 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Pada lampu jalan khususnya dilengkapi dengan satu buah sensor peka cahaya yang disebut " Day Light ",

sensor ini terbuat dari LDR [ ligth devident resistor] yang terpasang didalam sensor, sensor ini mendeteksi

cahaya yang ada disekitarnya, apabila bagian atas sensor tertutup oleh benda lain ataupun tidak ada cahaya yang

masuk maka sensor akan bereaksi.

Manakala hari mulai gelap dan malampun tiba, maka sensor day light akan bekerja dan menghidupkan lampu,

sebaliknya pada saat hari mulai siang sensor pun akan bekerja dan mematikan lampu, begitulah setiap harinya,

tidak usah repot-repot menghidupkan atau mematikan lampu sebab sudah bekerja secara otomatis.

Keberadaan lampu taman mungkin sepele. Namun kalau dilihat dari fungsinya, lampu dapat menciptakan

berbagai suasana menarik pada taman Anda.

Merancang tata lampu taman membutuhkan kejelian dan imajinasi. Keah lian khusus tak terlalu dibutuhkan,

kecuali Anda menata lampu taman dengan tingkat kesulitan tinggi.

Disebut sulit, jika jumlah titik lampu lebih dari tiga, atau karena taman sangat luas dan banyak sudut-sudut

yang ingin diberi penerangan.

Page 28: Arsitektur Pertamanan Bali

28 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Untuk taman kecil, tata lampu taman bisa dikerjakan sendiri. Yang terpenting dari penataan cahaya di taman

kecil adalah pemilihan jenis lampu, keamanan instalasi perkabel

Gunakan lampu voltase rendah. Untuk kepentingan luar ruang seperti taman, pergunakan lampu dan rumah

lampu dengan spesifikasi water resistant. Jenis lampunya bisa pijar atau pendar. Lampu dan rumah lampu

berspesifikasi ini biasanya dibuat khusus, sehingga tahan terhadap cipratan air dan tak mudah korsleting

karenanya.

Perangkat lampu taman ada yang bervoltase rendah (12 volt) dan voltase tinggi (220volt). Pilihan terbaik

tergantung dari kebutuhan. Demi alasan keamanan, sebaiknya pilih perangkat lampu taman bervoltase rendah,

terlebih jika lampu yang akan ditempatkan di dalam air. Ini mencegah kecelakaan fatal seandainya ada arus

listrik yang bocor. Voltase rendah berpotensi kecil melukai tubuh dan menimbulkan kebakaran.

e. Kolam

Page 29: Arsitektur Pertamanan Bali

29 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Dalam perencanaan penggunaan tanah tersedianya air untuk tanaman, ternak ikan dan keperluan lainnya

adalah faktor yang sangat penting. Kolam atau balong atau embung adalah sumber air yang logis, oleh karena

dapat direncanakan sesuai dengan keperluan suatu satuan usahatani keluarga. Agar terdapat persediaan air yang

cukup, semua kemungkinan kegunaan air harus dipertimbangkan. Tabel 1 menyajikan secara umum perkiraan

jumlah air yang diperlukan pada suatu usahatani. Kebutuhan untuk irigasi tanaman dapat diperkirakan dengan

cara yang disajikan dalam bagian berikutnya. Luas permukaan maksimum suatu embung yang masih dapat

dibuat secara sederhana adalah 0,25 hektar.

Syarat esensial bagi suatu kolam yang efektif adalah (1) kondisi topografi di tempat yag akan dibangun

kolam haruslah memungkinkan pembangunan yang ekonomis, tenaga dan biaya adalah fungsi langsung

panjang dan dalam kolam, (2) cukup air yang memenuhi syarat, (3) terdapat bahan tanah yang kedap air, bukan

Page 30: Arsitektur Pertamanan Bali

30 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

pasir, (4) semua kolam harus dilengkapi fasilitas pelimpasan untuk menyalurkan air kalau terjadi terjadi banjir,

dengan aman, dan (5) kolam harus dapat dikeringkan untuk perbaikan.

Tanah bagian bawah (subsoil) haruslah terdiri dari bahan yang dapat menahan air. Di sekitar kolam harus

tertutup vegetasi rapat, tidak boleh terbuka atau digarap, untuk menghindari siltasi (pelumpuran) kolam.

Beberapa tipe kolam yang dikenal adalah: (a) kolam galian (dugout ponds), yang mendapat airnya terutama

dari air tanah (groundwater), (b) kolam yang mendapat airnya dari aliran permukaan (run off), (c) kolam yang

mendapat airnya dari mata air atau sungai kecil (creek), dan (4) kolam bypass (Calkins, dalam Frevert et al,

1963).

a. Kolam galian (dugout ponds)

Kolam galian yaitu kolam yang sumber air utamanya adalah air tanah (groundwater), terbatas tempat

pembangunannya pada daerah yang berlereng kurang dari 4% dan permukaan tanah berada pada sekitar 90

sampai 120 cm dari permukaan tanah. Disainnya didasarkan pada kapasitas penyimpanan yang diperlukan,

dalamnya permukaan air tanah, dan stabilitas bahan tanah sisinya.

Page 31: Arsitektur Pertamanan Bali

31 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

b. Kolam aliran permukaan (surface water ponds)

Untuk kolam tipe ini air yang disimpannya tergantung pada adanya aliran permukaan. Kapasitas simpannya

harus direncanakan berdasarkan atas keperluan air dan kemungkinan tersedianya air yang diperlukan. Kapasitas

yang direncanakan, untuk penggunaan air yang banyak, harus dapat menyediakan air sampai terjadi atau

tersedia aliran permukaan pada musim hujan berikutnya.

c. Kolam mata air atyau sungai kecil (spring-fed atau creek fed ponds)

Kolam tipe ini dibuat dengan menggali lembah yang dialiri oleh mata air atau sungai kecil atau dengan

membendung aliran mata air atau sungai tersebut. Untuk kolam tipe ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga

permukaan air dalam kolam tetap lebih rendah letaknya dari aliran mata air.

d. Kolam by-pass (Off-stream atau By-pass ponds)

Kolam tipe ini dibuat di dekat sungai yang mengalir sepanjang tahun, dan air dimasukkan melalui saluran atau

pipa ke dalam kolam.

Page 32: Arsitektur Pertamanan Bali

32 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

f. Bangku taman

Bangku taman merupakan kelengkapan taman yang sering dicari oleh pengunjung. Selain karena untuk

beristirahat sambil melihat-lihat keindahan taman, fungsi dari bangku taman ini juga untuk member kesan

bahwa taman tersebut menarik dan indah. Bangku taman juga merupakan elemen yang berguna untuk

melengkapi keindahan taman. Bangku taman lebih bagus apabila diletakkan dibawah kerindangan pohon.

Bangku taman pun desainnya harus menarik agar dapat menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke taman

tersebut.

Page 33: Arsitektur Pertamanan Bali

33 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

g. Patung

Seni patung adalah cabang seni rupa yang hasil karyanya berwujud tiga dimensi. Biasanya diciptakan dengan

cara memahat, modeling (misalnya dengan bahan tanah liat) atau kasting (dengan cetakan). Seiring dengan

Page 34: Arsitektur Pertamanan Bali

34 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

perkembangan seni patung modern, maka karya-karya seni patung menjadi semakin beragam, baik bentuk

maupun bahan dan teknik yang digunakan, sejalan dengan perkembangan teknologi serta penemuan bahan-

bahan baru. Memperindah taman dengan berbagai tanaman hias dan pohon bernuansa tropis adalah hal

biasa. Lalu, bagaimana jika Anda juga menambahkan ”aksesori” berupa bebatuan, patung, dan kolam di sana?

Elemen-elemen taman tersebut tentu bakal makin melengkapi keindahan taman Anda. Apalagi ada anggapan

bahwa kurang lengkap sebuah taman apabila tidak disertai dengan kehadiran patung ukiran yang memiliki

banyak fungsi.

Pembuatan patung erat kaitannya dengan taman. Harus ada perencana yang matang sebelum menempatkannya

di pekarangan Anda. Arsitek lanskap Bintang Nugroho mengatakan, menempatkan patung di dalam taman

tidaklah mudah karena patung merupakan material keras. Dia kerap disebut artwork.

b. Iklim

a. Curah hujan

Page 35: Arsitektur Pertamanan Bali

35 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Secara umum , curah hujan merupakan persentase turunnya hujan tiap tahun nya pada suatu tempat. Terbagi

mejadi 3 bagian , yaitu , curah hujan tinggi, curahb hujan sedang, dan curah hujan rendah .di indonesia sendiri

memiliki curah hujan yang cukup tinggi, karena Indonesia terletak di wilayah garis khatulistiwa yang tropis

Hubungan antara curah hujan sendiri, dengan arsitektur pertamanan, memiliki keterkaitan yang cukup

mempengaruhi hasil yang berkelanjutan dari sebuah desain taman , karena , sebelum kita mulai membuat secara

nyata rancangan sebuah taman kita harus mengetahui dahulu , curah hujan pada tempat yang akan kita rancang.

b. Suhu udara

Jika dijelaskan secara ilmiah , suhu merupakan,ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakan molekul –

molekul .dalah artian suhu merupakan ukuran tinggi rendahnya panas suatu benda yang di mempengaruhi

kemampuan benda tersebut memindahkan panas ke benda lain .

Page 36: Arsitektur Pertamanan Bali

36 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Jika di kaitkan dengan arsitektur pertamanan , suhu juga memiliki peran penting dalam rancangan suatu

taman, karena tiap tiap vegetasi yang mengisi elemen taman memiliki karakteristik penyesuaian suhu yang

berbeda beda

c. Sinar / matahari

Sinar, dalam bidang ilmiah optik ,merupakan berkas sempit cahaya yang diidealkan, dan sinar matahari

merupakan berkas biasan radiasi matahari yang di sinari menuju ke tempat tempat yang mampu dijangkau oleh

sinar itu sendiri, termasuk bumi, planet kita sendiri, semua mahluk hidup memerlukan sinaran matahari untuk

melangsungkan proses kehidupan, tak lain juga tumbuhan, memerlukan sinar matahari untuk melakukan proses

fotosintesis .

Jadi,hubungan dengan pertamanan sendiri sangat jelas jika dilihat dari keperluan vegetasi yang mengisi

taman taman ini akan pentingnya sinar matahari, selain itu bisa juga menjadi bahan penerangan alami dalam

pertamanan yang ekologis

d. Angin

Page 37: Arsitektur Pertamanan Bali

37 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Angin, merupakan udara yang bergerak secara horizontal atau vertikal dari daerah yang bertekanan

maksimum ke daerah yang bertekanan yang minimum, biasanya membawa serta hujan,debu, dan partikel

partikel padat lainya .

Hubungan angin dengan pertamanan ialah, memiliki pengaruh akan adaptasi adaptasi tanaman dengan

pergerakan angin itu sendiri, karena seperti yang dijelaskan di atas , tanaman juga memiliki adaptasi adaptasi

yang berbeda di tiap tiap ekosistemnya .

e. Air

Air merupakan elemen terbesar yang mengisi 70% dari bumi ini, memiliki peran penting untuk semua

mahluk hidup, baik itu manusia,hewan,ataupun tumbuhan , selain itu wujud air tidak harus cair, bisa juga, padat

seperti contohnya es, gas seperti contohnya embun serta uap

Di pertamanan peranan air sudah jelas sangat berpengaruh , karena tanpa air tanaman tanaman ini tidak

akan dapat berkembang, selain itu air juga menjadi salah satu elemen pelengkan dalam penyusun elemen elemen

pertamanan

Page 38: Arsitektur Pertamanan Bali

38 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

5. Penataan

Penataan pada pertamanan adalah suatu hal yang penting yang ditujukan untuk memaksimalkan kualitas dari sebuah

pertamanan itu sendiri. Penataan pada taman itu sendiri harus memperhatikan beberapa aspek penting, baik dalam pemilihan

tanaman maupun penataan tanaman itu sendiri pada kawasan taman yang akan didesain. Penataan ini perlu dipertimbangkan

untuk menciptakan kesatuan dalam desain.Beberapa aspek yang dijadikan sebagai kriteria untuk menciptakan desain yang

harmonis dan unity adalah :

a. Keseimbangan

Keseimbangan berarti persamaan pada garis vertical dan horizontal persamaan disini berarti memiliki persamaan beban

atau persamaan antara sisi kanan dan kiri baik secara simetris atau asimetris, pada penerapan pada penataan pertamanan

maka dapat dikaitkan dalam pemilihan tanaman yang akan dipakai dalam desain di tiap sisi – sisi rumah. Pada

perancangan taman diusahakan agar tidak memakai keseimbangan simetris agar menghindari kekakuan

b. Aksen

Page 39: Arsitektur Pertamanan Bali

39 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Suatu rancangan harus memiliki penekanan di beberapa titik agar tidak terasa monoton sehingga taman tersebut

memiliki daya tarik tersendiri. Aksen pada pertamanan biasanya berupa patung, kolam, dan lainnya

c. Irama

Irama adalah deretan sebuah sequence sehingga ada kesan klimaks pada rancangan dan rancangan bersifat tidak

membosankan dan memiliki urutan yang membuat rancangan tidak membosankan.

d. Proporsi

Merupakan perbandingan skala suatu benda yang besar mendominasi yang kecil dan lainnya, sehingga dapat dikatakan

proporsi merupakan perbandingan skala dengan objek yang sama atau dengan objek yang lainnya sehingga timbul

kesan yang menarik.

6. Taman Tradisional Bali

Page 40: Arsitektur Pertamanan Bali

40 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Taman tradisional Bali adalah suatu tempat, wadah atau ruang rekonstruksi yang sengaja ditata untuk berbagai tujuan

yang didasari atas persyaratan fungsi, bentuk dan estetika yang dijiwai oleh hubungan manusia dengan Tuhan, manusia

dengan manusia dan manusia dengan alam lingkungannya. Ciri khas pertamanan tradisional Bali, tidak saja tercermin dari

segi arsitektural, fungsi dan estetikanya saja, melainkan juga dari penempatan elemen tamannya sesuai dengan pengider

bhuana energy kekuatan Tuhan di Sembilan penjuru mata angin. Jadi, pada hakekatnya ciri pertamanan tradisional Bali

dijiwai filosofi budaya Bali. Kekhasan dan keunikan pertamanan tradisional Bali sebagai kearifan lokal, sangat berpotensi

bisa dikembangkan sebagai keunggulan local di bidang desain pertamanan.

6.1 FILOSOFI

Bentuk-bentuk perencanaan taman tradisional Bali mengacu kepada filosofi “Pemutaran Mandhara Giri di

Ksirarnawa” atau “pengadukan samudramantana” untuk mencari amertha. Pada hakekkatnya, konsep filosofi.

Konsepsinya mengandung upaya penyelamatan (konservasi) sumber mata air alam dan memperhatikan siklus ekologi

untuk keseimbangan ekosistem alam (keseimbangan di dalam kosmos). Semua kearifan lokal yang ada di dalam taman

Page 41: Arsitektur Pertamanan Bali

41 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

tradisional Bali ini merupakan hal yang sangat membanggakan. Kekhasan dan keunikannya merupakan suatu indigenous

(kekhasan lokal) yang berpotensi untuk bisa dikembangkan sebagai keunggulan lokal dibidang desain pertamanan.

Pengembangan budaya lokal untuk menghasilkan keunggulan lokal di bidang pertamanan memerlukan reintrepretasi

guna memperoleh makna baru tanpa merusak nilai-nilai esesialnya. Filosofi taman rumah tinggal tradisional Bali

menurut Rumawan dalam konsep pertamanan tradisional Bali (Bali Post, 1995) dinyatakan seperti berikut:

Pertamanan di Balidilandasi oleh keperluan hidupnya sehari-hari yang tercermi n dari adat istiadat dan

agamanya. Dengan kata lain, filsafat pertaman di Bali adalah keselarasan dan keseimbangan, yaitu:

a. Keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan Tuhan

b. Keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan manusia

c. Keselarasan dan keseimbangan antara manusia dengan alam

Sebagai wadah di dalam satu areal rumah tradisional Bali atau kita dapati ketiga unsure keselarasan dan

keseimbangan tersebut yang tercermin:

Page 42: Arsitektur Pertamanan Bali

42 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

a. Tempat suci sebagai terjemahan keselarasan dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, terletak

pada zona utama

b. Natah/plaza sebagai terjemahan keselaran dan keseimbangan hubungan antara manusia dengan manusia, pada zona

madya.

c. Tebe/kebun dan taman sebagai terjemahan keselaran dan keseimbangan manusia dengan alamnya, terletak pada

zona utama, madya maupun nista.

Dengan demikian filosofis taman tradisional Bali yang mengutamakan keselarasan dan keseimbangan antara

manusia dengan Tuhan, alam dan sesamanya disebut dengan Tri Hita Karana (Tiga Penyebab Kebaikan). Ajaran Tri Hita

Karana ini telah dikenal Bali sejak pemerintahan Prabu Udayanan dengan Maha Patih Empu Kuturan.

6.2 KONSEP

Menurut Rumawan dalam tulisasnnya tentang konsep pertamanan Bali (Bali Post, 1995) disebutkan bahwa

Pertamanan Tradisional Bali sangat erat kaitannya dengan arsitekturnya. Perencanaan dan perancangan arsitekturnya

sekaligus melahirkan taman (ruag luar). Ruang dan luarnya terbentuk akibat peletakkan massa-massa bangunannya.

Page 43: Arsitektur Pertamanan Bali

43 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Ruang luar terbesar terdapat di tengah-tengah areal yang disebut dengan natah (plaza) adalah ruang terbuka yang indah

yang dapat memberikan kegunaan, keamanan dan kenyamanan yang juga berfungsi untuk tempat bermain, upacara adat

dan agama, upacara adat dan agama. Dengan demikian taman pada bangunan tradisional Bali sama dengan pengertian

taman pada umumnya. Bahkan menurut Ketut Suwirya, Kepala Perpustakaan gedung Kertya Singaraja Bali, kata taman

sudah ada dikenal sejak zaman Bali kuno. Contohnya, istana Manasa merupakan taman Batara Siwa, juga seperti Singa

Mandawa. Wijaya Para Singa Dwala. Pada akhir zaman Bali kuno ditulis kidung-kidung untuk menunjukkan kata

“taman” diberi istilah Banjaran Sari. Dalam lontar “Sri Tanjung” ada uraian tentang telaga/taman yang bercerita tentang

keindahan suasana ruang dan sebagainya.

Pengertian taman juga dapat dilihat dari taman-taman pura atau puri peninggalan raja-raja Bali pada awal abad

pertengahan. Taman-taman tersebut umumnya berbentuk geometris dengan desain yang mengikuti gaya formal dengan

garis-garis simetris atau asimetris yang memberikan nilai estetika tersendiri. Di sekeliling dan pura terdapat kolam yang

airnya berfungsi sebagai penyejuk dan juga bermakna filosofis. Tanaman khas Bali seperti kamboja, kembang sepatu,

cempaka dan teratai berfungsi sebagai penghias dan keperluan upacara (nilai religius). Nilai estetis religius dan filosofis

yang terangkum dalam wujud fisik taman memberikan karakter khusus sebagai taman tradisional Bali. Di Bali,

Page 44: Arsitektur Pertamanan Bali

44 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

pertamanan bukan saja melibatkan arsitektural, fungsional, estetika akan tetapi juga melibatkan filosofi budaya Bali di

setiap penempatan komponen pertamanannya, sehingga terpola sedemikian rupa, baku dank has untuk setiap komponen

yang ada. Pertamanan Bali atau Pertamanan Tradisional Bali mempunyai filosofi yang sangat tinggi, sehingga dimuat

diberbagai lontar dan kitab suci. Filosofi Pertamanan Bali diawali oleh cerita pemutaran Gunung/Mandara Giri. Dalam

lontar Adi Parwa halaman VXIX disebutkan bahwa dalam pemutaran Mandara Giri di Ksirarnawa memunculkan

beberapa komponen yaitu:

Ardha Chandra, atau bulan sabit, yaitu unsure kertas dan keindahan. Setelah dianalisis keluar sebagai aspek

bangunan dengan segala bentuk dan keindahannya.

Kayu Kasta Gumani, sebagai unsure tanaman yang memberi kehidupan atau kelpataru, memunculkan Panca

Wriksa yaitu lima tanaman pertama yang tumbuh dan member kehidupan, yaitu beringin (Ficus bengalensis)

yang dapat memeberikan keteduhan dan kedamaian hidup.

Ancak atau pohon bodhi (Hemandia pellata) sebagai tempat meditasi untuk berhubungan dengan Tuhan,

memohon kehidupan dan kedamaian.

Pisang (musa sp.) yang merupakan makanan yang memberikan kehidupan.

Page 45: Arsitektur Pertamanan Bali

45 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Tanaman uduh (Caryota mitis) yang merupakan tempat menerima “pituduh/wangsit” atau petuah.

Tanaman peji, sebagai tempat memuji atau menyembah Tuhan.

Air yang mengental, sebagai pelambang air kehidupan yang merupakan unsure terpenting yang dapat

memberikan kesejukan, baik kesejukan pikiran maupun kesejukan lingkungan, jadi merupakan air amertha atau

air kamandalu, karena amertha berarti tidak mati atau kehidupan yang abadi. Penjabaran lebih jauh dari air ini,

menghasilkan “Panacara”, yaitu rekayasa air untuk lingkungan yang meliputi : seta atau jembatan, tama atau

tetaman, tambak atau perikanan, telaga atau ekosistem dan peken atau pasar.

Dewi Laksmi, sebagai pelambang keindahan, baik dalam keindahan, kedamaian, keserasian, keharmonisan dan

lingkungan, yang bermuara memberikan amertha kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Kuda Oncesrwa (kuda putih) sebagai pelambang kreativitas tata ruang. Bongkah adalah sebagai pelambang

bentuk yang tidak beraturan seperti bebatuan, tanah. Prelaya adalah kehancuran, kematian atau tidak utuh.

Pemunculan komponen tersebut yang dipakai landasan dalam membuat atau mendisain sebuah taman atau

lansekap di Bali, yang harus sesuai pula dengan unsure Styam (kebenaran), Siwam (kebersihan, kesucian, kemuliaan)

Page 46: Arsitektur Pertamanan Bali

46 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Sundaram (keindahan, kecantikan, keharmonisan) yang menjiwai konsep Tri Hita Karana, Tri Mandala, Tri Angga

maupun Asta Dala. Tri Hita Karana adalah tiga sebab yang memberikan kebahagiaan, yaitu hubungan manusia denga

Tuhan, hubungan manusia dengan manusi dan manusia dengan lingkungannya. Konsep Tri Mandala (tiga areal) juga

dipakai dalam konsep ini, yaitu Utama Mandalanyaadalah Parahyangan atau tempat suci atau pemerajan atau sanggah.

Madya Mandalanya adalah pekarangan rumah yang meliputi banguanan tempat tinggal, dapur, kamar mandi, kelumpu

atau jineng dan teba atau tgalan, sedangkan Nisata Mandalanya adalah pekarangan luar rumah atau aba atau pekarangan

sebelum memasuki pekarangan rumah. Selain itu juga memasukkan unsure Tri Angga (tiga bagian badan) yaitu ulu

(kepala), badan dan kaki. Ulu (kepala) adalah gunung akan memebrikan tuntutan berhubungan dengan Tuhan Yang Maha

Esa, agar mendapatkan kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin. Badan adalah perkampungan degan

perkotaannya tempat masyarakat mencari penghidupan, sedangkan kakinya adalah lautan, tempat membuang segala mala

petaka dan kotoran lahir dan batin lainnya.

Asta dala adalah delapan penjuru arah mata angin yaitu Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya,

Barat, Barat Laut. Pola ruang dibagi berdasarkan konsep natah atau halaman rumah bagi budaya Bali yaitu “tapak dara”

adanya sumbu perancangan Timur-Barat sebagai sumbu religi dan Utara-Selatan sebagai sumbu bumi. Perputaran

Page 47: Arsitektur Pertamanan Bali

47 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

kekanan dari tapak dara menghasilkan Swastika Yana yaitu yang memeri gerak kehidupan yang seimbang dan harmonis

secara abadi menuju kesucian. Di bagian perpotongan sumbu tersebut dilengkapi dengan bangunan Padma (tempat suci)

sebagai tempat memuja Çiwa Reka yang menghubungi antara Pertiwi (tanah) dengan Akasa (langit).

6.3 FUNGSI

Dalam lontar “Aji Janantaka” dan “Kunti Sraya” disebutkan ada beberapa tanaman yang dpat dan tidak dapat

digunakan sebagai kelengkapan upakara. Bagian tanaman yang paling banyak dipakai adalah bunga, buah dan daun.

Selain punya keindahan, bunga yang berbau harum dapat memberikan pengaruh kesucian dan membantu pemusatan

pikiran menuju Tuhan. Dari aspek pengobatan, pertamanan tradisional Bali secara keseluruhan sebenarnya sedah

merupakan usadha atau pengobatan karena dapat menghilangkan stress, kelelahan, kebingungan, kemarahan, dll. Per

individu tanamannya, juga sering dipakai sebagai obat seperti yang terdapat dalam lontar “Taru Premana”. Tanaman bisa

dipakai sebagai obat, bukan saja karena keindahan tamannya, tetapi juga karena aura yang dipancarakan oleh tanaman

yang ada di dalam suatu taman. Aura tanaman adalah gejala energi panas atau dingin yang bisa mempengaruhi perilaku

manusia. Aura bisa berpengaruh pada manusia karena manusia juga memiliki aura pada tubuhnya. Namun, aura pada

Page 48: Arsitektur Pertamanan Bali

48 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

manusia bisa diubah dengan pengendalian emosi, perenungan dan penyadaran diri. Sedangkan aura pada tanaman

sifatnya permanen. Berdasarkan pengertian tersebut diatas maka fungsi taman rumah tinggal tradisional Bali adalah

sebagai berikut:

a. Filosofis

Taman tidak sekedar objek tetapi juga merupakan pedoman dan spirit bagi kehidupannya. Misalnya tentang

penempatan, fungsi dan warna dari tanaman ada tata cara pengaturannya. Pertamanan tradisional Bali mempunyai

filosofi yang sangat tinggi sebagai unsur tanaman yang member kehidupan, keteduhan, kedamaian, keindahan, tempat

meditasi, memuja dan menyembah kebesaran Tuhan sebagai warisan budaya Hindu di Bali.

b. Religius

Mereka mempunyai kepercayaan bahwa taman dan tanamannya adalah titipan-Nya yang harus dipelihara dan

dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kelangsungan hidupnya dari lahir sampai lahir kembali (Reinkarnasi). Sehingga kita

mewarisi pohon, buah, bunga dan daun apa saja yang bole dipakai sebagai hiasan, makanan dan kebutuhan upacara.

Misalnya : pohon kamboja, cempaka, sandat, majegau, cendana dan lain-lain.

c. Ekologis

Page 49: Arsitektur Pertamanan Bali

49 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Taman pada rumah tinggal tradisioanal juga berfungsi ekologis (ingat tumpek uduh). Tumpek uduh adalah hari

khusus buat menghormati jasa-jasa tanaman yang diperingati setiap 210 hari. Dibeberapa daerah ada hari tertentu yang

tidak dipekenankan memotong/menebang pohon bambu yaitu pada hari minggu. Tanaman-tanaman pada rumah tinggal

juga berfungsi sebagai penahan erosi, memproses oksigen, mengfluktuasi udara dan lain sebagainya.

Sedangkan daun-daunan/sampah di daur ulang pada daerahn tebe dan sekaligus difungsikan sebagai pupuk.

Karena bangunannya terdiri dari beberapa massa yang luasnya relative lebih kecil dibandingkan luas arealnya,

maka ruang terbukanya yang terjadi berfungsi sebagai daerah resapan air.

d. Rekreasi

Sebagaimana arti taman makan taman pada rumah tradisional pun memiliki arti yang sama yaitu tempat

bersenang-senang/rekreasi. Tidak jarang pada saat mereka bermain-main menikmati indahnya bunga yang dihampiri

serangga lahirlah tarian oleh tamulilingan, atau kagum melihat unggas lahirlah manukrawa. Demikian pula banyak

ciptaan permainan anak-anak yang lahir dari natah(plaza) dan di daerah tebe.

Page 50: Arsitektur Pertamanan Bali

50 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Menurut Rumawan dkk (1993) pada Pola Tradisional Bali disebutkan bahwa, rumah tinggal tradisional Bali

adalah rumah yang unik dan complicated karena dirancang atas banyak massa dengan berbagai fungsi yang terpisah

dengan jelas dan secara utuh merupakan suatu hunian yang siap mendukung/berlangsungnya suatu kehidupan ini terbukti

dengan adanya tanaman-tanaman yang dapat dimakan ataupun obat-obatan dan upacara baik di pekarangan rumah

ataupun dibagian tebe (kebun belakang rumah). Ataupun dapat dilihat dengan adanya bangunan penyangga bahan

makanan berupa jineng/gelebeg/lumbung. Termasuk didalamnya terjadi proses Ekologi (daur ulang) yang terletak di

bagian tebe. Komponen lingkungan pertamanan tradisional Bali meliputi unsur lingkungan abiotik (lokasi, tata ruang, air,

tanah, batuan, topografi, dan iklim), biotic (vegetasi, fauna) dan budaya (Hindu). Dari segi fungsinya taman tradisional

Bali memiliki fungsi rekreatif, tempat melilacita, social, tempat kontak social masyarakat, agraris (mata airnya juga

dimanfaatkan untuk mengairi sawah), religi, temapat aktivitas keagamaan, ekologi, perlindungan/konservasi alam

lingkungan. Menjaga keseimbangan kosmos, meperlakukan ruang secara tepat sesuai fungsinya dan unsur tanamannya

dan unsur tanamannya bia difungsikan untuk kegiatan religi dan pengobatan (usadha).

Menurut Rumawan dkk ( 1993) pada Pola Rumah Tradisional bali disebutkan bahwa, Rumah tinggal tradisional Bali

adalah rumah yang unik dan complicated karena dirancang atas banyak massa dengna berbagai fungsi yang terpisah

Page 51: Arsitektur Pertamanan Bali

51 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

dengan jelas dan secara utuh merupakan suatu hunian yang siap mendukung / berlangsungnya suatu kehidupan ini

terbukti dengan adanya tanaman-tanaman yang dapat dimakan maupun obat-obatan dan upacara baik di pekarangan

rumah, maupun di bagian tebe ( kebun belakang rumah). Ataupun dapat dilihat dengan adanya bangunan penyangga

bahan makanan berupa jineng/ gelebeg/ lumbung. Termasuk di dalamnya terjadi proses Ekologi (daur ulang) yang

terletak di bagian tebe. Komponen lingkungan pertamanan tradisional Bali meliputi unsur lingkungan abiotik (lokasi,

ruang,air,tanah,batuan,topografi,dan iklim), biotik ( vegetasi,fauna) dan budaya ( Hindu). Dari segi fungsinya, taman

tradisional Bali memiliki fungsi rekreatif, tempat melilacita,sosial,tempat kontak sosial masyarakat, agraris ( mata airnya

juga dimanaatkan untuk mengairi sawah), religi, tempat aktivitas keagamaan, ekologi, perlindungan/konservasi alam

lingkungan, menjaga keseimbangan kosmos, memperlakukan ruang secara tepat sesuai fungsinya , dan unsur tanamannya

bisa difungsikan untuk kegiatan religi dan pengobatan ( usadha).

7. Tahap Penataan

Page 52: Arsitektur Pertamanan Bali

52 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Atas dasar filosofi dan konsepsi tersebut diatas, ditatalah suatu taman sesuai dengan fungsinya yaitu rumah tinggal dengan

segala aktivitas yang ditanggunya.Ruang-ruang yang terjadi dilengkapi pula dengan elemen-elemen taman yang mendukung

filosofi, konsepsi dan tentu fungsinya pada lokasi tertentu. Adapun tahapan penataan taman rumah tinggal tradisional Bali

adalah sebagai berikut :

a. Lokasi

Lokasi penataan taman dapat dibagi menjadi 3 (tiga) struktur daerah yaitu :

1. Swah Loka : pegunungan

2. Bwah Loka : dataran

3. Bhur Loka : pantai

Jenis-jenis pohon yang tumbuh pada struktur daerah tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar.

Struktur Daerah Pertamanan

Page 53: Arsitektur Pertamanan Bali

53 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

1. Swah Loka / pegunungan

Ditumbuhi oleh pohon / hutan tropis yang memiliki vegetasi yang sangat heterogen

2. Bwah Loka / daratan

Ditumbuhi beringin , sandat, cempak, jeruk, sawo, dan lain-lainnya. Sedangkan bunga yang banyak tumbuh pada

daerah ini adalah kamboja, kembang sepatu, kenyeri, plawa, dan sebagainya.

3. Bhur Loka / pantai

Pada daerah ini biasanya ditumbuhi pohon kelapa, daun katang,pandan , camplung , bakau, rumput lari dan

sebagaimana.

b. Hierarchi tata ruang

Perpaduan nilai sumbu horizontal atau sumbu bumi , dengan sumbu vertikal atau sumbu religi melahirkan 9 ajaran

nilai pekarangan rumah tinggal yang disebut sanga mandala yaitu :

utama : utamaning utama

Page 54: Arsitektur Pertamanan Bali

54 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

utamaning madya

utamaning nista

madya : madyaning utama

madyaning madya

madyaning nista

nista : nistaning utama

nistaning madya

nistaning nista

Kesembilan nilai tersebut merupakan fungsi pokok yang tercantum dalam hukum tatanan rumah bali

1. Sanggah / pemerajan : utama ning madya

2. Bale daja : utama ning madya

Gambar .

Hirarki Tata Ruang

Page 55: Arsitektur Pertamanan Bali

55 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

3. Tugu karang : utamaning utama

4. Bale dangin : madya ning utama

5. Natah lan pengijeng natah : madya ning madya

6. Bale dauh : madya ning nista

7. Jineng : nista ning utama

8. Bale delod : nista ning madya

9. Paon : nista ning nista

c. Penataan

Berdasarkan urutan filsafahnya tanaman tanaman pada rumah tradisional bali sebagai berikut

1. Utama ning utama : kamboja (jepun),soka,tebu,nyuh gading .

2. Utama ning madya : nanas

3. Utama ning nista : jeruk bali (muntis),jambu,mangga,nangka,dan jenis lainya

4. Madya ning utama : bunga bungaan,pandan arum,kecarum

Page 56: Arsitektur Pertamanan Bali

56 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

5. Madya ning madya : belimbing,muntis,delima

6. Madya ning nista : mangga,nangka

7. Nista ning utama : pisang,jeruk,umbi-umbian

8. Nista ning madya : pisang,pepaya

9. Nista ning nista : dag-dag,pisang,kelor,sembung,kayu manis,kunir,jahe,kencur

(cekuh),kunyit,bangle,sere,isen dan bebungkilan/tanaman obat, dsb.

Sembilan bagian tata nilai diatas dapat disederhanakan menjadi tiga bagian yaitu :

a. utama untuk tanaman bunga-bungaan

b. madya untuk tanaman buah-buahan

c. nista untuk sayur-sayuran,dan obat-obatan

Seperti yang kita ketahui , sarana upakara umat hindu di bali , terdiri atas air , daun , buah , bunga , dan api selain unsur

api dan air . selebihnya merupakan unsur tanaman . selain terbukti dari secara terlihat juga terbukti dari unsur sejarah yaitu,

Page 57: Arsitektur Pertamanan Bali

57 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

sloka veda V.II.6 berbunyi, “tvam agne agniraso guhahitam anauvidan sinriyanam vane-vane” yang berarti tanaman

merupakan ciptaan tuhan yang untuk menunjang kebutuhan mahluk hidup lainnya , termasuk juga manusia , baik untuk

makan ataupun hal lain nya . dan juga adapun lontar bhagawadgita IX sloka 26 menyebutkan bunga sebagai unsur pokok

upakara selain buah buahan ,daun serta air : yang berbunyi “pattram puspamtoyam yo me bhakty prayaccati tad aham

bhaktyupahtram asn-mi prayat-tmanah” yang berarti kurang lebih , siapapun dengan kesujudan hati mempersembahkan

kepadaku (tuhan) daun, bunga, dan buah-buahan serta air persembahan yang didasari oleh cinta dan keluar dari lubuk hati

yang suci , aku terima unsur unsur persembahan itu dibentu sedemikian rupa yang alhasil menjadi sebuah banten atau sesajen.

8. DEWATA NAWA SANGA SEBAGAI DASAR KONSEP PERTAMANAN TRADISIONAL BALI

Page 58: Arsitektur Pertamanan Bali

58 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Dewata Nawa Sanga

Peletakan tanaman yang disesuaikan dengan pengider buana (putaran bumi) yang terutama dilihat dari segi warna bunga

atau buahnya. Tanaman medori putih sebaiknya diletakan di timur atau purwa sebab, menlambangkan manifrestasi sang

hyang iswara . tanaman pinang terdiri dari beberapa jenis seperti buah pinang sari ,buah gangga dan lain nya baik ditanam

di arah bagian selatan, atau daksina , karena melambangkan manifrestasi sang hyang brahma . lalu tanaman siulan

sebaiknya ditanam di bagian barat atau pascima banyak dipakai dalam kwangen (sebuah sarana sembahyang) dan sesajen

lain nya . tanaman teleng biru sangat baik di tanam pada bagian utara atau uttara , dapat digunakan sebagai sesaji tanaman

Page 59: Arsitektur Pertamanan Bali

59 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

teratai atau tunjung yang terdiri dari berbagai warna yang sering dipakai dalam upacara dewa dewi . akan sangat baik jika

diletakan di pekarangan sesuai sesuai dengan warna nya yaitu , biru di utara (uttara) , putih di timur (purwa) , merah di

selatan (daksina) , dan kuning barat (pascima) ,

Begitu juga dengan jenis tanaman lainnya, seperti kelapa merupakan tanaman yang seluruh unsurnya berguna untuk

keperluan upacara, seperti pedudusan , rsi gana , labuh gentuh , dan upacara pecaruan besar lainya. Kelapa gading (emas)

diletakan di barat untuk pemujaan dewa mahadewa , kelapa bulan (putih) di timur untuk dewa iswara , kelapa gadang (hijau)

diletakan di utara diperuntukan untuk dewa wisnu, lalu ada kelapa udang yang diletakan di selatan untuk dewa brahma, dang

yang terakhir kelapa sudamala yang berwarna gabungan keseluruhan warna yang telah di kemukakan sebelumnya , diletakan

di tengah untuk pemujaan dewa siwa . dan adapun juga jenis kelapa lain nya yang juga digunakan untuk keperluan upakara ,

seperti nyuh bojog,nyuh rangda,nyuh mulung , serta nyuh mulit .penanamanya disarankan di luar “natah” dapat diu sekitar

dapur ataupun areal pekarangan dan tegalan .

Dengan adanya persembahan dan sarana sesajen dalam upacara dewa yadnya, yaitu persembahan kepada 9 dewa atau

yang dikenal “dewata nawa sanga” yaitu :

Page 60: Arsitektur Pertamanan Bali

60 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

1. Dewa wisnu di utara , dipersembahkan biji godem atau jawaras (sorgum vulgare pers)

Manggis (garcinia mangosta L) , Pangi (Pangiu edule reinw) ,daun poh atau mangga (Mangifera indika). Dan

bunga kenanga serta teleng .

2. Dewa Brahma di selatan, dipersembahkan jagung (Zea Mays L) , salak (Zalacca sdulis BL) , pinang

(Areca arechu L) dan daun manggis . serta memiliki bunga mawar merah , teratai biru ,soka,kenyeri,dan

kembang kertas merah

3. Dewa iswara di timur , dipersembahkan tingkih atau kemiri (Alereutes molucana wild) , cereme (Phyllanthus

acidus sceels) dan daun durian (Durio zibethinus Mere) dan bunganya , teratai putih jepun,cempaka putih,

4. Dewa Mahadewa di barat , dipersembahkan , kelapa (cocos nusifera L) , jagung serta daun duku (Lancium

domesticum Jack) memiliki bunga , teratai kuning , cempaka kuning , kembang kuninhg dan alamanda

5. Dewa Siwa di tengah , dipersembahkan , beras (Oriza Sativa L) , Jali (coix-Lacrima jobi L) , dan nanas (Ananas

comosus L)

Page 61: Arsitektur Pertamanan Bali

61 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

BAB II

DESA ABABI, KECAMATAN ABANG,

KABUPATEN KARANGASEM

2.1 Lokasi Desa

Page 62: Arsitektur Pertamanan Bali

62 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Lokasi Desa Ababi melalui foto satellite

Page 63: Arsitektur Pertamanan Bali

63 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Peta Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Page 64: Arsitektur Pertamanan Bali

64 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

2.2 Sejarah Desa

Desa Ababi merupakan desa tertua di Kabupaten Karangasem dan merupakan juga desa tertua di Bali. Desa Ababi

berdiri sejak zaman “Kerajaan Sri Anak Wungsu” dimana desa Ababi memiliki nama asli “Karaman I Hara Ababi” .

Karaman I Hara Ababi ini memiliki berbagai makna, antara lain:

a. Karaman : masyarakat (kerama)

b. I Hara : pohon Eha (Hara)

c. Babi : buah pohon Eha

Berdasarkan definisi diatas, makna dari Karaman I Hara Ababi adalah masyarakat yang bernaung di bawah

Pohon Eha.

Selain itu, Karaman I Hara Ababi juga memiliki arti, yaitu :

a. Karaman : Kerama (masyarakat)

b. I Hara : Ahara (Amerta / Sumber Gizi)

Page 65: Arsitektur Pertamanan Bali

65 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

c. Babi : Tebal

Berdasarkan definisi diatas, makna dari Karaman I Hara Ababi adalah masyarakat yang bertempat tinggal di tanah

yang mengandung AMERTHA yang tebal dan subur (daerah yang subur).

Berdasarkan sejarah diatas, dapat dikatakan Desa Ababi merupakan daerah yang subur dengan air yang melimpah,

berbeda dengan desa lainnya di Kabupaten Karangasem yang umumnya memiliki tanah yang tandus dan tidak subur.

2.3 Perbedaan Desa Ababi dengan Desa-Desa Lainnya di Bali

Adapun perbedaan atau kekhasan dan tradisi unik Desa Ababi yang berbeda dengan desa-desa lainnya di Bali, antara lain :

2. Ngaben tikus

Tradisi ngaben tikus yang ada di Desa Ababi umumnya dilaksanakan menjelang musim tanam, yang bertujuan

untuk penolak bala dan mencegah hama tikus berkembang sehingga nantinya bisa merusak hasil pertanian.

Sebagai desa yang masih banyak memiliki lahan persawahan, Desa Ababi secara rutin melaksanakan tradisi

unik ini demi menghasilkan hasil panen yang baik.

Page 66: Arsitektur Pertamanan Bali

66 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

3. Nyepi Adat

Desa Ababi memiliki ritual 3 kali perayaan Nyepi yang telah dilaksanakan sejak zaman kerajaan dahulu, dimana

tujuan dari Nyepi ini adalah untuk menolak bala demi keamanan dan kenyamanan masyarakat Desa Ababi.

Adapun pelaksanaan nyepi adat terbagi atas tiga, yaitu :

a. Nyepi Nasional

Seperti tradisi nyepi yang kita laksanakan , masyarakat Ababi juga melaksanakan nyepi sesuai dengan

yang ditetapkan pemerintah dan agama yaitu Agama Hindu sebagai agama pegangan mereka. Nyepi

Nasional ini biasanya dilaksanakan pada sasih kesanga. Masyarakat desa Ababi juga melaksanakan Catur

Brata Penyepian, yaitu :

1. Amati Geni : Tidak boleh menyalakan api

2. Amati Karya : Tidak boleh bekerja

3. Amati Lelungan : Tidak boleh keluar rumah

4. Amati Lelanguan : Tidak boleh berfoya-foya

Page 67: Arsitektur Pertamanan Bali

67 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

b. Nyepi Ibu

Tradisi nyepi ibu di Desa Ababi biasanya dilaksanakan 3 hari sebelum pelaksanaan Banyupinaruh,

yaitu pada Hari Patetegan atau Hari Raya Siwaratri. Tradisi nyepi ibu ini dilaksanakan oleh penduduk atau

masyarakat Desa Ababi yang berjenis kelamin perempuan saja. Perempuan-perempuan desa Ababi ini juga

melaksanakan Catur Brata Penyepian pada hari nyepi Ibu.

c. Nyepi Bapak

Tradisi nyepi ibu di Desa Ababi biasanya dilaksanakan 1 bulan setelah pelaksanaan Nyepi Ibu, yaitu

pada Wuku Tulu Sasih Kesanga. Tradisi nyepi ibu ini dilaksanakan oleh penduduk atau masyarakat Desa

Ababi yang berjenis kelamin laki-laki saja. Laki-laki desa Ababi ini juga melaksanakan Catur Brata

Penyepian pada hari nyepi Bapak.

4. Nyuragan Nasi

Page 68: Arsitektur Pertamanan Bali

68 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Nyuragan Nasi atau Nyurut Nasi adalah tradisi yang dilaksanakan oleh penduduk Desa Ababi yang

dilaksanakan pada piodalan Pura Dalem (Ngusaba Dalem). Dimana masyarakat Desa Ababi menghaturkan

Kalesan yang terdiri atas berbagai macam makanan yang dihaturkan kepada Kala penjaga Desa, setelah

dihaturkan maka sesajen itu dibagi-bagikan pada semua warga desa dengan tujuan agar warga Desa Ababi

mendapat keberkahan.

2.4 Tujuan Desa

Secara umum , desa merupakan kumpulan kecil suatu kelompok manusia yang mendiami suatu wilayah dengan kurun

waktu yang cukup lama ,serta beradaptasi dengan wilayah yang mereka diami, sehingga dapat menghasilkan suatu

kebudayaan ataupun kebiasaan yang khas . Adapun beberapa aspek tujuan dibentuknya sebuah desa, yaitu :

1. Dari aspek sosial , tujuan dibentuknya Desa Ababi secara antara lain :

Perberdayaan masyarakat

Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Meningkatkan kemandirian masyarakat

Page 69: Arsitektur Pertamanan Bali

69 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Meningkatkan hubungan sosialisasi antara penduduk

2. Dari aspek politik, tujuan dibentuknya Desa Ababi antara lain :

Membentuknya sistem tatanan adat serta susunanya

Menjadi pilar pilar terbentuknya suatu wilayah besar

3. Dari aspek kebudayaan , tujuan dibentuknya Desa Ababi antara lain

Menjaga warisan turunan dari leluhur terdahulu, baik warisan dari segi pola hidup,kepercayaan yang

membentuk budaya itu sendiri

Melestarikan serta mengembangkan budaya itu sendiri dari kemajuan zaman

Mempromosikan ke mata umum , kebudayaan yang ada

4. Dari aspek ekonomi , tujuan dibentuknya Desa Ababi antara lain :

Berpatok dari pola hidup masyarakat di sebuah desa, dikembangkan menjadi dasar utama pengembangan

dari desa di bidang ekonomi

Membentuk suatu sistem tatanan ekonomi yang menjadi dasar utama mata pencaharian masyarakat disana

Page 70: Arsitektur Pertamanan Bali

70 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Menjadi dasar utama pembanguan desa

2.5 Sistem Pemerintahan Desa

a. Sistem Pemerintahan Desa Administratif :

Desa Dinas Ababi berada di bawah Kecamatan Abang Kabupaten Dati II Karangasem.Desa Dinas Ababi

terdiri dari 12 Dusun .

1. Ababi

2. Gunaksa

3. Tanah Lengis

4. Bias

5. Sadimara

6. Kuhum

7. Abian Jero

Page 71: Arsitektur Pertamanan Bali

71 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

8. Tumpek

9. Besang

10. Umanyar

11. Pikat

12. Tukad Bungbung

KAUR PEMBANGUNAN

I WAYAN GUNA

BPD PERBEKEL

I KETUT WIJANA

SEKRETARIS DESA

I GEDE SUKAYASA

KAUR PEMERINTAHAN

NI NENGAH RINI KAUR KEUANGAN

NI MD.PUJOWATI

KAUR KESRA

I KT.TUNAS SUARDANA KAUR UMUM

KELIAN BJR. DINAS ABABI

KELIAN BJR. DINAS KUHUM

KELIAN BJR. DINAS SADIMARA

KELIAN BJR. DINAS BIAS

KELIAN BJR. DINAS TANAH LENGIS

KELIAN BJR. DINAS GUNAKSA

Page 72: Arsitektur Pertamanan Bali

72 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Sistem Pemerintahan Desa Administratif

b. Sistem Pemerintahan Desa Adat

Desa Adat Ababi terdiri dari 1 (satu) Desa Adat Ababi.Yang Pengemong Pokok Desa Adat Ababi terdiri atas 4

Tempek yaitu :

Page 73: Arsitektur Pertamanan Bali

73 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

a.Tempek Ababi

b.Tempek Tanah Lengis

c.Tempek Gunaksa

d.Tempek Uma Anyar

Di samping Pengemong Pokok tersebut di atas ada Desa Penyangga (“Pemade”) yang masuk dalam sistem

Pemerintahan Desa Adat yaitu :

1.Dusun Adat Bias

2.Dusun Adat Sadimara

3.Dusun Adat Abian Jero

4.Dusun Adat Tukad Bungbung

Desa/Dusun Adat tersebut masih berada dibawah Desa Adat Ababi.Seperti misalnya Dusun Adat Bias dan

Tukad Bungbung masih punya “Ayah-ayahan (kewajiban Adat) yang rutin terhadap Desa Adat Ababi.

Page 74: Arsitektur Pertamanan Bali

74 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Disamping itu juga Dusun Adat Sadimara dan Dusun Adat Abian Jero masih mempunyai kewajiban berkala

pada saat-saat tertentu seperti upacara “Ngebo” dan upacara “Pelebon Jero Ketut” (Pembakaran Mayat Tikus) yang

diadakan minimal ± 10 tahun sekali.

2.6 Data Penduduk Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

No. Nama Dusun(Banjar) Laki-laki Perempuan KK Jumlah

1. Ababi 607 609 347 1.216

2. Tanah Lengis 641 638 282 1.279

3. Sadimara 531 528 357 1.059

4. Bias 631 632 336 1.258

5. Kuhum 303 277 139 580

6. Tumpek 231 235 144 466

7. Gunaksa 406 358 215 764

8. Abian Jero 128 135 87 263

Page 75: Arsitektur Pertamanan Bali

75 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

9. Uma Anyar 762 742 412 1.504

10. Pikat 325 287 225 612

11. Besang 153 147 79 300

12. Tukad Bungbung 129 123 60 252

J U M L A H 4.847 4.711 2.683 9.558

Mata Pencaharian Jumlah Penduduk (±)

Petani 3.414

Pedagang 209

Buruh/Jasa 640

Kerajinan 217

Industri Kecil 182

PNS/TNI 117

Page 76: Arsitektur Pertamanan Bali

76 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Pegawai Swasta 29

2.7 Letak Geografis

Letak Desa Ababi adalah termasuk dalam wilayah Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem.Batas-batas Desa Ababi :

Sebelah utara : Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem, Desa Abang, Kecamatan Abang.

Sebelah timur : Desa Pidpid dan Desa Abang Kecamatan Abang.

Sebelah selatan : Desa Tihing Tali, Kecamatan Abang, Desa padang kerta Karangasem

Sebelah barat : Desa Budakeling, Kecamatan Bebandem.

Tofografi Desa merupakan Daerah dataran tinggi dan berbukit kecil, dengan ketinggian ±573 M diatas permukaan laut.

Jenis tanah dibagian utara dan barat desa berbatu-batu dan tanah berpasir/kerikil.Sedangkan bagian tengah Desa terdiri

atas tanah liat yang cukup subur.Dibagian timur tanah berbatu sebagian dan sebagian tanah subur dan dibagian selatan Desa

tanah subur dan sawah.

Page 77: Arsitektur Pertamanan Bali

77 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Jarak Desa Ababi ke Ibu Kota Kecamatan Abang ± 3,5 Km. Jarak Desa Ababi ke Ibukota Kabupaten Karangasem ± 7

Km. Luas Desa Ababi yaitu: 1.060 Ha. Dengan curah hujan 2,570 MM.Di Wilayah Desa Ababi mengalir 6 sungai yaitu :

1. Sungai Eha

2. Sungai Salempang

3. Sungai Embuhan

4. Sungai Yeh Ketipat

5. Sungai Embah Api

2.8 Pola Desa

Desa Ababi merupakan desa tradisional yang masih menggunakan pola-pola pedesaan tradisional Bali yaitu pola

linier.Pola linier disini ditunjukan oleh letak pemukiman penduduk yang menyebar disisi kiri dan kanan jalan sebagai

orientasi entrance bangunan dalam arsitektur tradisional Bali.

Page 78: Arsitektur Pertamanan Bali

78 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Gambar .

Peta Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Karena Desa Ababi sebagai desa tua yang sudah ada di Bali sebelum kerajaan Majapahit menyebar ke Bali, desa ini

memiliki pola desa yang belum teratur sehingga dapat ditemui baik pola menyebar seperti pada banjar Abian Jero (banyak

gang-gang kecil menyerupai pola grid namun tidak beraturan) serta pola linier yang dapat dilihat di daerah Banjar Ababi.

Pemukiman tersebar di sisi kiri dan kanan jalan desa menggunakan pola linear. Namun di beberapa titik dapat juga

ditemukan pola-pola menyebar.

Page 79: Arsitektur Pertamanan Bali

79 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

2.9 Bangunan Parahyangan Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Bangunan parahyangan di Desa Adat Ababi terdiri atas Pura Desa dan Pura Puseh yang tergabung jadi satu, dimana

pura ini dikelilingi oleh tembok penyengker. Tanaman-tanaman di Pura Desa dan Pura Dalem terdiri atas :

a. Pada bagian depan jaba sisi diisi sebagian besar dengan cempaka

b. Pada jaba tengah terdiri atas kembang sepatu, endong, plawa, daun kayu sugih.

c. Pada jeroan terdiri atas tanaman jepun, cempaka, sandat, dan kelapa.

Piodalan di Pura Desa dilaksanakan pada purnama kapat sedangkan pada pura Puseh dilaksanakan pada purnama

kedasa.

Pura Dalem di Desa Adat Ababi terdiri atas dua pura Dalem, yakni :

1. Dalem Puri

Dalem puri merupakan pura dalem pertama di Bali (menurut narasumber). Pura seluas tidak lebih dari 3 are ini

dianggap sebagai pura sentral di Desa Adat Ababi. Tidak seperti pura Dalem lainnya, Dalem Puri tidak berada

bersebelahan dengan setra (kuburan). Pura ini terpisah baik dari pemukiman serta dari komplek pura lainnya.

Page 80: Arsitektur Pertamanan Bali

80 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Pura ini memiliki 2 bagian, jaba dan jeroan. Di jaba terdapat elemen air berupa kolam yang dihiasi dengan teratai

sedangkan di jeroan terdapat pohon kamboja, endong, beringin yang dianggap sebagai tempat pencari ilmu bagi

penggemar ilmu pengleakan.

2. Pura Dalem

Pura Dalem di Desa Adat Ababi memiliki karakteristik hampir sama dengan pura dalem di desa lainnya.

Merupakan tempat pemujaan dewa siwa dan berada di dekat setra (kuburan)

2.9.1 Pura Desa dan Pura Puseh

Page 81: Arsitektur Pertamanan Bali

81 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Peta Pura Desa dan Pura Puseh di Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Page 82: Arsitektur Pertamanan Bali

82 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Foto Pura Desa dan Pura Puseh, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Page 83: Arsitektur Pertamanan Bali

83 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Page 84: Arsitektur Pertamanan Bali

84 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Foto Pura Desa dan Pura Puseh, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

2.9.2 Pura Dalem

Page 85: Arsitektur Pertamanan Bali

85 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Pura Dalem Puri, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Page 86: Arsitektur Pertamanan Bali

86 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Page 87: Arsitektur Pertamanan Bali

87 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Foto Pura Dalem Puri, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

2.9.3 Usulan Re-Design Pertamanan

a. Pura Desa lan Pura Puseh

Page 88: Arsitektur Pertamanan Bali

88 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Usulan Redesain Pura Desa lan Pura Puseh, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Page 89: Arsitektur Pertamanan Bali

89 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Pada usulan redesain Pura Desa lan Pura Puseh Desa Ababi, kami hanya menambahkan elemen softscape seperti tanaman

dan rumput-rumputan. Jenis tanaman yang akan ditambahkan adalah kamboja, cempaka, kembang sepatu, endong, plawa

dan rumput-rumputan. Sedangkan untuk elemen hardscape sudah dirasa cukup karena sudah terjadi perkerasan pada

landscape pura yang difungsikan sebagai tempat persembahyangan.

b. Pura Dalem

Page 90: Arsitektur Pertamanan Bali

90 ARS ITEKTUR

PERTAMANAN

Gambar .

Usulan Redesain Pura Dalem Puri, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem

Pada usulan redesain Pura Desa lan Pura Puseh Desa Ababi, kami hanya menambahkan elemen softscape seperti tanaman

dan rumput-rumputan. Jenis tanaman yang akan ditambahkan adalah kamboja, cempaka, kembang sepatu, endong, plawa

dan rumput-rumputan. Sedangkan untuk elemen hardscape sudah dirasa cukup karena sudah terjadi perkerasan pada

landscape pura yang difungsikan sebagai tempat persembahyangan.