kuliah 7 arsitektur di sunda jawa bali dan lombok
TRANSCRIPT
1
1
AR 2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
KULIAH 7
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
ARSITEKTUR DISUNDA, JAWA, BALI
DAN LOMBOK
2
Suku/kelompok etnik :
1. Betawi2. Sunda3. Jawa4. Madura5. Bali6. Lombok
SUNDA, JAWA, BALI &
LOMBOK
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
12
34
5 6
3
Karakter UmumArsitektur di Sunda, Jawa, Bali & Lombok
Ground built (bertumpu di tanah)Material genting, bata dan kayu. Semakin ke timur iklim makin kering dan kualitas tanah
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
timur iklim makin kering dan kualitas tanah makin kering dan tidak cocok untuk konstruksiStruktur bangunan memusatAtap limas, kerucut dan kombinasinyaRumah panggung terutama di daerah pesisir
4
Keterangan
Pulau Jawa sebagai Jantung Indonesia: pulau paling padat penduduknya, lebih dari 65% (125-130 jt) dari penduduk Indonesiapusat dan fokus politik dan kebudayaan sepanjang sejarahnya hingga kiniJawa (muslim), Bali (Hindu) namun masih kuat
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Jawa (muslim), Bali (Hindu) namun masih kuat percampurannya (sinkretik) --> Hindu-BuddhaTradisi: tari, musik, teater, ikonografi diturunkan dari cerita-cerita Hindu Mahabrata dan Ramayana baik di Jawa maupun BaliPada banyak kasus ditemukan pula dalam arsitektur (Jawa dan Bali)Arsitekturnya dibangun di atas tanah, dengan material batu-bata, keramik, dan juga kayu.
5
Alam di Jawa: dipenuhi sawah (padi) dan pegununganPulau Jawa dibatasi: Selat Sunda di bagian Barat, dan Selat Bali di bagian Timur.Pulau Jawa secara budaya dan bahasa terbagi tiga: Suku Jawa bagian utama (Pesisir pulau, Pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timur), Suku Sunda (pedalaman Jawa Barat dan
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Suku Sunda (pedalaman Jawa Barat dan sebagian selatan Jawa Barat), dan Suku Madura (pulau tersendiri dibatasi selat Madura –kemiripan dgn Jawa pesisir/muslim).Seperti juga pusat kekuasaan/politik, adalah pusat pertumbuhan/putaran ekonomi dan pendidikan
6
Di masa Kolonial, Belanda selalu memusatkan kekuasaannya di Jawa berabad-abad, termasuk dalam kepentingan industri, pertanian dan pertahanan.Pulau paling reseptif (dan paling terbuka, adanya port/pelabuhan-pelabuhan) dalam menerima pengaruh d i l
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
dari luarSepanjang akar sejarahnya, kebudayaan dan peradaban suku Jawa paling tinggi di antara seluruh suku lainnya di Indonesia. Kerajaan Hindu dan Budha telah lama terbentuk, sejak abad ke-7 M, diteruskan dengan Kesultanan Islam sejak abad ke-15.
2
7
BudayaJawa dan Bali• Bali dan Jawa (khususnya) identik dengan tradisi
sinkretisisme (mencampur adukan berbagai langgam, seni, hingga keyakinan) multiplisitas “Bhineka Tunggal Ika”; “Manunggaling Kawulo lan Gusti”
• Referesi sinkretik: India, Cina dan Melayu
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
• Mengalami sejarah panjang sebagai peradaban Hindudan mewarisi tradisinya. (Sumatera : Budha) tradisi kultus Dewaraja dan masyarakat hierarkis (~ kasta : bibit-bobot-bebet)
Struktur Ruang berhierarki Vertikal• Budaya Islam memberi warna sifat egaliter
8
2. Sunda• Struktur rumah berbaris dengan
orientasi utama pada balai adat danmasjid
• Pada masyarakat Sunda asli, orientasi pada balai adat dan rumah pu’un(pimpinan adat)
Kampung Naga
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
9
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Leuit / lumbung di letakan terpisah secara berkelompok (di
seberang sungai) dari kampung, untuk
menghundari kebakaran
10
Bentuk-Bentuk Rumah Sunda1. Jogo Anjing/Tagog AnjingBentuk paling sederhana“shelter”/emper terhadap hujan/panas
2. Badak HeuayBadak menguapTiang: 4 diatas umpak
3 S h J l / S h P j
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
3. Suhunan Jolopong/ Suhunan PanjangPotongan halteru (seperti saung)
4. Parahu Kumurep/ Jubleg NangkubLesung tertelungkup
5. Julang Ngapak(Burung julang merentang sayap)
11
Letak Pintu terhadap Jalan dan Bentuk Atap
a. Buka Palayu
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
b. Buka Pongpok
12
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
3
13
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
• Makin tertutup sistem sosial suatu masyarakat; makin abstrak batas antar ruang
• Makin terbuka sistem sosial suatu masyarakat; makin jelas batas fisik antar ruang
(Nimpoeno, 1987: Studi Mengenai Gaya Hidup di Perkampungan)
14
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
15
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
16
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
17
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
18
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
4
19
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
20
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
21
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
22
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
23
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
24
3. JawaArsitektur Jawa menggunakan:• Acuan konstelasi kosmologis
Utara: Surga
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
• Petungan (perhitungan dimensi konstruksi berdasarkan aritmmetika mistik)
Timur: Lahir
Barat: Mati
Selatan: Duniawi
5
25
Rumah Jawa• Rumah memiliki
fungsi Sakral dan Profan
• Hirarki struktur ruang dalam rumah– Pendapa: sakral
kemasyarakatan– Dalem: Sakral
(1) Pendopo
(2) Peringgitan
(3) Dalem: (4)
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
ketuhanan– Sentong
(kamar); Sentong tengah: bagian ruang paling sakral, seperti altar dewi Sri
– Saka Guru: struktur tersakral
Sentong kiri/ kanan & (5) Sentong tengah
(6) Longkang
(7) Gandok
(8) Pawon
Rumah intiRumah inti
26
Bentuk-BentukRumah Jawa
I. Panggang Pe (Emper) & perkembangannya
1. Panggang PeBentuk paling sederhanaDenah : Bujursangkar/persegiTiang : 4 6 8 dst
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Tiang : 4, 6, 8, dst.Atap : Miring hanya 1 (satu) sisi
2. Gedang SelirangPerkembangan dari bentuk 1Denah : Bujursangkar/persegiTiang : 6, 9, 12, dst.Atap : 2 (dua) sudut kemiringan pada 1 sisi
Ada bubungan
27
3. Gedang SetangkepPerkembangan dari bentuk 2Denah : Bujursangkar/persegiTiang : 10, 15, 20, dst.Atap : 2 (dua) sudut
kemiringan pada 2 sisiAda bubungan
4 Céré Gancèt
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
4. Céré GancètPerkembangan dari bentuk 2Denah : Bujursangkar/persegiTiang : 10, 15, 20, dst.Atap : miring membentuk
talangAda 2 (dua)bubungan
28
II. Kampung & perkembangannya
1. KampungBentuk pokokDenah : PersegiTiang : 4, 6, 8, dst.Atap : Miring 2 sisi dengan
1 bubungan + 2 penutup sisi
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
2. Pacul GowangPerkembangan dari bentuk
Kampung dan Panggang PeDenah : PersegiTiang : 6, 9, 12, dst.Atap : miring 2 sisi dengan
1 bubungan dan 2 penutup sisi
29
3. SrotongPerkembangan dari bentuk
Kampung + 2 buah Panggang Pe
Denah : PersegiTiang : 8, 12, 16, dst.Atap : miring 2 sisi dengan 1
bubungan dan 2 penutup sisi
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
4. Dara GepakPerkembangan dari bentuk
Srotong + 2 buah Panggang Pe, atau bentuk Kampung + 4 buah Panggang Pe
Denah : PersegiTiang : 16, 20, 24, dst.Atap : simetris 2 sumbu (x, y)
30
III. Limasan & perkembangannya
1. LimasanBentuk pokokDenah : panjang : lebar = 5 : 3Tiang : 4Atap : 4 sisi dengan bubungan
2. Limasan Lawakan
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Perkembangan dari bentuk LimasanTiang : 16, termasuk 4 saka guruAtap : 4 sisi dengan bubungan
3. Limasan Gajah NgombéDenah : PersegiTiang : 6, 8, 10, dst.
6
31
4. Limasan Gajah NjerumLimasan terpotong dengan emper
pada 3 sisiDenah : Persegi/bujursangkarTiang : 12, 16, 20, dst.
5. Limasan Klambang NyanderLimasan yang diperpanjangJumlah Ruang: GanjilDenah : Persegi
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Denah : PersegiTiang : 8, 12 atau16
6. Limasan Macan NjerumPerkembangan bentuk limasan
dengan 2 emper pada sisi blandar
Denah : Persegi/bujursangkarTiang : 16
32
7. Limasan TrajumasBentuk Limasan yang terdiri atas 2
ruangDenah : PersegiTiang : 6
8. Limasan Trajumas LawakanPerkembangan bangunan pokok
limasan TrajumasDenah : Persegi
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Denah : PersegiTiang : 20
9. Limasan ApitanBangunan bentuk pokok limasan,
dengan perbanginan panjang : lebar = 1 :2
Denah : PersegiTiang : 4
33
IV. Joglo & perkembangannya
1. Joglo Limolasan (Tikelan) LawakanMempunyai: Uleng
Blandar Tumpang sariRusuh Penyung
Denah : PersegiTiang : 16, termasuk 4 saka guru
2. Joglo SinomP k b d i b t k J l d b h
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Perkembangan dari bentuk Joglo dengan menambah emper dan mempertinggi lantai
Denah : PersegiTiang : 36, termasuk 4 saka guruAtap : bersusun 3
3. Joglo JomponganPerkembangan dari bentuk Joglo dengan panjang
bentang sama (Pengeret = Blandar)Denah : BujursangkarTiang : 16 hingga 36
34
V. Tajug & perkembangannyaCiri khusus: Mempunyai punjak yang runcingFungsi: untuk bangunan suci
1. TajugDenah : BujursangkarTiang : 4 (saka guru)
2. Tajug LawakanDenah : BujursangkarTiang : 16, termasuk 4 saka guruAtap : ujung atap runcing
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
3. Tajug Semar Tinandu Lambang TeplokDenah : BujursangkarTiang : 32; saka guru (4) hanya sampai pengeretEmper: menempel pada tiang dengan pertolongan balok
4. Tajug Lambang GantungDenah : BujursangkarTiang : 36, termasuk 4 saka guru8 Emper tambahan: menempel pada balok yang
digantungkan pada saka bentang ke 4 sudut Tajug pokoknya
35
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
36Rumah Bangsawan
Jawa (Dalem)
Tata Ruang Luar• Tapak dikelilingi Cepuri
(pagar batu bata)• Latar Ngarep (hlmn depan)
dilengkapi dengan:1. Regol (gerbang) tidak pada
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
g (g g) psumbu; dengan pintu 2 daun
2. Seketeng (batas hlmn depan-belakang)
3. Butulan (pintu samping) ke hunian Magersari
4. Pohon Sawo Kecik (depan kiri/kanan Pendhapa); Pohon Kepel, Jambu Dersono, Jambu Telampok Arum(depan kiri/kanan Seketeng)
• Latar Mburi (hlmn belakang), tanaman lebih bebas
Struktur Tata Ruang DalemBangsawan di Yogyakarta
7
37
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Pola Struktur Tampak-Potongan melintang Dalem Bangsawan di Yogyakarta
38
Struktur Tata Penghuni dia Ruang Dalem
• Massa bangunan membujur Utara-Selatan, simetris dengan hirarki privat dan sakral (bagian dalam); publik dan profan (bagian luar/tepi)
• Bagian ruang:1. Kuncung (tempat masuk), simbol hubungan rumah & alam sekitar2. Pagongan3. Pendhapa: bentuk joglo – terbuka untuk pria, menerima tamu/paseban4. Tratag: atap tempat masuk (pengganti kuncung)5. Pringitan: atap limasan, untuk pertunjukan wayang/pesta. Penghuni di bagian dalam
melihat roh/esensi wayang. Penonton di bagian luar melihat ujud fisik/badani. Sehari-hari sebagai penyekat, gebyog/seketeng, Ruang Tidur.
6. Dalem Ageng: atap limasan/joglo, untuk perempuan. Dalem berarti saya, rumah.7 Senthong
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
7. Senthong• SenthongTengah (Krobongan): Padaringan/Patenan (sakral untuk petani) untuk tidur
Dewi Sri, diberi sajen untuk simpan pusaka; untuk mempelai.• Senthong Kulon (Barat): untuk simpan harta benda• Senthong Wetan (Timur): untu tidur pemilik Dalem/anak perempuan
8. Emper Kulon dan Wetan9. Gadri (Emper Belakang): untuk tempat makan dan hidup sehari-hari keluarga.10. Gandhok: gandhok Kiwa (kiri) & Tengen (kanan) dibagi menjadi kamar-kamar untuk R.
Tidur keluarga yang sudah tua (kasepuhan), R. TIdur Anak perempuan, R. Kerja & R. SImpan.
Gandhok= Gandeng berarti ruang yang bergandengan dengan Dalem Ageng (Emper Dalem Ageng yang diperluas dan ditutup.
11. Los: deretan kamar untuk Abdi Dalem & Magersari dan keluarganya12. Kulah: Kamar mandi13. Pawon: Dapur14. Pekiwan (di bagian kiri/kiwa): WC, Cuci, dsb.
39
Syarat Mendirikan Rumah1. Cara memilih kayu (simbol) untuk kerangka rumah dan alat
rumah tangga: kayu tertentu merupakan simbol tertentu; kayu paling dipilih: jati; harus dihindari kayu pohon dari kuburan, kayu pohon suci, kayu yang lemah & mengkerut, kayu sungsang.
2. Pemilihan tapak (fungsional)• Tanah Gasik (hujan tidak becek, kemarau tidak retak)
Tanah Loh (subur)• Lingkungan: jujugan (mudah dicapai)• Lokasi: tergantung letak gunung, sungai & mata angin; miring ke arah
Ut j ki i i k h Ti h t
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Utara: rejeki; miring ke arah Timur: sehat.• Pemilihan pintu masuk halaman
40
3. Petangana. Hari + Pasaran diberi nomor
Minggu: 5Senin: 4Selasa: 3Rabu: 7Kamis: 8Jumat: 6Sabtu: 9
Legi: 5Paing: 9Pon: 7Wage: 4
b. Peristiwa pendirian:Sri: 1 (lumbung)Wedi: 2 (ternak)Naga: 3 (dapur)Kencana: 4 (dalem)Salaka: 5 (bale)
Yang baik: Hari kelahiranYang jelek: Hari kematian/bencana/lepas
puser
c. Waktu masuk rumah: dihindari waktu naas
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
Wage: 4Kliwon: 8
Contoh: Minggu Paing5 + 9 = 1414 – (2 x 5) = 4
Artinya: Bangunan 4 dibangun dulu
4. Selamatan• Biasa: Nasi + lauk (tergantung
cara masak)• Sarat Masrut : untuk peristiwa
penting• Kain• Air bunga• Sajen• Minyak, garam, kacang
5. Sinkretisme
41
Arsitektur Tradisional: Kraton
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
42
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
8
43
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
44
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
45
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
46
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
47
Arsitektur Vernakular: Rumah Rakyat
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
48
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
9
49
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
50
5. Bali• Orientasi Geografis Bali: – Utara/Barat : Kering, Laut dangkal intrusi dari luar– Selatan/Timur: Subur, laut dalam petani terisolasi, kebudayaan subur, statis, stabil,
agama kuat• Sejarah: Agama Hindu: India Jawa Bali
Bali Aga/Asli: pelarian tentara Majapahit (Maospait) yang menghindari Agama Islam• Agama: Hindu Bali
– Konsep reinkarnasi Tinggi/Rendah– Kehidupan: Sementara sebagai persiapan yang akan datang– Kematian: Perpindahan ke kehidupan lain– Kehidupan merupakan siklus
• Kemasyarakatan:Kasta (tidak sekeras di India)
• Kaja: gunung agung, surga, hijau• Kangin: kelahiran, kebaikan, outih, iswara• Kauh : kematian, kejahatan, kuning,
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
– Kasta (tidak sekeras di India)– Brahmana (pendeta/Pedanda): I. Bagus; I. Ayu)– Ksatrya (Raja) : Cok; A. Agung– Waisya (Bangsawan, Pahlawan): I. Gusti– Sudra (Rakyat biasa): I.– Praria (tidak ada)
Utara/ Kaja
Timur/ Kangin
Barat/ Kauh
Selatan/ Kelod
Kaja -Kangin
Kaja -Kauh
Kelod - KanginKelod - Kauh
puseh
, j , g,mahadewa
• Kelod: neraka, merah, darma• Puseh/ pusat: siwa
51
• Orientasi:– Ruang, waktu, situasi (Desa, Kala, Patra)– Atita Wartama, Nagata (yang lalu, yang akan datang, sekarang)
• Tahap Kehidupan (tahap tugas & kewajiban)1. Brahmachari asrama: masa belajar2. Brihasta asrama: masa berkeluarga3. Vana Prastha asrama: masa menarik diri4. Samnyasa asrama: masa mengembara, ziarah
• Tujuan Hidup1. Dharma: kebiasaan, kerja, gerak duniawi2. Artha: kekayaan duniawi3 Kama: kenikmatan duniawi
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
3. Kama: kenikmatan duniawi4. Moksa: kebebasan rohani
• Sanksi Agamawi: Untuk kebaikan & keseimbangan hidup• Organisasi Masyarakat:
52
• Kekerabatan– Perkawinan penting; ditandai dengan adanya dapur sendiri (~produksi)– Hubungan Patrilinial, endogamous, tidak mengikat, bersifat setempat– Siklus kehidupan penting: Lahir, turun tanah, haid, potong gigi, kawin, mati ditandai
dengan upacara
• KosmologiSegala sesuatu= bagian dari kosmos; Gunung Agung sebagai pusat orientasi
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
• Dualisme Antithesa Simbolis:– Bhur (atas) >< Bhuwah (bawah)– Nirwana >< Neraka– Hidup >< Mati– Gunung >< Laut– Masif >< Cair– Massa >< Ruang– Hitam >< Putih
Antithesa simbolis dihubungkan dengan alam, dan Gunung Agung sebagai rujukan.
53
Arsitektur Bali• Undagi:
– Perantara penghuni dengan alam melalui kosmisasi (segala sesuatu bagian dari kosmos, sehingga harus seimbang). Contoh: Batu kali (alam) Batu bangunan bangunan (bagian dari penghuni)
– Pengurip: kosmisasi, berarti menghidupkan. Undagi menghidupkan/membabtis bangunan. Contoh: ukuran diberi pengurip.
• Proporsi: Bangunan = bagian dari penghuni. Proporsi disesuaikan dengan ukuran fisik penghuni (Depa, Hasta, Genggam, Ruas Jari, Tapak)
• Ruang Luar & Dalam:– Menyatu, tidak ada istilah R. Dalam (interior) & R. Luar (eksterior)– R. Luar adalah bagian dari kehidupan– Pembatas: dinding/penyengker (menghindari roh jahat; keleluasaan
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
g p y g ( g j ;pribadi/keluarga)
• Orientasi: sesuai lokasi Gn. Agung & Nawasangah• Arsitektur:
– Puri– Griya– Jero– Pekarangan
• Pura:Kahyangan Tiga– Pura Puseh– Pura Bale Agung– Pura Dalem
54
• Pola Desa:Dasar perletakan desa: Nawasangah, kondisi geografis, dan ada tidaknya puri
– Desa yang memiliki PuriLapangan & poros utama tetap kosong
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
– Desa yang tidak memiliki PuriPegunungan/dataranPola perempatan, linear, kombinasi
10
55
Rumah Bangsawan (Jero)a. Lawang (pintub. Aling-aling (penolak roh jahat)c. Bale tiang sanga (r. tamu)d. Natar (lapangan terbuka)e. Bale Sikepat (R. tidur keluarga,
anak-anak) dan (R. kerja perempuan)
f. Umah Meten (R. tidur gadis) atau R TIdur pemilik rumah +
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
atau R. TIdur pemilik rumah + penyimpanan harta
g. Pamerajanh. Balegede (tempat upacara)i. Bale Sekenem (R. tidur
keluarga, anak-anak) dan (R. kerja perempuan)
j. Paon (dapur)k. Kandang bali, lesung, dsb
56
Contoh denah PuriA1. Pelataran luar (dengan Bale
Kambang)A2. Pelataran depanA3. Pelataran dalam dengan tempat
pemujaan seperti pada Pura DesaB1. Saren Kauh: tempat tidur tamu &
anak-anakB2.1. Pelataran Rangki: R. tamuB2.2. Saren Agung: R. tinggal permaisuriB3 Saren Kangin: R tinggal keluarga
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
B3. Saren Kangin: R. tinggal keluarga yang dewasa
C1. Pelataran Ancak Saji (orang luar boleh masuk)
C2. Tempat Raja bertemu rakyatC3. Dapur dsb.
Bale Gede (tempat pertemuan)X : Bale KambangY : Bale Bengong (pengadilan)Z : Ukiran (tempat tinggal raja)U : Umah Meten (temapt gadis pada
upacara)
57Contoh denah Pura di Bali
Selatana. Candi Bentarb. Bale Kulkulc. Paon, dapur untuk memasak sajian & makanan pestad. Bale Gong untuk gamelane. Bale untuk tamuf. Padu Raksa/Kori Agung (dilengkapi Patung Naga & Raksasa)g. Pintu samping untuk sehari-harih. Pepelik/Paruman: tempat duduk bersama para dewai. Ngrurah Alit: untuk “pembantu” dewa-dewa mengawasi sajenj. Ngurah Gede: untuk “pembantu” dewa-dewa mengawasi sajenk. Gedung Pesimpanan, untuk nenek moyang pembangun desa;
tempat simpan lingga batu dan pusaka/warisan pura (dari batu bata, bisa dikunci)
l. Padmasana (singgasana Dewa Surya dari batu)m. Untuk memuja Gn. Agung
M ( b i d d k /d i )
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
n. Meru (tangga bagi dewa yang datang ke pura/dunia)o. Untuk memuja Gn. Baturp. Untuk maospati/menjangan seluang: nenek moyang yang
berasal dari Majapahitq. Taksu: perantara para dewar. Bale Piasan (tempat sesajen)s. Bale Piasan (tempat sesajen)
l: lambang kosmos: • Pemikul: kura-kura dan naga• Diatasnya ada alas berlapis tiga, yaitu: laut, darat, gunung• Singgasana
n: Lambang kosmos:• Neraka• Dunia• surga
58
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
59
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
60
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
11
61
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
62
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
63
6. Lombok• Masyarakat: Sasak• Sistem Masyarakat:
– Komunitas kecil (dukuh)– Masih mengenal kasta tetapi tidak seketat Bali– Pimpinan adat & agama saling kerja sama. Kiai, Tuah Haji, Pemekel, Pemangku– Agama Islam Wetu Telu di Barat/Tengah.– Agama Islam di pesisir TImur/Utara pengaruh Makassar & Sumbawa– Keluarga besar (extended family) tinggal dalam satu compound
• Rumah:– Orientasi memanjang Utara-Selatan (di Sembalun Timur-Barat), rumah di lereng Gn. RInjadi
tidak langsung tegak lurus gunung.– Fungsi rumah untuk upacara/berdoa. Ukuran berdasarkan antropometri isteri.
Ti d t h li b h d it b k (t t i li i)
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
– Tiap deretan rumah saling berhadapan mengapit berugak (tempat sosialisasi)• Jenis bangunan di kampung selain rumah:
– Balai– Berugak– Alang/lumbung– Surau/Mesjid– Kandang
• Hirarki Lumbung: Alang – Sambi – Lumbung• Hirarki Ruang:
– R. dalam – R. luar– Serambi panjang – pendek
• Struktur: pasak/ikat dapat dilepas dari tanah
64
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
65
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
66
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
12
67
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
68
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
69
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
70
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB
71
Mesjid Wetu Telu
AR2131 Arsitektur Nusantara dan Asia
Program Studi Arsitektur - ITB