arsitektur peradaban islam

7
 ARSITEKTUR DALAM PEMIKIRAN & PERADABAN ISLAM Mamluk REVIANTO B. SANTOSA

Upload: putra15

Post on 03-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mamluk

TRANSCRIPT

Slide 1

ARSITEKTUR DALAM PEMIKIRAN & PERADABAN ISLAM

Mamluk

REVIANTO B. SANTOSAKetika Dinasti Ayyubiyah surut, muncullah Dinasti Mamluk dari kalangan budak-militer di Mesir. Periode kekuasaan Mamluk dibagi menjadi

Masa Bahri Mamluk (1250-1382) dengan penguasa berasal dari Turki.Masa Barji Mamluk (1382-1517) dengan penguasa berasal dari Kaukasus.

Kuasa Dinasti Mamluk beribu kota di Kairo, namun saat itu Kairo sudah memiliki beberapa masjid besar (di antaranya Amr ibn Ash, Ibn Tulun, al-Azhar dan al-Hakim) sehingga tidak perlu masjid baru lagi.

Untuk menyatakan kekuasaannya, Sultan Mamluk membangun kompleks pemakaman yang terpadu dengan berbagai fasilitas sehingga mampu menunjukkan perannya sebagai pelindung sekaligus penyedia layanan. Yang paling lazim dijumpai adalah Makam + Masjid + Madrasah (untuk mempertahankan doktrin Sunni mengingat Kairo adalah pusat peziarahan Syiah)

Dinasti Mamluk1250-1517Belajar di Kompleks Masjid, Madrasah dan Makam Sultan Barquq, Kairo

Dinasti Mamluk1250-1517

Dinasti Mamluk mengembangkan langgam estetis yang sudah dibentuk sebelumnya oleh Dinasti Ayyubiyah yang disesuaikan dengan kepadatan bangunan kota Kairo, di antaranya:Kubah runcing dengan permukaan bermotif geometris dengan teknik plaster.Dinding dengan teknik ablaq (batu berwarna kontras disusun berseling)Entrance berbentuk segi empat sangat tingg berpuncak busur.Mashrabiya untuk bidang bukaan luar. Mamluk lebih bersifat kelompok elit ketimbang dinasti, namun Sultan Qalawun (r. 1280-1290) berhasil membentuk stabilitas dan mendudukkan keturunannya di atas tahta selama lebih dari 100 tahun. Sultan menahan ekspansi Mongol dan menjalin hubungan politik, militer dan perdagangan dengan sejumlah negara Eropa.

Sultan Qalawun membangun kompleks yang luas tak jauh dari Masjid Jami Al-Azhar dengan layanan terpadu untuk memenuhi kebutuhan spiritual, intelektual dan medis warganya. Saat ini yang paling menonjol adalah makam Sultan, namun di jamannya, maristan (rumah sakit) adalah layanan yang paling diunggulkan.

Kompleks Sultan Qalawun1284-1285

Kompleks Sultan Qalawun: Masjid, Madrasah, Rumah Sakit, Makam Sultan (1284-1285)Kompleks Sultan Hassan1360

Pada tahun 1347 Sultan Hassan naik tahta pada usia 12 belas tahun setelah Mesir dilanda kemelut politis selama 40 tahun karena perebutan kekuasaan antar pewaris Sultan al-Nasir Muhammad. Sultan muda ini berusaha memulihkan kestabilan negara namun justru berakhir dengan pembunuhan terhadapnya pada tahun 1361.

Meski masa pemerintahannya pendek, Sultan Hassan berhasil membangun masjid dengan desain yang paling rumit dan skala paling kolosal di Kairo.

Kompleks ini terdiri atas masjid, makam dan empat madrasah untuk keempat madhab fiqh.

Desain masjid ini sepenuhnya meniadakan hypostyle hall dan menggantinya dengan empat iwan kolosal dengan timggi 26 meter. Konfigurasi 4 iwan ini adalah pengembangan skema madrasah seperti Al-Mustansiriyah di Baghdad.

Makam Sultan terletak di sisi mihrab seperti masjid di Anatolia.

Kompleks Sultan Hassan1360Peralihan suasana antar ruang sangat dramatik di kompleks ini. Setelah melewati portal masuk ertinggi di seluruh Kairo (37 meter), pengunjung serta merta menuju lorong sempit, gelap dan berbelok sebelum akhirnya tiba di pelataran tengah yang dilingkupi oleh empat iwan sangat besar.

Satu iwan di arah kiblat berfungsi sebagai mihrab sekaligus ruang transisi menuju makam Sultan Hassan. Tiga iwan yang lain sehari-hari sebagai tempat belajar dan tempat shalat di hari Jumat.

Tiga iwan yang lain berfungsi sebagai tempat belajar/mengaji santri madrasah. Sisi dalam iwan yang sepenuhnya polos mempertegas konfigurasi massa dan ruang pada bagian ini. Pintu masuk madrasah menggunakan susun ablaq yang kontras.

Kompleks Sultan Barquq1400-1411Pada periode Barji Mamluk tak ada lagi masjid kolosal yang didirikan. Perkembangan terutama terjadi pada keteknikan dengan membuat kubah dari batu setelah sebelumnya dari bata. Para Sultan membangun kompleks di luar kepadatan pusat kota sehingga memungkinkan untuk membuat komposisi yang lebih beraturan, seperti pada kompleks Sultan Faraj ibn Barquq.

Kompleks ini terdiri atas Masjid + Makam + Madrasah + Khanqah (tempat para sufi melakukan latihan spiritual). Dalam penggabungan ini terlihat harmoni antara pengajaran ilmu keagamaan di madrasah dan oleh spiritual di khanqah di bawah kendali negara atas keduanya.