apa sih buffer dan manfaatnya
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Apa Sih Buffer Dan Manfaatnya
1/2
APA SIH BUFFER DAN MANFAATNYA?
Setiap hari kalian makan. Makanan yang
masuk ke tubuh kalian tak hanya akan berhubungan
dengan organ mulut, kerongkongan, lambung, dan
usus saja. Pada pelajaran biologi kalian telahmempelajari proses transportasi makanan dalam
tubuh, bukan? Makanan akan mengalami
serangkaian proses metabolisme di dalam tubuh
dan hasilnya akan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui darah. Tahukah kalian bahwa hasil
metabolisme dapat bersifat asam ataupun basa,
tergantung dari sifat makanan yang kita konsumsi? Nah, tentu saja hal ini akan berpengaruh
terhadap pH darah. Padahal, agar dapat bekerja dengan baik, pH darah harus tetap stabil. Oleh
karena itulah darah memiliki sistem buffer untuk dapat mempertahankan pH-nya. Lalu apakah
buffer itu? Bagaimana sifatnya? Bagaimana peranannya dalam tubuh?
Sistem larutan buffer sangat berperan dalam tubuh makhluk hidup. Oleh karena itu,
darah yang berperan penting dalam metabolisme harus merupakan suatu larutan buffer yang
dapat mempertahankan pH-nya, sehingga pH darah tetap stabil dengan adanya zat asam atau
basa yang terlibat dalam metabolisme. Lain halnya dengan larutan bukan buffer yang tidak
dapat mempertahankan pH-nya. Kerusakan organ tubuh atau bahkan kematian dapat terjadi
jika darah bukan merupakan suatu larutan buffer.
Dalam tubuh kita, pH darah berkisar 7,35 - 7,45. Agar pH darah tidak banyak berubah,
maka di dalatnnya terdapat sistem buffer. Begitu juga enzim pemecah protein, yang hanya
dapat bekerja dengan baik pada pH = 3.
Agar pH cairan dalam lambung selalu
berada dalam kisaran 3, maka dalarnlambung terdapat larutan buffer. Makanan
yang kita konsumsi akan disalurkan ke
seluruh tubuh, salah satunya melalui darah.
pH darah relatif stabil dan tetap karena
kandungan larutan buffer karbonat dalam
darah mempunyai komposisi yang selalu
tetap. Lantas bagaimana cara larutan
buffer karbonat mempertahankan pH
darah?
Berikut gambaran mengenai proses
tersebut.
Jika yang dihasilkan oleh metabolisme adalah suatu basa, maka ion OH
akan bereaksi dengan
asam bikarbonat (H2CO3) menurut reaksi:
H2CO3+ OH
HCO3
+ H2O
-
7/22/2019 Apa Sih Buffer Dan Manfaatnya
2/2
Sebaliknya, jika hasil metabolisme adalah suatu asam, maka ion H+dari asam tersebut akan
diikat oleh ion HCO3
menurut reaksi :
H++ HCO3
H2CO3
Dengan adanya kedua reaksi di atas, maka perbandingan konsentrasi karbonat dan bikarbonat
selalu tetap, sehingga pH darah relatif tetap.
Konsentrasi H2CO3berasal dari gas CO2terlarut dan konsentrasi HCO3
berasal dari
garam yang terkandung dalam air laut. Jika air hujan yang umumnya besifat asam tercurah ke
laut atau air dari sungai-sungai mengalir ke laut dengan berbagai sifat asam dan basa maka sifat
asam dan basa itu tidak akan mengubah pH air laut. Dengan kata lain, pH air laut relatif tetap.
Jika Anda ingin memiliki larutan yang mempunyai nilai pH mulai dari 1 sampai 14 dan tahan
lama di laboratorium, Anda dapat membuat larutan-larutan tersebut dari larutan penyangga.
Nilai pH larutan penyangga tidak
berubah walaupun disimpan
dalam kurun waktu yang lama.
Apabila mekanisme pengaturan
pH dalam tubuh gagal, seperti
dapat terjadi selama sakit,
sehingga pH darah turun di bawah
7,0 atau naik ke atas 7,8, dapat
menyebabkan kerusakan
permanen pada organ tubuh atau
bahkan kematian.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keadaan asidosis (penurunan pH) adalahpenyakit jantung, penyakit ginjal, diabetes mellitus (penyakit gula), diare yang terus menerus,
atau makanan berkadar protein tinggi dalam jangka waktu lama. Keadaan asidosis sementara
dapat terjadi karena olahraga intensif yang dilakukan terlalu lama.
Alkalosis (peningkatan pH darah) dapat terjadi sebagai akibat muntah yang hebat,
hiperventilasi (bernapas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena cemas atau histeris atau
berada di ketinggian). Suatu penelitian yang dilakukan terhadap para pendaki gunung yang
mencapai puncak Everest (8.848 m) tanpa oksigen tambahan menunjukkan pH darah mereka
berada di antara 7,77,8. Hiperventilasi diperlukan untuk mengatasi tekanan oksigen yang amat
rendah (kira-kira 43 mmHg) di tempat setinggi itu.