apa itu bid'ah pdf

Upload: jasmine-umar

Post on 02-Apr-2018

258 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    1/16

    BIDAH DALAM IBADAH

    SUSAH PAYAH TAPI TAK BERKAH

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    2/16

    BID

    SUSAH P

    Ditulis oleh: Ab

    www.ashhabulhadits.wordp

    AH DALAM IBADAH

    YAH TAPI TAK BER

    u Jafar Al-Harits Al-Minan

    ess.com 2

    AH

    kabawy

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    3/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 3

    !"#! :

    Pembahasan yang akan dilalui dalam tulisan ini merupakan perkara

    yang mesti diketahui seorang muslim, karena jalan yang mesti

    ditempuh dalam menjalankan tuntutan kalimat:Asyhadu Anna

    Muhammadan Rosululloh, adalah dengan mengamalkan sunnahnya

    dan menghindari pengibadatan di luar petunjuknya.

    Rosululloh Sholallohu Alaihi wa Sallambersabda:

    %)!!" %#- -/0

    Sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, dan setiap bidah

    adalah kesesatan. (HR Muslim dari Jabir bin Abdillah Rodhiyallohu

    Anhu)

    Dalam riwayat An-Nasai dan Al-Baihaqy Rahimahumalloh, terdapat

    tambahan:

    #-/012!

    Dan setiap kesesatan di neraka (Dishohihkan Syaikh Al-

    Albany Rahimahulloh)

    Juga hadits tentang Haji Wada dimana Rosululloh Sholallohu Alaihi

    wa Sallam bersabda:

    #!!" )52#-" - #- -/0

    Waspadailah sesuatu yang diada-adakan pada perkara-perkara.

    Setiap yang diada-adakan adalah bidah, sementara setiap bidah

    adalah kesesatan. (HR Ath-Thobrony dari Irbadh bin

    Sariyah Rodhiyallohu Anhu. Hadits ini dishohihkan para ulama.

    Imam Al-AlbanyRahimahulloh di As-Silsilatush Shohihah berkata:

    Para huffadz (ulama-ulama yang mengumpulkan riwayat-riwayat

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    4/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 4hadits, mempelajari dan menghapalnya) dari dulu sampai sekarang

    sepakat akan keshohihannya)

    Dari kata seluruh pada hadits-hadits tersebut dapat dipahamibahwa setiap perkara yang baru dalam agama ini maka hukumnya

    bidah tanpa terkecuali.Abdulloh bin

    Umar Rodhiyallohu mengatakan: Setiap bidah adalah kesesatan

    walau orang-orang melihatnya sebagai sebuah kebaikan. (Atsar ini

    shohih, diriwayatkan Al-Baihaqy di Al-Madkhol ilas Sunan, dan Al-

    Lalikaiy)

    Bidah ada termasuk dosa besar bahkan ada yang sampai ke derajat

    kekafiran.

    PENGERTIAN BIDAH

    Secara bahasa, kata ini diartikan sebagai sesuatu yang baru tanpa

    contoh sebelumnya, sebagaimana dalam firman Alloh Taala:

    6!#! %

    Katakanlah (wahai Muhammad): Aku bukanlah yang pertama daripara rosul. (QS Al-Ahqof 9)

    Adapun pengertiannya dari segi istilah syari, berbeda pendapat para

    ulama dalam mengibaratkannya, namun sepertinya pengertian yang

    terlengkap adalah yang dijelaskan Imam Asy-Syathiby Rahimahulloh.

    Para ulama setelahnya banyak memakai ibarat dan

    menyandarkannya pada penjelasan beliau.

    Imam Asy-Syathiby Rahimahulloh dalam kitabnya Al-

    Itishom mengatakan: Bidah adalah ibarat sebuah thoriqoh dalam

    agama yang dibuat-buat menyerupai syariat. Dimaksudkan dengan

    berjalan diatasnya untuk berlebih-lebihan dalam beribadah kepada

    Alloh Subhanah. Selesai

    Kemudian beliau Rahimahulloh menerangkan: Maka thoriqoh adalah

    jalan, sabil dan sunansemuanya bermakna sama yaitu sesuatu yang

    diperintahkan untuk berjalan diatasnya. Hanya saja (dalam definisiini) saya mengaitkannya dengan agama, karena

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    5/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 5padanyalahthoriqoh tersebut dibuat-buat, dan kepadanyalah

    pembuat thoriqoh menyandarkan thoriqohtersebut. Demikian juga

    apabila thoriqoh tersebut dibuat-buat dalam masalah dunia secara

    khusus, tidak dinamakan bidah

    menyerupai syariat maksudnya, bahwasanya thoriqoh tersebut

    menyerupai thoriqoh syariyyah namun pada hakikatnya tidak

    demikian, malahan dia melawan thoriqoh syariyyahdari berbagai sisi

    seandainya thoriqoh tersebut tidak menyerupai perkara-perkara

    yang disyariatkan, maka dia bukanlah bidah, dikarenakan dia

    tergolong amal-amal kebiasaan. Hanya saja pelaku bidah membuat-

    buatnya untuk menyerupai sunnah sehingga menimbulkan

    kesamaran bagi yang lain, atau thoriqoh tersebut menjadi samar

    dengan sunnah. Karena seseorang tidak akan mengikuti Rosululloh

    dengan sesuatu yang tidak menyerupai perkara yang disyariatkan,

    karena pada saat itu (ketika bidah tidak menyerupai sunnah pent)

    perkara bidah tersebut tidak akan mendatangkan manfaat dan tidak

    akan menolak bahaya, serta orang lain tidak akan menyambutnya

    dimaksudkan dengan berjalan diatasnya untuk berlebih-lebihan

    dalam beribadah kepada Alloh Taala, merupakan makna bidah

    secara sempurna karena itulah tujuan dari pensyariatannya. Hal itu

    terjadi karena prinsip masuknya (orang tersebut) ke dalam bidah,

    mendorongnya dan menganjurkan untuk berakhir kepada ibadah,

    karena Alloh Taalaberfirman:

    !89:

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    6/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 6(ibadah) disebutkan secara mutlak (tidak ada aturan dan ketentuan

    yang mengikat), mengharuskan (dia membuat) aturan-aturan yang

    baku, dan kondisi-kondisi yang mengikat, bersamaan adanya apa-apa

    yang merasuk kejiwanya berupa cinta ketenaran, atau tidak

    memperhitungkan kemungkinan, maka masuklah ke dalam aturan

    baku (buatannya) ini unsur kebidahan. Selesai

    PEMBAGIAN BIDAH BERDASARKAN BENTUK

    ASALNYA

    Dalil pokok yang menjelaskan masalah dan pembagian bidah ini

    adalah sabda NabiSholallohu Alaihi wa Sallam sebagaimana di

    Bukhory-Muslim, dari hadits AisyahRodhiyallohu Anha, bahwasanya

    beliau Sholallohu Alaihi wa Sallam berkata:

    12! !2

    Barangsiapa yang mengada-adakan (suatu amalan atau keyakinan)

    dalam perkara kami ini, yang bukan bagian darinya maka perkara itu

    tertolak.

    Dalam riwayat Muslim:

    /! 2

    Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada

    padanya perintah kami, maka perkara itu tertolak.

    Dari perkataan beliau Sholallohu Alaihi wa Sallam: dalam perkara

    kami diambil faidah bahwa masalah perkara-perkara yang dibuat-buat adalah apa-apa yang dikaitkan dengan agama yang dahulu Nabi

    dan para shohabatnya Ridhwanullohu Alaihim berada di atasnya.

    Maka perkara-perkara yang secara murni tidak terkait dengan agama

    tidak dinamakan bidah.

    Perkataannya beliau Sholallohu Alaihi wa Sallam: tidak ada padanya

    perintah kami, masuk kedalamnya seluruh amalan yang tidak datang

    perintah padanya seperti perkara-perkara yang dilarang dan

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    7/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 7perkara-perkara mubah (boleh), yang coba-coba dimasukkan ke

    ibadah.

    Dari kedua hadits ini diambil faidah, bahwasanya bidah bisa terjadidalam bentuk maksiat-maksiat atau perkara-perkara yang mubah,

    dengan syarat pelakunya bertujuan dengannya untuk mendekatkan

    diri kepada Alloh. Karena pada keadaan ini berarti pelakunya dalam

    keyakinannya- telah memasukkannya ke dalam perkara kami.

    Karena itulah anda akan mendapatkan ulama menghukumi sebagian

    amalan atau pelaku maksiat dan kabair (dosa-dosa besar) dengan

    kebidahan, dan para ulama tidak menghukumi sebagian yang lain

    dengan perbuatan yang sama.

    Kesimpulannya, bahwa bentuk masuknya bidah ada dua bentuk:

    Perkara yang pada asalnya memang bukan ibadah, bisa jadi

    munculnya dari perkara-perkara yang dilarang ataupun perkara-

    perkara yang mubah. Misal yang pertama seperti mendekatkan diri

    kepada Alloh dengan musik atau tarian[1]. Adapun yang kedua

    seperti orang yang mencukur kepala selain haji dan umroh- dengankeyakinan bahwa orang yang mencukur lebih utama dari yang tidak

    mencukur, meyakininya sebagai kesempurnaan zuhud, atau

    menyuruh orang yang taubat untuk mencukur rambutnya[2]. Jenis

    bidah yang semacam ini dinamakan ulama sebagai Al-Bidatul

    Haqiqiyyah. Imam Asy-Syathiby Rahimahulloh mengatakan:

    Sesungguhnya Al-Bidatul Haqiqiyyah adalah perkara yang tidak ada

    dalil syarinya, baik dari kitab, sunnah, ijma, atau sisi pendalilan yang

    diakui oleh para ulama, baik secara umum maupun secara terperinci.Oleh karena itu dia dinamakan bidah -sebagaimana telah lewat

    penyebutannya- karena dia adalah suatu perkara yang diada-adakan

    tanpa adanya contoh yang terdahulu. Meskipun seorang mubtadi

    tidak mau dikatakan bahwa amalan tersebut telah keluar dari

    syariat, karena dia menganggap bahwa perbuatannya tersebut

    masuk ke dalam konsekwensi yang terkandung di dalam dalil. Tapi

    pengakuan tersebut tidaklah benar, baik dilihat dari rincian

    perbuatan itu sendiri maupun dari yang tampak secara zhohir.Adapun dari sisi rincian perbuatan tersebut, maka dinilai dari tujuan

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    8/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 8perbuatan tersebut. Adapun secara zhohir, sebenarnya dalil-dalil

    yang digunakan hanyalah sekedar syubhat, bukan dalil. Itu kalau

    memang benar si mubtadi menggunakan dalil, kalau tidak maka

    perkara ini jelaslah sudah. Selesai.

    Perkara yang pada asalnya adalah ibadah, namun dari salah satu atau

    beberapa sifatnya terjadi sesuatu yang diada-adakan. Misalnya:

    Dzikir jamaah. Dari sisi dzikir saja, maka ini adalah ibadah yang

    disyariatkan. Tapi dari sisi jamaahnya maka ini adalah sesuatu yang

    dibuat-buat. Jenis bidah yang semacam ini dinamakan ulama

    sebagai Al-Bidatul Idhofiyyah. Imam Asy-

    Syathiby Rahimahulloh mengatakan: Adapun Al-BidatulIdhofiyyah adalah sebuah perkara yang memiliki dua sisi. Salah satu

    sisinya berkaitan dengan dalil, maka dari sisi ini dia tidak dinamakan

    bidah. Adapun sisi yang lainnya yang tidak berkaitan dengan dalil

    maka dia tidak berbeda dengan bidah yang hakiki. Maka ketika

    amalan tersebut memiliki dua sisi yang tidak bisa saling terlepas satu

    sama lainnya, maka kita menamakannya sebagai Al-Bidatul

    Idhofiyyah. Maknanya, jika ditinjau dari salah satu sisi maka dia

    adalah sunnah karena bersandar kepada dalil, namun bila ditinjaudari sisi yang lain maka dia adalah bidah karena bersandar kepada

    syubhat bukan kepada dalil, atau tidak bersandar kepada apapun.

    Perbedaan antara kedua sisi tersebut secara makna: Dari sisi asal

    perkara, terdapat dalil yang mendukungnya, akan tetapi dari sisi

    pelaksanaan, kondisi, atau perinciannya tidak ada dalilnya. Padahal

    hal-hal seperti ini membutuhkan dalil karena kebanyakan hal ini

    terjadi di dalam masalah ibadah, bukan di dalam masalah adat

    kebiasaan murni. Selesai

    SEMUA PERKARA YANG TIDAK ADA DI ZAMAN

    SALAF KEMUDIAN MUNCUL DI ZAMAN-ZAMAN

    BELAKANGAN APAKAH LANGSUNG DICAP BIDAH

    ?

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    9/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 9Permasalahan ini terkait dengan pembahasan Sunnah Tarkiyah, yaitu

    perkara-perkara yang sengaja ditinggalkan oleh

    Rosululloh Sholallohu Alaihi wa Sallam tanpa udzur. Hal ini diketahui

    dengan dua cara sebagaimana disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim

    Al-JauziyyahRahimahullohu Taala:

    Pernyataan mereka secara gamblang bahwasanya beliau

    meninggalkan ini dan itu atau tidak melakukan ini dan itu,

    sebagaimana perkataan mereka tentang Sholat Ied: Tidak ada azan,

    tidak ada iqomah dan tidak ada seruan.

    Tidak adanya penukilan dari mereka, kalau seandainya beliau

    kerjakan tentulah akan muncul keinginan dan pendorong mereka,

    sebagian atau salah satu dari mereka untuk menukilkannya. Maka

    ketika tidak satupun dari mereka yang menukilkannya, serta tidak

    diketahui bahwa perbuatan tersebut terjadi di tengah-tengah mereka,

    diketahui bahwa hal tersebut tidak pernah ada. Seperti

    ditinggalkannya membaca niat ketika ingin sholat, atau meninggalkan

    doa bersama setelah sholat. Selesai[3]

    Dalil-dalil yang sah tentang perkara-perkara agama ini tak terlepasdari dua bentuk. Ada dalil yang bersifat khusus menunjukkan tata-

    cara secara langsung dan perinciannya, yang seperti ini semua orang

    bisa memahami, baik salaf maupun orang-orang setelahnya, yang

    seperti ini biasanya diamalkan oleh kaum muslimin secara langsung.

    Ada lagi dalil yang bersifat umum atau samar bagi sebagian orang

    dalam memahaminya, yang seperti ini mesti dikembalikan ke

    pemahaman salaf, dengan melihat amalan mereka.

    Imam Asy-Syathiby Rahimahulloh berkata di dalam kitabnya Al-

    Muwafaqot (3/252-280): Semua dalil syari tidak terlepas dari salah

    satu kemungkinan berikut ini: Dalil yang selalu atau sering diamalkan

    oleh para salaf yang terdahulu, atau dalil yang tidak diamalkan

    kecuali jarang atau pada waktu tertentu saja, atau dalil yang tidak

    diamalkan sama sekali. Jadi, dalil itu ada tiga jenis:

    Pertama: Dalil yang selalu diamalkan atau sering. Tidaklah ada

    permasalahan untuk berdalil dengannya atau beramal dengan

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    10/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 10kandungannya, dan ini adalah sunnah yang diikuti dan jalan yang

    lurus. Dalil jenis ini ada yang mengandung hukum wajib, sunnah, atau

    hukum-hukum yang lainnya.

    Kedua: Dalil yang tidak diamalkan kecuali jarang atau pada kondisi

    tertentu saja, bersamaan dengan adanya dalil lain yang lebih

    diutamakan dan selalu atau lebih sering diamalkan. Dalil yang lain

    inilah yang merupakan sunnah yang diikuti dan jalan yang ditempuh.

    Adapun dalil yang tidak diamalkan kecuali sedikit, maka wajib untuk

    melakukan pemastian (tatsabbut) dalam dalil tersebut dan dalam

    beramal dengan kandungannya. Adapun amalan, maka kita

    mengamalkan dalil yang lebih umum dan banyak digunakan. Karenakesinambungan para ulama terdahulu dalam menyelisihi dalil yang

    jarang diamalkan ini bisa jadi karena sebab yang syari atau bukan

    karena sebab yang syari. Adapun kalau bukan karena sebab yang

    syari maka hal ini tidaklah mungkin. Maka mestilah karena suatu

    sebab yang syari yang mereka berusaha untuk mendahulukannya.

    Apabila halnya seperti ini, maka beramal dengan kandungan dalil

    yang jarang diamalkan menjadi seperti bentuk penolakan terhadap

    makna dalil yang mereka berusaha untuk mengamalkannya,meskipun hal tersebut bukanlah penolakan dalil secara hakiki. Maka

    haruslah kita berusaha untuk mengamalkan apa yang mereka

    berusaha untuk mengamalkannya, dan mencocoki apa yang

    senantiasa mereka amalkan.

    Ketiga: Dalil yang tidak didapatkan di kalangan para ulama terdahulu

    yang mengamalkan dalil tersebut sama sekali. Maka jenis ini lebih

    tegas (untuk ditolak) daripada jenis yang sebelumnya, dan dalil-dalilyang terdahulu lebih utama untuk diterapkan pada kondisi ini. Pada

    hakikatnya apa yang diperkirakan oleh orang-orang generasi akhir

    bahwasanya ia adalah dalil -menurut persangkaan mereka- bukanlah

    merupakan dalil sama sekali. Sebab, jika seandainya perkara itu

    adalah dalil atas suatu masalah, kenapa para sahabat dan tabiin tidak

    bisa memahaminya lalu generasi akhir ini bisa

    memahaminya? Bagaimana mungkin amalnya generasi terdahulu

    bisa berbenturan dengan pemahaman konsekuensi dalil tersebut danbertentangan dengannya? Apabila generasi terdahulu meninggalkan

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    11/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 11suatu amalan, maka apa yang dilakukan oleh generasi akhir dari jenis

    yang ketiga ini adalah merupakan penyelisihan terhadap ijma

    generasi yang terdahulu, dan siapa saja yang menyelisihi ijma maka

    dia bersalah. Sebab umat Muhammad sholallohu Alaihi wa

    sallam tidak akan pernah bersatu di atas kesesatan. Maka apa saja

    yang mereka berada di atasnya baik berupa melakukan amalan atau

    meninggalkan amalan, maka ia adalah sunnah dan perkara yang

    dianggap, dan itulah petunjuk. Jadi, tidaklah ada kemungkinan

    kecuali benar atau salah. Siapa saja yang menyelisihi para salaf yang

    terdahulu berarti dia berada di atas kesalahan, dan ini cukup.

    Demikian pula hadits dhoif (lemah) yang tidak diamalkan oleh para

    ulama, pembahasannya seperti pembahasan permasalahan ini.

    Selesai

    Sebab apa yang disepakati salaf untuk ditinggalkan tidak boleh bagi

    orang setelahnya mengamalnya karena tidaklah mereka

    meninggalkannya kecuali mereka tahu kalau itu tidak boleh

    diamalkan.[4]

    Imam Asy-Syathiby Rahimahulloh berkata di dalam fatwa beliau (hal.

    250): Perkara apa saja yang para salafush sholih tidak berada di

    atasnya maka ia bukanlah bagian dari agama. Mereka itu (salaf) lebih

    bersemangat terhadap kebaikan daripada mereka (generasi akhir).

    Jika seandainya pada suatu amal terdapat kebaikan pasti mereka

    telah melakukannya. Allah Taala berfirman:

    ###

    Pada hari ini telah Kusempurnakan bagi kalian agama kalian. (QSAl-Maidah 3)

    Malik bin Anas Rahimahulloh berkata: Perkara apa saja yang pada

    masa itu (masa salaf) bukan merupakan agama, maka pada masa ini

    bukanlah merupakan agama. Selesai

    Kaidah Penting:

    Jika dicermati dari beberapa amalan salaf, terdapat perkara yang

    berkaitan dengan agama namun tidak pernah dilakukan sebelumnya.

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    12/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 12Apakah perbuatan itu termasuk penyelisihan terhadap orang-orang

    sebelum mereka (yaitu sebelum perbuatan ini terjadi) ?

    Syaikhul Islam Rahimahulloh berkata di dalam kitab Iqtidho ShirotilMustaqim (1/295): Sesungguhnya hal ini tidak dilakukan oleh para

    salaf, padahal telah ada tuntutan untuk melakukannya dan tidak

    adanya penghalang darinya. Jika seandainya hal ini murni kebaikan

    atau lebih besar kebaikannya mestilah para salaf Rodhiyallohu

    Anhum lebih berhak untuk melakukannya daripada kita karena

    sesungguhnya kecintaan dan pengagungan mereka terhadap

    Rosululloh Sholallohu Alaihi wa Sallam lebih besar daripada kita.

    Mereka itu lebih bersemangat terhadap kebaikan. Kesempurnaankecintaan dan pengagungan terhadap beliau hanyalah tercapai

    dengan mengikuti beliau, mentaatinya, mengikuti perintahnya,

    menghidupkan sunnahnya secara batin dan zhohir, menyebarkan apa

    yang dibawa, dan bersungguh-sungguh di atasnya dengan hati,

    tangan, dan lisan. Maka inilah jalannya orang-orang awal yang

    terdahulu dari kalangan Muhajirin, Anshor, dan orang-orang yang

    mengikuti mereka dengan baik. Selesai

    Ada dua rukun yang beliau sebutkan sebagai tolak ukur bahwa salaf

    meninggalkan suatu perkara benar-benar karena perkara tersebut

    memang sesuatu yang terlarang dalam agama ini. Kedua perkara itu

    adalah:

    Ada tuntutan di zaman mereka untuk melakukannya, namun mereka

    tidak melakukannya.

    Mereka mampu untuk melakukannya, alias meninggalkannya bukankarena udzur.

    Jika dua perkara ini tidak didapatkan maka tidak bisa dikatakan

    kalau salaf meninggalkan karena hal tersebut terlarang dalam agama

    ini, secara mutlak. Kita bawa dua contoh untuk pendekatan.

    Rukun pertama ada tapi rukun kedua tidak ada. Seperti

    memakai microphone untuk adzan. Tuntutannya ada ketika itu,

    karena Rosululloh Sholallohu Alaihi wa Sallam menyuruh Abdullohbin Zaid Rodhiyallohu Anhu yang bermimpi melihat cara adzan untuk

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    13/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 13mendatangi dan menyampaikannya kepada Bilal Rodhiyallohu

    Anhu agar dia yang adzan. RosulullohSholallohu Alaihi wa

    Sallam menyebutkan alasannya: Sesungguhnya dia, lebih tinggi

    suaranya darimu. Kisah shohih ini di Sunan Abu Daud dari Abdulloh

    bin Zaid Rodhiyallohu Anhu. Memang tekhnologinya belum ada di

    zaman mereka, bagaimana mereka bisa mengerjakannya ?. Jawaban

    seperti inilah yang diberikan bagi orang-orang yang menuduh Salafy

    sebagai orang-orang yang kaku dan bodoh, dengan ejekan: Kenapa

    tidak haji pakai onta saja, kenapa tidak buat masjid dengan pelepah

    korma saja, kenapa kenapa

    Rukun kedua ada tapi rukun pertama tidak ada. Seperti kisah AbuBakr Rodhiyallohu Anhuyang mengumpulkan Al-Quran dalam

    sebuah mushaf. Awalnya beliau enggan karena hal tersebut tidak

    dilakukan ketika Rosululloh masih hidup sementara mereka mampu

    melakukannya. Namun setelah dibujuk-bujuk oleh

    Umar Rodhiyallohu Anhu dengan menyebutkan bahwa tuntutannya

    ada di zaman mereka yaitu banyak para penghapal Al-Quran yang

    terbunuh di kancah perang Yamamah (tahun 12 H) menghadapi

    pasukan Musailimah Al-Kadzdzab, maka akhirnya Abu Bakrmenyetujuinya, dan kemudian perkara ini disepakati oleh seluruh

    shohabat Rodhiyallohu Anhum Ajmain. Kisah ini di Shohih Al-

    Bukhory dari Zaid bin Tsabit Rodhiyallohu Anhu.

    Inilah jawaban bagi orang-orang yang melakukan bidah perayaan

    Isro Miroj, Maulid Nabi dsb. Mereka melakukannya untuk

    meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Rosululloh, maka

    bukankah perkara-perkara ini juga dibutuhkan oleh para salaf?Lantas kenapa mereka tidak mengerjakannya sementara mereka

    mampu untuk itu?

    Peringatan Penting:

    Perlu dicermati juga, bahwasanya terdapat ulama Sunnah yang

    terjatuh dalam ijtihadnya Semoga Alloh mengampuni mereka- yang

    kemudian diikuti oleh sebagian orang dengan fanatik buta ketika

    mereka membolehkan perkara yang pada hakikatnya adalah bidah.Kalau bukan karena penggambaran masalah yang disampaikan

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    14/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 14kepada mereka tidak sesuai kenyataan, maka rata-rata kesalahan

    mereka kembalinya pada kekeliruan dalam memahami dan

    mempraktekkan dua rukun yang disebutkan Syaikhul Islam tersebut.

    PENYEBAB-PENYEBAB MUNCULNYA BIDAH

    Bidah menyebar di kalangan kaum muslimin, disebabkan beberapa

    faktor, diantaranya:

    Tidak memahami dan mempelajari Al-Quran dan hadits dengan

    pemahaman yang benar, sesuai dengan pemahaman Salafus sholih.

    Tidak mengetahui ilmu hadits, sehingga bisa mengetahui mana haditsyang sah dan diamalkan, serta mana hadits yang tidak bisa diamalkan

    atau bahkan dibuat-buat.

    Menjadikan orang-orang yang sesat dan jauh ilmunya dari

    pemahaman salaf sebagai ulama panutan.

    Fanatik dan terlalu berlebihan dalam memegang perkataan seorang

    ulama, kiyai, ustadz, sehingga tidak mengembalikannya ke dalil-dalil.

    Mengikuti dalil-dalil yang maknanya samar pada sebagian orang,

    dengan tidak mengembalikannya ke pemahaman salaf.

    Menjunjung akal dalam masalah pensyariatan, padahal tidak semua

    perkara agama yang bisa dicerna oleh akal, banyak yang hikmahnya

    hanya diketahui oleh Alloh Subhanahu wa Taala

    Mengikuti hawa nafsunya dalam menentukan hukum, hal ini sering

    muncul pada orang-orang yang punya semangat besar tapi ilmukurang.

    Lalai dalam mempelajari pemahaman-pemahaman yang menyimpang

    serta mengetahui tokoh-tokohnya, sehinggah bidah yang mereka

    masa masuk perlahan-lahan

    Banyak interaksi dengan orang kafir dan kebiasaan mereka sehingga

    apa yang didapatkan pada mereka dipraktekkan ke dalam Islam

    Khurafat dan adat-istiadat yang dibawa ke perkara agama

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    15/16

    www.ashhabulhadits.wordpress.com 15

    APA YANG DIDAPATKAN PELAKU BIDAH ?

    Ibadah tidak bisa hanya mengandalkan semangat dan kuatnya

    seseorang dalam melakukannya, karena yang dinilai adalah

    keihklasan dan kecocokannya dengan petunjuk Rosulullah Sholallohu

    Alaihi wa Sallam bukan sekedar banyaknya ibadah. Karena itulah

    susah payah yang dikerjakan pelaku bidah justru menuai banyaknya

    kerugian, diantaranya:

    Amalannya tertolak

    Telah lewat penyebutan hadits Aisyah Rodhiyallohu Anha. Demikian

    juga firman AllohSubhanahu wa Taala:

    6#@A 9)!! CC012!! %C!

    Katakanlah (Wahai Muhammad): Maukah kalian Kami kabarkan

    dengan orang yang paling rugi amalannya ?. Yaitu orang-orang yang

    sia-sia perbuatannya di kehidupan dunia sementara mereka

    menyengkan telah berbuat sebaik-baiknya (Al-Kahf 103-104)

    Taubatnya terhalang selama dia masih dalam kebidahannya

    Rosululloh Sholallohu Alaihi wa Sallam bersabda:

    :- !#-

    Sesungguhnya Alloh menghalangi taubat pemilik setiap bidah (HR

    Thobrony dari AnasRodhiyallohu Anhu, dishohihkan Imam Al-

    Albany Rahimahulloh)

    Tidak bisa mendatangi telaga Rosululloh kelak di padang mahsyar

    Rosululloh Sholallohu Alaihi wa Sallam bersabda:

    !# 22 !:#":916I2!1!!82!"

    Aku akan mendahului kalian di telaga, dan sungguh Alloh akan

    menampakkan (kepadaku) sekelompok lelaki dari kalian, kemudian

    Dia memalingkan mereka sebelum sampai kepadaku. Maka Aku

  • 7/27/2019 APA ITU BID'AH pdf

    16/16

    katakan: Wahai

    Sesungguhnya engka

    sepeninggal

    Menanggung dosa

    Rosululloh

    L8

    Barangsiapa yang me

    Islam, maka dia akan

    dosa orang-orang

    mengurangi do

    sedikitpun. (HR Mus

    www.ashhabulhadits.wordp

    Robb, shohabatku[5] ?. Lantas di

    u tidak mengetahui apa yang mer

    u.(Bukhory-Muslim dari Abdull

    asud rodhiyallohu Anhu)

    orang-orang yang mengikuti per

    holallohu Alaihi wa Sallam bersa

    -C-@A!#!!

    mbuat suatu jalan (metode) yang

    enanggung dosa atas jalan dibu

    yang beramal dengannya setelah

    a orang-orang (yang mengikuti)

    im dari Jarir bin Abdillah Rodhiy

    !CCC

    ess.com 16katakan:

    eka buat-buat

    h bin

    uatannya

    bda:

    C2