antropologi sosial (system of kinship)

18
Resume Sistem Organisasi Sosial dan Kekerabatan OLEH : ANDI MUHAMMAD YUSUF E 511 05 027 JURUSAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Upload: andi-muhammad-yusuf

Post on 11-Jun-2015

3.907 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Antropologi Sosial (System of Kinship)

Resume Sistem Organisasi Sosial dan Kekerabatan

OLEH :

ANDI MUHAMMAD YUSUF

E 511 05 027

JURUSAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2007

Page 2: Antropologi Sosial (System of Kinship)

Perkawinan dapat diartikan sebagai suatu hubungan yang umumnya dikenal sebagai

persatuan antara laki-laki dan perempuan dalam hukum budaya. Hubungan yang

saling memberi kebutuhan utama (tapi keperluan eksklusif) hak seksual dari setiap

pasangan dan untuk selanjutnya untuk memenuhi fungsi social. Defenisi dari

perkawinan tergantung dari fungsi social secara khusus seperti adanya pengakuan dari

anak bukan pegangan yang secara umum, karena untuk memberi fungsi paling sedikit

dari masyarakat yang ditemukan tidak termaksud dalam perkawinan.

Kata laki-laki dan perempuan bukan hanya merujuk pada hubungan fisik jenis

kelamin lebih dari itu tugas masyarakat adalah sebagai aturan seks dari setiap

pasangan yang terbentuk dari perkawinan sebagai suatu kualifikasi yang penting

Para ahli antropologi mendefinisikan bahwa perkawinan dalam dua kategori. Secara

umum pengertian dari perkawinan mulai diperkenalkan pada tahun 1955 dan definisi

modern pertama kali diperkenalkan setelah tahun 1955.

Beberapa ahli antropologi memperkenalkan teori yang berbeda mengenai keaslian

dan keumuman dari hubumgan seks antar saudara sebagai hal yang tabuh.

1. Edward Westermarck menerangkan bahwa orang primitif mengenali prosedur

perkawinan keluarga dekat sebagai hasil yang buruk, seperti sesuatu yang tidak

normal atau tidak cukup jumlah anak, oleh karena itu, perkawinan saundara

kandung sebagai hal tabu tetap terbentuk.

2. R.H. Lowie memperkenalkan bahwa nilai kemanusian dimanapun mempunyai

bawaan bakat alami untuk menghindari perkawinan saudara karenanya

perkawinan saudara muncul

3. Edward Westermarck lebih lanjut membantah bahwa orang yang dibawa bersama

sejak masa awal kanak-kanak seperti saudara laki-laki atau peempuan, tidak dapat

tertarik satu sama lain, karenya perkawinan saudara sebagai hal tabu masuk

kedalam keberadaanya.

4. Sigmund Freud menyatakan bahwa ketidaksadaran diperoleh dari keinginan orang

tua berlawanan dengan seks dan perkawinan saudara adalah tabu dan bahwa

Page 3: Antropologi Sosial (System of Kinship)

pekawinan saudara adala alat untuk melayani keinginan dan menyelamatkan

keluarga.

5. Edward Burnett Taylor, menekankan bahwa setiap orang didunia adalah jumlah

yang dinikahi dari kelompok keluarga yang memperkenalkan kerjamasa antara

sejumlah keluarga diantara kerabat, yang lebih besar dari ukuran kelompokyang

kemudian dapat dipilih sebagai mualim dan pertolongan diri mereka sendiri untuk

dapat bertahan hidup.

6. Bronislaw Malinowski, menyatakan bahwa kompetisi seksual antara anggota

keluarga dapat membentuk banyak persaingan dan tegangan sehingga keluarga

tidak dapat berfungsi sebagai unit yang efektif dan pada saat itu fungsi keluarga

harus menjadi sangat efektif untuk keberlangsungan hidup dari masyarakat,

masyarakat harus membatasi persaiangan dengan keluarga mengenai hubungan

seks antara keluarga yang ada sebagai hal tabu untuk menghindari gangguan

konflik dalam keluarga.

7. Kinsly Davis menerangkan bahwa hal tabu hubungan seks antara anggota

keluarga adalah hal yang terlatih secara universal karena masyarakat mencegah

aturan yang membinggungkan di dalam keluarga inti sebagai bagian dari kondisi

masyarakat.

8. George Peter Murdock, yang menolak teori dari Westermarck dan Lowie, tetapi

menerima teori dari Freud dari beberapa hal yang luas dan mengusulkan teorinya

yang menjelaskan bahwa hal yang berhubungan dengan budaya dan beberapa

faktor yang lain serta kekuatan adalah tanggug jawab yang berasal dari hubungan

seks antara anggota keluarga secara universal.

Terpisah dari perspektif aturan dalam bentuk tabu dari hubungan seks antara

keluarga, dimana aturan yang terbentuk adalah dalam bentuk endogami dan

eksogami, (eks=diluar, gami = perkawinan). Eksogami adalah perkawinan antara

laki-laki dan perempuan, dimana salah satu pasangan berasal dari luar keluarga yang

membentuk kelompok atau komunitas. Eksogami dapat mempunyai banyak bentuk.

Dapat berbentuk eksogami karena garis keturunan, kerabat, seksogami sebagian,

eksogami phratry atau eksogami desa. Yang berarti satu untuk mengambil pasangan

Page 4: Antropologi Sosial (System of Kinship)

laki-laki baik dari garis keturunan, kerabat, eksogami sebagian, phratry atau eksogami

desa.

Fungsi perkawinan di jabarkan kedalam empat pokok fungsinya :

1) Fungsi Biologis

2) Fungsi Ekonomi

3) Fungsi Sosial

4) Fungsi Ekonomi

Monogami adalah bentuk perkawinan dengan seorang individu sebagai istri tunggal

pada suatu waktu. Serial monogami adalah bentuk dari monogami dimana individu

memiliki beberapa pasangan melalui proses suksesi. Contohnya adalah di hutan

Semang Malaysia, batasannya dari mereka untuk satu istri pada satu tempat.

Alasan diparaktekkanya Monogami :

i. Monogami menawarkan solusi terhadap masalah adaptasi terkait dengan

ketersediaan sumber daya lingkunagn yang terbatas

ii. Monogami memberikan kesemapatan kepada hampir semua orang untuk memilki

setidaknya satu pasangan

iii. Monogami memberikan kepuasaan seksual yang baik terhadap pria dan wanita.

iv. Monogami menjaga kecemburuan seksual dan pertengkaran pada tingkat yang

rendah

v. Monogami memberikan kemudahan dalam aturan pada harta warisan,

penggantian kedudkan dan keanggotaan dalam kelompok keluarga.

vi. Monogami membantu untuk menjaga prosedur pengaasuhan anak yang efektif

dan menambah kedekatan, keterikatan emosional antara orang tua dan anak.

Poligami adalah bentuk dari perkawinan dimana individu memiliki bnyak pasangan

dalam satu waktu. Poligami memiliki beberapa bagian yaitu poligini dan poliandri.

Poligini adalah bagain dari poligami dimana seorang individu memiliki banyak istri

dalam satu waktu. Keberadaan poligini dalam dua spesialisasi yaitu sororal poligini

Page 5: Antropologi Sosial (System of Kinship)

dan non sororal poligini. Sororal poligini adalah jenis dari poligini adalah dimana

seseorang memiliki banyak istri dimana istrinya adalah bersaudara. Non sororal

poligini jenis dari poligini adalah dimana seseorang memiliki banyak istri dimana

istrinya adalah bukan saudaranya.

Bentuk Perkawinan

Poliandri adalah sub bagian dari poligami dimana wanita memiliki banyak suami

pada waktu yang sama. Itu tampak dari tiga spesialisasi yaitu fraternal atau adelphic

Fratenal atau

adelphic Polyandri

Monogami berseri

Monogami

Monogami tidak berseri

Polygami

Polyginandri

Polygini Sorroral

Polygini

Polygini tidak

sorroral

Polyandri

Non Fratenal atau

Non adelphic Polyandri

Familial Poliandri

Page 6: Antropologi Sosial (System of Kinship)

poliandri, non- fraternal atau adelphic poliandri, dan familial poliandri. fraternal atau

adelphic poliandri adalah jenis dari poliandri, dimana banyak suami dari seorang

wanita adalah bersaudara (keturunan dari ibu yang sama).

Non-fraternal atau non-adelphic poliandri adalah jenis dari poliandri dimana banyak

suami dari beberapa saudara yang sama (adalah pada satu kaum) atau pria yang tidak

saling berhubungan.

Poligiandri adalah sub bagian dari poligami dimana seorang laki-laki mempunyai

banyak istri dan seorang wanita mempunyai banyak suami pada waktu yang

bersamaan. Itu menunjukkan adanya konsistensi dari poligini dan poloandri.

Disamping bentuk-bentuk umum pernikahan yang telah dijelaskan diatas, terdapat

juga bentuk khusus lainnya, yaitu pernikahan poliandri saudara, poliandri non

saudara, pernikahan muda, pernikahan levirate, dan pernikahan Sororate, dan

sebagainya.

Berbagai cara dalam mendapatkan pasangan dan bentuk-bentuknya yang dipaparkan

adalah sebagai berikut:

i. Memperoleh pasangan dalam bentuk negosiasi.

ii. Memperoleh pasangan dalam bentuk penyertaan syarat pengabdian.

iii. Memperoleh pasanga dalam bentuk yang bersifat pertukaran.

iv. Memperolrh pasangan dalam bentuk mensyaratkan adanya masa percobaan.

v. Memperoleh pasangan dalam bentuk yang bersifat merebut.

vi. Memeproleh pasangan dalam bentuk yang bersifat pemaksaan.

vii. Memperoleh pasangan dalam bentuk yang bersifat pengadilan.

viii. Memperoleh pasangan dalam bentuk yang bersifat pelarian.

Beberapa hal di jadikan pertimbangan dalam usaha memperoleh pasangan dalam

jalan negosiasi.

Page 7: Antropologi Sosial (System of Kinship)

i. Pertimbangan pertama adalah pembayaran Mahar, mas kawin atau pertukaran

hadiah. Mahar wanita adalah persoalan utama bagi masyarakat secara umum.

ii. Pertimbangan kedua dalam memperoleh pasangan dengan jalan negoisasi

adalah dengan melihat martabat dari orang tua atau keluarga calon pengantin.

Status martabat ini dapat mengacu pada status sosialnya di masyarakat atau

merupakan statusnya sebagai individu yang dapat mengarahkan pada

terjalinnya ikatan yang hangat pada kedua belah pihak.

iii. Pertimbangan ketiga dalam memperoleh pasangan dengan negoisasi adalah

dengan memperkirakan awet tidaknya pernikahan tersebut dimana hal tersebut

diharapkan dapat tercapai melalui pernikahan antar sepupu baik itu sepupu

dekat maupun sepupu jauh.

iv. Pertimbangan keempat dalam memperoleh pasangan dengan negoisasi

adalah persyaratan levirate dan sororate.berdasarkan persyaratan levirate atau

sororate,calon pengantin harus memilih saudara istrinya atau iparnya yang

telah janda sebagai istrinya.

Beberapa bentuk dalam mendapatkan jodoh yang ditemukan dibeberapa kalangan

masyarakat di dunia :

i. Mendapatkan jodoh melalui pertuakaran

ii. Mendapatkan jodoh melalui penangkapan

iii. Mendapatkan jodoh melalui pengacauan

iv. Mendapatkan jodoh melalui percobaan

v. Mendapatkan jodoh melalui kawin lari.

Peraturan perkawinan secara konvensional di tentukan oleh masyarakat. Aturan ini

mengarahkan masyarakat untuk mencegah terjadinya perkawinan tertutup dan

mencegah keluar dari norma-norma sosial.

Exogami adalah mekanisme perkawinan antara dua suku. Tetapi mereka juga

memberikan batasan yang mana yang tidak dapat menikah ; suatu hubungan dengan

orang yang yang di luar kelompok secara tegas dilarang. Endogamy adalah suatu

Page 8: Antropologi Sosial (System of Kinship)

aturan pokok yang di putuskan dan ditegaskan didalam suatu batasan hubungan

perkawinan. Endogami dan exogami secara sendiri-sendiri, hal itu lebih baik

dilakukan secara serentak.

Pernikahan cross-cousin (perkawinan silang) adalah salah satu bentuk perkawinan

exogamy pada suatu organisasi dalam suatu masyarakat. Pernikahan cross-cousin

juga sering dianggap sebagai pertimbangan terhadap pasangan pengantin perempuan .

Hypergamous (anuloma) yaitu suatu perkawinan dibawah dimana seorang laki-laki

bisa menikah dari dalam kastanya sendiri atau suatu kasta yang merupakan golongan

diatas kastanya. Hypogamous atau pratiloma perkawinan yaitu suatu larangan

perkawinan bagi seorang perempuan dari kasta yang lebih rendah.

Maclver seorang ahli sosiologi ternama telah merinci beberapa bagian dari corak

yang terkait dengan konsep keluarga :

1. Secara menyeluruh (universal)

Keluarga di temukan diseluruh penjuru dunia dan semua kebudayaan dan

peradaban . peradaban yang modern telah membuat kemajuan yang luar biasa

tetapi belum mampu menyediakan suatu bagian yang lengkap dari keluarga itu.

2. Dasar emosional

Keluarga adalah salah satu bentuk pelembagaan tingkah laku emosional laki-laki

dan perempuan. Kesopanan terintegrasi ke dalam suatu keluarga yang

mempengaruhi kepada setiap anggota keluarga, saling mempercayai di dalam

suatu keluarga.

3. Keluarga sebagai suatu pranata pendidikan

Keluarga adalah sebuah pranata pendidikan yang tidak formal atau yang disebut

sebagai “enkulturasi” seorang anak. Anak mampelajari pelajaran pertamanya

tentang cinta, kasih sayang, rasa hormat, kebudayaan dan kebiasaan dari ibunya.

4. Pembatasan keluarga

Page 9: Antropologi Sosial (System of Kinship)

Kelompok, garis keturunan atau keluarga yang luas dan besar, Kelurga adalah

batas khusus dari suatu ukuran. Keluarga inti merupakan bagian utama dari

masyarakat industri dan perkotaan yang terbatas dalam format dan fungsinya.

5. Pembatasan sosial

Masyarakat dan anggota keluarga memeilki saling ketergantungan. Masyarakat

menjaga kelebihan jumlah anggota keluarga berdasarkan perbedaan pengertian

dan jalan. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban sosial dari individu.

Oleh karena itu, anggota suatu keluarga berpedoman kepada suatu hukum adat

tertentu, seperti kewajiban dan peraturan sosial yang berlaku di masyarakat.

Beberapa ahli telah merumuskan mengenai batasan konsep keluarga diantaranya

sebagai berikut :

i. Robert H. Lowre memberi definisi keluarga sebagai suatu kumpulan berdasar

pada hubungan utama hak dan kewajiban orang tua, kebiasaan tempat tinggal

dan hubungan timbal balik antara orang tua dan anak.

ii. Ralph Linton memeri definisi keluarga sebagai sebuah kumpulan yang meliputi

perkawinan, hak dan kewajiban orang tua dan anak. Kedua-duanya

mengungkapkan bahwa keluarga adalah kebiasaan untuk semua jenis

perkumpulan menusia dimasa hingga sekarang.

iii. George Peter Murdock menguji 192 perkumpulan dan rumusan sebuah definisi

keluarga. Menurut definisi-definisinya keluarga adalah sebuah grup karakter

sosial dengan kebiasaan tempat tinggal, kerjasama ekonomi dan reproduksi.

iv. William Newton Stephens mencoba memberikan sebuah defenisi keluarga yang

tetap berlaku untuk setiap kumpulan manusia.menurut defenisinya”keluarga

pada umumnya adalah sebuah kumpulan yang berdasar pada pernikahan dan

hubungan pernikahan termasuk penghargaan hak dan kewajiban orang tua,

kebiasaan, tempat tinggal untuk suami istri dan anak-anak, serta kewajiban

ekonomi timbal balik antara istri dan suami.

Fungsi keluarga dalam beberapa aspek :

Page 10: Antropologi Sosial (System of Kinship)

1. Fungsi seksual

2. Fungsi Ekonomi

3. Fungsi reproduktif

4. Fungsi pendidikan

Berikut berbagai jenis keluarga yang digolongkan dalam berbagai criteria,

seperti perkawinan, pendaratan, tempat kediaman, otoritas dan komposisi atau

struktur kekerabatan.

Kritera spesifik Tipe Keluarga

Perkawinan

Monogamy Keluarga Monogamy

Poliginy Keluarga Poliginy

Polyandry Keluarga poliandry

Keturunan

Patrilineal Keluarga Patrilineal

Matrilineal Keluarga Matrilineal

Ambilineal Keluarga Ambilineal

Bilateral Keluarga bilateral

Tempat Kediaman

Patrilocal Keluarga Patrilocsl

Matrilocal Keluarga Matrilocal

Bilocal Keluarga Bilocal

Avunculoca Keluarga Avunculocal

Neolocal Keluarga Neolocal

Otoritas

Paternal Keluarga Paternal

Maternal Keluarga Maternal

Page 11: Antropologi Sosial (System of Kinship)

Rangkaian

Patrilineal Keluarga Patrilineal

Matrilineal Keluarga matrilineal

Komposisi

Satu Ayah

Keturunan dari Ibu / Ayah Keluarga Kecil

Keturunan dari Ayah / Ibu

Ditambah dengan keluarga dari

Ayah / Ibu Keluarga lengkap / Besar

Page 12: Antropologi Sosial (System of Kinship)

George Peter Murdock menunjukkan jenis keluarga dalam bagan dibawah ini :

Keluarga

Keluarga Polygamous

Keluarga LengkapKeluarga Inti

Keluarga Luas

Keluarga Polygami Keluarga Polyandri

Keluarga luas

Patrilocal

Keluarga Fraternal

Keluarga luas

Matrilocal

Keluarga luas

Bilocal

Keluarga luas Avuncolocal