antropologi kesehatan.pptx
TRANSCRIPT
A N T R O P O L O G I K E S E H A T A N
Oleh. H. Muhammad Asikin, S.Pd, S.SiT, M.Si, M.Kes
EtiomologiBerasal dari bahasa yunani Anthropos : Manusia Logos : Ilmu Studi
Antropologi secara umum adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia
ANTROPOLOGI
ANTROPOLOGIKESEHATAN
ANTROPOLOGI BUDAYA
PALEOAMTROPOLOGI
PALEOAMTROPOLOGI
ARKEOLOGI
ANTROPOLOGILINGIUSTIK
ANTROPOLOGI SOSIAL
SOMATOLOGI
ANTROPOMETRI
ANTROPOLOGIKONSTITUSI
ANTROPOLOGIHUKUM
ANTROPOLOGI AGAMA
ANTROPOLOGIKESEHATAN
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia (homosafien) sebagai sebuah organisme biologi terutama menggakaji etmologi tingkah laku manusia safien manusia masa kini.
Paleo Antropologi adalah subdisiplin antropologi biologi yang mengkaji tentang asal usul dan perkembangan manusia dari sudut fisiknya.
Antropologi Fisik adalah mengakaji tentang pariasi-pariasi yang terdapat pada manusia dipandang dari sudut ciri-ciri fisiknya
Somatologi adalah mengkaji tentang paritas manusia yang masih hidup.Contoh : perbedaan jenis kelamin
Antropologi konstitusi adalah mengkaji tentang efek-efek lingkungan terhadap bangsa-bangsa dan interaksinya terhadap ciri-ciri khusus terdapat pada bangsa-bangsa serta bagaimana dan mengapa terdapat ciri-ciri penyakit tertentu jenis-jenis tertentu yang menimbulkan efek terhadap bangsa-bangsa yang berbeda.
Antropologi Arkeologi merupakan antroplogi yang secara hidup manusia pada periode sebelum mengenal tradisi tulis
Antropologi linguistik adalah antropologi budaya yang kajiannya berfokus pada timbulnya bahasa dan terjadinya variasi dalam bahasa-bahasa selama jangka waktu tertentu
Antropologi sosial adalah antropologi budaya yang kajiannya berfokus pada upaya untuk menyusun generalisasi dan teori tentang perilaku sosial budaya manusia.
BIDANG BARU ANTROPOLOGI KESEHATAN
Sejak berakhirnya perang dunia ke II. Ahli-ahli antropologi sosial budaya maupun
antrobiologi semakin meningkatkan perhatian pada studi lintas budaya mengenai sistem kesehatan juga pada faktor bio ekologi dan sosial budaya yang berpengaruh terhadap kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit, baik di masa kini maupun sepanjang sejarah kehidupan manusia. Adanya minat mereka karena terletak pada masalah-masalah teoritis dan rasa ingin tahu tentang perilaku kesehatn manusia. Kemudian hal yang lain adalah terletak pada masalah terapan untuk memperbaiki masalah kesehtan di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang. Mereka melakukan penelitian terhadap manusia, anatomi, pediatrik, epidemologi, kesehatan jiwa, penyalahgunaan obat, defenisi sehat dan penyakit, birokrasi medis, latihan petugas kesehatan dan aturan rumah sakit.
Dari semua jenis aktivitas yang dilakukan dapat ditarik suatu perspektif dan perhatian. Bahwa secara konseptual semua itu dapat diketahui melalui dua kutub yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
Kutub biologi meliputi : pertumbuhan dan perkembangan
Peranan penyakit dalam evolusi manusia dan paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba).
Yang mempunyai kesamaan perhatian dengan ahli-ahli genetika, anatomimi, serologi dan biokimia
Kutub sosial budaya meliputi: Masalah petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka Tingkah laku sakit Hubungan antara dokter dengan pasien serta
dinamikanya.
Namun apabila kita melihat saling tumpang tindih antara disiplin ilmu misalnya : ahli sosiologi, para pendidik kesehatan, para perawat, dokter spesialis, kesehatan masyarakat, administrasi kesehatan, dan sarjana ilmu prilaku. Namun tidak boleh dipandang sebagai yang dihadapi membutuhkan data dari teori-teori disiplin lain.
Penyakit jiwa misalnya, tidaklah semata-mata dapat dipelajari dari sudut biokimia belaka akan tetapi juga faktor-faktor seperti sosial dan budaya juga berpengaruh, demikian juga dengan makanan, kebiasaan makn dan makanan yang dipilih berkaitan dengan nutrisi. Juga teori epidemologi yang berdasar atas pengetahuan bahwa tingkah laku manusia sangat mempengaruhi vektor yang menularkan banyak penyakit.
Masa lalu pun erat kaitannya dengan masa kini, sering kali dalam bentuk tak terduga. Beberapa tahun yang lalu, dua ahli antropologi dari universitas california yang merupakan ahli arkeologi dan ahli epidemologi, meneliti lebih dari 50 coprolite peninggalan penduduk zaman prehistory yang tinggal di gua Lovelock di Nevada.
Dalam penelitian mereka tidak menemukan adanya telur cacing parasit dalam gua tersebut, mereka berkesimpulan bahwa penduduk prehistory itu ternyata bebas dari penyakit cacing, baik cacing pita, gelang maupun cacing ascaris. (Dumi, 1968,222).
Belum lama berselang seorang mahasiswa zoology dari universitas Barkeley, dari penemuannya bahwa biji-biji chenopodium merupakan unsur penting dalam makanan orang-orang Indian dimasa lalu. Lalu ia menemukakan hipotesisnya bahwa chenopodium merupakan obat cacing yang menyebabkan penduduk tersebut bebas dariparasit cacing tersebut.
Menurut Hasan, mungkin antropologi kesehatan yang kontemporer dapat ditelusuri dalam perkembangan antropologi itu sendiri. Sejumlah 3000 judul yang terdaftar bibliografi tak diragukan lagi menampakkan pentingnya antropologi kesehatan terhadap system medis.
Akar Dari Antropologi Kesehatan Kita menelusuri antropologi kontemporer
pada empat sumber yang berbeda yang hubungannya masing-masing secara relatif (tetap tidak mutlak) terpisah satu sama lain :
1.Perhatian antropologi fisik terhadap topik-topik seperti, evolosi, adaptasi, anatomi komparatif, tipe-tipe ras, genetika dan serologi.
2. Perhatian etnografi tradisional terhadap pengobatan primitif termasuk ilmu sihir dan magic.
3. Gerakan kebudayaan dan kepribadian yang merupakan kerjasama antara ahli-ahli psikiatri dan antropologi.
4. Gerakan kesehatan masyarakat internasional setelah perang dunia ke II.
Pendekatan Yang Digunakan Dalam AntopologiAda 4 pendekatan yang digunakan dalam antropologi yaitu :- Pendekatan Holistik - Pendekatan Historis- Pendekatan Komparatif - Pendekatan Emik dan Etik
Pengertian pendekatan adalah strategi yang digunakan oleh orang untuk mempengaruhi orang lain
Pendekatan Holostik adalah pendekatan yang melihat objek secara keseluruhan.
Pendekatan Komperatif adalah pendekatan membandingkan dua atau lebih objek yang ingin di amati agar dapat diketahui persamaan dan perbedaannya.
Pendekatan historis adalah pendekatan yang merupakan pengamatan hasil dari masa lalu
Pendekatan Emik adalah sutu pendekatan yang digunakan dengan memahami sudut pandang masyarakat untuk di jadikan sarana kajian. (kusta-kutukan)
Pendekatan etik adalah pendekatan dengan menggunakan kerngka tertentu untuk menelaah suatu objek yang dijadikan sebgai sarana kajian.
1 2
3 4
Perspektif Emik Tentang Etiologi Penyakit
1. Personalistik merupakan kepercayaan orang yang mengalami sakit di sebabkan oleh adanya faktor supra natural
2. Naturalistik yaitu adanya pengetahuan terhadap interfensi micro organisme yang membuat orang sakit, biasa di dalam emik disebut ILLNES, di dalam etik disebut DESEASE.
Predisposisi : pengetahuan, sikap, kepercayaan dan nilai Sadar / tahu tidak sadar / tidak tahu
Sehat
Tidak sehat
Contoh : 1. Tidak merokok2. Jalam santai3. Merokok4. Meludah di sembarang tempat.
Metode Lapangan Antropologi
Metode lapangan antropologi ada 2 yaitu :1. Observasi / pengamatan
Deskriptif Focus Selektif
2. Wawancara Wawancara formal Wawancara informal.
Pengamatan deskriptif ad/ pengamatan yang sifatnya masih sangat umum dan bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang sedang terjadi.
Pengamatan focus ad/ lebih spesifik dan membutuhkan tingkat keahlian yang tinggi dengan keadaan atau aktivitas yang di amati.
Pengamatan selektif adalah pengamatan terhadap kejadian yang lebih spesifik dan focus, biasanya di arahkan kepada keadaan yang lebih spesifik.
Wawancara informal (tidak resmi) ad/ suatu pedoman wawancara yang bisa dikembangnkan.
Wawancara formal (resmi), seperti seminar.
Metode Ilmiah Dari Antropologi Budaya atau Sosial & Budaya
Metode ini berasal dari cabang ilmu pengetahuan adalah semua cara yang dapat di gunakan dalam ilmu tersebut
untuk mencapai suatu kesatuan pengetahuan. Tanpa metode ilmiah, suatu
ilmu pengetahuan bukanlah ilmu, melainkan hanya suatu himpunan
pengetahuan. Kesatuan itu dapat di capai para ahli dalam ilmu yang bersangkutan
melalui tiga tingkat yaitu :
I. Pengumpulan data
II. Pemantauan ciri-ciri umum dan system
III. vertikasi
1.1 Pengumpuan Fakta Pengumpulan data mengenai kejadian dan gejala masyarakat dan kebudayaan untuk diolah secara
ilmiah terdiri dari berbagai metode observasi, mencatat, mengolah dan mendeskripsi fakta yang
terjadi dalam suatu masyarakat.Metode pengumpulan fakta dibagi dalam 3 golongan yang masing-masing menpunyai perbedaan pokok yaitu :1) Peneliitian di lapangan, dimana seorang peneliti
harus menunggu saat terjadi gejala yang menjadi objek pengamatannya, dan peneliti secara langsung melibatkan dirinya dengan objeknya.
2) Penelitian di laboratorium, suatu gejala itu dapat dibuat dicari atau sengaja diadakan oleh peneliti dan tidak melibatkan dirinya secara langsung dengan objeknya.
3) Penelitian di perpustakaan, suatu gejala itu harus dicari dari bahan yang ada. Peneliti tidak melibatkan dirinya secara langsung dengan objeknya.
1.2 Penentuan ciri-ciri umum dan sistem
Penentuan ciri-ciri umum serta system merupakan suatu tahap dalam cara berfikir ilmiah yang bertujuan untuk menentukan ciri- ciri umum dari system yang digunakan untuk menganalisa fakta-fakta yang telah terkumpul.
Dalam suatu penelitian ini digunakan untuk mencari ciri-ciri yang sama dan umum di antara beragam
fakta yang terdapat dalam kehidupan masyarakat dan kebudayaan umat manusia. Proses berfikir
pada tahap ini berlangsung secara induktif yaitu, pengetahuan tentang peristiwa dan fakta-fakta
yng nyata kepada konsep mengenai ciri-ciri umum yang lebih abstrak.
1.3 Vertikasi
Metode-metode yang digunakan untuk melakukan vertikasi dilakukan dalam kenyataan alam atau dalam masyarakat yang hidup, terhadap kaidah-kaidah telah dirumuskan atau kaidah-kaidah yang dimaksudkan untuk memperkuat suatu pengertian yang ada. Dalam melakukan pengujian proses berfikirnya dilakukan secara deduktif yaitu perumusan dari yang umum kefakta-fakta yang ada. Pengetahuan dalam antropologi lebih banyak berdasarkan pengertian dari pada kaidah, menggunakan metode vertikasi yang bersifat kualitatif yang dimaksudkan disini yaitu untuk memperkuat pengertian dengan cara menerangkannya secara rinci pada kenyataanya, yaitu pada beberapa masyarakat yang ada.
Pada metode-metode kuantitatif vertikasi dilakukan dengan cara mengumpulkan sebanyak mungkin fakta dari kejadian-kejadian dan
gejala-gejala sosial budaya yang sama atau menujjukkan persamaan yang mendasar yang
disebut dengan Metode Statistik.
A. Model Sosiologi Kesehatan1. Model Evolusi
a. Charles Darwin- Social Darwinism (spesies- natural selection) Faktor Ketahana Fisik Berpindah Mencari Tempat Yang Lebih
Cocok Bertahan, pengembang iptek
b. Auguste Comte Manuasia adalah benda mati yang
memiliki nyawa Metafisika - penjelasan fenomena alam
melalui analisis abstrak Scientific stage – semua unsur penyebab
dijelaskan melalui analisis tentang proses ilmiah/ alamiah
c. Karl Marx Setiap perbedaan akan hancur Muncul peradaban paling tinggi sosialis
menggantikan feodalis Perubahan harus diupayakan-perombakan
sosial (revolisioner)
d. Harbert Spencer Perubahan masyarakat secara alamiah Masyarakat bergerak ke arah lebih baik dan
sempurna
e. Emile Durkhein - Model Evolusi semu, karena perubahan tidak selalu ke arah kesempurnaan :
Spesialis pekerjaan sederhana-mechanical solidarity
Kepadatan penduduk-spesialis berbeda-organic solidarty
f. Leslie White Tingkat perubahan tidak berdasarkan urutan tapi
bisa meloncat Medernisasi-global
2. Model Struktural Fungsional Segala praktek mempunyai manfaat tentang
teori Ekuilibriuma. Talcott Parsons
Ada teknoligi memadai untuk kebutuhan makan, pakaian, perumahan
Kebutuhan emosional, spiritual, kebudayaan Anggota mengkoordinasikan, mengintegrasi
dengan kebutuhan kelompok Analisi lembaga masyrakat misalnya keluarga
b. Kritik Kebiasaan merugikan dipertahankan Unsur bermanfaat bagi sub sistem tetap
tidak bagi sistem Unsur bermanfaat bagi sistem tetap tidak
bagi sub sistem Sistem sosial tidak selalu berhubungan
secara harmonis3. Model Komplik
a. Karl MarxProses sosial bukan untuk harmonisasi tapi perjuangan untuk memperoleh keuntungan – teori pertengahan kelas
b. Komplik – dinamika sosialKomplik – manifes dan latent
c. Analisis gejala sosial politik
4. Model interaksi simbolik a. Interaksi individu – mendasar
masyarakatb. Peranan interaksi – fleksibel sesuai
situasic. Analisa gejala sosial politik
B. Model Perilaku Kesehatan
Individu terlibat kegiatan medis, karena ;1. Pencegahan penyakit2. Diagnosis penyakit atau tindakan yang
diperlukan3. Pengobatan penyakit
4. Model SuchmanOreantasi kesehatan berhubungan dengan perilaku keluarga dan ada 4 unsur perilakua.Perilakuk sendirib.Tempat/ ruang lingkupc.Validasi perilaku selama perilaku medisd.Sekuensinya
2. Alternatif perilaku sendiri Mencari pertolongan kesehatan Fragmentasi perawatan kesehatan Menggunakan pertolongan kesehatan Pengobatan sendiri Menghentikan pengobatan
3. Sekuensi peristiwa Pengalaman dengan gejala penyakit Penilaian terhadap peran sakit Kontak dengan perawat kesehatan Sembuh atau masa rehabilitasi
4. Pengalaman sakita. Rasa sakit, kurang enak badanb. Pengetahuan tentang gejala dan
penafsiranc. Takut dan cemasd. Sistem rujukan awam (lay referral
system)e. Sick role legitimacyf. Jadi pasieng. Rehabilitasi
C. DICISION THEORETIC MODELAplikasi Lintas Budaya (cross culture)
Sistem perilaku sakit1. Sistem biologis-proses fisiologis dan kimia2. Sistem sosial – individu, kelompok, lembaga3. Sistem fenomenologis-tingkat kesadaran
pengertiam individu4. Sistem memori-pengalaman sakit. Sikap,
kepercayaan yang mempengaruhi ketiga sistem lainPerilaku sakit
Pengenalan gejala sakit Penilaian dan evaluasi sakit Pertimbangkan pengobatan Ada lima bagian :
Rencana pengobatan; keuntungan dan kelebihan; analisis biaya, waktu, tenaga; Analisis manfaat alteratif; Memilih rencana pengobatan
5. Mengulangi perilaku berdasarkan pengalaman
D. HEALTH BELIEF MODEL (Rosenstock)1. Persepsi2. Penilaian3. Pencetus
E. MODEL ANDERSON DAN BARTKUS (J.G. Anderson dan D>E>Bartkus)
Karakrestik sosial demografi
1. Penilaian individu tentang sumber pelayanan kesehatan
2. Penilaian orang lain tentang sumber pelayanan kesehatan
3. Persepsi tantang sumber pelayanan kesehatan4. Persepsi tantang gejala penyakit serta
kecenderungan tindakan sebagai respon5. Persepsi pelayanan kesehatan 6. Faktor ekonomi7. Fasilitas pelayanan kesehatan (kemudahan
mendapat) 8. Faktor sosial demografi (umur, tingkat
pendidikan)9. Kemampuan mengenali gejala10. Orientasi pelayanan kesehatan
F. MODEL KOSA DAN ROBERTSON1. Penilaian gangguan kesehatan2. Rosa kwatir karena gejala penyakit3. Penerapan pengetahuan terhadap kesehatan
Tindakan untuk menghilangkan kekwatiran : Floathing anxiety : mengambang – dialami setiap orang terlepas dari penyakit itu sendiri
Spesific anxiety ; respon sesuai tingkat keperawatan
G. MODEL MECHANIC (Help seeking)1. Adanya penyimpangan2. Dampak sakit terhadap keluarga dan sosial3. Informasi yang tersedia, pengetahuan,
kebudayaan4. Kebutuhan melaean penyakit5. Adanya kebtuhan lain yang lebih penting6. Sumber pengobatan yang tersedia7. Keseriusan penyakit8. Frekuensi penyakit9. Batas toleransi individu10. Interpretasi penyakit
H. MODEL AUTONOVSKY dan KATS1. Motivasi predisposisi2. Variabel kendali3. Variabel kondisi
I. MODEL LANGLIEModel perilaku pencegahan gangguan kesehatan1. Faktor resiko
Langsung : tidak bersih, kecelakaanTidak langsung : senam, gizi, imunisasi
2. Faktor responKonsisten, tidak konsisten
J. MODEL J.YOUNG1. Gravity (daya tarik) penyakit (berat ringan)2. Home remedy (rujukan awam)3. Faith (kepercayaan)4. Accesibility (kemudahan)
K. KOMPLIK PERAN PETUGAS KESEHATAN1. Kepentingan pasien (individu ><kelompok)
menjelaskan penyakit2. Pengolaan sumber daya(efesiensi, efektifitas
waktu, keahlian, tenaga)
3. Kepentingan pasien (sekarang><yang akan datang) dampak perawatan sekarang/ yang akan datang
4. Perhatian terhadap kesejahteraan pasien/ klien, akibat terhadap rumah tangga pasien
5. Ketidakmampuan petugas6. Menjaga identitas pasien/ klien><kepentingan,
hukum, umum7. Tanggung jawab terhadap klien><karir petugas8. Peranan secara sosial, suami, ayah, istri, ibu, dan
tokoh
L. INTERAKSI PETUGAS DAN KLIEN1. Aktif – pasif : kasus darurat2. Bimbingan kerja sama : penyakit akut – menular3. Saling membantu (mutual participation)
Penyakit kronis mis: DMPartisipasi klien besar
M. HUBUNGAN PROFESIONAL – KLIEN Empat bentuk interaksi :
1. Role Uncertainty Harapan-ada kesesuaian, kesempatan Kenyataan-peran belum terperinci dengan baik
2. Responsibility ConflictsBrickman : Perlu ada negosiasi siapa yang bertanggung jawab Seberapa besar partisipasi klien Jika ada ketidakcocokan ada perundingan
3. Pawer DiffirencesAnderson dan Helm
1.Umumnya petugas yang berkuasa2.Sumber kekuasaan (French n Raven) :
Rewand pawer – CoerciveLegitimate – refferentexpert
4. Unshared Meaning Berger dan Luckman
Arti yang diberika tidak sama Perlu komunikasi yang konsisten dan
kontinyu tentang fokus, ruang lingkup klien
N. PERLAKU PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN(Seeking and Using Health Service)
1. Perilaku masyarakat sehubungan dengan pelayanan kesehatan
2. Kerangka kerja pelayanan kesehatan3. Tipe umum dari model penggunaan pelayanan
kesehatan4. Hekath beliet model5. Anderson model (pendukung, karakteristik
kebutuhan)
O. FAKTOR BUDAYA PADA HARAPAN PERAN SAKIT (Alexander Segal)1. Peran buya-Membentuk pengertian manusia tentang
kesakitan, kesehatan, aktifitas/ aktifitas untuk mengobati, penting untuk mengeahui konsep sick-role
2. Keterbatasan (ModelPersons) : Tidak observasi sistematis dari kelakuan manusia Observasi secara abstrak sejumlah hipotesa yang
dilembangakan Konsep baru sick role
Hak-: tidak menjelaskan, petugas sebagai orang sehat
: Tanggap orang lain (selama sakit)3. Redefenisi
Kewajiban : Unwanted condition-coba diatasi: Kemauan untuk mengobati Peran sakit dipengaruhi :
-Sosial budaya -Faktor psikologis
P. KONSEP PERAN SAKIT (Arnold Arluke)Model :1. Pendekatan struktural fungsional :
Persons – struktur – fungsional untuk menjga keseimbanagn masyarakat
Sakit – sebagai suatu penyimpangan : Tidak dapat menjalankan fungsi nprmal Orang tidak berharap untuk mendapatkannya
2. Harapan peran sakit Terhadap: 2 peran hak dan 2 peran kewajiban Berhak untuk tidak berpern normal Berhak untuk tidak diberi tanggung jawab Wajib berusaha sembuh Wajib mencari dan bekerja sama dengan ahli dibidang
pertolongan.3. Keuntungan sekunder
Gejala dilebih-lebihkan Status pengganti terhadap ketidakmampuan Imbalan karena telah bekerja keras
4. Kontrol sosial Mengantisipasi keuntungan sekunder yang
dimanfaatkan : Kewajiban untuk sembuh Orang sakit terisolasi dari orang sehat Beberapa pandanga sosial (bahwa peran sakit dapat
mempunyai keuntungan dalam lingkup : institusi, individu
5. Kritik Terhadap model personian Batasan terhadap kejadian akut Tidak dapat diterapkan pada penyakit kronik Lantrogenesis Medis Sentris Person hanya mendasarkan pada medis amerika yang
cenderung menggambarkan : Ahli sebagai figur orang tua Pasien sebgai figur anak-anak Kelompok Budaya dan Kelompok Klass Model Person kurang universal Pada dasarnya peran sakit dipengaruhi klass dan
budaya.
TERIMA KASIH