antro

14
A. Pengertian sistem medis menurut para ahli Dunn mengatakan bahwa sistem medis adalah pola-pola dari pranata-pranata sosial dan tradisi-tradisi budaya yang menyangkut perilaku yang sengaja untuk meningkatkan kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusus tersebut belum tentu menghasilkan kesehatan yang baking diharapkan dan sesuai dengan y (Dunn 1976:135). Saunders (154:7) menambahkan bahwa sistem medis sebagai suatu kompleks luar dari pengetahuan, kepercayaan, teknik, peran, norma-norma, nilai-nilai, ideologi, sikap, adat-istiadat, upacara-upacara, dan lain-lain. Karena keharusan, manusia mau tidak mau senantiasa menaruh perhatian terhadap masalah-masalah kesehatan serta usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan sejauh batas pengetahuannya mencari penyelesaian masalah-masalah penyakit (Rubin; 1960). B. Pengertian sistem medis secara umum Secara umum, sistem medis adalah segala kepercayaan dalam usaha untuk meningkatkan kesehatan dan tindakan pengetahuan ilmiah maupun keterampilan anggota-anggota kelompok yang mendukung sistem tersebut. C. Sistem medis non barat Pengetahuan masyarakat terhadap fenomena penyakit dan pengobatan system non barat dengan pandangan para ahli. Laudel F Snow (dalam Henderson, 1981:83 – 85) mengatakan bahwa fenomena 2 penyakit di masyarakat dibagi atas 2 (dua) hal, yaitu:

Upload: ninamustika

Post on 08-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

antro

TRANSCRIPT

Page 1: Antro

A. Pengertian sistem medis menurut para ahli       

Dunn mengatakan bahwa sistem medis adalah pola-pola dari pranata-pranata

sosial dan tradisi-tradisi budaya yang menyangkut perilaku yang sengaja untuk

meningkatkan kesehatan, meskipun hasil dari tingkah laku khusus tersebut belum tentu

menghasilkan kesehatan yang baking diharapkan dan sesuai dengan y (Dunn

1976:135).

Saunders (154:7) menambahkan bahwa sistem medis sebagai suatu kompleks luar

dari pengetahuan, kepercayaan, teknik, peran, norma-norma, nilai-nilai, ideologi, sikap,

adat-istiadat, upacara-upacara, dan lain-lain. Karena keharusan, manusia mau tidak

mau senantiasa menaruh perhatian terhadap masalah-masalah kesehatan serta usaha

untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan sejauh batas pengetahuannya

mencari penyelesaian masalah-masalah penyakit (Rubin; 1960).

B.  Pengertian sistem medis secara umum

Secara umum, sistem medis adalah segala kepercayaan dalam usaha untuk

meningkatkan kesehatan dan tindakan pengetahuan ilmiah maupun keterampilan

anggota-anggota kelompok yang mendukung sistem tersebut.

C.  Sistem medis non barat

Pengetahuan masyarakat terhadap fenomena penyakit dan

pengobatan         system non barat dengan pandangan para ahli.

Laudel F Snow (dalam Henderson, 1981:83 – 85) mengatakan bahwa fenomena

2

penyakit di masyarakat dibagi atas 2 (dua) hal, yaitu:

1. Natural Illnesses (penyakit – penyakit alamiah). Penyakit alamiah ini dibagi atas 2 yaitu:

a. Penyakit yang disebabkan serangan unsur (agents) alami seperti hujan

b. Penyakit yang disebabkan kiriman Tuhan atau hukuman Tuhan atas dosa manusia.

Penyakit ini tidak dapat disembukan oleh obat – obatan modern

Page 2: Antro

2. Unnatural Illnesses

Penyakit ini disebabkan campur tangan kekuatan setan (demons) dan iblis (evil) yang

masuk kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disbabkan iblis dan setan ini juga dapat

berbentuk penyakit alamiah. Dalam pembagian ini antara Natural dan Unnatural

Illnesses terdapat kesamaan. Penyakit – penyakit yang disebabkan faktor alamiah dan

penyakit yang disebabkan setan (demon) dan iblis (evil) sama – sama tidak dapat

disembuhkan dngan obat – obatan modern. Akan tetapi jika iblis atau setan yang

berperan, maka penyakit dianggap tidak ilmiah. Sedangkan menurut Foster dan

Anderson (1986:63) membagi sistem kesehatan berdasarkan kepercayaan dan

penjelasan tetang sebab – sebab penyakit atas 2 (dua) cara yaitu:

a.      Personalistik yaitu yang disebabkan campur tangan dari agen – agen tertentu yang

dapat berupa makhluk supranatural (makhluk gaib atau dewa), makhlukyang bukan

manusia (seperti hantu, roh leluhur atau roh jahat) maupun makhluk manusia (tukang

sihir atau tenung)

b.      Naturalistik yang terjadi akibat adanya gangguan ketidak seimbangan didalam tubuh

manusia atau antara tubuh manusia dan lingkungannya. Seperti panas, dingin, cairan

tubuh (humor atau dosha), yin dan yang, berada dalam keadaan seimbang menurut

usia dan kondisi individu.

Dalam hal ini pengobatan alternatif termasuk dalam naturalistik karena penyakitnya

disebabkan oleh gangauan ketidak seimbangnya didalam tubuh manusia tetapi dalam

pengobatannya terdiri atas pengobatan tradisional ditambah pengobatan

3

lain yang bukan pengobatan barat modern yang tidak menggunakan peralatan medis

(Agoes, 1992:60). Menurut Ortiz dalam pengambilan keputusan (Decision Making

Process) bahwa keputusan itu bersifat rasional ketika keputusan tersebut diambil.

Pengambilan keputusan tesebut berbasic individu maksudnya pengambilan keputusan

seseorang mengenai sesuatu hal berasal dari orang tersebut sendiri yang diambil

berdasarkan pengalaman-pengalaman seseorang.

Keesing (1989) mengatakan bahwa pengetahuan yang berada dikepala seseorang

merupakan hal yang sudah ada atau terlukiskan dibenak orang tersebut, dimana

pengetahuan ini akan membatu orang tersebut untuk bertindak lebih lanjut, dan

Page 3: Antro

mengantikan budaya sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari. Keseluruhan

pengetahuan yang dipunyai oleh manusia sebagai mahkluk sosial yang isinya adalah

seperangakat model pengetahuan yang secara selektif dapat digunakan untuk

memahami dan menginterprestasikan lingkungan yang dihadapinya dan untuk

menolong serta menciptakan tindakan-tindakan yang diperlukan. Sistem pengetahuan

dapat dibagi 2 (dua), yaitu :

1.      Sistem pengetahuan realita, yaitu pandangan atau penafsiran terhadap suatu objek

yang didasarkan kepada realitas suatu fenomena yang dapat dikaji secara ilmiah dan

secara material dapat terasa.

2.      Sistem pengetahuan non realitas yaitu pandangan atau penafsiran terhadap sesuatu

objek yang didasarkan pada sifat tahayul atau mitos yang berkembang dalam suatu

kelompok masyarakat setempat (Noerhadi dalam Alfian, 1985: 209)

Pengetahuan masyarakat dalam memilih penyembuhan penyakitnya diperoleh dari

pengalaman serta dorongan lingkungannya yang menghasilkan tingkah laku yang

disebut juga dengan budaya (Spradley, 1980). Kebudayaan menentukan sesuatu

dapat  dikatakan sebagai penyakit atau sesuatu itu tidak dianggap sebagai suatu

penyakit. Pendefinisian penyakit dalam suatu masyarakat dan kebudayaan berbeda –

beda, adanya pendefinisian yang berbeda–beda ini terjadi karena dipengaruhi oleh

letak geografis, kondisi alam dan lingkungan, makanan, pola makan serta kebiasaan

makan.

4

Dengan demikian kebudayaan atau tidak akan ditentukan oleh pengklasifikasian objek-

objek tersebut kedalam unsur-unsur kebudayaan. Wilson (1966:51) mengatakan bahwa

kebudayaan adalah pengetahuan yang ditransmisi dan disebarkan sedara tradisional

baik bersifat eksistensial, normatif maupun simbolis yang tercermin dalam tindakan

(act) dan benda-benda hasil karya manusia (artefact).

Melalui pengamatan dan penelitian yang terus berkembang yang didapat dari

berbagai informasi maka, ditentukanlah struktur kebutuhan atau motif yang terdapat

pada orang yang mengamati. Jadi, sebenarnya motif kita melalui minat dan perhatian

terhadap segala sesuatu yang bersifat tradisional mempunyai peranan besar dalam

menentukan apa yang kita lihat, dengar, amati dilingkungan kita (Berungen, 1986:146).

Kalangie (1994:25) mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan adalah usaha

memelihara kesehatan mencakup berbagai kegiatan yang satu dengan lainnya

Page 4: Antro

berkaitan dan merupakan respons – respons terhadap penyakit dan yang terorganisasi

secara sosial budaya dalam setiap masyarakat. Sedangkan menurut Foster dan

Anderson (1986:46), sistem perawatan kesehatan adalah suatu pranata sosial yang

melibatkan interaksi antara sejumlah orang, sedikitnya pasien dan penyembuh. Fungsi

yang terwujudkan dari suatu sistem perawatan kesehatan adalah untuk memobilitasi

sumber – sumber daya pasien, yakni keluarganya dan masyarakatnya, untuk

menyetarakan mereka dalam mengatasi masalah tersebut.

Penyakit adalah merupakan pengakuan sosial bahwa seseorang itu tidak bisa

menjalankan peran normalnya secara wajar dan, bahwa harus dilakukan sesuatu

terhadap situasi tersebut. Dengan kata lain, harus dibedakan antara penyakit (disease)

sebagai suatu konsep patologi, dan penyakit (illness) sebagai suatu konsep

kebudayaan (George M.Foster, 1986:50). Kepercayaan suatu masyarakat terhadap

sebab suatu penyakit adalah sangat penting dalam menentukan tindakan

penyembuhan (cure) yang dipilih.

Helman (1984:75 – 76) membagi atas 4 pandangan manusia tentang sebab suatu

penyakit. Keempat lingkungan penyebab penyakit tersebut saling berhubungan satu

dengan lainnya yaitu :The Supernatural world,the social world.the natural world,the

patient world. Etiologi penyakit ini dipengaruhi oleh nilai yang dianut oleh seseorang

5

atau masyarakat. Jika suatu masyarakat cendrung menganggap penyakit yang

disebabkan oleh etiologi sosal dan supernatural, maka masyarakat ini adalah

masyarakat yang masih tradisional. Masyarakat dalam tipe ini adalahmasyarakat non

barat yang akan mengambil tindakan pengobatan dan kekuatan magis.

D. Aspek positif dari berbagi pengobatan non barat.

Kekuatan-kekuatan dari sistem medis non barat dapat secara tepat di masukan di

bawah kategori pendukung psikososial dan dalam kategori tindakan-tindakan

klinis,terutama farmakopea pribumi.Para ahli antropologi yang telah memikirkan

pertanyaan-pertanyaan itu dan sekelompok psikiater pada kategori yang disebut

pertama,dan bukan pada kategori terakhir.Hal ini mungkin di sebabkan oleh kenyataan

bahwa pada jangkauan paling luas dari pada yang terdapat di Barat.Seperti yang telah

kita lihat penyakit dalam masyarakat-masyarakat tradisional,paling sedikit,penyakit yang

Page 5: Antro

gawat,menunjukan disfungsi tidak hanya dalam tubuh si pasien namun juga yang

berhubungan dengan masyarakatnya,dan mungkin pula,disfungsi yang terdapat

masyarakat itu sendiri. Kerangka pemahaman hubungan manusia-lingkungan inililah

yang menjadi dasar bagi begitu banyak masyarakat non barat umtuk memandang

penyakit,yang menjelaskan,mengapa peranan penyembuh yang kuat(shaman atau

dukun sihir)di terima secara jauh lebih luas dari peran dokter.Penyembuh biasanya

bukan sekedar orang yang menyembuhka,yang trampil dalam cara-cara menangani

gejala-gejala.

Torrey percaya  bahwa lepas dari pembuktian tentang kemampuan penyembuh

dalam masyarakat non barat yang sifatnya agak menggelikan,”Hampir di sepakati untuk

menyatakan bahwa para dukun sihir mendapatkan hasil pengobatan sama dengan para

psikeater”(Torrey 1972:102).Sebagai imbangannya,apabila tidak hanya di nilai dalam

hal akhir pengobatan tetapi juga pada fungsi religious,hokum,social

6

psikologis yang diharapkan dapat di penuhi oleh system non barat,maka dalam

perkiraan kebnyakan ahli antropologi,system system medis non barat adalah cukup

baik sebagai pranata budaya yang adaptif yang mendorong kesejateraan masyarakat-

masyarakat yang bersangkutan.

E.   Aspek negative dari pengobatan non Barat

Apabila kita menoleh khususnya pada aspek-aspek klinis pengobatan non

Barat,kita akan menemukan serangkaian pendapat yang luas di kalangan para ahli

antropologi dan ahli lainya tentang efektivitas.Suatu pendapat yang tegas dari mereka

yang percaya bahwa pengobatan non barat juga merupakan pengobatan yang efektif

dalam aspek-aspek klinisnya,di kemukakn oleh dokter ahli etnologi Ackerknecht,yang

menulis mengenai suatu presentasi yang menakajubkan dari daun-daunan,kulit-kulit

kayu dan akar-akaran yang di gunakan oleh penduduk pribumi. Farmakopea kita sangat

berhutang pada masyarakat sederhana (Ackerknecht 1971:17).Ia mendaftar kinia

sebagai obat khas oleh orang Indian di Amerika Selata.Picrotoxine(sejenis perangsang

yang kuat terhadap pusat system pernafasan dan lainya ke dalam daftar ini,Huard

menambahkan ephrdrinr,strihine,curare,minyak chalmoogrs dan rauwolfia sebagai

suatu jenis obat penenang(Huard 1969:216). Namun ada asumsi bahwa metode-

Page 6: Antro

metode pemeriksaan yang di gunakan oleh para ahli ramuan tradisional tidak berbeda

secara kwalitatif dari apa yang di pakai dalam penelitian medis masa kini, kami rasa

tidak rsa tidak memuaskan dalam suatu segi lain lagi misalnya :

1.    Masih belum banyaknya uji klinik mengenai obat tradisional tersebut

2.    Standar dari bahan tidak baku, sering berubah baik takaran atau ramuannya.

3.    Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme

4.    Efek farmakologisnya lemah

contohnya :

1. Didalam Kunyit terdapat senyawa yang merugikan tubuh, tetapi di dalam kunyit itu

juga   ada zat anti untuk menekan dampak negatif tersebut.

7

2. Pada perasan air tebu terdapat senyawa saccharant yang ternyata berfungsi sebagai

anti diabetes. Maka untuk penderita diabetes (kencing manis) bisa mengkonsumsi air

perasan tebu, tetapi dilarang minum gula walaupun gula merupakan hasil pemurnian

dari tebu.

Pengobatan – pengobatan non Barat berbagai contoh dan bahaya

Banyak kesalahan dibuat karena penggunaan yang tidak tepat dari sebagian obat

bius. Misalnya dalam penggunaan Mercury dan berbagai metal berat lainnya

yang  dapat menimbulkan bahaya.Glaukoma yang disebabkan oleh sejenis candu

(poppy) yang dimasukan kedalam obat tradisional di India dan Pakistan.Penambahan

minuman keras Gordon’s gin kedalam obat yang digunakan untuk kejang – kejang pada

anak kecil di daerah Afrika teryata mengandung campuran nikotin yang keras, yang

dalam jumlah besar dapat menekan aktivitas otak. Anak – anak yang dibawa ke rumah

sakit setelah menerima pengobatan ini dalam dosis yang berlebihan sering tidak

sadarkan diri.

F.   Sistem Medis Barat

1.    Penyakit dan Sakit

Rendahnya utilisasi(pengunaan) fasilitas kesehatan seperti puskesmas,rumah sakit

dan sebagainya, seringkali keselahan atau penyebabnya dilemparkan kepada faktor

Page 7: Antro

jarak antara fasilitas tersebut denga masyarakat yang terlalu jauh (baik jarak secara

fisik maupun secara social),tariff yang tinggi,pelayanan yang tidak memuaskan dan

sebagainya.

Pada kenyataannya di dalam masyarakat terdapat beraneka ragam konsep sehat-

sakit yang diberikan oleh pihak provider atau penyelenggaraan pelayanan

kesehatan.Timbulnya perbedaan konsep sehat-sakit yang diberikan oleh pihak

8

penyelenggara pelayanan kesehatan disebabkan adanya persepsi sakit yang berbeda

antara masyarakat dan provider.Ada perbedaan persepsi yang berkisar antara

penyakit(disease) dengan illness(rasa sakit).

Penyakit (disease) adalah suatu bentuk reaksi biologis terhadap suatu

organism,benda asing atau luka(injury).Hal ini adalah suatu fonema yang objektif yang

ditandai oleh perubahan fungsi-fungsi tubuh sebagai organism biologis.Sedangkan

sakit(illnes) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit sehubungan dengan

pengelaman yang langsung dialaminya. Hal ini merupakan fenomena subjektif yang di

tandai dengan perasaan tidak enak (feeling unwell).

Dari batasan kedua pengertian atau istilah yang berbeda tersebut,tampak adanya

perbedaan konsep sehat-sakit yang kemudian akan menimbulkan permasalahan

konsep sehat-sakit di dalam masyarakat.Secara objektif seseorang terkena

penyakit,salah satu organ tubuhny terganggu fungsinya namun, dia tidakmerasa sakit.

Atau sebaliknya,seseorang merasa sakit bila merasakan sesuatu di dalam tubuhnya,

tetapi dari pemeriksaan klinis tidak diperoleh bukti bahwa ia sakit

Suatu konsep sehat masyarakat, yaitu bahwa sehat adalah orang yang

dapat bekerja atau dapat menjalankan pekerjaannya sehari-hari, dan keluar konsep

sakit, di mana dirasakan oleh seseorang yang sudah tidak dapat bangkit dari tempat

tidurnya, tidak dapat menjalankan pekerjaanya sehari-hari.

Persepsi masyarakat tentang sakit yang notabene merupakan konsep sehat-sakit

masyarakat berbeda pada tiap kelompok masyrakat. Konsep kelompok masyarakat

yang satu berbeda dengan konsep sehat-sakit kelompok yang lain. Untuk itu maka tiap-

tiap unit pelayanan kesehatan komunitas perlu mencari sendiri konsep sehat-sakit

Page 8: Antro

masyarakat yang dilayaninya. Untuk itu penelitian tentang aspek-aspek social budaya

kesehatan sangat diperlukan oleh tiap unit pelayanan kesehatan komonitas.

9

Jelasnya tiap-tiap puskesmas perlu menggumpulkan data social budayamasyarakat

yang dilayani guna meningkatkan jangkauan pelayanannya.

2.      Rumah sakit dalam pandangan perilaku

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang

terorganisir serta sarana kedokteran yang parmanen menyelenggarakan pelayanan

kesehatan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan

penyakit yang diderita oleh pasien.

Sejarah Rumah Sakit Dalam Antropologi

Dalam sejarah kuno, kepercayaan dan pengobatan berhubungan sangat erat.

Salah satu contoh institusi pengobatan tertua adalah kuil Mesir. Kuil Asclepius di

Yunani juga dipercaya memberikan pengobatan kepada orang sakit, yang kemudian

juga diadopsi bangsa Romawi sebagai kepercayaan. Kuil Romawi untuk Æsculapius

dibangun pada tahun 291 SM di tanah Tiber, Roma dengan ritus-ritus hampir sama

dengan kepercayaan Yunani, Institusi yang spesifik untuk pengobatan pertama kali,

ditemukan di India. Rumah sakit Brahmanti pertama kali didirikan di Sri Lanka pada

tahun 431 SM, kemudian Raja Ashoka juga mendirikan 18 rumah sakit di Hindustan

pada 230 SM dengan dilengkapi tenaga medis dan perawat yang dibiayai anggaran

kerajaan.

Rumah sakit pertama yang melibatkan pula konsep pengajaran pengobatan,

dengan mahasiswa yang diberikan pengajaran oleh tenaga ahli, adalah Akademi

Gundishapur di Kerajaan Persia. Bangsa Romawi menciptakan valetudinaria untuk

pengobatan budak, gladiator, dan prajurit sekitar 100 SM.

Adopsi kepercayaan Kristiani turut memengaruhi pelayanan medis di sana. Konsili

Nicea Ipada tahun 325 memerintahkan pihak Gereja untuk juga memberikan pelayanan

kepada orang-orang miskin, sakit, janda, dan musafir. Setiap satu katedral di setiap

kota harus menyediakan satu pelayanan kesehatan. Salah satu yang pertama kali

mendirikan adalah Saint Sampson di Konstantinopel dan Basil, bishop of Caesarea.

Bangunan ini berhubungan langsung dengan bagunan gereja, dan disediakan pula

tempat terpisah untuk penderita lepra.

Page 9: Antro

10

Rumah sakit abad pertengahan di Eropa juga mengikuti pola tersebut. Di setiap

tempat peribadahan biasanya terdapat pelayanan kesehatan oleh pendeta dan suster

(Frase Perancis untuk rumah sakit adalah hôtel-Dieu, yang berarti "hostel of God.").

Namun beberapa di antaranya bisa pula terpisah dari tempat peribadahan. Ditemukan

pula rumah sakit yang terspesialisasi untuk penderita lepra, kaum miskin, atau musafir.

Rumah sakit dalam sejarah Islam memperkenalkan standar pengobatan yang

tinggi pada abad 8 hingga 12. Rumah sakit pertama dibangun pada abad 9 hingga 10

mempekerjakan 25 staff pengobatan dan perlakuan pengobatan berbeda untuk

penyakit yang berbeda pula. Rumah sakit yang didanai pemerintah muncul pula dalam

sejarah Tiongkok pada awal abad 10, Perubahan rumah sakit menjadi lebih sekular di

Eropa terjadi pada abad 16 hingga 17. Tetapi baru pada abad 18 rumah sakit modern

pertama dibangun dengan hanya menyediakan pelayanan dan pembedahan medis.

Inggris pertama kali memperkenalkan konsep ini. Guy's Hospital didirikan di London

pada 1724 atas permintaan seorang saudagar kaya Thomas Guy. Rumah sakit yang

dibiayai swasta seperti ini kemudian menjamur di seluruh Inggris Raya. Di koloni Inggris

di Amerika kemudian berdiri Pennsylvania General Hospital di Philadelphia pada 1751.

setelah terkumpul sumbangan £2,000. Di Eropa Daratan biasanya rumah sakit dibiayai

dana publik. Namun secara umum pada pertengahan abad 19 hampir seluruh negara di

Eropa dan Amerika Utara telah memiliki keberagaman rumah sakit.

Sistem Informasi Rumah Sakit

Tidak mudah ternyata membuat sistem informasi rumah sakit. Sistem yang ideal

yang mampu mencakup keseluruhan bagian dalam rumah sakit. Dari sub-sistem yang

menangani data pasien sampai masalah keuangan perusahaan. Desain sistem

informasi rumah sakit sepenuhnya tergantung hasil negosiasi dengan pihak rumah

sakit. Bisa dibuat sebuah sistem yang besar yang mencakup keseluruhan aspek dalam

rumah sakit, atau bisa juga dipecah-pecah guna menyederhanakan pemetaan masalah.

Hal-hal yang dicakup dalam sebuah sistem informasi rumah sakit antara lain :

11

1.      Penanganan pendaftaran pasien

2.      Penanganan dan pengolahan data sosial pasien

3.      Penanganan dan pengolahan data medis (diagnosa, tindakan, dan terapi) pasien

4.      Penanganan dan pengolahan data kunjungan pasien

Page 10: Antro

5.      Penanganan pembayaran atas tindakan dan pelayanan (Tunai, Askes atau hutang)

6.      Penanganan pasien dirujuk/ rujukan

7.      Aplikasi Farmasi

8.      Apliksai Gudang Material

9.      Aplikasi Kepegawaian

10.  Keuangan dan accounting rumah sakit

11.  Pelaporan internal (pada pihak management)

12.  Pelaporan eksternal

Pelayanan Kesehatan Dalam Konteks Antropologi

Pelayanan Kesehatan Barat

1.      Dunia barat/sekarang ini sakit ditangani di RS oleh dokter dan perawat.

2.      Kelompok non-medikal : anggota keluarga/kerabat menjalankan fungsi minimal

(selama tahap akut )

3.      Dunia Tradisional sebaliknya : kelompok non-medikal menjalankan peran yg sangat

besar pendukung pengobatan tanpa dibantu personal medis

Keterlibatan Asisten

1.      Asisten dlm pengobatan dilibatkan - bersifat seremonial

2.      Peran sampingan sedikit memberikan sumbangan kesembuhan

3.      Shaman (irian) menggunakan medium/asisten yg disukai roh utk mengundang roh

dihadapan penyembuh.

4.      Manang (kalimantan) menggunakan asisten utk penyembuhan

12

BAB IIIKESIMPULAN

Sistem medis sebagai suatu kompleks luar dari pengetahuan, kepercayaan,

teknik, peran, norma-norma, nilai-nilai, ideologi, sikap, adat-istiadat, upacara-upacara,

dan lain-lain. Karena keharusan, manusia mau tidak mau senantiasa menaruh

perhatian terhadap masalah-masalah kesehatan serta usaha untuk mempertahankan

kelangsungan hidup dan sejauh batas pengetahuannya mencari penyelesaian masalah-

Page 11: Antro

masalah penyakit. Dan sistem medis non barat adalah sebuah sistem medis yang lebih

mengarah kepada sistem tradisional atau kebiasaan atas suatu adat dan kebiasaan

masyarakat, yang telah mengakar di suatu masyarakat.

Sistem Medis Barat adalah sebuah sistem di mana penelitian dan

pengorganisasian terhadap penyakit dan pasien, serta kajian-kajian ilmiah menjadi hal

yang paling menonjol. Disebabkan kemajuan pemikiran dan teknologi. Sementara

sistem medis non barat lebih mengarah kepada sistem pengobatan yang alternatif.

13

DAFTAR PUSTAKA

Foster, George M dan Anderson. 1986.  Antropologi Kesehatan. Terjemahan. Jakarta: UI

Press.

Shandra. 2011. Sistem Medis dalam Kacamata Sosial-Budaya. Diakses pada tanggal 25

Maret 2012 darihttp://shandrarizal.blogspot.com /2011/01/ sistem-medis-dalam-

kacamata-sosial.html.

Page 12: Antro

Ahira, Anne. _. Sistem Medis: Sebuah Cara Mencari Kesembuhan. Diakses pada tanggal 25

Maret 2012 darihttp://www.anneahira.com/sistem-medis.htm.

Bayu. 2011. Etiologi Penyakit. Diakses pada tanggal 6 Oktober 2012

darihttp://krokofdoctor.wordpress.com/2011/05/21/etiologi-penyakit/.