antisipasi menghadapi pelaksanaan mea
TRANSCRIPT
1
Antisipasi Menghadapi
Pelaksanaan MEA
BEHAVIOURAL VERBS
(KATA KERJA PERILAKU)
Berikut adalah kumpulan kata kerja perilaku yang dipakai
ketika menyusun aneka kompetensi kerja berbasis Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia [SkKNI] yang diper-
lukan dalam penentuan semua persyaratan Kualifikasi
Kerja Nasional Indonesia [KKNI].
PENGETAHUAN
1. Mendefinisikan
2. Menjelaskan
3. Mengidenifikasi
4. Memberi label
5. Menulis
2
6. Mencocokkan
7. Memberi nama
8. Membuat garis besar
9. Membuat ulang
10. Memilih
11. Menyebutkan
PEMAHAMAN
1. Menyesuaikan
2. Tergantung
3. Membedakan
4. Memperkirakan
5. Menjelaskan
6. Memperpanjang
7. Membuat kesimpulan umum
8. Memberi
9. Menyiratkan
10. Menjelaskan dengan menggunakan kata-kata sendiri
11. Meringkas
12. Menulis ulang
3
APLIKASI
1. Mengubah
2. Menghitung
3. Mendemonstrasikan
4. Menemukan
5. Memanipulasi
6. Memodifikasi
7. Mengoperasikan
8. Memprediksi
9. Menyiapkan
10. Memproduksi
11. Menghubungkan
12. Menunjukkan
13. Menggunakan
14. Menyelesaikan permasalahan
15. Melakukan
16. Mempraktekkan
4
ANALISA
1. Merinci
2. Membuat diagram
3. Membedakan
4. Membedakan yang baik dan buruk
5. Mengilustrasikan
6. Menyiratkan
7. Menunjukkan
8. Memisahkan
PENGGABUNGAN
1. Mengategorikan
2. Menggabungkan
3. Mengumpulkan
4. Menyusun
5. Menciptakan
6. Membuat
7. Mendisain
8. Menjelaskan
9. Menghasilkan
10. Membuat modifikasi
11. Mengatur
5
12. Merencanakan
13. Menata ulang
14. Mengkonstruksi
15. Merevisi
16. Menulis
17. Memberitahu
18. Mengatur ulang
19. Mengkonstruksi ulang
20. Menulis ulang
EVALUASI
1. Menilai
2. Membandingkan
3. Menyimpulkan
4. Membedakan
5. Membenarkan
6. Mengartikan
7. Mendukung
6
Antisipasi Menghadapi
Pelaksanaan MEA
Indonesia membutuhkan Pelatih Kompetensi Kerja
Mumpuni yang cukup banyak agar tenaga kerja kita
benar-benar mempunyai kompetensi kerja andal yang
sesuai dengan kebutuhan zaman.
Para pelatih kerja tersebut harus mampu mengapli-
kasikan Kata Kerja Prilaku (di atas) yang terkait
dengan penyusunan aneka kompetensi yang dipakai
untuk memikirkan, merancang, melaksanakan, meng-
evaluasi dan menyempurnakan hal-hal berikut:
1. Mata perencanaan pelatihan
2. Penyampaian pelatihan dan pendidikan kejuruan teknik
berbasis kompetensi
3. Melakukan penilaian kompetensi
4. Pemeliharaan fasilitas pelatihan
5. Mempersiapkan program pelatihan
7
6. Mengembangkan kurikulum pelatihan
7. Mengembangkan materi pelatihan
8. Menerapkan teknologi komunikasi informasi pada
penyampaian pelatihan
9. Merancang peralatan penilaian
10. Merencanakan penilaian kompetensi
11. Mengorganisasikan sumberdaya pelatihan
12. Merancang program pelatihan
13. Mempersiapkan proposal proyek
14. Mempersiapkan rencana instruksional pelatihan
15. Mengelola pengembangan materi instruksional berbasis
teknologi
16. Memberikan penyeliaan terhadap pemeliharaan fasilitas
pelatihan
17. Mengembangkan sistem penilaian
18. Penilaian kinerja pelatih
19. Berkomunikasi dengan bawahan dan atasan
20. Merancang program promosi dan pemasaran
21. Melakukan penyeliaan terhadap penyampaian instruksional
22. Menyediakan dukungan pengembangan profesional
23. Melakukan pekerjaan dengan aman
24. Menggunakan peralatan multi-media dan media audio-visual
25. Menggunakan komputer dalam teknologi pendidikan
8
26. Mengadakan mata pelatihan konseling karier
27. Mengadakan mata pelatihan umpan balik
28. Mempertahankan kompetensi profesional
29. Mengadakan penelitian dalam pendidikan dan pelatihan
kerja tehnik
30. Menerapkan “manajemen mutu”
31. Merencanakan dan mengatur pekerjaan
Inti Pelatihan Berbasis Kompetensi
1. Berkomunikasi dengan Perorangan dan Kelompok
2. Menerapkan Nilai-nilai dan Etika Kerja
3. Memanfaatkan Keterampilan Pakar Komunikasi
4. Mengembangkan Tim
5. Memecahkan Masalah-masalah yang berhubungan dengan
Pelatihan
6. Menerapkan proses belajar secara terus menerus di tempat
kerja/organisasi)
7. Memimpin Tim Kerja
9
Mata Pelatihan 1
Beberapa Definisi
o Prinsip: hukum atau kebenaran umum, doktrin atau asumsi
o Pelatihan: sebuah kegiatan bertujuan memperoleh keterampilan,
pengetahuan dan sikap kerja di peroleh, diingat dan digunakan,
yang menghasilkan kemajuan dan modifikasi perilaku yang
progresif.
o Pelatihan menyebabkan perubahan dalam diri seseorang
o ‘Beberapa kebenaran mengenai pelatihan’
Pendekatan Pelatihan
o Metode Induktif atau Andragogy; seni membantu orang dewasa
belajar
o Metode deduktif atau pedagogy; seni mengajar anak-anak. Dari
bahasa Yunani, peid berarti anak dan agogus berarti pemimpin
atau guru
o Synergogy; dari kata Yunani synergos, berarti, bekerja bersama,
dan agogus yang berarti pemimpin atau guru
10
Hukum Pelatihan
o Hukum Efek, orang belajar dengan baik dalam lingkungan yang
menyenangkan
o Hukum Latihan, orang belajar dengan melakukan sesuatu
berkali-kali
o Hukum Kesiapan, orang dewasa dapat dan akan belajar apabila
ada keperluan dan kegunaannya
o Hukum Asosiasi, setiap fakta, ide atau konsep baru paling
mudah untuk dipelajari apabila kita bisa menghubungkannya
dengan informasi yang telah kita ketahui
o Tugas pelatih adalah menyediakan lingkungan belajar yang
terbaik untuk
o mengembangkan secara maksimal kapasitas belajar peserta
pelatihan
Prinsip-prinsip dasar untuk memahami bagaimana
orang dewasa belajar
o Belajar adalah kegiatan mandiri
Gabungan pengetahuan, keterampilan dan sikap adalah
pengalaman yang terjadi di dalam diri seorang peserta dan
dilakukan oleh peserta sendiri
Karenanya, pelatih harus mengenali dan menghormati
individualitas setiap peserta
11
o Kita belajar dengan kecepatan yang berlainan
Ada hari-hari baik dan buruk dalam proses belajar.
Karenanya, pelatih sebaiknya segera mengambil tindakan
dengan memberikan semangat dan dorongan pada hari-
hari buruk
o Belajar adalah proses terus menerus
o Orang belajar dengan ransangan pada panca indera
o Dukungan positif membantu proses belajar
o Melakukan proses belajar yang paling baik dengan
o Belajar secara menyeluruh adalah cara yang terbaik
o Rasa cemas dalam belajar adalah hal yang alami
o Pelatihan harus memiliki selang waktu yang benar
Halangan belajar
o Perasaan/faktor yang menghalangi proses pelatihan
Kebosanan
Ketakutan
Perasaan kecil hati
Kekhawatiran
Kondisi kesehatan/kerja yang buruk
Kegagalan
Pengingatan yang buruk
Pemahaman yang lamban
Konsentrasi yang buruk
Kemampuan mental yang lemah
12
Kendali otot yang buruk
Terlalu cepat menyimpulkan
Karakteristik Peserta Dewasa
o Diarahkan sendiri
o Kaku dalam pemikiran
o Realistis dan tidak mudah dibohongi
o Tidak sabar untuk mencapai tujuan
o Sangat beragam karena pengalaman yang berbeda-beda
o Takut gagal
Secara Fisik
• Pencahayaan harus cukup dan tidak ada hal-hal yang
mengalihkan perhatian
• Lelah setelah bekerja
• Harus mengatur waktu
• Energi, pendengaran dan penglihatan bersifat jangka pendek
• Ingatan menjadi lebih buruk dengan bertambahnya usia
Kebutuhan
Sukses
13
Mengharapkan:
Diperlakukan seperti orang dewasa
Lingkungan yang menyenangkan
Mendapatkan apa yang telah ia bayar
Menanggapi
• Terhadap sopan-santun dasar
• Terhadap pengakuan dan pujian positif dari rekan dan pelatih
• Terhadap penggunaan pengalamannya sebagai informasi
pelajaran
• Terhadap penolakan pengalaman mereka yang dinilai sebagai
penolakan atas diri mereka
Membenci
• Pelatih menghina dan memandang rendah mereka.
Motivasi
• Kebutuhan sering tersembunyi
• Menghadiri pelatihan untuk mencapai tujuan tertentu seperti
bergaul serta kesenangan belajar
• Kegunaan keterampilan yang dipelajari
• Menghadiri kelas karena rasa kekurangan dalam diri pribadi
14
Berkaitan dengan Pembelajaran Orang Dewasa
• 90% pembelajaran terjadi di luar sistem pendidikan formal
• Suka mengendalikan proses belajarnya sendiri
• Belajar dengan kecepatan yang berbeda
• Belajar lebih baik dengan menggunakan contoh
• Pembelajaran berpusat pada masalah dan bukan pada subyek
• Mengartikan informasi menurut perspektif dan pengalaman
mereka sendiri
• Mempunyai ingatan yang pendek dan memerlukan latihan
• Apa yang dipelajari hari ini ingin diterapkan lebih dulu keesokan
paginya
• Biasanya meminta bantuan kepada teman terlebih dahulu
daripada kepada pelatih
• Tidak suka membuat kesalahan dan saat membuat kesalahan
merasa tidak kompeten, bodoh dan tertinggal
Sebagai Ringkasan, Orang Dewasa Belajar Paling
Baik Apabila
o Mereka dilibatkan secara aktif
o Mereka bertanggungjawab atas pembelajarannya sendiri
o Proses atau kegiatan pembelajaran menanggapi aspek afektif,
kognitif psikomotor dari pelajaran
15
o Contoh dan soal yang digunakan nyata dan berhubungan,
menanggapi hal yang nyata dan berkaitan dengan latar belakang
pelajar
o Metode pelatihan diragamkan.
o Variasi merangsang pembelajaran dan semakin banyak indera
yang dilibatkan, semakin baik pula proses pengingatannya
Secara singkat, orang dewasa belajar dengan baik
jika……
• Pelatih memandu dan bukan mendikte proses pelatihan
• Lingkungan belajar harus bebas dan netral. Orang dewasa
seringkali menolak informasi baru apabila mereka merasa
terancam, dimanipulasi atau dikritik.
• Mereka merasa bukan yang paling lemah
Sumber: Pusat Pelatihan Internasional ILO:
www.itcilo.org
Email: [email protected]
Telp. +41 22 799 7032
Fax. + 41 22 799 7650