antihistamin geza

2
OBAT ANTIHISTAMIN Gieza Ferrani, S.Ked Bagian / Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya / Rumah Sakit Dr. Mochammad Hoesin Palembang Histamin merupakan salah satu mediator yang dilepaskan sel mast dan basofil dan berperan penting dalam patogenesis penyakit alergi.Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan pada reseptor H1, H2 dan H3. Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen antibodi karena tidak dapat menetralkan atau mengubah efek histamin yang sudah terjadi. Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah produksi histamin. Antihistamin bekerja terutama dengan menghambat secara interaksi histamin dengan reseptor khas. Antihistamin sebagai penghambat yang dapat mengurangi degranulasi sel mast yang dihasilkan dari pemicuan imunologis oleh interaksi antigen IgE, sehingga terjadi interaksi antara antigen dengan antibodi tubuh yang akan menimbulkan suatu alergi. Alergi merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi di tubuh akibat masuknya suatu zat asing. Zat asing yang dinamakan alergen tersebut masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas (inhalan) seperti debu, tungau. Pengaruh histamin yang dihasilkan tubuh dapat dikurangi melalui berbagai cara yaitu antagonis fisiologik terutama dengan epinefrin yang memiliki kerja berlawanan dengan histamin pada otot polos penting dan pada anafilaksis sitemik, pelepasan inhibitor dengan menurunkan degranulasi sel mast akibat interaksi antigen-IgE, antagonis reseptor histamin yang telah ditemukan diantaranya antagonis reseptor H1 dan H2. Antagonis reseptor H3 dan H4 belum tersedia untuk penggunaan klinis. 3 Referat ini akan membahas mendalam mengenai obat antihistamin meliputi penggolongan antihistamin, mekanisme kerja, farmakokinetik,

Upload: pradinaenggaliavandho

Post on 15-Apr-2016

218 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

antihistamin pengobatan

TRANSCRIPT

Page 1: Antihistamin Geza

OBAT ANTIHISTAMINGieza Ferrani, S.Ked

Bagian / Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya / Rumah Sakit Dr. Mochammad Hoesin

Palembang

Histamin merupakan salah satu mediator yang dilepaskan sel mast dan basofil dan berperan penting dalam patogenesis penyakit alergi.Antihistamin adalah zat-zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan pada reseptor H1, H2 dan H3. Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen antibodi karena tidak dapat menetralkan atau mengubah efek histamin yang sudah terjadi. Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah produksi histamin. Antihistamin bekerja terutama dengan menghambat secara interaksi histamin dengan reseptor khas.

Antihistamin sebagai penghambat yang dapat mengurangi degranulasi sel mast yang dihasilkan dari pemicuan imunologis oleh interaksi antigen IgE, sehingga terjadi interaksi antara antigen dengan antibodi tubuh yang akan menimbulkan suatu alergi. Alergi merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi di tubuh akibat masuknya suatu zat asing. Zat asing yang dinamakan alergen tersebut masuk ke dalam tubuh melalui saluran nafas (inhalan) seperti debu, tungau.

Pengaruh histamin yang dihasilkan tubuh dapat dikurangi melalui berbagai cara yaitu antagonis fisiologik terutama dengan epinefrin yang memiliki kerja berlawanan dengan histamin pada otot polos penting dan pada anafilaksis sitemik, pelepasan inhibitor dengan menurunkan degranulasi sel mast akibat interaksi antigen-IgE, antagonis reseptor histamin yang telah ditemukan diantaranya antagonis reseptor H1 dan H2. Antagonis reseptor H3 dan H4 belum tersedia untuk penggunaan klinis.3 Referat ini akan membahas mendalam mengenai obat antihistamin meliputi penggolongan antihistamin, mekanisme kerja, farmakokinetik, indikasi, efek samping, interaksi obat, dan penggunaan khusus obat antihistamin.