antibakteri dan antibiotik

Upload: fitriairdayani

Post on 13-Apr-2018

255 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    1/27

    Flukonazol

    Gambar struktur kimia Flukonazol

    Farmakologi : Flukonazol merupakan inhibitor cytochrome P-450 sterol C-14 alpha-demethylation(biosintesis ergosterol) jamur yang sangat selektif. Pengurangan

    ergosterol, yang merupakan sterol utama yang terdapat di dalam membran sel-sel

    jamur, dan akumulasi sterol-sterol yang mengalami metilase menyebabkan

    terjadinya perubahan sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran.

    Secara in itro flukonazol memperlihatkan aktiitas fungistatik

    terhadap Cryptococcus neoformansdan Candida spp.

    Spektrum : Spektrum aktiitas antijamurnya sama dengan ketokonazol. Fluconazole

    memiliki spectrum yang luas meliputi !lastomyces dermatidis, "occiodioides immitis,"ryptococcus neoformus, #istoplasma capsulatum dan Paracoccidioides

    brasiliensis. $bat ini aktif terhadap "andida albicans, ". tropicalis, dan ".

    parapsilosis, namun tidak peka terhadap ". krusei dan %orulopsis glabrata (sekarang

    diklasifikasikan ke dalam spesis "andida glabrata). Fluconazole aktif di dalam

    dermatophytosis namun tidak efektif di dalam aspergillosis dan mucormycosis. Pada

    pasien penderita neutropenik, manifestasi resistensi fluconazole yang paling umum

    adalah pada seleksi spesis "andida yang tidak biasa dijumpai, seperti ". krusei,

    yang memiliki resistensi intrinsik terhadap obat ini.

    Farmakokinetik & Flukonazol larut air dan cepat diabsorpsi sesudah pemberian oral,

    dengan ' bioaailabilitas, *+ terikat pada protein. $bat ini mencapai

    konsentrasi tinggi dalam "S, paru dan humor auosus, dan menjadi obat pilihan

    pertama untuk meningitis karena jamur. onsentrasi fungisidanya juga meningkat

    dalam agina, salia, kulit dan kuku.

    Pengobatan secara oral dengan fluconazole mengakibatkan

    terjadinyaabsorpsi obat secara cepat dan hampir sempurna. onsentrasi

    serum identik diperoleh setelah pengobatan secara oral dan secara

    parenteral yang menunjukkan bah/a metabolisme tahap a/al (frst-passmetabolism)obat tidak terjadi. onsentrasi darah naik sesuai dengan dosis

    dengan tingkat dosis yang bermacam-macam. 0ua jam setelah pemberian

    obat secara oral dengan dosis 1 mg, konsentrasi serum dengan kisaran *,

    mg2l dapat diantisipasi, namun hal ini terjadi hanya setelah dosis ditambah

    secara berulang-ulang hingga mencapai +, sampai dengan 3, mg2l.

    Pengobatan fluconazole secara oral atau secara parenteral menyebabkan

    percepatan dan penyebaran distribusiobat. %idak seperti obat antifungal

    azol jenis lainnya, protein yang mengikat fluconazole memiliki kadar yang

    rendah (sekitar *+). #al ini menyebabkan tingginya tingkat sirkulasi obat

    yang tidak terikat. %ingkat sirkulasi obat yang tidak terikat pada sebagian

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    2/27

    besar kelencar dan cairan tubuh biasanya melampaui 1 dari konsentrasi

    darah simultan.

    %idak seperti obat anti jamur azole jenis lain, fluconazole tidak dapat

    dimetabolismesecara ekstensif oleh manusia. ebih dari ' dari dosis

    yang diberikan tereliminasi ke dalam urin& sekitar 4 dalam bentuk obat-obatan asli (tidak berubah komposisinya) dan * dalam bentuk metabolit.

    %idak ada indikasi induksi atau inhibit yang signifikan pada metabolisme

    fluconazole yang diberikan secara berulang-ulang.

    Sarana eliminasi utama dalam hal ini adalah ekskresirenal obat-obatan

    yang tidak dapat dirubah komposisinya. Pada pasien yang memiliki fungsi

    renal normal, terdapat sekitar 4 dari jumlah dosis yang diberikan

    tercampur dengan urin dengan bentuk yang tidak berubah dan konsentrasi 5

    * mg2l. obat jenis ini dibersihkan melalui filtrasi glomerular, namun secara

    bersamaan terjadi reabsorpsi tubular. Fluconazole memiliki paruh hidupserum selama +-3 jam, tetapi dapat diperpanjang /aktunya jika terjadi

    gangguan pada fungsi renal, dengan pemberian dosis terhadap pasien yang

    memiliki tingkat filtrasi di ba/ah 1 ml2menit. Fluconazole akan hilang selama

    haemodialysis dan pada sejumlah kasus terjadi selama dialysis peritoneal.

    Sessi haemodialysis selama 3 jam dapat mengurangi konsentrasi darah

    hingga sekitar 1.

    Indikasi : infeksi sistemik, kandidiasis mukokutan, aginal candidiasis.

    Kegunaan Terapi : Fluconazole dapat digunakan untuk mengobati candidosis

    mukosa dan candidosis cutaneous. Selain itu, obat ini juga efektif untuk pera/atan

    berbagai jenis gangguan dermatophytosis dan pityriasis ersicolor.

    Fluconazole adalah jenis ramuan obat yang menjanjikan bagi pera/atan penyakit

    candidosis stadium lanjut2berat pada pasien yang tidak menderita neutropenia,

    namun sebaiknya tidak digunakan sebagai pilihan utama pada pasien neutropenia

    kecuali jika terdapat alasan-alasan tertentu. Fluconazole telah terbukti bermanfaat

    untuk pera/atan prophylaktat terhadap penyakit candidosis yang diderita oleh

    pasien pengidap neutropenik. Fluconazole tidak tidak efektif untuk mengobati

    aspergillosis dan mucormycosis.

    Fluconazole merupakan jenis obat-obatan yang ampuh untuk mengatasi meningitis

    cryptococcal, tetapi tidak boleh dijadikan prioritas utama untuk pasien pengidap

    670S kecuali jika terdapat alasan-alasan tertentu. Fluconazole terbukti lebih efektif

    dan lebih dapat ditoleransi dibandingkan amphotericin ! untuk mengobati atau

    mencegah terjadinya cryptococcosis pada pasien penderita 670S.

    Fluconazole saat ini menjadi jenis obat yang menjadi pilihan banyak dokter untuk

    mengobati pasien penderita meningitis coccidioidal. Syaratnya, pasien tersebut

    harus tetap mengkonsumsi fluconazole selama hidupnya agar mencegah munculnya

    kembali penyakit yang sama.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    3/27

    Dosis & CaraPemberian& Flukonazol tersedia dalam bentuk kapsul 1 dan *1 mg

    dan infus + mg2ml. 0osis tunggal *1 mg. 8odifikasi dosis perlu dilakukan pada

    pasien dengan gangguan ginjal..

    Fluconazole merangsang terjadinya absorpsi secara sempurna pada saat dilakukanpengobatan secara oral, sehingga jenis pengobatan oral menjadi prioritas utama.

    Flukonazol dapat dipakai dengan atau tanpa makanan 9ika pemberian obat pada

    pasien tidak memungkinkan untuk diberikan le/at mulut, maka fluconazole diberikan

    dalam bentuk larutan intraena, atau melalui infus dengan kadar infus 1-* ml2menit.

    :aginal candidosis dapat diobati dengan fluconazole oral dengan dosis *1

    mg. Sedangkan $ropharyngeal candidosis diobati dengan dosis 1-+

    mg2hari selama *-+ pekan. "andidosis jenis $esophageal dan mucocutaneus

    serta candidosis saluran kencing bagian ba/ah memerlukan fluconazole

    dengan dosis *-+ mg2hari yang diberikan selama +-; pekan. 0osis yang disarankan untuk pasien penderita cryptococcosis atau

    candidosis stadium lanjut adalah ; mg2hari. ntuk mencegah candidosis pada pasien

    penderita neutropenik, maka dosis yang diberikan adalah *-; mg2hari.

    Pasien-pasien yang memiliki resiko tinggi terhadap serangan infeksi stadium

    lanjut harus diobati dengan dosis ; mg2hari dan hal ini harus dimulai

    beberapa hari menjelang munculnya gejala neotropenia dan berlangsung

    selama * pekan setelah jumlah neutrofil kembali pada kisaran * ? *'2l. Pasien yang menderita gangguan renal harus diberi dosis normal selama

    ;4 hari pertama pengobatan. Segera setelah itu, interal dosis harus

    dilipatgandakan sampai dengan ;4 jam (dengan kata lain, dosis dikurangi

    setengahnya). #al ini berlaku bagi pasien yang memiliki tingkat pembersihan

    kreatinin +*-; ml2menit. Sedangkan pasien yang memiliki tingkat

    pembersihan kreatinin *-+ ml2menit interal dosis adalah @+ jam.

    Pasien yang menderita haemodialysis secara reguler memerlukan dosis

    yang biasa yang diberikan setelah masing-masing tahap atau sesi dialysis.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    4/27

    Kehamilan dan menyusui : Penggunaan pada masa kehamilan danmenyusui

    tidak direkomendasikan.

    Eek samping : Sakit kepala, nyeri abdominal, diare, dan pusing. Auam pada kulit

    bisa terjadi tapi jarang. Flukonazol bisa menyebabkan kerusakan hati pada kasusjarang. Fungsi hati harus dimonitor setelah beberapa hari penggunaan obat.

    Fluconazole adalah jenis obat yang dapat ditoleransi dengan baik. Bfek samping

    yang paling umum terjadi adalah gastrointestinal seperti nausea (mual) dan nyeri

    pada bagian perut, namun jarang yang memerlukan diskontinuasi pera/atan,

    khususnya pada pasien yang menerima dosis hingga ; mg2hari. Bleasi

    asimptomatik transient tingkat transaminase serum relatif biasa terjadi pada pasien

    penderita 670S, dan pengobatan harus dihentikan pada pasien penderita hepatitis

    simptomatik atau penderita gangguan fungsi hati.

    Pasien penderita kanker atau 670S memiliki kemungkinan untuk mengidap sindromSteens-9ohnson (fatal e?foliatie skin rashes), namun hubungan sebab akibat

    penyakit ini dengan fluconazole belumlah jelas, terutama jika penanganan dilakukan

    secara terus-menerus dengan obat-obatan jenis lain. 6da baiknya untuk

    menghentikan konsumsi fluconazole pada pasien penderita infeksi jamur superficial,

    di mana pasien tersebut mengalami pengelupasan kulit. Pasien penderita infeksi

    jamur stadium lanjut2berat yang juga mengalami pengelupasan kulit harus dia/asi

    terus perkembangannya dan pemberian obat harus dihentikan jika terjadi luka yang

    serius atau erythrema multiforme.

    !erbeda dengan ketoconazole, fluconazole tidak menghambat metabolisme adrenalmaupun steroid testicular manusia. Syaratnya, obat ini dikonsumsi dengan dosis

    yang tepat.

    !ama dagang& 0iflucan, Funzol.

    D"FT"# P$ST"K" :

    http://pojokapoteker.blogspot.com/

    http://www.kalbe.co.id/fles/cdk/fles/11AntijamurSistemik108.pd/1

    1AntijamurSistemik108.html

    http://www.adasidna.blogspot.com/

    http://spiritia.or.id/li/bacali.php!lino"#$%

    http://&'.1%.'$#.1$'/search!

    ("cache:)%wh*+,-$8:armakologi.fles.wordpress.com/'008/10/in

    eksijamur.pd2ukonaolmerupakan3cd"103hl"id3ct"clnk3gl"id

    http://www.majalaharmacia.com/rubrik/one4news.asp!567ews"#&1

    http://pojokapoteker.blogspot.com/http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11AntijamurSistemik108.pdf/11AntijamurSistemik108.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11AntijamurSistemik108.pdf/11AntijamurSistemik108.htmlhttp://www.adasidna.blogspot.com/http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=534http://72.14.235.132/search?q=cache:C4whYXEP3z8J:farmakologi.files.wordpress.com/2008/10/infeksi-jamur.pdf+flukonazol+merupakan&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=idhttp://72.14.235.132/search?q=cache:C4whYXEP3z8J:farmakologi.files.wordpress.com/2008/10/infeksi-jamur.pdf+flukonazol+merupakan&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=idhttp://72.14.235.132/search?q=cache:C4whYXEP3z8J:farmakologi.files.wordpress.com/2008/10/infeksi-jamur.pdf+flukonazol+merupakan&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=idhttp://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=571http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=571http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11AntijamurSistemik108.pdf/11AntijamurSistemik108.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/11AntijamurSistemik108.pdf/11AntijamurSistemik108.htmlhttp://www.adasidna.blogspot.com/http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=534http://72.14.235.132/search?q=cache:C4whYXEP3z8J:farmakologi.files.wordpress.com/2008/10/infeksi-jamur.pdf+flukonazol+merupakan&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=idhttp://72.14.235.132/search?q=cache:C4whYXEP3z8J:farmakologi.files.wordpress.com/2008/10/infeksi-jamur.pdf+flukonazol+merupakan&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=idhttp://72.14.235.132/search?q=cache:C4whYXEP3z8J:farmakologi.files.wordpress.com/2008/10/infeksi-jamur.pdf+flukonazol+merupakan&cd=10&hl=id&ct=clnk&gl=idhttp://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=571http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=571http://pojokapoteker.blogspot.com/
  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    5/27

    8iconazole merupakan obat untuk mengatasi infeksi jamur yang menyerang bagian-

    bagian tubuh, seperti agina, mulut, dan kulit.

    Cejala infeksi jamur umumnya meliputi rasa gatal, kemerahan, dan rasa perih pada

    bagian yang terinfeksi. 9ika terjadi di mulut, penderita akan merasa tidak nyaman

    saat makan atau minum dan muncul bintik-bintik putih di dalam mulut. 0an jika

    infeksi jamur menyerang agina, bisa menyebabkan keputihan atau cairan putih

    kental dan rasa gatal atau perih.

    Tentang %ionazole

    9enis obat $bat anti jamur

    Colongan $bat resep

    8anfaat 8engobati infeksi jamur pada kulit, mulut, agina, dan kuku

    0ikonsumsi oleh 0e/asa dan anak-anak

    !entuk obat

    Oral gel, krim, salep, bedak, dan kapsul khusus untuk infeksi pada

    agina

    Peringatan

    !agi /anita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis miconazole

    dengan anjuran dokter.

    %anyakan dosis miconazole untuk anak-anak kepada dokter.

    #arap berhati-hati bagi pasien yang menderita gangguan hati, porfiria,

    mengonsumsi obat lain seperti wararin, serta bagi pasien yang berusia di ba/ah

    *4 tahun.

    ika terjadi reaksi alergi atau oerdosis9 segera temui dokter.

    Dosis Miconazole

    erikut ini adalah dosis umum penggunaan miconaole dalam berbagai

    bentuk:

    Bentuk obat Pengguna Dosis

    http://www.alodokter.com/warfarinhttp://www.alodokter.com/warfarin
  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    6/27

    ;rim dan salep 6ewasa

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    7/27

    Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain :

    ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.

    b. Antijamur peroral

    Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak

    terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati

    infeksi Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan.

    itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk tablet yang

    diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur.

    Penggunaannya tergantung pada jenis infeksi yang ada. example:

    Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya

    disebabkan oleh jenis jamur tinea.

    Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat

    digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh

    c. Antijamur injeksi

    Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-

    obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.

    Infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua yaitu :

    1.Infeksi jamur sistemik

    - Amfoterisin B

    - Flusitosin

    - Ketokonazol

    - Itakonazol

    - Fluconazol

    - Kalium Iodida

    2.Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)

    AMFOTERISIN B

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    8/27

    Amfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi streptomyces nodosus.

    Mekanisme kerja

    Amfoterisin B berikatan kuat dengan sterol yang terdapat pada membran sel

    jamur sehingga membran sel bocor dan kehilangan beberapa bahan intrasel dan

    menyebabkan kerusakan yang tetap pada sel.

    Salah satu penyebab efek toksik yang ditimbulkan disebabkan oleh pengikatan

    kolesterol pada membran sel hewan dan manusia.

    Resistensi terhadap amfoterisin B mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan

    reseptor sterol pada membran sel.

    Farmakokinetik

    Absorbsi : sedikit sekali diserap melalui saluran cerna.

    Waktu paruh kira-kira 24-48 jam pada dosis awal yang diikuti oleh eliminasi fase

    kedua dengan waktu paruh kira-kira 15 hari, sehingga kadar mantapnya akan

    tercapai setelah beberapa bulan setelah pemberian.

    Ekskresi : obat ini melalui ginjal berlangsung lambat sekali, hanya 3 % dari jumlah

    yang diberikan.

    Efek samping

    Infus : kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu,

    anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang dan penurunan faal ginjal.

    50% penderita yang mendapat dosis awal secara IV akan mengalami demam

    dan menggigil.

    Flebitis (-)menambahkan heparin 1000 unit ke dalam infus.

    Asidosis tubuler ringan dan hipokalemia sering dijumpaipemberian

    kalium.

    Efek toksik terhadap ginjal dapat ditekan bila amfoterisin B diberikan bersama

    flusitosin.

    Indikasi

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    9/27

    Untuk pengobatan infeksi jamur seperti koksidioidomikosis, aspergilosis,

    kromoblastomikosis dan kandidosis.

    Amfoterisin B merupakan obat terpilih untuk blastomikosis.

    Amfoterisin B secara topikal efektif terhadap keratitis mikotik.

    Sediaan

    Amfoterisin B injeksi tersedia dalam vial yang mengandung 50 mg bubuk

    Dosis

    Pada umumnya dimulai dengan dosis yang kecil (kurang dari 0,25 mg/kgBB)

    yang dilarutkan dalam dekstrose 5 % dan ditingkatkan bertahap sampai 0,4-0,6

    mg/kgBB sebagai dosis pemeliharaan.

    Secara umum dosis 0,3-0,5 mg/kgBB cukup efektif untuk berbagai infeksi

    jamur, pemberian dilakukan selama 6 minggu dan bila perlu dapat dilanjutkan

    sampai 3-4 bulan

    Flusitosin

    Flucytosine (5-fluorocytosine) adalah primidin sintetis yang telah mengalami

    fluorinasi

    Mekanisme kerja

    Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan

    dalam sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi

    menjadi 5-Fluorourasil. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan

    langsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasil

    Farmakokinetik

    Absorbsi : diserap dengan cepat dan baik melalui saluran cerna.Pemberian

    bersama makanan memperlambat penyerapan tapi jumlah yang

    diserap tidak berkurang. Penyerapan juga diperlambat pada pemberian bersama

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    10/27

    suspensi alumunium hidroksida/magnesium hidroksida dan dengan

    neomisin.

    Distribusi :didistribusikan dengan baik ke seluruh jaringan dengan volume

    distribusi mendekati total cairan tubuh.

    Ekskresi : 90% flusitosin akan dikeluarkan bersama melalui filtrasiglomerulu dalam bentuk utuh, kadar dalam urin berkisar antara 200-500g/ml.

    Kadar puncak dalam darah setelah pemberian per-oral dicapai 1-2 jam. Kadar

    ini lebih tinggi pada penderita infusiensi ginjal.

    Masa paruh obat ini dalam serum pada orang normal antara 2,4-4.8 jam dan

    sedikit memanjang pada bayi prematur tetapi dapat sangat memanjang pada

    penderita insufisiensi ginjal.

    Efek samping

    Dapat menimbulkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia, terutama pada

    penderita dengan kelainan hematologik, yang sedang mendapat pengobatan radiasi

    atau obat yang menekan fungsi tulang, dan penderita dengan riwayat pemakaian

    obat tersebut.

    Mual,muntah, diare dan enterokolitis yang hebat.

    Kira-kira 5% penderita mengalami peninggian enzim SGPT dan SGOT,

    hepatomegali. Terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi.

    Indikasi

    infeksi sistemik, karena selain kurang toksik obat ini dapat diberikan per oral.

    Penggunaannya sebagai obat tunggal hanya diindikasikan pada

    kromoblastomikosis

    Sediaan dan dosis

    Flusitosin tersedia dalam bentuk kapsul 250 dan 500 mg

    Dosis yang biasanya digunakan ialah 50-150 mg/kgBB sehari yang dibagi

    dalam 4 dosis.

    Ketokonazol.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    11/27

    Mekanisme kerja

    Seperti azole jenis yang lain, ketoconazole berinterferensi dengan biosintesis

    ergosterol, sehingga menyebabkan perubahan sejumlah fungsi sel yangberhubungan dengan membran.

    Farmakokinetik

    Absorbsi : diserap baik melalui saluran cerna dan menghasilkan kadar

    plasma yang cukup untuk menekan aktivitas berbagai jenis jamur. Penyerapan

    melalui saluran cerna akan berkurang pada penderita dengan pH lambung yang

    tinggi,pada pemberian bersama antasid.

    Distribusi : ketokonazol setelah diserap belum banyak diketahui.

    Ekskresi : Diduga ketokonazol diekskresikan bersama cairan empedu

    ke lumen usus dan hanya sebagian kecil saja yang dikeluarkan bersama urin,

    semuanya dalam bentuk metabolit yang tidak aktif.

    Efek samping

    Efek toksik lebih ringan daripada Amfoterisin B.

    Mual dan muntah merupakan ESO paling sering dijumpai

    ESO jarang : sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia, parestesia, gusi

    berdarah, erupsi kulit, dan trombositopenia.

    Indikasi

    Ketokonazol terutama efektif untuk histoplasmosis paru, tulang, sendi dan

    jaringan lemak.

    Kehamilan dan laktasi

    Obat ini sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil karena pada tikus, dosis 80

    mg/kgBB/hari menimbulkan cacat pada jari hewan coba tersebut.

    Itrakonazol

    Mekanisme kerja

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    12/27

    Seperti halnya azole yang lain, itraconazole berinterferensi dengan enzim

    yang dipengaruhi oleh cytochrome P-450, 14(-demethylase. Interferensi ini

    menyebabkan akumulasi 14-methylsterol dan menguraikan ergosterol di dalam sel-

    sel jamur dan kemudian mengganti sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan

    membranFarmakokinetik

    Itrakonazol akan diserap lebih sempurna melalui saluran cerna, bila diberikan

    bersama dengan makanan. Dosis 100 mg/hari selama 15 hari akan menghasilkan

    kadar puncak sebesar 0,5 g/ml.

    Waktu paruh eliminasi obat ini 36 jam (setelah 15 hari pemakaian).

    Sediaan dan dosis

    Itrakonazol tersedia dalam kapsul 100 mg.

    Untuk dermatofitosis diberikan dosis 1 x 100mg/hari selama 2-8 minggu

    Kandidiasis vaginal diobati dengan dosis 1 x 200 mg/hari selama 3 hari.

    Pitiriasis versikolor memerlukan dosis 1 x 200 mg/hari selama 5 hari.

    Infeksi berat mungkin memerlukan dosis hingga 400 mg sehari.

    Efek samping

    Kemerahan,

    pruritus,

    lesu,

    pusing,

    edema,

    parestesia

    10-15% penderita mengeluh mual atau muntah tapi pengobatan tidak perlu

    dihentikan

    Indikasi

    Itrakonazol memberikan hasil memuaskan untuk indikasi yang sama dengan

    ketokonazol antara lain terhadap blastomikosis, histoplasmosis, koksidiodimikosis,

    parakoksidioidomikosis, kandidiasis mulut dan tenggorokan serta tinea versikolor.

    Flukonazol

    Farmakokinetik

    Obat ini diserap sempurna melalui saluran cerna tanpa dipengaruhi adanya

    makanan ataupun keasaman lambung.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    13/27

    Kadar puncak 4-8 g dicapai setelah beberapa kali pemberian 100 mg.

    Waktu paruh eliminasi 25 jam sedangkan ekskresi melalui ginjal melebihi 90%

    bersihan ginjal.

    Sediaan dan dosis

    Flukonazol tersedia untuk pemakaian per oral dalam kapsul yang

    mengandung 50 dan 150mg.

    Dosis yang disarankan 100-400 mg per hari.

    Kandisiasis vaginal dapat diobati dengan dosis tunggal 150 mg.

    Efek samping

    Gangguan saluran cerna merupakan ESO paling banyak

    Reaksi alergi pada kulit, eosinofilia, sindrom stevensJohnson.

    Indikasi

    Flukonazol dapat mencegah relaps meningitis oleh kriptokokus pada

    penderita AIDS setelah pengobatan dengan Amfoterisin B. Obat ini juga efektif untuk

    pengobatan kandidiasis mulut dan tenggorokan pada penderita AIDS.

    Kalium Iodida

    Kalium Iodida adalah obat terpilih untukCutaneous lymphatic sporotrichosis

    Efek samping

    rinitis

    salivasi

    lakrimasi

    rasa terbakar pada mulut dan tenggorok iritasi pada mata

    sialodenitis dan akne pustularis pada bagian atas bahu

    DOSIS

    Kalium iodida diberikan dengan dosis 3 kali sehari 1 ml larutan penuh (1g/ml).

    Dosis ditingkatkan 1 ml sehari sampai maksimal 12-15 ml.

    Penyembuhan terjadi dalam 6-8 minggu, namun terapi masih dilanjutkan

    sampai sedikitnya 4 minggu setelah lesi menghilang atau tidak aktif lagi

    Anti jamur untuk infeksi topikal

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    14/27

    Griseofulvin

    Imidazol dan Triazol

    Tolnaftat

    Nistatin

    Griseofulvin

    Griseofulvin adalah antibiotik anti jamur yang dihasilkan oleh sejumlah

    spesies Penicillium dan pertama kali diperkenalkan adalah berbentuk obat oral yang

    diperuntukkan bagi pengobatan penyakit dermatophytosis

    Mekanisme Kerja

    Griseofulvinkelompok obat fungistatis yang mengikat protein-potein

    mikrotubular dan berperan untuk menghambat mitosis sel jamur.

    Selain itu, griseofulvin juga inhibitor (penghambat) bagi sintensis asam

    nukleat.

    Farmakokinetik

    Griseofulvin kurang baik penyerapannya pada saluran cerna bagian atas

    karena obat ini tidak larut dalam air.Penyerapan lebih mudah bila griseofulvin

    diberikan bersama makanan berlemak

    Dosis oral 0.5 hanya akan menghasilkan kadar puncak dalam plasma kira-kira

    1 g/ml setelah 4 jam.

    Obat ini mengalami metabolisme di hati dan metabolit utamanya adalah 6-

    metilgriseofulvin.

    Waktu paruh obat ini kira-kira 24 jam, 50% dari dosis oral yang diberikan

    dikeluarkan bersama urin dalam bentuk metabolit selama 5 hari.

    Efek samping

    Leukopenia dan granulositopeniamenghilang bila terapi dilanjutkan.

    Sakit kepalakeluhan utama pada kira-kira 15% penderita yang biasanya

    hilang sendiri sekalipun pemakaian obat dilanjutkan.

    artralgia, neuritis perifer, demam, pandangan mengabur, insomnia,

    berkurangnya kecakapan, pusing dan sinkop, pada saluran cerna dapat terjadi rasa

    kering mulut, mual, muntah, diare dan flatulensi.

    Pada kulit dapat terjadi urtikaria, reaksi fotosensitivitas, eritema multiform,

    vesikula dan erupsi menyerupai morbili.

    Indikasi

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    15/27

    Efektif untuk infeksi jamur di kulit, rambut, dan kuku yang disebabkan oleh

    jamur Microsporum, Tricophyton, dan Epidermophyton.

    Sediaan dan dosis

    Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet berisi 125 dan 500 mg dan suspesimengandung 125 mg/ml.

    Pada anak griseofulvin diberikan 10 mg/kgBB/hari

    Untuk dewasa 500-1000 mg/hari dalam dosis tunggal.

    Hasil memuaskan akan tercapai bila dosis yang diberikan dibagi empat dan

    diberikan setiap 6 jam

    Kontaindikasi

    Griseofulvin bersifat kontraindikasi pada pasien penderita penyakit liver

    karena obat ini menyebabkan kerusakan fungsi hati

    IMIDAZOL DAN TRIAZOL

    Anti jamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Yang termasuk

    kelompok ini ialah mikonazol, klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol, dan

    bifonazol.

    MIKONAZOL

    Mikonazol merupakan turunan imidazol sintetik yang relatif stabil, mempunyai

    spektrum ani jamur yang lebar baik terhadap jamur sistemik maupun jamur

    dermatofit.

    Mekanisme Kerja

    Mikonazol menghambat sintesis ergosterol yang menyebabkan permeabilitas

    membran sel jamur meningkat

    Farmakokinetik

    Daya absorbsi Miconazole melalui pengobatan oral kurang baik..

    Miconazole sangat terikat oleh protein di dalam serum. Konsentrasi di dalam

    CSF tidak begitu banyak, tetapi mampu melakukan penetrasi yang baik ke dalam

    peritoneal dan cairan persendian.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    16/27

    Kurang dari 1% dosis parenteral diekskresi di dalam urin dengan komposisi

    yang tidak berubah, namun 40% dari total dosis oral dieliminasi melalui kotoran

    dengan komposisi yang tidak berubah pula.

    Miconazole dimetabolisme oleh liver dan metabolitnya diekskresi di dalam

    usus dan urin. Tidak satupun dari metabolit yang dihasilkan bersifat aktifIndikasi

    Diindikasikan untuk dermatofitosis, tinea versikolor, dan kandidiasis

    mukokutan.

    Efek samping

    Berupa iritasi dan rasa terbakar dan maserasi memerlukan penghentian

    terapi.

    Sediaan dan dosis

    Obat ini tersedia dalam bentuk krem 2% dan bedak tabur yang digunakan 2

    kali sehari selama 2-4 minggu.

    Indikasi

    Krem 2 % untuk penggunaan intravaginal diberikan sekali sehari pada malam

    hari untuk mendapatkan retensi selama 7 hari. Gel 2% tersedia pula untuk kandidiasis oral.

    Posted 11th November 2010 byYusnita A.,S.farm, Apt

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    17/27

    SE!I!* +, -$!I .,/0

    farmakologi antimikroba dan antiparasit

    BAB I

    PENDAHUUAN

    1.1 Catarbelakang @asalah

    Sebelum era modern hingga saat ini9 pen=ebab terbesar kematian

    manusia adalah ineksi mikroorganisme seperti bakteri9 jamur9 parasit dan

    irus. 6iagnosis =ang akurat sangat diperlukan dalam penatalaksanaan

    suatu pen=akit ineksi. -enting untuk dapat mengidentifkasi

    mikroorganisme pen=ebab dan memahami karakteristik dan patogenesis

    dari pen=akit ineksi sehingga dapat menjadi dasar dalam menentukanobat antimikroba =ang tepat. Dal ini mengingat bakteri9 irus9 jamur9 dan

    parasit mempun=ai karakteristik =ang berbeda satu sama lain.

    ;egiatan antibiotika untuk pertama kalin=a ditemukan oleh sarjana

    5nggris dr. AleEander Flemming pada tahun 1G'8 penisilinB. >etapi

    penemuan ini baru diperkembangkan dan dipergunakan dalam terapi di

    tahun 1G%1 oleh dr.Flore=

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    18/27

    Antimikroba A@B ialah obat pembasmi mikroba9 khususn=a mikroba

    =ang merugikan manusia. Antiparasit termasuk dalam antimikroba.6alam

    pembicaraan di sini9 =ang dimaksud dengan mikroba terbatas pada jasad

    renik =ang tidak termasuk kelompok parasit. erdasarkan siat toksisitas

    selekti9 ada anti mikroba =ang bersiat menghambat pertumbuhan

    mikroba9 dikenal sebagai aktiftas bakteriostatik dan ada =ang bersiat

    membunuh mikroba9 dikenal sebagai aktiitas bakterisid.

    Antibiotik ialah at =ang dihasilkan oleh suatu mikroba9 terutama ungi9

    =ang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain.

    an=ak antibiotik dewasa ini dibuat secara semisintetik atau sintetik

    penuh. 7amun dalam praktek seharihari A@ sintetik =ang tidak

    diturunkan dari produk mikroba misaln=a sulonamida dan kuinolonB juga

    sering digolongkan sebagai antibiotik.

    '.' -enggolongan

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    19/27

    kelompok ini adalah sulonamid9 ampisilin9 sealosorin9 kloramenikol9

    tetrasiklin9 dan riampisin.

    Spektrum sempit aktiitas sempitB

    Antibiotik =ang bersiat akti bekerja han=a terhadap beberapa jenis

    mikroba saja9 bakteri gram positi atau gram negati saja. )ontohn=a

    eritromisin9 klindamisin9 kanamisin9 han=a bekerja terhadap mikroba

    grampositi. Sedangkan streptomisin9 gentamisin9 han=a bekerja terhadap

    kuman gramnegati.

    ). erdasarkan )ara ;erjan=a

    Antibiotika golongan ini dibedakan berdasarkan sasaran kerja sen=awa

    tersebut dan susunan kimiawin=a. Ada tiga kelompok antibiotika dilihat

    dari target atau sasaran kerjan=a : 5nhibitor sintesis atau mengaktiasi enim =ang merusak dinding sel

    bakteri sehingga menghilangkan kemampuan berkembang biak dan

    sering kali terjadi lisis9 mencakup golongan -enicsillin9 -olipeptida9

    sikloserin9 basitrasin9 ankomisin dan Sealosporin9 misaln=a ampisillin9

    penisillin IJ

    5nhibitor transkripsi dan replikasi9 mencakup golongan Kuinolone9

    misaln=a riampicin9 actinom=cin 69 nalidiEic acid.

    5nhibitor sintesis protein9 =ang mengganggu ungsi ribosom bakteri9

    men=ebabkan inhibisi sintesis protein secara reersibel9 mencakup

    ban=ak jenis antibiotik9 terutama dari golongan @acrolide9

    Aminogl=coside9 dan >etrac=cline9 misaln=a gentam=cin9 chloramphenicol9

    kanam=cin9 streptom=cin9 oE=tetrac=cline.

    -embagian ini walaupun secara rinci menunjukkan tempat kerja dan

    mekanismen=a terhadap kuman9 namun kiran=a kurang memberikan

    manaat atau membantu praktisi dalam memutuskan pemilihan obat

    dalam klinik. @asingmasing cara klasifkasi mempun=ai kekurangan

    maupun kelebihan9 tergantung kepentingann=a.

    6. erdasarkan -en=akitn=a

    Iolongan -enisilin

    -enisilin menghambat pembentukan @ukopeptida =ang diperlukan

    untuk sintesis dinding sel mikroba. >erhadap mikroba =ang sensiti9

    -enisilin akan menghasilkan eek bakterisid membunuh kumanB pada

    mikroba =ang sedang akti membelah. @ikroba dalam keadaan metabolik

    tidak akti tidak membelahB praktis tidak dipengaruhi oleh -enisilin9

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    20/27

    kalaupun ada pengaruhn=a han=a bakteriostatik menghambat

    perkembanganB.

    )ontoh obat :

    a. Amoksisilin

    7ama dagang : AmmoEillin9 Amosine

    5ndikasi : 5neksi pada saluran napas9 saluran genitourinaria9

    Ionnorhea

    ;ontraindikasi : Dipersensiti terhadap -enisilin9 gangguan ginjal9

    leukimia limatik.

    ,ek samping : Iangguan ginjal9 reaksi hipersensiti

    6osis : 6ewasa '#0#00 mg $ E sehari9 anakanak &1' thB 10

    ml sirup 1'# mg/ #ml.

    b. Ampisilin

    7ama dagang : Ambiopi9 Ampisilin

    5ndikasi : 5S;9 saluran pernapasan dan pencernaan

    ;ontraindikasi : Dipersensiti

    ,ek samping : @ual9 muntah9 diare9hipersensiti

    Iolongan Sealosporin

    Sealosporin ialah dengan menghambat sintesis dinding sel mikroba.

    *ang dihambat adalah reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam

    rangkaian reaksi pembentukan dinding sel.

    )ontoh obat :

    a. Seadroksil

    7ama dagang : iodroEil

    5ndikasi : 5S-9 kulit9 jaringan artikulasi 6an tulang.

    ;ontraindikasi : Dipersensiti

    ,ek samping : Iejala ruam kulit

    6osis : 6ewasa 1' g per hari terbagi menjadi ' dosis.-engobatan dilakukan selama '$ hari setelah gejala hilang.

    b. Seoperaon

    7ama dagang : iootik9 )eobid

    5ndikasi : 5S-9 saluran kemih9 meningitis.

    ;ontraindikasi : Dipersensiti

    ,ek samping : Luam makulopapula9 urtikaria.

    6osis : 6ewasa '% g per hari dalam dosis terbagi setiap 1'

    jam.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    21/27

    c. Seotaksim

    7ama dagang : ioce9 )eoEal

    5ndikasi : 5neksi bakteri pada saluran napas bawah9 saluran

    cerna9 tulang9 dan sendi.

    ;ontraindikasi : Dipersensiti

    ,ek samping : 6iare9 n=eri abdomen9 ruam kulit

    6osis : 6ewasa 1 g setiap 1' jam.

    Iolongan >etrac=cline

    @engganggu sintesis protein kuman Spektrum kerjan=a luas kecuali

    terhadap -sudomonas 3 -roteus. uga akti terhadap )hlam=dia

    trachomatis pen=ebab pen=akit mataB9 leptospirae9 beberapa protooa.

    )ontoh obat :a. >etrasiklin

    7ama dagang : imatra9 >etrasanbe

    5ndikasi : 5neksi bakteri positi dan negati9 ineksi ricketssia

    ;ontraindikasi : Iangguan ginjal

    ,ek samping : Iangguan saluran cerna9 anoreksia9 dermatitis9

    urtikaria9 anaflaksis

    6osis : 6ewasa #00 mg % E sehari9 anak : '##0 mg /kg/

    /hari terbagi menjadi % dosis.

    b. 6oksisiklin

    7ama dagang : 6oEin9 6oEicor

    5ndikasi : 5neksi saluran naas9saluran pencernaan9 saluran

    indiidu9 saaluran kemih dan kelamin

    ;ontraindikasi : ;erusakan hati9 diskrasia darah9 hipersensitiftas

    ,ek samping : Iangguan saluran pencernaan9 kerusakan hati.

    6osis : 6ewasa hari 5 '00 mg9 dilanjutkan dengan 100 mg 1 E

    sehari pada hari berikutn=a.

    Iolongan ;loramenikol

    ;loramenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein

    kuman. *ang dihambat adalah enim peptidil transerase =ang berperan

    sebagai katalisator untuk membentuk ikatanikatan peptida pada proses

    sintesis protein kuman.

    )ontoh obat :

    a. ;loramenikol / >iamenikol

    7ama 6agang : )olme9 Anicol9 iothicol.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    22/27

    ;ontraindikasi : Dipersensiti9 penderita gangguan ungsi hati dan ginjal.

    6osis : 6ewasa % E sehari '#0#00 mg9 anakanak '##0 mg

    /kg dalam dosis terbagi $% E sehari

    ,ek samping : ;loramenikol dapat menimbulkan kemerahan kulit9

    angioudem9 urtikaria dan anaflaksis.

    Iolongan @akrolid

    Iolongan @akrolida bersiat bakteriostatik atau bakterisid tergantung

    dari jenis kuman dan kadar obat @akrolida.

    )ontoh obat :

    a. ;laritromisin

    7ama 6agang : Abbotic9 inoklar

    5ndikasi : 5neksi saluran pernapasan9otitis media akut9 ineksisaluran kulit

    ;ontraindikasi : Dipersensitiitas9 gagal jantung9 ibu hamil dan

    men=usui.

    ,ek samping : 6iare9 mual9 pengecapan =ang abnormal9

    ketidakn=amanan pada perut.

    6osis : dewasa '#0#00 mg ' E sehari selama &1% hari

    b. ,ritromisin

    7ama dagang : annthrocin9 6uram=cin

    5ndikasi : 5neksi Streptokokus9 @=coplasma

    pneumoniae9>reponema pallidum9 )lostridium

    ;ontraindikasi : Iangguan ungsi hati.

    ,ek samping : ;ejang perut9 mual9 muntah9 diare.

    6osis:'#0#00 mg % E sehari.

    c. Aitromisin

    7ama dagang : @eatrin9 HithromaE5ndikasi : 5neksi saluran naas atas dan bawah9 pen=akit =ang

    ditularkan melalui hubungan seks.

    ;ontraindikasi : Dipersensiti9 pemberian bersama dengan deriat ergot.

    ,ek samping : @ual9 muntah9 diare9 n=eri perut dan dada9

    palpitasi9ertigo.

    6osis : #00 mg hari 5B dilanjutkan '#0 mg hari 55MB

    Iolongan ;uinolon

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    23/27

    Iolongan antibiotika ;uinolon umumn=a dapat ditoleransi dengan

    baik.

    )ontoh obat :

    a. Sipro2oksasin

    7ama 6agang : actiproE9a(uinor

    5ndikasi : 5S-9 ineksi kulit9 jaringan lunak9 saluran kemih dan

    pencernaan

    ;ontraindikasi : Dipersensiti9 hamil dan men=usui9 anakanak dan

    remaja

    6osis : 6ewasa '00 mg setiap 1' jam ineksi saluran kemih

    ringanB9 %00 mg setiap 1' jam9 ineksi beratB

    b.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    24/27

    ;ontra indikasi : Dipersensesiti

    ,ek samping : >elinga berdengung9 ertigo9 tinitus9 pusing.

    6osis : 6ewasa $ mg/kg dalam dosis terbagi tiap 8 jam imB.

    c. ;anamisin

    7ama dagang : ;anarco9 ;anoEin

    5ndikasi : 5neksi saluran napas9 bronkitis9 I

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    25/27

    6osis : Nntuk flariasis bankroti9 dosis =ang dianjurkan adalah

    Omg/kg berat badan/hari selama 1' hari. Sedangkan untuk flaria brugia9

    dosis =ang dianjurkan adalah #mg/kg berat badan/hari selama 10 hari.

    b. Ceamisol

    7ama dagang : ;am cek san9 obat cacing kancisan

    5ndikasi : )acing perut9 cacing tambang9 cacing gelang9 cacing

    kremi

    ;ontraindikasi : Dipersensiti9 gangguan ungsi ginjal9 hati dan ibu

    hamil

    ,ek samping : @ual9 muntah9 n=eri perut9 pusing9 sakit kepala9

    sindroma seperti enselopati.

    6osis : 6ewasa dan anak berusia lebih dari 1O tahun : $tablet9 anak berusia #1# tahun : ' tablet.9 anak berusia 1% tahun : 1

    tablet. 6iberikan sebagai dosis tunggal. 6osis kedua dianjurkan 1 atau &

    hari kemudian.

    c. @ebendaol

    7ama dagang : IaoE

    5ndikasi : Ascaris lumbricoides cacing gelangB9 >richuris trichiura

    cacing cambukB9 ,nterobius ermicularis cacing kremiB9 Anc=lostoma

    duodenale cacing tambangB9 7ecator americanus cacing tambangB.

    ;ontraindikasi : ;ehamilan dan men=usui

    ,ek samping : 7=eri perut9 diare

    6osis :

    Ascariasis : 100 mg9 ' kali sehari selama $ hari

    >richuriasis :100 mg9 ' kali sehari selama $ hari

    ,nterobiasis : 100 mg dalam dosis tunggal

    Anc=lostomiasis/7ecatoriasis : 100 mg9 ' kali sehari selama $ hari.

    5neksi campuran : 100 mg9 ' kali sehari selama $ hari atau #00

    mg dalam dosis tunggal untuk semua jenis ineksi.

    d. -iperain

    7ama dagang : 6egeine9 )ombicetrin.

    5ndikasi : enterobiasis9 askariasis

    ;ontra indikasi : -asien dengan riwa=at epilepsi9 pasien dengan

    pen=akit atau kerusakan ginjal kronik.

    ,ek samping : @ual9 muntah9 kolik9 diare9 alergi9 n=eri sendi9

    demam9 ertigo.

  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    26/27

    6osis : 6ib eri kan pad a dos is #0 mg/ kg dib agi

    dalam % dos is selama ' har i .

    BAB III

    PENU"UP

    $.1 ;esimpulan

    1. Antimikroba adalah suatu obat =ang menghasilkan antibiotik

    untuk membunuh mikroba =ang dapat merugikan manusia. Antiparasittermasuk dalam antimikroba.

    '. etrac=line9 Sealosporin9 ;loramenikol9 @akrolid9 ;uinolon9

    Aminoglikosida9 dan Antelmintik.

    $. -enggunaan antimikroba harus memperhatikan dosis dan

    pen=akit =ang diderita oleh seseorang agar tidak terjadi resistensi.

    %. Antimikroba A@B ialah obat pembasmi mikroba9 khususn=a

    mikroba =ang merugikan manusia. *ang dimaksud dengan mikroba

    terbatas pada jasad renik =ang tidak termasuk kelompok parasit.

    $.' Saran

    Semoga makalah ini dapat bermanaat bagi para pembaca terutama

    bagi para mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

    6AF>AL -NS>A;A

    1. http://meladoile.blogspot.com/'010/0&/antimikroba.html

    '. http://semaraputraadjoet.wordpress.com/'01'/0#/'O/antimikroba

    danantiparasit/

    $. http://julianto10.blogspot.com/'00G/0O/obatantimikroba.html

    http://melvadoile.blogspot.com/2010/07/antimikroba.htmlhttp://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/05/26/anti-mikroba-dan-antiparasit/http://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/05/26/anti-mikroba-dan-antiparasit/http://julianto10.blogspot.com/2009/06/obat-anti-mikroba.htmlhttp://melvadoile.blogspot.com/2010/07/antimikroba.htmlhttp://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/05/26/anti-mikroba-dan-antiparasit/http://semaraputraadjoezt.wordpress.com/2012/05/26/anti-mikroba-dan-antiparasit/http://julianto10.blogspot.com/2009/06/obat-anti-mikroba.html
  • 7/26/2019 Antibakteri Dan Antibiotik

    27/27

    AntibiotikAntibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatumikroba, terutama fungi, yang dapat

    menghambat mikroba jenis lain. Antibiotik adalah segolongan senyawa yang punya

    efekmembunuh mikroorganisme didalam

    tubuh, misalnya ketika terjadiinfeksi bakteri. Kata antibiotik diberikan pada produkmetabolik

    yang dihasilkan suatu organisme tertentu, yangdalam jumlah amat kecil bersifat merusak atau

    menghambatmikroorganisme lain. Dengan kata lain, antibiotik merupakanzat kimia yang

    dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yangmenghambat mikroorganisme. (elczar,

    !""#$.Kegiatan antibiotis untuk pertama kalinya ditemukansecara kebetulan oleh dr.

    Ale%ander &leming, tetapi penemuanini baru dikembangkan dan digunakan pada permulaan

    erangDunia '', ketika obatobat antibakteri sangat diperlukan untuk

    )menanggulangi infeksi dari lukaluka akibat pertempuran. (*jay,dkk, !"+"$.