antibiotik dan zat kemoterapeutik
DESCRIPTION
Penjelasan antibiotikTRANSCRIPT
Antibiotik dan Zat Kemoterapeutik
Dosen pengampu : Hj. Dra. Kasrina, M. Si
Oleh :1) Ariyoga Pratama2) Panji Handoko Badiaraja3) Riko Irwanto4) Titis Abimanyu
Zat kemoterapeutik adalah zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit menular (kemoterapi) atau mencegah penyakit (kemoprofilaksis). Zat ini diperoleh dari mikroorganisme atau tumbuhan atau disintesis di dalam laboratorium kimia.
Suatu zat kimia haruslah memiliki toksisitas yang selektif untuk dapat digunakan sebagai zat kemoterapeutik.
Artinya zat tersebut haruslah dapat menghambat atau mematikan parasit (atau sel ganas) seraya menyebabkan kerusakan yang kecil saja terhadap sel inang atau sama sekali tidak merusak.
Zat kemoterapeutik yang praktis ialah harus mampu menembus sel dan jaringan inang serta tidak mengubah mekanisme pertahanan alamiah sel inang tersebut.
Sejarah kemoterapiSejarah Kemoterapi
Kina Salvarsan
Sulfonamide
Antibiotik
Kina
Pada tahun 1630, orang-orang Eropa telah menggunakan kina alamiah yang diperoleh dari kulit pohon kina Amerika Selatan untuk mengobati malaria (suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium.
Bahkan sebelum itu orang-orang Indian Amerika Selatan telah berhasil menghilangkan gejala demam malaria dengan cara mengunyah kulit pohon kina. Pada masa sekarang senyawa-senyawa sintetik baru (kuinakrin, klorokuin, paludrin dan primakuin) telah menggantikan kina untuk mengobati penyakit malaria.
Salvarsan
Dilatarbelakangi oleh adanya Penyakit sifilis yang disebabkan bakteri Treponema pallidum
pada sekitar tahun 1910, ketika Paul Ehrlich mensintesis persenyawaan arsen yang dikenal dengan nama Salvarsan,diikembangkan suatu obat khusus yang mampu mengobati penyakit tanpa terlampau membahayakan penderita
Sulfonamide
Pada tahun 1935, suatu tim peneliti di Jerman yang dipimpin oleh Gerhard Domagk menemukan bahwa suatu zat warna tertentu (prontosil), dapat menyembuhkan mencit yang telah diberi dosis letal bakteri streptokokus hemolitik, yaitu bakteri yang menghancurkan sel darah merah serta menyebabkan “radang tenggorokan”, penyakit jangkering, serta infeksi lain pada manusia.
Ahli kimia berkebangsaan Perancis di Institut Pasteur yang mempelajari pengaruh Prontosil pada bakteri serta berusaha untuk meningkatkan mutunya, menemukan bahwa aktivitas antibakterialnya itu disebabkan oleh komponen sulfanilamide pada zat warna tersebut.
Meskipun sulfonilamide telah disintesis oleh ahli kimia Jerman Paul Gelmo pada tahun 1908, tetapi ditemukannya bahwa aktivitas antibakterial justru ada pada sulfonilamide itulah yang mendorong dilakukannya banyak penelitian untuk mencari persenyawaan sekerabat yang mempunyai nilai terapeutik.
Pada tahun 1945 telah dibuat kurang lebih 5.488 turunan sulfonilamide.
Antibiotik
Kata antibiotik diberikan pada produk metabolik yang dihasilkan suatu organisme tertentu, yang jumlah yang amat kecil bersifat merusak atau menghambat mikroorganisme lain.
Dengan kata lain, antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme yang menghambat mikroorganisme lain
Penelitian sistematik pertama yang menyelidiki serta mempelajari antibiotik dilakukan oleh A. Gratia dan S. Dath sekitar tahun 1924. Penelitian tersebut menghasilkan penemuan aktinomisetin pada galur-galur aktinomisetes, yang merupakan salah satu kelompok utama bakteri penting yang terdapat di dalam tanah.
Pada tahun 1929, Alexander Fleming memperlihatkan bahwa suatu cawan agar yang diinokulasi dengan Staphylococcus aureus telah terkontaminasi oleh sejenis kapang dan bahwa koloni kapang tersebut dikelilingi oleh suatu zone yang jernih, menunjukkan adanya penghambatan pertumbuhan bakteri. Karena setelah diidentifikasi, kapang tersebut ternyata adalah suatu spesies Penicillium, maka Fleming menamakan antibiotik itu penisilin
Zat antibiotik kemoterapeutik
Suatu zat antibiotik kemoterapeutik yang ideal hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Harus mempunyai kemampuan untuk merusak atau menghambat mikroorganisme patogen spesifik. Makin besar jumlah dan macam mikroorganisme yang dipengaruhi, makin baik. Antibiotik berspektrum luas efektif terhadap banyak spesies
Tidak mengakibatkan berkembangnya bentuk-bentuk resisten parasit
Tidak menimbulkan efek sampingan yang tidak dikehendaki pada inang, seperti reaksi alergis, kerusakan pada saraf, iritasi pad finjal atau gastrointestin
Tidak melenyapkan flora mikroba normal pada inang.
Harus dapat diberikan melalui mulut tanpa diinaktifkan oleh asam lambung, atau melalui suntikan (parenteral) tanpa terjadi pengikatan dengan protein darah
Memiliki taraf kelarutan yang tinggi dalam zat air tubuh
Konsentrasi antibiotik di dalam jaringan atau darah harus dapat mencapai taraf tinggi sehingga mampu menghambat atau mematikan penyebab infeksi.
ZAT ANTIBIOTIK KEMOTERAPEUTIK ALAMI
Zat antibiotik Kemoterapeutik Alami
Zat kemoterapeutik Alami
Penisilin
Jenis Antibiotik
Dihasilkan Oleh
Aktif Terhadap
Mekanisme Kerja
Penisilin G dan Penisilin V
Penicillium notatum
Bakteri gram positif
Menghambat sintesis dinding sel
Ampisilin (Semisintetis
Pennicilium chrysogenum
Bakteri gram negatif yang menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan, pernafasan, dan kemih
Metisilin (Semisintetis)
Pennicilium sp.
Bakteri penghasil penisilinase
Sefalosporin
Jenis Antibiotik
Dihasilkan Oleh Aktif Terhadap
Mekanisme Kerja
Sefalotin Cephalosporium spp.
Bakteri gram negatif dan positif
Menghambat Sintesis SelSefaloridin
Sefaloglisin
Sefaleksin
AminoglikosideJenis Antibiotik
Dihasilkan Oleh
Aktif Terhadap
Cara kerja
Streptomisin Streptomyces griseus
Infeksi Tuberkulosis
Menghambat Sintesis Protein
Spektinomisin Streptomyces sp.
Nesseria gonorhoe yang resisten terhadap penissilin
Neomisin Streptomyces fradie
Menghambat bakteri usus
Kanamisin S. kanomyceticus
Kebanyakan bakteri gram negatif kecuali Pseudomonas
Gentamisin Micromonospora purpurea
Aktif terhadap berbagai macam bakteri gram positif dan gram negatif termasuk pseudomonas
Tetrasiklin
Jenis Antibiotik
Dihasilkan Oleh
Aktif Terhadap
Mekanisme Kerja
Klortetrasiklin Streptomyces aureofaciens
Berspektrum luas-banyak bakteri gram positif dan gram negatif, juga organisme seperti Mycoplasma dan Chlamydia
Menggangu Sintesis Protein
Tetrasiklin S. Aureofaciens
Oksitetrasiklin S. rimosus
Polipeptide
Jenis Antibiotik
Dihasilkan Oleh
Aktif Terhadap
Mekanisme Kerja
Kolisitin Bacillus colistinus
Sebagian besar bakteri gram negatif termasuk Pseudomonas aeruginosa
Merusak membran sel
Polimiksin B B. polymyxa Bakteri gram negatif
Merusak membran sel
Basitrasin B. subtilis Bakteri gram positif
Menghambat pembentukan dinding sel
Antibiotik Antifungal
Jenis Antibiotik
Dihasilkan Oleh
Aktif Terhadap
Mekanisme Kerja
Nistatin Streptomyces noursei
Infeksi fungal, khususnya infeksi pada mulut, usus dan vagina yang disebabkan Candida
Merusak membran sel
Griseofulvin Pennicilium griseofulvin
Infeksi oleh Cendawan
Merusak membran sel
Amfoterisin B Streptomyces nodusus
Infeksi mikotik yang dalam
Menggangu fungsi membran
Zat Antibiotik Alami LainnyaJenis Antibiotik Dihasilkan oleh Aktif Terhadap Mekanisme
Kerja
Eritromisin Streptomyces erythreus
Bakteri gram positif yang umum dijumpai
Menggangu sintesis protein
Kloromisetin Streptomyces venezuelae
Berspektrum luas, infeksi parah oleh bakteri gram negatif
Menggangu sintesis protein
Linkomisin Streptomyces lincolnensis
Bakteri gram positif yang umum dijumpai
Menggangu sintesis protein
Vankomisin Streptomyces orientalis
Bakteri gram poisitif, termasuk penghasil penisilinase
Menggangu sintesis protein
Viomisin Streptomyces griseus var. Purpureus
Infeksi tuberkulosis
Menggangu sintesis protein
Rifamisin Streptomyces mediterranei
Infeksi tuberkulosis
Menggangu sintesis protein
ZAT ANTIBIOTIK KEMOTERAPEUTIK SINTESIS
Zat Antibiotik Kemoterapeutik Sintesis
Sulfonamide
Nitrofuran
IsoniazidAsam
Nalidiksat
Sulfonamide
Jenis Antibiotik Mekanisme Kerja Spektrum Aktivitas
Sulfanilamide, Sulfapiridin, Sulfatiozol, dan lain-lain
Menggangu metabolisme asam folat; analog APAB
Digunakan untuk infeksi saluran kemih, terapi nonkardiosis, dan infeksi saluran pernapasan bagian atas.
Cara Kerja Sulfonamide
Jenis Antibiotik Mekanisme Kerja Spektrum Aktivitas
Asam Nalidiksat Menghambat Sintesis DNA
Terutama untuk saluran kemih
Hidrazide asam isonikotinat (Isoniazid)
Menghambat reaksi yang dikatalisis oleh pirodiksin (antimetabolit)
Pengobatan Tuberkulosis
Nitrofuran Menghambat sintesis DNA
Sebagian besar mikroorganisme yang umum dijumpai pada saluran kemih
Contoh produk isoniazid
RESISTENSI TERHADAP ANTIBIOTIK
Pemindahsebaran (penularan) resistensi terhadap obat
Ketika zat-zat kemoterapeutik seperti sulfonamide dan antibiotik pertama kali digunakan, terbentuknya resistensi pada bakteri amat jarang terjadi.
Resistensi baru merupakan masalah setelah pemakaian antibiotik menuntun ke arah pelenyapan organisme-organisme yang rentan, sementara organisme yang resisten dapat bertambah dengan bebasnya.
munculnya organisme resisten merupakan akibat terjadinya perubahan gen bakteri yang menjadikannya resisten
pada beberapa bakteri gram positif mempunyai gen yang berfungsi melindungi bakteri tersebut dari pengaruh bakterisidal antibiotik. Misalnya, gen yang menghasilkan penisilinase pada stafilokokus yang resisten terhadap penisilin.
Beberapa individu bakteri membawa gen resisten sewaktu infeksi, kemudian memperbanyak diri, sedangkan galur-galur yang sensitif terhambat atau mati. Gen resisten ini dapat pula dipindahsebarkan melalui konjugasi, transformasi atau transduksi dari bakteri lain selama berlangsungnya pengobatan dengan antibiotik.
Transfer resistensi paling sering dengan cara konjugasi.
Fenomena ini dilaporkan 2 orang ilmuwan Jepang (1958). Mereka mengisolasi 2 organisme yang sensitif dan resisten terhadap antibiotik berserotipe sama dari seorang pasien penderita infeksi enterik yang diobati dengan sulfonamide, tetrasiklin, streptomisin, atau kloramfenikol.
mereka mendemonstrasikan bahwa resistensi terhadap antibiotik disebabkan gen-gen resisten Escherihia coli dalam reservoir saluran pencernaan yang kemudian ditransfer ke dalam bakteri Shigella dysenteriae, penyebab infeksi itu.
resistensi atau faktor R ada dalam plasmid
Terbentuknya resistensi dapat dikurangi dengan cara:
(1) mencegah pemakaian antibiotik pada kasus-kasus yang tidak membutuhkannya,
(2) menghentikan penggunaan antibiotik pada infeksi biasa atau sebagai obat luar,
(3) menggunakan antibiotik yang tepat dengan dosis yang tepat,
(4) menggunakan kombinasi antibiotik yang telah terbukti keefektifannya, dan
(5) menggunakan antibiotik yang lain bila tanda-tanda resisten telah muncul.
Menetapkan keefektifan zat kemoterapeutik
Tiap spesies mikroorganisme memiliki tingkatan kerentanan yang berbeda terhadap antibiotik dan dapat berubah selama pengobatan
Karena itu sangat penting bagi para ahli yang bekerja di klinik untuk mengetahui identitas mikrobe dan antibiotik khusus yang dapat diharapkan untuk memberikan hasil pengobatan yang paling efektif
Uji kerentanan
Kerentanan suatu mikroorganisme terhadap antibiotik dan zat kemoterapeutik lain dapat ditentukan dengan teknik “pengenceran tabung (tube dilution) atau teknik cawan “piringan kertas” (paper disk plate).
Teknik pengenceran tabung menetapkan jumlah terkecil zat kemoterapeutik yang dibutuhkan untuk menghambat pertumbuhan organisme in vitro. Jumlah tersebut sebagai KHM (“konsentrasi hambatan minimum” atau minimal inhibitory concentration).
Metode cawan piringan kertas merupakan teknik yang paling umum dipakai. Piringan-piringan kertas kecil yang diresapi obat yang berbeda-berbeda dalam jumlah tertentu diletakkan pada permukaan cawan yang telah diinokulasi. Setelah diinkubasi, dilakukan pengamatan terhadap adanya zona penghambat (daerah jernih) di sekeliling piringan
Uji kadar antibiotik secara mikrobiologis
Keampuhan (kekuatan) kandungan antibiotik dalam sampel (jumlah antibiotik murni) dapat ditentukan secara kimiawi, fisik dan biologis.
Uji biologis adalah yang termudah.
Uji kadar secara biologis
Keampuhan biologis dinyatakan dalam mikrogram, sebagaimana ditetapkan dengan cara membandingkan jumlah sel yang mati (keadaan bakteriostasis organisme uji) yang disebabkan oleh substansi uji, dengan yang disebabkan oleh siapan baku, kesemuanya dalam lingkungan yang dikendalikan dengan ketat.
Uji kadar mikrobiologis antibiotik dalam beberapa konsentrasi dengan menggunakan metode pengenceran tabung(A) dan cawan silinder (B)
TERIMA KASIH