antibiotik candidiasis

24
Antibiotik candidiasis, dapat terjadi karena kelebihan pemakaian atau pe-resep-an berbagai antibiotik (seperti oxytetracycline yang umumnya digunakan untuk mengontrol acne). Efek dari antibiotik adalah mengurangi flora bakteri yang umum terdapat dalam sistem gastrointestinal, sehingga menimbulkan lingkungan yang kondusif untuk perkembangbiakan Candida yang ada karena tidak adanya kompetisi utama. Situasi ini dapat tetap stabil sampai pasien berhenti mengkonsumsi antibiotik. efek antibiotik yang diharapkan terjadi pada satu wilayah tubuh, akan berefek negatif pada wilayah lain jika pemakaiannya berlebihan, contohnya di wilayah genital/kemaluan. Bakteri flora yang normal terdapat pada wilayah kemaluan dan tidak berbahaya bagi tubuh akan banyak yang terbunuh oleh antibiotik ini. Gejalanya, akan muncul kemerahan dan rasa gatal (jamur-an pada genital wanita dan rasa gatal pada genital pria) yang dapat berlangsung selama periode pemakaian antibiotik. Ruam dapat diobati atau dikontrol oleh obat antifungal yang cocok, tetapi infeksi kemungkinan baru dapat terhapus bila keseimbangan jumlah bakteri / fungal asli telah dikembalikan seperti semula (dengan berhenti menggunakan antibiotik). Antibiotika adalah salah satu obat antimikroba yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan infeksi odontogen. Antibiotika bisa bersifat bakterisid dan bakteriostatik. Antibiotika yang bersifat bakterisid seperti Tetrasiklin, Kloiampenikol ataupun antibiotika yang berspekirum luas dapat menimbulkan superinfeksi yaitu kandidiasis mulut. Kandidiasis mulut sering disebut juga candidosis, thrush dan monillasis merupakan suatu keadaan Minis dari kandidiasis mukokutan di rongga mulut akibat muticuinya etiologi dan fektor-faktor predisposisi, seperti pemakaian antibiotika dalam waktu lama. Biasanya penyebab terjadinya kandidiasis mulut yang paling utama adalah Kandida albikans. Kandidiasis mulut bisa dalam bentuk akut maupun kronis yaitu : kandidiasis akut terdiri dari kandidiasis pseudomembran akut dan kandidiasis eritematus akut, kandidiasis kronis terdiri dari kandidiasis hiperplastik kronis dan kandidiasis eritematus kronis. Pada kasus di atas tergolong tipe kandidiasis akut yaitu kandidiasis pseudomembran akut atau ‘thrush’. Penyebab

Upload: amelia-kharismayanti

Post on 28-Nov-2015

104 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

antibiotik candidiasis

TRANSCRIPT

Page 1: Antibiotik Candidiasis

Antibiotik candidiasis, dapat terjadi karena kelebihan pemakaian atau pe-resep-an berbagai antibiotik (seperti oxytetracycline yang umumnya digunakan untuk mengontrol acne). Efek dari antibiotik adalah mengurangi flora bakteri yang umum terdapat dalam sistem gastrointestinal, sehingga menimbulkan lingkungan yang kondusif untuk perkembangbiakan Candida yang ada karena tidak adanya kompetisi utama. Situasi ini dapat tetap stabil sampai pasien berhenti mengkonsumsi antibiotik. efek antibiotik yang diharapkan terjadi pada satu wilayah tubuh, akan berefek negatif pada wilayah lain jika pemakaiannya berlebihan, contohnya di wilayah genital/kemaluan. Bakteri flora yang normal terdapat pada wilayah kemaluan dan tidak berbahaya bagi tubuh akan banyak yang terbunuh oleh antibiotik ini. Gejalanya, akan muncul kemerahan dan rasa gatal (jamur-an pada genital wanita dan rasa gatal pada genital pria) yang dapat berlangsung selama periode pemakaian antibiotik. Ruam dapat diobati atau dikontrol oleh obat antifungal yang cocok, tetapi infeksi kemungkinan baru dapat terhapus bila keseimbangan jumlah bakteri / fungal asli telah dikembalikan seperti semula (dengan berhenti menggunakan antibiotik).

Antibiotika adalah salah satu obat antimikroba yang dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan infeksi odontogen. Antibiotika bisa bersifat bakterisid dan bakteriostatik. Antibiotika yang bersifat bakterisid seperti Tetrasiklin, Kloiampenikol ataupun antibiotika yang berspekirum luas dapat menimbulkan superinfeksi yaitu kandidiasis mulut. Kandidiasis mulut sering disebut juga candidosis, thrush dan monillasis merupakan suatu keadaan Minis dari kandidiasis mukokutan di rongga mulut akibat muticuinya etiologi dan fektor-faktor predisposisi, seperti pemakaian antibiotika dalam waktu lama. Biasanya penyebab terjadinya kandidiasis mulut yang paling utama adalah Kandida albikans. Kandidiasis mulut bisa dalam bentuk akut maupun kronis yaitu : kandidiasis akut terdiri dari kandidiasis pseudomembran akut dan kandidiasis eritematus akut, kandidiasis kronis terdiri dari kandidiasis hiperplastik kronis dan kandidiasis eritematus kronis. Pada kasus di atas tergolong tipe kandidiasis akut yaitu kandidiasis pseudomembran akut atau ‘thrush’. Penyebab atau faktor predisposisi pada pasien atas salah satunya adalah penggunaan antibiotika dalam periode waktu yang lama, Dalam perawatannya diperlukan pemeriksaan dan penentuan diagnosa yang tepat berdasarkan gambaran klinis, anamnese yang teliti, pemeriksaan laboratorium yang akurat oleh dokter gigi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian terapi pada pasien dengan terapi obat anti jamur. Obat anti jamur dapat diberikan secara lokal maupun sistemik, tetapi pemakaiarmya harus sesuai dengan tipe kandidiasis yang akan dirawat. Sedangkan pada kasus di atas diberikan obat anti jamuf secara lokal yaitu Nistatin suspensi oral. Hal yang sangat penting dilakukan oleh pasien adalah menjaga kebersihan rongga mulut, sehingga kandida albikans yang merupakan mikroorganisme komensal dan flora normal di rongga mulut tidak berubah menjadi agen infeksius oportunistik penyebab kandidiasis mulut. Pasien juga harus menghindari faktor-faktor predisposisi yang dapat menimbulkan kandidiasis.

http ://library.usu.ac.id/index.php/component/journals/index.php? option=com_journal_review&id=4648&task=viewPencegahanPenderita thrush (moniliasis) secara rekuren maupun penderita yang berisiko tinggi akan terjadi penyakit ini sebaiknya diberikan pencegahan obat-obatan anti fungal. Jika bayi yang mengalami moniliasis rongga mulut sebaiknya puting susu ibu diberi anti fungal secara topikal untuk mencegah putting terkena infeksi. Bila memberi susu dengan botol sebaiknya buang dot yang digunakan ketika menderita thrush tersebut

Page 2: Antibiotik Candidiasis

dan gunakan dot yang baru karena penyakit ini tidak begitu mudah dibasmi. Jaga kesehatan rongga mulut, hindari penggunaan obat kumur, mouth sprays dan lain –lain secara berlebihan karena akan menyebabkan keseimbangan mikroorganisme dimulut terganggu(5).KesimpulanMoniliasis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur candida albicans. Ditandai dengan lesi putih kekuningan dan bercak-bercak di mukosa mulut dan bisa meluas disekeliling mulut. Bercak ini biasanya tidak sakit dan sukar diangkat, kalau diangkat akan meninggalkan permukaan merah, kasar, dan berdarah.Diagnosa dapat ditegakkan dari gambaran klinis dan dapat dipastikan dengan pemeriksaan langsung dengan mikroskop dan dapat dengan biakan yang menggunakan media agar dekstrosa saboraud.Perawatan pada penyakit ini dengan cara memberhentikan obat antibiotik dan kortikosteroid, pemeriksaan adanya diabetes mellitus. Pemberian aplikasi nystatin atau mikostatin, ampothericyn B, clotrimazole, dan miconazole.

atogenesis

Menempelnya mikroorganisme dalam jaringan sel pejamu menjadi syarat mutlak untuk berkembangnya infeksi. Secara umum diketahui bahwa interaksi antara mikroorganisme dan sel pejamu diperantarai oleh komponen spesifik dari dinding sel mikroorganisme, adhesin dan reseptor. Manan dan manoprotein merupakan molekul-molekul Candida albicans yang mempunyai aktifitas adhesif. Khitin, komponen kecil yang terdapat pada dinding sel Candida albicans juga berperan dalam aktifitas adhesive. Setelah terjadi proses penempelan,

Candida albicans berpenetrasi ke dalam sel epitel mukosa. Dalam hal ini enzim yang berperan adalah aminopeptidase dan asam fosfatase. Apa yang terjadi setelah proses penetrasi tergantung dari keadaan imun dari pejamu.

Pada umumnya Candida albicans berada dalam tubuh manusia sebagai saproba dan infeksi baru terjadi bila terdapat faktorpredisposisi pada tubuh pejamu. Faktor-faktor yang dihubungkan dengan meningkatnya kasus kandidosis antara lain disebabkan oleh :

Kondisi tubuh yang lemah atau keadaan umum yang buruk, misalnya: bayi baru lahir, orang tua renta, penderita penyakit menahun, orang-orang dengan gizi rendah.

Penyakit tertentu, misalnya: diabetes mellitus. Kehamilan. Rangsangan setempat pada kulit oleh cairan yang terjadi terus menerus,

misalnya oleh air, keringat, urin atau air liur. Penggunaan obat di antaranya: antibiotik, kortikosteroid dan sitostatik.

Faktor predisposisi berperan dalam meningkatkan pertumbuhan Candida albicans serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena adanya perubahan dalam sistem pertahanan tubuh. Blastospora berkembang menjadi hifa semu dan tekanan dari hifa semu tersebut merusak jaringan, sehingga invasi ke dalam

Page 3: Antibiotik Candidiasis

jaringan dapat terjadi. Virulensi ditentukan oleh kemampuan jamur tersebut merusak jaringan serta invasi ke dalam jaringan. Enzim-enzim yang berperan sebagai faktor virulensi adalah enzim-enzim hidrolitik seperti proteinase, lipase dan fosfolipase.

Epidemiologi

Candida albicans dapat ditemukan di mana-mana sebagai mikroorganisme yang menetap di dalam saluran yang berhubungan dengan lingkungan luar manusia (rektum, rongga mulut dan vagina). Prevalensi infeksi Candida albicans pada manusia dihubungkan dengan kekebalan tubuh yang menurun, sehingga invasi dapat terjadi. Meningkatnya prevalensi infeksi Candida albicans dihubungkan dengan kelompok penderita dengan gangguan sistem imunitas seperti pada penderita AIDS, penderita yang menjalani transplantasi organ dan kemoterapi antimaligna.

Selain itu makin meningkatnya tindakan invasif, seperti penggunaan kateter dan jarum infus sering dihubungkan dengan terjadinya invasi Candida albicans ke dalam jaringan. Edward (1990) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa dari 344.610 kasus infeksi nosokomial yang ditemukan, 27.200 kasus (7,9 %) disebabkan oleh jamur dan 21.488 kasus (79%) disebabkan oleh spesies Candida. Peneliti lain (Odds dkk. 1990) mengemukakan bahwa dari 6.545 penderita AIDS, sekitar 44,8 % nya adalah penderita kandidosis.

Banyak studi epidemiologi melaporkan bahwa terjadinya kasus-kasus kandidosis tidak dipengaruhi oleh iklim dan geografis. Hal itu menunjukkan bahwa Candida albicans sebagai penyebab kandidosis dapat ditemukan di berbagai negara.

PEMERIKSAAN PENUNJANG(2) (3) (4) (6)1. Pemeriksaan langsungKerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan Gram, terlihat gambaran Gram positif, sel ragi, blastospora, atau hifa semu.2. Pemeriksaan biakanBahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouroud, dapat pula agar ini dibubuhi antibiotic (kloramfenikol) untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Perbenihan disimpan dalam suhu kamar atau lemari suhu 37oC, koloni tumbuh setelah 24-48 jam berupa yeast like colony.PENATALAKSANAAN(2) (3) (4)1. Menghindari atau menghilangkan factor predisposisi2. Topikal :a. Larutan ungu gentian 1/2 – 1% untuk selaput lender, 1 – 2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali selama 3 harib. Nistatin : berupa krim, salep, emulsic. Amfoterisin Bd. Grup azol antara lain :Mikonazol 2% berupa krim atau bedakKlotrimazol 1% berupa bedak, larutan dan krimTiokonazol, bufonazol, isikonazol

Page 4: Antibiotik Candidiasis

Siklopiroksolamin 1% larutan, krimAntimikotik lain yang berspektrum luas3. Sistemik :a. Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap oleh ususb. Ketokonazol, bila dipakai untuk kandidosis vagina dosisnya 2 x 200mg selama 5 hari (untuk orang dewasa)c. Itrakonazol : bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginitis dosis tunggal 300mg (untuk orang dewasa)

Seperti kita tahu infeksi jamur dapat terjadi di berbagai bagian tubuh kita, termasuk di rongga mulut dan di segala usia. Bayi dan anak-anak dapat menderita jamuran di mulut karena faktor kebersihan mulut. Di rongga mulut, jamur dapat muncul di berbagai tempat namun yang amat sering adalah di permukaan lidah, kulit yang mengitari mulut, atau pojok mulut.Wujudnya adalah lapisan atau bercak-bercak putih kekuningan yang menimbul di lidah yang mungkin dikelilingi oleh daerah kemerahan. Apabila lapisan atau bercak ini dicoba dibersihkan atau diusap, maka dapat terlepas, namun meninggalkan daerah kemerahan yang mudah berdarah. Infeksi jamur ini perlu dibedakan dengan penumpukan sisa susu pada bayi. Bayi mungkin mempunyai putih-putih di lidah yang merupakan penumpukan sisa-sisa produk susu yang kurang bersih. Umumnya lapisan putih ini dapat mudah dibersihkan dengan kasa atau handuk lembut, dan tidak meninggalkan daerah yang merah atau berdarah.

Jika bayi memiliki jamur di mulutnya, awalnya bercak-bercak putih ini tidak menimbulkan rasa sakit. Tentu saja hal ini berbeda dengan sariawan. Namun apabila sering terkelupas dan teriritasi, maka akan menyebabkan rasa sakit dan panas di mulut yang dapat menyebar ke tenggorokan. Pada bayi, dapat juga disertai infeksi jamur di daerah selangkangan (ruam popok/“diaper rash”). Bayi mungkin rewel, banyak menangis, dan terlihat kurang semangat saat menyusui.

Mengapa bisa muncul jamur di lidah?

Adanya jamur di lidah adalah karena infeksi dari jamur jenis Candida. Sebetulnya setiap orang mempunyai jamur Candida di mulut. Jamur ini langsung menjadi penghuni rongga mulut begitu bayi dilahirkan, umumnya karena penyebaran dari genitalia ibu atau kontak dengan kulit dan benda lainnya yang terkontaminasi jamur. Namun infeksi terjadi apabila keseimbangan kuman-kuman di mulut terganggu, sehingga jumlah jamur Candida menjadi berlebihan.

Selain karena faktor kebersihan mulut, ibu menyusui yang terinfeksi jamur dapat menjadi sumber penularan jamur Candida dan sebaliknya bayi dapat menyebabkan infeksi pada puting susu ibu.Di payudara dirasakan sebagai rasa panas dan sakit pada puting susu atau payudara setelah menyusui, dan kemerahan pada puting susu. Untuk diingat, sering terjadi Ibu juga mungkin mempunyai infeksi jamur di vagina karena pada saat kehamilan. Jika hal ini terjadi sebaiknya segera di obati dan ibu lebih menjaga kebersihan. 

Page 5: Antibiotik Candidiasis

Secara umum, ada beberapa keadaan yang meningkatkan kemungkinan seseorang menjadi terinfeksi seperti:

Setelah konsumsi antibiotika atau pemakaian obat kumur antibakterial yang berlebihan. Hal tersebut menyebabkan keseimbangan kuman di mulut terganggu.

Pemakaian gigi tiruan atau anak yang memakai alat meratakan gigi (kawat gigi) lepasan (yang berupa plat) yang kurang bersih atau kurang pas sehingga menimbulkan luka di mulut yang mudah dihuni jamur.

Pemakaian obat kortikosteroid yang menekan sistem pertahanan tubuh kita.

Usia bayi, kehamilan, dan usia lanjut lebih rentan terhadap infeksi jamur.

Adanya penyakit dalam jangka waktu lama.

 

Pengobatan jamur di lidah

Pengobatan jamur di lidah adalah memakai obat anti jamur, yang paling sering digunakan adalah nystatin, yang berupa cairan yang diteteskan di mulut bayi empat kali sehari. Sebaiknya pengobatan ini dilakukan melalui konsultasi dokter anak atau dokter gigi anak Anda. Dokter anak atau dokter gigi anak dapat memberikan dosis yang sesuai dengan umur anak Anda. Umumnya pengobatan dilakukan 7 sampai 10 hari. Bercak putih akan segera hilang, namun ingat: obat perlu dilanjutkan 3 hari setelah bercak hilang. Apabila bayi juga menderita ruam popok dapat juga diobati dengan salep anti jamur yang sesuai. Hindari pemakaian “baby wipes” yang mengandung alkohol karena dapat semakin mengiritasi bagian selangkangan yang terinfeksi.

Apabila ibu menyusui juga terinfeksi, maka penting untuk diobati untuk mencegah infeksi ulang ke bayi. Salep anti jamur dapat dioleskan di puting susu ibu tiga sampai empat kali sehari. Ibu perlu berkonsultasi ke dokter apabila ada gejala infeksi jamur pada vagina. Ibu menyusui harus selalu cuci tangan sebelum menyusui anaknya dan sangat penting untuk mensterilkan setiap peralatan makan/minum atau mainan (dot, botol, empeng, gelas, alat makan,“teething ring”) yang masuk ke mulut bayi, karena dapat juga menyebabkan infeksi berulang.

  Apabila infeksi jamur di mulut sering muncul kembali, ada beberapa hal yang perlu dicermati:

Pastikan alat makan/minum, serta mainan yang masuk mulut bayi selalu bersih. Jamur Candida memang ada dimana-mana sehingga dapat mengontaminasi dengan mudah.

Pastikan anak tidak memakai dot/empeng atau minum susu botol secara berlebihan, karena dapat menyebabkan lembab dan pecahnya kulit di bagian dalam mulut yang mudah dihuni jamur. Botol dan

Page 6: Antibiotik Candidiasis

empeng sebaiknya dibuang dan diganti dengan yang baru apabila anak sering infeksi berulang.

Pastikan gizi anak cukup dengan pola makan yang seimbang sehingga mempunyai kekebalan tubuh yang baik.

Bayi dan anak (terutama anak yang sudah cukup besar) namun infeksi jamur sulit hilang atau sering berulang perlu diperiksa terhadap adanya penyakit lainnya.

Pemeliharaan lidah bayi dan anak-anak

Lidah seringkali menjadi bagian yang diabaikan pada saat membersihkan rongga mulut. Pada bayi, lidah perlu dibersihkan dari sisa-sisa susu yang mengumpul di lidah. Alat untuk membersihkan sederhana sekali: bisa berupa kain kasa atau handuk lembut yang dibasahi air matang hangat. Sekarang ini juga tersedia sikat khusus untuk lidah, salah satunya bisa dipasangkan di jari tangan sehingga mudah untuk dikontrol.Pada saat anak berusia 1 tahun ke atas dan mulai diperkenalkan dengan sikat gigi, maka lidah anak juga dapat disikat.

Pencegahan umum untuk menghindari infeksi ini adalah dengan menjaga kondisi tubuh anda. Jamur ini akan berkembang pesat jika kondisi tubuh kita lemah. Jaga kesehatan rongga mulut, hindari penggunaan obat kumur, mouth sprays dan lain –lain secara berlebihan karena akan menyebabkan keseimbangan mikroorganisme dimulut terganggu. Bagi seseorang yang mengkonsumsi obat antibiotic yang cukup lama, segeralah menghubungi dokter gigi anda untuk mengurangi gejala infeksi candida.[jaj]

Pencegahan Kandidiasis

1. hindari pakaian ketat ( lagian,.. itu melanggar ketentuan aurat lagii..) atau terbuat dari bahan tak serap keringat, agar kulit senantiasa bernafas dan kering sehingga cegah jamur tumbuh berlebihan

2. konsumsi yogurt atau suplemen yang mengandung laktobasilus, akan meningkatkan tumbuhnya “bakteri baik” di dalam usus sehingga menekan tumbuhnya kandida

3. makan & minum yang banyak mengandung gula atau alkohol sebaiknya dihindari karena dapat merangsang tumbuhnya Kandidas

4. konsumsi kopi berlebihan juga sebagai salah satu faktor tumbuh kembangnya kandida dengan cepat

5. jika Kandidiasis kambuh kembali, sebaiknya konsultasikan dgn dokter, untuk mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan demi mengurangi kemungkinan terulangnya  penyakit ini

Penatalaksanaan  Pedoman Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo 2005 menyarankan penggunaan antimikotik golongan azol oral dalam mengobati kandidiasis. Dahulu ketokonazol menjadi obat lini pertama

Page 7: Antibiotik Candidiasis

namun saat ini penggunaannya mulai terbatas karena efek samping hepatotoksik. Beberapa alternatif diantaranya adalah:  1.         Flukonazol 150 mg, oral, dosis tunggal  2.         Itrakonazol 2x200 mg, oral, selama 1 hari  3.         Itrakonazol 1x200 mg/hari, oral, selama 3 hari  4.         Itrakonazol 2x200 mg/hari, oral, selama 5 hari  5.         Klotrimazol kapsul vagina 500 mg, dosis tunggal  

Apa Kandidiasis Itu?

Kandidiasis adalah infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum pada orang dengan HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini, semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan vagina. IO ini dapat terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum IO lain yang lebih berat. Lihat Lembaran Informasi (LI) 500 untuk informasi lebih lanjut tentang IO.

Pada mulut, penyakit ini disebut thrush. Bila infeksi menyebar lebih dalam pada tenggorokan, penyakit yang timbul disebut esofagitis. Gejalanya adalah gumpalan putih kecil seperti busa, atau bintik merah. Penyakit ini dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, dan hilang nafsu makan.

Kandidiasis adalah berbeda dengan seriawan, walaupun orang awan sering menyebutnya sebagai seriawan. Lihat LI   624 untuk informasi mengenai seriawan yang benar.

Kandidiasis pada vagina disebut vaginitis. Penyakit ini adalah umum. Gejala vaginitis termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih.

Kandida juga dapat menyebar dan menimbulkan infeksi pada otak, jantung, sendi, dan mata.

Apakah Kandidiasis Dapat Dicegah?

Tidak ada cara untuk mencegah terpajan pada kandida. Umumnya, obat tidak dipakai untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan:

Penyakit tersebut tidak begitu bahaya Ada obat yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut Jamur jenis ini dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat-obatan

Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.

Page 8: Antibiotik Candidiasis

Bagaimana Kandidiasis Diobati?

Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menjaga supaya kandida tetap seimbang. Bakteri yang biasa ada di tubuh juga dapat membantu mengendalikan kandida. Beberapa antibiotik membunuh bakteri ini dan dapat menyebabkan kandidiasis. Mengobati kandidiasis tidak dapat memberantas jamur itu. Pengobatan akan mengendalikan jamur agar tidak berlebihan.

Pengobatan dapat lokal atau sistemik. Pengobatan lokal diberikan pada tempat infeksi. Pengobatan sistemik mempengaruhi seluruh tubuh. Banyak dokter lebih senang memakai pengobatan lokal dahulu. Obat lokal menimbulkan lebih sedikit efek samping dibanding pengobatan sistemik. Juga risiko kandida menjadi resistan terhadap obat lebih rendah. Obat yang dipakai untuk memerangi kandida adalah obat antijamur. Hampir semua namanya diakhiri dengan ‘-azol’. Obat tersebut termasuk klotrimazol, nistatin, flukonazol, dan itrakonazol.

Pengobatan lokal termasuk: olesan; supositoria yang dipakai untuk mengobati vaginitis; cairan; dan lozenge yang dilarutkan dalam mulut.

Pengobatan lokal dapat menyebabkan rasa pedas atau gangguan setempat.

Pengobatan yang paling murah untuk kandidiasis mulut adalah gentian violet; obat ini dioleskan di tempat ada lesi (jamur) tiga kali sehari selama 14 hari. Obat yang sangat murah ini dapat diperoleh dari puskesmas atau apotek tanpa resep.

Pengobatan sistemik diperlukan jika pengobatan lokal tidak berhasil, atau jika infeksi menyebar pada tenggorokan (esofagitis) atau bagian tubuh yang lain. Beberapa obat sistemik tersedia dalam bentuk pil. Efek samping yang paling umum adalah mual, muntah dan sakit perut. Kurang dari 20% orang mengalami efek samping ini.

Kandidiasis dapat kambuhan. Beberapa dokter meresepkan obat antijamur jangka panjang. Ini dapat menyebabkan resistansi. Ragi dapat bermutasi sehingga obat tersebut tidak lagi berhasil.

Beberapa kasus parah tidak menanggapi obat lain. Dalam keadaan ini, amfoterisin B mungkin dipakai. Obat ini yang sangat manjur dan beracun, dan diberi melalui mulut atau secara intravena (infus). Efek samping utama obat ini adalah masalah ginjal (lihat LI   651 ) dan anemia (kurang darah merah – lihat LI   552 ). Reaksi lain termasuk demam, panas dingin, mual, muntah dan sakit kepala. Reaksi ini biasa membaik setelah beberapa dosis pertama.

Terapi Alam

Beberapa terapi non-obat tampaknya membantu. Terapi tersebut belum diteliti dengan hati-hati untuk membuktikan hasilnya.

Mengurangi penggunaan gula. Minum teh Pau d’Arco. Ini dibuat dari kulit pohon Amerika Selatan.

Page 9: Antibiotik Candidiasis

Memakai bawang putih mentah atau suplemen bawang putih. Bawang putih diketahui mempunyai efek antijamur dan antibakteri. Namun bawang putih dapat mengganggu obat protease inhibitor.

Kumur dengan minyak pohon teh (tea tree oil) dapat dilarutkan dengan air. Memakai kapsul laktobasilus (asidofilus), atau makan yoghurt dengan bakteri

ini. Pastikan produk mengandung biakan yang hidup dan aktif. Mungkin ada manfaat memakai ini setelah memakai antibiotik.

Memakai suplemen gamma-linoleic acid (GLA) dan biotin. Dua suplemen ini tampaknya membantu memperlambatkan penyebaran kandida. GLA ditemukan pada beberapa oli yang dipres dingin. Biotin adalah jenis vitamin B.

Garis Dasar

Kandidiasis adalah penyakit jamur (ragi) yang sangat umum. Jamur ini biasa hidup dalam tubuh. Jamur tersebut tidak dapat diberantas. Cara terbaik untuk menghindari jangkitan kandidiasis adalah dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh melalaui penggunaan terapi antiretroviral.

Sebagian besar penyakit kandidiasis dapat diobati secara mudah dengan terapi lokal. Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit ini menjadi lebih menetap. Obat antijamur sistemik dapat dipakai, tetapi kandida mungkin menjadi resistan terhadapnya. Obat antijamur yang paling manjur, amfoterisin B, dapat menimbulkan efek samping yang berat.

Beberapa terapi alam tampaknya memberi manfaat untuk mengendalikan infeksi kandida.

Diperbarui 23 September 2008 berdasarkan FS 501 The AIDS Infonet 28 April 2008, dan Pedoman AIDS Namibia

Candida albicans

Diposkan oleh E.R.C.D on Selasa, 2009 Juni 02

Candida albicans adalah anggota flora normal selaput mukosa, saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan genetalia wanita. Patogenesis Candida albicans dipengaruhi oleh kondisi yang ada pada tubuh seseorang, seperti leukimia, tumor, diabetes, dll. Infeksi jamur pada vagina menimbulkan rasa gatal pada daerah vulva dan introitus vagina dengan atau tanpa disertai fluor albus, dan sangat mengganggu aktivitas.

II.2.1 Morfologi dan Identifikasi

Candida albicans adalah suatu ragi lonjong, bertunas, menghasilkan

Pseuodomiselium baik dalam biakan maupun dalam jaringan dan eksudat. Candida

albicans jamur bersel tunggal dari keluarga Cryptoceae. Candida albicans tidak

Page 10: Antibiotik Candidiasis

berbahaya, jika pertahanan tubuh lemah dan terutama daya tubuh menurun, maka sifat

komensal dapat berubah menjadi patogen yang dapat menyebabkan infeksi.

Pada sediaan apus eksudat, Candida albicans, gram (+), berukuran 2-3 x 4-6 µm, dan

se-sel bertunas yang memanjang menyerupai hifa (pseudohifa). Pada agar Sabouraud

yang dieramkan pada suhu kamar, bentuk koloni lunak, warna coklat seperti ragi.

Pertumbuhan terdiri dari sel-sel bertunas lonjong, pseudomiselium.Terdiri dari

pseudohifa menjadi blastokonidia pada nodus-nodus dan kadang-kadang

klamidokonidia pada ujung-ujung.(Jawetz et al,1996).

Candida albicans jamur bersel satu dan bereproduksi dengan blastospora, dibentuk

pada ujung-ujung.Candida albicans meragikan glukosa dan maltosa menjadi asam

dan gas, asam dari sukrosa, dan tidak bereaksi dengan laktosa.

Candida albicans tahan terhadap suhu dingin, tetapi sensitif terhadap suhu panas

(50°-60°C), juga sensitif terhadap pewarnaan anilin seperti methyl, violet, briliant

green(Supriatno,1999). Jamur ini mudah tumbuh pada suhu 20°-37°C pada agar

Sabouraud(Volk W.A et al, 1982). Koloni tipis terbentuk pada 24-36 jam pada agar

Sabouraud dan diameter 1,5-2mm setelah 5-7 hari.Pseudomiselium. Candida albicans

terlihat pada kondisi anaerob dan terdiri dari sel panjang yang tetap pada ujung rantai.

Candida albicans lebih sering didapat daripada species Candida yang lain menjadi

simtomatik .Untuk membedakan Candida albicans dengan species lain, sel ragi ini

diinkubasi pada suhu 37°C dalam serum Candida albicans menjadi sel-sel lonjong

bertunas.

II.2.2 Struktur Antigen

Tes aglutinasi dengan serum yang tereabsorbsi menunjukkan bahwa semua strain

Candida albicans terbagi dalam dua kelompok besar serologik A dan B. Kelompok A

termasuk C.tropicalis. Ekstrak Candida untuk tes serologik dan kulit tampak terdiri

atas campuran antigen. Antibodi ini dapat diketahui melalui presipitasi, imunodifusi,

imunoelektroforesis balik, aglutinasi lateks, dan tes-tes lain. Tetapi pengenalan

antibodi ini tidak selalu membantu dalam mendiagnosis penyakit akibat Candida.

Pada Candidiasis yang tersebar, sering terdapat antigen mannan dari Candida yang

Page 11: Antibiotik Candidiasis

beredar,dan kadang-kadang dapat ditemukan antibodi presipitasi terhadap antigen

nonmannan.Sebenarnya semua serum manusia normal akan mengandung antibodi Ig

G terhadap C.mannan.(Jawetz et al,1996)

II.2.3 Daya Patogen

Candidiasis adalah suatu infeksi dari jamur. Jenis jamur yang menginfeksi adalah dari

genus Candida. Biasanya, infeksinya berupa superfisial dari daerah kutaneus tubuh

yang lembab. Infeksi paling sering disebabkan oleh Candida albicans. Infeksi ini

sering menyerang kulit (dermatokandidiasis), membran mukosa mulut (thrush def 1),

saluran pernapasan (bronkokandidiasis), dan vagina(vaginitis). Dari jamur-jamur ini,

jarang sekali terdapat infeksi sistemik atau endokarditis.

Ada pula jenis infeksi dari Candida yang kronis seperti pada kelainan imunodefisiensi

selular pada kulit dan membran mukosa. Cirinya adalah terdapat alergi kutaneus, dan

pada beberapa kasus terjadi pula aktivasi limfosit atau produksi faktor penghambat

migrasi yang berkurang. Kedua kekurangan ini sebagai respon terhadap antigen

Candida. Selain itu, aktivitas humoral terjadi secara normal. Banyak penderita infeksi

ini juga disertai endokrinopati (penyakit Addison, hipoparatiroidisme, hipotiroidisme,

atau diabetes melitus)

Ada juga jenis Candidiasis yang menyerang kulit dan dapat bermanifestasi sebagai

lesi menyerupai eksim. Jenis ini bisa menjadi kronis yang disebut dengan istilah

dermatocandidiasis. Akibat lain dari jamur Candida adalah Candidid. Jenis ini

merupakan erupsi kulit sekunder yang merupakan ekspresi hipersensitivitas terhadap

infeksi jamur tersebut dibagian tubuh lain. Erupsi ini disebut pula sebagai moniliid .

II.2.4 Virulensi Candida albicans

Faktor virulensi Candida yang menentukan adalah dinding sel. Dinding sel

merupakan bagian yang berinteraksi langsung dengan sel penjamu. Dinding sel

Candida mengandung zat yang penting untuk virulensinya, antara lain turunan ,

mannoprotein yang mempunyai sifat imunosupresif sehingga mempertinggi

pertahanan jamur terhadap imunitas penjamu. Candida tidak hanya menempel, namun

juga penetrasi ke dalam mukosa. Enzim proteinase aspartil membantu Candida pada

Page 12: Antibiotik Candidiasis

tahap awal invasi jaringan untuk menembus lapisanmukokutan yang berkeratin

(Chaffin et al dalam Anne, 2000). Faktor virulensi lain adalah sifat dimorfik Candida.

Sifat morfologis yang dinamis merupakan cara untuk beradaptasi dengan keadaan

sekitar. Dua bentuk utama Candida adalah bentuk ragi dan bentuk pseudohifa yang

juga disebut sebagai miselium. Perubahan dari komensal menjadi patogen merupakan

adaptasi terhadap perubahan lingkungan sekitarnya. Dalam keadaan patogen, Candida

albicans lebih banyak ditemukan dalam bentuk miselium atau pseudohifa atau

filamen dibandingkan bentuk spora (Winarto dan Wibowo.,dalam Anne,2000).

Kemampuan Candida berubah bentuk menjadi pseudohifa merupakan salah satu

faktor virulensi. Bentuk hifa mempunyai virulensi yang lebih tinggi dibanding bentuk

spora, karena : (Vazque dan Balish dalam Anne, 2000)

Ukurannya lebih besar dan lebih sulit difagositosis oleh sel makrofak,

sehingga mekanisme diluar sel untuk mengeliminasi hifa dari jaringan

terinfeksi sangatlah penting.

Terdapatnya titik-titik blastokonidia multipel pada satu filamen sehingga

jumlah elamen infeksius yang ada lebih besar.

II.2.5 Manifestasi Klinik

Infeksi Candida dapat terjadi,apabila ada faktor predisposisi baik endogen maupun

eksogen. Faktor predisposisi utama seperti diabetes mellitus, imunodefisiensi,

pemberian antimikroba (yang mengubah flora bakteri normal), dan kortikosteroid.

Candida dapat mengenai mulut, vagina, kuku, bronki, dan paru-paru, kadang-kadang

dapat menyebabkan septikemia, endokarditis atau meningitis :

Mulut

Infeksi mulut (sariawan), terutama pada bayi, terjadi pada selaput mukosa pipi

dan tampak sebagai bercak-bercak putih yang sebagian besar terdiri atas

pseudomiselium dan epitel yang terkelupas, dan hanya terdapat erosi yang

minimal pada selaput. Pertumbuhan Candida lebih subur bila disertai

kortikosteroid, antibiotik, kadar glikosa tinggi, dan imunodefisiensi (Jawetz et

al,1996).

Page 13: Antibiotik Candidiasis

Genetalia Wanita

Vulvovaginitis menimbulkan iritasi, gatal yang hebat, dan pengeluaran sekret.

Pada kasus yang berat terdapat pula rasa panas, nyeri sesudah miksi, dan

dispaneuria. Fluor albus pada Candidiasis vagina berwarna kekuningan.

Tanda yang khas ialah disertai gumpalan-gumpalan berwarna putih

kekuningan, berasal dari massa yang terlepas dari dinding vulva atau vagina

terdiri atas bahan nekrotik, sel-sel epitel dan jamur (Djuanda,Adhi et al.,dalam

Anne,2000). Hilangnya pH asam merupakan predisposisi timbulnya

vulvovaginitas Candida.

Kulit

Infeksi kulit terutama terjadi pada bagian tubuh yang basah dan hangat. Infeksi

paling sering terdapat pada orang yang gemuk dan diabetes. Daerah-daerah

yang terkena menjadi merah dan mengeluarkan cairan dan dapat membentuk

vesikel-vesikel (Siregar.,dalam Anne,2000).

Kuku

Sedikit gatal dan nyeri bila ada infeksi sekunder, kuku akan berwarna hitam

coklat, menebal, tidak bercahaya, biasanya dari pangkal kuku hingga ke distal

(Siregar.,dalam Anne,2000)

Paru-paru dan organ lain

Infeksi Candida dapat menyebabkan invasi sekunder pada paru-paru, ginjal,

dan organ lain yang sebelumnya telah menderita penyakit lain (misalnya TBC

dan kanker).

II.2.6 Terapi Candidiasis

Kebanyakan jamur sangat resisten terhadap obat-obatan antibakteri. Hanya sedikit

bahan kimia yang diketahui dapat menghambat jamur patogen pada manusia, dan

banyak diantaranya relatif toksik. Kebutuhan untuk mendapat obat antijamur yang

lebih baik lebih ditekankan dengan sangat meningkatnya insiden infeksi jamur baik

Page 14: Antibiotik Candidiasis

lokal maupun sistemik pada pasien yang kurang imun. Amfoterisin B yang dsuntikkan

secara intravena, merupakan usaha pengobatan efektif yang telah diterima untuk

sebagian besar bentuk candidiasis yang mengenai organ dalam. Nistatin sering

dipakai untuk merawat candidiasis mukokutan seperti thrush dan vaginitis. Lesi pada

candidiasis dirawat dengan suspensi nistatin tetes oral yang mengandung 100.000

unit/ml atau tablet nistatin vaginal peroral yang mengandung 100.000 unit 3 atau 4

kali sehari. Obat tidak langsung ditelan tetapi ditahan dulu dalam mulut ( Wood dan

goaz.,dalam Anne,2000).

Nistatin merupakan antibiotik polien yang dihasilkan oleh Streptomyces noursei.

Nistatin menghambat pertumbuhan berbagai jamur dan ragi, tetapi tidak aktif

terhadap bakteri, protozoa, dan virus.Nistatin hanya akan diikat oleh jamur atau ragi

yang sensitif. Cara kerjanya melibatkan ikatan nistatin dengan sterol membran jamur,

terutama ergosterol. Akibat terbentuknya ikatan antara sterol dengan nistatin akan

mengganggu permeabilitas membran sel dan mengganggu proses transport, mungkin

dengan membentuk pori. Hal ini menyebabkan hilangnya kation dan makromolekul

dari dalam sel (Siswandono dan Soekardjo; Katzung, Ganiswarna,G Sulistia.,dalam

Anne,2000).

Nistatin tidak dipakai secara parenteral. Obat ini tidak diserap melalui saluran cerna,

kulit, atau selaput lendir. Pemberian secara topikal pada kulit atau membran mukosa

(bukal,vagina) dalam bentuk krim, salep, supositoria, suspensi, atau tepung untuk

menekan infeksi Candida lokal. Nistatin dikeluarkan bersama tinja. Efek samping

pada pemakaian nistatin jarang ditemukan. Mual, muntah, dan diare ringan mungkin

didapatkan setelah pemakaian peroral. Iritasi kulit maupun selaput lendir pada

pemakaian topikal belum pernah dilaporkan (Ganiswarna, G Sulistia.,dalam

Anne,2000).

Infeksi jamur di rongga mulut? Mungkin tidak semua orang pernah mendengarnya. Apa dan seperti apa infeksi jamur di mulut itu, infeksi apa yang paling sering dijumpai dan apa pentingnya bagi kesehatan kita? Penjelasan singkatnya dapat kita baca di bawah ini….

Benarkah jamur dapat menginfeksi mulut?Benar, jamur dapat menyebabkan infeksi di rongga mulut. Infeksi jamur yang paling

Page 15: Antibiotik Candidiasis

sering terjadi adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida, khususnya Candida albicans. Infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida disebut Candidiasis.

Mengapa Candida albicans bisa berada di rongga mulut?Candida albicans merupakan mikroorganisme yang normal dijumpai di rongga mulut. Dalam rongga mulut 50% populasi orang sehat dijumpai Candida albicans. Biasanya Candida albicans sering ditemukan di permukaan lidah bagian belakang. Candida albicans lebih sering ditemukan pada:

• Wanita• Golongan darah O• Pengkonsumsi diet tinggi karbohidrat• Serostomia (mulut kering)• Penggunaan obat antibiotika spektrum luas • Pemakai gigi palsu• Perokok• Pasien dengan gangguan pertahanan tubuh• Pasien yang sedang dirawat inap

Seperti apa gambaran Candidiasis di rongga mulut?Candidiasis di rongga mulut ada beberapa tipe. Yang sering terjadi adalah Candidiasis pseudomembranosa akut dan Candidiasis yang berkaitan dengan penggunaan gigi palsu (dinamakan Denture stomatitis). Pada tipe pertama, mulut tampak tertutup lapisan lunak berwarna putih. Lapisan putih ini menyerupai tumpahan susu atau kepala susu. Apabila dikerok, lapisan putih ini dapat hilang dan di bawahnya akan didapati area yang berwarna kemerahan atau dapat juga berdarah. Candidiasis tipe ini sering kali berkaitan dengan penggunaan obat-obatan jenis antibiotika, steroid, dan pada penderita dengan kondisi mulut kering.

Candidiasis pesudomembranosa akut ini dapat pula timbul pada bayi. Yang penting untuk diketahui adalah, tipe ini sering dijumpai pada penderita dengan gangguan sistem pertahanan tubuh, misalnya pada penderita leukemia, keganasan lainnya, penderita HIV positif dan pasien yang sedang mendapat obat-obatan immunosuppressive (bersifat menekan respons pertahanan tubuh).

Denture stomatitis adalah tipe Candidiasis yang sering ditemukan pada pemakai gigi palsu. Pada tipe ini, tidak tampak lapisan lunak berwarna putih melainkan area berwarna kemerahan yang menunjukkan adanya peradangan, pada area mulut yang tertutup gigi palsu. Tipe ini lebih sering terjadi pada orang tua.

Candidiasis, apa yang perlu diwaspadai?Pada orang sehat, Candida tidak akan menyebabkan infeksi karena terdapat keseimbangan antara jamur dan bakteri di rongga mulut. Jadi, apabila terjadi infeksi Candida, maka perlu diwaspadai adanya gangguan kesehatan umum orang tersebut. Yang paling perlu diwaspadai adalah adanya gangguan sistem pertahanan tubuh, misalnya pada penderita HIV positif. Pada kasus infeksi HIV, Candidiasis bukanlah disebabkan oleh infeksi HIVnya tetapi karena penurunan jumlah barisan sel darah putih (limfosit CD4) yang berguna dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi Candida.

Page 16: Antibiotik Candidiasis

Candidiasis, bagaimana mengatasinya?Candidiasis jarang dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga diperlukan pengobatan anti jamur oleh dokter atau dokter gigi. Selain itu perlu juga dilakukan tindakan-tindakan berikut:

• Hindari atau kurangi konsumsi rokok• Faktor lokal, contoh: kondisi mulut kering perlu diatasi (konsultasikan dengan dokter atau dokter gigi anda)• Jaga dan perbaiki kebersihan mulut, termasuk kebersihan gigi palsu

 

Jadi, karena Candidiasis erat berhubungan dengan kondisi kesehatan secara umum, maka apabila ditemukan tanda-tanda Candidiasis di rongga mulut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau dokter gigi. (drg. Nita Margaretha, SpPM - Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut FKUAJ)

Referensi:Scully C, Oral and Maxillofacial Medicine The Basis of Diagnosis and Treatment, Edinburgh: Wright, 2004 Greenberg MS, Glick M, Burk