anti emetik

5
Anti Emetik 1. Metoklopramid 5 mg dan 10 mg a. Indikasi Untuk meringankan (mengurangi simptom diabetik gastroparesis akut dan yang kambuh kembali) Juga digunakan untuk menanggulangi mual, muntah metabolik karena obat sesudah operasi Rasa terbakar yang berhubungan dengan refluks esofagitis Tidak untuk mencegah motion sickness b. Kontraindikasi Penderita gastrointestinal hemorrhage, obstruksi mekanik atau perforasi Penderita pheochromocytoma Penderita yang sensitif terhadap obat ini Penderita epilepsi atau pesien yang menerima obat-obat yang dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidal c. Dosis Dewasa: Sehari 3 kali 1 tablet (1 tablet=10mg) Anak-anak usia 5-14 tahun: sehari 3 kali ½ tablet (1 tblet=10mg) Diberikan 30 menit sebelum makan dan waktu mau tidur d. Efek Samping Kelelahan, mengantuk, dan gejala ekstrapiramidal. Efek gastrointestinal diare. Efek pada sistem saraf pusat insomnia, depresi, kebingungan, sakit kepala Dermatologis kulit kemerahan Endokrin dan metabolik rasa sakit dan panas pada payudara (breast tenderness), e. Mekanisme Kerja Memblok reseptor dopamin dan (bila diberikan pada dosis yang lebih tinggi) juga memblok reseptor serotonin di chemoreceptor trigger zone di sistem saraf pusat; ;meningkatkan respon jaringan di saluran pencernaan atas terhadap asetilkolin sehingga meningkatkan motilitas dan kecepatan pengosongan lambung tanpa menstimulasi sekresi pankreas, bilier, atau lambung;;meningkatkan tonus spingter esofagus bagian bawah

Upload: muslimin-eksakwang

Post on 03-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Obat obat anti muntah

TRANSCRIPT

Anti Emetik

1. Metoklopramid 5 mg dan 10 mga. Indikasi Untuk meringankan (mengurangi simptom diabetik gastroparesis akut dan yang kambuh kembali) Juga digunakan untuk menanggulangi mual, muntah metabolik karena obat sesudah operasi Rasa terbakar yang berhubungan dengan refluks esofagitis Tidak untuk mencegah motion sicknessb. Kontraindikasi Penderita gastrointestinal hemorrhage, obstruksi mekanik atau perforasi Penderita pheochromocytoma Penderita yang sensitif terhadap obat ini Penderita epilepsi atau pesien yang menerima obat-obat yang dapat menyebabkan reaksi ekstrapiramidalc. Dosis Dewasa: Sehari 3 kali 1 tablet (1 tablet=10mg) Anak-anak usia 5-14 tahun: sehari 3 kali tablet (1 tblet=10mg) Diberikan 30 menit sebelum makan dan waktu mau tidurd. Efek Samping Kelelahan, mengantuk, dan gejala ekstrapiramidal. Efek gastrointestinal diare. Efek pada sistem saraf pusat insomnia, depresi, kebingungan, sakit kepala Dermatologis kulit kemerahan Endokrin dan metabolik rasa sakit dan panas pada payudara (breast tenderness), e. Mekanisme KerjaMemblok reseptor dopamin dan (bila diberikan pada dosis yang lebih tinggi) juga memblok reseptor serotonin di chemoreceptor trigger zone di sistem saraf pusat; ;meningkatkan respon jaringan di saluran pencernaan atas terhadap asetilkolin sehingga meningkatkan motilitas dan kecepatan pengosongan lambung tanpa menstimulasi sekresi pankreas, bilier, atau lambung;;meningkatkan tonus spingter esofagus bagian bawah

2. Chlorpromazin 25 mga. IndikasiPsikosis, neurosis, gangguan susunan saraf pusat yang membutuhkan sedasi, anestesi, pre medikasi, mengontrol hipotensi, induksi hipotermia, antiemetik, skizofrenia, gangguan skizoafektif, psikosis akut, sindroma paranoid, & stadium mania akut.b. KontraindikasiJaundice, kelainan fungsi hati, koma, pasien dengan pemakaian obat penekan susunan syaraf pusat, juga depresi sumsum tulang.c. Dosis Untuk pengobatan psikotik : 75-800 mg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. Untuk anti-emetik : 25-50 mg/hari. Anak-anak : sehari 2-4 mg/kg berat badan, dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.d. Efek Samping Gejala idiosinkrasi yang dapat timbul berupa ikterus, dermatitis dan leukopenia. Reaksi ini disertai oleh adanya eosinophilia dalam darah perifer. Klorpromazin HCl dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal serupa dengan yang terlihat pada Parkinsonisme, orthostatic hypotension sering terlihat pada penderita yang mempunyai sistem vasomotor labil. Dapat juga berupa hipotermia, kadang-kadang takikardia atau mulut dan tenggorokan kering, mengantuk, konstipasi dan retensi urin.e. Mekanisme kerjaChlorpromazine merupakan obat antipsikotik turunan phenotiazine. Mekanisme kerjanya secara pasti tidak diketahui. Prinsip efek farmakologinya adalah sebagai psikotropik dan ia juga mempunyai efek sedatif dan anti-emetik. Chlorpromazine bekerja pada taraf susunan saraf pusat, terutama pada tingkat subkortikal maupun pada berbagai sistem organ. Chlorpromazine mempunyai efek anti-adrenergik kuat dan antikolinergik perifer lemah, serta efek penghambatan ganglion yang relatif lemah. Ia juga mempunyai efek antihistamin dan antiserotonin lemah.

3. Domperidon 25 mga. Indikasi Sindroma dispepsia fungsional. Tidak dianjurkan untuk pemberian jangka panjang. Mual dan muntah yang disebabkan oleb pemberian levodopa dan bromokriptin lebih dari 12 minggu. Mual dan muntah akut. Tidak dianjurkan pencegahan rutin pada muntah setelah operasi. Pemakaian peda anak-anak tidak dianjurkan, kecuali untuk mualdan muntah pada kemoterapi kanker dan radioterapi.b. Kontraindikasi Penderita yang hipersensitif terhadap domperidone. Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan prolaktin. Tidak boleh digunakan jika serangan motilitas lambung dapat membahayakan seperti adanya pendarahan, obstruksi mekanik,atau perforasi gastrointestinal.c. Dosis Dispepsia fungsional*Dewasa : 10 mg (1 tablet) 3 kali sehari, 15 - 30 menitSebelum makan dan jika perlu sebelum tidur malam.*Anak-anak tidak dianjurkan. Mual dan muntah (termasuk yang disebabkan oleh levodopa dan bromokriptin)*Dewasa : 10-20 mg (1 - 2 table.) 3-4 kali sehari, 15-30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam.*Anak-anak ( Sehubungan kemoterapi kanker dan radioterapi): 0,2-0,4 mg/kg BB, 3-4 kali sehari. Obat diminum 15 - 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam.d. Efek samping Efek ekstrapiramidal jarang terjadi, hal ini segera hilang secara menyeluruh, segera setelah pemberian obat dihentikan. Domperidone dapat merangsang peningkatan kadar prolaktin plasma (hyperproiactinemia) yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan galaktorea dan ginekomastia. - Reaksi alergi yang jarang terjadi, seperti rash dan urtikaria.e. Mekanisme Kerja Domperidon merupakan antagonis dopamin yang secara periferal bekerja selektif pada reseptor D2. Domperidone mempunyai khasiat antiemetik yang sama dengan metoclopramide. Efek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi efek periveral (gaslrokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di" chemoreceptor trigger zone ,yang terletak diluar Sawar darah otak di area postrema. Pemberian domperidone per oral dapat menambah lamanya kontraksiU antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung dan menambah tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah pada orang sehat.

4. Ondansetron 8 mga. Indikasi Untuk untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan radioterapi sitotoksik. Pencegahan mual dan muntah pasca operasi. Narfoz sebaiknya tidak digunakan pada keadaan mual atau muntah karena sebab lain.b. KontraindikasiJangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap Ondansetron.c. Dosis Pencegahan mual dan muntah pasca bedah: dosis pertama 8 mg, tablet diberikan 1 jam sebelum pembiusan dilanjutkan pemberian 2 dosis berikutnya 8 mg tablet setiap 8 jam Pencegahan mual dan muntah karena kemoterapi :1. Dewasa :* kemoterapi yang sangat emetogenik : mula-mula diberikan injeksi ondansetron 8 mg IV secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi diikuti dengan infus 1 mg/ jam selama terus-menerus selama kurang dari 24 jam* kemoterapi yang kurang emetogenik : injeksi IV 8 mg ondansetron secara lambat atau diinfuskan selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan 8 mg per oral 2 kali sehari selama kurang dari 5 hari* Mual dan muntah karena radioterapi : tablet 8 mg, 3 kali / hari dimulai 1-2 jam sebelum terapi. Lama pengobatan tergantung panjangnya radioterapi2. Anak-anak :* 5 mg/ml secara IV selama 15 menit segera sebelum diberikan kemoterapi, diikuti dengan memberikan 4 mg per oral tiap 8 jam selama kurang dari 5 hari

d. Efek samping Efek samping Ondansetron yang relatif sering ditemukan adalah sakit kepala, pusing dan susah buang air besar. Tetapi terkadang efek samping ini hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.e. Mekanisme KerjaOndansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya yang ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna.