ankilostomiasis
DESCRIPTION
zgbbxnvxvTRANSCRIPT
ANKILOSTOMIASIS
Etiologi• Ancylostoma duodenale• Necator americanus
Di Indonesia → Necator americanus (tersering)
Epidemiologi• Insidens banyak terjadi di daerah torpik dan
subtropik, yaitu daerah bertanah lembab dan teduh ( daerah pertambangan & perkebunan).• Di Indonesia bersifat endemik• Angka kejadian tinggi pada daerah yang berpenduduk dengan sosio-ekonomi rendah
Patofisiologi
Telur
Menetas di tanah
lembabMenetas di
tanah kering
1-2 hari
> 3 minggu
Larva Kulit
Pembuluh limfe Pembuluh
darah
Alveolus bronkhus trakhea
Usus tertelan
Cacing dewasa
Seekor cacing dewasa menghisap darah : 0,3 – 0,5 cc / hari
Gejala klinik
Bergantung dari banyaknya cacing di dalam usus
Larva → penetrasi di kulit telapak kaki → kelainan lokal di kulit (ground icth) dan bermigrasi di dalam kulit
Infeksi ringan – sedang → mungkin tidak ada gejala
Infeksi berat :* Anemia → anemia def. Fe, kadang-kadang anemia megaloblastik (seekor cacing isap darah 0,03 ml / hari * Napsu makan berkurang * Berat badan turun * Lesu, pusing * Polineuritis (kadang-kadang) * Hematochezia * Rasa tidak enak pada perut
Penderita PEM dgn ankilostomiasis → lingkaran setan → sukar diatasi
Laboratorium* Darah tepi
- Anemia def. Fe → mikrositik – hipokrom - SI ↓ - IBC ↑ - Hipereosinofilia * Sumsum tulang gambaran normal / hiperplasia / hipoplasia sistim eritropoesis
* Tinja Telur cacing (+)
Tatalaksana* Perbaiki keadaan umum
* Eradikasi cacing dengan obat anti helminthiasis – Mebendazole : 1oo mg / kg bb / 2 dosis / oral / 3 hari (doc) – Pyrantel pamoate : 10 mg / kg bb / dosis
tunggal / oral / 3 hari (max 1 g / hari ) * Atasi anemia – Ringan : Preparat besi → sulfas ferrosus :3 x 10 mg / kg bb / hari – Berat : transfusi darah – Anemia megaloblastik : asam folat : 3 x 2,5 mg – 3 x 25 mg / hari