anita tri wahyuni nim. x7109008

135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh : ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: ngodan

Post on 12-Jan-2017

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK

MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III

SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

ANITA TRI WAHYUNI

NIM. X7109008

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG KONSEP GERAK

MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III

SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU

KABUPATEN KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh :

ANITA TRI WAHYUNI

NIM. X7109008

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG

KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA

KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011”

Oleh

Nama : Anita Tri Wahyuni

NIM : X7109008

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

AMIR, M. Pd

NIP. 19510706 197404 1 001

Pembimbing II

KARTONO, M. Pd

NIP. 19540102 197703 1 001

Mengetahui:

Ketua Program PGSD

KARTONO, M. Pd

NIP. 19540102 197703 1 001

Page 4: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Anita Tri Wahyuni. PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG

KONSEP GERAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA

KELAS III SDN 03 KALIJIRAK KECAMATAN TASIKMADU

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011”, Skripsi.

Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta, Juni. 2011.

Tujuan Penelitian untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep

gerak melalui metode eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak

Kecamatan Tasikmadu Karanganyar tahun ajaran 2010/2011.

Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas III sebanyak 27 siswa, yang

terdiri dari 12 siswa laki-laki, dan 15 siswa perempuan. Variabel yang menjadi

sasaran perubahan dalam penelitian tindakan kelas adalah hasil belajar IPA

tentang konsep gerak, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode eksperimen.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas berlangsung selama

dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi /

pengamatan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis

model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian

data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan

hasil belajar IPA tentang konsep gerak setelah dilaksanakan Penelitian Tindakan

Kelas melalui metode eksperimen. Dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimum yang

telah ditetapkan yaitu 66, terjadi peningkatan hasil belajar IPA tentang gerak.

Pada siklus I ada peningkatan hasil belajar dari 46% (kondisi awal) menjadi 78%.

Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar dari 78% menjadi 100%.

Berdasarkan simpulan, dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa

melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang

konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011.

Page 6: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Belajar tanpa pikiran adalah pekerjaan yang merugikan, pikiran tanpa belajar

adalah berbahaya.

(Davito)

Kesulitan apapun tak tahan terhadap keuletan, dan ketekunan tanpa keuletan,

orang yang paling pintar dan paling berbakat sekalipun sering gagal dalam

hidupnya.

(D. J. Schwartz)

Orang yang tidak pernah berbuat kesalahan- kesalahan biasanya juga tidak

pernah berbuat apa- apa.

(Edward John Phelps)

Page 7: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

PERSEMBAHAN

Dengan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT, Anita Tri Wahyuni persembahan

karya ini kepada :

Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta hidayahNya.

Bapak dan Ibu tersayang yang telah memberikan semangat, doa dan kasih

sayang yang tak terhingga nilainya.

Mas Lana dan sahabat ku Andayani, yang selalu memberikan semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

.

Rekan-rekan mahasiswa kelas A Transfer S1 PGSD 2011.

Seluruh keluarga besar SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu.

Almamater tercinta.

Page 8: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan kenikmatan, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari banyak hambatan yang

menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat rahmat-

Nya, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan guna memenuhi sebagian

persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah banyak melibatkan

berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

ucapan terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada

yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikakan Universitas Sebelas Maret.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

3. Drs. Hadi Mulyono, M. Pd. Selaku Ketua Program Study PGSD Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program PGSD Jurusan Ilmu

Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

5. Drs. Amir, M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan sabar mengarahkan dan

membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Drs. Kartono, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan

dan membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Ibu Dosen PGSD UNS yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis.

Page 9: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

8. Bapak Bambang Sarwanto, S. Pd. Selaku Kepala Sekolah SDN 03 Kalijarak,

Tasikmadu, Karanganyar yang telah memberikan izin tempat penelitian.

9. Bapak Ibu Guru SDN 03 Kalijarak, Tasikmadu, Karanganyar yang memberiak

motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Bapak Ibu tersayang yang telah banyak memberikan semangat, doa, dan

kasih sayangnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

11. Rekan-rekan mahasiswa S1 PGSD yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu yang telah membantu dan memberikan semangat selama menyelesaikan

skripsi ini.

Dalam menyusun skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan

dan kelemahan, karena keterbatasan pengetahuan yang ada dan tentu hasilnya

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat diharapkan.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dan

rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan dan dunia pendidikan pada umumnya.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 10: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN................................................................... ..... ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ... iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ..... iv

HALAMAN ABSTRAK........................................................................ ..... v

HALAMAN MOTTO........................................................................... ...... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv

BAB I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 4

D. Perumusan Masalah ................................................................ 4

E. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ................................................................... 5

BAB II . LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 6

1. Hasil Belajar IPA tentang Gerak .......................................... 6

2. Hakikat Metode Eksperimen.................................................. 21

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 31

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 32

D. Hipotesis Tindakan................................................................... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 34

B. Subjek Penelitian ..................................................................... 34

Page 11: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

C. Sumber Data ............................................................................. 34

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34

E. Validasi Data ............................................................................ 36

F. Analisis Data ............................................................................ 36

G. Indikator Kinerja ..................................................................... 37

H. Prosedur Penelitian................................................................... 38

BAB IV . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal Penelitian .......................................................... 43

B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 45

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 52

BAB V . SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan .................................................................................. 60

B. Implikasi .................................................................................. 60

C. Saran- Saran ............................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I .................................................. 47

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II .................................................. 51

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 .................... 54

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ................ 56

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I dan Siklus II .............................. 58

Page 13: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berpikir ........................................................................ 33

Gambar 2. Model Analisis Interaktif ............................................................. 37

Gambar 3. Prosedur Penelitian Model Kurt Lewin ....................................... 38

Gambar 4. Grafik Nilai Siklus I .................................................................... 48

Gambar 5. Grafik Nilai Siklus II ................................................................... 51

Gambar 6. Grafik Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ..................................... 54

Gambar 7. Grafik Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 .................................... 57

Gambar 8. Grafik Nilai Siklus I dan Siklus II ............................................... 58

Page 14: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 . Jadwal Kegiatan Penelitian....................................................... 65

LAMPIRAN 2 . RPP Siklus I............................................................................. 66

LAMPIRAN 3 . RPP Siklus II............................................................................ 76

LAMPIRAN 4 . Petunjuk Kegiatan Siklus I Pertemuan 1................................... 85

LAMPIRAN 5 . Petunjuk Kegiatan Siklus I Pertemuan 2................................... 86

LAMPIRAN 6 . Petunjuk Kegiatan Siklus II Pertemuan 1.................................. 87

LAMPIRAN 7 . Petunjuk Kegiatan Siklus II Pertemuan 2.................................. 88

LAMPIRAN 8 . Kisi- Kisi Soal Siklus I............................................................. 89

LAMPIRAN 9 . Kisi- Kisi Soal Siklus II........................................................... 90

LAMPIRAN 10 . Pedoman Instrumen Penilaian Guru ...................................... 91

LAMPIRAN 11 . Instrumen Penilaian Guru Siklus I Pertemuan 1................... 93

LAMPIRAN 12 . Instrumen Penilaian Guru Siklus I Pertemuan 2................... 94

LAMPIRAN 13 . Rekap Instrumen Penilaian Guru Siklus I.............................. 95

LAMPIRAN 14 . Instrumen Penilaian Guru Siklus II Pertemuan 1.................. 96

LAMPIRAN 15 . Instrumen Penilaian Guru Siklus II Pertemuan 2.................. 97

LAMPIRAN 16 . Rekap Instrumen Penilaian Guru Siklus II............................ 98

LAMPIRAN 17 . Pedoman Penilaian Sikap Siswa............................................ 99

LAMPIRAN 18 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I Pertemuan 1...... 101

LAMPIRAN 19 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I Pertemuan 2..... 102

LAMPIRAN 20 . Rekap Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus I ............... 103

LAMPIRAN 21 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II Pertemuan 1.... 104

LAMPIRAN 22 . Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II Pertemuan 2.... 105

LAMPIRAN 23 . Rekap Instrumen Penilaian Sikap Siswa Siklus II............... 106

LAMPIRAN 24 . Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 1......................................... 107

LAMPIRAN 25 . Daftar Nilai Siklus I Pertemuan 2......................................... 108

LAMPIRAN 26 . Daftar Nilai Rata- Rata Pada Siklus I.................................... 109

LAMPIRAN 27 . Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 1........................................ 110

LAMPIRAN 28 . Daftar Nilai Siklus II Pertemuan 2........................................ 111

LAMPIRAN 29 . Daftar Nilai Rata- Rata Pada Siklus II................................... 112

Page 15: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

LAMPIRAN 30 . Rekap Perbandingan Nilai Pada Siklus I dan Siklus II...... 113

LAMPIRAN 31 . Surat Keterangan Kolaborasi............................................... 114

LAMPIRAN 32 . Surat Keterangan dari SD...................................................... 115

LAMPIRAN 33 . Dokumen Kegiatan ............................................................... 116

Page 16: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Page 17: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

LAMPIRAN 1

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

N

O

Kegiatan

Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

proposal x x x x x x x x

2 Mengurus

perizinan x

3 Pelaksanaan

penelitian x x

4 Analisis

data x

5 Penyusunan

Skripsi x x x x x x x

6 Pelaksanaan

ujian skripsi x

7 Revisi x x

8 Pengesahan x

9 Pengiriman

laporan x

Page 19: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

LAMPIRAN 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Nama Sekolah : SDN 03 Kalijirak

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : III / II

Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

4. Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan

sumber energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh

bentuk dan ukuran.

C. Indikator

4.1.1 Menyebutkan berbagai macam gerak benda.

4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan.

4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui percobaan.

4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan berbagai macam gerak

benda dengan benar.

2. Melalui percobaan siswa dapat membuktikan gerak benda dengan tepat.

3. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi berbagai macam gerak

benda dengan tepat.

4. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang

mempengaruhi gerak benda dengan benar.

Page 20: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

E. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat mengetahui

berbagai cara gerak benda dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

F. Materi Pokok

Macam-macam gerak benda :

1. Gerak jatuh

2. Gerak memantul

3. Gerak menggelinding

4. Gerak berputar

5. Gerak mengalir

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda :

1. Bentuk benda

2. Ukuran benda

3. Permukaan lintasan benda

G. Metode Pembelajaran

- Eksperimen

- Tanya jawab

- Penugasan

- Ceramah

- Diskusi kelompok

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

1 Kegiatan Pendahuluan

- Mengucapkan salam dilanjutkan berdoa

- Menyanyikan lagu nasional

- Presensi

10 menit

- Religius

- Cinta tanah air

- Disiplin

Page 21: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

- Apersepsi

Dapatkah benda mati bergerak ?

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti

- Siswa membentuk kelompok dan guru

mengkoordinasikannya (elaborasi)

- Siswa menyiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan (elaborasi)

- Siswa melaksanakan kegiatan eksperimen

tentang gerak benda berdasarkan petunjuk

yang ada (eksplorasi)

- Selesai melaksanakan eksperimen, siswa

berdiskusi dengan kelompoknya

(eksplorasi)

- Perwakilan kelompok maju untuk

menyampaikan hasil diskusinya

(eksplorasi)

- Pembahasan hasil percobaan yang telah

dilaksanakan (konfirmasi)

- Siswa dengan bimbingan guru membuat

suatu kesimpulan (konfirmasi)

45 menit

- Mandiri

- Semangat bekerja

- Rasa ingin tahu

- Tanggung jawab

3 Kegiatan Penutup

- Siswa mengerjakan soal latihan

- Evaluasi

- Program tindak lanjut

- Penguatan materi

15 menit

Page 22: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Pertemuan 2

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

1

Kegiatan Pendahuluan

- Mengucapkan salam dan berdoa

- Presensi

- Apersepsi

Saat anak-anak bermain kelereng, gerak apa

yang terjadi ?

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

- Religius

- Disiplin

2

Kegiatan Inti

- Siswa dengan bimbingan guru membentuk

kelompok (elaborasi)

- Siswa menyiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan (elaborasi)

- Guru memberikan lembar kegiatan

eksperimen (elaborasi)

Ambil bola tenis, kerikil, dan balok!

Letakkan ketiga benda itu di atasa meja !

Doronglah benda itu secara bersamaan!

Amati apa yang terjadi !

Lakukan kegiatan ini secara berulang-

ulang !

- Siswa melakukan percobaan sesuai

petunjuk yang ada (eksplorasi)

- Selesai melakukan percobaan, masing-

masing dari kelompok membacakan hasil

percobaannya (eksplorasi)

45 menit

- Mandiri

- Semangat bekerja

- Tanggung jawab

- Rasa ingin tahu

Page 23: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

- Pembahasan hasil percobaan yang telah

dilaksanakan (konfirmasi)

- Siswa dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan (konfirmasi)

3

Kegiatan Penutup

- Siswa mengerjakan soal latihan

- Mengadakan penilaian

- Penguatan materi

15 menit

I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar

- KTSP Kelas III

- Silabus Kelas III

- Buku IPA Kelas III BSE karangan Priyono dan Titik Sayekti hal. 105-

110

- Buku SAINS 3 penerbit CV Sahabat karangan Sarjan dkk hal 65-71

2. Media Pembelajaran

Kelereng

Kerikil

Bola tenis

Gelas plastik

Air

Baling-baling kertas

Kertas

Bola sepak

Balok

Page 24: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

J. Penilaian

1. Jenis : Individu, kelompok

2. Teknik tes : Tertulis, penilaian sikap

3. Bentuk tes : Isian

4. Alat : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian (terlampir)

Kalijirak, 18 Maret 2011

Pengamat

SUKATMI

NIP. 19680712 200701 2 030

Peneliti

ANITA TRI WAHYUNI

NIM. X7109008

Mengetahui

Kepala Sekolah

SDN 03 Kalijirak

BAMBANG SARWANTO, S.Pd

NIP. 19640302 199007 1001

Page 25: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

LAMPIRAN SOAL

RPP 1

Instrumen Penilaian Sikap (Pada Kelompok)

No Nama

Kelompok

Perilaku

Nilai Keterangan Menyiapkan

alat dan bahan

Melakukan

percobaan

Menuliskan

data

Membuat

kesimpulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8

Kelompok 9

Petunjuk Pengisian :

a. Kolom perilaku diisi dengan angka 1, 2 dan 3

b. Kolom nilai diisi dari jumlah skor dari tiap indikator perilaku

c. Kolom keterangan diisi dengan kriteria :

Nilai 1-3 : kurang

Nilai 4-6 : sedang

Nilai 7-9 : baik

Nilai 10-12 : sangat baik

Pertemuan 1

Soal

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat !

1. Lingkaran merupakan lintasan pada gerak..................

2. Gerak memantul terjadi karena benda itu ............ benda lain.

3. Gerak mengalir terjadi pada tempat yang .......... menuju ke tempat yang .........

4. Gaya gravitasi bumi berpengaruh terhadap gerak........................

5. Gerak menggelinding yaitu gerak .............. sambil .....................

Page 26: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

6. Gerak berputar terjadi pada benda yang mempunyai....................

7. Saat kita mengendarai sepeda, maka terjadi gerak .......................

8. Pada gerak jatuh itu pasti benda menuju ke...................................

9. Gerak memantul terjadi pada benda ............... yang sifatnya.........

10. Ketika sedang hujan itu terjadi gerak.............................................

Kunci Jawaban

1. berputar

2. mengenai/ membentur

3. tinggi ke rendah

4. jatuh

5. berputar, berpindah tempat

6. poros

7. menggelinding

8. bawah

9. bulat, lentur

10. mengalir

Kriteria Penilaian

N = soal semuaJumlah

benar yangJumlah x 100

Page 27: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Pertemuan 2

Soal

I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1. Benda yang mudah menggelinding yaitu benda yang berbentuk......

a. bulat b. Kotak c. Segitiga

2. makin halus permukaan lintasan benda, maka geraknya semakin......

a. lambat b. Cepat c. Sulit

3. ada sebuah kelereng, dadu, dan kerikil. Dari ketiga benda tersebut yang

paling cepat menggelinding adalah...........

a. kerikil b. Dadu c. Kelereng

4. benda yang berat akan lebih .... jatuh daripada benda yang ringan.

a. sulit b. Lambat c. Cepat

5. faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda kecuali..........

a. bentuk benda b. Warna benda c. Ukuran benda

II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat !

1. Sebutkan 3 faktor yang mempengaruhi gerak benda !

2. Bandingkan gerak benda pada permukaan kasar dan permukaan halus !

3. Apa yang mempengaruhi gerak jatuh pada suatu benda ?

4. Ada dua buah benda yaitu meja dan gerobak. Dari kedua benda tersebut

manakah yang lebih cepat bergerak, mengapa ?

5. Ada sebuah kerikil dan secarik kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan secara

bersamaan. Mana yang lebih cepat sampai ke bawah, mengapa ?

Kunci Jawaban

I.

1. A

2. B

3. C

4. C

5. B

II

1. 3 faktor yang mempengaruhi gerak benda

a. Bentuk benda

b. Ukuran benda

c. Permukaan lintasan benda

Page 28: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. Permukaan yang kasar = gerak benda lambat

Permukaan yang halus = gerak benda cepat

3. Yang mempengaruhi gerak jatuh pada suatu benda adalah gaya gravitasi bumi.

4. Gerobak, karena gerobak ada rodanya sehingga mudah bergerak

(menggelinding)

5. Sebuah kerikil, karena kerikil lebih berat dari secarik kertas

Kriteria Penilaian

I = Nomor 1-5 = nilai 5

II = Nomor 1 = nilai 3

Nomor 2 = nilai 2

Nomor 3 = nilai 1

Nomor 4 = nilai 2

Nomor 5 = nilai 2

Jumlah = 15

N = jumlah nilai yang didapat X 100

jumlah semua nilai

Page 29: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

LAMPIRAN 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Nama Sekolah : SDN 03 Kalijirak

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : III / II

Alokasi Waktu : 2 x 35 (2 x Pertemuan)

A. Standar Kompetensi

4. Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi dan

sumber energi

B. Kompetensi Dasar

4.1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi oleh

bentuk dan ukuran.

C. Indikator

4.1.1 Menyebutkan berbagai macam gerak benda.

4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan.

4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui percobaan.

4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak benda.

D.Tujuan Pembelajaran

1. Melalui pengamatan siswa dapat menyebutkan macam gerak benda

dengan benar

2. Melalui penugasan siswa dapat memberi contoh tentang macam gerak

benda dengan tepat.

3. Melalui percobaan siswa dapat membuktikan gerak benda dengan tepat

4. Melalui diskusi kelompok siswa dapat mengidentifikasi gerak benda

dengan tepat

Page 30: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

5. Melalui percobaan siswa dapat mengidentifikasi hal-hal yang

mempengaruhi gerak benda dengan benar.

E. Dampak Pengiring

Setelah pembelajaran selesai, siswa diharapkan dapat memahami

berbagai macam gerak benda dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari.

F. Materi Pokok

Macam-macam gerak benda dan contohnya :

1. Gerak jatuh : buku jatuh dari atas meja

2. Gerak memantul : bola yang dilempar ke dinding

3. Gerak menggelinding : kelereng yang disentil

4. Gerak berputar : gerak pada jarum jam

5. Gerak mengalir : air yang dituang dari botol

Faktor-faktor yang mempengaruhi gerak benda :

1. Bentuk benda

Benda yang bentuknya bulat lebih cepat menggelinding daripada benda

yang bentuknya kotak.

2. Ukuran benda

Benda yang berat akan lebih cepat jatuh daripada benda yang ringan.

3. Permukaan lintasan benda

Semakin halus permukaan lintasan benda maka geraknya semakin cepat

dan sebaliknya.

G. Metode Pembelajaran

- Eksperimen

- Diskusi kelompok

- Penugasan

- Ceramah

Page 31: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

1 Kegiatan Pendahuluan

- Mengucapkan salam dan berdoa

- Presensi

- Apersepsi

(Gerak apa yang terjadi saat kalian cuci

tangan dari air keran ?)

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

- Religius

- Disiplin

2 Kegiatan Inti

- Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok

(elaborasi)

- Tiap-tiap kelompok menyiapkan alat dan

bahan yang akan digunakan (elaborasi)

- Menyiapkan lembar kegiatan eksperimen

(elaborasi)

d. Lempar kapur ke atas, sesaat kemudian

benda akan berpindah tempat. Amati

apa yang terjadi!

e. Ambil bola sepak. Tendang bola itu

perlahan-lahan. Apa yang terjadi ?

f. Isilah selang dengan air, kemudian

tuang ge gelas. Air akan berpindah

tempat. Apa yang terjadi ?

g. Siapkan baling-baling kertas. Bawalah

ke luar kelas dengan berlari. Amatilah

gerakan baling-baling itu !

h. Ambil bola sepak. Lempar bola itu ke

dinding. Amati apa yang terjadi!

- Siswa melakukan percobaan (eksplorasi)

45 menit

- Komunikatif

- Tanggung jawab

- Rasa ingin tahu

- Kerja keras

Page 32: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

- Guru membimbing siswa dalam melakukan

percobaan (elaborasi)

- Selesai percobaan, masing-masing

kelompok menuliskan hasilnya (eksplorasi)

- Pembahasan (konfirmasi)

- Siswa mencatat hasil pembahasan bersama

(eksplorasi)

- Siswa dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan (konfirmasi)

3 Kegiatan Penutup

- Siswa mengerjakan soal latihan

- Mengadakan penilaian

- Penguatan materi

15 menit

Pertemuan 2

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

1 Kegiatan Pendahuluan

- Mengucapkan salam dilanjutkan berdoa

- Presensi

- Apersepsi

(Ada berapa macam gerak benda yang

kalian ketahui ?)

- Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

- Religius

- Disiplin

2 Kegiatan Inti

- Guru membagi siswa ke dalam 9 kelompok

(elaborasi)

- Tiap-tiap kelompok menyiapkan alat dan

bahan untuk percobaan (elaborasi)

45 menit

- Mandiri

- Semangat bekerja

- Tanggung jawab

- Rasa ingin tahu

Page 33: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

No Kegiatan Alokasi

Waktu Pend. Karakter

- Menyiapkan lembar kegiatan (elaborasi)

a. Ambil sebuah kerikil dan selembar

kain!

b. Jatuhkan kedua benda itu dari

ketinggian yang sama!

c. Amati apa yang terjadi !

d. Ulangi kegiatan ini secara berulang-

ulang !

e. Tulislah hasilnya di buku tulis !

- Siswa melakukan percobaan (eksplorasi)

- Guru membimbing siswa dalam melakukan

percobaan (elaborasi)

- Tiap-tiap kelompok menulis hasil kegiatan

percobaannya (eksplorasi)

- Tiap-tiap kelompok membacakan hasil

percobaannya (konfirmasi)

- Pembahasan (konfirmasi)

- Siswa mencatat hasil pembahasan

(eksplorasi)

- Siswa dengan bimbingan guru membuat

kesimpulan (konfirmasi)

3 Kegiatan Penutup

- Siswa mengerjakan soal latihan

- Mengadakan penilaian

- Penguatan materi

15 menit

I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

1. Sumber Belajar

- KTSP Kelas III

- Silabus Kelas III

- Buku IPA Kelas III BSE karangan Priyono dan Titik Sayekti hal. 105-

110

Page 34: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

- Buku SAINS 3 penerbit CV Sahabat karangan Sarjan dkk hal 65-71

- Buku Tematik Kelas III penerbit CV Sahabat karangan Endang Sri

Wuryani hal. 73-76.

2. Media Pembelajaran

Pensil

Kelereng

Bola tenis

Kincir kertas

Plastik

Air

Kain

Dadu

Kerikil

Potongan kayu

J. Penilaian

1. Jenis : Individu, kelompok

2. Teknik tes : Tertulis, penilaian sikap

3. Bentuk tes : Uraian

4. Alat : Soal, kunci jawaban, kriteria penilaian

Kalijirak, 26 Maret 2011

Pengamat

SUKATMI

NIP. 19680712 200701 2 030

Peneliti

ANITA TRI WAHYUNI

NIM. X7109008

Mengetahui

Kepala Sekolah

SDN 03 Kalijirak

BAMBANG SARWANTO, S.Pd

NIP. 19640302 199007 1001

Page 35: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

LAMPIRAN SOAL

RPP 2

Instrumen Penilaian Sikap (Pada Kelompok)

No Nama

Kelompok

Perilaku

Nilai Keterangan Menyiapkan

alat dan bahan

Melakukan

percobaan

Menuliskan

data

Membuat

kesimpulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8

Kelompok 9

Petunjuk Pengisian :

a. Kolom perilaku diisi dengan angka 1, 2 dan 3

b. Kolom nilai diisi dari jumlah skor dari tiap indikator perilaku

c. Kolom keterangan diisi dengan kriteria :

Nilai 1-3 : kurang

Nilai 4-6 : sedang

Nilai 7-9 : baik

Nilai 10-12 : sangat baik

Pertemuan 1

Soal

Isilah titik- titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Pensil yang disentil dari atas meja akan mengalami gerak................

2. Benda yang menggelinding adalah benda yang berbentuk.................

3. Olahraga basket memanfaatkan gerak................................................

4. Baling- baling kertas yang terkena angin akan bergerak dengan cara........

Page 36: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

5. Kita mencuci tangan pada selang air, maka air tersebut bergerak dengan

cara...

6. Lintasan gerak berputar berbentuk..........................................

7. Gerak jatuh terjadi karena benda ditarik oleh gaya................

8. Gerak mengalir terjadi pada benda yang berbentuk................

9. Gerak memantul biasanya terjadi pada benda yang ...............

10. Pada gerak menggelinding terjadi gerak berputar sambil ......

Kunci Jawaban

1. jatuh

2. bulat

3. memantul

4. berputar

5. mengalir

6. lingkaran

7. gravitasi bumi

8. cair

9. lentur

10. berpindah tempat

Kriteria Penilaian

Nilai = skor semuaJumlah

didapat yangskor Jumlah x 100

Pertemuan 2

Soal

1. Benda yang bentuknya bulat akan lebih ..... bergerak menggelinding daripada

benda yang berbentuk kotak.

2. Makin kasar permukaan benda, maka geraknya semakin..................................

3. Ada sebuah batu dan kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan dari ketinggian

yang sama dalam waktu yang bersamaan, maka yang lebih cepat sampai ke

tanah adalah ...............

4. Gerak benda akan semakin cepat pada permukaan lintasan benda yang.........

5. Benda yang ringan lebih ....... sampai ke bawah daripada benda yang berat.

Page 37: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

6. Roda sepeda dibuat bundar dengan tujuan agar mudah..................................

7. Ada sebuah dadu dan kelereng. Jika keduanya disentil, maka yang bergerak

cepat adalah .......................................

8. Pengaruh gaya gravitasi bumi akan bekerja lebih besar pada benda yang lebih

........................

9. Bersepeda di jalan berbatu maka jalannya akan lebih ......................................

10. Permukaan benda yang licin lebih ........... mengeluarkan tenaga.

Kunci Jawaban

1. mudah 6. bergerak

2. cepat 7. kelereng

3. batu 8. berat

4. halus/ licin 9. lambat

5. lambat/ lama 10. sedikit

Kriteria Penilaian

Nilai = skor semuaJumlah

didapat yangskor Jumlah x 100

Page 38: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

LAMPIRAN 4

PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS I PERTEMUAN 1

Tujuan : Siswa dapat mengetahui berbagai macam gerak benda

Alat dan bahan : kelereng, kerikil, bola tenis, baling- baling kertas, gelas

plastik, air, dan plastik.

Lakukan kegiatan ini secara berkelompok!

1. a. Ambillah sebuah kerikil!

b. Letakkan kerikil itu di atas meja!

c. Sentillah kerikil itu dengan tanganmu!

Kesimpulan : Bagaimana posisi kerikil yang terjadi?

Gerak apa yang terjadi pada kerikil tersebut?

2. a. Ambillah sebuah kerikil bola tenis!

b. Lemparkan bola itu ke lantai!

c. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi?

Kesimpulan : Gerak apa yang terjadi pada bola tenis tersebut?

Mengapa hal itu bisa terjadi?

3. a. Ambillah sebuah baling- baling!

b. Gerakkan baling- baling itu dengan tanganmu1

c. Amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : Mengapa baling- baling itu dapat bergerak?

Gerak apa yang terjadi pada baling- baling itu?

4. a. Ambillah sebuah kelereng!

b. Letakkan kelereng itu di atas meja!

c. Doronglah kelereng itu dan amati yang terjadi1

Kesimpulan : Bagaimana posisi kelereng yang terjadi?

Gerak apa yang terjadi pada kelereng itu?

5. a. Ambillah sebuah gelas plastik1

b. Isilah gelas plastik itu dengan air!

c. Tuanglah gelas yang sudah diisi air secara perlahan- lahan ke plastik!

d. Amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : Bagaimana gerakan air yang terjadi?

Gerak apa yang terjadi pada air tersebut?

Page 39: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

LAMPIRAN 5

PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS I PERTEMUAN 2

Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi faktor- faktor yang

mempengaruhi gerak benda.

Alat dan bahan : kertas, bola tenis, kerikil, balok, keset, dan bola sepak

Lakukan kegiatan ini bersama dengan kelompokmu!

1. a. Ambil bola tenis, kerikil, dan balok!

b. letakkan benda itu di tas meja!

c. Doronglah benda itu secara bersamaan!

d. amati apa yang terjadi!

e. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang!

Kesimpulan: a. Di antara benda yang ada, mana yang lebih mudah bergerak

dengan menggelinding?

b. Mengapa benda tersebut mudah menggelinding?

2. a. Ambil sebuah kerikil dan secarik kertas!

b. Jatuhkan kedua benda itu dari ketinggian yang sama secara bersamaan!

c. Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang!

d. Amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : a. Di antara kedua benda itu, mana yang lebih cepat jatuh ke bawah?

b. Mengapa hal itu dapat terjadi?

3. a. Ambil dua buah bola sepak!

b. Letakkan bola itu di tempat yang berbeda!

c. Doronglah benda itu secara bersamaan!

d. Lakukan kegiatan ini secara bersamaan!

e. Amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : Bola akan lebih mudah menggelinding pada permukaan lintasan

benda yang ..................... karena..........................

Page 40: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

LAMPIRAN 6

PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS II PERTEMUAN 1

Tujuan : Siswa dapat mengetahui berbagai macam gerak benda

Alat dan bahan : Pensil, kelereng, bola kasti, kincir kertas, plastik dan air

Lakukan kegiatan ini secara berkelompok!

1.a. Ambil sebuah pensil!

b. Letakkan pensil itu di atas meja!

c. Doronglah pensil itu dengan tanganmu!

Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan pensil tersebut?

b. Gerak apa yang terjadi pada pensil tersebut?

2. a. Ambil sebuah kelereng1

b. Letakkan kelereng itu di lantai!

c. Mintalah temanmu untuk mendorong kelereng itu!

Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan kelereng tersebut?

b. Gerak apa yang terjadi pada kelereng tersebut?

3.a. Ambil sebuah bola kasti!

b. Lemparkan bola kasti itu ke dinding!

c. Amati apa yang terjadi dengan bola kasti tersebut!

Kesimpulan : a. Apa yang terjadi dengan bola kasti tersebut?

b. Gerak apa yang terjadi pada bola kasti tersebut?

4. a. Ambil sebuah kincir kertas!

b. Tiuplah kincir kertas tersebut!

c. Amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : a. Gerak apa yang terjadi pada kincir kertas tersebut?

b. Mengapa kincir kertas tersebut dapat bergerak?

5. a. Ambil sebuah plastik!

b. Isilah plastik itu dengan air!

c. Lubangi plastik bagian bawah yang sudah diisi air tersebut!

d. Amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : a. Gerak apa yang terjadi pada air tersebut?

b. Bagaimana gerakan air yang terjadi?

Page 41: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

LAMPIRAN 7

PETUNJUK KEGIATAN SIKLUS II PERTEMUAN 2

Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi faktor- faktor yang

mempengaruhi gerak benda.

Alat dan bahan : Kain, bola tenis, dadu, kelereng, kerikil, keset, dan

potongan kayu

Lakukan kegiatan ini bersama dengan kelompokmu!

1. a. Ambil bola tenis, kelereng, dan dadu!

b. Letakkan benda itu di atas meja!

c. Doronglah ketiga benda itu secara bersamaan!

d. Lakukan secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi!

Kesimpulan: a. Di antara ketiga benda yang ada, mana yang tidak dapat

bergerak menggelinding?

b. Mengapa benda itu tidak dapat menggelinding?

2. a. Ambil selembar kain dan sebuah kerikil!

b. Jatuhkan kedua benda itu secara bersamaan pada ketinggian yang sama!

c. Lakukan ini secara berulang- ulang dan amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : a. Di antara benda tersebut, mana yang lebih lama jatuhnya?

b. Mengapa hal itu bisa terjadi?

3. a. Ambil dua buah potongan kayu!

b. Letakkan potongan kayu itu di permukaan lintasan yang berbeda!

c. Doronglah potongan kayu itu secara bersamaan!

d. Amati apa yang terjadi!

Kesimpulan : Apakah kecepatan gerakan potongan kayu tersebut sama?

Berikan alasannya?

Page 42: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

LAMPIRAN 8

KISI- KISI SOAL

PADA SIKLUS I PERTEMUAN 1

NO Kisi- Kisi Soal Nomor Soal

1. Lintasan pada gerak berputar 1

2. Pengertian gerak memantul dan sifatnya 2 dan 9

3. Pengertian gerak menggelinding dan contohnya 5 dan 7

4. Pengertian gerak mengalir dan contohnya 3 dan 10

5. Ciri dari gerak jatuh 4 dan 8

6. Ciri yang dimiliki pada benda yang bergerak berputar 6

KISI – KISI SOAL

PADA SIKLUS I PERTEMUAN 2

NO

Kisi- Kisi Soal

Nomor Soal

PG Uraian

1. Ciri gerak menggelinding 1 dan 3 4

2. Faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda 5 1

3. Permukaan lintasan benda saat bergerak 2 2

4. Ukuran benda yang mempengaruhi gerak benda 4 5

5. Faktor yang mempengaruhi gerak jatuh 3

Page 43: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

LAMPIRAN 9

KISI- KISI SOAL

PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1

NO Kisi- Kisi Soal Nomor Soal

1. Contoh gerak jatuh 1

2. Ciri gerak menggelinding 2 dan 10

3. Contoh gerak memantul dan cirinya 3 dan 9

4. Contoh gerak berputar dan lintasannya 4 dan 6

5. Contoh gerak mengalir dan wujud benda yang dapat

bergerak mengalir

5 dan 8

6. Faktor yang menyebabkan benda jatuh 7

KISI- KISI SOAL

PADA SIKLUS II PERTEMUAN 1

NO Kisi- Kisi Soal Nomor Soal

1. Faktor bentuk benda yang mempengaruhi gerak benda 1 dan 7

2. Permukaan lintasan benda yang mempengaruhi gerak

benda

2, 4, 9, 10

3. Ukuran benda yang mempengaruhi gerak benda 3 dan 5

4. Ciri gerak menggelinding 6

5. Pengaruh gerak jatuh benda 8

Page 44: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

LAMPIRAN 10

INSTRUMEN PENILAIAN GURU

NO Instrumen yang dinilai Nilai

1. Membuat RPP dengan disesuaikan dengan silabus.

2. Membuka pelajaran.

3. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen.

4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen.

5. Melakukan evaluasi.

Jumlah

Keterangan

Petunjuk pengisian nilai:

1. Membuat RPP

Kriteria : a. Tujuan pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.

b. Langkah- langkah kegiatan runtut sesuai tujuan.

c. Alat evaluasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

d. Media pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan.

2. Membuka pelajaran

Kriteria : a. Didahului dengan berdoa bersama

b. Dilakukan presensi oleh guru

c. Guru melakukan apersepsi

d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

3. Menjelaskan prosedur dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

metode eksperimen.

Kriteria : a. Membuat petunjuk kegiatan.

b. Langkah- langkah pembelajaran mendukung tercapainya tujuan

pembelajaran.

Page 45: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

c. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.

d. Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur.

4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen

Kriteria : a. Mengorganisasikan siswa untuk membentuk kelompok.

b. Membantu siswa yang mengalami kesulitan.

c. Memonitor siswa dalam melakukan percobaan.

d. Memberi kesempatan siswa untuk terlibat secara aktif.

5. Melakukan evaluasi

Kriteria : a. Membuat soal sesuai dengan materi.

b. Ada alat penilaian

c. Ada kunci jawaban

d. Ada skor penilaian

Keterangan Nilai:

1. Nilai 4 = jika keempat indikator terpenuhi.

2. Nilai 3 = jika ada satu indikator yang tidak terpenuhi

3. Nilai 2 = jika dua indikator tidak terpenuhi.

4. Nilai 1 = jika hanya satu indikator yang terpenuhi

Keterangan:

Nilai 1 – 5 = kurang

Nilai 6-10 = cukup

Nilai 11-15 = baik

Nilai 16-20 = sangat baik

Page 46: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

LAMPIRAN 11

INSTRUMEN PENILAIAN GURU

SIKLUS I PERTEMUAN 1

NO Instrumen yang dinilai Nilai

1. Membuat RPP sesuai silabus

3

2. Membuka pelajaran

2

3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen

2

4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen

2

5. Melakukan evaluasi

3

Jumlah

12

Keterangan

Baik

Mengetahui: Kalijirak, 18 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 47: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

LAMPIRAN 12

INSTRUMEN PENILAIAN GURU

SIKLUS I PERTEMUAN 2

NO Instrumen yang dinilai Nilai

1. Membuat RPP sesuai silabus

3

2. Membuka pelajaran

3

3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen

3

4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen

2

5. Melakukan evaluasi

3

Jumlah

14

Keterangan Baik

Mengetahui: Kalijirak, 23 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 48: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

LAMPIRAN 13

REKAP INSTRUMEN PENILAIAN GURU

SIKLUS I

NO Instrumen yang dinilai Nilai Rata- rata

Pert 1 Pert 2

1. Membuat RPP sesuai silabus

3 3 3

2. Membuka pelajaran

2 3 2.5

3. Melaksanakan prosedur

pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode

eksperimen

2 3 2.5

4. Membimbing siswa dalam

melakukan eksperimen

2 2 2

5. Melakukan evaluasi

3 3 3

Jumlah 12 14 13

Keterangan baik baik Baik

Persentase 60 % 70 % 65%

Mengetahui: Kalijirak, 23 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 49: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

LAMPIRAN 14

INSTRUMEN PENILAIAN GURU

SIKLUS II PERTEMUAN 1

NO Instrumen yang dinilai Nilai

1. Membuat RPP sesuai silabus

3

2. Membuka pelajaran

3

3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen

3

4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen

3

5. Melakukan evaluasi

3

Jumlah

15

Keterangan

Baik

Mengetahui: Kalijirak, 26 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 50: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

LAMPIRAN 15

INSTRUMEN PENILAIAN GURU

SIKLUS II PERTEMUAN 2

NO Instrumen yang dinilai Nilai

1. Membuat RPP sesuai silabus

3

2. Membuka pelajaran

4

3. Melaksanakan prosedur pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode eksperimen

4

4. Membimbing siswa dalam melakukan eksperimen

3

5. Melakukan evaluasi

3

Jumlah

17

Keterangan

Sangat baik

Mengetahui: Kalijirak, 31 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 51: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

LAMPIRAN 16

REKAP INSTRUMEN PENILAIAN GURU

SIKLUS II

NO Instrumen yang dinilai Nilai Rata- rata

Pert 1 Pert 2

1. Membuat RPP sesuai silabus

3 3 3

2. Membuka pelajaran

3 4 3,5

3. Melaksanakan prosedur

pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode

eksperimen

3 4 3,5

4. Membimbing siswa dalam

melakukan eksperimen

3 3 3

5. Melakukan evaluasi

3 3 3

Jumlah 15 17 16

Keterangan baik Sangat

baik

Baik

Persentase 75 % 85 % 80 %

Mengetahui: Kalijirak, 31 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S. Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 52: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

LAMPIRAN 17

PEDOMAN PENILAIAN SIKAP SISWA

No

Nama

Kelompok

Perilaku

Nilai

Keterangan Menyiapkan

alat dan bahan

Melakukan

percobaan

Menuliskan

data

Menarik

kesimpulan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Petunjuk:

-) Menyiapkan alat dan bahan

Indikator : 1 = jika alat yang akan digunakan komplit.

2 = jika alat yang akan digunakan memadai.

3 = penggunaan alat dan bahan.

4 = pembagian pembawaan alat dan bahan dalam satu kelompok

sama rata

-) Melakukan percobaan

Indikator: 1 = jika dalam melakukan percobaan runtut

2 = jika dalam melakukan percobaan siswa aktif

3 = jika dalam melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk.

4 = kekompakan dalam kelompok

-) Menuliskan data

Indikator: 1 = jika dalam menulis data tepat.

2 = jika dalam menulis data sesuai dengan langkah-langkah

yang ada

3 = jika dalam menulis data sesuai dengan hasil percobaan

4 = jika dalam membuat kesimpulan menggunakan bahasa yang

baik dan benar.

Page 53: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

-) Menarik kesimpulan

Indikator: 1 = jika dapat membuat kesimpulan yang sesuai dengan hasil

percobaan

2 = jika dapat membuat kesimpulan tepat dan benar.

3 = jika dalam membuat kesimpulan menggunakan bahasa yang

baik dan benar.

4 = kesimpulan bersifat objektif.

Keterangan:

a. Nilai merupakan jumlah dari skor- skor tiap indikator perilaku.

b. - Nilai 4 jika keempat indikator terpenuhi

- Nilai 3 jika ada satu indikator yang tidak terpenuhi.

- Nilai 2 jika ada dua indikator yang tidak terpenuhi.

- Nilai 1 jika hanya ada satu indikator yang terpenuhi.

c. Keterangan diisi dengan kriteria berikut:

Nilai 1 - 4 berarti kurang

Nilai 5 - 8 berarti sedang

Nilai 9 - 12 berarti baik

Nilai 13 – 16 berarti sangat baik

Page 54: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

LAMPIRAN 18

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)

SIKLUS I PERTEMUAN 1

No Nama

Kelompok

Perilaku

Nilai Keterangan Menyiapkan

alat dan bahan

Melakukan

percobaan

Menuliskan

data

Membuat

kesimpulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8

Kelompok 9

3

3

3

2

3

3

3

3

3

2

3

3

2

3

4

2

3

3

2

2

2

2

2

3

2

2

3

2

2

3

2

3

4

2

3

3

9

10

11

8

11

14

9

11

12

Baik

Baik

Baik

Sedang

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Mengetahui Kalijirak, 18 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 55: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

LAMPIRAN 19

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)

SIKLUS I PERTEMUAN 2

No Nama

Kelompok

Perilaku

Nilai Keterangan Menyiapkan

alat dan bahan

Melakukan

percobaan

Menuliskan

data

Membuat

kesimpulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8

Kelompok 9

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

3

2

4

3

4

2

3

3

3

3

2

3

3

3

2

3

2

3

3

2

3

3

3

2

12

11

13

12

9

13

12

13

9

Baik

Baik

Sangat baik

Baik

Baik

Sangat baik

Baik

Sangat baik

Baik

Mengetahui Kalijirak, 23 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 56: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

LAMPIRAN 20

REKAP INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

PADA SIKLUS I

NO NAMA KELOMPOK Nilai Rata- rata

Pert 1 Pert 2

1. Kelompok 1 9 12 10,5

2. Kelompok 2 10 11 10,5

3. Kelompok 3 11 13 12

4. Kelompok 4 8 12 10

5. Kelompok 5 11 9 10

6. Kelompok 6 14 13 13,5

7. Kelompok 7 9 12 10,5

8. Kelompok 8 11 13 12

9. Kelompok 9 12 9 10,5

Jumlah 95 104 99,5

Persentase 66 % 72 % 69 %

Mengetahui Kalijirak, 23 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 57: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

LAMPIRAN 21

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)

SIKLUS II PERTEMUAN 1

No Nama

Kelompok

Perilaku

Nilai Keterangan Menyiapkan

alat dan bahan

Melakukan

percobaan

Menuliskan

data

Membuat

kesimpulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8

Kelompok 9

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

2

3

4

3

4

3

4

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

12

13

9

12

13

12

13

13

13

Baik

Sangat baik

Baik

Baik

Sangat baik

Baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Mengetahui Kalijirak, 26 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 58: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

LAMPIRAN 22

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP (PADA KELOMPOK)

SIKLUS II PERTEMUAN 2

No Nama

Kelompok

Perilaku

Nilai Keterangan Menyiapkan

alat dan bahan

Melakukan

percobaan

Menuliskan

data

Membuat

kesimpulan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Kelompok 1

Kelompok 2

Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6

Kelompok 7

Kelompok 8

Kelompok 9

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

4

3

3

4

3

4

3

4

3

3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

2

3

3

3

3

3

3

12

13

10

12

13

12

13

13

13

Baik

Sangat baik

Baik

Baik

Sangat baik

Baik

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Mengetahui Kalijirak, 31 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 59: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

LAMPIRAN 23

REKAP INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

PADA SIKLUS II

NO NAMA KELOMPOK Nilai Rata- rata

Pert 1 Pert 2

1. Kelompok 1 12 12 12

2. Kelompok 2 13 13 13

3. Kelompok 3 9 10 9,5

4. Kelompok 4 12 12 12

5. Kelompok 5 13 13 13

6. Kelompok 6 12 12 12

7. Kelompok 7 13 13 13

8. Kelompok 8 13 13 13

9. Kelompok 9 13 13 13

Jumlah 110 111 110,5

Persentase 76 % 77 % 76,5 %

Mengetahui Kalijirak, 31 Maret 2011

Kepala Sekolah Observer

BAMBANG SARWANTO, S.Pd SUKATMI NIP:19640302 199007 1 001 NIP:19680712 200701 2 030

Page 60: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

LAMPIRAN 24

DAFTAR NILAI

SIKLUS I PERTEMUAN 1

NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN

1. FAJAR SETYAWAN S. 66 65 BELUM TUNTAS

2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 70 TUNTAS

3. NILAM CAHYANI 66 65 BELUM TUNTAS

4. AHMAD BUSYAIRI 66 80 TUNTAS

5. ANIS STYANINGRUM 66 70 TUNTAS

6. AGUNG TEGAR P. 66 70 TUNTAS

7. ALVINO BAYU R. 66 70 TUNTAS

8. DWI APRILLIA SOVA 66 100 TUNTAS

9. DWI NUGROHO 66 60 BELUM TUNTAS

10. DIAH AYU NUR F. 66 75 TUNTAS

11. DIKI WAHYUDI 66 60 BELUM TUNTAS

12. DWI YULIANTO 66 75 TUNTAS

13. EDY SETYAWAN 66 80 TUNTAS

14. FAIZ IRVANANTO 66 60 BELUM TUNTAS

15. HERSI MURNIATI 66 85 TUNTAS

16. IKA SUSILOWATI 66 70 TUNTAS

17. JOKO GINANJAR A. 66 70 TUNTAS

18. KHARISMA RETNO W. 66 65 BELUM TUNTAS

19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 75 TUNTAS

20. MONICA CORRY M. 66 65 BELUM TUNTAS

21. PRADITYA PAWESTY 66 80 TUNTAS

22. ROHMAT ARIEF Y. 66 90 TUNTAS

23. REFI ARFIYANTI R 66 95 TUNTAS

24. RINA TRI UTAMI 66 65 BELUM TUNTAS

25. RENA FEBRIANA 66 75 TUNTAS

26. YENI WIDYAWATI 66 70 TUNTAS

27. YUYUN MELIA ASMARA 66 70 TUNTAS

JIMLAH 1975

RATA- RATA 73

TUNTAS 19/27 x 100% = 70%

TIDAK TUNTAS 8/27 x 100% = 30%

Page 61: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

LAMPIRAN 25

DAFTAR NILAI

SIKLUS I PERTEMUAN 2

NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN

1. FAJAR SETYAWAN S. 66 60 BELUM TUNTAS

2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 60 BELUM TUNTAS

3. NILAM CAHYANI 66 70 TUNTAS

4. AHMAD BUSYAIRI 66 80 TUNTAS

5. ANIS STYANINGRUM 66 70 TUNTAS

6. AGUNG TEGAR P. 66 65 BELUM TUNTAS

7. ALVINO BAYU R 66 60 BELUM TUNTAS

8. DWI APRILLIA SOVA 66 90 TUNTAS

9. DWI NUGROHO 66 75 TUNTAS

10. DIAH AYU NUR F. 66 70 TUNTAS

11. DIKI WAHYUDI 66 80 TUNTAS

12. DWI YULIANTO 66 70 TUNTAS

13. EDY SETYAWAN 66 90 TUNTAS

14. FAIZ IRVANANTO 66 70 TUNTAS

15. HERSI MURNIATI 66 90 TUNTAS

16. IKA SUSILOWATI 66 80 TUNTAS

17. JOKO GINANJAR A. 66 80 TUNTAS

18. KHARISMA RETNO W. 66 90 TUNTAS

19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 70 TUNTAS

20. MONICA CORRY M. 66 65 BELUM TUNTAS

21. PRADITYA PAWESTY 66 80 TUNTAS

22. ROHMAT ARIEF Y. 66 90 TUNTAS

23. REFI ARFIYANTI R 66 80 TUNTAS

24. RINA TRI UTAMI 66 70 TUNTAS

25. RENA FEBRIANA 66 80 TUNTAS

26. YENI WIDYAWATI 66 60 BELUM TUNTAS

27. YUYUN MELIA ASMARA 66 70 TUNTAS

JUMLAH 2015

RATA- RATA 75

TUNTAS 21/27 x 100% = 78%

TIDAK TUNTAS 6/27 x100% = 22%

Page 62: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

LAMPIRAN 26

DAFTAR NILAI RATA- RATA PADA SIKLUS I

NO NAMA Pert 1 Pert 2 RATA- RATA

1. FAJAR SETYAWAN S. 65 60 62

2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 70 60 65

3. NILAM CAHYANI 65 70 67

4. AHMAD BUSYAIRI 80 80 80

5. ANIS STYANINGRUM 70 70 70

6. AGUNG TEGAR P. 70 65 67

7. ALVINO BAYU R 70 60 65

8. DWI APRILLIA SOVA 100 90 95

9. DWI NUGROHO 60 75 67

10. DIAH AYU NUR F. 75 70 72

11. DIKI WAHYUDI 60 80 70

12. DWI YULIANTO 75 70 72

13. EDY SETYAWAN 80 90 85

14. FAIZ IRVANANTO 60 70 65

15. HERSI MURNIATI 85 90 87

16. IKA SUSILOWATI 70 80 75

17. JOKO GINANJAR A. 70 80 75

18. KHARISMA RETNO W. 65 90 77

19. LUTFIA ANA LATIFAH 75 70 72

20. MONICA CORRY M. 65 65 65

21. PRADITYA PAWESTY 80 80 80

22. ROHMAT ARIEF Y. 90 90 90

23. REFI ARFIYANTI R 95 80 87

24. RINA TRI UTAMI 65 70 67

25. RENA FEBRIANA 75 80 77

26. YENI WIDYAWATI 70 60 65

27. YUYUN MELIA ASMARA 70 70 70

TUNTAS 21/27 x 100 % = 78 %

BELUM TUNTAS 6/27 x 100 % = 22 %

Page 63: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

LAMPIRAN 27

DAFTAR NILAI

SIKLUS II PERTEMUAN 1

NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN

1. FAJAR SETYAWAN S. 66 75 TUNTAS

2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 80 TUNTAS

3. NILAM CAHYANI 66 65 BELUM TUNTAS

4. AHMAD BUSYAIRI 66 100 TUNTAS

5. ANIS STYANINGRUM 66 75 TUNTAS

6. AGUNG TEGAR P. 66 85 TUNTAS

7. ALVINO BAYU R 66 75 TUNTAS

8. DWI APRILLIA SOVA 66 90 TUNTAS

9. DWI NUGROHO 66 100 TUNTAS

10. DIAH AYU NUR F. 66 90 TUNTAS

11. DIKI WAHYUDI 66 70 TUNTAS

12. DWI YULIANTO 66 100 TUNTAS

13. EDY SETYAWAN 66 90 TUNTAS

14. FAIZ IRVANANTO 66 70 TUNTAS

15. HERSI MURNIATI 66 100 TUNTAS

16. IKA SUSILOWATI 66 75 TUNTAS

17. JOKO GINANJAR A. 66 80 TUNTAS

18. KHARISMA RETNO W. 66 85 TUNTAS

19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 95 TUNTAS

20. MONICA CORRY M. 66 75 TUNTAS

21. PRADITYA PAWESTY 66 90 TUNTAS

22. ROHMAT ARIEF Y. 66 100 TUNTAS

23. REFI ARFIYANTI R 66 90 TUNTAS

24. RINA TRI UTAMI 66 70 TUNTAS

25. RENA FEBRIANA 66 85 TUNTAS

26. YENI WIDYAWATI 66 85 TUNTAS

27. YUYUN MELIA ASMARA 66 80 TUNTAS

JUMLAH 2275

RATA- RATA 84

TUNTAS 26/27 x 100% = 96%

TIDAK TUNTAS 1/27 x 100% = 4%

Page 64: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

LAMPIRAN 28

DAFTAR NILAI

SIKLUS II PERTEMUAN 2

NO NAMA KKM NILAI KETERANGAN

1. FAJAR SETYAWAN S. 66 67 TUNTAS

2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 66 93 TUNTAS

3. NILAM CAHYANI 66 87 TUNTAS

4. AHMAD BUSYAIRI 66 93 TUNTAS

5. ANIS STYANINGRUM 66 73 TUNTAS

6. AGUNG TEGAR P. 66 73 TUNTAS

7. ALVINO BAYU R 66 73 TUNTAS

8. DWI APRILLIA SOVA 66 100 TUNTAS

9. DWI NUGROHO 66 80 TUNTAS

10. DIAH AYU NUR F. 66 93 TUNTAS

11. DIKI WAHYUDI 66 80 TUNTAS

12. DWI YULIANTO 66 87 TUNTAS

13. EDY SETYAWAN 66 100 TUNTAS

14. FAIZ IRVANANTO 66 93 TUNTAS

15. HERSI MURNIATI 66 100 TUNTAS

16. IKA SUSILOWATI 66 80 TUNTAS

17. JOKO GINANJAR A. 66 100 TUNTAS

18. KHARISMA RETNO W. 66 93 TUNTAS

19. LUTFIA ANA LATIFAH 66 87 TUNTAS

20. MONICA CORRY M. 66 80 TUNTAS

21. PRADITYA PAWESTY 66 100 TUNTAS

22. ROHMAT ARIEF Y. 66 100 TUNTAS

23. REFI ARFIYANTI R 66 100 TUNTAS

24. RINA TRI UTAMI 66 80 TUNTAS

25. RENA FEBRIANA 66 93 TUNTAS

26. YENI WIDYAWATI 66 93 TUNTAS

27. YUYUN MELIA ASMARA 66 83 TUNTAS

JUMLAH 2381

RATA- RATA 88

TUNTAS 27/17 x 100% = 100%

TIDAK TUNTAS 0/27 x 100% = 0 %

Page 65: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

LAMPIRAN 29

DAFTAR NILAI RATA- RATA PADA SIKLUS II

NO NAMA Pert 1 Pert 2 RATA- RATA

1. FAJAR SETYAWAN S. 75 67 71

2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 80 93 86

3. NILAM CAHYANI 65 87 76

4. AHMAD BUSYAIRI 100 93 96

5. ANIS STYANINGRUM 75 73 74

6. AGUNG TEGAR P. 85 73 79

7. ALVINO BAYU R 75 73 74

8. DWI APRILLIA SOVA 90 100 95

9. DWI NUGROHO 100 80 90

10. DIAH AYU NUR F. 90 93 91

11. DIKI WAHYUDI 70 80 75

12. DWI YULIANTO 100 87 93

13. EDY SETYAWAN 90 100 95

14. FAIZ IRVANANTO 70 93 81

15. HERSI MURNIATI 100 100 100

16. IKA SUSILOWATI 75 80 77

17. JOKO GINANJAR A. 80 100 90

18. KHARISMA RETNO W. 85 93 89

19. LUTFIA ANA LATIFAH 95 87 91

20. MONICA CORRY M. 75 80 77

21. PRADITYA PAWESTY 90 100 95

22. ROHMAT ARIEF Y. 100 100 100

23. REFI ARFIYANTI R 90 100 95

24. RINA TRI UTAMI 70 80 75

25. RENA FEBRIANA 85 93 89

26. YENI WIDYAWATI 85 93 89

27. YUYUN MELIA ASMARA 80 83 81

TUNTAS 100 %

BELUM TUNTAS 0 %

Page 66: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

LAMPIRAN 30

REKAP PERBANDINGAN NILAI

PADA SIKLUS I DAN SIKLUS II

NO NAMA Siklus I Siklus II

1. FAJAR SETYAWAN S. 62 71

2. IRVAN MUHAMAT SIDIK 65 86

3. NILAM CAHYANI 67 76

4. AHMAD BUSYAIRI 80 96

5. ANIS STYANINGRUM 70 74

6. AGUNG TEGAR P. 67 79

7. ALVINO BAYU R 65 74

8. DWI APRILLIA SOVA 95 95

9. DWI NUGROHO 67 90

10. DIAH AYU NUR F. 72 91

11. DIKI WAHYUDI 70 75

12. DWI YULIANTO 72 93

13. EDY SETYAWAN 85 95

14. FAIZ IRVANANTO 65 81

15. HERSI MURNIATI 87 100

16. IKA SUSILOWATI 75 77

17. JOKO GINANJAR A. 75 90

18. KHARISMA RETNO W. 77 89

19. LUTFIA ANA LATIFAH 72 91

20. MONICA CORRY M. 65 77

21. PRADITYA PAWESTY 80 95

22. ROHMAT ARIEF Y. 90 100

23. REFI ARFIYANTI R 87 95

24. RINA TRI UTAMI 67 75

25. RENA FEBRIANA 77 89

26. YENI WIDYAWATI 65 89

27. YUYUN MELIA ASMARA 70 81

Page 67: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

LAMPIRAN 31

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPT PUD NFI DAN SD KEC. TASIKMADU

SDN 03 KALIJIRAK

Alamat : Mulyorejo, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar

Kode Pos 57761 Telp. 08282711923

SURAT KETERANGAN

NO:421.2/164/III/SD/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu,

Karanganyar menerangkan bahwa:

Nama : Anita Tri Wahyuni

NIM : X7109008

Tempat/ Tanggal lahir : Karanganyar, 10 Januari 1987

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program studi : PGSD

Tingkat/ Semester : VIII/ VIII

Alamat : Pandeyan RT 06/ RW VI, Tasikmadu, Karanganyar

Universitas : Universitas Sebelas Maret

Yang bersangkutan akan bertindak sebagai peneliti, selanjutnya kami

menerangkan bahwa:

Nama : Sukatmi

NIM : 19680712 200701 2 030

Jabatan : Guru Kelas

Yang bersangkutan akan bertindak sebagai observer.

Demikian Surat Keterangan Kolaborasi ini dibuat agar dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Kalijirak, 15 Maret 2011

Kepala SDN 03 Kalijirak

BAMBANG SARWANTO, S.Pd

NIP:19640302 199007 1 001

Page 68: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

LAMPIRAN 32

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

UPT PUD NFI DAN SD KEC. TASIKMADU

SDN 03 KALIJIRAK

Alamat : Mulyorejo, Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar

Kode Pos 57761 Telp. 08282711923

SURAT KETERANGAN

NO:421.2/165/III/SD/2011

Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu,

Karanganyar menerangkan bahwa:

Nama : Anita Tri Wahyuni

NIM : X7109008

Tempat/ Tanggal lahir : Karanganyar, 10 Januari 1987

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program studi : PGSD

Tingkat/ Semester : VIII/ VIII

Alamat : Pandeyan RT 06/ RW VI, Tasikmadu, Karanganyar

Universitas : Universitas Sebelas Maret

Yang bersangkutan benar- benar telah melakukan penelitian di SDN 03 Kalijirak,

Tasikmadu, Karanganyar pada tanggal 16 Maret s/d 31 Maret 2011 dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Gerak Melalui Metode

Eksperimen pada Siswa Kelas III SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar

Tahun Ajaran 2010/2011”.

Demikian Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Kalijirak, 31 Maret 2011

Kepala SDN 03 Kalijirak

BAMBANG SARWANTO, S.Pd

NIP:19640302 199007 1 001

Page 69: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

LAMPIRAN 33

Guru Memulai Pelajaran dengan Melakukan Presensi

Guru Memberi Contoh Kepada Siswa untuk Melakukan Percobaan Tentang Gerak

Berputar

Page 70: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

Siswa Sedang Memimpin Berdoa untuk Memulai Pelajaran

Guru Membimbing Siswa Mengerjakan Soal Latihan

Page 71: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Siswa Melakukan Percobaan Tentang Gerak Menggelinding

Siswa Melakukan Percobaan untuk Mengetahui Kecepatan Gerak Benda Pada

Permukaan yang Halus dan Kasar

Page 72: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

Siswa Melakukan Percobaan Tentang Gerak Mengalir

Siswa Membacakan Hasil Percobaan di Depan Kelas

Page 73: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Page 74: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan di Indonesia selalu mengalami perubahan. Pemerintah

selalu mengambil kebijakan di dunia pendidikan agar sesuai dengan

perkembangan zaman. Contoh kebijakan itu seperti perubahan kurikulum.

Kurikulum yang pernah kita alami antara lain ; kurikulum 1968, kurikulum 1975,

kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 1994 yang disempurnakan,

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, bahkan yang terbaru Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Fungsi pendidikan nasional menurut UU RI NO. 20 Tahun 2003 adalah

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan

fungsi pendidikan nasional peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam

pelaksanaan pendidikan. Guru dianggap sebagai tonggak utama yang

menentukan keberhasilan pendidikan, karena gurulah yang melaksanakan

kegiatan belajar mengajar.

Pada proses belajar mengajar, guru mempunyai kedudukan sebagai figure

sentral. Fungsi seorang guru adalah mempromosikan fasilitas belajar siswa,

sehingga siswa menyadari bahwa ia telah memiliki kecakapan, yaitu kecakapan

proses, kecakapan akademik, ataupun kecakapan kejujuran. Istilah

mempromosikan adalah mengubah minat siswa dari kurang mau belajar menjadi

mau belajar istilah lainnya adalah guru harus mampu memotivasi dan

memfasilitatori pembelajaran.

Pada konteks kelas, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi

daripada memberikan informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim

Page 75: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi kelas (siswa).

Sesuatu yang baru datang dari “menemukan sendiri”, bukan dari “apa kata guru”.

Salah satu tugas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar adalah

perencanaan pembelajaran termasuk metode pembelajaran yang akan digunakan.

Hal ini disebabkan setiap siswa yang dihadapi memiliki karakteristik dan cara

berpikir yang berbeda – beda.

Guru dalam pembelajaran selalu menggunakan berbagai pendekatan,

strategi, dan metode pembelajaran yang dapat memudahkan peserta didik

memahami materi yang diajarkannya. Namun masih sering terdengar keluhan

dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu banyak dan

kekurangan waktu untuk mengajarkannya.

Berbagai pendekatan dan model pembelajaran dapat dilakukan guru dalam

setiap pembelajaran di kelas. Pembelajaran berkualitas dapat dicapai apabila

guru mau melakukan berbagai strategi, pendekatan, dan model pembelajaran.

Dengan menerapkan model-model pembelajaran, guru dapat mengembangkan

seluruh potensi peserta didik secara optimal dan meningkatkan prestasi belajar.

Pengetahuan IPA lebih menekankan pada keterlibatan siswa secara

langsung dalam mengkaji alam sekitar, untuk menganalisis, memahami konsep-

konsep di dalamnya dan merumuskan hukum berdasarkan generalisasi dan

memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan hukum IPA

secara memadai. Oleh karena itu, pada mata pelajaran IPA dapat kita lihat

bahwa, siswa akan belajar efektif apabila mereka terlibat secara langsung dalam

pengorganisasian dan pertemuan ataupun pertalian serta hubungan-hubungan

dengan informasi yang dihadapinya.

Berdasarkan pengalaman guru yang telah mengajar selama ini, siswa

kurang memahami pelajaran yang telah diberikan guru yaitu tentang materi

gerak. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan prestasi belajar IPA siswa kelas III

SDN 03 Kalijirak yang masih berada di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu

Page 76: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

66. Siswa yang nilainya di atas KKM hanya 12 siswa atau 46%. Sedangkan 14

siswa atau 54% masih memperolah nilai di bawah KKM, sehingga nilai rata- rata

kelas rendah.

Rendahnya hasil belajar tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu

materi pelajaran terlalu banyak, sehingga siswa kurang tertarik terhadap materi

pelajaran yang disampaikan guru. Selain itu, penggunaan media pembelajaran

masih kurang, serta metode pembelajaran yang digunakan juga kurang sesuai

dengan materi pelajaran. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat menerima dan

memahami konsep yang telah diajarkan.

Apabila masalah tersebut tidak segera diatasi, maka hasil belajar IPA

tentang konsep gerak tidak akan meningkat. Selain itu, siswa juga kesulitan

untuk memahami materi gerak tingkat selanjutnya, seperti hubungan antara gerak

dan gaya dalam kehidupan sehari- hari.

Masalah tersebut dapat diatasi dengan penggunaan metode eksperimen

untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode eksperimen yaitu cara penyajian

bahan pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk

membuktikan sendiri pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

Metode eksperimen mempunyai beberapa kekuatan, antara lain: membuat

siswa lebih percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya sendiri daripada

hanya menerima kata guru atau buku, peserta didik aktif terlibat mengumpulkan

fakta, informasi, atau data yang diperlukan melalui percobaan yang

dilakukannya, dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah

dan berpikir ilmiah, memperkaya pengalaman dengan hal- hal yang bersifat

objektif, realistik, dan menghilangkan verbalisme, serta hasil belajar menjadi

kepemilikan peserta didik yang baik dan tahan lama dalam ingatan.

Kontribusinya dalam pelajaran IPA tentang gerak dengan metode ini yaitu siswa

dapat melakukan sendiri percobaan tentang gerak, seperti gerak menggelinding,

jatuh, dan lain- lain. Sehingga siswa lebih percaya pada kebenaran kesimpulan

percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata dari guru atau buku.

Page 77: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Gerak

Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/ 2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan bahwa:

a. Materi pelajaran terlalu banyak.

b. Siswa kurang tertarik terhadap pelajaran IPA terutama tentang gerak.

c. Siswa kurang memahami materi gerak yang disampaikan oleh guru.

d. Penggunaan media pembelajaran masih kurang.

e. Metode pembelajaran kurang sesuai dengan materi pelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini memfokuskan pada upaya

peningkatan hasil belajar IPA tentang konsep gerak melalui metode

eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut : “Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan

hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak

Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011?

Page 78: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil

belajar IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen pada siswa kelas

III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun

Ajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Diterapkannya pembelajaran dengan metode eksperimen dapat untuk

meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas III SDN 03 Kalijirak

Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan

penelitian yang sama.

b. Manfaat Praktis

1. Guru

Untuk membantu mengembangkan kemampuannya dalam merancang dan

melaksanakan pembelajaran IPA yang efektif dengan jalan penerapan

metode eksperimen sehingga hasilnya akan lebih baik, serta menambah

pengalaman guru untuk melaksanakan PTK.

2. Siswa

- Menambah pengalaman siswa secara langsung tentang materi gerak

dengan metode eksperimen.

- Meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak.

3. Sekolah

- Untuk memberi inspirasi terhadap guru yang ada di sekolah

tersebut guna meningkatkan hasil belajar siswanya yaitu dengan

penggunaan metode eksperimen.

- Untuk memperbaiki sistem pembelajaran di sekolah

Page 79: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar IPA tentang Gerak

a. Tinjauan tentang Belajar

1) Pengertian belajar

Menurut Witherington dalam M. Dalyono (2005 : 211) “Belajar

adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri

sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.

Menurut Skinner dalam Ruminiati (2007:1-5) “ Belajar merupakan

suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara

progressif. Jadi belajar itu suatu perubahan dalam kemungkinan atau

peluang terjadinya respons”.

Menurut Nabisi Lapono (2008:1.14) “ Belajar diartikan sebagai

perolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan mutakhir

proses belajar diperoleh dari kajian pengolahn informasi, neurofisiologi,

neuropsikologi, dan sains kognitif”.

Menurut Cronbach dalam Sumadi Suryabrata ( 2004 : 231)

menyatakan bahwa “ Learning is shown by a change in behavior as a

result of experience”. Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik- baiknya

adalah dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar

mempergunakan panca inderanya.

Dari beberapa pendapat para ahli, peneliti dapat menyimpulkan

adanya beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian tentang

belajar yaitu:

6

Page 80: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

a) Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu

dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada

kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.

b) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh

pertumbuhan atau tidak dianggap sebagai hasil belajar.

c) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap dan

harus merupakan akhir dari suatu periode waktu yang cukup matang.

2) Prinsip- Prinsip Belajar

Menurut M. Dalyono (2005 : 51-60) prinsip belajar ada lima macam

yaitu: kematangan jasmani dan rohani, memiliki kesiapan, memahami

tujuan, memiliki kesungguhan, serta ulangan dan latihan. Secara garis

besar kelima prinsip belajar itu dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Kematangan jasmani dan rohani

Salah satu prinsip utama belajar adalah harus mencapai

kematangan jasmani dan rohani sesuai dengan tingkatan yang

dipelajarinya. Kematangan jasmani yaitu telah sampai pada batas

minimal umur serta kondisi fisiknya telah cukup kuat untuk melakukan

kegiatan belajar. Kematangan rohani artinya telah memiliki kemampuan

secara psikologis untuk melakukan kegiatan belajar, misalnya

kemampuan berpikir, ingatan, fantasi dan sebagainya.

b) Memiliki kesiapan

Setiap orang yang hendak melakukan kegiatan belajar harus

memiliki kesiapan yakni dengan kemampuan yang cukup, baik fisik,

mental, maupun perlengkapan belajar. Belajar tanpa memiliki kesiapan

fisik, mental dan perlengkapan akan banyak mengalami kesulitan,

akibatnya tidak memperoleh hasil belajar yang baik.

Page 81: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

c) Memahami tujuan

Prinsip memahami tujuan ini sangat penting dimiliki oleh orang

belajar agar proses yang dilakukannya dapat cepat selesai dan berhasil.

Belajar tanpa memahami tujuan dapat menimbulkan kebingungan,

hilang kegairahan, tidak sistematis atau asal ada saja.

d) Memiliki kesungguhan

Orang yang belajar harus memiliki kesungguhan untuk

melaksanakannya. Belajar tanpa kesungguhan akan memperoleh hasil

yang kurang memuaskan, waktu dan tenaga terbuang dengan percuma.

e) Ulangan dan latihan

Sesuatu yang dipelajari perlu diulang agar meresap dalam otak.

Mengulang pelajaran adalah salah satu cara untuk membantu

berfungsinya ingatan. Dengan demikian, semua bahan yang dipelajari

memerlukan ulangan dan latihan agar dapat dikuasai secara maksimal.

3) Karakteristik Belajar

Menurut penjelasan Tim Dosen Pengembang MKDK IKIP

Semarang dalam Nabisi Lapono (2008 : 1.12 – 1.14) karakteristik

perubahan tingkah laku mencakup 6 hal yaitu : perubahan tingkah laku

terjadi secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan

fungsional, perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan

dalam belajar tidak bersifat sementara, perubahan dalam bertujuan

(ambisius ), dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Secara

garis besar keenam karakteristik belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar

Setiap manusia yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan

tingkah laku atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi

perubahan dalam dirinya. Misal seseorang merasa pengetahuannya

bertambah.

Page 82: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus-

menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan

menyebabkan perubahan berikutnya. Misal : jika seorang anak belajar

menulis, maka ia akan memahami perubahan dari tidak dapat menulis

menjadi dapat menulis. Perubahan ini berlangsung terus hingga

kecakapan menulisnya menjadi lebih baik, ia dapat menulis indah,

kemudian dapat mengarang dan sebagainya.

c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan senantiasa

bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak

terjadi dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.

d) Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap

atau permanen.Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat

menetap. Misalnya kecakapan seseorang memainkan piano setelah

belajar, tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki

bahkan akan makin berkembang jika terus dipergunakan / dilatih.

e) Perubahan dalam bertujuan ( ambisius )

Perubahan tingkah laku ini terjadi karena ada tujuan yang akan

dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang

benar-benar disadari. Misalnya seseorang yang belajar komputer,

sebelumnya sudah menetapkan apa yang dapat dicapai dengan belajar

komputer. Dengan demikian perbuatan belajar yang dilakukan

senantiasa terarah kepada tingkah laku yang telah ditetapkan.

f) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses

belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika individu

Page 83: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

belajar sesuatu, sebagai hasilnya mengalami perubahan tingkah laku

secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan dan

sebagainya. Misalnya seorang anak belajar naik sepeda, maka

perubahan yang terjadi adalah dalam keterampilan naik sepeda.

Kemudian ia juga telah mengalami perubahan yang lain seperti

pemahaman tentang fungsi sadel, pemahaman tentang alat-alat sepeda,

ingin punya sepeda dan sebagainya.

b. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

1) Pengertian IPA

Dalam buku Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam karangan Srini M.

Iskandar (2001:2) IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam.

Kata-kata Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata

bahasa Inggris Natural Science. Secara singkat sering disebut Science.

Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut

dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan

Alam (IPA) atau Science itu secara harfiah dapat disebut sebagai ilmu

tentang alam ini. Dengan demikian IPA adalah ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara

sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta- fakta, konsep- konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi

juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari – hari. Proses pembelajarannya menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar

anak menjelajahi dan memahami alam sekitar, sehingga dapat membantu

peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang

alam sekitar.

Page 84: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari- hari untuk memenuhi

kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah- masalah yang dapat

diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar

dapat berdampak baik terhadap lingkungan. Di tingkat SD/ MI diharapkan

ada penekanan pembelajaran salingtemas ( Sains, lingkungan, teknologi,

dan masyarakat ) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk

merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan

kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.

Pembelajaran IPA sebaiknya dapat dilaksanakan untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja, dan bersikap ilmiah serta

mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh

karena itu pembelajaran IPA di SD/ MI menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan

mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai ilmiah pada

siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha

Esa. Dengan demikian, IPA untuk anak-anak didefinisikan sebagai berikut:

mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati,

mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan

terjadi dan menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk

melihat apakah ramalan tersebut benar. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

anak- anak SD harus dimodifikasi agar anak- anak dapat mempelajarinya.

Ide- ide dan konsep- konsep harus disederhanakan agar sesuai dengan

kemampuan anak untuk memahaminya. Dalam hal ini akan peneliti

jelaskan tentang Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk dan Ilmu

Pengetahuan Alam sebagai proses

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk IPA merupakan kumpulan

hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para

Page 85: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

ilmuwan selama berabad- abad. Bentuk Ilmu Pengetahuan Alam sebagai

produk adalah fakta- fakta, konsep- konsep, prinsip- prinsip, dan teori-

teori IPA. Jika ditelaah lebih lanjut maka fakta- fakta merupakan hasil dari

kegiatan empirik (berdasarkan pengalaman dan pengetahuan) dalam Ilmu

Pengetahuan Alam. Sedangkan konsep- konsep, prinsip- prinsip dan teori-

teori dalam Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil dari kegiatan analitik

(berdasarkan proses pencarian jalan keluar/ pemecahan masalah yang

berangkat dari dugaan akan kebenarannya).

Fakta dalam IPA adalah pernyataan- pernyataan tentang benda-

benda yang benar- benar ada, peristiwa- peristiwa yang benar- benar terjadi

dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Contoh fakta yaitu atom hidrogen

mempunyai satu elektron, ular termasuk golongan reptilia, Merkurius

adalah planet terdekat dengan matahari.

Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta- fakta

IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta- fakta yang ada

hubungannya. Contoh konsep IPA yaitu semua zat tersusun atas partikel-

partikel, benda- benda hidup dipengaruhi oleh lingkungan, materi akan

berubah tingkat wujudnya bila menyerap atau melepaskan energi.

Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-

konsep IPA. Contohnya udara yang dipanaskan akan memuai, adalah

prinsip yang menghubungkan konsep- konsep udara, panas, dan pemuaian.

Prinsip IPA ini menyatakan jika udara dipanaskan maka akan memuai.

Prinsip IPA bersifat analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang

ditarik dari beberapa contoh.

Hukum- hukum alam adalah prinsip- prinsip yang sudah diterima

meskipun juga bersifat tentatif tetapi karena mengalami pengujian-

pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat

lebih kekal. Hukum kekekalan energi misalnya berkata bahwa dalam suatu

Page 86: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

interaksi tidak ada energi yang diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi

hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain.

Teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta- fakta,

konsep- konsep, dan prinsip- prinsip yang saling berhubungan. Suatu teori

merupakan model atau gambaran yang dibuat oleh ilmuwan untuk

menjelaskan gejala alam. Seperti halnya prinsip dan hukum alam, teori pun

dapat berubah jika ada bukti- bukti baru yang berlawanan dengan teori

tersebut. Contoh: model atom yang seperti susunan tata surya dengan

elektron berputar pada orbitnya di sekitar intinya tumbang dan digantikan

oleh teori kuantum yang menggambarkan elektron seperti awan bermuatan

negatif melingkupi inti atom.

Teori ilmiah membantu kita untuk memahami, memprediksi, dan

kadang mengendalikan berbagai gejala alam. Contoh: teori meteorologi

membantu para ilmuwan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut

dan awan terbentuk. Teori meteorologi ini membantu kita untuk

menentukan data yang bagaimana yang harus dikumpulkan untuk

memprediksi kapan dan di mana badai yang kuat akan terjadi. Teori

meteorologi juga sudah membantu para ilmuwan untuk membuat hujan

buatan.

Pada praktiknya apa yang dikenal sebagai IPA tidak dapat

dipisahkan dari metode- metode penelitian. Memahami IPA lebih dari

hanya mengetahui fakta- fakta dalam IPA. Memahami IPA berarti juga

memahami proses IPA, yaitu memahami bagaimana mengumpulkan fakta-

fakta dan memahami bagaimana menghubungkan fakta- fakta untuk

menginterpretasikannya. Para ilmuwan mempergunakan berbagai prosedur

empirik dan analitik dalam usaha mereka untuk memahami alam semesta

ini. Prosedur- prosedur tersebut disebut proses ilmiah. Keterampilan proses

IPA disebut juga keterampilan belajar seumur hidup, karena keterampilan-

Page 87: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari- hari dan untuk

bidang studi yang lain.

Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan

oleh para ilmuwan di antaranya adalah mengamati, mengukur, menarik

kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat

grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan

eksperimen.

Mengamati di dalam IPA adalah proses mengumpulkan

informasi, mempergunakan semua alat pengindera, atau mempergunakan

instrumen untuk membantu alat pengindera. Mengamati adalah proses

empirik di dalam IPA. Bahkan dapat dikatakan bahwa Ilmu Pengetahuan

Alam dimulai dari pengamatan terhadap alam.

Penarikan kesimpulan (inferensi) adalah kesimpulan setelah

melakukan observasi dan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki

sebelumnya. Inferensi mencakup tiga komponen yaitu: observasi yang

merupakan pernyataan- pernyataan yang mempergunakan semua alat

pengindera dan alat bantu pengindera, pengetahuan sebelumnya atau

pengetahuan yang diorganisasikan secara mental dalam struktur kognitif

atau disebut skemata, dan kesimpulan.

Keterampilan proses IPA selanjutnya adalah melakukan

penelitian, kemudian menginterpretasikan hasil penelitian dan

mengomunikasikannya kepada masyarakat. Terlaksananya penelitian

adalah suatu proses yang rumit, yang terdiri dari beberapa langkah yang

tidak sederhana. Di antaranya yang penting adalah bekerja dengan variabel.

Ada tiga variabel dalam suatu penelitian, yaitu variabel bebas, variabel

tergantung, dan variabel terkontrol.

Menginterpretasikan data adalah menganalisis data yang

diperoleh dan menyusunnya dengan cara menentukan pola keterhubungan

Page 88: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pada data secara keseluruhan. Membuat pengukuran- pengukuran adalah

membuat observasi- observasi kuantitatif dengan jalan membandingkan

dengan alat- alat ukur standar. Memprediksi adalah membuat ramalan akan

kejadian atau kondisi yang diharapkan dalam bagian selanjutnya akan

diuraikan secara rinci mengenai keterampilan proses IPA.

Merumuskan hipotesis adalah menyusun suatu pernyataan

berdasarkan alasan- alasan atau pengetahuan, yang merupakan jawaban

sementara untuk masalah. Hipotesis ini bersifat tentatif dan dapat diuji

apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak.

2) Tujuan Pembelajaran IPA

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:42) mata

pelajaran IPA bertujuan agar siswa :

a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-

Nya.

b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep

IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah, dan membuat keputusan.

e) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,

menjaga, dan melestarikan lingkungan alam.

f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

g) Memperoleh bekal kemampuan pengetahuan, konsep, dan

keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke

SMP/ MTs.

3) Ruang Lingkup IPA

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006:42) ruang

lingkup mata pelajaran IPA adalah :

a) Makhluk hidup dan proses kehidupannya: yaitu manusia, hewan,

tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan.

Page 89: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya, meliputi : udara, air,

tanah dan batuan.

c) Energi dan perubahannya, meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet,

listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

d) Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

benda langit lainnya.

4) Gerak Benda Pada Pelajaran IPA

a) Pengertian Gerak

Menurut EM. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja dalam Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia (2008:325) “Gerak adalah peristiwa

perpindahan sesuatu dari tempat asal ke tempat lain, peristiwa

perubahan kedudukan suatu benda baik sekali maupun berkali-kali”.

Gerak pada mata pelajaran IPA untuk siswa kelas III SD

difokuskan pada benda tidak hidup. Suatu benda dapat bergerak apabila

mendapat sentuhan, dorongan, tarikan, tekanan atau benturan.

b) Macam-Macam Gerak

Macam-macam gerak pada mata pelajaran IPA untuk siswa

kelas III SD yaitu meliputi :

(1) Gerak menggelinding

Gerak berputar sambil berpindah tempat. Benda yang

menggelinding umumnya berbentuk bulat. Contoh : bola yang

digelindingkan di lantai.

(2) Gerak memantul

Gerakan membentur benda lain dan bergerak balik. Jadi hanya

benda lentur yang dapat memantul. Gerak memantul ini terjadi pada

bidang datar dan bidang tegak. Contoh : pada permainan bola basket.

Pada saat pemain melakukan dribel, bola memantul setelah

membentur lantai lapangan. Contoh yang lain yaitu pada olahraga

tenis meja dan saat bola dilemparkan/ dipantulkan ke dinding.

Page 90: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

(3) Gerak jatuh

Gerak dari atas ke bawah. Gerak jatuh dipengaruhi oleh gaya

gravitasi bumi. Gerak jatuh terjadi pada semua bentuk benda, baik

bulat, kotak, maupun lembaran. Contoh : paku yang dijatuhkan dari

atas meja.

(4) Gerak berputar

Perubahan posisi benda dalam gerak melingkar. Gerak berputar

biasanya terjadi pada benda yang memiliki poros. Bentuk lintasan

gerak berputar adalah lingkaran. Benda berputar tidak berpindah

tempat. Contoh : gerak pada jarum jam.

(5) Gerak mengalir

Suatu gerakan yang mengalir dari tempat yang tinggi menuju

ke tempat yang lebih rendah. Contoh : gerak air yang mengalir.

c) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gerak Benda

(1) Berat dan ringan benda

Benda yang ukurannya berat akan lebih cepat jatuh

dibandingkan benda yang ukurannya ringan. Contoh : batu dan

kertas. Jika kedua benda itu dijatuhkan pada ketinggian yang sama

dan dalam waktu yang bersamaan, maka batu akan lebih dulu sampai

ke tanah daripada kertas. Hal ini disebabkan batu lebih berat

dibandingkan kertas.

(2) Bentuk benda

Benda yang bentuknya bulat akan lebih mudah menggelinding

dibandingkan benda yang bentuknya segitiga atau kotak.

(3) Permukaan lintasan benda

Permukaan yang kasar akan memperlambat suatu gerak benda,

dan sebaliknya permukaan yang licin yang membuat gerak benda

semakin cepat.

Page 91: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

c. Hakikat Hasil Belajar

1) Pengertian hasil belajar

Menurut Nana Sudjana dalam Isna Noor Izzati (2009 : 21) “Hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses pembelajaran”.

Menurut Gagne dalam Ruminiati (2007:1.8) “Hasil belajar merupakan

hasil interaksi stimulus dari luar dengan pengetahuan internal siswa”.

Gagne mengklasifikasikan hasil belajar menjadi lima kategori yaitu :

a) Informasi verbal

b) Kemahiran intelektual

c) Strategi kognitif yang termasuk ranah kognitif

d) Sikap dari ranah afektif

e) Keterampilan motorik dari ranah psikomorik

Menurut Muslihati (2005) “Hasil belajar merupakan suatu puncak

proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.

Hasil belajajar ini dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring.

Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa.

(http://forum.upi.edu/v3/index.php. diakses 27 juni 2011).

Menurut Woordworth dalam Ismihyani (2000), “ Hasil belajar

merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses belajar. Hasil

pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan

pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai.

(http://forum.upi.edu/v3/index.php. diakses 27 juni 2011).

Berdasarkan pendapat di atas, hasil belajar ini dapat digunakan

untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Menurut M. Dalyono (2005 : 55-60) berhasil atau tidaknya

seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi

pencapaian hasil belajar, yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar

dan dari luar dirinya.

Page 92: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

a) Faktor Internal (dari dalam diri sendiri)

(1) Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani besar pengaruhnya terhadap

kemampuan belajar. Karena itu, pemeliharaan kesehatan sangat

penting, baik fisik maupun mental, agar tetap kuat, pikiran selalu

segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.

(2) Intelegensi dan Bakat

Seseorang yang memiliki intelegensi baik umumnya mudah

belajar dan hasilnya pun cenderung baik. Sebaliknya, orang yang

intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam

belajar, lambat berpikir, sehingga prestasi belajarnya pun rendah.

Bakat juga besar pengaruhnya dalam menentukan keberhasilan

belajar. Orang yang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada

dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar

dan sukses.

(3) Minat dan Motivasi

Minat belajar yang kuat cenderung menghasilkan prestasi yang

tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi

yang rendah. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong

untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Seseorang yang belajar dengan

motivasi kuat, akan melaksanakan semua kegiatan belajarnya

dengan sungguh-sungguh, penuh gairah dan semangat. Sebaliknya,

belajar dengan motivasi yang lemah akan malas, bahkan tidak mau

mengerjakan tugas yang berhubungan dengan pekerjaan.

(4) Cara Belajar

Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil

belajar. Belajar tanpa memperhatikan teknik, faktor psikologis, dan

ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.

Misalnya saja orang yang rajin belajar siang dan malam tanpa

istirahat yang cukup. Cara belajar seperti ini tidak baik. Belajar

Page 93: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

harus ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak,

serta organ tubuh lainnya untuk memperoleh tenaga kembali.

b) Faktor Eksternal (dari luar diri sendiri)

(1) Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendahnya pendidikan

orang tua, besar kecilnya penghasilan orang tua, cukup atau kurang

perhatian dan bimbingan orang tua turut mempengaruhi pencapaian

hasil belajar anak. Selain itu, rukun atau tidaknya kedua orang tua,

akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak, tenang atau

tidaknya situasi di dalam rumah, keadaan rumah, semua itu juga

mempengaruhi keberhasilan belajar anak.

(2) Sekolah

Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum

dengan kemampuan anak, keadaan / perlengkapan di sekolah,

jumlah murid, pelaksanaan tata tertib, dan sebagainya turut

mempengaruhi keberhasilan anak belajar. Bila suatu sekolah kurang

memperhatikan tata tertib (disiplin), maka murid- muridnya kurang

mematuhi perintah para guru dan akibatnya mereka tidak mau

belajar sungguh- sungguh di sekolah. Hal ini mengakibatkan

prestasi belajar anak menjadi rendah.

(3) Masyarakat

Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri

dari orang-orang yang berpendidikan, terutama anak rata- rata

bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini dapat mendorong anak

lebih giat belajar. Sebaliknya apabila tinggal di lingkungan banyak

anak-anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini

akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak

menunjang sehingga motivasi belajar berkurang.

Page 94: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(4) Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal Anak

Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar,

keadaan lalu lintas, iklim, dan sebagainya juga sangat penting

dalam mempengaruhi prestasi belajar. Misalnya keadaan lalu lintas

yang bising, suara pabrik, iklim yang terlalu panas, semuanya ini

akan mempengaruhi kegairahan belajar.

2. Hakikat Metode Eksperimen

a. Metode Pembelajaran

1) Pengertian Metode Pembelajaran

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002 : 53), metode

adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode ditetapkan oleh guru

dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak

menguasai satu pun metode mengajar.

Menurut T. Raka Joni dalam Soli Abimanyu (2009 : 2.5) mengartikan

“ metode sebagai cara kerja yang bersifat relatif umum yang sesuai

untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia dalam Soli Abimanyu (2009 : 2.5) “metode mengandung

arti cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud (dalam

ilmu pengetahuan), cara kerja konsisten untuk memudahkan

pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan”.

Menurut EM. Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja dalam Kamus

Lengkap Bahasa Indonesia (2008 : 565) metode adalah cara sistematis dan

berpikir secara baik untuk mencapai tujuan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, yang

dimaksud metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh

guru dalam mengolah informasi pada proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Page 95: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 82-85)

kedudukan metode dalam belajar mengajar adalah :

a) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif- motif yang aktif dan berfungsi,

karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi

sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar

seseorang.

b) Metode sebagai strategi pengajaran

Guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara

efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu

langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik

penyajian atau biasa disebut metode mengajar.

3) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Menurut Winarno Surakhmad dalam Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain (2002: 89-93) mengatakan bahwa pemilihan dan penentuan

metode dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

a) Anak didik

Setiap anak didik itu mempunyai karakteristik yang berbeda-

beda. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, intelektual

dan psikologis dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode

yang mana sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar

yang kreatif dalam waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan

pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. Dengan

demikian, kematangan anak didik yang bervariasi mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode pengajaran.

b) Tujuan

Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar

mengajar. Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf

kemampuan yang hendak diisi ke dalam diri setiap anak didik. Artinya,

metode harus tunduk kepada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya.

Page 96: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan,

maka metode harus mendukung sepenuhya.

c) Situasi

Situasi kegiatan belajar mengajar yang diciptakan guru tidak

selamanya sama dari hari ke hari. Oleh karena itu, guru tentu memilih

metode mengajar yang sesuai dengan situasi yang diciptakan itu.

d) Fasilitas

Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik

di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi

pemilihan metode mengajar.

e) Guru

Sikap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Oleh karena

itu, latar belakang guru juga sangat mempengaruhi kompetensi. Dengan

demikian, kepribadian latar belakang pendidikan dan pengalaman

mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi

pemilihan dan penentuan metode mengajar.

b. Metode Eksperimen

1) Pengertian Metode Eksperimen

Menurut Sagala, Sumantri dan Permana dalam Soli Abimanyu

(2009:7.17) menyatakan bahwa eksperimen adalah percobaan untuk

membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen dapat

dilakukan pada suatu laboratorium atau di luar laboratorium. Sedangkan

metode eksperimen dalam pembelajaran adalah cara penyajian bahan

pelajaran yang memungkinkan siswa melakukan percobaan untuk

membuktikan sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002 : 95),

metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran di mana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu

yang dipelajari.

Page 97: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Kegiatan eksperimen yang dilakukan peserta didik usia Sekolah

Dasar merupakan kesempatan meneliti yang dapat mendorong mereka

mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, berpikir ilmiah dan rasional

serta lebih lanjut pengalamannya itu bisa berkembang di masa datang.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, metode

eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan

percobaan dengan mengalami atau membuktikan sendiri suatu pertanyaan

yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode

eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami atau melakukan

sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis,

membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek,

keadaan atau proses sesuatu.

2) Tujuan Metode Eksperimen

Menurut Soli Abimanyu (2009 : 7.17), metode eksperimen bertujuan

agar :

a) Siswa mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data yang

diperoleh.

b) Siswa mampu merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan

melaporkan percobaannya.

c) Siswa mampu menggunakan logika berpikir induktif untuk menarik

kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan melalui

percobaan.

d) Siswa mampu berpikir sistematis, disiplin tinggi, hidup teratur dan rapi.

Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136),

tujuan metode eksperimen adalah:

a) Agar peserta didik mampu menyimpulkan fakta-fakta, informasi atau data

yang diperoleh.

b) Melatih peserta didik merancang, mempersiapkan, melaksanakan dan

melaporkan percobaannya.

Page 98: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

c) Melatih peserta didik menggunakan logika berpikir induktif untuk

menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang dikumpulkan

melalui percobaan.

Dari pendapat Soli Abimanyu, Mulyani Sumantri dan Johar Permata

terdapat beberapa persamaan yaitu: siswa dapat menyimpulkan fakta yang

diperoleh, siswa dapat mempersiapkan dan melaksanakan percobaan, serta

siswa dapat menggunakan logika berpikir dalam menarik data melalui

percobaan.

3) Alasan Penggunaan Metode Eksperimen

Menurut Soli Abimanyu (2009 : 7.17 – 7.18), alasan penggunaan

metode eksperimen adalah :

a) Dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah

b) Dapat memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri

c) Dapat mengembangkan sikap dan perilaku kritis, tidak mudah percaya

sebelum ada bukti-bukti nyata.

Sedangkan menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136),

alasan penggunaan metode eksperimen adalah:

a) Metode eksperimen diberikan untuk memberi kesempatan kepada peserta

didik agar dapat mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti

suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan

menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan, atau prosese

sesuatu.

b) Metode eksperimen dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan

ilmiah.

4) Kekuatan dan Kelemahan Metode Eksperimen

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001:136-137), kekuatan

metode eksperimen adalah :

a) Membuat peserta didik lebih percaya pada kebenaran kesimpulan

percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau

buku.

b) Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau

data yang diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.

Page 99: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

c) Dapat menggunakan dan melaksanakan prosedur metode ilmiah

dan berpikir ilmiah.

d) Memperkaya pengalaman dengan hal- hal yang bersifat objektif,

realistik dan menghilangkan verbalisme.

e) Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta didik yang baik dan

tahan lama dalam ingatan.

Menurut Soli Abimanyu (2009:7.18) kekuatan metode eksperimen adalah :

a) Membuat siswa percaya pada kebenaran kesimpulan percobaannya

sendiri daripada menurur cerita orang atau buku.

b) Siswa aktif mengumpulkan fakta, informasi atau data yang

diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya.

c) Dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dan

berpikir ilmiah.

d) Hasil belajar dikuasai siswa dengan baik dan tahan lama dalam

ingatan.

e) Menghilangkan verbalisme.

Menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permata (2001: 137) keterbasan

metode eksperimen adalah :

a) Memerlukan peralatan percobaan yang komplit.

b) Dapat menghambat laju pembelajaran dalam penelitian yang

memerlukan waktu yang lama.

c) Menimbulkan kesulitan bagi guru dan peserta didik apabila kurang

berpengalaman dalam penelitian.

d) Kegagalan dan kesalahan dalam bereksperimen akan berakibat

pada kesalahan menyimpulkan.

Menurut Soli Abimanyu (2009:7.18) kelemahan metode eksperimen adalah:

a) Memerlukan peralatan dan bahan percobaan yang lengkap serta

umumnya mahal.

b) Dapat menghambat lajunya pembelajaran, sebab eksperimen

umumnya memerlukan waktu lama.

c) Kesalahan dalam eksperimen akan berakibat pada kesalahan

kesimpulannya.

d) Belum tentu semua guru dan siswa menguasai metode eksperimen.

5) Cara Mengatasi Kelemahan Metode Eksperimen

Ada beberapa cara untuk mengatasi kelemahan metode eksperimen yaitu :

a) Guru harus menjelaskan secara gamblang hasil yang ingin dicapai

dengan eksperimen

Page 100: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

b) Guru harus menjelaskan prosedur eksperimen, bahan-bahan eksperimen

yang diperlukan, peralatan yang diperlukan dan cara penggunaannya,

variabel yang perlu dikontrol, dan hal yang perlu dicatat selama

eksperimen.

c) Mengawasi pelaksanaan eksperimen dan memberi bantuan jika siswa

mengalami kesulitan.

d) Meminta setiap siswa melaporkan proses dan hasil eksperimennya

membanding-bandingkannya dan mendiskusikannya untuk mengetahui

kekurangan dan kekeliruan yang mungkin terjadi.

6) Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran dengan Metode Eksperimen

Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran dengan metode eksperimen

meliputi :

a) Kegiatan Persiapan

(1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan

metode eksperimen.

(2) Menyiapkan materi pembelajaran yang diajarkan melalui

eksperimen.

(3) Menyiapkan alat, sarana, dan bahan yang diperlukan dalam

eksperimen.

(4) Menyiapkan panduan prosedur pelaksanaan eksperimen termasuk

LKS.

b) Kegiatan Pelaksanaan Eksperimen

(1) Kegiatan Pembukaan

(a) Menanyakan materi pelajaran yang telah diajarkan minggu lalu

(apersepsi)

(b) Memotivasi siswa dengan mengemukakan cerita anekdot yang

ada kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.

(c) Mengemukakan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan

prosedur eksperimen yang akan dilakukan.

Page 101: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

(2) Kegiatan Inti

(a) Siswa diminta membantu menyiapkan alat dan bahan yang

akan dipakai dalam eksperimen.

(b) Siswa melaksanakan eksperimen berdasarkan panduan dan

LKS yang telah disiapkan guru.

(c) Guru memonitor dan membantu siswa yang mengalami

kesulitan

(d) Pelaporan hasil eksperimen dan diskusi balikan.

(3) Kegiatan Penutup

(a) Guru meminta siswa untuk merangkum hasil eksperimen.

(b) Guru mengadakan evaluasi hasil dan proses eksperimen.

(c) Tindak lanjut, yaitu meminta siswa yang belum menguasai

materi eksperimen untuk mengulang lagi eksperimennya dan

bagi yang sudah menguasai diberi tugas untuk pendalaman.

7) Penilaian Metode Eksperimen

Menurut Supratiningsih dan Suharja dalam Ruminiati ( 2007: 3.4 )

“penilaian merupakan indikator keberhasilan guru dalam proses

pembelajaran”. Menurut Davies dalam Ruminiati ( 2007: 3.4 ) “Penilaian

mengacu pada proses yang menetapkan nilai kepada sejumlah tujuan,

kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses orang, dan objek”. Menurut Sujana

dalam Ruminiati ( 2007 : 3.4 ) “Penilaian sebagai suatu proses pemberian

nilai terhadap objek tertentu berdasarkan suatu kriteria yang tertentu pula”.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah

suatu kegiatan untuk membuat keputusan tentang hasil pembelajaran dari

masing- masing siswa, serta keberhasilan siswa dalam kelas secara

keseluruhan. Untuk menentukan nilai suatu hasil pembelajaran, penilaian

tidak selalu dilakukan melalui proses pengukuran. Kegiatan penilaian dapat

dilakukan dengan cara membandingkan dengan kriteria- kriteria yang

berlaku tanpa perlu melakukan pengukuran terlebih dahulu.

Dalam penilaian, perlu diketahui bahwa kegiatan penilaian dilakukan

dengan memanfaatkan alat penilaian. Alat penilaian yang baik adalah yang

Page 102: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

mampu mengukur keberhasilan proses pendidikan secara tepat dan akurat.

Adapun syarat- syarat alat penilaian yang baik adalah:

a) Kesahihan ( validity )

Kesahihan adalah ketepatan alat penilaian dalam mengukur tingkat

keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, suatu

alat penilaian dikatakan sahih apabila dapat menilai apa yang seharusnya

dinilai. Menurut Arikunto dalam Ruminiati (2007:3.7) kesahihan suatu

alat penilaian dapat ditinjau dari empat sisi, yaitu (1) kesahihan isi, (2)

kesahihan konstruksi, (3) kesahihan yang ada sekarang, dan (4)

kesahihan prediksi.

b) Keterandalan ( reliability)

Keterandalan disebut juga dengan keajekan atau konsistensi. Alat

penilaian yang handal akan memberikan skor yang relatif sama atau tetap

pada setiap pelaksanaan penilaian. Ada sejumlah faktor yang

mempengaruhi tingkat reliabilitas suatu alat penilaian. Pertama, jika alat

penilaian yang diberikan kepada siswa terlalu mudah, sukar, atau tidak

jelas, maka akan berpeluang memberikan skor yang tidak handal. Kedua,

jika siswa peserta penilaian tersebut memiliki karakteristik yang terlalu

beragam, maka hal ini berpeluang memberikan skor yang tidak handal.

Ketiga, jika standar penilaian yang digunakan guru pada masing- masing

pelaksanaan kegiatan penilaian tidak seragam, maka skor yang dihasilkan

tidak handal. Keempat, jika jumlah soal yang digunakan untuk mengukur

kemampuan siswa terlalu sedikit, maka hal ini berpeluang memberikan

skor yang tidak handal. Alasannya, jumlah soal yang tersedia tidak

mampu menjaring secara lengkap pengetahuan siswa.

c) Kepraktisan

Alat penilaian yang praktis dapat membantu guru dalam

menyiapkan, menggunakan, dan menginterpretasikan hasil penilaian.

Kepraktisan dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu penskoran,

kemudahan dalam mengadministrasi, waktu, dan bentuk alat penilaian.

Page 103: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Penilaian dalam pembelajaran memiliki tujuan, sehingga dalam

menjalankan tugas peneliti tidak kehilangan arah atau tidak lepas dari apa

yang menjadi tujuan. Tujuan penilaian dalam proses pembelajaran adalah:

a) Mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok di kelasnya

b) Sebagai balikan bagi guru untuk mengetahui ketepatan pemilihan metode

dan program yang digunakan

c) Mendiagnosa kendala yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran

d) Mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk

menempatkan dan menentukan langkah berikutnya terhadap siswa

Penilaian dalam proses pembelajaran juga memiliki sejumlah fungsi.

Empat fungsi tersebut di antaranya adalah:

a) Sebagai bahan diagnosa dan pengembangan

Artinya hasil penilaian sebagai dasar mendiagnosis kelemahan dan

keunggulan siswa, serta hambatan yang menyertainya.

b) Sebagai bahan seleksi

Artinya hasil penilaian sebagai dasar seleksi penempatan siswa

menurut jenis jurusan atau jabatannya.

c) Sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas

Artinya hasil penilaian sebagai dasar untuk menentukan apakah

siswa yang bersangkutan dapat naik kelas atau tidak. Wujudnya adalah

nilai atau skor dalam rapor siswa.

d) Sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan

Artinya hasil penilaian sebagai dasar seleksi penempatan siswa

berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.

Dalam proses pembelajaran IPA khususnya pada materi tentang

“Gerak Benda”, instrumen evaluasi yang digunakan adalah dengan tes. Tes

yang dipakai dalam bentuk tes proses dan tes hasil. Tes proses dilakukan

saat proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes hasil dilaksanakan di

Page 104: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

akhir siklus. Tes hasil ini dalam bentuk tes tertulis. Tes tertulis yaitu suatu

alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya dilakukan secara tertulis.

Dalam dunia pendidikan, skoring adalah salah satu kegiatan di mana

kita mencari nilai dalam bentuk angka dari tes yang telah diselenggarakan.

Untuk mengolah skor dalam tes bentuk pilihan ganda ini peneliti

menggunakan skoring dengan rumus sebagai berikut :

Selain penilaian tertulis, peneliti juga melakukan penilaian sikap.

Penilaian sikap yang dinilai antara lain meliputi: menyiapkan alat dan

bahan, melakukan percobaan, menuliskan data, dan menarik kesimpulan.

Penilaian sikap ini dilakukan selama proses kegiatan.

B. Penelitian yang Relevan

Isna Noor Izzati. (2009). “Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model

Pembelajaran Kuantum pada Siswa Kelas IV SDN Banyuputih 04 Kecamatan

Kalinyamatan, Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2008 / 2009”. Hasil penelitian

Isna Noor Izzati ( 2009: 114 ) menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran

kuantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA yaitu

ditandai dengan siswa kelas IV sebanyak 30 anak mengalami peningkatan hasil

belajar yaitu sebelum tindakan hanya 43,33% siswa belajar tuntas, setelah

tindakan menjadi 100%.

Penelitian yang peneliti laksanakan mempunyai persamaan dan perbedaan

dengan penelitian Isna Noor Izzati. Persamaannya dari penelitian tersebut adalah

terletak pada variable penelitian, tepatnya pada variable terikat yaitu peningkatan

hasil belajar IPA. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian Isna Noor Izzati

yang menjadi variable bebas adalah Model Pembelajaran Kuantum, sedangkan

variabel bebas yang peneliti gunakan adalah Metode Eksperimen.

Lutfia Adiningtyas. (2009). “Penerapan Metode Eksperimen Pokok

Bahasan Benda Padat, Cair, dan Gas untuk Melatih Kemampuan Berpikir Kritis

Page 105: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Siswa Kelas IV SD Negeri Sambiroto Kunduran Blora”. Hasil penelitian

menunjukkan meningkatnya hasil kemampuan berpikir kritis, hasil belajar

kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas IV SD Negeri Sambiroto

Kunduran Blora tahun 2008/2009 secara signifikan setelah dilakukan penerapan

metode eksperimen pokok bahasan benda padat, cair, dan gas. Ketuntasan

klasikal hasil kemampuan berpikir kritis siswa pada siklus I mencapai 43.48%,

siklus II 80.44%, siklus III 82.61% dan siklus IV 93.48%.

(http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/p/index/assoc/HASH4b5c.dir/doc.pdf.

diakses 17 Januari 2011).

Penelitian yang peneliti laksanakan mempunyai persamaan dan perbedaan

dengan penelitian Lutfia Adiningtyas. Persamaannya adalah terletak pada

variable penelitian, tepatnya pada variable bebas yaitu penerapan metode

eksperimen. Sedangkan perbedaannya, pada penelitian Lutfia Adiningtyas yang

menjadi variable terikat adalah Kemampuan Berpikir Kritis, sedangkan variabel

terikat yang peneliti gunakan adalah Hasil Belajar IPA.

Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPA

dapat meningkat dengan penggunaan metode eksperimen.

C. Kerangka Berpikir

Pada kondisi awal sebelum diadakan tindakan, saat proses pembelajaran

IPA berlangsung guru masih menggunakan metode konvensional yaitu metode

ceramah. Di sini guru hanya menjelaskan terus tanpa memberi kesempatan

kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar

mengajar. Dengan demikian, anak merasa bosan untuk mendengarkan penjelasan

guru. Maka dari itu siswa akan ramai sendiri dan hasil belajar IPA tentang

konsep gerak rendah.

Dengan konsep yang jelas melalui eksperimen, akan menumbuhkan

motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran. Setelah diadakan tindakan yaitu

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen, maka siswa akan

terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar.

Page 106: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dengan demikian, hasil belajar siswa tentang konsep gerak dapat

meningkat dengan menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan uraian di atas,

maka kerangka berpikir dari Penelitian Tindakan Kelas ini dapat digambarkan

pada gambar 1 :

Kondisi

awal

Tindakan

Kondisi akhir

Gambar 1 : Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut : jika

pembelajaran dengan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA, maka dapat

meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN

03 Kalijirak Tasikmadu Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.

Pembelajaran

menggunakan

metode eksperimen

Pembelajaran masih

menggunakan

metode ceramah

Hasil belajar IPA tentang

konsep gerak rendah

Siklus I

Pembelajaran dengan

menggunakan metode

eksperimen secara

kelompok

Siklus II

Pembelajaran dengan

menggunakan metode

eksperimen secara

kelompok

Dengan metode

eksperimen hasil

belajar IPA tentang

gerak meningkat

Page 107: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari sampai

bulan Juni 2011. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Kalijirak Kecamatan

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Peneliti memilih tempat ini karena letak

SD nya dekat dengan rumah peneliti.

B. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas III

SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Jumlah siswa

27 anak, yang terdiri dari laki- laki 12 siswa dan perempuan 15 siswa.

C. Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah:

Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder. Data primer yaitu hasil ulangan harian tentang konsep gerak pada

mata pelajaran IPA kelas III. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari

peneliti dan guru/teman sejawat.

Sumber data penelitian ini adalah:

1. Informan, yaitu guru atau teman sejawat dan Kepala Sekolah.

2. Dokumen, yaitu foto kegiatan proses belajar mengajar dan video

kegiatan pembelajaran.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Tes

Tes ini diberikan kepada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Tasikmadu

Karanganyar. Teknik tes adalah salah satu alat, cara, dan langkah- langkah

34

Page 108: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

yang sistematis untuk digunakan dalam mengukur sejumlah perilaku tertentu

siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil. Tes hasil ini

dilakukan di akhir pertemuan. Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan. Tes hasil yang

digunakan dalam penilaian ini dalam bentuk tes tertulis. Tes tertulis yaitu

suatu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaannya dilakukan secara tertulis.

Tes ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir secara

lebih cermat dan mendalam karena secara prosedural tes tertulis tidak

memerlukan jawaban secara langsung. Tes tertulis ini dilakukan di akhir

siklus.

2. Observasi.

Yang diobservasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 03

Kalijirak Tasikmadu Karanganyar dan guru. Observasi untuk siswa

dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sedangkan untuk

guru yang diobservasi adalah kinerja guru tersebut. Menurut Rubino

Rubiyanto (2009: 75) “observasi adalah cara mengumpulkan data dengan

jalan mengamati langsung terhadap objek yang diteliti”. Dalam definisi ini

ada dua hal yang sangat penting yaitu pengamatan dan pencatatan, artinya

begitu gejala yang diinginkan nampak segera dicatat. Dengan demikian siswa

diharapkan lebih memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Langkah-langkah mempersiapkan observasi :

a. Siapkan lembaran kerja yang didalamnya tercantum urutan kerja.

b. Tentukan objek yang sekiranya cocok dan bermanfaat bagi siswa.

c. Berilah kesempatan siswa mendiskusikan hal-hal yang diperoleh

dari observasi tersebut.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan, pengolahan, dan penyimpanan

informasi di bidang pengetahuan. Dokumentasi dilakukan dengan alat

kamera foto, untuk memperjelas deskripsi berbagai situasi dan perilaku

subjek yang diteliti. Penggunaan foto untuk melengkapi data besar sekali

manfaatnya. Seyogyanya pengambilan foto sudah diketahui oleh subjek, dan

Page 109: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

subjek tidak keberatan untuk difoto. Selain foto, peneliti juga menggunakan

video untuk merekam kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

E. Validasi Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat

dijadikan dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Teknik yang digunakan

untuk memeriksa validitas data yaitu trianggulasi data.

Trianggulasi data disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini

mengarahkan peneliti agar didalam mengumpulkan data, wajib menggunakan

beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis akan

lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

Dengan mengenali data dari sumber yang berbeda-beda dan juga teknik

pengumpulan data yang berbeda itu pun data sejenis bisa tertuju kemantapan

dan kebenarannya.

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif atau model Miles & Huberman. Model analisis interaktif

mempunyai tiga buah komponen yaitu reduksi data, sajian data, penarikan

kesimpulan atau verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif

dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dapat digambarkan sesuai

dengan gambar 2:

Page 110: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Gambar 2. Gambar Model Analisis Interaktif

1. Reduksi data

Reduksi data adalah pengumpulan data di lapangan yang disesuaikan

dengan tujuan penelitian baik termasuk keterangan-keterangan,

wawancara/sumber tertulis sehingga data yang diperoleh dapat dijadikan

sebagai salah satu data yang konkrit dan dapat diuji kebenarannya.

2. Penyajian Data

Penyajian data digunakan untuk menyajikan data secara akurat dari

hasil reduksi data baik melalui observasi, dokumentasi, maupun

wawancara yang disampaikan dengan menggunakan bahasa yang mudah

dipahami.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dilakukan setelah penyajian data telah selesai

disusun secara sistematis.

G. Indikator Kinerja

Indikator kerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian.

Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatkan

hasil belajar IPA tentang konsep gerak. Sebagai indikator yang dijadikan tolak

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Kesimpulan

Page 111: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan

berhasil :

1. Pemahaman siswa dalam materi pelajaran IPA tentang gerak meningkat yaitu

siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan pemahaman tentang materi

yang diajarkan guru, sehingga nilai yang dicapai melebihi KKM yaitu 66.

2. Ketuntasan hasil belajar siswa (rata-rata kelas) dalam materi pelajaran IPA

tentang gerak di atas 80%.

H. Prosedur Penelitian

Secara singkat prosedur penelitian tindakan kelas dapat digambarkan

sesuai dengan gambar 3 berikut ini:

Gambar 3. Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin

Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini dapat dijabarkan dalam

uraian berikut :

a. Siklus I

Pada siklus pertama ini, pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan metode pembelajaran eksperimen tahap pertama. Adapun

tahapan pada siklus pertama ini yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai

berikut :

Rencana I

Refleksi

Observasi

Tindakan

nnn

Rencana II

Refleksi

Siklus

I

Siklus

II

Observasi

Tindakan

Siklus

Rekomendasi

Page 112: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1) Perencanaan

a) Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA kelas

III tentang materi Gerak Benda.

b) Peneliti mengkoordinasi siswa untuk membawa alat dan bahan yang

akan digunakan untuk pelaksanaan percobaan. Peneliti juga

menyiapkan alat-alat percobaan sebagai penunjang pembelajaran.

c) Peneliti menyiapkan evaluasi yang digunakan peneliti untuk

mengukur sejauh mana keberhasilan proses pembelajaran.

2) Tindakan

Pada proses tindakan peneliti berperan sebagai guru. Sehingga

dalam pelaksanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, berdoa,

menyanyikan lagu nasional, mengkondisikan siswa untuk siap

menerima pelajaran.

b) Guru membuka pelajaran dengan memberikan apersepsi, seperti “gerak

benda apa yang terjadi saat kalian olahraga basket.

c) Siswa menanggapi dengan menjawab pertanyaan sebagai respon.

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

e) Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok, dan siswa

melaksanakannya.

f) Guru mengkoordinasikan siswa untuk menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan. Dan guru juga menyiapkan alat sebagai penunjang proses

pembelajaran.

g) Guru memberikan petunjuk percobaan kepada tiap kelompok.

h) Siswa melakukan percobaan.

i) Siswa berdiskusi bersama kelompoknya.

j) Perwakilan kelompok maju ke depan untuk membacakan hasil

diskusinya.

k) Pembahasan.

Page 113: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

l) Siswa bersama-sama dengan guru tanya jawab untuk menarik

kesimpulan.

m) Guru mengadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan yang dicapai

siswa.

3) Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan saat proses pembelajaran IPA

berlangsung. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh observer dengan

menggunakan instrumen yang sudah disiapkan. Observasi ini difokuskan

pada pelaksanaan pembelajaran seperti berikut :

a) Observer mengamati jalannya pembelajaran.

b) Observer mengamati kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan

untuk proses percobaan.

c) Observer mengamati langkah-langkah kegiatan siswa selama proses

pembelajaran.

d) Observer mengamati keaktifan siswa saat melakukan percobaan.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan guru dengan observer adalah mencatat

hasil pembelajaran pada siklus I yang berupa kendala-kendala yang

dialami siswa dalam proses pembelajaran. Kendala-kendala tersebut

antara lain: siswa yang aktif dalam melakukan eksperimen hanya

sebagian siswa saja, siswa belum seluruhnya dapat melakukan

eksperimen sesuai dengan petunjuk yang ada, dan siswa belum begitu

paham dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru.

Dengan adanya kendala-kendala yang sepeti ini, maka peneliti

dan observer akan memperbaikinya pada siklus berikutnya. Hal ini

dilakukan agar hasil belajar IPA tentang konsep gerak meningkat.

b. Siklus II

Berdasarkan refleksi pada siklus I, disepakati bahwa siklus II perlu

dilaksanakan. Untuk mengatasi hal-hal yang dihadapi pada siklus I peneliti

melaksanakan hal-hal sebagai berikut pada siklus II :

Page 114: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

1) Perencanaan

a) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPA kelas III

tentang materi gerak benda.

b) Guru lebih memperhatikan dan mendekati kelompok yang memerlukan

bimbingan.

c) Guru memberikan bimbingan bagi kelompok yang memerlukan.

d) Guru memandu siswa dalam melaksanakan percobaan.

e) Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan yang

diperlukan.

f) Guru juga mempersiapkan lembar kegiatan untuk pelaksanaan kegiatan

percobaan.

2) Tindakan

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam pelaksanaan siklus II ini

antara lain :

a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam, berdoa, menyanyikan

lagu nasional, absensi, pengkondisian kelas agar siswa siap untuk

mengikuti pembelajaran.

b) Guru mengulang materi yang telah diberikan pada saat siklus I dengan

mengaitkan materi yang akan disampaikan sekarang.

c) Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan, yang

berkaitan dengan materi.

d) Siswa menjawab sebagai respon dari pertanyaan guru.

e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

f) Guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok dan menempatkan

siswa yang ramai di dekat guru agar mudah untuk menerima bimbingan.

g) Siswa menyiapkan peralatan untuk kegiatan percobaan.

h) Guru memberikan petunjuk kegiatan percobaan..

i) Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan..

j) Setelah melaksanakan percobaan siswa berdiskusi dengan teman satu

kelompok untuk menarik suatu kesimpulan.

Page 115: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

k) Hasil diskusi dilaporkan ke depan kelas, dari perwakilan masing-masing

kelompok dan siswa lain memperhatikan.

l) Setelah dilaporkan siswa bersama-sama guru melakukan tanya jawab

untuk menarik kesimpulan.

m) Guru mengadakan evaluasi untuk mengukur sejauh mana ketercapaian

tujuan proses pembelajaran.

3) Observasi

Observasi ini dilakukan oleh observer yaitu dengan mengamati jalannya

proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

a) Dalam kegiatan observasi di sini observer mengamati/mengobservasi

siswa dalam persiapan pembelajaran dalam menyiapakan alat-alat.

b) Observer mengamati jalannya kegiatan siswa dalam melaksanakan

percobaan. Dalam siklus II ini peneliti telah memberikan bimbingan

kepada kelompok-kelompok yang mengalami kesulitan untuk

menerapkan langkah-langkah kegiatan.

4) Refleksi

Refleksi pada siklus II ini dilakukan oleh peneliti dan observer.

Pelaksanaan pada siklus II ternyata dapat mengatasi permasalahan pada

siklus I. Sehingga kendala-kendala yang ada pada siklus I dapat diatasi

pada siklus II. Pada siklus II ini target penelitian sudah tercapai sehingga

penelitian tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Pada siklus II

hasil belajar IPA tentang gerak meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa

metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak

pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak Kecamatan Tasikmadu Kabupaten

Karanganyar.

Page 116: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Awal Penelitian

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses dan hasil pembelajaran

sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Dari siswa kelas

III yang berjumlah 26 siswa, terdapat 12 siswa yang mendapat nilai di atas

kriteria ketuntasan minimal atau sebanyak 46%. Sedangkan 14 siswa mendapat

nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal atau sebanyak 54%. Dengan demikian

ketuntasan belajarnya hanya mencapai 46%.

Sebelum penelitian tindakan, suasana kelas III pada saat pembelajaran

berlangsung anak cenderung ramai. Saat kegiatan pembelajaran IPA, guru jarang

sekali menggunakan alat peraga atau media. Padahal penggunaan media ini

sangat penting dalam proses pembelajaran, karena dengan menggunakan media

akan mempermudah siswa menerima pelajaran yang diajarkan. Selain itu, media

juga dapat mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa

adanya media pembelajaran akan membuat siswa cenderung pasif. Siswa tidak

mau mengungkapkan ide- ide yang mereka miliki.

Pada kondisi ini guru juga masih menggunakan metode yang konvensional,

yaitu metode ceramah. Saat pembelajaran berlangsung guru hanya menjelaskan

terus tanpa memberi kesempatan siswa untuk dapat terlibat secara aktif. Dengan

demikian anak merasa bosan untuk mendengarkan penjelasan guru. Akhirnya

mereka ramai sendiri dengan temannya. Penggunaan metode ceramah secara

terus- menerus akhirnya tidak dapat meningkatkan keaktifan siswa. Maka dari itu

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat rendah, akhirnya dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa.

Kebiasaan cara mengajar lama, guru juga belum memiliki kemampuan

mengembangkan bahan atau materi pelajaran. Hal ini dapat diamati dari apa

yang dilakukan guru hanyalah menyampaikan apa yang tertulis di dalam buku

Page 117: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

paket dan LKS saja. Selanjutnya siswa disuruh mengerjakan soal-soal yang ada

di dalam buku LKS.

Pengembangan materi atau bahan pelajaran yang demikian tidak cukup

hanya mengambil dari buku paket saja tetapi guru perlu menambahkan materi

yang berasal dari sumber belajar yang lain yang dapat menunjang proses

pembelajaran. Ketersediaan sumber belajar yang berada dekat siswa belum

dimanfaatkan sebagai sumber belajar terutama dalam pelajaran IPA tentang

materi gerak.

Seharusnya dalam pelajaran IPA siswa diarahkan pada kegiatan

melakukan percobaan sendiri untuk berkomunikasi seperti mengungkapkan

pikiran, menyampaikan pendapat, memperoleh informasi seperti

mengungkapkan pikiran dan perasaan. Dengan cara-cara yang diutarakan di atas

guru lebih cenderung untuk mengetes daripada mengajar siswa. Guru bertanya

pada siswa dan siswa menjawab. Akibatnya siswa kurang mendapat pengalaman

belajar IPA yang seharusnya diperoleh, karena guru lebih mementingkan

jawaban siswa yang benar tanpa memperdulikan bagaimana jawaban itu

diperoleh.

Dalam proses belajar pun hanya terlihat interaksi dua arah saja, yaitu

antara guru dengan siswa. Guru tidak menciptakan interaksi antara siswa dengan

siswa atau siswa dengan kelompok. Dengan demikian anak kurang aktif dalam

proses kegiatan pembelajaran.

Dengan adanya permasalahan tersebut, maka peneliti memilih metode

eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang konsep gerak. Hal ini

dilakukan dengan tujuan hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III

SDN 03 Kalijirak dapat meningkat. Selain itu, agar siswa lebih termotivasi lagi

dan semangat untuk belajar, terutama belajar IPA.

Page 118: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

a. Perencanaan

Guru sebagai pengelola pembelajaran mempersiapkan segala perangkat

yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Dalam tahap perencanaan ini,

guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lengkap

dengan soal-soal dan penilaiannya. SK, KD, dan indikatornya sebagai

berikut:

SK : 4. Memahami berbagai cara gerak benda hubungannya dengan energi

dan sumber energi.

KD : 4.1. Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda dipengaruhi

oleh bentuk dan ukuran.

Indikator : 4.1.1. Menyebutkan berbagai macam gerak benda.

4.1.2 Membuktikan gerak benda melalui percobaan.

4.1.3 Mengidentifikasi berbagai macam gerak benda melalui

percobaan.

4.1.4 Mengidentifikasi hal-hal yang mempengaruhi gerak

benda.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1

Siklus I pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret

2011 mulai pukul 07.30 - 08.40. Materi yang disampaikan yaitu tentang

macam- macam gerak benda. Pembelajaran dilakukan dengan alokasi

waktu 2 x 35 menit sesuai dengan RPP yang telah disiapkan (pada

lampiran 2 hal 66), yaitu dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan

mengucapkan salam, berdoa, presensi, apersepsi, dan menyampaikan

tujuan pembelajaran. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok

untuk melakukan percobaan. Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan

yang akan diperlukan. Guru memberi lembar petunjuk kegiatan

percobaan, seperti :

Page 119: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

a) Ambillah sebuah kerikil!

b) Letakkan kerikil itu di atas meja!

c) Sentillah kerikil itu dengan tanganmu!

d) Amati yang terjadi!

Setelah selesai melakukan percobaan, kemudian masing- masing

kelompok berdiskusi. Selesai diskusi, perwakilan kelompok maju ke

depan kelas untuk membacakan hasil diskusinya. Siswa dan guru

menyimpulkan dari hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi

untuk mengetahui hasil belajar siswa.

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu, 23 Maret 2011 pukul

09.00 – 10.10 (RPP pada lampiran 2 hal 66). Materi yang disampaikan

yaitu tentang faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda. Pada

pertemuan ini guru memulai pelajaran dengan berdoa, presensi dan

apersepsi. Dalam apersepsi guru mengulang pelajaran yang lalu. Setelah

itu guru membagi siswa menjadi 9 kelompok. Guru memberikan

petunjuk percobaan:

a) Ambil bola tenis, kerikil, dan balok!

b) Letakkan ketiga benda itu di atas meja!

c) Doronglah benda itu secara bersamaan!

d) Amati apa yang terjadi!

e) Lakukan kegiatan ini secara berulang- ulang!

Siswa dan guru menyiapkan alat-alat yang digunakan untuk

percobaan. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk

percobaan. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar kegiatan dan

mencatat hasil percobaan. Perwakilan kelompok melaporkan hasil diskusi

di depan kelas. Siswa dan guru menyimpulkan dari hasil percobaan.

Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.

c. Observasi

Observasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus

I keaktifan siswa mencapai 69% (pada lampiran 20 hal 103). Hal yang

Page 120: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

diamati yaitu mulai dari menyiapkan alat dan bahan, melakukan percobaan,

menuliskan data, serta membuat kesimpulan. Sedangkan keaktifan guru

sebesar 65% (pada lampiran 13 hal 95). Untuk itu guru harus lebih aktif lagi

agar pembelajaran menjadi lebih baik lagi. Untuk meningkatkan keaktifan

siswa, guru berusaha memotivasi siswa agar aktif lagi dalam pembelajaran.

Dari hasil tes tertulis pada siklus 1 diperoleh data sebagai berikut: dari

nilai KKM yang telah ditetapkan yaitu 66, data menunjukkan bahwa 78 %

siswa belajar tuntas, sedangkan 22% siswa belum tuntas (pada lampiran 26

hal 109).

Pada siklus I setelah dirata- rata didapat nilai terendah adalah 62 dan

nilai tertinggi adalah 95. Data-data skor dikelompokkan dalam kelas-kelas

dengan interval. Maka distribusi kelompok ini terbagi dalam 6 kelas interval.

Untuk lebih jelasnya dapat dibuat tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus I

No Interval Frekuensi Persentasi

1

2

3

4

5

6

62 - 67

68 – 73

74 – 79

80 – 85

86 – 91

92 - 97

10

6

4

3

3

1

37 %

22 %

15 %

11 %

11 %

4 %

JUMLAH 27 100 %

Dari tabel 1 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat gambar 4

sebagai berikut:

Page 121: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

62-67 68-73 74-79 80-85 86-91 92-97

Nilai siklus 1

Gambar 4 : Grafik Nilai Siklus I

Dari gambar 4 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh

nilai 62-67 sebanyak 10 siswa atau 37%, yang memperoleh nilai 68-73

sebanyak 6 siswa atau 22 %, yang memperoleh nilai 74-79 sebanyak 4 siswa

atau 15 %, yang memperoleh nilai 80-85 sebanyak 3 siswa atau 11%, yang

memperoleh nilai 86 - 91 sebanyak 3 siswa atau 11%, dan yang memperoleh

nilai 92 - 97 sebanyak 1 siswa atau 4 %.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus I ini mendiskusikan hasil observasi kelas yang

telah dilaksanakan. Dalam kegiatan refleksi ini diperolah beberapa hal yang

dapat dicatat sebagai masukan untuk memperbaiki pada siklus berikutnya,

yaitu:

1) Keadaan kelas pada saat proses pembelajaran masih ramai.

2) Kemampuan guru dalam membimbing siswa untuk melakukan percobaan

perlu ditingkatkan lagi.

3) Hasil tes yang telah dilakukan oleh siswa belum mencapai target

penelitian yang diinginkan. Maka dari itu perlu diadakan lagi

perbaikan pada siklus berikutnya.

Page 122: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2. Siklus II

a. Perencanaan

Guru sebagai pengelola pembelajaran/ peneliti mempersiapkan segala

perangkat yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan

pada siklus II. Dalam tahap perencanaan ini, guru mempersiapkan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (pada lampiran 3 hal 76) lengkap dengan soal-soal

dan penilaiannya. SK, KD, dan indikatornya sama pada siklus I, karena pada

siklus II ini untuk memperbaiki hasil belajar siklus I. Selain RPP, guru juga

menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan percobaan, serta petunjuk

percobaannya.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1

Pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Maret

2011 pada pukul 07.00 – 08.10. Materi yang disampaikan yaitu tentang

gerak benda. Pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi waktu 2 x 35

menit sesuai dengan RPP yang telah disiapkan (pada lampiran 3 hal 76),

yaitu dimulai dengan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup. Dalam kegiatan pendahuluan dimulai dengan mengucapkan

salam, berdoa, presensi, apersepsi, dan menyampaikan tujuan

pembelajaran. Dalam kegiatan inti siswa membentuk kelompok untuk

melakukan percobaan. Setelah itu siswa menyiapkan alat dan bahan yang

akan diperlukan. Guru memberi lembar petunjuk kegiatan percobaan,

seperti:

a) Ambillah sebuah bola tenis!

b) Lemparkan bola tenis itu ke dinding!

c) Amati yang terjadi!

Dalam melaksanakan percobaan ini, guru membimbing siswa. Setelah

selesai melakukan percobaan, kemudian masing-masing kelompok

berdiskusi. Selesai diskusi, perwakilan kelompok maju ke depan kelas

untuk membacakan hasil diskusinya. Siswa dan guru menyimpulkan dari

Page 123: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui hasil

belajar siswa.

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 ini dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Maret 2011

(RPP pada lampiran 3 hal 76). Pembelajaran dilaksanakan dengan alokasi

waktu 2x35 menit. Pada pertemuan ini guru memulai pelajaran dengan

berdoa, presensi dan apersepsi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

Dalam apersepsi guru mengulang pelajaran yang lalu. Setelah itu guru

membagi siswa menjadi 9 kelompok, tetapi kelompok berbeda dengan

kelompok sebelumnya. Pada pertemuan kedua ini diadakan percobaan

tentang faktor- faktor yang mempengaruhi gerak benda untuk

memperbaiki pada siklus II. Guru memberikan petunjuk percobaan:

a) Ambil dua buah potongan kayu!

b) Letakkan potongan kayu itu di permukaan lintasan yang berbeda!

c) Doronglah potongan kayu itu secara bersamaan!

d) Amati apa yang terjadi!

Siswa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk percobaan

dengan bimbingan guru. Siswa menjawab pertanyaan yang ada di lembar

kegiatan dan mencatat hasil percobaan. Perwakilan kelompok

melaporkan hasil diskusi di depan kelas. Siswa dan guru menyimpulkan

dari hasil percobaan. Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk mengetahui

hasil belajar siswa.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Pada

siklus II keaktifan siswa mencapai 76,5% (pada lampiran 23 hal 106). Hal ini

menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dibanding pada siklus I.

Sedangkan keaktifan guru sebesar 80% (pada lampiran 16 pada hal 98), hal

ini juga menunjukkan adanya peningkatan.

Dari hasil tes tertulis pada siklus II diperoleh data sebagai berikut:

data menunjukkan bahwa 100 % siswa belajar tuntas, sedangkan 0 % siswa

belum tuntas (pada lampiran 29 hal 112).

Page 124: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pada siklus II setelah dirata- rata didapat nilai terendah adalah 71 dan

nilai tertinggi adalah 100. Data-data skor dikelompokkan dalam kelas-kelas

dengan interval. Maka distribusi kelompok ini terbagi dalam 6 kelas interval.

Untuk lebih jelasnya dapat dibuat tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus II

No Interval Frekuensi Persentasi

1

2

3

4

5

6

71-75

76-80

81-85

86-90

91-95

96-100

5

4

2

6

7

3

18.5 %

15 %

7.5 %

22 %

26 %

11 %

JUMLAH 27 100 %

Dari tabel 2 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat gambar 5

sebagai berikut :

0

1

2

3

4

5

6

7

71-75 76-80 81-85 86-90 91-95 96-

100

Nilai siklus II

Gambar 5 : Gambar Grafik Nilai Siklus II

Page 125: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Dari gambar 5 tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh

nilai 71-75 sebanyak 5 siswa atau 18.5%, yang memperoleh nilai 76-80

sebanyak 4 siswa atau 15%, yang memperoleh nilai 81-85 sebanyak 2 siswa

atau 7.5%, yang memperoleh nilai 86-90 sebanyak 6 siswa atau 22%, yang

memperoleh nilai 91-95 sebanyak 7 siswa atau 26 %. Dan yang memperoleh

nilai 96-100 sebanyak 3 siswa atau 11%.

d. Refleksi

Hasil pengamatan dan hasil tes pada siklus kedua menunjukkan bahwa

pembelajaran IPA tentang konsep gerak melalui metode eksperimen telah

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Dalam siklus II ini siswa

dapat belajar tuntas 100 % atau 27 siswa yang ada mendapat nilai di atas

KKM (66). Dengan demikian target penelitian telah tercapai. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan hasil

belajar IPA tentang konsep gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

a. Kondisi Awal

Hasil belajar IPA tentang konsep gerak pada kondisi awal adalah rata-rata

nilai ulangan harian pelajaran IPA untuk kelas III dengan ketuntasan 46 %

sedangkan 54 % masih di bawah KKM. Pada kondisi awal ini guru belum

menggunakan metode eksperimen, guru hanya ceramah saja, sehingga siswa

merasa bosan dalam kegiatan pembelajaran.

b. Siklus I

Dari observasi yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini sudah

menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam pembelajaran dengan menggunakan

metode eksperimen dapat merangsang siswa agar mampu menemukan sendiri

fakta atau kesimpulan hasil percobaannya sendiri. Demikian juga dengan siswa,

mereka merasa senang dan lebih semangat dalam belajar dengan menggunakan

metode eksperimen dibandingkan dengan metode konvensional. Hal ini terlihat

Page 126: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dari keaktifan siswa dalam melakukan percobaan, menjawab soal, maupun

menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru.

Pada siklus I ini guru masih tampak dominan karena guru masih banyak

menuntun atau memberikan penjelasan pada siswa baik pada waktu melakukan

percobaan, menyampaikan materi, maupun dalam menyelesaikan soal latihan.

Selain itu, guru kurang memberikan motivasi kepada siswa yang berhasil, dan

kurang memberikan reward atau pujian kepada siswa yang berpartisipasi aktif

dalam mengikuti pembelajaran.

Dalam melakukan percobaan pada siklus I ini, siswa yang aktif dan kreatif

adalah siswa- siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar belajar

yang tinggi. Sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan dan semangat belajar

yang rendah cenderung diam, hanya melihat apa yang dilakukan oleh temannya,

dan tidak mau mencoba. Siklus I ini masih ada sebagian siswa yang tidak berani

bertanya kepada guru dan memberikan tanggapan dari jawaban teman lain.

Untuk mengetahui hasil belajar IPA tentang gerak pada siswa kelas III

guru memberikan soal tes. Hasil tes itu kemudian dibahas di depan kelas setelah

siswa selesai mengerjakannya. Hal ini bertujuan agar siswa dapat terlibat secara

langsung dalam menjawab soal yang diberikan. Mereka diberi kesempatan untuk

menjawab soal secara bergantian. Dari hasil pengamatan tampak bahwa siswa

sangat antusias untuk menjawab pertanyaan.

Dalam siklus I ini guru sebagai peneliti melakukan penelitian sebanyak 2

kali ( 2 pertemuan ). Dari masing- masing pertemuan dapat diperoleh hasil nilai

yang berbeda. Pada siklus I pertemuan 1 dapat diperoleh data seperti pada

lampiran 24 halaman 107 dan pertemuan 2 seperti pada lampiran 25 halaman 108.

Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat distribusi frekuensi nilai yang dapat

dilihat pada tabel 3 berikut ini :

Page 127: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Siklus I Pertemuan 1 dan 2

INTERVAL FREKUENSI

Pertemuan 1 Pertemuan 2

59-65 8 29.5% 6 22 %

66-72 8 29.5% 8 29.5 %

73-79 4 15% 1 4 %

80-86 4 15% 7 26 %

87-93 1 4% 5 18.5 %

94-100 2 7% 0 0 %

JUMLAH 27 100% 27 100 %

Dari tabel 4 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada gambar 6

sebagai berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Gambar 6. Grafik Nilai IPA Pada Siklus I Pertemuan 1 dan 2

Page 128: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Dari gambar 6 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 59-65 pada

pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 6 siswa. Nilai 66-72

pada pertemuan 1 sebanyak 8 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 8 siswa. Nilai 73-

79 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai

80-86 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7 siswa.

Nilai 87-93 pada pertemuan 1 sebanyak 1 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5

siswa. Nilai 94-100 pada pertemuan 1 sebanyak 2 siswa dan pertemuan 2

sebanyak 0 siswa.

c. Siklus II

Dalam pembelajaran pada siklus II diperoleh hasil bahwa tindakan guru

sudah sesuai dengan harapan yaitu guru sudah memulai pelajaran dan

mengakhiri pelajaran dengan baik. Guru telah menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan gambaran umum tentang pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Kegiatan pembelajaran

dapat berjalan lancar dan hasilnya sudah mengalami peningkatan dibandingkan

dengan siklus I. Hal ini dikarenakan guru dan siswa telah melaksanakan proses

pembelajaran dengan penggunaan metode eksperimen secara tepat.

Perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sudah terfokus. Siswa

dapat merespon penjelasan dari guru tentang materi yang disampaikan. Selain

itu, siswa juga dapat mengeluarkan ide- ide atau gagasan yang mereka miliki.

Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran telah berjalan dua arah, yaitu

adanya proses timbal balik antara guru dan siswa. Situasi ini dapat tercipta atas

usaha guru dalam memberikan motivasi kepada siswa agar dapat terlibat secara

aktif dalam pembelajaran.

Pada siklus II ini pembelajaran sudah tidak lagi didominasi oleh guru.

Hal ini tampak dari siswa yang dapat mandiri, aktif, dan kreatif dalam kegiatan

melakukan percobaan. Siswa tidak lagi tergantung pada guru dalam mencari dan

membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukannya. Dengan

Page 129: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

demikian fungsi guru sebagai motivator dan fasilitator dapat tercipta dalam

siklus II ini.

Penerapan pada seluruh materi pelajaran sebagai latihan sudah diarahkan

dengan jelas. Bimbingan untuk memudahkan siswa dalam menjawab soal atau

membuat kesimpulan sudah merata. Guru tidak hanya berdiri di depan saja,

tetapi guru bergerak keliling kelas untuk mengamati jalannya proses

pembelajaran. Dengan demikian, siswa sangat antusias dalam belajar dan tidak

ramai sendiri.

Sama seperti pada siklus I, dalam siklus II ini peneliti juga melakukan

penelitian sebanyak 2 kali ( 2 pertemuan ). Pada siklus II ini hasil nilai yang

diperoleh menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA tentang gerak

dibandingkan pada siklus I. Untuk nilai siklus II pertemuan 1 diperoleh data

seperti pada lampiran 27 halaman 110, sedangkan pada pertemuan 2 seperti pada

lampiran 28 halaman 111. Dari lampiran tersebut kemudian dapat dibuat

distribusi frekuensi nilai yang dapat dilihat pada tabel 4 berikut :

Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus II

INTERVAL FREKUENSI

Pertemuan 1 Pertemuan 2

65 - 70 4 15% 1 4%

71- 76 5 18,5% 3 11%

77 - 82 3 11% 5 18%

83 - 88 4 15% 4 15%

89 - 94 5 18,5% 7 26%

95 - 100 6 22% 7 26%

JUMLAH 27 100 % 27 100 %

Page 130: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Dari tabel 4 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada

gambar sebagai berikut.

0

1

2

3

4

5

6

7

65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Gambar 7. Grafik Nilai IPA Pada Siklus II Pertemuan 1 dan 2

Dari gambar 7 dapat diketahui bahwa yang memperoleh nilai 65-70 pada

pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 1 siswa. Nilai 71-76

pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 3 siswa. Nilai 77-

82 pada pertemuan 1 sebanyak 3 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 5 siswa. Nilai

83-88 pada pertemuan 1 sebanyak 4 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 4 siswa.

Nilai 89-90 pada pertemuan 1 sebanyak 5 siswa dan pertemuan 2 sebanyak 7

siswa. Nilai 95-100 pada pertemuan 1 sebanyak 6 siswa dan pertemuan 2

sebanyak 7 siswa.

d. Perbandingan Siklus I dan II

Secara lebih rinci perkembangan hasil belajar IPA tentang gerak melalui

metode eksperimen pada siklus I dan II dapat meningkat. Untuk mengetahui

perkembangan hasil belajar IPA tersebut dapat dilihat pada lampiran 30 halaman

113.

Dari lampiran itu kemudian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi nilai

IPA siklus I dan siklus II pada tabel 5 sebagai berikut ini:

Page 131: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 5. Distribusi Frekuensi Nilai IPA Pada Siklus I dan Siklus II

INTERVAL FREKUENSI

SIKLUS I SIKLUS II

59-65 6 22% 0 0%

66-72 10 37% 1 4%

73-79 4 15% 8 29.5%

80-86 3 11% 3 11%

87-93 3 11% 8 29.5%

94-100 1 4% 7 26%

JUMLAH 27 100 % 27 100 %

Dari tabel 5 bila digambarkan dalam grafik maka akan terlihat pada

gambar 8 di bawah ini:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

59-65 66-72 73-79 80-86 87-93 94-100

Siklus I

Siklus II

Gambar 8. Grafik Nilai IPA Pada Siklus I dan Siklus II

Page 132: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Dari gambar 8 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai 59-65

pada siklus I sebanyak 6 siswa atau 22% dan siklus II sebanyak 0 siswa atau 0

%. Yang memperoleh nilai 66-72 pada siklus I sebanyak 10 siswa atau 37 %

dan pada siklus II sebanyak 1 siswa atau 4 %. Yang memperoleh nilai 73-79

pada siklus I sebanyak 4 siswa atau 15 % dan pada siklus II sebanyak 8 siswa

atau 29.5 %. Yang memperoleh nilai 80-86 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau

11 % dan pada siklus II sebanyak 3 siswa atau 11 %. Yang memperoleh nilai

87-93 pada siklus I sebanyak 3 siswa atau 11 % dan pada siklus II sebanyak 8

siswa atau 29.5 %. Dan yang memperoleh nilai 94-100 pada siklus I sebanyak 1

siswa atau 4 % dan pada siklus II sebanyak 7 siswa atau 26%.

Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA

tentang gerak meningkat dengan adanya pembelajaran melalui metode

eksperimen pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak, Tasikmadu, Karanganyar.

Page 133: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat dibuat suatu

simpulan, implikasi hasil penelitian, dan saran- saran.

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi hasil analisis data, temuan penelitian dan

pembahasan penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa simpulan penelitian

sebagai berikut:

1. Hasil belajar IPA tentang konsep gerak dapat meningkat dari siklus I ke

siklus II dari yaitu 78% menjadi 100%.

2. Nilai IPA tentang konsep gerak yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan.

3. Siswa dapat terlibat secara aktif dalam melakukan eksperimen, artinya siswa

dapat melakukan eksperimen sesuai dengan petunjuk yang ada.

4. Perilaku siswa dalam bereksperimen (keaktifan siswa) dari siklus I ke II juga

mengalami peningkatan yaitu dari 69% menjadi 76,5%.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian, maka dapat diajukan

implikasi (hubungan keterlibatan) yang berguna dalam upaya meningkatkan

hasil belajar IPA tentang gerak pada kelas III. Implikasi hasil penelitian ini baik

secara teoritis maupun secara praktis.

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa metode eksperimen dapat

meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak dan mendapatkan respons

positif dari siswa.

Penggunaan metode eksperimen mempunyai banyak kelebihan antara lain:

a. Membuat peserta didik lebih percaya pada kebenaran kesimpulan

percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.

Page 134: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b. Peserta didik aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang

diperlukan melalui percobaan yang dilakukannya. c. Dapat menggunakan dan

melaksanakan prosedur metode ilmiah dan berpikir ilmiah. d. Memperkaya

pengalaman dengan hal- hal yang bersifat objektif, realistik dan

menghilangkan verbalisme. e. Hasil belajar menjadi kepemilikan peserta

didik yang baik dan tahan lama dalam ingatan.

Dengan penggunaan metode eksperimen, siswa dapat membangun

sendiri pengetahuannya, sehingga siswa tidak pernah lupa tentang hal yang

dipelajari. Suasana dalam proses pembelajaran menjadi menyenangkan

karena menggunakan realitas kehidupan nyata, sehingga siswa tidak merasa

bosan untuk belajar IPA.

Melihat kelebihan metode eksperimen, maka metode ini sangat cocok

digunakan pada siswa kelas III dalam pelajaran IPA. Dengan partisipasi siswa

yang aktif dan kreatif dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana

kelas pun menjadi lebih hidup dan menyenangkan, sehingga hasil belajar IPA

tentang gerak pada siswa kelas III SDN 03 Kalijirak dapat meningkat.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini telah membuktikan bahwa penggunaan metode

eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang gerak. Hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru

untuk meningkatkan keefektifan guru dalam mengajar dan meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar.

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian seperti yang diuraikan pada

bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guru

dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu

penelitian lebih lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan dan

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 135: ANITA TRI WAHYUNI NIM. X7109008

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

C. Saran-Saran

Bertolak dari kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah

dikemukakan di atas, selanjutnya dapat diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya mengusahakan dan menyediakan sarana dan

prasarana pendukung kegiatan pembelajaran seperti penyediaan alat peraga

yang memadai.

2. Bagi Guru

a. Guru hendaknya menyiapkan petunjuk/ prosedur eksperimen dengan baik

dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.

b. Guru hendaknya cermat dan teliti dalam bereksperimen sehingga dalam

proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

c. Guru hendaknya dapat menyiapkan alat dan bahan untuk melakukan

pembelajaran dalam penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen.

3. Bagi Siswa

a. Siswa diharapkan dapat menyimpulkan fakta-fakta dan informasi hasil

eksperimen sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.

b. Siswa diharapkan dapat memaknai pelajaran IPA terutama tentang gerak

benda dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Siswa diharapkan mampu merancang, mempersiapkan, dan melaksanakan

percobaan dengan baik sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat

meningkat.

d. Siswa diharapkan dapat berpikir secara sistematis dalam melakukan

percobaan sehingga hasil belajar yang diperoleh dapat meningkat.