anestesi spinal pada sc

Download ANESTESI SPINAL PADA SC

If you can't read please download the document

Upload: satyaamygha

Post on 30-Nov-2015

161 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

sebuah presus anestesi

TRANSCRIPT

Anestesi Spinal Pada Sectio Sesarea (Sc) Dengan Indikasi Disproporsi Kepala Panggul.Dibuat oleh: Muhammad Faisal,Modifikasi terakhir pada Sabtu 23:42Highlighted words: ANASTESI Anestesi Spinal Pada Sectio Sesarea (Sc) Dengan Indikasi Disproporsi Kepala Panggul.Abstrak Subarachnoid blok merupakan salah satu teknik anestesi regional dengan cara penyuntikan obat anestesi lokal ke dalam ruang subarahnoid dengan tujuan untuk mendapatkan analgesi setinggi dermatom tertentu dan relaksasi otot rangka yang telah lama digunakan untuk seksio sesarea dan untuk persalinan vaginal wanita normal dengan paritas kecil. Disproporsi kepala panggul adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi kepala panggul disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya. Spinal anesthesia punya banyak keuntungan seperti kesederhanaan teknik, onset yang cepat, resiko keracunan sistemik yang lebih kecil, blok anesthesi yang baik, perubahan fisiologi, pencegahan dan penanggulangan penyulitnya telah diketahui dengan baik; analgesia dapat diandalkan; sterilitas dijamin pengaruh terhadap bayi sangat minimal; pasien sadar sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya aspirasi; dan tangisan bayi yang baru dilahirkan merupakan kenikmatan yang ditunggu oleh seorang ibu. Tujuan penulisan: untuk mengetahui tehnik anestesi spinal dan indikasinya. Kasus: pasien adalah kiriman dari bidan dengan G2POA1 hamil serotinus dengan suspek disproporsi kepala panggul.Keywords: anestesi spinal, disproporsi kepala panggul, sectio cesarea.HistorySeorang perempuan 28 tahun kiriman dari bidan dengan G2POA1 hamil serotinus dengan suspek disproporsi kepala panggul. Pasien merasa hamil 9 bulan, HPMT : 15-10-2008, HPL : 22-7-2009, UK : 39 +2mgg, kenceng-kenceng masih jarang, kurang lebih 3 hari yang lalu keluar lendir, air ketuban belum keluar. pinggang terasa pegel. Tidak ada batuk, pilek, dan demam. Keadaaan umum : tampak wanita sesuai umur, tak tampak kesakitan. Vital Sign : TD : 110/70 mmHg , Nadi : 80 x/menit, RR : 18 x/menit , Suhu : afebris. Airway: Clear, mallampati III, TMD > 6,5 cm, Breathing: Spontan, adekuat, RR 18x/menit, tidak ada wheezing, tidak ada suara ronkhi. Dissability: compos mentis, Status Operasi: Pasien fisik ASA II.DiagnosisAnestesi blok spinal pada sectio cesarea secundigravida dengan Disproporsi kepala panggulTerapiRencana sectio cesarea dengan anestesi blok spinalDiskusiPada kasus ini pasien seorang perempuan berusia 28 tahun dengan diagnosis secundi gravida dengan disproporsi kepala panggul dan akan dilakukan sectio cesarea. Jenis anastesi yang digunakan adalah regional anastesi-anastesi spinal dengan teknik subarachnoid block yaitu anastesi pada ruang subarachnoid kanalis spinalis regio antara vertebra lumbal 3-4. Dilakukan bedah abdomen bawah merupakan indikasi anestesi Spinal SAB. Tidak ada kontraindikasi pada pasien ini.Premedikasi yang digunakan pada kasus ini adalah invomite 4 mg dan ketorolac 30 mg. invomite adalah suatu antagonis 5-HT3, diberikan dengan tujuan mencegah mual dan muntah pasca operasi agar tidak terjadi aspirasi dan rasa tidak nyaman. Induksi anastesi pada kasus ini adalah dengan menggunakan anastesi lokal yaitu lidodex merupakan obat anastesi lokal yang mekanismenya adalah mencegah terjadinya depolarisasi pada membran sel saraf pada tempat suntikan obat tersebut, sehingga membran akson tidak dapat bereaksi dengan asetil kolin sehingga membran tetap semipermeabel dan tidak terjadi perubahan potensial. Hal ini menyebabkan aliran impuls yang melewati saraf tersebut berhenti sehingga segala macam rangsang atau sensasi tidak sampai ke sistem saraf pusat. Hal ini menimbulkan parestesia, sampai analgesia, paresis sampai paralisis dan vasodilatasi pembuluh darah pada daerah yang terblock.Selama operasi pasien diberi efedrine 10 mg secara intravena, hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan menaikan tekanan darah pasien yang turun. Efek dari efedrine adalah vasokonstriksi pembuluh darah. Indikasi pemberian efedrine pada pasien ini adalah tekanan sistolik pasien dibawah 100 mmhg atau turun 20% dari tekanan darah sistolik awal sebelum operasi. Pemberian O2 2 liter/menit adalah untuk menjaga oksigenasi pasien. KesimpulanDari anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien ini mengarah ke diagnosis disproporsi kepala panggul dan akan dilakukan sectio cesarea. Pasien Masuk dalam ASA II dan Malampati III. Anastesi menggunakan premedikasi Antiemesis (invomite i.v) dan analgesik non opiat (Ketorolac i.v) serta induksi dengan lidodex i.v. Post operasi pasien tenang, stabil, bromage score > 3, pasien dipindahkan ke bangsal.Daftar pustaka1. Gede Mangku, dr,. 2010. Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: indeks2. Latief, S.A, Kartini & Dachlan. 2001. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Edisi Kedua. Jakarta : FKUI.3. Hilda Pedersen, MD ; Subarachnoid Block Technique ; Anasthesiology (2000) ; 51 ; 439-4514. Raanan Cohen-Kerem, M.D ; Anasthesi in Abdominal surgical intervention, The American Journal of Surgery 190 (2005) 467473Penulis; Muhammad Faisal, S.ked. Bagian Ilmu Kedokteran Anestesi dan Reanimasi. Program Profesi Pendidikan Dokter FK UMY 2010, Home Base: RSUD Kodya Wirosaban Yogyakarta.KomentarHighlighted words: ANASTESI Top of FormBottom of FormData E-CASETop of FormBottom of FormPresus TerbaruPost stroke non hemoragik dengan faktor risiko hipertensiPrinsip Penatalaksanaan Pada Pasien tonsilitis KronisGambaran Radiologis UreterolitiasisPenatalaksanaan Pada Pasien Tuberculosis PulmonalINFARK MIOKARD AKUT DENGAN HIPERKOLESTEROLEMIATatalaksana Asma Bronkial Derajat Sedang, Episodik SeringPenatalaksanaan Perdarahan Antepartum Pada Multigravida Hamil Preterm Belum InpartuPenatalaksanaan Hemoroid Grade IV Pada Penderita dengan HipertensiDiagnosis dan Penatalaksanaan Penyakit Ginjal Kronis stadium V dengan Demam 8 hariPEMERIKSAAN USG DALAM MENDIAGNOSIS SIROSIS HATIShow MoreOctober2010> SunMonTueWedThuFriSat262728293012345678910111213141516171819202122232425262728293031123456TodayUser OnlineKita memiliki 0 user sedang onlineStatistik ServerExecution time: 0.30sMemory usage: 17.43MBDatabase queries: 63DB time: 0.092s 31.1%GZIP: EnabledServer load: 2.77UMY E-CASE