andriy anti

15
Andriyanti. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Resisten Ganda. Andriyanti, A.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Ganda. Anies. (2006). Waspada Ancaman penyakit Tidak Menular, Solusi Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta: Elek Media Komputindo. Arias,K.M. (2010). Investigasi dan Pengendalian Wabah di pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC. Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baghaei Parvaneh. (2009). Risk Factor Associated With Multi Drug- Resistant. Tanaffos, volume 8. Bagiada, M. Primasari, P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11. Bagiada,M.Primasari,P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11. Bastable, S.B, et al. (2002). Perawat Sebagai Pendidik; Prinsif- prinsif Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC. Bertin. (2011). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien dengan Tuberkulosis Resistance. Depatremen Kesehatan RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta. Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan:Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Kompas. Glanz, K. Rimer,B.K.Viswanath. (2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Reseach, and Practice. San Francisco: Jossey Bass. Helper. Sahat, P.M. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya Penanggulangan. Jurnal Ekologi Kesehatan.

Upload: iis-nurhayati

Post on 11-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

andriyanti

TRANSCRIPT

Andriyanti. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Resisten Ganda.Andriyanti, A.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Ganda.Anies. (2006). Waspada Ancaman penyakit Tidak Menular, Solusi Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta: Elek Media Komputindo.Arias,K.M. (2010). Investigasi dan Pengendalian Wabah di pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Baghaei Parvaneh. (2009). Risk Factor Associated With Multi Drug-Resistant. Tanaffos, volume 8.Bagiada, M. Primasari, P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bagiada,M.Primasari,P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bastable, S.B, et al. (2002). Perawat Sebagai Pendidik; Prinsif- prinsif Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC.Bertin. (2011). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien dengan Tuberkulosis Resistance.Depatremen Kesehatan RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan:Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.Glanz, K. Rimer,B.K.Viswanath. (2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Reseach, and Practice. San Francisco: Jossey Bass.Helper. Sahat, P.M. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya Penanggulangan. Jurnal Ekologi Kesehatan.Hendiani, N. Sakti, H, Widayanti, C.G. (2010). The Relationship Between Family Support As Drug Consumption Controler / pengawas Minum Obat ( PMO)'s and Self Efficacy of Tuberculosis Patient in BPKM Semarang Region. Jurnal Psikologi Undip, volume 1.Kasbanu, B. (2012). Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Tuberculosis di Lapas. Jakarta: Ditjen Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan.Kementerian Kesehatan RI . (2011). Komunikasi,Informasi dan Edukasi Tuberculosis Resistance Obat. Jakarta: Sub Direktorat Tuberculosis.Kementerian Kesehatan RI. (2011). Programatic Management of Drugs Resistance Tuberculosis Indonesia. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2014). Data dan Informasi Tahun 2013 ; Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.Mapparenta, M.A. Suwah. Ibnu, I. F. (2013). Perilaku Pasien Tuberkulosis Tipe MDR di BBKPM RSUD Labuang Baji Kota Makasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat UNHAS.Martiana, T. dkk. (2007). Analisis Resiko Penularan Tuberculosis Paru Akibat Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan Pada Tenaga kerja Industri. Berita Kedokteran Masyarakat, 23.Munawwarah, R. (2013). Gambaran Faktor Resiko pengobatan Pasien TB MDR RS Labuang Baji Kota Makasar. Epidemiologi.Munir, S.M. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multi Drugs Resistant. Respirologi Indonesia.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Pratiwi, L.N. Roosihermiatie, B.Hargono, R. (2012). Faktor Determinan Budaya Kesehatan dalam Penularan Penyakit TB Paru. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 15.RI, D. K. (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Sarwani,D. Nurlaela, S. Zahrotul, I. (2012). Faktor Resiko Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB). Journal Kesehatan Masyarakat.Sedjati, F. (2013). Hubungan Antara Efikasi Diri dan Dukungan Solial dengan Kebermaknaan Hidup pada penderita TB Pari di Balai Pengobatan Paru-paru (BP 4) Yogyakarta. Jurnal Psikologi.Sihombing,H. Sembiring, H. Amir, Z. Sinaga, B.Y.M. (2012). Pola Resistensi Primer pada Penderita TB Paru Kategori I di RSUP H Adam Malik Medan. J Respir Indo, 3.Smeltzer, S.C. Bare, B.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth's. Jakarta: EGC.Smeltzer, SC.Bare BG,. (2010). Buku Ajar keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddarth's . Jakarta: EGC.Sudarma, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.Sugiyono. (2013). Metodelogi penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.Sukoco, N.E.W. (2011). Hubungan Antara Perilaku Pencegahan dan Kepatuhan Berobat Penderita TB di Indonesia. Jurnal Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan- Kementerian Kesehatan.Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.Tahitu. (2006). Faktor Resiko Kegagalan Konversi pada Penderita Tuberkulosis Paru BTA Positif di Kota Ambon Propinsi Maluku. MKMI, no 1, vol 2.Timmreck, Thomas C. (2004). Epidemiologi : Suatu pengantar. (P. Widyastuti, Ed.) Jakarta: EGC.Timmreck,Thomas.C. (n.d.). Epidemi: Suatu Pengantar.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report. Fathsheet: World Health Organization.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report 2013. World Health Organization.World Health Organization. (2014). Companion Handbook to the WHO Guidelines for the Programatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis. Geneva: Document Production Service.

Andriyanti. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Resisten Ganda.Andriyanti, A.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Ganda.Arias,K.M. (2010). Investigasi dan Pengendalian Wabah di pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Bagiada, M. Primasari, P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bagiada,M.Primasari,P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bastable, S.B, et al. (2002). Perawat Sebagai Pendidik; Prinsif- prinsif Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC.Bertin. (2011). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien dengan Tuberkulosis Resistance.Depatremen Kesehatan RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan:Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.Glanz, K. Rimer,B.K.Viswanath. (2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Reseach, and Practice. San Francisco: Jossey Bass.Kasbanu, B. (2012). Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Tuberculosis di Lapas. Jakarta: Ditjen Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan.Kementerian Kesehatan RI . (2011). Komunikasi,Informasi dan Edukasi Tuberculosis Resistance Obat. Jakarta: Sub Direktorat Tuberculosis.Kementerian Kesehatan RI. (2011). Programatic Management of Drugs Resistance Tuberculosis Indonesia. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2014). Data dan Informasi Tahun 2013 ; Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.Martiana, T. dkk. (2007). Analisis Resiko Penularan Tuberculosis Paru Akibat Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan Pada Tenaga kerja Industri. Berita Kedokteran Masyarakat, 23.Munawwarah, R. (2013). Gambaran Faktor Resiko pengobatan Pasien TB MDR RS Labuang Baji Kota Makasar. Epidemiologi.Munir, S.M. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multi Drugs Resistant. Respirologi Indonesia.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Pratiwi, L.N. Roosihermiatie, B.Hargono, R. (2012). Faktor Determinan Budaya Kesehatan dalam Penularan Penyakit TB Paru. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 15.RI, D. K. (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Sarwani,D. Nurlaela, S. Zahrotul, I. (2012). Faktor Resiko Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB). Journal Kesehatan Masyarakat.Sihombing,H. Sembiring, H. Amir, Z. Sinaga, B.Y.M. (2012). Pola Resistensi Primer pada Penderita TB Paru Kategori I di RSUP H Adam Malik Medan. J Respir Indo, 3.Smeltzer, S.C. Bare, B.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth's. Jakarta: EGC.Smeltzer, SC.Bare BG,. (2010). Buku Ajar keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddarth's . Jakarta: EGC.Sudarma, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.Sugiyono. (2013). Metodelogi penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report. Fathsheet: World Health Organization.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report 2013. World Health Organization.World Health Organization. (2014). Companion Handbook to the WHO Guidelines for the Programatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis. Geneva: Document Production Service.

DAFTAR PUSTAKA

(Martiana, T. dkk, 2007)BibliographyAndriyanti. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Resisten Ganda.Andriyanti, A.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Ganda.Arias,K.M. (2010). Investigasi dan Pengendalian Wabah di pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Bagiada, M. Primasari, P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bagiada,M.Primasari,P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bastable, S.B, et al. (2002). Perawat Sebagai Pendidik; Prinsif- prinsif Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC.Bertin. (2011). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien dengan Tuberkulosis Resistance.Depatremen Kesehatan RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan:Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.Glanz, K. Rimer,B.K.Viswanath. (2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Reseach, and Practice. San Francisco: Jossey Bass.Kasbanu, B. (2012). Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Tuberculosis di Lapas. Jakarta: Ditjen Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan.Kementerian Kesehatan RI . (2011). Komunikasi,Informasi dan Edukasi Tuberculosis Resistance Obat. Jakarta: Sub Direktorat Tuberculosis.Kementerian Kesehatan RI. (2011). Programatic Management of Drugs Resistance Tuberculosis Indonesia. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2014). Data dan Informasi Tahun 2013 ; Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.Martiana, T. dkk. (2007). Analisis Resiko Penularan Tuberculosis Paru Akibat Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan Pada Tenaga kerja Industri. Berita Kedokteran Masyarakat, 23.Munawwarah, R. (2013). Gambaran Faktor Resiko pengobatan Pasien TB MDR RS Labuang Baji Kota Makasar. Epidemiologi.Munir, S.M. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multi Drugs Resistant. Respirologi Indonesia.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.RI, D. K. (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Sarwani,D. Nurlaela, S. Zahrotul, I. (2012). Faktor Resiko Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB). Journal Kesehatan Masyarakat.Sihombing,H. Sembiring, H. Amir, Z. Sinaga, B.Y.M. (2012). Pola Resistensi Primer pada Penderita TB Paru Kategori I di RSUP H Adam Malik Medan. J Respir Indo, 3.Smeltzer, S.C. Bare, B.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth's. Jakarta: EGC.Smeltzer, SC.Bare BG,. (2010). Buku Ajar keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddarth's . Jakarta: EGC.Sudarma, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.Sugiyono. (2013). Metodelogi penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report. Fathsheet: World Health Organization.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report 2013. World Health Organization.World Health Organization. (2014). Companion Handbook to the WHO Guidelines for the Programatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis. Geneva: Document Production Service.

Andriyanti. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Resisten Ganda.Andriyanti, A.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Ganda.Arias,K.M. (2010). Investigasi dan Pengendalian Wabah di pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Bagiada, M. Primasari, P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bagiada,M.Primasari,P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bastable, S.B, et al. (2002). Perawat Sebagai Pendidik; Prinsif- prinsif Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC.Bertin. (2011). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien dengan Tuberkulosis Resistance.Depatremen Kesehatan RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan:Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.Glanz, K. Rimer,B.K.Viswanath. (2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Reseach, and Practice. San Francisco: Jossey Bass.Kasbanu, B. (2012). Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Tuberculosis di Lapas. Jakarta: Ditjen Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan.Kementerian Kesehatan RI . (2011). Komunikasi,Informasi dan Edukasi Tuberculosis Resistance Obat. Jakarta: Sub Direktorat Tuberculosis.Kementerian Kesehatan RI. (2011). Programatic Management of Drugs Resistance Tuberculosis Indonesia. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2014). Data dan Informasi Tahun 2013 ; Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.Munawwarah, R. (2013). Gambaran Faktor Resiko pengobatan Pasien TB MDR RS Labuang Baji Kota Makasar. Epidemiologi.Munir, S.M. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multi Drugs Resistant. Respirologi Indonesia.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.RI, D. K. (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Sarwani,D. Nurlaela, S. Zahrotul, I. (2012). Faktor Resiko Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB). Journal Kesehatan Masyarakat.Sih (Anies, 2006)BibliographyAndriyanti. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Resisten Ganda.Andriyanti, A.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Ganda.Anies. (2006). Waspada Ancaman penyakit Tidak Menular, Solusi Pencegahan dari Aspek Perilaku dan Lingkungan. Jakarta: Elek Media Komputindo.Arias,K.M. (2010). Investigasi dan Pengendalian Wabah di pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Bagiada, M. Primasari, P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bagiada,M.Primasari,P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bastable, S.B, et al. (2002). Perawat Sebagai Pendidik; Prinsif- prinsif Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC.Bertin. (2011). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien dengan Tuberkulosis Resistance.Depatremen Kesehatan RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan:Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.Glanz, K. Rimer,B.K.Viswanath. (2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Reseach, and Practice. San Francisco: Jossey Bass.Kasbanu, B. (2012). Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Tuberculosis di Lapas. Jakarta: Ditjen Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan.Kementerian Kesehatan RI . (2011). Komunikasi,Informasi dan Edukasi Tuberculosis Resistance Obat. Jakarta: Sub Direktorat Tuberculosis.Kementerian Kesehatan RI. (2011). Programatic Management of Drugs Resistance Tuberculosis Indonesia. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2014). Data dan Informasi Tahun 2013 ; Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.Martiana, T. dkk. (2007). Analisis Resiko Penularan Tuberculosis Paru Akibat Faktor Perilaku dan Faktor Lingkungan Pada Tenaga kerja Industri. Berita Kedokteran Masyarakat, 23.Munawwarah, R. (2013). Gambaran Faktor Resiko pengobatan Pasien TB MDR RS Labuang Baji Kota Makasar. Epidemiologi.Munir, S.M. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multi Drugs Resistant. Respirologi Indonesia.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Pratiwi, L.N. Roosihermiatie, B.Hargono, R. (2012). Faktor Determinan Budaya Kesehatan dalam Penularan Penyakit TB Paru. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 15.RI, D. K. (2008). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Sarwani,D. Nurlaela, S. Zahrotul, I. (2012). Faktor Resiko Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB). Journal Kesehatan Masyarakat.Sihombing,H. Sembiring, H. Amir, Z. Sinaga, B.Y.M. (2012). Pola Resistensi Primer pada Penderita TB Paru Kategori I di RSUP H Adam Malik Medan. J Respir Indo, 3.Smeltzer, S.C. Bare, B.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth's. Jakarta: EGC.Smeltzer, SC.Bare BG,. (2010). Buku Ajar keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddarth's . Jakarta: EGC.Sudarma, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.Sugiyono. (2013). Metodelogi penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report. Fathsheet: World Health Organization.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report 2013. World Health Organization.World Health Organization. (2014). Companion Handbook to the WHO Guidelines for the Programatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis. Geneva: Document Production Service.

ombing,H. Sembiring, H. Amir, Z. Sinaga, B.Y.M. (2012). Pola Resistensi Primer pada Penderita TB Paru Kategori I di RSUP H Adam Malik Medan. J Respir Indo, 3.Smeltzer, S.C. Bare, B.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth's. Jakarta: EGC.Smeltzer, SC.Bare BG,. (2010). Buku Ajar keperawatan Medical Bedah Brunner & Suddarth's . Jakarta: EGC.Sudarma, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.Sugiyono. (2013). Metodelogi penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report. Fathsheet: World Health Organization.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report 2013. World Health Organization.World Health Organization. (2014). Companion Handbook to the WHO Guidelines for the Programatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis. Geneva: Document Production Service.

Andriyanti, A.S. (2012). Faktor Resiko Kejadian Tuberkulosis Resistant Obat Ganda.Arias,K.M. (2010). Investigasi dan Pengendalian Wabah di pelayanan Kesehatan. Jakarta: EGC.Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas . Yogyakarta: Pustaka Pelajar.Bagiada, M. Primasari, P. (2010). Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketidakpatuhan Penderita Tuberculosis dalam Berobat di RSUP Sanglah Denpasar. Journal Penyakit Dalam, 11.Bastable, S.B, et al. (2002). Perawat Sebagai Pendidik; Prinsif- prinsif Pengajaran dan Pembelajaran. Jakarta: EGC.Bertin. (2011). Faktor-faktor Yang mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan pada Pasien dengan Tuberkulosis Resistance.Depatremen Kesehatan RI. (2008). Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta.Djauzi, S. (2009). Raih Kembali Kesehatan:Mencegah Berbagai Penyakit Hidup Sehat untuk Keluarga. Jakarta: Kompas.Glanz, K. Rimer,B.K.Viswanath. (2008). Health Behavior and Health Education: Theory, Reseach, and Practice. San Francisco: Jossey Bass.Kasbanu, B. (2012). Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Tuberculosis di Lapas. Jakarta: Ditjen Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan.Kementerian Kesehatan RI.(2011). Komunikasi, Informasi dan Edukasi Tuberculosis Resistance Obat. Jakarta: Sub Direktorat Tuberculosis.Kementerian Kesehatan RI. (2011). Programatic Management of Drugs Resistance Tuberculosis Indonesia. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2013). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta.Kementerian Kesehatan RI. (2014). Data dan Informasi Tahun 2013 ; Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.Munawwarah, R. (2013). Gambaran Faktor Resiko pengobatan Pasien TB MDR RS Labuang Baji Kota Makasar. Epidemiologi.Munir, S.M. (2010). Pengamatan Pasien Tuberkulosis Paru dengan Multi Drugs Resistant. Respirologi Indonesia.Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian. Jakarta: Salemba Medika.Nursalam. (2013). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.Sarwani,D. Nurlaela, S. Zahrotul, I. (2012). Faktor Resiko Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR TB). Journal Kesehatan Masyarakat.Smeltzer, S.C. Bare, B.G. (2010). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth's. Jakarta: EGC.Sudarma, M. (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.Sugiyono. (2013). Metodelogi penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.World Health Organization. (2014). Companion Handbook to the WHO Guidelines for the Programatic Management of Drug-Resistant Tuberculosis. Geneva: Document Production Service.World Health Organization. (2013). Tuberculosis: WHO Global Tuberculosis Report 2013. Fathsheet: World Health Organization.(Nugroho, R.A., 2011)BibliographyNugroho, R.A. (2011). Studi Kualitatif Faktor yang Melatarbelakangi Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

(Ruswanto, B. , 2005)BibliographyNugroho, R.A. (2011). Studi Kualitatif Faktor yang Melatarbelakangi Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat.Ruswanto, B. . (2005). Hubungan Metode Konseling dengan Keberhasilan Pengobatan pada Penderita Tuberkulosis Paru BTA Positif.

(Akromuddin, W, 2012)BibliographyAkromuddin, W. (2012). Pengaruh Perilaku Sehatn Sanitasi Rumah dan Status Sosial Ekonomi Terhadap Kejadian Penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.Nugroho, R.A. (2011). Studi Kualitatif Faktor yang Melatarbelakangi Drop Out Pengobatan Tuberkulosis Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat.Ruswanto, B. . (2005). Hubungan Metode Konseling dengan Keberhasilan Pengobatan pada Penderita Tuberkulosis Paru BTA Positif.