anatomi mammmae abberant
DESCRIPTION
liaTRANSCRIPT
TINJAUAN PUSTAKA
A. Embriologi dan Anatomi Mamma
1. Embriologi
Pada minggu ke lima atau enam embrional kehamilan, terdapat dua ventral band
dari penebalan ektoderm (mammary ridges, milk lines). Pada mammalia, penebalan ini
terbentang bilateral dari axila ke vulva. Pada minggu kesembilan, milk lines ini menjadi
atrofi, kecuali di daerah pectoralis dan mulai tampak tunas putting susu (primordium
payudara). Pada minggu ke dua belas tunas putting susu diinvasi oleh epitel skuamosa
ektodermis. Pada bulan ke lima, jaringan ikat mesenkim menginfiltrasi primordium
payudara dan berdiferensiasi menjadi l5 sampai 20 filamen padat yang terdistribusi
simetris dibawah kulit tunas puting susu. Ductulus mamma berkembang sebagai
pertumbuhan ke dalam ventral dari sisa embriologi ini, yang terbagi ke dalam duktus
susu primer dan berakhir dalam tunas lobulus. Tunas putting susu akan terbuka dan
membentuk mammary pit;yang selanjutnya akan terelevasi dan membentuk puting susu.
Gambar 1 : milk lines
Gambar 2 : mammary bridges (1. mulai tampak primordium payudara, 2. invasi
oleh epitel skuamosa ektodermis, 3. jaringan ikat mesenkim menginfiltrasi primordium
payudara dan berdiferensiasi menjadi l5 sampai 20 filamen padat, 4. Ductulus mamma
berkembang sebagai pertumbuhan ke dalam ventral)
Gambar 3 Perkembangan Payudara
2. Anatomi
Payudara terletak pada hemithoraks kanan dan kiri dengan batas-batas sebagai berikut :
1. Batas-batas payudara yang tampak dari luar :
- superior : iga II atau III
- inferior : iga VI atau VII
- medial : pinggir sternum
- lateral : garis aksilaris anterior / linea mid axillae
2. Batas-batas payudara yang sesungguhnya :
- superior : hampir sampai ke klavikula
- medial : garis tengah
- lateral : m. latissimus dorsi
Sekitar 2/3 bagian payudara terletak pada m. pektoralis mayor, dan 1/3 nya pada m.
latissimus dorsi. Pada sekitar 95% wanita, terdapat perpanjangan batas kuadran lateral
atas payudara sampai ke axilla, yaitu “axillary tail of spence”.
Pada daerah ini jaringan payudara memasuki suatu rongga pada fascia axillaris yang
disebut “Foramen of Langer”; sehingga payudara pada daerah ini terletak
dibawah fascia axillaris, dan bukan superfisial dari fascia axillaris.
Gambar 4. The axillary tail of Spence
8
Struktur Payudara
Payudara terdiri dari berbagai struktur :
- parenkim epitelial
- lemak, pembuluh darah, saraf, dan saluran getah bening
- otot dan fascia
Parenkim epitelial dibentuk oleh kurang lebih 15 – 20 lobus, yang masingmasing
mempunyai saluran tersendiri untuk mengalirkan produknya, dan
bermuara pada putting susu. Tiap lobus dibentuk oleh lobulus-lobulus yang
masing-masing terdiri dari 10 – 100 asini grup. Lobulus-lobulus ini merupakan
struktur dasar dari glandula mamma.
Payudara dibungkus oleh fasia pektoralis superfisialis dimana permukaan
anterior dan posterior dihubungkan oleh ligamentum Cooper. Ligamentum
“suspensory” Cooper ini bekerja sebagai jaringan penunjang yang kuat diantara
lobus dan parenkim, dan diantara dermis kulit dengan bagian dalam fascia
pektoralis superfisilais.
Pada invasi keganasan, bagian ligamen ini dapat terkontraksi, membentuk
fiksasi dan retraksi kulit.
Papilla mammae dan areola mammae
Epidermis pada puting susu dan areola adalah berpigmen; yang dilapisi
keratinisasi dari epitel stratified aquamous. Pada pubertas, puting semakin
berpigmen dan menonjol.
Terdapat kumpulan serabut otot polos yang radier dan sirkumferensial,
serta longitudinal pada daerah duktus laktiferus.
Pada daerah areola terdapat kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan
kelenjar areola asesorius. Kelenjar asesori ini membentuk penonjolan-penonjolan
kecil pada permukaan areola yang disebut glandula areola “Montgomery
tubercles”
Pada puncak puting terdapat banyak akhiran sel-sel saraf dan Meissner’s
Corpuscles pada dermis puting. Areola mengandung sedikit sitruktur ini.
9
Gambar 5. Parenkim mamma
Gambar 6 : Ligamentum Cooper
10
Pada keadaan normal, komponen glandular tampak renggang; mengandung
banyak elemen duktus. Pada awal siklus menstruasi, duktulus tampak
seperti tali dengan lumen yang sempit. Pada saat ovulasi, dengan stimulasi
estrogen, lumen membesar, dan terdapat penumpukan sekresi kelenjar;
sehingga cairan dan lemak tertimbun di jaringan penunjang. Jika proses
stimulasi ini berhenti, komponen glandular ini akan kembali regresi.
Vaskularisasi Payudara
1. Arteri
Payudara mendapat pendarahan terutama dari dua sumber utama, yaitu
cabang-cabang perforantes anterior arteri mamaria interna dan arteri
thorakalis lateralis:
a. Cabang-cabang perforantes a. Mammaria interna. Cabang-cabang I, II,
III, dan IV dari a. Mammaria interna menembus dinding dada dekat
pinggir sternum pada interkostal yang sesuai, menembus m. Pertoralis
mayor dan memberi pendarahan tepi medial glandula mamma.
b. Cabang-cabang dari a. Axillaris:
Rami pectoralis a. Thorako-akromialis
Arteri ini berjalan turun diantara m. Pektoralis minor dan m.
Pektoralis mayor. Pembuluh ini merupakan pembuluh utama m.
Pektoralis mayor. Setelah menembus m. Pektoralis mayor, arteri
ini akan mendarahi glandula mamma bagian dalam (deep surface).
Arteri thorakalis lateralis (a. Mammaria eksterna)
Pembuluh darah ini jalan turun menyusuri tepi lateral m. Pektoralis
mayor untuk mendarahi bagian lateral payudara
Arteri thorako-dorsalis
Pembuluh darah ini merupakan cabang dari a. Subskapularis.
Arteri ini mendarahi m. Latissimus dorsi dan m. Serratus magnus.
Walaupun arteri ini tidak memberikan pendarahan pada glandula
mamma, tetapi sangat penting artinya. Karena pada tindakan
11
radikal mastektomi, perdarahan yang terjadi akibat putusnya arteri
ini sulit dikontrol, sehingga daerah ini dinamakan “the bloody
angle”.
2. Vena
Pada daerah payudara, terdapat tiga grup vena :
a. Cabang-cabang perforantes V. Mammaria interna
Vena ini merupakan vena terbesar yang mengalirkan darah dari
payudara. Vena ini bermuara pada v. Mammaria interna yang
kemudian bermuara pada v. Innominata.
b. Cabang-cabang v. Aksilaris yang terdiri dari v. Thorako-akromialis, v.
Thorakalis lateralis dan v. Thorako dorsalis
c. Vena-vena kecil yang bermuara pada v. Interkostalis.
Vena interkostalis bermuara pada v. Vertebralis, kemudian bermuara
pada v. Azygos (melalui vena-vena ini metastase dapat langsung
terjadi di paru).
12
Persarafan
Persarafan kulit payudara bersifat segmental dan berasal dari segmen
dermatom T2 sampai T6. Sela iga pertama terutama dipersarafi oleh saraf ke
musculus subclavius. Segmen dermatom area ini bisa didenervasi total atau
sebagian setelah elevasi flap kulit untuk mastektomi radikal atau modifikasi.
Dengan pemotongan flap kulit dalam axilla, maka suatu cabang utama nervus
intercostobrachiales bisa dikenali dan dikorbankan. Saraf ini terutama terdiri
dari serabut dari cabang cutaneus lateralis nervi intercostales kedua dan ketiga
serta berjalan tegak lurus dan anterior terhadap musculus latissimus dorsi.
Nervus thoracodorsalis
Nervus thoracodorsalis terdapat pada m. Subscapularis, mempersarafi m.
Latissimus dorsi dan muncul dari fasciculus posterior plexus branchialis (C5, C6,
dan C7). Ia lewat di belakang fasciculus medialis dan pembuluh axillaries untuk
berjalan lateral terhadap nervus thoracicus longus dan memasuki batas anterior
musculus latissimus dorsi.
Bila terpotong, rotasi interna dan abduksi akan melemah, walaupun tidak
mengakibatkan deformitas. Gangguan fungsionalnya adalah oposisi kuat lengan
13
atas ke dinding dada lateral, terutama bila penderita perlu membawa sesuatu yang
dijepit diantara lengan atas dan dinding dadanya.
Nervus thoracalis longus
Nervus thoracalis longus terdapat pada m. Serratus anterior
mempersarafinya. Cedera pada nervus ini menyebabkan morbiditas fungsional
yang jauh lebih besar akibat kelemahan bahu dan menimbulkan deformitas
‘winged scapula’
Nervus pectoralis lateralis
Nervus pectoralis lateralis berasal dari fasciculus lateral plexus branchialis
untuk mempersarafi m. Pectoralis mayor dan minor. Saraf ini berjalan medial
terhadap m. Pectoralis minor dan harus dilindungi sewaktu melakukan modifikasi
mastektomi radikal untuk mencegah atrofi musculus pectoralis mayor.
Nervus pectoralis medialis
Dalam pembedahan, nervus pectoralis medialis yang berasal dari fasciculus
medialis plexus brachialis, berjalan lateral terhadap musculus pectoralis minor dan
mensarafi musculus pectoralis mayor dan minor. Saraf ini biasanya dikorbankan
sewaktu membuang musculus pectoralis minor sebagai bagian modifikasi
mastektomi radikal. Jika nervus pestoralis lateralis dilindungi, maka musculus
pectoralis major tidak akan atrofi dan setelah operasi bentuk dinding dada akan
sesuai dengan m. Pectoralis mayor dan tidak dengan sangkar iga.
14
Sistem Limfatik Payudara
Pengaliran pembuluh limfatik terutama bersifat unidireksional (searah),
kecuali di daerah subareolar dan daerah sentral payudara, atau pada keadaan
dimana terjadinya obstruksi limfatik menyebabkan terjadinya aliran balik
bidireksional. Hal ini dapat terjadi karena pembuluh limfe tidak berkatup;
sehingga aliran balik ini memungkinkan terjadinya metastasis.
Pengaliran limfatik dibagi 3 bagian:
1. Drainase Kulit
Mengalirkan pembuluh limfe dari kulit sekitarnya, dan tidak termasuk areola
dan papilla. Terdapat komunikasi antara pembuluh dermis dengan pembuluh
dermis pada payudara kontralateral, sehingga memungkinkan terjadinya
penyebaran tumor ke KGB dan payudara kontralateral
2. Drainase Areolar
Yaitu pleksus subareolar dari Sappey; selanjutnya akan bergabung dengan
KGB aksilla.
3. Drainase Aksiler
Terdapat enam grup kelenjar getah bening aksila :
15
1. KGB mammaria eksterna. Untaian kelenjar ini terletak di bawah tepi
lateral m. Pektoralis mayor, sepanjang tepi medial aksila. Grup ini dibagi
dalam dua kelompok :
- Kelompok superior. Kelompok KGB ini terletak setinggi
interkostal II-III
- Kelompok imferior. Kelompok KGB ini terletak setinggi
interkostal IV-V-VI
2. KGB Skapula
KGB terletak sepanjang vasa subskapularis dan thorako-dorsalis, mulai
dari percabangan v. Aksilaris menjadi v. Subskapuralis, sampai ke tempat
masuknya v. Thorako-dorsalis ke dalam m. Latissimus dorsi.
3. KGB sentral (central nodes)
KGB ini terletak di dalam jaringan lemak di pusat ketiak. Kadang-kadang
beberapa diantaranya terletak sangat superficial, di bawah kulit dan fasia
pada pusat ketiak, kira-kira pada pertengahan lipat ketiak depan dan
belakang. KGB ini adalah kelenjar yang relatif paling mudah diraba. Dan
merupakan kelenjar aksila yang terbesar dan terbanyak jumlahnya.
4. KGB interpektoral (Rotter’s nodes)
KGB ini terletak diantara m. Pektoralis mayor dan minor, sepanjang rami
pektoralis v. Thorako-akromialis. Jumlah satu sampai empat.
5. KGB v. Aksilaris
Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v. Aksilaris bagian lateral, mulai
dari white tendon m. Latissimus dorsi sampai ke sedikit medial dari
percabangan v. Aksilaris – v. Thorako-akromialis
6. KGB subklavikula
Kelenjar-kelenjar ini terletak sepanjang v. Aksilaris, mulai dari sedikit
medial percabangan v. Aksilaris – v. Thorako-akromialis sampai di mana
v. Aksilaris menghilang di bawah tendo m. Subklavius. Kelenjar ini
merupakan kelenjar aksila yang tertinggi dan termedial letaknya. Semua
getah bening yang berasal dari kelenjar-kelenjar getah bening aksila
16
masuk ke dalam kelenjar ini. Seluruh KGB aksila ini terletak di bawah
fasia kostokorakoid
Kelompok kelenjar ini kemudian dibagi lagi dalam 3 level atau tingkat,
berdasarkan hubungannya dengan m. Pectoralis minor.
Level I
Terletak lateral / dibawah batas bawah m. Pectoralis minor. Termasuk:
KGB mamaria eksterna
- KGB vena aksilaris
- KGB grup scapular
Level II
Terletak didalam (deep) atau dibelakang dari m. Pectoralis minor; yaitu grup
sentral.
b. Level III
Terletak medial atau diatas dari batas atas m. Pectoralis mino; yaitu grup
subclavicular.
Gambar 7. Kelenjar getah bening mamma
17