anatomi genn
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Anatomi Genn
1/10
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kromosom dan Gen
Manusia berasal dari persatuan antara dua gamet, yaitu ovum (sel telur) dan
spermatozoa. Sel-sel ini mengandung semua faktor, sehingga individu baru yang
terbentuk mewarisi faktor tersebut secara organik dari kedua orangtuanya.
Potensialitas pewarisan yang berada dalam sel telur yang telah dibuahi akan
mengalami peristiwa unfolded (memanjang, atau mengurai) pada saat sel-sel
membelah terus-menerus pada suatu lingkungan, mula-mula lingkungan prenatal dan
kemudian lingkungan postnatal, kemudian bebas untuk meragamkan semua stadium
dalam batas-batas yang sempit atau luas. Anak dan akhirnya orang dewasa ditentukan
oleh konstitusi herediter (yang diwariskan) untuk keberadaanya yang mula-mula
diterima dari orang tuanya, dan kemudian sifat-sifat alam ikut menentukan
keberadaannya (Roberts dan Pembrey, 1995).
Menurut Emery (1992), ada dua macam kromosom, yaitu yang berhubungan
dengan penentuan jenis kelamin yang disebut kromosom seks, dan sisanya adalah
yang disebut autosom. Orang pertama yang menyelidiki dan mengidentifikasikromosom seks adalah Henking. Pada manusia, baik yang laki-laki maupun
perempuan mempunyai dua kromosom seks. Pada perempuan kedua kromosom
seksnya sama (yaitu XX), tetapi pada laki-laki salah satu kromosom seks sama seperti
perempuan (yaitu kromosom X) sedang yang lain lebih kecil dan tidak terdapat pada
perempuan. Kromosom ini disebut kromosom Y. Dengan demikian yang laki-laki
dikatakan mempunyai konstitusi kromosom XY. Pada perempuan, tiap sel telur
mengandung satu kromosom X, tetapi pada yang laki-laki satu spermatozoon dapat
mengandung satu kromosom X atau satu kromosom Y.
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
2/10
Karena sel-sel sperma separuh terdiri daripada kromosom X dan separuh dari
kromosom Y, maka secara teoritis ada kemungkinan yang sama untuk pembuahan
anak laki-laki dan anak perempuan. Kenyataan menunjukkan bahwa lebih banyak
dilahirkan anak laki-laki daripada anak perempuan, pada umumnya dilahirkan 106
anak laki-laki dalam perbandingan dengan 100 anak perempuan. Hal ini diduga karena
sperma Y lebih kecil dan lebih gesit daripada sperma X hingga lebih mudah dapat
menerobos dinding telur (Haditono, 1998).
2.2Multifaktor dan poligenik
Multifaktor adalah gabungan antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Kedua
faktor tersebut akan saling mempengaruhi satu sama lain sehingga dapat memberikan
tingkat keparahan dari suatu kelainan yang berbeda. Faktor genetik terdapat pada
semua makhluk hidup dan akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Demikian pula pada manusia, setiap orang memiliki faktor genetik yang berasal dari
orang tuanya. Ayah dan ibu akan masing-masing memberikan 50% faktor genetik
yang kita miliki. Faktor genetik tersebut merupakan penghubung penting antara
seseorang dengan orang tuanya. Faktor genetik tersimpan di dalam kromosom yang
terdapat di dalam sel di seluruh tubuh (Listiawan, 2004).
Menurut Emery (1992), tiap-tiap ciri atau penyakit yang diwariskan adalah
akibat bekerjanya gen tunggal (unifaktorial), walaupun kadang-kadang ekspresi gen
tersebut dapat diubah oleh kerja gen-gen yang lain. Tetapi ada banyak kelainan yang
agak umum terjadi, dengan kecenderungan familiar tertentu, yaitu bahwa proporsianggota keluarga yang terkena lebih besar dibanding dengan populasi umum, tetapi
proporsi anggota keluarga yang terkena sering sekitar 5 persen, dan dengan demikian
jauh lebih kecil dibanding dengan yang diharapkan untuk kelainan unifaktorial.
Kadang-kadang diperkirakan bahwa insidensi famili yang rendah pada kelainan
tersebut mungkin disebabkan oleh bekerjanya gen yang mempunyai penetrasi tidak
sempurna. Tetapi keterangan demikian agak kurang memuaskan karena beberapa
alasan, dan yang jauh lebih mungkin adalah bahwa kelainan tersebut disebabkan oleh
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
3/10
banyak gen (poligenik) ditambah dengan pengaruh lingkungan, yang disebut
pewarisan multifaktorial.
Tidak ada karakter tunggal manusia yang memperlihatkan ragam
(keanekaragaman) kontinyu yang mana hanya ditentukan oleh hereditas, walaupun
terdapat syarat-syarat tertentu, misalnya tidak adanya malnutrisi yang nyata, terdapat
sejumlah ukuran fisik yang dekat dengan keanekaragaman kontinyu. Jumlah rigi sidik
jari hampir seluruhnya ditentukan oleh faktor pewarisan dan ini jelas bersifat
multifaktorial. Korelasi antara sanak keluarga adalah sangat dekat dengan yang
diharapkan, yang memberikan penetapan hereditas yang sempurna dan ketiadaan efek
sifat dominan. Tetapi pada hampir segala sesuatu yang lain yang dipelajari sejauh ini,
maka faktor lingkungan ikut berperan dalam menentukan hasil akhir (Roberts dan
Pembrey, 1995).
Penyakit timbul karena ada dua faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor
genetik. Kedua faktor tersebut ikut bertanggung jawab, meskipun mungkin faktor
yang satu lebih penting daripada yang lain. Pada satu ujung, ada beberapa penyakit
misalnya sindrom Down atau penyakit distrofi muskular Duchenne yang benar-benar
disebabkan oleh faktor genetik, dan faktor lingkungan tidak mempunyai peranan
langsung sebagai penyebab. Pada ujung yang lain, terdapat penyakit-penyakit infeksi
hampir sepenuhnya disebabkan oleh faktor lingkungan. Antara kedua ujung ekstrem
ini terdapat kelainan-kelainan seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung
iskemik, ulkus peptik, skizofrenia, beberapa macam kanker dan kelainan kongenital,
yang baik faktor genetik maupun faktor lingkungan keduanya ikut berperan di
dalamnya (Emery,1992).
Menurut Listiawan (2004), faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
keadaan janin selama di dalam kandungan sehingga dapat menyebabkan kelainan
bawaan adalah keadaan ibu selama mengandung. Apabila ibu yang sedang
mengandung terkena virus misalnya campak jerman, Toxoplasma gondii atau ibu
tersebut sering mengkonsumsi obat-obatan antibiotik atau obat-obatan induksi haid
maka ada kemungkinan akan dapat menyebabkan anak yang di dalam kandungannya
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
4/10
akan menderita kelainan bawaan. Faktor lingkungan dapat menyebabkan 8 10%
kelainan bawaan.
Ciri-ciri normal yang diwariskan dengan cara mutifaktorial adalah: inteligensi,
tinggi badan, warna kulit, jumlah total rigi sidik jari, beberapa komponen refraksi
mata dan mungkin tekanan darah. Ciri-ciri abnormal yang dapat diwariskan dengan
cara ini adalah: kelainan kongenital tertentu, hipertensi, diabetes melitus, spondilitis
ankilosa, artritis reumatoid, ulkus peptik dan penyakit jantung iskemik. Masing-
masing sifat ini dianggap sebagai hasil kerja banyak gen, yang masing-masing
pengaruhnya kecil tetapi satu sama lain saling menambah, ditambah lagi dengan
pengaruh lingkungan, tetapi kekurangan yang lain juga mungkin (Emery, 1992).
2.3Sidik Jari
Identifikasi biometrik didasarkan pada karakteristik alami manusia, yaitu karakteristik
fisiologis dan karakteristik perilaku seperti wajah, sidikjari, suara, telapak tangan, iris
dan retina mata, DNA, dan tandatangan. Identifikasi biometrik memiliki keunggulan
dibanding dengan metode konvensional karena tidak mudah dicuri atau digunakan
oleh pengguna yang tidak berwenang. Sistem pengenalan sidik jari lebih sering
digunakan. Hal ini disebabkan sidikjari telah terbukti unik, akurat, aman, mudah, dan
nyaman untuk dipakai sebagai identifikasi bila dibanding dengan sistem biometrik
lainnya (Minarni, 2004).
Dermatoglifi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari lekukan (garis-garis)kulit yang ditemukan pada jari tangan dan kaki pada manusia dan mamalia lainnya.
Ilmu dermatoglifi lahir sejak Harold Cummins dan Charles midlo mendeklarasikan
hasil penelitian mereka tentang sindrom Down pada April 1926 di pertemuan tahunan
ke-42 Persatuan Anatomi Amerika (American Association of Anatomists). Harold
Cummins dan Charles Midlo adalah professor anatomi mikroskopik di Universitas
Pulane Amerika Serikat dan merekalah yang mencetuskan terminologi dermatogliphic
(derma = kulit, glyph = ukiran) ( Sufitni, 2007).
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
5/10
Menurut Naffah (1977 dalamRaden, 2006), menyatakan bahwa adanya faktor
genetik yang terlibat dalam pembentukan pola sulur pada kulit ujung jari yang
diturunkan secara poligenik. Sifat poligenik tersebut menyebabkan terjadinya variasi
fenotipe pola sulur, karena adanya interaksi dari sejumlah gen. Hal ini diperkuat oleh
hasil penelitian pada anak kembar identik, terdapat korelasi kuat pada jumlah sulur
dan tipe pola dermatoglifi kedua anak tersebut.
Deaton melaporkan bahwa pola sidik jari tangan, telapak tangan dan telapak
kaki mempunyai hubungan erat dengan berbagai macam penyakit keturunan atau
cacat karena kelainan kromosom, misalnya pada penderita sindrom Down mempunyai
garis telapak tangan seperti kera dan banyak yang mempunyai sidik jari bentuk
lingkaran atau sosok ulnar (Suryo,1989).
Menurut Mulvihill dan Smith (1969 dalamSufitni, 2007), menyatakan bahwa
6-8 minggu sesudah konsepsi mulai terbentuk bakal garis tangan yang berbentuk
balon kecil. Balon kecil ini mulai tertarik ke belakang saat 10-12 minggu sesudah
konsepsi. Garis-garis tangan mulai muncul pada saat 13 minggu sesudah konsepsi dan
pola garis tangan sudah sempurna terbentuk pada usia 21 minggu sesudah konsepsi.
Menurut Raden (2006), bahwa gambaran dermatoglifi pada beberapa penyakit
genetik bersifat spesifik, baik pada kelainan kromosom autosom maupun kromosom
seks, seperti penyakit sindrom Down, thalassemia, dan skizofrenia. Jumlah rigi sidik
jari manusia juga dapat dihitung dan setiap orang tidak memiliki jumlah rigi yang
sama. Bahkan pada penyakit tertentu, terutama penyakit genetik, jumlah rigi sidik
jarinya berbeda nyata. Biasanya jumlah rigi sidik jari pada kelompok tidak normallebih rendah daripada kelompok normal (Sufitni, 2007).
Berdasarkan sistem Galton, dapat dibedakan 3 pola dasar dari bentuk sidik jari
yaitu bentuk lengkung atau arch, bentuk sosok atau loopdan bentuk lingkaran
atau whorl. Perhitungan banyaknya rigi dilakukan mulai dari triradius sampai ke
pusat dari pola sidik jari. Klasifikasi dari bentuk sidik jari didasarkan atas banyaknya
triradius, yaitu titik-titik dari mana rigi-rigi menuju ke tiga arah dengan sudut kira-kira
120o. Bentuk sidik jari yang paling sederhana ialah lengkung yang tidak mempunyai
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
6/10
triradius, sehingga tidak dapat dilakukan perhitungan rigi. Dua buah triradius terdapat
pada bentuk lingkaran, sedangkan bentuk sosok memiliki sebuah triradius
(Suryo, 1989).
Gambar 2.3.1. Pola Sidik Jari
a. Busur (arch)b. Busur tertutup (tented arch)
c. Putaran kanan (loop ulna)d. Putaran kiri (loop radial)
e. Putaran ganda (double loop)f. Ulir (whorl)
(Budiman, 2008)
2.4Skizofrenia
Skizofrenia adalah penyakit psikotik yang biasanya timbul pada kehidupan dewasa
awal. Penyakit ini ditandai dengan adanya perubahan kepribadian dan emosional yang
diikuti dengan lari dari dunia yang nyata disertai dengan halusinasi dan angan-angan
atau delusi ( Emery, 1992). Skizofrenia ditandai dengan dua kategori gejala utama,
positif dan negatif. Gejala positif berfokus pada distorsi fungsi normal, sementara
gejala negatif mengindikasikan hilangnya fungsi normal. Contoh gejala positif adalah
waham, halusinasi, bicara tidak teratur, dan kekacauan yang menyeluruh atau perilaku
katatonia (Copel, 2007).
Universitas Sumatera Utara
http://images.harisbudiman.multiply.com/image/1/photos/upload/300x300/R7KgOwoKClAAAHq0TE01/gambar2.JPG?et=3aP%2CXuP%2CyZ%2BWJ40HfK6hlQ&nmid= -
7/22/2019 Anatomi Genn
7/10
Sebab-sebab timbul skizofrenia terletak pada konflik antara pikiran dan emosi
kepribadian penderita. Jika diteliti, kata Abrahamsen selanjutnya, seorang skizofrenik
menunjukkan kontradiksi antara pikiran serta emosi di satu pihak dengan
perbuatannya di lain pihak. Hal yang sangat gawat bagiannya ialah bila hubungan
antara ego dengan lingkungannya putus. Pada keadaan demikian, emosinya hilang dan
terjadilah skizofrenia (Bawengan, 1991).
Delusi (waham) adalah suatu keyakinan yang salah yang tidak dapat dijelaskan
oleh latar belakang budaya pasien ataupun pendidikannya; pasien tidak dapat
diyakinkan oleh orang lain bahwa keyakinannya salah, meskipun banyak bukti kuat
yang dapat diajukan untuk membantah keyakinan pasien tersebut. Halusinansi
merupakan persepsi sensorik yang salah, tidak terdapat stimulus sensorik yang
berkaitan dengannya. Halusinasi dapat berwujud penginderaan kelima indra yang
keliru, tetapi yang paling sering adalah halusinasi dengar (auditory) dan halusinasi
penglihatan (Arif, 2006).
2.4.1 Tipe Skizofrenia
Menurut Arif (2006), ada lima tipe skizofrenia:
a.Tipe Paranoid
Ciri utama skizofrenia tipe ini adalah waham yang mencolok atau halusinasi
auditorik dalam konteks terdapatnya fungsi kognitif dan afektif yang relatif masih
terjaga.Waham biasanya adalah waham kejar atau waham kebesaran, atau keduanya,
tetapi waham dengan tema lain (misalnya waham kecemburuan, keagamaan, atau
somalisas) mungkin juga muncul. Ciri-ciri lainnya meliputi anxiety, kemarahan,menjaga jarak dan suka berargumentasi.
b. Tipe Disorganized
Ciri utama skizofrenia tipe disorganized adalah pembicaraan kacau, tingkah
laku kacau dan afek yang datar atau inappropriate. Pembicaraan yang kacau dapat
disertai kekonyolan dan tertawa yang tidak erat berkaitan dengan isi pembicaraan.
Disorganisasi tingkah laku dapat membawa pada gangguan yang serius pada berbagai
aktivitas hidup sehari-hari.
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
8/10
c. Tipe Katatonik
Ciri utama skizofrenia tipe ini adalah gangguan pada psikomotor yang dapat
meliputi ketidakbergerakan motorik. Aktivitas motor yang berlebihan, negativism
yang ekstrim, mutism (sama sekali tidak mau bicara dan berkomunikasi), gerakan-
gerakan yang tidak terkendali, echolalia (mengulang ucapan orang lain) atau
echopraxia (mengikuti tingkah laku orang lain).
d. Tipe Undifferentiated
Tipe Undifferentiated merupakan tipe skizofrenia yang menampilkan
perubahan pola simptom-simptom yang cepat menyangkut semua indikator
skizofrenia. Misalnya, indikasi yang sangat ruwet, kebingungan (confusion), emosi
yang tidak dapat dipegang karena berubah-ubah, adanya delusi, referensi yang
berubah-ubah atau salah, adanya ketergugahan yang sangat besar, autisme seperti
mimpi, depresi, dan sewaktu-waktu juga ada fase yang menunjukkan ketakutan.
e. Tipe Residual
Tipe gangguan skizofrenia ini berindikasikan gejala-gejala skizofrenia yang
ringan yang ditampilkan individu mengikuti episode skizofrenik. Tipe ini merupakan
kategori yang dianggap telah terlepas dari skizofrenia tetapi masih memperlihatkan
beberapa tanda gangguan.
2.4.2 Faktor-faktor Penyebab Skizofrenia
a. Faktor GenetikMenurut Maramis (1995), bahwa dapat dipastikan ada faktor keturunan yang juga
menentukan timbulnya skizofrenia. Hal ini telah dibuktikan dengan penelitian tentang
keluarga-keluarga penderita skizofrenia dan terutama anak-anak kembar satu telur.
Angka kesakitan bagi saudara tiri ialah 0,9 - 1,8%; bagi saudara kandung 7 15%;
bagi anak dengan salah satu orangtua yang menderita skizofrenia 7 16%; bila kedua
orangtua menderita skizofrenia 40 68%; bagi kembar dua telur (heterozigot) 2 -15%;
bagi kembar satu telur (monozigot) 61 86%.
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
9/10
Skizofrenia melibatkan lebih dari satu gen, sebuah fenomena yang disebut
quantitative trait loci. Skizofrenia yang paling sering kita lihat mungkin disebabkan
oleh beberapa gen yang berlokasi di tempat-tempat yang berbeda di seluruh
kromosom. Ini juga mengklarifikasikan mengapa ada gradasi tingkat keparahan pada
orang-orang yang mengalami gangguan ini (dari ringan sampai berat) dan mengapa
risiko untuk mengalami skizofrenia semakin tinggi dengan semakin banyaknya jumlah
anggota keluarga yang memiliki penyakit ini ( Durand dan Barlow, 2007).
Studi terhadap keluarga, anak kembar, dan, dan anak adopsi melengkapi bukti-
bukti bahwa gen terlibat dalam transmisi (penyebaran) skizofrenia . Sampai kini gen
untuk skizofrenia belum ditemukan dan banyak ilmuwan percaya bahwa tidak hanya
gen abnormal tunggal membentuk gangguan kompleks ini. Beberapa peneliti
berpendapat bahwa banyak gen (polygenic), model tambahan, yang membentuk
jumlah dan konfigurasi gen abnormal untuk membentuk skizofrenia (Wiraminaradja
dan Sutardjo, 2005).
b. Faktor Biokimia
Menurut Arif (2006), bahwa skizofrenia mungkin berasal dari
ketidakseimbangan kimiawi otak yang disebut neurotransmitter, yaitu kimiawi otak
yang memungkinkan neuron-neuron berkomunikasi satu sama lain. Beberapa ahli
mengatakan bahwa skizofrenia berasal dari aktivitas neurotransmitter dopamineyang
berlebihan di bagian-bagian tertentu otak atau dikarenakan sensitivitas yang abnormal
terhadap dopamine. Banyak ahli yang berpendapat bahwa aktivitas dopamine yang
berlebihan saja tidak cukup untuk skizofrenia. Beberapa neurotransmitter lain seperti
serotonindan norepinephrinetampaknya juga memainkan peranan.
c. Faktor Psikologis dan Sosial
Faktor psikososial meliputi adanya kerawanan herediter yang semakin lama
semakin kuat, adanya trauma yang bersifat kejiwaan, adanya hubungan orang tua-anak
yang patogenik, serta interaksi yang patogenik dalam keluarga (Wiraminaradja dan
Sutardjo, 2005).
Universitas Sumatera Utara
-
7/22/2019 Anatomi Genn
10/10
Penelitian menunjukkan bahwa kejadian hidup yang menimbulkan stres dapat
meningkatkan depresi di kalangan penderita skizofrenia, yang pada gilirannya
mungkin memberikan kontribusi terhadap terjadinya kekambuhan. Banyak penelitian
yang mempelajari bagaimana interaksi dalam keluarga mempengaruhi penderita
skizofrenia. Sebagai contoh, istilah schizophregenic motherkadang-kadang digunakan
untuk mendeskripsikan tentang ibu yang memiliki sifat dingin, dominan, dan penolak,
yang diperkirakan menjadi penyebab skizofrenia pada anak-anaknya (Durand dan
Barlow, 2007).
Menurut Coleman dan Maramis (1994 dalam Baihaqi et al, 2005), keluarga
pada masa kanak-kanak memegang peranan penting dalam pembentukan kepribadian.
Kadang orangtua berbuat terlalu banyak untuk anak dan tidak memberi kesempatan
anak untuk berkembang, ada kalanya orangtua berbuat terlalu sedikit dan tidak
merangsang anak, atau tidak memberi bimbingan dan anjuran yang dibutuhkannya.
Beberapa jenis hubungan yang sering melatarbelakangi adanya gangguan jiwa
umpamanya perlindungan berlebihan, manja berlebihan.
Universitas Sumatera Utara