analitik alprazolam

4
4.1 Struktur molekul dan Metode analisis yang digunakan Gugus fungsi yg ada: kloro, metil, triazol, fenil Jenis ikatan yang ada: Ikatan kovalen: C-C, C-Cl, C-N, C=N, C-H Adapun dasar analisis zat aktif yaitu dengan melihat gugus fungsi yang ada pada senyawa tersebut. Mengacu adanya gugus klorida (Cl), metode reaksi klorida yang dapat dilakukan terhadap senyawa alprazolam ini adalah: uji flame test, uji klorida, titrasi argentometri (pengendapan).

Upload: rizki-desvianto-w

Post on 16-Sep-2015

357 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Analitik Alprazolam

TRANSCRIPT

4.1 Struktur molekul dan Metode analisis yang digunakan

Gugus fungsi yg ada: kloro, metil, triazol, fenilJenis ikatan yang ada:Ikatan kovalen: C-C, C-Cl, C-N, C=N, C-HAdapun dasar analisis zat aktif yaitu dengan melihat gugus fungsi yang ada pada senyawa tersebut. Mengacu adanya gugus klorida (Cl), metode reaksi klorida yang dapat dilakukan terhadap senyawa alprazolam ini adalah: uji flame test, uji klorida, titrasi argentometri (pengendapan).(Harjadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta : PT Gramedia) Mengacu pada struktur molekul alprazolam yang memiliki gugus fungsi yang khas dapat memberikan pita pada spectrum IR, selain itu pada daerah sidik jari akan spesifik menunjukan suatu senyawa (dengan membandingkan dengan pustaka). (Ibnu Gholib Gandjar. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.). Mengacu pada struktur molekul alprazolam yang memiliki gugus terkonjugasi, sehingga dapat dianalisis dengan menggunakan spektrofotometri UV. (Ibnu Gholib Gandjar. 2009. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.). (Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.).

4.2. Metoda analisis yang diusulkan untuk pengujian mutu bahan baku (zat aktif dan eksipien), bahan ruahan, dan obat jadi serta masalah yang mungkin terjadi dalam metode analisis.4.3. Prosedur analisis bahan baku, bahan ruahan, dan obat jadi.

4.4 Pengujian stabilitas obat jadiUji stabilitas yang dilakukan disesuaikan dengan zona iklim dan persyaratan yang berlaku di negara masing-masing. Indonesia dan ASEAN termasuk zona iklim ke IV (panas dan lembab). Adapun tujuan dilakukannya pengujian stabilitas obat adalah untuk menentukan masa edar, yakni waktu penyimpanan dalam kondisi tertentu dimana produk obat tersebut masih memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.Pengujian stabilitas merupakan suatu rangkaian pengujian untuk memperoleh kepastian mengenai stabilitas suatu produk obat, yakni kemampuan untuk mempertahankan spesifikasi, apabila dikemas dalam kemasan tertentu serta disimpan dalam kondisi tertentu selama waktu yang telah ditetapkan.Pengujian stabilitas terdiri dari 2 kategori yaitu: pengujian jangka panjang dan pengujian jangka dipercepat. Berikut adalah kondisi uji stabilitasnya: Tipe uji stabilitasKondisi penyimpananClimatic ChamberInternal waktu pengujian

DipercepatSuhu: 40o 2oCKelembaban: 75 5% Selama 6 bulanBulan 1, 2, 3, 4, 5, 6

Jangka panjangSuhu: 30o 2oCKelembaban: 75 5%Selama 12 bulan

Penentuan uji stabilitas zat aktif dipercepat berguna dalam penentuan kadaluarsa, usia guna, dan membantu dalam preformulasi sediaan.