analisis value chain
TRANSCRIPT
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 1/9
Monday, April 14, 2008
FOKUS EKONOMI, APRIL 2003
VALUE CHAIN ANALYSIS:
PENGELOLAAN AKTIVITAS UNTUK
MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
Oleh :Ceacilia Srimindarti dan MG. Kentris Indarti
STIE Stikubank Semarang
ABSTRAK
Saat ini dunia bisnis mengalami persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang
semakin ketat ini maka perusahaan harus mengelola aktivitas untuk menciptakan
keunggulan kompetitif sehingga produknya bisa bersaing di pasar. Tinggginya tingkatkompetisi baik lokal maupun global mendorong perusahaan untuk responsive terhadap
perubahan dan selera konsumen. Perusahaan dituntut melakukan perbaikan di segala bidang. Dalam rangka melakukan perbaikan perusahaan harus berfokus pada aktivitas
eksternal maupun interna yang ikut memberikan nilai bagi konsumen. Penciptaan
keunggulan kompetitif dapat dijadikan kunci dalam persaingan sehingga perusahaandapat mempertahankan posisinya dan untuk meningkatkan kemampuan daya saing
perusahaan.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang pesat menyebabkan perubahan besar di berbagai bidang kehidupan manusia. Dalam dunia bisnis, pemanfaatan teknologi
informasi menyebabkan perubahan yang luar biasa dalam persaingan, produksi,
pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan pelanggan dan perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan
yang bersifat global dan tajam menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh
perusahaan-perusahaan yang memasuki tingkat persaingan dunia. Keadaan inimemaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan
mampu bertahan dan berkembang dalam persaingan tingkat dunia. Hanya perusahaan-
perusahaan yang memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu bertahan
dan berkembang, yaitu perusahaan-perusahaan yang fleksibel memenuhi kebutuhankonsumen, mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Mulyadi,
1997).
Porter (1980) menyatakan bahwa persaingan dapat dipandang sebagai pengelolaan
sumberdaya sedemikian rupa sehingga melampaui kinerja kompetitor. Untuk
melaksanaknnya, perusahaan perlu memiliki keunggulan kompetitif yang merupakan jantung kinerja perusahaan dalam sebuah pasar yang kompetitif.
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 2/9
Untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan potensi keunggulan kompetitif bagi suatu
perusahaan, diperlukan suatu alat analisis yang disebut konsep value chain (Porter,1985). Rerangka value chain (value chain framework) merupakan suatu metoda
memecah rantai (chain), dari raw material sampai dengan end use costumer kedalam
aktivitas-aktivitas stratejik yang relevan untuk memahami perulaku kos dan sumber-sumber diferensiasi, karena suatu aktivitas biasanya hanya merupakan bagian dari set
aktivitas yang lebih besar dari suatu sistem yang menghasilkan nilai (Shank dan
Govindarajan, dalam Reading in Management Accounting, 1997).
Keunggulan kompetitif akan dapat dicapai bila perusahaan mampu memberikan
customer value yang lebih tinggi dari kompetitor untuk kos yang sama atau customer
value yang sama untuk kos yang lebih rendah. Jadi esensi analisis value chain adalahmenentukan secara tepat di mana segmen perusahaan dalam chain mulai dari desain
sampai dengan distribusi, kos dapat diturunkan atau customer value dapat
ditingkatkan.
Artikel ini memaparkan pentingnya bagi perusahaan untuk melakukan pengelolaan
aktivitas-aktivitas dengan strategiknya dengan analisis value chain. Denganmelakukan analisis value chain perusahaan akan dapat mengerti dimana posisi cost
dapat diturunkan atau customer value dapat ditingkatkan karena pengelolaan cost yang
efektif memungkinkan perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif sehingga
mampu bersaing di pasar global.
2. KEUNGGULAN KOMPETITIF DAN ANALISIS
VALUE CHAIN
A. Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif (Competitive advantage) dapat dicapai oleh suatu
perusahaan dengan menciptakan customer value yang lebih baik daripadakompetitor dengan harga yang sama atau menciptakan customer value yang sama
dengan kompetitor tetapi harga lebih rendah (Hansen & Mowen, 1997). Customer
value adalah selisih antara sesuatu yang diterima konsumen dengan sesuatu yang
telah dikorbankan oleh konsumen.
Menurut Shriviastava (1994), sumber keunggulan kompetitif suatu perusahaan
adalah aset atau sumber daya yang dapat menyediakan efisiensi dan pengurangan biaya serta perolehan pasar termasuk didalamnya adalah biaya relatif dan
pengendalian bahan baku, tenaga kerja ahli, lini produk yang terdeferensiasi
dengan baik, pengendalian distribusi, konsumen yang layak, reputasi perusahaan,serta teknologi yang lebih maju. Ada beberapa cara untuk menciptakan
keunggulan kompetitif, yaitu:
1) Preemptive moves, yaitu suatu perusahaan menjadi pelaku utama atau perintis
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 3/9
dalam sebuah industri. Dengan cara ini suatu perusahaan mempunyai banyak
kesempatan dalam berbagai bidang untuk melakukan segala sesuatu lebih
dahulu daripada pesaing (sebagai leader).2) Kepemimipinan produk, yaitu dengan menawarkan pertamakali suatu produk
dengan ukuran, harga, pengemasan, dan ciri-ciri tertentu yang unik kedalam
pasar.3) Hak paten dan teknologi. Penggunaan teknologi maju dapat menunjang
efisiensi biaya dan waktu maupun efektivitas yaitu berupa produk yang
bermutu.4) Keunggulan biaya dan efisiensi dalam pembiayaan aktivitas perusahaan,
sehingga perusahaan tidak terlalu terikat dalam batas penawaran harga yang
ketat untuk meraih keuntungan.
5) Struktur keuangan perusahaan. Perusahaan dapat memperoleh keunggulankompetitif melalui perdagangan saham, obligasi, dan manajemen kredit yang
ketat dan terkendali.
B. Konsep dan Metoda Analisis Value Chain
1) Konsep Value Chain
Porter (1980) berpendapat bahwa suatu perusahaan dapat mencapai
keunggulan kompetitifnya dengan mengembangkan salah satu dari dua
strategi umum yaitu low cost strategy dan differentiation strategy.
• Low-cost strategyFokus utama dari low - cost strategy adalah mencapai kos yang lebih
rendah secara relatif dibanding kompetitor (cost leadership). Cost
leadership dapat dicapai dengan beberapa pendekatan antara lain:economic of scale in production, experience curve effects, high costcontrol dan cost minimization dalam area research and development, sales
atau advertizing.
• Differentiation strategy
Fokus utama differentiation strategy adalah menciptakan suatu produk
yang unik bagi konsumen atau memiliki atribut yang berbeda secara
signifikan dengan produk pesaing dan atribut tersebut penting dan bernilai bagi konsumen. Keunikan produk dapat dicapai dengan berbagai cara
antara lain brand royalty, superior customer service, dealer network
product design atau technology.
Perusahaan akan dapat mengembangkan cost leadership atau
differentiation tergantung pada bagaimana perusahaan mengelola valuechain yang dimiliki. Competitive advantage akan dicapai bila perusahaan
dapat memberikan cutomer value yang lebih tinggi dari kompetitor untuk
kos yang sama atau customer value yang sama untuk kos yang lebihrendah dari kompetitor.
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 4/9
2) Metoda Analisis Value Chain
Metoda analisis value chain meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Identifikasi value chain industri, pembebanan kos, pendapatan dan aset
untuk nilai aktivitas.
Langkah ini harus dilakukan dengan ide untuk mendapatkan copetitive
advantage. Penilaian competitive advantage tidak dapat diuji sepenuhnya
pada level industri secara keseluruhan.
Value chain suatu industri dibagi dalam aktivitas yang berbeda oleh karena
itu starting point analisis kos didefinisikan dalam value chain industri
kemudian menetapkan kos, pendapatan dan aset dalam berbagai nilaiaktivitas. Aktivitas ini untuk membangun blok perusahaan dalam industri
untuk menciptakan produk yang bernilai bagi pembeli.
Aktivitas -aktivitas harus diisolasi dan dipisahkan jika aktivitas-aktivitas
tersebut sesuai dengan kondisi-kondisi sebagai berikut: aktivitas-aktivitas
tersebut menggambarkan prosentase yang signifikan dengan kosoperasional, perilaku kos aktivitas (cost driver) berbeda, aktivitas-aktivitas
tersebut dilakukan oleh kompetitor dalam cara yang berbeda.
Setelah mengidentifikasi value chain, kos operasional, pendapatan dan aset
harus dibebankan pada nilai aktivitas secara individual. Untuk nilaiaktivitas intermediate, pendapatan harus ditetapkan dengan menyesuaikanharga transfer internal dengan harga pasar.
b. Mendiagnosa Cost Driver
Dalam akuntansi manajemen konvensional, fungsi utama suatu cost driver
adalah volume output. Konsep kos berhubungan dengan volume input, kos
tetap versus kos variabel, kos rata-rata versus kos marginal, kos volumeanalisis profit, analisis break event, budget fleksibel dan margin kontribusi.
Dalam rerangka kerja value chain sangat berbeda, volume outputdipandang untuk menangkap sejumlah kecil variasi perilaku biaya. Oleh
karena itu biasanya digunakan cost driver multiple yaitu cost driver yang
berbeda untuk berbagai nilai aktivitas yang berbeda. Cost driver dibagidalam dua kategori yaitu: structural cost driver dan executional cost driver.
Structural Cost Driver
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 5/9
Structural cost driver ditetapkan dari pilihan perusahaan tentang struktur
ekonomi yang mendasarinya. Pilihan tersebut diturunkan dari posisi kos
untuk berbagai kelompok produk yang ditawarkan. Ada lima pilihanstrategi yang harus dibuat perusahaan tentang struktur ekonomi yang
mendasari.
1. Scale: berapa ukuran investasi dalam manufakturing, research anddevelopment, dan marketing resources?.
2. Scope: bagaimana tingkat integrasi secara vertikal (integrasi horisontal
lebih berhubungan dengan skala)?.3. Experience: berapa banyak waktu yang dibutuhkan perusahaan dimasa
yang lalu dan apakah masih bisa dilakukan dalam waktu yang sama
untuk saat ini?.
4. Technology: Proses teknologi apa yang digunakan dalam masing-masing tahap value chain perusahaan?.
5. Complexity: Seberapa luas lini produk atau jasa yang akan ditawarkan
pada konsumen?.
Executional Cost Driver
Executional cost driver diturunkan dari posisi kos perusahaan meliputi:
1. Work force involvement (participation):
apakah pekerjaan ditekankan untuk
perbaikan yang terus menerus (kaizen diJepang)?.
2. Total quality management (TQM): apakah
pekerjaan ditekankan untuk kualitas produk total?.
3. Capacity utilization : bagaimana pilihanskala untuk memaksimalkan plantconstruction ?.
4. Plant layout efficiency: seberapa efisien
plant’s layout saat ini dibandingkan denganstandar yang ada?.
5. Product configuration: apakah desian produk
efektif?.
6. Linkages with suppliers or customers:apakah hubungan dengan suplier dan
konsumen sesuai dengan rantai nilai
perusahaan?.7. Perbedaan analisis value chain dan analisis
akuntansi manajemen konvensional
Traditional Management Accounting
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 6/9
Value Chain Analysis
Focus
Internal
External
Perspective
Value-added
Seluruh aktivitas yang berhubungan mulai dari supplier sampai dengan konsumen
Cost driver concept
Single driver (volume)
Multiple cost driver
* Structural drivers ( scoale, scope, experience,technology dan complexity).* Executional drivers meliputi (participative management, total quality management
dan plant layout)
Cost containment philosophy
Penerapan pengurangan kos pada seluruh level perusahaan (cost-volume-profit analysis).
Satu set driver yang unik untuk tiap nilai aktivitas.
Pandangan kos sebagai fungsi cost driver diatur untuk tiap nilai aktivitas.
Memanfaatkan hubungan dengan supplier.
Memanfaatkan hubungan dengan konsumen.
Melakukan penghematan
Insight for strategic decision
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 7/9
Tidak siap
Mengidentifikasi cost driver pada level aktivitas secara individual, dan mengembangkankos/ differensiasi dengan mengendalikan driver secara lebih baik atau menyusun kembali
rantai nilai.
Untuk tiap aktivitas secara stratejik dipertanyakan:
* Membuat atau membeli
* Integrasi kedepan atau kebelakang.
3. SIMPULAN
Analisa value chain sangat bermanfaat untuk menciptakan keunggulan kompetitif di
dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, karena analisa value chainmengidentifikasi hubungan internal dan eksternal sehingga dapat membantu
perusahaan dalam mencapai keunggulan biaya maupun dengan strategi diferensiasi.
Dengan analisa value chain perusahaan dapat menentukan dan mengidentifikasihubungan yang terdapat dalam perusahaan, baik hubungan eksternal maupun
hubungan internal. Hubungan internal akan menjaga keterkaitan antara aktivitas-
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bagian dari value chain, sedangkanhubungan eksternal akan menjaga keterkaitan antara aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan dengan pemasok dan konsumennya.
Pengelolaan organizational dan operatioanl cost driver yang bertujuan untuk
melakukan pengurangan biaya sehingga menghasilkan biaya yang efektif dalam
jangka panjang merupakan masukan berharga dan penting. Pengelolaan kedua costdriver tersebut secara baik dan benar akan membuat cost driver dapat dikendalikan
lebih baik dibandingkan pesaing yang ada.
Dalam Strategic Cost Management, aktivitas-aktivitas sebelum dan sesudah produksiharus diidentifikasi dan keterkaitan hubungan antar aktivitas yang ada harus benar-
benar diperhatikan dan dieksploitasi. Eksploitasi hubungan internal antar aktivitas
yang benar-benar dipahami dan digunakan untuk mengurangi biaya dan meningkatkanvalue (nilai). Contohnya adalah rancangan produk dan pengembangan aktivitas yang
terjadi sebelum produksi dan dihubungkan dengan aktivitas produksi. Cara produk
dirancang mempengaruhi biaya produksi. Bagaimana biaya produksi terpengaruhmemerlukan pengetahuan tentang cost driver. Oleh sebab itu mengetahui cost driver
dari tiap aktivitas adalah sangat penting untuk memahami dan mengeksploitasi
hubungan.
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 8/9
Meskipun setiap perusahaan mempunyai value chain sendiri, tetapi setiap perusahaan
juga mengarah ke value chain yang lebih luas yaitu industrial value chain. Sistem
value chain juga termasuk aktivitas yang dibentuk dengan pemasok dan pembeli.Eksploitasi hubungan eksternal berarti mengelola hubungan di antara perusahaan dan
pihak eksternal untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Pemasok menyediakan
input dan memiliki pengaruh penting pada strategi strategi cost leadership dandifferentiation. Misalnya perusahaan mengadopsi pendekatan total quality control
untuk mendeferensiasikan dan mengurangi biaya kualitas secara keseluruhan untuk
mengelola kualitas produk yang bebas dari kerusakan atau kecacatan. Mengurangikerusakan berarti menurunkan jumlah biaya yang digunakan untuk aktivitas.
Pengelolaan aktivitas merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang
mampu menghasilkan produk dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang
relatif rendah sementara harga yang rendah hanya dapat dihasilkan oleh produsen yang
secara terus menerus melakukan perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas yang ada.Dengan mengelola aktivitas secara baik maka akan memberikan keuntungan dengan
cara menghilangkan pemborosan sehingga biaya akan berkurang. Dengan demikianmaka akan menciptakan customer value yang lebih baik dengan harga yang sama atau
lebih rendah dibandingkan dengan para pesing atau dengan menciptakan nilai yang
setara dengan harga yang lebih rendah.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 1997, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta,STIE YKPN.
Porter, Michael, E. 1980. Competitive Strategy. New York: The Free Press.
Shank, J. K., and V. Govindarajan. 1992 " a Strategic Cost Management and The Value
Chain Perspective", Journal of Cost Management, 4, PP. 179-197.
, 1992 "Strategic Cost Management and The Value Chain", Journal of Cost Management,5,4, PP. 5-21.
, 1991. "Strategic Cost Management: The Value Chain Concept", in Handbook of CostManagement, Barry J. Brinker, editor. New York, NY: Warren, Gorham, and Lamount.
Hansen Don, R and Maryane M. Mowen. 1997. Cost Management: Accounting andControl. Cincinnati: South- Western Colledge Publishing.
Srivastava, Paul. 1994. Strategic Management: Concept and Practices. Ohio: South-
Western Publishing Co.
5/10/2018 Analisis Value Chain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-value-chain 9/9
Posted by sanjaya jogja at 4:27 PM
http://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/fokus-ekonomi-april-2003-value-chain.html
digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/eakt/2002/jiunkpe-ns-s1-2002-32497043-160-cost-
chapter2.pdf