value chain analysis, example and case study

23
Bab 7 Bab 7 Value-chain analysis and Value-chain analysis and accounting accounting

Upload: igakantus

Post on 09-Aug-2015

512 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

Value Chain Analysis, Example and Case Study

TRANSCRIPT

Page 1: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Bab 7Bab 7

Value-chain analysis and Value-chain analysis and accountingaccounting

Page 2: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Konsep Value-chain: apa itu dan Konsep Value-chain: apa itu dan menawarkan apa?menawarkan apa?

Menurut Michael Porter, Value Chain (VC) merupakan suatu alat analisis biaya yang dapat digunakan untuk menganalisis sumber keunggulan bersaing perusahaan yaitu dengan menguraikan aktivitas yang terjadi dalam perusahaan ke dalam aktivitas-aktivitas nilai secara strategis.

VC dapat menentukan dan mengidentifikasi hubungan yang terdapat dalam perusahaan, baik hubungan eksternal maupun hubungan internal. Hubungan internal akan menjaga keterkaitan antara aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bagian dari VC, sedangkan hubungan eksternal akan menjaga keterkaitan antara aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan pemasok dan konsumennya.

Page 3: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Konsep Value-chain: apa itu dan Konsep Value-chain: apa itu dan menawarkan apa?menawarkan apa?

Page 4: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Konsep Value-chain: apa itu dan Konsep Value-chain: apa itu dan menawarkan apa?menawarkan apa?

Survey yang dilakukan terhadap para manajer di Selandia Baru menunjukan perusahaan mereka mempunyai kelemahan dalam hal: kualitas bahan baku, jadwal pengantaran, manajemen bahan baku dan kepuasan konsumen (Robb,2001).

Hubungan yang baik dengan pemasok memberi keuntungan: peningkatan kualitas bahan baku, jadwal pengantaran yang tepat (memungkinkan diterapkannya JIT) dan biaya yang lebih rendah.

Suplai yang tepat waktu sesuai dengan mutu yang ditetapkan dapat mengurangi produk rusak (sehingga mempunyai keunggulan kompetitif) dan meningkatkan lini produksi.

Hubungan yang baik dengan konsumen memberi keuntungan: loyalitas terhadap produk.

Page 5: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain analysis dan Value-added Value-chain analysis dan Value-added analysis: apa perbedaannya?analysis: apa perbedaannya?

Value-chain analysis melakukan analisis biaya secara luas, mulai dari aktifitas nilai yang ditransfer oleh pemasok melalui pembelian bahan baku sampai dengan produk akhir yang dibebankan pada konsumen akhir.

Value-added analysis hanya melakukan analisis terhadap nilai tambah selama proses di dalam perusahaan, mulai dari saat pembelian bahan baku sampai dengan produk jadi.

Page 6: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain analysis dan Value-added Value-chain analysis dan Value-added analysis: value vs. non-value addedanalysis: value vs. non-value added

Value-added activities mengubah bentuk, kesesuaian atau fungsi dari suatu produk atau jasa. Hal-hal seperti ini yang menjadikan pelanggan bersedia untuk membayarnya.

Non Value-added activities tidak memberikan nilai tambah ke dalam suatu proses. Aktivitas yang ada: tidak membantu menciptakan kesesuaian

produk atau jasa dengan spesifikasi pelanggan.

menjadikan pelanggan enggan atau mungkin tidak bersedia untuk membayarnya.

mungkin perlu: dieliminasi, dikurangkan, disederhanakan.

Page 7: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain analysis dan Value-added Value-chain analysis dan Value-added analysis: value vs. non-value addedanalysis: value vs. non-value added

Dalam setiap proses bisnis, biasanya 20% atau kurang dari keseluruhan kegiatan yang ada adalah value-added.

Page 8: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain analysis dan Value-added Value-chain analysis dan Value-added analysis: value vs. non-value addedanalysis: value vs. non-value added

Contoh kasus: Rumah SakitContoh kasus: Rumah Sakit

Page 9: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain analysis dan Value-added Value-chain analysis dan Value-added analysis: value vs. non-value addedanalysis: value vs. non-value added

Contoh kasus: Rumah SakitContoh kasus: Rumah Sakit

Page 10: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Porter’s value-chain framework: value Porter’s value-chain framework: value activities dan marginactivities dan margin

Page 11: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Porter’s value-chain framework: jaringan Porter’s value-chain framework: jaringan regional dan globalregional dan global

Page 12: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Porter’s value-chain framework: Porter’s value-chain framework: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Contoh kasus: VCA di PDII LIPIContoh kasus: VCA di PDII LIPI

Page 13: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Strategic CostStrategic Cost

Menurut Michael Porter, bisnis bisa dikembangkan untuk mengarah kepada competitive advantage dengan salah satu dari dua strategi:

Low cost strategy: fokus pada terciptanya low cost relatif terhadap pesaing, jadi berhubungan dengan cost leadership. Dapat dicapai dengan pendekatan: cost minimization di sektor R&D, jasa, tenaga penjualan, periklanan, dll.

Differentiation strategy: fokus pada penciptaan sesuatu yang unik dalam pandangan pelanggan. Keunikan produk dapat diciptakan dengan berbagai pendekatan, seperti: brand loyalty (Coca-Cola), superior customer service (IBM), desain dan fitur produk (Hewlett-Packard), dll.

Page 14: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Strategic CostStrategic Cost

Page 15: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: MetodologiMetodologi

Mengidentifikasi value-chain, kemudian menetapkan biaya, pendapatan dan aset untuk menilai kegiatan.

Mendiagnosa pemicu biaya (cost drivers) yang mengatur setiap kegiatan.

Mengembangkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, baik melalui pengendalian pemicu biaya yang lebih baik dari pesaing, atau dengan konfigurasi ulang value-chain.

Page 16: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Contoh kasus: PT “X” di SidoarjoContoh kasus: PT “X” di Sidoarjo

Page 17: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Page 18: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Page 19: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Page 20: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Page 21: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Dari data di atas terlihat bahwa aktivitas nilai operasi yang mengkomsumsi biaya paling besar, sehingga aktivitas tersebut perlu untuk dikritisi dan mendapat perhatian dari perusahaan.

Page 22: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis

Page 23: Value Chain Analysis, Example and Case Study

Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: Value-chain dalam Akuntansi Manajemen: penerapannya dalam bisnispenerapannya dalam bisnis