analisis urine

11
I. JUDUL Analisis Urine II. TUJUAN 1. Untuk melakukan tes untuk menunjukkan hasil metabolism normal di dalam urine 2. Untuk melakukan tes untuk menunjukkan zat-zat abnormal atau patologi di dalam urine. 3. Untuk mendemonstrasikan perilaku buffer urine III. TINJAUAN PUSTAKA Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam mempertahankan homeostasis ini. (http://wikipediaindonesia.com) Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-obatan dari dalam tubuh.Anggapan

Upload: lidya-yanuarta

Post on 27-Jun-2015

1.405 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Urine

I. JUDUL

Analisis Urine

II. TUJUAN

1. Untuk melakukan tes untuk menunjukkan hasil metabolism normal di

dalam urine

2. Untuk melakukan tes untuk menunjukkan zat-zat abnormal atau patologi

di dalam urine.

3. Untuk mendemonstrasikan perilaku buffer urine

III. TINJAUAN PUSTAKA

Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh

ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.

Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang

disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Dalam

mempertahankan homeostasis tubuh peranan urin sangat penting, karena sebagian

pembuangan cairan oleh tubuh adalah melalui sekresi urin. Selain urin juga terdapat

mekanisme berkeringat dan juga rasa haus yang kesemuanya bekerja sama dalam

mempertahankan homeostasis ini. (http://wikipediaindonesia.com)

Fungsi utama urin adalah untuk membuang zat sisa seperti racun atau obat-

obatan dari dalam tubuh.Anggapan umum menganggap urin sebagai zat yang “kotor”.

Hal ini berkaitan dengan kemungkinan urin tersebut berasal dari ginjal atau saluran

kencing yang terinfeksi, sehingga urinnyapun akan mengandung bakteri. Namun jika

urin berasal dari ginjal dan saluran kencing yang sehat, secara medis urin sebenarnya

cukup steril dan hampir tidak berbau ketika keluar dari tubuh. Hanya saja, beberapa

saat setelah meninggalkan tubuh, bakteri akan mengkontaminasi urin dan mengubah

zat-zat di dalam urin dan menghasilkan bau yang khas, terutama bau amonia yang

dihasilkan dari urea.

Dalam basoeki (2000) disebutkan bahwa pada proses urinalisis terdapat

banyak cara metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi zat-zat apa saja yang

Page 2: Analisis Urine

terkandung di dalam urin. Analisis urin dapat berupa analisis fisik, analisi kimiawi

dan anlisis secara mikroskopik.

Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan

urin dan pH serta suhu urin itu sendiri. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi

analisis glukosa, analisis protein dan analisis pigmen empedu. Untuk analisis

kandungan proteinm ada banyak sekali metode yang ditawarkan , mulai dari metode

uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang terakhir adalah analisis secara

mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah mikroskop sehingga akan

diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urin tersebut, misalnya kalsium

phospat, serat tanaman, bahkan bakteri. (basoeki, 2000).

Urin atau air kencing dihasilkan dari proses penyaringan darah melalui ginjal.

Kandungan urin bergantung kepada keadaan kesihatan dan pemakanan harian

seseorang individu.

pH

Individu normal mempunyai julat pH antara 5.0 hingga 7.0. Faktor yang

mempengaruhi pH urin seseorang individu adalah pemakanan harian, tempoh

selepas pengutipan sampel, infeksi saluran urinari dan ketakseimbangan

hormonal.

Glukos

Ujian saringan kehadiran glukos dalam urin adalah petanda seseorang individu itu

mempunyai penyakit diabetes melitus. Namun demikian, kehadiran glukos dalam

urin individu yang normal mungkin berlaku dalam individu yang mempunyai

ambang glukos rendah; keadaan yang dikenali sebagai glukosuria.

Keton

Keton adalah hasil sampingan daripada metabolisma lemak dan dikumuhkan

dalam urin. Keton biasanya hadir dalam pesakit diabetes mellitus kerana sel-sel

badan tidak dapat menggunakan glukos sebagai sumber tenaga secara efektif.

Darah

Kehadiran darah dalam urin; hematuria;mungkin berpunca dari ginjal, saluran

urinari atau pundi kencing. Hematuria dengan kesakitan adalah satu petanda

Page 3: Analisis Urine

kehadiran batu karang dalam salur urinari. Namun demikian, kehadiran darah

dalam perempuan semasa haid biasanya dianggap normal.

Protein

Kandungan protein meningkat dalam individu yang mengalami infeksi saluran

urinari, individu yang mempunyai tekanan darah tinggi, diabetes mellitus dan

penyakit ginjal.

Specific Graviti (S.G.)

S.G. adalah indikasi daya pemekatan dan perkumuhan ginjal. Individu normal

mempunyai julat S.G. antara 1.015 hingga 1.030.

Mikroskopi

Permeriksaan kandungan urin di bawah mikroskop.

Sel Darah Putih (SDP)

Hitungan kurang dari 5 dalam satu HPF dianggap normal. Peningkatan SDP dan

kehadiran bakteria dalam urin adalah berhubungkait dengan infeksi saluran

urinari. Ujian kultur perlu dilakukan untuk menentukan jenis bakteria dan

antibiotik yang perlu diberikan.

Sel Darah Merah (SDM)

SDM menandakan kehadiran darah dalam urin.

Sel Epithelia

Hitungan lebih dari 10 dalam satu HPF adalah indikasi infeksi saluran urinari.

Casts

Kehadiran cast granular mungkin menandakan kegagalan fungsi ginjal. Cast

hialin boleh hadir dalam urin individu normal selepas senaman berat atau individu

yang mengamalkan pemakanan diet kaya protein.

Kristal

Kristal urin yang biasa dilihat adalah kristal asid urik dan kalsium oksalat.

Kehadiran kristal triple phosphate menandakan kemungkinan besar kehadiran

batu karang ginjal.

Urin yang kita keluarkan terdiri dari berbagai unsur seperti : air, protein,

amoniak, glukosa, sedimen, bakteri, epitel dsb. Unsur-unsur tersebut sangat bervariasi

Page 4: Analisis Urine

perbandingannya pada orang yang berbeda dan juga pada waktu yang berbeda dan

dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi. Kandungan urin inilah yang

menentukan tampilan fisik air urin seperti kekentalannya, warna, kejernihan, bau,

busa, dsb.

Dalam keadaan normal kencing memang tampak sedikit berbusa karena

kencing mengandung unsur-unsur tersebut. Apalagi jika kencing dicurahkan kedalam

tempat berwadah dari posisi tinggi, akan terjadi reaksi yang menyebabkan urin

tampak berbusa. Barangkali untuk memastikan adanya kelainan perlu diperhatikan

beberapa hal lain seperti warna, bau, kejernihan, kekentalan dsb. Warna yang

memerah menandakan adanya darah yang bercampur dalam urin. Ini bisa terjadi pada

keadaan infeksi, luka, batu saluran kemih, tumor, minum obat tertentu dsb. Jika

warna sangat merah menyerupai fanta ini menandakan adanya perdarahan yang masif

di saluran kemih.

Urin yang terlalu keruh menandakan tinhgginya kadar unsur-unsur yang

terlarut di dalamnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor makanan, karena adanya

infeksi yang mengeluarkan bakteri atau karena konsumsi air yang kurang. Bau urin

dapat bervariasi karena kandungan asam organik yang mudah menguap. Diantara bau

yang berlainan dari normal seperti: bau oleh makanan yang mengandung zat-zat atsiri

seperti jengkol, petai, durian, asperse dll. Bau obat-obatan seperti terpentin, menthol

dsb, Bau amoniak biasanya terjadi kalau urin dibiarkan tanpa pengawet atau karena

reaksi oleh bakteri yang mengubah ureum di dalam kantong kemih.Bau keton sering

pada penderita kencing manis, dan bau busuk sering terjadi pada penderita keganasan

(tumor) di saluran kemih. (http://su.wikipedia.org/wiki/Urin)

IV. ALAT DAN BAHAN

IV.1 Alat

Pipet tetes

Tabung reaksi

pH meter atau pH paper

kompor listrik

Page 5: Analisis Urine

Pemanas air

IV.2 Bahan

Urine, urine orang tidak normal seperti sakit DM, hamil dll.

HNO3 encer, AgNO3 encer, HCl encer, ammonium molybdate.

Glukosa oksidase, Bennedict, CH3COOH encer.

V. CARA KERJA

1. Tes untuk zat-zat yang terdapat pada urine

a. pH

b. Chlorida

asamkan

tambahkan beberapa tetes

menunjukkan adanya klorida.

urine

Uji pH urine dengan pH meter atau pH paper

Catat hasil yang diperoleh

5 ml urine

Asam nitrat encer

Larutan perak nitrat

Endapan putih

Page 6: Analisis Urine

c. Sulfat

asamkan

tambahkan

d. Phosphates

asamkan

tambahkan

letakkan selama beberapa menit

menunjukkan adanya phosphat

5 ml urine

HCl encer

2 atau 3 ml Barium Clorida

Endapan putih Ba SO4, menunjukkan adanya klorida

5 ml urine

Nitrat encer

2 ml ammonium molybdate

Beaker glass berisi air 60o C

Endapan kuning kehijauan

Page 7: Analisis Urine

e. Uji gula (glukosa) dalam urine

Uji gula oksidase

uji

Catat hasil pengamatan.

Tambahkan pada kedua tabung reaksi

untuk semua sampel urine

Mencatat hasil

f. Uji albumin dalam urine

Metode tabung uji (test tube)

uji

urine

Potongan kertas yang mengandung glukosa oksidase

3 ml reagen benedict

10 tetes

Penangas air mendidih

Sampel urine

Potongan yang telah di desain untuk mendeteksi adanya albumin

Page 8: Analisis Urine

catat hasil

isi

Panaskan

jika keruh

tetap keruh

Tabung reaksi

Sampel sampai setengah penuh

Adanya albumin

Beberapa tetes 5 % asam asetat