analisis strategi pemasaran produk olahan jamur …repository.ub.ac.id/4862/1/sofia nuraini.pdfjudul...

81
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR TIRAM PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH RUMAH JAMUR DI KOTA BATU SKRIPSI Oleh : SOFIA NURAINI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Upload: others

Post on 14-Dec-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR

TIRAM PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

RUMAH JAMUR DI KOTA BATU

SKRIPSI

Oleh :

SOFIA NURAINI

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR

TIRAM PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

RUMAH JAMUR DI KOTA BATU

Oleh :

SOFIA NURAINI

135040100111132

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa segala pernyataan dalam skripsi ini merupakan hasil

penelitian saya sendiri, dengan bimbingan komisi pembimbing. Skripsi ini tidak

pernah diajukan untuk memperoleh gelar di perguruan tinggi manapun dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan

rujukannya dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, Juli 2017

Sofia Nuraini

NIM. 135040100111132

Page 4: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram

pada Industri Kecil dan Menengah Rumah Jamur di Kota

Batu

Nama Mahasiswa : Sofia Nuraini

NIM : 135040100111132

Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Menyetujui : Dosen Pembimbing

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing,

Dr.Ir. Syafrial, MS.

NIP. 19580529 198303 1 001

Diketahui,

Ketua

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Mangku Purnomo, SP.,M.Si.,Ph.D.

NIP. 19770420 200501 1 001

Tanggal Persetujuan :

Page 5: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan

MAJELIS PENGUJI

Penguji I Penguji II

Andrean Eka Hardana, SP., MP., MBA.

NIK. 201607900818 1 001

Condro Puspo Nugroho, SP., MP.

NIP. 19880416 201404 1 001

Penguji III

Dr.Ir. Syafrial, MS.

NIP. 19580529 198303 1 001

Tanggal Lulus :

Page 6: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

Skripsi ini kupersembahkan untuk Keluargaku

Ir. Setyo Wardoyo

Dra. Titik Muryani

Annisa Kusumawati, ST., MM

Aisyah Nindityasari, SE

Sofia Nuraini, SP

Aditya Ramadhan, (S.Soon)

Page 7: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

i

RINGKASAN

Sofia Nuraini, 135040100111132. Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan

Jamur Tiram pada Industri Kecil dan Menengah Rumah Jamur di Kota Batu.

Dibawah bimbingan Dr.Ir. Syafrial, MS.

Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian memanfaatkan bahan baku jamur tiram putih sebagai upaya

diversifikasi pangan. Adanya program diversifikasi pangan yang dilakukan oleh

pemerintah menyebabkan tingginya minat masyarakat untuk melakukan inovasi

dari bahan pangan yang ada (Mailinia, 2014). Pemanfaatan bahan pangan lokal

banyak dikembangkan sebagai alternatif agar masyarakat tidak selalu bergantung

pada pangan utama, yaitu beras.

Kebutuhan konsumsi pangan masyarakat menurut Simanjorang (2014), akan

terus meningkat karena pada dasarnya pangan menjadi kebutuhan primer bagi

manusia. Hal ini berdampak pada meningkatnya pertumbuhan industri makanan

dan minuman. Menurut Nuswanti, 2009 (dalam Simanjorang, 2014), ada beberapa

faktor meningkatkanya pengeluaran masyarakat terhadap produk pangan olahan,

yaitu meningkatnya jumlah pendapatan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya

nilai gizi dari suatu pangan, serta masyarakat menyukai hal yang praktis akibat

dari mobilisasi yang tinggi.

Penggunaan jamur tiram putih pada produk industri kecil dan menengah yang

bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian didasarkan pada

melimpahnya produksi jamur tiram segar pada saat panen raya, serta permintaan

jamur tiram segar menurun pada saat pasar libur. Daya tahan produk jamur tiram

yang relatif singkat, menjadi alasan lain mengapa jamur tiram harus dimanfaatkan

dengan cara diolah untuk memperpanjang masa simpan. Produk olahan yang

dihasilkan oleh industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur

tiram di lokasi penelitian diantaranya tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak

jamur, dan lumpia jamur.

Pelaku usaha di industri makanan dan minuman menurut Simanjorang (2014),

jumlahnya terus meningkat yang menandakan persaingan antar produk pangan

olahan semakin ketat. Para pelaku usaha ataupun perusahaan dituntut untuk

memiliki strategi pemasaran yang efektif dan efisien guna mencapai tujuan

perusahaan.

Teknik analisis data yang digunakan dengan cara membandingkan strategi-

strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh industri kecil dan menengah yang

bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian dikaitkan dengan

volume penjualan dan pendapatan pada tahun 2016, serta menyusun alternatif

strategi pemasaran dengan menggunakan matriks IFE (Internal Factor

Evaluation), matriks EFE (External Factor Evaluation), matriks IE (Internal-

External), matriks SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threats), dan

matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).

Hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian pertama adalah penerapan

strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi telah

dilakukan oleh industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur

tiram di lokasi penelitian dengan melakukan 7 macam strategi pemasaran pada

tahun 2016. Strategi yang memiliki hasil terbesar yaitu pada strategi 5 dengan

volume penjualan sebesar 4.893 buah dan pendapatan sebesar Rp. 14.864.500.

Page 8: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

ii

Hasil penelitian berdasarkan tujuan penelitian kedua yaitu alternatif strategi yang

dirumuskan menggunakan matriks QSPM meliputi (1) melakukan kegiatan

promosi secara maksimal untuk menarik pelanggan potensial dan memperluas

pasar, (2) memperluas wilayah pemasaran, (3) memperbaiki desain kemasan

produk untuk menarik konsumen lebih banyak, (4) menciptakan produk dengan

bentuk dan cita rasa baru, (5) menjalin kerjasama yang baik dengan pihak

penyedia modal dan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas dan

kapasitas produksi, dan (6) menambah jumlah outlet dengan strategi waralaba di

tempat strategis lainnya.

Page 9: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

iii

SUMMARY

Sofia Nuraini, 135040100111132. Marketing Strategy Analysis of Oyster

Mushroom Products on Rumah Jamur Small and Medium Industries in Batu City.

Under the guidance of Dr.Ir. Syafrial MS.

Small and medium industries engaged on oyster mushroom processed in

research location utilize oyster mushroom materials as an effort of food

diversification. The existence of food diversification programs by government

cause high public interest to innovate from existing foodstuffs (Mailina, 2014).

Utilization of local food is widely developed as an alternative so people do not

depend on the main food, that is rice.

Food consumption needs by the community according to Simanjorang (2014),

will continue to increase because basically food is primary need for human. This

has an impact on the rise of food and beverage industries. According to Nuswanti,

2009 (in quotation of Simanjorang, 2014), there are several factors that increase

public expenditure on processed food products, that are increased the amount of

revenue, increased awareness of nutritional value from food, and people like the

practicalities resulting as an effect of high mobilization.

The use of oyster mushroom on product small and medium industries engaged

on oyster mushroom processed in research location based on the abudance of

oyster mushroom production at harvest time, and the demand for oyster

mushroom decreases at the time of holiday market. Durability of oyster

mushroom products are relatively short, is another reason why oyster mushrooms

should be used in a processed way to extend the shelf life. Processed products that

produces by small and medium industries engaged on oyster mushroom processed

in research location are mushroom meatball tofu, mushroom risoles, mushroom

martabak, and mushroom spring roll.

Business actors in food and beverage industries according to Simanjorang

(2014), the number continues to increase which indicates competition among

processed products more stringent. Business actors or companies are required to

have effective and efficient marketing strategies in order to achieve company

goals.

Data analysis technique used by comparing the marketing strategies that have

been applied by small and medium industries engaged on oyster mushroom

processed in research location related with the volume of sales and income in

2016, and arrange the alternative marketing strategy using IFE (Internal Factor

Evaluation) matrix, EFE (External Factor Evaluation) matrix, IE (Internal-

External) matrix, SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunity, Threats) matrix, and

QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) matrix.

Results of this research based on the first purposes is implementation of

product strategy, price strategy, place strategy, and promotion strategy done by

small and medium industries engaged on oyster mushroom processed in research

location by doing 7 kinds of marketing strategy in 2016. Strategy that has the

greatest result is on the 5th strategy with volume of sales is 4.893 pieces and

income of sebesar Rp. 14.864.500. Results of this research based on the second

purposes is alternative strategies that have been formulated using QSPM matrix

that is (1) do the promotion maximally to attract potential customers and expand

market share, (2) expanding the marketing area, (3) improve packaging design to

Page 10: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

iv

attract more consumers, (4) creating product with new form and taste, (5)

cooperate with capital providers and suppliers of raw materials to improve the

quality and production capacity, and (6) increase the amount of outlets with

franchise strategy in other strategic places.

Page 11: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

v

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

penulis berbagai macam nikmat sehingga aktivitas hidup yang penulis jalani ini

akan selalu membawa keberkahan, baik bagi kehidupan di dunia maupun akhirat

kelak. Serta berkat rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan

Jamur Tiram pada Industri Kecil dan Menengah Rumah Jamur di Kota Batu”

dengan lancar tanpa ada suatu kendala apapun. Hasil penelitian pada industri kecil

dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian

yaitu strategi pemasaran dikaitkan dengan volume penjualan dan pendapatan

usaha yang efisien terletak pada strategi kelima jika dibandingkan dengan tujuh

strategi pemasaran lainnya. Alternatif strategi pemasaran yang dapat

direkomendasikan pada industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang

olahan jamur tiram di lokasi penelitian yaitu strategi memperluas wilayah

pemasaran.

Pada kesempatan ini pula, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi penelitian baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Penulis senantiasa menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan skripsi

penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi, sistematika,

maupun susunan bahasanya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun

senantiasa penulis harapkan, dengan iringan do’a mudah-mudahan penulisan

skripsi penelitian ini bisa bermanfaat dalam pengembangan pengetahuan dan

memberikan manfaat bagi pembaca.

Malang, Juli 2017

Penulis

Page 12: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekanbaru pada tanggal 23 November 1994 sebagai putri

ketiga dari empat bersaudara pasangan Bapak Setyo Wardoyo dan Ibu Titik

Muryani.

Penulis menempuh pendidikan awal di TK Kemala Bhayangkari 3 Rengat

(Riau) periode 1999-2000, selanjutnya pendidikan sekolah dasar di SDN

Tempursari Surakarta (Solo) periode 2000-2002 dilanjutkan periode 2002-2005 di

SDN Mentawa Baru Hilir Sampit (Kalimantan Tengah), dan dinyatakan lulus

sekolah dasar di SD Shafiyyatul Amaliyyah Medan Periode 2005-2007. Pada

tahun 2007/2008 melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Harapan 2

Medan, dan dinyatakan lulus sekolah menengah pertama di SMP Shafiyyatul

Amaliyyah Medan periode 2008-2010. Tahap sekolah menengah atas ditempuh

pada periode 2010-2013 di SMA Pribadi Bilingual Boarding Bandung.

Pertengahan tahun 2013, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Strata-1 Program

Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur,

melalui jalur SBMPTN.

Pendidikan non-formal yang pernah dijalani oleh penulis, yaitu Art Class Villa

Merah Bandung tahun 2013 dan Conversation in English : Elementary Levels

LBPP LIA Malang tahun 2015. Pengalaman kepanitiaan selama perkuliahan, yaitu

Anggota UKM Bursa FP UB periode 2013-2014 dan Sie PDD Dies Natalis 26th

FP UB tahun 2014. Pengalaman diluar kampus yaitu menjadi Relawan Mengajar

1000 Guru Malang tahun 2016.

Page 13: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

vii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ........................................................................................... i

SUMMARY .............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. v

RIWAYAT HIDUP .................................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi

I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................................ 6

2.2 Landasan Teori ................................................................................ 11

2.2.1 Pengertian Pemasaran ............................................................ 11

2.2.2 Strategi Pemasaran ................................................................ 12

2.2.3 Analisis Lingkungan Perusahaan .......................................... 15

2.3 Tinjauan Analisis Matriks ............................................................... 20

2.3.1 Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE

(External Factor Evaluation) ................................................ 20

2.3.2 Analisis Matriks IE (Internal External) ................................ 21

2.3.3 Analisis Matriks SWOT (Strengths, Weakness,

Opportunities, Threats) ......................................................... 23

2.3.4 Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning

Matrix) .................................................................................. 25

III. KERANGKA TEORITIS ................................................................. 26

3.1 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 26

3.2 Definisi Operasional dan Variabel ................................................ 28

IV. METODE PENELITIAN .................................................................. 31

4.1 Pendekatan Penelitian ................................................................... 31

4.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 31

4.3 Teknik Penentuan Sampel ............................................................. 31

4.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 32

4.5 Teknik Analisis Data ..................................................................... 33

Page 14: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

viii

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 41

5.1 Gambaran Umum Usaha ................................................................. 41

5.1.1 Sejarah dan Perkembangan Usaha ........................................ 41

5.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Usaha ................................................ 42

5.1.3 Struktur Organisasi Usaha ..................................................... 42

5.2 Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 43

5.2.1 Analisis Strategi Pemasaran yang Diterapkan ...................... 43

5.2.2 Analisis Lingkungan sebagai Alternatif Strategi Pemasaran 47

VI. KESIMPULAN .................................................................................. 64

6.1 Kesimpulan ................................................................................... 64

6.2 Saran ............................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 66

LAMPIRAN .............................................................................................. 68

Page 15: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

1 Skala Perbandingan Pasangan IFE ................................................. 34

2 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ...................................... 35

3 Skala Perbandingan Pasangan EFE ................................................ 36

4 Matriks External Factor Evaluation (EFE) ................................... 37

5 Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) ............. 40

6 Strategi Pemasaran IKM Rumah Jamur 2016 ................................ 43

7 Matriks IFE IKM Rumah Jamur .................................................... 52

8 Matriks EFE IKM Rumah Jamur ................................................... 56

9 Matriks QSPM IKM Rumah Jamur ............................................... 61

Page 16: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

1. Skema Kerangka Pemikiran ........................................................... 28

2. Format Matriks IE .......................................................................... 38

3. Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) .... 39

4. Struktur Organisasi Usaha IKM Rumah Jamur ............................. 43

5. Matriks IE IKM Rumah Jamur ...................................................... 57

6. Matriks SWOT IKM Rumah Jamur ............................................... 58

Page 17: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Teks

1. Data Penjualan IKM Rumah Jamur Tahun 2016 ........................... 69

2. Kuesioner Produsen IKM Rumah Jamur ....................................... 70

3. Kuesioner Konsumen IKM Rumah Jamur ..................................... 73

4. Kuesioner Pemasok Rumah Jamur ................................................. 75

5. Kuesioner Pihak Pemerintah .......................................................... 76

6. Dokumentasi Penelitian pada IKM Rumah Jamur ......................... 77

7. Matriks Pembobotan Lingkungan Internal (IFE) ........................... 82

8. Matriks Pembobotan Lingkungan Eksternal (EFE) ....................... 83

9. Pengambilan Keputusan Strategi 1 QSPM ..................................... 84

10. Pengambilan Keputusan Strategi 2 QSPM ..................................... 85

11. Pengambilan Keputusan Strategi 3 QSPM ..................................... 86

12. Pengambilan Keputusan Strategi 4 QSPM ..................................... 87

13. Pengambilan Keputusan Strategi 5 QSPM ..................................... 88

14. Pengambilan Keputusan Strategi 6 QSPM ..................................... 89

15. Hasil Kuesioner Matriks QSPM ..................................................... 90

Page 18: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian memanfaatkan bahan baku jamur tiram putih sebagai upaya

diversifikasi pangan. Adanya program diversifikasi pangan yang dilakukan oleh

pemerintah menyebabkan tingginya minat masyarakat untuk melakukan inovasi

dari bahan pangan yang ada (Mailinia, 2014). Pemanfaatan bahan pangan lokal

banyak dikembangkan sebagai alternatif agar masyarakat tidak selalu bergantung

pada pangan utama, yaitu beras.

Kebutuhan konsumsi pangan masyarakat menurut Simanjorang (2014), akan

terus meningkat karena pada dasarnya pangan menjadi kebutuhan primer bagi

manusia. Hal ini berdampak pada meningkatnya pertumbuhan industri makanan

dan minuman. Menurut Nuswanti, 2009 (dalam Simanjorang, 2014), ada beberapa

faktor meningkatkanya pengeluaran masyarakat terhadap produk pangan olahan,

yaitu meningkatnya jumlah pendapatan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya

nilai gizi dari suatu pangan, serta masyarkat menyukai hal yang praktis akibat dari

mobilisasi yang tinggi.

Penggunaan jamur tiram putih pada produk industri kecil dan menengah yang

bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian didasarkan pada

melimpahnya produksi jamur tiram segar pada saat panen raya, serta permintaan

jamur tiram segar menurun pada saat pasar libur. Daya tahan produk jamur tiram

yang relatif singkat, menjadi alasan lain mengapa jamur tiram harus dimanfaatkan

dengan cara diolah untuk memperpanjang masa simpan. Produk olahan yang

dihasilkan oleh industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur

tiram di lokasi penelitian diantaranya tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak

jamur, dan lumpia jamur.

Pelaku usaha di industri makanan dan minuman menurut Simanjorang (2014),

jumlahnya terus meningkat yang menandakan persaingan antar produk pangan

olahan semakin ketat. Para pelaku usaha ataupun perusahaan dituntut untuk

memiliki strategi pemasaran yang efektif dan efisien guna mencapai tujuan

perusahaan.

1

Page 19: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

2

Analisis mengenai strategi pemasaran produk olahan pernah dilakukan oleh

berbagai pihak, namun penggunaan teknik analisis data untuk menghasilkan

alternatif pemasaran memiliki perbedaan. Terdapat penelitian yang menggunakan

analisis data matriks SWOT, matriks QSPM, Analytical Hierarchy Process

(AHP), metode Analytical Network Process (ANP), dan metode TOPSIS

(Technique for Order Preference by Similiarity to an Ideal Solution). Penelitian

oleh Mailina (2014) menggunakan matriks SWOT sebagai alat untuk

merekomendasikan alternatif strategi, namun alternatif strategi yang dihasilkan

tidak memiliki strategi prioritas yang utama.

Peneliti oleh Simanjorang (2014) menggunakan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP) sebagai alat untuk mengevaluasi strategi pemasaran di lokasi

penelitian. Penggunaan metode AHP dilakukan secara komprehensif melalui

perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hierarki. Hasil yang diperoleh

menunjukkan masih terdapat beberapa variabel bauran pemasaran yang belum

efektif. Peneliti lain oleh Pratiwi (2015) menggunakan metode Analytical

Network Process (ANP) dan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by

Similiarity to an Ideal Solution). Hasil yang diperoleh berdasarkan persentase

strategi tertinggi yang akan dijadikan alternatif strategi pemasaran. Peneliti lain

oleh Wijaya (2013) menggunakan matriks QSPM sebagai tahap akhir perumusan

alternatif strategi. Prioritas strategi yang digunakan berdasarkan skor TAS

terbesar.

Berdasarkan uraian di atas, maka adanya penelitian terkait strategi pemasaran

dirasa penting untuk menganalisis strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh

industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian. Selain itu, memberikan alternatif-alternatif strategi pemasaran yang

tepat melalui faktor internal dan eksternal menjadi kajian utama dalam penelitian

ini. Penelitian ini diangkat untuk melihat sejauh mana strategi pemasaran pada

industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian dapat meningkatkan volume penjualan dan pendapatan usaha.

Page 20: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

3

1.2 Rumusan Masalah

Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian berusaha untuk menginovasikan jamur tiram agar dapat diolah

menjadi aneka makanan dengan harga terjangkau, bergizi, dan memiliki rasa yang

gurih, seperti tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak jamur, lumpia jamur dan

aneka olahan jamur tiram lainnya. Produk yang ditawarkan kepada konsumen

sudah cukup beragam, namun kemasan yang disajikan masih tergolong sederhana

dengan menggunakan dus kotak makanan tanpa mencantumkan merek. Merek

suatu produk digunakan sebagai tanda pengenal sehingga konsumen dapat

membedakan produk industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan

jamur tiram di lokasi penelitian dengan produk merek dagang lainnya. Kemasan

yang digunakan oleh industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan

jamur tiram di lokasi penelitian yang masih tergolong sederhana berdampak pula

pada kendala bagi usaha tersebut untuk menambah segmen pasar baru, yaitu

supermarket, toko oleh-oleh, dan lainnya. Supermarket maupun toko oleh-oleh

menginginkan kemasan yang menarik serta tercantum informasi produk sehingga

produk industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian diharapkan mampu bersaing dengan produk olahan lainnya yang

sejenis dipasaran.Kendala lain yang dihadapi industri kecil dan menengah yang bergerak

dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian dalam menjalankan usaha ini dari

segi promosi melalui media sosial yang telah digunakan, seperti instagram,

facebook, whatsapp, blackberry messenger, namun update informasi produk tidak

dilakukan secara berkala sehingga konsumen memiliki kesulitan untuk mengkases

informasi mengenai produk, harga, lokasi, dan info lainnya. Permasalahan dari

segi harga yaitu belum adanya potongan harga atau bonus produk bagi konsumen.

Sejauh ini potongan harga atau bonus produk yang diberlakukan oleh industri

kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian hanya untuk reseller. Usaha yang berdiri sejak tahun 2013 silam ini,

masih membutuhkan strategi pemasaran sebagai alat yang berperan untuk

mencapai keberhasilan usaha yang dimilikinya.Strategi pemasaran yang diterapkan dalam lingkup pemasaran usaha ini terkait

dengan strategi produk, strategi harga, strategi tempat atau distribusi, dan strategi

Page 21: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

4

promosi Konsep strategi produk terkait barang yang akan ditawarkan kepada

pelanggan sasaran yang meliputi ragam, kualitas, desain, merek, kemasan, dan

fitur. Konsep strategi harga terkait sejumlah uang yang akan dibayarkan oleh

konsumen untuk memperoleh produk yang meliputi daftar harga, diskon potongan

harga, dan lainnya. Konsep strategi tempat terkait usaha agar produk tersedia bagi

pelanggan sasaran yang meliputi lokasi, saluran distribusi, persediaan,

transportasi, dan logistik. Konsep strategi promosi terkait aktivitas menyampaikan

manfaat produk dan membujuk konsumen untuk membeli yang meliputi iklan dan

promosi penjualan. Penting pula bagi pemilik usaha untuk mengenali kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki dalam mempersiapkan persaingan di masa depan,

serta memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk menghindari atau

meminimalkan ancaman di luar usaha yang dapat menghambat kegiatan usaha

(Kotler dan Gary, 2008).Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian yang

akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh industri kecil dan

menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian

dikaitkan dengan volume penjualan dan pendapatan?2. Bagaimana alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada industri

kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian agar volume penjualan dan pendapatan meningkat?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian ini,

yaitu :

1. Mengkaji strategi pemasaran yang diterapkan oleh industri kecil dan menengah

yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian dikaitkan

dengan volume penjualan dan pendapatan.2. Menyusun alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada industri

kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian agar volume penjualan dan pendapatan meningkat.

Page 22: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

5

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka

manfaat penelitian ini, yaitu :

1. Bagi perusahaan, dapat memberikan informasi mengenai cara meningkatkan

strategi pemasaran produk aneka olahan makanan jamur tiram untuk dijadikan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan menetapkan strategi pemasaran

yang tepat.2. Bagi peneliti lain, dapat memberikan informasi dan sebagi bahan kajian untuk

penelitian selanjutnya mengenai strategi pemasaran produk.

Page 23: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian pertama mengenai analisis strategi pemasaran sudah pernah

dilakukan oleh Mailina (2014), dengan judul Strategi Pemasaran Pada “Rumah

Talas Gurih 7 Bogor, Jawa Barat”. Penelitian tersebut bertujuan untuk

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan, menganalisis alternatif

strategi, dan merekomendasikan alternatif strategi. Analisis data dengan

menggunakan matriks SWOT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi internal yang dimiliki perusahaan

yaitu tekstur produk, keragaman produk, lokasi perusahaan, inovasi, mutu produk,

saluran distribusi, tampilan produk, promosi, kuantitas produk, produk yang

dipajang, harga produk, dan sertifikasi produk. Penelitian juga menunjukkan

kondisi eksternal yang dimiliki perusahaan yaitu pengeluaran penduduk,

pertumbuhan penduduk, daerah wisata, perkembangan teknologi, kekuatan tawar

menawar pemasok, produk substitusi, hambatan masuk industri, tingkat

persaingan, dan kekuatan tawar menawar pembeli.Hasil analisis SWOT menghasilkan delapan alternatif strategi yang dapat

digunakan oleh perusahaan. Hasil tersebut meliputi menjalin kerjasama dengan

biro perjalanan wisata yang ada di Kota Bogor, mengoptimalkan saluran distribusi

yang ada dalam penyampaian produk dari produsen ke konsumen,

mengoptimalkan promosi melalui situs website, meningkatkan publikasi produk

melalui pameran, meningkatkan mutu produk dan pelayanan, meningkatkan

kualitas SDM, menekan biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas produk,

dan meningkatkan standarisasi produk melalui sertifikasi.Penelitian kedua mengenai analisis strategi pemasaran sudah pernah dilakukan

oleh Simanjorang (2014), dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Brownies

dan Bolu Lapis Bogor Sangkuriang Pada CV Agrinesia Bogor, Jawa Barat”.

Penelitian tersebut bertujuan untuk mengevaluasi strategi pemasaran yang ada di

CV Aginesia. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif, analisis

bauran pemasaran (4P), dan Analytical Hierarchy Process (AHP).Hasil penelitian mengenai evaluasi strategi bauran pemasaran diperoleh bahwa

masih terdapat beberapa variabel yang belum efektif. Variabel-variabel yang

belum dianggap efektif tersebut antara lain ketersediaan produk, garansi produk,

potongan harga (discount), serta promosi melalui media sosial dan website.

6

Page 24: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

7

Berdasarkan analisis AHP menunjukkan bahwa pada tingkat faktor, prioritas

dititikberatkan pada promosi melalui media sosial dan website dengan bobot

sebesar 0.529. Pada tingkat aktor, Direktur Utama (owner) memiliki peranan yang

sangat berpengaruh pada perusahaan dengan bobot sebesar 0.461. Prioritas tujuan

dalam strategi pemasaran produk CV Agrinesia adalah meningkatkan kepuasan

konsumen dengan bobot sebesar 0.466, sedangkan prioritas alternatif strategi

pemasaran yang dipilih adalah peningkatan promosi melalui media sosial dan

website dengan bobot sebesar 0.391.Penelitian ketiga mengenai analisis strategi pemasaran sudah pernah dilakukan

oleh Marcelina (2013), dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran UKM Elsari

Brownies and Bakery di Kota Bogor, Jawa Barat”. Penelitian tersebut bertujuan

mengidentifikasi bauran pemasaran yang telah dilakukan Elsari Brownies and

Bakery, menganalisis karakteristik serta persepsi konsumen terhadap bauran

pemasaran Elsari Brownies and Bakery, dan merekomendasikan prioritas strategi

bauran pemasaran yang tepat untuk diterapkan oleh Elsari Brownies and Bakery

dalam memasarkan produknya. Analisis data dengan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Elsari Brownies and Bakery menerapkan

4P dalam memasarkan produknya, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi

distribusi, dan strategi promosi. Strategi produk dengan menambah keberagaman

produk dan desain kemasan, strategi harga dengan pembuatan daftar harga dan

pemberian potongan harga, strategi distribusi dengan membangun saluran

pemasaran dan membuat sistem persediaan, serta strategi promosi dengan

pemasangan iklan, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat. Berdasarkan

hasil AHP diketahui bahwa prioritas pertama langkah pemasaran yang dilakukan

Elsari Brownies and Bakery yaitu dengan meningkatkan brand awareness.

Elemen yang mendapat prioritas pertama berdasarkan analisis prioritas

menyeluruh, yaitu bauran promosi dengan strategi operasional penambahan papan

nama.Penelitian pertama, kedua, dan ketiga jika dibandingkan dengan penelitian

pada industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan terletak pada

produk yang diteliti merupakan produk olahan makanan, dan tujuan dari

Page 25: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

8

penelitian untuk memberikan alternatif atau prioritas strategi pemasaran.

Perbedaan terletak pada lokasi penelitian dari produk olahanan makanan yang

menjadi kajian penelitian, dan alat analisis yang digunakan untuk menghasilkan

alternatif atau prioritas strategi pemasaran, yaitu matriks SWOT dan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP), sedangkan pada penelitian ini menggunakan

matriks QSPM sebagai hasil akhir.Penelitian keempat mengenai analisis strategi pemasaran sudah pernah

dilakukan oleh Wijaya (2013), dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran

Makanan Tradisional Studi Kasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus

Sa’diyah Kalibaru di Kabupaten Banyuwangi”. Penelitian tersebut bertujuan

untuk mengkaji strategi pemasaran yang selama ini telah diterapkan oleh home

industry Halimatus Sa’diyah dalam memasarkan produk rengginangnya,

mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal

perusahaan yang mempengaruhi strategi pemasaran pada pemasaran rengginang

home industry Halimatus Sa’diyah, serta merumuskan dan menetapkan alternatif

strategi pemasaran yang sesuai untuk ditetapkan oleh home industry Halimatus

Sa’diyah dalam memasarkan produk rengginangnya. Analisis data dengan matrik

EFE (Eksternal Factor Evaluation), matrik IFE (Internal Factor Evaluation),

matrik IE (Internal-External), matrik SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities,

and Threats), dan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan matrik IFE diperoleh total

skor sebesar 2.380 dengan kekuatan utama perusahaan adalah produk yang

berkualitas (skor 0.308) dan kelemahan utama perusahaan adalah minimnya

modal yang dimiliki (skor 0.074). Hasil perhitungan matrik EFE diperoleh total

skor sebesar 2.943 dengan peluang utama dari perusahaan adalah tingginya

loyalitas konsumen terhadap produk perusahaan (skor 0.291) dan ancaman utama

dari perusahaan adalah banyaknya produk substitusi (skor 0.288). Hasil penilaian

matrik IE menempatkan perusahaan pada posisi sel V yaitu strategi menjaga dan

mempertahankan.Hasil analisis SWOT menghasilkan 8 alternatif strategi yaitu mempertahankan

harga dan meningkatkan kualitas produk, menjalin kerjasama dengan agen

distributor, memanfaatkan lokasi yang strategis, menciptkan produk dengan

bentuk dan cita rasa yang baru, menjalankan sistem manajemen organisasi internal

Page 26: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

9

perusahaan, membangun atau menyewa kios di tempat yang strategis, melakukan

kegiatan promosi dan iklan, serta membangun dan mengembangkan usaha

patungan dengan pihak yang menyediakan modal dan bahan baku untuk

meningkatkan kapasitas produksi. Hasil analisis matrik QSPM yaitu

mempertahankan harga dan meningkatkan kualitas produk untuk meningkatkan

kepuasan dan loyalitas konsumen dengan skor TAS sebesar 6.445.Penelitian kelima mengenai analisis strategi pemasaran sudah pernah dilakukan

oleh Pratiwi (2015), dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Olahan Salak

Bangkalan Studi Kasus di Agroindustri Salak Bangkalan, Dusun Morkolak Timur,

Desa Kramat, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur”. Penelitian tersebut bertujuan

untuk menganalisis alternatif strategi pemasaran produk olahan salak Bangkalan

yang tepat untuk diterapkan di agroindusti Salak Bangkalan, serta untuk

menganalisis prioritas terbaik strategi pemasaran produk olahan salak Bangkalan

yang dapat diterapkan oleh agroindustri Salak Bangkalan. Analisis data dengan

metode Analytical Network Process (ANP) dan metode TOPSIS (Technique for

Order Preference by Similiarity to an Ideal Solution).Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 alternatif strategi pemasaran

yang tepat untuk produk olahan Salak Bangkalan yaitu memenuhi target

permintaan pasar dengan memanfaatkan citra dan reputasi perusahaan, tenaga

kerja, serta mempertahankan kekhasan produk dan harga yang terjangkau (A1),

memanfaatkan dukungan pemerintah setempat untuk peningkatan dan

pengembangan usaha serta perbaikan infrastruktur (A2), serta melakukan promosi

produk dengan mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi tanpa batas

sehingga dapat memperluas daerah pemasaran produk (A3). Hasil analisis data

dengan menggunakan metode ANP dan TOPSIS, didapatkan prioritas terbaik

strategi pemasaran yaitu alternatif strategi ketiga dengan persentase 41.42%.

Alternatif tersebut adalah dengan melakukan promosi produk dengan

mengoptimalkan teknologi informasi dan komunikasi tanpa batas sehingga dapat

memperluas daerah pemasaran produk.Penelitian keempat dan kelima jika dibandingkan dengan penelitian pada

industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan terletak pada produk

yang diteliti merupakan produk olahan makanan, tujuan dari penelitian untuk

Page 27: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

10

memberikan alternatif atau prioritas strategi pemasaran, serta penggunaan alat

analisis yang sama, yaitu matriks IFE, matriks, EFE, matriks IE, matriks SWOT,

dan matriks QSPM, yang terletak pada penelitian keempat. Perbedaan terletak

pada lokasi penelitian dari produk olahanan makanan yang menjadi kajian

penelitian, dan alat analisis yang digunakan untuk menghasilkan alternatif atau

prioritas strategi pemasaran, yaitu metode Analytical Network Process (ANP) dan

metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similiarity to an Ideal

Solution) yang terletak pada penelitian kelima.

Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar terdapat persamaan dan

perbedaan antara penelitian terdahulu jika dibandingkan dengan penelitian pada

industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian. Persamaan terletak pada produk yang diteliti merupakan produk olahan

makanan, tujuan dari penelitian untuk memberikan alternatif atau prioritas strategi

pemasaran, serta pada penelitian keempat menggunakan alat analisis data yang

serupa dengan penelitian ini, yaitu matriks IFE, matriks, EFE, matriks IE, matriks

SWOT, dan matriks QSPM. Perbedaan terletak pada lokasi penelitian dari produk

olahanan makanan yang menjadi kajian penelitian, dan alat analisis yang

digunakan untuk menghasilkan alternatif atau prioritas strategi pemasaran, yaitu

metode Analytical Hierarchy Process (AHP), metode Analytical Network Process

(ANP) dan metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similiarity to an

Ideal Solution).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian PemasaranPemasaran (marketing) merupakan salah satu kegiatan pokok yang perlu

dilakukan oleh suatu perusahaan, baik perusahaan barang ataupun perusahaan

jasa, dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup usahanya, berkembang

dan mendapatkan laba. Kotler dan Gary (2008), berpendapat bahwa pemasaran

merupakan proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam menciptakan nilai bagi

pelanggan serta membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dan

menangkap kembali nilai dari pelanggan tersebut. Perusahaan dalam proses

Page 28: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

11

pemasaran berusaha untuk memahami pasar, kebutuhan dan keinginan pelanggan,

merancang strategi pemasaran untuk mendapatkan, mempertahankan, dan

menumbuhkan pelanggan sasaran, membangun hubungan yang kuat yang saling

menguntungkan dengan pelanggan, dan mampu menciptakan kepuasan pelanggan.

Pemasaran menurut Rachmawati (2011), memiliki arti sebagai sebuah proses

penyusunan komunikasi untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa

guna memuaskan kebutuhan serta keinginan manusia.Pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting karena pemasaran

mempunyai kedudukan sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

Pemasaran merupakan suatu urutan kegiatan yang saling berkaitan erat dengan

perusahaan dan bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen

melalui proses pertukaran. Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, suatu

perusahaan berupaya melakukan pengkoordinasian agar tujuan dan sasaran yang

diharapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Kegiatan pengkoordinasian

tersebut dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen untuk mencapai

kepuasan konsumen, menentukan produk yang akan diproduksi untuk memenuhi

kebutuhan konsumen, menentukan harga produk yang sesuai, menentukan

bagaimana cara mempromosikan produk ke konsumen, serta bagaimana

melakukan penyaluran atau penjualan produk tersebut kepada konsumen yang

membutuhkan.Pendapat lain mengenai pemasaran disampaikan oleh Ma’aruf (2006), yang

secara sederhana, pemasaran merupakan kegiatan untuk memasarkan barang atau

jasa kepada masyarakat pada umumnya dan pembeli potensial pada khususnya.

Pada dasarnya, prinsip pemasaran yaitu perusahaan mampu untuk memahami

kebutuhan dan keinginan pelanggan serta mampu memenuhinya dengan cara yang

lebih efisien dan lebih efektif jika dibandingkan dengan pesaing. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan kegiatan untuk menciptakan,

menawarkan, dan pertukaran produk barang atau jasa kepada konsumen, guna

memeunhi keinginan dan kebutuhan konsumen secara efektif dan efisien.

2.2.2 Strategi PemasaranAdanya persaingan yang ketat dalam memasarkan produk barang dan jasa,

menuntut para perusahaan untuk menggunakan strategi-strategi pemasaran yang

benar serta tepat agar tujuan dari perusahaan dalam pemasaran dapat tercapai.

Page 29: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

12

Pada umumnya tujuan dari pemasaran yaitu berupaya mempengaruhi konsumen,

sebagai penikmat barang dan jasa, agar bersedia membeli barang atau jasa yang

ditawarkan oleh suatu perusahaan ketika konsumen tersebut merasa membutuhkan

produk tersebut. Strategi pemasaran menurut Tull dan Kahle, 1990 (dalam

Tjiptono, 2008), merupakan alat fundamental yang digunakan untuk mencapai

tujuan dari perusahaan dengan cara mengembangkan keunggulan bersaing yang

berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang

digunakan untuk melayani pasar sasarannya. Pendapat lain mengenai strategi

pemasaran menurut Lamb dkk (2001), yaitu merupakan kegiatan menyeleksi dan

penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara

suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar

yang dituju. Strategi pemasaran sendiri berisi strategi yang spesifik untuk pasar

sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran

pemasaran yang dibutuhkan. Sehingga strategi pemasaran dapat disimpulkan

sebagai alat atau cara yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya

dalam pemasaran dengan segala keunggulan perusahaan untuk mencapai pasar

sasaran yang terbaik. Hal ini selaras dengan pendapat Rachmawati (2011), bahwa

strategi pemasaran merupakan sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan

untuk mengoptimalkan penggunaan sumber dayanya untuk mencaai tujuan

pemasaran dan perusahaan.Inti dari strategi pemasaran terdiri atas tiga langkah pokok yaitu segmentasi,

penentuan pasar sasaran, dan menentukan posisi di pasar. Perusahaan yang

menginginkan kesuksesan dalam persaingan harus berupaya untuk berorientasi

pada pelanggan, memenangkan pelanggan dari pesaing, serta mempertahankan

pelanggan dengan memberikan nilai yang lebih besar. Perusahaan mengetahui

bahwa mereka tidak seutuhnya mampu untuk memuaskan seluruh konsumen

dalam pasar tertentu karena terdapat banyak jenis konsumen yang berbeda-beda

dengan berbagai macam kebutuhan yang beragam pula. Setiap perusahaan harus

mampu membagi seluruh pasar, memilih segmen terbaik, serta merancang strategi

untuk melayani pilihan segmen yang lebih menghasilkan laba daripada

pesaingnya. Kotler dan Gary (2001), berpendapat bahwa terdapat tiga langkah

dalam melakukan proses yang berorientasi pada konsumen sasaran sebagai

berikut.

Page 30: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

13

1. Segmentasi Pasar (Segmentation)

Segmentasi pasar merupakan sebuah proses pembagian pasar menjadi beberapa

kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan, karakteristik, atau

perilaku yang mungkin memerlukan produk dan bauran pemasaran yang berbeda.

Segmen pasar terdiri atas konsumen yang memberikan respon yang sama terhadap

serangkaian usaha pemasaran tertentu. Pemahaman mengenai segmentasi pasar

merupakan dasar untuk mengetahui bahwa pasar terdiri atas beberapa segmen

yang berbeda-beda.

2. Menetapkan Pasar Sasaran (Targetting)

Penetapan pasar sasaran merupakan upaya pemilihan satu atau lebih segmen

yang akan dimasuki oleh perusahaan melalui evaluasi dari segmen pasar yang

telah ditetapkan sebelumnya. Penetapan pasar sasaran berguna untuk menciptakan

nilai konsumen paling besar dan dapat mempertahankannya dalam waktu yang

lama. Wibowo dkk (2015), berpendapat bahwa pada umumnya, sebagian besar

perusahaan memasuki sebuah pasar dengan melayani satu segmen tunggal, dan

jika terbukti berhasil maka perusahaan tersebut akan menambah segmen dan

kemudian memperluas secara vertikal atau secara horizontal.

3. Penentuan Posisi Pasar (Positioning)

Penentuan posisi pasar yaitu upaya untuk mengatur sebuah produk agar

mendapatkan tempat yang jelas, dapat dibedakan, dan diharapkan secara relatif

terhadap produk pesaing dalam benak konsumen. Pemasar melakukan kegiatan

positioning untuk membedakan produk mereka dengan merek pesaing, serta

memberikan manfaat strategis yang sangat besar dalam pasar sasaran mereka.

Penentuan posisi pasar dianggap sebagai sebuah strategi menurut Wibowo dkk

(2015), karena berupaya untuk merebut posisi produk dibenak konsumen,

sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun kepercayaan,

keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.Bauran pemasaran atau marketing mix dianggap sebagai elemen utama lainnya

dalam strategi pemasaran. Bauran pemasaran tersebut terdiri atas empat vaiabel,

antara lain produk (product), harga (price), promosi (promotion), dan sistem

distribusi (place). Strategi bauran pemasaran merupakan kombinasi variabel atau

Page 31: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

14

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat

dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau

konsumen. Kotler dan Gary (2001), berpendapat bahwa bauran pemasaran sebagai

seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan

untuk menghasilkan respon yang diinginkan oleh pasar sasaran. Bauran

pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk

dapat mempengaruhi permintaan. Terdapat empat variabel dalam bauran pemasan

sebagai berikut.

1. Produk (Product)

Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada pasar sasaran. Elemen-elemen yang termasuk dalam bauran

produk menurut Wibowo dkk (2015), antara lain ragam produk, kualitas, design,

fitur, nama merek, kemasan, serta layanan.

2. Harga (Price)

Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk

memperoleh sebuah produk. Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang

paling mudah disesuaikan dan membutuhkan waktu yang relatif singkat,

sedangkan produk, saluran distribusi, bahkan promosi membutuhkan lebih banyak

waktu untuk disesuaikan.

3. Saluran Distribusi (Place)

Lokasi atau tempat seringkali ikut menentukan kesuksesan perusahaan, karena

lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial sebuah perusahaan. Saluran distribusi

terkait kegiatan perusahaan agar produk mudah didapatkan oleh konsumen

sasaran serta tersedia bagi konsumen sasaran.

4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah satu bentuk komunikasi pemasaran yang merupakan aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan/atau

meningkatkan pasar sasaran atau perusahaan dan produknya agar bersedia

menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan

bersangkutan.

2.2.3 Analisis Lingkungan Perusahaan

Page 32: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

15

Analisis lingkungan (environmental analysis) digunakan untuk mengetahui apa

saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, serta

apa saja yang dapat menjadi peluang dan ancaman pada perusahaan, sehingga

perencanaan strategi dapat menentukan strategi apa saja yang dapat digunakan

perusahaan. Certo dan Peter, 1991 (dalam Pasaribu, 2015), berpendapat bahwa

analisis lingkungan diartikan sebagai proses pengawasan terhadap lingkungan

perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan hambatan saat ini dan di masa

mendatang yang dapat mempengaruhi penyusunan strategi perusahaan. Analisis

lingkungan dibutuhkan agar perusahaan mampu untuk menentukan tindakan

preventif dan antisipasi atas perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga

perusahaan dapat cepat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan tersebut, serta

perusahaan mampu bertahan di tengah kondisi lingkungan yang sangat rumit.

Adanya analisis lingkungan digunakan perusahaan untuk membuat keputusan-

keputusan strategi yang tepat bagi keberlangsungan hidup perusahaan

(Cymbidiana dan Rosidi, 2013). Menurut Amirullah (2015), analisis lingkungan

perusahaan terbagi atas dua, yaitu analisis lingkungan eksternal dan analisis

lingkungan internal yang akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal terkait dengan faktor di luar perusahaan yang

mengarah pada munculnya kesempatan bisnis (peluang) dan bahkan ancaman bagi

peruasahaan. Menurut Nilasari, 2014 (dalam Yulianti, 2014), analisis lingkungan

eksternal perlu dianalisis oleh perusahaan untuk proses perumusan strategi.

Lingkungan eksternal sulit dikendalikan karena melibatkan pihak-pihak lain yang

tidak berhubungan langsung dengan perusahaan. Secara garis besar, lingkungan

eksternal terbagi atas dua, yaitu lingkungan makro dan mikro yang akan

dijabarkan sebagai berikut (Amirullah, 2015).

a. Lingkungan Makro

Lingkungan makro merupakan lingkungan umum yang memiliki kekuatan

secara luas sehingga mampu mempengaruhi seluruh industri secara umum.

Lingkungan mikro yang terkait akan dijabarkan sebagai berikut.

i. DemografiSegmen demografi terkait dengan besarnya populasi, struktur usia, distribusi

geografis, komposisi etnis, distribusi pendapatan, serta kelompok pendidikan.

Page 33: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

16

Para pimpinan dan manajer perusahaan yang beroperasi tidak bisa mengabaikan

dan harus jeli terhadap peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkan dari segmen

demografi. Besar kecilnya populasi, struktur usia yang beragam, distribusi

geografis atau perpindahan penduduk, komposisi etnis (suku) dan ras, distribusi

pendapatan yang berpengaruh terhadap standar hidup, serta kelompok pendidikan

yang beragam dapat dijadikan acuan bagi perusahaan untuk terus mengawasi

perubahan dengan tetap memenuhi permintaan, keinginan, serta seberapa besar

daya beli konsumen. Perubahan lingkungan demografi yang begitu cepat

mengharuskan perusahaan untuk selalu mengamati serta mengenali dampak dan

tindakan yang harus dilakukan atau diambil. Respon terhadap perubahan yang

lemah dan lambat akan berdampak pada perusahaan yang akan kehilangan segala-

galanya.ii. Ekonomi

Lingkungan ekonomi merupakan arah dan ciri dari perekonomian dimana suatu

perusahaan bersaing dan akan bersaing. Para ahli strategi mempelajari lingkungan

ekonomi yang bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan, kecenderungan, dan

implikasi strategi. Faktor-faktor lingkungan ekonomi yang mempengaruhi daya

beli dan pola pembelian konsumen yaitu pertumbuhan ekonomi, pendapatan

perkapita, serta tingkat inflasi. Laju pertumbuhan ekonomi dari suatu negara

menunjukkan perubahan tingkat kegiatan ekonomi yang terjadi dari tahun ke

tahun dengan membandingkan pendapatan nasional dari tahun ke tahun. Negara

yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari waktu ke waktu

sebelumnya akan menjadi peluang bagi investor atau perusahaan dalam meraih

pasar. Hal ini dimunhgkinkan karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan

membentuk masyarakat yang memiliki daya beli yang tinggi pula.Tingkat pendapatan perkapita masyarakat yang memiliki sejumlah uang untuk

melakukan transaksi-transaksi ekonomi dapat mempengaruhi daya beli.

Masyarakat yang memiliki tingkat pendapatan yang tinggi biasanya diikuti

dengan semakin meningkatnya kebutuhan-kebutuhan, sehingga memiliki peluang

pasar untuk melayani daya beli dari masyarakat. Adanya inflasi yang merupakan

tingkat kenaikan harga barang dan jasa yang tinggi, mempengaruhi kemampuan

masyarakat untuk membeli suatu barang. Bagi pemasar, adanya kenaikan inflasi

dapat menjadi peluang sekaligus tantangan dalam bersaing.iii. Politik

Page 34: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

17

Keputusan strategi perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam

lingkungan politik. Lingkungan politik tersebut terdiri dari undang-undang,

kebijakan pemerintah, dan tekanan dari lembaga-lembaga (LSM) yang dapat

mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi serta individu dalam suatu

masyarakat. Ketidakstabilan politik menimbulkan ketidakpastian usaha, dimana

situasi ini paling tidak disukai oleh pengusaha atau investor. Keputusan politik

yang terkadang tidak transparan menjadi penghambat untuk menetapkan strategi-

strategi bersaing secara matang dan berhati-hati untuk memasuki pasar.iv. Hukum

Lemahnya pranata hukum menimbulkan ketidakjelasan dan ketidakpastian

usaha. Disisi lain, lemahnya pranata hukum membuka celah untuk memperoleh

keuntungan bisnis tanpa perlu mengindahkan etika bisnis. Para pelaku usaha

memanfaatkan hubungan baiknya dengan eksekutif pemerintah untuk

mempengaruhi proses pengambilan keputusan hukum dan pelaksanaannya. Hal

ini berakibat pada banyaknya barang yang ditemukan tidak sesuai standar dan

kadarluwarsa di pasaran, serta pencemaran lingkungan akibat operasi industri.

Lemahnya pranata hukum ini memberikan efek merugikan di satu sisi dan

menguntungkan di sisi lain.v. Sosial dan Budaya

Segmen sosial dan budaya berhubungan dengan perilaku sosial dan nilai

budaya dari masyarakat yang berbeda-beda. Perusahaan ditantang untuk

menyadari arti perubahan perilaku dan budaya dalam masyarakat global. Faktor-

faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi suatu perusahaan yaitu berupa

keyakinan, nilai, sikap, opini, dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal

perusahaan yang berkembang dari pengaruh kultural, ekologi, demografi, agama,

pendidikan, dan etnik. Perubahan sikap sosial akan merubah permintaan

masyarakat akan barang dan jasa. Perusahaan yang cepat dalam mengantisipasi

atau bereaksi secara tepat terhadap perubahan sosial, mereka akan mampu

menawarkan barang dan jasa sesuai kebutuhan dan keinginan masyarakat.vi. Teknologi

Salah satu dimensi utama dari kapabilitas strategi adalah teknologi. Perubahan

teknologi merupakan salah satu kekuatan penting yang mempengaruhi kinerja dan

posisi daya saing perusahaan. Adanya inovasi dan perubahan teknologi yang

dilakukan oleh suatu perusahaan, apabila berhasil dapat merubah langkah

Page 35: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

18

persaingan karena terjadinya dinamika kompetisi. Peluang mendapatkan untung

besar akan menjadi daya tarik bagi pesaing untuk berusaha mentralisir,

menandingi, bahkan mengalahkan keunggulan daripada leader. Banyak

perusahaan telah menggunakan teknologi terkini, baik teknologi proses maupun

produk.b. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro terkait langsung dengan perusahaan dan lebih dekat dengan

perusahaan. Lingkungan mikro sering disebut juga sebagai lingkungan industri

atau lingkungan kompetitif. Jarak yang dekat dengan perusahaan menjadikan

lingkungan mikro memberikan efek langsung terhadap perusahaan. Menurut

Porter, 1979 (dalam Pasaribu, 2015), terdapat lima kekuatan persaingan yang

berpengaruh terhadap struktur ekonomi dalam perusahaan sebagai berikut.

i. Ancaman pendatang baru (Threat of New Entrants)ii. Ancaman barang pengganti (Threat of Substitution)

iii. Daya tawar pemasok (Bargaining Power of Supplier)iv. Daya tawar pembeli (Bargaining Power of Buyer)v. Persaingan antara perusahaan yang sejenis dan industri.2. Analisis Lingkungan Internal

Pada dasarnya perusahaan memiliki lingkungan internalnya masing-masing

yang terkait dengan kekuatan serta kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

Adanya analisis lingkungan internal digunakan untuk untuk mengetahui daya

saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Kekuatan yang

dimiliki perusahaan dapat disesuaikan dengan peluang-peluang pasar yang ada,

sedangkan kelemahan perusahaan dapat dikendalikan dan dapat diperbaiki.

Menurut David (2012), lingkungan internal terbagi atas beberapa kategori sebagai

berikut.

a. Manajemen

Fungsi manajemen yang digunakan terdiri atas lima aktivitas pokok, yaitu

perencanaan (planning) yang digunakan untuk meraih tujuan diinginkan dalam

perusahaan, pengorganisasian (organizing) yang digunakan untuk menentukan

tugas kerja dan hubungan otoritas yang berlaku, pemotivasian (motivating) yang

digunakan untuk proses mempengaruhi orang untuk meraih tujuan tertentu,

penempatan staf (personalia) atau manajemen sumberdaya manusia yang

digunakan untuk perekrutan, pelatihan, pemecatan, dan lainnya, serta

Page 36: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

19

pengendalian (controlling) yang digunakan untuk memastikan bahwa operasi

aktual berjalan sesuai dengan operasi yang direncakan.

b. Pemasaran

Pemasaran dalam hal ini mencakup proses pendefinisian, pengantisipasian,

penciptaan, dan pemenuhan kebutuhan serta keinginan konsumen akan

barang/jasa. Pemasaran yang digunakan meliputi analisis konsumen, penjualan

produk/jasa, perencanaan produk dan jasa, penetapan harga, distribusi, riset

pemasaran, dan analisis peluang.

c. Keuangan/AkuntansiKondisi keuangan dianggap menjadi ukuran tunggal terbaik untuk mengetahui

posisi kompetitif perusahaan dan daya tarik bagi investor. Dalam hal fungsi

keuangan/akuntansi terdapat tiga keputusan, yaitu keputusan investor (alokasi dan

realokasi modal dan sumberdaya), keputusan pembiayaaan, dan keputusan dividen

(jumlah dana yang ditahan perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang

dibayarkan kepada pemegang saham). d. Produksi/Operasi

Manajemen produksi/operasi berupaya untuk menangani input, transformasi,

dan output yang beragam dari satu industri ke industri lainnya. Fungsi

produksi/operasi dalam hal ini merupakan kegiatan bisnis yang mencakup semua

aktivitas untuk mengubah input menjadi barang atau jasa.

2.3 Tinjauan Analisis Matriks2.3.1 Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (External

Factor Evaluation)Menurut David (2012), analisis matriks IFE dan EFE merupakan analisis

secara deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan usaha yang

dimiliki dalam menghadapi lingkungan internal maupun lingkungan eksternal

dengan cara mendapatkan angka yang mampu menggambarkan kondisi

perusahaan terhadap kondisi lingkungannya. Matriks IFE digunakan untuk

mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dianggap penting. Data dan informasi aspek internal perusahaan

dapat digali dari beberapa fungsional perusahaan, misalnya dari aspek

manajemen, keuangan, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan produksi/operasi.

Page 37: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

20

Matriks EFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan.

Data eksternal dikumpulkan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut

persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintahan,

hukum, teknologi, persaingan di pasar industri dimana perusahaan berada, serta

data eksternal lainnya. Hal ini penting karena faktor eksternal berpengaruh secara

langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan (Umar, 2001). Sehingga

analisis matriks IFE dan EFE dalam melakukan analisis lingkungan perusahaan

berguna untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada

perusahaan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan perusahaan dalam mencapai

tujuannya.

2.3.2 Analisis Matriks IE (Internal-External)Matriks IE merupakan matriks gabungan antara internal dan eksternal yang

didapatkan dari hasil gabungan antara total skor matriks IFE pada sumbu X dan

total skor matriks EFE pada sumbu Y (David, 2012). Matriks IE bermanfaat untuk

memposisikan suatu unit usaha strategis perusahaan ke dalam matriks yang terdiri

atas sembilan sel. Matriks IE menurut Umar (2001) memiliki tiga sel implikasi

strategi yang berbeda, yaitu :

1. Unit usaha strategis yang berada pada sel I, II, atau IV dapat digambarkan

sebagai Grow dan Build. Strategi-strategi yang cocok bagi unit usaha strategis

pada sel ini yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk,

atau strategi terintegrasi seperti integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan

integrasi horizontal.2. Unit usaha strategis yang berada pada sel III, V, atau VII dapat digambarkan

sebagai Hold dan Maintain. Strategi-strategi yang umum dipakai yaitu strategi

penetrasi pasar dan pengembangan produk.3. Unit usaha strategis yang berada pada sel VI, VIII, atau IX dapat menggunakan

strategi Harvest atau Divestiture. Startegi yang digunakan berupa likuidasi atau

divestasi. Likuidasi memiliki arti menjual seluruh asset perusahaan atau dengan

kata lain menutup perusahaan.

Jenis-jenis alternatif strategi menurut David (2012) terbagi atas tiga, yaitu

strategi intensif, strategi integrasi, dan strategi defensif yang akan dijabarkan

sebagai berikut.

1. Strategi-Strategi Intensif

Page 38: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

21

a. Penetrasi PasarPenetrasi pasar (market penetration) merupakan suatu strategi yang

mengusahakan peningkatan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang ada di pasar

saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Upaya-upaya yang

dilakukan meliputi penambahan jumlah tenaga penjualan, peningkatan

pengeluaran untuk iklan, penawaran produk-produk penjualan secara ekstensif,

atau pelipatgandaan upaya-upaya pemasaran.b. Pengembangan Pasar

Pengembangan pasar (market development) merupakan suatu strategi untuk

melakukan pengenalan produk atau jasa yang ada saat ini kepada wilayah-wilayah

geografis yang baru. Upaya yang dilakukan seperti membidik segmen baru,

kemasan produk yang baru, saluran distribusi baru yang lebih andal, murah, dan

berkualitas bagus, atau menerapkan kebijakan harga yang berbeda untuk menarik

pelanggan baru.c. Pengembangan Produk

Pengembangan produk (product development) merupakan suatu strategi yang

mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau

memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini.2. Strategi-Strategi Integrasia. Integrasi ke Belakang

Integrasi ke belakang (backward integration) merupakan suatu strategi yang

mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih besar atas pemasok. Setiap

produsen maupun peritel membutuhkan dan membeli material yang dibutuhkan

dari pemasok. Strategi ini sangat tepat ketika pemasok yang ada saat ini tidak

dapat diandalkan, terlampau mahal, atau tidak mampu memenuhi kebutuhan yang

diinginkan.b. Integrasi ke Depan

Integrasi ke depan (forward integration) merupakan suatu strategi yang

berkaitan dengan usaha untuk memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih

besar atas distributor atau peritel. Pengembangan melalui strategi ini seperti

strategi e-commerce, franchise/waralaba, atau factory outlet.c. Integrasi Horizontal

Integrasi horizontal (horizontal integration) merupakan suatu strategi yang

mengacu pada mengupayakan kepemilikanatau kendali yang lebih besar atas

pesaing. Beberapa contoh diantaranya merger, akuisisi, pengambilalihan

Page 39: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

22

(takeover) diantara para pesaing memungkinkan peningkatan skala ekonomi serta

mendorong transfer sumberdaya dan kompetensi.3. Strategi-Strategi Defensifa. Penciutan

Penciutan (retrenchment) merupakan suatu strategi yang dilakukan dengan

mengelompokkan ulang (regrouping) melalui pengurangan biaya dan asset untuk

membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Selama mengalami penciutan,

para penyusun strategi bekerja dengan sumberdaya yang terbatas dan menghadapi

tekanan dari pemegang saham, karyawan, dan media.b. Divestasi

Divestasi (divestiture) merupakan suatu strategi untuk menjual satu divisi atau

bagian dari suatu organisasi. Strategi divestasi sering digunakan untuk

mendapatkan modal guna akuisis atau investasi strategis lebih jauh. Divestasi

dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi penciutan untuk membebaskan

organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu

banyak modal, atau yang tidak begitu sesuai dengan aktivitas-aktivitas perusahaan

yang lain.c. Likuidasi

Likuidasi (liquidation) merupakan suatu strategi yang dilakukan dengan

menjual seluruh asset perusahaan secara terpisah-pisah untuk kekayaan

berwujudnya. Strategi likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan konsekuensi

yang sulit secara komersial. Adanya likuidasi memberikan peluang untuk

menghentikan operasi daripada tetap melanjutkan usaah dengan menderita

kerugian uang dalam jumlah banyak.

2.3.3 Analisis Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)Pemahaman mengenai matriks SWOT menurut David (2012), sebagai alat

pencocokan yang penting untuk membantu para manajer dalam mengembangkan

empat jenis strategi, yaitu strategi SO (kekuatan-peluang), strategi WO

(kelemahan-peluang), strategi ST (kekuatan-ancaman), dan WT (kelemahan-

ancaman). Penjabaran empat jenis strategi SWOT sebagai berikut.

1. Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal perusahaan untuk menarik

keuntungan dari peluang-peluang eksternal yang ada di luar perusahaan. Secara

umum, perusahaan akan menjalankan strategi WO, ST, atau WT untuk

melaksanakan strategi SO. Sebuah perusahaan jika memiliki kelemahan yang

Page 40: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

23

besar, maka akan mengatasi kelemahan tersebut dan mengubahnya menjadi

kekuatan. Sama halnya dengan perusahaan yang dihadapkan pada banyak

ancaman, maka perusahaan berusaha untuk menghindarinya untuk

berkonsentrasu pada peluang-peluang yang ada.2. Strategi WO bertujuan untuk memperkecil atau memperbaiki kelemahan-

kelemahan internal dengan cara memanfaatkan peluang eksternal. Perusahaan

terkadang yang menghadapi kesulitan memanfaatkan peluang yang ada karena

adanya kelemahan internal yang dimiliki. Alternatif untuk mengatasi

permasalah tersebut dengan mengakuisisi melalui usaha patungan (joint

venture) dengan perusahaan lain yang mempunyai kompetensi di bidang yang

menjadi kelemahan perusahaan, atau dengan merekrut dan melatih orang agar

memiliki kapabilitas teknis yang diperlukan perusahaan untuk menutupi

kelemahan yang dimilikinya.3. Strategi ST menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk mengurangi atau

menghindari dampak dari ancaman eksternal. Tidak semua perusahaan yang

memiliki kekuatan harus selalu menghadapi ancaman langsung dari lingkungan

eksternalnya. Semisal perusahaan yang sudah memiliki hak paten atas produk

ciptaannya akan menjadi kekuatan yang dimilikinya. Ancaman yang terjadi

yaitu perusahaan pesaing akan meniru gagasan, inovasi, dan produk yang telah

dipatenkan oleh perusahaan tersebut.4. Strategi WT merupakan taktik defensif (bertahan) dengan cara mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal. Perusahaan yang

dihadapkan pada berbagai kelemahan internal dan ancaman eksternal berada

pada posisi yang membahayakan. Perusahaan yang berada pada posisi ini akan

berjuang untuk bertahan dengan melakukan beberapa alternatif strategi seperti

melakukan merger, penciutan, menyatakan diri bangkrut, atau memilih

likuidasi.

Matriks SWOT memerlukan judgment yang baik dalam menentukan key

success factors untuk lingkungan internal dan eksternal, dikarenakan tidak ada

satupun matching tool yang dianggap baik. Pada akhirnya kegunaan matriks

SWOT dalam tahap pencocokan tidak untuk memilih atau menentukan strategi

mana yang terbaik, melainkan untuk membangkitkan strategi alternatif yang

fisibel untuk dilaksanakan (Umar, 2001).

Page 41: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

24

2.3.4 Analisis Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

QSPM merupakan alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk

melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif berdasarkan key

success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya

(Umar, 2001). Metode QSPM ini digunakan untuk mengevaluasi strategi yang

akan diterapkan sehingga mampu mengoptimalkan hasil yang diperoleh. Pendapat

lain mengenai metode QSPM menurut David (2012), digunakan untuk

menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang dibangun berdasarkan

faktor-faktor keberhasilan penting internal-eksternal. Daya tarik relatif dari setiap

strategi di dalam serangkaian alternatif dihitung dengan menentukan dampak

kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Sehingga

tujuan dari QSPM untuk menetapkan kemenarikan relatif (relative attractiveness)

dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih untuk menentukan strategi

mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan.

Page 42: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

III KERANGKA TEORITIS3.1 Kerangka Pemikiran

Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian merupakan salah satu produsen penghasil produk olahan

makanan berbahan dasar jamur tiram putih. Pasokan bahan baku jamur tiram putih

didapatkan dari hasil budidaya jamur tiram milik sendiri serta petani jamur tiram

disekitar Kota Batu dan Malang. Industri kecil dan menengah yang bergerak

dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian dalam memasarkan produknya

dapat dikatakan sebagai pendatang baru yang sampai saat ini masih mampu

bertahan di industri olahan makanan karena memiliki inovasi produk yang

beragam. Ragam olahan makanan yang ditawarkan oleh industri kecil dan

menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian

diantaranya yaitu tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak jamur, lumpia jamur,

serta produk olahan lainnya. Tersedia pula jamur tiram dan jamur kuping untuk

dijual dalam bentuk segar tanpa diolah.Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian memiliki beberapa potensi yang dapat dijadikan kekuatan dalam

menjalankan usahanya untuk tetap bertahan di industri olahan makanan, potensi

tersebut antara lain merupakan produk inovasi baru sehingga untuk menikmati

jamur tiram tidak lagi dalam bentuk tumisan sayur ataupun berupa jamur krispi,

inovasi jamur tiram diolah menjadi makanan siap saji dalam bentuk yang unik.

Potensi selanjutnya memiliki rasa yang enak dan bergizi, serta harga jual produk

yang terjangkau. Terdapat pula beberapa kendala yang dialami oleh industri kecil

dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian

dalam memasarkan produk olahannya, yaitu produk belum banyak dikenal oleh

masyarakat karena selama ini masyarakat hanya mengetahui olahan jamur tiram

sebatas jamur krispi, kemasan yang masih tergolong sederhana dengan

menggunakan dus kotak makanan tanpa diberi label merek, promosi melalui

media sosial belum maksimal karena informasi mengenai produk kurang

diperbarui, volume penjualan yang berfluktuatif, serta segmen pasar yang masih

sedikit dan terbatas.Analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal usaha perlu di evaluasi

untuk mengetahui kondisi kekuatan dan kelemahan internal usaha serta

mengidentifikasi peluang dan ancaman yang mungkin terjadi dari lingkungan

26

Page 43: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

27

eksternal usaha. Faktor internal berupa manajemen, tenaga kerja, produksi,

pemasaran, dan keuangan, sedangkan faktor eksternal berupa konsumen,

pemasok, pesaing, teknologi, dan pemerintah. Setelah menggali informasi

mengenai lingkungan internal dan eksternal usaha, akan digunakan matriks IFE

dan EFE untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan,

peluang, dan ancaman dari usaha industri kecil dan menengah yang bergerak

dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian. Langkah selanjutnya hasil kedua

matriks IFE dan EFE akan dipadukan dalam matriks IE yang digunakan untuk

mengetahui posisi usaha industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang

olahan jamur tiram di lokasi penelitian saat ini dan mendapatkan inti strategi

perusahaan, kemudian menggunakan matriks SWOT untuk menetapkan beberapa

alternatif strategi yang akan dilakukan perusahaan agar kegiatan pemasaran

produk dapat memberikan hasil yang maksimal. Tahap terakhir menggunakan

matriks QSPM sebagai tahap akhir untuk pengambilan keputusan strategi yang

paling tepat untuk keberlangsungan usaha industri kecil dan menengah yang

bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian. Matriks QSPM

digunakan untuk mengetahui urutan prioritas strategi pemasaran yang baik dan

tepat untuk diimplementasikan pada usaha industri kecil dan menengah yang

bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian yang diperoleh dari

matriks IE dan SWOT. Alur berpikir penelitian disajikan dalam skema kerangka

pemikiran pada gambar 1.

Page 44: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian

Lingkungan Usaha

Faktor Internal :ManajemenTenaga Kerja

ProduksiPemasaran (4P)

Keuangan

Faktor Eksternal :KonsumenPemasokPesaing

TeknologiPemerintah

28

Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran

3.2 Definisi Operasional VariabelDefinisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan

sebagai berikut :

1. Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian adalah usaha milik perseorangan yang menjadi bagian dari

industri pengolahan makanan dengan memanfaatkan jamur tiram putih sebagai

bahan baku utama. Industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan

jamur tiram di lokasi penelitian memiliki kekayaan bersih sebesar 35 juta,

pendapatan per tahun sebesar 13 juta, dan memiliki tenaga kerja sejumlah 10

orang.2. Lingkungan internal adalah lingkungan yang langsung berkaitan dengan usaha

industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di

lokasi penelitian yang meliputi manajemen, tenaga kerja, produksi, pemasaran

(4P), dan keuangan.3. Manajemen adalah proses perencanaan usaha, pengorganisasian tenaga kerja,

serta controlling kegiatan produksi pada usaha industri kecil dan menengah

yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian

Page 45: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

29

4. Tenaga kerja adalah karyawan yang terlibat langsung dalam kegiatan produksi

maupun pemasaran pada usaha industri kecil dan menengah yang bergerak

dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian, terkait dengan pembagian

pekerjaan, jam kerja, dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan.5. Produksi adalah proses transformasi dari bahan baku jamur tiram segar

menjadi produk olahan jamur tiram.6. Pemasaran adalah kegiatan menyampaikan produk olahan jamur tiram kepada

konsumen agar mudah dijangkau melalui pemilihan lokasi yang tepat, harga

yang terjangkau, dan promosi yang menarik.7. Keuangan adalah kegiatan dalam pembukuan keuangan usaha industri kecil

dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian

serta terkait perolehan modal usaha.8. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar usaha industri

kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian yang meliputi konsumen, pemasok, pesaing, teknologi, dan

pemerintah.9. Konsumen adalah pihak yang menjadi sasaran pembeli/pelanggan produk

olahan industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram

di lokasi penelitian10. Pemasok adalah pihak yang berperan dalam penyediaan bahan baku utama

jamur tiram serta bahan baku penunjang untuk keberlangsungan usaha industri

kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur tiram di lokasi

penelitian.11. Pesaing adalah usaha produk merek lain yang sejenis dan/atau serupa dengan

usaha milik industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang olahan jamur

tiram di lokasi penelitian. Pesaing dapat memberikan dampak positif maupun

negatif terhadap usaha industri kecil dan menengah yang bergerak dibidang

olahan jamur tiram di lokasi penelitian.12. Teknologi adalah upaya penggunaan peralatan produksi untuk mempermudah

dalam proses produksi produk olahan jamur tiram.13.Pemerintah adalah pihak yang terkait dengan kebijakan-kebijakan yang

diberlakukan dalam menjalankan suatu usaha. Kebijakan yang diberlakukan

oleh pemerintah kepada usaha industri kecil dan menengah yang bergerak

dibidang olahan jamur tiram di lokasi penelitian dapat memberikan dampak

Page 46: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

30

positif maupun negatif. Peran pemerintah terkait yaitu Dinas Ketahanan

Pangan Kota Batu.

Page 47: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

IV METODE PENELITIAN4.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan campuran/kombinasi (mix

methods) bertujuan untuk menggabungkan/mengkombinasikan antara dua jenis

pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

kualitatif digunakan untuk memperoleh data hasil wawancara yang bersumber dari

key informan. Pada penelitian ini pendekatan kualitatif digunakan pada data yang

telah dianalisis dengan menggunakan matriks IE, matriks SWOT, dan data

penjualan dari IKM Rumah Jamur tahun 2016. Pendekatan kuantitatif digunakan

untuk memperoleh data yang berupa angka atau data kualitatif yang

diangkakan/scorring yang diperoleh dengan bantuan kuesioner. Pada penelitian

ini pendekatan kuantitatif digunakan pada data yang telah dianalisis dengan

menggunakan matriks IFE, matriks EFE, dan matriks QSPM.

4.2 Penentuan Lokasi dan Waktu PenelitianLokasi penelitian dilakukan di IKM Rumah Jamur yang beralamat di Jalan

Pipier No. 2, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Penentuan lokasi penelitian atas dasar pertimbangan bahwa IKM Rumah Jamur

merupakan salah satu produsen produk makanan olahan berbahan dasar jamur

tiram putih, sehingga diharapkan dapat menjawab tujuan penelitian mengenai

topik strategi pemasaran. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017.

4.3 Teknik Penentuan SampelSampel pada penelitian ini dibedakan atas dua jenis, yaitu sampel yang berasal

dari lingkungan internal dan eksternal. Sampel yang berasal dari lingkungan

internal merupakan key informan karena mengetahui serta memiliki berbagai

informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Pihak internal yang menjadi

key informan merupakan pemilik usaha IKM Rumah Jamur. Sampel yang berasal

dari lingkungan eksternal yaitu konsumen IKM Rumah Jamur sebagai acuan

penentu variabel strategi pemasaran, serta pemasok Agronusa Mushroom dan

perwakilan dari pihak Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu sebagai pihak yang

berperan dalam penentu faktor eksternal diluar usaha IKM Rumah Jamur.Teknik penentuan sampel untuk lingkungan internal dan eksternal

menggunakan teknik purposive sampling yang merupakan teknik pengambilan

sampling melalui pendekatan non probability. Teknik ini digunakan dengan

31

Page 48: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

32

pertimbangan bahwa sampel dalam penelitian ini mampu menjawab pertanyaan

seputar strategi pemasaran usaha IKM Rumah Jamur. Jumlah konsumen yang

akan dijadikan sampel sejumlah 100 orang karena dianggap sudah dapat mewakili

sampel dari lingkungan eksternal Rumah Jamur. Ukuran sampel yang layak dalam

penelitian menurut Sugiyono (2009), yaitu berkisar antara 30 sampai dengan 500

sampel. Kriteria sampel yang dijadikan sampel penelitian yaitu konsumen yang

pernah membeli dan/atau mengkonsumsi salah satu atau keseluruhan dari produk

olahan jamur tiram IKM Rumah Jamur.

4.4 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data

yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian ini,

teknik pengumpulan data yang digunakan akan dijabarkan sebagai berikut.

1. WawancaraTeknik wawancara pada penelitian ini diajukan kepada produsen, pemasok, dan

pemerintah yang menjadi sampel key informan. Wawancara dilakukan secara

terstruktur dengan menggali informasi strategi pemasaran usaha IKM Rumah

Jamur kepada para narasumber.Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat dalam teknik pengumpulan

data. Cara ini dilakukan dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis untuk dijawab oleh sampel penelitian. Kuesioner terbuka

diajukan kepada produsen, pemasok, dan pemerintah untuk menggali informasi

dasar mengenai faktor strategi pemasaran usaha IKM Rumah Jamur, tersaji pada

lampiran 2, 4, dan 5. Kuesioner tertutup diajukan kepada konsumen sebagai acuan

penentu variabel strategi pemasaran, tersaji pada lampiran 3, serta kuesioner

tertutup bagi produsen sebagai penentu bobot, rating, dan skoring faktor-faktor

usaha IKM Rumah Jamur, tersaji pada lampiran 7-14.2. Observasi

Teknik observasi pada penelitian ini menggunakan pendekatan non participant

observation. Teknik observasi ini digunakan karena peneliti tidak ikut secara

langsung dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Observasi yang

dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap kegiatan pemasaran produk

olahan di IKM Rumah Jamur.3. Dokumentasi

Page 49: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

33

Teknik ini diperoleh dari skripsi, jurnal, buku, internet, dan/atau laporan yang

terkait dengan kajian yang diteliti. Data seperti arsip resmi, arsip foto, dan

dokumentasi data di lokasi penelitian yang bersangkutan dapat digunakan sebagai

data untuk mendukung penelitian. Data yang bersumber dari IKM Rumah Jamur

yaitu volume penjualan dan pendapatan pada tahun 2016, tersaji pada lampiran 1.

4.5 Teknik Analisis DataTeknik analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan

pendekatan kuantitatif untuk menjabarkan matriks yang digunakan. Hasil data

menggunakan pendekatan kualitatif berupa penjelasan dan catatan wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Hasil data ini akan diinput menggunakan matrik IE

dan matriks SWOT. Hasil data menggunakan pendekatan kuantitatif berupa bobot,

rating, dan skoring akan diinput menggunakan matriks IFE, matriks EFE, dan

matriks QSPM. Penggunaan pendekatan kuantitatif bertujuan untuk mendapatkan

data yang valid dan pasti, serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.Penentuan alternatif strategi pemasaran menggunakan tiga tahap perumusan

perencanaan strategi dalam pengambilan keputusan, yaitu pertama tahap input

dengan menggunakan matriks IFE dan EFE, kedua tahap pencocokan dengan

menggunakan matriks IE dan matriks SWOT, dan ketiga tahap keputusan dengan

menggunakan matriks QSPM yang akan dijabarkan sebagai berikut (Umar, 2001).

1. Tahap Input

Tahap pertama yang dilakukan yaitu menggali informasi terkait analisa

lingkungan internal dan eksternal dari usaha IKM Rumah Jamur. Tahap ini

meringkas informasi dasar yang dibutuhkan untuk tahap berikutnya terkait

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki. Informasi yang

didapat akan diinput kedalam matriks IFE dan EFE dengan langkah sebagai

berikut secara berurutan.

Analisis Matriks IFE

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan untuk matriks

IFE pada kolom 1, disajikan pada tabel 2.b. Menentuan bobot pada kolom 2 dengan mengajukan identifikasi faktor

strategis internal kepada pihak pemilik usaha dengan menggunakan metode

skala perbandingan pasangan (paired-comparison scale), disajikan pada tabel

Page 50: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

34

1. Teknik ini, responden dihadapkan pada sepasang objek (2 matriks) dan

diminta memilih satu yang berkaitan dengan sikap yang diteliti.

Tabel 1. Skala Perbandingan Pasangan IFE

Faktor Strategis Internal A B C … Total BobotABC…

Total 1,00Sumber : Kinnear dan James (1988)

Jumlah bobot keseluruhan tidak boleh melebihi skor total 1,00 atau harus sama

dengan 1,00 dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

ai=X i

∑i=1

n

X i

Keterangan :

ai = bobot variabel ke-i

Xi = nilai variabel ke-i

N = jumlah varian

i = 1,2,3,… n

c. Menentukan rating pada kolom 3 yang mengacu pada kondisi usaha untuk

masing-masing faktor. Skala yang diberikan antara 1 sampai 4 sebagai berikut.1 = memiliki kekuatan yang sangat kecil atau kelemahan yang sangat besar2 = memiliki kekuatan yang kecil atau kelemahan yang besar3 = memiliki kekuatan yang besar atau kelemahan yang kecil4 = memiliki kekuatan yang sangat besar atau kelemahan yang sangat kecil

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh

nilai skor.e. Jumlahkan keseluruhan skor untuk memperoleh nilai total skor bagi unit usaha

yang dinilai dengan rata-rata nilai adalah 2,5. Nilai total skor 3,0-4,0 berarti

unit usaha merespon kuat kondisi internal, total skor 2,0-2,99 berarti unit usaha

merespon sedang/rata-rata kondisi internal, dan total skor 1,0-1,99 berarti unit

usaha merespon lemah kondisi internal.

Tabel 2. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Rating SkorA. Kekuatan :

Page 51: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

35

--B. Kelemahan :--

Total (A+B) 1,00Sumber : David (2012)

Analisis Matriks EFE

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman untuk matriks EFE

pada kolom 1, disajikan pada tabel 4.b. Menentuan bobot pada kolom 2 dengan mengajukan identifikasi faktor

strategis eksternal kepada pihak pemilik usaha dengan menggunakan metode

skala perbandingan pasangan (paired-comparison scale), disajikan pada tabel

3. Teknik ini, responden dihadapkan pada sepasang objek (2 matriks) dan

diminta memilih satu yang berkaitan dengan sikap yang diteliti.

Jumlah bobot keseluruhan tidak boleh melebihi skor total 1,00 atau harus sama

dengan 1,00 dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

ai=X i

∑i=1

n

X i

Keterangan :

ai = bobot variabel ke-i

Xi = nilai variabel ke-i

N = jumlah varian

i = 1,2,3,… n

Tabel 3. Skala Perbandingan Pasangan EFE

Faktor Strategis Eksternal A B C … Total BobotABC…

Total 1,00

Page 52: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

36

Sumber : Kinnear dan James (1988)

c. Menentukan rating pada kolom 3 yang mengacu pada kondisi usaha untuk

masing-masing faktor. Skala yang diberikan antara 1 sampai 4 sebagai berikut.1 = memiliki peluang yang sangat kecil atau ancaman yang sangat besar2 = memiliki peluang yang kecil atau ancaman yang besar3 = memiliki peluang yang besar atau ancaman yang kecil4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh

nilai skor.e. Jumlahkan keseluruhan skor untuk memperoleh nilai total skor bagi unit usaha

yang dinilai dengan rata-rata nilai adalah 2,5. Nilai total skor 3,0-4,0 berarti

unit usaha merespon kuat kondisi eksternal, total skor 2,0-2,99 berarti unit

usaha merespon sedang/rata-rata kondisi eksternal, dan total skor 1,0-1,99

berarti unit usaha merespon lemah kondisi eksternal.

Tabel 4. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating SkorA. Peluang :--B. Ancaman :--

Total (A+B) 1,00Sumber : David (2012)

2. Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan berfokus pada menciptakan alternatif-alternatif strategi yang

layak digunakan dengan mencocokan faktor internal dan eksternal. Tahap

pencocokan pada penelitian ini menggunakan matriks IE dan matriks SWOT

disajikan sebagai berikut.

Analisis Matriks IEMatrik ini bermanfaat untuk memposisikan suatu usaha kedalam 9 sel. Matriks

IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total skor bobot IFE pada sumbu x

dan total skor bobot EFE pada sumbu y. Pada sumbu x dari matriks IE, total skor

bobot IFE sebesar 1,0-1,99 menunjukkan posisi internal usaha yang lemah, total

Page 53: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

IX

I

VIII

VIV

III

VII

II

IV

Kuat3,0-4,0

Sedang2,0-2,99

Lemah1,0-1,99

Tinggi3,0-4,0

Sedang2,0-2,99

Rendah1,0-1,99

TOTAL SKOR IFE

TO

TA

L S

KO

REFE

Gambar 2. Format Matriks IE

37

skor bobot 2,0-2,99 menunjukkan posisi internal usaha yang sedang, dan total

skor bobot 3,0-4,0 menunjukkan posisi internal usaha yang kuat. Pada sumbu y

dari matriks IE, total skor bobot EFE sebesar 1,0-1,99 menunjukkan posisi

eksternal usaha yang rendah, total skor bobot 2,0-2,99 menunjukan posisi

eksternal usaha yang sedang, dan total skor bobot 3,0-4,0 menunjukkan posisi

eksternal usaha yang tinggi.

Analisis Matriks SWOTMatriks SWOT menggambarkan secara jelas mengenai peluang dan ancaman

yang dihadapi perusahaan yang disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh perusahaan. Matriks SWOT menghasilkan empat set kemungkinan

alternatif strategis disajikan pada gambar 3. Langkah-langkah penyusunan

matriks SWOT dijabarkan sebagai berikut.

1. Menentukan faktor-faktor peluang eksternal perusahaan (O).2. Menentukan faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan (T).3. Menentukan faktor-faktor kekuatan internal perusahaan (S).4. Menentukan faktor-faktor kelemahan internal perusahaan (W).5. Menyesuaikan kekuatan internal perusahaan (S) dengan peluang eksternal

perusahaan (O) untuk menghasilkan strategi SO yang tepat.

Page 54: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

38

6. Menyesuaikan kekuatan internal perusahaan (S) dengan ancaman eksternal

perusahaan (T) untuk menghasilkan strategi ST yang tepat.7. Menyesuaikan kelemahan internal perusahaan (W) dengan peluang eksternal

perusahaan (O) untuk menghasilkan strategi WO yang tepat.8. Menyesuaikan kelemahan internal perusahaan (W) dengan ancaman eksternal

perusahaan (T) untuk menghasilkan strategi WT yang tepat.

Internal

Eksternal

Strength (S)(tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan internal)

Weakness (W)(tentukan 5-10 faktor yang menjadi kelemahan internal)

Opportunities (O)(tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang eksternal)

Strategi SOCiptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

Strategi WOCiptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memnafaatkan peluang.

Threats (T)(tentukan faktor-faktor yang menjadi ancaman eksternal)

Strategi STCiptakan strategi untuk menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman/tantangan.

Startegi WTCiptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman/tantangan.

Gambar 3. Matriks SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats)

3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan merupakan tahap terakhir dalam perumusan perencanaan

strategi. Tahap ini menggunakan matriks QSPM sebagai teknik yang dirancang

untuk memutuskan pilihan strategi yang dipilih dari berbagai tindakan alternatif.

Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana yang terbaik setelah

melakukan tahap input dan tahap pencocokan, disajikan pada tabel 5. Terdapat

enam langkah dalam menggunakan teknik QSPM sebagai berikut.

1. Membuat daftar kekuatan dan kelemahan internal serta peluang dan ancaman

eksternal utama pada kolom 1. Informasi mengenai faktor internal dan

eksternal diambil dari matriks IFE dan EFE.2. Beri bobot di kolom 2 pada setiap faktor internal dan eksternal sesuai dengan

bobot pada matriks IFE dan EFE.3. Cermati matriks-matriks pada tahap pencocokan untuk mengidentifikasi

berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterpakan oleh

perusahaan.

Page 55: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

39

4. Tentukan skor daya tarik/attractiveness score (AS) dengan kisaran skor yaitu 1

= tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tarik rendah, 3 = daya tarik sedang, dan 4

= daya tarik tinggi.5. Hitung skor daya tarik total/total attractiveness score (TAS) dengan

mengkalikan antara kolom bobot dengan kolom skor daya tarik. Semakin

tinggi skor daya tarik total yang dihasilkan, maka semakin menarik pula

strategi alternatif tersebut.6. Jumlahkan skor daya tarik total pada kolom disetiap kolom strategi QSPM

hingga menghasilkan jumlah keseluruhan daya tarik total/sum total

attractiveness scores (STAS). Skor STAS yang paling tinggi mengindikasikan

strategi lebih menarik.

Tabel 5. Matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Alternatif Strategi Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3Faktor-Faktor Utama Bobot AS TAS AS TAS AS TAS

A. Kekuatan-

B. Kelemahan-

Total 1,00C. Peluang-

D. Ancaman-

Total 1,00Sumber : David (2012)

Page 56: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Usaha

5.1.1 Sejarah dan Perkembangan Usaha

IKM (Industri Kecil dan Menengah) Rumah Jamur merupakan usaha

perseorangan yang bergerak di bidang kuliner. IKM Rumah Jamur menyajikan

aneka produk olahan berbahan dasar jamur tiram dengan berbagai macam varian

menu. Berbagai macam olahan berbahan dasar jamur tiram dihasilkan oleh IKM

Rumah Jamur diantaranya tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak jamur,

lumpia jamur, dan olahan jamur lainnya. Usaha IKM Rumah Jamur ini diawali

dari lingkungan pemilik yang telah lama melakukan budidaya jamur, kemudian

merambah menjadi produk olahan makanan dengan memanfaatkan sisa penjualan

dari jamur tiram.

Berdiri sejak 06 September 2013, usaha ini dimulai dari kegiatan bazar pesta

wirausaha UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) tempat pemilik IKM

Rumah Jamur menimba ilmu di bangku perkuliahan. Kebutuhan kampus yang

serba mahal seperti transportasi, buku, makan, dan lainnya menuntut Abdullah

Dzikri untuk memulai usaha olahan jamur tiram. Produk awal yang ditawarkan

berupa tahu bakso jamur dan risoles jamur. Alasan pemilihan jamur tiram sebagai

bahan baku dasar produk olahan yang digelutinya yaitu karena sudah memiliki

pengalaman yang cukup lama pada budidaya jamur tiram, mencari olahan jajanan

yang berbeda untuk dijadikan identitas pembeda produk, melimpahnya jamur

tiram saat panen raya, serta permintaan jamur tiram menurun saat pasar libur.

Perkembangan usaha IKM Rumah Jamur mengalami pasang surut. Pada awal

usaha dimulai dari menjual kue dari kelas ke kelas, kemudian menuju kantin-

kantin kampus UMM dan Brawijaya, barulah mulai mencoba menjual dengan

membuka outlet/gerai usaha. Lokasi outlet yang digunakan berada di Bendungan

Sigura-gura, Tirto Utomo, dan kantin Fakultas Pertanian UB. Secara umum,

kendala-kendala yang dihadapi dalam usaha Rumah Jamur seperti modal yang

tersedia terbatas, bahan baku produksi terbatas, sewa tempat outlet yang relatif

mahal, pencarian pegawai outlet yang sulit tidak menghalangi pemilik IKM

Rumah Jamur untuk mengembangkan usahanya untuk lebih baik lagi kedepannya.

41

Page 57: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

42

5.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Usaha

Visi :

1. Mengenalkan jajanan yang berbeda dengan menggunakan jamur tiram sebagai

bahan baku utama.2. Membuat bahan baku jamur tiram agar dapat diolah menjadi olahan jajanan

yang beragam.

Misi :

1. Memulai usaha dari skala kecil terlebih dahulu.2. Mengenalkan keberadaan produk olahan jamur tiram kepada masyarakat.

Tujuan Usaha : Tujuan usaha yang dimiliki terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan

jangka panjang sebagai berikut.

1. Jangka Pendek :a. Meningkatkan penjualan produk olahan jamur tiram.b. Memperkenalkan olahan jamur tiram kepada masyarakat.2. Jangka Panjang :a. Mengembangkan usaha IKM Rumah Jamur menjadi restaurant dengan menu

serba jamur tiram yang terinspirasi dari rumah makan jejamuran di Jogja.

5.1.3 Struktur Organisasi Usaha

IKM Rumah Jamur merupakan usaha perseorangan yang langsung dikelola

oleh Abdullah Dzikri sebagai pemilik (owner). Peran Abdullah Dzikri selain

sebagai pemilik usaha yaitu merencanakan kegiatan produksi, melakukan

pencatatan keuangan usaha, serta langsung mengkontrol tim produksi, distribusi,

dan pemasaran yang bekerja pada IKM Rumah Jamur. Tim produksi bertugas

mengolah bahan baku jamur tiram segar menjadi produk olahan jamur tiram

dengan total karyawan sebanyak lima orang, yaitu Sita, Erni, Puji, Min, dan Yus.

Tim distribusi bertugas mengirimkan barang dari tempat produksi (Batu) menuju

tempat pemasaran outlet (Malang) maupun pesanan luar Kota Malang melalui

ekspedisi dengan total karyawan sebanyak dua orang, yaitu Luthfi dan Mirza. Tim

pemasaran bertugas menjaga outlet/gerai yang berada di Jalan Sigura-gura Malang

dan menyajikannya kepada konsumen dengan total karyawan sebanyak dua orang,

yaitu Ani dan Fita. Struktur organisasi dari usaha IKM Rumah Jamur secara

skematis disajikan pada gambar 4 sebagai berikut.

Page 58: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

Pemilik/Owner IKM Rumah JamurAbdullah Dzikri

Tim Produksi

Sita, Erni, Puji,

Min, dan Yus

Tim Distribusi

Luthfi dan Mirza

Tim PenjualanAni dan Fita

43

Gambar 4. Struktur Organisasi Usaha IKM Rumah Jamur

5.2 Hasil dan Pembahasan5.2.1 Analisis Strategi Pemasaran yang Diterapkan

IKM Rumah Jamur dalam memasarkan produknya telah menerapkan strategi

pemasaran terkait bauran pemasaran 4P, yaitu product, price, place, dan

promotion. Hasil analisis strategi pemasaran yang telah digunakan oleh IKM

Rumah Jamur dikaitkan dengan volume penjualan dan pendapatan usaha untuk

membuktikan hipotesis penelitian, tersaji pada lampiran 1. Memanfaatkan bauran

pemasaran yang mencakup produk (product), harga (price), promosi (promotion),

dan distribusi (place) secara efektif dalam strategi pemasaran akan meningkatkan

volume penjualan dan pendapatan, tersaji pada tabel 6.Tabel 6. Strategi Pemasaran IKM Rumah Jamur 2016

Tahun2016

Strategi Pemasaran (4P) VolumePenjualan

(buah)

Pendapatan(Rp)Produk Harga Distribusi Promosi

Strategi1 (Feb)

Menjual tigajenis produk dan kemasandus kotak tanpa merek

Harga produk mulai dari Rp. 2.000-Rp. 3.000

Distribusi ke Malang melalui outlet sigura-gura

Promosi melalui mediainternet (wordpreess/blog)

2.582 8.071.500

Strategi2 (Mar)

Menjual tigajenis produk dan kemasandus kotak tanpa merek

Harga produk mulai dari Rp. 2.000-Rp. 3.000

Distribusi ke Malang melalui outlet sigura-gura

Promosi melalui mediasosial (FB,WA, BBM)

3.958 12.588.500

Tabel 6. (lanjutan)

Tahun2016

Strategi Pemasaran (4P) VolumePenjualan

(buah)

Pendapatan(Rp)Produk Harga Distribusi Promosi

Page 59: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

44

Strategi3 (Apr)

Tambahan produk baru dan kemasandus kotak tanpa merek

Harga produk mulai dari Rp. 2.000-Rp. 3.000

Tambahan outlet distribusi di FP UB

Promosi melalui mediasosial (instagram)

3.547 10.651.000

Strategi4 (Mei)

Menjual empat jenis produk dan kemasan duskotak tanpa merek

Harga produk mulai dari Rp. 2.000-Rp. 3.000

Tambahan outlet distribusi di UMM

Promosi melalui pameran pangan nusantara jogja dan brosur

3.368 9.316.000

Strategi5 (Juni)

Menjual empat jenis produk dan kemasan mika plastik dan stiker merek

Harga produk mulai dari Rp. 2.000-Rp. 3.000

Distribusi ke Malang melalui outlet-outlet

Promosi melalui mediasosial

4.893 14.864.500

Strategi6 (Okt)

Menjual empat jenis produk dan kemasan mika plastik dan stiker merek

Kenaikan harga produk Rp.500-Rp. 1.000

Distribusi melalui open reseller bagi mahasiswa

Promosi melalui pameran hari pangan dunia 3.558 11.741.500

Strategi7 (Nov)

Menjual empat jenis produk dan kemasan mika plastik dan stiker merek

Harga produk Rp.2.500-Rp. 4.000

Distribusi melalui jasa kurir go-food

Promosi melalui mediasosial

2.681 8.127.000

Sumber : Data primer diolah, 2017

Pada tabel 6, tersaji 7 strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh IKM

Rumah Jamur pada tahun 2016 dikaitkan dengan volume penjualan produk (buah)

dan pendapatan usaha (Rp). Strategi pemasaran tersebut terkait dengan strategi

produk, strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi yang akan

dijabarkan sebagai berikut.

1. Strategi 1Strategi 1 yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur dengan menjual tiga jenis

produk olahan jamur, yaitu tahu bakso jamur, risoles jamur, dan martabak jamur

dengan kemasan menggunakan dus kotak kue tanpa label merek. Harga yang

ditawarkan berkisar Rp. 2.000-Rp. 3.000. Strategi distribusi dilakukan dengan

membuka gerai outlet di Malang untuk mempermudah target pasar memperoleh

Page 60: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

45

produk olahan jamur tiram. Promosi yang dilakukan menggunakan media internet

berupa wordpress/blog yang menyajikan profil usaha, daftar produk, daftar harga,

dan lainnya. Strategi 1 yang diterapkan ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp.

8.071.500 dengan volume penjualan produk sebesar 2.582 buah.2. Strategi 2

Strategi 2 yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur memiliki kesamaan dengan

strategi 1 terkait produk, harga, dan distribusi. Perbedaan strategi 2 terletak pada

promosi yang dilakukan dengan menggunakan media sosial, yaitu facebook,

whatsapp, dan blackberry messenger. Strategi 2 yang diterapkan ini menghasilkan

pendapatan sebesar Rp. 12.588.500 dengan volume penjualan sebesar 3.958 buah.3. Strategi 3

Strategi 3 yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur dengan menambahkan

produk baru, yaitu lumpia jamur, sehingga terdapat empat jenis produk olahan

jamur tiram yang disajikan. Kemasan produk tetap menggunakan dus kotak kue

dengan harga yang ditawarkan berkisar Rp. 2.000-Rp. 3.000. Strategi distribusi

dilakukan dengan menambah jumlah outlet di FP UB. Promosi melalui media

sosial ditambahkan dengan menggunakan akun instagram untuk memperluas

promosi dengan target pasar mahasiswa. Strategi 3 yang diterapkan ini

menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 10.651.000 dengan volume penjualan

sebesar 3.547 buah.4. Strategi 4

Strategi 4 yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur memiliki kesamaan dengan

strategi 3 terkait produk, harga, dan distribusi. Perbedaan strategi 4 terletak pada

promosi yang dilakukan dengan mengikuti pameran pangan nusantara yang

diselenggarakan di Jogjakarta dan penyebaran brosur yang menyajikan profil

usaha, daftar produk, daftar harga, dan lainnya. Strategi 4 yang diterapkan ini

menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 9.316.000 dengan volume penjualan

sebesar 3.368 buah.5. Strategi 5

Strategi 5 yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur dengan menjual empat

jenis produk olahan jamur, yaitu tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak jamur,

dan lumpia jamur. Kemasan produk dirubah dengan menggunakan kemasan mika

plastik dan diberi stiker merek. Harga yang ditawarkan berkisar Rp. 2.000-Rp.

3.000. Strategi distribusi tetap menggunakan gerai outlet dengan promosi melalui

media sosial, yaitu whatsapp, blackberry messenger, dan instagram. Strategi 5

Page 61: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

46

yang diterapkan ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 14.864.500 dengan

volume penjualan sebesar 4.893 buah.6. Strategi 6

Strategi 6 yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur menjual empat jenis

produk dengan menggunakan kemasan mika plastik berstiker merek. Harga

produk mengalami kenaikan berkisar Rp. 500-Rp 1.000 karena biaya produksi

mengalami kenaikan dan menyesuaikan dengan produk lain di lingkungan

pemasaran. Harga produk yang ditawarkan setelah mengalami kenaikan berkisar

Rp. 2.500-Rp. 4.000. Strategi distribusi lain yang diterapkan yaitu dengan open

reseller kepada mahasiswa untuk menjualkan dan memperkenalkan produk olahan

jamur tiram. Mahasiswa yang ditawarkan menjadi reseller Rumah Jamur bias

mendapatkan keuntungan Rp. 10.000-Rp. 50.000 per hari tanpa menggunakan

modal awal. Promosi pada strategi ini dengan mengikuti pameran kewirasusahaan

mahasiswa dan pameran pangan dunia. Strategi 6 yang diterapkan ini

menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 11.510.500 dengan volume penjualan

sebesar 3.558 buah.7. Strategi 7

Strategi 7 yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur yaitu menjual empat jenis

produk dengan menggunakan kemasan mika plastik berstiker merek. Harga yang

ditawarkan berkisar Rp. 2.500-Rp. 4.000. Strategi distribusi diperluas dengan

melakukan kerjasama melalui jasa kurir go-food yang diselenggarakan oleh pihak

penyedia jasa go-jek. Strategi ini diterapkan untuk mempermudah konsumen

untuk memperoleh produk olahan jamur tiram. Promosi yang dilakukan dengan

menggunakan media sosial yaitu whatsapp, blackberry messenger, dan instagram.

Strategi 7 yang diterapkan ini menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 8.127.000

dengan volume penjualan sebesar 2.681 buah.Berdasarkan penjabaran strategi pemasaran 1-7, penerapan strategi produk,

strategi harga, strategi distribusi, dan strategi promosi telah dilakukan oleh IKM

Rumah Jamur, namun volume penjualan produk dan pendapatan usaha masih

bersifat fluktuatif. Hal ini disebabkan karena terdapat libur penjualan pada hari

kerja outlet, rekapan data penjualan banyak yang hilang, dan rekapan penjualan

hanya dilakukan pada satu cabang outlet yaitu sigura-gura, sehingga data

penjualan ini masih bersifat sementara. Pada tabel 6, dapat terlihat bahwa dari

tujuh jenis strategi pemasaran yang diterapkan oleh IKM Rumah Jamur, strategi 5

Page 62: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

47

merupakan strategi yang menghasilkan volume penjualan dan pendapatan

terbesar. Pada startegi 5 diterapkan strategi dengan menjual empat jenis produk

olahan jamur, kemasan mika plastik dengan label stiker merek, harga terjangkau

berkisar Rp. 2.000-Rp. 3.000, melakukan distribusi dengan menggunakan gerai

outlet di Malang, dan melakukan promosi melalui media sosial karena target pasar

utama adalah mahasiswa. Pada strategi 5 berhasil menembus volume penjualan

sebesar 4.893 buah dengan pendapatan sebesar Rp. 14.864.500. Hal ini

dikarenakan strategi 5 memiliki kelengkapan variabel bauran pemasaran (4P) dan

dianggap sebagai strategi paling efektif.

5.2.2 Analisis Lingkungan sebagai Alternatif Strategi PemasaranAnalisis lingkungan dalam penelitian ini terbagi menjadi analisis lingkungan

internal (kekuatan dan kelemahan) dengan menggunakan analisis matriks IFE

(Internal Factor Evaluation) dan analisis lingkungan eksternal (peluang dan

ancaman) dengan menggunakan analisis matriks EFE (External Factor

Evaluation). Berikut ini disajikan hasil analisis dari masing-masing lingkungan

sebagai berikut.

5.2.2.1 Analisis Lingkungan Internal dengan Matriks IFEKondisi lingkungan internal berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki oleh IKM Rumah Jamur dalam menjalankan kegiatan usaha produk

olahan jamur tiram. Kondisi lingkungan internal yang digunakan dalam penelitian

ini meliputi manajemen, tenaga kerja, produksi, pemasaran (product, price,

promotion, place), dan keuangan. Berikut disajikan penjelasan dari masing-

masing faktor sebagai berikut.

1. Kekuatan (Strength)a. Variasi produk beragam

Produk olahan jamur tiram yang ditawarkan oleh IKM Rumah Jamur adalah

tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak jamur, lumpia jamur, dan lainnya

seperti risoles mayo dan risoles coklat, tersaji pada lampiran 6 gambar 17, 18, 19,

dan 20. Produk yang menjadi unggulan yaitu tahu bakso jamur dan risoles jamur,

sedangkan produk lainnya disesuaikan dengan selera dari konsumen. IKM Rumah

Jamur berusaha untuk menyajikan produk serba olahan jamur dengan berbagai

macam varian produk, tersaji pada lampiran 6 gambar 24. Produk baru yang akan

Page 63: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

48

disajikan sebagai menu baru di gerai outlet yaitu jamur krispi dengan level pedas

dan tahu bakso jamur spicy. Pengeluaran produk baru diharapkan mampu menarik

konsumen lebih banyak dan menjadi alternatif pilihan bagi para konsumen.

b. Memiliki rasa yang enak

Salah satu alasan konsumen dalam melakukan pembelian produk olahan jamur

yaitu karena kualitas rasa yang dimiliki. Kualitas rasa yang ditawarkan dari sisi

konsumen memiliki keunggulan tersendiri yaitu kualitas rasa yang enak. IKM

Rumah Jamur berusaha untuk menjaga kualitas rasa produk olahannya agar

konsumen tetap memilih produknya sebagai produk olahan serba jamur.

c. Harga relatif terjangkauHarga produk olahan jamur tiram yang ditawarkan memiliki harga yang

standart, artinya produk ini dapat dijangkau oleh semua kalangan karena memiliki

harga yang tidak terlalu mahal. Harga yang terlalu mahal atau terjadi kenaikan

harga cenderung akan mempengaruhi daya beli pelanggan dari IKM Rumah

Jamur. IKM Rumah Jamur berusaha untuk memberikan harga yang terjangkau

untuk semua kalangan, namun tetap dengan kualitas rasa yang sepadan.d. Gerai outlet mudah dijangkau

IKM Rumah Jamur memproduksi produk olahan serba jamur tiram di Dusun

Wonorejo Kota Batu. Pemilihan lokasi tersebut berdasarkan kemudahan dalam

memperoleh bahan baku. Lokasi ini dianggap jauh dari target pasar, yaitu

mahasiswa Kota Malang, sehingga IKM Rumah Jamur membuka gerai outlet

disekitar kawasan kampus untuk mempermudah jangkauan konsumen.

Keberadaan gerai outlet ini memudahkan konsumen di Kota Malang tanpa harus

menuju rumah produksi yang berada di Kota Batu, tersaji pada lampiran 6 gambar

1. Sejauh ini, kemudahan menjangkau produk olahan jamur tiram yang dirasakan

oleh konsumen adalah cukup mudah.

e. SDM yang terampil dan berpengalaman

Tenaga kerja dalam kegiatan usaha IKM Rumah Jamur merupakan karyawan

yang mampu memberikan jasanya dalam proses produksi hingga sampai ke

tangan konsumen. Tenaga kerja yang digunakan terbagi atas tiga bagian, yaitu tim

produksi, tim pemasaran, dan tim distribusi. Proses perekturan tenaga kerja

dilakukan dengan sistem wawancara dan perkenalan. Syarat yang diutamakan

dalam perekrutan tenaga kerja, yaitu ramah, rajin, disiplin, berpengalaman, dan

Page 64: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

49

mampu memasak. Memiliki tenaga kerja yang terampil serta berpengalaman

dalam bidangnya, memudahkan pihak IKM Rumah Jamur dalam melaksanakan

kegiatan usaha makanan olahan jamur tiram ini.

f. Lokasi produksi dekat dengan sumber bahan bakuPemilihan lokasi produksi berada di rumah pemilik dari IKM Rumah Jamur,

yaitu berlokasi di Dusun Wonorejo Kota Batu. Pemilihan lokasi produksi sudah

dianggap tepat karena berorientasi pada lokasi produksi yang dekat dengan

sumber bahan baku. Sumber bahan baku berada dekat dengan lokasi produksi

dikarenakan kebanyakan pemasok bahan baku dari petani disekitar Kota Batu

untuk jamur tiram, tersaji pada lampiran 6 gambar 5. Keuntungan yang dirasakan

yaitu harga lebih terjangkau dan mendapatkan jamur tiram yang masih segar.g. Bahan baku jamur bersertifikat organik

Bahan baku jamur tiram yang dipasok oleh Agronusa Mushroom telah

tersertifikasi organik oleh LeSOS (Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman),

tersaji pada lampiran 6 gambar 25. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri bagi

keberlangsungan usaha IKM Rumah Jamur. Bahan baku jamur tiram yang

digunakan merupakan jamur organik yang telah tersertifikasi, sehingga konsumen

tidak perlu meragukan produk olahan serba jamur tiram ini.

2. Kelemahan (Weakness)a. Kemasan masih sederhana

Kemasan yang digunakan oleh IKM Rumah Jamur dari sisi konsumen

dianggap cukup menarik namun masih tergolong sederhana. Kemasan dari

pengemasan produk Rumah Jamur perlu diperbaiki lebih unik dan kreatif

sehingga lebih menarik bagi konsumen. Sejauh ini pengemasan produk hanya

menggunakan kemasan dus kue dan/atau kemasan plastik mika, tersaji pada

lampiran 6 gambar 21 dan 22.

b. Promosi media sosial belum maksimalKegiatan promosi merupakan ajang untuk memperkenalkan produk usaha

kepada konsumen agar mereka menyadari keberadaan produk olahan serba jamur.

Strategi promosi yang telah dilakukan oleh IKM Rumah Jamur sejauh ini yaitu

dari teman ke teman, brosur, event, pameran, media sosial, dan bekerjasama

dengan mahasiwa untuk menjual dan memperkenalkan produknya, tersaji pada

lampiran 6 gambar 23, 26, 27, 28, 29, 30, dan 31. Promosi melalui media sosial,

pameran, ataupun brosur telah dilakukan oleh IKM Rumah Jamur, namun tidak

Page 65: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

50

terlalu di update secara berkala. Penggunaan media sosial dianggap efektif untuk

media pemasaran produk dengan target pasar utama mahasiswa, namun

pemanfaatan media sosial ini belum terlaksana secara maksimal. Hal yang

menjadi kendala yaitu pemilik usaha lebih fokus pada penjualan produk, sehingga

promosi melalui media sosial hanya dilakukan saat memiliki waktu luang.c. Gerai outlet masih terbatas

Keberadaan gerai outlet bertujuan untuk mempermudah konsumen

memperoleh produk olahan jamur tiram yang diinginkan tanpa perlu menuju

lokasi produksi yang berada di Kota Batu. Sejauh ini keberadaan jumlah outlet

masih terbatas dikarenakan terbatasnya modal usaha dan biaya sewa yang

cenderung mahal.d. Belum adanya pemberian diskon/promo

Rumah Jamur belum memberlakukan pemberikan diskon/promo di gerai outlet

kepada konsumen. Pemberian diskon/promo belum diberlakukan karena pemilik

Rumah Jamur merasa harga produk yang ditawarkan sudah cukup terjangkau.

Adanya pemberian diskon/promo akan menjadi daya tarik sendiri bagi konsumen

untuk melakukan pembelian produk IKM Rumah Jamur.e. Produk tidak tahan lama

Produk olahan makanan serba jamur tiram ini sama sekali tidak menggunakan

bahan pengawet. Hal ini untuk tetap menjaga kualitas dan cita rasa produk.

Produk IKM Rumah Jamur tidak disarankan untuk dikonsumsi lebih dari 10 jam

setelah digoreng, karena produk ini tidak mampu bertahan lama di suhu ruangan.f. Dapur produksi belum sesuai standar

Dapur produksi yang dimiliki oleh IKM Rumah Jamur belum memiliki standar

seperti dapur produksi industri olahanan makanan pada umumnya. Hal ini

dikarenakan masih minimnya modal usaha yang dimiliki, sehingga dapur produksi

hanya berlokasi di lahan kosong dibelakang rumah pemilik usah, tersaji pada

lampiran 6 gambar 6.g. Minimnya modal usaha yang dimiliki

Usaha IKM Rumah Jamur merupakan usaha perseorangan yang menggunakan

modal pribadi untuk memulai usahanya. Modal awal usaha yang digunakan adalah

Rp. 20.000 dengan jumlah produk 10 buah. Usaha ini dimulai dari menjual

jajanan dari kelas ke kelas, merambah menuju kantin-kantin kampus, hingga

akhirnya berhasil membuka gerai outlet. Modal usaha yang ada dari hasil jualan

kelas ke kelas dan kantin-kantin kampus digunakan sebagai modal tambahan

untuk melanjutkan usaha. Sejauh ini modal yang ada sudah dirasa cukup dan

Page 66: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

51

dapat digunakan untuk perputaran usaha 1-2 bulan kedepan. Kendala yang

dirasakan dalam hal modal yaitu keterbatasan modal yang dimiliki sehingga

pergerakan usaha sedikit lambat. Modal yang terbatas dengan sejuta angan untuk

memperbaiki kualitas usaha IKM Rumah Jamur dianggap sebagai kendala yang

masih bisa diatasi. IKM Rumah Jamur tidak menggunakan pinjaman modal uang

dari bank, karena khawatir akan angsuran biaya yang ditawarkan tidak dapat

dipenuhi.h. Sistem pembukuan (catatan keuangan) belum tertata rapih

Sistem pembukuan yang dilakukan oleh IKM Rumah Jamur sudah pernah

dilakukan dengan sistem harian dan mingguan. Pembukuan keuangan tidak

dilakukan setiap saat karena sempat terhenti dengan alasan belum adanya tenaga

kerja yang khusus di bagian keuangan, waktu yang ada lebih difokuskan pada

proses produksi dan pemasaran, serta pengalaman dibidang keuangan belum

cukup dikuasai.

i. Segmen pasar masih terbatasSejauh ini segmen pasar IKM Rumah Jamur terbatas kepada mahasiswa dan

masyarakat umum, dengan target pasar utama adalah mahasiswa. Jenis produk

olahan jamur tiram yang dijual, disajikan dalam dua bentuk, yaitu siap saji

digoreng pada outlet dan dalam bentuk frozen food. Produk frozen food yang

disajikan oleh IKM Rumah Jamur masih sulit untuk menembus pasar seperti

retailer frozen food supermarket dikarenakan dapur produksi belum sesuai standar

untuk mendapatkan izin produk frozen food.

Tabel 7. Matriks IFE IKM Rumah Jamur

No Faktor-Faktor Strategis Internal Bobot Rating SkorKekuatan (S)

1 Variasi produk beragam 0,033 3 0,1002 Memiliki rasa yang enak 0,083 4 0,3333 Harga relatif terjangkau 0,092 4 0,3674 Gerai outlet mudah dijangkau 0,075 4 0,3005 SDM yang terampil dan berpengalaman 0,067 4 0,267

6Lokai produksi dekat dengan sumberbahan baku

0,092 4 0,367

7 Bahan baku jamur bersertifikat organik 0,017 3 0,050Kelemahan (W)

8 Kemasan masih sederhana 0,033 3 0,1009 Promosi media sosial belum maksimal 0,108 2 0,217

Page 67: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

52

10 Gerai outlet masih terbatas 0,042 3 0,12511 Belum adanya pemberian diskon/promo 0,050 3 0,15012 Produk tidak tahan lama 0,075 3 0,22513 Dapur produksi belum sesuai standar 0,008 3 0,02514 Minimnya modal usaha yang dimiliki 0,125 2 0,250

15Sistem pembukuan (catatan keuangan) belumtertata rapih

0,000 3 0,000

16 Segmen pasar masih terbatas 0,100 2 0,200Total Kekuatan (S) + Kelemahan (W) 3,075

Sumber : Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 7, didapatkan hasil matriks IFE IKM Rumah Jamur yang

terdiri dari faktor kekuatan dan kelemahan melalui tahap pembobotan, tersaji pada

lampiran 7. Skor total hasil analisis internal sebesar 3,075 yang berarti IKM

Rumah Jamur merespon kuat terhadap kondisi internal usaha dengan

memanfaatkan kekuatan untuk menghadapi kelemahan yang dimiliki. Kekuatan

utama yang dimiliki oleh IKM Rumah Jamur yaitu harga relatif terjangkau

(0,367), lokasi produksi dekat dengan sumber bahan baku (0,367), dan memiliki

rasa yang enak (0,333). Adapun kelemahan utama yang dimiliki oleh IKM Rumah

Jamur yaitu minimnya modal usaha yang dimiliki (0,250), promosi media sosial

belum maksimal (0,217), dan segmen pasar masih terbatas (0,200).

5.2.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal dengan Matriks EFEKondisi lingkungan eksternal berkaitan dengan peluang dan ancaman yang

dimiliki oleh IKM Rumah Jamur dalam menjalankan kegiatan usaha produk

olahan jamur tiram. Kondisi lingkungan eksternal yang digunakan dalam

penelitian ini meliputi konsumen, pemasok, pesaing, teknologi, dan pemerintah.

Berikut disajikan penjelasan dari masing-masing faktor sebagai berikut.

1. Peluang (Opportunities)a. Dapat dijadikan produk unggulan Kota Batu

Kota Batu tumbuh dan berkembang karena sektor wisata yang dimilikinya.

Banyak industri mikro, kecil, maupun menengah memanfaatkan peluang ini untuk

mengembangkan usaha guna memenuhi kebutuhan wisatawan yang beragam.

Salah satunya kebutuhan akan produk oleh-oleh khas Kota Batu. Produk usaha

IKM Rumah Jamur memiliki peluang untuk dijadikan produk unggulan Kota Batu

karena produk ini memiliki inovasi dengan memanfaatkan jamur tiram sebagai

Page 68: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

53

isian produk, belum banyak di pasaran, dan memiliki rasa enak serta harga yang

terjangkau.b. Adanya dukungan pemerintah

Pemerintah yang berperan dalam perkembangan usaha IKM Rumah Jamur

adalah pihak Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu. Secara umum, misi Dinas

Ketahanan Pangan yaitu mencitrakan kembali pangan lokal setempat sehingga

harapannya masyarakat lokal tidak tergantung pada satu jenis pangan yang hanya

mampu tumbuh di tempat-tempat tertentu. Upaya untuk mewujudkan misi

tersebut, Dinas Ketahanan Pangan bertugas untuk membina, mensosialisasi,

melakukan pelatihan, memberikan bantuan alat bahan, dan melakukan promosi

terhadap pangan lokal yang bersifat komersil. Tujuan akhir dari tugas yang

dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan yaitu agar kelompok binaan pengolah

hasil ini mampu memproduksi pangan olahan yang berciri khas.Kelompok binaan dibawah Dinas Ketahanan Pangan berhak mendapatkan

pelatihan, bantuan alat, bantuan promosi yang merupakan agenda rutin baik di

tingkat kota, tingkat provinsi, maupun tingkat nasional. Agenda rutin dalam

rangka promosi ini berupa lomba cipta menu, hari pangan sedunia, hari krida

pertanian, dan pameran pangan nusantara. Syarat yang ditentukan untuk dapat

mengikuti kegiatan promosi Dinas Ketahan Pangan yaitu usaha yang sudah

berdiri, berproduksi rutin dan sudah berjalan, serta telah terdaftar PIRT dan ada

izin dari DepKes (Departemen Kesehatan). Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu

telah mendapingi IKM Rumah Jamur dalam bantuan promosi ditingkat kota,

provinsi, maupun nasional, bantuan alat produksi ditingkat provinsi, bantuan

sertifikasi organik untuk produksi jamur tiram, serta bantuan modal dana bergulir.c. Menjadi alternatif makanan untuk vegetarian

Produk olahan makanan yang ditawarkan oleh IKM Rumah Jamur disambut

positif bagi sebagian orang yang menjadi vegetarian. Produk olahan serba jamur

tiram ini bagi kaum vegetarian dapat dijadikan alternatif makanan ataupun

camilan bagi diri mereka.d. Pangsa pasar usaha masih terbuka luas

Pangsa pasar usaha IKM Rumah Jamur masih terbuka luas karena produk ini

masih berada di tahap pertumbuhan. IKM Rumah Jamur dapat memperluas

segmen pasar dan daerah pemasaran produknya untuk menarik lebih banyak

konsumen baru. Segmen pasar yang dapat dijadikan sasaran memperluas pasar

yaitu toko frozen food, supermarket, restoran, cafe, dan lainnya.

Page 69: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

54

2. Ancaman (Threats)a. Pemasok jamur tiram tidak banyak

Bahan baku utama jamur tiram yang digunakan dipasok dari Agonusa

Mushroom sebagai pemasok utama. Sejak awal IKM Rumah Jamur memulai

usaha pada tahun 2013, Agronusa Mushroom telah menjalin kerjasama untuk

memasok jamur tiram segar bagi kebutuhan produksi. Pemasok jamur tiram selain

Agronusa Mushroom yaitu beberapa petani jamur yang tidak memiliki pasar

untuk menjual jamur tiramnya. Keberadaan petani jamur untuk memasok jamur

tiram ini dapat membantu keberlangsungan produksi, namun kuantitas panen tidak

dapat dipastikan.

b. Pasokan jamur tiram yang tidak menentuJamur tiram sebagai bahan baku utama produk IKM Rumah Jamur memiliki

pasokan yang tidak menentu karena pertumbuhan jamur tiram menyesuaikan

dengan kondisi cuaca. Pasokan jamur tiram menurun pada saat musim kemarau

dan musim hujan, karena kumbung baglog jamur tiram tidak boleh terlalu kering

atau terlalu lembap. Pasokan jamur tiram yang tidak menentu akibat kondisi cuaca

dapat menghambat proses produksi olahanan makanan serba jamur tiram ini.c. Muncul pesaing usaha sejenis karena produk mudah ditiru

Produk IKM Rumah Jamur jika di posisikan dengan pesaing dalam industri

olahan makanan, maka dapat dikatakan IKM Rumah Jamur sebagai follower

market, dikarenakan produk seperti tahu bakso, risoles, martabak, dan lumpia

sudah banyak dipasaran namun hanya isian produk yang diubah dengan

menggunakan jamur tiram. Kondisi ini memungkinkan muncul pesaing usaha

sejenis karena kompetitor tersebut meniru produk seperti olahan jamur tiram.

Munculnya pesaing usaha sejenis (kompetitor) ini dikarenakan usaha olahan serba

jamur sudah dapat diterima oleh pasar, pengusaha yang memasarkan masih

sedikit, dan berbagai alasan lainnya sehingga munculnya kompetitor dianggap

sebagai pesaing usaha sejenis.d. Harga produk pesaing lebih murah

Produk yang dianggap sebagai pesaing IKM Rumah Jamur yaitu pedagang

yang menjual segala macam jenis gorengan seperti sempol, risoles sayur, tahu

bakso tuna, lumpia rebung, sosis solo, dan lainnya. Harga produk yang ditawarkan

oleh pesaing tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga produk

Page 70: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

55

Rumah Jamur. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi Rumah Jamur jika tidak

mampu untuk mengatasinya.e. Produk usaha serba jamur belum umum

Produk makanan olahan serba jamur tiram belum umum dikalangan

masyarakat Kota Batu dan Kota Malang. Pada umumnya lumpia berisi rebung,

tahu bakso dari daging sapi, risoles berisi sayuran, dan lainnya. Beberapa

konsumen cenderung ragu untuk mencoba produk olahan serba jamur yang

ditawarkan oleh IKM Rumah Jamur.

f. Konsumen mudah bosanProduk IKM Rumah Jamur yang tidak ada inovasi atau penambahan menu baru

akan membuat konsumen mudah bosan. Konsumen cenderung mudah bosan dan

mengurangi pembelian terhadap produk yang tidak ada pembaharuan. Sehingga

inovasi produk harus terus dilakukan agar penurunan jumlah konsumen tidak

terjadi.g. Berkembangnya produsen makanan modern

Ancaman lain yang harus dihadapi oleh IKM Rumah Jamur yaitu

berkembanganya produsen makanan modern. Produk ini dapat berupa makanan

cepat saji, makanan import, dan produk lainnya yang memiliki harga terjangkau,

kemasan menarik, memiliki rasa yang beragam, dan lainnya. Upaya yang harus

dilakukan oleh Rumah Jamur yaitu membentuk product branding agar masyarakat

secara luas mengenal produk olahan serba jamur tiram.

Tabel 8. Matriks EFE IKM Rumah Jamur

No Faktor-Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating SkorPeluang (O)

1 Dapat dijadikan produk unggulan Kota Batu 0,015 3 0,0452 Adanya dukungan pemerintah 0,106 4 0,4243 Menjadi alternatif makanan untuk vegetarian 0,030 3 0,091

4Memiliki pemasok bahan baku yangmenyediakan kualitas terbaik

0,076 4 0,303

5 Pangsa pasar usaha masih terbuka luas 0,091 4 0,364Ancaman (T)

6 Pemasok jamur tiram tidak banyak 0,061 2 0,1217 Pasokan jamur tiram yang tidak menentu 0,136 1 0,136

8Muncul pesaing usaha sejenis karena produkmudah ditiru

0,121 2 0,242

9 Harga produk pesaing lebih murah 0,136 2 0,27310 Produk usaha serba jamur belum umum 0,121 2 0,24211 Konsumen mudah bosan 0,076 3 0,22712 Berkembangnya produsen makanan modern 0,030 3 0,091

Page 71: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

56

Total Peluang (O) + Ancaman (T) 2,561Sumber : Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 8, didapatkan hasil matriks EFE IKM Rumah Jamur yang

terdiri dari faktor peluang dan ancaman melalui tahap pembobotan, tersaji pada

lampiran 8. Skor total hasil analisis eksternal sebesar 2,561 yang berarti IKM

Rumah Jamur merespon sedang/rata-rata terhadap kondisi eksternal usaha dengan

memanfaatkan peluang untuk mengantisipasi ancaman yang dihadapi. Peluang

utama yang dimiliki oleh IKM Rumah Jamur yaitu adanya dukungan pemerintah

(0,424), pangsa pasar usaha masih terbuka luas (0,364), dan memiliki pemasok

bahan baku yang menyediakan kualitas terbaik (0,303). Adapun ancaman utama

yang dihadapi oleh IKM Rumah Jamur yaitu harga produk pesaing lebih murah

(0,273), produk usaha serba jamur belum umum (0,242), dan muncul pesaing

usaha sejenis karena produk mudah ditiru (0,242).

5.2.2.3 Matriks IE

Hasil analisis pada matriks IFE dan EFE selanjutnya akan di gambarkan pada

matriks IE. Total skor IFE dan EFE digunakan pada matriks IE untuk

menunjukkan posisi usaha IKM Rumah Jamur serta merumuskan strategi

pemasaran yang disajikan pada gambar 5 sebagai berikut.

Page 72: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

IX

I

VIII

VIV

III

VII

II

IV

Kuat3,0-4,0

Sedang2,0-2,99

Lemah1,0-1,99

Tinggi3,0-4,0

Sedang2,0-2,99

Rendah1,0-1,99

TOTAL SKOR IFE

TO

TA

L S

KO

R E

FE

Gambar 5. Matriks IE IKM Rumah Jamur

57

Berdasarkan gambar 5, menunjukkan bahwa total skor IFE sebesar 3,075 dan

EFE sebesar 2,561 yang menunjukkan usaha IKM Rumah Jamur berada pada sel

IV yang merupakan daerah strategi grow and build. Strategi-strategi yang cocok

bagi unit usaha pada sel ini yaitu strategi intensif seperti penetrasi pasar,

pengembangan pasar, pengembangan produk, atau strategi terintegrasi seperti

integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.5.2.2.4 Matriks SWOT

Tahap pencocokan (matching) selanjutnya menggunakan matriks SWOT untuk

menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategis terkait strategi SO,

strategi WO, strategi ST, dan strategi WT yang disajikan pada gambar 6 sebagai

berikut.

Internal Kekuatan (S)(S1) Variasi produk beragam(S2) Memiliki rasa yang enak(S3) Harga relatif terjangkau(S4) Gerai outlet mudah dijangkau(S5) SDM yang terampil dan

berpengalaman(S6) Lokasi produksi dekat dengan

sumber bahan baku(S7) Bahan baku jamur bersertifikat

organic

Kelemahan (W)(W1) Kemasan masih sederhana(W2) Promosi media sosial

belum maksimal(W3) Gerai outlet masih terbatas(W4) Belum adanya pemberian

diskon/promo(W5) Produk tidak tahan lama(W6) Dapur produksi belum

sesuai standar(W7) Minimnya modal usaha

yang dimiliki

Page 73: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

58

Eksternal

(W8) Sistem pembukuan (catatankeuangan) belum tertata rapih

(W9) Segmen pasar masih terbatas

Peluang (O)(O1) Dapat dijadikan produk

unggulan Kota Batu(O2) Adanya dukungan dari

pemerintah(O3)Menjadi alternatif makanan

untuk vegetarian(O4) Memiliki pemasok bahan

baku yang menyediakan kualitas terbaik

(O5) Pangsa pasar usaha masih terbuka luas

Strategi SO1. Memperluas wilayah

pemasaran (S1,S2,S3,S7,O1,O2,O3,O5)

2. Meningkatkan kapasitas produksi (S5,S6,S7,O1,O3,O4,O5)

Strategi WO1. Mengoptimalkan promosi

produk untuk memperluas pangsa pasar (W2,W3,W4,W7,W9,O1,O2,O5)

2. Menambah jumlah outlet dengan strategi waralaba di tempat strategis lainnya(W2,W3,W7,W9,O1,O3,O5)

Ancaman (T)(T1) Pemasok jamur tiram tidak

banyak(T2) Pasokan jamur tiram yang

tidak menentu(T3) Muncul pesaing usaha

sejenis karena produk mudah ditiru

(T4) Harga produk pesaing lebih murah

(T5) Produk usaha serba jamur belum umum

(T6) Selera konsumen mudah berubah

(T7) Berkembangnya produsen makanan modern

Strategi ST1. Tetap menjaga dan

meningkatkan mutu produk (S1,S2,S5,S7,T3,T4,T5,T6,T7)

2. Menciptakan produk dengan bentuk dan cita rasa baru (S1,S2,S5,S7,T3,T4,T5,T6,T7)

Strategi WT1. Memperbaiki desain

kemasan produk untuk menarik konsumen lebih banyak (W1,W9,T3,T5,T7)

2. Melakukan kegiatan promosisecara maksimal untuk menarik pelanggan potensial(W2,W9,T3,T4,T5,T6,T7)

3. Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak penyedia modal dan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi(W6,W7,T1,T2)

Gambar 6. Matriks SWOT IKM Rumah JamurBerdasarkan gambar 6, hasil analisis matriks SWOT IKM Rumah Jamur yang

dapat menghasilkan alternatif-alternatif strategi pemasaran untuk pengembangan

usaha sebagai beikut.

1. Strategi S-O (Kekuatan-Peluang)Strategi SO memanfaatkan kekuatan internal usaha untuk menarik keuntungan

dari peluang-peluang eksternal yang ada di luar usaha IKM Rumah Jamur.

Berdasarkan strategi S-O yang terdapat pada matriks SWOT, alternatif strategi

yang dapat ditawarkan untuk pengembangan usaha IKM Rumah Jamur sebagai

berikut.a. Memperluas wilayah pemasaran (S1,S2,S3,S7,O1,O2,O3,O5)b. Meningkatkan kapasitas produksi (S5,S6,S7,O1,O3,O4,O5)2. Strategi S-T (Kekuatan-Ancaman)

Page 74: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

59

Strategi ST memanfaatkan kekuatan usaha untuk mengurangi atau menghindari

dampak dari ancaman eksternal yang ada di luar usaha IKM Rumah Jamur.

Berdasarkan strategi S-T yang terdapat pada matriks SWOT, alternatif strategi

yang dapat ditawarkan untuk pengembangan usaha IKM Rumah Jamur sebagai

berikut.a. Tetap menjaga dan meningkatkan mutu produk (S1,S2,S5,S7,T3,T4,T5,T6,T7)b. Menciptakan produk dengan bentuk dan cita rasa baru (S1,S2,S5,S7,T3,T4,T5,

T6,T7)3. Strategi W-O (Kelemahan-Peluang)

Strategi WO bertujuan untuk memperkecil atau memperbaiki kelemahan-

kelemahan internal dengan cara memanfaatkan peluang eksternal yang dimiliki

oleh IKM Rumah Jamur. Berdasarkan strategi W-O yang terdapat pada matriks

SWOT, alternatif strategi yang dapat ditawarkan untuk pengembangan usaha IKM

Rumah Jamur sebagai berikut.a. Mengoptimalkan promosi produk untuk memperluas pangsa pasar(W2,W3,

W4,W7,W9,O1,O2,O5)b. Menambah jumlah outlet dengan strategi waralaba di tempat strategis lainnya

(W2,W3,W7,W9,O1,O3,O5)

4. Strategi W-T (Kelemahan-Ancaman)Strategi WT merupakan taktik defensif (bertahan) dengan cara mengurangi

kelemahan internal serta menghindari ancaman eksternal yang dihadapi oleh IKM

Rumah Jamur. Berdasarkan strategi W-T yang terdapat pada matriks SWOT,

alternatif strategi yang dapat ditawarkan untuk pengembangan usaha IKM Rumah

Jamur sebagai berikut.a. Memperbaiki desain kemasan produk untuk menarik konsumen lebih banyak

(W1,W9,T3,T5,T7)b. Melakukan kegiatan promosi secara maksimal untuk menarik pelanggan

potensial (W2,W9,T3,T4,T5,T6,T7)c. Menjalin kerjasama yang baik dengan pihak penyedia modal dan pemasok

bahan baku untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi (W6,W7,T1,T2)Berdasarkan hasil alternatif strategi pada tahap pencocokan (matching) dengan

menggunakan matriks IE dan SWOT, maka terdapat enam alternatif startegi

pemasaran yang akan direkomendasikan untuk keberlangsungan usaha IKM

Rumah Jamur sebagai berikut.

Page 75: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

60

1. Strategi penetrasi pasar pada matriks IE menggunakan strategi WT/WO dengan

melakukan kegiatan promosi secara maksimal untuk menarik pelanggan

potensial dan memperluas pangsa pasar.2. Strategi pengembangan pasar pada matriks IE menggunakan strategi SO

dengan memperluas wilayah pemasaran dan strategi WT dengan memperbaiki

desain kemasan produk untuk menarik konsumen lebih banyak.3. Strategi pengembangan produk pada matriks IE menggunakan strategi ST

dengan menciptakan produk dengan bentuk dan cita rasa baru.4. Strategi integrasi ke belakang pada matriks IE menggunakan strategi WT

dengan menjalin kerjasama yang baik dengan pihak penyedia modal dan

pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi.5. Strategi integrasi ke depan pada matriks IE menggunakan strategi WO dengan

menambah jumlah outlet dengan strategi waralaba di tempat strategis lainnya.

5.2.2.5 Matriks QSPM

Pengambilan keputusan strategi menggunakan matriks QSPM dengan

melakukan pemberian skor nilai daya tarik (AS), yang tersaji pada lampiran 9, 10,

11,12, 13, dan 14. Berikut ini disajikan pada tabel 9 hasil matriks QSPM

berdasarkan nilai total TAS (total attractiveness score) sebagai berikut.

Tabel 9. Matriks QSPM IKM Rumah Jamur

Faktor-Faktor Utama

Alternatif StrategiStrategi

1Strategi

2Strategi

3Strategi

4Strategi

5Strategi

6TAS TAS TAS TAS TAS TAS

A. KekuatanVariasi produk beragam

0,133 0,133 0,067 0,133 0,033 0,133

Memiliki rasa yang enak

0,333 0,333 0,167 0,333 0,083 0,333

Harga relatif terjangkau

0,367 0,367 0,183 0,367 0,092 0,367

Gerai outlet mudah dijangkau

0,300 0,225 0,075 0,150 0,075 0,300

SDM yang terampil dan berpengalaman

0,067 0,067 0,067 0,267 0,067 0,133

Lokai produksi dekatdengan sumberbahan baku

0,092 0,092 0,092 0,092 0,367 0,092

Page 76: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

61

Bahan baku jamur bersertifikat organik

0,050 0,050 0,050 0,033 0,050 0,050

B. KelemahanKemasan masih sederhana

0,133 0,133 0,133 0,100 0,033 0,100

Promosi media sosialbelum maksimal

0,433 0,433 0,217 0,433 0,108 0,433

Gerai outlet masih terbatas

0,125 0,125 0,042 0,042 0,042 0,167

Belum adanya pemberian diskon/promo

0,200 0,150 0,050 0,050 0,050 0,100

Produk tidak tahan lama

0,300 0,300 0,075 0,075 0,075 0,150

Dapur produksi belum sesuai standar

0,008 0,033 0,008 0,025 0,033 0,017

Minimnya modal usaha yang dimiliki

0,500 0,500 0,500 0,500 0,500 0,500

Sistem pembukuan (catatan keuangan) belumtertata rapih

0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

Segmen pasar masih terbatas

0,400 0,400 0,400 0,400 0,400 0,400

Tabel 9. (lanjutan)

Faktor-Faktor Utama

Alternatif StrategiStrategi

1Strategi

2Strategi

3Strategi

4Strategi

5Strategi

6TAS TAS TAS TAS TAS TAS

C. PeluangDapat dijadikan produk unggulan Kota Batu

0,061 0,061 0,061 0,061 0,045 0,045

Adanya dukungan pemerintah

0,424 0,424 0,318 0,318 0,424 0,318

Menjadi alternatif makanan untuk vegetarian

0,091 0,091 0,091 0,091 0,061 0,030

Memiliki pemasok bahan baku yangmenyediakan kualitas terbaik

0,152 0,227 0,076 0,303 0,303 0,152

Pangsa pasar usaha masih terbuka luas

0,364 0,364 0,364 0,364 0,364 0,364

D. AncamanPemasok jamur tiramtidak banyak

0,061 0,242 0,061 0,242 0,242 0,182

Pasokan jamur tiram 0,409 0,409 0,136 0,545 0,545 0,409

Page 77: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

62

yang tidak menentuMuncul pesaing usaha sejenis karena produk mudah ditiru

0,485 0,485 0,485 0,485 0,242 0,364

Harga produk pesaing lebih murah

0,545 0,545 0,273 0,545 0,136 0,136

Produk usaha serba jamur belum umum

0,485 0,485 0,242 0,364 0,242 0,364

Konsumen mudah bosan

0,303 0,303 0,152 0,303 0,076 0,303

Berkembangnya produsen makanan modern

0,121 0,121 0,121 0,121 0,091 0,091

Total Nilai TAS 6,942 7,099 4,504 6,742 4,781 6,033Sumber : Data primer diolah, 2017

Urutan pemilihan strategi berdasarkan angka kemenarikan (TAS) pada

lampiran 15 adalah sebagai berikut.Prioritas 1 : Strategi 2, yaitu memperluas wilayah pemasaran dengan total nilai

daya tarik sebesar 7,099.Prioritas 2 : Strategi 1, yaitu melakukan kegiatan promosi secara maksimal untuk

menarik pelanggan potensial dan memperluas pasar dengan total nilai

daya tarik sebesar 6,942.Prioritas 3 : Strategi 4, yaitu menciptakan produk dengan bentuk dan cita rasa

baru dengan total nilai daya tarik sebesar 6,742.Prioritas 4 : Strategi 6, yaitu menambah jumlah outlet dengan strategi waralaba di

tempat strategis lainnya dengan total nilai daya tarik sebesar 6,033.Prioritas 5 : Strategi 5, yaitu menjalin kerjasama yang baik dengan pihak penyedia

modal dan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas dan

kapasitas produksi dengan total nilai daya tarik sebesar 4,781.Prioritas 6 : Strategi 3, yaitu memperbaiki desain kemasan produk untuk menarik

konsumen lebih banyak dengan total nilai daya tarik sebesar 4,504.

Strategi memperluas wilayah pemasaran menjadi strategi prioritas utama untuk

direkomendasikan pada usaha IKM Rumah Jamur. Strategi ini berupaya untuk

melakukan pengembangan pasar dengan menggunakan produk olahan jamur tiram

yang telah ada saat ini, seperti tahu bakso jamur, risoles jamur, martabak jamur,

dan lumpia jamur, kepada pasar sasaran baru (new market). Strategi memperluas

wilayah pemasaran usaha IKM Rumah Jamur bertujuan untuk memunculkan

konsumen atau pelanggan baru.

Page 78: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

VI KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai mengenai strategi

pemasaran produk olahan jamur tiram pada IKM Rumah Jamur, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi pemasaran dikaitkan dengan volume penjualan dan pendapatan usaha

yang efisien terletak pada strategi kelima jika dibandingkan dengan tujuh

strategi pemasaran lainnya. Strategi pemasaran tersebut mengenai strategi

produk dengan menjual berbagai varian produk olahan serba jamur, yaitu tahu

bakso jamur, risoles jamur, martabak jamur, dan lumpia jamur. Kemasan

produk menggunakan plastik mika agar produk dapat terlihat dari luar dan

menggunakan label stiker untuk menunjukkan merek Rumah Jamur serta

contact person usaha. Strategi harga dengan menawarkan harga terjangkau

untuk semua kalangan, yaitu berkisar antara Rp. 2.500-Rp. 4.000. Strategi

distribusi dilakukan dengan membuka gerai outlet Rumah Jamur di Kota

Malang, melalui open reseller tanpa modal bagi mahasiswa, dan melalui jasa

kurir makanan. Strategi promosi dengan menggunakan wordpress/blog, media

sosial (facebook, whatsapp, blackberry messenger, dan instagram), brosur, dan

pameran-pameran baik tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Hasil yang

diperoleh masih bersifat fluktuatif, hal ini dikarenakan terdapat libur penjualan

pada hari kerja outlet, rekapan data penjualan banyak yang hilang, serta

rekapan data penjualan hanya dilakukan pada satu cabang outlet saja.2. Alternatif strategi pemasaran yang direkomendasikan yaitu memperluas

wilayah pemasaran, melakukan kegiatan promosi secara maksimal untuk

menarik pelanggan potensial dan memperluas pasar, menciptakan produk

dengan bentuk dan cita rasa baru, menambah jumlah outlet dengan strategi

waralaba di tempat strategis lainnya, menjalin kerjasama yang baik dengan

pihak penyedia modal dan pemasok bahan baku untuk meningkatkan kualitas

dan kapasitas produksi, dan memperbaiki desain kemasan produk untuk

menarik konsumen lebih banyak.

6.2 Saran

64

Page 79: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

65

Saran yang diberikan untuk keberlangsungan pemasaran usaha olahan jamur

tiram pada IKM Rumah Jamur sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan, mempertimbangkan hasil dari strategi pemasaran yang telah

dirumuskan sebagai altenatif strategi untuk meningkatkan volume penjualan

dan pendapatan usaha. Prioritas strategi pemasaran yang direkomendasikan

yaitu memperluas wilayah pemasaran. Upaya yang dapat dilakukan melalui

promosi dengan memanfaatkan media sosial, promosi word of mouth (mulut ke

mulut), dan promosi melalui event/pameran/bazar, serta membuka restoran

serba olahan jamur tiram.

Bagi peneliti lain, disarankan dapat menggunakan tahap perumusan perencanaan

strategi dalam pengambilan keputusan secara lengkap. Tahap tersebut meliputi

matriks IFE, matriks EFE, matriks CPM, matriks SWOT, matriks SPACE, matriks

BCG, matriks Grand Strategy, dan matriks QSPM.

Page 80: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2015. Manajemen Strategi Teori-Konsep-Kinerja. Jakarta : MitraWacana Media.

Cymbidiana, Rafika Epsilani dan Rosidi. 2013. Analisis Lingkungan Internal danEksternal Dalam Menetapkan Strategi Untuk Keberlangsungan HidupPerusahaan. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol. 1, No. 2.

David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis : Konsep. Edisi 12, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Kinnear, Thomas C. dan James R. Taylor. 1988. Riset Pemasaran PendekatanTerpadu. Edisi Ketiga, Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1,Edisi 8. Jakarta : Penerbit Erlangga.

____________________________. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 1,Edisi 12. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Lamb, Charles W., Joseph F. Hair, dan Carl McDaniel. 2001. Pemasaran. Buku 1.Jakarta : Salemba Empat.

Ma’aruf, Hendri. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Mailina, Dina. 2014. Strategi Pemasaran Pada “Rumah Talas” Gurih 7 Bogor,Jawa Barat. Bogor : Skripsi FEM IPB.

Marcelina, Sherly. 2013. Analisis Strategi Pemasaran UKM Elsari Brownies andBakery di Kota Bogor, Jawa Barat. Bogor : Skripsi FEM IPB.

Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. 2015. Manajemen Strategi : AnalisisLingkungan Perusahaan. Jakarta : Universitas Gunadarma.

Pratiwi, Resty Mellida. 2015. Strategi Pemasaran Produk Olahan SalakBangkalan Studi Kasus di Agroindustri Salak Bangkalan, Dusun MorkolakTimur, Desa Kramat, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Malang : Skripsi FPUB.

Rachmawati, Rina. 2011. Peranan Marketing Mix terhadap PeningkatanPenjualan : Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran. Jurnal KompetensiTeknik Vol. 2, No.2.

Simanjorang, Ronal Donni Gabriel. 2014. Analisis Strategi Pemasaran Browniesdan Bolu Lapis Bogor Sangkuriang Pada CV Agrinesia Bogor, Jawa Barat.Bogor : Skripsi FEM IPB.

66

Page 81: ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLAHAN JAMUR …repository.ub.ac.id/4862/1/SOFIA NURAINI.pdfJudul Penelitian : Analisis Strategi Pemasaran Produk Olahan Jamur Tiram pada Industri

67

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif danR&D. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta : ANDI.

Umar, Husein. 2001. Strategic Management in Action. Jakarta : PT Gramedia Pustaka.

Wibowo, Dimas Hendika, Zainul Arifin, dan Sunarti. 2015. Analisis StrategiPemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM : Studi Pada BatikDiajeng Solo. Jurnal Administrasi Vol. 29, No.1.

Wijaya, Arik Adi. 2013. Analisis Strategi Pemasaran Makanan Tradisional StudiKasus Pada Home Industry Rengginang Halimatus Sa’diyah Kalibaru diKabupaten Banyuwangi. Jember : Skripsi FE Universitas Jember.

Yulianti, Devi. 2014. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam

Pencapaian Tujuan Perusahaan. Jurnal Sosiologi, Vol. 16, No. 2 : 103-114.