pelabelan pangan olahan

46
Pelabelan Pangan Olahan DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI Disampaikan pada Seminar Batasi Konsumsi Gula, Garam dan Lemak untuk Mencegah dan Mengendalikan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah” Peringatan Hari Jantung Sedunia, Jakarta 7 Oktober 2014

Upload: jamar

Post on 05-Jan-2016

207 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Pelabelan Pangan Olahan. DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI. Disampaikan pada - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pelabelan Pangan Olahan

Pelabelan Pangan Olahan

Pelabelan Pangan Olahan

DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHYA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI

Disampaikan padaSeminar Batasi Konsumsi Gula, Garam dan Lemak untuk Mencegah dan Mengendalikan Penyakit

Jantung dan Pembuluh Darah”Peringatan Hari Jantung Sedunia, Jakarta 7 Oktober 2014

Page 2: Pelabelan Pangan Olahan

4. Penutup

2. Label Produk Pangan

1. Pendahuluan

AGENDAAGENDA

3. Informasi Nilai Gizi

2

Page 3: Pelabelan Pangan Olahan

PendahuluanPendahuluan1

3

Page 4: Pelabelan Pangan Olahan

Undang-undang No. 18 Tahun 2012tentang Pangan

Undang-undang No. 8 tentang Perlindungan Konsumen

PP No. 69 Tahun 1996 tentang Label dan Iklan Pangan

PP No.28 Tahun 2004 tentang Keamanan Mutu dan Gizi Pangan

Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.03.1.23.11.11.09909 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim Dalam Label dan Iklan Pangan Olahan

Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.11.11.09605 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala BPOM No. HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Dasar HukumDasar Hukum

4

Page 5: Pelabelan Pangan Olahan

Salah satu Misi Badan POM :

Melakukan Pengawasan Pre-Market dan Post-Market Berstandar Internasional

MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT AGAR MAMPU MELINDUNGI DIRI DARI OBAT DAN MAKANAN YANG BERISIKO TERHADAP KESEHATAN

5

Page 6: Pelabelan Pangan Olahan

Upaya Pencegahan PTM• WHO Global Strategy on Diet, Physical Activity and

Health menekankan pada dua faktor risiko utama yaitu diet dan aktifitas fisik

• Salah satu strategi negara yang direkomendasikan WHO adalah melalui : Labelling

Government may require information to be provided on key nutritional aspects to allow consumers to be better informed about the benefits and content of foods to make healthy choices

6

Page 7: Pelabelan Pangan Olahan

Upaya Pencegahan PTM• Dalam Dokumen WHO Global Strategy on Diet,

Physical Activity and Health juga ditekankan :

Tren penggunaan pesan terkait kesehatan oleh produsen semakin meningkat, sehingga memberikan konsekuensi penting bagi regulator untuk menjamin bahwa pesan-pesan tersebut benar dan tidak menyesatkan konsumen

7

Page 8: Pelabelan Pangan Olahan

Upaya Badan POM• Strategi “Labelling” telah dimuat dalam

sejumlah Regulasi :– PP 69/1999 tentang label dan Iklan Pangan– Peraturan Ka BPOM No. : HK.03.1.23.11.

11.09909 Tahun 2011 Tentang Pengawasan Klaim Dalam Label dan Iklan Pangan Olahan

– Peraturan Ka BPOM No. HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan dan perubahannya.

8

Page 9: Pelabelan Pangan Olahan

Upaya Badan POMPenanganan klaim.• Produk pangan hanya dapat mencantumkan klaim apabila mengandung

tidak lebih dari 13 g lemak total, 4 g lemak jenuh, 60 mg kolesterol atau 480 mg natrium per saji.

• benar, tidak menyesatkan, didukung oleh bukti ilmiah dan sesuai dengan ketentuan peraturan

• Pangan untuk bayi tidak boleh mencantumkan klaim• Klaim tidak boleh:

– memuat pernyataan bahwa konsumsi pangan tersebut dapat memenuhi kebutuhan semua zat gizi esensial, dan/atau;

– memanfaatkan ketakutan konsumen. – menyebabkan konsumen mengkonsumsi suatu jenis pangan secara

berlebihan, dan/atau; – menggambarkan bahwa suatu zat gizi atau komponen lain dapat

mencegah, mengobati atau menyembuhkan penyakit9

Page 10: Pelabelan Pangan Olahan

Upaya Badan POM• Sejalan dengan WHO, Codex Alimentarius Commission

(Badan standar pangan dunia) juga menangani PTM melalui penetapan standar pangan antara lain:– CCNFSDU (Codex Committee on Nutrition and Food for

Special Dietary Uses)– Codex Committe on Food labelling– Codex Committe on Food Additive

• Badan POM terlibat aktif dalam forum tersebut

10

Page 11: Pelabelan Pangan Olahan

Pesan Gizi Seimbang :

• 1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan;• 2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;• 3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi;• 4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok;• 5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;• 6) Biasakan Sarapan;• 7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;

• 8 ) Biasakan membaca label pada kemasan pangan;• 9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;• 10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

11

Pedoman Gizi Seimbang 2014

Page 12: Pelabelan Pangan Olahan

Sebanyak 88,9% responden memutuskan untuk tidak jadi membeli makanan jika tidak menemukan label kemasan pangan yang dicari. (Susanto,2008

Bagaimana sikap konsumen :

Label kemasan pangan yang paling diperhatikan responden adalah :- label halal (36,5%), - waktu kedaluwarsa (34,9%),- nama produk (20,6%), dan - komposisi makanan (7,9%).

(Susanto,2008)

Dit SPP-BPOM RI, November 2013

Page 13: Pelabelan Pangan Olahan

Hasil Pengawasan Label 2009-2013 Hasil Pengawasan Label 2009-2013

2009 2010 2011 2012 20130.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

66.99%

44.14%

51.62%

60.69%

67.07%

33.01%

55.86%

48.38%

39.31%

32.93%

MSTMS

N: 6.277

N: 6.604N: 3.789

N: 4.221N: 4.114

Page 14: Pelabelan Pangan Olahan

Label Produk PanganLabel Produk Pangan2

14

Page 15: Pelabelan Pangan Olahan

Wajib ada pada setiap

pangan terkemas Label Pangan

Terletak pada bagian

pangan yang mudah dilihat

dan dibaca Tidak mudah lepas, luntur atau rusak

Berisi keterangan mengenai

pangan

Harus benar dan tidak

menyesatkan

15

Page 16: Pelabelan Pangan Olahan

16

Page 17: Pelabelan Pangan Olahan

b. Bagian Lain

Bagian label selain bagian utama label

• teratur, tidak berdesak-desakan, jelas dan mudah dibaca. • penggunaan latar belakang, tidak mengaburkan atau mengganggu

pesan dan tulisan.

Syarat pencantuman:

Label

Pangan

a. Bagian Utama Label

memuat keterangan paling penting

ditempatkan pada satu sisi kemasan yang paling mudah dilihat, diamati dan atau dibaca

17

BAGIAN LABEL PANGAN

Page 18: Pelabelan Pangan Olahan

1. nama produk / nama pangan olahan2. daftar bahan atau komposisi yang digunakan; 3. berat bersih atau isi bersih; 4. nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor; 5. halal bagi yang dipersyaratkan; 6. tanggal dan kode produksi; 7. tanggal, bulan, dan tahun kedaluwarsa; 8. nomor pendaftaran ( MD/ML/PIRT); dan 9. asal usul bahan Pangan tertentu.

Keterangan ditulis menggunakan Bahasa Indonesia18

KETERANGAN PADA LABEL

proses khusus, seperti jagung rekayasa genetik , bawang putih iradiasi asal bahan: protein kedelai, lemak babi.

Pelabelan Pangan Pelabelan Pangan

Page 19: Pelabelan Pangan Olahan

Keterangan yang juga harus dicantumkan, jika perlu (sesuai persyaratan dan ketentuan):1. Keterangan tentang kandungan gizi, 2. Keterangan tentang iradiasi pangan, 3. Keterangan tentang Pangan organik, 4. Keterangan tentang Pangan rekayasa genetika, 5. Keterangan tentang pangan yang dibuat dari bahan baku alamiah,6. Petunjuk penggunaan/penyiapan, 7. Petunjuk tentang cara penyimpanan, 8. Keterangan tentang petunjuk atau saran penyajian, 9. Keterangan tentang peruntukan, 10. Keterangan lain yang perlu diketahui mengenai dampak pangan

terhadap kesehatan manusia, 11. Peringatan.

Keterangan ditulis menggunakan Bahasa Indonesia19

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

Pelabelan Pangan Pelabelan Pangan

Page 20: Pelabelan Pangan Olahan

Komposisi: tepung agar-agar, pewarna Hijau FCF CI. No. 42053, perisa melon

Cara Penggunaan:

1. Siapkan 800 ml air2. Campurkan agar-agar

dengan dengan 300 g gula 3. Masukkan campuran agar-

agar - gula ke dalam air4. Aduk dan panaskan hingga

mendidih5. Angkat dan tuangkan dalam

cetakan6. dinginkan

Baik Digunakan Sebelum : 12 Nov 13

Kode Produksi: CPD03

Nama Produk

Isi Bersih No. pendaftaran

Nama dan Alamat

Produsen

Tanggal Kedaluwarsa & Kode Produksi

Komposisi

Nama Dagang

BAGIAN UTAMA LABEL

Agar-agar instan

Diproduksi oleh:PT. Angin Segar MaritimJl. Syukur No. 35Jakarta 12610Indonesia P-IRT No. 1234567890134-15

Berat Bersih 7 g

Rasa Melon

Cap BURUNG CAMAR

Saran Penyajian

Saran Penyajian

20Keterangan Pada Label (Lanjutan)

BAGIAN LAIN

Page 21: Pelabelan Pangan Olahan

Nama Produk/Nama JenisNama produk merupakan identitas mengenai produk pangan yang terkait dengan karakteristik produk sehingga menunjukkan sifat dan atau keadaan yang sebenarnya dari suatu produk.

Ketentuan Penggunaan Nama Produk Sesuai dengan SNI yang telah diberlakukan wajib. Jika belum diatur wajib SNI:

Pangan MD/ML sesuai Kategori Pangan (Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.52.4040 Tahun 2006).

Pangan produksi IRTP, sesuai Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (Peraturan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012).

AMDKTerigu Kakao Bubuk

Garam Konsumsi

21

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

Page 22: Pelabelan Pangan Olahan

DAFTAR BAHAN YANG DIGUNAKAN/ KOMPOSISI

Seluruh bahan yang digunakan dicantumkan secara lengkap termasuk bahan tambahan pangan ikutan (carry over) meliputi golongan pemanis buatan, pengawet, antioksidan, pewarna dan penguat rasa. Dituliskan berurutan dimulai dari bagian yang terbanyak digunakan (bahan utama), kecuali BTP ikutan, vitamin, mineral dan zat penambah gizi lainnya;

Didahului tulisan “komposisi”, “daftar bahan”, “bahan yang digunakan” atau “bahan-bahan”.

Menggunakan nama lazim.

Contoh : vitamin C.

22

Keterangan Pada Label (Lanjutan)Pelabelan Pangan Pelabelan Pangan

Page 23: Pelabelan Pangan Olahan

2. Untuk antioksidan, pengawet, pemanis buatan, pewarna dan penguat rasa

+ nama jenis BTP

Contoh: pewarna Merah Allura CI No.16035

3. pewarna + nomor indeks pewarna

Contoh: pengawet benzoat

+ minimal nama kelompok perisa5. perisa

Contoh: perisa alami jeruk, perisa sintetik abon sapi.

1

4. pemanis buatan+ tulisan “mengandung pemanis buatan,

disarankan tidak dikonsumsi oleh anak dibawah 5 (lima) tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.” (contoh ;pemanis buatan sakarin )

Cara pencantuman BTP pada komposisi

23

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

1. nama golongan, seperti: pewarna, pemanis, penguat rasa, pengental,pengawet

contoh: sakarin

2

2

1

Pelabelan Pangan Pelabelan Pangan

Page 24: Pelabelan Pangan Olahan

BERAT BERSIH ATAU ISI BERSIH

• Pada bagian utama label • Pangan cair dinyatakan dengan isi bersih (contoh : sari buah)• Pangan padat dinyatakan dengan berat bersih ( contoh ; kembang

gula)• Pangan semi padat atau kental dinyatakan dengan berat atau isi

bersih (contoh : es krim, mayonais)• Penulisan untuk menerangkan bentuk bijian atau butiran adalah

seperti contoh berikut : Berat bersih 1 gram Isi 5 butir @ 200 mg

Untuk produk yang mengandung padatan dalam medium cair, seperti koktil, maka wajib dicantumkan bobot tuntas.

Bobot Tuntas

24

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

Page 25: Pelabelan Pangan Olahan

NAMA DAN ALAMAT PRODUSEN / IMPORTIR Nama dan alamat produsen/ importir harus dicantumkan secara

jelas termasuk nama kota, kode pos dan Indonesia. Nama dan alamat produsen diluar negeri sekurang-kurangnya nama negara dan kota

Jika alamat tidak tercantum pada direktori kota harus mencantumkan alamat dengan jelas.

Jika pangan yang diproduksi merupakan pangan olahan lisensi atau pangan olahan yang dikemas kembali, maka harus dicantumkan informasi yang menghubungkan antara pihak yang memproduksi dengan pihak pemberi lisensi dan atau pihak yang melakukan pengemasan kembali.

Diproduksi oleh: PT. UlyaSari FoodDepok 16952-Indonesia

Diproduksi oleh: PT. UlyaSari FoodJl. .... 16952-Indonesia

Dikemas oleh : PT. Abadi Jaya Makmur untuk: PT. UlyaSari FoodJl. Jakarta 16210-Indonesia

25

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

Pangan IRTP tidak boleh ‘lisensi’

Page 26: Pelabelan Pangan Olahan

Pencantuman TANGGAL KEDALUWARSA

Baik digunakan sebelum …tanggal, bulan, tahun (sesuai dengan daya simpannya )

Daya Simpan Penulisan

≤ 3 bulan tanggal, bulan dan tahun

> 3 bulan bulan dan tahun

26

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

Keterangan dapat terpisah tetapi diikuti petunjuk tempat pencantuman

Jika tanggal dipengaruhi cara penyimpanan maka cara penyimpanan ditulis berdampingan dengan keterangan kedaluarsa

Page 27: Pelabelan Pangan Olahan

Pencantuman TANGGAL KEDALUWARSA

KODE DAN TANGGAL PRODUKSI

• Kode Produksi : Kode mengenai riwayat produksi pangan yang bersangkutan.

• Tanggal Produksi : Tanggal, bulan, tahun dimana pangan tersebut diproduksi.

27

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

Page 28: Pelabelan Pangan Olahan

NOMOR PENDAFTARAN• Tanda atau nomor yang merupakan persetujuan keamanan

pangan berdasarkan penilaian keamanan, mutu dan gizi serta label pangan dalam rangka peredaran pangan.

• BPOM RI MD dan BPOM RI ML, untuk produk yang harus didaftarkan di Badan POM RI (12 digit)

• PIRT-(15 digit angka), untuk produk yang dapat didaftarkan di Dinas Kesehatan setempat, dengan penulisan sbb:

28

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

P-IRT No. 1234567890123–45

Page 29: Pelabelan Pangan Olahan

GAMBAR PADA LABEL• Menunjukkan keadaan yang sebenarnya

boleh, jika pangan mengandung bahan tersebut

Pada bagian komposisi dicantumkan jumlahnya, contoh :”Komposisi : air, gula, sari buah mangga (10%), perisa mangga”

Tulisan ‘Saran Penyajian’ harus jelas

• Pengecualian untuk saran penyajian

• Gambar buah, sayur, daging, ikan atau bahan pangan lainnya

Saran Penyajian

29

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

Page 30: Pelabelan Pangan Olahan

30

TULISAN DAN PERINGATAN

Pangan mengandung babi

jelas terbaca; proporsional ; ukuran huruf min 1,5 mm;

dan dicantumkan pada bagian

yang paling mudah dilihat.

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

dicantumkan pada pangan olahan yang mempunyai sertifikat “Halal” dari lembaga yang berwenang di Indonesia dan telah mendapat persetujuan pencantuman tulisan “Halal” dari Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan, Badan POM.

Tulisan Halal

Page 31: Pelabelan Pangan Olahan

”MINUMAN BERALKOHOL” dan nama jenis sesuai kategori pangan atau ”MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN ....”

”DIBAWAH UMUR 21 TAHUN ATAU WANITA HAMIL DILARANG MINUM”

”Mengandung Alkohol + … % v/v”

dicantumkan pada bagian yang paling mudah dilihat.

31

TULISAN DAN PERINGATAN

Minuman beralkohol

Keterangan Pada Label (Lanjutan)

dicantumkan kadar alkohol dalam bentuk persentase

dicantumkan pada bagian yang paling mudah dilihat.

Pangan olahan mengandung alkohol

Page 32: Pelabelan Pangan Olahan

Informasi Nilai GiziInformasi Nilai Gizi3

32

Page 33: Pelabelan Pangan Olahan

Setiap Orang yang memproduksi pangan Olahan yang mengandung Gula, garam, dan/lemak untuk diperdagangkan wajib memuat informasi kandungan Gula, Garam dan Lemak serta pesan kesehatan pada label Pangan

Dit SPP-BPOM RI, Juni 2013

Informasi Nilai Gizi Informasi Nilai Gizi

Informasi Kandungan gula total, natrium total dan lemak total

Pencantuman Informasi sesuai ketentuan Peraturan Perundangan-undangan

Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.23.11.11.09605 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala BPOM

No. HK.00.06.51.0475 Tahun 2005 tentang Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

PerMenKes No. 30 Tahun 2013

Kewajiban pencantuman informasi tersebut dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan risiko kejadian PTM

Akan ditetapkan oleh Permenkes

33

Page 34: Pelabelan Pangan Olahan

Informasi Nilai Gizi (ING)Daftar kandungan zat gizi pangan pada label pangan sesuai

dengan format yang dibakukanMerupakan bagian dari pelablean pangan

ING Tidak wajib

Waj

ib

jika

• Disertai pernyataan bahwa pangan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya yang ditambahkan; atau

• Dipersyaratkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang mutu dan gizi pangan, wajib ditambahkan vitamin, mineral, dan atau zat gizi lainnya

Informasi Nilai Gizi Informasi Nilai Gizi

34

Page 35: Pelabelan Pangan Olahan

- Takaran saji- Jumlah sajian per

kemasan- Catatan kaki

• Informasi yang wajib dicantumkan

- Energi total- Lemak total

- Protein- Karbohidrat total

- Natrium

•Zat gizi yang wajib dicantumkan

Pelabelan Pangan Pelabelan Pangan

35

Page 36: Pelabelan Pangan Olahan

Zat Gizi yang Wajib Dicantumkan

dengan Persyaratan Tertentu

- Produk pangan mengandung zat gizi tersebut dalam jumlah tertentu, atau- Zat gizi tersebut dipersyaratkan untuk ditambahkan atau difortifikasi pada pangan, atau- Pangan yang bersangkutan memuat klaim yang berkenaan dengan zat gizi tersebut.

Energi dari lemakLemak jenuhLemak TransKolesterolSerat panganGulaVitamin AVitamin CKalsiumZat besi

Pelabelan Pangan Pelabelan Pangan

36Dit SPP-BPOM RI, Juni 2013

Page 37: Pelabelan Pangan Olahan

FORMAT UMUM :

INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml)Jumlah Sajian per Kemasan : …….  JUMLAH PER SAJIAN Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkal Energi dari Lemak jenuh ... kkal  % AKG *Lemak Total …. g …….. % Lemak Jenuh …. g

……… % Lemak tidak jenuh tunggal …. g Lemak tidak jenuh ganda …. g Lemak trans …. g Kolesterol …. mg

…….. %Protein …. g

....….. %Karbohidrat Total …. g …….. % Serat pangan …. g …….. % Serat pangan larut …. g Serat pangan tidak larut …. g Gula …. g Gula alkohol …. g Karbohidrat lain .... g Natrium …. mg …….. %Kalium …. mg …….. % Vitamin A …….. % Vitamin C …….. %Vitamin lain …….. %Kalsium …….. %Zat Besi …….. %Mineral lain …….. %

• Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih

INFORMASI NILAI GIZI

Takaran saji … (g ) Jumlah saji per kemasan:.. Energi Total .. kkalEnergi dari lemak . …..kkal

Jumlah per sajian %AKG* Jumlah persajian %AKG*

Lemak Total … g …% Lemak jenuh…g ...% Kolesterol…mg ...% Protein …g ...%

Karbohidrat total ...g ...% Serat …g ...% Gula ….g Natrium …mg ...%

Vitamin A …% Vitamin C …% Vitamin B6 …% Vitamin D …% Kalsium …% Besi …%Magnesium …% Iodium …%

*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

Format Tabular/Horizontal

37

Page 38: Pelabelan Pangan Olahan

Format linier

INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji : ... sachet, Jumlah saji per kemasan :.. : JUMLAH PER SAJIAN : Energi total …kkal, Energi dari lemak ….kkal, Lemak Total …g (….% AKG), Lemak Jenuh ….g ( …% AKG ), Kolesterol …g ( ….% AKG), Protein …..g (...% AKG), Karbohidrat total …..g ( ...% AKG), Serat …g (…% AKG), Gula ….g, Natrium …g (…% AKG), Kalium …g (…% AKG), Vitamin A (….% AKG), Vitamin C (….%AKG), Vitamin D (….%AKG), Kalsium (…% AKG), Besi (….% AKG). Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

Format untuk Kemasan sangat kecil

Untuk Informasi Nilai Gizi, silahkan hubungi :Telp. (021) 1234567

38

Page 39: Pelabelan Pangan Olahan

39

INFORMASI NILAI GIZI

Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml)Jumlah Sajian per Kemasan : …….

JUMLAH PER SAJIAN

Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkal Energi dari Lemak jenuh ... kkal

% AKG *Lemak Total …. g …….. % Lemak Jenuh …. g ……… % Lemak tidak jenuh tunggal …. g Lemak tidak jenuh ganda g Lemak trans …. g Kolesterol …. mg …….. %Protein …. g …….. %Karbohidrat Total …. g …….. % Serat pangan …. g …….. % Serat pangan larut …. g Serat pangan tidak larut …. g Gula …. g Gula alkohol …. g Karbohidrat lain …. g Natrium …. mg …….. %Kalium …. mg …….. %

Vitamin A …….. % Vitamin C …….. %Vitamin lain …….. %Kalsium …….. %Zat Besi …….. %Mineral lain …….. %

* Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

FORMAT InformasiNilai Gizi

Biru : wajib dicantumkan (mandatory)Merah : wajib dicantumkan dengan persyaratan tertentuHijau : dapat dicantumkan secara sukarela (voluntary)

Lemak, protein, dan karbohidrat

Takaran saji dan energi total

Jumlah gizi dan persentase AKG

Vitamin dan

mineral

Page 40: Pelabelan Pangan Olahan

INFORMASI NILAI GIZI

Takaran saji ……. (URT) ......... (g/ml)Jumlah Sajian per Kemasan : …….

 JUMLAH PER SAJIAN Energi Total … kkal Energi dari Lemak ... kkal Energi dari Lemak jenuh ... kkal

% AKG *Lemak Total … g ... % Lemak Jenuh … g ... % Lemak Tidak Jenuh Tunggal … g Lemak Tidak Jenuh Ganda … g Lemak T Kolesterol

... %Protein … g ... %Karbohidrat Total … g ... % Serat Pangan …. g ... % Serat Pangan Larut …. g Serat Pangan Tidak Larut …. g

Gula

... g Gula Alkohol ... g Karbohidrat Lain ... g Natrium ... mg ... %Kalium ... mg ... %

Vitamin A ... % Vitamin C ... %Vitamin Lain ... %Kalsium ... %Zat Besi ... %Mineral Lain ... %

* Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal. Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.

Takaran saji ……. (URT) ……. (g/ml)Jumlah Sajian per Kemasan: …….Mulai dari sini

Energi Total …. Kkal Energi dari LemakEnergi dari Lemak …. kkalEnergi dari Lemak Jenuh …. kkal

Serat Pangan

… gSerat Pangan Larut

… gSerat Pangan Tidak Larut

… gNatrium

… mg

Cek energi total per saji

Batasi konsumsi zat gizi ini

Cukupi kebutuhan zat gizi ini

% AKG… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %… %

… %… %… %… %… %… %

% AKG (Angka Kecukupan Gizi) membantu memberikan informasi terkait kontribusi produk tersebut terhadap kebutuhan harian suatu nutrisi.Kalium

… mg

Footnote:Memberikan informasi bahwa peritungan % AKG berdasarkan kebutuhan energi 2000 kkal

Bagaimana membaca Informasi Nilai Gizi

Page 41: Pelabelan Pangan Olahan

PenutupPenutup4

41

Page 42: Pelabelan Pangan Olahan

PENUTUP

Label Pangan untuk memberikan informasi yang benar terkait asal, keamanan, mutu, kandungan gizi dan keterangan lain yang dibutuhkan mengenai produk pangan yang dikemas dan diperdagangkan kepada masyarakat

Ketentuan label tidak berlaku bagi pangan yang dibungkus dihadapan pembeli

42

Page 43: Pelabelan Pangan Olahan

43

Page 44: Pelabelan Pangan Olahan

Unit Layanan Pengaduan Konsumen

• Phone : 021-4263333• HALO BPOM : 1500533• Email : [email protected],

44

Page 45: Pelabelan Pangan Olahan

Direktorat Standardisasi Produk PanganBadan POM RI

Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat, 10560 Telp. (021) 4244691 ext.

1090-1092, (021) 42875584

45

Page 46: Pelabelan Pangan Olahan

TERIMA KASIH

46