analisis strategi bauran pemasaran ritel yang …

31
ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BRAVO SWALAYAN TUBAN RINGKASAN SKRIPSI Disusun Oleh: IBTAGH KULLA MA’RUF 0610220114 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi BIDANG MANAJEMEN PEMASARAN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG

MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BRAVO

SWALAYAN TUBAN

RINGKASAN SKRIPSI

Disusun Oleh:

IBTAGH KULLA MA’RUF

0610220114

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih

Derajat Sarjana Ekonomi

BIDANG MANAJEMEN PEMASARAN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

Page 2: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

ABSTRAK

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL (RETAIL

MARKETING MIX) YANG MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN

KONSUMEN BRAVO SWALYAN TUBAN

(Studi Pada Konsumen Bravo Swalayan Tuban Jawatimur)

Oleh : Ibtagh Kulla Ma’ruf (0610220114)

Dosen Pembimbing : Dr. Fatchur Rochman. SE ,Msi.

Skripsi ini berjudul ”Analisis Strategi Pemasran Bauran Ritel (Retail

Marketing Mix) Yang Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen Bravo Swalayan

Tuban”. Yang melatar belakangi diadakan penelitian ini adalah banyaknya toko-

toko swalayan yang muncul sehingga terjadi persaingan yang ketat khususnya

untuk bisnis toko retail di wilayah tuban dan untuk memenangkan persaingan

tersebut harus memperhatikan kepuasan konsumen yang dijadikan sebagai tolak

ukur agar bisa mempertahankan konsumen.

Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu 1) Untuk mengetahui bauran

pemasaran eceran (retail marketing mix) yang meliputi keragaman produk

(product assortment), layanan, atmosfer took, harga, promosi dan tempat atau

lokasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan

Tuban. 2) Untuk mengetahui bauran pemasaran eceran (retail marketing mix)

yang meliputi keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer took,

harga, promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara parsial terhadap

kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan regresi linier berganda dengan uji F dan uji t. Populasi dalam

penelitian ini yaitu orang yang melakukan transaksi pembelian ditoko Bravo

Swalayan Tuban.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan

analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa bauran pemasaran eceran (retail marketing mix) yang meliputi

keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga, promosi

dan tempat atau lokasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan konsumen

Bravo Swalayan Tuban. Bauran pemasaran eceran (retail marketing mix) yang

meliputi keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga,

promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan

konsumen Bravo Swalayan Tuban. Harga mempunyai pengaruh dominan

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban.

Kata Kunci: Bauran Pemasaran Eceran (Retail Marketing Mix) dan Tingkat

Kepuasan Konsumen

Page 3: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Semakin meningkatnya kebutuhan manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidup sehari-hari yang didapatkan melalui kegiatan berbelanja di

toko swalayan memiliki tujuan untuk mendapatkan kepuasan tersendiri atas

aktivitas yang dilaksanakan konsumen. Hal-hal yang akan ditawarkan yang

bukan hanya dalam bentuk barang harus memiliki kelebihan-kelebihan khusus

yang bersifat positif dibandingkan dengan penawaran usaha ritel lainnya,

maka pelanggan tetap setia. Dalam mempertahankan pelanggan, perusahaan

harus dapat memberikan kepuasan yang maksimal dalam memuaskan

pelanggannya. Adapun kepuasan pelanggan dapat terjadi apabila harapan

benar-benar terwujud demikian pula sebaliknya, jika pelanggan merasa puas,

maka mereka akan kembali membeli produk kita dan membicarakan hal

tersebut kapada orang lain secara menguntungkan demikian pula halnya pada

suatu usaha yang bergerak dalam bidang swalayan.

Bravo Swalayan merupakan salah satu swalayan yang terdapat di

wilayah Kota Tuban, dimana swalayan ini menyediakan berbagai keperluan

pokok maupun kebutuhan lainnya yang diperlukan oleh masyarakat. Dalam

aktivitas operasionalnya Bravo Swalayan beralamat di Jl. Jenderal Basuki

Rahmat 64 Kutorejo Tuban Jawa Timur, sebagai salah satu usaha ritel toko

swalayan yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan

rumah tangga yang menghadirkan sarana tempat berbelanja keluarga di Tuban

Page 4: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

dengan slogan berbelanja “Murah Meriah”. Bravo Swalayan mencoba

menghadirkan hal-hal yang menjadi kebutuhan para konsumennya, antara lain

menawarkan produk-produk dengan harga murah sesuai slogan yang dimiliki,

kenyamanan berbelanja atau hanya sekedar kunjungan dan lain-lain. Ini

memungkinkan adanya perjuangan yang keras dalam mempertahankan

keberadaannya dari sekian banyak usaha ritel di Indonesia serta di Kota Tuban

pada khususnya.

Masalah penelitian yang menjadi fokus peneliti adalah untuk

mengetahui sejauh mana faktor keragaman produk (product assortment),

layanan, atmosfer toko, harga, promosi, tempat (lokasi) menentukan tingkat

kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban, sehingga dapat memberikan

nilai tambah dan dapat memberikan kebutuhan informasi yang

mencerminkan kesinambungan produk dan dapat memenuhi kebutuhan

perusahaan dalam meningkatkan kualitas segala hal yang ditawarkan

perusahaan, jumlah pelanggan dan jumlah pelanggan yang sudah ada.

Hal yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah sejauh mana

faktor-faktor strategi bauran pemasaran eceran yakni keragaman produk

(product assortment), layanan dan atmosfer toko, harga, promosi, tempat/

lokasi menentukan tingkat kepuasan konsumen pada Bravo Swalayan

Tuban. Atas dasar permasalahan tersebut di atas maka dalam penulisan

skripsi ini akan menganalisa tingkat kepuasan konsumen terhadap strategi

bauran pemasaran eceran terhadap obyek yang akan diteliti. Dengan harapan

analisis ini mendapatkan suatu konsep teoritik pada pelaksanaan program

Page 5: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

bauran pemasaran eceran dan masukan bagi perusahaan dalam memberikan

kepuasan kepada konsumen sehingga mampu mempertahankan pelanggan

serta eksistensinya dalam dunia bisnis ritel yang merupakan satu tujuan

terpenting dalam daur hidup suatu usaha.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, maka penulis tertarik untuk mengidentifikasikan masalah

tentang : “Analisis Strategi Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Tingkat

Kepuasan Konsumen Bravo Swalayan Tuban”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dalam penelitian ini dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1) Apakah bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi

keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer toko,

harga, promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara simultan

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban ?

2) Apakah bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi

keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer took,

harga, promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara parsial

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban ?

3) Variabel bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) apakah yang

mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen Bravo

Swalayan Tuban ?

Page 6: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang

meliputi keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer took,

harga, promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara simultan

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban.

b. Untuk mengetahui bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang

meliputi keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer took,

harga, promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara parsial terhadap

kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban.

c. Untuk mengetahui variabel bauran pemasaran ritel (retail marketing mix)

yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen Bravo

Swalayan Tuban.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi satu kajian dalam

mempertimbangkan dalam pelaksanaan strategi pemasaran ritel

untuk mencapai kepuasan konsumen.

b. Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap strategi

bauran pemasarn ritel, sehingga perusahaan dapat menentukan

langkah yang tepat dalam mempertahankan pelanggan guna

mempertahankan eksistensinya.

Page 7: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

2. Secara Praktis

a. Bagi Bravo Swalayan Tuban, penelitian ini diharapkan dapat

menjadi pertimbangan bahwa tingkat kepuasan konsumen yang

terbentuk merupakan hasil dari pelaksanaan strategi bauran

pemasaran rotel yang optimal.

b. Bagi penulis, penelitian ini merupakan salah satu poelatihan

berpikir secara ilmiah dengan menganalisa data dari obyek yang

akan diteliti.

c. Bagi para akademisi dan pembaca, diharapkan akan

mendapatkan satu khasanah kepustakaan dan memberikan satu

informasi dalam upaya pemenuhan harapan yang diinginkan,

lebih kritis dan bijak dalam memilih tempat berbelanja.

Page 8: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bauran Ritel

Pengertian bauran ritel menurut Masson, Mayer, F.Ezeel (1998 : 49)

dalam buku Foster (2008:51) adalah sebagai berikut : “bauran ritel adalah

semua variabel yang dapat digunakan sebagai strategi pemasaran untuk

berkompetisi pada pasar yang dipilih”. Sedangkan menurut Foster (2008:49)

“Bauran ritel terdiri dari unsur-unsur strategis yang digunakan untuk

mendorong pembeli melakukan transaksi usahanya dengan pedagang eceran

tertentu” Dari definisi Foster (2008:49) dijelaskan bahwa bauran ritel

merupakan unsur-unsur strategis untuk mendorong minat konsumen.Sehingga

bauran ritel merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku pembeli

dan keputusan pembelian konsumen.

Dunne, Lusch dan Griffith (2002:53) dalam buku Foster (2008:110)

menyatakan ada enam komponen-komponen bauran ritel antara lain

merchandise, harga, periklanan dan promosi, pelayanan konsumen dan

penjualan, serta suasana toko dan desain toko.

2.2 Komponen Bauran Ritel

Untuk mendukung usaha ritel dibutuhkan strategi-strategi terpadu, agar

di dalam mengambil suatu keputusan tidak menyebabkan kerugian bagi

perusahaan. Bauran penjualan ritel terdiri dari unsur-unsur strategis yang

digunakan untuk mendorong pembeli melakukan transasksi usahanya dengan

pedagang ritel tertentu.

Page 9: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

Sementara itu Kotler dan Armstrong (2004:442) dalam buku Foster

(2008:110) merangkum demikian banyaknya komponen bauran ritel, dalam

hal ini ada sepuluh, enam komponen besar, yaitu bauran produk, layanan,

suasana toko, harga, promosi, dan lokasi.

2.3 Faktor-faktor Bauran Ritel ( Retailing Mix )

Faktor-faktor bauran ritel diantaranya meliputi :

1. Lokasi ( Location )

Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran

pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai atau toko akan lebih

sukses dibanding toko lainya yang berlokasi kurang strategis, meskipun

keduanya menjual produk yang sama. Sebelum sebuah toko atau tempat

berbelanja didirikan, langkah pertama adalah mempelajari suatu area agar

investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan. Menurut Ma’ruf (2005:

124), ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam

mengevaluasi area perdagangan ritel, diantaranya sebagai berikut :

1. Besar populasi dan karakteristiknya

Jumlah penduduk dan kepadatan suatu wilayah meliputi faktor dalam

mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel. Jumlah peritel yang

sama di dua wilayah tetapi kepadatan penduduknya berbeda akan

menyebabkan omzet yang rendah pada peritel di wilayah yang kurang

padat penduduknya.

Page 10: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

2. Kedekatan dengan pemasok

Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatan

penyediaan merchandise, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman,

dan lain- lain. Jumlah pemasok sebisa mungkin ada beberapa supaya tidak

terjadi ketergantungan pada satu atau dua pemasok saja.

3. Basis ekonomi

Basis ekonomi yang dimaksud di sini adalah indistri daerah setempat,

potensi pertumbuhan, fluktuasi karena factor musiman, dan fasilitas

seuangan. Industry yang bervariasi akan mempunyai pengaruh yang yang

berbeda dibandingkan dengan indistri yang terkonsentrasi (pada suatu

sector ).

4. Ketersediaan tenaga kerja

Tenaga kerja yang diperhatikan adalah pada suatu tingkat, yaitu dari

tingkat administratif dan lapangan hingga management tranee dan

menjerial. Management trainee adalah pada lulusan perguruan tinggi yang

memulai karier di perusahaan ritel pada tingkat staf, dan diproyeksikan

untuk menjadi tenaga pemimpin. Tenaga manjarial adalah para assistant

manager atau manager bahkan general manager yang siap direktur dan

siap kerja ( tidak seperti management trainee yang harus dilatih lebih

dulu).

5. Situasi persaingan

Pertumbuhan luas toko yang sejalan dengan pertumbuhan permintaan

pasar (yaitu besar belanja total penduduk setempat) berarti semua

Page 11: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

perusahaan ritel setempat tumbuh secara stabil atau secara tetap. Jika

banyak pihak membuka gerai ritel dengan asumsi merebut pasar sebesar-

besarnya, maka kemungkinan yang terjadi adalah kejenuhan pasar, yaitu

terlalu banyak paritel dibandingkan total belanja konsumen.

6. Fasilitas promosi

Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan memfasilitasi

kegiatan promosi peritel. Juga kesiapan sarana pendukung seperti biro

iklan, production house, dan pembuat barang souvenir yang memperlancar

kegiatan promosi perlu mendapat perhatian.

7. Kesediaan lokasi toko

Faktor bagi suatu area perdagangan dan hal- hal yang terkait dengan lokasi

adalah jumlah lokasi serta jenisnya, akases pada masing- masing lokasi,

perpeluang kepemilikan atau leasing, pembatasan zona perdagangan, dan

biaya- biaya terkait.

8. Hukum dan peraturan

Hukum dan peraturan perlu diperhatikan khususnya jika terdapat Perda (

Peraturan Daerah ) yang tidak terdapat di daerah lain.

2. Barang Dagangan ( Marchandise )

Merchandise merupakan produk- produk yang dijual peritel dalam

gerainya, sedangkan merchandise adalah kegiatan pengadaan agarang-

barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko ( produk berbasis

makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah dan produk umum lainnya )

Page 12: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai

untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel

Para pelanggan selalu berharap untuk memenuhi apa yang

dibutuhkan dan diinginkannya disetiap toko, kebutuhan dan keinginan

pelanggan sangat beragam dan toko diharapkan dapat memenuhinya.

Fungsi pengelolaan barang dagangan ( merchandise ) merupakan fungsi

yang harus diberi prioritas, bagaimanapun efektif dan efisiennya bagian

lain, bila urusan barang dagangan salah, bila urusan barang dagangan

salah, maka hampir dapat dipastikan sukses akan sulit diraih. Pada toko-

toko berupa minimarkt yang tergabung dalam satu kelompok besar seperti

Alfamart, disebut juga sebagai chainstore karena satu toko dengan lainnya

terkait dalam suatu ikatan kelompok, pembelian merchandise di pusatkan

pada induk yang mengendalikan kelompok. Masing- masing gerai atau

toko tonggal menerima merchandise dan menjualnya.

3. Harga

Secara lebih sederhana harga didefinisikan oleh Simamora

(2006 : 574) yaitu : ”Harga (price) adalah jumlah uang yang dibebankan

atau dikenakan atas sebuah produk atau jasa”.

Dari pendapat di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kata

harga tidak diartikan secara sempit dimana harga, value dan utility atau

manfaat merupakan atribut. Sebuah harga mempunyai kemampuan untuk

memuaskan keinginan, sedangkan value atau nilai merupakan ukuran

kuantitatif bobot suatu produk yang dapat ditukar dengan produk lain,

Page 13: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

dengan demikian harga merupakan alat tukar untuk mendapatkan suatu

produk tertentu yang dinyatakan dengan uang.

Penetapan harga harus diperhatikan dan dipertimbangkan. Agar

harga produk menimbulkan minat konsumen maka penetapan harga harus

sesuai atau memadai dengan tolak ukur konsumen (dengan kata lain

bahwa harga ditetapkan tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah),

sesuai dengan kualitas produk serta pemberian discount oleh perusahaan

sesekali juga perlu mendapat perhatian agar dapat menarik konsumen

sasaran.

4. Promosi

Promosi merupakan salah satu unsur penting dalam pemasaran

atau dengan kata lain suatu produk betapapun bermanfaatnya akan tetapi

jika tidak dikenal oleh konsumen maka produk tersebut tidak akan

diketahui kemanfaatannya dan mungkin tidak dibeli oleh konsumen.

Usaha Promosi yang dilakukan dari penjual kepada pembeli atau pihak

lain dilakukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. Usaha

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan dimaksudkan untuk

pemberitahuan kepada individu atau organisasi sehingga dapat mencapai

seluruh segmen sasaran tentang tersedianya suatu barang untuk

melakukan pembelian, apabila proses pemberitahuan (promosi) dilakukan

dengan sempurna (tepat sasaran) maka secara tidak langsung akan

memberi pengaruh berarti terhadap keputusan pembelian konsumen.

Page 14: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

4. Suasana Dalam Toko ( Atmosfer )

Jika iklan bertujuan memberitahu, menarik, memikat atau

mendorong konsumen, untuk datang ke gerai dan untuk membeli barang,

maka suasana toko atau atmosfer dalam gerai atau toko berperan penting

mengikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang

belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang perlu di miliki baik

untuk keperluan pribadi maupun keperluan rumah tangga. Gerai kecil

yang tertata rapi dan menarik akan lebih mengundang pembeli di

bandingkan gerai yang di atur biasa saja tapi bersih lebih menarik dari

pada gerai yang tidak di atur sama sekali dan tampak kotor.

Suasana dalam gerai menggambarkan moment of truth, yaitu

situasi langsung yang di rasakan konsumen pada saat berbelanja.Jika

setting dari suasana itu optimal maka peritel (dengan gerai yang di

kunjungi konsumen) akan dapat menyentuh emosi konsumen dan

memberi pengalaman berbelanja. Desain toko yang baik akan menarik

banyak konsumen untuk datang, desain toko merupakan strategi penting

untuk menciptakan suasana yang akan membuat pelanggan merasa betah

berada dalam suatu gerai atau toko. Desain toko, yaitu desain interior yang

mencakup tata letak rak-rak barang, aksesoris toko, dan desain eksterior

mencakup lay-out, pintu masuk, dan jalan masuk.

Menurut Berman dan Evans (2004;105) dalam buku Foster

(2008:51) untuk bentuk toko yang berdasarkan Store Based Retail

terdapat strategi bauran penjualan eceran terdiri dari lokasi departement

Page 15: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

store (store location) prosedur pembelian/pelayanan (operating

procedures), produk/barang yang ditawarkan (good offered), harga barang

(pricing tactics), suasana departement store (store atmosphere), karyawan

(custumer services), dan metode promosi (promotional methods).

5. Pelayanan

Pelayanan menjadi salah satu ukuran atas keberhasilan dalam

memberikan jaminan atas kepuasan bagi konsumen, melalui kualitas

pelayanan seorang konsumen dapat memberikan penilaian secara obyektif

dalam usaha menciptakan kepuasan konsumen. Menurut Tjiptono

(2004:11), kualitas didefinisikan “Sebagai kecocokan untuk pemakaian

(fitness for use). Definisi ini menekankan orientasi pada pemenuhan

harapan pelanggan”.

Menurut Lupiyoadi (2001:144), mengemukakan bahwa kualitas

adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu

produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang, telaah teori, dan penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan, maka hipotesis penelitian yaitu sebagai

berikut:

1. Bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi

keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga,

Page 16: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara simultan terhadap

kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban.

2. Bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi

keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga,

promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh secara parsial terhadap

kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban.

3. Variabel keragaman produk (product assortment) yang mempunyai

pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban.

Page 17: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian di Bravo Swalayan yang berlokasi di Jl.

Jenderal Basuki Rahmat 64 Kutorejo Tuban.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian survei, yaitu

dengan mengolah data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh

konsumen dan menganalisa serta menarik kesimpulan atas hasil tersebut.

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-

cirinya akan diduga (Singarimbun,1995). Dalam penelitian ini, populasinya

adalah orang yang melakukan transaksi pembelian ditoko Bravo Swalayan

Tuban.

Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi. Agar sampel yang

diambil representatif atau mewakili populasi maka pengambilan sampelnya

harus tepat. Menurut Roscoe dalam Widayat dan Amirullah (2002:59)

menyatakan bahwa: “Pada setiap penelitian, ukuran sampel harus berkisar

antara 30 sampai 500. Adapun jumlah sampel yang diambil dalam penelitian

ini yaitu sebesar 100 responden. Adapun yang menjadi landasan atau dasar

dari jumlah pengambilan sampel adalah Fraenkel dan Wallen dalam

Widayat dan Amirullah (2002:67) mengatakan bahwa: “Besarnya sampel

minimum untuk penelitian yang bersifat deskriptif yaitu sebanyak 100

Page 18: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

sampel.” Atas dasar pernyataan tersebut maka jumlah sampel penelitian

yaitu sebanyak 100 responden dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut

dapat wewakili dari populasi penelitian yang ada.

Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan dua teknik Dalam penelitian ini pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel

berdasarkan kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan yaitu

meliputi:

1. Responden yang berusia lebih dari 17 tahun

2. Responden yang sedang beraktivitas belanja

3. Berbelanja untuk konsumsi sendiri

4. Konsumen merupakan pengambil keputusan

5. Sudah berbelanja di Bravo Swalayan Tuban lebih dari 3 kali.

3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

A. Variabel bebas

1. Keragaman produk, merupakan variasi produk yang ditawarkan oleh

Bravo Swalayan. Indikator variabel keragamaan produk.

2. Faktor layanan, merupakan bentuk pelayanan yang diberikan oleh

pengelola Bravo Swalayan kepada pelanggannya.

3. Atmosfer toko, merupakan kondisi dalam toko yang memberikan

kemudahan dan kenyamanan dalam proses belanja yang dilakukan.

4. Harga, penetapan dari harga produk yang ditetapkan oleh pihak

pengelola Bravo Swalayan.

Page 19: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

5. Promosi, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Bravo Swalayan

untuk memberikan informasi atas keberadaan produk.

6. Tempat/ lokasi, merupakan tempat dimana aktivitas jual beli dilakukan

di Bravo Swalayan.

B. Variabel Terikat

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kepuasan para pelanggan

Bravo Swalayan, merupakan tanggapan para pelanggan dalam melakukan

pembelian produk yang ditawarkan oleh Bravo Swalayan.

3.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk melakukan prediksi

mengenai bagaimana variabel terikat bila nilai variabel bebas diturunkan atau

dinaikkan dan mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda

(Multiple regression test) dengan model regresi sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4+ b5X5 + b6X6 + e

Keterangan:

Y = Kepuasan Konsumen Bravo Swalayan Tuban

a = konstanta

X1 = keragaman produk

X2 = layanan

X3 = atmosfer toko

X4 = harga

X5 = promosi

Page 20: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

X6 = tempat (lokasi)

b1.... b6 = koefisien regresi

e = error

Page 21: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam bagian ini disajikan hasil statistik mengenai pengaruh bauran

pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi keragaman produk (product

assortment), layanan, atmosfer toko, harga, promosi dan tempat atau lokasi

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban, dengan hasil penelitian

yang telah diolah komputer melalui program SPSS dengan analisis regresi linier

berganda (multiple regression) secara parsial dan simultan.

Tabel 4.1

Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Berganda

Pengaruh Keragaman Produk (Product Assortment), Layanan, Atmosfer

Toko, Harga, Promosi dan Tempat Atau Lokasi Terhadap Kepuasan

Konsumen Bravo Swalayan Tuban

Coefficientsa

4.195 .619 6.782 .000

.185 .085 .173 2.183 .032 .956 1.079

.218 .093 .202 2.346 .021 .948 1.092

.165 .078 .154 2.115 .037 .967 1.050

.186 .075 .211 2.477 .015 .949 1.061

.131 .060 .166 2.182 .032 .961 1.064

.163 .080 .167 2.037 .044 .953 1.090

(Constant)

Keragaman produk

Layanan

Atmosfer toko

Harga

Promosi

Tempat/ lokasi

Model

1

B Std. Error

Unstandardized

Coefficients

Beta

Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: Kepuasan Konsumena.

Sumber: Data primer diolah

Perhitungan regresi linier berganda untuk memprediksi besarnya variabel

terikat terhadap variabel bebas. Persamaan regresi yang digunakan yaitu sebagai

berikut:

kkX ............XβXβ a Y 2211

Page 22: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

Berdasarkan hasil analisis regresi, maka dapat dirumuskan suatu persamaan

regresi berganda sebagai berikut:

Y = 0,173 X1 +0,202X2 + 0,154X3 + 0,211X4+ 0,166X5 + 0,167X6

4.2 Hasil Analisis Regresi Linier Parsial

Dari Tabel 4.1, maka secara parsial masing-masing variabel bebas berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban (Y). Dengan koefisien

sebagai berikut:

Dari persamaan garis regresi linier berganda, maka dapat diartikan bahwa:

b1= 0,173 merupakan slope atau koefisien arah variabel keragaman

produk (product assortment) (X1) yang mempengaruhi kepuasan

konsumen Bravo Swalayan Tuban (Y), artinya variabel keragaman

produk (product assortment) berpengaruh positif sebesar 0,173

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban, jika variabel

lainnya dianggap konstan. Dengan kata lain, semakin beragam

produk (product assortment) maka konsumen semakin puas.

b2= 0,202 merupakan slope atau koefisien arah variabel layanan (X2)

yang mempengaruhi kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban

(Y), artinya variabel layanan berpengaruh positif sebesar 0,202

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban, jika variabel

lainnya dianggap konstan, jika variabel lainnya dianggap konstan.

Dengan kata lain, semakin baik pelayanan maka konsumen semakin

puas.

Page 23: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

b3= 0,154 merupakan slope atau koefisien arah variabel atmosfir toko

(X3) yang mempengaruhi kepuasan konsumen Bravo Swalayan

Tuban (Y), artinya variabel atmosfir toko berpengaruh positif

sebesar 0,154 terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban,

jika variabel lainnya dianggap konstan. Dengan kata lain, semakin

baik atmosfir toko maka konsumen semakin puas.

b4= 0,211 merupakan slope atau koefisien arah variabel harga (X4) yang

mempengaruhi kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban (Y),

artinya variabel harga berpengaruh positif sebesar 0,211 terhadap

kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban, jika variabel lainnya

dianggap konstan. Dengan kata lain, semakin murah harga maka

konsumen semakin puas.

b5= 0,166 merupakan slope atau koefisien arah variabel promosi (X5)

yang mempengaruhi kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban

(Y), artinya variabel promosi berpengaruh positif sebesar 0,166

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban, jika variabel

lainnya dianggap konstan. Dengan kata lain, semakin semakin baik

kegiatan promosi yang dilakukan maka konsumen semakin puas.

b6= 0,167 merupakan slope atau koefisien arah variabel tempat atau

lokasi (X6) yang mempengaruhi kepuasan konsumen Bravo

Swalayan Tuban (Y), artinya variabel tempat atau lokasi

berpengaruh positif sebesar 0,167 terhadap kepuasan konsumen

Bravo Swalayan Tuban, jika variabel lainnya dianggap konstan.

Page 24: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

Dengan kata lain, semakin mudah terjangkau tempat atau lokasi

maka konsumen semakin puas.

4.3 Nilai Koefisien Determinasi (R2)

Dari hasil perhitungan analisis regresi linier berganda yang telah

dilakukan menunjukkan kemampuan model dalam menjelaskan pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent adalah besar, hal tersebut dapat dilihat

pada nilai Adj. R. Square (R2) yaitu sebesar 0,650. Dengan demikian berarti

bahwa model regresi yang digunakan mampu menjelaskan pengaruh variabel

bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi keragaman produk

(product assortment), layanan, atmosfer toko, harga, promosi dan tempat atau

lokasi terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban sebesar 65%,

sedangkan sisanya sebesar 35% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dari masing-masing

variabel bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi keragaman

produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga, promosi dan tempat

atau lokasi hasilnya menunjukkan bahwa adanya korelasi berganda (R) sebesar

0,819. Angka tersebut menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara variabel

bebas terhadap variabel terkait.

4.4 Hasil pengujian Hipotesis

4.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama (Hasil Uji F)

Untuk mengetahui apakah variabel independent secara simultan (bersama-

sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent atau tidak berpengaruh

Page 25: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

maka digunakan uji F (F-test), dengan membandingkan Fhitung dan FTabel

pada taraf nyata 5% ( =0,05) atau perbandingan nilai signfikan F. Apabila

Fhitung > FTabel atau nilai Sig.F < 0,05 berari Ho ditolak, sebaliknya Fhitung <

FTabel atau nilai Sig.F > 0,05 berari Ho diterima. Berdasarkan hasil analisis

maka hasil uji F dapat disajikan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2

Hasil Uji F

Hipotesis Alternatif (Ha) FTabel Keterangan

Terdapat pengaruh yang signifikan

secara serentak dari variabel bauran

pemasaran ritel (retail marketing

mix) yang meliputi keragaman

produk (product assortment),

layanan, atmosfer toko, harga,

promosi dan tempat atau lokasi

terhadap kepuasan konsumen (Y)

Fhitung = 31,657

FTabel = 2,479

Sig. F = 0,000

Ha diterima/

Ho ditolak

Sumber: Data primer diolah

Dari hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan Df1 = 6 dan Df2

= 93 pada alpha sebesar 5% diperoleh F Tabel sebesar 2,479 sedangkan F

hitungnya diperoleh sebesar 31,657 sehingga dari perhitungan di atas dapat

diketahui bahwa Fhitung > FTabel, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan

demikian dapat dikatakan bahwa secara serentak variabel bauran pemasaran ritel

(retail marketing mix) yang meliputi keragaman produk (product assortment),

layanan, atmosfer toko, harga, promosi dan tempat atau lokasi berpengaruh

terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan Tuban (Y).

4.4.2 Pengujian Hipotesis Kedua (Uji t)

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent, yaitu

variabel bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi keragaman

produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga, promosi dan tempat

Page 26: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

atau lokasi berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen Bravo

Swalayan Tuban, maka digunakan uji t (t- test) yaitu dengan cara membandingkan

nilai t hitung dengan tTabel, sedangkan nilai t Tabel pada alpha sebesar 5% dapat

diperoleh angka sebesar 1,980 pada taraf nyata 5% ( =0,05) atau perbandingan

nilai signfikan t. Apabila thitung > tTabel atau nilai Sig.t < 0,05 berari Ho ditolak,

sebaliknya thitung < tTabel atau nilai Sig.t > 0,05 berari Ho diterima. Di bawah

disajikan hasil perbandingan antara nilai t hitung dengan t.

Tabel 4.3

Perbandingan Antara Nilai thitung Dengan tTabel

Variabel Nilai Status

Variabel keragaman produk

(product assortment) berpengaruh

secara signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

t hitung = 2,183

Sig. t =0,032

t Tabel =1,980

Signifikan

Variabel layanan berpengaruh

secara signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

t hitung = 2,346

Sig. t = 0,021

t Tabel =1,980

Signifikan

Variabel atmosfir toko

berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan konsumen.

t hitung = 2,115

Sig. t =0,037

t Tabel =1,980

Signifikan

Variabel harga berpengaruh

secara signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

t hitung = 2,477

Sig. t =0,015

t Tabel =1,980

Signifikan

Variabel promosi berpengaruh

secara signifikan terhadap

kepuasan konsumen.

t hitung = 2,182

Sig. t =0,032

t Tabel =1,980

Signifikan

Variabel tempat atau lokasi

berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan konsumen.

t hitung = 2,037

Sig. t =0,044

t Tabel =1,980

Signifikan

Sumber: Data primer diolah

Page 27: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

4.5 Penentuan Variabel Bebas Yang Mempunyai Pengaruh Dominan

Adapun untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat maka dapat diketahui dari hasil perbandingan koefisien regresi

masing-masing variabel. Dengan menggunakan standardized Coeficient Beta

mampu mengeliminasi perbedaan unit ukuran pada variabel independent

(bebas) yang terdiri dari variabel bauran pemasaran ritel (retail marketing mix)

yang meliputi keragaman produk (product assortment), layanan, atmosfer toko,

harga, promosi dan tempat atau lokasi.

Tabel 4.4

Tabel standardized Coeficient Beta

Variabel Standardized Coeficient Beta

Keragaman produk 0,173

Layanan 0,202

Atmosfir toko 0,154

Harga 0,211

Promosi 0,166

Tempat/ lokasi 0,167

Sumber: Data Primer Diolah

Berdasarkan hasil koefisien regresi (b) masing-masing variabel harga

mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen Bravo Swalayan

Tuban. Hal tersebut dikarenakan koefisien regresi (Standardized Coeffucients

Beta) pada variabel tersebut mempunyai nilai terbesar jika dibandingkan dengan

kelima variabel yang lain.

Page 28: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan menggunakan

analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi keragaman

produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga, promosi dan

tempat atau lokasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan

konsumen Bravo Swalayan Tuban.

2. Bauran pemasaran ritel (retail marketing mix) yang meliputi keragaman

produk (product assortment), layanan, atmosfer toko, harga, promosi dan

tempat atau lokasi berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen

Bravo Swalayan Tuban.

3. Harga mempunyai pengaruh dominan terhadap kepuasan konsumen Bravo

Swalayan Tuban.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan

beberapa saran yaitu sebagai berikut:

1. Diharapkan pemilik Bravo Swalayan Tuban dalam menetapkan harga

selalu mempertimbangkan harga pasar, upaya tersebut dilakukan agar para

konsumen tetap loyal untuk melakukan pembelian di Bravo Swalayan

Tuban.

Page 29: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

2. Dalam upaya untuk membeirkan jaminan kepuasan para konsumen

diharapkan para karyawan selalu bekerja secara profesional sehingga

jaminan kepuasan konsumen dapat terwujud ketika melakukan transaksi.

3. Perusahaan selalu berupaya untuk menjaga keragaman produk yang

ditawarkan kepada konsumen, hal tersebut dilakukan agar para konsumen

mendapatkan produk sesuai yang mereka butuhkan.

4. Diharapkan pemilik selalu berupaya untuk memberikan kenyamanan para

konsumen dalam melakukan belanja, yaitu dengan menyusun tata ruang

toko yang nyaman dan mudah untuk melakukan transaksi.

5. Bagi peneliti lain yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini

diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dengan menggunakan

variabel lain yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan

diharapkan untuk menambah jumlah sampel penelitian, dengan harapan

penelitian ini dapat lebih berkembang.

Page 30: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

DAFTAR PUSTAKA

Buchori, Alma, 2005, Pemasaran Stratejik Jasa, Cetakan Pertama, Penerbit

Alfabeta, Bandung.

Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran: Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian, Penerbit Prehallindo, Jakarta.

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran: Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian, Prehallindo: Jakarta.

Kotler, Phillip & Gary Armstrong. 2008. Principles of Marketing. Terjemahan

oleh Damos Sihombing, Jilid 1. Edisi 12, Jakarta : Erlangga.

____________, 2003, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo: Jakarta.

Kotler P ,Keller K.L, 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1 & 2, PT

INDEKS, Jakarta

Kotler, Philip dan Gary Amstrong ,2004, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi

Kesembilan, Jilid 1, Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta.

Tjiptono, Fandy, 2004, Strategi Pemasaran; Edisi 3, Andi Offset, Yogyakarta.

Stanton, 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,

Penerbit: Liberty, Yogyakarta.

Simamora Bilson, 2006, Remarketing for Business Recovery, Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh , Penerbit Alfabeta

CV, Bandung

Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi Keempat. Penerbit

Cipta, Jakarta.

Singgih Santoso, & Fandy, Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan

Aplikasi dengan SPSS, PT Gramedia. Jakarta

Page 31: ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN RITEL YANG …

Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Edisi 1, Malang: CV. Cahaya Press.

Singarimbun, Masri. 2006. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi, Jakarta :

LP3ES.

Sumarwan, Ujang. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam

Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia.