analisis situasi zat padat.doc

7
I b M PELATIHAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SERTA PERBAIKAN PAKET SEL SURYA BAGI MASYARAKAT PENGGUNA SEL SURYA A. Analisis Situasi Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu di Dusun II, Desa Erbaun Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang yang terletak kurang lebih 43 km dari Kota Kupang menunjukkan bahwa, terdapat sekitar 80 kepala keluarga yang menggunakan sel surya sebagai sumber energi listrik (penerangan). Ke 80 kepala keluarga ini tersebar di enam RT yaitu RT 06, RT 07, RT 08, RT 09, RT 10 dan RT 11 yang berada dalam Dusun II Kobe. Total kepala keluarga yang berada dalam Dusun ini adalah 80 kepala keluarga, yang masing-masing kepala keluarga terdiri dari 3 sampai 7 anggota keluarga, sehingga total jumlah penduduk dalam Dusun ini adalah kurang lebih 435 orang. Mata pencaharian dari masyarakat yang ada pada Dusun ini adalah petani, dengan tingkat penghasilan yang masih sangat rendah, sehingga tergolong kedalam kelompok masyarakat yang miskin. Dengan kondisi penduduk yang seperti itu, meskipun jarak sumber energi listrik konvensional (listrik PLN) tidak terlalu jauh, hanya berkisar kurang lebih 5 km dari ujung Dusun ini, penduduk Dusun ini belum dapat menikmati listrik tersebut. Dengan melihat kondisi penduduk seperti ini, pada tahun 2013 pemerintah Kabupaten Kupang memberikan bantuan paket sel surya dengan kepercayaan pada pihak gereja untuk mengelolanya. Jumlah paket sel surya yang diberikan pada tahun 1

Upload: rony-arzein

Post on 13-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

USULAN PENELITIAN

IbM PELATIHAN PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN SERTA PERBAIKAN PAKET SEL SURYA BAGI MASYARAKAT PENGGUNA SEL SURYA

A. Analisis Situasi

Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan beberapa waktu yang lalu di Dusun II, Desa Erbaun Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang yang terletak kurang lebih 43 km dari Kota Kupang menunjukkan bahwa, terdapat sekitar 80 kepala keluarga yang menggunakan sel surya sebagai sumber energi listrik (penerangan). Ke 80 kepala keluarga ini tersebar di enam RT yaitu RT 06, RT 07, RT 08, RT 09, RT 10 dan RT 11 yang berada dalam Dusun II Kobe. Total kepala keluarga yang berada dalam Dusun ini adalah 80 kepala keluarga, yang masing-masing kepala keluarga terdiri dari 3 sampai 7 anggota keluarga, sehingga total jumlah penduduk dalam Dusun ini adalah kurang lebih 435 orang. Mata pencaharian dari masyarakat yang ada pada Dusun ini adalah petani, dengan tingkat penghasilan yang masih sangat rendah, sehingga tergolong kedalam kelompok masyarakat yang miskin. Dengan kondisi penduduk yang seperti itu, meskipun jarak sumber energi listrik konvensional (listrik PLN) tidak terlalu jauh, hanya berkisar kurang lebih 5 km dari ujung Dusun ini, penduduk Dusun ini belum dapat menikmati listrik tersebut. Dengan melihat kondisi penduduk seperti ini, pada tahun 2013 pemerintah Kabupaten Kupang memberikan bantuan paket sel surya dengan kepercayaan pada pihak gereja untuk mengelolanya. Jumlah paket sel surya yang diberikan pada tahun 2013 ini sebanyak 80 paket untuk 80 kepala keluarga. Setiap paket sel surya terdiri dari satu box sistem, satu modul sel surya (solar panel) dan 5 buah lampu.Pada enam bulan pertama perawatan dan pemeliharaan sel surya masih menjadi tanggungjawab dari pihak gereja. Namun selanjutnya, sudah menjadi tanggungjawab dari setap kepala keluarga. Terhitung sejak tahun 2013 (di awal pemberian paket sel surya kepada masyarakat Dusun II, usia paket sel surya yang digunakan masyarakat masih tergolong muda (2 tahun). Secara teoritis, sel surya yang beredar dipasaran mampu bertahan sampai 20 tahun. Meskipun usia paket sel surya masih relatif muda, paket sel surya yang digunakan di Dusun II Kobe sudah ada yang terganggu. Dari hasil survey, diperoleh data bahwa belum ada sel surya yang tidak dapat berfungsi , hanya saja gangguan yang sering terjadi adalah pada bagian inverter. Pada dasarnya inverter merupakan alat yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah menjadi arus listrik bolak balik. Apabila terjadi gangguan maka sel surya tersebut hanya dapat bertahan kurang dari 10 tahun. Secara teoritis panel surya dapat digunakan untuk arus searah saja tetapi dapat digunakan untuk mengubah arua searah menjadi arus bolak balik dengan adanya alat yang di sebut inverter. Ketika terjadi gangguan maka arus tidak dapat diubah, sehingga penggunaannya hanya terbatas pada penerangan saja. Selain itu gangguan yang sering terjadi yaitu putusnya bola lampu. Hal ini disebabkan karena kualitas bola lampu, penggunaannya yang berlebihan, dan benturan.

Adanya gangguan pada paket sel surya secara umum dapat disebabkan beberapa faktor diantaranya, benturan benda keras seperti batu, penggunaan energi yang berlebihan, dan adanya perubahan intensitas matahari secara mendadak akibat perubahan cuaca (fluktuasi intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi). Benturan benda keras pada sel surya sering terjadi karena sel surya dipasang di luar rumah pada daerah terbuka yang sangat memungkinkan terjangkau oleh anak-anak. Penggunaan energi yang berlebihan bisa terjadi karena kebutuhan masyarakat dari hari kehari meningkat. Hasil survey yang telah dilakukan terlihat bahwa, dari jenis aki yang digunakan ada kemingkinan terjadi gangguan karena lama bertahannya aki tersebut. Dalam box sistem tersebut terdapat beberapa komponen yaitu solar charger control, battery, dan inverter. Kelemahan utama paket sel surya yang digunakan di Dusun II Kobe adalah box sistem yang digunakan berisi seluruh komponen yang dipakai pada sel surya. Selain itu, beberapa komponen yang ada pada box sistem, memiliki kepekaan yang kurang baik terhadap fluktuasi intensitas sinar matahari yang masuk ke system serta penggunannya yang berlebihan. Dengan demikian, jika ada salah satu komponen yang rusak maka sudah bisa dipastikan bahwa biaya perbaikannya cukup tinggi. Ini berarti bahwa masyarakat tidak akan mampu memperbaiki setiap paket sel surya yang rusak.

Pada tahun 2014 harga sebuah inverter untuk kapasitas 1200 Watt mencapai Rp.700.000,00. Sedangkan harga 1 set bola lampu yang terdiri dari 5 lampu mencapai harga Rp.500.000,00. Biasanya panel surya yang dijual dalam bentuk paket yang harganya mencapai Rp.6.000.000,00Berdasarkan hal di atas, maka perlu penerapan suatu teknologi yang murah yang dapat membantu masyarakat Dusun II Kobe, sehingga tetap dapat menikmati energi listrik. Selain itu, mengingat usia sel surya yang masih relatif muda, maka perlu dilakukan berbagai penyuluhan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana menjaga dan memelihara peralatan sel surya sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Penduduk Desa Kobe sangat berterima kasih kepada pihak pemerintah atas bantuannya. Kehadiran sel surya sebagai sumber energi listrik di tengah masyarakat Dusun II Kobe tentu dengan sendirinya dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Selain itu kehadiran sel surya dapat meningkatkan minat belajar anak-anak yang ada di Dusun II Kobe. Dengan minat belajar yang tinggi anak-anak Dusun II Kobe menjadi pandai memiliki pengetahuan yang luas, yang kelak dapat membangun lingkungannya. Kehadiran energi listrik di tengah masyarakat Dusun II Kobe juga dapat meningkatkan kreativitas masyarakat untuk menciptakan berbagai usaha atau lapangan pekerjaan yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat dilingkungannya.SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN BEKERJASAMA

DARI KELOMPOK MASYARAKAT PENGGUNA SEL SURYA

DALAM PELAKSANAAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama: Dominius SabituJabatan pada Kelompok: Kepala Dusun II KobeAlamat: Dusun II Kobe, Desa Erbaun, Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.Dengan ini menyatakan Bersedia untuk Bekerjasama dengan Pelaksana Kegiatan Program IbM Perguruan Tinggi dari

UNIVERSITAS NUSA CENDANA (UNDANA) KUPANG

guna membantu penyelesaian permasalahan di kelompok masyarakat kami yang sebelumnya sudah disepakati bersama.

Ketua pelaksana kegiatan Program IbM dimaksud adalah :

Nama: Dr. Amiruddin Supu, S.Pd., M.Si.NIP:19670311 199403 1 001Pangkat/Golongan:Penata Tingkat 1 / IIIdJurusan/Prodi : PMIPA / Program Studi Fisika

Univ/Fakultas:Undana/FKIP

Bersama ini pula kami nyatakan dengan sebenarnya bahwa diantara Kelompok Masyarakat kami dan Pelaksana Kegiatan Program IbM tidak terdapat ikatan kekeluargaan dalam wujud apapun.Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh tanggungjawab tanpa ada unsur pemaksaan di dalam pembuatannya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Kupang, 02 Mei 2015

Dominius Sabitu

1