analisis sistem berjalan pada pt. igp

Upload: alandrie-teddy

Post on 11-Oct-2015

267 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Analisis Kondisi Lingkungan Internal & Eksternal Bisnis

TRANSCRIPT

  • 55

    BAB 3

    ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

    3.1 Profil Perusahaan

    3.1.1 Sejarah PT. Inti Ganda Perdana

    Gambar 3.1 Logo Perusahaan (Company Profile)

    IGP Group dimulai dengan berdirinya PT. Gemala Kempa Daya pada

    tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Parts sebagai bisnis

    utamanya. Menjawab tantangan pasar PT. GKD melengkapi sarana

    produksinya dengan mesin press 2000 ton dan 4000 ton

    Seiring dengan berkembangnya industri otomotif di tanah air, IGP

    Group mulai mengembangkan bisnis otomotifnya dengan berdirinya PT.

    Inti Ganda Perdana yang memproduksi Rear Axle & propeller Shaft pada

    tahun 1982. Perusahaan terus meningkatkan kompetensi, sehingga selain

    proses assembling, berhasil memulai proses machining komponen Rear

    Axle & Propeller Shaft.

    PT Inti Ganda Perdana didirikan sebagai perusahaan penanaman

    modal dalam negeri (PMDN) dan pada saat ini menempati areal seluas

    63.300 m2, dalam areal IGP Group, di Jl. Pegangsaan Dua Blok A1, P.O.

    Box 1038 JAT Jakarta Indonesia, serta memperkerjakan 671 tenaga

    kerja.

  • 56

    Industri otomotif Indonesia mulai berkembang sejalan dengan

    kebijakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman

    Modal Asing (PMA), dalam rangka realisasi Program Pembangunan Lima

    Tahun I Republik Indonesia. PT Astra International sebagai induk

    kelompok besar perusahaan Astra adalah salah satu pelopor industri

    otomotif Indonesia yang menanggani berbagai merek dunia. Sebagai

    anggota kelompok perusahaan tersebut IGP Group telah berperan sebagai

    industri pendukung yang signifikan.

    IGP Group terus melakukan pembenahan terutama dalam hal Quality,

    Cost, Delivery dan Development sebagai bagian dari proses adaptasi pada

    kondisi pasar global, khususnya dalam memenuhi kepuasan pelanggan.

    Sebagai manufaktur komponent otomotif, keberhasilan IGP Group

    ditandai dengan begitu banyaknya penghargaan yng telah diraih dari dalam

    maupun luar negeri, serta keberhasilan dalam meraih sertifikat standar

    mutu international seperti ISO 14001, ISO/TS 16949 serta OHSAS 18001

    untuk kesehatan dan keselamatan kerja, yang merupakan syarat mutlak

    untuk tetap bersaing di dunia International.

    IGP Group juga menaruh perhatian besar pada kelestarian lingkungan

    di sekitar perusahaan, bukan karena mengikuti isu international, melainkan

    bentuk komitmen total IGP Group terhadap pembangunan industri yang

    mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta berwawasan

    lingkungan.

  • 57

    PT. Inti ganda perdana dengan bisnis utama memproduksi real axle

    dan propeller shaft, telah menetapkan misi untuk menjadi produsen drive

    shaft dan drive axle yang dapat diandalkan, dengan visi untuk menjadi

    perusahaan dengan daya saing terbaik di pasar global.

    3.1.2 Visi dan Misi PT. Inti Ganda Perdana

    PT. Inti Ganda Perdana sebagai perusahaan besar tentunya memiliki

    visi dan misi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mewujudkan

    segala tujuan serta terciptanya citra positif di mata publiknya. Berikut ini

    adalah visi, Dan misi, yang dimiliki PT. Inti Ganda Perdana yaitu;

    3.1.2.1 Visi

    Menjadi perusahaan dengan daya saing terbaik di pasar global.

    3.1.2.2 Misi

    Menjadi produsen drive shaft dan drive axle yang dapat diandalkan

  • 58

    3.2 Struktur Organisasi

    Gambar 3.2 Struktur Organisasi IT pada PT. Inti Ganda Perdana

  • 59

    3.2.1 Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab

    Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi

    PT. Inti Ganda Perdana adalah sebagai berikut :

    1. BOC (Board of commiddioners)

    a. Melakukan pengawasan dan perencanaan strategi

    b. Mewakili seluruh kepentingan para pemegang saham

    c. Mempelajari dan mendalami bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dan

    mengerti mengenai risiko bisnis perusahaan

    d. Melakukan penelaahan dan ikut mengawasi strategi, rencana, sasaran

    bisnis yang telah dipaparkan oleh Dewan Direksi;

    e. Melakukan evaluasi rutin terhadap kinerja keuangan

    f. Mengevaluasi kinerja dan efektifitas Dewan Komisaris.

    2. BOD (Board of Director)

    a. Menetapkan arah, sasaran dan tujuan jangka panjang perusahaan.

    b. Menentukan dan menetapkan strategi serta kebijaksanaan pengembangan

    usaha.

    c. Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan

    d. Mengatur organisasi dengan menetapkan kebijkan dan tujuan yang luas

    e. Pemilihan, pengangkatan, mendukung dan meninjau kinerja kepala

    eksekutif

    f. Menjamin ketersediaan sumber daya keuangan yang memadai

    g. Menyetujui anggaran tahunan

    h. Akuntansi kepada para pemangku kepentingan untuk kinerja organisasi.

  • 60

    3. Finance & Accounting

    a. Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan

    b. Mengatur dan mengendalikan semua bentuk laporan keuangan di

    perusahaan

    c. Mengatur dan mengendalikan cash flow perusahaan

    d. Mengatur, mengendalikan dan menganalisa semua bentuk informasi

    keuangan untuk dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh

    manager

    e. Merencanakan sumber-sumber keuangan dan mengatur pengalokasian

    penggunaan dana-dana

    f. Bertanggung jawab untuk memberikan informasi keuangan

    g. Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan

    h. Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan,

    dan penyajian laporan keuangan perusahaan

    4. IT

    a. Bertanggung jawab dalam hal technical support baik pada hardware

    maupun software yang digunakan oleh perusahaan

    b. Bertugas mengatur dan mengontrol jaringan intranet dan internet yang

    ada di perusahaan

    c. keuangan untuk dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh

    manager

  • 61

    5. Procurement

    a. Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang sesuai dengan permintaan

    pelanggan

    b. Bertanggung jawab dalam hal pembelian barang yang dibutuhkan untuk

    proses produksi

    6. Human Resource Management (HR)

    a. Mengembangkan program sumber daya manusia seperti recruitment,

    training dan pendidikan

    b. Merencanakan dan mengawasi sumber daya manusia untuk jangka

    pendek maupun jangka panjang

    c. Mengelola sumber daya manusia sesuai dengan kebijaksanaan

    perusahaan

    7. Plant

    a. Production bertanggung jawab dalam aktivitas produksi yang

    berlangsung didalam perusahaan

    b. PPC (Production Plan Control) bertanggung jawab dalam menjadwalkan

    produksi dan merencanakan kebutuhan material yang di perlukan dalam

    aktivitas produksi.

    c. Maintenance bertanggung jawab terhadap menjaga, merawat, dan

    memperbaiki peralatan peralatan yang ada di pabrik

  • 62

    8. Engineering, QA ( Quality Assurance) & Marketing

    a. Quality System bertanggung jawab terhadap jalannya system agar sesuai

    dengan standar perusahaan

    b. Quality Control bertanggung jawab dalam mengontrol kualitas dari

    barang-barang produksi

    c. Process Engineering bertanggung jawab dalam mengawasi jalannya

    proses produksi di dalam pabrik

    d. Pricing bertanggung jawab dalam menentukan harga dari suatu produk

    yang akan dijual

    e. Customer Representative bertanggung jawab dalam memantau keluhan-

    keluhan pelanggan

    9. GA (General Affair) bertanggung jawab terhadap fasilitas-fasilitas karyawan

    10. EHS (Environment, Health and Safety) bertanggung jawab mengenai

    lingkungan sekitar pabrik, kesehatan pegawai dan prosedur keselamatan dalam

    bekerja.

  • 63

    3.3 Analisis Kondisi Lingkungan Internal & Eksternal

    3.3.1 Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

    3.3.1.1 Analisis 5 Daya Porter

    Untuk mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan bisnis, berikut

    ini dilakukan analisis kekuatan persaingan dalam industry dari

    Michael Porter yang dapat dilihat pada gambar 3.3. Hasil dari analisis

    ini yaitu agar perusahaan dapat mempertahankan diri dalam

    lingkungan persaingan yang melibatkan lima kekuatan dan mampu

    memahami serta memanfaatkan implikasi dari lima kekuatan tersebut

    untuk keuntungan perusahaan. Berikut ini akan dibahas lingkungan

    persaingan dari PT. Inti Ganda Perdana :

  • 64

    Gambar 3.3 Lima Daya Porter PT. Inti Ganda Perdana

    Pesaing industri: Jibuhin (Thailand) Co,

    Ltd PT Imora Honda Inc.

    (1)

    Pendatang baru: Jibuhin

    (Thailand) Co, Ltd

    (2)

    Produk substitusi: Potongan Spare part Penggerak depan (PT

    Imora Honda Inc) (3)

    Pemasok: PT. Aichi Foreging

    Indonesia PT.Tri Darma

    Wisesa PT.Bukaka Forging

    Industry Metal One Petronas PT.Menara Terus

    Makmur Nusa Toyotetsu

    corp (5)

    Pelanggan: PT Krama YudhaTigaBerlian Motor - Mitsubishi PT Astra Daihatsu Motor - Daihatsu PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino PT Pantja Motor Isuzu PT Indomobil Suzuki International - Suzuki PT Nissan Motor Indonesia - Nissan PT Unicorn Prima Trada - Mazda

    (4)

  • 65

    1. Pesaing

    Persaingan bisnis dalam bidang industri otomotif sekarang ini

    bisa dikatakan cukup ketat dikarenakan perusahaan yang bersaing

    sebagian besar merupakan perusahaan dari asia tenggara dan

    jumlah nya masih sedikit. Selain itu persaingan dalam mencari

    pelanggan juga sangat ketat, karena terbatasnya pelanggan yang

    ada. Promosi dilakukan secara terang-terangan serta melalui

    persaingan harga yang semakin rendah. Setiap perusahaan industri

    otomotif menetapkan harga sedemikian rendah untuk menarik

    para pelanggan, persaingan yang ada masih dalam ruang lingkup

    harga, produk, serta layanan yang diberikan kepada pelanggan,

    pesaing utama PT.Inti Ganda Perdana diantaranya:

    - Jibuhin (Thailand) Co, Ltd

    - PT Imora Honda Inc.

    2. Pendatang Baru

    Dengan masih sedikit perusahaan yang bersaing dalam bidang ini

    terciptanya peluang untuk membentuk suatu perusahaan yang

    bergerak pada bidang yang sama. yang merupakan pendatang baru

    bagi PT.Inti Ganda Perdana adalah:

    - Jibuhin (Thailand) Co, Ltd

    Jibuhin (Thailand) Co, Ltd merupakan kompetitor PT.Inti Ganda

    Perdana yang berada di Thailand. Bisa saja sewaktu waktu

    Jibuhin (Thailand) Co, Ltd melihat potensi pasar yang baik di

    indonesia dan membangun perusahaan di Indonesia.

  • 66

    3. Produk Substitusi

    Dengan beragamnya produk - produk otomotif yang ada dan

    harga yang masih dirasakan mahal, maka muncullah produk-

    produk substitusi yang berupa potongan dari produk (spare part)

    yang ada sehingga biaya produksinya menjadi kecil dan harga

    jualnya bisa ditekan. PT Inti Ganda Perdana memproduksi rear

    axle dan propeller shaft yang hanya bisa berfungsi sebagai

    penggerak belakang saja sehingga subtitusi dari penggerak

    belakang adalah penggerak depan yang diproduksi oleh PT. Imora

    Honda Inc. maka produk substitusi dari PT. Inti Ganda Perdana

    adalah spare parts dari komponen produk yang ada dan penggerak

    depan yang di produksi PT.Imora Honda Inc.

    4. Pelanggan

    Kekuatan daya tawar menawar dari pelanggan PT.Inti Ganda

    Perdana berdasarkan pada banyaknya pesanan produk yang di

    minta oleh pelanggan disesuaikan dengan harga produksi serta

    harga bahan baku yang ada. Selain itu, PT. Inti Ganda Perdana

    juga menjalin kerjasama yang erat dengan pelanggan,

    memberikan solusi terbaik, usulan perbaikan, modifikasi design

    produk maupun proses produksi untuk menghasilkan produk yang

    berkualitas dengan efisiensi biaya yang bersaing. Pelanggan PT.

    Inti Ganda Perdana adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak

    di bidang assembling (perakitan) mobil yaitu :

    - PT Kramayudha Tiga Berlian Motor - Mitsubishi

  • 67

    - PT Astra Daihatsu Motor - Daihatsu

    - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia - Toyota

    - PT Astra Nissan Diesel Indonesia - Nissan UD

    - PT Hino Motor Manufacturing Indonesia - Hino

    - PT Pantja Motor Isuzu

    - PT Indomobil Suzuki International - Suzuki

    - PT Nissan Motor Indonesia Nissan

    - PT Unicorn Prima Trada Mazda

    5. Pemasok

    Pemasok pemasok yang bekerja sama dengan PT.Inti Ganda

    Perdana telah memiliki kriteria yang sesuai dengan kebutuhan

    perusahaan baik dari segi kualitas bahan, ketersediaan bahan, dan

    harga. Produk - produk dari PT. Inti Ganda Perdana merupakan

    produk jadi dimana dapat langsung dijual kepada pelanggannya

    yang merupakan perusahaan perakitan mobil. Dalam pembuatan

    produknya, PT. Ini Ganda Perdana bekerjasama dengan beberapa

    perusahaan yang membantu dalam memasok bahan baku yaitu :

    - PT. Aichi Foreging Indonesia

    - PT.Tri Darma Wisesa

    - PT.Bukaka Forging Industry

    - Metal One

    - Petronas

    - PT. Menara Terus Makmur

    - Nusa Toyotetsu corp.

  • 68

    3.3.1.2 Analisis PEST

    Politik

    Keadaan politik sangat mempengaruhi kinerja dari PT. Inti Ganda

    Perdana. Kondisi politik yang belum stabil khususnya di Indonesia,

    merupakan salah satu faktor yang menyebabkan para investor asing

    masih ragu-ragu untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Selain

    itu hukum yang diterapkan di Indonesia yang kurang menyakinkan

    menyebabkan para investor takut, dan di khawatirkan hukum yang

    ada malah akan membuat mereka terjerat dan merugi. Selain itu

    kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pajak juga dapat

    mempengaruhi penjualan produk di PT. Inti Ganda Perdana.

    Ekonomi

    Secara umum pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin

    berkembang, sehingga menyebabkan adanya angin positif juga ke

    area industri dan tidak terkecuali di industri otomotif. Kondisi

    ekonomi sangat berpengaruh terhadap perusahaan misalnya nilai

    tukar kurs naik maka akan berdampak kepada bahan baku yang akan

    diproduksi sehingga harga produk akan meningkat.

    Sosial

    Jika kita perhatikan perkembangan industri otomotif terhadap faktor

    sosial adalah dari segi kenyamanan masyarakat sekitar pabrik tempat

    pengolahan produk-produk otomotif misalnya saja perusahaan

    membuat saluran pembuangan limbah agar tidak mengganggu dan

    tidak menimbulkan adanya keluhan masyarakat terhadap pembuangan

  • 69

    limbah pabrik ke saluran air, maupun dari segi perhatian terhadap

    keamanan sekitar misalnya jika terjadi demonstrasi/ kerusuhan di

    sekitar lingkungan perusahaan maka akan menghambat proses

    pengiriman barang. PT.Inti Ganda Perdana sudah memiliki standar

    internasional yaitu ISO 14001 mengenai standar manajemen

    lingkungan dan OHSAS 18001 untuk kesehatan dan keselamatan

    kerja, yang merupakan syarat mutlak untuk tetap bersaing di dunia

    International.

    Teknologi

    Jika kita berbicara tentang teknologi tentu saja sudah menjadi suatu

    gaya hidup yang baru dalam abad ke-21 ini. Perkembangannya pun

    tidak luput dirasakan oleh industri otomotif, hal ini dapat kita lihat

    dari perkembangan di dalam industri otomotif yang mulai

    mengurangi penggunaan sumber daya manusia dan beralih kepada

    teknologi mesin.

    Berdasarkan analisis PEST, kesimpulan yang didapat adalah

    pengaruh kegiatan politik, ekonomi, sosial, serta teknologi berdampak

    penting bagi PT. Inti Ganda Perdana. Pada dasarnya Indonesia

    memiliki peluang dalam perkembangan industri terutama di industri

    otomotif, karena industri otomotif semakin berkembang pesat dan

    menjadi suatu kebutuhan. Dari segi politik dapat kita lihat, bahwa

    sesungguhnya kita dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan dan

    negara apabila kita mau secara bersama sama untuk membangun

    negara yang adil, damai, dan taat hukum sehingga para investor pun

  • 70

    senang berinvestasi disini. Selain itu juga dari faktor diatas tentu saja

    akan mempengaruhi bidang ekonomi karena semakin banyak

    perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia maka semakin

    meningkat pula perkembangan ekonomi di negara ini. Dari bidang

    sosial, kita dapat melihat bahwa perkembangan otomotif merupakan

    gaya hidup yang selalu berkembang, seiring dengan perkembangan

    teknologi yang digunakan.

    3.3.1.3 Matriks Boston Consulting Group (BCG) Matriks BCG metode yang didasarkan pada siklus hidup produk

    teori yang dapat digunakan untuk menentukan apa yang harus

    diberikan prioritas dalam portofolio produk unit bisnis. Matrik BCG

    memiliki 2 dimensi yaitu pangsa pasar dan pertumbuhan pasar.

    Ide dasar dibalik itu adalah bahwa semakin besar pangsa pasar suatu

    produk atau produk yang lebih cepat tumbuh pasar semakin baik bagi

    perusahaan. Menempatkan produk dalam matriks BCG hasil dalam 4

    kategori dalam portofolio perusahaan:

    Tabel 3.1 Matriks BCG PT. Inti Ganda Perdana

    STARS

    PT. Inti Ganda Perdana

    QUESTION MARK

    CASH COW DOG

  • 71

    Berdasarkan pada matriks Boston Consulting Group (BCG),

    PT.Inti Ganda Perdana termasuk pada bagian STAR. Karena PT.

    Inti Ganda Perdana sedang meraih kesuksesan didalam lingkungan

    bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar dalam

    industri otomotif sedang meningkat dan PT. Inti Ganda Perdana telah

    mempunyai kemampuan untuk mengambil peluang dari pangsa pasar

    yang sedang meningkat tersebut. Buktinya PT. Inti Ganda Perdana

    telah mendapatkan kepercayaan dari PT. Toyota Motor

    Manufacturing Indonesia dan PT. General Motor di Thailand yang

    menjadi produsen otomotif yang pertama dan kedua di dunia.

    3.3.1.4 Analisis SWOT

    Analisis SWOT merupakan pengidentifikasi berbagai faktor

    secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

    didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

    (Strengths), dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan

    dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat).

    Kekuatan:

    - IGP memiliki fasilitas manufaktur dari sembilan komponen (R/A

    housing, yoke, Axle Shaft, SB nut, pinion shaft, companion flange,

    prop. yube,dif case, diff carrier )

    - IGP telah diterima oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek)

    sebagai pemasok OE (original equiptment)

    - IGP telah diterima oleh Toyota Jepang sebagai supplier tingkat

    pertama

  • 72

    - Prop shaft desain sendiri sudah diproduksi secara masal (General

    Motor Captiva dan Daihatsu Gran Max).

    Kelemahan:

    - Tidak memiliki fasilitas pengujian sendiri.

    - Mesin-mesin yang digunakan sudah tua sehingga biaya perawatan

    yang tinggi, tingkat barang yang rusak tinggi

    - Mesin utama produksi jumlahnya masih sedikit

    - Kurangnya pengetahuan akan bahan-bahan yang digunakan

    - Kurangnya tenaga di bidang teknik ( sumber daya manusia) baik

    jumlah maupun kualitas nya.

    - Kekuatan tawar menawar masih lemah baik dengan pelanggan

    maupun dengan pemasok

    - Tingkat kualitas produk masih kurang

    Peluang:

    - Banyak permintaan rear axle dan propeller shaft tetapi tidak bisa

    dipenuhi oleh industri otomotif di indonesia.

    - Indonesia sebagai pusat produksi untuk mobil van (mobil niaga)

    dan truk.

    Ancaman:

    - Komponen-komponen otomotif yang sudah jadi dan diimport

    - Mobil-mobil import dan mobil listrik

  • 73

    - Beralihnya trend otomotif menuju mobil-mobil dengan penggerak

    depan

    - Kemunduran loyalitas pelanggan

    - Pesaing utama di Thailand memulai bisnis prop shaft di Indonesia

    Tabel 3.2 IFAS (Internal Factor Analysis Summary) PT. Inti Ganda Perdana

    FAKTOR FAKTOR STRATEGI INTERNAL

    BOBOT RATING BOBOT X RATING

    KEKUATAN

    - IGP memiliki fasilitas

    manufaktur dari sembilan

    komponen (R/A housing,

    yoke, Axle Shaft, SB nut,

    pinion shaft, companion

    flange, prop. yube,dif case,

    diff carrier )

    - IGP telah diterima oleh ATPM

    sebagai pemasok OE

    - IGP telah diterima oleh

    Toyota Jepang sebagai

    supplier tingkat pertama

    - Prop shaft desain sendiri

    sudah diproduksi secara masal

    (General Motor Captiva dan

    Daihatsu Gran Max).

    0.5

    0.10

    0.15

    0.10

    4

    4

    5

    3

    0.20

    0.40

    0.75

    0.30

    Total Kekuatan 0.40 1.65

    KELEMAHAN

    - Tidak memiliki fasilitas

    pengujian sendiri.

    - Mesin-mesin yang digunakan

    sudah tua sehingga biaya

    perawatan yang tinggi, tingkat

    barang yang rusak tinggi

    - Mesin utama jumlahnya masih

    sedikit

    0.10

    0.10

    0.5

    2

    1

    2

    0.20

    0.10

    0.10

  • 74

    - Kurangnya pengetahuan akan

    bahan-bahan yang digunakan

    - Kurangnya tenaga di bidang

    teknik ( sumber daya manusia)

    baik jumlah maupun kualitas

    nya.

    - Kekuatan tawar menawar masih

    lemah baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok

    - Tingkat kualitas produk masih kurang

    0.5

    0.10

    0.10

    0.10

    3

    3

    3

    3

    0.15

    0.30

    0.30

    0.30

    Total Kelemahan 0,60 1.45

    Total IFAS 1 3.1

    Tabel 3.3 EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) PT. Inti Ganda Perdana

    FAKTOR FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL

    BOBOT RATING BOBOT X RATING

    PELUANG

    - Banyak permintaan rear axle dan

    propeller shaft tetapi tidak bisa

    dipenuhi oleh industri otomotif di

    indonesia.

    - Indonesia sebagai pusat produksi

    untuk mobil gerbong dan truk.

    0,25

    0.10

    5

    3

    1.25

    0.30

    Total Peluang 0.35 1.55

    ANCAMAN

    - Komponen-komponen otomotif

    yang sudah jadi dan diimport

    - Mobil-mobil import dan mobil

    listrik

    - Beralihnya trend otomotif menuju

    mobil-mobil dengan penggerak

    depan

    - Kemunduran loyalitas pelanggan

    - Pesaing utama di Thailand

    memulai bisnis prop shaft di

    0.5

    0.10

    0.15

    0.20

    0.15

    3

    2

    3

    2

    2

    0.15

    0.20

    0.15

    0.40

    0.30

  • 75

    Indonesia

    Total Ancaman 0.65 1.20

    TOTAL EFAS 1 2.75

    Keterangan rating:

    Faktor kekuatan dan peluang:

    1 = tidak baik

    2 = kurang baik

    3 = cukup

    4 = baik

    5 = sangat baik

    Faktor kelemahan dan ancaman:

    1 = tidak baik

    2 = kurang baik

    3 = cukup

    4 = baik

    5 = sangat baik

    Untuk mencari posisi PT. Inti Ganda Perdana adalah dengan mencari selisih pada IFAS

    dan EFAS yaitu :

    Titik x (internal ) = kekuatan kelemahan

    Titik y ( eksternal) = peluang ancaman

  • 76

    Tabel 3.4 Hasil IFAS dan EFAS

    IFAS EFAS

    Kekuatan 1.65 Peluang 1.55

    Kelemahan 1.45 Ancaman 1.20

    Hasil (x) 0.20 Hasil (y) 0.35

    Dari perhitungan ini, maka kami menyimpulkan kondisi perusahaan

    pada titik koordinat perhitungan SWOT seperti pada gambar dibawah

    ini:

    Gambar 3.4 Titik Koordinat Perhitungan SWOT

    Peluang

    Kelemahan Kekuatan

    Ancaman

    0.35

    0.20

    Mendukung strategi agresif SO

  • 77

    Tabel 3.5 Matriks SWOT PT. Inti Ganda Perdana

    IFAS

    EFAS

    Strengths (S)

    (S1) IGP memiliki fasilitas manufaktur dari sembilan komponen (R/A housing, yoke, Axle Shaft, SB nut, pinion shaft, companion flange, prop. yube,dif case, diff carrier )

    (S2) IGP telah diterima oleh ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) sebagai pemasok OE (original equiptment)

    (S3) IGP telah diterima oleh Toyota Jepang sebagai supplier tingkat pertama

    (S4) Prop shaft desain sendiri sudah diproduksi secara masal (General Motor Captiva dan Daihatsu Gran Max).

    Weaknesses (W)

    (W1) Tidak memiliki fasilitas pengujian sendiri.

    (W2) Mesin - mesin yang digunakan sudah tua. sehingga Biaya perawatan yang tinggi, Tingkat barang yang rusak tinggi

    (W3) Mesin utama jumlahnya masih sedikit

    (W4) Kurangnya pengetahuan akan bahan-bahan yang digunakan

    (W5) Kurangnya tenaga di bidang teknik ( sumber daya manusia) baik jumlah maupun kualitas nya.

    (W6) Kekuatan tawar menawar masih lemah baik dengan pelanggan maupun dengan pemasok

    (W7) Tingkat kualitas produk masih kurang

    Opportunities(O)

    (O1) banyak permintaan rear axle dan propeller shaft tetapi tidak bisa dipenuhi oleh industri otomotif di indonesia.

    (O2) Indonesia sebagai pusat produksi untuk mobil van dan truk.

    Strategi SO (mengambil peluang dengan melihat kekuatan yang ada) (S1-O1) Meningkatkan efisiensi proses

    produksi Memperkuat jaringan distribusi dan

    mempercepat proses pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku dengan mudah dan cepat.

    (S2,S3-O1,O2) Menjalin hubungan bisnis yang baik

    dengan pelanggan dalam rangka meningkatkan sinergi bagi kedua belah pihak, termasuk dalam pengembangan produk-produk baru yang mampu meningkatkan penjualan Perusahaan.

    (S4-O2) Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya dalam aspek Quality, Cost, Development and Delivery.

    Strategi WO (Mengambil peluang dengan

    memperbaiki kelemahan) (W1-O1) Membuat fasilitas

    pengujian sendiri. (W2,W8-O1) Mengganti

    mesin-mesin yang sudah tua untuk meningkatkan kualitas produk.

    (W3-O1) Menambah mesin utama untuk meningkatkan kuantitas produk.

    (W5-O1,O2) Meningkatkan sumber daya manusia yang ahli di bidang teknik

    (W6-O1,O2) Meningkatkan kekuatan tawar-menawar dengan pelanggan dan pemasok.

    KURANG DOMINAN

  • 78

    Threats (T)

    (T1) Komponen-komponen otomotif yang sudah jadi dan diimport (T2) Mobil-mobil import dan mobil listrik (T3) Beralihnya trend otomotif menuju mobil-mobil dengan penggerak depan (T4) Kemunduran loyalitas pelanggan (T5) Pesaing utama di Thailand memulai bisnis prop shaft di Indonesia

    Strategi ST (Mengatasi ancaman dengan kekuatan yang dimiliki)

    (S2,S3-T4) Meningkatkan loyalitas pelanggan dengan memenuhi kebutuhan pelanggan

    (S4-T3) Mengembangkan produk sesuai

    dengan kemajuan teknologi. (S3-T5)

    Menyediakan akses informasi yang cepat dan akurat bagi eksekutif

    Menjalin kerjasama dengan pesaing-pesaing baru

    KURANG DOMINAN

    Strategi WT (Menggunakan kelemahan untuk mencegah ancaman)

    KURANG DOMINAN

    Berdasarkan dari titik koordinat diatas maka PT. Inti Ganda Perdana

    menggunakan strategi kekuatan dan peluang. Perusahaan

    menggunakan semua kekuatan dengan memanfaatkan peluang yang

    ada. Strategi yang digunakan adalah :

    1. Meningkatkan efisiensi proses produksi

    Dengan berkembangnya indutri otomotif yang ada di indonesia

    dan meningkatnya permintaan rear axle dan propeller shaft di

    pasar indutri otomotif, PT.Inti Ganda Perdana dapat meraih

    peluang yang ada dengan meningkatkan efidiensi proses produksi

    sehingga biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.

    2. Memperkuat jaringan distribusi dan mempercepat proses

    pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku

    dengan mudah dan cepat.

  • 79

    Dengan Memperkuat jaringan distribusi dan mempercepat proses

    pendistribusian barang sehingga dapat memperoleh bahan baku

    dengan mudah dan cepat dengan demikian dapat mempermudah

    dalam mengkoordinasikan bahan baku untuk melancarkan proses

    produksi dan membantu melaporkan status dan kondisi barang

    dengan cepat.

    3. Menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan dalam

    rangka meningkatkan sinergi bagi kedua belah pihak, termasuk

    dalam pengembangan produk-produk baru yang mampu

    meningkatkan penjualan Perusahaan.

    Dengan Menjalin hubungan bisnis yang baik dengan pelanggan.

    Dapat meningkatkan sinergi antara kedua belah pihak, termasuk

    dalam pengembangan produk produk baru yang mampu

    meningkatkan penjualan perusahaan.

    4. Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan kebutuhannya

    dalam aspek Quality, Cost, Development and Delivery.

    Dengan Memenuhi permintaan pelanggan sesuai dengan

    kebutuhannya dalam aspek Quality, Cost, Development and

    Delivery perusahaan dapat memenuhi kepuasan pelanggan

    pelanggan nya sehingga kepercayaan pelanggan terhadap

    perusahaan dapat terjalin dengan baik.

  • 80

    3.3.2 Analisis Lingkungan Internal Bisnis

    3.3.2.1 Analisis CSF dan KPI

    Faktor faktor yang mendukung keberhasilan dari PT.Inti

    Ganda Perdana adalah :

    Tabel 3.6 Analisis CSF dan KPI

    Perspektif CSF KPI

    Internal 1.Implementasi TPS

    (Toyota Production System)

    2.Level kualitas produk

    1.mengurangi biaya produksi, dan

    kualitas produk meningkat 20%

    2. kualitas produk meningkat 20%

    Finance Efisiensi biaya Dapat menekan keuangan perusahaan

    hingga 10 %

    Innovation Desain produk dan kemampuan

    dalam pengembangan produk

    Keahlian karyawan meningkat

    Customer Impelementasi Supply Chain

    Management

    Dengan distribusi produk yang cepat

    sehingga Tingkat kepuasan pelanggan

    meningkat hingga 20%

    1. Desain produk dan kemampuan dalam pengembangan produk

    Dengan mengembangkan kemampuan mendesain dan

    kemampuan dalam pengembangan produk sehingga perusahaan

    akan memiliki nilai tambah didalam menghadapi persaingan dan

    dapat mengambil peluang yang ada dalam menghadapi tren

    teknologi yang akan datang.

  • 81

    Perusahaan dapat mengembangkan keahlian dan

    pengetahuan dalam mengolah teknologi untuk dapat mendesain

    produk untuk mobil penumpang karena saat ini perusahaan hanya

    bisa membuat produk berpenggerak belakang (mobil niaga seperti

    inova,granmax, dll.)

    2. Implementasi TPS ( Toyota Production System)

    TPS (Toyota Production System) adalah adalah sistem

    terpadu sosio-teknis, yang dikembangkan oleh Toyota, yang terdiri

    dari filosofi manajemen dan praktik. Mengatur TPS manufaktur dan

    logistik untuk pabrik mobil, termasuk interaksi dengan pemasok

    dan pelanggan. Dengan mengimplementasi TPS manfaat yang dapat

    adalah untuk mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas.

    TPS (Toyota Production System) Merupakan kunci sukses

    PT.Inti Ganda Perdana memasuki era globalisasi yang didasari Just

    In Time, built-in-quality, autonomation (otomatisasi dengan

    kecerdasan manusia), Standarisasi kerja dan continuos

    improvement.

    3. Efisiensi biaya

    Mengontrol siklus keuangan dan mengurangi biaya-biaya produksi

    yang tidak perlu atau merugikan perusahaan.

    4. Level kualitas produk

    Terdapat 4 level dari kualitas, yaitu :

    i. Core of Quality (kualitas inti)

  • 82

    Level kualitas ini adalah level inti dari kualitas yang merupakan

    minimal yang harus dipenuhi oleh produsen atau penjual yang

    ingin menawarkan suatu produk kepada konsumen di dalam

    pasar tertentu. Level kualitas inti terdiri dari :

    a. Produk berjalan dengan baik secara fungsional.

    b. Spesifikasi sesuai dengan yang benar-benar ada atau realitas

    produk.terkadang produk bisa berfungsi, tetapi spesifikasi

    yang tertera dalam label tidak sesuai dengan yang ada atau

    yang terjadi, sehingga ada keluhan dari pelanggan.

    c. Kemasan. Baik warna, packing, pegangan, beratnya, atau

    pembungkusannya yang berupa plastik.

    ii. Marketable Quality (good quality)

    Setelah kualitas inti bisa Anda lampaui, maka Anda perlu

    memenuhi marketable quality, yaitu kualitas yang perlu

    ditambahkan dengan maksud agar produk tersebut marketable

    atau ada nilai yang menjadi daya saing produk Anda

    (competitive advantage), antara lain :

    a. Menambah kualitas jaminan (assurance).

    b. Meningkatkan strategi komunikasi tentang kualitas produk

    Anda.

    c. Menambah manfaat untuk kualitas produk Anda di atas

    kualitas inti misalnya dengan tambahan pengantaran tanpa

    dipungut biaya, co-branding dengan produk lain, tambahan

  • 83

    lebih cepat cara kerjanya, accessibility dipermudah, kualitas

    waktu pemakaian, dan lain-lain.

    iii. Expectation Quality

    Setelah produk dinyatakan bagus (good quality) yang mampu

    bersaing di pasar, kualitas diluar fungsional, yaitu emotional

    benefit, misalnya gengsi, status, kebanggaan, memorable, dan

    lain-lain.

    iv. Quality Excellence

    Tahap akhir tentang kualitas yaitu pencapaian kualitas yang

    mendekati zero defect dan zero complain sehingga baik kualitas

    internal perusahaan dan produk menyamai kualitas externalnya,

    yaitu reputasi dan populeritasnya. Tahap ini sudah bebas dari

    segala kekurangan dan kelemahan kualitas produk dalam jangka

    waktu yang panjang.

    5. Implementasi Supply Chain Management

    Penerapan SCM dalam perusahaan ini dapat memberikan

    keunggulan bersaing untuk perusahaan sebagai hasil dari orientasi

    pasar dan kegiatan produksi yang efisiensi dan efektifitas dari

    kegiatan operasionalnya.Yang terpenting dalam penggunaan SCM

    ini dapat meningkatan image perusahaan sehingga dapat menjaga

    kepercayaan pelanggan.

  • 84

    3.3.3 Analisis Lingkungan internal SI / TI

    3.3.3.1 Analisis Rantai Nilai

    Analisis Rantai Nilai Divisi PT.Inti Ganda Perdana

    Gambar 3.5 Internal Rantai Nilai PT. Inti Ganda Perdana

    Support Management Infrastructure akuntansi, keuangan, manufaktur, pemasaran, IT

    Human Resource Management Personil, penggajian, rekrutmen, pelatihan, pengembangan

    Product & technology development R & D, perbaikan produk dan proses

    Procurement Pembelian bahan, mesin, persediaan

    Inbound Logistic - Penanganan

    bahan baku - pergudangan

    - Bagian komponen

    - Quality control

    Operation - Mesin - Perakitan - Pengujian - Quality control - Production control

    outbound Logistic - Pergudangan - Distribusi produk jadi - Pengiriman

    Service Maintenane - Menjalin

    komunikasi baik dengan pelanggan

    Value added cost = profit

    Sales & marketing

    - Iklan - Promosi - Menentukan harga - hubungan dengan pelanggan

  • 85

    Aktivitas utama (primary activities)

    Inbound Logistic Aktivitas dalam inbound logistic adalah dari awal

    penerimaan bahan baku atau bagian komponen, mengatur

    stok barang yang ada di gudang untuk melakukan produksi

    (bahan mentah) atau bagian komponen dan quality control

    Operations Proses yang dilakukan adalah melakukan proses produksi

    dari bahan baku diolah oleh mesin dan di rakit. Setelah

    produk selesai di produksi produk tersebut akan di testing.

    Outbound logistic Kegiatan yang terjadi di outbound logistic adalah kegiatan

    pergudangan, distribusi produk jadi dan pengiriman.

    Sales & marketing Kegiatan sales and marketing adalah kegitan yang

    berkaitan dengan iklan, promosi, menentukan harga,

    hubungan dengan pelanggan

    Service Pelayanan yang diberikan adalah menjalin hubungan baik

    dengan pelanggan.

  • 86

    Aktivitas pendukung (secondary activities)

    Aktivitas pembelian Pembelian bahan baku dari supplier, dan pembelian mesin

    mesin produksi.

    Aktivitas pengembangan teknologi Aktivitas dalam pengembangan teknologi adalah research

    and development, dan pengembangan produk dan proses

    perbaikan.

    Aktivitas sumber daya manusia - Perekrutan secara langsung

    Perekrutan yang diambil dari calon - calon

    karyawan yang mengirimkan CV, kemudian

    bagian HRD akan melakukan tes wawancara, tes

    psikologi.

    - Perekrutan dari karyawan magang menjadi

    karyawan tetap

    perekrutan seperti ini dilakukan pada karyawan

    magang yang ditelah bekerja di PT. Inti Ganda

    Perdana dalam jangka waktu tertentu, jika dalam

    waktu yang ditentukan karyawan tersebut

    memberikan nilai positif kepada PT. Inti Ganda

    Perdana dan perusahaan tersebut sedang

    membutuhkan karyawan baru maka perekrutan pun

  • 87

    akan diteruskan menjadi karyawan tetap di PT. Inti

    Ganda Perdana

    - Training

    Pelatihan yang dilakukan dalam jangka waktu

    tertentu untuk melatih calon karyawan supaya

    karyawan tersebut bisa mengoperasikan sistem

    yang ada di PT. Inti Ganda Perdana

    - Pemberian beasiswa kepada karyawan yang

    berprestasi.

    Aktivitas infrastruktur perusahaan Aktifitas pendukung perusahaan dalam aktivitas

    infrastruktur diantaranya akuntansi, keuangan, manufaktur,

    pemasaran, dan IT.

    Berdasarkan analisis value chain tersebut, diketahui

    serangkaian primary activities dan support activities yang

    dilakukan PT.Inti Ganda Perdana untuk mendapatkan nilai

    akhir yaitu margin. Semakin baik dan terarah dalam

    melakukan kegiatan kegiatan inbound logistic, operations,

    outbound logistic, sales & marketing, service, infrastructure,

    human resources management, product and technology

    development, dan procurement akan memperbesar tingkat

    keuntungan yang akan di peroleh PT.Inti Ganda Perdana

  • 88

    3.3.4 Analisis Lingkungan Internal SI / TI

    3.3.4.1 Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana

    produksi

    Suppliers

    PPC (production plan control)

    Marketing

    Finance

    Pelanggan

    $ $$

    Purchasing

    Proses enginering

    1. RFQ (request for quotation)RFQ

    2. RFQ (request for quotation)

    RFQ

    3. proposalproposal

    4. QuotationQuotation

    5. FTO (fix tentative order)

    6. FTO (fix tentative order)

    7. permintaan pembelian

    8. PO

    9. bahan baku + surat jalan

    10. Laporan penerimaan barang

    Bahan baku Surat jalan

    Permintaan pembelian

    PO

    Laporan penerimaan barang

    11. Bon permintaan barang

    BPB

    12. Bahan baku + LPB

    Bahan baku

    Laporan penerimaan barang

    13. Barang jadi

    barang

    14. Barang + delivery slip

    barang Delivery slip

    16. Uang + invoice

    uang invoice

    15. Faktur tagihan

    Faktur tagihan

    Gambar 3.6 Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana

  • 89

    Proses bisnis PT. Inti Ganda Perdana (1) dimana pelanggan akan

    membuat RFQ (Request for Quotation) dan memberikan kepada

    bagian marketing (2) marketing memberikan RFQ ke bagian process

    engineering untuk di pelajari , (3) setelah RFQ di pelajari bagian

    process engineering akan membuat proposal dan di serahkan

    kebagian Marketing, (4) kemudian bagian marketing memberikan

    Quotation kepada pelanggan, (5) pelanggan memberikan FTO (Fix

    Tentative Order) kepada bagian marketing, (6) marketing memberikan

    FTO kepada bagian PPC (Production Planning Control), (7) PPC

    membuat dan memberikan permintaan pembelian kepada bagian

    purchasing, (8) purchasing memberikan PO (Purchase Order) ke

    supplier, (9) kemudian supplier memberikan bahan baku dan SJ (Surat

    Jalan) ke PPC, (10) setelah barang diterima, PPC memberikan LPB

    (Laporan Penerimaan Barang) kepada supplier, (11) bagian produksi

    meminta barang dengan menyerahkan BPB (Bound Permintaan

    Barang) ke PPC, (12) PPC memberikan LPB dan barang ke bagian

    produksi, (13) bagian produksi memberikan barang jadi kepada PPC,

    (14) PPC memberikan barang jadi dan DS (Delivery Slip) kepada

    pelanggan, (15) finance memberikan faktur tagihan kepada pelanggan,

    (16) pelanggan melakukan pembayaran.

  • 90

    3.3.4.2 Analisis Area Fungsi Bisnis

    Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas didalam perusahaan

    yang mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis biasanya

    dikelompokkan kedalam area area fungsional perusahaan, yakni

    area area utama dimana sekumpulan aktivitas perusahaan berjalan.

    Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi proses bisnis, yakni tindakan

    spesifik yang memiliki titik awal dan akhir atau dapat diartikan

    memiliki input dan menghasilkan output.

    Tabel dibawah ini menjelaskan secara rinci area fungsi, fungsi bisnis

    dan proses bisnis perusahaan.

    Tabel 3.7 Area Fungsi, Fungsi Bisnis dan Proses Bisnis PT. Inti Ganda Perdana

    Area Fungsi Fungsi Bisnis Proses Bisnis

    PPC

    (production

    plan

    control)

    - Merencanakan produksi

    - Pengendalian persediaan

    - Bagian PPC (production plan contol)

    akan menjadwalkan produksi dan

    merencanakan kebutuhan material ( MRP /

    MPS )

    - Membuat LPB (laporan penerimaan

    barang)

    - Mengatur keluar masuk nya persediaan

    Produksi - Produksi

    - Quality control

    - Melakukan proses produksi

    - Mengatur dan mengontrol proses produksi

    agar sesuai dengan standard yang ada.

    Finance and

    accounting

    - Akutansi

    - Perencanaan keuangan

    - Pengelolaan keuangan

    - Mengontrol keuangan (arus kas)

    - Membuat laporan keuangan

    - Merencanakan anggaran keuangan

  • 91

    Procurement - Pembelian

    - Bagian procurmentg akan membuat PO

    (purchase order)

    - Setelah membuat PO (purchase order)

    bagian procurement akan mengirim PO

    (purchase order) ke supplier,

    HRD - Perekrutan karyawan

    - Pelatihan karyawan

    - Absensi karyawan

    - Penggajian karyawan

    - Menyeleksi calon karyawan

    - Memberikan training

    - Mengecek kehadiran karyawan

    - Memberikan,menghitung, dan membuat

    laporan gaji karyawan

    Marketing - Melakukan promosi

    - Melakukan kegiatan

    Penjualan

    - Menentukan strategi pemasaran

    - Menerima pemesanan dari pelanggan

    - Membuat laporan penjualan

    IT - Pengadaan jaringan

    - Pengembangan aplikasi

    - Membangun struktur jaringan yang baik

    - Membuat aplikasi

    - Mengembangkan aplikasi

  • 92

    Subjek data dapat di identitikasi dari area fungsi, fungsi bisnis dan

    proses bisnis diatas adalah sebagai berikut;

    Tabel 3.8 Subjek Data dan Entitas Data PT. Inti Ganda Perdana

    departemen Entitas Data

    PPC (production plan

    control)

    Data gudang

    Data bahan baku

    Jadwal produksi

    Permintaan pembelian

    LPB (Laporan Penerimaan Barang)

    Delivery slip

    Produksi BPB (Bound Permintaan Barang)

    Data bahan baku

    Data barang

    Data produksi

    Finance and accounting Data keuangan

    Data pembelian

    Data penjualan

    Data piutang

    Data hutang

    Data pajak

    Data penggajian

    Procurenment Data pembelian

    Data bahan baku

    Data pemasok

    Human Resources

    Data karyawan

    Data absensi

    Data pelatihan

    Data kinerja

    Marketing Data penjualan

    Data pemasaran

  • 93

    Data pelanggan

    Data quotation

    Data RFQ (request for quotation)

    FTO (fix tentative order)

    Data pesaing

    IT Data jaringan

    Data hardware

    Data software

  • 94

    3.3.4.2.1 Spesifikasi Hardware & Software

    Eksekutif

    Tabel 3.9 Spesifikasi Hardware eksekutif

    Technical Specification

    HP dx2310MT

    Processor Intel Dual Core E5300 (2.6 GHz, FSB 800, Cache 2MB)

    Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset Memory 1 GB DDR2 Hardisk 160 GB HDD SATA Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT,

    2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel

    Video Graphics Intel GMA 3100 128MB (shared), Connectivity Ethernet 10/100/1000MB

    Realtek 8111C-VB-GR GbE Ethernet Controller

    Monitor - Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll Keyboard Standard keyboard Operating System Microsoft Windows Vista Business

  • 95

    Manajemen

    Tabel 3.10 Spesifikasi Hardware manajemen

    Technical Specification HP Dx2310 Processor Intel Dual Core E5200 (2.50 GHz, 2MB L2

    cache, 800MHz FSB) Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset Memory 1 GB DDR2 800MHz (Extendable up to

    4GB) Hardisk 160 GB HDD 7200RPM SATA Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT,

    2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel

    Video Graphics Intel GMA 3100 Connectivity Ethernet 10/100/1000MB

    Serial, Parallel, 2xPCI, 1x PCIe Monitor HP L1506 LCD 15 monitor, optional

    upgrade to HP L1710 LCD 17 monitor Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll

  • 96

    Staff

    Tabel 3.11 Spesifikasi Hardware Staff

    Technical Specification Processor Intel Dual Core Mainboard Chipset Intel G31 Express Chipset Memory 512 GB DDR2 Hardisk 80 GB HDD SATA Interfaces 4x USB 2.0 REAR, 2x USB 2.0 FRONT,

    2xUSB 2.0 internal on motherboard, Serial, Parallel

    Video Graphics - Connectivity Ethernet 10/100/1000MB

    Serial, Parallel, 2xPCI, 1x PCIe Monitor HP L1506 LCD 15 monitor Casing Microtower Mouse Standard optical and scroll Keyboard Standard keyboard Operating System Windows XP pro

  • 97

    Tabel 3.12 Spesifikasi server dan Software PT.Inti Ganda Perdana

    Oracle Database Server

    Class Server medium

    Type Proliant DL 380 GS 5310

    Processor Intel Quad Core 1,6 GHz

    Memory 16 GB

    Hardisk SAS 72 GB x4

    O/S Ms. Windows 2003 R2 64 x Edt

    (licensed)

    Oracle Application Server

    Class Server medium

    Type HP COMPAQ ML 350 G4

    Processor Intel XEON DUAL CORE 3,2 GHz

    Memory 4 GB

    Hardisk SCSI 36 GB x4

    O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt

    (licensed)

    File Server (Office & IGP Plant)

    Class Server low

    Type HP Proliant ML 110

    Processor Intel Xeon 2,66 Ghz

    Memory 4 GB

    Hardisk 1 TB

  • 98

    O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt

    (licensed)

    Domain Control Server IGP Plant

    Class Server low

    Type COMPAQ Proliant 3000

    Processor Intel Pentium 3-500 MHz

    Memory 1 GB

    Hardisk SCSI 9 GB

    O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt

    File Server IGP Plant

    Class Server medium

    Type Wearnes TITAN DP 345X6 -4U

    Processor Intel Xeon 3,2 GHz

    Memory 2 GB

    Hardisk SCSI (72GB x 4) + (30GB x 2) = 348

    GB

    O/S Ms. Windows 2003 R2 32x Edt

    (licensed)

  • 99

    Software Office Automation * E-mail

    * Messenger berupa Yahoo Messenger

    * Portal

    ORACLE DEVELOPER

    - Finance - Material Requirement planning - Delivery system - Warehouse sytem - HR - Accounting - Ordering system - Shop floor control - Billing

    * Microsoft Office 2003

    * Microsoft Visio 2003

    * AutoCad 2003 * Absensi * Payroll payment * CAD (Computer Aided Design) * CAE (Computer Aided Engineering)

  • 100

    3.3.4.2 Arsitektur Jaringan

    Gambar 3.7 Arsitektur Jaringan PT. Inti Ganda Perdana

  • 101

    Gambar 3.8 IGP plant network

    3.3.4.3 Portfolio Aplikasi Saat Ini

    Portofolio aplikasi saat ini adalah analisis yang digunakan

    untuk menilai aplikasi perusahaan yang digunakan saat ini, apakah

    masuk kategori High Potential, Strategic, Key Operational, atau

    Support, sesuai dengan kontribusi yang diberikan masing masing

    aplikasi pada bisnis perusahaan. Berikut adalah portfolio aplikasi

    pada PT. Inti Ganda Perdana.

  • 102

    Tabel 3.13 Portofolio Aplikasi PT. Inti Ganda Perdana

    STRATEGIC HIGH POTENTIAL

    ( ) ERP ( ) knowledge management

    ( ) ORACLE DEVELOPER - Finance - Material Requirement planning - Delivery system - Warehouse sytem - HR - Accounting - Ordering system - Shop floor control - Billing - Procurement

    (*) Office Automation (*) Microsoft Office 2003 (*) Absensi (*) Payroll payment (*) CAD (Computer Aided Design) (*) CAE (Computer Aided Engineering)

    KEY OPERATIONAL SUPPORT

    Keterangan ;

    (*) = Aplikasi yang sedang berjalan dan cukup memuaskan.

    ( ) = Aplikasi yang sedang berjalan, namun butuh pengembangan

    lebih lanjut.

  • 103

    Hasil Analisis dan Masalah yang Dihadapi Saat Ini

    - Di dalam perusahaan ini terlihat beberapa masalah di dalam struktur

    organisasi pada PT. Inti Ganda Perdana yaitu tidak fokusnya pembagian

    wewenang dan tanggung jawab di setiap divisi. Dalam menjalankan

    project yang ada divisi process engineering menangani semua project

    yang ada dan juga melakukan kegiatan proses engineering sehingga

    terjadi ketidak-fokusan dalam mengerjakan pekerjaan yang ada.

    - Dalam divisi IT belum ada dokumentasi secara tertulis mengenai

    perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi pada PT.

    Inti Ganda Perdana,

    - Pada proses bisnis perusahaan terdapat masalah dalam menentukan harga

    produk di karenakan perubahan harga yang selalu tidak menentu yang di

    akibatkan naik turun nya kondisi pasar yang ada, dan sulitnya

    mengklarifikasikan tagihan dari pelanggan,

    - Belum adanya sistem informasi yang mendukung dalam penyelesaian

    masalah dan pengambilan keputusan manajerial.

  • 104

    Saran Perbaikan Sistem

    - Untuk menangani permasalahan pada struktur organisasi di PT. Inti

    Ganda Perdana maka diusulkan untuk menambah divisi-divisi baru yaitu

    product engineering, project management, dan vendor development

    sehingga pembagian tugas dan wewenang menjadi lebih jelas dan

    terfokus.

    - Dikarenakan terdapat kesulitan dalam menentukan harga produk maka

    disarankan untuk mengembangkan cost control system dimana bertugas

    dalam penentuan biaya dan harga yang akan diberikan. Dengan adanya

    cost control system maka diharapkan dapat menentukan harga yang sesuai

    dan akurat.

    - Pada Bagian IT disarankan agar membuat pendokumentasian

    perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi pada PT.

    Inti Ganda Perdana agar perusahaan lebih mengetahui kekuatan IS/IT

    yang dimiliki perusahaan agar dapat meningkatkan nilai yang dimiliki

    perusahaan dalam berkompetisi dengan pesaing - pesaing yang ada.

    - Dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial maka perlu adanya

    sistem seperti EIS

    - Untuk memudahkan karyawan untuk mengakses internet kapan saja dan

    dimana saja maka dibutuhkan jaringan Wi Fi, kami merasa bahwa

    jaringan ini akan sangat bermanfaat jika diaplikasikan di dalam ruang

    rapat agar mempermudah jalannya rapat dengan menampilkan informasi

    informasi yang ter-update.