analisis rasio keuangan.docx

15
ANALISIS RASIO KEUANGAN Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan keuangan, ia perlu memahami kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. Meskipun laporan keuangan tersebut disajikan, umumnya pada harga perolehan (historis) banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Bagi manajer keuangan, tujuan yang ingin dicapai dari analisis terhadap laporan keuangan mungkin bermacam-macam. Ia mungkin ingin mengetahui apakah perusahaan tetap memenuhi persyaratan tertentu yang dulu ditetapkan oleh kreditur (restrictive covenant), sehingga tidak dikenakan denda. Ia mungkin pula ingin mengetahui bagaimana hasil keputusan keuangan pada tahun berjalan. Pihak yang memerlukan informasi keuangan perusahaan bukanlah hanya manajer keuangan saja. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah para (calon) pemodal dan kreditur. Meskipun laporan keuangan memang menyajikan apa yang telah terjadi, tetapi profitabilitas diwaktu lalu mungkin dapat dipergunakan ssebagai indikator profitabilitas dimasa yang akan datang. Dengan demikian calon pemodal mungkin akan lebih tertarik pada informasi yang terdapat pada laporan rugi laba. Sedangkan bagi para kreditur, mereka akan lebih berkepentingan dengan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya. Karena itu analisis keuangan dapat dilakukan oleh berbagai pihak untuk berbagai keperluan. Hanya saja kita perlu memahami bahwa laporan keuangan yang dipergunakan sebagai

Upload: japrax

Post on 08-Aug-2015

27 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Sebelum manajer keuangan mengambil keputusan keuangan, ia perlu memahami

kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan disajikan dalam laporan keuangan

perusahaan. Meskipun laporan keuangan tersebut disajikan, umumnya pada harga perolehan

(historis) banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukan analisis terhadap laporan

keuangan. Bagi manajer keuangan, tujuan yang ingin dicapai dari analisis terhadap laporan

keuangan mungkin bermacam-macam. Ia mungkin ingin mengetahui apakah perusahaan tetap

memenuhi persyaratan tertentu yang dulu ditetapkan oleh kreditur (restrictive covenant),

sehingga tidak dikenakan denda. Ia mungkin pula ingin mengetahui bagaimana hasil

keputusan keuangan pada tahun berjalan.

Pihak yang memerlukan informasi keuangan perusahaan bukanlah hanya manajer

keuangan saja. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah para (calon) pemodal dan kreditur.

Meskipun laporan keuangan memang menyajikan apa yang telah terjadi, tetapi profitabilitas

diwaktu lalu mungkin dapat dipergunakan ssebagai indikator profitabilitas dimasa yang akan

datang. Dengan demikian calon pemodal mungkin akan lebih tertarik pada informasi yang

terdapat pada laporan rugi laba. Sedangkan bagi para kreditur, mereka akan lebih

berkepentingan dengan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya.

Karena itu analisis keuangan dapat dilakukan oleh berbagai pihak untuk berbagai

keperluan. Hanya saja kita perlu memahami bahwa laporan keuangan yang dipergunakan

sebagai dasar analisis keuangan hanyalah merupakan rekaman apa yang telah terjadi selama

periode tertentu.

Bagi perusahaan, laporan keuangan tersebut akan disusun menurut prinsip-prinsip

akuntansi, dan karenanya para pemakai laporan keuangan perlu memahami cara penyajian

informasi keuangan tersebut. Ada dua laporan keuangan perusahaan yang pokok, yaitu neraca

dan laporan rugi laba.

1. Laporan Keuangan yang Pokok

Neraca. Neraca menunjukkan posisi kekayaan perusahaan, kewajiban

keuangan dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu.

Kekayaan = kewajiban + modal sendiri

Page 2: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

Laporan rugi laba. Jenis laporan ini, sebagaimana namanya, menunjukkan laba atau

rugi yang diperoleh oleh perusahaan dalam waktu periode tertentu (misal: satu

tahunsilan .

Laba/rugi = Penghasilan dari penjualan – Biaya dan ongkos

2. Analisis Rasio Keuangan

Untuk melakukan analisis rasio keuangan, diperlukan perhitungan rasio-rasio

keuangan yang mencerminkan aspek-aspek tertentu. Rsio-rasio keuangan mungkin

dihitung berdasarkan atas angka-angka yang ada dalam neraca saja, dalam laporan

rugi laba saja, atau pada neraca dan rugi laba. Apabila analisis dilakukan oleh pihak

kreditur, aspek yang dinilai akan berbeda dengan penilaian yang dilakukan oleh calon

pemodal. Kreditur akan lebih berkepentingan dengan kemampuan perusahaan

melunasi kewajiban finansial tepat pada waktunya, sedangkan pemodal akan lebih

berkepentingan dengan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan. Aspek-

aspek yang dinilai biasanya diklasifikasikan menjadi aspek leverage, aspek likuiditas,

aspek profitabilitas atau efisiensi, dan rasio-rasio nilai pasar.

Rasio-rasio leverage. Rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan

hutang. Beberapa rasio yang mungkin dipergunakan diantaranya adalah:

a. Rasio hutang.

Rasio hutang = hutang jangka panjang + sewa guna

Hutang jangka panjang + sewa guna+ modal sendiri

b. Debt to equity ratio

Debt to equity ratio= total kewajiban

Modal sendiri

c. Times interest earnet

Times interest earnet = Laba operasi + penyusutan

Bunga

d. Debt service koverage

Debt service koverage = (Laba operasi+penyusutan)

Bunga+sewa bunga + angsr pokok pinjm

1 – t

(t= tarif pajak penghasilan)

Page 3: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

Rasio-rasio likuiditas. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan mereka

memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek.

a. Modal kerja netto dengan total aktiva.

NWC-TA = Modal kerja netto

Aktiva total

b. Current ratio

CR = Aktiva lancar

Kewjbn lancar

c. Quick atau acid test ratio

Quick ratio = Aktiva lancar – peresediaan

Kewajiban lancar

Rasio-rasio Profitabilitas atau efisiensi. Rasio-rasio ini dimaksudkan untuk

mengukur efisiensi penggunaan aktiva perusahaan (atau mungkin sekelompok aktiva

perusahaan).

a. Rentabilitas ekonomi. Rasio ini mengukur kemampuan aktiva perusahaan

memperoleh laba dari operasi perusahaan. Aktiva yang dipergunakan untuk

mengukur kemampuan memperoleh laba operasi adalah aktiva operasional. Kalau

perusahaan mempunyai aktiva non operasional, aktiva ini perlu dikeluarkan dari

penghitungan.

Rentabilitas ekonomi = laba operasi

Rata-rata aktiva x 100 %

b. Rentabilitas modal sendiri atau return on equity

Rentabilitas modal sendiri = laba setelah pajak

Rata-rata modal sendiri x 100%

Page 4: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

c. Return on investment

ROI = Laba setelah pajak

Rata-rata kekayaan x 100%

d. Profit margin

Profit Margin = Laba operasi

Penjualan x 100 %

e. Perputaran Aktiva

Perputaran aktiva = penjualan

Rata-rata aktiva

f. Perputaran Piutang

Perputaran piutang = penjualan kredit

Rata-rata piutang

g. Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan = harga pokok penjualan

Rata-rata persediaan

Rasio-rasio Nilai Pasar. Rasio-rasio ini menggunakan angka yang diperoleh dari

laporan keuangan dan pasar modal.Beberapa tersebut adalah:

a. Price earning ratio

Price earning ratio= harga saham

Laba per lembar saham

b. Market To Book Value Ratio

Page 5: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

Market to book value ratio = harga saham

Nilai buku per saham

3. Bagaimana menggunakan rasio-rasio keuangan

Pada umumnya digunakan 2 cara untuk menafsirkan rasio – rasio keuangan.

Dengan menggunakan asumsi bahwa metode akuntansi yang digunakan oleh

perusahaan konsisten dari waktu ke waktu, dan sama dengan yang dipergunakan

oleh perusahaan – perusahaan lain, maka rasio-rasio keuangan yang dihitung

dapat ditafsirkan dengan :

(1) Membandingkan dengan rasio –rasio keuangan perusahaan di masa yang lalu

(2) membandingkan dengan rasio –rasio keuangan perusahaan – perusahaan

dalam satu industri.

Cara kedua relatif lebih baik karena bisa mengetahui kedudukan relatif perusahaan

kita dibanding dengan perusahaan – perusahaan lain. Apakah kita berada diatas

rata – rata atau termasuk rata – rata. Sayangnya ada kecenderungan untuk menjadi

makin sulit mengelompokan perusahaan kedalam suatu industri yang sama, karena

banyak perusahaan yang tidak hanya menjalankan satu jenis bisnis saja.

Cara lain yang mungkin ditempuh adalah dengan membandingkan rasio – rasio

keuangan dengan kebijakan yang diambil perusahaan. Beberapa rasio keuangan

bisa dibandingkan dengan kebijakan – kebijakan seperti, penjualan kredit dan

persediaan.

4. Analisis keuangan sistem Du Pont dan analisis rentabilitas ekonomi

Dua sistem analisis keuangan yang menggunakan rasio keuangan, yaiti sistem du

pont dan rentabilitas ekonomi. Analisis sistem Du Pont menghitung Retun On

Investment (ROI) yang didefinisikan sebagai (laba setelah pajak / total aktiva),

sedangkan rentabilitas ekonomi didefinisikan sebagai (laba sebelum bunga dan

pajak/total aktiva). Kedua rasio ini sering terkacaukan karena keduanya juga bisa

dinyatakan sebagai perkalian antara suatu rasio keuangan dengan rasio keuangan

yang lain.

ROI = Net Profit Margin x perputaran aktiva

Page 6: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

Dalam hal ini Net Profit Margin adalah (laba setelah pajak / penjualan).

Perputaran aktiva adalah (penjualan / total aktiva).

Sedangkan

Rentabilitas ekonomi = Profit Margin x perputaran aktiva

Dalam hal ini profit margin adalah (laba sebelum bunga dan pajak / penjualan.

ROI memusatkan pada laba setelah pajak, sedangkan rentabilitas ekonomi pada

laba operasi (yaitu laba sebelum bunga dan pajak)

5. Penggunaan data keuangan dari laporan keuangan

Analisis keuangan menggunakan data dari laporan keuangan yang disusun

menurut prinsip-prinsip akuntansi. Karena itu kita perlu memahami prinsip-

prinsip tersebut, seperti bahwa perusahaan mungkin saja menggunakan metode

costing yang berbeda dan tidak melanggar prinsip akuntansi. Perusahaan bisa

mencatat, misalnya persediaan berdasarkan atas metode FIFO, tetapi bisa juga

LIFO.

Masalah yang tidak kalah pentingnya adalah pengaruh inflasi pada laporan

keuangan. Dalam keadaan tingkat inflasi mencapai hanya 4-5% per tahun,

penggunaan historical costs mungkin tidak terlalu menimbulkan distorsi pada

laporan keuangan. Tetapi apabila tingkat inflasi cukup tinggi (misalnya sudah

mencapai double digits), inflasi akan menimbulkan distorsi pada laporan

keuangan. Yang menjadi masalah adalah kalu kita menghitung rasio keuangan dan

salah satu rekening (mungkin pembilang atau penyebutnya terpengaruh oleh

inflasi).

General Purchasing Power Reporting

Metode ini, yang kadang-kadang disebut sebagai price level accounting, akan

membantu manajemen mempunyai pemahaman yang lebih baik mengenai

bagaiman perusahaan berkembang dalam hubungannya dengan perkembangan

inflasi. Meskipun demikian perlu diketahui bahwa penyajian laporan atas dasar

Page 7: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

tingkat harga umum tidaklah mempunyai hubungan dengan nilai ganti

(replacement price).

Untuk memperoleh satuan moneter yang umum, suatu faktor konversi

haruslah dipergunakan. Misalkan kita mengambil indeks tahun 1970 sebagai tahun

dasar dan karenanya kita beri indeks 100. Apabila kita mempunyai aktiva yang

dibeli pada tahun 1978 dan 1985, maka nilai aktiva-aktiva tersebut perlu

disesuaikan dengan perubahan indeks (inflasi) tersebut.

Untuk maksud-maksud laporan keuangan yang disesuaikan dengan tingkat

inflasi, rekening-rekening dalam neraca diklasifikasikan sbb:

1. Rekening moneter : kas, piutang, piutang wesel, investasi pada sekuritas yang

dipegang sampai dengan jatuh tempo sekuritas tersebut, dan semua hutang.

2. Rekening-rekening non moneter: Semua rekening-rekening lain dineraca

perusahaan, aktiva tetap, aktiva tak berwujud, modal sendiri.

Laporan rugi laba, sebagaimana dinyatakan dalam nilai rupiah sekarang, juga

menunjukkan rugi atau laba dalam daya beli. Rugi laba dalam daya beli ini bisa

dihitung dengan cara:

1. Aktiva moneter bersih pada awal tahun dikonversikan ke rupiah akhir

tahun.

2. Dikurangi: Hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang pada awaal

tahun yang dikonversikan pada rupiah akhir tahun.

3. Ditambah: Sumber-sumber rekening moneter bersih selam tahun tersebut.

4. Dikurangi: penggunaan rekening-rekening moneter. Pembelian-pembelian,

biaya-biaya operasi (dikurangi penjualan), pajak penghasilan pembayaran

dividen, pembelian perlengkapan, semua disesuaikan ke rupiah akhir tahun

dengan menggunakan faktor konversi rata-rata.

5. Hitunglah rekening-rekening moneter bersih pada akhir tahun, kas, dan

piutang dikurangi hutang.

Current Value Accounting

Dalam metode ini, sering disebut juga dengan replacement cost acccounting,

dua masalah utama perlu diselesaikan. Pertama, untuk mementukan ukuran nilai

Page 8: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

sekarang (current value) dari aktiva-aktiva perusahaan. Dan dua, untuk mengukur

laba setelah masalah pertama bisa diselesaikan.

Gangguan Infsilasi pada Rasio-rasio Keuangan

Perhatikan gangguan inflasi pada rasio-rasio keuangan. Akibat inflasi akan

menimbulkan beberapa over state (pencantuman yang terlalu tinggi) dan under state

(pencantuman yang terlalu rendah) pada beberapa rekening, atau juga tidak ada

pengaruh inflasi terhadap rekening-rekening lainnya.

Tabel Gangguan Inflasi pada Rasio-rasio Keuangan

RASIO RUMUS GANGGUAN

VARIABEL SELAMA

DAMPAK

PADA

Page 9: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

INFLASI RASIO

Likuiditas

Current ratio

Quick ratio

AL/HL

(AL-Pers)/HL

Understate/konstan-

konstan/konstan

Understate

tidak ada

Leverage

Rasio hutang

TIE

DSC

TH/TA

EBT/Bunga

EBIT/[bunga+sewa+APP/(1-

t)]

Konstan atau over/under

over/konstan over/(konstan

+ konstan + konstan)

Overstated

overstated

overstated

Aktivitas

Perp. Persd

Perp. Piutang

Perp. Aktiva

HPP/rata-rata persediaan

Penjualan/av. Piutang

Penjualan/TA

Under/Under

Konstan/Konstan/konsatan/

Under

Tidak

tentu

Tidak ada

Overstated

Profitabilitas

Rent. Ek.

Rent. MS

Profit Margin

EBIT/TA

EAT/MS

EBIT/Penjualan

Over/Under

Over/Under

Over/konstan

Overstated

Overstated

Overstated

Keterangan: AL = Aktiva Lancar

HL = Hutang Lancar

TH = Total Hutang

TA = Total Aktiva

TIE = Times Interest Earned

DSC = Debt Service Coverage

EBT = Earnings Before Tax

APP = Angsuran Pokok Pinjaman

HPP = Harga Pokok Penjualan

MS = Modal Sendiri

Tabel diatas menunjukkan gangguan inflasi pada rasio-rasio keuangan

seandainya perusahaan menggunakan historical cost pada periode inflasi. Misalnya,

current ratio akan nampak terlalu rendah, sebab salah satu komponen dalam aktiva

lancar, yaitu persediaan, akan dicantumkan terlalu rendah, sedangkan hutang

lancarnya konstan. Sebaliknya kalau kita lihat perputaran aktiva menjadi terlalu

Page 10: ANALISIS RASIO KEUANGAN.docx

tinggi karena total aktiva dicantumkan terlalu rendah sedangkan penjualannya

konstan.

ANALISIS RASIO KEUANGAN

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu :

Dennyca HN., SE, M.Si

Kelompok 1

Anggota:

1. Maria Sutarina (2009-16-010)

2. Hayu Murtiningrum (2009-16-015)

3. Dodi Slamet (2009-16-019)

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

FAKULTAS EKONOMI

AKUNTANSI D III

TAHUN 2010