analisis perumahan

8
Analisa Kebutuhan Pengunaan Lahan Struktur tata ruang kota perlu untuk dikaitkan terhadap penentuan pola penggunaan lahan kota. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan keterpaduan dan kedinamisan ruang agar lebih efektif dalam operasional pelaksanaannya. Penggunaan lahan erat kaitannya dengan hubungan fungsional antar kegiatan dan pusat pelayanan. Untuk itu pengembangan penggunaan lahan berdasarkan atas: Minimasi perubahan penggunaan lahan yang ada sekarang. Optimasi perwujudan keterkaitan fungsional antar kegiatan Penyesuaian kebutuhan dan daya tampung ruang kegiatan. Arahan kebijaksanaan pemerintah yang telah ditetapkan. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai analisa penggunaan lahan di wilayah perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Penggunaan Lahan Permukiman Penggunaan lahan sebagai permukiman di wilayah perencanaan merupakan penggunaan lahan dominan kedua setelah tambak, dimana memiliki luas lahan sebesar 135.017 Ha dengan persentase 33.59 % dengan jumlah total penduduk pada 2014 di wilayah perencanaan sebesar 15038 jiwa. Karakteristik permukiman yang ditemukan di kawasan perencanaan ini yaitu didominasi oleh perumahan perkampungan atau permukiman informal dengan luasan 122.719 Ha. Perkiraan penggunaan lahan di wilayah perencanaan untuk pengembangan fasilitas perumahan diarahkan pada pertimbangan distribusi perumahan yang merata dan tersebar sesuai dengan penyebaran fasilitas umum, fasilitas sosial, dan aksesibilitas

Upload: ramdandoel

Post on 11-Nov-2015

127 views

Category:

Documents


38 download

DESCRIPTION

cool

TRANSCRIPT

Analisa Kebutuhan Pengunaan LahanStruktur tata ruang kota perlu untuk dikaitkan terhadap penentuan pola penggunaan lahan kota. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan keterpaduan dan kedinamisan ruang agar lebih efektif dalam operasional pelaksanaannya. Penggunaan lahan erat kaitannya dengan hubungan fungsional antar kegiatan dan pusat pelayanan. Untuk itu pengembangan penggunaan lahan berdasarkan atas: Minimasi perubahan penggunaan lahan yang ada sekarang. Optimasi perwujudan keterkaitan fungsional antar kegiatan Penyesuaian kebutuhan dan daya tampung ruang kegiatan. Arahan kebijaksanaan pemerintah yang telah ditetapkan.Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai analisa penggunaan lahan di wilayah perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:A. Penggunaan Lahan PermukimanPenggunaan lahan sebagai permukiman di wilayah perencanaan merupakan penggunaan lahan dominan kedua setelah tambak, dimana memiliki luas lahan sebesar 135.017 Ha dengan persentase 33.59 % dengan jumlah total penduduk pada 2014 di wilayah perencanaan sebesar 15038 jiwa. Karakteristik permukiman yang ditemukan di kawasan perencanaan ini yaitu didominasi oleh perumahan perkampungan atau permukiman informal dengan luasan 122.719 Ha. Perkiraan penggunaan lahan di wilayah perencanaan untuk pengembangan fasilitas perumahan diarahkan pada pertimbangan distribusi perumahan yang merata dan tersebar sesuai dengan penyebaran fasilitas umum, fasilitas sosial, dan aksesibilitas yang memadai di kawasan tersebut. Berikut ini merupakan proyeksi kebutuhan lahan untuk fasilitas perumahan 20 tahun mendatang.

TahunJumlah PendudukJumlah Kebutuhan Rumah(unit)Tipe rumahJumlah Rumah(unit)Jumlah Kebutuhan Lahan (m2)Jumlah Kebutuhan Lahan (m2)

20144795911989Rumah Mewah19981198800

2997000

Rumah Sedang39961198800

Rumah Sederhana5994599400

201962949

15737Rumah Mewah262215732003933500

Rumah Sedang52451573500

Rumah Sederhana7868786800

2024

7793919484Rumah Mewah324719482004870600

Rumah Sedang64941948200

Rumah Sederhana9742974200

2029

92929

23232

Rumah Mewah387223232005808000

Rumah Sedang77442323200

Rumah Sederhana116161161600

2034

107919

26979Rumah Mewah449626976006744400

Rumah Sedang89932697900

Rumah Sederhana134891348900

Sumber : Hasil Analisa 2015Berdasarkan data diatas, diketahui jumlah kebutuhan rumah/KK yang digolongkan berdasarkan pola hunian berimbang 1:2:3 menjadi 3 golongan masyarakat, yakni rumah sederhana, rumah sedang, dan rumah mewah. Dimana menurut analisis diatas, luas kebutuhan lahan pada tahun proyeksi ialah sebesar 6744400 m2 atau setara 674,44 Ha, yang mana luas kebutuhan perumahan pada tahun proyeksi tersebut melebihi luas lahan wilayah deliniasi yang tersedia yakni sebesar 401,92 Ha.Oleh karena itu, berdasarkan konsep Waterfront City: Mix Use yang focus dalam pengembangan kawasan perumahan dan perdagangan dan jasa, maka kebutuhan perumahan pada tahun proyeksi akan dikembangankan menjadi 3 konsep, yaitu Rusun (rumah sederhana), Apartemen (rumah sedang) dan Kondominium (rumah mewah). Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada perhitungan dibawah ini.1. Rusun: Luas per unit: 30 m2 (berdasarkan PERMEN PU No. 5 Tahun 2007)1 Unit terdiri dari: 1 (satu) Ruang Duduk/Keluarga, 2 (dua) Ruang Tidur, 1 (satu) KM/WC, dan Ruang Service (Dapur dan Cuci) dengan total luas per unit adalah 30 m2.Studi kasus: PT. Jamsostek Surabaya yang membangun sebuah rusun di Surabaya1 Lantai = 20 unit x 30m2 = 600m2 + 120 m2 (Sirkulasi 20%) = 720 m2/tower Luas 1 tower1 tower = 10 lantai x 20 unit = 200 unit/towerKebutuhan rumah sederhana tahun 2034 per KK = 13489 unit : 200 unit/tower = 67 tower

Luas lahan 60% (terbangun) = 67 tower x 720m2 = 48240 m2 atau 4,824 HaLuas lahan 40% (Tidak terbangun (RTH dan Parkir) = 32160 m2 atau 3,216 HaLuas lahan total yang diperuntukan Rusun = 8,04 Ha

2. ApartemenStudi kasus: Apartemen Puncak CBD Tower Surabaya1 Lantai = 38 unit1 tower = 19 lantai x 38 unit = 722 unit/towerLuas unit= 2 Bed Room = 35 m2/unit 13 unit/lantai = 35 x 13 = 455 m2 2 Bed Room+ = 42 m2 /unit 17 unit/lantai = 42 x 17 = 714 m2 3 Bed Room = 56 m2 /unit 8 unit/lantai = 56 x 8 = 448 m2 Luas total 1 tower = 1617 m2 + 323,4 m2 (sirkulasi 20%) = 1940,4 m2 atau 0,194 Ha/towerKebutuhan rumah sederhana tahun 2034 per KK = 8993 unit : 722 unit/tower = 12 tower

Luas lahan 60% (terbangun) = 12 tower x 1940,4m2 = 23284,8 m2 atau 2,328 HaLuas lahan 40% (Tidak terbangun (RTH dan Parkir) = 15523,2 m2 atau 1,552 HaLuas lahan total yang diperuntukan Apartemen = 3,88 Ha

3. KondominiumStudi Kasus: Apartemen di Jakarta Selatan1 Lantai = 10 unit1 Tower = 26 lantai x 10 unit = 260 unit

Kelompok RuangRuangLuas (m2)

Tipe 1 BRFoyer4

Living Room10

Dining Room3

Kitchen3

Master Bedroom = Master Bathroom16

AC Outdoor Unit1

Balcony6

Jumlah47

Sirkulasi 20%9,4

Total Luas/unit56,4 m2

Tipe 2 BRFoyer5

Living Room13,5

Dining Room9

Kitchen3,5

Master Bedroom = Master Bathroom20

Bedroom10

Bathroom3

Storage6

Maid Room6

Service Area3

Drying Area1

AC outdoor unit1

Balcony6

Jumlah87

Sirkulasi 20%17,4

Total Luas/unit104 m2

Tipe 3 BRFoyer5

Living Room16,5

Dining Room22

Kitchen38

Master Bedroom = Master Bathroom20

Bedroom @224

Bathroom3

Storage6

Maid Room7

Service Area3

Drying Area2

AC outdoor unit1

Balcony7,5

Jumlah133 m2

Sirkulasi 20%26,6 m2

Total Luas159,6 m2

Luas unit= 1 Bed Room = 56 m2/unit 6 unit/lantai = 56 x 6 = 336 m2 2 Bed Room = 104 m2 /unit 3 unit/lantai = 104 x 3 = 312m2 3 Bed Room = 133 m2 /unit 1 unit/lantai = 133 x 1 = 133 m2 Luas total 1 tower = 781 m2 atau 0,0781 Ha/towerKebutuhan rumah sederhana tahun 2034 per KK = 4496 unit : 260 unit/tower = 17 tower

Luas lahan 60% (terbangun) = 17 tower x 781 m2 = 13277 m2 atau 1,327 HaLuas lahan 40% (Tidak terbangun (RTH dan Parkir) = 8851,32 m2 atau 0,885 HaLuas lahan total yang diperuntukan Apartemen = 2,212 Ha