analisis pengaruh konsep perumahan, lokasi dan...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH KONSEP PERUMAHAN, LOKASI DAN
PENYESUAIAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI PERUMAHAN
(Studi kasus pada masyarakat penghuni perumahan The Green BSD City)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Nama : Ali Murtadlo
NIM : 206081004140
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
ABSTRACT
The Research aim to analyse influence of housing concept, location, price adjustment to decision of purchasing housing of region The Green BSD City, after known the level of influence all variable, will be determined most dominant factor have an effect on to decision of purchasing. This research use sampling probability by cluster sampling. Data obtained by disseminating enquette to consumer by 50 responder dweller of housing region of The Green BSD City and used method analysis of regresi multy linear. These results conclude that of housing concept variables, location and price adjustment have positive and significant impact on purchasing decision. Based on to result of analysis regresi found that most having an effect on variable to decision of purchasing variable of housing concept owning coefficient value of regresi equal to 0,626 or larger ones compared to variable location and price adjustment. Ho refused (F statistic value > F table), meaning there are relation between housing concept, location and price adjusment to decision of purchasing. Result test of simultan (test F) please conclude that both free variable by together have an effect on to decision of purchasing Assess R spquare 0,906 meaning 90,6% decision of purchasing influenced by variable conception and housing of commitment developer, while 9,4% influenced other variable. Key Word : Housing Concept, Location, Price Adjustment, Decision of
purchasing
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga terhadap keputusan pembelian pada perumahan The Green BSD City, setelah diketahui besarnya pengaruh ketiga variabel tersebut, akan ditentukan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini menggunakan probability sampling dengan cara cluster sampling. Data diperoleh dengan menyebar angket kepada konsumen dengan 50 responden pada penghuni perumahan The Green BSD City, dan metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil ini menyimpulkan bahwa variable konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga berpengaruh siginifikan positif terhadap keputusan pembelian. Beradasarkan hasil analisis regresi ditemukan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel konsep perumahan yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,626 atau yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lokasi dan penyesuaian harga. Ho ditolak (F hitung > F tabel), yang berarti terdapat hubungan antara konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga terhadap keputusan pembelian. Hasil uji simultan (uji F) menyimpulkan bahwa ketiga variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Nilai R kuadrat adalah 0,906 yang berarti 90,6% keputusan pembelian dipengaruhi oleh variabel konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga, sedangkan 9,4% dipengaruhi oleh variabel lain.
Kata kunci : Konsep perumahan, Lokasi, Penyesuaian Harga, dan Keputusan Pembelian
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Analisis pengaruh Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian Harga terhadap
Keputusan Pembelian pada perusahaan properti perumahan.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat
guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Kedua orang tua yang penulis cintai dan hormati sepanjang hidup, yang dengan
rasa cinta dan kasih sayangnya secara tulus telah mengurus, membesarkan,
mendidik penulis hingga sekarang ini serta memberikan semangat dan doa yang
tiada henti-hentinya kepada penulis.
2. Adinda, Ririn Rismayanti dan Toby Febiyanto yang tak pernah henti memberikan
semangat dan motivasi kepada penulis. Mereka merupakan telaga inspirasi yang
tak pernah kerontang.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Yahya Hamja, MM selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang telah
bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat
berharga dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing Skripsi II
yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan
yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
6. Bapak Indo Yama Nasarudin, SE, MAB selaku Ketua Program Studi Manajemen.
7. Tim penguji ujian komprehensif: Prof. Dr. Abdul Hamid, Cut Erika Ananda
Fatimah, SE, MBA, dan Dr. Yahya Hamza, MM
8. Ibu Leis Suzanawati, SE, Msi, selaku Dosen management marketing.
9. Ahmad Faisal, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat tercinta Syarifah Winanti, Anggi Anitia Marla, Winda Septiana,
Suhairiah Irawan, dan Lisda Munawaroh yang telah memberikan dukungan
kepada penulis.
11. Kawan-kawan manajemen B, Nurrina, Nurul Faizah R, Rhaina Amalia, Lia
Marlia, Rika Perdana P, Ade Ridwan, Ardian Prima, Anggi Permana, Anggi
Saputra, Ahmad Faisal, Julfi Fajrihan, Renal Ramadhan, Lutfiah Hilyanti,
Purwanti Rosalina, Febrian Djaka P, Anwar Riyadi, Umar Syarifudin, Rosim,
Ghafur, Restu Ibrahim, Vaditya Riski P, M.Bukhori Muslim, Alamsyah.
12. Ika Caya Puteri, terima kasih ya sudah bersedia meluangkan waktunya untuk
mengajarkan cara mengolah data serta motifasi yang telah diberikan.
13. Rekan-rekan Manajemen dan Akuntansi angkatan 2006 yang telah memberikan
dukungannya selama ini kepada penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Jakarta,15 Desember 2010
(Ali Murtadlo)
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................. i
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................. ii
Lembar Pengesahan Uji Komprehensif ........................................... iii
Lembar Pengesahan Uji Skripsi ....................................................... iv
Daftar Riwayat Hidup ...................................................................... v
Abstract ............................................................................................. vi
Abstrak .............................................................................................. vii
Kata Pengantar ................................................................................. viii
Daftar Isi ........................................................................................... x
Daftar Tabel ...................................................................................... xiii
Daftar Gambar .................................................................................. xiv
Daftar Lampiran ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat ............................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................. 8
A. Perumahan dan pemukiman ............................... 8
B. Konsep perumahan .............................................. 10
1. Koefisien Dasar Bangunan (KDB) .................... 10
2. Design Rumah .................................................. 11
3. Fasilitas-fasilitas perumahan ............................. 11
C. Lokasi .................................................................... 12
D. Penyesuaian Harga .............................................. 15
1. Pengertian Harga ............................................... 16
a. Situasi Penetapan Harga…………………….. 16
b. Penyesuaian Harga/Adaptasi harga …………. 16
E. Keputusan Pembelian .......................................... 19
F. Definisi Real estate, Real property dan Personal reality 23
G. Penelitian Terdahulu ........................................... 24
H. Kerangka Pemikiran ………………………………. 28
I. Hipotesis …………………………………………... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................ 31
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................... 31
B. Metode Penentuan Sampel .................................. 31
C. Metode Pengumpulan Data ................................. 33
D. Metode Analisis Data ........................................... 33
1. Statistik Deskriptif ........................................... 33
2. Uji Kualitas Data .............................................. 34
3. Uji Asumsi Klasik ............................................ 37
4. Uji Analisis Regresi Berganda .......................... 40
E. Variabel dan Definisi Operasional ...................... 43
1. Variabel .......................................................... 43
2. Definisi Operasional…………………………… 43
a. Variabel Terikat (Variabel Dependen) ......... 44
b. Variabel Bebas (Variabel Independen) …… 44
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ……………… . 48
A. Gambaran Umum Objek Penelitan ….……….......... 48
B. Penemuan dan Pembahasan .................................. 51
1. Deskriptif Demografi Responden ....................... 51
2. Uji Kualitas Data ................................................ 53
3. Uji Asumsi Klasik .............................................. 83
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda .................. 90
C. Interpretasi ............................................................ 98
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................. 101
A. Kesimpulan ............................................................ 101
B. Implikasi ................................................................ 102
C. Saran ...................................................................... 103
Daftar Pustaka ..................................................................................... 105
Lampiran-Lampiran ............................................................................ 108
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
3.1 Model skala dan pengukurannya 36
3.2 Pedoman untuk memberikan koefisien korelasi 37
3.3 Operasional Variabel Penelitian 45
4.1 Jenis Kelamin Responden 51
4.2 Usia Responden 52
4.3 Pendidikan Terakhir 52
4.4 Pekerjaan 53
4.5 Hasil try out Konsep Perumahan 55
4.6 Hasil try out Lokasi 55
4.7 Hasil try out Penyesuaian Harga 55
4.8 Hasil try out Keputusan Pembelian 56
4.9 – 4.38 Tabel Frekuensi 57-82
4.39 Hasil Uji Kolerasi 86
4.40 Interpretasi Koefisien Korelasi 87
4.41 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel 87
4.42 Hasil Uji Multikolinearitas 88
4.43 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) 90
4.44 Hasil Regresi Linear Berganda 91
4.45 Hasil uji t 94
4.46 Hasil uji F 97
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Model proses pembelian lima tahap 21
2.2 Tahapan antara evaluasi alternatif dan
keputusan pembelian 22
2.3 Skema Kerangka Pemikiran 36
4.1 Hasil Uji Normalitas 84
4.2 Hasil Uji Histogram 85
4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas 89
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Kuesioner Penelitian 112
2 Matriks Tabulasi Data 117
3 Tabel Frekuensi 125
4 Hasil Uji Asumsi Klasik 136
5 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda 138
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Ali Murtadlo
2. Tempat & Tanggal Lahir : Demak (Jawa Tengah), 31 Maret
1988
3. Alamat : Jln.Pinus 1 Blok D1 No.29 Sektor 1.1
RT 04/02 Griya Loka BSD City,
Serpong Tangerang Selatan.
4. Telepon : (021) 94761291/08129999666
II. PENDIDIKAN
1. SDN PUSPIPTEK SERPONG Tahun 1994-2000
2. SMPN I SERPONG Tahun 2000-2003
3. SMAN 1 CISAUK Tahun 2003-2006
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2006-2010
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Ahmad Yasin, AR
2. Ibu : Hj. Sri Purwati
3. Alamat : BSD City, Jln.Pinus 1, Sektor 1-1
Griya Loka Blok D1 No.29
RT 04/02, Tangerang Selatan 15318
4. Telepon : (021) 5377734
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah merupakan salah satu prasarana fisik yang dapat menunjang
kelangsungan hidup manusia dalam status sosialnya di dalam masyarakat. Rumah
merupakan suatu tempat dimana terjadinya proses pendidikan, pendewasaan diri,
bersosialisasi dengan lingkungan sehingga manusia itu sendiri dapat menjadi
manusia yang berkepribadian dan bertingkah laku yang baik, serta berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan
perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal atau lingkungan hunian yang di lengkapi dengan prasarana dan sarana
lingkungan.
Menurut Misbahudin (2009), sejalan dengan kebutuhan manusia
penghuninya, maka sebuah rumah harus memenuhi tiga fungsi utamanya, yaitu:
1. Rumah sebagai tempat tinggal, dimana seseorang bermukim (menetap)
dan mendapatkan ketenangan fisik dan mental.
2. Rumah merupakan mediasi antara manusia dengan dunia. Dengan
mediasi ini terjadi suatu dialektik antara manusia dengan dunianya. Dari
keramaian dunia manusia menarik diri ke dalam rumahnya dan tinggal
dalam suasana ketenangannya, untuk kemudian keluar lagi menuju dunia
luar untuk bekerja dan berkarya. Demikian seterusnya terjadi berulang-
ulang.
3. Rumah merupakan arsenal, dimana manusia mendapatkan kekuatannya
kembali, setelah melakukan pekerjaan yang melelahkan.
Semakin banyaknya permintaan akan perumahan menyebabkan semakin
banyak bermunculan perumahan-perumahan baru, persaingan akan menjadi
semakin sulit dan developer akan berusaha meningkatkan mutu dan servis dari
perumahan seperti lokasi yang strategis, kondisi yang privacy security yang
terjamin dan sarana serta fasilitas yang lengkap.
Kemudahan akses, fasilitas yang lengkap, pengembangan yang fokus, nilai
jual yang ditawarkan dan lokasi adalah sederetan kriteria konsumen jika ingin
membeli rumah. Banyak perumahan yang dibangun dari sisi aksesnya mungkin
sudah memadai, tetapi dari sisi fasilitas masih belum mencukupi.
Kelengkapan fasilitas akhirnya mempengaruhi nilai jual sebuah hunian,
adanya fasilitas lingkungan yang lengkap membuat kawasan menjadi "hidup" dan
akan menjadi magnet bagi penghuni sekitar.
Perumahan-perumahan yang memiliki fasilitas dapat memancing hasrat
orang untuk tinggal diperumahan tersebut. Beberapa perumahan memiliki fasilitas
layaknya perkotaan. Pengembangnya membangun berbagai fasilitas, mulai dari
sekolah, tempat berbelanja, hiburan keluarga seperti (kolam renang), lapangan
olah raga indor, taman hijau, bahkan pemakaman. ( Satria Wicaksono. Erfendi
Eka Putra, Purjono, Arif Prasetyo dan Haryanto, 24 : Bisnis Property 2007).
Untuk memenangkan bisnis properti ini, diperlukan adanya konsep
perumahan yang baik, komitmen developer dalam menyesuaikan harga dan lokasi
strategis yang bersaing sehingga menarik minat konsumen untuk membeli.
Sedangkan penentuan kebijakan konsep dari perumahan itu senadiri, lokasi dan
penyesuaian harga menuntut kecermatan dan kemampuan yang terarah sehingga
dapat meningkatkan volume penjualan, efisiensi waktu dan biaya perusahaan.
Dalam bisnis properti perumahan, banyak hal yang perlu dilakukan oleh
perusahaan properti agar konsumen dapat dengan nyaman tinggal dirumah yang
mereka huni dengan view yang indah, sehat dan segala kebutuhan dapat dengan
mudah terpenuhi. Untuk itu perusahaan properti harus dapat
mempertimbangkangkan masalah-masalah yang dihadapi seperti konsep
perumahan, lokasi yang strategis, serta penyesuaian harga yang baik untuk
mempengaruhi tingkat penjualan.
Menurut Kotler (2007), seseorang dalam melakukan pengambilan
keputusan untuk membeli rumah tidak secara langsung dapat dilakukan, namun
harus melalui beberapa proses yang disebut dengan buyer decision process, yaitu
suatu proses yang harus dilakukan oleh seseorang sebelum memutuskan untuk
membeli rumah. Proses tersebut dimulai dari kebutuhan mengenal produk yang
dijual (need recognition), pencarian informasi (information search), evaluasi
alternative (evaluation of alternatives), keputusan membeli (purchase decision),
dan perilaku setelah proses pembelian (post purchase behavior).
Semua proses tersebut akan berujung pada keputusan pembelian, apabila
produk yang ditawarkan oleh pihak pengembang perumahan dapat memenuhi apa
yang diharapkan oleh konsumen. Kepuasan konsumen adalah persepsi konsumen
terhadap harapannya yang telah terpenuhi dan terlampaui. Kepuasan konsumen
akan terjadi setelah tahap keputusan pembelian dan tahap pemakaian. Adapun
proses evaluasi setelah pembelian adalah kepuasan yang akan tercapai bila terjadi
kesamaan antara pengalaman dalam mendapatkan dan menggunakan produk,
dengan harapan yang diinginkan oleh konsumen terhadap kualitas dari produk
yang didapatkan. (Richard Gerson, 2001)
Menurut Misbahudin (2009), tingkat dari performa produk yang
diharapkan untuk tercapainya keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor
kualitas seperti ini :
1. Performance, adalah faktor yang terkait dengan aspek fungsional dari
produk.
2. Features, adalah faktor yang terkait dengan pilihan dan
pengembangannya seperti desain bangunan atau konsep perumahan.
3. Serviceability, adalah faktor yang terkait dengan kemudahan dari
struktur penentuan, seperti lokasi dan komitmen developer dalam
menentukan harga.
4. Durability, adalah faktor yang berkaitan dengan daya tahan atau masa
pakai produk.
Dari uraian di atas, bahwa pengaruh konsep perumahan, lokasi dan
penyesuaian harga terhadap keputusan pembelian belum diketahui secara pasti
untuk itu, maka akan diadakan penelitian terhadap properti perumahan The Green
yang berada dikawasan BSD City Serpong Tangerang Selatan.
Berdasarkan pemaparan mengenai permasalahan diatas dan pertimbangan
penulis maka skripsi ini berjudul :
“Analisis Pengaruh Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Perusahaan Properti Perumahan” (Studi
kasus pada masyarakat penghuni perumahan The Green BSD City).
Adapun alasan penulis mengambil judul ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga mempengaruhi
keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh PT. Bumi Serpong
Damai (BSD) selaku pengembang dari perumahan The Green BSD City.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan atas uraian tersebut di atas, maka masalah dalam proposal
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah konsep perumahan berpengaruh secara parsial terhadap tingkat
keputusan pembelian pada perumahan The Green BSD City?
2. Apakah lokasi berpengaruh secara parsial terhadap tingkat keputusan pembelian
pada perumahan The Green BSD City?
3. Apakah penyesuaian harga berpengaruh secara parsial terhadap tingkat
keputusan pembelian pada perumahan The Green BSD City?
4. Apakah konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga berpengaruh secara
simultan terhadap tingkat keputusan pembelian pada perumahan The Green
BSD City?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial variable konsep perumahan
terhadap keputusan pembelian pada perumahan The Green.
b. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial variable lokasi terhadap
keputusan pembelian pada perumahan The Green.
c. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial variable penyesuaian harga
terhadap keputusan pembelian pada perumahan The Green.
d. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan variable konsep perumahan,
lokasi dan penyesuaian harga terhadap keputusan
pembelian pada perumahan The Green.
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan di atas, maka penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi :
a. Bagi Penulis
Dapat memberikan tambahan wawasan dan bekal ilmu pengetahuan serta
melatih keterampilan teknis penulis dalam menganalisa suatu masalah
dengan lingkungannya dan kompleks sehingga dapat membandingkan teori
yang didapat dalam bidang manajemen pemasaran dengan prakteknya.
b. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan acuan bagi perusahaan pengembang dalam menentukan
harga properti perumahan dan lokasi perumahan yang akan dibangun.
c. Bagi Pembaca / masyarakat
Sebagai bahan informasi dan pertimbangan dalam mengambil keputusan
terutama dalam melakukan jual-beli properti perumahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perumahan dan Pemukiman
Menurut UU no. 4 tahun 1992, pengertian antara perumahan dan rumah
berbeda. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan mempunyai arti yang lebih
luas lagi, yaitu kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.
(Suparno Sastra M. dan Endy Marlina, 2006:29). Sedangkan pemukiman adalah
bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan
perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. (Rencana pembangunan lima tahun keenam, 1994:411).
Hakikat perumahan hanya dapat diungkapkan makna apabila dikaitkan
dengan manusia yang menempatinya. Sebuah rumah tidak hanya dapat dilihat
sebagai instrumen tempat tinggal belaka, tetapi fungsinya dapat dilihat sebagai
hubungan struktural pada suatu kawasan. Artinya bentuk, kualitas dan lokasi
perumahan merupakan perwujudan status sosial ekonomi bagi mereka yang
menempatinya.
Arti rumah tidak hanya mencakup mengenai arti rumah, melainkan meliputi
segala kelengkapan fasilitas pendukungnya seperti kondisi sanitasi perumahan,
aksesibilitas ke tempat umum, fasilitas yang ada didalam dan di luar rumah dan
lain sebagainya. Hakikat manusia sebagai makhluk sosial, berarti selalu berupaya
untuk bersama orang lain. Berawal dari keadaan tersebut maka terbangunlah
sejumlah rumah pada lokasi tertentu yang kemudian disebut dengan pemukiman.
Dengan demikian membahas perumahan berarti turut pula dipersoalkan kondisi
lingkungan (pemukiman) perumahan tersebut.
Apabila perumahan dilihat dari sudut kebutuhan, maka setidaknya terdapat
tempat jenis kebutuhan mengenai perumahan, yaitu:
1. Kebutuhan untuk bernaung dan rasa aman
2. Kebutuhan badaniyah
3. Kebutuhan sosial
4. Kebutuhan estetika
Jenis kebutuhan perumahan diatas sebenarnya tersusun menurut jenjangnya.
Artinya, rumah sebagai kebutuhan tempat bernaung dan rasa aman secara mutlak
harus terpenuhi sebelum meningkat pada jenjang kebutuhan di atasnya (kebutuhan
badaniyah), demikian estetika harus melalui dua tingkat kebutuhan sebelumnya
yaitu kebutuhan badaniyah dan kebutuhan sosial dari perumahan tersebut.
Dalam konteks perumahan, kebutuhan perumahan seperti di atas, setiap
kelompok dalam masyarakat akan menempati perumahan menurut kondisi sosial
ekonominya. Kelompok masyarakat tersebut mencerminkan dirinya dari kondisi
perumahan yang ditempatinya. Semakin baik kondisi ekonomi kelompok
masyarakat yang bersangkutan cenderung menempati perumahan yang lebih sesuai
tingkatannya. Namun jenis tingkat pertama (kebutuhan bernaung dan rasa aman)
merupakan kebutuhan secara ideal harus terpenuhi bagi setiap orang, tidak peduli
apakah miskin ataupun tergolong kelompok elit (mewah).(Nurhayati, 2003:9-10).
B. Konsep Perumahan
Berbicara masalah konsep perumahan sangat luas sekali, dapat dipandang
berbagai aspek tetapi penulis hanya membatasi secara global karena ditnjau
konsumen yang sering dipermasalahkan.
Konsep perumahan yaitu perencanaan pembangunan perumahan yang akan
diberikan oleh developer, yaitu diantaranya :
1. Kofisien dasar bangunan (KDB)
Angka kofisien dasar bangunan (KDB) menunjukan perbandingan luas lahan.
yang ditutup perkerasan (dibangun) dengan luasan lahan seluruhnya. Dari besarnya
persentase KDB dapat diketahui seberapa luas lahan yang diperbolehkan ditutup
perkerasan. Aturan ini ditujukan untuk mengendalikan luas lahan yang harus
dibangun dari perkerasan (bangunan) untuk meresap air kedalam tanah.
(Bachtiar Rifai 2008).
Koefisien dasar bangunan (KDB) yaitu peraturan yang harus dipenuhi oleh
pengembang dalam membangun suatu perumahan adalah bahwa pengembang
harus membagi daerah peruntukan dan wilayah terbuka (open space) sebesar 60%
dan 40%. Realisasi dari aturan ini adalah pembagian aturan luasan hunian total
sebesar 60% dan luasan wilayah terbuka (taman dan jalan) sebesar 40%.
2. Design Rumah
Desain rumah property perumahan antara lain :
a. Model minimalis
Konsep rumah sederhana biasanya menggunakan kaca terbuka,
ornamennya sangat sedikit dan tanpa lekukan atau profilan dan
didominasi tekstur garis.
b. Classic Modern
Konsep rumah perpaduan antara konsep gaya classic dari eropa dan gaya
modern, yang didominasi oleh pilar profil dipadukan dengan gaya
minimalis.
c. Mediterranian
Model rumah dengan tampak muka banyak dihiasi tempelan-tempelan
batu alam, konsep rumah tersebut model eropa muncul pada tahun 2000an
dan didominasi cenderung warna krem.
d. Tropical garden
Konsep rumah dengan kebun yang bernuansa alami, konsep perumahan
yang cocok dengan daerah tropis biasanya perumahan yang berada
dipegunungan dengan mengandalkan taman. (Bachtiar rifai (2008:14).
3. Fasilitas-fasilitas perumahan
Dalam menjaring pembeli rumah pada properti perumahan, strategi
penjualan yang dipakai oleh developer bermacam-macam seperti :
a. Taman (children play ground)
b. Kolam renang (swimmingpool)
c. Ruang Serbaguna
d. Sarana Olah Raga (sports centre)
e. Lapangan basket/badminton/futsal/ dan jogging track
f. Sistem cluster keamanan yang selalu siap 24 jam
Fasilitas-fasilitas tersebut besar sekali pengaruhnya terhadap permintaan
masyarakat, karena pada umumnya mereka melihat fasilitas-fasilitas yang ada
tersebut sebelum mereka membeli. (Erfendi EP, Arief Prasetyo, Purjono dan
Haryanto,24:Bisnis Property 2007).
C. Lokasi
Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting
bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan
sebelum bisnis dimulai. Memilih lokasi usaha merupakan keputusan penting
untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan untuk datang ke tempat bisnis
dalam pemenuhan kebutuhannya. (Mujiroh, 2005:28).
Lokasi merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses
terhadap produk atau jasa bagi para konsumen. Menurut Bollen (1997:348),
masalah lokasi merupakan masalah penting yang harus dipertimbangkan oleh
produsen. Masalah lokasi tersebut antara lain meliputi masalah banyaknya lokasi,
strategi pemasar dalam memilih lokasi, dan penetapan lokasi yang strategis sesuai
dengan produk yang dijual. Pemilihan lokasi perumahan merupakan faktor
penting dalam pemilihan rumah yang akan dibeli oleh calon. Lokasi yang lebih
prestisius atau strategis menuntut harga yang lebih mahal, namun demikian itu
bukanlah masalah bagi sebagian orang, bila mereka memang mempunyai cukup
uang. Pertimbangkan lokasi ketika ingin membeli rumah, agar dapat
memudahkan pergi ke tempat bekerja, atau berbelanja. Dan perlu diingat juga,
kita harus melihat bagaimana lingkungan disekitar rumah tinggal, apakah
mendukung perkembangan keluarga. Pemilihan lokasi yang tepat akan
mempengaruhi tingkat kepuasan dari para penghuninya.
Basu Swasta dan Irawam (2003 : 339), lokasi adalah letak pada daerah yang
strategis sehingga dapat memaksimimkan laba.
Mc charty (dalam Basu Swasta dan T Hani Handoko, 2000 : 125) yang
dimaksud dengan lokasi yakni meliputi saluran distribusi, jangkauan, lokasi
penjualan, pengangkutan, persediaan dan pergudangan.
Jadi kesimpulannya lokasi adalah tempat untuk setiap bisnis dan merupakan
suatu tugas penting bagi pemasar, karena keputusan yang salah dapat
mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis di mulai. Memilih lokasi berdagang
merupakan keputusan penting untuk bisnis yang harus membujuk pelanggan
untuk datang ke tempat bisnis dalam pemenuhan kebutuhannya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 378/KPTS/1987
Tentang Pengesahan 33 Standar Konstruksi Bangunan Indonesia dan Pedoman
Teknik Pembangunan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun, Kriteria Kondisi
Fisik Lokasi Perumahan, adalah :
1. Tersedia lahan yang cukup bagi pembangunan lingkungan perumahan baru
minimum 50 unit rumah di lengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.
2. Dapat disediakan air bersih (air minum).
3. Bebas dari polusi udara, polusi suara, dan polusi air.
4. Bebas banjir dan memiliki kemiringan tanah 0-15%, sehingga dapat dibuat
system drainage yang baik serta memiliki daya dukung yang memungkinkan
untuk dibangun perumahan.
5. Mempunyai akses yang baik.
6. Mudah dan aman mencapai tempat kerja.
7. Tidak dibawah permukaan air setempat.
Kemudian dalam pemilihan lokasi perumahan, juga harus dilihat aspek
legalitas atau lokasi tersebut, seperti pengadaan surat-surat sertifikat tanah. Hal ini
dimaksudkan agar para konsumen merasa yakin akan keabsahan kepemilikan atas
tanah yang nantinya akan dikembangkan (pemecahan atas sertifikat induk)
menjadi SGHB ataupun SHM atas kavling yang dipilih tersebut tidak dalam
permasalahan.
Dan yang tidak kalah penting dalam pemilihan lokasi perumahan dalam
penghitungan jarak waktu tempuh ke sarana lingkungan lain menurut Misbahudin
(2009 : 22) adalah :
1. Jarak lokasi perumahan dengan jalur akses transportasi.
2. Jarak lokasi perumahan dengan pusat perbelanjaan.
3. Jarak lokasi perumahan dengan sekolah (pelayanan pendidikan).
4. Jarak lokasi perumahan dengan tempat kerja.
5. Jarak lokasi perumahan dengan rumah sakit.
6. Jarak lokasi perumahan dengan tempat peribadatan.
Hal ini akan sangat mempengaruhi para konsumen dalam menentukan
pilihannya terhadap lokasi perumahan yang ditawarkan, sehingga akan
menimbulkan tingkat kepuasan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh
konsumen.
D. Penyesuaian Harga
1. Pengertian harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa
atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaatnya karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut (Gary Amstrong dan
Kotler, 2008:439).
Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (2002:211), harga adalah
sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang atau jasa beserta
pelayanannya.
a. Situasi Penetapan Harga
Situasi penetapan harga dalam suatu organisasi memusatkan perhatian
yang terus menerus karena kondisi eksternal, dan peluang untuk memperoleh
keunggulan bersaing melalui tindakan penetapan harga yang senantiasa
berubah. Situasi penetapan harga meliputi:
1) Menentukan bagaimana sebaiknya menetapkan suatu harga produk baru
seringkali terdapat kelenturan dalam memilih suatu harga.
2) Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena adanya
kekuatan eksternal dan perubahan dalam memilih suatu harga.
3) Mengubah strategi penentuan posisi yang mensyaratkan modifikasi
terhadap strategi harga yang sekarang.
4) Menanggapi tekanan-tekanan dari perang harga dan ancaman persaingan
lainnya.
b. Penyesuaian Harga/Adaptasi harga
(Kotler dan Keller, 2007:102) Menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan
biasanya tidak menetapkan hanya satu harga, melainkan struktur penetapan
harga yang mencerminkan perbedaan dalam permintaan dan biaya geografis,
tuntutan segmen pasar, waktu pembelian, tingkat pemesanan, frekuensi
pengiriman, jaminan, kontrak perbaikan dan faktor-faktor lainnya. Sebagai
akibat dari pemberian diskon, potongan harga, dan dukungan promosi, suatu
perusahaan jarang merealisasikan laba yang sama dari setiap unit yang dijualnya.
1) Penyesuaian harga geografis
Penyesuaian harga geografis melibatkan perusahaan tersebut
memutuskan bagaimana cara menetapkan harga produknya untuk pelanggan
yang berada di lokasi dan negara yang berbeda.
2) Diskon dan potongan harga
Penetapan harga diskon telah menjadi modus operandi dari sejumlah
perusahaan yang mencengangkan yang menawarkan baik produsen maupun
jasa. Kebanyakan perusahaan akan menyesuaikan daftar harganya dan
memberikan diskon dan potongan harga (discounts and allowances) untuk
pembayaran yang lebih cepat pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian
di luar musim.
3) Harga promosi
Strategi penetapan harga promosi sering merupakan permainan kalah-
menang (zero-sumgame). Jika strategi tersebut berhasil, pesaing akan
menirunya dan strategi itu kehilangan efektifitasnya, sebaliknya jika strategi
tersebut tidak berhasil, perusahaan hanya akan membuang-buang uang.
4) Penyesuaian harga diskriminatif
Penyesuaian harga yang pada dasarnya untuk mengakomodasikan
perbedaan pelanggan, produk, lokasi, dan seterusnya.
Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, maka
setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga
merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur
lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya atau
(pengeluaran). Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran
yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Berbeda halnya
dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi.
Kedua hal terakhir tidak dapat dimudah dengan mudah dan cepat, karena
biasanya menyangkut keputusan jangka panjang. (Fandy Tjiptono,1995:118)
Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya tarif, sewa,
bunga, premium, komisi, upah, gaji dan sebagainya. Dari sudut pandang
pemasaran, harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk
barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan
atau penggunaan suatu barang atau jasa. Pengertian ini sejalan dengan
konsep pertukaran dalam pemasaran.
Dari sudut pandang konsumen, harga sering kali digunakan sebagai
indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang
dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan
sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga.
(Fandy Tjiptono, 1995:119).
E. Keputusan Pembelian
1. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2005:202), keputusan pembelian adalah
“Karakteristik pembeli dan proses pengambilan keputusannya akan
menimbulkan keputusan pembelian”.
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali
diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar
dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari
lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam
diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya sebelum akhirnya diambil
keputusan pembelian.
2. Tahap-Tahap Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian menurut Kotler (2005: 204)
melalui lima tahap yaitu :
a) Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)
Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli
mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan merasakan
perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkannya. Jika
kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya
kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda
pemenuhannya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera
dipenuhi.
b) Pencarian Informasi (Information Search)
Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak
informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan
produk yang dapat memuaskan ada dalam jangjauan, konsumen kemungkinan
akan membelinya. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa
sumber antara lain:
1) Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga. kenalan.
2) Sumber Komersil : Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan.
3) Sumber Publik : media massa, organisasi penilai konsumen.
4) Sumber Pengalaman : Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk
c) Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternatives)
Tahap dari keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi merk alternative dalam perangkat pilihan.
Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang
jimiliki (waktu, uang, informasi) maupun resiko keliru dalam pemilihan.
d) Keputusan Membeli (Purchase Decision)
Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi t
pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika
dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan
menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis produk, merek,
penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayarannya.
e) Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior)
Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen mengambil
tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak
puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak-sesuaian sesudah ia
melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal, atau
mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran.
Gambar 2.1 : Model Proses Pembelian Lima Tahap
Sumber : Kotler (2005)
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun dua faktor
yang berikut yang digambarkan pada gambar 2.1 dapat berada di antara
pembelian dan keputusan pembelian.
Gambar 2.2
Tahapan antara evaluasi alternatif dan keputusan pembelian
(Sumber: Kotler, 2005:228)
Faktor pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain
mengurangi alternatif yang disukai seseorang akan bergantung pada dua hal:
1) Intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai
konsumen.
2) Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Semakin gencar
sikap negatif orang lain dan semakin dekat orang lain tersebut dengan
konsumen, konsumen akan semakin mengubah niat pembeliannya. Faktor
kedua adalah faktor situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan
mengubah niat pembelian.
Evaluasi alternatif
Niat pembelian
Sikap orang lain
Faktor situasi yang tidak
terantisipasi
Keputusan pembelian
F. Definisi Real Estate, Real Property dan Personal Property
Real estate didefinisikan sebagai tanah dengan segala perlengkapan yang
melekat diatasnya (land and it's attachment). Real estate bersifat tidak bergerak
dan berwujud. Pengertian hokum (amerika) real estate adalah semua benda yang
termasuk di dalam dan di atas tanah yang merupakan bagian alam dari tanah
(misal: pohon dan mineral) dan juga semua benda yang dibuat dan dibangun oleh
manusia (missal bangunan, sumur dan jaringan pipa air bersih). Sebidang tanah
adalah tetap atau permanen, sementara bangunan diatasnya dapat bervariasi dari
mulai bentuk, bahan bangunan yang dimulai digunakan, lokasi, fungsi dan
sebagainya (AIREA 1987 : 5, Dalam Skripsi Bachtiar Rifai, 2008).
Real property yaitu segala kepentingan, keuntungan dan hak atas kepemilikan
tanah dan segala perlengkapan yang melekat diatasnya (the interest, benefit and
right inhernt in ownership of physicl real estate). Jadi real property merupakan
kumpulan atas berbagai macam hak dan interest yang ada karena dikarenakan
kepemilikan atas satuan real estate. Hak tersebut terdiri dari hak untuk
menggunakan real estate tersebut, menyewakan, memberikannya kepada
orang lain atau tidak sama sekali (AIREA, 1987 : 6, Dalam Skripsi Bachtiar Rifai,
2008). Pada dasarnya kedua istilah, real estate dan real property berbeda dalam
arti dan penerapannya. Di Indonesia sendiri menggunakan istilah real estate untuk
bentuk fisik dari tanah beserta pengolahan dan pengembangannya dan real
property untuk kumpulan hak, "bundle of rights ", untuk menggunkan,
menyewa, memindahkan dan sebagainya dari tanah beserta pengolahan dan
pembangunannya. Kemudian istilah real property cli Indonesia mengalami
perubahan menjadi properti.
Personal property adalah semua properti di luar real property dan merupakan
benda bergerak (is movable item of properly that is not permanently offixxed to, or
part of, real estate). Personal property bukan merupakan bagian dari real
property. Personal property dapat berupa lemari es, mobil, peralatan kantor, dan
sebagainya. Namun untuk mesin dan peralatan yang dibangun atau dipasang
permanen pada struktur bangunan dapat diperhitungkan sebagai real property. Hal
ini dapat terjadi dengan suatu contoh kondisi sebagai berikut: pihak penyewa suatu
ruang kantor telah memasang peralatan pendingin (AC). Setelah masa sewa
berakhir diniana pihak penyewa tidak memperpanjang masa sewa dan
meninggalkan peralatan tersebut ( AC) dapat disatukan dengan hak ruang atau
bangunan sebagai real property. (AIREA, 1987 : 5, Dalam Skripsi, Bachtiar
Rifai 2008).
G. Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang juga meneliti tentang perumahan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar Rifai yakni mengangkat judul “Analisis
konsep perumahan dan komitmen developer terhadap keputusan pembelian” studi
kasus pada perusahaan pengembang properti perumahan di lokasi Ciputat Timur,
diperoleh hasil bahwa:
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
antara variabel konsep perumahan dan komitmen developer terhadap
keputusan pembelian konsumen perumahan di kawasan Ciputat Timur.
2. Koefisien Determinasi sebesar 0.324 atau 32.4 % pengaruh keputusan
pembelian dapat dijelaskan oleh pengaruh konsep perumahan dan komitmen
developer, sedangkan sisanya sebesar 67.6% dapat dijelaskan oleh variabel-
variabel lain diluar penelitian ini.
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa terdapat pengaruh yang kuat
antara konsep perumahan (X1) dan komitmen developer (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y) pada konsumen property perumahan di wilayah Ciputat Timur.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Mustafid (2009) dalam
penelitiannya tentang “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam pembelian rumah sederhana di Bandar Lampung”. Data yang digunakan
yakni data primer, sedangkan untuk analisis data menggunakan analisis regresi
linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa volume penjualan
perumahan sederhana Bumi Bahtera Indah Bandar Lampung dipengaruhi secara
positif oleh harga jual produk perusahaan, harga jual pesaing dan biaya promosi.
Hipotesis ini diterima berdasarkan beberapa hasil analisis berikut diantaranya:
analisis regresi linier berganda, berdasarkan hasil analisis data primer, strategi
produk, strategi harga, strategi promosi, strategi saluran distribusi.
Fauzan (2007) dalam penelitiannya tentang “Pengaruh kinerja produk
(kualitas, fasilitas dan desain) terhadap kepuasan konsumen pada perumahan
Cipinang Indah”. Data yang digunakan yaitu data sekunder, sedangkan untuk
analisis datanya menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukan bahwa pengaruh kinerja produk (kualitas, fasilitas dan desain)
terhadap kepuasan konsumen pada perumahan Cipinang Indah sebesar 86,3%
dan selebihnya 13,5% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diketahui dan
tidak termasuk dalam analisis regresi tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Timoticin Kwanda, Jani Rahardjo dan
Bonivasius Risa Wibowo, yaitu para staf pengajar di Universitas Petra ini
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Penghuni Rumah
Sederhana Tipe 36 Dikawasan Sidoarjo Berdasarkan Faktor Kualitas bangunan,
Lokasi, Desain, Sarana dan Prasarana” diperoleh hasil bahwa:
1. Untuk lama tinggal kurang dari 5 (lima) tahun dari pengujian t diperoleh
kesimpulan bahwa ada 3 (tiga) faktor yaitu Kualitas bangunan, Sarana dan
Prasarana, serta Lokasi yang mempengaruhi kepuasan penghuni perumahan
sederhana tipe 36 dikawasan Sidoarjo Jawa Timur. Sedangkan untuk penguji F
diperoleh kesimpulan bahwa semua faktor yang ada mempunyai pengaruh secara
parsial terhadap kepuasan penghuni. Ringkasan uji tersebut adalah Fhitung
(41,452) > Ftabel (2,08).
2. Untuk lama tinggal diatas 5 (lima) tahun dari pengujian t diperoleh
kesimpulan bahwa semua variabel bebasnya mempunyai pengaruh terhadap
kepuasan penghuni dalam membeli rumah sederhana tipe 36 di kawasan Sidoarjo
Jawa Timur. Dengan pengujian F diperoleh kesimpulan bahwa semua faktor
yang ada mempunyai pengaruh secara parsial terhadap kepuasan penghuni.
Ringkasan uji tersebut adalah Fhitung (35,53) > Ftabel (2,39).
Dari kesimpulan diatas diketahui bahwa faktor paling dominan yang
mempengaruhi penghuni rumah sederhana tipe 36 kawasan Sidoarjo adalah
faktor Kualitas Bangunan. Untuk itu, hasil ini dapat menjadi masukan bagi
pengembang untuk lebih meningkatkan ataupun mempertahankan kualitas
bangunan yang akan mempengaruhi kepuasan penghuni.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Annisa Najibah Nur,(2008)
yakni “Analisis pengaruh harga, kualitas, lokasi dan fasilitas rumah serta
pendapatan keluarga terhadap keputusan pembelian produk perumahan pada
PT.AYODYA PURI NUGRAHA di Purwodadi Grobogan”. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas rumah, lokasi, fasilitas dan
pendapatan keluarga terhadap keputusan pembelian rumah diperumahan Ayodya
Bersemi baik secara parsial maupun simultan. Sehingga dari hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu ekonomi dan sebagai
salah satu bahan referensi keilmuan untuk penelitian dalam masalah yang sama
dan memberikan wawasan yang lebih luas tentang konsep yang dibahas dan
nantinya dapat diterapkan pada perusahaan yang ingin meningkatkan volume
penjualannya dimasa yang akan datang dengan memperhatikan faktor–faktor
yang mempengaruhinya. Pada penelitian ini untuk melakukan pengujian
hipotesis guna mengetahui pengaruh harga, kualitas rumah, lokasi, fasilitas dan
pendapatan keluarga terhadap keputusan pembelian digunakan alat analisis
regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang
telah membeli produk rumah di perumahan Ayodya Bersemi, yaitu sebanyak 250
responden, sedangkan sampel penelitiannya adalah 71 orang responden dengan
sample random sampling untuk teknik pengambilan sampelnya. Berdasarkan
hasil penelitian dengan model OLS diketahui bahwa harga, lokasi dan
pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
rumah di Perumahan Ayodya Bersemi Purwodadi Grobogan, sedangkan kualitas
dan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah
di Perumahan Ayodya Bersemi Purwodadi Grobogan.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir dalam penelitian ini mempunyai tiga fokus yang saling
berhubungan. Konsep perumahan terhadap keputusan pembelian, Lokasi
terhadap keputusan pembelian dan pengaruh Harga terhadap keputusan
pembelian.
Untuk mengetahui rata-rata pembeli properti perumahan apakah melakukan
keputusan pembelian karena faktor-faktor tersebut. Pembeli perlu di survey
melalui kuisioner. Kerangka pemikiran konseptual terjadi pada dasarnya
merupakan review atau tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema
serta mencerminkan ke terikatan antara variabel yang diteliti sehingga
berdasarkan atas tinjauan pustaka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai
berikut:
Gambar 2.3
Skema Kerangka Pemikiran
Lokasi
Uji Reliabilitas dan Validitas
Uji Asumsi Klasik
Penyesuaian Harga
Konsep Perumahan
Keputusan Pembelian
1. Uji Normalitas Data 2. Multikolineritas 3. Autokolerasi 4. Heterokedastisitas
Kesimpulan dan Implikasi
Uji Regresi Linear Berganda
1. Koefisien Determinasi 2. Uji t (Parsial) 3. Uji F (Simultan)
I. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel konsep perumahan
secara parsial terhadap keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konsep perumahan
secara parsial terhadap keputusan pembelian.
2. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi secara parsial
terhadap keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel lokasi secara parsial
terhadap keputusan pembelian.
3. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel penyesuaian harga
secara parsial terhadap keputusan pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel penyesuaian harga
secara parsial terhadap keputusan pembelian.
4. Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel konsep perumahan,
lokasi dan penyesuaian harga secara parsial terhadap keputusan
pembelian.
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel konsep perumahan,
lokasi dan penyesuaian harga secara parsial terhadap keputusan
pembelian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penulisan skripsi ini yang dijadikan objek studi adalah properti
perumahan The Green yang berada di wilayah BSD City Serpong Tangerang-
Selatan.
Adapun penelitian yang dibahas sebatas mengenai keputusan pembelian
properti perumahan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya dari tinjauan
aspek konsumen seperti: konsep perumahan (Taman, kolam renang, ruang
serbaguna, sarana olah raga, lapangan basket/badminton/futsal, jogging track,
taman bermain anak, desain rumah, sistem cluster keamanan 24 jam), kemudian
lokasi (Dekat dengan pusat perbelanjaan, jalur transportasi, sekolah, dekat dengan
rumah sakit dan jarak tempuh ke tempat fasilitas lainnya). Dan pengaruh
penyesuaian harga (penyesuaian harga yang di sesuaikan dengan cluster dan
fasilitas perumahan).
B. Metode Penentuan Sample
1. Populasi
Populasi adalah suatu wilayah yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
adalah pembeli properti perumahan The Green yang berlokasi di BSD City
Serpong Tangerang Selatan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan metode Clustered
sampling yaitu jika populasi tersebar dalam beberapa wilayah (cluster) yang
masing-masing mempunyai ciri yang sama (mirip), maka salah satu atau
beberapa wilayah dapat diambil secara acak sebagai sampel. Misalnya kita
meneliti masalah kemiskinan dipedasaan dalam suatu kecamatan. Kecamatan
tersebut terdapat 20 desa sebagai populasinya. Penduduk di setiap desa
mempunyai keseragaman yang sama dalam banyak hal. Keseragaman dalam
bidang pekerjaan, variasi dalam bidang tanggungan keluarga, variasi dalam
bidang penghasilan, dan sebagainya. Karena setiap desa (sebagai cluster)
mempunyai karakteristik yang hampir sama, maka salah satu diantaranya dapat
ditarik sebagai sampel. Berbeda dengan penarikan sampel secara berlapis
dimana keacakan dilakukan pada penarikan anggota strata, maka pada cluster
sampling keacakan dilakukan pada pemilihan cluster bukan pada anggota
cluster-nya. (W. Gulo, 2002 : 93).
Sedangkan untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku
research methods for business (Sugiono, 2010:52) menyatakan bahwa ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Begitu juga
menurut Gay dan Diehl (dalam Gustia, 2009:24) yang menyatakan bahwa
besarnya sampel minimum untuk sebuah penelitian adalah 30 responden.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jumlah sampel sebanyak 50
responden. Pada tahap ini ditentukan kerangka sampling yakni stratifikasi
konsumen seperti menurut usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan
pekerjaan.
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah data pimer
yaitu data yang berasal dari sumber aslinya yang diperoleh langsung dari objek
yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini bersumber dari tanggapan
responden atas kuesioner yang diberikan.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
analisis statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 50 kuesioner yang
diisi oleh para penghuni perumahan The Green BSD City.
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam
hal ini, statistik deskriptif menjelaskan mengenai karakteristik responden dan
variabel yang digunakan. Gambaran umum mengenai karakteristik responden
dijelaskan dengan tabel stastistik responden yang diukur dengan skala
nominal.
Penyusunan kuesioner adalah dengan menggunakan skala likert
dengan kuesioner variabel bebas dan variabel terikat. Skala likert (likert scale)
di desain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak dengan
pertanyaan pada lima titik dengan susunan responden terhadap sejumlah item
yang berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu kemudian diajukan
kepada tiap responden. (Sugiono, 2005).
2. Uji Kualitas Data
Dalam suatu penelitian diperoleh instrumen yang valid dan reliabel.
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat mengukur
apa yang ingin diukur. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan
konsistensi suatu alat ukur pengukur dalam mengukur gejala yang sama.
a. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas ini
dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden melalui
pertanyaan yang diberikan. Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti
menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang
digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu
variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam
pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai.
Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari
0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliable. (Ghozali, 2001:42).
b. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah item-item yang ada
di dalam kuesioner mampu mengukur peubah yang didapatkan dalam
penelitian ini (Ghozali, 2001: 45). Maksudnya untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu kuesioner dilihat jika pertanyaan dalam kuesioner tersebut
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan korelasi antar
skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu
tentukan hipotesis Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan
total skor konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif
dengan total skor konstruk. (Ghozali, 2001:45).
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, atau
skala lima tingkatan yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, kondisi dan persepsi tentang fenomena sosial. Metode yang
sering digunakan ini dikembangkan oleh Rensis Likert. Dalam penelitian
ini pengukurannya akan digolongkan ke dalam lima kategori, yaitu:
Tabel 3.1
Metode Skala dan Pengukurannya
Sumber: Indriantoro dan Supomo, 2002
c. Analisa Koefisien Korelasi
Analisa statistik ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
hubungan antara 2 ( dua ) varibel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Dalam hal ini yang akan dicari adalah konsep perumahan, lokasi dan
penyesuaian harga sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai
varibel terikat.
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara
kedua variabel (independent dan dependent).
Sangat Setuju
(SS)
Setuju
(S)
Ragu
(R)
Tidak Setuju
(TS)
Sangat Tidak Setuju
(STS)
(5) (4) (3) (2) (1)
Tabel 3.2
Pedoman Untuk Memberikan Koefisien Korelasi
Internal Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 – 0.199
0.20 – 0.399
0.40 – 0599
0.60 – 0.799
0.80 – 1.000
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sumber : Sugiono, Metodologi Penelitian Bisnis, 2005
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data
mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melakukan
analisa Regresi dan Koefisien Determinasi. Uji Asumsi Klasik terdiri dari:
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati
normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan melihat normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis
diagonal dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari garis diagonal,
maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2005:10).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian ini
uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau
hubungan diantara variabel konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga
terhadap keputusan pembelian.. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, variabel orthogonal
adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang
umum dipakai untuk menunjukan adanya nilai multikolinearitas adalah nilai
tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF >10. (Ghozali, 2001: 91).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat dilihat
dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara ZRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya)
yang telah di-studentized.
Menurut Nugroho (2005:62) cara memprediksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dari pola gambar scatterplot. Analisis
pada gambar scatterplot yang menyatakan tidak terdapat heterkesdastisitas
apabila:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0
pada sumbu Y.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja.
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian
menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika
plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka 0 pada sumbu Y maka mengindikasikan telah terjadi
homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah plot yang
mengindikasikan homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
(Ghozali, 2001:105).
3. Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel
dependen dengan menggunakan data variabel independen yang sudah
diketahui besarnya (Santoso, 2000:163). Model regresi berganda
umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel
independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran ordinal
dalam suatu persamaan linier (Indriantoro dan Bambang, 2002:211).
Variabel independen terdiri dari konsep perumahan, lokasi dan
penyesuaian harga sedangkan variabel dependennya adalah keputusan
pembelian.
Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut
Dimana:
Y : variabel terikat (Keputusan pembelian)
a : konstanta
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
b1-b3 : koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independen
X1 : variabel bebas (Konsep perumahan)
X2 : variable bebas (Lokasi)
X3 : variable bebas (Penyesuaian harga)
e : standar error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
a. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summaryb
dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1, berarti fluktuasi
variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel independen
dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi variabel dependen.
Jika nilai R2 berkisar antara 0 sampai dengan 1, berarti semakin kuat
kemampuan variabel independen dapat menjelaskan fluktuasi variabel
dependen (Ghozali, 2005:45).
b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. (Ghozali, 2005:84).
Menurut Santoso (2000:168) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas
tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas
mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen
atau terikat.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan
untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan
dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen
yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. (Ghozali, 2005:84).
Menurut Santoso (2000:120) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai
berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
E. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel
Dalam melaksanakan penelitian terdapat dua variabel, yaitu:
a) Variabel bebas (X) yaitu yang terdiri dari konsep perumahan (X1), lokasi
(X2), dan penyesuaian harga (X3).
b) Variabel terikat (Y) yaitu keputusan pembelian pada perumahan The
Green BSD City.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan semacam petunjuk pelaksanaan
bagaimana cara mengukur suatu variabel sehingga dapat menentukan apakah
prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan ataukah diperlukan prosedur
pengukuran yang baru.
a. Variabel terikat (Variabel dependen)
Yaitu variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan
pembelian, dimana pengaruh konsep perumahan yang baik, lokasi yang
strategis dan penyesuaian harga yang sesuai dimata konsumen akan
mempengaruhi keputusan pembelian. Variabel terikat dikonotasikan
dengan huruf ( Y ).
b. Variabel Bebas ( Variabel Independen)
Yaitu variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh konsep
perumahan, lokasi dan penyesuaian harga yang dikonotasikan ( X1, X2 dan
X3).
Tabel. 3.3
Operasional Variabel Penelitian.
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel X2) Lokasi (Basu
swasta,2003)
1. Kriteria kondisi fisik lokasi
Bebas dari polusi udara,polusi suara dan polusi air
Bebas banjir Mempunyai akses
transportasi yang baik Mudah dan aman
mencapai tempat kerja
Skala Ordinal
2. Jarak lokasi perumahan dengan sarana lingkungan lain
Dekat dengan sekolah/pusat pendidikan
Dekat dengan pusat perbelanjaan
Dekat dengan rumah sakit
Dekat dengan tempat peribadatan
Skala Ordinal
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel X1) Konsep
Perumahan (Arif Prasetyo,
2007)
1. Taman Keindahan Taman Skala Ordinal
2. Design rumah Desain rumah Tipe rumah Ukuran rumah/konsep
rumah
Skala Ordinal
3. Fasilitas perumahan
Sarana olah raga Jogging Track dan
Swimming Pool Rumah peribadatan Sistem keamanan tiap
cluster
Skala Ordinal
Tabel. 3.3 (Lanjutan)
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel X3) Penyesuaian
harga (Kotler dan
Keller, 2007)
1. Strategi penetapan harga
Menetapkan suatu harga produk
Menyesuaikan harga produk
Skala Ordinal
2. Penyesuaian Harga/ Adaptasi harga
Penyesuaian geografis Harga diskriminatif Harga promosi Diskon atau potongan
harga
Skala Ordinal
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
(Variabel Y) Keputusan Pembelian (Kotler dan
Keller, 2007)
Pengenalan kebutuhan
Kebutuhan badaniyah/mendasar
Kebutuhan psikologi/estetika
Skala Ordinal
Pencarian informasi
Promosi/intensif Sumber dari rekan,
organisasi, dan lainnya.
Skala Ordinal
Evaluasi alternatif
Pertimbangan tertentu Resiko yang kecil
Skala Ordinal
Keputusan membeli
Jenis, bentuk produk Produsen, cara
pembayaranya
Skala Ordinal
Tingkah laku pasca pembelian
Kepuasan Sesuai keinginan
Skala Ordinal
BAB IV
PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
PT Bumi Serpong Damai (BSD) meluncurkan proyek perumahan baru The
Green di atas lahan seluas 80 hektar pada awal Maret 2005, menyusul
pengembangan proyek perumahan De Latinos di lahan seluas 80 hektar pada awal
2005.
Secara keseluruhan, pada tahun 2005 ini PT BSD akan mengembangkan
sekitar 30 buah cluster baru dengan total area seluas 200 hektar. Lebih lanjut
dijelaskan, lokasi The Green berada di tempat yang sangat prima, tepatnya di
mulut gerbang tol BSD City-Pondok Indah, serta topografi alam yang indah
berkontur, didukung aliran sungai dan air terjun yang menawan.
The Green merupakan proyek perumahan terbaru yang dikembangkan di BSD
City dan merupakan bagian dari seri `The Masterpiece Clusters` di mana
dikembangkan sekitar 12 cluster baru yang terintegrasi dengan suasana alam di
lahan dengan luas sekitar 80 hektar (hampir sama dengan keseluruhan sektor I
BSD City).
Proyek perumahan The Green dikembangkan dalam waktu empat tahun, dan
hanya akan menyiapkan 600 unit hunian dalam tujuh cluster dan serah terima
rumah tahap awal di The Green kepada konsumen rencananya akan dilaksanakan
pada triwulan ketiga tahun 2006.
Cluster rumah yang ditawarkan di The Green adalah Navarra, Chardonnay,
Burgundy, Tuscany, Bellagio, Montecarlo, dan Mirage. Rumah yang berada di
cluster Navarra ditawarkan dengan harga antara Rp 307 juta hingga Rp 404 juta
per unit dengan luas bangunan (LB) 90 m2 dan luas tanah (LT) 105 m2 hingga
LB/LT 115/144.
Bellagio ditawarkan dengan harga antara Rp 600 juta hingga Rp 1,2 miliar per
unit dengan luas bangunan (LB) 153 m2 dan luas tanah (LT) 180 m2 hingga
LB/LT 310/375.
Untuk cluster Montecarlo, ditawarkan dengan harga antara Rp 580 juta hingga Rp
900 juta per unit dengan LB/LT 153/180 hingga 306/435. Sedangkan cluster
Mirage berharga antara Rp1,3 miliar hingga Rp1,46 miliar untuk rumah dengan
LB/LT 355/375 hingga 355/450.
Handrean mengungkapkan hanya dalam tempo kurang dari satu minggu, telah
terjual sebanyak 450 unit. Karena itu, dia optimis kawasan baru ini mampu
menarik minat konsumen. Pasalnya, tidak hanya soal lingkungan hijaunya, The
Green juga menawarkan bangunan-bangunan rumah bergaya klasik, art deco,
modern classic, sampai modern minimalist.
Kawasan perumahan tersebut dilengkapi aliran sungai dan air terjun yang
dapat menjadi sumber inspirasi sarana hiburan paling bergengsi bagi para
penghuninya. "Aliran sungai dan air terjun ini akan dinamai The Hidden Paradise
Water Falls.
Selain itu dibangun juga Meadows Terrace Family Club yang bakal menjadi
club house atau sport centre serta kawasan pantai Costa-del-sol dan The Summer
Palace Garden yang dapat menjadi tempat bermain yang indah bagi si buah hati.
Lebih lanjut lagi menggambarkan The Green menjadi perumahan mewah dengan
pohon-pohon yang rindang, semerbaknya wangi bunga, nyanyian burung,
gemercik air terjun dan keteduhan.
The Green adalah wujud kemewahan di tengah alam. Sesuai dengan
slogannya, The Green “where luxury and greenery blend in harmony."
Harmonisasi Permukiman dan Lingkungan. Public Service General Manager
PT.BSD Dhony Raharjoe mengatakan harmonisasi antara pesatnya pembangunan
permukiman sejalan dengan penataan lingkungan yang asri saat ini sudah menjadi
perhatian berbagai kalangan. Bahkan sudah menjadi inspirasi tersendiri bagi para
pengusaha dalam memasarkan produknya.
Di sisi lain, Dhony mengutarakan sejak tahun 2004 hingga 2005 lebih dari
250 hektar area BSD City telah dikembangkan untuk perumahan, sementara untuk
komersial baru mencapai 20 hektar.
Sebagai informasi, secara keseluruhan area komersial yang akan
dikembangkan mencapai 1.560 hektar dari rencana pengembangan 6.000 hektar di
BSD City." Secara keseluruhan, lanjutnya, sejak BSD City dibangun pada 1989
hingga kini baru sekitar 200 hektar lahan yang dikembangkan untuk komersial
dari rencana 1.560 hektar.
Pembangunan komersial ini akan terus dipacu guna mempercepat
pertumbuhan ekonomi di BSD City menuju kota mandiri.
A. Penemuan dan Pembahasan
1. Deskriptif Demografi Responden
Deskriptif demografi responden memberikan gambaran mengenai
karakteristik responden yang diukur dengan skala nominal yang menunjukkan
besarnya frekuensi absolut dan persentase jenis kelamin, usia, pendidikan
terakhir, dan pekerjaan.
Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat penghuni perumahan The
Green BSD City, Serpong Tangerang Selatan. Sampel yang diambil
berjumlah 50 responden. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
diperoleh data jenis kelamin responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Absolut Persentase Laki-laki 29 58 % Perempuan 21 42 % Jumlah 50 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin terbanyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 29 atau sebesar 58 %,
sedangkan sisanya sebanyak 21 orang atau sebesar 42 % dipenuhi oleh jenis
kelamin perempuan.
Tabel 4.2. Usia Responden
Kategori Absolut Persentase 20 – 30 Tahun 6 12 % 31 – 40 Tahun 24 48 % Lebih dari 40 Tahun 20 40 %
Jumlah 50 100 % Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa data responden menurut usia, disini
terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 30 - 40 tahun yaitu
sebesar 24 responden, lalu disusul pada urutan kedua yaitu kisaran usia lebih
dari 40 tahun sebanyak 20 responden, namun pada kisaran usia 20-30 tahun
hanya berjumlah 6 responden.
Tabel 4.3. Pendidikan Terakhir
Pendidikan Absolut Persentase SMU 9 18 % Diploma 11 22 % S1 16 32 % S2 10 20 % S3 4 8 % Jumlah 50 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
jenjang pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan SMU sebanyak 9 orang
atau sebesar 18 %. Responden yang berpendidikan terakhir dengan kategori
Diploma sebanyak 11 orang atau sebesar 22 %. Responden yang
berpendidikan terakhir dengan kategori S1 sebanyak 16 orang atau sebesar 32
%. Responden yang berpendidikan terakhir dengan kategori S2 sebanyak 10
orang atau sebesar 20 %, kemudian responden yang berpendidikan terakhir
dengan kategori S3 sebanyak 4 orang atau sebesar 8 %.
Tabel 4.4. Pekerjaan
Kategori Absolut Persentase Pegawai Negeri 11 22 % Pegawai Swasta 15 30 % Wiraswasta 24 48 % Jumlah 50 100 %
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan
pekerjaan tersebar pada pegawai negeri sebanyak 11 orang atau sebesar 22 %,
pegawai swasta sebanyak 15 orang atau sebesar 30 %, wiraswasta sebanyak
24 orang atau sebesar 48 %.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas dan Reabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari
responden melalui pertanyaan yang diberikan. Hasil dari pengujian
reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang
dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat
dikatakan reliable atau handal jika jawaban responden terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti menggunakan metode
statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang digunakan sebesar 0,6
dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6
maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen
tersebut memiliki reliabilitas yang memadai. Sebaliknya, jika nilai
Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0,6 maka butir
pertanyaan tersebut tidak realible. (Ghozali, 2001:42).
Sebelum kuisioner diberikan kepada 50 responden, penulis
melakukan try out terhadap 20 responden dengan memberikan 37 butir
pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh
pernyataan tersebut. Kuesioner dibagi menjadi empat variabel utama,
yaitu konsep perumahan, lokasi, penyesuaian harga dan keputusan
pembelian. Kuesioner dilakukan setelah penulis melakukan try out
terhadap 20 responden.
Tabel 4.5 Hasil try out Item Pengaruh Konsep Perumahan
Item Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
KP-1 0.763 Valid 0.865 Reliabel KP-2 0.570 Valid 0.885 Reliabel KP-3 0.834 Valid 0.860 Reliabel KP-4 0.605 Valid 0.880 Reliabel KP-5 0.651 Valid 0.876 Reliabel KP-6 0.533 Valid 0.889 Reliabel KP-7 0.824 Valid 0.864 Reliabel KP-8 0.649 Valid 0.879 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.6 Hasil try out Item Pengaruh Lokasi
Item
Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
L-1 0.827 Valid 0.879 Reliabel L-2 0.489 Valid 0.912 Reliabel L-3 0.864 Valid 0.878 Reliabel L-4 0.631 Valid 0.897 Reliabel L-5 0.696 Valid 0.892 Reliabel L-6 0.513 Valid 0.910 Reliabel L-7 0.833 Valid 0.883 Reliabel L-8 0.827 Valid 0.879 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.7 Hasil try out Item Pengaruh Penyesuaian Harga
Item
Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
PH-1 0.865 Valid 0.840 Reliabel PH-2 0.478 Valid 0.908 Reliabel PH-3 0.845 Valid 0.847 Reliabel PH-4 0.606 Valid 0.882 Reliabel PH-5 0.615 Valid 0.881 Reliabel PH-6 0.865 Valid 0.840 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.8 Hasil try out Item Pengaruh Keputusan Pembelian
Item
Pertanyaan Corrected
Item-Total Correlation
Keterangan Alpha Cronbach’s Keterangan
KP-1 0.804 Valid 0.855 Reliabel KP-2 0.805 Valid 0.854 Reliabel KP-3 0.804 Valid 0.855 Reliabel KP-4 0.805 Valid 0.854 Reliabel KP-5 0.400 Valid 0.893 Reliabel KP-6 0.521 Valid 0.883 Reliabel KP-7 0.486 Valid 0.889 Reliabel KP-8 0.628 Valid 0.875 Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
b. Penilaian Responden Tentang Keterlibatan.
Pengaruh konsep perumahan, lokasi dan penyesuaian harga
Terhadap keputusan pembelian akan dilihat dari indikator masing-masing
variabel. Berikut adalah hasil output kuisioner yang diberikan kepada
responden.
1) Konsep perumahan
Adapun dalam variabel Konsep perumahan pada kuesioner
penulis memasukan delapan pertanyaan-pertanyaan dan hasil
outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.9 Keindahan taman perumahan menarik minat anda untuk membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Ragu 1 2.0 2.0 4.0
Setuju 19 38.0 38.0 42.0
Sangat setuju 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.9 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 19 responden menjawab setuju, dan 29 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Keindahan taman perumahan menarik
minat anda untuk membeli rumah. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 19 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 29 responden.
Tabel 4.10 Anda cenderung menganggap desain rumah sangat penting dalam memutuskan
pembelian rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 27 54.0 54.0 56.0
Sangat
setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.10 di atas terlihat terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden
menjawab ragu-ragu, 27 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Apakah anda cenderung
menganggap desain rumah sangat penting dalam memutuskan pembelian, terlihat
dari 27 responden yang menjawab setuju dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 22 responden.
Tabel 4.11 Tipe rumah sangat penting untuk memutuskan membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 17 34.0 34.0 34.0
Sangat
setuju 33 66.0 66.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.11 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun
responden menjawab ragu-ragu, 17 responden menjawab setuju, dan 33
responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa
Tipe rumah sangat penting untuk memutuskan membeli rumah. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 17 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 33 responden.
Tabel 4.12 Ukuran rumah/konsep perumahan sangat penting dalam memutuskan
pembelian rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 18 36.0 36.0 36.0
Sangat
setuju 32 64.0 64.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.12 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 18 responden menjawab setuju, dan 32 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Ukuran rumah/konsep
perumahan sangat penting dalam memutuskan pembelian rumah. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 18 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 32 responden.
Tabel 4.13
Fasilitas sarana olah raga sangat penting bagi anda dalam membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 22 44.0 44.0 46.0
Sangat
setuju 27 54.0 54.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.13 di atas terlihat terlihat tidak satupun responden menjawab sangat
tidak setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden
menjawab ragu-ragu, 22 responden menjawab setuju, dan 27 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa fasilitas sarana olah raga
sangat penting bagi anda dalam membeli rumah, terlihat dari 22 responden yang
menjawab setuju dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 27 responden.
.
Tabel 4.14 Fasilitas rumah peribadatan sangat penting bagi anda dalam membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 26 52.0 52.0 52.0
Sangat
setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.14 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 26 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Fasilitas rumah peribadatan
sangat penting bagi anda dalam membeli rumah. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 26 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 24 responden.
Tabel 4.15 Fasilitas-fasilitas perumahan seperti jogging track dan swimming pool sangat
penting bagi anda dalam membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 18 36.0 36.0 38.0
Sangat
setuju 31 62.0 62.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.15 di atas terlihat terlihat tidak satupun responden menjawab
sangat tidak setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1
responden menjawab ragu-ragu, 18 responden menjawab setuju, dan 31
responden menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan
bahwa Fasilitas-fasilitas perumahan seperti jogging track dan swimming
pool sangat penting bagi anda dalam membeli rumah, terlihat dari 18
responden yang menjawab setuju dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 31 responden.
Tabel 4.16 Perumahan di-awasi ketat oleh pihak keamanan security
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.16 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 2 responden menjawab
ragu-ragu, 27 responden menjawab setuju, dan 21 responden menjawab sangat
setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa perumahan di-awasi ketat oleh
pihak keamanan security. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 27 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 21
responden.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 27 54.0 54.0 58.0
Sangat
setuju 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
2) Lokasi
Adapun dalam variabel Lokasi pada kuesioner penulis memasukan
delapan pertanyaan-pertanyaan dan hasil outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.17 Lokasi perumahan berada pada daerah yang bebas dari polusi udara, polusi
suara dan polusi air
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 11 22.0 22.0 26.0
Sangat
setuju 37 74.0 74.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.17 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 2 responden menjawab ragu-
ragu, 11 responden menjawab setuju, dan 37 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan berada pada daerah yang
bebas dari polusi udara, polusi suara dan polusi air. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 11 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 37 responden.
Tabel 4.18 Lokasi perumahan berada pada daerah yang bebas banjir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 11 22.0 22.0 22.0
Sangat
setuju 39 78.0 78.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.18 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 11 responden menjawab setuju, dan 39 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan berada
pada daerah yang bebas banjir. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 11 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 39 responden.
Tabel 4.19 Lokasi perumahan strategis dan dekat dengan jalur akses transportasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 15 30.0 30.0 32.0
Sangat
setuju 34 68.0 68.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.19 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 15 responden menjawab setuju, dan 34 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan strategis dan dekat
dengan jalur akses transportasi. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab ragu-
ragu 1 responden, yang menjawab setuju berjumlah 15 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 34 responden.
Tabel 4.20 Lokasi perumahan berada dekat dengan pusat perbelanjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 17 34.0 34.0 36.0
Sangat setuju 32 64.0 64.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.20 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 17 responden menjawab setuju, dan 32 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan berada dekat dengan
pusat perbelanjaan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah
17 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 32 responden.
Tabel 4.21 Lokasi perumahan dekat dengan tempat bekerja
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 16 32.0 32.0 34.0
Sangat
setuju 33 66.0 66.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Tabel 4.21 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab
ragu-ragu, 16 responden menjawab setuju, dan 33 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan dekat dengan tempat
bekerja. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 16
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 33 responden.
Tabel 4.22 Lokasi perumahan dekat dengan tempat peribadatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 12 24.0 24.0 24.0
Sangat
setuju 38 76.0 76.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.22 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 12 responden menjawab setuju, dan 38 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan dekat
dengan tempat peribadatan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 12 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 38 responden.
Tabel 4.23 Lokasi perumahan strategis dan dekat dengan sekolah (pusat pendidikan)
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.23 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 17 responden menjawab setuju, dan 32 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan strategis dan dekat
dengan sekolah (pusat pendidikan). Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 17 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 32
responden.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 17 34.0 34.0 36.0
Sangat
setuju 32 64.0 64.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Tabel 4.24 Lokasi perumahan strategis dan dekat dengan rumah sakit (pelayanan
kesehatan)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 21 42.0 42.0 42.0
Sangat
setuju 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.24 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 21 responden menjawab setuju, dan 29 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Lokasi perumahan strategis
dan dekat dengan rumah sakit (pelayanan kesehatan). Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 21 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 29 responden.
3) Penyesuaian Harga
Adapun dalam variabel Penyesuaian harga pada kuesioner penulis
memasukan enam pertanyaan-pertanyaan dan hasil outputnya sebagai berikut:
Tabel 4.25 Harga mempengaruhi anda dalam memutuskan untuk membeli rumah
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.25 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 25 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Harga mempengaruhi anda dalam
memutuskan untuk membeli rumah. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 25 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 24
responden.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 25 50.0 50.0 52.0
Sangat
setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Tabel 4.26 Harga yang di tetapkan developer sesuai dengan minat untuk membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 28 56.0 56.0 56.0
Sangat setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.26 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Harga yang di tetapkan
developer sesuai dengan minat untuk membeli rumah. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 22 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 28 responden.
Tabel 4.27 Harga sesuai dengan kualitas perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 25 50.0 50.0 50.0
Sangat
setuju 25 50.0 50.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.27 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 25 responden menjawab setuju, dan 25 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Harga sesuai dengan kualitas
perumahan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 25
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 25 responden.
Tabel 4.28 Developer memberikan harga promosi saat launching perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 21 42.0 42.0 44.0
Sangat
setuju 28 56.0 56.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.28 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 21 responden menjawab setuju, dan 28 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Developer memberikan harga promosi saat
launching perumahan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 21 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 28 responden.
Tabel 4.29 Developer memberikan potongan harga saat launching perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 23 46.0 46.0 48.0
Sangat setuju 26 52.0 52.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010 Tabel 4.29 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab
ragu-ragu, 23 responden menjawab setuju, dan 26 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Developer memberikan potongan harga saat
launching perumahan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 23 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 26 responden.
Tabel 4.30 Harga perumahan disesuaikan dengan penyesuaian geografis berdasarkan
masing-masing cluster
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 3 6.0 6.0 6.0
Setuju 23 46.0 46.0 52.0
Sangat
setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.30 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju dan tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 3 responden menjawab
ragu-ragu, 23 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Harga perumahan disesuaikan dengan
penyesuaian geografis berdasarkan masing-masing cluster. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 23 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 24 responden.
1) Keputusan Pembelian
Adapun dalam variabel Keputusan pembelian pada kuesioner penulis
memasukan delapan pertanyaan-pertanyaan dan hasil outputnya sebagai
berikut:
Tabel 4.31 Memilih perumahan karena kebutuhan keindahan dan estetika
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.31 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 2 responden menjawab ragu-
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 23 46.0 46.0 50.0
Sangat
setuju 25 50.0 50.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
ragu, 23 responden menjawab setuju, dan 25 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Memilih perumahan karena kebutuhan
keindahan dan estetika. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 23 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 25 responden.
Tabel 4.32 Tinggal di perumahan karena kebutuhan tempat berlindung dari rasa
aman/kebutuhan yang paling dasar
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.32 di atas terlihat ada tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 30 responden menjawab setuju, dan 19 responden menjawab sangat setuju. Dari
pertanyaan ini menunjukkan bahwa Tinggal di perumahan karena kebutuhan tempat
berlindung dari rasa aman/kebutuhan yang paling dasar, terlihat dari 30 responden
yang menjawab setuju dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 19 responden.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 30 60.0 60.0 62.0
Sangat
setuju 19 38.0 38.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Tabel 4.33 Sebelum membeli rumah anda memiliki pertimbangan tertentu seperti insentif
yang ditawarkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 28 56.0 56.0 56.0
Sangat
setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.33 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 28 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Sebelum membeli rumah anda
memiliki pertimbangan tertentu seperti insentif yang ditawarkan. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 22 responden.
Tabel 4.34 Sebelum membeli rumah anda mendapatkan informasi yang berkenaan dengan
perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 27 54.0 54.0 56.0
Sangat
setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.34 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 1 responden menjawab ragu-
ragu, 27 responden menjawab setuju, dan 22 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Sebelum membeli rumah anda mendapatkan
informasi yang berkenaan dengan perumahan. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 27 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 22 responden.
Tabel 4.35 Membeli rumah setelah anda mengetahui konsep perumahan, lokasi dan harga
yang sesuai
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.35 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 26 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Membeli rumah setelah anda
mengetahui konsep perumahan, lokasi dan harga yang sesuai. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 26 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 24 responden.
Tabel 4.36 Anda termasuk pembeli yang cermat terhadap keputusan dalam membeli
property perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 26 52.0 52.0 52.0
Sangat setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 26 52.0 52.0 52.0
Sangat
setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Tabel 4.36 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 26 responden menjawab setuju, dan 24 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Anda termasuk pembeli yang
cermat terhadap keputusan dalam membeli property perumahan. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 26 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 24 responden
Tabel 4.37 Setelah anda membeli rumah dan akhirnya sesuai dengan keinginan anda,
apakah anda merasa puas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 22 44.0 44.0 44.0
Sangat
setuju 28 56.0 56.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.37 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, tidak satupun responden
menjawab ragu-ragu, 22 responden menjawab setuju, dan 28 responden menjawab
sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Setelah anda membeli rumah
dan akhirnya sesuai dengan keinginan anda, apakah anda merasa puas. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 22 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 28 responden.
Tabel 4.38 Anda membeli property perumahan karena berdasarkan kebutuhan anda yang
harus dipenuhi sehingga anda merasa puas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 22 44.0 44.0 48.0
Sangat
setuju 26 52.0 52.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Tabel 4.38 di atas terlihat tidak satupun responden menjawab sangat tidak
setuju, tidak satupun responden menjawab tidak setuju, 2 responden menjawab ragu-
ragu, 22 responden menjawab setuju, dan 26 responden menjawab sangat setuju.
Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa Anda membeli property perumahan karena
berdasarkan kebutuhan anda yang harus dipenuhi sehingga anda merasa puas.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 22 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 26 responden.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal. Model
regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak
mendekati normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan
bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif
dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka menunjukkan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari diagonal atau
tidak mengikuti arah garis diagonal maka tidak menunjukkan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2001:110).
Pada gambar 4.1. menunjukkan adanya persebaran data (titik) pada
sumbu diagonal yang mendekati garis diagonal. Berdasarkan pedoman uji
normalitas mengatakan bahwa jika persebaran data (titik) mengikuti atau
mendekati garis normal maka suatu penelitian dapat dikatakan normal.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai
rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Untuk meyakinkan bahwa penelitian ini menunjukkan adanya
normalitas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian
histogram.
Gambar 4.2 Hasil Uji Histogram
b. Uji Kolerasi
Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus
pearsonproduct moment dengan bantuan program SPSS 17.0. Berdasarkan
hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 17.0 diperoleh hasil seperti
pada tabel berikut
Tabel 4.39
Hasil Uji Kolerasi
Correlations
Konsep
perumahan Lokasi
Penyesuaian
harga
Keputusan
pembelian
Konsep
perumahan
Pearson Correlation 1 .283* .934** .936**
Sig. (2-tailed) .047 .000 .000
N 50 50 50 50
Lokasi Pearson Correlation .283* 1 .257 .380**
Sig. (2-tailed) .047 .071 .006
N 50 50 50 50
Penyesuaian
harga
Pearson Correlation .934** .257 1 .918**
Sig. (2-tailed) .000 .071 .000
N 50 50 50 50
Keputusan
pembelian
Pearson Correlation .936** .380** .918** 1
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000
N 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). (Sumber: Data primer,diolah 2010)
Tabel 4.40 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat (Sumber: Data primer,diolah 2010)
Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan dengan
tabel yang terdapat dibawah ini:
Tabel 4.41 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Sumber: Data Primer yang diolah 2010
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam penelitian
Hubungan Koefisien Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan
Keputusan Pembelian (Y) Dengan Konsep Perumahan (X1)
0,936 Sangat kuat 0,000 Signifikan
Keputusan Pembelian (Y) dengan Lokasi (X2)
0,380 Rendah 0,000 Signifikan
Keputusan Pembelian (Y) dengan Penyesuaian Harga (X3)
0,918 Sangat kuat
0,000 Signifikan
Konsep Perumahan (X1) dengan Lokasi (X2)
0,283 Rendah 0,000 Signifikan
Konsep Perumahan (X1) dengan Penyesuaian Harga (X3)
0,934 Sangat kuat 0,000 Signifikan
Lokasi (X2) dengan Penyesuaian Harga (X3)
0,257 Rendah 0,000 Signifikan
ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada korelasi atau
hubungan diantara variabel Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian
Harga. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak orthogonal, variabel orthogonal adalah variabel
independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen
sama dengan nol. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya VIF. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya
nilai multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai
VIF >10 (Ghozali, 2001: 91)
Tabel 4.42 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
Konsep Perumahan .125 7.987 Lokasi .920 1.087 Penyesuaian Harga .127 7.870
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance tidak kurang
dari 0,1 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10,
analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda
terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian.
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama
untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi
tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai
dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan hasil pengolahan
data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Pada gambar 4.3 menunjukkan tidak terjadi pola tertentu yang
teratur seperti bergelombang, melebar, dan lain-lain. Sesuai dengan
pedoman uji heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini tidak terjadi
heteroskedastisitas atau disebut homokedastisitas. Hal ini dibuktikan
dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur
sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih lanjut.
4. Uji Analisis Regresi Linier Berganda
a. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.43 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen (Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian
Harga) menjelaskan variabel dependen (Keputusan Pembelian).
Tabel diatas didapat nilai Adjusted R Square sebesar 0.906 (90.6%), Ini
menunjukkan bahwa dengan menggunakan model regresi yang didapatkan
dimana variabel independen yaitu, Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .952a .906 .900 1.01526 1.422
a. Predictors: (Constant), Penyesuaian Harga,, Lokasi,Konsep Perumahan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Harga, memiliki pengaruh terhadap perubahan variabel Keputusan Pembelian
sebesar 90.6%. Sedangkan sisanya 9.4% dijelaskan dengan faktor atau variabel
lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini
Tabel 4.54 Hasil Regresi Linear Berganda
Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi. Dalam
kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:
Dimana:
Y : Keputusan Pembelian
a : konstanta
b1-b3 : koefisien regresi
X1 : Konsep Perumahan
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.013 2.262 1.774 .083
Konsep Perumahan .626 .138 .578 4.527 .000
Lokasi .138 .051 .128 2.716 .009
Penyesuaian Harga .443 .163 .345 2.719 .009
a.Dependent Variabel : Keputusan Pembelian Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 +εi
X2 : Lokasi
X3 : Penyesuaian Harga
εi : standar error
Dari output didapatkan model persamaan regresi :
Persamaan regresi berganda ini merupakan model terbaik, karena
variabel independen yang dimasukkan dalam persamaan regresi
merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel
dependennya.
Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
(a) Konstanta sebesar 4.013 menyatakan bahwa jika tidak ada
Konsep perumahan (X1), Lokasi (X2) dan Penyesuaian harga (X3)
atau sama dengan nol, maka besarnya Keputusan pembelian (Y)
adalah sebesar 4.013.
(b) Koefisien regresi X1 (Konsep perumahan) sebesar 0,626
menyatakan bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari
Konsep perumahan, maka nilai Y (Keputusan pembelian) akan
bertambah sebesar 0,626.
(c) Koefisien regresi X2 (Lokasi) sebesar 0,138 menyatakan bahwa
setiap penambahan1 (karena tanda +) dari Lokasi, maka nilai Y
(Keputusan pembelian) akan bertambah sebesar 0,138.
Y = 4.013 + 0.626 X1 + 0.138 X2 + 0.443 X3 + εi
(d) Koefisien regresi X3 (Penyesuaian harga) sebesar 0,443
menyatakan bahwa setiap penambahan1 (karena tanda +) dari
Penyesuaian harga, maka nilai Y (Keputusan pembelian) akan
bertambah sebesar 0,443.
Persamaan model ini, menunjukkan bahwa pengaruh variabel
Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian Harga berpengaruh positif
terhadap Keputusan pembelian.
Dan berdasarkan nilai koefisien regresi pada setiap variabel, jika
variabel bebas diurutkan dari pengaruh terbesar sampai pengaruh terkecil,
maka pertama adalah Konsep perumahan (X1), kedua adalah Penyesuaian
Harga (X3) dan ketiga adalah Lokasi (X2). Jadi berdasarkan nilai koefisien
regresi variabel yang paling berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian
adalah variabel Konsep perumahan. Hasil ini sama dengan penelitian yang
dilakukan oleh Bachtiar Rifai (2008) dalam penelitiannya yakni “Analisis
pengaruh konsep perumahan dan komitmen developer terhadap keputusan
pembelian” (Studi kasus pada property perumahan Ciputat Timur).
Disimpulkan bahwa Ha diterima atau Ho ditolak: artinya koefisien regresi
pada konsep perumahan adalah signifikan, dilihat juga dari hasil
signifikansinya adalah 0.044, (lebih kecil dari 0.05).
b. Uji Parsial (Uji t)
Pengujian regresi secara parsial (uji t) berguna untuk menguji
pengaruh dari masing-masing variabel independen secara parsial terhadap
variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat
dengan membandingkan nilai probabilitas (p-value) dari masing-masing
variabel dengan tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. jika p-
value lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel
independen secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Hasil uji regresi secara parsial (uji t) dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.45 Hasil uji t
Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.013 2.262 1.774 .083
Konsep Perumahan .626 .138 .578 4.527 .000
Lokasi .138 .051 .128 2.716 .009
Penyesuaian Harga .443 .163 .345 2.719 .009
a. Dependent Variabel : Keputusan Pembelian
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individual)
terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
1) Menguji signifiknasi variabel Konsep Perumahan (X1)
Terlihat bahwa thitung koefisien Konsep Perumahan adalah
4.527, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0.05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi 2 menjadi 0.025 dan df =48 (didapat dari rumus n-2, dimana n
adalah jumlah data, 50-2=48). Didapat ttabel adalah 2.01.
Variabel Konsep Perumahan memiliki nilai p-value 0.000 <
0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung > ttabel, (4.257>2.01), maka
Haditerima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa
koefisien Konsep Perumahan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian.
2) Menguji signifiknasi variabel Lokasi (X2)
Terlihat bahwa thitung untuk Lokasi adalah 2.716, sedangkan
ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena digunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua menjadi
0.025, dan df = 48 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah
data, 50-2=48). Didapat ttabel adalah 2.01.
Variabel Lokasi memiliki nilai p-value 0.009 < 0.05 artinya
signifikan, sedangkan thitung> ttabel, (2.716>2.01), maka Ha diterima dan
Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien Lokasi secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
3) Menguji signifiknasi variabel Penyesuaian Harga (X3)
Terlihat bahwa thitung untuk Penyesuaian Harga adalah 2.719,
Sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α = 0.05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua
menjadi 0.025, dan df = 48 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah
jumlah data, 50-2=48). Didapat ttabel adalah 2.01.
Variabel Penyesuaian Harga memiliki nilai p-value 0.009 <
0.05 artinya signifikan, sedangkan thitung> ttabel, (2.719>2.01), maka Ha
diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien
Penyesuaian Harga secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
Keputusan Pembelian.
c. Uji F-hitung (Uji Simultan)
Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur
besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
Tabel 4.46 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 457.466 3 152.489 147.940 .000a
Residual 47.414 46 1.031
Total 504.880 49
a. Predictors: (Constant),Penyesuaian Harga, Lokasi,Konsep Perumahan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Data Primer yang diolah, 2010
Pada tabel analisis varian (Anova) ditampilkan hasil uji F yang dapat
dipergunakan untuk memprediksi kontribusi aspek-aspek variabel Konsep
Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian Harga terhadap variabel Keputusan
Pembelian. Dari penghitungan didapat nilai F hitung sebesar 147.940. Dengan
tingkat signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dan df2 = 46, didapat nilai Ftabel = 2.81.
Karena nilai Fhitung (147.940) > nilai Ftabel (2.81) maka dapat disimpulkan bahwa
ketiga variabel independen yaitu Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian
Harga dengan signifikan memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel
Keputusan Pembelian. Sehingga model regresi yang didapatkan layak digunakan
untuk memprediksi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima.
B. Interpretasi
Dari hasil uji regresi linear berganda maka hasil yang didapat adalah
variabel yang paling berpengaruh adalah variabel Konsep Perumahan, dengan
signifikansi 0,000. Secara parsial dan simultan seluruh variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil ini sama dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bachtiar Rifai (2008) dalam penelitiannya yakni
“Analisis pengaruh konsep perumahan dan komitmen developer terhadap
keputusan pembelian” (Studi kasus pada property perumahan Ciputat Timur).
Disimpulkan bahwa Ha diterima atau Ho ditolak: artinya koefisien regresi pada
konsep perumahan adalah signifikan, dilihat juga dari hasil signifikansinya
adalah 0.044, (lebih kecil dari 0.05).
Hasil ini juga sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Misbahudin Nur
(2009) yang membahas tentang “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Lokasi,
Sarana dan Prasarana Perumahan Terhadap Kepuasan Konsumen Penghuni
Perumahan Sederhana, (Studi Kasus Pada Masyarakat Penghuni Perumahan
Griya Cendekia Parung Bogor). Hasil penelitian dalam pengaruh Lokasi
perumahan terhadap kepuasan konsumen penghuni perumahan Griya Cendekia
yakni disimpulkan bahwa variabel Lokasi perumahan mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen penghuni perumahan
Griya Cendekia Parung Bogor.
Hasil penelitian dari ketiga variabel telah membuktikan berdasarkan teori
yang diungkapkan baik berdasarkan penelitian maupun teori dasar. Kesamaan
teori dengan penelitian kali ini adalah bahwa Konsep Perumahan, Lokasi dan
Penyesuaian Harga berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Annisa Najibah Nur,(2008) yakni
“Analisis pengaruh harga, kualitas, lokasi dan fasilitas rumah serta pendapatan
keluarga terhadap keputusan pembelian produk perumahan pada PT.AYODYA
PURI NUGRAHA di Purwodadi Grobogan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh harga, kualitas rumah, lokasi, fasilitas dan pendapatan
keluarga terhadap keputusan pembelian rumah diperumahan Ayodya Bersemi
baik secara parsial maupun simultan. Pada penelitian ini untuk melakukan
pengujian hipotesis guna mengetahui pengaruh harga, kualitas rumah, lokasi,
fasilitas dan pendapatan keluarga terhadap keputusan pembelian digunakan alat
analisis regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen
yang telah membeli produk rumah di perumahan Ayodya Bersemi, yaitu
sebanyak 250 responden, sedangkan sampel penelitiannya adalah 71 orang
responden dengan sample random sampling untuk teknik pengambilan
sampelnya. Berdasarkan hasil penelitian dengan model OLS diketahui bahwa
harga, lokasi dan pendapatan keluarga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian rumah di Perumahan Ayodya Bersemi Purwodadi Grobogan,
sedangkan kualitas dan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian rumah di Perumahan Ayodya Bersemi Purwodadi Grobogan.
Dalam hal ini perbedaan antara hasil pengujian sebelumya dengan pengujian
ini dikarenakan adalah perbedaan waktu penelitian dan sektor yang diteliti.
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh Konsep Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian Harga terhadap Keputusan
Pembelian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor Konsep Perumahan, Lokasi dan
Penyesuaian Harga secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Keputusan Pembelian masyarakat penghuni perumahan The Green
BSD City.
2. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor Konsep perumahan, Lokasi dan
Penyesuaian harga secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian masyarakat penghuni perumahan The Green
BSD City.
3. Variabel Konsep perumahan merupakan variabel yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap keputusan pembelian penghuni perumahan The
Green BSD City.
4. Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.906. Hal ini berarti
90.6% dari Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel Konsep
Perumahan, Lokasi dan Penyesuaian Harga. Sedangkan sisanya sebesar 9.4%
dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam skripsi ini.
B. Implikasi
Dari hasil kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang
kuat antara Konsep Perumahan, Lokasi, dan Penyesuaian Harga terhadap
Keputusan Pembelian penghuni perumahan The Green BSD City.
1. Dengan adanya faktor-faktor Konsep Perumahan seperti design rumah yang
modern, fasilitas-fasilitas perumahan yang lengkap dan indah, serta macam-
macam jenis cluster yang unik sampai pada jenis cluster yang begitu mewah,
hal ini sangat berpengaruh besar terhadap keputusan pembelian pada
perumahan The Green BSD City. Pengaruh Konsep perumahan menjadi
pengaruh paling dominan dalam penelitian ini terhadap Keputusan Pembelian
perumahan The Green BSD City.
2. Lokasi yang sangat strategis, dekat dengan berbagai faktor seperti pusat
perbelanjaan, jalur transportasi, perkantoran, sekolah (tempat pendidikan),
rumah sakit, tempat peribadatan dan sebagainya.
3. Harga yang sesuai berdasarkan jenis cluster, berdasarkan penyesuaian
geografis perumahan, menjadi tolak ukur yang sangat penting bagi penghuni
perumahan The Green dalam memutuskan pembelian rumah.
C. Saran
Implikasi dari penelitian ini adalah untuk memberikan bahan masukan atau
pertimbangan bagi khalayak umum sehingga dapat bermanfaat. Adapun implikasi
dari penelitian ini ditujukan kepada :
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan dalam rangka
mengembangkan strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan.
Khususnya informasi untuk mengetahui pengaruh konsep perumahan, lokasi
dan penyesuaian harga terhadap keputusan pembelian penghuni perumahan
The Green BSD City. Pengkajian faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian perlu dilakukan, karena dengan mengetahui banyak
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, pengembang akan
lebih mampu melakukan pengembangan perumahan yang sesuai dengan
permintaan pasar.
2. Bagi investor
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para
investor, khususnya di bidang property bahwa variabel lokasi masih tetap
dominan terhadap penciptaan keputusan pembelian. Sehingga unsure
penetapan lokasi harus diperhatikan oleh investor pengembang apabila ingin
keputusan pembelian tercipta dan dapat menghasilkan keuntungan baik bagi
perusahaan maupun bagi konsumen perumahan.
3. Bagi Peneliti
Secara teoritis dan esensial diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan
acuan bagi penelitian lain bahwa variabel lokasi memang mempunyai
pengaruh yang cukup besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian
penghuni perumahan. Dan juga diharapkan penelitian ini dapat dijadikan
dasar pembelajaran bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang sama
sebagai bahan perbandingan.
Lampiran 1: Kuesioner
ANALISIS PENGARUH KONSEP PERUMAHAN, LOKASI DAN
PENYESUAIAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA
PERUSAHAAN PROPERTI PERUMAHAN
(Studi kasus pada masyarakat penghuni perumahan The Green BSD City)
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa Program Strata Satu
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, saya:
Nama : Ali Murtadlo
NIM : 206081004140
Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul
“Analisis Pengaruh Konsep Perumahan, Lokasi Dan Penyesuaian Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Perusahaan Properti Perumahan”.
Sehubungan dengan hal tersebut saya sangat mengharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi beberapa
pertanyaan/pernyataan pada kuesioner ini. Atas perhatian dan kerja samanya, saya
ucapkan terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : ..............................................................
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki
Perempuan
3. Usia Responden : 20 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
> 40 Tahun
4. Pendidikan Terakhir : SMU
Diploma
S1
S2
S3
5. Pekerjaan : Pegawai Negeri
Pegawai Swasta
Wiraswasta
6. Tanggal Pengisian : ...................................................
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET
A. Isilah data diri Anda sebelum melakukan pengisian angket. B. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu:
SS = Sangat Setuju Skor = 5
S = Setuju Skor = 4
R = Ragu Skor = 3
TS = Tidak Setuju Skor = 2
STS = Sangat Tidak Setuju Skor = 1
C. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan
memberi tanda check list (√ ) atau tanda silang (X) pada kotak yang
disediakan di bawah ini:
PERTANYAAN/PERNYATAAN PENELITIAN
NO. VARIABEL KONSEP PERUMAHAN (X1) SS S R TS STS
1. Apakah keindahan taman perumahan menarik minat anda untuk membeli rumah
2. Apakah anda cenderung menganggap desain rumah sangat penting dalam memutuskan pembelian
3. Benarkah tipe rumah sangat penting bagi anda memutuskan untuk membeli rumah
4. Benarkan ukuran/konsep perumahan sangat penting bagi anda memutuskan untuk membeli rumah
5. Apakah fasilitas sarana olah raga sangat penting bagi anda dalam membeli rumah
6. Apakah fasilitas rumah peribadatan sangat penting bagi anda dalam membeli rumah
7. Apakah fasilitas-fasilitas perumahan seperti Jogging track dan swimming pool sangat penting bagi anda dalam membeli rumah
8. Apakah perumahan di-awasi ketat oleh pihak keamanan security
NO. VARIABEL LOKASI (X2) SS S R TS STS
1. Lokasi perumahan The Green berada pada daerah yang bebas dari polusi udara, polusi suara dan polusi air
2. Lokasi perumahan The Green berada pada daerah yang bebas banjir
3. Lokasi perumahan The Green strategis dan dekat dengan jalur akses transportasi
4. Lokasi perumahan The Green berada dekat dengan pusat perbelanjaan
5. Lokasi perumahan The Green berada dekat dengan tempat bekerja
6. Lokasi perumahan The Green berada dekat dengan tempat peribadatan
7. Lokasi perumahan The Green strategis dan dekat dengan sekolah
8. Lokasi perumahan The Green strategis dan dekat dengan rumah sakit
NO. VARIABEL PENYESUAIAN HARGA (X3) SS S R TS STS
1. Apakah harga mempengaruhi anda dalam memutuskan untuk membeli rumah
2. Apakah harga yang di tetapkan developer sesuai dengan minat anda untuk membeli rumah
3. Apakah harga sesuai dengan kualitas perumahan
4. Apakah developer memberikan harga promosi harga saat launching perumahan The Green
5. Apakah developer memberikan potongan harga harga saat launching perumahan The Green
6. Harga perumahan The Green di sesuaikan dengan penyesuaian geografis berdasarkan masing-masing Cluster
NO. VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) SS S R TS STS
1. Anda memilih perumahan The Green karena kebutuhan akan keindahan dan estetika
2. Anda tinggal di perumahan The Green karena kebutuhan tempat berlindung dari rasa aman/kebutuhan yang paling dasar
3. Sebelum anda membeli rumah anda memiliki pertimbangan tertentu seperti insentif yang ditawarkan
4. Sebelum membeli rumah anda mendapatkan informasi yang berkenaan dengan perumahan The Green
5. Anda membeli rumah setelah anda mengetahui konsep perumahan, lokasi dan harga yang sesuai
6. Anda termasuk pembeli yang cermat terhadap keputusan dalam membeli property perumahan
7. Setelah anda membeli rumah dan akhirnya sesuai dengan keinginan anda, apakah anda merasa puas
8. Anda membeli property perumahan karena berdasarkan kebutuhan anda yang harus dipenuhi sehingga anda merasa puas
Lampiran 2: Matriks Tabulasi Data
KONSEP PERUMAHAN (X1)
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 3 31
5 5 5 5 5 5 5 5 5 40
6 5 4 5 4 5 4 4 4 35
7 3 4 4 5 4 4 4 4 32
8 5 4 4 5 4 4 4 4 34
9 5 5 5 5 4 5 5 5 39
10 5 5 4 4 4 4 4 4 34
11 5 5 5 5 5 5 5 5 40
12 5 5 5 5 5 5 5 5 40
13 5 4 5 5 5 4 4 4 36
14 5 4 5 5 5 4 5 4 37
15 5 5 5 5 5 5 5 5 40
16 2 5 5 5 5 5 5 5 37
17 5 3 5 5 5 5 5 4 37
18 4 5 5 4 4 4 5 4 35
19 4 4 5 5 5 5 5 4 37
20 4 4 4 5 5 5 5 5 37
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 4 4 4 4 4 4 4 4 32
23 5 5 5 5 5 5 5 5 40
24 4 4 5 4 5 4 4 3 33
25 5 5 4 4 4 4 4 4 34
26 5 5 4 4 4 4 4 4 34
27 5 5 5 5 4 4 5 4 37
28 5 4 4 4 4 4 5 4 34
29 5 5 5 5 5 5 5 5 40
30 5 5 5 5 5 5 5 5 40
31 5 5 5 5 4 4 4 4 36
32 4 4 5 4 5 5 5 5 37
33 5 4 5 5 5 5 5 5 39
34 5 4 5 5 5 5 5 5 39
35 5 5 5 5 5 5 5 5 40
36 5 4 5 5 5 5 5 4 38
37 5 4 5 5 5 5 5 4 38
38 4 4 5 4 4 4 5 4 34
39 4 4 5 5 4 5 5 4 36
40 4 4 4 5 5 4 5 4 35
41 4 4 5 4 3 4 4 4 32
42 4 4 4 5 4 4 3 4 32
43 4 5 5 5 5 5 5 5 39
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 5 5 5 5 5 5 5 5 40
46 5 5 5 5 5 5 5 5 40
47 5 5 4 4 4 4 4 4 34
48 5 5 5 5 5 5 4 5 39
49 4 4 5 5 4 4 5 5 36
50 4 4 4 4 4 4 5 5 34
LOKASI (X2)
Responden L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 5 5 5 5 40
6 5 5 5 5 5 5 5 5 40
7 5 5 5 5 5 5 4 4 38
8 5 5 5 5 5 5 5 5 40
9 5 5 5 5 5 5 5 5 40
10 5 5 4 5 5 5 5 5 39
11 5 5 5 5 5 5 5 5 40
12 5 5 5 5 5 5 4 5 39
13 5 5 5 5 5 5 5 4 39
14 5 5 4 5 5 5 5 5 39
15 5 5 5 5 5 4 5 5 39
16 5 5 5 4 5 5 5 4 38
17 5 5 5 5 4 5 5 4 38
18 4 4 5 4 5 5 5 4 36
19 5 5 5 4 4 5 5 4 37
20 5 5 5 5 5 5 5 4 39
21 5 5 5 5 5 4 4 4 37
22 4 5 5 5 4 4 4 4 35
23 4 4 4 4 4 4 4 4 32
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 5 5 5 5 5 5 5 5 40
26 3 5 3 4 3 5 4 4 31
27 5 5 5 5 5 5 5 5 40
28 5 5 5 5 5 5 5 5 40
29 5 5 5 4 4 5 5 5 38
30 5 5 5 5 5 5 5 5 40
31 4 4 4 4 4 4 4 4 32
32 4 4 4 4 4 4 4 4 32
33 5 5 5 5 5 5 5 5 40
34 3 4 4 4 4 4 4 4 31
35 5 5 5 5 5 5 5 5 40
36 5 5 5 5 5 5 5 5 40
37 5 5 5 4 5 5 5 4 38
38 5 5 5 5 5 5 5 5 40
39 5 5 5 5 5 5 5 5 40
40 5 5 5 5 5 5 4 4 38
41 4 5 5 5 5 5 5 5 39
42 5 5 5 5 4 5 5 5 39
43 5 5 4 5 5 5 4 5 38
44 5 4 5 5 5 5 5 4 38
45 5 5 5 4 5 5 5 5 39
46 5 5 4 4 4 5 5 5 37
47 4 5 4 5 4 5 5 5 37
48 5 5 4 5 4 4 4 5 36
49 5 5 5 4 5 5 3 5 37
50 5 4 4 3 5 5 4 5 35
PENYESUAIAN HARGA (X3) Responden PH1 PH2 PH3 PH4 PH5 PH6 Total
1 4 4 4 4 4 4 24
2 4 4 4 4 4 4 24
3 5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 3 23
5 5 5 5 5 5 5 30
6 4 4 4 4 5 4 25
7 4 4 4 4 4 4 24
8 4 4 4 4 4 4 24
9 5 5 5 5 5 4 29
10 5 4 4 3 3 5 24
11 5 5 5 5 5 5 30
12 5 5 5 5 5 5 30
13 4 4 4 4 4 5 25
14 5 4 5 5 5 5 29
15 5 5 5 5 5 5 30
16 5 4 5 4 4 4 26
17 4 4 4 5 5 4 26
18 4 5 5 5 4 3 26
19 4 4 5 5 5 3 26
20 4 4 4 5 5 4 26
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 4 4 4 24
23 5 5 5 5 5 5 30
24 4 4 4 4 5 4 25
25 4 4 4 4 4 4 24
26 4 4 4 4 4 4 24
27 5 5 5 5 4 5 29
28 4 4 4 4 4 4 24
29 5 5 5 5 5 5 30
30 5 5 5 5 5 5 30
31 5 5 5 5 5 5 30
32 5 5 5 5 5 4 29
33 4 5 5 5 5 5 29
34 5 5 5 5 5 4 29
35 5 5 5 5 5 5 30
36 5 5 5 4 4 5 28
37 5 4 4 5 5 5 28
38 4 5 5 4 4 5 27
39 4 4 4 5 5 5 27
40 4 4 4 4 4 5 25
41 4 4 4 4 4 4 24
42 4 4 4 4 4 4 24
43 5 5 5 5 5 4 29
44 3 4 4 5 4 4 24
45 5 5 5 5 5 5 30
46 5 5 5 5 5 5 30
47 5 4 4 4 4 4 25
48 5 5 5 5 5 5 30
49 4 4 4 4 4 5 25
50 4 4 4 5 4 4 25
KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Responden KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 KP8 Total
1 4 4 4 4 4 4 4 4 32
2 4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 3 4 4 3 4 4 4 3 29
5 5 5 5 5 5 5 5 5 40
6 4 4 4 4 4 5 4 5 34
7 4 4 4 4 4 4 4 4 32
8 4 4 4 4 4 4 5 5 34
9 5 5 5 5 5 5 5 5 40
10 5 4 4 4 4 4 5 4 34
11 5 5 5 5 5 5 5 5 40
12 5 5 5 5 5 5 5 5 40
13 5 4 5 4 4 4 4 5 35
14 4 4 4 5 5 5 4 4 35
15 5 5 5 5 5 5 5 5 40
16 4 4 4 4 5 4 5 5 35
17 4 4 4 4 4 5 5 5 35
18 4 4 4 4 4 4 5 4 33
19 4 4 5 5 4 5 4 4 35
20 4 4 4 5 5 4 5 4 35
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 4 4 4 4 4 4 4 4 32
23 5 5 5 5 5 5 5 5 40
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 5 4 4 4 4 4 4 5 34
26 4 4 5 4 4 4 4 5 34
27 5 5 4 5 5 5 5 4 38
28 4 4 4 5 5 4 4 4 34
29 5 5 5 5 5 5 5 5 40
30 5 5 5 5 5 5 5 5 40
31 4 4 4 5 5 5 4 4 35
32 5 5 5 4 4 4 4 4 35
33 5 4 4 4 5 5 5 5 37
34 5 4 5 5 5 4 4 5 37
35 5 5 5 5 5 5 5 5 40
36 5 5 4 4 4 5 5 5 37
37 5 5 5 5 4 4 5 4 37
38 5 5 4 4 4 5 5 5 37
39 4 4 4 4 5 5 5 5 36
40 5 4 4 4 4 4 5 4 34
41 4 4 4 4 4 4 4 4 32
42 4 4 4 4 4 4 4 4 32
43 5 5 5 5 5 5 5 5 40
44 4 4 4 4 4 4 4 4 32
45 5 5 5 5 5 5 5 5 40
46 5 5 5 5 5 5 5 5 40
47 3 4 5 4 5 4 4 4 33
48 5 5 5 5 5 4 5 5 39
49 4 4 5 4 4 5 5 4 35
50 4 3 4 4 4 4 4 3 30
Lampiran 3 : Tabel Frekuensi
Frekuensi Konsep Perumahan (X1)
Keindahan taman perumahan menarik minat anda untuk membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak setuju 1 2.0 2.0 2.0
Ragu 1 2.0 2.0 4.0
Setuju 19 38.0 38.0 42.0
Sangat setuju 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Anda cenderung menganggap desain rumah sangat penting dalam memutuskan pembelian rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 27 54.0 54.0 56.0
Sangat
setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Tipe rumah sangat penting untuk memutuskan membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 17 34.0 34.0 34.0
Sangat
setuju 33 66.0 66.0 100.0
Total 50 100.0 100.0 Ukuran rumah/konsep perumahan sangat penting dalam memutuskan
pembelian rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 18 36.0 36.0 36.0
Sangat
setuju 32 64.0 64.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Fasilitas sarana olah raga sangat penting bagi anda dalam membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 22 44.0 44.0 46.0
Sangat
setuju 27 54.0 54.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Fasilitas rumah peribadatan sangat penting bagi anda dalam membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 26 52.0 52.0 52.0
Sangat setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Fasilitas-fasilitas perumahan seperti jogging track dan swimming pool sangat
penting bagi anda dalam membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 18 36.0 36.0 38.0
Sangat
setuju 31 62.0 62.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Perumahan di-awasi ketat oleh pihak keamanan security
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 27 54.0 54.0 58.0
Sangat
setuju 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frekuensi Lokasi (X2)
Lokasi perumahan berada pada daerah yang bebas dari polusi udara, polusi suara dan polusi air
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 11 22.0 22.0 26.0
Sangat
setuju 37 74.0 74.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lokasi perumahan berada pada daerah yang bebas banjir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 11 22.0 22.0 22.0
Sangat
setuju 39 78.0 78.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lokasi perumahan strategis dan dekat dengan jalur akses transportasi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 15 30.0 30.0 32.0
Sangat
setuju 34 68.0 68.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 15 30.0 30.0 32.0
Sangat
setuju 34 68.0 68.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lokasi perumahan berada dekat dengan pusat perbelanjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 17 34.0 34.0 36.0
Sangat setuju 32 64.0 64.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lokasi perumahan dekat dengan tempat bekerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 16 32.0 32.0 34.0
Sangat
setuju 33 66.0 66.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lokasi perumahan dekat dengan tempat peribadatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 12 24.0 24.0 24.0
Sangat
setuju 38 76.0 76.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lokasi perumahan strategis dan dekat dengan sekolah (pusat pendidikan)
Lokasi perumahan strategis dan dekat dengan rumah sakit (pelayanan kesehatan)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 21 42.0 42.0 42.0
Sangat
setuju 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 17 34.0 34.0 36.0
Sangat
setuju 32 64.0 64.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frekuensi Penyesuaian Harga (X3) Harga mempengaruhi anda dalam memutuskan untuk membeli rumah
Harga yang di tetapkan developer sesuai dengan minat untuk membeli rumah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 28 56.0 56.0 56.0
Sangat setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Harga sesuai dengan kualitas perumahan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Setuju 25 50.0 50.0 50.0
Sangat
setuju 25 50.0 50.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 25 50.0 50.0 52.0
Sangat
setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Developer memberikan harga promosi saat launching perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 21 42.0 42.0 44.0
Sangat
setuju 28 56.0 56.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Developer memberikan potongan harga saat launching perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 23 46.0 46.0 48.0 Sangat setuju 26 52.0 52.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Harga perumahan disesuaikan dengan penyesuaian geografis berdasarkan masing-masing cluster
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Ragu 3 6.0 6.0 6.0
Setuju 23 46.0 46.0 52.0
Sangat
setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frekuensi Keputusan Pembelian (Y)
Memilih perumahan karena kebutuhan keindahan dan estetika
Tinggal di perumahan karena kebutuhan tempat berlindung dari rasa aman/kebutuhan yang paling dasar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 23 46.0 46.0 50.0
Sangat
setuju 25 50.0 50.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 30 60.0 60.0 62.0
Sangat
setuju 19 38.0 38.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sebelum membeli rumah anda memiliki pertimbangan tertentu seperti insentif yang ditawarkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 28 56.0 56.0 56.0
Sangat
setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sebelum membeli rumah anda mendapatkan informasi yang berkenaan dengan perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 27 54.0 54.0 56.0
Sangat
setuju 22 44.0 44.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Membeli rumah setelah anda mengetahui konsep perumahan, lokasi dan harga yang sesuai
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 26 52.0 52.0 52.0
Sangat
setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Anda termasuk pembeli yang cermat terhadap keputusan dalam membeli property perumahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setuju 26 52.0 52.0 52.0
Sangat setuju 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Setelah anda membeli rumah dan akhirnya sesuai dengan keinginan anda, apakah anda merasa puas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Setuju 22 44.0 44.0 44.0
Sangat
setuju 28 56.0 56.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Anda membeli property perumahan karena berdasarkan kebutuhan anda yang harus dipenuhi sehingga anda merasa puas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu 2 4.0 4.0 4.0
Setuju 22 44.0 44.0 48.0
Sangat
setuju 26 52.0 52.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Lampiran 4 : Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Histogram
2. Uji Korelasi
Hasil Uji Kolerasi Correlations
Konsep
perumahan Lokasi
Penyesuaian
harga
Keputusan
pembelian
Konsep
perumahan
Pearson Correlation 1 .283* .934** .936**
Sig. (2-tailed) .047 .000 .000
N 50 50 50 50
Lokasi Pearson Correlation .283* 1 .257 .380**
Sig. (2-tailed) .047 .071 .006
N 50 50 50 50
Penyesuaian
harga
Pearson Correlation .934** .257 1 .918**
Sig. (2-tailed) .000 .071 .000
N 50 50 50 50
Keputusan
pembelian
Pearson Correlation .936** .380** .918** 1
Sig. (2-tailed) .000 .006 .000
N 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan dengan
tabel yang terdapat dibawah ini:
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
Hubungan Koefisien Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan
Keputusan Pembelian (Y) Dengan Konsep Perumahan (X1)
0,936 Sangat kuat 0,000 Signifikan
Keputusan Pembelian (Y) dengan Lokasi (X2)
0,380 Rendah 0,000 Signifikan
Keputusan Pembelian (Y) dengan Penyesuaian Harga (X3)
0,918 Sangat kuat
0,000 Signifikan
Konsep Perumahan (X1) dengan Lokasi (X2)
0,283 Rendah 0,000 Signifikan
Konsep Perumahan (X1) dengan Penyesuaian Harga (X3)
0,934 Sangat kuat 0,000 Signifikan
Lokasi (X2) dengan Penyesuaian Harga (X3)
0,257 Rendah 0,000 Signifikan
3. Uji Multikolineritas
Tabel 4.42 Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF 1 (Constant)
Konsep Perumahan .125 7.987 Lokasi .920 1.087 Penyesuaian Harga .127 7.870
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
4. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 5 : Uji Analisis Regresi Linier Berganda
b. Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.49 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil Regresi Linear Berganda
Dependent Variabel : Keputusan Pembelian
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .952a .906 .900 1.01526 1.422
a. Predictors: (Constant), Penyesuaian Harga,, Lokasi,Konsep Perumahan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.013 2.262 1.774 .083
Konsep Perumahan .626 .138 .578 4.527 .000
Lokasi .138 .051 .128 2.716 .009
Penyesuaian Harga .443 .163 .345 2.719 .009
Hasil uji t
Coefficients
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.013 2.262 1.774 .083
Konsep Perumahan .626 .138 .578 4.527 .000
Lokasi .138 .051 .128 2.716 .009
Penyesuaian Harga .443 .163 .345 2.719 .009
Dependent Variabel : Keputusan Pembelian
Hasil uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 457.466 3 152.489 147.940 .000a
Residual 47.414 46 1.031
Total 504.880 49
a. Predictors: (Constant),Penyesuaian Harga, Lokasi,Konsep Perumahan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian