bab iii analisis -...

18
62 BAB III ANALISIS 3.1 Analisis pemakai Pengguna rusun adalah karyawan industri pabrik yang berada di sekitar lokasi dengan asumsi bahwa pembiayaan pembangunan rusun ditanggung oleh pemerintah yang bekerja sama dengan pabrik sebagai fasilitas pada karyawan tetapi rumah susun ini juga dapat digunakan oleh masyarakat secara umum non-pabrik yang diatur oleh kebijakan dari pemerintah atau perum perumnas. 3.1.1 Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status Pengguna rusun ini terdiri dari berbagai kalangan usia tetapi lebih diutamakan kepada para laki-laki, perempuan lajang karyawan pabrik dan keluarga dengan kepala keluarga adalah karyawan pabrik. Sedangkan pengguna rumah susun yang merupakan masyarakat umum memiliki mata pencarian di sektor pedagang informal. Untuk keluarga, satu keluarga diasumsikan beranggotakan 5 orang, suami istri dengan tiga orang anak. Sedangkan untuk pemakai lajang, diasumsikan bahwa dalam satu unit hunian terdapat 2-3 orang perunit. Umumnya para buruh tinggal bersama-sama dengan menyewa sebuah kamar untuk dipakai bersama-sama dua atau tiga orang temannya( untuk lajang). Hal ini tidak menjadi masalah utama karena tuntutan privasi tergolong rendah. Dengan model pekerjaan yang bergiliran (sistem shift) sangat memungkinkan bagi mereka untuk berbagi kamar secara bergantian berdasarkan shift kerjanya. Pemisahan terhadap blok pria lajang, wanita lajang dan keluarga perlu menjadi perhatian karena norma-norma tertentu dan perbedaan kegiatan. 3.1.2 Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan pendapatan Sasaran kelompok pendapatan adalah mulai dari menengah, menengah bawah sampai bawah.Menurut terminologi di Kementrian Perumahan Rakyat, yang dikategrikan berpenghasilan rendah adalah mereka yang berpenghasilan di bawah 4,5 juta perbulan serta dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu : penghasilan di bawah 1 juta, 1 sampai dengan 2,5 juta dan 2,5 sampai dengan 4,5 juta. Sedangkan menurut PerMen

Upload: dolien

Post on 28-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

62

BAB III

ANALISIS

3.1 Analisis pemakai

Pengguna rusun adalah karyawan industri pabrik yang berada di sekitar lokasi dengan

asumsi bahwa pembiayaan pembangunan rusun ditanggung oleh pemerintah yang

bekerja sama dengan pabrik sebagai fasilitas pada karyawan tetapi rumah susun ini

juga dapat digunakan oleh masyarakat secara umum non-pabrik yang diatur oleh

kebijakan dari pemerintah atau perum perumnas.

3.1.1 Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan usia dan status

Pengguna rusun ini terdiri dari berbagai kalangan usia tetapi lebih diutamakan kepada

para laki-laki, perempuan lajang karyawan pabrik dan keluarga dengan kepala

keluarga adalah karyawan pabrik. Sedangkan pengguna rumah susun yang merupakan

masyarakat umum memiliki mata pencarian di sektor pedagang informal. Untuk

keluarga, satu keluarga diasumsikan beranggotakan 5 orang, suami istri dengan tiga

orang anak. Sedangkan untuk pemakai lajang, diasumsikan bahwa dalam satu unit

hunian terdapat 2-3 orang perunit.

Umumnya para buruh tinggal bersama-sama dengan menyewa sebuah kamar untuk

dipakai bersama-sama dua atau tiga orang temannya( untuk lajang). Hal ini tidak

menjadi masalah utama karena tuntutan privasi tergolong rendah. Dengan model

pekerjaan yang bergiliran (sistem shift) sangat memungkinkan bagi mereka untuk

berbagi kamar secara bergantian berdasarkan shift kerjanya. Pemisahan terhadap blok

pria lajang, wanita lajang dan keluarga perlu menjadi perhatian karena norma-norma

tertentu dan perbedaan kegiatan.

3.1.2 Analisis pengelompokan pemakai berdasarkan pendapatan

Sasaran kelompok pendapatan adalah mulai dari menengah, menengah bawah sampai

bawah.Menurut terminologi di Kementrian Perumahan Rakyat, yang dikategrikan

berpenghasilan rendah adalah mereka yang berpenghasilan di bawah 4,5 juta perbulan

serta dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu : penghasilan di bawah 1 juta, 1

sampai dengan 2,5 juta dan 2,5 sampai dengan 4,5 juta. Sedangkan menurut PerMen

Page 2: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

63

PU no 05/2007, kategorinya hanya yang berpenghasilan 1-2,5 juta (rendah) dan 2,5-

4,5 juta(menengah bawah). Karakteristik umum buruh industri adalah tingkat

pendidikan yang rendah, berasal dari bebagai daerah, mobilitas tinggi dan rata-rata

berusia muda.

Menurut hasil penelitian lab pemukiman UK petra ( seminar perumahan permukiman

dalam era industrialisasi, Bandung, November 1993) buruh industri memiliki kondisi

sosial sebagai berikut.

• Kedudukan buruh sebagai buruh harian yang musiman mengakibatkan si

buruh tidak memperoleh prioritas tunjangan yang cukup, misalnya seperti

kesehatan dsb.

• Status buruh musiman tidak memberikan jaminan bagi pengembangan masa

depan buruh karena sewaktu-waktu buruh dapat keluar/dikeluarkan.

• Sebagian besar buruh berasal dari desa dengan tingkat pendidikan rendah

sehingga buruh tersebut hanya dapat bekerja sebagai buruh kasar dengan gaji

rendah.

• Rendahnya upah buruh mengakibatkan buruh tidak dapat menyewa tempat

tinggal yang layak.

Maka kondisi tersebut mengakibatkan hal-hal sebagai berikut.

• Masyarakat buruh berpenghasilan rendah tidak membeli rumah.

• Tempat tinggal yang seba minim tidak akan merupakan persoalan utama yang

menjadi prioritas utama adalah dengan menambah income sebanyak mungkin.

• Keterbatasan lahan pertanian dan kesempatan kerja di desa membuat sebagian

besar buruh akan tetap berjuang di kota dan tidak akan kembali ke desa.

Berdasarkan analisis ini maka sistem kepemilikan rusun adalah sewa karena sifat

pekerjaan karyawan industri yang umumnya memiliki waktu yang terbatas dan

temporer. Setiap karyawan industri rata-rata bekerja selama 5-8 tahun untuk sebuah

pabrik dan daya beli karyawan industri yang masih rendah maka rumah susun sewa

merupakan sistem kepemilikan yang lebih efektif.

Page 3: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

64

3.1.3 Analisis jumlah pemakai rumah susun.

Bandung Kulon merupakan salah satu kecamatan yang memiliki jumlah industri yang

cukup banyak. Berdasarkan pendataan oleh KLUI tahun 2005, total jumlah industri di

kecamatan ini adalah 69 industri sedang dan besar. Jenis industri ini meliputi industri

makanan, pengolahan tekstil, barang jadi tekstil, alas kaki, barang dari plastik, gelas,

semen, furnitur, dan lain-lain. Sedangkan jumlah karyawan industri yang diserap oleh

industri tersebut adalah 10.834 orang.(Sumber: BPS kota Bandung)

Jumlah penduduk yang terdapat pada kecamatan Bandung Kulon adalah 96.867 jiwa

yang terbagi dalam 8 kelurahan.

Gambar 3.1 Grafik jumlah penduduk di kecamatan Bandung KulonSumber: http//bandung.go.id

Lokasi yang diambil untuk rumah susun ini yaitu kelurahan Gempol Sari dengan

jumlah penduduk 14039 jiwa. Dengan luas wilayah sekitar 118 ha, maka kepadatan

penduduk di wilayah ini ± 119/ha. Untuk penghuni rumah susun diperkirakan

berjumlah 300 orang dengan luas lahan 1,5 ha agar kepadatan penduduk tinggi dan

lahan yang digunakan efisien. Akan tetapi lahan rencana pembangunan rumah susun

yang berada di perbatasan Cimahi dan Bandung, menyebabkan jumlah karyawan

Page 4: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

65

industri ini tidak hanya dari kota Bandung. Oleh karena itu hal ini dipertimbangkan

sebagai alasan untuk menambah kepadatan penduduk di rumah susun ini menjadi 600

orang /ha.

3.2 Analisis kegiatan

Kegiatan dikelompokkan berdasarkan pemakai rumah susun karena kegiatan kelompok

tertntu berbeda dengan kelompok lainnya. Hal ini dapat mempengaruhi kebutuhan dan luasan

ruang demikian juga dengan pembagian fungsi-fungsi ruang.

3.2.1 Unit hunian

Jenis kegiatan dalam unit hunian dilakukan oleh satu keluarga atau sekelompok

lajang. Kegiatan yang dianalisis adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh penghuni

rusun dalam hari kerja dan sistem kerja pada karyawan industri adalah sistem shift 24

jam.

Tabel 3.1 Jenis kegiatan dalam hunian

3.2.2 Blok hunian

Jenis kegiatan pada blok hunian dilakukan oleh pengguna satu unit hunian rusun

terhadap tetangganya, baik selantai maupun berbeda lantai tetapi masih dalam satu

blok.

Jenis kegiatan Intensitaskegiatan

Frekuensikegiatan

Waktu kegiatan

5.00

-7.0

0

7.00

-9.0

0

9.00

-12.

00

12.0

0-15

.00

15.0

0-18

.00

18.0

0-21

.00

21.0

0-5.

00

Tidur Selalu 1x sehari vMakan Selalu 3x sehari v v vMenerima tamu Jarang fleksibel v v v vMandi Selalu 2x sehari v v vBercengkrama Sering fleksibel v vBersantai/duduk-duduk

Sering fleksibel v v v

Memasak Sering 2x sehari v v vMencuci Sering 1x sehari vMenjemur pakaian Sering 1x sehari vMenyeterika Sering 1x sehari v

Page 5: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

66

Tabel 3.2 Jenis kegiatan dalam blok hunian

Jenis kegiatan Intensitaskegiatan

Frekuensikegiatan

Waktu kegiatan

5.00

-7.0

0

7.00

-9.0

0

9.00

-12.

00

12.0

0-15

.00

15.0

0-18

.00

18.0

0-21

.00

21.0

0-5.

00

Mengobrol Sering fleksibel v v vBermain Sering fleksibel v v vMembuang sampah Sering 1x sehari vKegiatan jual-beli Sering fleksibel v v

3.2.3 Lingkungan hunian

Jenis kegiatan pada lingkungan hunian merupakan gabungan kegiatan antara setiap

blok hunian maupun kegiatan yang berhubungan terhadap kegiatan di luar lingkungan

rusun. Jenis kegiatan pada lingkungan hunian merupakan puncak interaksi antara

pengguna rusun yang satu dengan lainnya.

Tabel 3.3 Jenis kegiatan dalam lingkungan hunian

Jenis kegiatan Intensitaskegiatan

Frekuensikegiatan

Waktu kegiatan

5.00

-7.0

0

7.00

-9.0

0

9.00

-12.

00

12.0

0-15

.00

15.0

0-18

.00

18.0

0-21

.00

21.0

0-5.

00

Pergi bekerja Sering Tiap hari v v v v v v vPergi belajar/sekolah

Sering Tiap hari v v v v

Beribadah Sering Tiap hari v v v v vArisan, hajatan Jarang 1-4 kali

sebulan v v v

Olahraga Sering 2-3 kaliseminggu

v v

Bermain Sering Tiap hari v vAdministrasi Jarang fleksibel v v vMenjaga keamanan Selalu Tiap hariPelayanankesehatan

Sering fleksibel v v v v v v v

Kegiatan komersil/berbelanja

Sering Tiap hari v v v v v

Page 6: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

67

Kelompok pengguna rumah susun dibedakan berdasarkan statusnya berkeluarga atau

tidak. Hal ini mengingat perbedaan kegiatan antara kelompok berkeluarga atau tidak

dengan kebutuhan ruangnya dalam hunian.Tabel 3.4 Jenis kegiatan berdasarkan penghuni lajang

Tabel 3.5 kegiatan berdasarkan anggota keluarga

3.3 Analisis kebutuhan ruang

Berdasarkan analisis pengguna dan jenis kegiatan, maka kebutuhan ruang

diklasifikasikan sebagai berikut.

Pria lajang Wanita lajang23.00-05.00 Tidur Tidur06.00 Makan Makan07.00 bekerja bekerja08.0009.0010.0011.0012.0013.0014.0015.0016.00 Santai Santai17.0018.00 memasak19.00 makan makan20.00 santai Membersihkan

unit21.00 santai

Anggota keluargaAyah Ibu (tidak

bekerja)Anak (balita) Anak (bukan

balita<remaja)23.00-05.00 Tidur Tidur Tidur Tidur06.00 Makan Makan Makan07.00 bekerja Membersihkan

hunianSekolah (di luarunit)08.00 Makan

09.00 Bermain10.00 memasak11.0012.00 makan makan13.00 tidur14.00 tidur Makan15.00 Santai,

mengobrolBermain Tidur

16.00 Santai Bermain17.0018.00 memasak19.00 makan Makan Makan20.00 santai Membersihkan

unitSantai Belajar

21.00 santai Tidur

Page 7: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

40

Kebutuhan ruang Kegiatan Perabotan minimal Standar ruang Kapasitas (orang) Jumlah ruang Luas total Persyaratan teknis Architectural performance Sumber

Kamar tidur/serba guna

Tidur, menerima tamu,istirahat

Tempat tidur queensize, lemari pakaian,meja rias

9 m² 2 1 13 m² Sirkulasi dan pencahayaan baik (120-250 lux)

Ruang serba guna, praktis DA

Dapur Memasak Kompor, rak simpan 3 m² 1 1 3 m² kompak dan hemat dalam utilitas,sirkulasi udara dan pencahayaan baik(250 lux)

Nyaman, DA

Kamar mandi Mandi, buang air, mencuci Bak mandi, kloset 2 m² 1 1 2 m² Memiliki pencahayaan (250 lux) danpenghawaan yang baik, kompak danhemat dalam utilitas.

DA

Jumlah 18 m²

Luas total unit hunian T18 = 18 m² x 150 unit = 2700 m²

Tabel 3.6 Kebutuhan ruang unit hunian tipe 18

Page 8: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

41

Tabel 3.7 Kebutuhan ruang unit hunian tipe 27

Kebutuhan ruang Kegiatan Perabotan minimal Standar ruang Kapasitas (orang) Jumlah ruang Luas total Persyaratan Architecturalperformance

Sumber

Kamar tidur Tidur, beristirahat Tempat tidur queensize, lemari pakaian,meja rias

9 m² 2 1 9 m² Tidak berdekatan dengan servis, sirkulasi udaraserta pencahayaan yang baik(120-250 lux), tidaktelalu dekat dengan jalur sirkulasi

DA

Kamar tidur Tidur, beristirahat Tempat tidur single,lemari pakaian, mejarias

6.5 m² 1 1 6.5 m² Tidak berdekatan dengan servis, sirkulasi udaraserta pencahayaan yang baik (120-250 lux),tidak telalu dekat dengan jalur sirkulasi

DA

Ruang tamu Menerima tamu, berkumpul dengankeluarga

Kursi tamu, mejarendah, lemarisimpan

6 m² 4 1 4 m² Serbaguna, pusat aktivitas sosialkeluarga,mudah diakses, sirkulasi udara danpencahayaan baik (120-250 lux)

DA

Kamar mandi Mandi, buang air, mencuci Bak mandi, kloset 2.25 m² 1 1 2.25 m² Memiliki pencahayaan(250 lux) danpenghawaan yang baik, kompak dan hematdalam utilitas.

DA

Dapur Memasak, mencuci piring Tempatpenyimpanan,kompor, tempatmembersihkansayuran, bak cucipiring, rakpengering.

4 m² 1 1 4 m² kompak dan hemat dalam utilitas, sirkulasiudara dan pencahayaan baik (250 lux)

DA

Ruang jemur Menjemur pakaian Rak jemur 1.5 m² 1 1 2.25 m² Memiliki akses sendiri dan mudah diawasi SBJumlah 27 m²Luas total unit hunian T27 = 27 m² x 35 unit = 2025 m²

Page 9: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

42

Tabel 3.8 Kebutuhan ruang unit hunian tipe 36

Kebutuhan ruang Kegiatan Perabotan minimal Standar ruang Kapasitas (orang) Jumlah ruang Luas total Persyaratan Architectural performance Sumber

Kamar tidur Tidur, beristirahat Tempat tidur queensize, lemari pakaian,meja rias

9 m² 2 2 18 m² Tidak berdekatan dengan servis,sirkulasi udara serta pencahayaanyang baik(120-250 lux), tidak telaludekat dengan jalur sirkulasi

Nyaman, DA

Ruang tamu Menerima tamu, berkumpuldengan keluarga

Kursi tamu, mejarendah, lemarisimpan

9 m² 6 1 9 m² Serbaguna, pusat aktivitas sosialkeluarga,mudah diakses, sirkulasiudara dan pencahayaan baik (120-250 lux)

DA

Kamar mandi Mandi, buang air, mencuci Bak mandi, kloset,wastafel

3 m² 1 1 3 m² Memiliki pencahayaan (250 lux) danpenghawaan yang baik, kompak danhemat dalam utilitas.

DA

Dapur Memasak, mencuci piring kompor, bak cucipiring, rak pengering

4 m² 1 1 4 m² kompak dan hemat dalam utilitas,sirkulasi udara dan pencahayaan baik(250 lux)

DA

Ruang jemur Menjemur pakaian Rak jemur 2 m² 1 1 2 m² Memiliki akses sendiri dan mudahdiawasi

SB

Jumlah 36 m²Luas total unit hunian T36 = 36 m² x 70 unit = 2520 m²

Page 10: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

43

Tabel 3.9 Fasilitas pendukung

Kebutuhan ruang Kegiatan Perabotan minimal Standar Kapasitas(orang)

Jumlah ruang Luas total Persyaratan Architectural performance Sumber

RSG• gudang• toilet

Hajatan, pertemuan Meja dan kursi--

1 m²/orang2% RSG1.5 ²/orang

75021

118

750 m²15 m²12 m

Luas memadai dan sirkulasiyang baik

DA

Masjid• tempat wudhu• toilet

Beribadah--

0.8 m²/orang1.2 m²/orang1.5 m²/orang

400101

122

320 m²24 m²3 m²

Dapat digunakan warga di luarpenghuni rusun

DA

Kantin• dapur dan display

makanan

• ruang makan

Memasak

MakanJual beli makanan

kompor, tempatmembersihkansayuran, bak cucipiring, rak pengering.

0.4 m²/jumlahtamu

1.6 m²/orang

100

100

1

11

40 m²

160 m²

kompak dan hemat dalamutilitas, sirkulasi udara baik,dapat digunakan warga di luarrusun

DA

Kios Jual beli Lemari penyimpanan 18m²/kios 5 14 252 m² dapat digunakan warga di luarrusun

DA

Jumlah 1576 m²

Tabel 3.10 Fasilitas Administrasi

Kebutuhan ruang Kegiatan Perabotan minimal Standar Kapasitas(orang)

Jumlah ruang Luas total Persyaratan Architectural Performance Sumber

R. kepala pengelola Pengelolaan rumah susun Meja, kursi, rakpenyimpan

1 1 20 m²

R. kesekretariatan Administratif rumah susun Meja, kursi, rakpenyimpan

4 m²/orang 2 1 8 m²

R. bag. keuangan Pembayaran uang sewarumah susun

Meja, kursi, rakpenyimpan

4 m²/orang 2 1 8 m²

R. tamu Menerima tamu Kursi tamu, mejarendah, rak penyimpan

12 m² 6 1 12 m² Terletak langsung dari pintumasuk menuju kantor

Pos jaga Menjaga keamananlingkungan rusun

Kursi, meja, televis 9 m² 3 2 18 Terletak langsung dari gerbanglingkungan rusun

toilet 1.5 m²/orang 2 2 6 m²Jumlah 72 m²

Page 11: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

44

Tabel 3.11 Fasilitas Utilitas

Kebutuhan ruang Kegiatan Perabotan minimal Standar Kapasitas Jumlah ruang Luas total Persyaratan Sumber

Ruang sekring Sekring per unit - 230 sekering 1 9 m² SB

Ruang pompa Pompa air bersih danhidran

50 m² 1 25 m² Terpisah dengan bangunan hunian SB

Reservoir air bawah - 50 lt/org/hari 37,50m³ 2m x 18.75 m² Tidak berdekatan dengan septic tank SNIRoof tank - 25 lt/org/0.5hari 18,750m³ 2m x 9.5m²Shaft sampah - 1.5 m² 1 setiap blok 15 m² Berada di setiap lantai SNITempat sampah Tempat sampah 3lt/org/4 hari 9 m³ 1,5 m x 6m² Terpisah dengan bangunan hunian SNISeptic tank - 20 m² 54000 lt 1 setiap blok 80 m² Tidak berdekatan dengan reservoir air,

dapat diakses mobil penyedotSNI

Jumlah 189 m²

Fasilitas Jumlah Luas

unit hunian T18 150 unit 2700 m²

unit hunian T36 75 unit 2520 m²

unit hunian T27 75 unit 2025 m²

Fasilitas pendukung 1576 m²

Fasilitas administrasi 72 m²

Fasilitas utilitas 189 m²

Luas netto 9082 m²

Sirkulasi 20 % 1816 m²

Luas Brutto 10898 m²

Tabel 3.12 Fasilitas ruang luar

Kebutuhan ruang Perabotan minimal Standar Kapasitas (orang) Luas Persyaratan

Ruang terbuka (plaza) bangku taman 1.3 m²/orang 750 975 m² Ruang positif antar blok hunian dan menjadivoyer bagi seluruh blok

lapangan olahraga voli Jaring/ net 18x9 m lebar sisi sekeliling 2-3 m. 286 m²

Jumlah 1261 m²

Page 12: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

45

Tabel 3.13 Fasilitas parkir

Kebutuhan ruang Standar Kapasitas Luas total PersyaratanParkir mobil 12.5 m² 20 mobil 250 m² Ada peneduh, ada jarak untuk pedestrian.

Parkir motor 2 m² 225 motor 450 m² Ada peneduh, dekat dengan hunian

Jumlah netto 700 m²Sirkulasi 30 % 210 m²Jumlah brutto 910 m²

Hunian seluruh hunian 3 lantai = 7245 m2

Luas tapak untuk hunian 6795 : 3 = 2415 m2

Fasilitas pendukung 1576 m2

Fasilitas administrasi 72 m2

Fasilitas Utilitas 189 m2

Sirkulasi 20% 1816 m2 +

Luas tapak bangunan 6068 m2

KDB 60% 6068 m2 : 60% = 10113.33 m2

Ruang luar 1261 m2

Parkir 910 m2 +

Luas lahan minimal yang dibutuhkan 12284 m2 1.3 Ha

Page 13: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

74

Blokhunian

Blokhunian

Lapanganbersama/lap. terbuka

Jalanutama

Fasilitas umumdan sosial

Fasilitas usaha

3.4 Analisis hubungan fungsional ruang

• Lingkungan hunian

Pada lingkungan hunian, ruang terbuka merupakan ruang tempat

berkumpulnya seluruh penghuni rusun. Ruang terbuka menjadi view utama

dari jalan utama. Tetapi ruang untuk fasilitas usaha dan fasilitas umum dan

sosial dapat diakses langsung dari jalan utama. Blok-blok hunian hanya bisa

diakses dari ruang terbuka dan bukan dari jalan utama. Hal ini untuk

mempermudah pengawasan terhadap keamanan sekitar blok hunian.

Gambar 3.2 Hubungan antara blok hunian dengan fungsi lain dalam lingkungan rusun.

• Blok hunian

Lapangan terbuka atau ruang utama menjadi titik berkumpulnya blok-blok

hunian. Setiap unit hunian dihubungkan dengan selasar yang kemudian

menuju pada sebuah ruang terbuka. Unit hunian tidak terletak pada lantai

satu melainkan dimulai dari lantai dua sehingga dibentuk ruang-ruang transisi

berupa pilotis yang dapat digunakan untuk berbagai fungsi.

Page 14: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

75

Unithunian

Unithunian

Unithunian

selasar

tangga

Lapanganterbuka/ruangbersama

r.tamu

selasar

r. jemur

KM

r. tidur

dapur

Gambar 3.3 Hubungan antara sesama blok hunian.

• Unit hunian

Yang menjadi ruang utama dalam setiap unit hunian adalah ruang tamu

(kecuali tipe 18). Ruang tamu berbatasan langsung dengan selasar, sedangkan

balkon yang sekaligus dijadikan sebagai tempat jemur berada di sisi luar

hunian. Kamar mandi yang digunakan adalah satu setiap satu unit hunian.

Gambar 3.4 Hubungan fungsi dalam satu unit hunian.

3.5 Pemintakatan fungsi

Berdasarkan teritorialitas penghuni rumah susun, pembagian pemintakatan fungsi

antara setiap fungsi lingkungan rumah susun adalah sebagai berikut.

• Zona publik

Page 15: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

76

Zona ini merupakan teritori warga seluruh pengguna rusun tetapi terbatas untuk

warga di luar rusun. Taman terbuka, GSG, lapangan parkir, lapangan olahraga

merupakan zona publik. Zona publik merupakan pusat interaksi antara sesama

pengguna rusun sehingga ruang-ruang publik ini menjadi simpul-simpul

pertemuan pengguna rusun. Tingkat privasi zona ini juga sangat rendah.

• Zona semi publik

Zona ini merupakan teritori warga pengguna rusun tetapi hanya untuk sekelompok

pengguna tertentu saja. Zona ini juga berfungsi sebagai zona transisi antara zona

publik dan privat. Fungsi yang termasuk dalam zona ini adalah selasar dan tangga

rumah susun.

• Zona privat

Zona ini merupakan teritori pengguna setiap unit hunian rumah susun. Unit hunian

merupakan zona privat dengan privasi paling tinggi. Hal ini menyebabkan unit

hunian tidak berbatasan langsung dengan zona publik.

Gambar 3.5 Hubungan antara ruang privat, semi publik dan publik

Pemintakatan fungsi tersebut juga berlaku dalam pembagian fungsi secara

vertikal.

3.6 Analisis tapak

Tapak terletak di Jalan Gempol Sari, Kelurahan Gempol Sari, Kecamatan Bandung

Kulon, Bandung. Batas- batas fisik tapak sebagai berikut :

batas utara : permukiman penduduk dan pabrik

Page 16: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

77

batas selatan : permukiman penduduk

batas barat : permukiman penduduk dan sungai

batas timur : permukiman penduduk dan pabrik

3.6.1 Análisis potensi lahan terhadap tapak

Lahan terletak di depan jalan utama pada kelurahan Gempol Sari yaitu jalan Gempol Sari dan

berada di antara pabrik dengan permukiman penduduk yang tidak merata karena penumpukan

permukiman pada satu titik tetapi kosong pada titik lainnya. Lahan ini berpotensi sebagai

sebuah oase diantara sesaknya permukiman dan industri. Letak lahan juga berbatasan dengan

pabrik-pabrik yang memiliki karyawan industri yang cukup banyak. Dengan sasaran

pengguna rumah susun yang merupakan masyarakat menengah ke bawah dan berprofesi

sebagai karyawan industri maka penggunaan transportasi dapat diminimalisasi dengan

berjalan kaki. Pada saat-saat tertentu, sisi jalan dari jalan ini menjadi pasar kaget yang cukup

padat yang mengindikasikan bahwa lahan ini berpotensi sebagai titik tempat berkumpulnya

massa untuk berbagai kegiatan setelah bekerja dari industri di sekitarnya.

3.6.2 Análisis pencapaian

Akses utama pada lahan adalah jalan Gempol Sari yang berada pada sebelah utara lahan.

Jalan ini merupakan terusan jalan Cijerah (dari arah timur) menuju perumahan Bumi Asri.

Pencapaian menuju lokasi dapat diakses langsung dengan kendaraan umum. Dengan lebar

jalan ±8 m dan dua arah kendaraan, jalan ini menyebabkan kemacetan pada jam-jam tertentu

karena jumlah kendaraan yang meningkat dan jumlah karyawan yang cukup banyak.

Sedangkan di sebelah timur lahan adalah jalan Batu Rengeut dengan lebar ±6 m. Jalan ini

Gambar 3.6 Potensi lahan terhadap tapak

Page 17: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

78

tidak dilalui oleh transportasi umum dan merupakan jalan alternatif dari jalan Cijerah. Jalan

ini berpotensi sebagai jalur utama kendaraan lingkungan rumah susun untuk menghindari

kemacetan jika terjadi keluar masuk kendaraan dari lingkungan rumah susun.

3.6.3 Analisis aliran air

Air mengalir menuju ke arah lahan sehingga dan daerah ini rawan banjir. Lingkungan sekitar

rumah susun memiliki sistem pengolahan sampah yang buruk. Selain itu di daerah sekitar

lahan banyak terdapat sungai-sungai kecil yang dipenuhi oleh sampah sehingga pada musim

hujan sering terjadi banjir yang menggenangi jalan.

Perlu dipertimbangkan adanya sumur resapan dikawasan rusun untuk menghindari banjir dan

mengurangi volume air yang melalui selokan kota.

Gambar 3.7 Lingkungan di sekitar lahanSumber: Dokumentasi pribadi

Page 18: BAB III ANALISIS - digilib.itb.ac.iddigilib.itb.ac.id/files/disk1/672/jbptitbpp-gdl-wandayovit-33568-4... · BAB III ANALISIS 3.1 Analisis ... ( seminar perumahan permukiman ... Arisan,

79

3.6.4 Analisis pergerakan matahari

Bentuk lahan yang cenderung kotak dan massa rumah susun yang umumnya memanjang

menyebabkan massa bangunan akan sejajar dengan jalan utama untuk memaksimalkan

keperluan pencahayaan setiap bangunan. Berdasarkkan studi yang dilakukan dilapangan,

intensitas cahaya matahari di daerah ini cukup banyak sehingga dapat dilakukan kerapatan

tertentu untuk bangunan yang berjejer yaitu sekitar 8-12 m antar bangunan.

Gambar 3.8 Aliran air pada lahan