analisis permainan tradisional jawa barat …antologi.upi.edu/file/mtk._koswara_._1203882_1.pdf ·...

11
Kalimaya, Volume 4, Nomor 3, Desember 2016 ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT ORAY- ORAYAN SEBAGAI ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara Tiurlina 1 Deni Wardana 2 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPI Kampus Serang, Universitas Pendidikan Indonesia. e-mail : [email protected] Abstrak Permainan oray-orayan merupakan permainan tradisional yang berasal dari jawa barat.permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak yang terdiri dari beberapa orang, karena dalam permainan ini lebih banyak anak atau orang akan jauh lebih menyenangkan. Dalam permainan ini terdapat sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat yang biasa digunakan untuk mengiringi permainan. Dalam permainan oray-orayan ini terdapat sebuah cara atau metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah pada kelas satu sekolah dasar. Dalam permainan oray-orayan terdapat bagian dimana anak harus mampu mengurangkan dan menjumlahkan bilangan cacah dengan tepat sehingga dengan demikian akan membuat anak jauh lebih kreatif dan logis terhadap hasil penemuannya sendiri. Permainan ini merupakan suatu cara atau metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, walaupun dalam metode permainan oray-orayan ini sangat membuang banyak waktu, akan tetapi metode atau permainan ini terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah di kelas satu sekolah dasar. Selain itu juga dengan metode permainan ini dapat mempermudah kerja para pendidik, karena pendidik hanya harus memperhatikan dan membimbing siswa terhadap jalannya proses pembelajaran sehingga siswa tidak hanya bermain saja, akan tetapi mereka juga melakukan proses pembelajaran di dalamnya. Semua itu dapat dilihat dari hasil wawancara dan tes uji kemampuan berfikir matematika siswa yang dilakukan peneliti terhadap siswa, banyak siswa yang awalnya belum begitu mengerti mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dapat mengerti setelah proses pembelajaran menggunakan metode permainan. Jadi dapat disimpulkan bahwa metode permainan oray-orayan walaupun membutuhkan banyak waktu dalam proses pembelajarannya, tetapi juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas satu terhadap pembelajaran khususnya materi pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, dan juga mampu mempermudah kerja guru sehingga mereka tidak lagi bingung memikirkan cara yang tepat dalam mengajar penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah kepada siswa. Kata Kunci :metode permainan alternatif Jawa Barat oray-orayan

Upload: nguyenkhanh

Post on 06-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Kalimaya, Volume 4, Nomor 3, Desember 2016

ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT ORAY-

ORAYAN SEBAGAI ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN

PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH

BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR

Koswara

Tiurlina1

Deni Wardana2

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPI Kampus Serang, Universitas Pendidikan

Indonesia.

e-mail : [email protected]

Abstrak

Permainan oray-orayan merupakan permainan tradisional yang berasal dari jawa

barat.permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak yang terdiri dari beberapa orang, karena

dalam permainan ini lebih banyak anak atau orang akan jauh lebih menyenangkan. Dalam

permainan ini terdapat sebuah lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat yang biasa

digunakan untuk mengiringi permainan. Dalam permainan oray-orayan ini terdapat sebuah

cara atau metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan

penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah pada kelas satu sekolah dasar. Dalam

permainan oray-orayan terdapat bagian dimana anak harus mampu mengurangkan dan

menjumlahkan bilangan cacah dengan tepat sehingga dengan demikian akan membuat anak

jauh lebih kreatif dan logis terhadap hasil penemuannya sendiri. Permainan ini merupakan

suatu cara atau metode yang tepat digunakan dalam pembelajaran penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah, walaupun dalam metode permainan oray-orayan ini sangat

membuang banyak waktu, akan tetapi metode atau permainan ini terbukti mampu

meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah di kelas satu sekolah dasar. Selain itu juga dengan metode

permainan ini dapat mempermudah kerja para pendidik, karena pendidik hanya harus

memperhatikan dan membimbing siswa terhadap jalannya proses pembelajaran sehingga

siswa tidak hanya bermain saja, akan tetapi mereka juga melakukan proses pembelajaran di

dalamnya. Semua itu dapat dilihat dari hasil wawancara dan tes uji kemampuan berfikir

matematika siswa yang dilakukan peneliti terhadap siswa, banyak siswa yang awalnya belum

begitu mengerti mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dapat mengerti

setelah proses pembelajaran menggunakan metode permainan. Jadi dapat disimpulkan bahwa

metode permainan oray-orayan walaupun membutuhkan banyak waktu dalam proses

pembelajarannya, tetapi juga mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas satu terhadap

pembelajaran khususnya materi pokok penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, dan

juga mampu mempermudah kerja guru sehingga mereka tidak lagi bingung memikirkan cara

yang tepat dalam mengajar penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah kepada siswa.

Kata Kunci :metode permainan alternatif Jawa Barat oray-orayan

Page 2: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-

Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan

Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

GAME ANALYSIS OF TRADITIONAL WEST JAVA oray-orayan AS AN ALTERNATIVE METHOD OF LEARNING AND REDUCING ADDITIVE valid whole number GRADE ONE FOR PRIMARY

Koswara

Tiurlina1

Deni Wardana2

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPI Kampus Serang, Universitas Pendidikan

Indonesia.

e-mail : [email protected]

Abstract

Games oray-orayan is a traditional game that originated from west Java. Game

commonly played by children of a few people, because in this game more children or people

will be much more enjoyable. In this game there is a song that comes from the area of West

Java that used to accompany the game. In the game-orayan oray there are a method or

methods that can be used by teachers to teach addition and subtraction of numbers count in

the first grade. In the gameorayan-oray there is a section where children must be able to

subtract and add up the numbers count precisely and thus will make children much more

creative and logical on the results of his own discovery. This game is a way or method that is

appropriate for use in learning addition and subtraction of numbers count, although in a

game method oray-orayan this very waste a lot of time, but the method or the game is proven

to improve student learning outcomes, especially in learning addition and subtraction of

numbers count in the first grade of primary school. In addition, with this game method can

simplify the teacher, because the teacher only have to pay attention and guide students on the

course of the learning process so that students not only play alone, but they also make the

learning process in it. All that can be seen from the results of interviews and tests students'

mathematical thinking ability test conducted by researchers of the students, many students

who initially do not quite understand about the addition and subtraction of numbers count

can understand after the learning process using the game. So we can conclude that the

method of game oray-orayan although it takes a lot of time in the learning process, but also

can improve student learning outcomes one way towards learning in particular subject matter

of addition and subtraction of numbers count, and is also able to facilitate the work of

teachers so that they are no longer confused thinking way right in teaching addition and

subtraction of numbers count to students.

Keywords: alternative methods of West Java games oray-orayan

Page 3: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

Ilmu pendidikan merupakan suatu

hal yang sangat penting bagi setiap insan

manusia di dunia ini, dengan ilmu

pendidikan yang banyak maka semua

manusia akan mampu berfikir sendiri

baik secara logis maupun non logis.

Dengan ilmu pendidikan pula mampu

membuat manusia bersaing dalam segala

bidang, hal ini di akui oleh seluruh

lapisan dunia.Maka dari itu sebagai

generasi perubah bangsa sudah

selayaknya kita melakukan atau

mempelajari segala bentuk pendidikan

yang ada, sehingga kita mampu bersaing

dengan kerasnya dunia.

Menurut (Russefendi ET, 1980) kata

matematika asalnya dari bahasa Yunani

mathema dan mathein yang artinya

sesuatu yang diketahui atau ilmu

(knowledge , science) dan belajar

(berfikir), jadi berdasarkan asal katanya

matematika dapat diartikan sebagai ilmu

yang diketahui atau yang didapat dengan

cara berfikir (bernalar). Matematika lebih

bertitik pada penekanan kehidupan dunia

rasio dan logika, bukan berdasarkan pada

hasil eksperimen atau observasi, karena

matematika berasal dari pemikiran-

pemikiran manusia yang berhubungan

dengan ide-ide, proses dan penalaran

yang empiris.

Pada umumnya cara belajar

matematika di kelas satu sekolah dasar

masih menggunakan cara lama, cara

dimana pendidik sebagai pusat

pembelajaran dan pesertadidik hanya

sebagai pendengar saja. Pembelajaran

dengan cara yang monoton seperti itu

dirasa masih belum maksimal jika harus

diajarkan untuk peserta didik di kelas

rendah, karena pada prinsipnya anak usia

6 atau 7 – 11 atau 12 tahun, dikatakan

periode berfikir konkrit, karena pada

periode ini anak hanya mampu berfikir

dengan logika. Jika untuk memecahkan

persoalan yang sifatnya konkrit atau

nyata saja, yaitu dengan cara mengamati

atau melakukan suatu yang berkaitan

dengan persoalan-persoalan itu.

(Yusnandar, E. Dan Saabighoot, A Y.

2013). Sehingga pada anak usia kelas

satu sekolah dasar merupakan usia

dimana anak atau individu masih sangat

senang dalam bermain.

Anak pada usia sekolah dasar

merupakan periode dimana pola berfikir

anak masih secara konkrit, mereka hanya

mampu mengerjakan suatu soal atau

persoalan yang mereka lihat secara nyata

saja, bukan berupa soal atau persoalan

penalaran. Dengan kata lain anak pada

usia ini masih menggunakan suatu alat

peraga yang bersifat nyata dan

menggunakan metode yang masih

berkaitan dengan kehidupan yang dialami

oleh anak sekolah dasar itu sendiri. Oleh

sebab itu Pendidikan bagi anak

seharusnya terus melihat kemajuan dan

perkembangan anak itu sendiri atau

bahkan jika memang diharuskan terus

melihat mengenai kesenangan dari

peserta didik itu sendiri karena pada

hakekatnya anak sekolah dasar masih

berfikir secara konkrit atau nyata maka

pendidikan yang cocok untuk anak

sekolah dasar hendaknya disesuaikan

dengan pola berpikir mereka.Begitu juga

dengan pendidikan setelah sekolah dasar.

Indonesia negeri yang kaya,

sentuhan-sentuhan kearifan lokalnya

tidak hanya tercermin dalam berbagai

kerajinan, tetapi juga tervisualisasi dalam

budaya sosial. Jika dikupas satu persatu

mengenai kulturpermainan tradisional,

permainan-permainan itu memiliki suatu

arti yang dalam. Tidak hanya pada efek

sosialisasi, tetapi juga cetusan euphoria

cinta.Rasa cinta terhadap orang tua, cinta

kepada lingkungan, dan empati kepada

teman – teman sebaya.(Fad, A. 2014 hlm

5).

Permainan tradisional di Indonesia

sangat beragam macamnya, dalam

permainan tradisional bukan hanya

menekankan pada kesenangan saja, akan

Page 4: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-

Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan

Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

tetapi banyak pelajaran yang dapat

diambil dari permainan tradisional

tersebut, baik secara kerja kelompok,

kejujuran, lapang dada, bahkan dalam

permainan tradisional juga mengajarkan

kita tentang pembelajaran yang biasa kita

pelajari di sekolah. Sebagai contoh dalam

permainan tradisional oray-orayan atau

ular-ularan mengajarkan kita mengenai

pembelajaran penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah untuk siswa

kelas satu sekolah dasar.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka

peneliti ingin menerapkan metode

bermain sambil belajar pada penjumlahan

dan pengurangan bilangan

cacah.Permainan yang digunakan dalam

metode ini adalah permainan tradisional

yang berasal dari jawa barat yaitu

permainan oray-orayan. Permainan ini

berpusat pada kerjasama timdan

sportifitas. Selain itu juga pada

permainan ini mengajarkan siswa

mengenai penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah secara langsung.

Oleh sebab itu peneliti sangat tertarik

untuk mengadakan suatu penelitian

mengenai analisis permainan oray-orayan

sebagai alternatif pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan bilangan

cacah. Kemudian peneliti mengangkat

judul “Analisis Permainan Tradisional

Jawa Barat Oray–OrayanSebagai

Alternatif Metode Pembelajaran

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan

Cacah bagi Siswa Kelas Satu Sekolah

Dasar”

METODE

Pendekatan yang digunakan dalam

kegiatan meneliti ini adalah pendekatan

kualitatif dalam bentuk kegiatan

penelitian yang dilakukan di luar kelas

dan dilakukan oleh peneliti itu sendiri.

Menurut Sugiyono (2015).

Pendekatan kualitatif adalah

pendekatan penelitian yang berlandaskan

pada filsafat postpositivisme, penelitian

ini digunakan untuk meneliti pada

kondisi objek yang alamiah saja, dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci

atau pekerja sendiri, pengambilan sampel

sumber data dilakukan secara purposive

dan snowball atau mengacak, teknik

pengumpulan dengan trianggulasi,

analisis data bersifat induktif atau

kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna daripada

generalisasi.

Penelitian ini menggunakan suatu

desain penelitian analisis konsep, maksud

analisis konsep disini peneliti akan

melakukan suatu analisis mengenai

permainan oray-orayan guna

mendapatkan suatu data temuan yang

selanjutnya akan coba digunakan sebagai

metode alternatif pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan bilangan

cacah pada siswa kelas satu sekolah

dasar.

Bentuk penelitian ini bersifat

kolaboratif yang artinya memberikan

suatu tindakan melalui proses anak

melakukan praktek diluar. Aspek yang

ada ini akan dilakukan oleh peneliti

secara langsung, munculnya masalah

yang dirasakan oleh peneliti atau

pendidik, tempat penelitian dilakukan di

luar ruangan, proses pengambilan data

dilakukan oleh peneliti sendiri, hasil

penelitian ini akan berfungsi atau

bermanfaat bagi pendidik dan dapat pula

dirasakan oleh peserta didik.

Penelitian ini dijalankan di kelas 1

SDN IX Kota Serang pada tanggal 25

Mei 2016 dengan jumlah peserta didik 34

orang, yang terdiri dari 18 orang pria 16

orang perempuan. Alasan penelitian

ditempatkan di SDN IX Kota Serang

karena dalam pembelajaran matematika

khususnya mata pelajaran penjumlahan

dan pengurangan bilangan cacah di kelas

Page 5: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

satu SDN IX Kota Serang masih jauh dari

nilai kelulusan yang telah ditetapkan,

sehingga peneliti ingin menguji cobakan

hasil data temuan dan data penelitian

yang didapatkan berdasarkan sumber

temuan kepada seluruh peserta didik

kelas satu SDN IX Kota Serang.

Penelitian ini bertujuan untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik

dengan menggunakan metode permainan,

dalam mendapatkan hasil yang maksimal

pengujiakan mencari data berdasarkan

buku sumber, dan melakukan wawancara

terhadap pendidik kelas satu sekolah

dasar hingga akhirnya terjun langsung

atau memberikan pengajaran kepada

peserta didik secara langsung dengan cara

bermain oray-orayan.

Model yang dipakai dalam penelitian

ini adalah model Miles and Hubberman

yang pada intinya berupa kumpulan suatu

alat yang terdiri atas tiga bagian, yaitu

Data Reduction, Data Display,

Conclusion Drawing/Verification.

Sultona, R. (Dalam Sugiyono 2012)

Data Reduction atau mereduksi data

dalam penelitian ini maksudnya adalah

mencari dan menentukan data yang

sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu

teknik atau cara bermain oray-orayan

menurut buku peperenian urang sunda

dan pemanfaatannya terhadap

pembelajaran penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah di kelas satu

sekolah dasar, Data display dalam

penelitian ini adalah bentuk penyajian

data berupa uraian hasil pengamatan

peneliti terhadap respon atau kemampuan

peserta didik dalam menjawab pertanyaan

mengenai penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah dengan metode

permainan. Dan yang terakhir merupakan

suatu penarikan kesimpulan dan

verifikasi mengenai data temuan dan

hasil rumusan masalah yang telah

dikemukakan di awal penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan selanjutnya mengenai hasil

penelitian dan pembahasan penelitian

sehingga akan terlihat secara jelas

berhasil atau tidaknya penelitian yang

dilakukan oleh peneliti.

Hasil penelitian

1. Data Temuan Berdasarkan Buku

Sumber

Sesuai dengan buku sumber

temuan yang berjudul peperenian

urang sunda Hidayat, R. T. dkk.

(2005). permainan oray-orayan atau

biasa disebut dengan ular-ularan

termasuk suatu permainan anak-anak

tradisional yang biasa dimainkan

diluar ruangan, permainan ini

dimainkan oleh tujuh orang atau lebih

karena dalam permainan ini semakin

banyak jumlah orang atau anak yang

bermain akan lebih menyenangkan.

Berikut ini merupakan hasil

analisis isi buku tentang permainan

tradisional jawa barat oray-orayan

sehingga dapat digunakan sebagai

metode alternatif pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah di sekolah dasar kelas

satu.

a. Analisis system permainan oray-

orayan

Permainan oray-orayan

menurut buku karangan Hidayat, R.

T. dkk. (2005) Merupakan suatu

permainan yang berasal dari jawa

barat, permainan ini biasa

dilakukan oleh tujuh orang atau

lebih, dalam permainan ini terdapat

sebuah lagu sunda yang harus

dihafalkan oleh setiap pemain dan

permainan ini juga memiliki suatu

aturan main, yaitu dua anak diminta

Page 6: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-

Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan

Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

saling berpegangan tangan

membentuk suatu terowongan yang

nantinya akan dilewati oleh

temannya yang menjadi ular,

selanjutnya anak yang lainnya

diminta membentuk suatu garis

lurus berbentuk seperti ular dan

anak yang paling depan berperan

sebagai kepala ular dan anak yang

paling belakang berperan sebagai

buntut atau ekor ular. Anak yang

berperan sebagai kepala ular akan

mengejar anak yang berperan

sebagai buntut atau ekor ular pada

saat lagu yang dinyanyikan

berhenti. Anak yang telah berhasil

tertangkap akan memisahkan diri

dan diminta untuk memilih menjadi

bulan atau bintang sampai semua

anak tertangkap, maka selanjutnya

permainan akan dilanjutkan dengan

saling tarik-menarik antara regu

bulan dan bintang untuk

menentukan siapa pemenangnya.

Permainan akan terus berlanjut

sampai semua bagian ular

tertangkap.

Dibawah ini juga ada lagu yang

sering digunakan dalam permainan

oray-orayan yang dikemukakan

oleh Hidayat, R. T. dkk. (2005).

Oray-orayan

Luar-leor mapay sawah

Entong ka sawah

Parena keur sedeng beukah

Oray-orayan

Luar-leor mapay leuwi

Entong ka leuwi

di leuwi loba nu mandi

Saha nu mandi

Anu mandina pandeuri

Oray-orayan

Luar-leor mapay kebon

Entong ka kebon

Loba barudak ker ngangon

Mending ge teuleum di leuwi loba

nu mandi

Saha nu mandi

Anu mandina pandeuri

Huluna tuluy ngudag-ngudag

buntutna bari disada, “Kok, kok,

kok, kok…

2. Data Temuan Berdasarkan Hasil

Wawancara

Hasil wawancara ini selain

digunakan sebagai alat ukur pendidik

kelas dalam mengajarkan

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah di kelas satu, juga

sebagai tolak ukur apakah metode

atau cara permainan oray-orayan

juga layak digunakan dalam

pembelajaran pokok bahasan

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah di kelas satu sekolah

dasar. Adapun hasil wawancara yang

di dapat pada proses penelitian

adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1

Format Hasil Wawancara Guru Kelas

No

Aspek yang

di

Wawancara

Jawaban

Ya Tidak

1 Sebelumnya

apakah ibu

mengetahui

tentang

permainan

oray-

orayan?

Ya

2 Apakah ibu

pernah

mengajarka

n anak

dengan

metode

pembelajara

n yang ada

pada

Tidak

Page 7: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

permainan

anak sehari-

hari

khususnya

permainan

oray-

orayan?

3 Apakah ibu

mengetahui

jika pada

permainan

oray-orayan

terdapat

metode

yang bisa

digunakan

untuk

mengajarka

n

penjumlaha

n dan

penguranga

n?

Tidak

4 Dalam

setiap

pembelajara

n, apakah

sebelumnya

ibu sering

menyusun

suatu

rencana

pembelajara

n?

Ya

5 Apakah

dengan

metode

permainan

oray-orayan

peserta

didik

menjadi

lebih

terampil

dan mudah

memahami

pelajaran?

Tidak

a. Cara penilaian

Keterangan :

Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑌𝑎 𝑥 100%

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝐴𝑠𝑝𝑒𝑘

Nilai= 2 𝑥 100%

5 = 20%

b. Kriteria penilaian

Keterangan :

Nilai 70% - 100% = Baik

40% - 60% = Cukup

10% - 30% = Kurang

3. Hasil Tes Peserta Didik

Setelah melakukan wawancara

dengan guru kelas satu, maka

penelitian dilanjutkan dengan

menguji cobakan terhadap peserta

didik kelas satu sekolah dasar,

adapun hasil uji coba yang didapat

dalam penelitian ini sebagian peserta

didik mudah mengerti atau

memahami pelajaran penjumlahan

dan pengurangan bilangan cacah

dengan metode permainan oray-

orayan, walaupun banyak memakan

waktu akan tetapi dengan metode ini

banyak peserta didik yang dengan

mudah memahami pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah dengan cepat.

Dalam penelitian ini dapat

diambil suatu simpulan bahwa

dengan menggunakan metode

permainan oray-orayan mampu

membuat peserta didik atau anak

dengan mudah mengerti pokok

konsep penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah, ini

dikarenakan dengan metode ini

peserta didikakan mencari sendiri

atau menemukan sendiri maksud dari

konsep tersebut. Dengan cara

permainan seperti ini juga memiliki

suatu kekurangan, yaitu dengan

metode ini akan banyak waktu yang

dibutuhkan, akan tetapi apabila kita

melihat dari hasil kerja atau tes

peserta didik tidak ada salahnya

apabila metode ini digunakan oleh

guru kelas satu sekolah dasar dalam

mengajarkan pokok materi ajar

Page 8: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-

Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan

Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah, sebab dengan teori

ini dapat memudahkan peserta didik

dalam memahami pelajaran

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah. Adapun hasil uji

coba terhadap peserta didik kelas

satu setelah melakukkan pengajaran

dengan metode permainan adalah

sebagai berikut.

Tabel 1.2

Hasil Uji Coba Siswa

No Nama Siswa Nilai

1 Ardian 20

2 Ravabani 60

3 Naja 60

4 Nadia 60

5 Siti Syaqilla 60

6 Andika 60

7 Gaida 60

8 Aditya 100

9 Diki Firmansyah 80

10 Khaerunnisa 100

11 Lisnawati Fajrin 100

12 Revan 40

13 Aura Maulida 80

14 Renita Rani 100

15 Sidiq 100

16 Rian Firmanda 80

17 Doni Rida

Prabawa

80

18 Desi Lisnawati 80

19 Rika 100

20 Neneng Wahyuni 100

21 Dika 60

22 Rizal 80

23 Nurizah 60

24 Ridwan 80

25 Ali 80

26 Rina 100

27 Rusdiana 60

28 Mitha 80

29 Sulastri 80

30 Danang 100

31 Irfan Adhari 100

32 Sri Ningsih 100

33 Anisa Rifdiyanti 100

34 Asep Soekamti 60

Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil paparan di atas

maka dalam permainan tradisonal jawa

barat oray-orayan yang telah dianalisis

dari buku sumber, ada beberapa unsur

pembelajaran materi pokok penjumlahan

dan pengurangan bilangan cacah di kelas

satu sekolah dasar, berikut pembahasan

dari setiap unsur-unsur metode

pembelajaran yang terdapat pada sistem

permainan oray-orayan.

1. System permainan oray-orayan

Permaianan oray-orayan

merupakan permaian yang dimainkan

oleh tujuh orang atau lebih dan

biasanya dimainkan di luar ruangan,

karena dalam permainan ini

membutuhkan banyak sekali orang

Page 9: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

untuk bermain.Dalam permainan ini

memiliki suatu aturan main yang

diiringi dengan sebuah lagu yang

berjudul oray-orayan seperti yang

sudah dijelaskan

sebelumnya.Permainan ini akan

berakhir apabila seluruh anak yang

bertugas menjadi ular habis tertangkap

oleh kepala ular, apabila orang atau

anak yang bermain sudah habis

tertangkap, permainan akan

dilanjutkan dengan anak-anak akan

saling tarik menarik antara kedua

kelompok untuk menentukan

kelompok mana yang menjadi

pemenangnya.

2. Keterkaitan system permainan oray-

orayan terhadap pembelajaran

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah

Dalam permainan oray-orayan

secara tidak langsung mengajarkan

anak khususnya anak kelas satu

sekolah dasar mengenai konsep dasar

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah, seperti kita ketahui

apabila kita perhatikan baik-baik

dalam permainan oray-orayan akan

ada anak yang tertangkap atau

terambil dari urutan mereka sebagai

ular atau oray, itu secara tidak

langsung mengajarkan anak mengenai

konsep dasar pengurangan bilangan

cacah dan pada saat anak yang sudah

tertangkap itu akan diminta memilih

masuk kedalam kelompok bulan atau

bintang sehingga kelompok tersebut

akan terus bertambah sampai bagian

ular benar-benar habis tertangkap,

pada bagian itu secara tidak langsung

anak diajarkan mengenai konsep

penjumlahan bilangan cacah. Selain

dari itu pada saat anak melakukan

kegiatan saling tarik menarik antara

kelompok bulan dan bintang sehingga

ada anak yang akan berpindah

kelompok juga sebenarnya

mengajarkan anak mengenai konsep

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah.

Jadi dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa sebenarnya dalam

permainan oray-orayan anak diminta

untuk memahami secara langsung apa

itu penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah, sehingga tugas

pendidik atau peneliti dalam penelitian

ini hanya perlu membimbing peserta

didik agar peserta didik teratur dalam

permainan atau sesuai konsep

penelitian yang akan ditujukan dan

benar-benar paham apa yang

dimaksud dengan penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah itu

sendiri melalui permainan yang sudah

Page 10: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Koswara, Tiurlina, Deni Wardana. Analisis Permainan Tradisional Jawa Barat Oray-

Orayan Sebagai Alternatif Metode Pembelajaran Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan

Cacah Bagi Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

mereka mainkan yakni permainan

oray-orayan.

3. Pembelajaran penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah dengan

metode permainan oray-orayan

Penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah merupakan suatu

operasi hitung dalam pekajaran

matematika yang harus dipahami oleh

setiap peserta didik khususnya bagi

anak kelas satu sekolah dasar.Anak

kelas satu sekolah dasar harus bisa

memahami sendiri konsep mengenai

pokok pelajaran penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah serta

dapat mengaplikasikannya terhadap

kehidupan sehari-hari.Jika kita melihat

bahwa penjumlahan dan pengurangan

merupakan operasi hitung yang wajib

peserta didik pahami dan maknai maka

dari itu dalam penelitian ini

mengambil suatu judul mengenai

metode alternatif yang dapat

digunakan dalam mengajarkan

penjumlahan dan pengurangan

bilangan cacah pada siswa kelas satu

sekolah dasar.

Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode permainan

oray-orayan, dalam permainan ini

sudah sangat jelas mengajarkan siswa

mengenai penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah sehingga

cocok digunakan sebagai metode

pembelajaran bagi pendidik yang akan

mengajarksn pokok bahasan

penjumlahan dan pengurangan.

Dengan metode ini pendidik dapat

dengan mudah mengajarkan atau

membimbing peserta didik, dan

peserta didik pun dapat jauh lebih

cepat mengerti dan tidak akan cepat

bosan sebab dengan metode ini peserta

didik melakukan suatu hal yang sangat

digemarinya, yakni bermain. Dengan

kata lain metode permainan ini dapat

mengajarkan anak jauh lebih aktif baik

dalam segi bertindak atau bermain,

maupun dalam segi berfikir sendiri

untuk mencari jawaban yang sesuai.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil data temuan dalam

penelitian yang sudah dipaparkan

sebelumnya dapat diambil suatu

kesimpulan mengenai metode alternative

penjumlahan dan pengurangan bilangan

cacah kelas satu sekolah dasar.Adapun

kesimpulan dan saran yang dapat diambil

dari hasil penelitian yang sudah

dilakukan adalah sebagai berikut.

Kesimpulan

Berdasarkan seluruh paparan diatas dapat

diambil suatu kesimpulan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan

metode atau cara permainan oray-orayan

pada pokok pelajaran penjumlahan dan

pengurangan bilangan cacah di kelas satu

SDN IX Kota Serang walaupun banyak

memakan waktu, akan tetapi dengan

menggunakan metode atau cara

permainan oray-orayan atau ular-ularan

dapat meningkatkan kualitas belajar atau

Page 11: ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL JAWA BARAT …antologi.upi.edu/file/MTK._KOSWARA_._1203882_1.pdf · BAGI SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Koswara ... matematika asalnya dari bahasa Yunani

Kalimaya, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016

hasil belajar peserta didiksehingga nilai

yang mereka dapatkan juga dapat

memenuhi nilai kelulusan apabila

dibandingkan dengan metode ceramah.

Dengan metode ini juga anak akan jauh

lebih senang dan antusias dalam belajar.

Selain itu juga pembelajaran dengan cara

permainan seperti ini juga membuat

pendidik jauh lebih mudah dalam hal

mengajarkan pelajaran yang akan dicapai

yaitu materi pelajaran penjumlahan dan

pengurangan, karena pendidik hanya

tinggal mangajarkan system permainan

oray-orayan dan memperhatikan serta

membimbing anak dalam bermain

sehingga sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

Saran

Dengan penelitian ini diharapkan peserta

didik sebagai penerima pendidikan dapat

mampu lebih rajin lagi dalam menuntut

ilmu dan bagi pengajar sendiri

diharapkan hasil penelitian ini menjadi

salah satu referensi cara atau metode

pembelajaran yang dapat digunakan

dalam proses belajar mengajar, artinya

pendidik bisa jauh lebih kreatif lagi

dalam mengajar sehingga peserta didik

tidak merasa jenuh atau bosan dalam

belajar.

REFERENSI

Russefendi, ET. (1980). Pembelajaran

Matematika.Bandung :Alfabeta

Yusnandar, E. Dan Saabighoot, A Y. (2013).

Edisi Kedua. Belajar Dan

Pembelajaran Di SD. Ikhwan

Mandiri Press

Fad, A. (2014).Kumpulan Permainan Anak

Tradisional Indonesia.Jakarta :

Cerdas Interaktif (Penebar

Swadaya Group)

Sugiyono, (2015). Metode Penelitian

Pendidikan, pendekatan

kuantitatif, kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta.

Sugiyono (2009).Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung : Alfabeta