dampak aktivitas penambangan batubara...

14
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 1 DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI ENIM DI KECAMATAN LAWANG KIDUL, KABUPATEN MUARA ENIM Oleh : F. Z. Ijazah, D. Rohmat *) , Y. Malik *) [email protected] , [email protected] , [email protected] Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK Penelitian dilatarbelakangi aktivitas batubara makin marak terjadi yang berpengaruh pada penurunan kualitas air. Tujuan penelitan: (1) Mengidentifikasi karakteristik geografis; (2) Menganalisis dampak aktivitas tambang terhadap kulitas air dan kondisi sosial. Lokasi meliputi wilayah aliran Sungai Enim termasuk kedalam kawasan tambang batubara. Metode penelitian: metode survey. Analisis secara deskriptif dan uji korelasi antar variabel menggunkan koefisien jalur. Hasil penelitian: aktivitas tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak signifikan terhadap perubahan kualitas air. Rata-rata parameter meningkat saat musim kemarau (hulu/sebelum) dan saat musim hujan (hilir/setelah). Namun, masih memenuhi baku mutu hanya saja indikator Phosfat masuk ke dalam kreteria kelas IV. Sedangakan berdasarkan hasil analisanya kualitas air terhadap kondisi sosial menunjukkan signifikan, namun pengaruh dalam variabel tidak sebesar pengaruh di luar variabel. Hasil temuan direkomendasikan bahwasanya pemerintah dan pengelolah tambang perlu meningkatkan dalam monitoring kualitas air, adanya sosialisasi kualitas air kepada stakeholder, dan bantuan yang diberikan hendaknya dilakukan secara merata. . Kata Kunci : Aktivitas Tambang Batubara, Kualitas Air, Dampak Sosial Abstract The study is backdropped of coal activity that increasingly prevalent occurs that affects to degradation of water quality. The purpose of research: (1) Identifying the geographic characteristics; (2) To analyze the impact of mining activities on water-quality and social conditions. Location pervade of Enim River area including into the coal mining area. Methods: a survey method. Descriptive analysis and correlation test between variables using the path coefficient. Result: The mining activity produces water runoff that flowing to the river and significantly give impact to water quality change. Average parameter increasing during the dry season (upstream / before) and during the rainy season (downstream / after). However, it still can comply quality standard, it is just indicator Phosfat fit into the criteria class of IV. While based on the results of it’s analysis of the water quality toward social conditions, it’s significantly show, but not as big influence in the variable influence of outside variables. The finding is recommended that the government and the mining manager need to improve the monitoring of water quality, existence socialisation of water quality to stakeholders and the assistance that provided should be done evenly. Keywords: Activity of Coal Mining, Water Quality, Sosial Effects *) Penulis Penanggungjawab

Upload: vuongthu

Post on 02-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 1

DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI ENIM DI KECAMATAN LAWANG KIDUL,

KABUPATEN MUARA ENIM

Oleh :

F. Z. Ijazah, D. Rohmat*), Y. Malik *)

[email protected] , [email protected] , [email protected]

Departemen Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK Penelitian dilatarbelakangi aktivitas batubara makin marak terjadi yang berpengaruh pada penurunan

kualitas air. Tujuan penelitan: (1) Mengidentifikasi karakteristik geografis; (2) Menganalisis dampak

aktivitas tambang terhadap kulitas air dan kondisi sosial. Lokasi meliputi wilayah aliran Sungai Enim

termasuk kedalam kawasan tambang batubara. Metode penelitian: metode survey. Analisis secara

deskriptif dan uji korelasi antar variabel menggunkan koefisien jalur. Hasil penelitian: aktivitas

tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak signifikan terhadap

perubahan kualitas air. Rata­rata parameter meningkat saat musim kemarau (hulu/sebelum) dan saat

musim hujan (hilir/setelah). Namun, masih memenuhi baku mutu hanya saja indikator Phosfat masuk

ke dalam kreteria kelas IV. Sedangakan berdasarkan hasil analisanya kualitas air terhadap kondisi sosial

menunjukkan signifikan, namun pengaruh dalam variabel tidak sebesar pengaruh di luar variabel. Hasil

temuan direkomendasikan bahwasanya pemerintah dan pengelolah tambang perlu meningkatkan dalam

monitoring kualitas air, adanya sosialisasi kualitas air kepada stakeholder, dan bantuan yang diberikan

hendaknya dilakukan secara merata.

.

Kata Kunci : Aktivitas Tambang Batubara, Kualitas Air, Dampak Sosial

Abstract

The study is backdropped of coal activity that increasingly prevalent occurs that affects to degradation

of water quality. The purpose of research: (1) Identifying the geographic characteristics; (2) To analyze

the impact of mining activities on water-quality and social conditions. Location pervade of Enim River

area including into the coal mining area. Methods: a survey method. Descriptive analysis and

correlation test between variables using the path coefficient. Result: The mining activity produces water

runoff that flowing to the river and significantly give impact to water quality change. Average

parameter increasing during the dry season (upstream / before) and during the rainy season

(downstream / after). However, it still can comply quality standard, it is just indicator Phosfat fit into

the criteria class of IV. While based on the results of it’s analysis of the water quality toward social

conditions, it’s significantly show, but not as big influence in the variable influence of outside variables.

The finding is recommended that the government and the mining manager need to improve the

monitoring of water quality, existence socialisation of water quality to stakeholders and the assistance

that provided should be done evenly.

Keywords: Activity of Coal Mining, Water Quality, Sosial Effects

*) Penulis Penanggungjawab

Page 2: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

2 | Ijazah, dkk

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim…

PENDAHULUAN

Dewasa ini, aktivitas batubara makin

marak terjadi, khususnya di sepanjang

Sungai Enim di Kecamatan Lawang Kidul,

Kabupaten Muara Enim. Pertambangan

tersebut melakukan pembuangan limbah air

cucian batubara yang bersifat asam akan ke

KPL, sebelum akhirnya masuk ke dalam

sungai alami yakni Sub Daerah Aliran

Sungai (DAS) Enim dan anak-anak Sungai

Enim. Sungai-sungai tersebut merupakan

sumber kehidupan bagi masyarakat yang

tinggal di sekitarnya.

Dampak limbah yang bersifat asam

ini, akan menurunkan pH perairan yang

menampung limbah tambang tersebut. Hal

ini sebagai peran dari unsur Fe yang

membentuk pirit. Menurut Connell dan

Miller (1995) dalam Novianti, Reza dkk.

(2012), akibat pelepasan buangan tambang

batu bara yang masih aktif, dan tingginya

kadar logam seperti Fe, Mn, Zn, Cu, Ni dan

terjadi urutan reaksi-reaksi oksidasi

sehingga terbentuk FeS2 yang potensial

menurunkan pH perairan.. Dengan adanya

limbah FeS2 yang masuk ke sungai

sehingga kondisi air seperti ini tidak lagi

layak untuk digunakan sebagai lahan

pertanian, serta cadangan air yang akan

dikonsumsi baik untuk keperluan mandi,

atau kebutuhan rumah tangga lainnya.

Jika permasalahan di daerah tambang

tidak tuntas diatasi maka tingkat

pencemaran limbah akan semakin

meningkat dan semakin luas, dengan

demikian perlu dilakukannya pengamatan

kualitas air pada sungai-sungai alami yang

menampung limbah asam tambang di

daerah tambang batubara ini khususnya

pada perairan alami Sungai Enim dan anak-

anaknya. Berdasarkan gambaran letak

lokasi Sungai Enim dengan adanya

pengaliran hasil buangan dari aktivitas

pertambangan dan panjangnya daerah

aliran sungai (DAS) yang melintasi

perkampungan di Kecamatan Lawang

Kidul, sehingga dapat membahayakan dan

berdampak negatif bagi manusia dan

lingkungannya. Maka penulis ingin

mengetahui dan memperoleh gambaran

dari kualitas Sungai Enim dan kehidupan

masyarakat yang berada di sepanjang aliran

Sungai Enim Kecamatan Lawang Kidul,

Kabupaten Muara Enim.

.

METODE

Lokasi penelitian ini meliputi wilayah

aliran Sungai Enim yang termasuk kedalam

kawasan tambang batubara di Kecamatan

Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim,

Provinsi Sumatera Selatan (Gambar 1.1).

Data yang dikumpulkan meliputi data

primer dan data sekunder. Data primer

berupa hasil wawancara yang mengambil

masing­masing sampel penduduk ke­7 desa

di Kecamatan Lawang Kidul secara

purposive. Sedangkan data sekunder

Page 3: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 3

meliputi data kondisi lingkungan, kualitas

air yang diambil dari BLH Kabupaten

Muara Enim Tahun 2014 serta kutipan dari

data tertulis penelitian terdahulu. Data hasil

terukur ditabulasikan dalam bentuk tabel

serta di gambarkan dalam bentuk peta,

grafik dan selanjutnya dianalisis secara

statistik dan deskriptif.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 1.1

Peta Administrasi Kecamatan Lawang

Kidul

.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik geografis Sungai Enim

yang berada di kawasan penambangan

batubara Kecamatan Lawang Kidul,

Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan,

memiliki tipe iklim jenis A berdasarkan

klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Tipe

iklim A tersebut menjelaskan kondisi

wilayah sekitar lokasi stasiun beriklim

Sangat Basah dengan didominasi oleh tipe

penggunaan lahan Semak Belukar dengan

total luas 11. 537,07 Ha atau 40,16 % dari

total daerah penelitian 28.726 Ha.

Pemukiman di daerah penelitian ini,

tergolong masih sangat kecil, sehingga

banyak lahan yang belum termafaatkan.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 1.2

Peta Satuan Lahan Kecamatan Lawang

Kidul

Daerah penelitian didominasi oleh

jenis tanah podsolik merah kuning dengan

persentase sebesar 47.72%. Tanah Podsolik

Merah Kuning ini, mandungan bahan

organik pada lapisan olah (top soil) adalah

kurang dari 9 persen dan umumnya sekitar

5 persen. Kandungan unsur hara tanaman

seperti N, P, K, dan Ca umumnya rendah

dan reaksib tanah (pH) sangat rendah yaitu

antara 4-5,5. Jenis tanah ini terbentuk dari

formasi batuan kasai (Qtk) (Gambar 1.5.)

merupakan endapan gunung api (vulkanis),

fasies dataran yang berumur pliosen akhir

sampai plistosen awal.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 1.3

Page 4: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

4 | Ijazah, dkk

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim…

Peta Jenis Tanah Kecamatan Lawang

Kidul

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 1.4

Peta Geologi Kecamatan Lawang Kidul

Adapun kondisi Hidrogeologi pada

daerah penelitian mendominasi

Hidrogeologi akuifer kecenderungan

rendah (Gambar 1.5.) dengan bentuk

geomorfologi termasuk kedalam zone

dataran rendah berbukit (Gambar 1.6.).

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 1.5

Peta Hidrogeologi Kecamatan Lawang

Kidul

Keadaan topografi daerah aliran

Sungai Enim datar dan sedikit berbukit.

Daerah hulu memiliki bentuk berbukit

sedangkan bagian tengah dan hilir

berbentuk datar.. Titik muranya terletak di

Wilayah Kecamatan Muara Enim Dengan

memiliki tetinggian ± 25 mdpl sampai 500

mdpl dengan kemiringan berkisar ± 3

sampai 40%.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

Gambar 1.6

Peta Topografi Kecamatan Lawang Kidul

Kecamatan Lawang Kidul berdasarkan

data BPS Kabupaten Muara Enim 2014

yakni terdapat 6.521 Jiwa yang tersebar

kedalam tujuh desa. Desa Tegal Rejo

memiliki presentase jumlah penduduk

tertinggi (21%) dan ke-3 desa memiliki

jumlah penduduk relatif sama (16%) yaitu

Desa Tanjung Enim , Desa Tanjung Enim

Selatan, dan Desa Pasar Tanjung Enim .

Hal ini disebabkan karena desa-desa

tersebut berdekatan dengan aktivitas

pertambangan, sarana umum dan daerah

transmigran terbanyak dari ke-3 desa

lainnya (Desa Darmo, Desa Lingga, Desa

Keban Agung) yang dominan penduduk

asli.

Page 5: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 5

Dampak Aktivitas Tambang Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim Di

Kecamatan Lawang Kidul Kabupaten Muara Enim

Pengambilan data sekunder rata-rata kualitas air dengan indikator fisika (TSS dan TDS)

dan Kimia (pH, DO, BOD, COD, Minyak & Lemak, Ammonia, Besi, Mangan, Phosfat),

sebelum dan setelah dilakukan aktivitas tambang Batubara di Sungai Enim, Tahun 2014 dari

BLH Kab. Muara Enim.

Tabel 1.1.Sungai Enim Sebelum dan Setelah Melintasi Aktivitas Tambang Batubara

Parameter

Lokasi I Lokasi II

Selisih Persentase

(Sungai Sebelum Melintasi

Aktivitas Tambang Batubara)

(Sungai Setelah Melintasi

Aktivitas Tambang Batubara)

Lokasi Desa Tanjung Agung Hilir Sungai Enim

Koordinat (BT:103o48’10,6’’

LS:03o56’30,3’’)

(BT:103o47’17,9’’

LS:03o40’27,1’’)

Fisika

TSS 37,42 39,74 2,32 6%

TDS 23,14 51,61 28,47 123%

Kimia

pH (Lap) 7,61 7,17 -0,44 -6%

DOo 6,46 6,16 -0,3 -5%

BOD5 1,09 1,38 0,29 27%

COD 3,91 5,47 1,56 40%

Minyak & Lemak 0,77 0,77 0 0%

Ammonia 0,32 0,36 0,04 13%

Besi 0,24 0,2 -0,04 -17%

Mangan 0,05 0,03 -0,02 -40%

Phosfat 0,15 0,49 IV) -0,34 -227%

Sumber: Sumber: Data Penelitian (2015) IV) Kelas IV (PP No. 82 Tahun 2001)

Sempel TSS menunjukan adanya

peningkatan yang signifikan. Peningkatan

6% periode 2014 ini terjadi karena menurut

Fazria, Nora. dkk (2010) tingginya lipasan

air yang membawa tanah tererosi akibat

pemindahan material dari pembukaan lahan

tambang batubara sehingga dapat

menganggu penetrasi matahari dalam

sungai yang membawa dampak lanjutan

berupa gangguan peroses pytoplakton juga

akan terganggu akibat penetrasi cahaya

terhambat oleh partikel tersuspensi.

Menurut Huda (2009) yang dirujuk oleh

Agustira, R.dkk (2013) bahwasanya materi

yang tersuspensi mempunyai dampak

buruk terhadap kualitas air karena

mengurangi penetrasi matahari ke dalam

badan air, kekeruhan air meningkat yang

menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi

organisme produsen dikarenakan terjadinya

penurunan proses fotosintesis.

Page 6: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

6 | Ijazah, dkk

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim…

Sempel TDS menunjukan adanya

peningkatan yang signifikan. Peningkatan

ini terjadi karena adanya aktivitas

penambangan batubara yang menghasilkan

air asam yang mengalir ke atas batuan yang

mengandung kalsit (CaCO3), seperti kapur,

kalsium (Ca2 +) dan karbonat (CO32− )

dan ion larut dalam air dan masuk ke aliran

sungai kemudian adanya kebakaran hutan/

membuka lahan baru, sehingga terjadi

peningkatan 123% periode 2014. Air

dengan TDS terlalu tinggi sering memiliki

rasa tidak enak dan/atau kesadahan air

tinggi dan dapat juga mengakibatkan efek

pencahar. Efek lain dari konentari tingginya

TDS juga mempengaruhi kejernihan air,

penurunan fotosintesis, penggabungan

senyawa beracun dan logam berat sehingga

menyebabkan peningkatan suhu air.

Sempel pH menunjukan adanya

penurunan yang signifikan. Penurunana ini

terjadi dimungkinkan adanya aktivitas

penambangan batubara yang menghasilkan

air limpasan. Menurut Fazria, Nora. dkk

(2010) penurunan pH terjadi karena

Timbulnya H2SO4 yang dapat

menimbulkan peningkatan derajat

keasaman pada air buangan tambang.

Perubahan keasaman pada air buangan,

baik ke arah alkali (pH naik) maupun ke

arah asam (pH menurun), akan sangat

menganggu kehidupan ikan dan hewan air

disekitarnya. Selain itu, air buangan yang

mempunyai pH rendah bersifat sangat

korosif terhadap baja dan sering

menyebabkan pengkaratan pada pipa-pipa

besi (Fardiaz, S. 1992).

Sempel DO menunjukan adanya

penurunan yang signifikan. Penurunan 5%

periode 2014ini terjadi dikarenakan lipasan

air dari tambang batubara yang membawa

endapan lumpur ke badan sungai

menjadikan TSS dan TDS naik dan

penurunan fotosintesis.

Sempel BOD dan COD menunjukan

adanya peningkatan yang signifikan.

Peningkatan ini terjadi dimungkinkan

karena ada limpasan air dari pemindahan

material batubara mengakibatkan

penurunan pH dan DO menyebabkan

pemakaian oksigen relatif tinggi untuk

proses biologis sehingga BOD dan COD

mengalami peningkatan 27% dan 40%

periode 2014. Menurut UNESCO,

WHO/UNEP (1992) dalam Warlina (2004

dalam Yuliastuti, E (2011) nilai COD pada

perairan yang tidak tercemar biasanya

kurang dari 20 mg/l. Hal ini jika di biarkan

terus menerus dan meniningkat dapat

menyebabkan biota air menjadi mati.

Sempel lemak dan minyak menunjukan

tidak adanya peningkatan maupun

penurunan.

Sempel Amoniak menunjukan adanya

peningkatan. Peningkatan ini terjadi

biasanya karena adanya pencemaran bahan

Page 7: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 7

organic yang berasal dari pembongkaran

tanah penutup (top soil) dari aktivitas

pemindahan material pada tambang

batubara, bisa juga dari limbah domestic,

industri karet, dan limpasan pupuk

pertanian. Jika kenaikan Amoniak dalam

air terus diabaikan maka akan

menyebabkan kulit dan mata terbakar.

Sempel Besi menunjukan adanya

penurunan 17%. Menurut Eko (2009) besi

merupakan salah satu elemen yang dapat

ditemui hampir pada setiap tempat di bumi,

pada lapisan geologis dan semua badan air.

Pada umumnya besi berasal dari daerah di

mana lapisan humusnya (top soil) agak

tebal. Menurut Rahadi, B. dkk (2012) besi

umumnya tidak terdapat dalam keadaan

terlarut dalam ekosistem air. Kandungan Fe

dalam air yang melebihi ± 2 mg/L akan

meni mbulkan noda-noda pada peralatan,

bahan yang berwarna putih, dan dapat

menimbulkan bau selain itu konsentrasi

yang lebih besar dari 1 mg/L dapat

menyebabkan warna air kemerah-merahan,

memberi rasa yang tidak enak pada

minuman, dapat membentuk endapan pada

pipa-pipa logam.

Sempel Mangan menunjukan adanya

penurunan 40% hal ini terjadi karena

adanya treatmen limpasan air di kolam

penampungan lumpur dari tambang

sebelum dialirkan ke sungai. Menurut

Aditya, W. P (2015) mangan dapat

menimbulkan bau dan rasa pada minuman.

Konsentrasi Mangan yang lebih besar dari

0.5 mg/l, dapat menyebabkan rasa yang

aneh pada minum dan meninggalkan warna

coklat­coklatan pada pakaian cucian, dan

dapat juga menyebabkan kerusakan pada

hati.

Sempel Phosfat menunjukan adanya

peningkatan yang signifikan sebesar 227%.

Phosfat meningkat signifikan dan masuk ke

dalam kreteria Kelas IV. Hal ini terjadi

karena dipengaruhi oleh adanya masukan

limbah penduduk seperti buangan detergen

dari aktivitas mandi, cuci, kakus (MCK),

pertanian yang menggunakan pupuk NPK

dan aktivitas masyarakat lainnya. Menurut

Yogiarti, dkk (2014) kadar Phosfat yang

tinggi pada air dapat meningkatkan suatu

fenomena eutrofikasi (nutrein yang

berlebihan) pada air dan mengakibatkan

terganggunya keseimbangan ekosistem

dalam air. Sedangakan bahaya Phosfat bagi

manusia yaitu dapat menyebabkan

kerusakan pada ginjal dan bisa juga pada

hati. Diduga penyebab dari kerusakan-

­kerusakan tersebut adalah masuknya

Phospat kedalam peredaran darah. Luka

bakar yang diakibatkan Phosfat terkenal

mematikan serta dapat mengakibatkan

tubuh keracunan. Jika masuk kedalam

tubuh, Phosfat menempel pada jaringan

otot dan terakumulasi pada hati dan ginjal,

mengakibatkan gagalnya fungsi organ vital

(Warlina, 2005 dalam Yogiarti, dkk 2014).

Page 8: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

8 | Ijazah, dkk

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim…

Sumber: Data Penelitian (2015)

Gambar 1.7.

Aktivitas Mandi, Cuci, Kakus (MCK)

Dampak Kualitas Air Sungai Enim Yang Berada Di Sekitar Kawasan Tambang

Batubara Terhadap Kondisi Sosial Masyarakat Di Kecamatan Lawang Kidul

Kabupaten Muara Enim

Dampak kualitas air Sungai Enim

terhadap kondisi sosial masyarakat yang

berada disekitar kawasan tambang batubara

yaitu dilihat dari hasil responden mengenai

pengetahuan masyarakat 69% responden

menjawab mengetahui tentang air limpasan

dari tambang batubara, dilihat dari

penggunaan 52% menyatakan selalu

menggunakan air Sungai Enim untuk

kebutuhan, dilihat dari persepsi masyarakat

34% menyatakan baik mengenai kualitas

air limpasan olahan tambang batubara,

dilihat dari kesehatan masyarakat 72%

menyatakan keluhan terhadap penyakit

kulit sepeti terasa gatal-gatal, bintik-bintik

merah, nyerih, dan kulit bersisik, dan

dilihat dari persepsi mengenai dana bantuan

dari pengelolah tambang batubara 44%

menyatakan ragu­ragu adanya bantuan

berupa penyediaan fasilitas air bersih untuk

masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan

lainya. Sedangkan dilihat dari analisis Jalur

kualitas air Sungai Enim terhadap

kehidupan masyarakat tahapan­tahapannya

sebagai berikut:

Persamaan struktural yang

menggambarkan pengaruh X1, X2, X3, X4

terhadapY. Pengaruh variabel-variabel

tersebut akan terlihat jelas dengan

membandingkan nilai signifikan terhadap

taraf signifikan 5% (α = 0,05). Jika nilai

signifikan lebih kecil dari taraf signifikan

maka variabel tersebut berpengaruh

Page 9: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 9

signifikan terhadap Y. Lebih jelasnya dapat

diliat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1.

Koefisien Jalur Variabel Eksogen

Variabel Koefisien

Jalur thitung Sig. Fhitung Sig. R2

X1 -0,023 -0,183 0,855

3,508 0,013 0,203 X2 0,325 2,291 0,026

X3 -0,278 -2,258 0,028

X4 0,010 0,075 0,941

Sumber: Data Penelitian (2015)

Keterangan: * = signifikan pada taraf signifikan 5% (α =0,05)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa nilai

signifikansi (0,013) lebih kecil dari taraf

signifikan (α =0,05). Hal ini berarti X1,

X2, X3, X4 secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Y. Selanjutnya,

pengujian secara parsial jika nilai

signifikansi masing-masing variabel lebih

kecil dari taraf signifikan (α =0,05) berarti

bahwa variabel tersebut secara parsial

berpangaruh signifikan terhadap Y.

Variabel X1dan X4 masing-masing tidak

berpengaruh signifikan terhadap Y

sedangkan X2 dan X3 masing-masing

berpengaruh signifikan terhadap Y.

Nilai koefisien determinasi (R2)

sebesar 0,203 berarti bahwa variabel

eksogen mempengaruhi variabel endogen

sebesar 20,3% dan sisanya 79,7%

dipengaruhi oleh variabel diluar model.

Berdasarkan nilai koefisein yang

diperoleh maka persamaan strukturalnya

sebagai berikut:

Y = -0,023X1 + 0,325X2 – 0,278X3 +

0,010X4 + 0,797ℰ (5.1)

Keterangan:

Y = Penggunaan air sungai

X1 = Pengetahuan masyarakat

mengenai air limpasan batubara

X2 = Persepsi masyarakat mengenai

limpasan

X3 = Keluhan kesehatan kulit

X4 = Persepsi masyarakat mengenai

bantuan

Berdasarkan koefisien jalur dan korelasi

antarvariabel maka akan membentuk

diagram yang ditampilkan pada Gambar

1.8. Gambar tersebut menunjukkan bahwa

nilai yang berada pada tanda panah timbal

balik merupakan nilai korelasi

antarvariabel sedangkan nilai pada tanda

panah searah merupakan koefisien regresi

dari setiap variabel bebas.

Page 10: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

10 | Ijazah, dkk

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim…

Sumber: Data Penelitian (2015)

Gambar 1.8.

Diagram Jalur X1, X2, X3, X4 terhadap Y

Model struktural dengan enam

variabel eksogen diperbaiki dengan

dengan metode Trimming dengan

menghilangkan variabel-variabel yang

tidak signifikan (X1 dan X4). Metode

Trimming hanya menganalisis kembali

variabel yang signifikan (X2 dan X3).

Nilai koefisien jalur setelah melakukan

metode tersebut maka diperoleh pada

Tabel.1.2.

Tabel 1.2.

Koefisien Jalur Variabel Eksogen Setelah Trimming

Variabel Koefisien Jalur thitung Sig. Fhitung Sig. R2

X2 0,324 2,715 0,009 7,246 0,002 0,203

X3 -0,275 -2,308 0,025

Sumber: Data Penelitian (2015)

Keterangan: * = signifikan pada taraf 5%

Tabel 1.2 mmenunjukkan bahwa

secara simultan variabel X2, dan X3

berpengaruh signifikan terhadap Y karena

nilai signifikannya lebih kecil dari taraf

signifikan 5% (α=0,05). Secara parsial

masing-masing variabel (X2 dan X3)

berpengaruh signifikan terhadap Y.

Variabel eksogen berpengaruh 20,3%

terhadap variabel endogen sedangkan

sisanya 79,7% dipengaruhi variabel lain

diluar model. Persamaan struktural yang

terbentuk setelah trimming sebagai berikut:

Y = 0,324X2- 0,275 X3 + 0,797ℰ

Keterangan:

Y = Penggunaan air sungai

X2 = Persepsi masyarakat mengenai

limpasan batubara

X3 = Keluhan kesehatan kulit

Setelah melalui metode trimming maka

rangkaian hubungan antarvariabel berubah

X1

0,461

0,078

X3

X4

Y

0,797

0,010

-0,278

X2 0,325

-0,088

0,287

-0,088 -0,023

0,147

X1

Page 11: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 11

dari Gambar 4.41. dengan menghilangkan

variabel X1 dan X4. Dihilangkannya kedua

variabel tersebut karena tidak berpengaruh

signifikan terhadap penggunaan air sungai.

Hubungan tersebut dilihat pada Gambar

1.9.

Sumber: Data Penelitian (2015)

Gambar 1.9.

Jalur X2, X3 terhadap Y

Pengaruh langsung dan tidak

langsung yaitu pengaruh persepsi

masyarakat mengenai limpasan batubara

(X2) terhadap penggunaan air sungai (Y),

dan pengaruh keluhan kesehatan kulit

(X3) terhadap penggunaan air sungai (Y).

Pengaruh persepsi masyarakat

mengenai limpasan batubara baik secara

langsung dan tidak langsung terhadap

penggunaan air sungai. Analisis ini secara

rinci ditampilkan pada Lampiran Analisis.

Hasil analisis tersebut secara ringkas

ditampilkan pada Tabel 4.25.

Tabel 1.3.

Pengaruh Persepsi Masyarakat Mengenai

Limpasan Batubara

Terhadap Penggunaan Air Sungai

Pengaruh X2 terhadap Y Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,105

Tidak Langsung 0,011

Total Pengaruh 0,116

Sumber: Data Penelitian (2015)

Tabel 1.3. menunjukkan bahwa

persepsi masyarakat mengenai limpasan

batubara secara tidak langsung

berpengaruh sebesar 0,105 (10,5%) lebih

besar daripada secara langsung hanya

sebesar 0,011 (1,1%). Oleh karena itu total

pengaruh persepsi masyarakat mengenai

limpasan batubara terhadap penggunaan

air sungai 0,116 (11,6%).

Pengaruh keluhan kesehatan kulit

terhadap penggunaan air sungai. Pengaruh

secara langsung dan tidak langsung secara

ringkas dilihat Tabel 1.4.

Tabel 1.4.

Pengaruh Keluhan Kesehatan Kulit

Terhadap Penggunaan Air Sungai

Pengaruh X3 terhadap Y Besar Pengaruh

Secara Langsung 0,076

Tidak Langsung 0,011

Total Pengaruh 0,087

Sumber: Data Penelitian (2015)

Tabel 1.4. menunjukkan bahwa

pengaruh tidak langsung keluhan

kesehatan kulit terhadap penggunaan air

-0,125

X2

X3 Y

0,797 0,324

-0,275

Page 12: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

12 | Ijazah, dkk

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim…

sungai sebesar 0,076 (7,6%) lebih besar

daripada pengaruh langsung hanya

mencapai 0,011 (1,1%). Total pengaruh

keluhan kesehatan kulit terhadap

penggunaan air Sungai Enim sebesar

0,087 (8,7%).

Berdasarkan penjelasan sebelumnya

maka pengaruh langsung dan tidak

langsung persepsi masyarakat mengenai

limpasan batubara dan keluhan kesehatan

kulit terhadap penggunaan air sungai.

Variabel – variabel tersebut ditampilkan

pada Tabel 1.5.

Tabel 1.5.

Pengaruh Persepsi Masyarakat Mengenai Limpasan Batubara dan Keluhan Kesehatan

Kulit Terhadap Penggunaan Air Sungai

Variabel Pengaruh

Total Langsung Tidak Langsung

Persepsi Masyarakat Mengenai

Limpasan Batubara (X2) 0,105 0,011 0,116

Keluhan Kesehatan Kulit (X3) 0,076 0,011 0,087

Total Pengaruh 0,181 0,022 0,203

Besar pengaruh variabel Residu 0,793

Sumber: Data Penelitian (2015)

Tabel 1.5. menunjukkan bahwa secara

langsung dari persepsi masyarakat

mengenai limpasan batubara lebih dominan

sebesar 0,105 (10,52%) sedangkan keluhan

masyarakat sebesar 0,076 (7,6%). Secara

tidak langsung kedua variabel tersebut

sama sebesar 0,011 (1,1%). Secara total

pengaruh persepsi masyarakat mengenai

limpasan batubara dan keluhan kesehatan

terhadap penggunaan air sungai masing-

masing 0,181 (18,1%) dan 0,022 (2,2%).

Total pengaruh secara keseluruhan variabel

mencapai 0,203 (20,3) sedangkan variabel

residu 0,797 (79,7%).

Dari uraian tersebut dapat diartikan

bahwa persepsi masyarakat mengenai

limpasan batubara dan keluhan kesehatan

kulit masyarakat berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan air Sungai Enim.

KESIMPULAN

Air merupakan sumber vital bagi

kehidupan di bumi yang jumlahnya

melimpah. Namun, aktivitas penambangan

batubara makin marak terjadi, khususnya di

sepanjang Sungai Enim di Kecamatan

Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim

sehingga terjadi penurunan kualitas air

sungai.

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang

telah diuraikan pada bab sebelumnya maka

Page 13: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 4, Nomor 2, Agustus 2016 | 13

penelitian yang berjudul “Dampak

Aktivitas Penambangan Batubara

Terhadap Kualitas Air Sungai Enim” dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik geografis Sungai Enim

yang berada di kawasan penambangan

batubara Kecamatan Lawang Kidul,

Kabupaten Muara Enim, Sumatera

Selatan, memiliki iklim sangat basah

(Klasifikasi Scmidth Ferguson) dan

termasuk ke dalam zone panas

(Junghuhn), didominasi oleh semak

belukar dengan jenis tanah podsolik

merah kuning yang terbentuk dari

formasi batuan kasai (Qtk) merupakan

endapan gunung api (vulkanis), fasies

dataran yang berumur pliosen akhir

sampai plistosen awal serta memiliki

kondisi akuifer kecenderungan rendah

dengan bentuk geomorfologi termasuk

kedalam zone dataran rendah berbukit.

2. Kondisi Kualitas air Sungai Enim

sebelum dilakukan penambangan.

Menujukkan rata­rata parameter

mengalami peningkatan di musim

kemarau. Sebaliknya kondisi kualitas air

Sungai Enim setelah dilakukan

penambangan. Menujukkan rata­rata

parameter mengalami peningkatan di

musim hujan. Sedangkan dampak

aktivitas tambang batubara terhadap

kualitas air Sungai Enim yakni limpasan

air tambang batubara yang mengalir ke

sungai dikatakan memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap perubahan

tingkat kualitas air. Dikarenakan dari

kriteria baku mutu sungai Enim sebelum

dan setelah aktivitas tambang batubara

memang menunjukkan baku mutu relatif

meningkat. Namun, masih memenuhi

baku mutu kualitas air hanya saja

indikator Phosfat meningkat signifikan

dan masuk ke dalam kreteria Kelas IV.

3. Dampak kualitas air Sungai Enim

terhadap kondisi sosial masyarakat yang

berada disekitar kawasan tambang

batubara yaitu berdasarkan hasil

analisanya kualitas air Sungai Enim

terhadap kondisi sosial masyarakat

menunjukkan signifikan, namun taraf

signifikan pengaruh dalam variabel

tidak sebesar pengaruh di luar variabel.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Fardiaz, S. (1992). Polusi Air dan Udara.

Yogyakarta: Kanisius.

Sumber Dokumen

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Muara Enim. (2014). Kabupaten

Muara Enim.

Sumber Jurnal

Agustira, R. dkk. (2013). Kajian

Karakteristik Kimia Air, Fisika

Air, dan Debit Sungai pada

Kawasan DAS Padang Akibat

Pembuangan Limbah Tapioka.

Jurnal. Diterbitkan online.

Page 14: DAMPAK AKTIVITAS PENAMBANGAN BATUBARA …antologi.upi.edu/file/Dampak_Aktivitas_Penambangan_Batubara... · tambang menghasilkan limpasan air yang mengalir ke sungai memberikan dampak

14 | Ijazah, dkk

Dampak Aktivitas Penambangan Batubara Terhadap Kualitas Air Sungai Enim…

http://download.portalgaruda.org/

article.php?article=110356&val=4

122

Novianti, Reza. dkk. (2012). Analisis

Status Kualitas Air Anak­Anak

Sungai Singingi Sekitar Tambang

Batubara di Kuantan Singingi.

Jurnal. Diterbitkan online:

http://download.portalgaruda.org/ar

ticle.php?article=31887&val=2277

Rahadi, B. dkk. (2012). Penentuan Kualitas

Air Tanah Dangkal dan Arahan

Pengelolaan. Jurnal. Diterbitkan

online.

http://jtp.ub.ac.id/index.php/jtp/arti

cle/download/363/718

Yogiarti, dkk. (2014). Analisis Kadar

Fosfat Air Sungai di Desa Beng,

Gianyar dengan Metode

Spektrofotomeri UV­VIS. Jurnal.

Diterbitkan online:

http://www.docs-

engine.com/pdf/2/fosfat-dalam-

air.html#

Makalah

Fazria, Nora. dkk. (2010). Dampak Air

Asam Tambang Terhadap Kualitas

Air Tanah Disekitar Area

Pertambangan. Makalah. Diakses

dari:

https://www.scribd.com/doc/46939

015/Dampak-Air-Asam-Tambang-

Terhadap-Kualitas-Air-Tanah-Di-

Sekitar-Area-an

Tugas Akhir

Yuliastuti, E. (2011). Kajian Kualitas Air

Sungai Ngringo Karanganyar

Dalam Upayah Pengendalian

Pencemaran. (Tesis). Diterbitkan

online:

https://core.ac.uk/download/files/3

79/11730710.pdf

Artikel

Aditya, W. P. (2015, 17 Mei). Air Tanah

Dangkal untuk Air Minum.

[Online]. Diakses dari:

http://dunia-

blajar.blogspot.co.id/2015/05/air-

tanah-dangkal-untuk-air-

minum.html

Eko. (2009, 16 April). Mengatasi Zat Besi

(Fe) Tinggi dalam Air. [Online].

Diakses dari:

https://advancebpp.wordpress.com