transformasi hujan menjadi limpasan, erosi, dan

17
TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN SEDIMENTASI DI SUB DAS BERHUTAN DAN TIDAK BERHUTAN (STUDI KASUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT, SUKABUMI JAWA BARAT) MARIA C. L. HUTAPEA DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI,

DAN SEDIMENTASI DI SUB DAS BERHUTAN DAN

TIDAK BERHUTAN

(STUDI KASUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT,

SUKABUMI JAWA BARAT)

MARIA C. L. HUTAPEA

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

RINGKASAN

MARIA C. L. HUTAPEA (E14052994). Transformasi Hujan menjadi

Limpasan, Erosi, dan Sedimentasi di Sub DAS Berhutan dan Tidak

Berhutan (Studi Kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Jawa

Barat). Dibimbing oleh HENDRAYANTO.

Dampak perubahan penggunaan hutan di suatu DAS

dicerminkan oleh perilaku hidrologi seperti perubahan laju

aliran permukaan dan debit sungai, erosi dan sedimentasi.

Penelitian transformasi hujan, erosi, dan sedimentasi akibat

perubahan penggunaan lahan dipandang perlu sebagai upaya

pengendalian aliran permukaan, erosi dan sedimentasi, serta

banjir.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui transformasi

hujan menjadi limpasan, laju erosi permukaan, dan muatan

sedimen aliran sungai di Sub DAS berhutan (Sub DAS Cipeureu) dan tidak

berhutan (Sub DAS Cibadak) serta mengetahui perbedaan hasil pendugaan erosi

permukaan menggunakan pendekatan USLE dan persamaan SDR. Penelitian ini

dilaksanakan di Sub DAS Cipeureu dan Sub DAS Cibadak pada bulan Mei

sampai dengan 1 Agustus 2010. Data yang dikumpulkan berupa data curah hujan,

data debit aliran sungai, data konsentrasi sedimen aliran, data sifat fisik tanah,

data kemiringan lereng, data penggunaan lahan dan konservasi tanah, serta data

batas wilayah Sub DAS yang masing-masing diperoleh dari stasiun curah hujan,

didapat dengan cara pengambilan sampel air sungai, pengambilan sampel tanah

dengan ring sample, analisis digital, dan studi literatur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi debit Sub DAS Cipeureu

lebih kecil dibandingkan dengan Sub DAS Cibadak, hasil pendugaan erosi

permukaan dengan metode USLE di Sub DAS Cibadak lebih besar dari Sub DAS

Cipeureu, yaitu di Sub DAS Cibadak sebesar 2857,46 ton/ha/thn dan di Sub DAS

Cipeureu sebesar 3,49 ton/ha/thn. Hasil pendugaan erosi dengan perhitungan laju

sedimen dan SDR di Sub DAS Cipeureu yaitu sebesar 6,57 ton/ha/thn dan 3,43

ton/ha/thn, sedangkan di Sub DAS Cibadak sebesar 9,46 ton/ha/thn dan 6,36

ton/ha/thn.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Sub DAS berhutan mentransformasikan

hujan menjadi limpasan sebesar 35%, laju sedimen relatif lebih kecil (0,0015

mm/hari), erosi permukaan sangat ringan (SR). Sedangkan Sub DAS tidak

berhutan, mentransformasikan hujan menjadi limpasan sebesar 52%, laju sedimen

0,02 mm/hari, dan erosi permukaan termasuk kelas berat (B). Hasil pendugaan

erosi permukaan menggunakan pendekatan USLE, yang dibandingkan dengan laju

sedimen, dan hasil pendugaan menggunakan SDR cenderung overestimate.

Kata kunci: Limpasan, erosi, sedimentasi, USLE, SDR

Page 3: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

SUMMARY

MARIA C. L. HUTAPEA (E14052994). Rainfall-Surface Run Off

Transformation, Erosion, and Sedimentation in the Forested Watershed and

non Forested (Case Study in Gunung Walat Education Forest, Sukabumi

West Java). Under Supervision of HENDRAYANTO.

Land use changes impacts of a watershed could be

showed by hydrological behaviors, such as surface run off and

discharge changes, surface erosion and sedimentation changes.

Researches related to rainfall transformation, erosion, and

sedimentation in the different land uses are necessary as an

effort to control surface run-off, erosion, sedimentation and

flood. The aim of this research is to know the differences of

rainfall transformation, surface erosion, and sediment load of

river in the forested watershed and non forested (bare land) watershed also to

know the difference of USLE and SDR methods to estimate the soil loss (erosion).

The research was conducted in Cipeureu sub watershed and Cibadak sub

watershed in Sukabumi, West Java in the period of Mei-1 Agustus 2010.

Collected data were daily rainfall, discharge, sediment concentration, physical soil

properties, slope data, forest land use area and land conservation, also the data of

boundaries of catchment area. The data were obtained from rainfall station, using

ring samples for soil properties, digital analysis for slope, interview, and literature

studies for additional data.

The research shows that discharge fluctuation of Cipeureu sub watershed is

smaller than Cibadak sub watershed, the guess result of surface erosion with

USLE method in Cibadak sub watershed is bigger than Cipeureu sub watershed,

those are in Cibadak sub watershed is about 2857,46 ton/ha/year and in Cipeureu

sub watershed is about 3,49 ton/ha/year. The guess result of erosion with sediment

rate measurement and SDR in Cipeureu sub watershed is about 6,57 ton/ha/year

and 3,43 ton/ha/year, while in Cibadak sub watershed is about 9,46 ton/ha/year

and 6,36 ton/ha/year.

This research concludes that forest sub watershed transforms rainfall to

surface run off is about 35%, sediment rate smaller (0,0015 mm/day), surface

erosion is in the very small class. While non forest sub watershed transforms

rainfall to surface run off is about 52%, sediment rate is about 0,02 mm/day, and

surface erosion is in the heavy class. Besides, the guess result of surface erosion

using USLE method, that compared with sediment rate, and guess result using

SDR approach is overestimate.

Keyword: Surface run off, Erosion, Sedimentation, USLE, SDR

Page 4: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI,

DAN SEDIMENTASI DI SUB DAS BERHUTAN DAN

TIDAK BERHUTAN

(STUDI KASUS DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT,

SUKABUMI JAWA BARAT)

MARIA C. L. HUTAPEA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Kehutanan

di Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 5: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Transformasi Hujan

menjadi Limpasan, Erosi, dan Sedimentasi di Sub DAS Berhutan dan Tidak

Berhutan (Studi Kasus di Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Jawa

Barat) adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen dan

belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah di perguruan tinggi atau lembaga

manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan

maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan

dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Bogor, Agustus 2011

Penulis

Page 6: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

Judul Skripsi : Transformasi Hujan menjadi Limpasan, Erosi, dan Sedimentasi

di Sub DAS Berhutan dan Tidak Berhutan (Studi Kasus di

Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Jawa Barat)

Nama : Maria C. L. Hutapea

NIM : E14052994

Menyetujui:

Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr

NIP. 19611126 198601 1 001

Mengetahui:

Ketua Departemen Manajemen Hutan

Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor,

Dr. Ir. Didik Suharjito, MS

NIP. 19630401 199403 1 001

Tanggal Lulus :

Page 7: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus

karena atas segala kasih, anugerah, dan kuasaNya penulis dapat menyelesaikan

karya ilmiah dengan judul “Transformasi Hujan menjadi Limpasan, Erosi, dan

Sedimentasi di Sub DAS Berhutan dan Tidak Berhutan (Studi Kasus di Hutan

Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Jawa Barat)” di bawah bimbingan Dr. Ir.

Hendrayanto, M.Agr. Karya ilmiah ini merupakan tugas akhir (Skripsi) sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas

Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Dalam karya ilmiah ini, penulis mencoba memaparkan hasil penelitian

untuk mengetahui transformasi hujan menjadi limpasan, erosi permukaan, dan

muatan sedimen aliran sungai di Sub DAS berhutan dan tidak berhutan. Selain itu

untuk mengetahui perbedaan hasil pendugaan erosi permukaan menggunakan

pendekatan USLE dan persamaan SDR menggunakan parameter luas DAS.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dampak dari

perubahan penggunaan lahan yang penting diketahui sebagai masukan untuk

tindakan pengelolaan lahan yang diperlukan agar perubahan tersebut tidak

berdampak negatif.

Penulis berharap semoga hasil penelitian yang dituangkan dalam Skripsi ini

dapat bermanfaat dan menambah wawasan pengetahuan.

Bogor, Agustus 2011

Penulis

i

Page 8: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Lampung pada

tanggal 25 Maret 1987 sebagai anak pertama dari enam

bersaudara pasangan S. Hutapea dan Nurliana Ompusunggu.

Penulis dibesarkan dan menyelesaikan pendidikan formal di TK

Xaverius 2 Bandar Lampung tahun 1991-1993, SD Fransiskus 1

Bandar Lampung tahun 1993-1999, SMP Fransiskus Bandar

Lampung tahun 1999-2002 dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada tahun 2002-

2005.

Pada tahun 2005, penulis lulus seleksi masuk IPB program strata satu

melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) IPB. Pada tahun 2006,

penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen Hutan, Fakultas

Kehutanan IPB.

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis aktif di organisasi kemahasiswaan

Komisi Pelayanan Siswa (KPS) PMK IPB tahun 2006-2009, menjadi asisten

praktikum mata kuliah Hidrologi Hutan tahun 2009-2010. Selain itu penulis juga

melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) jalur Indramayu-

Linggarjati tahun 2007, Praktek Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan Pendidikan

Gunung Walat (HPGW) Sukabumi-Tanggeung-Perhutani KPH Cianjur tahun

2008, dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Korintiga Hutani Kalimantan

Tengah tahun 2009.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan IPB, penulis menyelesaikan

Skripsi dengan judul “Transformasi Hujan menjadi Limpasan, Erosi, dan

Sedimentasi di Sub DAS Berhutan dan Tidak Berhutan (Studi Kasus di Hutan

Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi Jawa Barat)” dibimbing oleh Dr. Ir.

Hendrayanto, M. Agr.

ii

Page 9: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

kasih dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa bantuan dari berbagai pihak sangat

berarti bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak dan mama tersayang (S. Hutapea dan Nurliana Ompusunggu) serta adik-

adikku (Martha C. L. Hutapea, S.E, Roma Hutapea, Elizabeth Hutapea, Valentine

Hutapea, dan Adelia Hutapea) yang senantiasa memberikan doa, dorongan,

dukungan, dan semangat.

2. Dr. Ir. Hendrayanto, M.Agr selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, bantuan, masukan, dan nasehat selama proses

penyelesaian skripsi.

3. Staf dan manajemen Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) atas bantuan

tempat, pengambilan data lapangan, penyediaan data dan kerjasamanya,

khususnya kepada Ir. Budi Prihanto Siswosuwarno, MS selaku Direktur Eksekutif

HPGW, Bapak Rizaldi, Bapak Alimi, Bapak Agung, Bapak Lilik, Bapak Efendi.

4. Staf Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Sukabumi, Jawa

Barat atas penyediaan data, informasi, dan kerjasamanya, khususnya kepada

Kepala Dinas PSDA dan Bapak Adi S. N.

5. Staf Pemerintah Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi

atas bantuan penyediaan data dan kerjasamanya, khususnya kepada Kepala Desa

Karang Tengah dan Bapak Azud Suamban.

6. Seluruh dosen dan staf administrasi (KPAP) Fakultas Kehutanan IPB terutama

Departemen Manajemen Hutan, khususnya Prof. Dr. Ir Hardjanto, MS, Prof. Dr.

Ir. I Nengah Surati Jaya, M. Agr, Bapak Edi, Mas Saipul, Bapak Uus, Kak

Edwine, dan laboran Fakultas Kehutanan atas ilmu dan bantuannya selama penulis

melaksanakan kuliah. Juga kepada Prof. Dr. Ir. Wasrin Syafii, M. Agr selaku

dosen penguji ujian komprehensif, Ir. Ahmad Hadjib, MS selaku ketua ujian

komprehensif, dan Ir. Muhdin, M.Sc.F.Trop selaku moderator seminar skripsi.

7. Teman seperjuangan Popi Puspitasari dan Hangga Prihatmaja atas bantuan dan

kerjasamanya selama menyusun skripsi.

iii

Page 10: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

8. Sahabat penulis Mega Indah, Mei Arista Sinaga, Maryani Payungallo, Victoria,

Dessy Dameria, Siska Setianingsih, Catur Hertika, Ronald A. P. Siagian, Canny

Mitra Caroline, Faqih Hudin. Terima kasih kalian telah mengukir hidupku dengan

berbagai bentuk dan memberikan warna-warni kehidupan dalam hariku.

9. Teman-teman Civitas Fahutan IPB (MNH, SVK, KSH, dan THH seluruh

angkatan khususnya FAHUTAN 42), kesebelasan MNH 42, dan KPS PMK IPB

atas bantuan dan dukungannya.

10. Seluruh karya yang telah memberikan inspirasi dalam penulisan tugas akhir ini.

Dunia adalah ilmu pengetahuan yang tidak akan pernah ada habisnya.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah menemani,

membantu, memberikan dukungan dan masukan.

iv

Page 11: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian .............................................................................. 2

1.3 Manfaat Penelitian............................................................................ 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) ........................................................... 3

2.2 Erosi ................................................................................................. 3

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Erosi ........................................ 5

2.4 Metode Pendugaan Erosi .................................................................. 6

2.5 Sedimentasi .................................................................................... 18

2.6 Sistem Informasi Geografi (SIG) ................................................... 20

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 22

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................... 23

3.3 Pengumpulan Data ......................................................................... 24

3.3.1 Jenis Data ............................................................................... 24

3.3.2 Metode Pengumpulan Data .................................................... 24

3.4 Pengolahan Data ............................................................................. 32

3.4.1 Transformasi Hujan - Debit Aliran ........................................ 32

3.4.2 Muatan Sedimen .................................................................... 32

3.4.3 Pendugaan Laju Erosi dengan Metode USLE ....................... 32

3.4.4 Perhitungan Erosi dengan Nisbah Pengangkutan Sedimen

(Sediment Delivery Ratio) .................................................... 33

3.4.5 Tingkat Bahaya Erosi ............................................................ 33

v

Page 12: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas ............................................................................... 34

4.2 Iklim ............................................................................................... 34

4.3 Hidrologi ........................................................................................ 34

4.4 Topografi Lapangan ....................................................................... 35

4.5 Jenis Tanah dan Geologi ................................................................ 35

4.5.1 Tanah Sub DAS Cipeureu ..................................................... 36

4.5.2 Tanah Sub DAS Cibadak ...................................................... 37

4.6 Tutupan Lahan................................................................................ 37

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Curah Hujan ................................................................................... 38

5.2 Transformasi Hujan – Debit Aliran ................................................ 38

5.3 Muatan Sedimen ............................................................................. 42

5.4 Pendugaan Laju Erosi dengan Metode USLE ................................ 43

5.5 Perhitungan Erosi dengan Nisbah Pengangkutan Sedimen

(Sediment Delivery Ratio) ............................................................. 45

5.6 Tingkat Bahaya Erosi ..................................................................... 46

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan..................................................................................... 47

6.2 Saran ............................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 48

LAMPIRAN ..................................................................................................... 51

vi

Page 13: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Nilai ukuran butir-butir tanah (M) untuk suatu kelas tekstur tanah.............. 11

2. Nilai bahan organik (b) untuk setiap kisaran kandungan bahan organik...... 11

3. Nilai struktur tanah ...................................................................................... 11

4. Nilai permeabilitas tanah .............................................................................. 11

5. Penilaian faktor panjang dan kemiringan lereng (LS) .................................. 12

6. Besaran faktor C untuk aneka bentuk pengelolaan tanaman/ tumbuhan ...... 13

7. Besaran faktor P untuk aneka teknik konservasi tanah ................................ 15

8. Klasifikasi tingkat bahaya erosi ................................................................... 33

9. Penyebaran luas areal Sub DAS Cipeureu HPGW dan

Sub DAS Cibadak berdasarkan kelas kemiringan lahan .............................. 35

10. Luas penutupan lahan Sub DAS Cipeureu berdasarkan kelas kemiringan

Lahan ............................................................................................................ 37

11. Statistik hujan dan debit langsung Sub DAS Cipeureu dan

Sub DAS Cibadak selama pengamatan ........................................................ 40

12. Statistik laju sedimen di Sub DAS Cipeureu dan Sub DAS Cibadak

selama pengamatan ....................................................................................... 43

13. Rekap nilai faktor-faktor yang mempengaruhi erosi di Sub DAS

Cipeureu ........................................................................................................ 44

14. Rekap nilai faktor-faktor yang mempengaruhi erosi di Sub DAS

Cibadak ......................................................................................................... 44

15. Perhitungan erosi dengan nilai Sediment Delivery Ratio (SDR)

berdasarkan pendekatan fisik Sub DAS ....................................................... 45

vii

Page 14: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Nomograf erodibilitas tanah ........................................................................ 10

2. Peta lokasi penelitian ................................................................................... 22

3. Kontur Kecamatan Cibadak ......................................................................... 27

4. TIN dari shapefile ......................................................................................... 28

5. Digital Elevation Model (DEM) dalam bentuk grid ..................................... 28

6. Halaman depan tampilan software ArcView SWAT.................................... 29

7. Kolom pengisian data yang akan ditampilkan .............................................. 29

8. Menu dan kolom pengisian proyeksi ............................................................ 30

9. Kolom pengisian angka untuk menentukan jaringan sungai ........................ 30

10. Jaringan sungai beserta outlet di tiap Sub DAS

di Kecamatan Cibadak .................................................................................. 31

11. Batas Sub DAS Cipeureu beserta jaringan sungai ........................................ 31

12. Grafik curah hujan bulanan Sub DAS Cipeureu dan Cibadak

Januari 2005-Juli 2010 .................................................................................. 38

13. Hyetograph dan hidrograph debit total Sub DAS Cipeureu dan

Sub DAS Cibadak hasil pengukuran di lapangan ......................................... 39

14. Hyetograph dan hidrograph debit langsung Sub DAS Cipeureu dan

Sub DAS Cibadak hasil pengukuran di lapangan ......................................... 39

15. Diagram pencar hubungan antara curah hujan dengan debit langsung

di Sub DAS Cipeureu dan Sub DAS Cibadak .............................................. 41

16. Hubungan jumlah muatan sedimen dengan debit langsung dan curah

hujan di lokasi pengamatan .......................................................................... 42

17. Hubungan debit dan muatan sedimen di (a) Sub DAS Cipeureu dan

(b) Sub DAS Cibadak ................................................................................... 43

viii

Page 15: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

iii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Data curah hujan bulanan Stasiun Hujan Sekarwangi

Kecamatan Cibadak ................................................................................. 52

2. Data curah hujan Stasiun Sekarwangi selama pengamatan

di Sub DAS Cipeureu dan Sub DAS Cibadak ......................................... 53

3. Data debit dan Tinggi Muka Air (TMA) Sub DAS Cipeureu ................. 53

4. Data debit dan Tinggi Muka Air (TMA) Sub DAS Cibadak................... 56

5. Data sedimentasi Sub DAS Cipeureu ...................................................... 59

6. Data sedimentasi Sub DAS Cibadak ....................................................... 62

7. Peta topografi Sub DAS Cipeureu ........................................................... 65

8. Peta topografi Sub DAS Cibadak ............................................................ 66

9. Peta jenis tanah Sub DAS Cipeureu ........................................................ 67

10. Peta jaringan sungai Sub DAS Cipeureu ................................................. 68

11. Peta tutupan lahan Sub DAS Cipeureu .................................................... 69

12. Hasil analisis sifat fisik tanah Sub DAS Cipeureu dan

Sub DAS Cibadak .................................................................................... 70

13. Nilai faktor erodibilitas (K) di Sub DAS Cipeureu ................................. 71

14. Nilai faktor erodibilitas (K) di Sub DAS Cibadak................................... 71

15. Hasil analisis bahan organik dan tekstur tanah ........................................ 72

16. Rekapitulasi faktor-faktor yang mempengaruhi erosi

dengan metode Universal Soil Loss Equation (USLE) ........................... 73

ix

Page 16: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

1

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Hutan terutama hutan hujan tropis merupakan sumberdaya alam yang

memegang peranan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Salah satu peran

penting dari hutan yaitu memperkecil resiko terjadinya banjir, erosi dan tanah

longsor. Peran hutan dalam pengendalian aliran permukaan, banjir, erosi dan

tanah longsor sangat ditentukan oleh kerapatan penutupan lahan, struktur tajuk,

dan interaksi dengan sifat tanah dan batuan serta iklim tempat tumbuh hutan.

Seiring dengan pertumbuhan penduduk, pemanfaatan dan pengelolaan hutan

tanpa memperhatikan aspek kelestarian fungsinya, telah mengakibatkan kerusakan

hutan yang sangat mengkhawatirkan. Kementerian Kehutanan menyebutkan

bahwa laju kerusakan hutan Indonesia telah mencapai 1,17 juta ha per tahun

(Kementerian Kehutanan 2009). Salah satu penyebab terjadinya kerusakan hutan

adalah perubahan penggunaan lahan hutan menjadi lahan non hutan untuk

berbagai tujuan. Dampak perubahan penggunaan hutan di dalam suatu DAS

dicerminkan oleh perilaku hidrologi, antara lain: perubahan laju aliran

permukaan, debit sungai, erosi dan sedimentasi.

Perubahan perilaku hidrologi, erosi dan sedimentasi dapat diketahui melalui

pengukuran langsung terhadap besaran perubahan tersebut, maupun melalui

pendugaan menggunakan parameter-parameter klimatik dan bio-fisik DAS.

Pendugaan erosi umumnya menggunakan persamaan umum kehilangan tanah

yang dikenal dengan USLE (Universal Soil Loss Equation) yang pertama kali

diperkenalkan oleh Wischmeir dan Smith (1965), kemudian mengalami

pengembangan metode pendugaan komponen USLE (MUSLE, RUSLE).

Penelitian tentang USLE telah banyak dilakukan (Nugraha 2003, Bhestari 2005,

Hermiawati 2006) yang umumnya memberikan hasil lebih besar dibandingkan

dengan hasil pengukuran secara langsung.

Pendugaan sedimentasi di sungai, salah satunya dilakukan dengan

menggunakan parameter luas DAS (Auerswald 1992) untuk menduga nisbah

pengangkutan sedimen (sediment delivery ratio, SDR), dan menduga erosi

permukaan berdasarkan data sedimen di sungai. Faktor-faktor yang

Page 17: TRANSFORMASI HUJAN MENJADI LIMPASAN, EROSI, DAN

2

mempengaruhi nisbah pengangkutan sedimen tidak hanya faktor luas, namun juga

faktor-faktor lain,antara lain: geomorfologi, faktor lingkungan, lokasi sumber

sedimen, karakteristik relief dan kemiringan, pola drainase dan kondisi saluran,

penutup lahan, tata guna lahan, dan tekstur tanah (Williams dan Berndt 1972

dalam Suripin 2001), dengan demikian hasil pendugaan perlu dikaji

keakuratannya.

Kawasan Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) pada saat ini ditutupi

oleh hutan campuran sebagai hasil kegiatan penanaman lahan kosong (bare land).

Kondisi ini berbeda dengan kondisi di sekitar kawasan HPGW terutama di bagian

Utara, berupa lahan kosong.

Perubahan lahan kosong menjadi hutan dan sebaliknya lahan berhutan

menjadi lahan kosong berdampak pada aliran permukaan, debit, erosi dan

sedimentasi, dan besaran dampaknya dipengaruhi oleh tingkat perubahan tersebut.

Upaya mengetahui besaran dampak dari perubahan penggunaan lahan penting

untuk diketahui sebagai masukan tindakan pengelolaan lahan yang diperlukan

agar perubahan tersebut tidak berdampak negatif.

1.2. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui transformasi hujan menjadi limpasan, erosi permukaan, dan

muatan sedimen aliran sungai di Sub DAS berhutan dan tidak berhutan.

2. Mengetahui perbedaan hasil pendugaan erosi permukaan menggunakan

pendekatan USLE dan persamaan SDR menggunakan parameter luas

DAS.

1.3. Manfaat Penelitian

1. Memperkaya informasi transformasi hujan-limpasan, erosi, dan

sedimentasi di DAS berhutan dan tidak berhutan

2. Memberikan informasi bagi pengelola hutan, khususnya pengelola HPGW,

pemerintah, dan pihak lainnya, tentang peran hutan dalam transformasi

hujan-limpasan, mengendalikan erosi dan sedimen, dan sebagai bahan

pertimbangan bagi pengelola HPGW dalam perencanaan pengelolaan

hutan di HPGW

3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.