pengaruh metode snowball throwing dan...

12
Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 1 PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR (Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X Di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon) Ajeng Perdani, Epon Ningrum, Ahmad Yani Departemen Pendidikan Geografi, FPIPS UPI [email protected] , [email protected] , [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh metode Snowball Throwing dan metode pemberian tugas terhadap motivasi belajar pada kelas X SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon pada mata pelajaran geografi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain yang digunakan Posttest Only Design. Terdapat dua kelompok eksperimen, yakni kelompok eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwing sedangkan kelompok eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon tahun pelajaran 2012/2013. Dari populasi tersebut dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, yakni kelas X.1 dan kelas X.2. Kelas X.1 sebagai kelas eksperimen 1 dengan 28 peserta didik dan kelas X.2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan 28 peserta didik. Pemilihan kelas sampel ini tidak dilakukan secara acak, melainkan berdasarkan data yang ditawarkan pihak sekolah serta pertimbangan terhadap kelas-kelas yang memiliki karakteristik atau gaya belajar yang hampir sama. Aspek motivasi belajar peserta didik yang dinilai adalah durasi, frekuensi, presistensi dan tes kualifikasi prestasi. Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) Terdapat pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi belajar peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima. (2) Terdapat pengaruh metode pemberian tugasterhadap motivasi belajar peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -6,580 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima. (3) Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode Snowball Throwing dengan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh untuk masing-masing kelompok eksperimen, untuk kelompok eksperimen 1 memperoleh rata-rata sebesar 86,64 serta kelompok eksperimen 2 menunjukkan rata-rata sebesar 85,75, hal ini pula diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar 3,029 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,004 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima.

Upload: lylien

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 1

PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

(Studi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Geografi Sub. Materi Atmosfer dan Hidrosfer Kelas X Di SMA N 1 Sumber Kabupaten

Cirebon)

Ajeng Perdani, Epon Ningrum, Ahmad Yani

Departemen Pendidikan Geografi, FPIPS UPI

[email protected] , [email protected] , [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh metode Snowball Throwing dan metode

pemberian tugas terhadap motivasi belajar pada kelas X SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon

pada mata pelajaran geografi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan

desain yang digunakan Posttest Only Design. Terdapat dua kelompok eksperimen, yakni

kelompok eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball

Throwing sedangkan kelompok eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran dengan

menggunakan metode pemberian tugas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta

didik SMA N 1 Sumber Kab. Cirebon tahun pelajaran 2012/2013. Dari populasi tersebut

dipilih dua kelas sebagai sampel penelitian, yakni kelas X.1 dan kelas X.2. Kelas X.1 sebagai

kelas eksperimen 1 dengan 28 peserta didik dan kelas X.2 sebagai kelas eksperimen 2 dengan

28 peserta didik. Pemilihan kelas sampel ini tidak dilakukan secara acak, melainkan

berdasarkan data yang ditawarkan pihak sekolah serta pertimbangan terhadap kelas-kelas

yang memiliki karakteristik atau gaya belajar yang hampir sama. Aspek motivasi belajar

peserta didik yang dinilai adalah durasi, frekuensi, presistensi dan tes kualifikasi prestasi.

Instrumen yang digunakan adalah tes dan lembar observasi. Hasil penelitian yang diperoleh

adalah (1) Terdapat pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi belajar peserta

didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung

sebesar -3,984 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi

yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima. (2) Terdapat pengaruh metode

pemberian tugasterhadap motivasi belajar peserta didik, hal ini ditunjukkan dengan hasil uji

hipotesis yang telah dilakukan diperoleh t hitung sebesar -6,580 dengan (t-sig) yang didapat

adalah 0,000 yang kurang dari taraf signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan

H1 diterima. (3) Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik antara metode Snowball

Throwing dengan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari rata-rata yang

diperoleh untuk masing-masing kelompok eksperimen, untuk kelompok eksperimen 1

memperoleh rata-rata sebesar 86,64 serta kelompok eksperimen 2 menunjukkan rata-rata

sebesar 85,75, hal ini pula diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh

t hitung sebesar 3,029 dengan (t-sig) yang didapat adalah 0,004 yang kurang dari taraf

signifikansi yang ditetapkan yakni 0,05, ini menunjukkan H1 diterima.

Page 2: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

2 | Ajeng Perdani, dkk.

Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas...

PENDAHULUAN

Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan posisi guru

dengan tepat sehingga guru mampu memainkan perannya dengan tepat sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik. Salah satu peran guru adalah sebagai motivator, dimana guru

akan mendorong peserta didik untuk belajar. Peran guru sebagai motivator sangat penting

dalam proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan motivasi dan pengembangan

kegiatan belajar peserta didik. Disini guru harus dapat menstimulus dan memberikan

dorongan untuk mendinamisasikan potensi peserta didik, menumbuhkan swadaya dan daya

cipta sehingga akan terjadi dinamika didalam proses belajar mengajar.

Menurunnya gairah belajar peserta didik pada umumnya disebabkan oleh ketidaktepatan

metodologis yang digunakan guru dalam mengajar, juga berakar pada paradigma pendidikan

konvensional yang selalu menggunakan metode pembelajaran klasikal atau ceramah, tanpa

pernah diselingi oleh metode yang menantang untuk berusaha. Menurut hasil observasi yang

telah dilakukan oleh peneliti, peristiwa seperti ini masih dirasakan di SMAN 1 Sumber

Kabupaten Cirebon, dilihat peserta didik kelas X masih kurang berpartisipasi, kurang terlibat,

dan kurang inisiatif serta kontribusi yang baik secara intelektual maupun emosional pada

mata pelajaran geografi. Kurangnya partisipasi dalam mata pelajaran geografi ditunjukan

antara lain peserta didik kurang bersemangat saat mengkuti proses pembelajaran, terlihat

dengan peserta didik yang mengantuk dan mengobrol sehingga peserta didik kurang aktif

dalam proses pembelajaran, penggunaan metode yang konvensional mengakibatkan peserta

didik merasa jenuh dan kurang bergairah. Selain itu, masih rendahnya prestasi yang dicapai

peserta didik, hanya beberapa persen peserta didik yang mencapai KKM, KKM yang

ditetapkan adalah sebesar 80.

Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi belajar berperan penting dalam menentukan

keberhasilan peserta didik. Seperti yang diungkapkan Uno (2011:3), “motivasi adalah

dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah

laku yang lebih baikdalam memenuhi kebutuhannya”.

Djamarah (2006:3) mengemukakan bahwa “kemampuan yang dapat dimiliki peserta

didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan

tujuan”. Itu berarti tujuan dalam pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan metode

yang tepat, sesuai dengan standar keberhasilan yang terpatri dalam satu tujuan. Dengan

materi yang banyak tentunya peserta didik akan lebih mudah menghafal jika diperoleh dari

pengalaman sendiri. Hal ini lah yang menuntut guru agar lebih variatif dalam menggunakan

Page 3: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 3

metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang lebih variatif tersebutlah yang akan

mengaktifkan peserta didik, memotivasi peserta didik untuk belajar sehingga kegiatan belajar

mengajarpun akan lebih efektif.

Melihat pemaparan di atas, salah satu metode pembelajaran yang dianggap mampu

menciptakan situasi pembelajaran yang aktif, produktif, kreatif dan menyenangkan adalah

menggunakan metode Snowball Throwing. Kisworo, (dalam Mukhtari, 2010:6)

mengemukakan bahwa “metode pembelajaran Snowball Throwing adalah suatu metode

pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok

untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing peserta didik membuat pertanyaan

yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke peserta didik lain yang

masing-masing peserta didik menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh”. Sedangkan

Sanjaya (2008:120) mengungkapkan:

”dalam suatu pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan berguna untuk

menggali informasi peserta didik dalam penguasaan materi pelajaran, membangkitkan

motivasi peserta didik untuk belajar, merangsang keingintahuan peserta didik terhadap

sesuatu, memfokuskan peserta didik pada sesuatu yang diinginkan, dan memimbing

peserta didik untuk menemukan atau menyimpulkan sesuatu”.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Suprijono (2009:XI) yang mengemukakan bahwa:

”pembelajaran harus menyenangkan, dalam artian peserta didik merasakan bahwa proses

belajar yang didalamnya bukan sebuah derita yang mendera dirinya, melainkan berkah

yang harus disyukurinya. Belajar bukanlah tekanan bagi jiwanya, namun merupakan

panggilan jiwa yang harus ditunaikannya. Dengan pembelajaran yang menyenangkan

menjadikan peserta didik ikhlas menjalaninya”.

Adapun Tunggal (2011:17) mengemukakan tentang kelebihan dari metode Snowball

Trhowing adalah sebagai berikut:

1) Melatih kesiapan peserta didik dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber

pada materi yang diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.

2) Peserta didik lebih memahami dan mengerti secara mendalam tentang materi

pelajaran yang dipelajari. Hal ini disebabkan karena peserta didik mendapat

penjelasan dari teman sebaya yang secara khusus disiapkan oleh guru serta

mengerahkan penglihatan, pendengaran, menulis dan berbicara mengenai materi yang

didiskusikan dalam kelompok.

3) Dapat membangkitkan keberanian peserta didik dalam mengemukakan pertanyaan

kepada teman lain maupun guru.

4) Melatih peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan oleh temannya dengan

baik.

5) Merangsang peserta didik mengemukakan pertanyaan sesuai dengan topik yang

sedang dibicarakan dalam pelajaran tersebut.

6) Dapat mengurangi rasa takut peserta didik dalam bertanya kepada teman maupun

guru.

7) Peserta didik akan lebih mengerti makna kerjasama dalam menemukan pemecahan

suatu masalah.

Page 4: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

4 | Ajeng Perdani, dkk.

Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas...

8) Peserta didik akan memahami makna tanggung jawab.

9) Peserta didik akan lebih bisa menerima keragaman atau heterogenitas suku, sosial,

budaya, bakat dan intelegensia.

10) Peserta didik akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya

Selain metode Snowball Throwing, metode pemberian tugas pula memiliki kelebihan-

kelebihan, seperti yang diungkapkan Sagala (2003:219), adapun kelebihan-kelebihannya

adalah sebagai berikut:

1) Membuat peserta didik aktif dalam belajar

2) Merangsang peserta didik dalam belajar di dalam sekplah maupun diluar sekolah

3) Mengembangkan kemandirian peserta didik

4) Lebih menyakinkan tentang apa yang dipelajari lebih memperdalam dan

memperluas materi yang ditugaskan

5) Motivasi belajar peserta didik meningkat karena adanya variasi dalam pembelajaran

yang diberikan oleh guru

6) Membina tanggungjawab dan disiplin peserta didik

7) Mengembangkan kreatifitas dan kemampuan berfikir peserta didik

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : (1)

Bagaimanakah pengaruh metode Snowball Throwing terhadap motivasi belajar peserta didik

pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon? (2) Bagaimanakah

pengaruh metode pemberian tugas terhadap motivasi belajar peserta didik pada mata

pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon? (3) Apakah terdapat perbedaan

motivasi belajar peserta didik antara metode Snowball Throwing dengan metode pemberian

tugas kelas X pada mata pelajaran geografi SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon?

METODE PENELITIAN

Metode penelitian secara umum diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam kegiatan penelitian, metode dapat diartikan

sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian. Dalam

penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen.

Menurut Nazir (2005:84) mengatakan bahwa “desain penelitian adalah semua proses

yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Desain yang digunakan

dalam penelitian ini adalah Posttest Only Design. Dalam desain ini tidak terdapat adanya

pretest, akan tetapi pada akhir pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kontrol

akan diberikan posttest untuk mengetahui hasil pembelajaran yang dilakukan, kemudian

membandingkan keduanya. Desain Posttest Only Design adalah sebagai berikut:

Page 5: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 5

Tabel 3.1

Desain Penelitian Posttest Only Design

Sampel Perlakuan Posttest

A1 X1 O1

A2 X2 O2

Keterangan:

X1 : Pembelajaran dengan menggunakan Metode Snowball Throwing

X2 : Pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugas

O1 : Motivasi belajar peserta didik

O2 : Motivasi belajar peserta didik

Lokasi penelitian ini adalah di SMA N 1 Sumber Kabupaten Cirebon yang beralamat di

Jalan Sunan Malik Ibrahim No.4 Sumber Kabupaten Cirebon. Subjek eksperimen adalah

sumber data yang memiliki data atau informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian.

Sumber data dapat berupa benda, orang atau instansi. Subjek dalam penelitian ini adalah

peserta didik SMA N 1 Sumber tahun ajaran 2012/2013.

Arikunto (2002:104) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau memwakili

sebagian populasi yang diteliti”. Sampel merupakan bagian dari populasi yang memilik

karakteristik yang relatif sama dan dianggap dapat mewakili populasi.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes dan lembar observasi.

Untuk lembar tes akan digunakan setelah pembelajaran selesai, lembar tes harus diuji dengan

menggunakan uji validitas, uji tingkat kesukaran, uji relibilitas dan daya pembeda agar

diperoleh instrumen yang layak.

Data yang dianalisis adalah hasil tes kemampuan awal geografi, serta motivasi belajar

peserta didik. Pengolahan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20.

a. Pengolahan Data Nilai Awal Peserta Didik

Nilai peserta didik diperoleh dari hasil ujian tengah semester 2 kelas X.1 dan kelas X.2

SMAN 1 Sumber Kab. Cirebon Tahun Ajaran 2012/2013. Nilai awal peserta didik diperlukan

untuk melihat kesetaraan dua kelompok sampel yang akan diteliti.

b. Pengolahan Maotivasi Belajar Peserta Didik

Pengolahan terhadap motivasi belajar peserta didik hal yang pertama dilihat adalah

analisiis deskriptif yaitu dari nilai rata-rata dan simpangan baku kedua kelompok tersebut.

Data hasil olahan tersebut yang bertujuan untuk melihat gambaran umum pencapaian peserta

didik. Kemudian dilakukan uji statistik dan analisis inferensial untuk melihat apakah kedua

Page 6: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

6 | Ajeng Perdani, dkk.

Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas...

kelompok tersebut berdistribusi normal, maupun bervarian homogen serta untuk melihat

kesamaan dua rata-rata.

Sebelum data hasil penelitian diolah, terlebih dahulu dipersiapkan beberapa hal, antara

lain:

1. Melakukan Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang telah

diperoleh seta untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis selanjutnya

Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi normal

Uji Normalitas ini menggunakan uji kecocokan Shapiro-Wilkdengan taraf signifikansi 5

% atau 0,05 dengan kriteia sebagai berikut:

1. Terima H0 jika sig ≥ 0,05

2. Tolak H0 jika sig < 0,05

2. Uji Homogenitas Varians

Uji statistiknya menggunakan Uji Leneve dengan taraf signifikansi yaitu 5% atau 0,05.

Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : data homogen

H1 : data tidak homogen

Dengan kriteia sebagai berikut:

1. Terima H0 jika sig ≥ 0,05

2. Tolak H0 jika sig < 0,05

3. Uji Hipotesis

Melakukan Uji Hipotesis tergantung daripada hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Varians data. Jika data tersebut berdistribusi normal serta homogen, maka uji hipotesis

menggunakan Uji Statistik Parametrikyaitu Uji Independent Samples T Test. Sedangkan jika

data tersebut tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas dan uji

hipotesisi dilakukan dengan menggunakan Uji Statistik Non-Parametrik berupa Uji Mann –

Whiteney U. Alasan pemilihan Uji Mann – Whiteney U yaitu dikarenakan kedua sampel diuji

saling bebas (independent) (Ruseffendi, 1993).

Page 7: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik metode Snowball Throwing adalah peserta didik akan mengajukan

pertanyaan yang telah dibuat sendiri kemudian pertanyaan tersebut akan dilemparkan pada

kelompok lain yang nantinya akan bertugas menjawab pertanyaan tersebut. Sehingga peserta

didik akan lebih dapat menggali pengetahuannya yang mungkin tidak ada dalam buku paket

yang digunakan, (Kisworo, 2008).

Hal ini akan membiasakan peserta didik untuk mampu berkomunikasi dengan baik

dengan sesama anggota kelompok maupun dengan anggota keompok lain baik secara tulisan

maupun lisan, serta mampu berfikir kreatif dengan mengeksplorasi dan menemukan ide-ide

baru, serta mengidentifikasi strategi-strategi dalam memecahkan suatu masalah sehingga

peserta didik mampu memecahakan masalah yang disajikan (Sanjaya, 2008).

Terdapat banyak keuntungan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran

kooperative, yakni peserta didik bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung

tinggi norma kelompok, ini dapat ditunjukkan dengan tercapainya masing-masing aspek yang

dinilai dalam motivasi belajar itu sendiri. Contohnya, peserta didik mengerjakan tugas secara

tepat waktu yang termasuka kedalam aspek durasi, atau bahkan peserta didik aktif selama

proses pembelajaran berlangsung yang termasuk kedalam aspek presistensi (Slavin, 1995).

Sedangkan metode pemberian tugas sendiri pada prinsipnya akan meningkatkan motivasi

belajar peserta didik jika divariasikan secara interaktif. Karena dengan menerapkan metode

pemberian tugas, peserta didik akan melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas,

sehingga pengalaman peserta didik akan terus bertambah dari waktu kewaktu (Sagala, 2003).

Dalam penelitian ini, peneliti memadukan metode pemberian tugas dengan model

pembelajaran kooperative, sehingga peserta didik tidak merasa kejenuhan dalam

penegrjaannya.

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwing pada mata

pelajaran Geografi dengan sub pokok materi atmosfer dan sub pokok materi hidrosfer SMAN

1 Sumber Kab. Cirebon merupakan hal yang baru bagi kelompok eksperimen 1, karena

peserta didik sebelumnya lebih banyak mendapatkan pembelajaran yang cenderung teacher

oriented bukan student oriented. Peserta didik menjadi lebih produktif dan aktif sehingga

peserta didik mampu menggali pengetahuannya terhadap materi yang tengah dipelajari

(Suprijono,2009).

Hal inilah yang menyebabkan peserta didik lebih mudah menangkap pelajaran yang

mereka pelajari. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa peserta didik akan lebih mudah

Page 8: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

8 | Ajeng Perdani, dkk.

Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas...

mengingat sesuatu yang mereka alami sendiri dibandingkan dengan sesuatu yang hanya

mereka lihat saja. Oleh karena itu, penerapan metode Snowball Throwing sangat membantu

dalam proses penyerapan pengetahuan sehingga berdampak pada peningkatan motivasi

belajar peserta didik (Slameto, 2010).

Tidak terlalu berbeda dengan kelompok yang menggunakan metode Snowball Throwing,

kelompok yang mendapatkan metode pemberian tugas pula terlihat antusias dalam mengikuti

proses pembelajaran. Guru membagi peserta didik kedalam kelompok kecil yang masing-

masing kelompok berisikan 4-5 orang. Kemudian peserta didik akan diberikan tugas berupa

menjawab pertanyaan yang telah disediakan yang jumlah pertanyaannya disesuaikan dengan

jumlah anggota kelompok tersebut. Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugas,

kemudian kelompok tersebut mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, walaupun

tidak semua kelompok dapat mempresentasikannya di depan kelas dikarenakan alokasi waktu

yang kurang, namun peserta didik tetap memperhatikan dan menyimak kelompok yang

sedang mempresentasikan hasil kerjanya (Djamarah 2006).

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan melalui uji statistik, menunjukkan

adanya peningkatan setelah diberi perlakuan menggunakan metode Snowball Throwingdan

metode pemberian tugas. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh peserta didik pada

setiap treatment, untuk kelas eksperimen 1 terjadi peningkatan sebesar 2,81, yang tadinya

85,39 meningkat menjadi 88,21. Sedangkan untuk kelas eksperimen 2 terjadi peningkatan

sebesar 7,27, yang tadinya 80,17 menjadi 88,44.

Peningkatan motivasi ditunjukkan oleh kelompok eksperimen 1 serta kelompok

eksperimen 2, hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor, baik itu faktor internal maupun

faktor eksternal dari suatu proses pembelajaran. Salah satu dari beberapa faktor tersebut

adalah kemampuan guru dalam menyampaikan pelajaran dengan efektif dan efisien. Untuk

itu, seorang guruharus mengenal berbagai startegi pembelajaran agar proses pembelajaran

lebih menarik sehingga perserta didik akan terus termotivasi untuk belajar lebih giat lagi

(Prayitno, 1989).

Ada banyak fungsi motivasi belajar, salah satunya adalah peningakatan hasil belajar. Hal

ini ditunjukkan dengan meningkatanya motivasi belajar peserta didik dari treatment 1 ke

treatment 2. Sejalan dengan itu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan

pencapaian prestasi, dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari

adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan menghasilkan prestasi yang baik, hal ini

pula ditunjukkan dengan peserta didik yang bersemangat pada saat proses pembelajaran

berlangsung (Syamsudin, 2003).

Page 9: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 9

Munculnya rasa puas atau bangga pada diri peserta didik pada saat melakukan sesuatu,

akan mendorong peserta didik untuk terus menerus melakukan hal tersebut. Hal ini tentunya

berdampak positif terhadap motivasi belajar peserta didik tersebut, terutama pada saat

pesereta didik terdorong untuk terus aktif dalam setiap kali proses pembelajaran berlangsung.

Hal ini dikarenakan pada saat proses presentasi, peserta didik dibiasakan untuk memaparkan

hasil tugasnya di depan kelas, melakukan diskusi, serta tanya jawab. Peserta didik juga

terbiasa berargumen serta menyampaikan pengetahuannya secara bebas melalui kegitan

presentasi (Slameto, 2010).

Adanya proses pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk berkelompok,

melakukan presentasi, serta mengerjakan tugas dapat memberikan sumbangan dalam

mengembangkan motivasi peserta didik selama proses pembelajaran. Hal ini dapat diketahui

dari jawaban peserta didik yang menyatakan lebih menyenangi dan lebih bersungguh-

sungguh dengan cara belajar berkelompok, adanya diskusi, dan tanya jawab seperti pada

metode Snowball Throwingdan metode pemberian tugas yang divariasikan dengan model

kooperative (Sagala, 2003).

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan metode Snowball

Throwing serta metode pemberian tugas yang dilakukan di kelas X.1 dan X.2 SMA N 1

Sumber Kab. Cirebon pada Sub. pokok materi Atmosfer dan Sub. pokok materi Hidrosfer,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Peserta didik yang mendapatkan

pembelajaran dengan menggunakan metode Snowball Throwingmemiliki motivasi belajar

secara signifikan. Didalamnya terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi, presistensi

serta tes kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis yang telah

dilakukan, yaitu t hitung sebesar -3,984 dengan (t-sig) 0,000 yang kurang dari taraf

signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, hal ini menandakan H1 diterima atau metode

Snowball Throwing memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar. (2) Peserta didik yang

mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode pemberian tugasmemiliki motivasi

belajar secara signifikan. Didalamnya terdapat aspek yang terlihat yaitu durasi, frekuensi,

presistensi serta tes kualifikasi prestasi. Hal ini pula dapat diperkuat dengan hasil uji hipotesis

yang telah dilakukan, yaitu t hitung sebesar -6,680 dengan (t-sig) 0,000 yang kurang dari

taraf signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, hal ini menandakan H1 diterima atau

Page 10: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

10 | Ajeng Perdani, dkk.

Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas...

metode pemberian tugasmemberikan pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik. (3)

Terdapat perbedaan motivasi belajar peserta didik yang menggunakan metode Snowball

Throwing dengan yang menggunakan metode pemberian tugas. Hal tersebut dapat dilihat dari

hasil rata-rata pada setiap aspek motivasi belajar yakni aspek durasi, frekuensi, presistensi

serta tes kualifikasi prestasi pada treatment 1 dan treatment 2 pada masing-masing kelompok

eksperimen. Kelompok eksperimen 1 yang menggunakan metode Snowball Throwing

memiliki rata-rata 86,64 dan kelompok eksperimen 2 yang menggunakan metode pemberian

tugas memiliki rata-rata 83,75. Hal ini pula diperkuat oleh hasil uji hipotesis yang telah

dilakukan, yaitu t hitung sebesar 3,029 dengan (t-sig) 0,004 yang kurang dari taraf

signifikansi yang telah ditentukan yakni 0,05, ini menandakan H1 diterima atau terdapat

perbedaan motivasi belajar peserta didik yang mendapatkan metode Snowball Throwing

dengan peserta didik yang mendapatkan metode pemberian tugas. Adapun saran yang akan

diberikan adalah sebagai berikut: (1) Guru sebagai tenaga pendidik harus dapat merancang

kegiatan pembelajaran dengan sebaik mungkin agar tidak adanya waktu yang terbuang sia-sia

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. (2) Pada proses pembelajaran,

guru harus menyampaikan terlebih dahulu kepada peserta didik mengenai Standar

Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) serta tujuan yang hendak dicapai dalam proses

pembelajaran sehingga peserta didik akan lebih terarah mengikuti proses pembelajaran

tersebut. (3) Guru memiliki peran sebagai motivator harus mampu mengadakan pendekatan

individual dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan karena setiap peserta didik memiliki

karakteristik yang berbeda-beda, seperti tingkah laku, tingkat kecerdasan serta wawasan yang

berbeda-beda. Dengan melakukan pendekatan individual, diharapkan lebih dapat memotivasi

peserta didik dalam belajar. (4) Guru harus lebih transparan terhadap nilai yang dicapai oleh

peserta didik, dalam artian guru akan menyampaikan dengan jelas mengenai penilaian apa

sajakah yang akan dinalai selama proses pembelajaran berlangsung sehingga peserta didik

tidak akan merasa apa yang telah dilakukan merupakan suatu hal yang sia-sia.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Buku

________. (2007). Panduan Lengkap KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Yogyakarta: Pustaka Yustisia.

Page 11: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

Antologi Pendidikan Geografi, Volume 1, Nomor 3, Desember 2013 | 11

Abin, Syamsudin Makmun. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT.

Rineka Cipta

Bahri, Djamarah S dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Barnawi . (2012). Be A Great Teacher : 46 Rahasia Sukses Menjadi Guru Hebat. Jakarta: Ar-

Ruzz Medi

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Unesa.

Isjoni. Cooperative Learning, EfektivitasPembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta

M. Nazir. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Muhibbin, Syah. (2002). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Muhibin, Syah. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers

Permana. J dan Sumantri, M. (1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Ditjen Dikti,

Depdikbud

Prayitno, Elida. (1989). Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: FKIP IKIP Padang

Ruseffendi, E.T. (1993). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Tarsito.

Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Sanjaya, Wina (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Grup

Sardiman, A.M. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada

Sardiman. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slameto. (2010). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Page 12: PENGARUH METODE SNOWBALL THROWING DAN …antologi.upi.edu/.../PENGARUH_METODE...TUGAS_TERHADAP_MOTIV… · Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang mampu meletakkan

12 | Ajeng Perdani, dkk.

Pengaruh Metode Snowball Throwing dan Metode Permberian Tugas...

Slavin, R. E. (1995). Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice. Second Edition.

Massachusetts: Allyn and Bacon.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan

R&D. Bandung: CV Wacana Prima

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI Bandung.

Sukmadinata ,Nana Syaodih. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Sumaatmadja, Nursid. (1996). Metodologi Pengajaran Geografi. Bandung:Bumi Aksara

Sumiati & Asra. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima

Suprijono, Agus (2009). Cooperative Learning dan Aplikasi PIKEM. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Tabrani R. (1996). Model Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanah Duta

To, K. (1996). Mengenal Analisis Tes, Pengantar kepada Program Komputer ANATES.

Bandung: FIP IKIP Bandung

Uno Hamzah, 2011. Teori motivasi dan pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan,

Bandung: Bumi Aksara

Sumber Internet

Mukhtari. 2010. Metode Pembelajaran Snowball Throwing Dengan Penilaian Portofolio

dalam Upaya Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Segitiga Siswa Kelas VII A Smp

Islam 02 Pujon Tahun Pelajaran 2007/2008 . [ONLINE] Tersedia di

http://mukhtaribenk.blogspot.com/2010/10/bab-ii-penerapan-metode-pembelajaran.html.

Diunduh Selasa, 7 Januari 2013.

Tunggal, Diyan Safitri (2011). Metode Pembelajaran Snowball Throwing Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika [ONLINE] tersedia di

http://web.sdikotablitar.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=77:met

ode-pembelajaran-snowball-throwing-untuk-meningkatkan-hasil-belajar-matematika-

7catid=1:latest-news&Itemid=50. Diunduh Selasa, 7 Januari 2013

Widodo, Rachmad. 2009. Model Pembelajaran Snowball Throwing. Tersedia di

http://wyw1d.wordpress.com/2009/11/09/model-pembelajaran-18-snowball-throwing/.

Diunduh pada Selasa, 7 Januari 2013.