keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe snowball ...lib.unnes.ac.id/4215/1/8203.pdf ·...
TRANSCRIPT
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING
BERBANTUAN LKS TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP NURUL ULUM SEMARANG PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Matematika
Oleh
Dian Nor Ekowati 4101405594
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul
Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing
Berbantuan LKS terhadap Pencapaian Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Nurul Ulum Semarang pada Materi Pokok Kubus
dan Balok Tahun Pelajaran 2009/2010
disusun oleh
Nama : Dian Nor Ekowati
NIM : 4101405594
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 19 Agustus 2010.
Panitia: Ketua Sekretaris Dr. Kasmadi Imam S., M.S. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd 195111151979031001 195604191987031001 Ketua Penguji Drs. Amin Suyitno, M.Pd. 195206041976121001 Anggota Penguji/ Anggota Penguji/ Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Drs. Darmo Drs. Edy Soedjoko, M.Pd 194904081975011001 195604191987031001
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Dian Nor Ekowati NIM. 4101405594
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Sesungguhnya Allah tidak merubah nikmat (keadaan) yang ada pada suatu kaum
(kecuali) bila mereka sendiri merubah keadaannya” (QS Ar-Ra’du:11).
“Di mana ada kemauan di situ ada jalan”.
“Hidup adalah perjuangan, perjuangan adalah pengorbanan, pengorbanan adalah
keikhlasan, keikhlasan adalah ruh dari kehidupan, ruh dari kehidupan adalah
indahnya menggarap PR Surga” (Abah Yai Masrokhan).
Persembahan
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu serta adik-adikku tercinta yang selalu
menyayangi dan mendoakan dalam setiap langkahku.
2. Abah Yai Masrokhan dan keluarga yang selalu
membimbingku di PPDAW.
3. Rekan-rekanita di IPNU-IPPNU Ranting Genuksari dan di
PAC Genuk, yang bersama-sama dalam Belajar, Berjuang,
dan Bertaqwa.
4. Keluarga besar PPDAW wabil khusus shohibku yang selalu
menemani dan memotivasiku untuk tidak menyerah mbak
wilis, lusi, sidu.
5. Almamaterku.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi
yang berjudul ”Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball
Throwing Berbantuan LKS Terhadap Pencapaian Hasil Belajar Dan Aktivitas
Belajar Siswa Kelas VIII SMP Nurul Ulum Semarang Pada Materi Pokok Kubus
dan Balok Tahun Pelajaran 2009/2010”. Penulis sangat menyadari bahwa skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan dan itu semata-mata karena keterbatasan
penulis, baik dalam ilmu maupun pengetahuan.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan saran
dari berbagai pihak maka penulis tidak akan berhasil dalam menyusun skripsi ini.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Kasmadi Imam S, MS, Dekan Fakultas Matemátika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd., Ketua Jurusan Matematika.
4. Drs. Darmo, Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan mengarahkan
selama penyusunan skripsi ini.
5. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang telah membimbing dan
mengarahkan selama penyusunan skripsi ini.
6. Masrur S.Ag, Kepala SMP Nurul Ulum Semarang yang telah memberikan ijin
penelitian.
7. Sriyati, S.Pd., guru matematika yang telah membantu terlaksananya penelitian.
8. Guru, karyawan, dan peserta didik kelas VIII SMP SMP Nurul Ulum
Semarang atas kerjasama dan bantuannya dalam melaksanakan penelitian ini.
9. Seluruh dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat dan membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini.
10. Kedua orang tua, teman-teman yang telah memberikan doa, dorongan, dan
semangat yang tidak ternilai harganya sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini.
11. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberi rahmat serta hidayah-Nya pada kita
semua baik di dunia maupun di akhirat. Penulis sadar bahwa kesempurnaan hanya
milik Allah Yang Maha Kuasa, penulis berharap skripsi ini dapat memberi
manfaat bagi Almamater pada khususnya serta pembaca pada umumnya.
Semarang,
Penulis
Dian Nor Ekowati NIM. 4101404529
ABSTRAK
Nor Ekowati, Dian. 2010. Keefektifan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing Berbantuan LKS terhadap Pencapaian Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Nurul Ulum Semarang pada Materi Pokok Kubus dan Balok Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing I: Drs. Darmo., Pembimbing II: Drs. Edy Soedjoko, M.Pd. Kata Kunci: Pembelajaran Kooperatif, Snowball Throwing, Hasil belajar dan
aktivitas belajar siswa. Matematika sebagai ilmu dasar banyak digunakan dalam bidang ilmu
kehidupan. Matematika yang bersifat abstrak menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari dan menyelesaikan soal matematika yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Agar tujuan pembelajaran tercapai, guru mata pelajaran matematika perlu memilih model pembelajaran yang tepat, yang mengedepankan kerjasama karena kerjasama merupakan nilai dasar yang harus ditanamkan pada anak sejak awal. Salah satu model yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS. Model pembelajaran ini diharapkan lebih efektif daripada pembelajaran dengan metode ekspositori dalam pencapaian hasil belajar dan peningkatan aktivitas belajar siswa pada materi pokok kubus dan balok. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS efektif terhadap pencapaian Hasil belajar dan aktivitas belajar siswa SMP Nurul Ulum Semarang pada materi kubus dan balok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS terhadap pencapaian hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VIII SMP Nurul Ulum Semarang pada materi kubus dan balok.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Nurul Ulul Semarang. Dipilih dua kelas secara random sampling, yaitu kelas VIII B sebagai kelas kontrol yang dikenai metode pembelajaran ekspositori dengan bantuan LKS dan VIII A sebagai kelas eksperimen yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS. Pada akhir pembelajaran, kedua kelas sampel diberi tes akhir dengan menggunakan instrumen yang sama yang telah diuji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembedanya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, dan tes.
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas data hasil tes akhir dari kedua kelas tersebut diperoleh bahwa data kedua sampel normal dan homogen sehingga untuk pengujian hipotesis digunakan uji t. Dari hasil perhitungan diperoleh ttabel = 1,667, sedangkan nilai thitung = 10,486. Oleh karena thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, rata-rata hasil tes belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dari kelompok kontrol. Dari hasil observasi juga
diketahui bahwa aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model ini selalu mengalami peningkatan. Pembelajaran I 67,5%, pembelajaran II 77,5%. Jadi, simpulannya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS lebih efektif dari pada dengan metode ekspositori dengan bantuan LKS. Saran yang dapat peneliti berikan setelah melakukan penelitian ini adalah diharapkan guru dapat mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dan menerapkan pada materi pokok lain yang sesuai. Kerjasama harus diterapkan pada anak sejak awal.
DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................. 4
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
1.6 Penegasan Istilah ....................................................................................... 6
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................... .9
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Pengertian Belajar ................................................................................... 11
2.2 Pengertian Pembelajaran ......................................................................... 12
2.3 Hasil Belajar ........................................................................................... 12
2.4 Prinsip Belajar Efektif ................................................................................13
2.5 Aktifitas Belajar Siswa ............................................................................ 17
2.6 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 18
2.7 Model Pembelajaran Snowball Throwing ................................................. 19
2.8 Kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP) ..................................................... 22
2.9 Model Pembelajaran Konvensional (Metode Ekspositori) ........................ 23
2.10 Media dan alat Pembelajaran ....................................................................20
2.11 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................................22
2.12 Materi Kubus dan Balok ............................................................................23
2.13 Kerangka Berfikir.......................................................................................30
2.14 Hipotesis.....................................................................................................31
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Subjek Penelitian ...................................................... 32
3.1.1 Populasi ............................................................................................... 32
3.1.2 Sampel ................................................................................................. 32
3.1.3 Variabel Penelitian...................................................................................33
3.2 Prosedur Pengumpulan Data................................................................... 33
3.3 Metode Pengumpulan Data. ..................................................................... 34
3.3.1 Metode Dokumentasi ........................................................................... .34
3.3.2 Metode Observasi ................................................................................ .34
3.3.3 Metode Tes .......................................................................................... .35
3.4 Instrumen Penelitian................................................................................ .35
3.4.1 Lembar Observasi ................................................................................. 35
3.4.2 Tes . ................................................................................................... .35
3.5 Analisis Instrumen ................................................................................. .36
3.5.1 Analisis Lembar Observasi. ................................................................... 36
3.5.2 Analisis Instrumen Tes ......................................................................... .37
3.5.2.1 Validitas ................................................................................................ 37
3.5.2.2 Reliabilitas ............................................................................................ 39
3.5.2.3 Tingkat Kesukaran .................................................................................40
3.5.2.4 Daya Beda ............................................................................................. 40
3.6 Metode Analisis Data ................................................................................. 41
3.6.1 Analisis Data Tahap Awal..........................................................................41
3.6.1.1 Uji Normalitas ........................................................................................41
3.6.1.2 Uji Homogenitas ....................................................................................42
3.6.2 Analisis Data Tahap Akhir .....................................................................43
3.6.2.1 Uji Normalitas .......................................................................................43
3.6.2.2 Uji Homogenitas ...................................................................................44
3.6.3 Uji Hipotesis.............................................................................................44
3.6.3.1 Uji Perbedaaan Rata-rata. ........................................................... ........44
3.6.3.2 Uji Ketuntasan Belajar ..........................................................................46
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................... 47
4.1.1 Analisis Data Awal .............................................................................. .47
4.1.1.1 Uji Normalitas ................................................................................... .47
4.1.1.2 Uji Homogenitas ................................................................................ 48
4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata ................................................................... .49
4.1.2 Analisis Data Akhir. .............................................................................. 50
4.1.2.1 Uji Normalitas ................................................................................... .50
4.1.2.2 Uji Homogenitas ............................................................................... .52
4.1.2.3 Uji Hipotesis 1. .................................................................................. 52
4.1.2.4 Uji Hipotesis 2 .......................................................................................53
4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa. .......................................................... 54
44.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. .55
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan .....................................................................................................59
5.2 Saran ...........................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................61
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
halaman
Lampiran 1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas Uji Coba ................................. 63
Lampiran 2. Daftar Nama Pesera Didik Kelas kontrol dan Eksperimen .......... 64
Lampiran 3. Daftar Kelompok Belajar Kelas Eksperimen ............................... 65
Lampiran 4. Kisi-Kisi Soal Uji Coba ............................................................... 66
Lampiran 5. Soal Uji Coba .............................................................................. 67
Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ..................................................... 68
Lampiran 7. Analisis Soal Uji Coba ................................................................ 72
Lampiran 8. Hasil perhitungan Validitas ......................................................... 77
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Daya Beda ...................................................... 79
Lampiran 10. Hasil perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal ........................... 81
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal ................................... 82
Lampiran 12. Data Nilai Awal Kelas Eksperimen, kontrol dan Uji Coba ......... 83
Lampiran 13. Uji Normalitas Data Awal kelas Kontrol ................................... 84
Lampiran 14. Uji Normalitas Data awal Kelas Eksperimen ............................. 86
Lampiran 15. Uji Normalitas Data Awal Kelas Uji Coba ............................... 88
Lampiran 16. Uji Homogenitas Data Awal Kelas Kontrol dan Eksperimen ..... 90
Lampiran 17. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Kelas Kontrol dan Eksperimen ..... 91
Lampiran 18. RPP Pertemuan I Kelas Kontrol dan Eksperimen....................... 92
Lampiran 19. RPP Pertemuan II Kelas Kontrol dan Eksperimen ....................109
Lampiran 20. RPP Pertemuan III Kelas Kontrol dan Eksperimen ...................124
Lampiran 21. Lembar Pengamatan Aktivitas Terhadap Siswa ........................126
Lampiran 22. Lembar Pengamatan Aktivitas Terhadap Guru .........................131
Lampiran 23. Lembar Kerja Siswa ................................................................139
Lampiran 24. Daftar Nilai Tes Hasil Belajar ..................................................142
Lampiran 25. Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Eksperimen .......................143
Lampiran 26. Uji Normalitas Hasil Belajar Kelas Kontrol ..............................145
Lampiran 27. Uji Homogenitas Hasil Belajar .................................................147
Lampiran 28. Uji Hipotesis 1 .........................................................................150
Lampiran 29. Uji Hipotesis 2 .........................................................................151
Lampiran 30. Ketuntasan Individual ..............................................................153
Lampiran 31. Uji Proporsi Keyunyasan Belajar Klasikal ................................154
DAFTAR TABEL
Tabel halaman
Tabel 3.1 Daftar Kritik z dari 0 ke z ...............................................................156
Tabel 3.2 Tabel Chi Kuadrat ..........................................................................157
Tabel 3.3 Tabel Uji t ..................................................................................... .158
Tabel 3.5 Tabel r product moment ..................................................................159
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dari waktu ke waktu.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan semua pihak dapat
memeperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai
sumber dan tempat di dunia. Dengan demikian siswa perlu memiliki kemampuan
memperoleh, memilih dan mengelola informasi untuk dapat bertahan pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Kamampuan ini
membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis, kreatif, dan kemampuan
kerjasama yang tinggi. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui
pembelajaran matematika karena matematika memiliki struktur dan keterkaitan
yang kuat dan jelas antar konsepnya sehingga memungkinkan siswa mampu
berpikir rasional (Depdiknas, 2007).
Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu
matematika yang di Pendidikan Dasar (SD dan SLTP) dan Pendidikan Menengah
(SLTA dan SMK) (Suherman Erman dkk, 2003:55).
Masalah yang sangat menonjol yang dihadapi dalam pengajaran
matematika pada umumnya adalah ketidakefektifan pembelajaran matematika.
Untuk itu perlu diciptakan sistem pembelajaran yang tepat, metode belajar yang
sesuai dengan materi dan bahan pengajaran yang diberikan. Sehingga terjadi
2
keefektifan belajar, hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai, aktivitas belajar
siswa meningkat dan membuat siswa tidak jenuh dan bosan terhadap pelajaran
matematika. Oleh karena itu guru-guru matematika perlu memahami dan
mengembangkan berbagai metode keterampilan dan strategi dalam pengajaran
matematika. Tujuannya antara lain agar guru dapat menyusun program pengajaran
yang efektif, tepat sasaran dan dapat memotivasi kepada siswa agar mereka
belajar dengan antusias. Lebih dari itu agar siswa merasa dan benar-benar ikut
ambil bagian dan berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan
demikian penghayatan terhadap pelajaran matematika akan lebih baik.
Pelaksanaan pembelajaran matematika sekarang ini pada umumnya guru
masih mendominasi kelas, siswa pasif (datang, duduk, nonton, berlatih, dan lupa).
Guru memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi.
Matematika merupakan pelajaran yang sangat penting namun sulit untuk
mempelajarinya sehingga pembelajaran matematika pada SMP sebagai landasan
untuk memahami materi selanjutnya pada jenjang pendidikan berikutnya
membutuhkan perhatian yang besar khususnya guru dalam penentuan metode
pengajaran yang tepat kepada siswa.
Pembelajaran matematika di SMP NURUL ULUM Semarang masih
menggunakan model pembelajaran konvensional dengan pembelajaran ekspositori
yaitu guru menyampaikan materi kepada siswa di dalam kelas dengan cara
berbicara di awal pelajaran, membuat contoh soal disertai tanya-jawab. Siswa
tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama siswa berlatih
menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya kalau belum mengerti. sehingga
3
masih kurang variasi dalam pembelajaran dan kurang bisa memenuhi standar
proses, proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan harus interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi
aktif serta melatih kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikololgi siswa.
Materi Pokok kubus dan balok merupakan materi yang dipelajari di SMP
yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Sebagian besar siswa menganggap
bahwa materi kubus dan balok sulit untuk dipahami karena memerlukan ketelitian
dan pemahaman konsep yang ada pada materi tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya satu model pembelajaran
matematika yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam
menyelesaikan suatu permasalahan matematika. Penggunaan model pembelajaran
kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan pencapaian
hasil belajar dan aktivitas siswa. Pada model pembelajaran kooperatif diperlukan
keterampilan dan kerjasama antar siswa, melatih siswa berfikir kritis sehingga
kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran dapat meningkat dan hasil
belajar yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan hasil yang maksimal.
Pembelajaran Snowball Throwing merupakan pembelajaran kooperatif yang
cukup mudah dan sederhana untuk diterapkan di kelas.
4
Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul:
“KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LKS TERHADAP
PENCAPAIAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
KELAS VIII SMP NURUL ULUM SEMARANG PADA MATERI POKOK
KUBUS DAN BALOK TAHUN PELAJARAN 2009/2010”
1.2 Permasalahan
Dari uraian latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang menjadi bahan pengkajian dalam penelitian ini adalah Apakah
dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing
berbantuan LKS efektif terhadap pencapaian hasil belajar dan aktivitas siswa SMP
Nurul Ulum Semarang pada materi kubus dan balok?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing berbantuan LKS terhadap pencapaian hasil belajar dan
aktivitas siswa kelas VIII SMP Nurul Ulum Semarang pada materi kubus dan
balok.
5
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada siswa,
guru, dan sekolah yaitu:
(a) Bagi siswa
1) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII dalam pembelajaran
matematika khususnya pada materi kubus dan balok.
2) Meningkatkan keterampilan siswa kelas VIII dalam kerja kelompok.
3) Meningkatkan rasa percayadiri yang tinggi.
4) Meningkatkan motivasi siswa dan daya tarik siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
5) Menumbuhkan sikap kritis, kreatif, serta dapat berpikir secara logis.
(b) Bagi guru
1) Sebagai upaya guru untuk meningkatkan kemampuan belajar hasil
belajar siswa, khususnya dalam pembelajaran matematika.
2) Dapat digunakan sebagai umpan balik untuk mengetahui kesulitan
belajar siswa.
3) Sebagai upaya bagi guru agar lebih terampil dalam menggunakan
metode yang bervariasi.
(c) Bagi sekolah
Dalam memberi sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka
memperbaiki proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan prestasi siswa.
6
(d) Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan, dan ketrampilan peneliti
khususnya yang terkait dengan penelitian tentang keefektifan model
pembelajaran Snowball Throwing.
1.5 Penegasan Istilah
Untuk menjaga agar jangan sampai terjadi salah penafsiran ataupun
menimbulkan beberapa penafsiran dalam mengartikan judul, maka perlu diberikan
penegasan istilah sebagai berikut:
1) Keefektifan
Menurut Nieveen, kurikulum yang dikembangkan dikatakan efektif
apabila memenuhi dua kriteria, yaitu: (1) Para ahli dan praktisi menyatakan bahwa
apa yang telah dikembangkan efektif; (2) Secara operasional kurikulum tersebut
memberikan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam penelitian dengan mengggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Throwing berbantuan LKS dapat dikatakan efektif apabila
memenuhi kriteria berikut: (1) Hasil belajar siswa kelas Eksperimen > daripada
kriteria ketuntasan Minimal belajar matematika siswa; (2) Hasil belajar siswa
kelas Eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yang menerapkan metode
konvensional dalam pembelajarannya.
Disamping melihat hasil belajar yang lebih baik seperti kriteria (1) dan (2)
keefektifan model pembelaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan
7
LKS dapat dilihat pula melalui aktivitas belajar siwa yang mengalami peningkatan
selama proses belajar mengajar.
2) Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang
bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu masalah, menyelesaikan
suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya
(Suherman, 2003:260).
3) Model Pembelajaran Snowball Throwing
Model pembelajaran Snowball Throwing adalah pembelajaran yang
mengacu pada model pengajaran kooperatif di mana siswa bekerja bersama dalam
kelompok kecil saling membantu belajar, setiap siswa membuat soal yang ditulis
di kertas, kemudian dimasukkan ke dalam bola untuk diberikan dan dikerjakan
kelompok lain (Kiranawati, 2007).
4) LKS
Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran
berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kegiatan biasanya berupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang
diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang akan dicapainya.
Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas -
tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh siswa secara baik
apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan
materi tugasnya. Tugas - tugas yang diberikan kepada siswa dapat berupa teoritis
dan atau tugas - tugas praktis. Tugas teoritis misalnya tugas membaca sebuah
8
artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan
tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survei
tentang harga cabai dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan
adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan belajar memahami dan
menjalankan suatu tugas tertulis.
Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling
tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/tidaknya sebuah KD dikuasai oleh
siswa.
5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar siswa
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis siswa. RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam
satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap
pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.
9
6) Aktivitas Belajar siswa
Aktivitas belajar pada diri seseorang ditekankan pada proses internal
dalam berfikir, yakni proses pengolahan (processing) informasi yang berlangsung
di dalam kognisi yang dapat merubah perilaku seseorang (Anni,2006:56).
7) Kubus dan Balok
Kubus dan Balok merupakan salah satu materi geometri yang diajarkan di
kelas VIII SMP pada semester genap. Sedangkan yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi, mencari luas Permukaan dan Volume Kubus dan Balok.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar sistematika skripsi ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
bagian awal skripsi, bagian inti skripsi dan bagian akhir skripsi. Bagian awal
skripsi ini berisi halaman judul, abstrak, lembar pengesahan, motto dan
persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab, yaitu:
Bab 1 : Pendahuluan, berisi: Latar Belakang Masalah, Permasalahan, Tujuan,
Manfaat, Penegasan Istilah dan Sistematika Penulisan Skripsi.
Bab 2 : Landasan Teori dan Hipotesis, berisi: Landasan Teori, Kerangka
Berpikir dan Hipotesis.
Bab 3 : Pendekatan Penelitian, berisi: Pendekatan Penentuan Objek Penelitian,
Variabel Penelitian, Prosedur Pengumpulan Data, Alat Pengumpulan
Data, Analisis Penelitian dan Analisis Data.
10
Bab 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi: Hasil Penelitian dan
Pembahasan.
Bab 5 : Penutup, berisi: Simpulan dan Saran.
Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
11
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses aktif dalam memperoleh pengalaman atau
pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku (Herman,
2001:92). Adapun Darsono (2000:30) menyatakan bahwa tidak semua perubahan
tingkah laku disebut belajar, ada pun beberapa ciri belajar yaitu :
a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan dipakai
sebagai arah kegiatan dan sekaligus bagi tolak ukur keberhasilan belajar.
b. Belajar merupakan pengalamn sendiri, tidak dapat diwakili oleh orang lain.
Jadi belajar besifat individual.
c. Belajar merupakan proses interaktif antara individu harus aktif bila
dihadapkan pada suatu lingkungan tertentu. Kegiatan ini dapat terwujud
karena individu memiliki berbagai potensi untuk belajar. Misalnya perhatian,
minat, pikiran, emosi, dan motivasi.
d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar.
Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang tidak terpisah satu dengan yang lain.
12
2.2 Pengertian pembelajaran
Secara umum, pengertian pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk
mencapai tujuan kurikulum.
Menurut Suyitno (2004: 2) pembelajaran adalah upaya untuk menciptakan
iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan
siswa yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta
siswa dengan siswa.
2.3 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki atau dikuasai siswa setelah
menempuh proses belajar (Sudjana, 1989: 50). Hasil belajar mencakup
kemampuan pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, dan pemecahan
masalah.
Adapun ranah penilaian matematika di SMP menurut Suyitno (2007: 26)
terdiri dari tiga aspek, sebagai berikut.
(1) Pemahaman Konsep
Menilai ranah pemahaman konsep berarti menilai kompetensi dalam
memahami konsep, melakukan algoritma yang rutin yang tepat dan efisien.
Indikatornya: dapat menyatakan ulang; mengklasifikasikan objek
berdasarkan sifatnya; memberi contoh; memilih prosedur; serta
mengaplikasikan konsep atau algoritma.
13
(2) Penalaran dan Komunikasi
Menilai ranah penalaran dan komunikasi berarti menilai kompetensi
dalam melakukan penalaran dan mengkomunikasikan gagasan matematika.
Indikatornya: dapat menyajikan dalam lisan, tulisan, atau diagram;
mengajukan dugaan; melakukan manipulasi matematika; memberikan
alasan, bukti, atas kebenaran solusi; menarik kesimpulan dari pernyataan;
menemukan pola atau sifat dari suatu gejala matematis; memeriksa
kebenaran argumen.
(3) Pemecahan Masalah
Menilai ranah pemecahan masalah berarti menilai kompetensi dalam
memahami, memilih pendekatan dan strategi pemecahan, serta
menyelesaikan masalah. Indikatornya: dapat memahami masalah;
mengorganisasikan data dan memilih informasi yang relevan; menyajikan
masalah secara matematis; memilih pendekatan pemecahan masalah;
mengembangkan strategi pemecahan masalah; menafsirkan model
matematika dari suatu masalah; menyelesaikan masalahnya.
2.4 Prinsip Belajar Efektif
Thomas dan Rohwer (dalam Anni, 2006:64). Menyajikan beberapa prinsip
belajar efektif sebagai berikut:
1. Spesifikasi (specification). Strategi belajar hendaknya sesuai dengan tujuan
belajar dan karakteristik siswa yang menggunakannya.
14
2. Pembuatan (Generativity). Strategi pembelajaran yang efektif yaitu yang
memungkinkan seseorang mengerjakan kembali materi yang telah dipelajari
dan membuat sesuatu yang baru.
3. Pemantauan yang efektif (Effective monitoring), yaitu siswa mengetahui
kapan dan bagaimana cara menerangkan strategi belajarnya dan bagaimana
cara menyatakan bahwa strategi yang digunakan itu bermanfaat.
4. Kemujaraban personal (Personal Efficacy). Siswa harus memiliki kejelasan
bahwa belajar akan berhasil apabila yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh.
Berdasarkan pada prinsip-prinsip belajar tersebut, slavin (dalam Anni,
2006:65) menyatakan tiga strategi belajar yang dapat digunakan untuk belajar
efektif, yaitu
(a) Membuat catatan, strategi ini banyak digukan pada waktu belajar dari
bacaan maupun belajar mendengarkan ceramah.
(b) Belajar kelompok, strategi ini memungkinkan siswa membahas materi yang
telah dibaca atau didengar di kelas. Banyak penelitian menemukan bahwa
siswa yang belajar kelompok akan belajar dan mengingat apa yang telah
dipelajari secara baik dibandingkan dengan belajar sendiri.
(c) Metide PQ4R singkatan dari singkat dari preview (mensurvei atau membaca
dengan cepat materi yang telah dibaca untuk memperoleh gagasan utama
dari pengorganisasian materi dan topik serta sub topik), Question (membuat
pertanyaan untuk diri sendiri mengenai materi yang akan dibaca), Recite
(Praktek mengingat informasi dengan cara menyatakan secara lisan terhadap
15
hal-hal penting, ajukan pertanyaan dan jawab sendiri), Review (Mengulang
secara aktif materi yang pernah dipelajari).
2.5 Aktivitas Belajar Siswa
Siswa adalah sumberdaya manusia yang memiliki potensi yang
berkembang. Di dalam dirinya terdapat prinsip aktif, keinginan membuat dan
bekerja sendiri. Prinsip aktif inilah yang mengendalikan tingkah laku dan
perbuatan itu menuju tingkat perkembangan yang diharapkan.
Pembelajaran efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan
belajar sendiri atau aktivitas sendiri (Hamalik, 2005:171)
Pembelajaran yang aktif merupakan proses pembelajaran dimana guru harus
dapat menciptakan suasana yang demikian rupa sehingga siswa dapat aktif
bertanya, mempertanyakan dan mengumumkan gagasan. Aktif berhubungan
dengan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa datang merasa
nyaman dalam menerima materi yang disampaikan guru. Keadaan aktif dan
menyenangkan tidak akan cukup jika proses belajar tidak efektif karena
pembelajaran memiliki beberapa tujuan yang harus dicapai.
2.6 Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang
bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu masalah, menyelesaikan
suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya
(Suherman, 2003:260).
16
Ada beberapa hal yang perlu dipenuhi dalam pembelajaran kooperatif. Hal-
hal tersebut meliputi (Suherman, 2003:260):
(1) para siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus merasa bahwa mereka
adalah bagian dari sebuah tim dan mempunyai tujuan bersama yang harus
dicapai;
(2) para siswa yang tergabung dalam sebuah kelompok harus menyadari bahwa
masalah yang mereka hadapi adalah masalah kelompok dan bahwa berhasil atau
tidaknya kelompok itu akan menjadi tanggung jawab bersama oleh seluruh
anggota kelompok itu;
(3) untuk mencapai hasil yang maksimum, para siswa yang tergabung dalam
kelompok itu harus berbicara satu sama lain dalam mendiskusikan masalah
yang dihadapinya;
(4) keanggotaannya sebaiknya heterogen, baik dari kemampuannya maupun
karakteristik lainnya.
Akhirnya, para siswa yang tergabung dalam suatu kelompok harus
menyadari bahwa setiap pekerjaan siswa mempunyai akibat langsung pada
keberhasilan kelompoknya.
2.7 Model Pembelajaran Snowball Throwing
Model Pembelajaran Snowball Throwing merupakan suatu model
pembelajaran yang menggunakan kerja tim dan terdapat unsur permainan di
dalamnya. Dengan pembentukan kelompok yang di mana ketua kelompok
mewakili kelompoknya untuk mendapatkan tugas dari guru. Kemudian masing-
17
masing kelompok membuat pertanyaan yang dimasukkan ke dalam bola. Bola
pertanyaan tersebut kemudian diberikan kepada kelompok lain untuk dikerjakan.
Pembuatan pertanyaan itu bertujuan untuk melatih siswa kreatif dalam belajar dan
benar-benar memahami materi yang disampaikan.
Belajar melalui permainan mempunyai tujuan sebagai berikut:
(1) Menanamkan konsep matematika atau meningkatkan kemampuan siswa
dalam memecahkan masalah (aspek kognitif).
(2) Meningkatkan kemampuan siswa dalam ketrampilan matematika (aspek
psikomotorik).
(3) Agar siswa senang dan bersemangat, tidak bosan dan takut belajar
matematika, sehingga siswa berpikir positif tentang matematika (aspek
afektif).
Belajar melalui permainan jika dimanfaatkan secara bijaksana dapat:
(1) Menyingkirkan “keseriusan” yang menghambat.
(2) Menghilangkan stress dalam lingkungan belajar.
(3) Mengajak siswa terlibat penuh.
(4) Meningkatkan proses belajar.
(5) Membangun kreatifitas diri.
(6) Mencapai tujuan dengan ketidaksadaran.
(7) Meraih makna belajar melalui pengalaman.
(8) Memfokuskan siswa sebagai subjek belajar.
Langkah-langkah Model Pembelajaran Snowball Throwing sebagai berikut:
(1) Guru menyampaikan materi yang disajikan.
18
(2) Guru membentuk kelompok kecil dan memanggil masing-masing ketua
kelompok untuk mendapatkan LKS yang akan didiskusikan dalam
kelompoknya.
(3) Ketua memimpin diskusi dan menyiapkan anggotanya untuk
mempresentasikan hasil diskusi.
(4) Jika semua kelompok sudah maju presentasi, masing-masing kelompok
membuat lima soal yang kemudian dimasukkan ke dalam bola.
(5) Bola yang berisi pertanyaan kemudian diberikan kepada kelompok lain untuk
dikerjakan.
(6) Pertama Masing-masing kelompok mendapat satu bola dan mengambil satu
soal.
(7) Satu soal selesai dikerjakan, bola diberikan kepada kelompok lain untuk
diambil satu soal dan dikerjakan.
(8) Setelah setiap kelompok mendapat lima soal dan selesai menjawabnya.
Lembar hasil pengerjaan diserahkan kepada guru.
(9) Evaluasi.
(10) Penutup.
Kelebihan model Pembelajaran Snowball Throwing
(1) Model pembelajaran Snowball Throwing menarik sehingga mendorong siswa
untuk dapat aktif ke dalamnya.
(2) Model pembelajaran Snowball Throwing dapat melatih kerjasama jika
diterapkan secara berkelompok.
19
(3) Model pembelajaran Snowball Throwing membuat anak senang, bersemangat
sehingga pembelajaran tidak membosankan dan lebih menarik.
(4) Dapat melatih kesiapan siswa.
Kelemahan model pembelajaran Snowball Throwing yaitu:
(1) Tidak semua topik dapat disajikan dalam model pembelajaran tersebut.
(2) Memerlukan banyak waktu.
(3) Menimbulkan kegaduhan yang tinggi, sehingga bisa mengganggu kelas lain.
(4) Pengetahuan tidak luas karena hanya mencakup pengetahuan sekitar siswa
(Kiranawati, 2007).
2.8 Model Pembelajaran Ekspositori
Model Pembelajaran ekspositori pada dasarnya hampir sama dengan
metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan kepada guru sebagai sumber
informasi, akan tetapi pada pembelajaran ekspositori dominasi guru banyak
berkurang, karena tidak terus-menerus bicara. Guru bicara pada awal pelajaran,
menerangkan materi kemudian memberi contoh soal hanya jika diperlukan saja.
Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan, tapi juga membuat soal
latihan dan bertanya bila tidak mengerti (Suherman, 2003: 203).
2.9 Media dan Alat pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan
(Bahri, 2002: 137). Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan maksud untuk
20
menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (guru maupun orang
lain) kepada penerima (Latuheru, 1988: 14).
Menurut Suherman (2003:238), media pembelajaran dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
(1) media non projected seperti: fotografi, diagram, sajian, (display), alat peraga,
dan model-model;
(2) media projected seperti: slide, filmstrip, transparansi, dan komputer proyektor;
(3) media dengar seperti: kaset, compact disk;
(4) media gerak seperti: video, dan film;
(5) komputer, multimedia;
(6) serta media yang digunakan untuk belajar jarak jauh seperti radio dan televisi,
serta internet.
Alat peraga yaitu alat bantu atau pelengkap yang digunakan guru dalam
berkomunikasi dengan para siswa. Alat peraga dapat berupa benda ataupun
perilaku Alat peraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran, diantaranya:
(1) memberikan penjelasan konsep;
(2) merumuskan atau membentuk konsep;
(3) melatih siswa dalam keterampilan (reinforcement);
(4) melatih siswa dalam pemecahan masalah;
(5) mendorong siswa untuk berpikir kritis dan analitik;
(6) mendorong siswa untuk melakukan pengamatan terhadap suatu objek secara
mandiri;
21
(7) melatih siswa untuk belajar menemukan suatu ide - ide baru dan relasinya
dengan konsep-konsep yang telah diketahuinya;
(8) melatih siswa dalam melakukan pengukuran (Suherman, 1999: 274).
Alat peraga dalam penelitian ini adalah alat peraga kubus dan balok. Selain
itu digunakan lembar kerja. Lembar kerja adalah media cetak yang berupa
lembaran kertas yang berisi informasi maupun soal-soal atau pertanyaan yang
harus dijawab siswa yang prosedur pengerjaannya sudah ada urutannya.
Lembar kerja merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan
ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika.
Secara umum lembar kerja merupakan perangkat pembelajaran sebagai
pelengkap/ sarana pendukung Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar
kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal-soal
(pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa) (Sugiarto dan Hidayah
2006: 8).
Kegunaan lembar kerja dalam pembelajaran matematika antara lain:
(1) alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran/ pengenalan suatu keinginan
tertentu (konsep, prinsip atau skill) sebagai variasi kegiatan belajar mengajar;
(2) mempercepat proses pengajaran, menghemat waktu penyajian topik;
(3) mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok, atau klasikal;
(4) meringankan kerja guru dalam memberikan bantuan perorangan atau remidi;
(5) membangkitkan minat siswa, jika lembar kerja disusun secara menarik,
sistematik dan bergambar.
22
p
t
lA B
C
E
H G
2.10 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah tempat
penelitian yaitu SMP NURUL ULUM. Siswa dikatakan tuntas dalam pelajaran
matematika apabila siswa tersebut memperoleh nilai sekurang-kurangnya 60.
Secara klasikal siswa dikatakan tuntas dalam pelajaran matematika apabila
lebih dari 75 % dari siswa yang berada pada kelas tersebut memperoleh nilai lebih
dari atau sama dengan 60.
2.11 Materi Kubus dan Balok
A. Luas Permukaan Balok dan Kubus
1. Luas Permukaan Balok
Gambar A.1 balok dan jaring-jaring balok
Pada balok terdapat 3 pasang bidang berbentuk persegi panjang yang sejajar
dan kongruen, dengan demikian luas permukaan balok adalah jumlah luas
seluruh bidang yang membatasi balok.
Misalkan balok ABCD.EFGH dengan panjang = p, lebar = l dan tinggi = t,
maka:
DF
23
Luas permukaan balok
= L.ABCD+L.EFGH+L.ABFE+L.DCGH+L.ADHE+L.BCGF
= (pxl)+(pxl)+(pxt)+(pxt)+(lxt)+(lxt)
= 2(pxl)+2(pxt)+2(lxt)
= 2((pxl)+(pxt)+(lxt))
Jadi luas permukaan balok dengan panjang = p, lebar = l dan tinggi = t
adalah:
L = 2((pxl)+(pxt)+(lxt))
Contoh:
a. Diketahui sebuah balok dengan panjang p = 8 cm, lebar l = 6 cm, dan
tinggi t = 5 cm. Hitumglah luas permukaan balok itu!
Penyelesaian:
Luas permukaan balok = 2((pxl)+(pxt)+(lxt))
= 2((8x5)+(6x5)+(8x6)
= 236 cm2.
b. Perbandingan rusuk-rusuk yang bertemu pada pojok suatu balok adalah
7 : 3 : 2. Jika panjang seluruh balok 144 cm. Hitunglah luas permukaan
balok itu!
Penyelesaian:
Misalkan panjang seluruh balok adalah K, maka:
K = 144, maka
K = 144)(4144 =++⇔ tlp
24
a
H G F E
D C A B
36)( =++ tlp
p : l : t = 7 : 3 : 2 maka
p = cmx 2136127
=
l = cmx 936123
=
t = cmx 636122
=
Luas permukaan balok = 2((pxl)+(pxt)+(lxt))
= 2((21x9)+(21x6)+(9x6))
= 738 cm2.
2. Luas Permukaan Kubus
Gambar A.2 kubus dan jaring- jaring kubus
Pada suatu kubus terdapat 6 bidang berbentuk persegi yang kongruen,
misalkan panjang rusuk kubus adalah a cm, maka Luas permukaan kubus:
= L.ABCD+L.EFGH+L.BCGF+L.CDHG+L.ADHE+L.ABFE
= (axa)+(axa)+(axa)+(axa)+(axa)+(axa)
25
= 222222 aaaaaa +++++
= 6 2a
Jadi Luas permukaan kubus dengan panjang rusuk a cm adalah
6 2a cm2.
Contoh:
a. Panjang seluruh rusuk suatu kubus adalah 144 cm. Hitunglah panjang
rusuk dan luas permukaan kubus!
Penyelesaian
Misalkan panjang seluruh kubus dinyatakan oleh K dan panjang rusuk
oleh a, maka
K = 12a
144 = 12a
a = 12. Jadi, panjang rusuk kubus itu adalah 12 cm.
Luas permukaan kubus = 6a2
= 6 x 122
= 864 cm2
b. Luas permukaan sebuah kubus adalah 384 cm2. Hitunglah panjang
rusuk kubus itu!
Penyelesaian
Luas permukaan kubus = 384 cm2, maka
6a2 = 384 cm2
a2 = 64 cm2
a = 8 cm
26
Jadi panjang rusuk kubus itu adalah 8 cm.
B. Volum Balok dan Kubus
1. Volum Balok
Menentukan volum balok
Gambar B.1 Balok Satuan
Gambar B.1 menunjukkan pembentukan berbagai balok dari balok satuan.
Gambar B.1(a) adalah balok satuan. Untuk membuat balok seperti pada
Gambar B.1(b), diperlukan 2 × 1 × 2 = 4 balok satuan, sedangkan untuk
membuat balok seperti pada Gambar B.1(c) diperlukan 2 × 2 × 3 = 12 balok
satuan. Hal ini menunjukan bahwa volume suatu balok diperoleh dengan
cara mengalikan ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok tersebut.
Jika sebuah balok dengan panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t maka
volum balok (V) = p x l x t.
Contoh:
a. Sebuah balok berukuran panjang = 1m, lebar = 25 cm, dan tingginya =
20 cm. Berapa liter volume balok tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
p = 1m = 10 dm
(a) (b) (c)
27
l = 25 cm = 2,5 dm
t = 20 cm = 2 dm
V = p x l x x t
= 10 x 2,5 x 2 = 50 liter
Jadi volum balok itu adalah 50 liter.
b. Diketahiu sebuah balok dengan panjang 2 kali lebarnya dan tinggi 31
dari panjangnya. Jika volume balok 972 liter. Hitunglah luas permukaan
balok tersebut!
Penyelesaian:
p = 2l
t = 31 p =
32 l
V = p x l x t
972 = 2l x l x 32 l
l3 = 7294
3972=
x
l = dm97293 =
p = 2l = 2 x 9 = 18 dm
t = 32 l =
32 x 9 dm = 6 dm
Luas permukaan balok = 2((pxl)+(pxt)+(lxt))
= 2((18x9)+(18x6)+(9x6))
= 648 dm2
28
2. Volum Kubus
Apabila diamati, kubus merupakan balok yang ukuran panjang, lebar dan
tingginya sama.
Rumus volum kubus dapat diperoleh dari rumus volum balok, dengan cara
sebagai berikut:
Misalkan panjang, lebar, dan tinggi kubus adalah a cm
V = p x l x x t
= a x a x a
V = a3
Simpulan:
Apabila panjang rusuknya adalah a cm maka,
Volum kubus = a3
Contoh:
a. Panjang seluruh rusuk suatu kubus adalah 120 dm. Hitunglah volum
kubus itu!
Penyelesaian:
Misalkan panjang seluruh rusuk suatu kubus = K dan panjang rusuk
kubus = a
K = 12a dmaa 1012120 ⇔=⇔
V = a3 = 103 = 1000 liter
Jadi volum kubus tersebut adalah 1000 liter.
b. Diketahui volum sebuah kubus 64 liter. Hitung luas permukaannya!
Penyelesaian:
29
V = a3
a = 4643 =
Luas permukaan kubus = 6 2a
= 6 x 42
= 96 dm2
Jadi luas permukaan kubus tersebut adalah 96 dm2.
2.12 Kerangka Berpikir
Setiap individu membangun pengetahuannya sendiri. Proses belajar
mengajar memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Pembelajaran yang cocok
membantu siswa untuk menjadi pembelajar yang mandiri, sehingga guru tidak
berperan utama dalam pembelajaran. Lebih-lebih dalam pembelajaran matematika
yang mempelajari sesuatu yang abstrak sehingga diperlukan model pembelajaran
yang menyenangkan, memotivasi siswa dan membuat siswa aktif.
Salah satu cara untuk membuat pembelajaran matematika itu lebih
menyenangkan dan efektif adalah dengan mengajak siswa untuk aktif, dengan
adanya kerja kelompok untuk meyelesaikan masalah.
Dengan menggunakan Model Pembelajaran Snowball Throwing yang
mengajak siswa aktif dalam kelompok dan kreatif dalam belajar, kegiatan belajar
mengajar akan lebih efektif. Siswa dilatih untuk mandiri dan kreatif untuk
membuat soal sebagai penerapan pemahaman konsep yang telah diajarkan,
sehingga ini dapat digunakan secara efektif. Kesan menakutkan dan
30
membosankan pada mata pelajaran matematika pun akan dapat dihilangkan
dengan adanya bola sebagai wadah soal yang diberikan kepada siswa.
Dengan demikian, pemilihan strategi dan metode pembelajaran yang
mampu mengurangi tingkat ketakutan siswa dan untuk meningkatkan minat siswa
terhadap pemecahan masalah dalam matematika adalah hal yang sangat penting.
Model pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan matematika yang lebih
rileks, menyenangkan, menantang, dinamis akan mampu memacu keaktifan siswa
dalam pembelajaran matematika.
Model pembelajaran Snowball Throwing sebagai model pembelajaran yang
kooperatif dan mudah diterapkan, melibatkan aktivitas siswa tanpa harus ada
perbedaan status, melibatkan siswa dan mengandung unsur permainan dapat
dijadikan alternatif untuk mengatasi berbagai masalah di atas.
Dengan penerapan pembelajaran Snowaball Throwing guru dapat
mengkondisikan siswa sedemikian hingga siswa dapat berperan aktif dalam
pembelajaran sehingga hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dapat meningkat.
2.13 Hipotesis
Berdasarkan landasan teori yang telah disajikan hipotesis dalam penelitian
ini adalah:
• pencapaian hasil belajar siswa kelas VIII semester II pada materi Kubus dan
Balok dengan menggunakan Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
berbantuan LKS efektif;
31
• aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari pertemuan kepertemuan
selanjutnya.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Subyek Penelitian
3.1.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006:55).
Secara keseluruhan, populasi kelas VIII Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMP Nurul Ulum Semarang kelas VIII semester II tahun pelajaran
2009/2010 terdiri dari 93 siswa dan terbagi menjadi 3 kelas, yaitu (1) kelas VIII A
31 sebanyak siswa, (2) kelas VIII B sebanyak 31 siswa, (3) kelas VIII C sebanyak
31 siswa.
3.1.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono,2006:56).
Dalam penelitian ini, dipilih secara acak satu kelas sebagai kelas
eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen dikenai model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwimg dengan berbantuan LKS yang
diterapkan pada kelas VIII A. Sedangkan kelas kontrol menggunakan
pembelajaran ekspositori yang diterapkan pada kelas VIII B. Selain itu telah diuji
normalitas dan uji homogenitas pada hasil ulangan harian materi sebelunya.
33
3.1.3. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk
diamati. Variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang/objek yang
menpunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu
(Sugiyono, 2006:2).
Variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar, aktivitas siswa, respon
siswa pada pembelajaran matematika materi pokok kubus dan balok yang diberi
perlakuan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing berbantuan
LKS dan pembelajaran menggunakan metode ekspositori.
3.2 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur Pengumulan data yang digunakan dalam penilitian ini adalah
sebagai berikut:
(1) Menyusun RPP, LKS, dan tes tertulis yang telah divalidasi oleh dosen
pembimbing.
(2) Menentukan subyek Penelitian, yaitu siswa kelas kelas VIII SMP Nurul
Ulum dengan kelas VIII A sebagai kelas eksperimen, dan kelas VIII B
sebagai kelas kontrol.
(3) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS.
(4) Pengambilan data
Pengambilan data diambil dengan melalui bebarapa tahap yaitu sebagai
berikut:
34
(a) Pada Proses, melalui aktivitas belajar siswa pada waktu pembelajaran
dilaksanakan.
(b) Respon Siswa, dapat dilihat setelah pelaksanaan beajar mengajar telah
selesai dilaksanakan.
(c) Hasil belajar, dapat diketahui dari tes hasil belajar yang dilaksanakan
setelah materi selesai disampaikan.
(5) Analisis data hasil tes dan pengamatan
(6) Menyusun hasil penelitian.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang nama-nama dan
banyak siswa yang menjadi objek penelitian serta data nilai ulangan materi pokok
sebelumnya yang akan dipakai sebagai data awal.
3.3.2 Metode Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan
pengamatan terhadap objek penelitian. Observasi yang akan dilakukan adalah
observasi langsung.. dalam artian mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap gejala-gejala subjek yang diselidiki. Pada penelitian ini observasi
digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa pada pembelajaran Snowball
Throwing berbantuan LKS.
35
3.3.3 Metode Tes
Metode ini digunakan untuk mendapatkan skor hasil belajar matematika
setelah diadakan perlakuan. Data yang diperoleh melalui tes ini yang merupakan
data utama dalam penelitian ini, karena data inilah yang digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa :
3.4.1 Lembar Observasi
Lembar observasi dilakukan dengan menggunakan check list atau daftar
chek yang terdiri dari daftar item yang berisi faktor-faktor yang diselidiki. Jenis
alat ini mensistematiskan dan memudahkan perekaman hasil observasi. Lembar
observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas belajar siswa.
3.4.2 Tes
Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian. Soal tersebut
mengungkap aplikasi matematika dalam kehidupan nyata atau soal berbasis
masalah. Sebelum digunakan instrumen ini di ujicobakan terlebih dahulu di salah
satu kelas yang tidak terpilih sebagai sampel penelitian. Hasil ujicoba tersebut
satu persatu dihitung validitasnya, daya beda, tingkat kesukaran dan secara
keseluruhan dihitung reliabilitasnya. Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah matematika.
Urutan langkah yang harus diperhatikan dalam penyusunan perangkat tes
adalah sebagai berikut:
36
(a) melakukan pembatasan materi yang diujikan;
(b) menentukan tipe soal;
(c) menentukan jumlah butir soal;
(d) menentukan waktu mengerjakan soal;
(e) menentukan komposisi atau jenjang;
(f) membuat kisi-kisi soal;
(g) menulis petunjuk pengerjaan soal, bentuk lembar jawab, kunci jawaban dan
penentuan skor;
(h) menulis butir soal;
(i) menguji cobakan instrumen;
(j) menganalisis hasil uji coba dalam hal validitas, reliabilitas, daya pembeda dan
taraf kesukaran;
(k) memilih item soal yang sudah teruji berdasarkan analisis yang dilakukan.
3.5 Analisis Instrumen
3.5.1. Analisis Lembar Observasi
Cara perhitungan pada aktivitas siswa yaitu dengan menjumlahkan skor
yang ada disetiap aspek yang diamati dan mencari presentasenya.
Penilain aktivitas siswa = %100xmaksimalskorjumlah
totalskor
Kriteria :
25% ≤ presentase aktivitas siswa ≤ 43,75% = aktivitas siswa tidak baik;
43,75% < presentase aktivitas siswa ≤ 62,5% = aktivitas siswa cukup;
37
62,5% < presentase aktivitas siswa ≤ 81,25 % = aktivitas siswa baik;
presentase aktivitas siswa ≥ 81,26% = aktivitas siswa sangat baik.
3.5.2. Instrumen Tes
Instrumen tes yang akan digunakan untuk mengukur hasil belajar
matematika materi pokok kubus dan balok siswa dianalisis terlebih dahulu dengan
mengukur validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya.
3.5.1.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevali dan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006: 168).
Macam-macam validitas yang berasal dari dasar pembagian jenis yaitu:
1. Validitas Logis
a) Validitas isi (content validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan
khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang
diberikan.
b) Validitas Konstruksi (konstruct validity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-
butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek
berpikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional khusus.
2. Validitas Empiris
a) Validitas ada sekarang (concurrent validity)
38
Validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah
tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan
pengalaman.
b) Validitas Prediksi (predictivevalidity)
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas
ramalan apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa
yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid apabila mempunyai
dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk mengetahui validitas item soal
digunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
, (Arikunto,2006: 72)
dimana:
XYr = koefisien korelasi tiap item,
N = banyaknya subjek uji coba,
∑X = jumlah skor item,
∑Y = jumlah skor total,
∑ 2X = jumlah kuadrat skor item,
∑ 2Y = jumlah kuadrat skor total,
∑XY = jumlah perkalian skor item dan skor total.
( )[ ] ( )[ ]2222 ∑∑∑∑∑∑∑
−−
−=
YYNXXN
YXXYNrXY
39
( )
nnX
X2
2 ∑∑ −=
( )
nnY
Y2
2 ∑∑ −=
Hasil XYr yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabelr product moment
dengan α = 5%. Jika XYr > tabelr maka instrumen tes dikatakan valid.
3.5.1.2. Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas tes berhubungan dengan masalah
ketetapan hasil tes. Atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang
terjadi dapat dikatakan tidak berarti.
Adapun rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas soal bentuk tes
uraian adalah rumus alpha, yaitu:
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
2
2
11 11 t
i
nnr
σ
σ, (Arikunto, 2006: 109)
Keterangan:
11r = reliabilitas tes secara keseluruhan
2iσ = jumlah varians skor tiap-tiap item
total2σ = varians total
Kriteria sebagai berikut:
40
0,7 ≤ 11r ≤ 1 reliabel
0,3 < 11r < 0,7 reliabel dengan perbaikan butir soal
0,3 ≤ 11r ≤ 0,0 tidak reliabel dan butir soal diganti atau dibuang
3.5.1.3. Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui indeks kesukaran butir soal uraian adalah dengan
menghitung berapa persen testi yang menjawab benar atau ada diatas batas lulus
(passing grade) untuk tiap-tiap item. Untuk menginterprestasikan nilai tingkat
kesukaran itemnya dapat digunakan tolok ukur sebagai berikut:
a. jika jumlah testi yang gagal ≤ 27%, termasuk mudah;
b. jika 27% < jumlah testi yang gagal ≤ 72%, termasuk sedang;
c. jika jumlah testi yang gagal ≥ 72%, termasuk sukar.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
TK = N
TG x 100%,
dengan
TK = taraf kesukaran
TG = banyaknya testi yang gagal
N = banyaknya siswa
3.5.1.4. Daya Pembeda
Teknik yang digunakan untuk menghitung daya pembeda pada tes bentuk
uraian adalah dengan menghitung dua rata-rata yaitu antara rata-rata dari
41
kelompok atas dengan rata-rata kelompok bawah dari tiap-tiap soal. Untuk
menghitung daya pembeda soal bentuk uaraian dapat digunakan rumus :
)1(
ML)-(MHt2
22
1
−
+=
∑ ∑ii nn
xx
Keterangan :
t = daya pembeda
MH = rata-rata kelompok atas
ML = rata-rata kelompok bawah
∑ 21x = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
∑ 22x = jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
in = 27% x N
N = banyak peserta tes
1n = banyak peserta tes kelompok atas
2n = banyak peserta tes kelompok bawah.
Jika hitungt > tabelt dengan dk = )2()1( 21 −+− nn dengan taraf signifikan 5% maka
daya pembeda soal tersebut signifikan.
3.6 Metode Analisis Data
3.6.1. Analisis Data Tahap Awal
3.6.1.1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah nilai ujian semester
I pada kelas berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis statistik yang diuji yaitu:
42
Ho : data pada sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal,
Ha : data pada sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
normal.
Untuk menghitung normalitas nilai ujian semester I digunakan rumus Chi
kuadrat, yaitu:
( )∑=
−=
k
i I
II
EEOx
1
22
, (Sudjana 2002: 273).
dimana:
k = jumlah kelas interval,
O = frekuensi hasil pengamatan,
E = frekuensi yang diharapkan.
Kriteria pengujiannya adalah jika dengan derajat kebebasan dk = 3 dan α =
5% maka jika hitungx2 ≤ tabelx2 berarti Ho diterima sehingga populasi berdistribusi
normal, dan apabila hitungx2 ≥ tabelx2 maka Ho ditolak.
3.6.1.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
kedua kelas sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kelas-kelas
tersebut mempunyai varians yang sama maka kelas tersebut dikatakan homogen.
Hipotesis statistik yang diuji adalah :
Ho : 22
21 σσ = (Varians antar kelas tidak berbeda).
Ha : 22
21 σσ ≠
Untuk menguji kesamaan varians tersebut adalah:
43
terkecilvarians terbesarvariansFhitung =
Kriteria pengujian adalah terima Ho jika ).(
21hitung
21
FFvv
≤ . Uji homogenitas juga
digunakan untuk menentukan rumus uji t yang akan dipakai untuk menguji
hipotesis (Sudjana, 2002:250).
3.6.2. Analisi Data Tahap Akhir
3.6.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan sebagai langkah awal dalam mengolah data
secara statistik. Normalitas dapat diuji dengan menggunakan uji chi kuadrat.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji normalitas adalah sebagai
berikut :
(1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.
(2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas.
(3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.
(4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas.
(5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas dengan rumus:
S
XXZ ii
−=
(6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan
tabel.
(7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva :
( )∑=
−=
k
i i
ii
EEoX
1
2
44
Keterangan :
2X = chi kuadrat
iO = frekuensi pengamatan
iE = frekuensi yang diharapkan
(8) Membandingkan harga chi kuadrat data dengan tabel chi kuadrat dengan taraf
signifikan 5%.
Menarik kesimpulan, jika hitungX 2 < tabelX 2 maka data berdistribusi normal.
3.6.2.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
kedua kelas sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kelas-kelas
tersebut mempunyai varians yang sama maka kelas tersebut dikatakan homogen.
Hipotesis statistik yang diuji adalah :
Ho : 22
21 σσ = (Varians antar kelas tidak berbeda).
Ha : 22
21 σσ ≠
Untuk menguji kesamaan varians tersebut adalah:
terkecilvarians terbesarvariansFhitung =
Kriteria pengujian adalah terima Ho jika ).(
21hitung
21
FFvv
≤ . Uji homogenitas juga
digunakan untuk menentukan rumus uji t yang akan dipakai untuk menguji
hipotesis (Sudjana, 2002:250).
45
3.6.3. Uji Hipotesis
3.6.3.1. Uji Perbedaan Rata-rata
Langkah-langkah dan kriteria pengujian adalah sebagai berikut.
oH : 21 μμ ≤
aH : 1μ > 2μ
keterangan :
1μ : rata-rata data kelompok eksperimen
2μ : rata-rata data kelompok kontrol
Rumus yang digunakan adalah :
21
21
11nn
S
XXt+
−=
dengan
( ) ( )2
11
21
222
211
−+−+−
=nn
SnSnS
Keterangan :
1X : nilai rata-rata prestasi belajar kelas eksperimen
2X : nilai rata-rata prestasi belajar kelas kontrol
1n : banyaknya subjek kelas eksperimen
2n : banyaknya subjek kelas kontrol
Kriteria : Terima H0 jika t <t(1-α) dengan 221 −+= nndk dengan taraf
nyata 0, 05 (Sudjana, 2002: 243).
46
3.6.3.2. Uji Ketuntasan Belajar
Untuk menguji kriteria ketuntasan digunakan uji hipotesis proporsi.
Rumus yang digunakan :
( )n
nx
z00
0
1 ππ
π
−
−=
(Tarmudji, 2006: 82)
Keterangan :
x : banyak siswa yang tuntas kelas eksperimen
n : banyaknya seluruh siswa kelas eksperimen
π0 : proporsi
Tolak H0 jika ( ) ( )αα −− <<− 5.05.0 zzz dengan α = 5% dan terima H0 untuk
harga-harga lainnya.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Data Awal
Analisis data awal diperlukan untuk mengetahui keadaan awal dari kedua
sampel. Data yang digunakan dalam analisis tahap awal adalah nilai ulangan pada
materi pokok sebelumnya.
4.1.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas nilai-nilai dalam penelitian digunakan rumus Chi Kuadrat.
Data yang digunakan adalah nilai ulangan pada pokok bahasan sebelumnya.
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
Rumus Chi Kuadrat:
( )∑=
−=
k
i EiEiOi
1
22χ
Keterangan:
=2χ harga Chi Kuadrat
=Oi frekuensi observasi
Ei = frekuensi harapan
k = banyaknya kelas interval
48
(1) Uji normalitas data awal pada kelompok kontrol
58.22 =hitungχ
=tabelχ 9.49
Karena tabelhitung22 χχ < dengan dk = k – 3 = 3 berarti Ho diterima. Jadi, data
awal pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 13.
(2) Uji normalitas data awal pada kelompok eksperimen
(3)
=tabelχ 9.49
Karena tabelhitung22 χχ < dengan dk = k – 3 = 4 berarti Ho diterima. Jadi, data
awal pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 14.
4.1.1.2 Uji Kesamaan 2 Varians (Uji Homogenitas)
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : varians kedua sampel homogen
H1 : varians kedua sampel tidak homogen
Rumus yang digunakan:
terkeciliansterbesariansFhitung var
var=
varians kelompok eksperimen (s12) = 134,9462
varians kelompok kontrol (s22) = 124,7312
terkeciliansterbesariansFhitung var
var=
2,752
49
= 1.0819
=tabelF 1.75
Karena tabelhitung FF < dengan taraf nyata 5% berarti H0 diterima. Jadi,
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama
(homogen). Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 16.
4.1.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 :
H1 :
1μ = rata-rata data kelompok eksperimen
2μ = rata-rata data kelompok kontrol
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kelompok eksperimen: =1x 72,74194
1n = 31
Kelompok kontrol : =2x 71,29032
21 μμ =
21 μμ ≠
21
21
11nn
s
xxt
+
+=
( ) ( )2
11
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
50
2n = 31
Dari kedua kelompok diperoleh s gabungan = 11,39. Dengan uji t diperoleh
4 dan tabelt = 1.983 . Karena ,tabelhitungtabel ttt <<− dengan derajat
kebebasan (dk) = n1+n2-2 berarti H0 diterima. Jadi ada kesamaan rata-rata nilai
ulangan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hal ini berarti
sampel berawal dari kondisi awal yang sama. Untuk perhitungan selengkapnya
ada pada lampiran 17.
4.1.2 Analisis Data Akhir
4.1.2.1 Uji Normalitas
Sebelum menguji hipotesis yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas terhadap data akhir yang diperoleh dari tes kemampuan pemecahan
masalah pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Luas Permukaan dan Volum
Kubus dan Balok).
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan rumus Chi Kuadrat.
Hipotesis yang digunakan:
Ho : data berdistribusi normal
Hi : data tidak berdistribusi normal
Rumus Chi Kuadrat:
( )∑=
−=
k
i EiEiOi
1
22χ
Keterangan:
=2χ harga Chi Kuadrat
=Oi frekuensi observasi
51
Ei = frekuensi harapan
k = banyaknya kelas interval
(1) Uji normalitas data akhir pada kelompok eksperimen
=tabelχ 9.49
Karena tabelhitung22 χχ < dengan dk = k – 3 = 4 berarti Ho diterima. Jadi, data
akhir pada kelompok eksperimen berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 27.
(2) Uji normalitas data awal pada kelompok kontrol
=tabelχ 9.49
Karena tabelhitung22 χχ < dengan dk = k – 3 = 4 berarti Ho diterima. Jadi, data
akhir pada kelompok kontrol berdistribusi normal. Untuk perhitungan
selengkapnya ada pada lampiran 28.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Hipotesis yang digunakan adalah:
Ho : varians homogen
Hi : varians tidak homogen
Rumus yang digunakan:
terkeciliansterbesariansFhitung var
var=
varians kelompok eksperimen (s12) = 98,12473
52
varians kelompok kontrol (s22) = 65,93333
terkeciliansterbesariansFhitung var
var=
= 1.488
=tabelF 1.75
Karena tabelhitung FF < dengan taraf nyata 5% berarti Ho diterima. Jadi,
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai varians yang sama
(homogen). Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 29.
4.1.2.3 Uji Hipotesis 1(uji kesamaan rata-rata dengan KKM)
Hipotesis yang digunakan adalah:
Kriteria ketuntasan minimal: = 60
21s = 0
1n = 31
Kelompok eksperimen: =1x 69,484
21s = 98,125
1n = 31
Dari kedua kelompok diperoleh s gabungan = 7,004. Dengan uji t diperoleh dan tabelt = 1.983 .Terima Ho jika )2()1(
21 −+−<nnhitung tt α
53
Karena ,tabelhitung tt > dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2 berarti Ho
ditolak, H1 diterima. Jadi rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok
eksperimen lebih baik dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok
kontrol. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 30.
4.1.2.4 Uji Hipotesis 2 (uji kesamaan rata-rata dengan uji pihak kanan)
Hipotesis yang digunakan adalah:
H0 : H1 :
1μ = rata-rata data kelompok eksperimen
2μ = rata-rata data kelompok kontrol
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Kelompok eksperimen: =1x 69,484
21s = 98,125
1n = 31
Kelompok kontrol : =2x 62
21 μμ >
21
21
11nn
s
xxt+
+=
( ) ( )2
11
21
222
2112
−+−+−
=nn
snsns
54
22s = 65,933
2n = 31
Dari kedua kelompok diperoleh s gabungan = 9,11. Dengan uji t diperoleh
dan tabelt = 1.983 .Terima Ho jika
Karena ,tabelhitung tt > dengan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2 berarti Ho
ditolak, H1 diterima. Jadi rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok
eksperimen lebih baik dari rata-rata hasil belajar matematika siswa kelompok
kontrol. Untuk perhitungan selengkapnya ada pada lampiran 31.
4.1.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada kelas eksperimen selama
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan
bantuan LKS diperoleh data sebagai berikut.
(1) Pada pembelajaran I persentase aktivitas siswa sebesar 60 %. Aktivitas
siswa pada pembelajaran I masih rendah. Hal ini dikarenakan siswa belum
terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan dan belum terbiasa
untuk bekerja dalam suatu kelompok.
(2) Pada pembelajaran II persentase aktivitas siswa adalah sebesar 77,5%. Hal
ini terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran mengalami
peningkatan sebesar 17,5%.
Dari 1, 2 jelas terlihat bahwa persentase aktivitas siswa dari pembelajaran
I ke pembelajaran selanjutnya selalu mengalami peningkatan. Untuk perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21.
)2()1(21 −+−<
nnhitung tt α
55
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pada analisis tahap awal diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal, mempunyai
variansi homogen dan mempunyai rata-rata skor awal yang sama. Hal ini berarti
kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari kondisi awal yang sama. Sehingga
dapat dilakukan penelitian. Kedua kelompok diberi perlakuan yang berbeda. Kelas
eksperimen diberi perlakuan dengan pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing dengan bantuan LKS sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan dengan
pembelajaran ekspositori dengan bantuan LKS.
Berdasarkan hasil uji kesamaan rata-rata pihak kanan pada analisis data
akhir diperoleh bahwa H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti rata-rata tes hasil
belajar materi pokok Kubus dan Balok pada kelas eksperimen lebih baik dari
kelas kontrol. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing dengan bantuan LKS lebih baik karena mampu mengaktifkan siswa
dalam proses belajar mengajar dan memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengemukakan pendapatnya masing-masing. Biasanya siswa lebih mudah
menerima bahasa yang disampaikan oleh temannnya sendiri dan lebih bebas
mengungkapkan pendapatnya.
(1) Proses Pembelajaran pada Kelompok Eksperimen
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen adalah
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan bantuan LKS. Dalam
pembelajaran ini waktu yang digunakan adalah 3 kali pertemuan. Siswa dalam
56
kelompok eksperimen berjumlah 31 orang yang secara heterogen dibagi menjadi 7
kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 4 atau 5 orang.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa selama pembelajaran
berlangsung dari pembelajaran I sampai dengan pembelajaran II menunjukkan
bahwa persentase aktivitas siswa terus meningkat pada setiap pembelajaran. Hal
ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
aktivitas siswa mengalami peningkatan. Tahapan pembelajaran yang diterapkan
menuntut siswa untuk selalu melakukan kegiatan, berinteraksi satu sama lain, dan
mengembangkan kemampuan komunikasi.
Pada pembelajaran I aktivitas siswa masih rendah, siswa masih banyak
yang bingung dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam model pembelajaran
yang diterapkan. Hal ini mengakibatkan kegaduhan. Kegaduhan yang terjadi pada
pembelajaran I semakin lama semakin berkurang. Rasa tanggung jawab dan
aktivitas siswa dalam bertanya, menjelaskan, bekerjasama dan berdiskusi juga
meningkat.
Persentase kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran untuk setiap
pertemuan juga mengalami peningkatan. Kekurangan dan hambatan dalam
pembelajaran sebelumnya dikoreksi oleh guru sehingga tidak terjadi pada
pembelajaran selanjutnya.
(2) Proses Pembelajaran pada Kelompok Kontrol
Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelompok kontrol adalah
pembelajaran ekspositori dengan bantuan LKS. Dalam pembelajaran ekspositori,
guru menjelaskan secara urut. Dengan bantuan LKS, guru memberikan contoh
57
soal latihan untuk dikerjakan dibuku latihan. Guru membahas soal yang diberikan
dengan meminta beberapa siswa untuk mengerjakan di papan tulis. Guru
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham. Diakhir
pembelajaran, guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan dari materi
yang telah dipelajari.
Pembelajaran dengan metode ekspositori pada awalnya memang membuat
peserta didik lebih tenang. Peserta didik duduk dan memperhatikan guru yang
menerangkan materi pelajaran. Hal ini mengakibatkan guru sulit memahami
tingkat kepahaman peserta didik karena sulit membedakan antara yang sudah
paham dengan yang belum paham.
Permasalahan yang dihadapi siswa adalah kemampuan dalam memahami
dan memecahkan masalah. Karena pembelajaran tidak menggunakan sistem
kelompok maka masalah yang diberikan harus diselesaikan sendiri. siswa
mengerjakan LKS sendiri. Oleh karena itu kemampuan siswa dalam memahami
arti atau maksud soal yang diberikan oleh guru maupun soal dari LKS mengalami
kesulitan dan kecepatan berhitung agak lambat. Sehingga setiap kali pertemuan
tidak dapat memberikan evaluasi.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dengan
bantuan LKS pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Setiap siswa menjadi kreatif dan aktif dalam diskusi untuk membuat
pertanyaan yang ditujukan pada kelompok lain.
b. Setiap kelompok beranggotakan heterogen, terdiri dari siswa yang pandai dan
kurang pandai sehingga yang pandai dapat mengajari yang kurang pandai.
58
c. Siswa terlatih dalam menyampaikan pendapat, berkomunikasi terutama pada
saat penularan materi.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing
dengan bantuan LKS pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Memerlukan banyak waktu.
b. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
59
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS
efektif terhadap pencapaian hasil belajar dan aktivitas siswa SMP Nurul Ulum
Semarang pada materi kubus dan balok.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam BAB
IV dapat disimpulkan sebagai berikut.
(1) Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing bantuan LKS telah
mencapai kriteria: (1) Hasil belajar siswa kelas Eksperimen lebih besar
daripada kriteria ketuntasan Minimal belajar matematika siswa; (2) Hasil
belajar siswa kelas Eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol yang
menerapkan metode konvensional dalam pembelajarannya. Dari kriteria (1)
dan (2) dapat disimpilkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Snowball
Throwing bantuan LKS efektif untuk diterapkam pada siswa kelas VIII SMP
Nurul Ulum Semarang pada materi kubus dan balok.
(2) Aktivitas siswa dari Pembelajaran 1 hingga pembelajaran 2 terus mengalami
peningkatan
60
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan peneliti adalah guru hendaknya dalam
menyampaikan materi kubus dan balok dapat menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing berbantuan LKS bagi siswa
kelas VIII SMP NURUL ULUM SEMARANG untuk meningkatkan hasil
belajar dan aktivitas belajar siswa.
61
Lampiran 1
DAFTAR NAMA SISWA KELAS UJI COBA
NO NAMA KODE 1 Abdi Akbar A U_01 2 Achmas Sholihin U_02 3 Achul Mubaroq U_03 4 Adhi Prsetyo U_04 5 Adhib Erwin N U_05 6 Adi Kurniawan U_06 7 Ahmad Lutfi Adi U_07 8 Dwi Darmanto U_08 9 M. Nur Fadilah U_09
10 Meta Alinta W U_10 11 Miftah Farid U_11 12 Muhamad Aji S U_12 13 Muhamad Miftkah U_13 14 Muhamad Roif U_14 15 Nur Aini U_15 16 Nur Azizah U_16 17 Nur Hidayati U_17 18 Nur Rohman U_18 19 Nurul Arifah U_19 20 Nurul Hidayah U_20 21 Retno Widyastuti U_21 22 Riska Apriliana U_22 23 Riska Riskiana U_23 24 Risma Estuningsih U_24 25 Riswanto U_25 26 Setiyani U_26 27 Shaeful Bahri U_27 28 Sinta Meita U_28 29 Siti Nur Kholifah U_29 30 Wahyu Dwi S U_30 31 Wibowo U_31
62
Lampiran 2
DAFTAR NAMA SISWA KELAS KONTROL DAN EKSPERIMEN NO NAMA KODE NO NAMA KODE 1 Ahmad Mushonip K_01 1 Abdul Jalil E_01 2 Ainul Yaqin K_02 2 Achmad Syarifudin E_02 3 Aisatul Latifah K_03 3 Andika Dwi Setia K E_03 4 Bagus Prasetyo K_04 4 Desi kristianti E_04 5 Dewi Munfa’ati K_05 5 Dewi Indah L E_05 6 Dian Ayun Widiastuti K_06 6 Dyah Nur Kumalasari E_06 7 Edy Subkhan K_07 7 Eka Lovita E_07 8 Exner Vegananda K_08 8 Ery Ardhinsyah E_08 9 Ferry Danton Zulu K_09 9 Hengky Setiawan E_09 10 Ifriana K_10 10 Heni Setyowati E_10 11 Imam Prasetyo K_11 11 Ida Ayu Setyowati E_11 12 Imam Wahyudi K_12 12 Ida Nur Cholif E_12 13 M. Misbahul Munir K_13 13 Laili Maghfiroh E_13 14 M. Bambang S K_14 14 Luluk Fatmawati E_14 15 Miftachul Chasanah K_15 15 M. Abdul Hakim E_15 16 Muhammad Fi’li Habib K_16 16 Muhammad Charir E_16 17 Muh. Imam Nawawi K_17 17 Muh. Fahrur Rozi E_17 18 Muh. Taufiqul Mujib K_18 18 Nur Fitriyah E_18 19 Pradika Martadinata K_19 19 Nurul Lailatul S E_19 20 Pramudita Fiskaria K_20 20 Okky Adi Hermawan E_20 21 Puji Lestari K_21 21 Ria Devi Anggraeni E_21 22 Riska Dewi Fatmawati K_22 22 Riduan E_22 23 Riski Nur Hasanah K_23 23 Rifani Nurul Annisa E_23 24 Romadhonah K_24 24 Septian Ari Prasetyo E_24 25 Siti Alfiah K_25 25 Seriyani E_25 26 Siti Halimatus S K_26 26 Shakti Handoko E_26 27 Siti Maghfiroh K_27 27 S. Retno Kusuma Dewi E_27 28 Siti Lestari K_28 28 Sofianti E_28 29 Syarif Hidayatuz Z K_29 29 Taufiq Rizal Assagaf E_29 30 Ulil Albab K_30 30 Wety Budiarti E_30 31 Windra Pratama K_31 31 Winda Agus Setiana E_31
63
DAFTAR KELOMPOK BELAJAR KELAS EKSPERIMEN
Kelompok 1 1. Abdul Jalil 2. Ery Ardhiansyah 3. Hengky Setiawan 4. M. Abdul Hakim 5. Taufiq Rizal Assagaf
Kelompok 2 1. Andika Dwi Setia 2. Okky Adi Hermawan 3. Riduan 4. Shakti Handoko
Kelompok 3 1. Achmad Syaifudin 2. Muhammad Charir 3. Muhammad Fahrur Rozi 4. Septian Ari Prasetyo
Kelompok 4 1. Dewi Indah L 2. Eka Lovita 3. Luluk Fatmawati 4. Ria Devi Anggraeni
Kelompok 5 1. Heni Setyowati 2. Ida Nur Cholif 3. Laili Maghfiroh 4. Nurul Lailatul Setyani 5. Winda Agus Setiana
Kelompok 6 1. Desi Kristianti 2. Dyah Nur Kumalasari 3. Ida Ayu Setyowati 4. Nur Fitriyah 5. Sofiani
Kelompok 7 1. Rifani Nurul Annassia 2. Seriyani 3. Siti Retno Kusuma Dewi 4. Wety Budiarti
Lampiran 3
64
KISI-KISI SOAL UJI
COBA
Mata Pelajaran : Matematika
Satuan Pendidikan : SMP / MTs
Kelas / Semester : VIII / II
Pokok Bahasan : Kubus dan
Balok
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan
bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar : Perserta didik mampu menghitung luas permukaan dan
volume kubus, balok, prisma dan limas.
No Materi Indikator Jum
1 Luas permukaan 1. Menemukan rumus luas permukaan balok dan menghitung
luas permukaannya dalam memecahkan masalah sehari-hari
2. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan mampu
menghitung luas permukaannya dalam memecahkan masalah
sehari-hari
2 Volum 1. Menemukan rumus volum balok dan menghitung luas
permukaannya dalam memecahkan masalah sehari-hari
2. Menemukan rumus volum kubus dan mampu menghitung
volum dalam memecahkan masalah sehari-hari
Lampiran 4
65
SOAL TES UJI COBA 1. Sebuah Almari kayu yang berukuran panjang 2 m, lebar 80 cm, 40cm akan
dicat ulang karena warna aslinya sudah mulai pudar. Adapun waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan pengecatan setiap 200 centimeter persegi
bagian almari adalah 5 menit. Berapa jam waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pengecatan seluruh almari tersebut?
2. Pak Hasan membuat peti dari triplek berbentuk kubus dengan panjang rusuk
50 cm. Bila rumah pak Hasan telah tersedia lembaran triplek berukuran 0,5 m
x 1 m. Berapa banyak lembaran triplek yang digunakan pak Hasan untuk
membuat peti tersebut?
3. Ahmad akan membuat akuarium untuk 5 ekor
ikan dengan ukuran 100 cm x 75 cm x 40 cm.
Untuk itu dia membeli kaca dengan ukuran 100
cm x 75 cm satu buah, ukuran 100 cm x 40 cm
sebanyak dua buah, kaca ukuran 75 cm x 40 cm
sebanyak 2 buah. Harga kaca Rp. 5000,00 per 100
cm2. Berapakah dana yang diperlukan Ahmad
untuk membeli kaca tersebut?
4. Sebuah kardus tempat kosmetik yang berbentuk kubus diketahui memiliki
luas permukaan 864 cm2. Hitunglah panjang rusuk kardus temapt kosmetik
itu?
5. Suatu bak penampungan air berbentuk kubus
dengan luas alas 8100 cm2 .Tentukan volum air
maksimum yang mengisi bak penampungan air
tersebut!
Lampiran 5
66
6. Sebuah bak berbentuk balok dengan ukuran 1,5 m x 1 m x 0,8 m diisi air
hingga penuh, setelah dipakai mandi dan mencuci, tinggi air dalam bak itu
tinggal 50 cm. Berapa liter air yang dipakai untuk mandi dan mencuci?
7. Eni menyimpan mainan berbentuk kubus dengan sisi 6
cm ke dalam sebuah balok berukuran 36 cm, lebar 30
cm dan tinggi 30 cm. Berapa banyak mainan kubus
yang dapat masuk kedalam balok tersebut?
8. Sebuah panjang, lebar, dan tinggi sebuah kotak mempunyai rasio 6 : 5 : 4, dan
luas permukaan 33.300 cm2, maka hitunglah volum kotak tersebut?
67
KUNCI JAWABAN SOAL TES UJI COBA No Uraian Skor
1
2
Diketahui : sebuah almari
p = 2 m = 200 cm
l = 80 cm
t = 40 cm
waktu pengecatan setiap 200 cm2 bagian adalah 5
menit
Ditanya : waktu yang dibutuhkan untuk pengecatan almari?
Jawab : Luas seluruh permukaan almari:
Lp = 2(pt+pl+lt)
= 2 ((200x40)+(200x80)+(80x40)
= 2 (8000+16000+3200)
= 2 x 27200 cm2
= 54400 cm2
Waktu pengecatan = x 5 menit = 1360 menit =
22 jam.
Jadi waktu yang dibutuhkan untuk pengecatan
almari adalah 22 jam
Diketahui : peti dari triplek berbentuk kubus, r = 50 cm
Ukuran triplek 0,5 m x 1 m = 50 cm x 100 cm
Ditanya : banyak triplek untuk membuat peti
Jawab : Luas seluruh permukaan peti = 6 x s2
= 6 x (50)2
= 6 x 2500
= 15000
Luas daerah triplek = p x l
= 50 x 100
= 5000
2
1
2
2
1
2
1
2
2
Lampiran 6
68
3
4
5
Banyak triplek yang dibutuhkan = =30
Jadi, banyak triplek yang dibutuhkan untuk membuat
peti adalah 30 buah.
Diketahui : sebuah akuarium
p = 100 cm
l = 75 cm
t = 40 cm
harga kaca Rp. 5.000,00 per 100 cm2
Ditanya : Besar dana yang diperlukan Pak Ahmad untuk
membeli kaca.
Jawab : L permukaan akuarium
= 2(pt+pl+lt)
= 2 ((100x40)+(100x75)+(75x40))
= 2 (4000+7500+3000)
= 2 x 14500 cm2
= 29000 cm2
Dana yang dibutuhkan= x 5000 = 145.000
Jadi besar dana yang dibutuhkan oleh pak ahmad
untuk membuat membeli kaca adalah Rp.145.000, 00
Diketahui : Luas permukaan sebuah kardus = 864 cm2
Ditanya : panjang sisi kardus
Jawab : Luas permukaan kardus = 6 x s x s
864 = 6 x s2
144 = s2
s = 12
jadi panjang sisi kardus tersebut adalah 12 cm
Diketahui : bak penampungan air berbentuk kubus dengan
luas alas 8100 cm2.
1
1
2
1
3
2
1
2
1
3
1
2
69
6
Ditanya : Volum maksimum air dapat mengisi bak tersebut
Jawab : Luas alas = s x s
8100 cm2 = s2
s = 90 cm
Volum maksimum bak = s3
= 903
= 729000 cm3
729000 cm3 = 729 liter
Jadi, volum air maksimum yang dapat mengisi
bak penampungan air tersebut adalah 729 liter.
Diketahui : Bak berbentuk balok dengan ukuran 1,5 m x 1 m x
0,8 m diisi air hingga penuh.
Setelah dipakai mandi dan mencuci, tinggi air
dalam bak itu tinggal 50 cm.
Ditanya : Berapa liter air yang dipakai untuk mandi dan
mencuci?
Jawab : Volum bak sebelum dipakai mandi dan mencuci
= p x l x t
= 1,5 m x 1 m x 0,8 m
= 1,2 m3
1,2 m3=1200 liter
Volum bak setelah dipakai mandi dan mencuci
= p x l x t
= 1,5 m x 1 m x 0,5 m
= 0,75 m3
0,75 m3=750 liter
Air yang dipakai untuk mandi dan mencuci
= 1200 liter – 750 liter
= 450 liter
Jadi, air yang dipakai untuk mandi dan mencuci
1
3
2
1
2
1
2
2
1
70
7
8
adalah 450 liter.
Diketahui : mainan berbentuk kubus, s = 6 cm
Balok berukuran, p = 36 cm, l = 30 cm, t = 30 cm
Ditanya : banyak kubus dalam balok
Jawab : volum kubus = s x s x s
= 6 x 6 x 6
= 216
Volum balok tempat mainan = p x l x t
= 36 x 30 x 30
= 32400
Banyaknya mainan yang masuk kedalam balok
= 216
32400 = 150 mainan
Jadi, banyak mainan yang dapat masuk dalam balok
adalah 150 mainan.
Diketahui : rasio p : l : t = 6 : 5 : 4
Luas permukaan = 33.300 cm2
Ditanya : Volum kotak
Jawab : misalkan banyak kotak = a, maka
panjang kotak = 6a
Lebar kotak = 5a
Tinggi kotak = 4a
L permukaan kotak = 2(pt+pl+lt)
33.300 = 2 ((6ax4a)+(6ax5a)+(5ax4a))
33.300 = 2 (24 a2+30 a2+20 a2)
16.650 = 74 a2
a2 = 225
a = 15
jadi panjang kotak = 6a = 90 cm
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
2
1
71
Lebar kotak = 5a = 75 cm
Tinggi kotak = 4a = 60 cm
Volum kotak = p x l x t
= 90 x 75 x 60
= 405.000
Jadi volum kotak tersebut adalah 405.000 cm3
2
1
total skor 70
72
Nilai siswa =
ANALISIS VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA
TES UJI COBA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
No Kode Butir Soal y x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 1 U_06 8 7 7 7 6 8 7 6 56 2 U_02 6 8 9 6 8 6 7 6 56 3 U_14 8 7 8 7 8 6 5 5 54 4 U_03 8 8 9 6 6 5 7 5 54 5 U_16 7 6 8 7 4 8 7 6 53 6 U_19 5 8 8 7 5 8 7 5 53 7 U_20 8 8 9 7 8 5 5 3 53 8 U_07 8 8 7 5 8 6 6 5 53 9 U_13 8 7 6 7 8 5 6 6 53 10 U_17 7 7 9 7 6 7 5 5 53 11 U_22 7 6 6 6 6 7 6 8 52 12 U_28 8 5 7 7 6 7 6 5 51 13 U_01 6 8 7 7 5 5 6 5 49 14 U_15 8 8 6 6 3 8 6 4 49 15 U_18 7 6 8 6 5 6 5 5 48 16 U_23 6 6 6 7 5 5 6 5 46 17 U_24 6 7 6 5 6 8 3 5 46 18 U_29 6 8 4 6 5 5 4 5 43 19 U_31 5 5 5 7 8 5 5 3 43 20 U_05 5 6 7 5 7 4 5 4 43 21 U_12 6 5 7 5 7 5 5 3 43 22 U_21 6 5 4 6 5 7 3 5 41 23 U_27 3 5 7 6 7 5 5 3 41 24 U_30 5 5 5 6 6 5 6 0 38 25 U_08 5 5 4 5 0 7 5 5 36 26 U_25 6 4 4 8 3 4 3 3 35 27 U_26 4 3 5 6 6 8 3 0 35 28 U_04 3 3 3 6 3 7 4 5 34 29 U_09 8 4 7 7 4 3 0 0 33 30 U_10 5 7 4 5 6 0 3 3 33 31 U_11 5 5 5 5 3 3 3 3 32
kesu
kara
n JUMLAH 193 190 197 193 173 178 154 128 1409 Jml gagal 9 12 10 6 14 15 17 25
TK 29,03 37,5 31,25 18,75 43,75 46,875 53,125 78,125 kriteria sedang Sedang Sedang mudah Sedang Sedang Sedang sukar
Daya
Bed
a
MH 7,3333 7,4444 7,8889 6,5556 6,7778 6,3333 6,3333 5,2222 ML 5,5 4,5 4,625 6 3,875 4,625 3,375 2 �x12 10 �������� ��������� �������� ��������� ��������� �������� �������� � �x22 �� 1,5 1,23438 1 3,85938 6,23438 2,73438 4,5 � ni 8
t 2,42527
2 15,7022 16,3853 1,66667 8,84442 4,58036 12,0043 9,9417 t tabel 1,743
Kriteria Sign Sign Sign Sign Sign Sign Sign Sign
Va lidi
tas
ΣX 196 190 197 193 173 178 154 128
Lampiran 7
73
ΣY 1409 ΣXY 8 190 197 193 173 178 154 128 ΣX2 1308 1236 1341 1223 1073 1122 844 644 ΣY2 65907
r 0,5206 0,7262 0,7531 0,3143 0,4998 0,4692 0,7671 0,6963 rtabel 0,349
kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Relia
bilita
s
ΣX2 1308 1236 1341 1223 1073 1122 844 644 σ2 436,75 409,56 438,77 429,14 333,52 354,81 265,06 175,5
σ2total 22782 Σσ2 2843,1 r11 1,00
rtabel 0,349
diperoleh = 1,00, sehingga r11 > 0,349 berakibat soal yang diujikan reliabel
y^2 x1y x2y x3y x4y x5y x6y x7y x8y
3136 448 392 392 392 336 448 392 336 3136 336 448 504 336 448 336 392 336 2916 432 378 432 378 432 324 270 270 2916 432 432 486 324 324 270 378 270 2809 371 318 424 371 212 424 371 318 2809 265 424 424 371 265 424 371 265 2809 424 424 477 371 424 265 265 159 2809 424 424 371 265 424 318 318 265 2809 424 371 318 371 424 265 318 318 2809 371 371 477 371 318 371 265 265 2704 364 312 312 312 312 364 312 416 2601 408 255 357 357 306 357 306 255 2401 294 392 343 343 245 245 294 245 2401 392 392 294 294 147 392 294 196 2304 336 288 384 288 240 288 240 240 2116 276 276 276 322 230 230 276 230 2116 276 322 276 230 276 368 138 230 1849 258 344 172 258 215 215 172 215 1849 215 215 215 301 344 215 215 129 1849 215 258 301 215 301 172 215 172 1849 258 215 301 215 301 215 215 129 1681 246 205 164 246 205 287 123 205 1681 123 205 287 246 287 205 205 123 1444 190 190 190 228 228 190 228 0 1296 180 180 144 180 0 252 180 180 1225 210 140 140 280 105 140 105 105 1225 140 105 175 210 210 280 105 0 1156 102 102 102 204 102 238 136 170 1089 264 132 231 231 132 99 0 0 1089 165 231 132 165 198 0 99 99 1024 256 160 160 160 96 96 96 0 65907 9095 8901 9261 8835 8087 8293 7294 6141
11r
74
x1^2 x2^2 x3^2 x4^2 x5^2 x6^2 x7^2 x8^2
64 49 49 49 36 64 49 36 36 64 81 36 64 36 49 36 64 49 64 49 64 36 25 25 64 64 81 36 36 25 49 25 49 36 64 49 16 64 49 36 25 64 64 49 25 64 49 25 64 64 81 49 64 25 25 9 64 64 49 25 64 36 36 25 64 49 36 49 64 25 36 36 49 49 81 49 36 49 25 25 49 36 36 36 36 49 36 64 64 25 49 49 36 49 36 25 36 64 49 49 25 25 36 25 64 64 36 36 9 64 36 16 49 36 64 36 25 36 25 25 36 36 36 49 25 25 36 25 36 49 36 25 36 64 9 25 36 64 16 36 25 25 16 25 25 25 25 49 64 25 25 9 25 36 49 25 49 16 25 16 36 25 49 25 49 25 25 9 36 25 16 36 25 49 9 25 9 25 49 36 49 25 25 9
25 25 25 36 36 25 36 0 25 25 16 25 0 49 25 25 36 16 16 64 9 16 9 9 16 9 25 36 36 64 9 0 9 9 9 36 9 49 16 25
64 16 49 49 16 9 0 0 25 49 16 25 36 0 9 9 64 25 25 25 9 9 9 0
1308 1236 1341 1223 1073 1122 844 644
75
1 2 3 4 5 6 7 8
0,666667 -0,44444 -0,88889 6,555556 -0,77778 1,666667 0,666667 0,777778 -1,33333 0,555556 1,111111 -0,55556 1,222222 -0,33333 0,666667 0,777778 0,666667 -0,44444 0,111111 0,444444 1,222222 -0,33333 -1,33333 -0,22222 0,666667 0,555556 1,111111 -0,55556 -0,77778 -1,33333 0,666667 -0,22222 -0,33333 -1,44444 0,111111 0,444444 -2,77778 1,666667 0,666667 0,777778 -2,33333 0,555556 0,111111 0,444444 -1,77778 1,666667 0,666667 -2,22222 0,666667 0,555556 1,111111 0,444444 1,222222 -1,33333 -1,33333 -2,22222 0,666667 0,555556 -0,88889 -1,55556 1,222222 -0,33333 -0,33333 -0,22222 0,666667 -0,44444 -1,88889 0,444444 1,222222 -1,33333 -0,33333 0,777778 -0,33333 -0,44444 1,111111 0,444444 -0,77778 0,666667 -1,33333 -0,22222 -0,33333 -1,44444 -1,88889 -0,55556 -0,77778 0,666667 -0,33333 2,777778 0,666667 -2,44444 -0,88889 0,444444 -0,77778 0,666667 -0,33333 -0,22222 -1,33333 0,555556 -0,88889 0,444444 -1,77778 -1,33333 -0,33333 -0,22222 0,666667 0,555556 -1,88889 -0,55556 -3,77778 1,666667 -0,33333 -1,22222 -0,33333 -1,44444 0,111111 -0,55556 -1,77778 -0,33333 -1,33333 -0,22222 -1,33333 -1,44444 -1,88889 0,444444 -1,77778 -1,33333 -0,33333 -0,22222
0,5 2,5 1,375 -1 2,125 3,375 -0,375 3 0,5 3,5 -0,625 0 1,125 0,375 0,625 3 -0,5 0,5 0,375 1 4,125 0,375 1,625 1 -0,5 1,5 2,375 -1 3,125 -0,625 1,625 2 0,5 0,5 2,375 -1 3,125 0,375 1,625 1 0,5 0,5 -0,625 0 1,125 2,375 -0,375 3 -2,5 0,5 2,375 0 3,125 0,375 1,625 1 -0,5 0,5 0,375 0 2,125 0,375 2,625 -2 -0,5 0,5 -0,625 -1 -3,875 2,375 1,625 3 0,5 -0,5 -0,625 2 -0,875 -0,625 -0,375 1 -1,5 -1,5 0,375 0 2,125 3,375 -0,375 -2 -2,5 -1,5 -1,625 0 -0,875 2,375 0,625 3 2,5 -0,5 2,375 1 0,125 -1,625 -3,375 -2 -0,5 2,5 -0,625 -1 2,125 -4,625 -0,375 1 2,5 0,5 0,375 -1 -0,875 -1,625 -0,375 -2
76
11 22 33 44 55 66 77 88
0,444444 0,197531 0,790123 42,97531 0,604938 2,777778 0,444444 0,604938 1,777778 0,308642 1,234568 0,308642 1,493827 0,111111 0,444444 0,604938 0,444444 0,197531 0,012346 0,197531 1,493827 0,111111 1,777778 0,049383 0,444444 0,308642 1,234568 0,308642 0,604938 1,777778 0,444444 0,049383 0,111111 2,08642 0,012346 0,197531 7,716049 2,777778 0,444444 0,604938 5,444444 0,308642 0,012346 0,197531 3,160494 2,777778 0,444444 4,938272 0,444444 0,308642 1,234568 0,197531 1,493827 1,777778 1,777778 4,938272 0,444444 0,308642 0,790123 2,419753 1,493827 0,111111 0,111111 0,049383 0,444444 0,197531 3,567901 0,197531 1,493827 1,777778 0,111111 0,604938 0,111111 0,197531 1,234568 0,197531 0,604938 0,444444 1,777778 0,049383 0,111111 2,08642 3,567901 0,308642 0,604938 0,444444 0,111111 7,716049 0,444444 5,975309 0,790123 0,197531 0,604938 0,444444 0,111111 0,049383 1,777778 0,308642 0,790123 0,197531 3,160494 1,777778 0,111111 0,049383 0,444444 0,308642 3,567901 0,308642 14,2716 2,777778 0,111111 1,493827 0,111111 2,08642 0,012346 0,308642 3,160494 0,111111 1,777778 0,049383 1,777778 2,08642 3,567901 0,197531 3,160494 1,777778 0,111111 0,049383
0,25 6,25 1,890625 1 4,515625 11,39063 0,140625 9 0,25 12,25 0,390625 0 1,265625 0,140625 0,390625 9 0,25 0,25 0,140625 1 17,01563 0,140625 2,640625 1 0,25 2,25 5,640625 1 9,765625 0,390625 2,640625 4 0,25 0,25 5,640625 1 9,765625 0,140625 2,640625 1 0,25 0,25 0,390625 0 1,265625 5,640625 0,140625 9 6,25 0,25 5,640625 0 9,765625 0,140625 2,640625 1 0,25 0,25 0,140625 0 4,515625 0,140625 6,890625 4 0,25 0,25 0,390625 1 15,01563 5,640625 2,640625 9 0,25 0,25 0,390625 4 0,765625 0,390625 0,140625 1 2,25 2,25 0,140625 0 4,515625 11,39063 0,140625 4 6,25 2,25 2,640625 0 0,765625 5,640625 0,390625 9 6,25 0,25 5,640625 1 0,015625 2,640625 11,39063 4 0,25 6,25 0,390625 1 4,515625 21,39063 0,140625 1 6,25 0,25 0,140625 1 0,765625 2,640625 0,140625 4
77
Lampiran 8
HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS
Rumus yang digunakan adalah rumus kolerasi product moment, yaitu
∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−=
})(}{)({
))((r
2222xyYYNXXN
YXXYN
Keterangan:
xyr = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N = jumlah sampel
X = skor tiap butir soal
Y = skor total yang benar dari tiap sampel
Kriteria yang digunakan adalah hasil perhitungan xyr dikonsultasikan dengan r
product moment dengan signifikansi 5%, jika xyr > tabelr maka butir soal tersebut
valid dan jika sebaliknya maka butir soal tidak valid.
Contoh hasil perhitungan validitas soal nomor 1, untuk soal yang lain dihitung
dengan cara yang sama.
Validitas item soal no 1NO KODE X Y X2 Y2 XY 1 U_06 8 56 64 3136 448 2 U_02 6 56 36 3136 336 3 U_14 8 54 64 2916 432 4 U_03 8 54 64 2916 432 5 U_16 7 53 49 2809 371 6 U_19 5 53 25 2809 265 7 U_20 8 53 64 2809 424 8 U_07 8 53 64 2809 424 9 U_13 8 53 64 2809 424 10 U_17 7 53 49 2809 371 11 U_22 7 52 49 2704 364 12 U_28 8 51 64 2601 408 13 U_01 6 49 36 2401 294 14 U_15 8 49 64 2401 392 15 U_18 7 48 49 2304 336 16 U_23 6 46 36 2116 276 17 U_24 6 46 36 2116 276
78
18 U_29 6 43 36 1849 258 19 U_31 5 43 25 1849 215 20 U_05 5 43 25 1849 215 21 U_12 6 43 36 1849 258 22 U_21 6 41 36 1681 246 23 U_27 3 41 9 1681 123 24 U_30 5 38 25 1444 190 25 U_08 5 36 25 1296 180 26 U_25 6 35 36 1225 210 27 U_26 4 35 16 1225 140 28 U_04 3 34 9 1156 102 29 U_09 8 33 64 1089 264 30 U_10 5 33 25 1089 165 31 U_11 8 32 64 1024 256 Jumlah 196 1409 1308 65907 9095
∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−=
})(}{)({
))((r
2222xyYYNXXN
YXXYN
Pada α = 5% dengan N = 31, diperoleh hasil tabelr = 0.349. Karena xyr > tabelr , maka
soal nomor 1 valid.