analisis pengembangan organsiasi studi pada mie kudusan malang

13
ANALISIS PENGEMBANGAN ORGANISASI “MIE KUDUSAN MALANG10 MEI 2015 DISUSUN OLEH KELOMPOK 8: KURNIAWURI WIMAFLORA 125020200111056 MUFRODATUL HALIMAH 125020201111007 RAHMA AL QOMARIA 125020200111038 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

Upload: maria-r-queen

Post on 18-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

tulisan ini adalah sebagai tugas makalah kelompok untuk mata kuliah Organization Development.analisis pengembangan organsiasi ini dilakukan pada usaha atau bisnis Mie Kudusan yang berada di Malang, Jawa Timur.analisis di fokuskan pada pengembangan organisasi yang dilakukan Mie Kudusan terkait dengan perluasan usaha dan perluasan jabatan dan pekerjaan.

TRANSCRIPT

  • ANALISIS PENGEMBANGAN ORGANISASI

    MIE KUDUSAN MALANG

    10 MEI 2015

    DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:

    KURNIAWURI WIMAFLORA 125020200111056

    MUFRODATUL HALIMAH 125020201111007

    RAHMA AL QOMARIA 125020200111038

    JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2015

  • Lembar tanda tangan

  • I. Sejarah Singkat dan Gambaran Umum Usaha

    a. Sejarah Singkat

    Usaha yang diangkat kelompok delapan adalah Mie Kudusan yang

    merupakan usaha yang bergerak di bidang kuliner, khususnya mie. Nama Mie

    Kudusan di ambil dari nama sebuah Jalan/Pemukiman di dekat Pasar Besar

    Malang yang bernama Kudusan. Pada era 80-an, di daerah tersebut ada warung

    yang menjual Pangsit Mie. Dan tak terduga, warung tersebut berkembang dan

    berubah menjadi sebuah Restaurant Chinese yang mewah. Sehingga namanya

    bukan Kudusan lagi, tapi menjadi Restaurant KDS. Restuarant KDS ini kemudian

    menawarkan menu masakan Chinese seperti Kanton yang lebih beragam.

    Seiring berjalannya waktu, sang owner yaitu Bapak Linarto Wirya yang

    merupakan generasi kedua dari pemilik Restaurant KDS ingin menghidupkan

    kembali cita rasa Pangsit Mie, yang pernah dijual sebelumnya di era tahun 1980-

    an, hingga tepat tanggal 27 Oktober 2011 berdirilah sebuah Resto yang diberi

    nama "Mie Kudusan". Namun tidak beralamat di Kudusan, tapi di Jl. Bondowoso

    no.11 Malang, Jawa Timur, Indonesia. Suasan resto bernuansa Oriental,

    dilengkapi dengan AC, Softly Instrument, dan fasilitas Free Wifi. Dengan area yang

    berkapasitas 50 orang, semua pelanggan bisa menikmati makan di tempat, take

    away, atau delivery order dan akan dilayani oleh karyawan yang ramah, murah

    senyum, dan tentunya mengutamakan kepuasan pelanggan Mie Kudusan.

    Meskipun usianya masih belum terlalu lama, akan tetapi sudah memiliki

    banyak pelanggan dari berbagai kalangan, komunitas, dan instansi. Di Mie

    Kudusan, menawarkan aneka menu mie ayam dengan variasi rasa, dan dijamin

    100% halal. Rasa dan pelayanan menjadi prioritas utama yang ditawarkan Mie

    Kudusan demi kepuasan pelanggan.

    Dalam perkembangannya, Mie Kudusan saat ini telah memiliki tiga gerai

    yang terletak di Malang, yakni terletak di daerah Jalan Bondowoso, Malang Town

    Square yang baru dibuka pada bulan Februari 2015 dan di Mall Olympic Garden

    yang juga baru saja diresmikan pada 19 April 2015. Sedangkan kantor pusat untuk

    General Manajer dan jajaran kepala divisi Mie Kudusan sendiri berada di Jalan

    Letjen Sutoyo, Malang. Dalam waktu dekat ini Mie Kudusan berencana membuka

    cabang baru di Kota Malang yang akan di buka di daerah Glentung pada Juli

    2015 ,di Mall Dinoyo City dan Sawojajar di paruh kedua tahun 2015 ini.

    Pada tahun awal berdiri sampai dengan pada tahun 2015, banyak kendala

    yang telah dihadapi oleh Manajemen dalam hal sumber daya manusia dan

  • operasional. Permasalahan yang dihadapi Mie kudusan terkait dengan sumber

    daya manusia terletak pada karakter individu karyawan yang berbeda beda.

    Karyawan yang sering bermasalah cenderung pada karyawan yang pendiam.

    Sedangkan pada kegiatan operasional terletak pada bahan yang didapatkan pada

    supplier. Jika bahan di supplier tersebut kosong maka pihak Mie Kudusan tidak

    bisa menyediakan menu. Namun, bahan tersebut bukan merupakan bahan baku

    berupa mie tersebut, melainkan pelengkap dari menu tersebut, seperti bakso,

    ayam jamur, dan dimsum.

    b. Gambaran Umum Usaha

    - Aspek Pemasaran

    Jenis makanan yang disediakan di Mie Kudusan adalah berbagai macam

    mie, mulai dari mie ayam, mie sweakiaw, mie ayam jamur, mie ayam jamur dan

    bisa dihidangkan dengan berbagai macam varian. Terdapat tiga varian, yakni lada

    hitam, kare dan scezhuan. Mie kudusan juga menyediakan berbagai menu

    tambahan seperti bakso dan dimsum. Target pasar dari Mie Kudusan adalah kelas

    menengah ke atas, hal ini bisa dilihat dari harga yang ditetapkan untuk produknya

    berkisar antara Rp.19.000-Rp.30.000.

    Saluran distribusi Mie Kudusan menggunakan zero channel distribution,

    dikarenakan produk diproduksi langsung di tempat dan kemudian disajikan

    langsung ke konsumen tanpa adanya perantara. Mie Kudusan menerima pesanan

    di tempat, take away maupun delivery order. Dengan adanya sistem delivery order,

    diharapkan dapat meningkatkan pelayanan pada pelanggan.

    Dalam hal promosi, Mie Kudusan sejak awal berdirinya sudah melakukan

    promosi besar-besaran mulai dengan cara memasang spanduk di jalan-jalan

    strategis di Kota Malang, menyebarkan brosur-brosur dan memasang poster di

    beberapa tempat strategis di Kota Malang. Selain itu, Mie Kudusan juga

    memasarkan produknya melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Tak

    hanya itu, Mie Kudusan juga bisa dibilang sering mengadakan promo pada event-

    event tertentu, seperti yang diadakan di 2 minggu pertama di bulan Februari, Mie

    Kudusan memberikan promosi buy 1 get 1 untuk pelanggan yang datang berdua

    ke outlet Mie Kudusan.

  • - Aspek Sumber Daya Manusia

    Jumlah tenaga kerja di Mie Kudusan secara keseluruhan 54 pekerja, dengan

    rincian 15 orang pada setiap outlet dan 9 orang di kantor pusat. Proses Rekruitmen

    di Mie Kudusan ini bisa dibilang cukup ketat dan melewati beberapa tahap. Kriteria

    yang ditetapkan oleh Mie Kudusan untuk crew operasional diantaranya adalah :

    Pria /wanita usia 18-24tahun

    Pendidikan maksimal SLTA/SMK sederajat(diutamakan tata

    boga/perhotelan/pariwisata)

    Berpenampilan menarik dan rapi

    Mampu berkomunikasi dengan baik

    Berkepribadian terbuka, percaya diri dan ramah

    Mampu bekerja dalam tim

    Tahap selanjutnya merupakan proses seleksi yang berupa tes psikologi

    dengan menggunakan metode DISC, dengan tujuan agar pihak personalia dapat

    memprediksikan bagaimana sikap dari calon pekerja ketika menghadapi kondisi

    tertentu. Setelah melalui tes seleksi, selanjutnya adalah proses interview. Dalam

    interview, pihak personalia menyelaraskan jawaban dari pertanyaan interview

    dengan hasil dari tes psikologi.

    Setelah lolos proses interview dan dinyatakan diterima, maka karyawan baru

    diberikan pelatihan dan pengenalan awal Mie Kudusan kurang lebih selama 6

    bulan. Dengan adanya pengenalan ini diharapkan karyawan baru dapat merasa

    memiliki organisasi dan mengemban tanggung jawab dan mau berkomitmen

    dengan Mie Kudusan.

    Penggajian dilakukan dengan sistem transfer langsung ke rekening masing-

    masing karyawan. Untuk karyawan kontrak, gaji diberikan pada tanggal 1, akan

    tetapi untuk karyawan tetap lainnya diberikan pada tanggal 3 dan 4. Bukan hanya

    memberikan gaji pada karyawan, Mie Kudusan juga selalu mengadakan evaluasi

    pada tiap harinya. Hal ini dilakukan untuk mengkoreksi kembali hal-hal yang perlu

    dierbaiki jika ada yang salah.

    Beberapa karyawan yang melanggar peraturan yang ditetapkan oleh Mie

    Kudusan, pada awalnya akan diberi peringatan lisan, jika tetap makan akan

    diberikan Surat Peringatan (SP) 1, dan jika masih saja tetap melakukan kesalahan

    maka diberikan SP dan diminta untuk berkenan mengundurkan diri dari Mie

    Kudusan.

  • Perbedaan yang terjadi selama kurun waktu mulai berdiri hingga saat ini

    pada proses seleksi yang dilakukan oleh organisasi yang bergerak di bidang

    kuliner, yaitu dalam proses seleksi yang dahulunya masih menggunakan konsultan

    eksternal dalam menangani seleksi karyawan namun sekarang ketika adanya

    manajer sumber daya manusia yang dibentuk dari proses seleksi yang dilakukan

    oleh konsultan karena menurut owner usaha ini semakin kompleks sehingga

    mengharuskan adanya struktur organisasi yang jelas dan teratur, menjadikan

    dalam proses seleksi langsung terlibat tanpa ada campur tangan dari pihak luar

    seperti konsultan. Disebabkan pihak manajer sumber daya manusia dirasa mampu

    menghandle proses rekruitmen, seleksi, tes psikologi, wawancara, dan

    pengarahan profil dan budaya organisasi Mie Kudusan dikarenakan pengalaman

    yang didapat dari proses seleksi dari kosultan eksternal dan manajer sumber daya

    manusia dapat memilih metode metode yang dapat membantu dalam proses

    seleksi yang dirasa sederhana tetapi langsung terlihat karakter individu tersebut

    seperti apa.

    - Aspek Operasional

    Rantai nilai pasokan Mie Kudusan ini bermula pada bahan baku. Untuk

    produk mie, bahan baku mie diproduksi sendiri oleh Mie Kudusan sesuai dengan

    standar yang ditetapkan dan resep rahasia untuk menjaga kualitas mie yang

    dihasilkan. Sedangkan untuk bahan baku lain seperti dimsum, Mie Kudusan

    mengambil dari KDS yang merupakan bisnis terkait atau masih family dari Mie

    Kudusan sendiri, dengan alasan dimsum KDS adalah dimsum terbaik di Kota

    Malang. Sedangkan bahan baku lain seperti bakso dan bahan baku untuk

    minuman atau yang lain diambil dari supplier yang sudah dipercaya kualitasnya

    dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Mie Kudusan.

    Berikut adalah SOP dan check list operasional :

    SOP Service

    SOP Delivery & Take Away

    SOP Terima Telepon Delivery (+Terima Telepon)

    SOP Dapur

    - Checklist pre-close & closing Mie Kudusan

    - Checklist kerja kitchen

    Checklist Service Pantry

    Checklist Kasir

  • - Aspek Keuangan

    Dalam aspek keuangan, kita terlalu banyak mendapatkan informasi

    dikarenakan hal ini bukan merupakan bidang dari narasumber kami yang

    merupakan manajer personalia. Akan tetapi, kami mendapatkan informasi

    mengenai sumber dana dari Mie Kudusan, seperti ketika Mie Kudusan

    memutuskan untuk membuka cabang baru pada awal tahun 2015, dana yang

    digunakan adalah dana pribadi dari pemilik.

    Menurut pengamatan manajer personalia sendiri, dengan suksesnya Mie

    Kudusan yang terdapat di Jalan Bondowoso, laba yang didapatkan dari

    berjalannya usaha selama 3 tahun, dapat digunakan untuk membuka cabang baru

    di Malang Town Square dan Mall Olympic Garden.

  • II. Analisis Pengembangan Organisasi

    - STAGE 1: Anticipate Need for Change

    Manajemen Mie Kudusan dalam antisipasi adanya perubahan, khususnya

    perubahan pada budaya organisasi dengan menggunakan kunci kenyamanan.

    Jika seseorang karyawan tersebut nyaman dalam bekerja di Mie Kudusan maka

    akan mudah manajemen sumber daya manusia untuk membantu beradaptasi

    dengan perubahan budaya organisasi yang terjadi.

    Pada MEA 2015, kita mengetahui bahwa adanya perdagangan bebas di

    kawasan ASEAN, maka manajemen Mie Kudusan telah mempersiapkan dalam

    perubahan yang terjadi dalam kondisi tersebut. Salah satu yang dilakukan dengan

    ekspansi usaha di seluruh wilayah Indonesia. Target minimal dalam satu kota ada

    enam cabang.

    - STAGE 2: Develop the Practicioner-Client Relationship

    Hubungan yang dilakukan oleh praktisi organisasi dengan kilien adalah

    owner yang memiliki rekan yang bisa dikatakan banyak memudahkan dalam

    promosi dan pengembangan kemajuan usaha. Kegiatan rutin yang dilakukan

    owner Mie Kudusan adalah melakukan kunjungankunjungan di tempattempat

    kuliner sehingga dapat menjadi referensi untuk mengembangkan inovasiinovasi

    baru untuk meningkatkan pelayanan pelanggan. Selain itu, owner menjalin relasi

    bisnis dengan rekan di luar kota untuk dapat membuka cabang di kota lain.

    - STAGE 3: The Diagnostic Phase

    Pada fase ini, manajemen Mie Kudusan melakukan peramalan tentang

    perkembangan lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan organisasi

    di masa depan. Dengan ketatnya persaingan industri bidang kuliner di Kota

    Malang, Mie Kudusan bertekad untuk menjaga cita rasanya dan memberikan

    service yang excellent pada konsumen. Selain itu, terdapat hal lain yang juga

    menjadi perhatian Mie Kudusan adalah berlangsungnya MEA 2015 atau

    perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara. Perubahan lingkungan tersebut

    mengharuskan Mie Kudusan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan

    yang ditawarkan ke pelanggan. Perubahan lingkungan yang terjadi

    berlangsungnya MEA 2015 juga mempengaruhi budaya organisasi yang akan

    mempengaruhi juga individu karyawan.

  • - STAGE 4: Action Plans, Strategies, and Techniques

    Upaya organisasi dalam meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang

    ditawarkan pelanggan dengan cara memberikan pelatihan terhadap karyawan

    bagaimana membuat pelanggan dapat puas akan pelayanan yang diberikan

    dimana pihak manajemen Mie Kudusan mengingikan service excellent seperti

    pada pelayanan yang dilakukan restoran asal Amerika, yaitu Pizza Hut.

    Strategi manajemen dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

    yang menjadi strategi yang dilakukan pada manajemen Mie Kudusan selain pada

    produk karena menurutnya produk sudah terstandarisasi dengan baik.

    Teknik yang dilakukan dalam mendukung strategi yang menjadi pembeda

    dari organisasi lain adalah manajer turun langsung dalam rekruitmen, seleksi,

    memberikan pelatihan, mengarahkan, dan mengevaluasi. Contohnya, dalam

    melakukan seleksi, manajer sumber daya manusia langsung melakukan interview

    calon karyawan untuk mengetahui karyawan tersebut cocok atau tidak menjadi

    bagian dari organisasi. Hal ini berbeda dilakukan sebelumnya dengan

    menggunakan jasa konsultan eksternal untuk melakukan seleksi. Saat ini, manajer

    sumber daya manusia langsung melakukan tes psikologi yang berupa metode

    DISC. Kepribadian berdasarkan profil disc adalah perilaku yang didasarkan dari

    stimulus dan respon dimana setiap orang akan berperilaku berbeda terhadap

    respon yang didapat. Alasan metode ini digunakan karena lebih sederhana dan

    langsung dapat mengetahui karakter individu itu seperti apa.

    - STAGE 5: Self-Renewal, Monitor, and Stabilize

    Pengembangan individu pada organisasi ini dengan melakukan pelatihan

    tentang bagaimana melayani pelanggan dengan baik sesuai dengan nilai nilai

    yang dianut oleh Mie Kudusan, yaitu ramah, kualitas, higenis, dan lain lain.

    Setelah melakukan pengembangan individu, manajemen sumber daya manusia

    melakukan pengawasan dan evaluasi yang berkelanjutan untuk mengetahui

    kinerja karyawan tersebut mengalam peningkatan atau penurunan. Pengawasan

    dan evaluasi dilakukan setiap hari dan manajer sumber daya manusia langsung

    turun melakukan kegiatan tersebut. Jika manajer sumber daya manusia tersebut

    berhalangan dapat digantikan oleh supervisor dan supervisor memberikan

    hasilnya kepada manajer sumber daya manusia.

    Masih berkaitan dengan perkembangan organisasi, dengan dibukanya

    beberapa cabang baru Mie Kudusan dan masih banyaknya rencana pembukaan

  • cabang baru di akhir tahun 2015 ini, ditekankan bahwa seluruh kontrol dan

    wewenang kebijakan masih dipegang oleh kantor pusat. Sesuai dengan teori yang

    kami pelajari, hal ini merupakan organisasi yang menganut sistem sentralisasi. Mie

    Kudusan menetakan sentralisasi dengan pertimbangan seluruh bahan baku masih

    dikirim dari kantor pusat yang berada di Jl.Letjen Sutoyo.

    Dalam jangka waktu ke depan, Mie Kudusan mentargetkan pembukaan

    cabang di beberapa kota seperti Kediri, Surabaya dan Jakarta. Jika hal tersebut

    terealisasikan, maka Mie Kudusan akan menempatkan pimpinan outlet untuk kota

    tersebut, akan tetapi tetap dengan kontrol dari kantor pusat di Malang.

  • III. Foto foto Dokumentasi

    Gambar 1: Foto Tampak Mie Kudusan Jalan Bondowoso

    Gambar 2: Foto Bersama Manajer Personalia Mie Kudusan di Cabang Malang

    Town Square

  • Gambar 3: Produk Mie Kudusan

    Gambar 4: Foto Kegiatan Operasional Mie Kudusan Malang Town Square

  • IV. Kesimpulan

    Kesimpulan dari tugas akhir analisis pengembangan organisasi Mie

    Kudusan ini adalah bahwa pengembangan organisasi yang terjadi pada Mie

    Kudusan mengalami pengembangan yang cenderung baik dan memiliki

    kepercayaan diri. Alasan cenderung baik dan percaya diri akan usahanya karena

    organisasi tersebut yang berdiri selama tiga tahun dan ketika mengembangkan

    usahanya dengan ekspansi, langsung mendirikan cabang dalam satu tahun

    sebanyak lima cabang. Cabang yang baru berdiri terletak di Mall Olympic Garden

    dan Malang Town Square. Selanjutnya, pada bulan Juli 2015 di Gelintu, Dinoyo

    City, dan Sawojajar. Pengembangan organisasi tersebut tidak lepas dari usahanya

    dalam mengembangkan organisasi yang lebih baik pada aspek pemasaran,

    keuangan, sumber daya manusia, dan operasional sehingga dapat mengantisipasi

    dan mengatasi kendala kendala yang terjadi dalam adanya perubahan yang

    terjadi dari internal maupun eksternal.

    V. Saran

    1. Tidak adanya visi dan misi tertulis sehingga tidak adanya dasar tujuan dalam

    pengembangan organisasi sehingga perlu dibuat visi dan misi yang jelas

    agar terdapat gambaran organisasi tersebut akan dibawa kemana. Hal ini

    juga penting untuk memberi gambaran tentang prospek bisnis kedepannya

    pada calon mitra bisnis agar terdapat suatu kercayaan dan komitmen

    bersama untuk memajukan bisnis.

    2. Dalam perekrutan karyawan baru, manajer sumber daya manusia langsung

    terlibat dalam proses merupakan hal yang baik dan perlu dipertahankan,

    sebab biaya yang dikeluarkan untuk perekrutan menjadi lebih rendah dan

    penempatan calon karyawan berdasarkan kriteria yang diinginkan organisasi

    lebih mudah karena manajer mengetahui secara jelas karakter individu dan

    potensi calon karyawan.

    3. Sentralisasi kebijakan operasional organsiasi merupakan hal yang baik,

    karena Mie Kudusan merupakan organisasi yang berorientasi pada kualitas

    produk dan pelayanan. Sehingga dengan sentralisasi dapat menstandarisasi

    kualitas produk dan pelayanan di setiap cabang usaha. Dengan demikian

    pelanggan akan merasa puas dengan produk dan pelayanan yang identik di

    masing-masing cabang meski di tempat yang berbeda tidak ada perbedaan

    kualitas yang diberikan.