analisis pengaruh kepemilikan manajemen,...
TRANSCRIPT
JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011
25
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KOMISARIS INDEPENDEN,KOMITE AUDIT, UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN
(Studi Empiris Perusahaan Property & Real Estate di BEI)
TUMPAL MANIK, M.Si(Universitas Maritim Raja Ali Haji)
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti dan menganalisispengaruh signifikan kepemilikan instansi, kepemilikan manajemen,komisaris independen komite audit, dan umur perusahaan terhadapkinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia periode tahun 2006 – 2010. Jumlah populasi penelitian35 perusahaan dan sampel data 175. Pengujian hipotesisi melaluiUji Asumsi Klasik, Uji T, Uji F dan Uji Determinasi denganprogram statistic SPSS V.20. Hasil penelitian menunjukkan bahwayang berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan adalahkepemilikan manajemen sebesar 25,3%, komisaris Independenberpengaruh sebesar 9,1%, komite audit sebesar 27,7% dan umurperushaan sebesar 37,7%. Sedangkan yang tidak berpengaruhsignifikan adalah kepemilikan instansi
Key words : Kepemilikan Manajemen, Komisaris Independen, KomiteAudit, Umur Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tata kelolah perusahaan menjadi kewajiban setiap perusahaan yangterdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk meningkatkan kinerjapara manajemen dalam mengendalikan praktek kecurangan dalamkorporasi, juga menentukan arah dan pengendalian kinerjaperusahaan. Para manajemen puncak korporasi menyelaraskankepentingannya dengan pemegang saham untuk menghasilkankeunggulan kompetitif bagi perusahaan, memonitor kinerjamanajamen sebagai acuan pengambilan keputusan maupun tindakan.
Perlakuan kecurangan korporasi dari para pemimpin perusahanmemiliki kekuatan dan kesempatan khususnya dalam penerapan tatakelolah perusahaan, karena mereka diberi wewenang untukmengatur, mengelola dan mengawasi proses aktivitas perusahandalam meningkatkan laba dan aset selama periode akuntansi.Perlakuan kompensasi pengelolaan organisasi yang diberikankepada para eksekutif telah mengalami perkembangan selama satudekade terakhir, kekayaan yang dimiliki para eksekutifdipengaruhi oleh adanya kepemilikan saham yang dikuasai oleheksekutif.
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KOMISARIS INDEPENDEN,KOMITE AUDIT,UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Empiris Perusahaan Real
Estate dan Develover di BEI)
26
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, makarumusan masalah dalam penelitian ini adalah :1. Apakah kepemilikan instansi berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan ?2. kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan?3. Apakah komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan ?4. Apakah komite audit dan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan ?5. Apakah umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaan ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitianini adalah :1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan
kepemilikan instansi terhadap kinerja perusahaan.2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan
kepemilikan manajemen terhadap kinerja perusahaan.3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan
komisaris independen terhadap kinerja perusahaan.4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan komite
audit terhadap kinerja perusahaan.5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh signifikan umur
perusahaan terhadap kinerja perusahaan.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Kepemilikan Instansi
Tata kelolah perusahaan menjadi kewajiban setiap perusahaanyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk meningkatkankinerja para manajemen dalam mengendalikan praktek kecurangandalam korporasi, juga menentukan arah dan pengendalian kinerjaperusahaan. Para manajemen puncak korporasi menyelaraskankepentingannya dengan pemegang saham untuk menghasilkankeunggulan kompetitif bagi perusahaan, memonitor kinerjamanajamen sebagai acuan pengambilan keputusan maupun tindakan.
Mencapai tujuan organisasi, tata kelola perusahaan mempunyaitantangan dalam memaksimalkan pencapian kesejahteraan sertameningkatkan kinerja korporat, termasuk dalam membangunkepercayaan pasar dan mendorong arus investasi nasioanal maupuninternasional yang lebih stabil, bersifat jangka panjang(Widjaja, 2010).
JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011
27
Penerapan tata kelolah perusahaan untuk menciptakan nilaitambah bagi semua pihak yang berkepentingan. Pihak-pihaktersebut adalah pihak internal yang meliputi dewan komisaris,direksi, karyawan dan pihak eksternal yang meliputi investor,kreditor, pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak lainnya yangberkepentingan atau stakeholders. Sedangkan menurut penelitianNdaruningpuri Wulandari (2006), penerapan corporate governancehanya mencapai 1% taraf kepercayaan terhadap kinerja perusahaan.
Selama proses pengelolaan perusahaan, manajer memilikiasimetri informasi terhadap pihak eksternal perusahaan sepertiinvestor dan kreditor. Asimetri informasi terjadi ketika manajermemiliki informasi kondisi perusahan lebih banyak dibandingkanpihak eksternal. Kondisi ini memberikan kesempatan kepadamanajer puncak untuk menggunakan informasi yang diketahuinyadalam memanipulasi pelaporan keuangan sebagai usaha untukmemaksimalkan kemakmurannya (Setiawan, dkk. 2006).
Kepemilikan Manajemen
Transparansi dan penjelasan laporan keuangan merupakanbagian dari tanggungjawab pimpinan, sehingga tata kelolakorporasi sudah menjadi pusat perhatian para pemimpinperusahaan. Tanpa tata kelola korporasi yang baik dan jujur olehkepemilikan manjerial, maka organisasi apapun dapat dengan mudahterjebak kedalam perilaku atau proses kerja yang cendrungmenghalalkan segala cara untuk mencapai hasil yang ingindicapai.
Kepemilikan manajerial berdasarakan rasio jumlahkepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal sahamperusahaan yang dikelola, Susiana dan Herawaty 2007). MenurutIsnanta (2008), corporate governance dan struktur kepemilikantidak terbukti berpengaruh secara positif terhadap manajemenlaba, namun terbukti berpengaruh secara positif terhadap kinerjakeuangan.
Komisaris Independen
Dewan komisaris independen secara umum mempunyai tanggung-jawab terhadap pengawasan yang lebih baik terhadap manager,sehingga pengaruh kemungkinan penyimpangan dalam menyajikanlaporan keuangan yang dilakukan manager, sehingga dewankomisaris independen mempunyai hubungan terhadap keberhasilancorparate governance (Wulandari, 2006).
Selain tanggungjawab, dewan komisaris merupakan suatumekanisme mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk danarahan pada pengelola perusahaan. Mengingat manajamen yangbertanggungjawab untuk meningkatkan efisiensi dan daya saingperusahaan, sedangkan Dewan Komisaris bertanggungjawab untukmengawasi manajemen maka Dewan Komisaris merupakan pusatketahanan dan kesuksesan perusahaan.
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KOMISARIS INDEPENDEN,KOMITE AUDIT,UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Empiris Perusahaan Real
Estate dan Develover di BEI)
28
Komisaris independen merupakan anggota dewan komisaris yangtidak terafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisarislainnya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubunganbisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhikemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan Machmud dan Djakman (2008).
Memberikan pendapat kepada dewan komisaris terhadap laporanatau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada dewankomisaris tidak terlepas dari tugas komite audit, jugapenelaahan atas informasi keuangan yang dikeluarkan perusahaanseperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuanganlainnya; penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Penelaahan dan melaporkan kepadakomisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten atauperusahaan publik untuk menjaga kerahasiaan dokumen, data daninformasi perusahaan (Amalia. 2008).
Komite Audit
Komite audit sebagai salah satu mekanisme corporategovernance mampu mengurangi praktek manipulasi dan kecurangandengan menjunjung prinsip corporate governance, transparansi,fairness, tanggung jawab, dan akuntabilitas yang pada prosesnyamenghambat praktek kecurangan dan manupulasi dalam perusahaan.Hal ini sesuai dengan Nasution dan Doddy (2007), bahwakeberadaan komite audit dapat menghambat terjadinya kecurangandalam manajemen laba, namun tidak selaras dengan Paramita SariRika (2008), menyatakan bahwa keberadaan komite audit dalamsebuah perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Kelompok lainnya yang tergolong dalam tata kelolah perushaanadalah ukuran komite dan audit, tujuannya mampu memoderasihubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba, tetapikomposisi dewan komisaris dan ukuran dewan komisaris tidak mampumemoderasi hubungan antara asimetri informasi dan manajemen laba(Wisnumurti, 2010). Selain corporate governance, umur perusahanjuga dapat dikaitkan dengan kinerja perusahaan, sebab perusahaanyang telah berdiri lama menunjukkan bahwa perusahaan tetap eksisdan mampu bersaing. Perusahaan yang berumur lebih tua memilikipengalaman lebih banyak dan mengetahui kebutuhan atas informasitentang perusahaan.
Kinerja Keuangan
Laporan keuangan merupakan salah satu media yang digunakanuntuk mengukur kinerja jangka perusahaan dari aktualisasi aspekkinerja manajer. Menurut Sulistyanto (2008) ukuran kinerja untukmembantu menerapkan strategi dan pengendalian manajemen sebagaifaktor keberhasilan penting (critical success factors) jangkapendek dan jangka panjang. ukuran kinerja merupakan suatumekanisme yang memperbaiki kemungkinan perusahaan
JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011
29
mengimplementasikan keberhasilan startegi manajemen tanpamelakukan manipulasi data keuangan perusahaan. Kinerjaperusahaan untuk memenuhi kebutuhan dari pihak luar pemakai yangberkepentingan (stockholders) menjadi indikator perusahaan untukjangka pendek dan jangka panjang serta meyakinkan investorkhususnya saat penawaran saham.
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan hipotesis pertamadalam penelitian ini yang berkaiatan dengan dugaan perusahaanmelakukan coporate fraud melalui corporate governanceberpengaruh terhadap kinerja perusahaan.H1 : Kepemilikan institutional dan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaanH2 : Kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan kinerja
perusahaanH3 : Komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap
kinerja perusahaanH4 : Komite audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaanH5 : Umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
perusahaan.
Kinerja Keuangan
Laporan keuangan merupakan salah satu media yang digunakanuntuk mengukur kinerja jangka perusahaan dari aktualisasi aspekkinerja manajer. Menurut Sulistyanto (2008), ukuran kinerjauntuk membantu menerapkan strategi dan pengendalian manajemensebagai faktor keberhasilan penting jangka pendek dan jangkapanjang. Sedangkan menurut Malikah (2008), kinerja keuanganmerupakan penilaian perusahaan terhadap posisi dan mengelolasumber daya yang ada dimana informasi sumber daya, strukturkeuangan, likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitasperlu memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan untukmemenuhi komitmen sehingga kinerja keuangan dapat diprediksibaik atau tidak.
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektorproperty and real estate, bangunan dan kontruksi yang terdaftardi Bursa Efek Jakarta (BEJ). Periode pengamatan penelitiandilakukan dari perusahaan-perusahaan di bidang tahun 2006 -2010. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian inidipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu (purposivesampling), yaitu: (1) Telah terdaftar dan listing di Bursa EfekIndonesia terdaftar Indonesia tahun tahun 2006 sehingga 2010.(2) Perusahaan yang memiliki data kepemilikan instansi,kepemilikan manajemen, komisaris independen, komite audit, (3)
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KOMISARIS INDEPENDEN,KOMITE AUDIT,UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Empiris Perusahaan Real
Estate dan Develover di BEI)
30
Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan lengkap untukperiode yang berakhir per 31 Desember selama periode 2006-2010selama waktu penelitian.
Perusahaan property & real estate sebanyak 39, perusahaanbangunan & kontruksi 7 dan perusahaan property & real estate,bangunan & kontruksi sebanyak 46 dan yang tidak memenuhisyarat 10 perusahaan sehingga jumlah populasi penelitian 35perusahaan dan sampel data 175
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Varibel Independen (Variabel Bebas) dari Tata KelolaPerusahaan
1. Kepemilikan Institutional, merupakan kepemilikan sahamperusahaan oleh institusi keuangan perusahaan (Siregardan Utama 2005). Kepemilikan institusional diukur denganskala rasio melalui jumlah saham yang dimiliki olehinvestor institusional dibandingkan dengan total sahamperusahan (Guna dan Herawaty.2010).
)1.........................BeredaryangPerusahaanSahamModalTotal
InstitusiInvestorDimilikiyangSahamJumlahINST
2. Kepemilikan Manajemen, adalah jumlah kepemilikan sahamoleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaanyang dikelola (Gideon, 2005). Kepemilikan menajemendiukur menggunakan skala rasio melalui persentase jumlahsaham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh sahamyang beredar (Susiana dan Herawaty, 2007)
)2.....................BeredaryangPerusahaanSahamModalTotal
ManajemenpihakDimilikiyangSahamJumlahKPMJ
3. Komisaris Independen, Diukur dengan menggunakanindikator proporsi jumlah dewan komisaris independenterhadap total dewan komisaris yang ada dalam susunandewan komisaris perusahaan sampel, Wulandari. (2006),Machmud dan Djakman.(2008) dan Isnanta (2008).
)3..............PerusahaanKomisarisDewanAnggotaSeluruh
PerusahaanLuardariKomisarisDewanAnggotaJumlahKI
4. Komite Audit terdiri sekurang-kurangnya satu orangkomisaris independen dan sekurang-kurangnya 2 oranganggota lainnya berasal dari luar emiten. Komite auditdalam penelitian ini diukur menggunakan skala rasiaomelalui persentase anggota komite audit yang berasaldari luar komite audit terhadap seluruh anggota komiteaudit (Istanta 2008).
)4............................AuditKomiteAnggotaSeluruhJumlah
LuardariAuditKomiteAnggotaJumlahKMA
JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011
31
Varibel Depend (Variabel Terikat) : Kinerja PerusahaanKinerja perusahaan merupakan sebuah konsep untukmencerminkan keuntungan perusahaan masa depan dari laba saatini, diukur dengan Tobin Q model. Kinerja perusahaanmerupakan suatu penilaian perusahaan posisi keuanganmengelola sumber daya yang ada dan kemampuan beradapstasidnegan lingkungannya Hastuti, (2005), Haryono (2008).Penentuan nilai Tobins (Q) adalah sebagai berikut :
)()(
'DBVE
DEMVQsTobin
...................................(11)
di mana :Tobin’s Q = Kinerja PerushaaanEMV = Nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah saham)D = Nilai buku dari total hutangBVE = Nilai buku dari total ekuitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengujian Asumsi Klasik
Salah satu syarat agar dalam pelaksanaan regresi berganda tidakterjadi bias maka dilakukan uji asumsi klasik terdiri dari empatpengujian yaitu, uji normalitas data, heteroskedastisitas, ujiautokorelasi dan uji multikolinearitas di uraikan pada tabel4.1 berikut ini.
Tabel 4.1Pengujian Asumsi Klasik
Uji Normalitas DataOne-Sample Kolmogorov-Smirnov TestAsymp. Sig. (2-tailed) 0,468
Durbin-Watson 1,768
Variabel
Multikolinearitas Heteroskedastisitas
VIF KeteranganProbabilitas
Keterangan
Kepemilikan Institusi 1,712 Tidak ada Multikol 0,570 Tidak ada Hetero
Kepemilikan Manajemen 3,639 Tidak ada Multikol 0,509 Tidak ada Hetero
Komisaris Independen 1,526 Tidak ada Multikol 0.149 Tidak ada Hetero
Komite Audit 3,295 Tidak ada Multikol 0,066 Tidak ada Hetero
Umur Perusahaan 4,612 Tidak ada Multikol 0,222 Tidak ada Hetero
Sumber : Ouput pengolahan data dengan menggunakan SPSS.20
Pengujian asumsi klasik tabel 4.1 di atas, dapat diambilkesimpulan uji normalitas jika sig α = 0,05 maka hipotesisditerima. Dari hasil perhitungan Uji nomalitas diperoleh nilaisig sebesar 0,468 > 0,05 yang artinya penelitian diterimasehingga dapat disimpulkan data berdistribusi nornal melaluistandardized residual dari seluruh variabel penelitian.Sedangkan uji multikolinieritas, inflation factor (VIF) < 10maka Ho diterima artinya tidak terdapat masalahmultikolinieritas, nilai tolerance semua variabel independen
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KOMISARIS INDEPENDEN,KOMITE AUDIT,UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Empiris Perusahaan Real
Estate dan Develover di BEI)
32
mendekati angka 1(satu). Penujian untuk heteroskedastisitassignifikansi (probabilitas) > 0,05, maka tidak adaheteroskedastisitas (homokedastisitas). Uji heteroskedastisitasseluruh variabel tidak ada hetero. Sedangkan untuk ujiautokorelasi, nilai DW sebesar 1,768, artinya memenuhi syaratbebas autokorelasi atau bebas autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
Uji T (Uji Individu)
Untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel eksogenterhadap variabel endogen secara individu, digunakan Uji-t,tingkat kepercayaan (Sig5%) dengan hipotesis dibawah ini.
Tabel 2.1Uji T (Uji Individu)
Coefficientsa
Model
UnstandardizedCoefficients
StandardizedCoefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) -38127.194 138173.926 -.276 .783
KPI .108 .073 .062 1.488 .139
KPM .193 .040 .253 4.765 .000
KSI 1.746 .774 .091 2.255 .025
KTA 2.957 .556 .277 5.315 .000
UPS 1.650 .285 .377 5.795 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Hasil ouput statistik SPSS V.20 Uji t dari tabel 1.2pengujian koefisien regresi masing-masing varibel menunjukkanhasil yang signifikan (t-statistik < 0,05) adalah kepemilikanmanajemen (KPM) yakni (0,000 < 0,005), komisaris independen(KSI) yakni (0,025 <0,05), komite audit (KTA) yakni (0,000 <0,005), dan umur perusahaan (UPS) yakni (0,000 < 0,005).Sedangkan variabel yang tidak signifikan yakni (0,000 > 0,005)adalah kepemilikan intitusi (KPI).
Pengaruh secara parsial (individu) adalah kepemilikanmanajemen (KPM) sebesar 25,3%, komite audit (KTA) sebesar 27,7%dan umur perusahaan (UPS) sebesar 37,7%
Uji F (Uji bersamaan/Simultan)
Tabel 1.3Uji F (Uji Simultan)
JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011
33
ANOVAb
ModelSum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
1 Regression 2.271 5 4.542 141.092 .000a
Residual 5.440 169 3.219
Total 2.815 174
a. Predictors: (Constant), UPS, KSI, KPI, KTA, KPM
b. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Uji DeterminasiTabel 1.4
Uji Determinasi
Model Summaryb
Model RR
SquareAdjusted R
Square
Std. Errorof the
Estimate Durbin-Watson
1 .898a .807 .801 1.79414 1.891
a. Predictors: (Constant), UPS, KSI, KPI, KTA, KPM
b. Dependent Variable: Kinerja Perusahaan
Nilai Adjusted R-Square di atas adalah sebesar 0,807menunjukkan bahwa kontribusi variasi nilai UPS, KSI, KPI, KTA, KPMdalam mempengaruhi variasi nilai kinerja perusahaan (KPS)adalah sebesar 80,7%, sisanya 19,3% merupakan kontribusivariabel lain yang tidak diikutsertakan di dalam modelpenelitian ini. Hasil penelitian ini dilihat dalam modelpersamaan regresi berganda diformulasikan sebagai berikut :Y = -38127.194 + 0.108 KPI + 0.193 KPM + 1.746 KSI + 1.650 UPS +
2.957 KTA + ɛ
KeteranganKPI (X1) = Kepemilikan instansiKPM (X2) = Kepemilikan manajemenKSI (X3) = Komisaris IndependenKTA (X4) = Komite AuditUPS (X5) = Umur Perusahaan
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan pada 175 perusahaan sektorproperty and real estate, bangunan dan kontruksi yang terdaftardi Bursa Efek Jakarta (BEJ). Periode pengamatan penelitiandilakukan dari tahun 2006 -2010, melalui uji statistik SPSS. 20antara lain:H1 : Kepemilikan instansi (KPI) tidak berpengaruh signifikan
(0,139 > 0,05) terhadap kinerja perusahaanH2 : Kepemilikan manajemen (KPM)berpengaruh signifikan (0,000
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KOMISARIS INDEPENDEN,KOMITE AUDIT,UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Empiris Perusahaan Real
Estate dan Develover di BEI)
34
< 0,05) terhadap kinerja perusahaan, terbukti melalui ujit berpengaruh sebesar 25,3%
H3 : Komisaris Independen (KSI) berpengaruh signifikan (0,025<0,05) terhadap kinerja perusahaan, terbukti melalui ujiberpengeruh sebesar 9,1%
H4 : Komite Audit (KTA)berpengaruh signifikan (0,000 < 0,05)terhadap kinerja perusahaan, terbukti melalui uji tberpengaruh sebesar 27,7%
H5 : Umur Perusahaan (UPS)berpengaruh signifikan terhadapkinerja perusahaan, terbukti melalui uji t berpengaruhsebesar 37,7%
Saran
Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel-variabel lainyang relevan seperti praktik akuntansi kreatif (creativeaccounting practice), akuntansi agresif dan kaulitas laporankeuangan untuk mendapatkan model hipotesisis dan estimasi yanglebih baik. Peneliti selanjutnya sebaiknya mempertimbangkanrelevansi dari informasi yang diungkapkan dalam menjelaskanlaporan keuangan perusahaan.
JEMI, Vol.2, No.2, Desember 2011
35
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Khaira Fachrudin. (2008), Kesulitan Keuangan Perusahaandan Personal, USU Press Art Design, Publishing & PrintingGedung F Jl. Universitas No. 9, Kampus USU Medan, Indonesia.
Guna, I. Welvin dan Herawaty, Arleen. (2010), Pengaruh MekanismeGood Corporate Governance, Indenpendensi Auditor, KualitasAudit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba. JurnalBisnis dan Akuntansi Vol12, No.1 April, 2010 STIE Trisakti
Hamzah, Ardi. (2009), Deteksi Earning Management Melalui BebanPajak Tangguhan, Akrual dan Arus Kas operasi (Studi padaperusahaan Real Estate dan Properti yang terdaftar di BEItahun 2006-2008, Fakultas Ekonomi Jurusan AkuntansiUniversitas Trunojoyo.
Malikah, Anik. (2008), Hubungan antara Good Corporate Governancedan Struktuk Kepemilikan Kinerja Keungan, Fakultas EkonomiUniversitas Islam Malang.
Isnanta, Rudi. (2008), Pengaruh Corporate Governance danStruktur Kepemilikan terhadap Manajemen Laba dan KinerjaKeuangan. Skripsi jurusan Akuntansi pada Fakultas EkonomiUniversitas Islam Indonesia.
Machmud dan Djakman. (2008), Pengaruh Struktur Kepemilikanterhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSRDisclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan : Study Empirispada Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia2006. Simposium Nasional Akuntansi 11.
Nasution, Marihot dan Doddy Setiawan. 2007. “Pengaruh CorporateGovernance Terhadap Manajemen Laba di Industri PerbankanIndonesia”, Simposium Nasional Akuntansi X.
Sari, Rika Paramita. (2008), Hubungan Komite Audit TerhadapKinerja Keuangan Melalui Good Corporate Governance SebagaiVariabel Intervening, Skripsi, Fakultas Ekonomi UniversitasIslam Indonesia, Yogyakarta.
Setiawan, Maman (2006), Pengaruh Struktur Kepemilikan,Karakteristik Perusahaan, dan Karakteristik Tata KelolaKorporasi Terhadap Kinerja Perusahaan Studi Kasus PadaPerusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, PenelitianSumber Dana DIPA Fakultas Ekonomi Studi PembangunanUniversitas Padjadjaran.
Siregar dan Utama. (2006), Pengaruh Struktur Kepemilikan, UkuranPerusahaan dan Praktek Corporate Governance terhadapPengelolaan Laba (Earning Management) Jurnal Risat AkuntansiIndonesia, Vol. 9 N0.3, September 2006, hal : 3007 – 326
Sulistyanto, Sri. (2008), Manajemen Laba, Teori dan ModelEmpiris. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Susiana, dan A. Herawaty. (2007), Analisis PengaruhIndependensi, Mekanisme Corporate Governance, dan KualitasAudit Terhadap Intergrasi Laporan Keuangan . SimposiumNasional Akuntansi X, Makassar, 26-28 Juli, 2007
Widjaja, Amin Tunggal. (2010), Ikhtisar Teori dan Tanya JawabAudit Internal. Harvarindo.
Wisnumurti, Adhika. (2010), Analisis Pengaruh CorporateGovernance Terhadap Hubungan Asimetri Informasi Dengan
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJEMEN, KOMISARIS INDEPENDEN,KOMITE AUDIT,UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN Studi Empiris Perusahaan Real
Estate dan Develover di BEI)
36
Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Perbankan YangTerdaftar Di BEI). Skripsi Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi Universitas Diponegoro Semarang.
Roychowdhury. (2006), Earnings Management through RealActivities Manipulation. Journal of Accounting andEconomics. 42: 335-370.
Wulandari, Ndaruningpuri. (2006), Pengaruh Indikator MekanismeCorporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Publik diIndonesia. Fakus Ekonomi Vol. 1 No.2 , STIE PENA Semarang.