des akhir dyah

21
MANAGEMEN RUANG KELAS I DAN II Ach. Jailani Ach. Syukron Aldi Pratama Choirul Rosiqin Faruq Amrullah Istianah Laily Nur Hamdiyah Moch. Amiruddin Nur Hasanah Rizal Agustio Winandar Tartila Mega Rudini Zaifullah

Upload: aldhie-pratama

Post on 04-Sep-2015

238 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

des

TRANSCRIPT

  • MANAGEMEN RUANG KELAS I DAN IIAch. JailaniAch. SyukronAldi PratamaChoirul RosiqinFaruq AmrullahIstianah

    Laily Nur HamdiyahMoch. AmiruddinNur HasanahRizal Agustio WinandarTartila Mega RudiniZaifullah

  • Tabulasi Keadaan Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga PerawatRuang Kelas I dan II RS Paru Surabaya

    Tabulasi Keadaan Ketergantungan Pasien dan Kebutuhan Tenaga Perawat.docx

  • Data Pasien (12 september-2 oktober 2014)Jumlah Pasien : 36 orangPasien Meninggal : 2 orangPasien Pulang Paksa : 1 orang

  • Metode Asuhan KeperawatanPenerapan Model MAKPRuang Mina menerapkan model asuhan keperawatan profesional primer dimulai tanggal 8 september 3 oktober 2015

  • Timbang Terima

    Role play timbang terima dilaksanakan pada tanggal 18 September 2014 pukul 13.00 WIB dengan jumlah pasien 9 orang yang dihadiri oleh pembimbing klinik, pembimbing akademik, kepala ruangan Kelas I dan II dan perwakilan kepala ruangan dari RS Paru Surabaya.

    HambatanKegiatan timbang terima merupakan pengalaman pertama bagi kelompok sehingga dalam bermain peran belum menunjukkan kemampuan yang optimal. Timbang terima belum menjelaskan tentang perawatan WSD yang telah dilakukan pada pasien. Solusi

  • Penerimaan Pasien Baru

    PelaksanaanRole play penerimaan pasien baru dilaksanakan tanggal 19 September 2014 pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh pembimbing klinik, kepala ruangan Ruang Kelas I dan II serta perwakilan kepala ruangan dari RS Paru Surabaya.HambatanKarena kurangnya pemahaman pengetahuan tentang penerimaan pasien baru, menyebabkan pelaksanaan roleplay penerimaan pasien baru berjalan kurang maksimal.

  • Sentralisasi obatPelaksanaanRole play sentralisasi obat dilaksanakan pada tanggal 18 September 2014 pukul 10.00 WIB yang dihadiri oleh pembimbing klinik, kepala ruangan Ruang Kelas I dan II RS Paru Surabaya.HambatanKurang komunikasi perawat sehingga salah persepsi dari pembimbing tentang sentralisasi obat.

  • Supervisi Keperawatan

    Supervisi dilaksanakan tidak sesuai jadwal yang telah disepakati sehingga dilaksanakan pada tanggal 24 September 2014KendalaKegiatan supervisi merupakan pengalaman pertama bagi kelompok sehingga dalam bermain peran belum menunjukkan kemampuan yang optimal.

  • Pelaksanaan Ronde KeperawatanRonde keperawatan dilaksanakan pada tanggal 30 September 2014 dengan diagnosa medis TB Paru yang mempunyai masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektifHambatanDokter tidak dapat hadirPerawat konselor tidak bisa hadirPasien meninggal saat akan dilaksanakan ronde keperawatan sehingga tidak dapat divalidasikan.Pasien yang akan dirondekan sebelumnya meminta pulang paksa sehari sebelum pelaksanaan ronde sehingga mahasiswa mengalami kesulitan dalam mempersiapkan ronde esok harinya.

  • Pelaksanaan Discharge Planing

    Role play Discharge Planing dilaksanakan pada tanggal 24 September 2014 pukul 09.00 WIB HambatanKendala yang didapatkan, dimana kegiatan Discharge Planing merupakan pengalaman pertama bagi kelompok sehingga dalam bermain peran belum menunjukkan kemampuan yang optimal.

  • Pelaksanaan discharge planning Role play Discharge Planing dilaksanakan pada tanggal 24 September 2014 pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh pembimbing klinik, pembimbing akademik, kepala ruangan kelas 1 & 2 dan perwakilan kepala ruangan dari RS Paru SurabayaHambatan Kendala yang didapatkan, dimana kegiatan Discharge Planing merupakan pengalaman pertama bagi kelompok sehingga dalam bermain peran belum menunjukkan kemampuan yang optimal

  • Dokumentasi Keperawatanpendokumentasian keperawatan sebagaimana terlampir. Proses pelaksanaan pendokumentasian keperawatan terlaksana dengan perawat primer melakukan pengkajian secara komprehensif dan menentukan diagnosa keperawatan sekaligus membuat perencanaan keperawatanPada pelaksanaannya terdapat beberapa kendala, antara lain :Pengisian pendokumentasian kadang tidak lengkap terutama pada lembar pemberian obat, hal ini dikarenakan sebagian mahasiswa sehingga dalam pengisian pedokumentasian kurang maksimal.Dalam proses MAKP, ada PA yang belum bisa membedakan tugasnya dengan PP.

  • Kegiatan PKMRS

    KMRS dilaksanakan pada tanggal 29 September 2014 pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh pembimbing klinik, kepala ruangan Kelas 1 & 2, CI ruangan dan perwakilan kepala ruangan dari RS Paru Surabaya.HambatanModerator dan penyaji kurang memahami perannya dan kurang memahami materi penyuluhan.Moderator kurang menghidupkan suasanaPenyaji kurang tanggap dalam menjawab pertanyaanSetting tempat tidak sesuai dengan rencana penyuluhan sebelumnya, kurang pencahayaan sehingga flip chart sulit dibaca oleh pesertaKurang matangnya persiapan kelompok dalam pelaksanaan penyuluhanMateri yang diberikan terlalu teoritis dan bahasa yang digunakan sulit dimengerti peserta penyuluhan.

  • KesimpulanRuang Kelas I dan II RS Paru Surabaya merupakan ruang perawatan pasien dengan kapasitas 28 tempat tidur. Ketenagaan perawat yang ada S1 Keperawatan 2 orang, D3 Keperawatan 10 orang. Rata-rata kebutuhan tenaga perawat setiap hari adalah 4 orang (terbagi atas shift pagi 2 orang, shift siang 1 orang dan shift malam 1 orang) + Kepala Ruangan 1 orang + 2 orang lepas dinas sehingga jumlah totalnya adalah 7 orang. Rata-rata BOR setiap hari adalah 30 %.

  • Berdasarkan tingkat ketergantungan pasien yang dihitung dari tanggal 12 September 2014, kebutuhan tenaga perawat di Ruang Kelas I dan II sebanyak 7 orang perhari dengan rincian shift pagi 2 orang, shift siang 1 orang dan shift malam 1 orang + Kepala Ruangan + 2 orang lepas dinas.Semua Pelaksanaan Role Play sudah terlaksana meskipun belum optimal

  • Saran :Manajemen rumah sakit perlu melakukan penambahan tenaga perawat terutama kualifikasi S1 keperawatan.Dilakukan pengembangan staf secara berkala dan bertahap baik secara formal maupun informal.Dengan memberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan dan pelatihan yang berkaitan langsung di ruang Kelas I & II