analisis pengaruh bauran komunikasi pemasaran...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH BAURAN KOMUNIKASI
PEMASARAN TAMAN SIMALEM RESORT
TERHADAP PENINGKATAN OKUPANSI KAMAR
PADA TAHUN 2016
JURNAL
Oleh:
DINA OKTA MARIA SIAHAAN
602013013
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
Pendahuluan
Pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam
perkembangan ekonomi negara. Menurut Gamal Suwantoro dalam bukunya yang
berjudul “Dasar-Dasar Pariwisata” (2004:41), jenis kegiatan pariwisata di dunia
dibagi ke dalam tiga bagian yaitu, negara-negara yang bergabung mengelola
sektor pariwisata, negara-negara yang menganggap sektor pariwisata sebagai
sebuah aktivitas atau sektor penting, dan negara-negara yang menganggap sektor
pariwisata sebagai sektor pendukung. Dalam hal ini, Indonesia masuk dalam
golongan kedua yaitu negara yang menganggap bahwa sektor pariwisata
merupakan sektor yang penting untuk kemajuan negara. Hal ini dilatar-belakangi
oleh keaneka-ragaman budaya dan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia.
Pada situs resmi Kementeran Pariwisata Republik Indonesia
(http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2959) dijelaskan bahwa
sektor pariwisata berpeluang menjadi andalan Republik Indonesia untuk
mendulang devisa negara. Oleh karena itu pada tahun 2016 pemerintah sedang
gencar-gencarnya mematok target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak
12 juta wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Hal ini dilihat dari suksesnya
program pemerintah pada tahun 2015 dengan perolehan kunjungan wisatawan
sebanyak 10 juta wisatawan yang menghasilkan perolehan devisa sebesar USD 10
miliar. Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah
Kementerian Pariwisata, Tazbir dalam acara Seminar Nasional Olimpiade
Geografi Nasional 2017 yang dilaksanakan di fakultas Geografi UGM pada 11
Januari 2017 silam menjelaskan bahwa terdapat 10 destinasi wisata yang menjadi
pariwisata prioritas Indonesia, diantaranya adalah Danau Toba di Sumatera Utara,
Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung di Banten, Candi
Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger di Semeru, Mandilaka di Nusa
Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi
Tengah, dan pulau Morotai di Maluku Utara. (https://travel.detik.com/travel-
news/d-3393681/2020-pariwisata-jadi-penyumbang-devisa-terbesar-indonesia)
Dari hal tersebut, dapat dilihat bahwa Danau Toba masuk dalam daftar pariwisata
prioritas di Indonesia pada tahun 2016.
Dari 116 hotel berbintang yang tersebar di seluruh provinsi Sumatera
Utara, kabupaten Karo yang merupakan salah satu kabupaten yang masuk dalam
wilayah kawasan Danau Toba, adalah salah satu kabupaten yang kerap dikunjungi
oleh para wisatawan yang hendak berlibur menikmati keindahan Danau Toba.
Dari data yang disajikan oleh pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi
Sumatera Utara melalui situs resmi mereka (
https://disbudpar.sumutprov.go.id/semua-hotel-0202-0 ), terdapat 10 buah hotel
berbintang di kabupaten Karo sendiri dengan masing-masing tujuh buah hotel
berbintang empat, sebuah hotel berbintang tiga, dan dua buah hotel berbintang
dua. Mengingat bahwa jarak tempuh jalur darat dari kabupaten ini menuju lokasi
langsung Danau Toba adalah cukup jauh yaitu memerlukan jarak tempuh sekitar
lima jam dan merupakan jalur akses satu-satunya, sehingga jumlah wisatawan
yang berkunjung lebih sedikit dibanding dengan kabupaten lain yang lokasinya
lebih dekat dengan Danau Toba. Oleh karena itu, dengan letaknya yang kurang
strategis dari kawasan wisata Danau Toba pihak penyedia jasa akomodasi di
kabupaten Karo tentu harus memiliki sejumlah strategi dan taktik yang jitu dan
efektif dalam menarik wisatawan untuk menggunakan jasa akomodasi mereka
sebagai pilihan utama.
Salah satu hotel berbintang empat yang popular di Sumatera Utara adalah
Taman Simalem Resort yang berlokasi di kabupaten Karo. Resort yang memiliki
total area seluas 206 ha ini berada di bawah naungan PT. Merek Indah Lestari,
sebuah Perusahaan Modal Asing yang bergerak di bidang usaha resort dan
agrowisata.Walaupun hingga saat ini resort tersebut masih dalam tahap
pembangunan pada beberapa areanya, wisatawan baik domestik maupun
mancanegara sudah banyak yang berkunjung dan menikmati waktu liburan
mereka di resort yang menekankan konsep agrowisata tersebut. Hal ini terlihat
dari data yang diambil dari departemen Front Office Taman Simalem Resort yaitu
tercatat sebanyak 13.664 pemakaian kamar yang terjual pada tahun 2016,
sedangkan dari data yang diberikan oleh departemen Finance Accounting, dari
bulan Januari hingga bulan November 2016 tercatat sebanyak 12.106 kendaraan
roda empat serta 4.662 kendaraan jenis sepada motor yang berkunjung ke Taman
Simalem Resort.
Berdasarkan data dan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
mengetahui dan meneliti bauran komunikasi pemasaran pada strategi yang
diterapkan oleh salah satu resort terpopuler di provinsi Sumatera Utara ini
terhadap peningkatanokupansi kamar mereka di tahun 2016 terhitung dari bulan
Januari hingga bulan Desember.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
Apakah unsur bauran komunikasi pemasaran dalam strategi yang
diterapkan oleh Taman Simalem Resort setiap bulannya sudah efektif dalam
meningkatkan okupansi kamar pada tahun 2016?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektivitasan unsur
bauran komunikasi pemasaran dalam strategi yang diterapkan oleh Taman
Simalem Resort setiap bulannya dalam meningkatkan okupansi kamar pada tahun
2016.
Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran Promosi Dalam
Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Novotel Balikpapan” oleh A. Rinto Dwi
Atmojo (2011) yang merupakan staff pengajar jurusan Pariwisata Politeknik
Negeri Samarinda, meneliti mengenai pengaruh variabel bauran promosi secara
simultan dan parsial terhadap tingkat okupansi hotel Novotel Balikpapan. Hasil
dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
biaya bauran promosi dengan tingkat hunian kamar, yang mana bila variabel biaya
bauran promosi meningkat maka variabel tingkat hunian kamar juga akan
meningkat. Selanjutnya adalah penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi
Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta (Penelitian Deskriptif Kualitatif
Strategi Komunikasi Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta)” oleh Ayunda
Arimurti Sri Hastjarjo (2015). Dalam penelitiannya, penulis menguraikan strategi
komunikasi pemasaran yang dilaksanakan oleh Marketing Department Grand
Orchid Hotel. Hasil yang diperoleh adalah bahwa pihak Grand Orchid Hotel
dalam menjalankan proses pemasarannya lebih cenderung memfokuskan kepada
kegiatan promosi baik menggunakan cara konvensional seperti pemasangan
spanduk maupun melalui travel agent. Selain itu, untuk menjangkau target sasaran
seperti corporate company, pemerintah, serta grup Stritex, Grand Orchid Hotel
lebih memilih menggunakan sales call/telemarketing. Dan yang terakhir adalah
penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Hunian Kamar Melalui Online Travel Agent (Studi Kasus:
Hotel Santika Premiere Jakarta)” oleh Linggari Anja (2014). Penelitian ini
mengenai strategi komunikasi pemasaran Hotel Santika Premiere Jakarta dan
bagaimana proses penyebaran informasi dalam meningkatkan hunian kamar
melalui Online Travel Agent. Hasil dari penelitian tersebut adalah tipe promo
yang digunakan oleh Hotel Santika Premiere Jakarta dalam Online Travel Agent
adalah berupa diskon serta penambahan fasilitas untuk tipe kamar tertentu dan
peran Online Travel Agent terhadap peningkatan hunian kamar lebih efektif
dibanding travel perjalanan offline dibuktikan dari total Room Revenue dari waktu
ke waktu.
Perbedaan antara penelitian terkini dengan ke tiga penelitian terdahulu di
atas adalah bahwa penelitian terkini meneliti keefektivitasan unsur-unsur bauran
komunikasi pemasaran terhadap peningkatan okupansi kamar Taman Simalem
Resort, sedangkan penelitian terdahulu berfokus pada strategi komunikasi
pemasaran.
Kajian Teori
a. Komunikasi
Burhan Bungin dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi Pariwisata:
Pemasaran dan Brand Destinasi” (2015:45) mengutip Williem Al Big melalui
Siahaan (1990:3) mengatakan bahwa komunikasi adalah proses transmisi dalam
memaknakan simbol-simbol di antara individu. Proses komunikasi dapat
dikatakan berhasil apabila pesan atau simbol yang disampaikan antara si pengirim
(komunikator) dapat dipahami oleh si penerima (komunikan) sesuai dengan
ekspektasi komunikator. Proses penyampaian simbol-simbol ini juga termasuk
dalam penyampaian brand maupun produk.
Namun untuk proses komunikasi massa diperlukan media massa untuk
menyampaikan pesan ataupun simbol-simbol tersebut untuk menjangkau
khalayak. Lebih lanjut Bungin menjelaskan jika dihubungkan dengan pemasaran,
maka peran media massa adalah sebagai katalisator pesan pemasaran seperti
model proses komunikasi Bovee (1995:5) di bawah ini:
Gambar 1: Proses Komunikasi
Sumber: Bungin (2015)
Menurut Thill dan Bovee (2017) dalam Bungin (2015:47), untuk mencapai
komunikasi yang efektif maka diperlukan strategi dengan menggunakan konsep
AIDA, yaitu Attention, Interest, Desire, Action.
Gambar 2: Konsep AIDA
Sumber: Bungin (2015)
b. Pemasaran
Pemasaran adalah aktivitas, mengatur lembaga, dan proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan bertukar penawaran yang
memiliki nilai bagi nasabah, klien, mitra dan masyarakat luas. (Armstrong dan
Kotler, 2009:38)
Fokus utama dari pemasaran adalah menjual produk kepada konsumen,
karena dengan semua saluran penjualan yang ada, seorang penjual (marketer)
harus dapat menjual produk kepada orang (Bungin, 2015:54). Kotler (2003) dalam
Bungin (2015:64) menjelaskan bahwa komponen utama dalam pemasaran adalah
produk, harga, promosi, dan tempat. Namun Kartajaya (2002&2006) dalam
Bungin (2015:64) memiliki konsep pembaruan dari elemen pemasaran Kotler
yang terdiri dari sembilan komponen yaitu brand, diferensiasi, positioning,
segmentasi, targeting, marketing mix, penjualan, pelayanan, dan proses.
Kotler (1980) dalam Morissan (2010:56) menjelaskan bahwa suatu proses
pemasaran dapat dikatakan berhasil jika melalui tiga tahapan yang
berkesinambungan yaitu segmenting, targeting, dan positioning. Dalam
menentukan pasar, praktisi pemasaran harus melalui empat tahapan proses
pemasaran, yaitu:
Gambar 3: Proses Pemasaran
Sumber: Morissan (2010)
c. Pemasaran Jasa dan Hotel
Pemasaran dalam bidang jasa sedikit berbeda dengan pemasaran dalam
bidang barang sebab jasa bersifat abstrak yang mana lebih menekankan
pelayanan. Produk jasa terdiri dari berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan
dalam berbagai situasi dan kondisi. Informasi yang seluas-luasnya mengenai jasa
perlu disebarluaskan agar calon pelanggan dapat mengetahui apa dan bagaimana
jasa tersebut ditawarkan (Yoeti 1999:7).
Sedangkan pemasaran dalam bidang perhotelan diartikan oleh Prof.
Denney G. Ritherford dari Washington State University dalam bukunya “Hotel
Management and Operation” dalam Yoeti (1999:10) sebagai aktivitas yang
menggunakan strategi dan taktik, yang direncanakan sedemikian rupa untuk
menyampaikan “cerita” tentang pelayanan yang dapat diberikan suatu hotel,
dengan memberikan rangsangan yang bergairah pada tamu untuk mau memilih
pesan yang disampikan hotel untuk kemudian dibandingkan dengan pilihan lain
dari hotel pesaing.Agar kamar-kamar hotel terisi penuh ditentukan oleh kegiatan
pemasaran. Dalam hal ini, Salesand Marketing Department bertanggung jawab
bagaimana kamar-kamar terisi penuh, restoran dan bar dikunjungi banyak orang
(Yoeti, 1999:12).
d. Bauran Pemasaran atau Marketing Mix
Konsep bauran pemasaran atau marketing mix pertama kali diperkenalkan
oleh Borden pada tahun 1960-an dalam empat unsur atau yang terkenal dengan
istilah “Four Ps” (Yoeti, 1999:24). Keempat unsur tersebut adalah:
Product: barang konkret atau kombinasi dari beberapa pelayanan yang
dibutuhkan dan dapat memuaskan konsumen.
Price: harga yang dapat dijadikan dasar penawaran yang ditetapkan
sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen.
Place: lokasi dimana barang atau jasa dapat dibeli.
Promotion: suatu cara komunikasi informasi yang ditujukan kepada target
pasar tentang barang atau jasa yang ada pada tempat dan waktu yang tepat.
Berbeda dengan konsep Four Ps yang diperkenalkan oleh Borden, Neil
Wearne dan Alison Morrison (Yoeti, 1999:26) menambah dua unsur lagi ke dalam
konsep Four Ps bauran pemasaran. Dua unsur tersebut adalah:
People: orang-orang sebagai calon konsumen maupun konsumen
Positioning: cara memperkenalkan produk dan jasa yang lebih efektif di
pasar.
e. Bauran Pemasaran Jasa dan Hotel atau Marketing Mix in Service and
Hospitality
Lupiyoadi (2013) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pemasaran
Jasa: Berbasis Kompetensi” menerangkan bahwa konsep Four Ps dalam bauran
pemasaran dirasa kurang cukup jika diimplementasikan dalam bidang pemasaran
jasa. Oleh karena itu, ia menyusun tujuh unsur yang termasuk dalam bauran
pemasaran bidang jasa, yaitu:
Produk (product)
Harga (price)
Lokasi/tempat (place)
Promosi (promotion)
Orang/SDM (people)
Proses (process)
Layanan pelanggan (customer service)
McCarthy dalam Yoeti (1999) memperkenalkan konsep bauran pemasaran
baru dalam bidang industri hospitality. Konsep tersebut memuat adanya saling
keterikatan antara semua unsur dalam bauran pemasaran tersebut. Berikut tiga
sub-mix bauran yang dimaksud oleh McCrathy:
The Product-Service Mix: kombinasi antara product dan service yang
dapat ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kepuasan
konsumen.
The Presentation Mix: semua unsur yang digunakan oleh perusahaan
untuk meningkatkan perwujudan dari paduan product dan service dalam
persepsi target pasar pada waktu dan tempat yang tepat.
The Combination Mix: semua bentuk komunikasi yang dilakukan
perusahaan untuk mencapai target pasar yang dapat meningkatkan product
dan service sesuai dengan harapan konsumen. Bentuk komunikasi tersebut
dapat menjadi cara untuk membujuk konsumen melakukan pembelian.
Bauran pemasaran digunakan dalam strategi pemasaran sebagai cara untuk
memengaruhi konsumen agar membeli suatu product atau service. Strategi
pemasaran dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran, yang mana dalam
penelitian ini tujuan dari pemasaran tersebut adalah untuk meningkatkan okupansi
kamar Taman Simalem Resort. Adapun strategi untuk mencapai tujuan
pemasaran dapat dilihat pada skema di bawah ini:
Gambar 4: Skema Strategi Mencapai Tujuan Pemasaran
Sumber: Yoeti (1999:34)
Pada skema tersebut, seluruh unsur dari bauran pemasaran saling
berpadu untuk mencapai tujuan pemasaran. Antara satu unsur dengan
unsur lainnya saling memengaruhi untuk tercapainya tujuan pemasaran
tersebut. Namun sebelum mencapai tujuan strategi, dilakukan sejumlah
taktik. Berikut penulis cantumkan taktik yang diperlukan untuk mencapai
tujuan strategi menurut Yoeti (1999):
Gambar 5: Skema Taktik Mencapai Tujuan Strategi
Sumber: Yoeti (1999:34)
Pada skema di atas, dapat dilihat terdapat enam unsur yang mendukung
tercapainya tujuan strategi. Keenam unsur ini merupakan tools yang biasa
digunakan oleh Sales and Marketing Department dalam menyusun dan
menjalankan promosi.
f. Bauran Komunikasi Pemasaran atau Marketing Communication Mix
Bila kekuatan bauran pemasaran (marketing mix) terletak pada penjualan
produk, maka kekuatan bauran komunikasi (communication mix) adalah pada
pengetahuan konsumen terhadap produk dan keseluruhan proses produk dan
penjualan. Bauran komunikasi tidak mengatur produk, proses, service, namun
memberitahu konsumen dengan berbagai saluran informasi yang ada sehingga
dipastikan konsumen memahami keseluruhan produk yang digunakan. (Bungin,
2015:59) Target dari bauran komunikasi adalah pengetahuan pelanggan terhadap
produk sehingga calon pelanggan mengetahui dan memahami produk, sedangkan
target dari bauran pemasaran adalah memengaruhi konsumen agar membeli
produk. Hubungan bauran pemasaran dan bauran komunikasi terletak pada
kegiatan promosi. Berikut skema hubungan antara bauran pemasarandengan
bauran komunikasi:
Gambar 6: Titik Temu Bauran Pemasaran dan Bauran Komunikasi.
Sumber: Smith, Taylor (2002) dalam Bungin, 2015.
Kedua belas unsur pembentuk bauran komunikasi tersebut jika
dihubungkan ke dalam bauran pemasaran maka berfungsi sebagai alat atau media
promosi, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa titik temu bauran pemasaran
dan bauran komunikasi adalah pada bagian promosi. Berdasarkan gambar diatas
maka dapat dijabarkan unsur-unsur dalam bauran komunikasi pemasaran seperti
gambar di bawah ini:
Gambar 7: Diagram Unsur-Unsur Bauran Komunikasi Pemasaran.
Sumber: Smith, Taylor (2002) dalam Bungin, 2015.
1. Kemasan: Menurut Morissan (2010:77) kemasan sering kali menjadi penarik
bagi konsumen untuk memberikan perhatian pada suatu produk sehingga suatu
produk harus mampu memberikan kesan pertama yang baik. Kemasan suatu
produk tidak saja harus menarik dan mampu mempertahankan perhatian
konsumen, namun juga harus mampu menyampaikan informasi mengenai
bagaimana produk itu digunakan dan informasi mengenai susunan atau komposisi
isi suatu produk.
2. Merchandising: Perencanaan produk yang mana mengusahakan produk yang
tepat untuk pasar yang cocok, dalam waktu yang sesuai, dan dengan warna serta
ukuran yang serasi (Sangadji dan Sopiah, 2013:391).
3. Penjualan: Memberikan informasi dan memengaruhi sebuah pasar tentang suatu
produk atau jasa. Penjualan sama dengan promosi (Sangadji dan Sopiah,
2013:404).
4. Periklanan: Setiap bentuk komunikasi non-personal mengenai suatu organisasi,
produk, service atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui (Morissan,
2010:17).
5. Promosi Penjualan: Kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah
insentif kepada tenaga penjualan distributor, atau konsumen yang diharapkan
dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian
potongan harga atau undian berhadiah (Morissan 2010: 25).
6. Penjualan Langsung: Penjualan langsung dari produsen ke konsumen tanpa
melalui pedagang perantara (Sangadji dan Sopiah, 2013:376).
7. Publisitas dan PR: Menurut Frank Jefkins dalam Morissan (2010:26-29), Public
Relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara satu organisasi dengan semua
khalayaknya, sedangkan publisitas adalah kegiatan menempatkan berita mengenai
seseorang, organisasi, atau perusahaan di media massa. Publisitas merupakan
salah satu alat dalam kegiatan public relations namun PR tidak akan dapat berbuat
banyak tanpa publisitas.
8. Dari Mulut ke Mulut: Suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari
mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk (Lupiyoadi&Hamdani,
2006:238).
9. Identitas Perusahaan: Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia” (2003:110)
menjelaskan bahwa identitas perusahaan disebut juga sebagai simbol perusahaan,
baik berbentuk logo perusahaan ataupun lambang lainnya.
Metodologi Penelitian
Penulis menggunakan metode kualitatif pada penelitian ini. Menurut
Elvinaro Ardianto (2011), penelitian dengan metode kualitatif didapat dari hasil
berita mendalam (depth news) atau liputan penyelidikan (investigating reporting).
Peneliti kualitatif percaya bahwa “kebenaran” adalah dinamis dan dapat
ditemukan hanya melalui penelaahan terhadap orang-orang dalam interaksinya
dengan situasi sosial kesejahteraan (Danim, 2002 dalam Ardianto, 2011:59).
Dalam penelitian ini, penulis menganalisis kefektivitasan bauran komunikasi
pemasaran yang diterapkan pihak Taman Simalem Resort yang berpengaruh
terhadap tingkat okupansi kamar di tahun 2016.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik wawancara kepada
direktur operasional, supervisor departemen Guest Relations, serta staff
departemen Sales and Marketing Taman Simalem Resort untuk memperoleh data
primer serta mengumpulkan data okupansi kamar dan laporan program kerja
departemen Sales and Marketing. Selain itu, untuk memperoleh data sekunder
yang dapat mendukung hasil penelitian, penulis juga mewawancarai 15 orang
tamu menginap di Taman Simalem Resort serta mengumpulkan data dari situs dan
akun media sosial resmi Taman Simalem Resort berupa sumber atau media
pengenalan Taman Simalem Resort kepada tamu, penjelasan terperinci mengenai
kegiatan maupun promo yang ditawarkan oleh Taman Simalem Resort. Penulis
menitik-beratkan pada data laporan kerja yang bertujuan untuk meningkatkan
okupansi kamar dari departemen Sales and Marketing serta data okupansi kamar
per bulan di tahun 2016 untuk melihat tingkat keberhasilan serta keefektivitasan
unsur bauran komunikasi pemasaran yang diimplementasikan pada strategi
pemasaran mereka.
Hasil dan Pembahasan
1. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang diterapkan pihak Taman Simalem Resort pada
tahun 2016 dari bulan Januari sampai bulan Desember sangat bervariasi. Beberapa
dari strategi tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan dan beberapa yang lain
merupakan kegiatan yang diperbaharui. Berikut di bawah ini penulis sertakan
program kerja departemen Sales and Marketing Taman Simalem Resort pada
tahun 2016:
Bulan
Program
Januari
Pada bulan ini, Taman Simalem Resort memiliki sebuah program baru di
samping program rutin mereka merayakan Tahun Baru, yaitu memberikan
potongan harga atau discount 15%.
Februari
Di bulan Februari, Taman Simalem Resort hanya melaksanakan kegiatan
rutin mereka yang berpengaruh terhadap peningkatan okupansi. Pada bulan
ini tidak ada program baru yang diterapkan.
Maret
Selain melaksanakan dua kegiatan rutin mereka, Taman Simalem Resort
menerapkan sebuah kegiatan baru yaitu memasang sebuah back drop
mengenai Taman Simalem di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kualanamu. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan resort tersebut
kepada para wisatawan yang masuk ke Sumatera Utara melalui jalur udara.
April Pada bulan ini, Taman Simalem Resort mengadakan promo “June School
Holiday Special” yang merupakan program baru mereka.
Mei
Bulan Mei merupakan bulan dimana strategi pemasaran terbanyak
dilaksanakan. Sebanyak 10 program kerja yang terdiri dari lima program
rutin dan lima program baru diterapkan Taman Simalem Resort untuk
meningkatkan okupansi kamar mereka.
Juni
Di bulan Juni sendiri, hanya terdapat dua program baru dari empat
program yang dijalankan yaitu talkshow di IRadio. Bertujuan agar
menjangkau pelanggan Taman Simalem yang suka mendengarkan radio
serta memperpanjang kerjasama dengan Parkson Centre Park.
Juli
Pada bulan ini, Taman Simalem Resort hanya memiliki sebuah program
baru dari lima program rutin mereka. Program baru tersebut adalah
launching aktivitas wisata yaitu Simalem Passport. Program ini bertujuan
agar tamu Simalem khususnya anak-anak tidak merasa bosan ketika berada
di resort tersebut. Selain itu, aktivitas ini juga bertujuan sebagai bahan
promosi yang mana diharapkan ketika selesai menghabiskan waktu
liburannya di Taman Simalem Resort, melalui passport tersebut mereka
menceritakan pengalaman mereka di Taman Simalem Resort kepada
teman-teman mereka untuk kemudian anak-anak akan mengajak orangtua
mereka untuk berwisata ke resort tersebut.
Agustus
Sama seperti bulan sebelumnya, pada bulan Agustus ini Taman Simalem
Resort juga hanya memiliki sebuah program baru dari empat program rutin
mereka, yaitu mengadakan pameran di Parkson. Pameran ini bertujuan
untuk memperkenalkan Taman Simalem Resort kepada masyarakat kota
Medan yang khususnya sering berkunjung ke mall Centre Point.
September
Dari empat program rutin yang mereka laksanakan, pada bulan ini Taman
Simalem Resort juga menjalin kerjasama dengan pihak Garuda Indonesia
dan membuat join promotion yaitu “Bundling Package Garuda Airlines
and Taman Simalem Resort”. Informasi mengenai kerjasama dan promo
ini disebarkan melalui website Taman Simalem Resort dan Instagram
Taman Simalem Resort.
Oktober
Di bulan Oktober, keseluruhan kegiatan pemasaran yang dilakukan
merupakan program baru.
November
Di bulan November, Taman Simalem Resort juga hanya melaksanakan
program baru mereka yaitu melakukan promosi besar-besaran via Internet,
SMS Broadcast maupun e-mail broadcast terkait potongan harga atau
diskon yang ditawarkan oleh Taman Simalem dengan tujuan meningkatkan
kunjungan wisatawan pada liburan akhir tahun 2016. Promo ini
memberikan diskon hingga 40% dari harga publish dan berlaku hingga
tanggal 30 Desember 2016.
Desember
Tidak ada program baru yang diterapkan pihak Taman Simalem Resort
dalam bulan penghujung tahun 2016. Taman Simalem Resort hanya
melaksanakan kegiatan rutin mereka yaitu mengadakan perayaan Natal.
Acara ini dipersembahkan oleh Taman Simalem Resort untuk tamu yang
menghabiskan waktu liburan Natal di Taman Simalem Resort.
Gambar 8: Strategi Pemasaran TSR pada Tahun 2016Sumber: Departemen Sales and
Marketing TSR
2. Data Okupansi Kamar
Berikut penulis sertakan data okupansi kamar Taman Simalem Resort pada
tahun 2016 yang tergabung pada dua area penginapan yaitu area Waterfall Lodge
dan area Tongging Point.
Januari Februari Maret April Mei Juni
21,41% 24,90% 24,14% 30,51% 32,81% 20,20%
Juli Agustus September Oktober November Desember
33,86% 26,80% 24,33% 27,52% 34,83% 44,53%
Gambar 9: Data Okupansi Kamar 2016
Bila diubah ke dalam bentuk grafik dengan pembulatan angka, maka tampilan dari
grafik tersebut adalah sebagai berikut:
Gambar 10: Grafik Okupansi KamarSumber: Divisi Sales TSR
Dilihat dari data okupansi kamar tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
okupansi kamar Taman Simalem Resort pada tahun 2016 berjalan secara acak
dimana pada satu bulan dapat menjadi rendah dan di bulan berikutnya mengalami
peningkatan disusul bulan selanjutnya mengalami penurunan yang drastis, seperti
yang terjadi di antara rentang bulan April menuju bulan Juni. Pada bulan April
okupansi mencapai 30,51% dan pada bulan Mei mengalami peningkatan menjadi
32,81% namun pada bulan selanjutnya yaitu bulan Juni mengalami penurunan
drastis hingga mencapai 20,20%. Untuk okupansi kamar tertinggi jatuh pada
bulan Desember yaitu mencapai 44,53% sedangkan okupansi kamar terendah
terjadi pada bulan Juni yaitu hanya mencapai 20,20% saja.
Kunjungan wisatawan di Taman Simalem Resort selain dipengaruhi oleh
ketersediaan waktu libur wisatawan, juga dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
setempat. Hal ini didukung oleh pernyataan Hamilton et. al (2004:253) bahwa
perubahan iklim akan memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia
kepariwisataan, baik itu terhadap preferensi wisatawan akan daerah wisatanya
maupun berubahnya daya tarik wisata yang dimiliki destinasi yang berakibat juga
pada perubahan pengelolaan destinasi pariwisata. Pada bulan Juni sendiri,
meskipun iklim di kabupaten Karo cenderung lebih hangat dibanding pada saat
bulan di musim penghujan, namun pencemaran udara dari abu vulkanik Gunung
Sinabung ikut memengaruhi keputusan wisatawan untuk berkunjung ke kabupaten
tersebut. Oleh karena itu, pada bulan tersebut jumlah kunjungan wisatawan ke
Taman Simalem Resort berkurang drastis dari bulan sebelumnya.
3. Sumber Pengenalan Tamu Terhadap Taman Simalem Resort
Untuk melihat apakah peningkatan okupansi kamar hanya dipengaruhi
oleh strategi pemasaran yang diterapkan oleh Taman Simalem Resort, maka
penulis juga melakukan wawancara dengan 15 orang tamu menginap Taman
Simalem Resort mengenai sumber atau bagaimana mereka mengetahui Taman
Simalem Resort.Dari hasil wawancara tersebut, didapat hasil bahwa mayoritas
tamu yang menginap di Taman Simalem Resort mengetahui resort tersebut dari
teman, baik itu melalui cerita dari mulut ke mulut (word of mouth) maupun
melalui media seperti unggahan foto di akun Instagram teman mereka. Unsur
word of mouth dapat memberikan pengaruh besar terhadap keputusan konsumen
untuk membeli, dan dalam hal ini word of mouth merupakan unsur penting
terhadap keputusan tamu menginap di Taman Simalem Resort. Ali Hasan
(2010:25) menjelaskan korelasi antara word of mouth terhadap keputusan
konsumen membeli disebabkan oleh:
Word of mouth adalah sumber informasi yang independen dan jujur.
Word of mouth sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang
bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui
pengalaman teman dan kerabat.
Word of mouth disesuaikan dengan orang-orang yang terbaik di dalamnya.
Seseorang tidak akan bergabung dengan percakapan, kecuali mereka
tertarik pada topik diskusi.
Word of mouth menghasilkan media iklan informal.
Word of mouth dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana
kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan
secara luas kepada orang lain.
Word of mouth tidak dibatasi ruang atau kendala lainnya seperti ikatan
sosial, waktu , keluarga atau hambatan fisik lainnya.
Pengaruh cerita dari mulut ke mulut atau word of mouth sangatlah besar
dikarenakan bidang usaha jasa memiliki kualitas pengalaman dan kepercayaan
yang tinggi sehingga risiko dalam pembeliannya pun akan lebih banyak. Oleh
karena itu, konsumen dalam bidang industri jasa termasuk hospitality lebih
cenderung memutuskan pembelian berdasarkan cerita ataupun rekomendasi dari
teman dibandingkan dari iklan. (Sangadji dan Sopiah, 2013:98)
Dari uraian keseluruhan data di atas, maka untuk melihat tingkat
keberhasilan ataupun keefektivitasan bauran komunikasi pemasaran terhadap
peningkatan okupansi kamar, diperoleh hasil sebagai berikut:
Bulan
Kegiatan
Status
Kegiatan
Unsur Bauran
Komunikasi
Pemasaran
Okupansi
Kamar
Januari
- Mengadakan perayaan Tahun Baru
khusus untuk tamu yang menghabiskan
waktu malam Tahun Baru di Taman
Simalem Resort.
- Memberikan potongan harga atau
discount 15% dari harga publish untuk
reservasi kamar bagi tamu yang
melakukan pembayaran menggunakan
Indomaret Card.
Rutin
Baru
Eksibisi,
Promosi
Penjualan
21,41%
- Mengikuti acara TTC Travel Mart di
Jakarta dan Bandung yang
diselenggarakan oleh pihak Kementerian
Rutin
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Februari
Pariwisata Republik Indonesia.
- Mengadakan acara perayaan hari besar
Imlek.
- Mengikuti acara Table Top Singapore
yang diselenggarakan oleh pihak
Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Mengadakan promo “Be Our Valentine”
untuk hari Valentine.
- Mengikuti event Table Top Kuala
Lumpur Semester I 2016 yang diadakan
oleh Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
Langsung,
Eksibisi,
Promosi
Penjualan
24,90%
Maret
- Mengikuti acara Matta Fair Kuala
Lumpur Semester I 2016 yang
diselenggarakan oleh pihak Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia.
- Mengikuti acara Natas Travel Fair di
Singapore yang diadakan oleh
Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Memasang sebuah back drop mengenai
Taman Simalem di Kantor Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata Kualanamu.
Ini sebagai bentuk promosi pengenalan
Taman Simalem Resort kepada
wisatawan khususnya wisatawan asing
yang masuk ke Sumatera Utara melalui
bandara yang berada di daerah
Kualanamu.
Rutin
Rutin
Baru
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Publisitas dan
PR, Kemasan,
Periklanan
24,14%
April
- Mengikuti acara MICE yang
diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia. Acara ini
dilaksanakan di Hotel Grand Serela,
Medan.
- Mengadakan promo “June School
Holiday Special”.
Baru
Rutin
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Promosi
Penjualan
30,51%
Mei
- Memberikan penawaran harga “School’s
Out” sebesar Rp. 698.000/person untuk
para siswa dengan durasi menginap tiga
hari dua malam.
- Mengikuti acara Table Top with School
Teacher di Singapore yang diadakan
oleh Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Mengikuti acara Sales Mission 3 Kota di
Malaysia yang diadakan oleh
Kementerian Pariwisata Indonesia.
- Mengikuti acara Indonesia Tourism
Table Top di Penang, Malaysia yang
diadakan oleh Kementerian Pariwisata
Republik Indonesia.
- Bekerja sama dengan Majalah Air Asia
dengan mengisi dua halaman pada
majalah mereka mengenai Taman
Baru
Rutin
Rutin
Rutin
Baru
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Promosi
Penjualan,
Sponsorship,
Publisitas dan
PR, Eksibisi
32,81%
Simalem Resort. Program ini bertujuan
untuk memperkenalkan Taman Simalem
Resort kepada para wisatawan yang
menggunakan jasa penerbangan Air
Asia.
- Mengikuti acara PWI Thailand yang
diadakan oleh Kementerian Pariwisata
Indonesia.
- Mengikuti event China Guilin
International Tourism Expo di China
yang diadakan oleh Kementerian
Pariwisata Indonesia.
- Mengikuti event North Sumatera
International Expo di MW Medan.
- Mengadakan company tourFamtrip
dengan mengundang para penyiar radio
berkunjung ke Taman Simalem Resort.
- Mengadakan event Toba Audax, yaitu
lomba bersepeda di area danau Toba.
Baru
Rutin
Baru
Baru
Rutin
Juni
- Mengkampanyekan “June School
Holiday” melalui website dan media
sosial untuk menggaet para wisatawan
agar menggunakan waktu liburan
sekolahnya di Taman Simalem Resort.
- Mengikuti acara MITM Penang yang
diadakan oleh Kementerian Pariwisata
Indonesia.
- Talkshow di IRadio. Bertujuan agar
menjangkau pelanggan Taman Simalem
yang suka mendengarkan radio.
- Memperpanjang kerjasama dengan
Parkson Centre Park. Cukup banyak
manfaat yang diterima dari program
kerja sama ini. Selain menaikkan
branding, kerjasama ini juga
menciptakan peluang bagi meningkatnya
okupansi dari kegiatan promosi yang
dilaksanakan di Parkson Centre.
Rutin
Rutin
Baru
Baru
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Penjualan,
Internet,
Kemasan,
Publisitas dan
PR,
Sponsorship
20,20%
Juli
- Mengikuti acara Travel Revolution
Singapore II yang diselenggarakan oleh
pihak Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Mengadakan acara peringatan Hari Raya
Idul Fitri di Taman Simalem Resort.
- Mengikuti MITM Penang yang diadakan
oleh Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Mengikuti acara Indonesia Tourism
Table Top Singapore Semester II yang
diselenggarakan oleh pihak Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia.
- Launching aktivitas wisata yaitu
Simalem Passport. Program ini
bertujuan agar tamu Simalem khususnya
anak-anak tidak merasa bosan ketika
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
Baru
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Eksibisi,
Kemasan,
Merchandising
, Promosi
Penjualan
33,86%
berada di resort karena adanya
tambahan aktivitas ini. Selain itu,
aktivitas ini juga bertujuan sebagai
bahan promosi yang mana diharapkan
ketika selesai menghabiskan waktu
liburannya di Taman Simalem Resort,
melalui passport tersebut mereka
menceritakan pengalaman mereka di
Taman Simalem Resort kepada teman-
teman mereka untuk kemudian anak-
anak akan mengajak orangtua mereka
untuk menghabiskan waktu liburan di
Taman Simalem Resort.
- Launching promo “Kemerdekaan”.
Rutin
Agustus
- Mengikuti acara Natas Holiday di
Singapore yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Mengikuti acara MITM Kuala Lumpur II
yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia.
- Mengikuti kegiatanJohor Bahru di
Malaysia yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Mengikuti event Matta Fair Johor
Bahru yang diselenggarakan oleh
Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia.
- Mengadakan pameran di Parkson.
Pameran ini bertujuan untuk lebih
memperkenalkan Taman Simalem
Resort kepada masyarakat kota Medan
yang khususnya sering berkunjung ke
mall Centre Point. Pameran ini berupa
pemasangan booth di Parkson Park
Centre di kota Medan. Dalam pameran
ini, Taman Simalem Resort melengkapi
booth mereka dengan brosur-brosur
mengenai profil resort, fasilitas dan
layanan, dll. Selain itu booth tersebut
juga dilengkapi dengan barang-barang
souvenir dari resort tersebut seperti topi
Taman Simalem Resort, tas Taman
Simalem Resort, kaos Taman Simalem
Resort serta hasil produk dari pusat
agrowisata mereka seperti kopi, berbagai
macam teh, madu, dan juga snack.
Rutin
Rutin
Rutin
Rutin
Baru
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Eksibisi,
Merchandising
, Kemasan
26,80%
- Mengikuti Matta Fair Kuala Lumpur II
yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia.
- Mengikuti TTC Travel Mart Bandung
yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia.
- Mengikuti event IT&CMA yang
Rutin
Rutin
Rutin
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Sponsorship,
Promosi
Penjualan,
September
dilaksanakan di Bangkok Thailand yang
mana acara ini diadakan oleh pihak
Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia
- Melakukan kerja sama dengan Garuda
Indonesia dan membuat join promotion
yaitu “Bundling Package Garuda
Airlines and Taman Simalem Resort”.
Informasi mengenai kerjasama dan
promo ini disebarkan melalui website
Taman Simalem Resort dan Instagram
Taman Simalem Resort.
- Mengikuti Natas Holiday di Singapore
yang diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia.
Baru
Rutin
Internet
24,33%
Oktober
- Mengikuti ITB Asia Singapore yang
diselenggarakan oleh Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia.
- Mengadakan pameran di Parkson Park
Centre. Pameran ini berupa pemasangan
booth di Parkson Park Centre di kota
Medan. Dalam pameran ini, Taman
Simalem Resort melengkapi booth
mereka dengan brosur-brosur mengenai
profil resort, fasilitas dan layanan, dll.
Selain itu booth tersebut juga dilengkapi
dengan barang-barang souvenir dari
resort tersebut seperti topi Taman
Simalem Resort, tas Taman Simalem
Resort, kaos Taman Simalem Resort
serta hasil produk dari pusat agrowisata
mereka seperti kopi, berbagai macam
teh, madu, dan juga snack.
- Mengikuti event GATF di Jakarta dan
Palembang.
Baru
Baru
Baru
Identitas
Perusahaan,
Penjualan
Langsung,
Eksibisi,
Kemasan,
Merchandising
27,52%
November
- Melakukan promosi besar-besaran via
Internet, SMS Broadcast maupun email
broadcast terkait potongan harga atau
diskon yang ditawarkan oleh Taman
Simalem dengan tujuan meningkatkan
kunjungan wisatawan pada liburan akhir
tahun 2016. Promo ini memberikan
diskon hingga 40% dari harga publish
dan berlaku hingga tanggal 30 Desember
2016.
Baru Penjualan,
Internet, E-
Marketing,
Promosi
Penjualan
34,83%
Desember - Mengadakan perayaan Natal. Acara ini
dipersembahkan oleh Taman Simalem
Resort untuk tamu yang menghabiskan
waktu liburan Natal di Taman Simalem
Resort.
Rutin Eksibisi
44,53%
Gambar 12: Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran Terhadap Okupansi Kamar
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh bauran komunikasi
pemasaran terhadap peningkatan okupansi kamar di Taman Simalem Resort pada
tahun 2016 tidak seutuhnya berdasarkan banyaknya strategi pemasaran maupun
unsur bauran komunikasi pemasaran yang diterapkan. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan data yang tertera pada gambar 12 di atas bahwa pada bulan Desember
sedikitnya hanya satu program dijalankan yang mengandung hanya satu unsur
bauran komunikasi pemasaran, yaitu eksibisi. Pengaruhnya terhadap tingkat
okupansi kamar cukup mengejutkan dimana pada bulan tersebutlah justru tingkat
okupansi kamar tertinggi. Berbeda dengan bulan Juni dimana tingkat okupansi
kamar terendah justru jatuh pada bulan tersebut, padahal jika dilihat dari tabel
tersebut Taman Simalem Resort menjalankan empat program kerja yang
mengandung delapan unsur bauran komunikasi pemasaran pada bulan tersebut.
Unsur bauran komunikasi pemasaran terbanyak yang diimplementasikan
oleh Taman Simalem Resort berdasarkan data tabel di atas adalah unsur identitas
perusahaan, penjualan langsung, dan promosi penjualan. Namun unsur bauran
komunikasi pemasaran yang efektif adalah promosi penjualan sebab jika dilihat
dari bulan Desember, November, dan Juli yang merupakan bulan-bulan dengan
tingkat okupansi yang tinggi, kesamaan unsur bauran komunikasi pemasaran yang
dimiliki hanyalah pada unsur promosi penjualan yang diimplementasikan pada
bulan November dan Juli. Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang
memberikan nilai tambah insentif kepada tenaga penjualan distributor, atau
konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi
penjualan adalah pemberian potongan harga atau undian berhadiah (Morissan
2010: 25). Dalam bidang jasa, konsumen sangat mengandalkan harga, petugas,
dan petunjuk fisik untuk menilai mutunya (Sangadji dan Sopiah, 2013:98). Oleh
karena itu, pemberian potongan harga sangat berpengaruh terhadap keputusan
tamu menginap.
Selain unsur bauran komunikasi pemasaran yang diimplementasikan, dari
hasil wawancara penulis dengan supervisor departemen Guest Relations yang
mana departemen ini merupakan departemen yang paling intens berkomunikasi
dengan para tamu, hal lain yang melatar belakangi keputusan wisatawan lebih
banyak menginap di penghujung tahun adalah dipengaruhi oleh momen waktu
liburan yang sangat tepat yang biasanya jatuh pada penghujung tahun, dimana
masa liburan kebanyakan orang adalah lebih lama pada bulan Desember
dibanding bulan lainnya. Hal ini didukung oleh pernyataan Sangadji dan Sopiah
(2013) yang menjelaskan bahwa faktor yang memengaruhi keputusan pembelian
konsumen salah satunya adalah berdasarkan faktor pribadi yang terdiri dari faktor
demografi, faktor situasional, dan faktor tingkat keterlibatan. Faktor demografi
sendiri dilihat dari mayoritas tamu menginap Taman Simalem Resort adalah
orang-orang yang bekerja, sehingga dalam memilih kegiatan berwisata mereka
akan bergantung kepada waktu libur yang dimiliki, dimana waktu libur terbanyak
yang dimiliki adalah pada bulan Desember. Hal ini juga berkaitan dengan faktor
situasional yaitu menyesuaikan kegiatan berwisata dengan waktu liburan yang
dimiliki. Untuk faktor tingkat keterlibatan di sini adalah untuk para tamu yang
menginap bersama keluarga ataupun orang lain, maka sudah tentu tamu akan
menyesuaikan masing-masing ketersediaan waktu mereka untuk menentukan
waktu berwisata yang tepat.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa unsur
bauran komunikasi pemasaran pada program kerja yang dilaksanakan oleh Taman
Simalem Resort tidak seluruhnya efektif dalam meningkatkan okupansi kamar.
Ada pun unsur bauran komunikasi pemasaran yang paling efektif adalah unsur
promosi penjualan. Selain itu, faktor keputusan tamu memilih Taman Simalem
Resort sebagai destinasi liburan sekaligus akomodasi mereka juga dipengaruhi
oleh unsur word of mouth dan keputusan tamu memilih menginap di akhir tahun,
dimana pada bulan Desemberlah okupansi tertinggi berada, dipengaruhi oleh
faktor pribadi yang terdiri dari faktor demografi, situasional, dan tingkat
keterlibatan. Dalam hal ini yaitu waktu liburan yang lebih lama yang dimiliki oleh
wisatawan.
Daftar Pustaka
Anja, Linggari. 2014. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Meningkatkan
Hunian Kamar Melalui Online Travel Agent (Studi Kasus: Hotel Santika
Premiere Jakarta). Universitas Bina Nusantara. thesis.binus.ac.id/doc/
WorkingPaper/2013-2-01557 MC%20WorkingPaper001.pdf.
Ardianto, Elvinaro. 2011. Metodologi Penelitian untuk Public Relations:
Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Armstrong, Gary., dan Philip Kotler., 2009.,Marketing: An Introduction.,
Amerika: Pearson Prentice Hall.
Atmojo, A. Rinto Dwi. 2011. Pengaruh Bauran Komunikasi Dalam
Meningkatkan Tingkat Okupansi Hotel Novotel Balikpapan. EKSIS.
(Vol.7 no.2). http://www.karyailmiah.polnes.ac.id.
Bungin, Burhan. 2015. Komunikasi Pariwisata (Tourism Communication):
Pemasaran Brand Destinasi. Jakarta:Prenadamedia Group.
Hamilton, Jacqueline M., David J. Maddison., dan Richard S. J Tol. 2005.
Climate Change and International Tourism: A Simulation Study. Climate
Researcher. (Vol.29:245-254).
https://research.vu.nl/ws/files/2082003/180200.pdf.
Hasan, Ali. 2010. Marketing dari Mulut ke Mulut.Yogyakarta: Media Pressindo.
Hastjarjo, Ayunda Arimurti Sri.2015.Strategi Komunikasi Pemasaran Grand
Orchid Hotel Surakarta ( Penelitian Deskriptif Kualitatif Strategi
Pemasaran Grand Orchid Hotel Surakarta).Kommas. (Vol.1).
file:///C:/Users/DELL/Downloads/JURNAL%20ayunda%20arimurti.pdf.
Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Grafiti.
Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa: Berbasis Kompetensi
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Lupiyoadi, Rambat., dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa.
Jakarta: Salemba.
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana.
Sangadji, Etta Mamang., dan Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen: Pendekatan
Praktis Disertai Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Yoeti, Oka A. 1999. Strategi Pemasaran Hotel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Website:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara. Daftar Hotel.
https://disbudpar.sumutprov.go.id/semua-hotel-0202-0.html
Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. 2015. Pariwisata Kini Jadi Andalan
Pendulang Devisa Negara.,
http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=16&id=2959