analisis pendapatan dan keuntungan usaha pada …repository.utu.ac.id/20/1/i-v.pdf · tradisional...

71
ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA INDUSTRI BUBUK KOPI TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN NIM : 06C20101010 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2015

Upload: others

Post on 04-Jul-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGANUSAHA PADA INDUSTRI BUBUK KOPI

TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHANPAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

JOHAN BASTIANNIM : 06C20101010

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT

2015

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGANUSAHA PADA INDUSTRI BUBUK KOPI

TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHANPAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

JOHAN BASTIANNIM : 06C20101010

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Ekonomi

Pada Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar Meulaboh

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNANFAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT

2015

ii

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

ABSTRAK

Johan Bastian Analisis Pendapatan dan keuntungan Usaha Pada Industri BubukKopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh BaratDibawah bimbingan Yayuk EW,dan Chairiyaton.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Baratterdiri dari 14 indusrti bubuk kopi Tujuan penelitian adalah adalah untukmenganalis perkembangan pendapatan usaha pada industri bubuk kopi tradisionalAceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Data yangdibutuhkan untuk dianalisa terdiri dari data primer dan data skunder. Data primeryang dikumpulkan di lapangan untuk keperluan analisa diperoleh denganwawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang telahdipersiapkan terlebih dahulu, sedangkan data sekunder diperoleh dari studikepustakaan dan instansi terkait yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan rumus pendapatan sederhana yaitu π = TR-TC, TR =

P.Q, TC = FC+VC, π = (P.Q) – (FC+VC), dan Regresi linear sederhana yaituY = a + b1 X1 + e

Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa yang mempengaruhi pendapatan usaha pada industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat adalah Modal dan harga jual. Karena dengan adanya modal, harga jual maka Pendapatan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat akan bertambah setiap bulannya. Namun ada faktor lain diluar model yang bisa membuat pengaruh lebih besar bagi pendapatan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi TradisionalAceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat seperti kuranganya pemasokan biji kopi, rusaknya mesin penggiling kopi, dan lain sebagainya.

Kata kunci : Harga Jual, Jumlah produksi, Pendapatan, PDRB

iii

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul skripsi/tugas akhir : Analisis Pendapatan dan keuntungan usaha Pada indusri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

Nama Mahasiswa : JOHAN BASTIANNim : 06C20101010

Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN

Menyetujui,

Komisi Pembimbing

Mengetahui,

Tanggal lulus : 24 Mei 2015

iv

Ketua

Yayuk EW, SE, M.Si

Anggota

Chairiyaton, SE

Plt. Dekan Fakultas Ekonomi

Dr. Ishak Hasan M.Si

Ketua ProdiEkonomi Pembangunan

Yayuk EW, SE., M.Si.

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul

ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADAINDUSRI BUBUK KOPI TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN

JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT

Yang disusun oleh : JOHAN BASTIAN

Nim : 06C20101010

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : EKONOMI PEMBANGUNAN

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tangga 24 April 2015 dandinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Abd. Jamal, SE, M.Si ................................. (Ketua penguji)

2. Yayuk EW, SE, M.Si ................................. (Anggota Penguji I)

3. Chairiyaton, SE ............................… (Anggota Penguji II)

4. DRS. H.Moenawar Iha.MM ................................. (Anggota Penguji III)

Alue Peunyareng, 24 Mei 2015

Ketua Program Studi

Ekonomi dan Studi Pembangunan

Yayuk EW, SE, M.Si

v

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

RIWAYAT HIDUP

Nama : JOHAN BASTIAN

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat/Tanggal Lahir : Meulaboh, 25 Maret 1986

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jalan Syah kuala kelurahan kuta padang, Kecamatan Johan Pahlawan Kab. Aceh Barat

Nama Orang Tua :a. Ayah : H. Bachtiarb. Ibu : Hj. Salihanc. Pekerjaan : Pensiunan PNS

Alamat : Jalan Syah kuala kelurahan kuta padang,Kecamatan Johan Pahlawan Kab. Aceh Barat

Pendidikan Formal :

Sekolah Dasar (1991 - 1997 ) : SD Negeri 21 Meulaboh

SLTP (1997- 2002) : SLTP Negeri 5 Meulaboh

SMA (2003-2006) : SMA Negeri 1 Cikarang

Perguruan Tinggi : Fakultas Ekonomi PembangunanUniversitas Teuku Umar Meulaboh Tahun Masuk 2006

Meulaboh, 24 Mei 2015 Penulis

JOHAN BASTIAN

NPM. 06C20101010vi

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

vii

MOTTO DAN PERUNTUKAN

Mahatma Gandhi

Jadilah pohon yang besar dan berbuah lebat Dimana buahnya dapat memberikan manfaat bagi orang banyakBanyak berbuat sedikit mengeluh itu tanda orang yang

akan berhasil dalam hidupnya(penulis)

Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allahakan memudahkan baginya jalan ke surga.

(HR Muslim)

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Keluarga ku tercinta Mamak, Ayah, saudara ku dan Almamater kuS1 Ekonomi Pembangunan

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan

judul” “Analisis Pendapatan dan keuntungan usaha pada indusri bubuk kopi

tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat”

Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna mendapaatkan gelar

serjana Ekonomi pada jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Teuku Umar.

Dalam penulisan skripsi ditemui beberapa kesulitan, namun berkat

bantuan, motivasi, bimbingan dan doa dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik, oleh karena itu, tidak berlebihan apabila dalam

kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Yayuk EW, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Ketua dan juga sebagai

Ketua Program Studi Ekonomi Pembanguanan Universitas Teuku Umar yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengarahan,

dorongan, masukan-masukan, saran, tenaga, dan pikiran untuk membimbing

serta tidak bosan-bosannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Chairiyaton, SE selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan,

masukan-masukan, saran, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta tidak

bosan-bosannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

viii

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

3. Bapak Dr. Ishak Hasan M.Si selaku Plt. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat.

4. Ayahanda dan Ibunda yang tercinta, yang telah banyak memberikan doa,

semangat, kasih sayang, dorongan moral dan serta semua yang telah Ayahanda

dan Ibunda korbankan sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan

hingga tinggkat perguruan tinggi.

5. Teman-Teman umumnya angkatan ’06 Fakultas Ekonomi yang selalu setia

memberikan semangat serta dukungannya, sehingga skripsi ini dapat di

selesaikan.

6. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis dalam penyelesaikan skripsi ini..

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang disebabkan oleh

kelalaian dan keterbatasan waktu, tenaga juga kemampuan dalam penyusunan

Skripsi ini, oleh karena itu penulis mohon maaf apabila terdapat banyak

kekurangan dan kesalahan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Amin:

Alue Peunyareng, 23 Mei 2015

Penulis

JOHAN BASTIAN

ix

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... iABSTRAK............................................................................................................................................................................................................................iiiHALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................... ivHALAMAN PENGESAHAN PENGUJI...................................................... vDAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... viMOTTO DAN PERUNTUKAN.................................................................... viiKATA PENGANTAR .........................................................................................................................................................................................................viiiDAFTAR ISI ................................................................................................ xDAFTAR TABEL ...............................................................................................................................................................................................................xiiDAFTAR GAMBAR............................................................................................................................................................................................................xiiiDAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................................................................................................................xiiv

I. PENDAHULUAN........................................................................ 1I.1. Latar Belakang......................................................................... 1I.2. Rumusan Masalah.................................................................... 3I.3. Tujuan Penelitian..................................................................... 3I.4. Manfaat Penelitian................................................................... 4

1.4.1 Manfaat teoritis................................................................ 41.4.2 Manfaat praktis................................................................ 4

I.5. Sistematika Pembahasan.......................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 6II.1..................................................................................................Industri

.................................................................................................6II.1.1. Pengertian Industri........................................................... 6II.1.2. Jenis-jenis Industri........................................................... 6

II.2.................................................................................................. Pendapatan............................................................................... 8

II.2.1. Pengertian pendapatan.................................................... 8II.2.2. Pendapatan usaha............................................................. 9II.2.3. Pengukuran Pendapatan................................................... 10

x

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

II.2.4. Pengakuan Pendapatan.................................................... 11II.2.5. Hasil Produksi sebagai faktor pendapatan....................... 16II.2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan............... 18II.2.7. Hubungan modal dengan pendapatan.............................. 22II.2.8. Hubangan Harga jual dengan Pendapatan....................... 23

II.3..................................................................................................Kopi .................................................................................................24

II.3.1. Pengertian kopi................................................................ 24II.3.2. Jenis-jenis kopi................................................................ 24

2.4 Srategi pemasaran...................................................................... 26

III. METODE PENELITIAN.............................................................. 303.1. Populasi dan Sampel............................................................. 30 3.1.1 Populasi........................................................................... 30 3.1.2 Sampel............................................................................. 303.2. Data Penelitian...................................................................... 31 3.2.1 Jenis dan sumber Data..................................................... 31 3.2.2 Teknik pengumpulan Data.............................................. 31 3.2.3 Model Analisis Data....................................................... 323.3 Definisi Operasional Variabel............................................... 32

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………… 334.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian...................................

33 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................ 33

4.2 Hasil Penelitian........................................................................ 34 4.3 PDRB Kab. Aceh Barat........................................................... 38 4.4 Jumlah Penduduk terhadap PDRB Kab. Aceh Barat............... 40 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 40

V. PENUTUP..................................................................................... 46 5.1 Kesimpulan............................................................................... 46

5.2 Saran.......................................................................................... 47DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 48LAMPIRAN............................................................................................... 50

xi

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

DAFTAR TABEL

Halaman

1 : Jumlah Usaha penggiling bubuk Kopi di Kecamatan Johan Pahlawan....................................................................................... 32 : Jumlah Industri penggiling bubuk Kopi di Kecamatan Johan Pahlawan....................................................................................... 303 : Jumlah Modal dan harga jual pada Industri bubuk kopi tradisional Aceh Kecamatan JohanPahlawan................................................. 354 : Jumlah Pendapatan dalam satu kali produksi pada industry bubuk kopi tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan.................. 36

4. Standar Deviasi Rata-rata dan Observasi.............................................. 41 5. Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi.......................................... 42

6. Regresi linear sederhana dan uji t........................................................ 44

xii

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Grafik Hasil pengolahan data SPSS ………................................... 49

xiii

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Surat permohonan izin Penelitian ………...............................................................................................................................................50.....................................................................................................

2. Surat balasan Penelitian...........................................................................................................................................................................51

xiv

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan yang sangat ketat pada sektor industri sekarang ini membuat

para usahawan di sektor tersebut menyadari akan arti fungsi, konsep dan strategi

pemasaran. Industri penggilingan kopi merupakan suatu proses pengolahan yang

sesuai dengan bidang ilmu Teknologi hasil pertanian. Kopi bubuk merupakan

minuman yang sangat umum dan tersebar luas di sekitar kita. Keberhasilan dalam

perusahaan untuk menyampaikan produk ke konsumen akan memerlukan pedagang

penyalur, berupa lembaga–lembaga pemasaran agar produk cepat sampai ke

konsumen. Peranan lembaga pemasaran sangat diperlukan oleh perusahan untuk

memasarkan produk yang dihasilkan.

Kopi merupakan sekelompok tumbuhan berbentuk pohon dalam marga

Coffea. Genus ini memiliki sekitar seratus spesies, namun dari seratus spesies itu

hanya dua jenis yang memiliki nilai ekonomis, yaitu arabika dan robista. Arabika

adalah kopi tradisional dan dianggap paling enak rasanya, robusta memiliki kafein

yang lebih tinggi dapat dikembangakan. Nama kopi sebagai bahan minuman sudah

tidak asing lagi. Aromanya yang harum, rasanya yang khas nikmat, serta khasiatnya

yang dapat memberikan rangsangannya penyegaran badan membuat kopi cukup

akrab di lidah dan digemari.

Kopi adalah komoditas agroindustri yang hanya bisa dikonsumsi oleh

manusia setelah melalui proses pengolahan. Salah satunya yaitu kopi bubuk. Kopi

bubuk merupakan proses pengolahan kopi yang paling sederhana. Dimana biji kopi

yang telah disangrai kemudian dihancurkan dan dikemas, pembuatan kopi bubuk

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

2

banyak dilakukan oleh petani, pedagang pengecer, industri kecil dan pabrik.

Pembuatan kopi bubuk oleh petani biasanya hanya dilakukan secara tradisional dan

alat-alat sederhana. Pembuatan kopi bubuk bisa dibagi ke dalam dua tahap yaitu

tahap penyangraian dan tahap penggilingan, maka dari pembuatan makalah ini

ditujukan agar pembuatan kopi bubuk dapat lebih modern dan lebih baik. Kopi

tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa melainkan juga merupakan

sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu setengah juta jiwa petani kopi di

Indonesia (Rahardjo, 2012, h.13).

Keberhasilan agribisnis kopi membutuhkan dukungan semua pihak yang

terkait dalam proses produksi kopi, pengolahan dan pemasaran komoditas kopi dan

semua hal ini tidak lepas dari para pekerja yang bekerja pada industri Bubuk Kopi

tradisional Aceh di Kecamatan Johan pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Upaya

meningkatkan produktivitas dan mutu kopi terus dilakukan sehingga daya saing

kopi di Meulaboh dapat bersaing di pasar dunia. Pengolahan kopi sangat berperan

penting dalam menentukan kualitas dan cita rasa kopi. Jumlah pendapatan pekerja

yang bekerja pada industri bubuk kopi tradisional di kecamatan Johan pahlawan

Kabupaten Aceh Aceh Barat rata-rata adalah Rp. 60.000 – 80.000 per hari atau

setiap hari kerja.

Saat ini banyak bermunculan usaha pengiling kopi di Kecamatan Johan

pahlawan‚ dari yang sangat sederhana sampai yang sangat unik dengan tampilan

yang berbeda. Bubuk kopi tradisional Aceh telah lebih dulu hadir dan dikenal oleh

masyarakat Indonesia. Baik yang tinggal di daerah pedesaan maupun di perkotaan

Adapun Jumlah penggiling bubuk Kopi yang ada di Kecamatan Johan

Pahlawan adalah sebagaimana yang tertera di bawah ini :

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

3

Tabel 1Jumlah Usaha penggiling bubuk Kopi

di Kecamatan Johan Pahlawan

No Nama Perusahaan Jumlah tenaga kerja Alamat1 MD/ M.Diah Diwa 3 Ujong Kalak2 Bakopi 3 Kuta Padang3 UD. Fauzi 3 Kuta Padang4 UD.Usman 3 Kuta Padang 5 UD. Andika 5 Ujong Baroh6 UD.Amrim 3 Ujong Kalak7 UD. Anuwar 5 Ujong Kalak 8 UD.Zulkifli 3 Ujong Baroh 9 UD. Hasbalah 5 Cot Pluk10 UD.Kuta Raja 4 Lapang 11 UD. Fajar Delima 1 Ujong Baroh12 UD. Rahmad Atc 4 Lehan 13 UD. Fauzi Ibrahim 2 Kuta Padang14 Manisa Jaya 5 Lapang

Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menegah Perindustrian dan perdagangan Kab. AcehBarat 2014

Berpijak dari uraian latar belakang diatas maka penulis mengangkat judul

skripsi tentang : “Analisis Pendapatan dan keuntungan Usaha Pada Industri

Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat“.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka permasalahan dalam

penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pendapatan dan keuntungan usaha

pada Industri bubuk kopi tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk menganalis perkembangan pendapatan dan keuntungan usaha pada

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

4

industri bubuk kopi tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan diatas, adapun

manfaat penelitian ini berupa teoritis dan praktis.

1.4.1. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi baru sebagai sarana pembelajaran dan penerapan ilmu.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara

langsung maupun tidak langsung kepada semua pihak baik kalangan

praktisi.

1.4.2. Manfaat Praktis

Bagi kalangan praktisi, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi

salah satu bahan masukan dan informasi tentang Analisis Pendapatan tenaga Kerja

Pada Industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan

Kabupaten Aceh Barat.

1.5. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini pada bagian pertama berisi latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian,manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Tinjauan Pustaka merupakan bab kedua yang tersusun atas teori umum yang

merupakan dasar-dasar pemikiran yang akan penulis gunakan dalam menjawab

permasalahan pada penulisan ini dan hipotesis penelitian.

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

5

Metode Penelitian merupakan bab ketiga yang berisi : populasi dan sampel

penelitian, data penelitian, variabel penelitian, metode analisis data, dan pengujian

hipotesis.

Pada bab empat berisi tentang Hasil dan Pembahasan yang didalamnya

dijelaskan mengenai statistik dekriptif, variabel penelitian, hasil pengujian

hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

Pada bab lima berisi kesimpulan dan saran yang didalamnya dijelaskan

mengenai simpulan-simpulan yang diambil dari keseluruhan hasil penelitian.

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Industri

2.1.1 Pengertian industri

Secara sederhana dalam kamus besar ekonomi (Winarno dan Sujana, 2007

h.252) dijelaskan bahwa definisi industri adalah kegiatan ekonomi dengan

memproses atau mengolah bahan-bahan atau barang dengan menggunakan sarana

dan peralatan, seperti mesin, untuk menghasilkan barang jadi atau jasa.

Menurut Badan Pusat Statistik (2008) industri mempunyai dua pengertian.

Pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan di bidang

ekonomi bersifat produktif. Dalam pengertian secara sempit, industri hanyalah

mencakup industri pengolahan yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan

kegiatan mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia, atau dengan tangan

sehingga menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi, kemudian barang yang

kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya dan sifatnya lebih kepada

pemakaian akhir.

Berdasarkan berbagai definisi yang telah dikemukakan sebelumnya maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa industri adalah kegiatan ekonomi dalam mengolah

atau memproses serta menghasilkan barang dan atau jasa dengan menggunakan

sarana tertentu sehingga nilai guna (utility) dari barang tersebut meningkat.

2.1.2 Jenis-jenis Industri

Menurut Arsyad, (2004,h.366) pengelompokkan industri dibedakan menjadi

4 (Empat) yaitu:

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

7

1. Perusahaan atau industri besar jika memperkerjakan 100 orang atau lebih.

2. Perusahaan atau industri sedang jika memperkerjakan 20 sampai 99 orang.

3. Perusahaan kecil jika memperkerjakan 5 sampai 19 orang

4. Industri kerajinan rumah tangga jika memperkerjakan kurang dari 3 orang

(termasuk tenaga kerja yang tidak dibayar).

Menurut Arsyad, (2004,h.369) Industri nasional di Indonesia menjadi 3

(Tiga) kelompok besar yaitu:

a. Industri dasar

Industri dasar yang meliputi kelompok industri mesin dan logam dasar (IMLD)

dan kelompok kimia dasar (IKD). Yang termasuk dalam IMLD antara lain:

industri mesin pertanian, elektronika kereta api, pesawat terbang, kendaraan

bermotor, besi baja, alumunium, tembaga, dan sebagainya. Sedangkan yang

termasuk ke dalam IKD antara lain: industry pengolahan kayu dan karet alam,

industri pestisida, industry pupuk, industri semen, industri silikat, dan

sebagainya.

b. Industri kecil

Industri kecil yang meliputi antara lain industry pangan (makanan, minuman,

tembakau), industri sandang dan kulit (tekstil, pakaian jadi, serta barang dari

kulit), industry kimia dan bahan bangunan (industri kertas, percetakan,

penerbitan, barang-barang karet, plastik, dan lain-lain), industry galian logam,

dan industri logam (mesin-mesin listrik, alat-alat ilmu pengetahuan, barang dari

logam, dan sebagainya).

c. Industri hilir

Industri hilir yaitu kelompok aneka industri (AI) yang melliputi antara lain:

industri yang mengolah sumber daya hutan, industri yang mengolah hasil

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

8

pertambangan, industry yang mengolah hasil pertanian secara luas, dan lain-

lain.

2.2 Pendapatan

2.2.1 Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah selisih antara penerimaan (TR) dan total biaya (TC), jadi

Pd = TR-TC. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan

harga jual. Biaya biasanya diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (Fixed

Cost) dan biaya variabel (Variabel Cost). Biaya tetap adalah biaya yang relatif tetap

jumlahnya dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau

sedikit. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi

yang diperoleh, contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (total cost) adalah

jumlah dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost), maka TC =

FC + VC, (Sujarno 2008, h.24).

Pendapatan adalah “arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah

entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu

periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lain yang

merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. (Dyckman

2002 h. 234)

Menurut Noor (2007: h.189) “pendapatan perusahaan berasal dari penjualan,

sementara itu nilai penjualan ditentukan oleh jumlah atau unit yang terjual

(quantity) dan harga jual (price), atau lebih sederhana dikatakan pendapatan fungsi

(quantity price) sedangkan pendapatan industri kecil diartikan sebagai hasil yang

diperoleh pengusaha dalam mengorganisasikan faktor produksi yang dikelolanya”.

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

9

Suatu usaha yang bergerak dalam sektor formal maupun informal dalam

penentuan tingkat produksi akan memperhitungkan tingkat pendapatan yang akan

dihasilkan dalam suatu produksi. Dengan efisiensi biaya produksi maka akan

mencapai profit/keuntungan yang maksimum karena profit merupakan salah satu

tujuan penting dalam berusaha.

Menurut Sukirno (2006,h.47) pendapatan adalah jumlah penghasilan yang

diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik

harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Pengertian pendapatan didefinisikan

oleh Sofyan (2002,h.58) sebagai “kenaikan gross di dalam asset dan penurunan

gross dalam kewajiban yang dinilai berdasarkan prinsip akuntansi yang berasal dari

kegiatan mencari laba”.

Berdasarkan dari beberapa pengertian pendapatan diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pendapatan merupakan suatu penghasilan arus masuk bruto

yang didapat dari penjualan barang atau jasa selama suatu periode tertentu.

2.2.2 Pendapatan Usaha

Dalam bisnis, pendapatan usaha adalah jumlah uang yang diterima oleh

perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk atau jasa kepada

pelanggan.

Menurut Ramlan (2006, h. 13) pendapatan usaha adalah hasil kerja dari

suatu usaha yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. Menurut Ramlan

(2006 h.41) pendapatan dibagi dua yaitu pendapatan bersih dan pendapatan kotor.

Pendapatan bersih adalah pendapatan yang telah mengalami pengurangan dari hasil

produksi. Sedangkan pendapatan kotor yaitu pendapatan dari hasil usaha dikurangi

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

10

kebutuhan selama mengadakan usaha serta penggunaan bahan bakar dan tenaga

pembantu lainnya.

Analisis pendapatan berfungsi untuk mengulur berhasil tidaknya suatu

kegiatan usaha, menentukan komponen utama pendapatan dan apakah komponen

itu masih dapat ditingkatkan atau tidak. Surya (2009,h.12)

2.2.3 Pengukuran Pendapatan

Pengukuran pendapatan sangat penting untuk setiap transaksi yang

menimbulkan pendapatan. Pengukuran pendapatan juga dapat dinyatakan dalam

perolehan kas atau setara kas. Tanpa pengukuran yang tepat kinerja perusahaan

akan sulit diketahui, pendapatan sebagai suatu item yang sangat penting dalam

laporan keuangan khususnya laporan laba rugi perlu diukur dengan akurat.

Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah

pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau dapat diterima.

Namun, bila arus masuk kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan

tersebut tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal dari kas yang diterima atau

yang dapat diterima.

Menurut Schroeder (2001,h.70), pengukuran adalah besarnya angka atau

jumlah atas objek atau kejadian berdasarkan aturan – aturan. Pengukuran juga

merupakan suatu proses perbandingan dalam rangka memperoleh informasi yang

lebih teliti untuk membedakan suatu alternatif dengan alternatif yang lain dalam

situasi pengambilan keputusan. Pengukuran dikaitkan dengan pendapatan akan

bermakna bahwa pengukuran pendapatan adalah penentuan besarnya pendapatan

dalam bentuk angka-angka.

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

11

Menurut Sofyan (2002 ,h.168) ada empat metode pengukuran pendapatan :

a. Historical Cost atau harga yang terjadi dari pertukaran perusahaan yang lalu,

yang merupakan dasar utama dalam melakukan pengukuran dalam laporan

keuangan dan biasanya digunakan dalam mengukur persediaan, aktiva tetap,

aset lainnya.

b. Current Purchase Exchange atau harga pertukaran pembelian sekarang,

digunakan misalnya dalam menerapkan metode penilaian persediaan nilai yang

terendah dari harga pokok dan pasar (LOCOM, Lower of Cost or Market).

c. Current Sale Exchange atau harga penjualan pertukaran sekarang yang dapat

digunakan misalnya dalam mengukur barang jenis logam yang memiliki harga

stabil yang tetap dimana tidak begitu ada biaya pemasarannya.

d. Future Exchange, harga didasarkan pada pertukaran dimasa yang akan datang.

Misalnya, digunakan untuk menaksir biaya yang akan datang jika diakui hasil

berdasarkan persentase siap.

2.2.4 Pengakuan Pendapatan

Menurut Kieso (2002,h. 3) “pengakuan adalah proses untuk secara formal

mencatat atau memasukkan suatu pos di dalam akun dan laporan keuangan entitas”.

Pengakuan mencakup uraian pos dalam kata – kata dan angka, dengan jumlah

tercakup dalam laporan keuangan. Pengakuan tidak sama dengan realisasi,

meskipun keduanya kadang – kadang digunakan bergantian di dalam literatur dan

praktek akuntansi. Realisasi adalah proses pengubahan sumber daya bukan kas dan

hak menjadi uang dan paling tepat digunakan dalam akuntansi dan pelaporan

keuangan untuk penjualan aktiva secara tunai atau klaim atas kas.

Menurut Smith (2002, h.232) “pengakuan adalah pencatatan suatu item

dalam akun – akun dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan,

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

12

beban, keuntungan, atau kerugian”. Pengakuan termasuk penggambaran suatu item

baik dalam kata – kata maupun jumlah, di mana jumlah mencakup angka-angka

ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

Menurut Dyckman (2002, h.237) terdapat empat kriteria mendasar yang

harus dipenuhi sebelum suatu item dapat diakui, yaitu :

1. Definisi (definition) Suatu item atau informasi tertentu memerlukan definisi

operasional yang jelas untuk bisa dimasukkan ke dalam elemen laporan

keuangan (aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan

kerugian).

2. Dapat diukur (measurability) Suatu item tertentu harus dapat diukur dengan

atribut yang relevan untuk menentukan keandalan daya ujinya, yaitu

karakteristik, sifat, atau aspek yang dapat dikuantifikasi dan diukur. Contohnya

adalah biaya historis, biaya sekarang, nilai pasar, nilai bersih yang dapat

direalisasi, dan nilai sekarang bersih.

3. Relevan (relevanace), Apabila digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan, informasinya mampu menghasilkan manfaat tertentu.

4. Keandalan (reability) Informasi mengenai tersebut dapat disajikan secara wajar,

dapat diuji dan netral.

Menurut Dyckman (2002 : 238), selain empat kriteria pengakuan umum

tersebut, prinsip pendapatan menyatakan bahwa pendapatan harus diakui dalam

laporan keuangan ketika :

1. Pendapatan dihasilkan, Pendapatan dihasilkan ketika perusahaan secara

mendasar menyelesaikan semua yang harus dilakukannya agar dikatakan

menerima manfaat dari pendapatan yang terkait. Secara umum, pendapatan

diakui ketika proses menghasilkan laba diselesaikan atau sebenarnya tidak

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

13

diselesaikan selama biaya – biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses

menghasilkan laba dapat diestimasi secara andal.

2. Pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi, Pendapatan direalisasi ketika kas

diterima untuk barang atau jasa yang dijual. Pendapatan itu dapat direalisasi

ketika klaim nonkas atas kas (misalnya, aktiva nonkas seperti piutang usaha atau

wesel tagih) diterima yang ditentukan dapat segera dikonversikan ke dalam

jumlah kas tertentu. Kriteria ini juga dipenuhi jika produk tersebut adalah suatu

komoditas, seperti emas atau gandum, di mana ada pasar publik untuk jumlah

tidak terhingga dari produk tersebut yang dapat dibeli atau dijual pada harga

pasar yang telah diketahui.

Menurut Smith (2002, h.297) Dilihat dari segi kegiatan dan peristiwa yang

mendukung terjadinya pendapatan, waktu pengakuan pendapatan untuk penjualan

produk antara lain :

a) Pengakuan pendapatan pada saat penjualan

Menurut Smith (2002, h.297) Pengakuan pendapatan pada saat penjualan

didasarkan kepada :

1. Harga jual telah dapat ditentukan dengan agak pasti.

2. Produk yang dijual telah meninggalkan perusahaan dan diganti dengan suatu

asset yang lain.

3. Untuk kebanyakan perusahaan, penjualan merupakan peristiwa keuangan

yang paling penting dalam kegiatan ekonominya.

4. Kebanyakan biaya produksi atau pengadaan produksi tersebut telah

dikeluarkan atau dapat ditentukan dengan mudah.

Smith (2002, h.297) menambahkan Ada tiga masalah yang ditimbulkan dari

pelaksanaan pengakuan pendapatan pada saat penjualan, yaitu :

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

14

1. Penjualan dengan persetujuan pembelian kembali, bila sebuah perusahaan

menjual produknya dan setuju untuk membelinya kembali dalam periode

akuntansi selanjutnya, maka persetujuan pembelian kembali dilakukan pada

harga tertentu dan harga tersebut menutupi semua biaya persediaan ditambah

biaya penyimpanan yang berkaitan dengan persediaan dan kewajiban yang

berkaitan tetap ada di pembukuan penjual. Dengan kata lain tidak terjadi

penjualan.

2. Penjualan dimana terdapat retur, Ada tiga metode pengakuan pendapatan

alternatif pada penjual menghadapi resiko kepemilikan dengan adanya retur,

yaitu :

a) Tidak mencatat penjualan sampai hak retur habis masa berlakunya

b) Mencatat penjualan, tetapi menguranginya dengan taksiran retur mendatang

c) Mencatat penjualan dan memperhitungkan retur sewaktu terjadinya.

3. Trade Loading dan Channel Stuffing, Merupakan keputusan dan tindakan dari

kebijakan manajemen dan pemasaran yang melambungkan penjualan,

mengganggu hasil operasi, dan menghias laporan keuangan. Pada akhir periode,

penyesuaian-penyesuaian akuntansi tidak dibuat untuk mengurangi dampak

jenis penjualan ini terhadap hasil operasi.

b) Pengakuan pendapatan selama masa produksi

Ini terlihat pada kontrak-kontrak konstruksi yang bersifat jangka panjang.

Pendapatan dapat diakui selama masa produksi jika :

1. Harga kontrak adalah tetap dan dapat ditentukan.

2. Total biaya produksi dapat diestimasi secara meyakinkan.

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

15

3. Biaya yang dikeluarkan selama periode akuntansi berjalan atau persentase

penyelesaian produksi diketahui atau dapat ditaksir secara meyakinkan.

Metode akuntansi yang digunakan untuk mengakui pendapatan selama masa

produksi pada kontrak konstruksi jangka panjang disebut metode persentase

penyelesaian.

Jika ketiga kondisi diakui di atas tidak terpenuhi selama masa produksi, maka

pendapatan diakui pada saat selesainya produksi, yang dikenal metode kontrak

selesai. (Smith 2002, h. 297)

c) Pengakuan pendapatan pada saat produksi selesai

Hal ini dijumpai pada produksi mineral yang bernilai tinggi seperti emas dan

perak, dan beberapa komoditas pertanian seperti padi dan jagung. Kriteria utama

untuk pengakuan pendapatan pada saat produksi selesai adalah :

1. Adanya harga pasar yang relatif stabil dan aktif.

2. Tidak ada biaya pemasaran atau penjualan yang besar.

3. Adanya kemungkinan penukaran unit – unit fisik tanpa pengaruh apa-apa

terhadap harga jual, misalnya suatu balok emas dapat ditukarkan dengan

balok emas lainnya untuk berat yang sama. (Smith 2002, h.297)

d) Pengakuan pendapatan pada saat kas tak tertagih

Penerimaan tunai sesudah saat penjualan memberikan pengukuran yang

verifiabel, tetapi sebenarnya tidak ada alasan untuk menunda pengakuan penjualan

sampai saat diterima. Namun demikian, apabila salah satu dari dua kriteria yang

berikut dipenuhi, penundaan pengakuan pendapatan sampai saat kas tertagih

memang dapat dibenarkan. (Smith 2002,h. 297) :

1. Apabila tidak mungkin mengukur nilai aktiva yang diterima secara cukup

tepat maka harus di ukur melalui biaya material lain.

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

16

2. Apabila masih ada biaya-biaya yang material jumlahnya yang masih harus

dikeluarkan, dan biaya-biaya ini tidak dapat ditaksir jumlahnya secara tepat.

Jika penjualan dilakukan dengan cicilan, pendapatan terkadang diakui

sebagaimana kas tertagih. Dua metode pengakuan pendapatan jika penjualan

dengan kredit yaitu metode cicilan (installment method) dan metode

perolehan kembali biaya (cost recovery method). Pada metode cicilan,

sebagian kas tertagih dinyatakan sebagai perolehan kembali biaya dan

sebagian lagi dinyatakan sebagai laba. Pada metode perolehan kembali biaya,

tidak ada laba yang diakui hingga jumlah kas yang diterima sama dengan

biaya perolehan harta yang terjual

2.2.5 Hasil Produksi Sebagai Faktor Pendapatan

Tingkat pendapatan dapat kita jelaskan pengertiannya ialah “Pendapatan

adalah suatu hasil yang di dapatkan oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan

walaupun hasil yang dicapainya masih rendah ataupun sudah cukup tinggi yang

nantinya digunakan untuk mencukupi suatu kebutuhan ataupun mengkonsumsi

suatu barang dan jasa”.(http://firdaaprilianto.blogspot.com/2014/12/i-hubungan-

antara-tingkat-pendapatan. html // diakses tanggal21/07/2014).

Upaya dalam meninjau pengaruh peningkatan produksi dan pendapatan

didalam kegiatan ekonomi maka dapat dijelaskan pada faktor pertumbuhan

ekonomi yang mana tergatung pada modal, tenaga kerja dan teknologi, sedangkan

komponen pertumbuhan ekonomi dari semua bangsa di dunia yaitu:

a. Akumulasi modal.

b. Pertumbuhan Penduduk.

c. Kemajuan Teknologi.

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

17

Akumulasi modal (Capital accumulation) terjadi apa bila sebagian

pendapatan ditabungan dan investasi kembali dengan tujuan memperbesar output

dan pendapatan kemudian hari. Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan angkatan

kerja dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan

ekonomi, karena pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar

domestik lebih besar. Kemajuan teknologi adalah ditemukan cara baru atau

perbaikan cara lama dalam mengenai pekerjaan tradisional. (Amalia,2007, h.23-24)

Teori ekonomi pendapatan atau penerimaan keuntungan mempunyai arti

yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan dari segi pembukuan. Ditijau

dari sudut pandangan perusahaan atau pembukuan seperti telah diterangkan di atas,

keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan

seluruh biaya yang dikeluarkan. Keuntungan menurut pandangan pembukuan,

apabila dikurangi lebih lanjut oleh biaya tesembunyi, akan menghasilkan

keuntungan ekonomi atau keuntungan murni (Pure profit). (Sukirno, 2011.h. 384)

Yuwanta (2007, h. 13), “Sebagai usaha peningkatan pendapatan di daerah

kemiskinan dan sekaligus mengubah kemiskinan menjadi sumber produksi ternak

dengan kualitas tinggi”. Maksudnya peningkatan pendapatan usaha budi daya ikan

nila harus bisa menentukan kualitas produksi.

Daniel (2004, h.138-139) lebih lanjut menjelaskan bahwa “Perubahan

tingkat pendapatan akan mempengaruhi banyaknya barang yang dikonsumsi.

Secara teoritis, peningkatan pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Namun

bertambahnya pendapatan suatu usaha sangat mempengaruhi permintaan akan

barang” Maka hal ini perlu melihat berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan

antara lain:

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

18

a. Harga

b. Harga barang lain

c. Selera

d. Jumlah penduduk

e. Tingkat pendapatan.

Penulis mencoba merintis faktor ini memberikan gambaran dalam suatu

peningkatan pendapatan, setiap dalam usaha yang mana keadaan harga suatu barang

mempengaruhi jumlah permintaan barang (Produksi) tersebut, harga barang lain

juga memberikan dampak dari perubahan harga yang mempegaruhi terhadap

permintaan barang lain. Sedang selera memberikan pengaruhi terhadap besar

kecilnya permintaan. Pertumbuhan penduduk makin meningkat makin besar pula

barang yang dikonsumsi, dan tingkat pendapatan juga akan terjadi pengaruh

terhadap banyaknya konsumsi.

Pendapatan usaha dibandingkan dengan biaya produksi, namun yang

diarahkan pada suatu tujuan bisnis memang sudah semestinya berorientasi pada

pasar dan mengharapkan keuntungan.

2.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

Banyak hal yang ikut berperan dan berpengaruh terhadap pendapatan usaha

dalam kegiatan usahanya ini diantaranya, modal usaha/biaya produksi, lokasi usaha.

Semakin besar selisih antara nilai produksi dengan biaya, maka akan memberikan

keuntungan semakin besar pula.

a. Modal Usaha

Nugraha (2011: 9) mengemukakan bahwa “modal usaha adalah uang yang

dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya;

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

19

harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk

menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan”. Modal dalam pengertian ini

dapat diinterpretasikan sebagai sejumlah uang yang digunakan dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan bisnis.

Banyak kalangan yang memandang bahwa modal uang bukanlah segala-

galanya dalam sebuah bisnis. namun perlu dipahami bahwa uang dalam sebuah

usaha sangat diperlukan. Yang menjadi persoalan di sini bukanlah penting tidaknya

modal, karena keberadaannya memang sangat diperlukan, akan tetapi bagaimana

mengelola modal secara optimal sehingga bisnis yang dijalankan dapat berjalan

lancar (Amirullah,2005, h.7).

Sutrisno (2007, h.87), menyatakan bahwa modal usaha adalah dana yang

dibutuhkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan

sehari-hari seperti, pembeli bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang

dan pembayaran lainnya.

Menurut Anoraga (2007:198), sumber dana perusahaan (modal) dibagi

menjadi dua yaitu :

1. Sumber dana dari dalam perusahaan itu sendiri meliputi :

a. Penggunaan laba perusahaan

b. Penggunaan cadangan

c. Penggunaan laba yang ditak dibagi

2. Sumber dana dari luar perusahaan meliputi :

a. Dari pemilik, dalam bentuk saham, dan

b. Dari pinjaman (baik pinjaman pendek maupun jangka panjang).

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

20

b. Harga Jual

Hansen dan Mowen (2001:633) mendefinisikan “harga adalah jumlah

moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas

barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”

Menurut Mulyadi (2005:78) Harga adalah besarnya harga yang akan

dibebankan kepada konsumen yang diperoleh atau dihitung dari biaya produksi

ditambah biaya non produksi dan laba yang diharapkan

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah

biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa

ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk

mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan

untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat

untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan

kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan bagi

para pembeli.

Dalam menentukan harga jual keputusan-keputusan penempatan harga

menjadi semakin rumit apabila perusahaan memproduksi sebuah lini dari beberapa

model atau gaya dimana calon pelanggan menganggap memiliki keterkaitan satu

sama lain. Dalam kasus seperti ini perusahaan seharusnya menyesuaikan harga dari

barbagai model untuk merefleksikan persepsi pelayanan dari nilai relatif mereka.

Hal terbaik yang dapat dilakukan para manajer adalah menetapkan harga setiap

produk secara terpisah lalu menyesuaikan harga itu untuk merefleksikan

kecenderunan bahwa pelanggan akan menaikkan harga atau menurunkan dan akan

memandang harga dari produk terkait adalah wajar dan layak. (Boyd at, al

2000,h.27)

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

21

Ada beberapa langkah dalam penetapan harga menurut kotler dan Kevin

(2007: 84) yaitu :

1. Memilih tujuan penetapan harga

Perusahaan tersebut memutuskan dimana memposisikan tawaran pasarnya.

2. Menentukan permintaan

Setiap harga akan menghasilkan tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu

mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap tujuan pemasaran suatu

perusahaan

3. Memperkirakan biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan

untuk produknya.

4. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran bersaing

Dalam rentang kemungkinan-kemungkinan harga yang ditentukan permintaan

pasar dan biaya perusahaan, perusahaan tersebut harus memperhitungkan biaya

harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing

5. Memilih metode penetapan harga

Perusahaan-perusahan memilih metode penetapan harga yang menyertakan

suatu atau lebih diantara ketiga pertibangan ini (permintaan pekerja, fungsi

biaya dan harga pesaing)

6. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir ini, perusahaan tersebut akan mempertimbangkan

faktor-faktor tambahan, yang meliputi dampak dari kegiatan dari perusahaan

lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga yang berbagi laba

dan risiko dan dampak harga terhadap pihak lain.

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

22

c. Lokasi Usaha

Dalam membuat rencana bisnis, pemilihan lokasi usaha adalah hal utama

yang perlu dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu faktor penting dan

sangat menentukan keberhasilan suatu usaha. Banyak hal yang harus

dipertimbangkan dalam memilih lokasi, sebagai salah satu faktor mendasar, yang

sangat berpengaruh pada penghasilan dan biaya, baik biaya tetap maupun biaya

variabel. Lokasi usaha juga akan berhubungan dengan masalah efisiensi

transportasi, sifat bahan baku atau sifat produknya, dan kemudahannya mencapai

konsumen. Lokasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pembeli dan juga

kenyamanan Anda sebagai pemilik usaha, (arsipbisnis.wordpress.com, diakses

tanggal 2 November 2014)

2.2.7 Hubungan Modal dengan Pendapatan

Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan langsung

maupun tak langsung dalam proses produksi untuk menambah output. Masalah

modal dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kekurangan dalam alat-alat modal dan

kekurangan dana modal untuk membiayai pembentukan modal yang baru.

Terbatasnya modal dalam usaha dagang dapat dilihat dari terbatasnya jumlah

prasarana dan terbatasnya alat-alat modal yang modern yang dapat digunakan dalan

kegiatan produksi. Hal ini merupakan salah satu faktor penting yang menyebabkan

tingkat pendapatan.

Modal adalah sejumlah uang yang digunakan untuk mengelola dan

membiayai usaha dagangan setiap bulan/setiap hari. Di mana di dalamnya terdapat

ongkos untuk pembelian sumber-sumber produksi yang digunakan untuk

memproduksi suatu output tertentu/opportunity cost dan untuk menggunakan input

yang tersedia. Kemudian didalam ongkos juga terdapat hasil atau pendapatan bagi

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

23

pemilik modal yang besarnya sama dengan seandainya pedagang menanamkan

modalnya di dalam sektor ekonomi lainnya dan pendapatan untuk tenaga kerja

sendiri. Sehingga keuntungan merupakan hal yang sangat berat bagi seorang

pedagang.

Modal juga akan digunakan sebagai biaya dalam pembelian suatu sumber-

sumber produksi yang dikatakan sebagai biaya usaha. Biaya usaha ini biasanya

diklasifikasikan menjadi dua yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap

(variable cost). Biaya tetap (FC) adalah biaya yang 23elative tetap jumlahnya dan

terus dikeluarkan walaupun barang yang dijual banyak atau sedikit. Biaya variabel

(VC) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh barang yang dijual,

contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap

(FC) dan biaya variabel (VC), maka TC = FC + VC (Manurung, 2006, h.98)

2.2.8 Hubungan Harga Jual dengan Pendapatan

Harga jual sangat berkaitan dengan pendapatan di karenakan jika harga juala

meningkat maka pendapatan sebuah perusahaan akan ikut meningkat. Maka dari itu

Harga jual merupakan sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa. Perusahaan

selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual

dan boleh memperoleh laba yang maksimal. Hansen dan Mowen (2001, h. 633)

mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit

usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau

diserahkan”. Menurut Mulyadi (2001:78) “pada prinsipnya harga jual harus dapat

menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan

biaya produksi ditambah mark-up”.

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

24

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya

yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah

dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba

yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik

minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk

yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk

suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

2.3 Kopi

2.3.1 Pengertian Kopi

Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama

dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi

dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies

kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun,

kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut

dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab, melalui

para saudagar Arab (Rahardjo, 2012,h.64).

2.3.2 Jenis-Jenis Kopi

Di dunia perdagangan dikenal beberapa golongan kopi, tetapi yang paling

sering dibudidayakan hanya kopi arabika, robusta, dan liberika. Menurut Najiyanti

dan Danarti, (2004:33) Pada umumnya, penggolongan kopi berdasarkan spesies,

kecuali kopi robusta. terdapat empat jenis kopi yang telah dibudidayakan, yakni:

1. Kopi Arabika

Kopi arabika merupakan kopi yang paling banyak di kembangkan di dunia

maupun di Indonesia khususnya. Kopi ini ditanam pada dataran tinggi yang

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

25

memiliki iklim kering sekitar 1350-1850 m dari permukaan laut. Sedangkan di

Indonesia sendiri kopi ini dapat tumbuh dan berproduksi pada ketinggian 1000 –

1750 m dari permukaan laut. Jenis kopi cenderung tidak tahan Hemilia

Vastatrix. Namun kopi ini memiliki tingkat aroma dan rasa yang kuat.

2. Kopi Liberika

Jenis kopi ini berasal dari dataran rendah Monrovia di daerah Liberika. Pohon

kopi liberika tumbuh dengan subur di daerah yang memilki tingkat kelembapan

yang tinggi dan panas. Kopi liberika penyebarannya sangat cepat. Kopi ini

memiliki kualitas yang lebih buruk dari kopi Arabika baik dari segi buah dan

tingkat rendemennya rendah.

3. Kopi Canephora (Robusta)

Kopi Canephora juga disebut kopi Robusta. Nama Robusta dipergunakan untuk

tujuan perdagangan, sedangkan Canephora adalah nama botanis. Jenis kopi ini

berasal dari Afrika, dari pantai barat sampai Uganda. Kopi robusta memiliki

kelebihan dari segi produksi yang lebih tinggi di bandingkan jenis kopi Arabika

dan Liberika.

4. Kopi Hibrida

Kopi hibrida merupakan turunan pertama hasil perkawinan antara dua spesies

atau varietas sehingga mewarisi sifat unggul dari kedua induknya. Namun,

keturunan dari golongan hibrida ini sudah tidak mempunyai sifat yang sama

dengan induk hibridanya. Oleh karena itu, pembiakannya hanya dengan cara

vegetatif seperti stek atau sambungan.

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

26

2.4 Strategi pemasaran

Jantung dari perencanaan pemasaran adalah strategi pemasaran. Strategi

pemasaran adalah “rencana tindakan” yang hendak di ikuti oleh manajer pemasaran.

Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa situasi dan tujuan perusahaan. Dalam

merencanakan strategi pemasaran, manajer pemasaran haruslah mengambil keputusan

mengenai bagaimana dia akan menggunakan alat-alat pemasaran yang dimilikinya

untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. (Tjiptono2001, h.13)

Menurut Tjiptono (2001, h.13) Ada 2 (dua) tipe faktor (variabel) yang

dihadapi manajer pemasaran dalam strategi perencanaannya yaitu:

a. Faktor yang dapat dikendalikan (controllable) misalnya, manajer dapat

memutuskan apakah memakai iklan atau tidak, berapa banyak dan apa jenisnya.

Manajer harus pula mengambil keputusan yang sama untuk garis produk, distribusi,

harga promosi penjualan, dan penggunaan penjualan perorangan (personal selling).

Manajer harus dapat menyusun ini ke dalam suatu program pemasaran yang

menyeluruh dengan cara-cara yang tak terbatas jumlahnya. Faktor yang dapat

dikendalikan dalam strategi pemasaran adalah:

1. Produk

Produk adalah salah satu faktor terpenting yang dapat dikendalikan oleh

manajer pemasaran dan dalam banyak hal merupakan alat yang efektif bagi

manajer pemasaran. Produk itu dapat diubah dengan berbagai cara untuk

meningkatkan tercapainya sasaran pemasaran. Produk dapat diubah kualitasnya,

ukurannya, bentuknya, warnanya, variasinya, dan lain-lain.

2. Distribusi

Distribusi ialah berkenaan dengan tersediannya produk, dimana konsumen dari

pasar sasaran bisa membelinya, sehingga pembeli akan mudah menemukan.

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

27

3. Harga

Harga yang ditawarkan untuk suatu produk adalah faktor yang dapat

dikendalikan dalam batas-batas tertentu. Seorang penjual dapat memilih untuk

bersaing dalam harga dan menetapkan harganya lebih rendah dari harga

pesaingnya.

4. Promosi

Para manajer pemasaran dapat memilih pemakaian alat-alat promosi dalam

berbagai jumlah dan kombinasi. Mereka dapat memilih memakai iklan sebagai

metode utama untuk komunikasi dengan konsumen, atau ia dapat memakainya

hanya sebagai pelengkap untuk bentuk komunikasi lainnya.

b. Faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) yaitu yang terdapat dalm

lingkungan dimana strateginya itu haruslah dilaksanakan. Contohnya manajer

dihadapkan pada cirri-ciri tertentu dari permintaan (demand) yang terdapat

dipasar.

Menurut Zyman, S, (2000, h. 95). Strateginya haruslah sesuai dengan ciri-

ciri permintaan ini, kalau tidak manajer tidak akan berhasil. Faktor-faktor yang

tidak dapat dikendalikan dalam strategi pemasaran adalah :

1. Permintaan (demand)

Permintaan akan barang dan jasa pada dasarnya tidaklah diciptakan oleh

aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh penjual. Permintaan itu adalah hasil

dari kebutuhan dan sasaran konsumen. Strategi pemasaran dapat digunakan

untuk mengubah permintaan yang terpendam itu menjadi permintaan efektif

dengan menawarkan suatu produk atau jasa-jasa dengan cara yang sesuai

dengan kekuatan permintaan yang terpendam.

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

28

2. Persaingan

Keadaan persaiangan sekarang, perkiraan persaingan di masa depan dan

antisipasi tindakan pembalasan dari pihak saingannya, tentulah akan

mempengaruhui perencanaan strategi pemasaran. Jika seorang saingan memakai

suatu strategi pemasaran tertentu, ini mungkin menunjukan bahwa adalah

bijaksana untuk mengubah strategi sendiri untuk menghindari konfrontasi

langsung di pasar.

3. Stuktur ditribusi

Kebanyakan para penjual harus mencapai pasar untuk produk mereka, melalui

struktur distribusi yang sudah ada.

4. Hukum pemasaran

Banyak hambatan hukum yang telah dikenakan terhadap para penjual, demi

untuk melindungi kepentingan masyarakat. Misalnya seorang penjual mungkin

memutuskan akan menjual produknya kepada masing-masing segmen pasar

dengan harga ayang maksimum yang bersedia dibayar oleh segmen pasar

tersebut.

5. Biaya non-pemasaran.

Dalam merencanakan strategi pemasaran, biaya-biaya non pemasaran seperti

biaya produksi, dan overhead (umum) juga menimbulkan keterbatasan pada

strategi yang dapat direncanakan.

Menurut Tjiptono (2001, h.12), strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh

perusahaan yang menerapkan strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki

keunggulan bersaing di pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap

strategi berikut ini :

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

29

a. Diferensiasi Produk

Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih

menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil,

berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih

diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya.

b. Diferensiasi Kualitas Pelayanan

Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix :

product, place, price, promotion, people, packaging, programming patnership

sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan.

c. Diferensiasi Citra

Citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau

pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran

yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses

pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan

mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk

memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terus- menerus

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

30

III. METODE PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel

3.1.1. Populasi

Dalam penelitian ini populasi yang diambil oleh penulis adalah seluruh industri

bubuk kopi tradional yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

terdiri dari 14 indusrti bubuk kopi.

Tabel 2Jumlah Industri bubuk kopi tradisional Aceh Kecamatan

Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat No Nama Perusahaan Jumlah tenaga kerja

1 MD/ M.Diah Diwa 32 Bakopi 33 UD. Fauzi 34 UD.Usman 35 UD. Andika 56 UD.Amrim 37 UD. Anuwar 58 UD.Zulkifli 39 UD. Hasbalah 510 UD.Kuta Raja 411 UD. Fajar Delima 112 UD. Rahmad Atc 413 UD. Fauzi Ibrahim 214 Manisa Jaya 5

Jumlah 49

3.1.2. Sampel

Berdasarkan populasi diatas maka tehnik sampel yang diambil dalam penelitian

ini adalah tehnik sampling jenuh dimana setiap anggota populasi dijadikan sampel yaitu

sebanyak 14 sampel pada industri bubuk kopi tradisional yang ada di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

31

3.2. Data penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Untuk keperluan analisis, maka dalam penelitian ini digunakan data skunder dan

primer yaitu :

a. Data Primer

Data primer diperoleh dari wirausaha bubuk kopi dengan menggunakan metode

wawancara langsung terhadap pemilik usaha dengan menggunakan daftar

pertanyaan (kuisioner) yang telah disiapkan.

b. Data Skunder

Data skunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas

perindustrian perdagangan dan koperasi Kab. Aceh Barat dan literatur seperti

majalah dan skripsi yaitu sebagai data pendukung dalam penelitian ini.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulkan data yang dilakukan dalam penelitian yaitu dengan cara :

a. Studi Pustaka (Libray Resarch) ialah mengumpulkan data yang diperlukan dengan

cara membaca buku-buku dan literatur lainya baik yang wajib maupun yang

dianjurkan yang berhubungan dan ada kaitannya dengan masalah yang dibahas

dalam penelitian ini.

b. Penelitian lapangan (Field Research) ialah metode ini dilakukan dengan cara

mengadakan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang dapat

memberikan keterangan yang berhubungan dangan masalah yang akan dibahas.

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

32

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara langsung dengan wirausaha di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

3.3. Model Analisis Data

Teknik yang digunakan sebagai alat analisis dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan rumus pendapatan sederhana dan analisis Regresi liner sederhana sebagai

berikut :

π = TR-TC

TR = P.Q

TC = FC+VC

π = (P.Q) – (FC+VC)

Regresi Liner sederhana

Y = a + b1 X1 + e

3.4 Definisi Operasional Variabel

Agar penelitian ini lebih terarah, peneliti membatasi penelitian untuk melihat

identifikasi pendapatan Usaha Bubuk Kopi di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Barat, yaitu :

a. Pendapatan Usaha bubuk kopi merupakan suatu pendapatan usaha yang diukur

dalam rupiah.

b. Modal merupakan jumlah pengeluaran pertama dalam memproduksikan jumlah

kopi yang akan di pasarkan yang di ukur dalam Rupiah

c. Harga jual merupakan jumlah harga per kilo gram bubuk kopi yang akan di

pasarkan yang di ukur dalam Rupiah.

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Bagian ini penulis akan menjelaskan tentang Analisis Pendapatan dan

Keuntungan usaha Pada Industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

4.1.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh adalah sebuah usaha yang dijalankan

oleh perorangan. Usaha ini bergerak bersifat home industri. Produk yang

ditawarkan adalah kopi bubuk halus dan kasar. Kelebihan produk kopi ini adalah

banyak diminati oleh masyarakat dikarenakan oleh harga yang sangat terjangkau,

serta rasa yang sangat nikmat, dengan aroma yang sangat menggugah selera para

penikmat kopi. Selama ini, yang menjadi pelanggan adalah masyarakat yang

disekitar Meulaboh, juga ada yang berlangganan dari luar kota seperti Banten,

Medan dan beberapa propinsi lainnya di Nusantara.

Dalam menjalankan usaha selama ini para usahawan mencoba untuk

manfaatkan media internet sebagai wadah mengpublikasi produk usaha kopi yang

diberi nama produk usaha bubuk kopi tradisional Aceh. Bubuk Kopi Tradisional

Aceh menyediakan Bubuk Halus untuk rumah tangga isi 100 Gr,250 Gr, 500 Gr

dan 1 Kg, Bubuk Kasar untuk Warung isi 500 Gr dan 1 Kg, Bubuk Kopi Halus

Special Rp 98.000,-/Kg, Bubuk Halus A. Rp 50.000,-/Kg, Bubuk Halus B. Rp

42.000,- / Kg/ Bubuk Kasar Rp 45.000,- /Kg,. Proses Pembersihan biji-biji kopi

dengan air bersih lagi suci dan mengalir sehingga debu dan kotoran tidak

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

34

mengganggu kesehatan,Meja tempat pendingin bijio kopi setelah di gonseng,

ditutup setelah siap bekerja untuk menghidari injakan dari pada kucing dan hama

yang lain, Mesin tempat penggilingan kopi dengan kapasitas 300 kg perjam.

4.2 Pembahasan Penelitian

Setelah pengumpulan data yang berupa data Pendapatan Usaha Pada Industri

Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat dari data tersebut jumlah sampel yang diambil oleh penulis adalah sebanyak

14 tempat usaha yang diperoleh melalui data primer. Selanjutnya penulis

melakukan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

Pendapatan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan adalah untuk

membuktikan hipotesis yang telah di ajukan benar adanya. Sampel yang ada dalam

penelitian keseluruhan dari para usaha bubuk kopi tradisional Aceh.

Pada penelitian ini Analisis yang digunakan adalah analisis Deskriptif yang

menjelaskan tentang gambaran data-data variabel penelitian yaitu data yang dilihat

dari Modal, harga jual dan Pendapatan.

Berikut adalah data Jumlah modal yang dikeluarkan oleh para Usaha Pada

Industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten

Aceh Bara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

35

Tabel 3Harga jual pada Pada Industri Bubuk Kopi Tradisional

Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh BaraNo Nama Perusahaan Harga Jual

rata-rata/Kg

1 MD/ M.Diah Diwa 50000

2 Bakopi 45000

3 UD. Fauzi 35000

4 UD.Usman 35000

5 UD. Andika 45000

6 UD.Amrim 35000

7 UD. Anuwar 45000

8 UD.Zulkifli 35000

9 UD. Hasbalah 45000

10 UD.Kuta Raja 45000

11 UD. Fajar Delima 45000

12 UD. Rahmad Atc 45000

13 UD. Fauzi Ibrahim 45000

14 Manisa Jaya 45000

Sumber : data penelitian lapangan (Desember 2014 diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah harga jual enceran

pada MD/ M.Diah Diwa sebesar 50 ribu rupiah per Kg, jumlah harga jual enceran

pada Bakopi sebesar 45 ribu rupiah per Kg, jumlah harga jual enceran pada UD.

Fauzi sebesar 35 ribu rupiah per Kg, jumlah harga jual enceran pada UD.Usman

sebesar 35 ribu rupiah per Kg, jumlah harga jual enceran pada UD. Andika sebesar

45 ribu rupiah per Kg, jumlah harga jual enceran pada UD. Amrim sebesar 35 ribu

rupiah per Kg, jumlah harga jual enceran pada UD. Anuwar sebesar 45 ribu rupiah

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

36

per Kg, jumlah harga jual enceran pada UD.Zulkifli sebesar 35 ribu rupiah per Kg,

jumlah harga jual enceran pada UD. Hasbalah sebesar 45 ribu rupiah per Kg,

jumlah harga jual enceran pada UD.Kuta Raja sebesar 45 ribu rupiah per Kg,

jumlah harga jual enceran pada UD.Kuta Raja sebesar 45 ribu rupiah per Kg,

jumlah harga jual enceran pada UD. Fajar Delima sebesar 45 ribu rupiah per Kg,

jumlah harga jual enceran pada UD. Rahmad Atc sebesar 45 ribu rupiah per Kg,

jumlah harga jual enceran pada UD. Fauzi Ibrahim sebesar 45 ribu rupiah per Kg,

jumlah harga jual enceran pada Manisa Jaya sebesar 45 ribu rupiah per Kg.

Tabel 4Jumlah pendapatan dalam satu kali produksi pada Pada Industri Bubuk Kopi

Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

No Usaha bubukkopi

Harga kopi per kg

JumlahproduksiPer bulan

FC VC TR TC π = TR - TC

Per bulan per bulan (b.q) FC+VC

1 MDM.DiahDiwa

Rp 50.000 333 1.500.000 750.000 Rp 16.650.000 2.250.000 14.400.000

2 BakopiRp 45.000 100 1.000.000 800.000 Rp 4.500.000 1.800.000 2.700.000

3 UD. FauziRp 35.000 277 1.200.000 1.200.000 Rp 9.695.000 2.400.000 7.295.000

4 UD.UsmanRp 35.000 277 1.000.000 700.000 Rp 9.695.000 1.700,000 7.995.000.

5 UD. AndikaRp 45.000 100 8.00.000 950.000 Rp 4.500.000 1.750.000 2.750.000

6 UD.AmrimRp 35.000 277 1.000.000 750.000 Rp 9.695.000 1.750.000 7.945,000.

7 UD. AnuwarRp 45.000 400 700.000 1.200.000 Rp 18.000.000 820.000 17.180.000

8 UD.ZulkifliRp 35.000 400 800.000 850.000 Rp 14.000.000 1.650,000 12.500.000.

9 UD. HasbalahRp 45.000 100 1.300.000 750.000 Rp 4.500.000 2.050.000 2.450.000

10 UD.Kuta RajaRp 45.000 100 1.200.000 90.000 Rp 4.500.000 1,290.000 3.210.000.

11 UD. Fajar delimaRp 45.000 200 1.000.000 1.000.000 Rp 9.000.000 1.100.000 7,900.000

12 UD. Rahmad AtcRp 45.000 100 1.200.000 1.100.000 Rp 4,.00.000 1.220.000 3.280.000

13 UD. Fauzi IbrahimRp 45.000 138 1.000.000 1.000.000 Rp 6.210.000 2.000.000 4.210.000

14 Manisa JayaRp 45.000 138 1.300.000 900.000 Rp 6.210.000 1.030.000 5.180.000

Sumber : data penelitian lapangan (Desember 2014 diolah)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan dalam satu

kali produksi pada Industri Bubuk Kopi MDM.Diah Diwa adalah sebesar

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

37

14.400.000 jumlah pendapatan dalam satu bulan produksi pada Industri Bubuk

Kopi Bakopi adalah sebesar 2.700.000.00 jumlah pendapatan dalam satu kali

produksi pada Industri Bubuk Kopi UD. Fauzi adalah sebesar 7.295.000 jumlah

pendapatan dalam satu kali produksi pada Pada Industri Bubuk Kopi UD.Usman

adalah sebesar 7.995.000 jumlah pendapatan dalam satu kali produksi pada

Industri Bubuk Kopi UD. Andika adalah sebesar 2.750.000 jumlah pendapatan

dalam satu kali produksi pada Pada Industri Bubuk Kopi UD.Amrim adalah

sebesar 7.945.000 jumlah pendapatan dalam satu kali produksi pada Pada Industri

Bubuk Kopi UD. Anuwar adalah sebesar 17.180.000 jumlah pendapatan dalam satu

kali produksi pada Industri Bubuk Kopi UD.Zulkifli adalah sebesar 12.350.000

jumlah pendapatan dalam satu kali produksi pada Industri Bubuk Kopi UD.

Hasbalah adalah sebesar 2.450.000 jumlah pendapatan dalam satu kali produksi

pada Pada Industri Bubuk Kopi UD.Kuta Raja adalah sebesar 3.210.000

Begitu juga dengan jumlah pendapatan dalam satu kali produksi pada Pada

Industri Bubuk Kopi UD. Fajar Delima adalah sebesar 7.900.000 jumlah pendapatan

dalam satu kali produksi pada Industri Bubuk Kopi UD. Rahmad Atc adalah

sebesar 3.280.000, jumlah pendapatan dalam satu kali produksi pada Industri

Bubuk Kopi UD. Fauzi Ibrahim adalah sebesar 4,210,000 jumlah pendapatan dalam

satu kali produksi Pada Industri Bubuk Kopi Manisa Jaya adalah sebesar 5.180.000.

Dari hasil penelitian diatas dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi Pendapatan dan keuntungan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

38

Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat adalah

Jumlah Produksi dan harga jual. Karena dengan adanya jumlah produksi dan harga

jual yang bagus maka Pendapatan dan keuntungan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi

Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat akan

bertambah setiap bulannya. Namun ada faktor lain diluar model yang bisa

membuat pengaruh lebih besar bagi pendapatan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi

Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat seperti

kuranganya pemasokan biji kopi, rusaknya mesin penggiling kopi dan lain

sebagainya.

4.3 PDRB di Kabupaten Aceh Barat

Perkembangan ekonomi Kabupaten Aceh Barat salah satunya dapat dapat

dilihat dari angka Produk domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan

jumlah nilai tambah barang dan jasa akhir yang dihasilkan (nilai barang dan jasa

akhir dikurangi biaya untuk menghasilkan) oleh berbagai unit produksi di wilayah

Kabupaten Nagan Raya dalam jangka waktu satu tahun. Unit-unit produksi tersebut

dikelompokan ke dalam 9 (sembilan) lapangan usaha: (1) pertanian, tanaman

pangan, perkebunan, pertenakan, kehutanan, perikanan, (2) pertambangan dan

penggalian, (3) industri pengolahan, (4) listrik dan air minuman, (5)

bangunan/kontruksi, (6) perdagangan, hotel dan restoran, (7) angkutan dan

komunikasi, (8) keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan (9) jasa-jasa

termasuk jasa pelayanan

PDRB dapat dihitung berdasarkan harga berlaku (current price) dan harga

konstan (constan price) dengan tahun dasar yang dipakai saat ini adalah tahun 2014.

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

39

Pada umunya untuk kepentinganbarbagai analisa makro digunakan PDRB atas

dasarharag berlaku dan laju pertumbuhanekonomi atas dasar harga konstan.

Indikator kinerja lain yang terkait dengan besaran Produk Domestik

Regional Bruto adalah PDRB perkapita. Pendapatan per kapita dan tingkat

pertumbuhan ekonomi. PDRB per kapita dihitung dengan cara membagi jumlah

PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Angka pendapatan per kapita

memperlihatkan rata-rata pendapatn yang diterima oleh masing-masing penduduk

dan dapat mempresentasikan tinglkat kesejateraan Kabupaten Aceh Barat. Selaras

denagn indikator kinerja PDRB, kedua indikator kinerja makro ini mempresentasi

keberhasilan ataupun kegagalan menyeluruh dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat

didalam menjalankan misinya dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat

Kabupaten Nagan Raya.

Tabel 5PDRB Kabupaten Aceh Barat Tahun 2010 – 2014

No Tahun PDRB Perkembangan (%)

1 2010 2.229.262,54 -

2 2011 2.375.115,21 6,5426

3 2012 2.543.017,92 7,0692

4 2013 2.768.869,21 8,8847

5 2014 3.005.627,38 8,5507

Sumber : Hasil Regresi (diolah 2015)

Berdasarkan Tabel 4.5 PDRB Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2010 Rp

2.229.262,54 berjumlah ,- dan pada tahun 2011 berjumlah RP 2.375.115,21

dengan tingkat perkembangan 6,5426 %. Sedangkan pada tahun 2012 berjumlah Rp

2.543.017,92 dengan tingkat perkembang 7,0692% mengalami kenaikan sebesar

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

40

0,5266%, Sedangkan pada tahun 2013 berjumlah Rp 2.768.869,21 dengan tingkat

perkembangan 8,8847% mengalami kenaikan sebesar 1,8155%, Sedangkan pada

tahun 2014 berjumlah Rp 3.005.627,38 dengan tingkat perkembangan 8,5507 %

mengalami penurunan sebesar -0,335%.

4.4 Jumlah Penduduk Terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat

Tabel 6Jumlah Penduduk Terhadap PDRB Kabupaten Aceh Barat

Sumber : Data diolah 2015

4.4 Pembahasan Penelitian

Bagian ini penulis akan membahas tentang pengaruh yang ditimbulkan oleh

Jumlah Penduduk terhadap PDRB yang ada di Kabupaten Aceh Barat yang akan

dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi sederhana yang akan diolah

melalui Program Statistik SPSS 17. Dari hasil penelitian diperoleh hasil akhirnya

sebagai berikut :

Tabel 7Standar Deviasi Rata-rata

Tahun (X) Jumlah Penduduk (Y) PDRB Keterangan

2010 169,114 2.229.262,54

2011 177,532 2.375.115,21

2012 109,241 2.543.017,92

2013 187,459 2.768.869,21

2014 197,241 3.005.627,38

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

41

No. Variabel Rata-rata Std. Deviasi

1. PDRB 2.5844E6 3.09474E5

2. Jumlah Penduduk 168117.4000 34562.76880

Sumber : Hasil Regresi (diolah 2015)

Pada tabel 4.7 diatas penulis dapat menjelaskan bahwa rata-rata variabel

PDRB selama kurun waktu 2010-2014 adalah 2.5844E6, dengan standar deviasi

3.09474E5 dikarenakan PDRB pada setiap tahunnya mengalami kenaikan yang

sangat drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut Disebabkan oleh hasil yang

didapatkat oleh masyarakat sangat memuaskan baik itu disegi pertanian, Usaha

dagang maupun perkebunan diakibatkan oleh beberapa indikator-indikator,

diantaranya yaitu jumlah Peminjam, pengaruh pendapatan masyarakat dipedesaan,

jumlah dana yang dipinjamkan dan indikator lainnya.

Sedangkan rata-rata Jumlah Penduduk dengan tahun yang sama adalah

168117.4000 dengan standar deviasi 34562.76880. Disebabkan oleh beberapa

indikator-indikator, diantaranya yaitu minimnya angka kematian dan besarnya

angka kelahiran setiap tahunya, serta indikator lainnya.

4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi

Tabel 8

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

42

Hasil Koefisien Korelasi dan Determinasi

No Variabel PDRB PNPM

1 Person Correltion

a. PDRBb. Jumlah Penduduk

1.000

.373

.373

1.000

2 Model

a. Koefisien Korelasi (R)

b. Koefisien Determinasi Adjusted

c. Koefisien Determinasi (R²)

.373

.139

.149 Sumber : Hasil Regresi (diolah April 2013)

Berdasarkan tabel 8 diatas peneliti dapat menjelaskan bahwa koefisien

korelasi PDRB diperoleh R = 0,373 secara positif menjelaskan terdapat hubungan

yang cukup berarti antara Jumlah Penduduk (X) terhadap PDRB (Y) dengan

keeratan hubungan 37,3 persen. Dikarenakan apabila Jumlah Penduduk meningkat

tinggi maka PDRB juga akan meningkat, begitu juga sebaliknya apabila Jumlah

Penduduk Menurun maka PDRB juga akan menurun. Sehingga pengaruh yang

ditimbulkan juga sangat berarti.

Adapun mengetahui kriteria pengujian hubungan atau koefisien korelasi

(KK) antar variabel menurut Hasan (2003, h.234) adalah sebagai berikut :

a. KK = 0, artinya tidak ada korelasi

b. 0 < KK ≤ 0,20 artinya korelasi sangat rendah atau lemah sekali

c. 0,20 < KK ≤ 0,40 artinya korelasi rendah atau lemah tapi pasti

d. 0,40 < KK ≤ 0,70 artinya korelasi yang cukup berarti

e. 0,70 < KK ≤ 0,90 artinya korelasi yang tinggi dan kuat

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

43

f. 0,90 < KK ≤ 1,00 korelasi yang sangat tinggi dan kuat

g. KK = 1, artinya korelasi yang sempurna.

Berdasarkan hasil pengujian ini maka dapat diketahui Jumlah Penduduk (X)

terhadap PDRB di Kabupaten Aceh Barat. Koefisien determinasi dalam penelitian

ini dapat diketahui dengan menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut:

Koefisien determinasi = R2 x 100%

Koefisien determinasi = (0,139)2 x 100%

Koefisien determinasi = 13,9 %

Berdasarkan perhitungan diatas penulis dapat menjelaskan bahwa nilai

koefisien determinasi (R2) Adjusted bernilai 14,9 persen. Dan menghasilkan R2 (R

square) sebesar 13,9 persen, yang dapat diartikan bahwa 13,9 persen dapat

dijelaskan oleh variabel Jumlah Penduduk (X). Sedangkan sisanya sebesar 86,1

persen dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model Penelitian.

4.4.2 Uji Regresi Linear Sederhana dan Uji t (Parsial)

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

44

Tabel 7Regresi linear sederhana dan uji t (parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95.0% Confidence Interval

for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 2023285.112 819986.005 2.467 .090 -586276.321 4632846.545

Jumlah_Penduduk 3.338 4.797 .373 .696 .537 -11.929 18.604

Sumber : Hasil Regresi (diolah 2015)

Berdasarkan hasil penelitian ini maka diperoleh persamaan regresi linear

sederhana akhir estimasi sebagai berikut :

Y = A + BX + Ɛ

Y = 2023285.112+ 3.338X

Persamaan Regresi linear tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta

Dari persamaan tersebut dapat dilihat bahwa nilai konstanta bernilai positif yaitu

sebesar 2023285.112 Nilai konstanta ini menggambarkan apabila Jumlah

Penduduk sama dengan nol maka PDRB 2023285.112.

b. Koefisien Regresi dari variabel Jumlah Penduduk (X)

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien Jumlah Penduduk

bernilai positif yaitu sebesar 3.338. Dapat diartikan bahwa setiap kenaikan

PDRB sebesar 1% maka Jumlah Penduduk juga akan meningkat sebesar 1.370

persen

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

45

4.4.3 Uji t (parsial atau individual)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antar variabel

bebas Jumlah Penduduk (X) terhadap PDRB (Y) secara individual dengan tingkat

kepercayaan (level of confidence 95%) yaitu :

Berdasarkan tabel diatas nilai thitung dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Variabel Jumlah Penduduk (X)

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas terlihat bahwa untuk variabel Jumlah

Penduduk nilai thitung < ttabel (0.696> 2,776). maka Ho diterima dan H1 ditolak,

sehingga secara individual variabel jumlah Penduduk tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap PDRB di Kabupaten Aceh Barat.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil output dari penelitian diatas variabel Jumlah Penduduk

mempunyai hubungan secara negatif terhadap PDRB di Kabupaten Aceh Barat

karena nilai thitung < ttabel (0.696> 2,776). Hasil ini mengidentifikasikan Jumlah

Penduduk yang selalu naik setiap tahunnya dari periode 2010-2014 sehinga tidak

berpengaruh terhadap PDRB. Sedangkan jika dilihat dari nilai koefisien determinasi

(R2) menunjukan bahwa Jumlah Penduduk dalam mempengaruhi PDRB di

Kabupaten Aceh Barat sebesar 13,9 persen, yang dapat diartikan bahwa 13,9 persen

dapat dijelaskan oleh variabel Jumlah Penduduk (X). Sedangkan sisanya sebesar

86,1 persen dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model Penelitian.

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

1

V. PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan yang mempengaruhi

pendapatan usaha pada industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di Kecamatan Johan

Pahlawan Kabupaten Aceh Barat adalah Modal dan harga jual. Karena dengan

adanya modal, harga jual maka Pendapatan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi

Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat akan

bertambah setiap bulannya. Namun ada faktor lain diluar model yang bisa

membuat pengaruh lebih besar bagi pendapatan Usaha Pada Industri Bubuk Kopi

Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat seperti

kuranganya pemasokan biji kopi, rusaknya mesin penggiling kopi, dan lain

sebagainya.

Berdasarkan hasil output dari penelitian variabel Jumlah Penduduk mempunyai

hubungan secara negatif terhadap PDRB di Kabupaten Aceh Barat karena nilai

thitung < ttabel (0.696> 2,776). Hasil ini mengidentifikasikan Jumlah Penduduk yang

selalu naik setiap tahunnya dari periode 2010-2014 sehinga tidak berpengaruh

terhadap PDRB. Sedangkan jika dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2)

menunjukan bahwa Jumlah Penduduk dalam mempengaruhi PDRB di Kabupaten

Aceh Barat sebesar 13,9 persen, yang dapat diartikan bahwa 13,9 persen dapat

dijelaskan oleh variabel Jumlah Penduduk (X). Sedangkan sisanya sebesar 86,1

persen dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model Penelitian.

5.2 Saran - saran

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

47

1. Bagi para Usaha Industri Bubuk Kopi Tradisional Aceh di

Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat agar lebih giat lagi

dalam meningkatkan penjualan agar lebih baik lagi kedepan

2. Bagi Penulis Selanjutnya telah disebutkan bahwa masih terdapat

beberapa keterbatasan dalam penelitian ini. Saran yang dapat

dipertimbangkan untuk penelitian yang akan datang mengenai topik ini

adalah :

a. Mengusahakan untuk menggunakan observasi yang lebih banyak,

agar hasilnya dapat lebih mendekati kenyataan.

b. Menggunakan metode yang berbeda dalam menganalisis sehingga

hasilnya dapat dibandingkan serta kekurangan-kekurangan lainnya dapat

diperbaiki.

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga Pandji. 2000. Manajemen Bisnis. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

____________. 2007. Pengantar Ekonomi & Pengelolaan Industri Dalam EraGlobalisasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi Dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta:Lembaga Penerbit FE UI

Ahyari, Agus 2011 Manajemen Produksi Dan Operasi. PT. Pustaka Utama Jakarta

Dyckman 2002 Manjemen bisnis. Kencana Prenada Media Group.

Hansen dan Mowen, 2001, Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan benyaminMolan, , Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Hasan, Iqbal.2003. Pokok-pokok Materi Statistik2, Edisi Kedua. Jakarta : BumiAksara

Husaini dan Purnomo. 2006. Pengantar Statistik. Yogyakarta : PT. Bumi Aksara

Indriyo, Gitosudarmo 2000, Manajemen produksi. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta

Kieso 2002, Manajemen bisnis. PT. Pustaka Utama Jakarta

Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Nugraha 2011. Ekonomi Manajerial. penerbit Andi. Yogyakarta

Sukirno, dan Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group.

Smith 2002 Manajemen bisnis. Kencana Prenada Media Group.

Schroeder 2001, Pengukuran Pendapatan. Kencana Prenada Media Group.

Sofyan, Syafri 2002, Metode pengukuran pendapatan. PT. Pustaka Utama Jakarta

Sudjana. 2004. Ekonomitrika Edisi 1. Bandung : Ghalia Indonesia

Sigit,Sujana. 2007. Manajemen Bisnis. Bandung : Ghalia Indonesia

S. Zyman, 2000, Strategi Pemasaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

Usman, dan Akbar. 2006. Pengantar Statistik. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

http://www.pengertianahli.com/2014/2/12/pengertian-produksi-dan-faktor-produksi.html

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah,2005 Akuntansi biaya. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Anoraga Pandji. 2000. Pengantar Ekonomi & Pengelolaan Industri Dalam EraGlobalisasi. Jakarta : Rineka Cipta

____________. 2007. Pengantar Ekonomi & Pengelolaan Industri Dalam EraGlobalisasi. Jakarta : Rineka Cipta.

Amalia 2007, Manajemen Bisnis. Yogyakarta : PT. Bumi Aksara

Arsyad, 2004, Industri Kecil dan UKM .PT. Pustaka Utama Jakarta

Daniel 2004, Akuntansi bisnis. PT. Pustaka Utama Jakarta

Dyckman 2002 Pengantar bisnis. Kencana Prenada Media Group.

Hansen dan Mowen, 2001, Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan benyaminMolan, , Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Hasan, Iqbal.2003. Pokok-pokok Materi Statistik2, Edisi Kedua. Jakarta : BumiAksara

Husaini dan Purnomo. 2006. Pengantar Statistik. Yogyakarta : PT. Bumi Aksara

Kieso 2002, Pengantar Ekonomi bisnis. PT. Pustaka Utama Jakarta

Noor dan Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada.

Nugraha 2011. Ekonomi Manajerial. penerbit Andi. Yogyakarta

Mulyadi, 2005, Akuntansi Biaya, edisi 5, Yogyakarta: Aditya Media.

Ramlan 2006. Pendapataan Usaha. PT. Pustaka Utama Jakarta

Sukirno, dan Sadono. 2006. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Kencana PrenadaMedia Group.

Smith 2002 Manajemen bisnis. Kencana Prenada Media Group.

Schroeder 2001, Pengukuran Pendapatan. Kencana Prenada Media Group.

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

Sofyan, Syafri 2002, Metode pengukuran pendapatan. PT. Pustaka Utama Jakarta

Sujarno 2008, Ekonomi Mikro. PT. Pustaka Utama Jakarta

Sutrisno, 2007. Akuntansi Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi Edisi Satu.Yogyakarta : Penerbit Ekonisia

Sudjana. 2004. Ekonomitrika Edisi 1. Bandung : Ghalia Indonesia

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

No Usaha bubuk kopi Harga kopi per kg Jumlah produksi Per bulan

FC VC TR TC

Per bulan per bulan (b.q) FC+VC

1 MD/ M.Diah Diwa Rp 50,000.00 333

1,500,000 750,000 Rp 16,650,000.00 2,250,000

2 Bakopi Rp 45,000.00 277 1,000,000 800,000 Rp 12,465,000.00 1,800,000

3 UD. Fauzi Rp 35,000.00 277 1,200,000 1,200,000 Rp 9,695,000.00 2,400,000

4 UD.Usman Rp 35,000.00 277 1,000,000 700,000 Rp 9,695,000.00 1,700,000

5 UD. Andika Rp 45,000.00 100 800,000 950,000 Rp 4,500,000.00 1,750,000

6 UD.Amrim Rp 35,000.00 277 1,000,000 750,000 Rp 9,695,000.00 1,750,000

7 UD. Anuwar Rp 45,000.00 400 700,000 120,000 Rp 18,000,000.00 820,000

8 UD.Zulkifli Rp 35,000.00 400 800,000 850,000 Rp 14,000,000.00 1,650,000

9 UD. Hasbalah Rp 45,000.00 100 1,300,000 750,000 Rp 4,500,000.00 2,050,000

10 UD.Kuta Raja Rp 45,000.00 100 1,200,000 90,000 Rp 4,500,000.00 1,290,000

11 UD. Fajar Delima Rp 45,000.00 20

1,000,000 100,000 Rp 900,000.00 1,100,000

12 UD. Rahmad Atc Rp 45,000.00 100

120,000 1,100,000 Rp 4,500,000.00 1,220,000

13 UD. Fauzi Ibrahim Rp 45,000.00 138

1,000,000 1,000,000 Rp 6,210,000.00 2,000,000

14 Manisa Jaya 45000 138 130,000 900,000 Rp 6,210,000.00 1,030,000

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

H = TR -TC

14,400,000

10,665,000.00

7,295,000

7,995,000.00

2,750,000

7,945,000.00

17,180,000

12,350,000.00

2,450,000

3,210,000.00

(200,000)

3,280,000.00

4,210,000

5,180,000.00

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

3000

30

100

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

PDRB 2.5844E6 3.09474E5 5

Jumlah_Penduduk 168117.4000 34562.76880 5

Correlations

PDRB Jumlah_Penduduk

Pearson Correlation PDRB 1.000 .373

Jumlah_Penduduk .373 1.000

Sig. (1-tailed) PDRB . .268

Jumlah_Penduduk .268 .

N PDRB 5 5

Jumlah_Penduduk 5 5

Model Summary

Mod

el R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .373a .139 .148 3.31598E5 .139 .484 1 3 .537

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Penduduk

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.323E10 1 5.323E10 .484 .537a

Residual 3.299E11 3 1.100E11

Total 3.831E11 4

a. Predictors: (Constant), Jumlah_Penduduk

b. Dependent Variable: PDRB

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95.0% Confidence Interval for

B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 2023285.112 819986.005 2.467 .090 -586276.321 4632846.545

Jumlah_Penduduk 3.338 4.797 .373 .696 .537 -11.929 18.604

a. Dependent Variable: PDRB

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN USAHA PADA …repository.utu.ac.id/20/1/I-V.pdf · TRADISIONAL ACEH DI KECAMATAN JOHAN PAHLAWAN KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH JOHAN BASTIAN

50

Lampiran 3

Tabel 6Data input Pendapatan, Modal, dan Harga jual Pada Industri Bubuk Kopi

Tradisional Aceh di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat

No NamaPendapatan (Y)

LnModal X1

LnHarga Jual X2

Ln

1 MD/ M.Diah Diwa 21.23 16.54 10.81

2 Bakopi 24.63 16.61 610.71

3 UD. Fauzi 25.30 16.58 10.46

4 UD.Usman 25.30 16.54 10.46

5 UD. Andika 24.52 16.58 10.71

6 UD.Amrim 25.30 16.60 10.46

7 UD. Anuwar 25.95 16.64 10.71

8 UD.Zulkifli 25.66 16.48 10.46

9 UD. Hasbalah 24.63 16.58 10.71

10 UD.Kuta Raja 24.63 16.43 10.71

11 UD. Fajar Delima 25.32 16.63 10.71

12 UD. Rahmad Atc 24.63 16.63 10.71

13 UD. Fauzi Ibrahim 26.90 16.63 10.71

14 Manisa Jaya 26.90 16.63 10.71

Sumber : Data Penelitian lapangan ( Desember 2014 diolah)