johan massage cream 2
DESCRIPTION
massage prayTRANSCRIPT
-
Massage Cream Strawberry | 1
JURNAL FORMULASI KOSMETIKA
Nama :
Marta Karmelia O.A (2443011214)
Silvia Septiana (2443011138)
Raymond Harris (2443011185)
Cecilia Benita (2443011216)
Yoseph Olla K. (2443011220)
Golongan/ kelompok : W / D
Hari / Tanggal : Kamis, 6 Februari 2014
I. Nama Sediaan Kosmetika
Massage Creamtipe w/o
II. Tujuan Pemakaian(Harrys Cosmeticology 7th ; p.62)
Mencegah kerusakan kulit pada saat pemijatan
Mengangkat sel kulit mati
Melancarkan peredaran darah
III. Formula
Formula
Standart
Pembanding
Massage Cream Viva Cosmetics
P.T. Vitapharm Surabaya
Modifikasi
Nama
Bahan
Fungsi Konsentrasi Nama
Bahan
Fungsi Konsentrasi Nama
Bahan
Fungsi Konsentrasi
Mineral Emolient (HPE 5th
; p.471) 30 % Mineral Emolient (HPE 5th
; p.471) - Mineral Oil Emolient (HPE 5th
; p.471)
-
Massage Cream Strawberry | 2
Oil oil
Gliseril
Stearat
Emulsifying agent,
stiffening agent (HPE 5th
;
p.155)
20 % Glyceryl
stearate
Solubilizing agent, stabilizing
agent (HPE 5th
; p.308)
Gliseril
Stearat
Emollient, emulsifying
agent, stabilizing agent.
(HPE V hal 308)
20%
BHT Antioxidant 0,1 % BHT Antioxidant - BHT Antioxidant 0,1%
Methylpar
aben /
Nipagin
Antimicrobal preservative
(HPE 5th
; p.629)
0,18 % Methylpar
aben
Antimicrobal preservative
(HPE 5th
; p.629)
- Methylpara
ben /
Nipagin
Antimicrobal preservative
(HPE 5th
; p.629)
0,18%
Propylpara
ben /
Nipasol
Antimicrobal preservative
(HPE 5th
; p.466)
0,02 % Propylpara
ben /
Nipasol
Antimicrobal preservative
(HPE 5th
; p.466)
- Propylparab
en / Nipasol
Antimicrobal preservative
(HPE 5th
; p.466)
0,02%
Gliserin Emollient, Humektan
(HPE 5th
hal 301)
8% Cholestrol Emolient, emulsifying agent
(HPE 6th
; p.178)
- Gliserin Emollient,
Humektan
(HPE V hal 301)
8%
Cethyl
alcohol
Emusifying agent,
stiffeningagent (HPE 5th
;
p.155)
25 % Cetyl
alcohol
Emulsifying agent, stiffening
agent (HPE 5th
; p.155)
- Ceto stearil
alkohol
Emulsifying agent dan
viscosity-increasing agent
(HPE VI, hal 150)
5%
- - - Perfume Pemberi aroma - Perfume Pemberi aroma q.s
- - - Beeswax Emusifying agent, stiffening
agent (HPE 5th ; p.817)
- - - -
Vaselin
Album
Emulsifying agent;
ointment base.
2 Petrolatum Emolien,oil base
(HPE 5th
p.509)
- Lanolin Emulsifying agent; ointment
base.
-
Massage Cream Strawberry | 3
(HPE 5th
hal 510) (HPE V hal. 399)
Span 60 /
Sorbitan
monostear
at
Emulsifying agent
(HPE 5th
hal. 714)
5% Cetearyl
alcohol
Emulsifying agent, stiffening
agent (HPE 5th
; p.155)
- Span 60 /
Sorbitan
monostearat
Emulsifying agent
(HPE 5th
hal. 714)
5%
Tween 60
/
Polisorbat
60
Emulsifying agent
(HPE 6th
hal 550)
2% Stearic
acid
Emulsifying agent,
solubilizing agent (HPE 5th
;
p. 696)
- Tween 60 /
Polisorbat
60
Emulsifying agent
(HPE 6th
hal 550)
2%
Ceteareth-
33 / PEG
33
Emulsifying agent, wetting
agent
(HPE 5th
p.566)
-
Aquadest Solvent
(HPE 5th
hal 802)
Ad 100 Aquadest Solvent
(HPE 5th
hal 802)
- Aquadest Solvent
(HPE 5th
hal 802)
Ad 50
Modifikasi:
a. Modifikasi Bahan Utama:
Nama bahan yang diganti:Bahan utama digunakan buah strawberry.
Alasan: Buah strawberry merupakan salah satu sumber dari antosianin. Antosianin dalam buah strawberry terdapat sebanyak 69mg/ 100 gram.
Antosianin memiliki daya antioksidan yang dapat mencegah efek negative dari radikal bebas dan mencegah penuaan dini.(Nabilla A.,dkk., N.D; A.
Setyanigrum,2010)
b. Modifikasi Bahan Penyusun Basis
Nama bahan yang diganti: Cetylalcohol diganti menjadi ceto stearil alcohol
-
Massage Cream Strawberry | 4
Alasan:
Cetoalcohol dapat menstabilkan emulsi dan dapat berperan sebagai co-emulsi sehingga mengurangi penggunaan surfaktan
Cetoalcohol dapat membentuk emulsi w/o maupun o/w yang baik
Cetoalcohol dapat meningkatkan viscositas sediaan.
(HPE 6th
p.150)
Nama bahan yang diganti : Vaselin album diganti menjadi lanolin
Alasan :
Lanolin dapat membentuk emulsi yang stabil
Lanolin dapat mencegah ketengikan emulsi selama penyimpanan.
(HPE 5th
p.399)
IV. Matriks (Bahan aktif dan bahan tambahan ) untuk formula hasil modifikasi
No. Nama Bahan Karakteristik Kadar
Lazim
Kadar
Terpilih
Fungsi OTT Alasan dipakai dalam
formula Sifat Kimia Sifat Fisika
1. Strawberry Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spematophyta
Sub divisi : Angiospremae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Rosaceae
Kandungan buah
strawberry.
0,63% 0,63% Bahan aktif - Buah strawberry kaya
akan senyawa
antioxidant yang dapat
mencegah efek dari
radikal bebas, yang
dapat menyebabkan
kerusakan pada
-
Massage Cream Strawberry | 5
Genus : Fragaria
Spesies : Fragaria vesca L.
jaringan kulit
2. Mineral Oil Pemerian:
Cairan tidak berwarna, berminyak,
transparan kental,tanpa fluoresensi di
siang hari. Praktis tidak berasa
danmemiliki bau samar saat minyak
dipanaskan.
(HPE 5th
hal. 471)
Kelarutan:
praktis tidak larut dalam etanol (95%),
gliserin, danair, larut dalam aseton,
benzena, kloroform, karbon
disulfida, eter, dan petroleum eter. Larut
dengan mudah dalam minyakmenguap
dan dalam bentuk minyak tetap, dengan
pengecualian dari minyak jarak.
(HPE 5th
hal 471)
Boiling point :
>360C
(HPE 5th
hal.471)
1,0-32%
(HPE
5th
hal.471)
30% Emollient
(HPE
5th
hal.471)
Senyawa
pengoksidasi
kuat (HPE 5th
hal.472)
Biasa digunakan
dalam sediaan
kosmetik sebagai
emollient.
Memiliki
kelarutan yang
baik dalam minyak
(HPE 5th
hal 471-472)
3. Gliseril
Stearat
Pemerian:
Krim putih seperti lilin padat dalam
bentuk butiran-butiran, serpih, atau
bubuk. Sekarang
Rumus Kimia:
21424
BM : 358.6
Melting point : 55-
- Emollient,
emulsifying
agent,
stabilizing
Senyawa asam Dapat bertindak
sebagai stabilizer
yang efektif
Dapat membentuk
-
Massage Cream Strawberry | 6
lilin memiliki bau, rasadan sedikit
berlemak
(HPE 5th
hal 308)
Kelarutan:
larut dalam etanol panas, eter,
kloroform, panas
aseton, minyak mineral, dan minyak
tetap. Praktis tidak larut dalam
air, tetapi dapat terdispersi dalam air
dengan bantuan kecil
jumlah sabun atau surfaktan lain.
(HPE th hal 309)
60C
(HPE 5th
hal 309)
agent.
(HPE 5th
hal
308)
emulsi w/o dan o/w
(HPE 5th
hal 308)
4. BHT Pemerian :
Kristal putih pucat atau kekuningan
dengan bau khas fenolik yang samar
(HPE 6th
p.75
Kelarutan:
Praktis tidak larut dalam air, gliserin,
propilena glikol, larutan alkali
hidroksida, dan larutan asam mineral
encer. Mudah larut dalam aseton,
benzena, etanol
Rumus Kimia :
1524
BM :220.35
Boiling point :
26,5C
Melting point :
70C
(HPE 6th
p.75)
0,0075-
0,1%
0,1% Antioxidant Senyawa fenolik
dan reaksi akibat
senyawa fenol,
senyawa
pengoksidasi.
(HPE 6th
p.75)
Dapat mencegah
atau
memperlambat
ketengikan
oksidatif lemak.
Memiliki beberapa
aktivitas antivirus
(HPE 6th
. 76)
-
Massage Cream Strawberry | 7
(95%), eter, methanol, toluene, minyak,
dan minyak mineral.
Lebih mudah larut dari butylated
hydroxyanisole dalam minyak makanan
dan lemak.
(HPE 6th
p.75)
5. Metylparaben
/ Nipagin
Pemerian:
Kristal tidak berwarna atau serbuk
berwarna putih, tidak berbau atau
hampir tidak berbau (HPE V, hal 466)
Kelarutan:
Larut 1:6 dalam gliserin, 1:400 dalam
air, 1:50 dalam air 25, 1:30 dalam air
80C, 1:5 dalam propilenglikol (HPE V,
hal 467)
Rumus Kimia :
C8H8O
BM : 152,15
(HPE 5th
, hal 466)
Melting point: 125
128C
(HPE 5th
, hal 467)
0,015
0,2%
(HPE 5th
,
hal 466)
0,2% Pengawet
(HPE 5th
, hal
466)
Aktif dalam
melawan bakteri
gram positif dan
negatif
Efektif terhadap
ragi dan jamur
Efektif pada range
pH yang luas
(HPE 5th
, hal 466)
6. Propilparaben Pemerian:
Serbuk putih, tidak berbau, tidak
memiliki rasa, seperti kristal (HPE V,
hal 629)
Kelarutan:
Larut 1:250 dalam gliserin, 1:2500
Rumus kimia:
C10H12O3
BM: 180,20 (HPE V,
hal 629)
0,01
0,02%
(HPE V,
hal 629)
0,02% Pengawet
(HPE V, hal
629)
Aktif dalam
melawan ragi,
jamur dan bakteri
Efektif dalam range
pH yang luas
(HPE V, hal 629)
-
Massage Cream Strawberry | 8
dalam air, 1:225 dalam air 80C (HPE
V, hal 630)
7. Gliserin Pemerian :
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, kental, higroskopis
cair, tetapi memiliki rasa manis, kira-
kira0,6kalisemanis
sukrosa.
(HPE V hal 301)
Kelarutan :
Aseton: terlarut
Benzene, kloroform,minyak: Praktis
tidak larut
Etanol (95%), methanol, air : larut
Eter = 1 :500
Etil asetat=1 : 11
(HPE V hal 302)
Rumus Kimia:
3803
BM:92.09
Boiling point : 290C
(dengan dekomposisi)
Melting point :
17,8C
(HPE V hal 301-302)
30%
(HPE V
hal 301)
Humektan
(HPE V hal
301)
Gliserin juga dapat
digunakan sebagai
emollient, dan dapat
membantu melarutkan
nipagin dan nipasol.
(HPE V hal 301)
8. Ceto stearil
alkohol
Pemerian:
Granul atau pellet, sepihan berwarna
putih atau krem
Kelarutan:
Larut dalam etanol (95%), eter dan
Boiling point: 300 -
360C
Melting range: 48-
55C (HPE 6th, hal
150)
- Emulsifying
agent dan
viscosity-
increasing
agent
Senyawa
pengoksidasi
kuat dan garam
logam
(HPE 6th
hal
Dapat
meningkatkan
viskositas dan
berfungsi sebagai
pengemulsi baik
-
Massage Cream Strawberry | 9
minyak; praktis tidak larut dalam air
(HPE 6th
, hal 150)
(HPE 6th
, hal
150)
150) emulsi o/w
maupun w/o
Dapat
menstabilkan
emulsi dan
berfungsi sebagai
ko-emulsi,
sehingga
mengurangi jumlah
pemakaian
surfaktan untuk
menstabikan
emulsi
(HPE 6th
, hal 150)
9. Lanolin Pemerian:
Lilin berwarna kuning puzat dengan
rasa yang manis dan berbau khas
Meltedlanolinadalahcairan jernih atau
hampir jernih,berwarna kuning.
Kelarutan:
Mudah larut dalam benzena, kloroform,
eter, dan minyak, sedikit larut dalam
- - 3% Emulsifying
agent;
ointment base.
(HPE 5th
p.399)
Prooxidant
(HPE 6th
p.379)
Menghasilkan
emulsi yang stabil
tidak mudah
tengik pada
penyimpanan.
(HPE 5th
p 399)
-
Massage Cream Strawberry | 10
etanol dingin (95%), sangat mudah larut
dalam etanol mendidih (95%), praktis
tidak larut dalam air
(HPE 6th
p.379)
10. Span 60 /
Sorbitan
monostearat
Pemerian:
cairan kental berwarna kuning dengan
bau dan rasa yang khas.
Kelarutan:
Ester sorbitan umumnya larut atau
terdispersi dalam
minyak, dan juga larut dalam sebagian
besar pelarut organik. Dalam air,
meskipun tidak larut, umumnya
terdispersi.
(HPE 5th
p.714)
Rumus Kimia:
24466
BM: 431
(HPE 5th
p.714)
1-10% 2% Emulsifying
agent
(HPE 5th hal.
714)
- Pada penggunaan
dengan kombinasi
polisorbat,akan
menghasilkan
emulsi w/o atau
o/w dengan
berbagai
konsistensi
(HPE 5th
p.715)
11. Tween 60 /
Polisorbat 60
Pemerian:
Cairan berminyak warna kuning dengan
bau khas, rasa hangat dan agak pahit.
Kelarutan:
Larut dalam etanol dan air, tidak larut
dalam mineral oil dan minyak sayur.
(HPE 6th
p.551)
Rumus Kimia:
6412626
BM :1312
(HPE 6th
p.551)
1-10%
(HPE 6th
p.551)
5 Emulsifying
agent
(HPE 6th
hal
550)
Fenol, tannin,
tar
Tidak mengiritasi
Tidak toksik
Kombinasi
bersama sorbitan
monostearat
menghasilka
emulsi w/o dan
-
Massage Cream Strawberry | 11
o.w dengan
berbagai
konsistensi
(HPE 6th
p.551)
12. Perfume - - q.s q.s Pemberi aroma - Meningkatkan
daya tarik
konsumen
13. Aquadest Pemerian:
Cairan jernih tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa
Rumus Kimia : HO
BM: 18,02
Boiling point: 100C
(HPE V, hal 802)
q.s Ad 100mL Pelarut
(HPE V, hal
802)
- Tidak toksik
Pelarut universal
V. Bentuk Sediaan Dasar
a. Bentuk : Krim W/O
b. Definisi :
Krim adalah bentuk sediaan setengah padat mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai.
(Depkes RI, 1995)
Krim merupakan suatu system emulsi yang tidak stabil secara termodinamika dimana mengandung paling sedikit dua fase yang tidak saling
bercampur. Salah satu fase bersifat polar (air) dan fase yang lainnya bersifat non-polar (minyak). Krim dapat dibuat dengan beberapa jenis, yaitu
emulsi air dalam minyak (w/o atau a/m), emulsi minyak dalam air (o/w atau m/a) (Ansel, H.C., 1989)
-
Massage Cream Strawberry | 12
c. Persyaratan Umum :
Penampilan menarik, permukaan halus dan homogen, bebas dari partikel kasar.
Tidak berbahaya secara dermatologi
Tidak mengiritasi kulit
Mudah dioleskan secara merata pada kulit
Tidak berbau tengik
Tidak mengandung partikel yang keras dan tajam
(Depkes RI,1979)
VI. Bentuk Sediaan Kosmetik Terpilih
a. Bentuk :Massage Cream tipe w/o
b. Definisi :
Massage Creamtipe w/o merupakan sediaan semi solid atau sediaan setengah padat yang berfungsi mencegah pembentukan sel-sel kulit mati
secara berlebihan dan menjaga sirkulasi darah pada epidermal tetap dalam kondisi baik.(Rieger M.M., 2000)
c. Persyaratan Umum :
Biasanya mengandung mosturizer
Bersifat oklusif
Ringan dan mudah pada saat pemijatan (Harrys cosmeticology ed.7 p.60)
VII. Susunan Formula
No. Nama Bahan Sinonim Bahan
Pengganti
Konsentrasi (%) 1 Resep
(50gram)
1 Batch
(2 pot= 100 gram) Awal Modifikasi
-
Massage Cream Strawberry | 13
1. Strawberry Fragaria x ananassa - 6,3 6,3 3,15 6,3
2. Mineral Oil heavy liquid petrolatum; liquid
petrolatum; paraffin oil
- 30 32 16 32
3. Gliseril Stearat glycerine monostearate; glycerin
monostearate;
glycerol stearate;
- 20 20 10 20
4. BHT 2,6-Di-tert-butyl-4-methylphenol - 0,1 0,1 0,05 0,1
5. Metylparaben Nipagin - 0,18 0,18 0,09 0,09
6. Propilparaben Nipasol - 0,02 0,02 0,01 0,02
7. Gliserin Glycerine; Glycon G-
100;trihydroxypropane glycerol.
- 10 10 5 10
8. Cetylalcohol Cachalot; Crodacol C70;
Crodacol C90
Ceto stearil
alcohol
25 23 5 10
9. Vaselin album White petrolatum Lanolin 2 3 1,5 3
10. Span 60 Sorbitan monostearat - 2 2 1 2
11. Tween 60 Polisorbat 60 - 5 5 2,5 5
12. Perfume - - q.s q.s q.s q.s
13. Aquadest - - ad 100 ad 50 ad 50 ad 100
-
Massage Cream Strawberry | 14
VIII. Rancangan Cara Pembuatan
Fase minyak :
Mineral Oil
Lanolin
Gliseril stearate dilebur
Ceto steryl alcohol
BHT
Fase air :
Nipagin dilarutkan
Nipasol dalam gliserin
Tween 60
Span 60
Dicampur di mortar panas, aduk
hingga homogen
Tambahkan buah strawberry
Tambahkan perfume
Masukkan dalam wadah sediaan, beri
etiket, brosur dan masukkan ke dalam
dus.
Aduk ad homogen
-
Massage Cream Strawberry | 15
IX. Spesifikasi Sediaan
Parameter Spesifikasi
Organoleptis
Bau
Rasa
Warna
Perabaan
Bau khas
Lembut
Mudah dioleskan
Uji makroskopis
Aerasi
Tembus cahaya
Gumpalan
Tidak ada aerasi
Opaque
Tidak ada gumpalan
Daya sebar < 20 detik; > 0,5 cm
Konsistensi Tidak lengket
Sifat tercucikan air < 4 menit
Viskositas
pH 5,5 6
Uji iritasi Tidak mengiritasi
-
Massage Cream Strawberry | 16
X. Rancangan Evaluasi
1. Pemeriksaan Organoleptis
Penampilan
Warna sediaan
Bau
(Carter,1975)
2. Uji makroskopis
Cara:
0,1 gram sediaan diletakkan pada obyek glass, ditutup dengan obyek glass lain, tekan. Amati sifat tembus cahaya, ada tidaknya gumpalan dan ada
tidaknya aerasi.
3. Uji daya sebar
Cara:
Ambil 0,5 gram sediaan krim kemudian letakkan dengan hati-hati di atas kertas grafik yang dilapisi kaca transparent biarkan sesaat (15 detik),
hitung luas daerah yang diberikan oleh sediaan, kemudian ditutup dengan lempengan kaca yang telah diberi beban tertentu (10 gram, 20 gram,
sampai 100 gram) dan biarkan selama 60 detik. Hitung luas yang dihasilkan oleh sediaan (Voight, 1994)
Kriteria Persyaratan
Sangat mudah menyebar 0-10 detik : >1cm
Mudah menyebar 10-20 detik : 0,5-1 cm
Tidak mudah menyebar >20 detik : < 0,5cm
-
Massage Cream Strawberry | 17
4. Uji konsistensi
Cara:
Sediaan yang akan diperiksa dimasukkan ke dalam wadah khusus dan diletakkan pada meja penetrometer. Peralatan diatur hingga ujung kerucut
menyentuh bayang permukaan sediaan yang dapat diperjelas dengan menghidupkan lampu. Batang pendorong dilepas dengan mendorong
tombol start. Angka penetrasi dicaba lima detik setelah kerucut menembus sediaan. Dari pengukuran konsistensi dengan penetrometer akan
diperoleh yield value.Suatu sediaan dikatakan mudah menyebar jika memiliki nilai yield value berkisar antara 100-1000 dyne/ cm2. Pemeriksaan
konsistensi dilakukan pada minggu awal dan minggu akhir dengan penyimpanan pada suhu 28 2C. (Zatz & Kushla, 1989)
5. Sifat tercucikan air
Cara:
Dilakukan dengan 1 gram sediaan krim kemudian dioleskan pada telapak tangan kemudian diberikan sejumlah volume air sambil tangan dibilas.
Air dilewatkan dari buret dengan perlahan-lahan, amati secara visual ada atau tidaknya krim yang tersisa pada telapak tangan dan catat volume
air yang dipakai (Jellinek,1970)
Kriteria Persyaratan
Sangat mudah tercucikan +++ (0-2 menit)
Mudah tercucikan ++ (2-4menit)
Tidak tercucikan + (>4 menit)
6. Viskositas
Alat: viskometer Brookfield
Cara:
-
Massage Cream Strawberry | 18
Pengukuran viskositas dengan menggunakan viscometer Brookfield menggunakan spindle nomor yang sesuai, dipasang pada alat kemudian
dicelupkan ke dalam sediaan yang telah diletakkan dalam beaker glass. Kecepatan alat dipasang pada kecepatan yang beragam pada 2, 4, 10, 20
rpm, dan kemudian dibalik 20, 10, 4 dan 2 rpm kemudian dibaca skalnya dengan mengamati sediaan saat posisinya stabil. (Riani, 2012)
7. Penentuan pH sediaan
Alat : pH meter
Cara:
Dilakukan dengan cara mencelupkan elektroda pH meter ke dalam setiap sediaan masker gel yang sebelumnya telah dilarutkan dengan
aquadestilata. Setelah elektroda tercelup, nyalakan pH meter kemudian didiamkan hingga layar pada pH meter menunjukkan angka yang stabil (
Septiani S., et al., )
8. Uji iritasi
Cara:
Uji iritasi dilakukan terhadap 10 orang relawan dengan teknik patch test yaitu tempel terbuka yang dilakukan dengan mengoleskan sediaan (F1,
F2, dan F3) seluas 2,5 cm2 pada punggung tangan kanan sukarelawan dan punggung tangan kiri basis (F0) sebagai pembanding. Uji keamanan
dilakukan selama tiga kali dalam sehari selama tiga hari berturut turut setelah pembuatan dan pada hari terakhir penyimpanan untuk masing-
masing sediaan. Gejala yang timbul diamati, umumnya iritasi akan segera ditunjukkan dengan adanya reaksi kulit sesaat setelah pelekatan atau
penyentuhan pada kulit, iritasi demikian disebut iritasi primer. Tetapi jika reaksi ini timbul beberapa jam setelah penyentuhan atau pelekatan pada
kulit, maka iritasi ini disebut iritasi sekunder ( Septiani S., et al., )
-
Massage Cream Strawberry | 19
9. Pemeriksaan stabilitas terhadap suhu
Cara:
Dilakukan pada dua kondisi. Untuk kondisi dibawah suhu 0C sebanyak 2 gram krim dimasukkan ke dalam wadah krim, kemudian diletakkan di
dalam lemari es dengan temperature 4C, dibiarkan selama 24 jam lalu dikeluarkan. Setelah itu diamati apakah terjadi pemisahan atau tidak
(Jellinek 1970, Martin, 1993)
10. Pengukuran distribusi ukuran partikel
Alat: Mikroskop yang dilengkapi dengan micrometer okuler
Cara:
Timbang sediaan sebanyak 0,1 gram kemudian diencerkan dengan air suling hingga 1 mL. Ambil sedikit hasil pengenceran tersebut kemudian
teteskan pada kaca objek dan lakukan pengukuran partikel 500 partikel (Lachman, dkk. 1994)
11. Kromatografi Lapis Tipis
Senyawa:
Fase diam: Silica gel GF254
Fase gerak:
Cara kerja:
Chamber dikalibrasi ad 20 ml (sesuai kapasitas masing-masing chamber)
Masukkan 20 ml eluen fase gerak dalam chamber
Menjenuhkan chamber dengan menggunakan kertas saring selama 30 menit
Menotolkan ekstrak cair dan senyawa pembanding pada plat fase diam (silica gel)
Meletakkan silica gel tersebut pada chamber sampai eluen naik hingga batas atas
Mengeringkan plat silica gel, lalu semprot dengan penampak noda
Menghitung harga Rf-nya
-
Massage Cream Strawberry | 20
XI. Rancangan Kemasan
BEAUTY
MASSAGE
CREAM
Komposisi : Ekstrak Strawberry, Mineral oil, BHT, Ceto acetylalcohol, Metil paraben, propil paraben, tween 60, span 60, lanolin, gliserin, glycerin stearate, perfume, aquadest
Netto 50 gram
PT. PRINCESS PHARMA
Surabaya - Indonesia
Cara Pemakaian :
Gunakan pada bagian tubuh, pijat perlahan-
lahan, kemudian bersihkan dengan waslap
basah.
No. Reg: NA19130100878
No. Batch : MC2541
-
Massage Cream Strawberry | 21
BEAUTY MASSAGE CREAM
Beauty massage cream bermanfaat untuk membantu melancarkan
proses pengurutan yang bertujuan mempertahankan elastisitas atau
kekencangan otot wajah dan badan. Mengandung Emollient untuk
melembutkan kulit dan aroma terapi yang lembut. Mudah
diaplikasikan dan mudah untuk dibersihkan. Terdapat buah
strawberry yang kaya akan antioksidan alami untuk mencegah
kerusakan jaringan kulit dan penuaan dini.
Komposisi:
Buah Strawberry, Mineral oil, BHT, Ceto acetylalcohol, Metil
paraben, propil paraben, tween 60, span 60, lanolin, gliserin,
glycerin stearate, perfume, aquadest.
Cara Pemakaian :
Gunakan pada bagian tubuh, pijat perlahan-lahan, kemudian
bersihkan dengan waslap basah.
Indikasi:
Digunakan untuk mempertahankan elastisitas atau kekecenagan
otot wajah dan badan, serta mencegah terjadinya kerusakan sel
dan penuaan din
Kontraindikasi:
Hentikan pemakaian jika terjadi iritasi pada kulit
No. Reg: NA19130100878
PT. PRINCESS PHARMA
Surabaya-Indonesia
-
Massage Cream Strawberry | 22
THE BEAUTY SHOP
BEAUTY
MASSAGE
CREAM
Komposisi : Ekstrak Strawberry, Mineral oil, BHT, Ceto acetylalcohol, Metil paraben, propil paraben, tween 60, span 60, lanolin, gliserin, glycerin stearate, perfume, aquadest
BEAUTY
MASSAGE
CREAM
Cara Pemakaian :
Gunakan pada bagian tubuh, pijat perlahan-
lahan, kemudian bersihkan dengan waslap
basah.
No. Reg: NA19130100878
No. Batch : MC2541
PT. PRINCESS PHARMA
Surabaya - Indonesia
PT. PRINCESS PHARMA
Surabaya - Indonesia
-
Massage Cream Strawberry | 23
XII. Daftar Pustaka
Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal.6
Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi IV. Terj. Dari Introduction to Pharmaceutical Dosage Form oleh Farida Ibrahim. Jakarta: UI Press.
Rowe, R. C., Sheskey, P. J., dan Owen, S. C. (eds.). 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipient, 5th edition. London: Pharmaceutical Press.
Lachman, L., Herbert, A.L and Joseph, L.K. (1994).Teori dan Praktek Farmasi Industri.Ed ke-3. Jakarta: UI Press. 1091-1092
Riani H.N., 2012. Uji Aktivitas, Stabilitas Fisik dan Keamanan Sediaan Gel Pencerah Kulit yang Mengandung Ekstrak Jamur Hitam, UI
Rieger M.M., 2000. Harrys Cosmeticology 8th Edition. New York : Chemical Publishing Co, Inc.
Voigt, R.(1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi ke-5. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal 343.
Depkes.(1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.