analisis pembiayaan bmt mitra kudus

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BMT ( Bait Maal wat Tamwil )/ Balai Usaha Mandiri Terpadu, lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasi, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat sera membela kepentiangan kaum fakir. Di Indonesia sendiri setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah. Operasinalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasioanal daerah. Disamping itu di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba berkecukupan muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah. Pengikisan akidah ini bukan hanya dipengaruhi oleh aspek syiar Islam tetapi juga dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu peran BMT agar mampu lebih aktif dalam memperbaiki kondisi tersebut. Baitul Tamwil, melakukan kegiatan pengembangan usaha- usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Baitul Maal, Menerima titipan zakat, infaq dan 1

Upload: mega-quienzee

Post on 14-Sep-2015

112 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

perbankan syariah

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahBMT ( Bait Maal wat Tamwil )/ Balai Usaha Mandiri Terpadu, lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasi, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat sera membela kepentiangan kaum fakir.Di Indonesia sendiri setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah. Operasinalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasioanal daerah.Disamping itu di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba berkecukupan muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah. Pengikisan akidah ini bukan hanya dipengaruhi oleh aspek syiar Islam tetapi juga dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu peran BMT agar mampu lebih aktif dalam memperbaiki kondisi tersebut.Baitul Tamwil, melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Baitul Maal, Menerima titipan zakat, infaq dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah :1. Bagaimanakan gambaran umum perusahaan pada BMT Mitra Mualamat Kudus ?2. Bagaimanakah sistem pembiayaan dalam BMT Mitra Muamalat Kudus ?

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian BMTPengertian BMT ( Bait Maal wat Tamwil )/ Balai Usaha Mandiri Terpadu, lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasi, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat sera membela kepentiangan kaum fakir. Baitul Mal Wa Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu baitul mal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infak dan shodaqoh. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan dan penyaluran dana komersial.

2.2 Ciri dan Tujuan Utama BMTAdapun yang menjadi ciri utama BMT adalah :1) Berorientasi bisnis, mencari laba bersama, meningkatkan pemanfaatan ekonomi paling banyak untuk anggota dan lingkungannya.2) Bukan lembaga sosial, tetapi dapat dimanfaatkan untuk mengefektifkan penggunaan zakat, infaq dan sadaqah bagi kesejahteraan orang banyak.3) Ditumbuhkan dari bawah berdasar peran dari masyarakat sekitarnya. d. Milik bersama masyarakat kecil bawah dan kecil dari lingkungan BMT itu sendiri, bukan milik orang seorang atau orang lain diluar masyarakat itu.4) BMT mengadakan kegiatan keagamaan (pengajian) rutin secara berkala yang waktu dan tempatnya ditentukan (biasanya madrasah, mushalla atau masjid). Setelah kegiatan keagamaan biasanya dilanjutkan dengan perbincangan bisnis dari anggota atau nasabah BMT.5) Manajemen BMT adalah profesional dan agamis: Manajer BMT berpendidikan minimal D3, dilatih pertama kali 2 minggu oleh Pusdiklat PINBUK . Administrasi pembukuan dan prosedur ditata dengan sistem manajemen keuangan yang rapi dan sesuai standar (ilmiah). Proaktif bersilaturrahmi menjemput bola, beranjangsana dan berinisiatif dalam prakarsa.Dari usaha menumbuhkan BMT dari bawah, peran BMT dalam membangun ekonomi rakyat banyak dan ekonomi Indonesia semakin jelas. Secara ringkas tujuan dan dampak positif yang ditimbulkan diantaranya adalah sebagai berikut: a) Menyalurkan dana untuk usaha bisnis mikro dan kecil dengan sistem bagi hasil dan jual beli serta dengan prosedur yang mudah dan cepat.b) Membantu modal kerja dan modal investasi skala mikro sebagai upaya peningkatan kualitas hidup rakyat banyak. c) Tempat berlatih manajemen ekonomi syariah.d) Menjadi mediotor antara muzakki dan mustahik.e) Sangat mudah mendirikan karena tanpa modal besar, peralatan dan kantor mewah. 2.3 Prosedur Pendirian BMTProsedur pendirian BMT1. Persiapan Tim Perumus Pendirian BMTLakukan pelatihan pemahaman tentang BMT ? kepada peminat di sekitar wilayah / kawasan potensial. Lakukan identifikasi potensi SDM , yang nanti akan menduduki / berperan sebagai pemodal, pengelola, pengurus, dewan manajemen dan dewan syariah.Lakukan identifikasi potensial pengurus dan pengelola calon BMT secara spesifik sesuai dengan diskripsi pekerjaan yang akan ditekuni.2. Survey Kelayakan LokasiPilih lokasi yang strategis ( dekat calon nasabah penyimpan, transportasi mudah, ada tempat parkir, area mobilitas usaha tinggi, set up ruangan yang okey, sesuaikan dengan kemampuan modal yang ada) Identifikasi wilayah seberapa besar para tokoh dan masyarakat di lingkungan sekitarnya mendukung ?3. Survey Kelayakan UsahaUkur seberapa besar modal yang mungkin terkumpul ? semakin besar modalnya semakin baik , karena modal akan digunakan untuk : persiapan di awal pendirian seperti sewa gedung, persiapan ATK ( slip, arsip, buku pendukung, stempel, polpen, kartu ID, dll) , meja dan kursi karyawan , lemari penyimpan data, satu set computer, dan asesoris lainnya. Nilainya sekitar 7 s/d 15 juta. Pembiayaan kepada nasabah dengan harapan memperoleh pendapatan dari usaha ini dan tambahan simpanan pihak ke III. Kalau modal yang disiapkan untuk pembiayaan sejumlah 20 juta , maka kita bisa atur rata rata pembiayaan 200 ribu per nasabah. diilustrasikan bahwa kalau sebagian modal awal untuk pembiayaan sebesar 20 juta, maka dengan pembiayaan setiap nasabah sebesar rata-rata Rp.200.000,- akan dapat menerima nasabah sebanyak 100 nasabah, sedang potensi simpanan diharapkan bisa meningkat 25% dari besarnya pembiayaan pada bulan berjalan, maka pendapatan yang bisa kita peroleh hanya sebesar Rp. 400.000,-/ per bulan. Artinya kalau pengeluaran BMT lebih dari pendapatan tersebut maka diperlukan peningkatan jumlah modal dan simpanan lebih besar lagi. Persiapan untuk pra operasional seperti rapat, konsulidasi, dan launching soft dan grand opening. Sekitar 2 s/d 5 juta. Ukur seberapa besar bisa menggalang dana dari masyarakat terdekat4. Persiapan SDM dan Badan Hukum KoperasiRekruitmen pendiri BMT minimal 20 orang yang potensial ( baik sebagai pengurus 3 orang terdiri dari ketua, sekertaris, dan bendahara. Kemudian persiapkan pengelola harian minimal 3 orang terdiri dari manajer , marketing dan pembukuan sekaligus merangkap teller. Buat rumusan badan hukum Koperasi Syariah konsultasi dengan Dinas Koperasi setempat dimana koperasi akan didirikan. Persiapkan modal disetor atas nama Cq : Kanwil Koperasi Tingkat Propinsi senilai 50 juta untuk KJKS. Buat berita acara pada saat RAT dan rumusan perencanaan laporan keuangan berupa neraca nol tahun dan proyeksi 1 tahun kedepan Buat proyeksi neraca keuangan dalam bentuk cash flow dan rugi labanya. Sesuai dengan data-data dan asumsi yang mendekati kebenaran.5. Persiapan Pra OperasionalPersiapkan SOB ( standar operasional Baku ) BMT sebagai acuan kerja BMT, berisi tentang :1) Visi misi BMT2) Sistem dan prosedur pengelolaan BMT3) Strategi pengembangan BMT dan target-targetnya.4) Pengelolaan SDM termasuk gaji dan prestasi.5) Sistem keuangan dan akuntansinyaSambil menunggu badan hukum , lakukan pra operasional dan konsulidasi kepada masyarakat sekitarnya. Persiapkan pengumpulan dana dari pemodal minimal 50 juta sebelum operasional. Lakukan pelatihan internal dan sekaligus penguatan di bagian marketing untuk tujuan peningkatkan simpanan dan pembiayaan. Lakukan pengamanan anggaran dengan cara membuat perencanaan neraca yang mengindikasikan terjadinya produktifitas yang tinggi menuju efisiensi yang progresif ( sesuai dengan target dan program serta pemasukan )6. Persiapan Soft OpeningLakukan tirakatan, tausiah, doa bersama, pengajian kalau BMT akan segera dibuka secara soft opening. Lakukan pekerjaan dengan senang hati dan jangan mendua, layani nasabah dengan sebaik-baiknya, jaga kredibilitas BMT secara terus menerus , kerja keras dan istiqmah. Lakukan terobosan dengan cerdas dengan memperhitungkan untung ruginya kalau program kerja dijalankan.7. Persiapan Grand Opening Tunjukkan pada publik kalau kinerja BMT baik, gunakan alat untuk mengukur kinerja BMT. Undang berbagai lapisan masyarakat potensial untuk mendukungnya. Tunjukan hasil yang sudah tercapai selama ini. Lakukan persiapan RAT internal untuk memperbaiki kinerja keuangan dan manajemen.8. Penguatan PemasaranLakukan pemasaran dengan pola jemput bola. Lakukan penguatan TIM marketing untuk melakukan terobosan terobosan. Lakukan penguatan TIM internal untuk mendukungnya seperti software dan lainnya.

9. Peningkatan Kualitas SDMBerikan peluang peluang untuk meningkatkan prestasi bagi karyawan dengan cara mengirim karyawan dalam pelatihan dan seminar. Bentuk TIM solit jangan sampai ada yang ragu dan keluar dari formatur.( lihat gajinya, hasil kerjanya/ prestasinya)Tunjukkan jenjang karir yang jelas.

2.4 Pendirian BMTBMT secara badan hukum harus berbentuk koperasi, dalam prakteknya BMT di-awasi oleh PINBUK, sebagaimana juga koperasi pada umumnya, maka para pendiri diperbolehkan mempunyai hak-hak khusus. Mungkin untuk kriteria pendirian lebih baik bertanya langsung pada PINBUK, karena pada prinsipnya PINBUK tsb sama setiap daerahnya. Dalam AD/ART, sebaiknya harus benar-benar membuat batasan tegas agar BMT tersebut benar-benar berjalan sesuai dengan Syariah, biasanya poin yang sangat rentan adalah masalah bentuk-bentuk dan tata cara peminjaman, serta kemana dana yang dipinjamkan tersebut digunakan. Juga untuk mengantisipasi masuknya ide sekuler, maka pada AD/ART nya BMT yang akan dirikan, sebaiknya dibuat dipasal tentang hak suara, yaitu hak suara antara Anggota Istimewa dan Anggota Biasa. Anggota Istimewa yaitu para pendiri dan atau yang memiliki dana yang besar di BMT, memiliki hak suara lebih. Jika ada anggota baru mau memasukan dana yang cukup signifikan, maka perlu persetujuan Anggota Istimewa. Dan jangan lupa untuk menambahkan bahwa ide/usulan dari anggota, baru akan dijalankan setelah mendapat legalisasi dari dewan syariah, dewan syariah biasanya terdiri dari alim ulama yang mengerti tentang bisnis Islami. Karena berbentuk koperasi, tentunya modal awal BMT tidaklah besar, maka sebaiknya BMT didirikan disekitar pasar, karena sektor inilah yang paling menunjang pertumbuhan BMT.Agar bisa memberikan pinjaman dengan sistem mudharabah pada pedagang kecil, yang insya ALLAH bisa dihitung keuntungannya harian, jadi mereka bisa setor harian. Lagi pula BMT juga bisa mengeliminisir ijon atau rentenir. SubhanaLLAH. Sebaiknya BMT diarahkan pada pinjaman produktif, ketimbang konsumtif, banyak kegagalan terjadi ketika BMT tsb diawali dengan kegiatan konsumtif seperti pendanaan pembelian barang (sepeda motor, HP, perabot, dll), karena harta-harta yang dibelikan tersebut kemungkinan besar tidak menghasil nilai tambah dari segi ekonomi. Lain halnya dengan pinjaman produktif, pihak BMT bisa memberikan pasal, untuk memberi-hak pada BMT untuk ikut campur-tangan dalam proses usaha, agar usaha tadi tidak jatuh. Tentunya BMT harus mengeluarkan ekstra effort untuk melakukan pembinaan mereka, namun hal tersebutlah nilai plus BMT, sehingga insya ALLAH kedepannya BMT bisa mencetak pribadi-pribadi muslim yang mandiri yang cekatan dalam berbisnis. Dan bisa mengangkat martabat mustahik menjadi muzakki, insya ALLAH.

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan Masyarakat kabupaten Kudus terkenal memiliki jiwa dinamis. Dalam melakukan kegiatan usaha, mereka memiliki landasan jiwa wiraswasta yang tinggi. Hanya saja sebagian besar pengusaha muslim di kudus sampai saat ini masih menggunakan modal yang diperoleh dari sistem keuangankonvensional.Selama ini mereka tidak memiliki pilihan yang lain, seolah-olah mereka tidak mampu menghindarkan diri dari sistem yang ada yang menurut beberapa kalangan dinilai kurang memenuhi ketentuan syara. Oleh karena itu, dengan bermodalkan tekad dan semangat yang bulat, beberapa orang dari kalangan generasi muda dan generasi tua merasa perlu untuk saling bahu membahu segera bangkit menyatukan langkah dalam upaya merintis berdirinya lembaga keuangan yang berlandaskan ketentuan syara.Alhamdulillah pada tanggal 1 juli 1999 lembaga tersebut telah lahir dan di beri nama baitul maal wat tamwil Mitra Muamalat dan telah memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal 5 juli 1999. Usaha ini merupakan sebuah upaya untuk memberikan alternatif bagi umat Islam khususnya dan masyarakat kudus pada umumnya untuk melakukan kegiatan bisnis melalui cara uang lebih sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.BMT Mitra Muamalat sebagai lembaga jasa keuangan mikro syariah menetapkan budaya kerja dengan prinsip - prinsip syariah yang mengacu pada sikap akhlaqul karimah dan kerahmatan. KJKS Baitul Maal Wat Tamwil Bina Ummat Sejahtera didirikan dengan tujuan untuk membantu dalam peningkatan taraf hidup anggota, khususnya dalam bidang ekonomi. Rasa keprihatinan terhadap kondisi ekonomi dan tuntutan masyarakat terhadap perbaikan ekonomi merupakan landasan ideal pendirian lembaga keuangan mikro. BMT Mitra Muamalat sejauh ini telah melakukan berbagai pembinaan usaha kecil kepada masyarakat, melalui sistem ekonomi Syariah. Penerapan Bagi Hasil dalam setiap transaksi (Akad) merupakan upaya menghindari sistem bunga (Riba) sedini mungkin.

Profil Company KJKS BMT Mitra Muamalat dapat diuraikan sebagaiberikut:I. Umum 1.Nama: KJKS BMT Mitra Muamalat

2.Bentuk Lembaga:Koperasi Jasa Keuangan Syariah

(KJKS)

3.No. Akta Badan Hukum: 066/BH/KDK.IO/XII.1999

: Tanggal 30 Desember 1999

No. Akta Perubahan: 503/01/BH/PAD/21/2008

: Tanggal 24 Januari 2008

No. NPWP: 02.035.217.5.506.000

4.Alamat: Jl. Hos Cokroaminoto no. 57 kota

Kudus Telp/Fax (0291) 444576

[email protected]

5.Susunan Pengawas: Drs. H. Munawar Cholil

: Zaenuri Islam

6.Susunan Pengurus:

Ketua: Drs. H. Chadziq ZU, MA.g

Sekretaris: Drs. HM. Fakih, MM

Bendahara: H. Soedarmo, BA

7.Manajer: Arif Subekan, SE

8.Jumlah Anggota Penuh:38 Orang

9.Jumlah Calon Anggota:1400 Orang

10.Jumlah Kantor: 4 Buah

1 Kantor Pusat: Jl. Hos Cokroaminoto 57

Kota Kudus

3 Kantor Pelayanan Kas: - Pasar Jekulo Blok E 6 Jekulo

Kudus Telp. (0291) 3315927

- Jl. Kudus Porwodadi KM 7

UndaanKudusTelp.(0291)

3316570

- Jl. Raya Besito No.79 Besito

Gebog Kudus Telp. (0291) 3427371

11.Status Tempat Usaha:

Kantor Pusat Kota: Milik sendiri dengan status

tanah HM

Kantor Pelayanan Kas Jekulo: Milik sendiri dengan status

gedung HGB

Kantor pelayanan kas Undaan : Milik sendiri dengan status

tanah HM

Kantor pelayanan kas Gebog: Sewa

12.Mulai berdiri: Tanggal 04 Juli 1999

13.Ijin Usaha yang di miliki: SIUP dan TDP

II. Usaha Koperasi

1.Jenis Usaha: Pelayanan Jasa Keuangan Syariah

2.Volume Usaha per tahun: Rp 3.600.000.000

3.2 Visi, Misi BMT Mitra Muamalat Visi Menggalang usaha dunia akhirat.

Misi Mendorong usaha kecil untuk tumbuh dan berkembang. Memberikan bantuan modal dengan sistem yang berdasarkan syara.

3.3 Produk - Produk BMT Mitra Muamalat1) Produk Simpanan (Funding)a) Simpanan Dhomanah merupakan simpanan berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu, yaitu pada saat jatuh tempo.

Manfaat:sebagai sarana investasi yang Islami dengan akad mudharabah yang terhindar dari sistem berbau riba serta berperan serta dalam pengembangan ekonomi umat

Fasilitas:Simpanan masyarakat (anggota) secara berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai akad setoran minimal Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) bagi hasil bisa di ambil langsung setiap bulan atau dikreditkan ke rekening simpanan Amanah dapat dipakai sebagai jaminan pembiayaan pada BMT MITRA MUAMALAT Proporsi bagi hasil :

Jangka WaktuNisbah6 Bulan33:6612 Bulan40:6

b) Simpanan Si BerkahSimpanan Si Berkah adalah simpanan dana berjangka yang penyetorannya di lakukan secara rutin dengan nominal tertentu. program simpanan ini menggunakan prinsip wadiah yad adh-dhomanah yaitu simpanan dana yang diamanahkan oleh peserta kepada BMT Mitra Muamalat akan di salurkan kepada anggota (masyarakat) dalam bentuk pembiayaan yang memenuhi prinsip syariah. sebagian keuntungan yang di peroleh BMT akan di berikan kepada peserta dalam bentuk hadiah.

Manfaat dan nilai lebih :Mendukung terciptanya jalinan kerja sama ekonomi yang sesuai dengan ketentuan syariah islam. Menyimpan dana lebih aman dan bermanfaat. Ketentuan program :Simpanan berjangka yang penyetorannya di lakukan secara rutin setiap bulan dengan nominal tertentu. Pelaksanaannya secara berkelompok masing-masing kelompok terdiri dari 100 orang. Masing-masing peserta wajib menyetorkan simpanan sebesar Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) setiap bulan selama 20 bulan berturut-turut dan simpanan akan di kembalikan pada bulan ke-21 sebesar Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah). Sebagai tali kasih kepada anggota kelompok, BMT Mitra Muamalat menyediakan hadiah-hadiah yang akan diundi kepada anggota kelompok bersangkutan berupa:

1 (Satu) Tabungan Umroh senilai Rp 10.000.000 1(Satu) Simpanan Amanah senilai Rp 2.000.000 1(Satu) Simpanan Amanah senilai Rp 1.500.000 3 (Tiga) Simpanan Amanah masing-masing senilai Rp 1.000.000 4 (Empat) Simpanan Amanah masing-masing senilai Rp 750.000 90 (Sembilan Puluh) Hadiah hiburan berupa uang tunai masing-masing Rp 250.000

c) Program Tabungan Pelajar Muslim (PTPM)Program tabungan pelajar muslim adalah suatu program kerja sama antara BMT Mitra Muamalat dengan sekolah-sekolah, dimana pihak sekolah mengkoordinir tabungan dari siswanya kemudian BMT mengelola dana tersebut dengan sistem proporsi bagi hasil.

Manfaat dan Nilai lebih PTPM : Siswa terbiasa menabung sejak dini, sehingga bisa dimanfaatkan/menutup biaya-biaya sekolah pada saat diperlukan. BMT Mitra Muamalat menyediakan fasilitas antar jemput pada saat penyetoran/penarikan tabungan. BMT Mitra Muamalat akan memberikan beasiswa kepada sekolah yang bersangkutan apabila setoran tabungan minimal perbulan = Rp 500.000

Ketentuan Program : Setoran tabungan dilakukan secara periodik selama 1 (satu) tahun ajaran setiap 1 (satu) minggu sekali/2 (dua) minggu sekali/1 (satu) bulan sekali tergantung kondisi dan kebijakan sekolah. Penarikan tabungan dilakukan pada akhir tahun ajaran Bagi hasil tabungan diberikan tiap akhir bulan berdasarkan saldo rata-rata harian sesuai nisbah yang ditentukan BMT dan dikreditkan langsung ke rekening. Beasiswa diberikan setiap akhir semester sesuai interval setoran tabungan perbulan. Apabila karena suatu hal penarikan tabungan dilakukan sebelum akhir tahun ajaran, beasiswa yang diberikan hanya sampai bulan dimana dana tersebut ditarik.

Interval Beasiswa :

Setoran Tabungan Per-bulanBeasiswa Pertahun

Rp 500.000,00 s/d Rp 3.000.000,00Rp 300.000,00

Rp 3.000.000,00 s/d Rp 5.000.000,00Rp 600.000,00

>Rp 5.000.000,00Rp 900.000,00

2) Produk Pembiayaan (Lending)a. Mudharabah (Bagi Hasil)Adalah pembiayaan modal kerja sepenuhnya oleh BMT sedangkan nasabah menyediakan usaha dan manajemennya.Hasil keuntungan akan dibagikan sesuai dengan kesepakatan bersama sesuai dengan ketentuan bagi hasil.b. Musyarokah (Penyertaan)Adalah pembiayaan berupa sebagian modal yang diberikan kepada anggota dari modal keseluruhan . Masing-masing pihak bekerja dan memiliki hak untuk turut serta mewakili atau menggugurkan hak nya dalam manajemen usaha tersebut. Keuntungan dari usaha ini akan dibagi menurut proporsi penyertaan modal sesuai dengan kesepakatan bersama.c. Murabahah ( Jual Beli)Adalah pembiayaan atas dasar jual beli dimana harga jual didasarkan atas harga asal yang diketahui bersama ditambah keuntungan bagi BMT. Keuntungan adalah selisih harga jual dengan harga asal yang disepakati bersama.d. BaiBitsamanil Ajil (Jual Beli)Adalah pembiayaan dengan sistem jual beli yang dilakukan secara angsuran terhadap pembelian suatu barang. Jumlah kewajiban yang harus dibayar oleh pengguna jasa sejumlah harga barang dan mark-up yang telah disepakati bersama.e. Mitra GriyaMerupakan program pembiayaan yang disediakan oleh KJKS BMT Mitra Muamalat untuk memberikan kemudahan bagi anggota yang membutuhkan dana untuk biaya renovasi rumah atau pembelian perabot rumah tangga. Pembiayaan ini menggunakan akad murabahah atau jual beliManfaat dan nilai lebih : Persyaratan mudah Proses cepat Tingkat margin yang kompetitif Janhka waktu pembiayaan fleksibel ; 1 (satu) tahun sampai 5(lima) tahun sesuai plafong pembiayaan Plafond pembiayaan mulai dari Rp 5.000.000

f. PPTA ( Program Pembiyaan Tanpa Agunan)BMT Mitra Muamalat memberikan pinjaman tanpa agunan kepada guru-guru /laryawan swasta yang mengabdi di sekolah maupun perusahaan swasta ,semantara kepala/bendahara sekolah atau perusahaan bertindak selaku kordinator dimana semua peoses pengajuan sampai dengan pembayaran angsuran pinjaman para guru atau karyawan dilakukan melalui sekolah atau perusahaan. BMT Mitra Muamalat akan memberikan tali kasih setiap bulannya kepada pihak sekolah atau perusahaan sebagai ucapan terima kasih.

Fasilitas : Antar Jemput

BAB IVPENUTUP

4.1 SimpulanSemuanya memang harus peduli, semuanya harus ikhlas, Modal tenaga keahlian kita rajut sebagai mozaik utuh sembari diiringi doa kepada-Nya. Insya Allah kita gugah kebersamaan kita sebagai anak bangsa, yang selama ini sering alpa dan barangkali hanya menlangkah sendiri-sendiri. Mari kita padukan sebagai sebuah kekuatan yang menggelegak yang getarannya harus terasa disetiap lapisan nafas umat. Getar-getar ukhuwah memang harus terus menerus kita tebarkan. Silaturrahmi antara tangan di atas dan kaum dhuafa mesti terus pula direnda dengan kasih sayang. Tentu, pijakan yang paling abadi adalah akhlakul karimah. Ikatan kasih sayang dan mengorganisasikannya dengan rapi menjadi amalan kesuksekan bersama. Usaha yang sehat, beradab akan menjadi pengawal keselamatan baik yang kaya maupun yang miskin dari jurang kehancuran di dunia dan akhirat. Jembatan kemiskinan dengan kekayaan adalah diri kita. Mari kita jadikan kecemburuan sosial dan ketamakan hilang dan tenggelam di negeri ini dengan kerja mendirikan BMT. Akhirnya niat baik dan ketulusan Anda untuk sekarang juga menjadi pemrakarsa dan pendukung aktif menggulirkan ide pendirian BMT, dan kemudian melakukan sejumlah kegiatan sehingga BMT benar-benar bisa lahir, berwujud dan beroperasi diridhai Allah SWT. Semoga kelak kita dapat tersenyum menatap masyarakat yang sehat, lepas dari kemelaratan, jeratan rentenir, kebodohan dan kesenjangan.

4.2 SaranBerikut ini saran yang dapat penulis berikan antara lain :1. Agar perusahaan BMT Mitra Kudus pada praktek dijalankan sesuai dengan prinsip syariah yang berlaku.2. Lebih memperbanyak produk seperti Mudharabah dijalankan dengan sesungguhnya tanpa meminta agunan.

DAFTAR PUSTAKA

http://chalimhadi.blogspot.com/2013/03/bmt-bait-maal-wat-tamwil.htmldiakses tanggal 17 Juni 2015 Jam 21.55

http://rizkypp-feb10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76605-Resensi%20Buku-Tata%20Cara%20Pendirian%20BMT%20%28Baitul%20Maal%20wa%20Tamwil%29.html diakses tanggal 15 Juni 2015 Jam 19.00

LAMPIRAN

16