operasional bmt

72
Konsep Dasar Operasional Konsep Dasar Operasional Baitul Mal wat Tamwil Baitul Mal wat Tamwil (BMT) (BMT) Model Lembaga Keuangan Mikro Syariah Model Lembaga Keuangan Mikro Syariah Mandiri & Mengakar di Masyarakat Mandiri & Mengakar di Masyarakat Berbadan Berbadan hukum Koperasi hukum Koperasi

Upload: didin-hasan-basri

Post on 25-Jun-2015

1.575 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Operasional BMT

Konsep Dasar OperasionalKonsep Dasar Operasional

Baitul Mal wat Tamwil (BMT)Baitul Mal wat Tamwil (BMT)Model Lembaga Keuangan Mikro SyariahModel Lembaga Keuangan Mikro SyariahMandiri & Mengakar di Masyarakat Mandiri & Mengakar di Masyarakat Berbadan hukum Berbadan hukum KoperasiKoperasi

Page 2: Operasional BMT

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan sorga yang luasnya seluas langit dan bumi,

disediakan bagi orang-orang yang bertakwa."(QS, Ali-Imran: 133).

Page 3: Operasional BMT

TAUHID

Tauhid Uluhiyah

Sang Sesembahan

Satu – satunya berhak Yang Disembah

Q.S 20:14

Tauhid Mulkiyah

Sang Maha Raja/Penguasa

Pelindung Q.S 5:55Pembuat Hukum Q.S 6:57, 12:40, 6:114

Pembuat Aturan

Tauhid Rububiyah

Sang Maha Pencipta

Pemberi Rizqi QS. 11:6Menghidupkan & Mematikan

QS. 30:40Pemberi Manfaat & Bahaya

QS 6:17/ 35:55

Pembangkang : Takhayul

Churafat (mitos), FengSui, Zodiak,

Angka Keramat 13, Rumah Tusuk Sate,

dsb

Pembangkang :SekularismePluralismeLiberalisme Sinkretisme

Pembangkang :Ibadah Riya’,

Tuhankan Hawa Nafsu,

Tuhankan Akal

Page 4: Operasional BMT

Al-Khaliq

InsanDirinya Sendiri

Orang Lain

‘aqidah

‘ibadah mahdhah

do’a

Urusan :

-Makan-Minum-Berpakaian

Mu’amalah :

-Akhlak terhadap tamu, tetangga, istri, suami, dsb.- Munakahat- Mawaris- Iqtishodiyah- Siyasiyah- Jinayah- ‘Uqubat

Page 5: Operasional BMT

SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIKCIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI

أهواء تتبع وآل فاتبعها األمر من شريعة على جعلناك ثميعلمون ال الذين

Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah,

Maka ikutilah syari’ah itu,Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang

yang tidak memahami syari’ah (Q.S.Al-Jatsiyah : 18)

Page 6: Operasional BMT

SEMPURNA

AL-MAIDAH:3 AL-AN’AM:38 AN-NAHL:89

Kompreكافةhensif

ض@يت= BرBو @ي @عEمBت ن Eم= Eك Bي عBل EمBمEت= تB وBأ Eم= Bك د@ين Eم= Bك ل EمBلEت= ك

B أ BمEوB Eي الJا د@ين BمB ال Eس@ Eإل ا =م= Bك ل

JةBمEح BرBو وBه=دJى QءEى Bش Rل= Rك ل Jا Bان Eي @ب ت BابB @ت Eك ال BكE Bي عBل Bا Eن ل VزB وBن Bم@ين@ ل Eم=سE @ل ل ى Bر Eش= وBب

Qء Eى Bش م@ن Bاب@ @ت Eك ال ف@ي Bا طEن VرBافVم

Page 7: Operasional BMT

Al-Khaliq

Insan

Manusia

Dirinya Sendiri

Orang Lain

‘Aqidah

‘ibadah mahdhah

Do’a

Urusan :

-Makan-Minum-Berpakaian-Kebersihan-Kesehatan

Mu’amalah :

-Akhlak terhadap orang tua, tamu, tetangga, istri/suami, non muslim, dsb.- Munakahat- Mawaris- Iqtishodiyah- Siyasiyah- Jinayah- ‘Uqubat- Jihad & Qital

Page 8: Operasional BMT

Pendahuluan

Saat ini telah berdiri lebih dari 3.000 BMT di seluruh Indonesia.

BMT diartikan Balai-usaha Mandiri Terpadu yang isinya berintikan Baitul Maal wat Tamwil.

Kegiatan BAITUT TAMWIL adalah mengem-bangkan tabungan untuk pembiayaan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi anggota.

Kegiatan BAITUL MAAL berupa penggalangan titipan dana zakat, infaq dan shadaqah yang kemudian mengelolanya sesuai dengan aturan syari'ah dan amanahnya.

Page 9: Operasional BMT

Baitul Maal dalam Sistem Islam

Baitul Maal ada sejak zaman Nabi, mulai dilembagakan pada masa Khalifah Umar atas nasehat ahli fiqh Walid Bin Hisyam.

Baitul Maal adalah pos khusus harta kaum muslimin untuk penyelenggaraan pemerintahan & kesejahteraan ummat.

Sumber Baitul Maal adalah fai', ghanimah, anfal, kharaj, jizyah, dan pemasukan milik umum, milik negara, usyur, khumus, rikaz, tambang, serta zakat.

Zakat diletakkan pada account khusus untuk diberikan bagi delapan kelompok (ashnaf).

Page 10: Operasional BMT

RUMAH BMT

ATAPPrinsip syariah dan pengelola Islami

TIANG PENYANGGASehat dan Profesional

PONDASIKeswadayaan dan mengakar

Page 11: Operasional BMT

BMT

Didirikan untuk implementasi muamalah syariah dan pemberdayaan ekonomi ummat.

Menciptakan iklim agar potensi masyarakat berkembang secara berkesinambungan dalam suasana akibat:

Keterbelakangan pendidikan dan ekonomi Rendahnya semangat ekonomi dan

kewirausahaan Feodalisme akibat penjajahan Pemahaman ibadah yang sempit Sistem dan birokrasi yang tidak memihak

secara seimbang dan proporsional.

Page 12: Operasional BMT

STRUKTUR USAHA MIKRO,KECIL DAN MENENGAH

DI INDONESIA

Persen

Total

Usaha Menengah

Usaha Kecil

Usaha Mikro

39,12 Juta

0,05 Juta

2,70 Juta

36,37 Juta

100 %

0,13 %

6,90 %

92,97 %

Page 13: Operasional BMT

Pengentasan Kemiskinan EQUIVALENT/sebanding dengan Pengembangan Usaha Mikro

karena usaha mikro meliputi 93% dari semua pengusaha;dan juga

LEBIH DARI 97% PENGUSAHA TANI DI PEDESAAN, TERMASUK ADALAH PENGUSAHA MIKRO

Page 14: Operasional BMT

Karena sangat banyaknya unit usahayang dihadapi (lebih dari 30 juta/lebih dari 92 %), maka Mikrofin memilih mengembangkan

Lembaga Keuangan Mikro (LKM) : BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Balai-usaha Mandiri Terpadu

Model LKM yang Mandiri, Profesional, dan Mengakar di masyarakat.sebagai sarana kelembagaan pertama & strategis dalam pengembangan pengusaha mikro dan kecil.

Page 15: Operasional BMT

• Penanggulangan kemiskinan harus dilakukan dengan cara berkelanjutan.

• Proporsi terbesar orang miskin (92,7%) adalah pengusaha mikro (economically active poor)

• Kebutuhan terbesar pengusaha mikro adalah akses pada pelayanan keuangan.

• Bank tidak mungkin mampu langsung mencapai usaha mikro kecuali melalui LKMS.

• Di Indonesia, keuangan mikro sudah mempunyai sejarah panjang.

• Rakyat sebenarnya memiliki potensi untuk mengembangkan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (potensi simpanan dan pinjaman). Sebagai ilustrasi data BRI 2002 : Simpedes 24 T, Kupedes 12 T, artinya desa memiliki potensi dana yang jauh lebih besar dari daya serap pembiayaannya.

ALASAN PENTING / NILAI STRATEGIS LKMS

Page 16: Operasional BMT

BPR/BPRS (data september 2001) Total = 2.419unit

Pengaturan : UU Perban kan No 10 / 1998 Volume usaha = Rp 6,4 T Perijinan : Bank Indonesia Kredit = Rp 4,8 T Pengawasan : Bank Indonesia Deposit = Rp 4,1 T

BRI Unit (data September 2001) Total = 3.821 unit Pengaturan : UU Perbankan No. 10 / 98 Kredit = Rp 9,8 T Perijinan : Bank Indonesia Deposit = Rp 21,8 T Pengawasan : BRI cabang Bank Indonesia utk BRI Secara keseluruhan

BKD (data september 2001) Total = 5345 unit Pengaturan : UU Perbankan NO 10 / 98 volume usaha = Rp 0,29 T Perijinan : Bank Ind onesia Kredit = Rp 0,174 T Pengawasan : BRI atas nama Bank Indonesia Deposit = Rp 0,04 T

KOPERASI (KSP/USP) (data april 2000) Total KSP/USP = 1.097 / 35.218 unit Pengaturan : UU Koperasi no 25/ 1992 Volume Usaha = Rp 0,4 T/ 5,3 T Perijinan : Kem entrian Negara Kop & PKM Kredit = Rp 0,5 T / 3,6 T Pengawasan : Kementrian Negara Kop & PKM Deposit = Rp 0,17 T / 1,2 T

LDKP ( data juni 2000) Total = 2272 unit Pengaturan : - Kredit = Rp 0,36 T Perijinan : Gubernur setiap provinsi Deposit = Rp 0,33 T Pengawasan : Pemerintah Propinsi

LSM, KSM

BMT : 3037

LEPP- M3 (Total 256 Unit)

Arisan

Bank

Non Bank

Formal

Non Formal

LKMS

Page 17: Operasional BMT

Ciri Pokok BMT

1. Didirikan dan dimiliki masyarakat setempat (swadaya)

2. Profesional dan berorientasi laba bersama3. Pengelolaan berprinsip syari'ah4. Pengelola berjiwa Islam5. Mundukung usaha kecil - bawah6. Sesuai budaya masyarakat setempat

Page 18: Operasional BMT

KHARAKTERISTIK BMT

MANDIRI Swadaya & mampu membiayai usahanya sendiri (Cost Recovery)

PROFESIONAL

Dikelola dg PENUH WAKTU, bukan pekerjaan sambilan (full time).

Adanya fasilitasi pendampingan & PELATIHAN BERJENJANG dilengkapi modul-modul aplikatif (Continous Training & Technical Assistance)

Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat (Demand’s Driven)

Menerapkan sistim, prosedur, administrasi dan akuntansi standar Lemb. Keuangan yg dirancang sedemikian rupa sehingga sederhana, efisien dan efektif (Simplicity)

Pengelolaan & laporan keuangan secara terbuka (Transparancy)

Page 19: Operasional BMT

MENGAKAR DI MASYARAKAT

Diinisiasi, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat sehingga tumbuh rasa memiliki & tanggung jawab (Sense Of Belonging & Responsibility)

BERKELANJUTAN

Mampu meningkatkan aset dan menghasilkan laba sehingga tumbuh dan berkembang (Sustainability)

Page 20: Operasional BMT

SEGITIGA AKTIVITAS BMT

SEGITIGA AKTIVITAS BMT

BMT Sebagai :1. Lembaga Keuangan Syariah, tetapi bukan bank2. Lembaga Sosial untuk menyantuni kaum dhuafa3. Lembaga bisnis riil, sebagai usaha demi

keuntungan bersama

Sosial Bisnis riil

LKS

Page 21: Operasional BMT

PRINSIP OPERASIONAL BMT

WADI’AH/Titipan

MUDHARABAH/Bagi Hasil

JUAL BELI (Murabahah, Salam, Istishna')

SYIRKAH (Mudharabah, Musyarakah)

IJARAH/Sewa

PENGHIMPUNAN DANA(Funding Product)

PENYALURAN DANA(Lending Product)

Agency/wakalah

Jasa/Ujrah

FEE BASED INCOME(Services Product)

Page 22: Operasional BMT

DESKRIPSI AQAD KETERANGAN APLIKASI

PRODUKTIF

MODAL KERJA

PEMBIAYAAN LIKUIDITAS

QARDH TIMBAL BALIK REKENING KORAN

PEMBIAYAAN PIUTANG

QARDH

ANJAK PIUTANG HIWALAH

PEMBIAYAAN PERSEDIAAN

MURABAHAHPEMBIAYAAN BAHAN BAKU

ISTISHNA’ PEMBIAYAAN PRODUKSI

BAI’ AS SALAM PEMBIAYAAN PERTANIAN

MUDHARABAH PEMBIAYAAN EVERGREEN

PERDAGANGAN UMUM

MUDHARABAH

PERDAGANGAN PESANAN

WAKALAH, MUSYARAKAH, MUDHARABAH, MURABAHAH

L/C

INVESTASIMUSYARAKAH

IJARAH

KONSUMTIF

BAI’ BITSAMAN AJIL

IJARAH

MUSYARAKAH AMLAK

RAHN

QARDH HASAN

Page 23: Operasional BMT

Produk & Jasa BMT

Simp. Berjangkao

Simpanan Berjangka

Operasional BMT

Penghimpunan Dana

Penggunaan Dana

Jasa Layanan BMT

Wadiah (Yad Dhamanah)

Mudharabah

Equity Financing

Debt Financing

Ijaroh

Qord

Simpanan

Simpanan

Page 24: Operasional BMT

Produk Pembiayaan (Financing)

Equity Financing

Mudharabah

Musyarakah

Mutlaqah (tidak bersyarat)

Muqayyadah (bersyarat)

Musyarakah (kerjasama dua pihak atau lebih)

Page 25: Operasional BMT

Produk Pembiayaan (Financing) lanjutan…

Debt Financing

Barang- barang

Barang - uang

Barter

Uang - Barang

Uang - uang

Jual Beli (Bai)• Murabahah (margin)• Bithaman Ajil (cicil)

Sewa Menyewa (Ujro)• Ijarah (sewa)• Ijarah Wa Iqtina (sewa beli)

Salam (indent-> pertanian)

Istishna (indent -> manufacture)

Sharf (tukar valas)

X (tidak boleh)

Page 26: Operasional BMT

Aneka Sumber Dana BMT

1. Modal (Simpoksus, Simpok, Simwa) 2. Tabungan (Simsuka) : - Akad Titipan (wadiah) Simpanan

Simp. Berjangka - Akad Investasi (mudharabah)

Simpanan Simp. Berjangka

3. Dana Pinjaman/Penyertaan : - Penyertaan dari LK/LKS lain

Page 27: Operasional BMT

Produk Tabungan Titipan/Wadiah

Prinsip Wadiah Yad adh-Dhamanah (1-A)

Aqad titipan atau menyimpan uang atau barang untuk dijaga oleh BMT. BMT meminta izin menggunakan dana (Wadiah Yad Dhamanah) Segala keuntungan dan risiko penggunaan dana ditanggung pihak

BMT. BMT dapat memberikan bonus kepada pemilik dana tanpa perjanjian di

muka Pemilik dana bebas mengambil dana tanpa waktu yang ditentukan

Page 28: Operasional BMT

Skema Wadiah Yad adh-Dhamanah

Anggota(penitip)

BMT(Penyimpan)

Anggotapengguna dana

1.Titip dana

4. Beri bonus

3. Bagi hasil2. Pemanfaatan

dana

Page 29: Operasional BMT

Prinsip Wadiah Yad al-Amanah

BMT tidak boleh memanfaatkan & menyalurkan dana / barang yg disimpan / dititip

Menjamin bahwa dana / barang tsb dapat ditarik setiap saat oleh pemilik dana

Dapat mengenakan biaya administrasi

Produk Tabungan Titipan/Wadiah

Page 30: Operasional BMT

Skema Wadiah Yad al-Amanah

AnggotaMuwaddi’(penitip)

BMTMustawda’

(penyimpan)

1. Titip uang/barang

2. Bebankan biaya penitipan

Page 31: Operasional BMT

Rukun Wadiah

Penitip / pemilik barang / harta

(muwaddi’)Penerima titipan / orang

yang menyimpan (mustawda’)Barang / harta yang dititipkanAqad / Ijab Qabul

Page 32: Operasional BMT

Prinsip Mudharabah

Tidak ada pembatasan bagi BMT dalam menggunakan dana

BMT wajib memberitahukan nisbah & tata cara pemberian keuntungan dan/atau perhitungan pembagian keuntungan serta risiko yg dpt timbul dr penyimpanan dana

Dana dpt ditarik setiap saat oleh pemilik dana sesuai perjanjian

Produk Tabungan Bagi Hasil/Mudharabah

Page 33: Operasional BMT

Rukun Mudharabah Tabungan BMT

Shahibul maal (pemilik modal / angota)

Mudharib (BMT)

Amal (pekerjaan) Hasil (bagi hasil) Aqad / Ijab qabul

Page 34: Operasional BMT

Skema Tabungan Mudharabah Mutlaqah

Penabung /Deposan

Shahibul Maal

BMT :-Mudharib

-Wkl Shahibul Maal

1. Titip dana

4.Bagi Hasil2. Pemanfaatan

dana3. Bagi Hasil

Pengusaha

Page 35: Operasional BMT

Aneka Produk Pembiayaan Syariah

Prinsip Jual Beli (Bai’) Bai’ al-Murabahah (jual beli barang dengan pembayaran kemudian) Bai’ Bitsaman 'Ajil (jual beli dg cara cicilan, bagian dari al-Murabahah) Bai’ as-Salam (jual beli dg inden utk pertanian) Bai’ al-Istishna’ (jual beli dg order utk manufacture)

Prinsip Bagi Hasil (Syirkah) Mudharabah (Trust Financing/investment) Musyarakah (Partnership)

Jasa (Qardh)

Prinsip Sewa (Ijarah)

Page 36: Operasional BMT

Prinsip Bai' al-Murabahah

Pembiayaan pengadaan barang, menjual barang dengan harga beli ditambah keuntungan

Harga = Cost + Profit

Contoh :A ingin membeli motor, harga motor tsb 4.000.000 BMT ingin mendapat keuntungan 800.000 selama 2 th, sehingga harga yg ditetapkan 4.800.000 dan nasabah dapat mencicil 200.000 per bulan

Pembiayaan Jual Beli /Bai' (1)

Page 37: Operasional BMT

Skema Murabahah

BMT Anggota

2. Akad

6. Bayar

1. Negosiasi

Pemasok/Toko/Pabrikan

4. Kirim Barang

3. Bayar Uang

5. Dokumen

Page 38: Operasional BMT

Prinsip Bai’ as-Salam

(jual beli berdasar pesanan misal utk agribisnis)Pembelian barang u/ penghantaran (delivery) yg ditangguhkan dgn pembayaran dimuka dan pd waktu yg bersamaan, BMT dapat mencari pembeli produk tsb

Catatan : Bayar sekaligus lunas saat jatuh tempo pembayaran

Contoh :Petani butuh dana Rp. 2 juta u/ mengelola sawahnya dan BMT akan membeli gabahnya u/ jk wktu 4 bln sebanyak 2 ton dgn harga Rp. 2 juta, pd saat jth tempo petani menyerahkan hasilnya dan BMT menjualnya dg harga Rp. 1.200/kg, shg keuntungan BMT adalah Rp. 400.000

Pembiayaan Jual Beli /Bai' (2)

Page 39: Operasional BMT

Rukun Bai' as-Salam

Pembeli (Muslim / salam)Penjual (Muslam ilaihi)BarangHargaIjab-qabul

Page 40: Operasional BMT

Skema Bai’ as-Salam

AnggotaPenjual

Pembeli

BMT

1. NegosiasiPesanan

2. Pemesanan

Barang Angota& Bayar

Tunai

4. KirimPesanan

5. Bayar tunai setelah pesanan selesai dibuat

3. Kirimdokumen

Page 41: Operasional BMT

Prinsip Bai’ al-Istishna’

Sama seperti Salam dgn pembayaran dpt di muka, dicicil atau di belakang (u/ manufaktur, kecil-menengah, konsturksi)

Catatan : Bayar cicilan setelah barang selesai dibuat

Contoh :Tn B ingin membangun rumah & membutuhkan dana Rp. 30 juta, setelah selesai pembangunan, BMT menjual rumah tsb ke Tn B Rp. 39 juta dgn jangka waktu 3 thn.

Pembiayaan Jual Beli /Bai' (3)

Page 42: Operasional BMT

Rukun Istishna’

ProdusenPemesanBarangHargaSighat

Page 43: Operasional BMT

Skema Bai’ al-Istishna’

AnggotaKonsumen(pembeli)

ProdusenPembuat

BankPenjual

1. Pesan

2. Beli dengan bayar cicil

3. Jual

Page 44: Operasional BMT

Pembiayaan Bagi Hasil/Syirkah (1)

Mudharabah Mutlaqah (1-A)

Pemilik dana memberikan keleluasaan penuh kepada pengelola untuk mendayagunakan dana

Modal 100 % BMT (revenue/profit sharing)

Contoh :Tn X membutuhkan modal u/ berdagang Rp 30 juta dan diperoleh pendapatan Rp 5 juta perbulan. Dari pendapatan ini disisihkan u/ tabungan pengembalian modal Rp 2 juta dan sisanya dibagi hasil misal 60% : 40 %

Page 45: Operasional BMT

Skema Mudharabah Mutlaqah

Rugi

Laba60 % 40 %

0 %100 %

Repayment of Capital

100 % modal management

Page 46: Operasional BMT

Mudharabah Muqqayadah (1-B)

Pemilik dana menentukan syarat dan pembatasan kepada pengelola dana u/ jangka waktu, tempat, dan jenis usaha

Pembiayaan Bagi Hasil/Syirkah (1)

Page 47: Operasional BMT

Al-Musyarakah (Partnership)

Pembiayaan proyek dgn pendanaan dari BMT danAnggota dgn keuntungan & resiko akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan

Contoh :Tn C akan melaksanakan proyek senilai Rp 100 juta, & hanya punya modal Rp 50 juta + Rp 50 juta (pembiayaan dr BMT) keuntungan dari proyek Rp 20 juta. Dg nisbah bagi hasil 50:50, di akhir proyek Tn C hrs mengembalikan dana Rp 50 juta + Rp 10 juta

Pembiayaan Bagi Hasil/Syirkah (2)

Page 48: Operasional BMT

Skema Al-Musyarakah (Partnership)

AnggotaAsset Value

BMTPembiayaan

Proyek /Usaha

Keuntungan / Kerugian

Bagi hasil keuntungan / kerugiansesuai porsi kontribusi modal

Page 49: Operasional BMT

SYIRKAH

Transaksi dua orang atau lebih yang keduanya sepakat untuk melakukan kerja yang bersifat finansial untuk mendapatkan keuntungan

Rukun syirkah ada tiga yaitu (1) shighat / aqad (ijab dan qabul), (2) pihak yang berakad (shahibul mam) dan pengelola, (3) usaha.

Jenis syirkah uqud yaitu (1) syirkah inan, (2) syirkah abdan, (3) syirkah mudlarabah, (4) syirkah wujuh dan (5) syirkah mufawadlah

Page 50: Operasional BMT

PROSES SYIRKAH

NASABAH NASABAH PARSIAL:PARSIAL:

ASSET VALUEASSET VALUE

NASABAH NASABAH PARSIAL:PARSIAL:

ASSET VALUEASSET VALUE

KEUNTUNGANKEUNTUNGANKEUNTUNGANKEUNTUNGAN

Bagi Hasil Keuntungansesuai kesepakatan

Bagi Hasil Keuntungansesuai kesepakatan

BANK SYARIAH BANK SYARIAH PARSIAL:PARSIAL:

PEMBIAYAANPEMBIAYAAN

BANK SYARIAH BANK SYARIAH PARSIAL:PARSIAL:

PEMBIAYAANPEMBIAYAAN

PROYEK /USAHA

Page 51: Operasional BMT

JENIS SYIRKAH

Syirkah Inan adalah perseroan dua orang atau lebih yang masing-masing mengikutkan modal dan pengelolaan

Syirkah Abdan perseroan antara dua orang atau lebih yang mengandilkan tenaga atau keahliannya tanpa harta mereka untuk menerima pekerjaan.

Syirkah Wujuh adalah perseroan antara dua orang karena adanya kepercayaan dari pihak lain untuk membeli secara kredit kemudian menjualnya secara kontan.

Syirkah Mufawadhah adalah gabungan berbagai jenis perseroan.

Page 52: Operasional BMT

Ijarah Wa Iqtina

Akad sewa-menyewa suatu barang antara BMT dengan nasabah dimana nasabah diberi kesempatan untuk membeli obyek sewa pada akhir akad atau dalam dunia usaha dikenal dengan finance lease. Harga sewa dan harga beli ditetapkan bersama di awal perjanjian.

Obyek sewa yang ditransaksikan antara lain meliputi properti, peralatan, alat-alat transportasi, dan alat-alat berat

Sub Menu Main Menu

Pembiayaan Sewa Beli /Ijarah (1)

Page 53: Operasional BMT

Skema Ijarah wa Iqtina’

Sub Menu Main Menu

Page 54: Operasional BMT

PRODUK JASA BMT

Qardh adalah akad pemberian pinjaman dari BMT kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti dana talangan/cerukan (over draft) dengan kriteria tertentu dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif.

Pengembalian pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan bersama) dan pembayarannya bisa dilakukan secara angsuran atau sekaligus.

Page 55: Operasional BMT

PRODUK JASA BMT

Hawalah dapat diartikan sebagai pemindahan utang dari tanggungan ashil (penerima utang) kepada tanggungan muhal 'alaih (yang bertanggung jawab) dengan jalan adanya penguat.

Rasulullah bersabda :"Memperlambat pembayaran utang yang dilakukan orang kaya merupakan perbuatan lalim. Jika salah seorang kamu dialihkan kepada orang yang mudah membayar utang, maka hendaklah ia beralih (diterima pengalihan itu)" (HR Jama'ah).

Page 56: Operasional BMT

PRODUK JASA BMT

Rahn / Gadai Syariah ialah akad penyerahan barang/harta nasabah (rahin) kepada BMT (murtahin) sebagai barang jaminan yang ditahan sebagai alasan meminta pinjaman

Wakalah terjadi apabila nasabah memberikan kuasa kepada BMT untuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan atau jasa tertentu, seperti pembelian barang, transfer uang, dsb.

Kafalah juga garansi BMT yang diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran

Page 57: Operasional BMT

Produk JASA BMT

Ijarah (sewa) merupakan imbalan bagi bank karena sewa atas barang yang disewakannya.

Wadi'ah Amanah (Titipan) antara lain pelayanan kotak simpanan (safe deposit box) dan pelayanan administrasi dokumen (custodian). BMT mendapat imbalan dari jasa penyimpanan tersebut. Namun demikian BMT tidak boleh memanfaatkan barang yang dititipkan.

Page 58: Operasional BMT

Dengan memanfaatkan dana ZISPrioritas penunjang pemenuhan kebutuhan

pokok masyarakat (sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan)

Bukan hanya kebutuhan material. Juga pembinaan syakhsiyah anggota digarap (fungsi dakwah)

3 ASPEK GARAPAN BMT

ASPEK SOSIAL

Page 59: Operasional BMT

Sebagai lembaga layanan jasa keuanganTapi bukan BankKompetitor BMT adalah para rentenirDilakukan secara proaktif (jemput bola)Prinsip kehati-hatian diutamakanBantuan manajemen akan sangat

membantu (KLINIK USAHA KECIL)

3 ASPEK GARAPAN BMT

ASPEK KEUANGAN

Page 60: Operasional BMT

Sebagai kegiatan dengan orientasi pencarian laba

Bisa dilakukan secara langsung (usaha riil) atau tidak langsung (syirkah, murabahah dsb)

Bentuk bisnis yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi yang ada

3 ASPEK GARAPAN BMT

ASPEK BISNIS

Page 61: Operasional BMT

KOPERASI

Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)

Unit Jasa Keuangan Syariah/UJKS dari KSU, KUD, dsb

LEGALITAS USAHA

PENGURUSDitentukan oleh Rapat AnggotaMemilih dan mengawasi Pengelola

PENGELOLADipilih oleh pengurusBertugas secara fulltime menjalankan BMT

PENGELOLAAN

Page 62: Operasional BMT

PENGELOLAMinimal dalam suatu BMT ada 2

(dua) DIII atau S1 yang sudah mengikuti pelatihan dasar dan magang di BMT/LKS, bekerja khusus di BMT

secara berjenjang dan berkesinambungan mendapatkan pelatihan ke-manajer-an dan spesialisasi

Mendapat ujrah secara wajar

PRINSIP PROFESIONAL DAN SEHATPRINSIP PROFESIONAL DAN SEHAT

Page 63: Operasional BMT

SISTEM MANAJEMEN DAN SARANA

Sistem manajemen dan akuntansi yang standar lembaga keuangan syari'ah baik koperasi maupun perbankan

Komputerisasi dan software standarSarana prasarana mendukung

MODAL AWALModal awal + Rp. 100 juta berasal dari

Simpanan Pokok Khusus/Saham/Modal Penyertaan, Simpanan Pokok, Simpanan Wajib serta hibah

Selanjutnya aset BMT harus dapat mencapai minimal Rp 300 juta serta memenuhi model keuangan yang sehat.

Page 64: Operasional BMT

BASIS PASAR BMTBMT harus didirikan dengan

pertimbangan kelayakan pangsa pasar ekonomi

Lokasi BMT akan sangat bagus di pasar masyarakat atau di pusat-pusat kegiatan ekonomi masyarakat

Jumlah penduduk dalam lingkungan BMT lebih kurang 15.000 jiwa

Page 65: Operasional BMT

KONDISI IDEAL KEUANGANAset dan Modal Aset diusahakan lebih besar Rp 300 juta Perbandingan antara modal dan dana pihak

ketiga > 20%

Pendapatan/Profitabilitas Rasio pendapatan dan aset BMT 3% - 6% Rasio laba bersih terhadap modal > 25% Rasio laba terhadap aset diusahakan > 1,5%

Efisiensi Rasio biaya operasional & pendapatan <

60%

Page 66: Operasional BMT

ASUMSI IDEAL Pembiayaan harus efisien MengenalI "customer base" Mengetahui kondisi lingkungan dan siklus

produksi Bimbingan terhadap debitur Angsuran jemput bola dan harian Biaya operasi dan personalia sensitif

terhadap kesehatan BMT Struktur organisasi ramping efiesien Pembiayaan dan prosedur operasi berdaya

guna tinggi Organisasi dan staffing sesuai dengan biaya

dan kualitas kontrol.

Page 67: Operasional BMT

PENGELOLA BMT

Memahami prinsip syari'ah dan produk syari'ah BMT

Audit syari'ah dari pihak yang berkompeten/dewan pengawas syari'ah

Memiliki kepribadian muslim dan ghirah Islam dengan pembinaan yang terus menerus

Memahami manajemen BMT Memiliki kemampuan advokasi masyarakat

Page 68: Operasional BMT

BMT SESUAI LINGKUNGAN

Anggota aktif BMT terdiri dari pengusaha kecil produktif di lingkungan BMT

Kerjasama yang saling menguntungkan 90% pembiayaan yang disalurkan untuk

pengusaha mikro/kecil produktif Mampu mengembangkan potensi yang

terpendam

Page 69: Operasional BMT

PENGEMBANGAN SDM BMT

.Pelatihan intern.Pelatihan ekstern.Magang.Bantuan teknis melalui Mikrofin

Page 70: Operasional BMT

SISDUR

Sederhana dan efisien Standarisasi sisdur

• Agar akuntabel• Agar tidak memunculkan biaya• Standarisasi formulir dan peralatan• Sistem software standar• Kebijakan keuangan dan standar rasio

usaha jelas.

Page 71: Operasional BMT

TAHAP-TAHAP PENDIRIAN LKM BMT

Pemrakarsa(Motivator)

Para TOKMAS,

TOGA,TODAT, dll.

Panitia PersiapanPendirian

BMT

Gulirkan ide

Cari tambahan Modal Awal

PerluasanCalon-calon

PendiriPENGURUSMikrofin

Modal Awal/Simpoksus

(saham)

BMTBeropera

si

Siapkan SaranaKantor dan

Prgkat Adm.

CalonPengelola

Rekrutmen / Seleksi

Urunan Modal Awal

Pelatihandan Magang

Sertifikat Kemitraan BMT - Mikrofin

Cari dukungan dan sosialisasi tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh-tokoh formal

Siapkan LegalitasHukum

Dinas KoperasiDan PPK

Kop.SyariahBMT

Kaji Buku Tatacara Pendirian BMT

Page 72: Operasional BMT